ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG
|
|
- Leony Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG Rohani Merizka Femmy Permata Sari Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak PT. Yudhistira Cabang Palembang adalah penerbit buku yang memiliki tujuan yang mulia, yaitu ingin mendarmabaktikan diri pada dunia pendidikan dalam mencedaskan kehidupan bangsa di bidang buku bacaan serta beberapa kebutuhan tulis menulis agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang di peroleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua beban yang terjadi selama periode usaha. Mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektivitas Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian eksplonatori (explonatory research) dan untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Yudhistira Cabang Palembang, Dalam melakukan kegiatannya PT. Yudhistira Cabang Palembang belum melakukan analisis biaya operasional. Perusahaan hanya menghitung selisih dari anggaran dan realisasinya yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu analisis efektivitas perlu dilaksanakan agar dapat mengetahui anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional sekaligus sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemasaran sebagai upaya mencapai efisiensi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Kata kunci : perencanaan, pengawasan, biaya operasional PENDAHULUAN PT. Yudhistira Cabang Palembang adalah penerbit buku yang memiliki tujuan yang mulia, yaitu ingin mendarmabaktikan diri pada dunia pendidikan dalam mencedaskan kehidupan bangsa di bidang buku bacaan serta beberapa kebutuhan tulis menulis agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia. PT. Yudhistira Cabang Palembang juga selalu menjaga kualitas tampilan buku-bukunya dengan mendesain secara maksimal tata letak buku. Halaman buku tidak saja berisi materi pelajara, tetapi juga memperhatikan aspek keindahan agar pembaca tidak merasa membaca sebuah teks buku yang kaku. Sampul depan dan sampul belakang buku selalu diberi sentuhan warna yang dinamis dan gambar-gambar yang alami. Biasanya, disampul belakang akan dipasang sinopsis buku dan sedikit pesan layanan masyarakat dengan panduan cerita bergambar. Ini merupakan ciri khas buku terbitan PT. Yudhistira Cabang Palembang. Guna mewujudkan itu semua, PT. Yudhistira Cabang Palembang perlu memiliki pengendalian biaya untuk mengetahui kesesuaian anggaran biaya pemasaran agar tidak terjadi penyimpangan serta hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. 1
2 Perusahaan dalam kegitan operasional pasti memiliki tujuan dan sasaran yang hendak di capai. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang di peroleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua beban yang terjadi selama periode usaha. Mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang, di dalamnya terdapat strategi dan teknik yang dilakukan dengan mengunakan sumber daya yang ada dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan biaya operasional yang tersusun baik dan sistematis. Manajemen harus menyusun suatu perencanaan atas masing-masing elemen biaya operasi secara hati-hati sebagai tolak ukur yang akan dicapai. Apabila rencana yang telah ditetapkan berbeda dengan realisasinya, maka menejemen dapat mengambil tindakan korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan penilaian dan perbaikan tentang aktivitas yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana telah mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan bukan hanya mencari kesalahan tetapi juga mencegah dan memperbaiki kesalahan. Sehingga kesalahan-kesalahan itu dapat diambil tindakan agar keseluruhan pelaksanaan benar-benar sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Adanya perencanaan, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan biaya untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan dan memudahkan melakukan pengawasan sehingga pemborosan dana dapat ditekan seminimal mungkin. Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Anggaran memberikan menejemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana tersebut terlaksana. Oleh karena itu, saat mempersiapkan anggaran pihak menejemen perusahaan harus memperhatikan dan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran. Penyusunan rancangan anggaran, menejemen perusahaan harus mempertimbangkan laporan realisasi anggaran sebelumnya terutama biaya operasional. Adanya laporan realisasi operasional dapat diketahui penyimpangan tersebut dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengurangi penyimpangan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Tindakan tersebut bertujuan agar beban-beban biaya operasional dapat terealisasi dengan benar dan sesuai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambaran khususnya biaya operasional salesman dapat dijelaskan pada tabel 1: Tabel 1 Data Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang Tahun Tahun Anggaran Biaya Operasional Salesman Realisasi Persenta se (%) Lebih Selisih Kurang Persentase (%) 2009 Rp Rp ,87 Rp Rp. 0 2,13 2
