Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Sholihah, Q. (2017). Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X. Prosiding SNTI dan STELIT 2017 (pp. E-13-18). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas rawijaya. Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X Qomariyatus Sholihah agian Program Studi Program Profesi Insinyur (PPI), Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Jend. hmad Yani Km 36, Kota anjarbaru, Kalimantan Selatan, qomariyatussholihah@unlam.ac.id STRK Penyimpanan pada gudang distribusi makanan dan minuman merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, walaupun terkadang hanya disimpan dalam waktu singkat, namun seringkali barang yang masuk dan keluar tidak terdistribusi sesuai tanggal masuk dan keluarnya barang sehingga barang yang baru datang terkadang lebih dahulu dikeluarkan. Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat ada tanggal kadaluarsa pada produk makanan dan minuman. Selain itu penataan barang yang kurang rapi membuat gudang terlihat sempit. Tata letak barang di dalam gudang yang kurang baik membuat petugas gudang kesulitan untuk mengambil atau meletakkan barang. isamping itu efisiensi penyimpanan barang juga akan berkurang. Penyimpanan barang menggunakan metode shared storage dilakukan dengan menyusun barang berdasarkan luas lantai gudang. arang disusun dari yang terdekat sampai yang terjauh dari pintu keluar/masuk. arang yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat akan diletakkan dekat dengan pintu. Metode share storage menggunakan prinsip first expired date first out (FEFO), dimana barang yang masuk terlebih dahulu akan dikeluarkan lebih dulu atau barang yang expirednya lebih dulu akan dikeluarkan lebih dulu. Metode shared storage lebih tepat digunakan pada gudang dengan frekuensi keluar masuk yang tinggi untuk menghindari barang rusak karena terlalu lama disimpan. alam studi ini dihasilkan bahwa luas area penyimpanan yang tepat adalah 585 m 2 dengan luas gang 12 meter pada setiap susunan barang untuk memudahkan proses keluar masuk barang. Kata kunci Metode Share Storage, Perencanaan, Tata Letak. I. PENHULUN Saat ini dunia industri berkembang sangat pesat. Hal tersebut menyebabkan banyak bermunculan perusahaan perusahaan baru yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan jumlah konsumen, hal ini menyebabkan terjadi pesaingan antar perusahaan. Untuk mendapatkan konsumen dan keuntungan maksimal, perusahaan memiliki banyak strategi baik dari segi minimalisasi biaya, efektifitas marketing, kecepatan proses produksi, ketepatan produksi, hingga peningkatan citra perusahaan. Penerapan strategi tersebut harus diterapkan mulai dari penanganan bahan baku, proses, hingga penanganan barang jadi. Hal tersebut menunjukan bahwa barang jadi juga harus mendapatkan penanganan yang tepat supaya kualitas produk terjaga hingga mencapai tangan konsumen (bdillah, 2015). Penanganan barang tidak bisa dilepaskan dari tata letak fasilitas pabrik. Tata letak yang baik adalah tata letak yang mampu memanfaatkan ruang untuk proses secara efektif agar dapat meningkatkan utilitas ruang serta meminimalisasi biaya material handling. i dalam dunia industri, masalah tata letak pabrik maupun tata letak fasilitas dan peralatan produksi merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan (Goetschalckx dkk, 2009). Plant layout atau facilities layout didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi maupun proses penyimpanan barang, jarak material handling dalam area produksi akan mempengaruhi lintasan dan waktu proses dari produksi dan distribusi (Pratiwi dkk, 2012). Pada umumnya tata letak pabrik/gudang yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan akan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan suatu industri (Purnomo, 2004). Peralatan industri yang mahal harganya, peralatan yang canggih, dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan layout yang tidak terencana dengan baik. SNTI dan STELIT, 4-6 Oktober 2017, atu E-13