3 2010 Rp Rp (100,87) Rp. 0 (Rp ) (-0,87) 2011 Rp Rp ,26 Rp Rp.0 0, Rp Rp (101,13) Rp.0 (Rp ) (1,13) Sumber : PT. Yudhistira Cabang Palembang Berdasarkan table 1, diketahui biaya operasional dari tahun ke tahun berfluktuasi. Tahun 2009 biaya operasional dianggarkan sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- pada anggaran dan realisasi tahun 2009 terdapat persentase 97,87% selisih lebih sebesar Rp ,- persentase sebesar 2,13% dan tahun 2010 terjadi bertambahnya biaya operasional berupa anggaran sebesar Rp realisasi sebesar Rp ,-, pada anggaran dan realisasi tahun 2010 terdapat persentase (100,87%) selisih lebih sebesar (Rp ,-) persentase sebesar (-0,87%,) saat pada tahun 2011 biaya operasional berupa anggaran sebesar Rp ,- realiasasi sebesar Rp ,- persentase sebesar 99,26% selisih lebih sebesar Rp ,- persentase sebesar 0,74% dan pada tahun 2012 terjadi bertambahnya biaya oprasional berupa anggaran sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- dan pada anggaran dan realisasi tahun 2012 terdapat persentase (101,13%) selisih lebih sebesar (Rp ,-) persentase sebesar (1,13%). Oleh karena itu, biaya operasional di atas menunjukan perubahan di setiap tahunnya dari tahun pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Pada tahun 2009 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2009) sebesar Rp ,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp ,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp ,- dari penjualan buku selama tahun Tahun 2010 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2010) sebesar Rp ,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp ,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp ,- dari penjualan buku selama tahun Mengalami peningkatan laba sebesar 49,74% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2009) dimana laba yang dihasilkan sebesar Rp ,-. Sedangkan pada tahun 2011 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2011) sebesar Rp ,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp ,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp ,- dari penjualan buku selama tahun Sedangkan pada tahun 2012 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2012) sebesar Rp ,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp ,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp ,- dari penjualan buku selama tahun Mengalami peningkatan laba sebesar 16.72% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2011) dimana laba yang dihasilkan sebesar Rp ,-. Menurut penjelasan di atas biaya operasional yang ada di perusahaan PT. Yudhistira Cabang Palembang terdiri dari beberapa jenis biaya operasional yaitu biaya operasional Salesman yang menyangkut biaya promo (brosur, spanduk), biaya buku nota dan alat tulis, biaya baju salesman, sedangkan biaya operasional kendaran kantor menyangkut tentang 3
4 bahan bakar, biaya service kendaraan dan biaya operasional lain-lain terdiri dari biaya Program amal bantuan. LANDASAN TEORI Biaya Menurut William (2009:30), biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dengan aktivitas bisnis. Macam-macam Biaya Menurut Mulyadi (2010:14) terdapat berbagai macam biaya dalam suatu perusahaan, yaitu : a. Biaya Produksi b. Biaya Pemasaran c. Biaya Administrasi dan Umum Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2010:14) banyak berbagai macam cara penggolongan biaya, yaitu : 1. Penggolongan Biaya menurut Obyek Pengeluaran 2. Penggolongan Biaya menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan 3. Penggolongan Biaya menurut Hubungan 4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku 5. Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya Biaya Operasional Biaya operasional menurut Blocher (2000:96) adalah merupakan semua biaya yang dikeluarkan dan dianggap habis dalam masa tahun buku. Dimana biaya operasional tersebut harus disusun didalam anggarn untuk dipergunakan sebagai alat membuat rencana anggaran di masa yang akan datang. Seperti yang kita ketahui setiap perusahaan akan dihadapkan dengan masa yang penuh dengan ketidakpastian, oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam mengambil keputusan dalam kegiatan tersebut. - Klasifikasi biaya operasional Biaya Operasional digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi umum. Adapun jenis-jenis dari masing-masing biaya tersebut adalah sebagai berikut : a. Biaya Penjualan b. Biaya Adminitrasi dan Umum Perencanaan Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun menginginkan berkerjanya perusahaan secara lancar memerlukan adanya perencanaan. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan pertimbang tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk mencapai manajemen harus 4
5 mengetahui data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya dimasa yang akan datang. Menurut Carter dan Usry (2005:87) perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan mengunakan sumber daya yang ada. Ada dua jenis perencanaan yaitu : a. Perencanaan jangka pendek b. Perencanaan jangka panjang Pengawasan Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang berupaya rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut. Menurut Harahap (2006:10) Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenernya. Pengawasan menurut Carter dan Usry (2005:12) Usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerjadengan rencana membuat tindakan yang tepat untuk mengkoreksi perbedaan-perbedaan yang penting. Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Apabila pelaksanaan ditemukan penyimpangan maka diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan pelaksanaan. Pengawasan perlu dilakukan agar tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien. Untuk mendukung pengawasan yang baik maka perlu mengetahui suatu pengukur dari kegiatan yang efektif dan efisien tersebut. Menurut Hansen dan Mowen (2006:483) Ukuran efisien merupakan ukuran keuangan yang mencakup laporan biaya aktivitas, anggaran, peksibel, laporan realisasi. Keuangan ini dirancang untuk menilai seberapa baik pengunaan sumber daya. Sedangkan ukuran efektif yang merupakan ukuran non keuangan mencakup kinerja aktivitas yang dilakukan, pekerja yang terlibat dan ukuran ini harus mendukung tujuan umum yaitu perbaikan berkelanjutan. Proses ini dibentuk oleh tiga macam angka yang bersifat umum yaitu : a. Menetapkan alat pengukuran (standar) b. Mengadakan penilaian (evaluasi) c. Mengadakan tindakan perbaikan (koreksi) Pengawasan terhadap biaya operasional tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pengeluaran atau biaya hanya di perkenankan atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang, dan sebelumnya pengeluaran tersebut memang benarbenar diperlukan. b. Pengeluaran atau biaya yang terjadi merupakan tugas pengawasan kepada mereka yang diberikan wewenang. Dalam melaksanakan pengawasan biaya operasional dapat digunakan tekhik pengawasan sebagai berikut : a. Pengawasan menggunakan anggaran b. Pengawasan menggunakan standar 5
6 Anggaran Menurut Firdaus (2009:257) bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, terkoordinir dan menyeluruh yang dinyatakan secara kuantitatif dalam kesatuan moneter, dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang sebagai alat pengendalian atas kegiatan-kegiatan perusahaan serta sebagai alat pengukur hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Menurut Munandar (2005:2), Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Jenis-jenis Anggaran Menurut Gunawan (2005:63) anggaran merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu organisasi yang dapat dikelompokkan menjadi : 1. Anggaran Operasional 2. Anggran Keuangan Manfaat Anggaran Penyusunaan anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan. Menurut Halim (2006:166) Manfaat-manfaat anggaran yang dapat diterima oleh perusahaan yaitu : 1. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek. 2. Sebagai alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan para manager pusat bertanggung jawab. 3. Sebagai alat untuk memotivasi peran manager dalam mencapai tujuan pusat pertanggung jawabaan yang dipimpinnya. 4. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan. 5. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi prestasi para manager dan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya. 6. Sebagai piranti pendidikan bagi para manager. Manfaat-manfaat anggaran di atas tidak dapat begitu saja diperoleh secara penuh dan berimbang oleh perusahaan yang telah menggunakannya tanpa ada usaha yang optimal dari para manager pusat pertanggung jawaban untuk menggunakan anggaran sebagai alat pencapai tujuan. Kelemahan Anggaran Meskipun manfaat anggaran jelas meyakinkan dan berjangkauan luas, namun anggaran mempunyai keterbatasan dan kelemahan-kelemahan. Menurut Gunawan (2005:53) kelemahan-kelemahan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi, dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketetapan estimasi tersebut. 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sunguh-sunguh. 3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manager dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya. 4. Kondisi yang terjaddi tidak selalu 100% sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena ini anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. 6
7 Efektivitas Efektivitas berhubungan dengan tujuan perusahaan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan sumber-sumber yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu pelaksanaan dikatakan efektif jika tujuan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan pelaksanaan tersebut sedangkan suatu pelaksanaan dikatakan efisien jika pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan pemakaian sumber-sumber yang efektif. Pengertian Efektivitas menurut Supriyono (2006:33) Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggungjawab dengan sasaran yang harus dicatat, semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencatatan sasaran tersebut maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut. Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa efektivitas adalah hubungan antara keluaran dan pusat tanggungjawab dengan sasaran yang ingin dicapai oleh sustu perusahaan, semakin besar keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut. Umumnya efektivitas selalu berhubungan dan dipadukan dengan efisiensi yang merupakan suatu kegiatan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Unit organisasi yang yang efisien belum tentu efektif, karena meskipun unit tersebut menghasilkan keluaran dengan menggunakan masukan yang minimal atau menghasilkan keluaran terbanyak belum tentu mencapai tujuan organisasi yang maksimal, unit tersebut menjadi kurang aktif atau dengan kata lain efektivitasnya kurang memadai. ANALISIS Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Yudhistira Cabang Palembang, maka bab ini penulis akan membahas dan menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian tersebut. Analisis yang akan dilakukan oleh penulis adalah Analisis Efektivitas Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang.Berikut tabel 4.1 laporan biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembnag tahun 2009 sampai dengan Tabel 2 Data Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang Tahun Tahun Anggaran Biaya Operasional Salesman Realisasi Persentase (%) Lebih Selisih Kurang Persentase (%) 2009 Rp Rp ,87 Rp Rp. 0 2, Rp Rp Rp (100,87) Rp. 0 (Rp ) (-0,87) Rp ,26 Rp Rp.0 0, Rp Sumber : PT. Yudhistira Cabang Palembang Rp (101,13) Rp.0 (Rp ) (1,13) Tabel 2 di atas menjelaskan laporan biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang tahun 2009 sampai dengan tahun
8 Dalam melakukan kegiatannya PT. Yudhistira Cabang Palembang belum melakukan analisis biaya operasional. Perusahaan hanya menghitung selisih dari anggaran dan realisasinya yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu analisis efektivitas perlu dilaksanakan agar dapat mengetahui anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional sekaligus sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemasaran sebagai upaya mencapai efisiensi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Adapun biaya yang terdapat pada PT. Yudhistira Cabang Palembang terdiri dari : 1. Biaya pegawai, antara lain : a. Biaya gaji dan Upah karyawan b. Biaya lembur c. Biaya tunjangan d. Biaya bonus dan THR 2. Biaya fasilitas, antara lain : a. Biaya sewa gedung b. Biaya peralatan dan perlengkapan kantor c. Biaya perbaikan dan pemeliharaan kantor d. Biaya penyusutan kantor e. Biaya perbaikan dan pemeliharaan kendaraan kanntor f. Biaya penyusutan kendaraan kantor g. Biaya cetak dan fotocopy biaya komunikasi h. Biaya listrik i. Biaya air j. Biaya konsumsi kantor k. Biaya lain-lain 1. Biaya oprasional, antara lain : a. Biaya oprasional salesman b. Biaya oprasional kendaraan kantor 2. Biaya Overhead lain-lain, antara lain : a. Biaya perjalanan dinas b. Biaya pajak kendaraan c. Biaya pengiriman buku d. Biaya sumbangan e. Biaya bank Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2009 yang dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2009 Uraian Rekening Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Gaji dan Upah Karyawan (70.000) -0,03% Lembur ,69% Tunjangan ,32% 8
9 Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer ( ) -4,15% Biaya Cetak dan Fotocopy ,01% Biaya Komunikasi ,16% Biaya Listrik dan Air ,07% Biaya Konsumsi Karyawan ( ) -6,04% Biaya Lain-lain ( ) -9,20% Biaya Operasional Operasional Salesman ,82% Operasional Kendaraan Kantor ,21% Biaya Bank Biaya Bank ( ) -64,73% Pengeluaran Variabel Perbaikan Komputer ( ) -10,56% Pemeliharaan Aktiva Tetap Mauble dan Perlengkapan Kantor ( ) -291,66% Sumbangan ,32% Jumlah ,0056% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Berdasarkan tabel di atas tahun 2009 biaya operasional yang di anggarkan sebesar Rp ,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp ,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp ,- dengan persentase 0,0056%. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional yang di anggarkan lebih besar daripada biaya operasional yang terealisasi dikarenakan biaya operasional saat promosi mengalami penurunan. Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2010 yang dapat dilihat pada tabel 4 : Tabel 4 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2010 Uraian Rekening Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Gaji dan Upah Karyawan ( ) -0.18% Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan % 9
10 Perlengkapan Komputer Biaya Cetak dan Fotocopy % Biaya Komunikasi % Biaya Listrik dan Air % Biaya Konsumsi Karyawan % Biaya Lain-lain % Biaya Operasional Operasional Salesman ( ) % Biaya Bank Biaya Bank (5.000) -1.92% Pengeluaran Variabel Perbaikan Komputer % Pemeliharaan Aktiva Tetap Sumbangan ( ) -3.02% Jumlah ,0029% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Berdsarkan tabel di atas tahun 2010 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp ,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp ,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp ,- dengan persentase 0,0029%. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional yang di anggarkan lebih besar dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan mengalami kenaikan pemesanan. Berikut ini rekapitulasi varians biaya pemasaran pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2011 yang dapat dilihat pada tabel 5 : Tabel 5 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2011 Uraian Rekening Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Tunjangan % Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer % Biaya Cetak dan Fotocopy % Biaya Komunikasi % Biaya Listrik dan Air ( ) % Biaya Konsumsi Karyawan % Biaya Lain-lain ( ) -7.78% Biaya Operasional Operasional Salesman % 10