2 Sholihah Karena aktivitas produksi dan distribusi suatu produk secara normal harus berlangsung lama dengan tata letak yang berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian (Rusdiana dan nggraini, 2010). Tujuan utama desain tata letak pabrik/gudang adalah untuk meminimalkan total biaya yaitu menyangkut biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun untuk fasilitas-fasilitas lainnya, material handling costs, biaya produksi, maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk/barang (Wulansari dan Yohanes, 2010). Hal terpenting dalam perancangan tata letak dalam sebuah gudang adalah sebagian besar barang harus bergerak untuk didistribusikan jangan sampai barang tersebut terlalu lama tersimpan di dalam gudang (Juliana dan Handayani, 2016). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada barang tersebut dan menambah biaya simpan. Permasalahan yang dihadapi oleh gudang distribusi makanan dan minuman terjadi di gudang penyimpanan barang salah satunya adalah kurang baiknya prosedur penataan barang pada gudang menimbulkan masalah pada gudang tersebut, sehingga gudang terkesan sempit dan kurang tertata (Widodo dkk, 2013). Kondisi tata letak gudang yang tidak berdasarkan suatu perancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidakefisienan waktu pengambilan dan penyimpanan barang serta menyulitkan petugas gudang dalam menangani barang karena keterbatasan ruang gerak di dalam gudang tersebut. engan menggunakan kartu gudang, maka pengaturan bongkar muat akan lebih mudah karena dapat diketahui area mana yang kosong untuk ditempati produk dan letak dari produk yang akan dikirim akan mudah diidentifikasi. II. TINJUN PUSTK. efinisi Perencanaan Tata Letak erdasarkan hierarki perencanaan fasilitas dan definisi perancangan tata letak yang telah diuraikan sebelumnya, maka pengertian perancangan tata letak yang dipakai dalam tulisan ini adalah pengaturan konfigurasi stasiun kerja produksi yang disusun berdasarkan interaksi antar departemen yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu sehingga interaksi tersebut optimal dalam proses distribusi barang/material (handra, 2011).. Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien sehingga tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Studi tentang pengaturan tata letak fasilitas selalu berkaitan dengan minimasi total cost. Yang termasuk dalam elemen-elemen cost yaitu conctruction cost, installation cost, material handling cost, production cost, safety cost, inprocess storage cost. isamping itu, perencanaan yang teliti dari layout fasilitas akan memberikan kemudahan-kemudahan saat diperlukannya ekspansi pabrik atau kebutuhan supervise (Hasan, 2011).. Gudang Menurut avid E Mulcahy (1994) gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk yang memiliki unit penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang kecil dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan saat produk dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam fasilitas produksi. Gudang atau strorage pada umumnya akan memiliki fungsi yang cukup penting didalam menjaga kelancaran operasi produksi suatu pabrik. isini ada 3 tujuan utama dari departemen ini yang berkaitan dengan pengadaan barang (Wignjosoebroto, 2003), yaitu sebagai berikut: 1) Pengawasan, yaitu dengan sistem administrasi yang terjaga dengan baik untuk mengontrol keluar masuknya material. Tugas ini juga menyangkut keamanan dari material, yaitu jangan sampai hilang. 2) Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan agar material yang disimpan di dalam gudang tidak cepat rusak dalam penyimpanan. 3) Penimbunan/penyimpanan, yaitu agar sewaktu-waktu diperlukan maka material yang dibutuhkan bakan tetap tersedia sebelum dan selama proses berlangsung. 4) Perencanaan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik. SNTI dan STELIT, 4-6 Oktober 2017, atu E-14