11 Biaya Bank Biaya Bank % Pengeluaran Variabel Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Perbaikan dan Pemeliharaan Kantor (25.000) % Perbaikan Komputer (5.000) -0.83% Pemeliharaan Aktiva Tetap Mauble dan Perlengkapan Kantor ( ) % Jumlah ( ) -0,0009% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Dari tabel di atas tahun 2011 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp ,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp ,- terjadi selisih biaya operasional sebesar (Rp ,-) dengan persentase -0,0009%. Hal ini menyebabkan biaya operasional yang di anggarkan lebih kecil dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan meningkatnya harga promosi. Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel 6 : Tabel 6 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2012 Uraian Rekening Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Tunjangan ( ) -0,01 Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer ,13 Biaya Cetak dan Fotocopy ,51 Biaya Komunikasi ,33 Biaya Listrik dan Air ( ) -0,05 Biaya Konsumsi Karyawan ,23 Biaya Lain-lain ,003 Biaya Operasional Operasional Salesman ( ) -0,01 Biaya Bank Biaya Bank (42.000) -0,31 Pengeluaran Variabel Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Perbaikan Serv Kend Kantor ( ) -0,24 11
12 Perbaikan dan Pemeliharaan Kantor ( ) -1,62 Perbaikan Komputer ( ) -0,78 Pemeliharaan Aktiva Tetap Jumlah ,0062% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Dari tabel di atas tahun 2012 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp ,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp ,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp ,- dengan persentase 0,0062%. Hal ini menggambarkan biaya operasional yang di anggarkan lebih besar dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan biaya keperluan kantor dibawah perkiraan. PENUTUP Setelah melihat permasalahan analisis efektivitas pengawasan dan perencanaan pada PT.Yudhistira Cabang Palembang, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1. Perusahaan dalam menyusun anggaran secara total sudah baik karena sudah memenuhi batas standar biaya perusahaan. 2. Anggaran dan realisasi secara total tahun 2009 mempunyai persentase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0056%, tahun 2010 mempunyai persentase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0029%, tahun 2011 mempunyai varians yang merugikan (unfavorable) sebesar -0,0009%, dan pada tahun 2012 mempunyai persenatase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0062%. Anggaran dan realisasi secara detail masih mempunyai standar persentase yang tinggi. 3. Pada analisis efektivitas perencanaan dan pengawasan biaya operasional PT. Yudhistira cabang Palembang telah berjalan baik selama 4 tahun terakhir walaupun tahun 2011 mengalami kerugian. DAFTAR PUSTAKA Carter, William K Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Firdaus Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Gunawan Teori Anggaran. Jakarta : Salemba empat. Halim Manajemen Biaya Akuntansi. Jakarta : Salemba empat. Hansen, Don R. dan Maryane M. Mowen, Akuntansi Manajemen, Edisi Tujuh, Buku Kedua. Jakarta : Salemba Empat. Harahap,Syafri Sofyan, Teori Akuntansi. Jakarta : Bumi Aksara. Hasibuan, S.P. Malayu, Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. James Anggaran Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Munandar Teori Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. 12
13 Robert N, Anthony Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat Sarwono, Jonathan Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta : ANDI Sunandar Teori Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Supriyono Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE. 13
Analisa Biaya Pemasaran
Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasional. berbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasional 1. Pengertian Biaya Operasional Dalam menjalankan aktifitasnya, suatu perusahaan akan mengeluarkan berbagai jenis biaya diantaranya
Lebih terperinciPENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti
PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN
ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS. Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2. 1. Perencanaan dan Pengawasan 2.1.1. Pengertian Perencanaan Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang menginginkan bekerjanya perusahaan secara lancar memerlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak
Lebih terperinciKata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi Kasus Pada PT Anugerah Pharmindo Lestari Cabang Semarang) Silviani Putri Paramita Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa
BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian
Lebih terperinciANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG
ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG M. Fadli Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Penganggaran atau Budgeting merupakan proses yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai
BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian
Lebih terperinciANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN JULITA (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) Surel: julitaumsu@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciDefinisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN
30 BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Elemen-Elemen Biaya Operasional Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktifitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu program pembangunan yang mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Pembangunan dalam bidang ekonomi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, akuntan melaporkan kepada setiap manajer hanya informasi yang
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pada era globalisasi, persaingan antara perusahaan satu dengan yang lainnya semakin ketat. Istilah globalisasi khususnya di dunia usaha telah menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya l. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi secara teoritis menurut Skausen dan Hongren (2001:6) adalah "proses pencatatan, penggolongan,
Lebih terperincilangsung dan biaya overhead pabrik.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1.Pengertian Biaya Menurut Supriyono ( 2000 : 16 ) Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan
Lebih terperinciTIN 4112 AKUNTANSI BIAYA
- Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang ada di Indonesia terdiri dari perusahaan pemerintah maupun swasta. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu rencana jangka pendek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKAN
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 2.1. Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul "Sistem Akuntansi" menyatakan bahwa : "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi khususnya akuntansi biaya. Menurut pendapat Carter dan Usry (2006 : 33) :
BAB II URAIAN TEORITIS A. Akuntansi Biaya. 1. Defenisi Akuntansi Biaya. Istilah akuntansi biaya bukanlah suatu istilah yang baru. Pengertian akuntansi biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA A. Klasifikasi Beban Operasional Di dalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyimpangan biaya meskipun sudah diperkirakan dengan baik sebelum dianggarkan. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini fenomena yang terjadi dalam perusahaan sangatlah beragam, baik yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan. Sebagai
Lebih terperinciANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS
ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS Cindy Mardoni Efrianto Sari Septiani JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Setiap
Lebih terperinciPenerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang
Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Indawati Jauhar Nino, Janri Delastriani Manafe, dan Tuti Setyorini Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 1 6 KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Cabang Bogor Oleh : Bambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu program pembangunan yang mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Pembangunan dalam bidang ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk dicapai, salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )
BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh
Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh Trissi Ritani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Dian Nuswantoro ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI
ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI (Studi kasus pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sidoarjo Periode Tahun 2012) Anindyta Diwayanti R.Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan semakin ketat serta semakin kompleks permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi
Lebih terperinciANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL
ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
Lebih terperinciMETODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd
METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung perkembangan tersebut. Salah satunya adalah usaha transportasi. Transportasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan aktivitas perusahaan guna mencapai
Lebih terperinciBAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN 2.1. Anggaran 2.1.1.Definisi Anggaran Pemahaman mengenai konsep anggaran dimulai dari memahami pengertian anggaran. Berikut ini adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI Frankyy Husin Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak PT Vinayaka Abadi Palembang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan berusaha untuk berkembang
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup, maupun alokasi sumber-sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya
Lebih terperinciJurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA
PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar
BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar Udara Soekarno-Hatta) Analisa tersebut memiliki dua sifat, yaitu bottom up budgeting dan top down
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. meminjam. Pengertian kredit yaitu :
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Pinjaman atau kredit terjadi berdasarkan persetujuan pinjam meminjam. Pengertian kredit yaitu :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan
Lebih terperinciBAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).
BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA II.1. Pengertian Biaya Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat
Lebih terperinci