3 Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X. Metode Shared Storage i dalam usaha untuk mengurangi persyaratan ruang simpan pada dedicated strorage, beberapa manajer gudang menggunakan suatu variasi dari dedicated strorage dimana penempatan produk akhir diatur secara lebih hati-hati. Secara khusus dari waktu ke waktu hasil-hasil yang berbeda menggunakan slot ruang simpan yang sama, sekalipun produk akhir itu hanya menduduki slot itu sekali saja. Untuk mendukung pertimbangan atas shared storage, jika kedatangan dari 100 pallet dengan jumlah besar perpindahan yang cepat dari produk untuk disimpan. Pallet dengan jumlah besar tersebut akan digunakan kembali dan akan dikirim sebanyak 5 pallet per hari dalam rentang waktu 20 hari.. Pemindahan arang Material dapat dipindahkan secara manual maupun dengan menggunakan metode otomatis, material dapat dipindahkan satu kali maupun beribu kali. Material dapat dialokasikan pada lokasi yang tetap maupun secara acak atau material dapat ditempatkan pada lantai maupun da atas. pabila terdapat dua buah stasiun kerja/departemen i dan j yang koordinatnya ditunjukan sebagai (x,y) dan (a,b), maka untuk menghitung jarak antar dua titik tengah dij dapat dilakukan beberapa metode, yaitu (Wulansari dan Yohanes, 2010): 1) Rectilinear istance Jarak di ukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah material yang berpindah sepanjang gang (aisle) rectilinier di pabrik. [X 2 Y 2 ] [X 1 Y 1 ] [X 1 X 2 ] [Y 1 Y 1 ] dij = [x a] + [y b] 2) Euclidean istance Jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak Euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua buah stasiun kerja. 3) Squared Euclidean istance Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang melintas antara dua buah titik. Sebagai contoh pada sistem kendaraan terkendali (guided vehicle system), kendaraan pada perjalananya harus mengikuti arah-arah yang sudah ditentukan pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu, jarak lintasan aliran bisa lebih panjang dibandingkan dengan rectilinier atau Euclidean. dij = [ x - a ] 2 + [ y b] 2 III. HSIL N PEMHSN. Penentuan Luas rea Penyimpanan yang ibutuhkan rea penyimpanan yang digunakan adalah pallet kayu, untuk menghemat area maka dilakukan penumpulan 6 tingkat pada setiap pallet dengan penyusunan 2 x 2, maka setiap pallet terdiri dari produk makanan dan minuman, dilakukan untuk memudahkan penyusunan produk ke area penyimpanan dan juga untuk menghemat pemanfaatan ruang. Jadi luas satu area penyimpanan adalah: Luas rea Penyimpanan = (2) panjang produk x (2) lebar produk Luas rea Penyimpanan = (2) 1 m x (2) 1 m = 4 m². Penentuan Lebar Gang (isle) isle dimanfaatkan sebagai gang atau jalur material handling, gerakan perpindahan personil, dapun material handling yang digunakan adalah handpallet. Jadi aisle yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan untuk jalur sesuai dengan ukuran dimensi handpallet. SNTI dan STELIT, 4-6 Oktober 2017, atu E-15

4 Sholihah isle Space = 3 x 2 m + 1 x 6 m = 12 m Kebutuhan Luas Ruangan Gudang = (Luas rea Penyimpanan x Jumlah rea Penyimpanan) + isle Tabel 1. Total Kebutuhan rea Penyimpanan arang Produk Jumlah Ukuran Luas (m 2 Luas total isle/gang Kebutuhan ) Pallet P L (m 2 ) (m) rea arang (Produk makanan berat ringan) arang (Produk makanan berat sedang) arang (Produk minuman gelas/kaleng ringan) arang (Produk minuman gelas/kaleng sedang) Total Kebutuhan rea 585 m cm 2 cm 4 cm 2 Gambar 1. Tata Letak Gudang arang Pada gambar diatas dapat dilihat jika penyusunan barang dilakukan hanya berdasarkan jenis barang, belum dilakukan penyusunan barang berdasarkan prinsip FEFO. Padahal tidak semua SNTI dan STELIT, 4-6 Oktober 2017, atu E-16

5 Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X barang memiliki masa kadaluarsa yang sama sehingga diperlukan penyusunan berdasarkan tanggal kadaluarsa produk dan penyusunan yang dapat mempermudah proses keluar masuk barang. 1 4 cm 2 cm cm cm cm cm 2 Gambar 2. Tata Letak Gudang arang Rekomendasi Tabel 2. Keterangan Gambar Tata Letak Gudang arang pada gambar 1 dan gambar 2 Kode Keterangan 1 Pintu masuk arang (Produk makanan berat ringan) 1 arang (Produk makanan berat ringan) dengan tanggal kadaluarsa < 1 tahun arang (Produk makanan berat sedang) 1 arang (Produk makanan berat sedang) dengan tanggal kadaluarsa < 1 tahun arang (Produk minuman gelas/kaleng ringan) 1 arang (Produk minuman gelas/kaleng ringan) dengan tanggal kadaluarsa < 1 tahun arang (Produk minuman gelas/kaleng sedang) 1 arang (Produk minuman gelas/kaleng sedang) dengan tanggal kadaluarsa < 1 tahun 2 Pintu keluar gudang menuju kantor dan gudang lainnya IV. PENUTUP Setelah dilakukan pengumpulan data pada gudang barang distribusi produk makanan dan minuman maka, dapat diambil beberapa kesimpulan, antar lain: 1. Jumlah kebutuhan area penyimpanan adalah sebanyak 144 area. 2. Luas total untuk kebutuhan ruang untuk pallet penyimpanan barang adalah 585 m². SNTI dan STELIT, 4-6 Oktober 2017, atu E-17

6 Sholihah 3. Satu area pallet dilakukan penumpulan 6 tingkat dengan penyusunan 2 x 2, maka setiap pallet terdiri 25 kotak barang (disesuaikan ukuran). 4. Lebar gang atau aisle adalah 3 m x 2 gang (aisle), dan 6 m untuk gang atau aisle di bagian tengah. 5. Hasil metode shared storage akan lebih maksimal jika digunakan pada gudang barang yang memiliki 2 jenis produk. FTR PUSTK bdillah,.n., Perancangan tata letak fasilitas pabrik menggunakan metode algoritma corelap di PT. Refi hemical Industry. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. handra, M, 2011, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Lantai Produksi Proses Perakitan Sofa (Studi Kasus: Usaha Peraot Putra Indah Pekanaru). Tugas khir: Pekanaru. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. avid, E.M., 1994, Warehouse and istribution Operation Handbook International Edition, McGraw Hill, New York. Goetschalckx, M., Gu, J., dan McGinnis, L. F., 2009, Research on Warehouse esign and Performance Evaluation: omprehensive Review. European Journal of Operational Research, 203, hlm Hasan, I., Manajemen operasional perspektif integratif. Malang: UIN-Maliki Press. Juliana, H dan Handayani, N.U, 2016, Peningkatan Kapasitas Gudang dengan Perancangan Layout Menggunakan Metode lass-ased Storage. Jurnal Teknik Industri, Vol. XI No. 2, hlm Mardiono & Nurhayati, 1990, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan ahan, IT, andung. Pratiwi, I; Muslimah, E & qil,.w., 2012, Perancangan Tata Letak Fasilitas di Industri Tahu Menggunakan locplan, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 11 No. 2, hlm Purnomo, H, 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta. Render,.H., Prinsip-prinsip manajemen operasi, Edisi 9 (ahasa Indonesia, terjemahan Ir.Kresnohadi riyoto, M. Jakarta: Salemba Empat. Rusidiana, E dan nggraini, S, 2010, nalisa Tata Letak Industri Pengalengan uah Nenas di atu Jawa Timur. uana Sains, Vol. 10 No. 2, hlm Widodo, L., Erni, N., Nuranisa, R.S, 2013, Usulan Perbaikan Rancangan Tata Letak Penyimpanan ahan aku erdasarkan Kriteria Pemakaian ahan. Jurnal L-ZHR INONESI SERI SINS N TEKNOLOGI, Vol. 2 No. 2, hlm Wignjoesoebroto, S, 1996, Tata Letak dan Pemindahan ahan, ITS Surabaya. Wulansari, dan Yohanes,, 2010, Perencanaan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi untuk Penanganan Masalah Material Handling dan Tata Ruang di PT. Jamu Indonesia Simona. inamika Teknik, Vol. IV No. 2, hlm Yohanes,., 2012, nalisis Perbaikan Tata Letak Fasilitas pada Gudang ahan aku dan arang Jadi dengan Merode Share Storage di PT. itratex Industries Semarang. inamika Teknik, Vol. VI No. 1, hlm Zhenyuan, J., Xiaohong, L., Wang, W., efeng, J., dan Lijun, W., 2011, esign and Implementation of Lean Facility Layout System of Production Line. International Journal of Industrial Engineering, Vol. 18 No. 5, hlm SNTI dan STELIT, 4-6 Oktober 2017, atu E-18

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DI PABRIK PLASTIK KOTA SEMARANG

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DI PABRIK PLASTIK KOTA SEMARANG 2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 46 PERENNN TT LETK GUNG MENGGUNKN METOE SHRE STORGE I PRIK PLSTIK KOT SEMRNG Firman rdiansyah Ekoanindiyo, Yaumal git Wedana osen Fakultas Teknik Universitas Stikubank

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE 64 Dinamika Teknik Juli PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. V, No. 2 Juli

Lebih terperinci

MAKALAH PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK (HMKB764) PENINGKATAN KAPASITAS GUDANG DENGAN PERANCANGAN LAYOUT MENGGUNAKAN METODE CLASS-BASED STORAGE

MAKALAH PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK (HMKB764) PENINGKATAN KAPASITAS GUDANG DENGAN PERANCANGAN LAYOUT MENGGUNAKAN METODE CLASS-BASED STORAGE MAKALAH PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK (HMKB764) PENINGKATAN KAPASITAS GUDANG DENGAN PERANCANGAN LAYOUT MENGGUNAKAN METODE CLASS-BASED STORAGE Oleh : NAMA : ICHSAN FAUZI NIM : H1F113075 UNIVERSITAS LAMBUNG

Lebih terperinci

Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi

Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi Petunjuk Sitasi: Tama, I. P., ndriani, D. P., & Putri, N.. (0). Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi. Prosiding SNTI dan STELIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia semakin terintegrasi dengan perekonomian global. Persaingan yang terjadi di sektor industri semakin pesat, hal tersebut memicu para pengusaha

Lebih terperinci

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage Evi Febianti Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: evifebianti@yahoo.com M. Adha Ilhami

Lebih terperinci

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage Jurnal Teknik Industri, Vol.1,.1, Maret 2013, pp.29-34 ISSN 2302-495X Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage Ayunda Prasetyaningtyas A. 1, Lely

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut ini merupakan simpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, yaitu: 1. Tata letak awal pada gudang produk jadi PT Amico Primarasa belum optimal dalam

Lebih terperinci

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Industrial Engineering Journal Vol.5.2 (2016) 11-16 ISSN 2302 934X Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Basuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan industri yang pesat, baik industri yang berskala besar maupun industri menengah ke bawah. Pengaruh perkembangan

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET Ukurta Tarigan, Uni P. P. Tarigan, dan Zulfirmansyah A. Dalimunthe Departemen Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo)

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo) TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler Petunjuk Sitasi: embiring, A. C. (2017). Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C242-247). Malang:

Lebih terperinci

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA Indri Hapsari, Benny Lianto, Yenny Indah P. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya Email : indri@ubaya.ac.id PT. JAYA merupakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE Yhongki Feryndra Nugraha 1) dan Moses Laksono Singgih 2) 1) Program Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Produk Drum Oli Menggunakan Metode Dedicated Storage Di PT XYZ

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Produk Drum Oli Menggunakan Metode Dedicated Storage Di PT XYZ Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Produk Drum Oli Menggunakan Metode Dedicated Storage Di PT XYZ Tb Muhamad Arif Aliudin 1, Muhammad Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gudang Gudang adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk mendukung produk dalam proses manufaktur, mengurangi biaya transportasi, membantu mempersingkat waktu dalam merespon

Lebih terperinci

di CV. NEC, Surabaya

di CV. NEC, Surabaya Perbaikan Tata Letak Gudang Mesin Fotokopi Rekondisi di CV. NEC, Surabaya Indri Hapsari 1 dan Albert Sutanto 2 Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut Surabaya Email: indri@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Analisis Metode Shared Storage Shared storage merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) dimana barang yang paling

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Gudang Menurut David E Mulcahy, gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai jenis macam produk (unit-unit penyimpanan persediaan UPS) yang memiliki unit-unit penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tata Letak Heizer dan Render (2009) mengatakan bahwa tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. tata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 (Sumber: Diolah) Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.2 Studi Pendahuluan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang)

PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang) PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang) LAYOUT AND PALLET RACKING SYSTEM DESIGN FOR SUPPORTING

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa storage yang bermasalah adalah storage Unit 1. Pada storage Unit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.GISTEX merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang terbesar di Bandung, yang berfokus pada produksi tekstil dan garmen (fashion). Setelah melewati beberapa tahun dalam melakukan pengembangan

Lebih terperinci

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang Petunjuk Sitasi: Z., M. M., & Lenggogeni, P. (2017). Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo USULAN TATA LETAK ULANG MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITATIVE SYSTEMS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BAHAN DI LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN MECHANIC PT JEFTA PRAKARSA PRATAMA Khristian Edi Nugroho; Dimas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan dalam hal mengenai bahan yang akan diproses menjadi suatu produk bagi perusahaan industri merupakan hal penentu dalam kelancaran produksinya, maka perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gudang Gudang merupakan bagian dari sistem logistik yang digunakan untuk menyimpan produk (raw material, part, goods-in-process, finished goods), antara titik sumber

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE (Gudang Material PT. King Jim Indonesia) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah industri, banyak faktor yang mendukung berjalannya proses produksi pabrik tersebut, diantaranya adalah bagian perencanaan produksi, bagian penerimaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUNKAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN APLIKASI QUANTITATIVE SYSTEM VERSION 3

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUNKAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN APLIKASI QUANTITATIVE SYSTEM VERSION 3 PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUNKAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN APLIKASI QUANTITATIVE SYSTEM VERSION 3.0 PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL GRATI

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK DAUN PINTU DENGAN METODE SHARED STORAGE DI PT. PUTRA FLORA RIMBA TANI

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK DAUN PINTU DENGAN METODE SHARED STORAGE DI PT. PUTRA FLORA RIMBA TANI PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK DAUN PINTU DENGAN METODE SHARED STORAGE DI PT. PUTRA FLORA RIMBA TANI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang dengan Menggunakan Metode CRAFT (Studi Kasus di Gudang K-Store, Krakatau Junction)

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang dengan Menggunakan Metode CRAFT (Studi Kasus di Gudang K-Store, Krakatau Junction) Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang dengan Menggunakan Metode RT (Studi Kasus di Gudang K-Store, Krakatau Junction) Lina Yuliana, vi ebianti 2, Lely Herlina 3, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Heksatex Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil rajut lusi (Warp Knitting). Masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah operator mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak lantai produksi karena perancangan lantai produksi merupakan salah satu bagian dari perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri-industri kini kian berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diindonesia. Pertambahan jumlah penduduk membuat daya beli dari suatu produk menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY (Studi Kasus : PT. X)

PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY (Studi Kasus : PT. X) PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY (Studi Kasus : PT. X) Reinny Patrisina 1, Indawati 2 1) Studio Tata Letak Fasilitas Pabrik Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Delapan Empat Sakti merupakan perusahaan dibawah naungan Internal Group terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi sprei dan bedcover. Masalah yang dihadapi perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S Merry Siska 1 dan Henriadi 2 Abstrak: UD. Dhika Putra merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan tahu. Saat ini kondisi

Lebih terperinci

Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage

Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage Jurnal Teknik Industri, Vol.1,.4, Desember 2013, pp.272-277 ISSN 2302-495X Relayout Tata Letak Gudang Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage Irfan Hadi Permana 1, Muhammad Adha Ilhami 2, Evi Febianti

Lebih terperinci

Usulan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Shared Storage Dan Pendekatan Simulasi Di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara

Usulan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Shared Storage Dan Pendekatan Simulasi Di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara Usulan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Shared Storage Dan Pendekatan Simulasi Di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara Putra Satria Andi Santoso 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1,2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT Teguh Oktiarso 1), Henrix Setyawan Loekito 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Jl. Villa Puncak

Lebih terperinci

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material Definisi 1. Material handling adalah ilmu dan seni memindahkan, menyimpan, melindungi, dan mengontrol/ mengawasi material. 2. Material handling merupakan penyediaan material dalam jumlah yang tepat, pada

Lebih terperinci

Relayout Tata Letak Gudang Produk JadiMenggunakan Metode Dedicated StorageDi PT ABC

Relayout Tata Letak Gudang Produk JadiMenggunakan Metode Dedicated StorageDi PT ABC Relayout Tata Letak Gudang JadiMenggunakan Metode Dedicated StorageDi PT ABC Irfan Hadi Permana 1, Muhammad Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII *

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik Menurut Apple (1990), Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Press Metal Indo Jaya merupakan salah satu perusahaan besar yang memproduksi produk teknologi dengan bahan utama logam, terutama spare part motor. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi pengaturan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara umum ditinjau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAKSI...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang suatu permasalahan yang memiliki tahapan-tahapan yang disusun dalam suatu rangkaian dan setiap

Lebih terperinci

Desain Perbaikan Layout Produksi pada IKM Sapu di Kelurahan Mewek, Purbalingga

Desain Perbaikan Layout Produksi pada IKM Sapu di Kelurahan Mewek, Purbalingga Petunjuk Sitasi: Adhiana, T. A., Krisnawati, M., & Sumargo, S. (2017). Desain Perbaikan ayout Produksi pada IKM Sapu di Kelurahan Mewek, Purbalingga. Prosiding SNTI dan SATEIT 2017 (pp. B57-61). Malang:

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI PADA PT AMICO PRIMARASA

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI PADA PT AMICO PRIMARASA PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI PADA PT AMICO PRIMARASA Ivander, Margaretha, Raiza Nisa Herdianty Dr. Ho Hwi Chie, M.Sc. Teknik Industri, Fakultas Teknik, BINUS University Jl. Kh. Syahdan no.

Lebih terperinci

USULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK

USULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK USULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK Saiful Arief Hidayat 1*, V. Ariyono 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI II-17 II-18

DAFTAR ISI II-17 II-18 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR.. viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK.. x ABSTRACT xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC

Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC Christina Natalia Rubianto 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: PT. ABC is a company that sells cooking oil in a bulk size, however

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan dan dibahas pada BAB IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses produksinya PT.Nusa Multilaksana

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK KILANG KAYU CV. X

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK KILANG KAYU CV. X Jurnal Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol. 1 No. 2, pp. 152-158, Desember 2012 PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK KILANG KAYU CV. X Amri 1, Muhammad Zeki 2 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X)

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) Rienna Oktarina Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Jl. Cikutra 204 Bandung 40125 E-mail: rienna.oktarina@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Gudang Inbound Menggunakan Throughput Based Dedicated Storage (Studi kasus :PT. JNE Cabang Y)

Perancangan Ulang Tata Letak Gudang Inbound Menggunakan Throughput Based Dedicated Storage (Studi kasus :PT. JNE Cabang Y) Perancangan Ulang Tata Letak Gudang Inbound Menggunakan Throughput Based Dedicated Storage (Studi kasus :PT. JNE Cabang Y) Ibnu Sina Syahdani, Lely Herlina, M. Adha Ilhami,, JurusanTeknikIndustri Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Tata Letak Pabrik 2.1.1 Definisi Perancangan Tata Letak Fasilitas Pengertian perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas, termasuk

Lebih terperinci

UPN "VETERAN" JAKARTA

UPN VETERAN JAKARTA USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK JADI PADA DINAS PENANGANAN HASIL PRODUKSI BAJA LEMBARAN PANAS DENGAN METODE DEDICATED STORAGE Denni Prasetyo dan Dony Montreano Fakultas Teknik UPN

Lebih terperinci

ONGKOS MATERIAL HANDLING

ONGKOS MATERIAL HANDLING ONGKOS MATERIAL HANDLING Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang

Lebih terperinci

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini Abstrak PT. Eigerindo Multi Produk Industri adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi tas dengan merk Eiger dan Bodypack. Perusahaan juga memproduksi dompet, topi, sepatu, sandal, jam tangan dan lain-lain

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK

KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK Suatu lay-out pada umumnya ditentukan oleh jenis proses yang mendukungnya. Karena proses yang terjadi dalam industri begitu luasnya, maka lay-out yang direncanakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan metode yang benar.perencanaan dan perancangan fasilitas pabrik

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan metode yang benar.perencanaan dan perancangan fasilitas pabrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufacture perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Hal ini

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT.

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT. Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT. XYZ Donny Setiawan 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini memberikan banyak dampak bagi individu, organisasi, perusahaan dan negara.

Lebih terperinci

Shara Nica Agung Sahara, Arfan Bakhtiar*)

Shara Nica Agung Sahara, Arfan Bakhtiar*) PERBAIKAN TATA LETAK PENEMPATAN MATERIAL DI AREA GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL BERDASARKAN CLASS BASED STORAGE POLICY (Studi Kasus : Gudang PT. TIMATEX SALATIGA) Shara Nica Agung Sahara, Arfan Bakhtiar*)

Lebih terperinci

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

SISTEM PENANGANAN MATERIAL SISTEM PENANGANAN MATERIAL 167 Penanganan Material (Material Handling) merupakan seni pergerakan/pemindahan material secara ekonomis dan aman. Material handling dirancang menggunakan metode yang tepat

Lebih terperinci

8/4/2010. Oleh : Rahmad Harjono Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng.

8/4/2010. Oleh : Rahmad Harjono Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng. Perancangan Tata-Letak Gudang Untuk Meminimumkan Jumlah Produk yang Tidak Tertampung Dalam Blok dan Efisiensi Aktivitas Perpindahan Barang (Studi Kasus : Divisi Penyimpanan Produk Akhir PT. ISM BOGASARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout)

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT

Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 36-41 ISSN 2302 934X Industrial Management Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT Suharto Tahir *, Syukriah

Lebih terperinci

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya James Lee 1, Herry Christian Palit 2 Abstract: UD. Wirakarya is a trading company which sells steel material. Its focus mainly on construction

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan PT PINDAD merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer komersial di Indonesia. Salah satu produk yang dibuat oleh perusahaan ini adalah kendaraan

Lebih terperinci

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN 124 Penetapan Luas Lantai Tata letak pabrik pada dasarnya merupakan penempatan dan pengaturan dari bermacammacam fasilitas produksi yang ada. Pengaturan

Lebih terperinci

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA . PROCEEDINGS SEMINARNASIONALRISETDANTEKNOLGITERAPAN(RITEKTRA)KE4 REKAYASADANINOVASITEKNOLOGI UNTUKPENINGKATANKUALITASHIDUPBANGSA 17SEPTEMBER2014 UNIVERSITASSANATADHARMA YOGYAKARTAINDONESIA Editor: TheJinAi,Dr.Eng

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektur, sipil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan mengenai landasanlandasan teori serta acuan lain yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian. 2.1 Perencanaan Fasilitas Tata letak pabrik adalah

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin Mesin Produksi Di PT. Surya Bumi Kartika

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin Mesin Produksi Di PT. Surya Bumi Kartika Perancangan Ulang Tata Letak Mesin Mesin Produksi Di PT. Surya Bumi Kartika Devi Hayu Indrianti 1, *, Ellysa Nursanti, S.T. Salmia L. A. 3 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG

ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG 25 Dinamika Teknik Januari ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pergudangan sangat dibutuhkan oleh industri apapun, baik industri yang bergerak di bidang jasa, ataupun manufaktur. Gudang merupakan bagian dari sistem logistik

Lebih terperinci

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 4-9 ISSN 2302 934X Industrial Management Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar Dewi Mulyati*

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS PABRIK TAHU UNTUK MEMINIMALISASI MATERIAL HANDLING

PERANCANGAN FASILITAS PABRIK TAHU UNTUK MEMINIMALISASI MATERIAL HANDLING PERANCANGAN FASILITAS PABRIK TAHU UNTUK MEMINIMALISASI MATERIAL HANDLING MERRY SISKA DAN HENRIADI Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru Laman: merrysiska@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan tataletak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama,

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DI INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN BLOCPLAN

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DI INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN BLOCPLAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DI INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN BLOCPLAN Indah Pratiwi 1, Etika Muslimah 2 dan Abdul Wahab Aqil 3 Abstrak: Tata letak pabrik (plant layout) sebagai tata cara pengaturan fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang merupakan salah satu bagian terpenting dari seluruh proses pabrik. Gudang dapat didefinisikan sebagai suatu tempat atau bangunan yang dipergunakan untuk menimbun,

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang Petunjuk Sitasi: Yulius, H., Irsan, & Lenggogeni, P. (07). Perancangan Ulang Tata Letak pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 07 (pp. C-). Malang: Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi Tata Letak Fasilitas adalah Suatu tata cara pengaturan fasilitas fasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata Letak secara umum

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Performa (2014) Vol. 13, No.2: 91-100 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Rizki Wahyuniardi, Agi A. Setiawan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UniversitasPasundan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti membutuhkan gudang sebagai sarana untuk menyimpan barang. Gudang pada industri harus ditata dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Y adalah sebuah perusahaan distributor makanan dan minuman yang ada di kota Bandung. Perusahaan memasarkan produknya ke wilayah Jawa Barat. Dalam menjalankan aktivitas pemasaran produknya,

Lebih terperinci