Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Yulius, H., Irsan, & Lenggogeni, P. (07). Perancangan Ulang Tata Letak pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 07 (pp. C-). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Perancangan Ulang Tata Letak pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang Henny Yulius (), Irsan (), Putri Lenggogeni () (), (), () Jurusan Teknik Industri, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Jl. Raya Lubuk Begalung Padang Sumatera Barat () () ABSTRAK Bengkel Pabrikasi (Workshop) PT. Semen Padang adalah salah satu unit kerja dibawah Direktorat Produksi bergerak di bidang Manufacturing dan Erection Peralatan Pabrik yang melayani kebutuhan pabrikasi perusahaan sendiri maupun permintaan dari pihak luar. Sehingga perencanaan dan perancangan tata letak sangat berpengaruh untuk kelancaran aliran di lantai produksi tersebut dengan tujuan untuk meminimasi jarak dan ongkos material handling. Dalam penelitian kali ini akan melakukan perancangan ulang tata letak mesin pada lantai produksi berdasarkan prosedur System Planning Layout (SPL) dan Pendekatan Konvensial, dengan tipe tata letak proses. Dari hasil penelitian diperoleh usulan yang diberikan berdasarkan koefisien outflow dan inflow, dengan alternatif pilihan yaitu inflow. Terdapat bebera perubahan pada lantai produksi yaitu pada mesin bor dan mesin tekuk dengan perbandingan jarak 795m dan 5.6m. perbandingan biaya sebesar Rp dan Rp Kata kunci System Planning Layout, Pendekatan Konvensial dan Ongkos Material Handling. I. PENDAHULUAN Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada merupakan landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Dalam membangun suatu perusahaaan harus sesuai dengan perencanaan dan perancangan yang sesuai dengan syarat pendirian suatu perusahaan. Dengan adanya perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini, diharapkan agar aliran proses serta pemindahan bahan yang ada di dalam suatu perusahaan berjalan dengan lancar. Kelancaran proses produksi dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini juga berguna untuk mengoptimalkan hubungan antar aktivitas. Kondisi tata letak mesin pada lantai produksi saat ini mengakibatkan proses produksi tidak berjalan sesuai dengan harapan dan mengeluarkan biaya pemindahan bahan yang cukup besar, hal ini dapat dilihat pada latak mesin bor dan mesin tekuk. Area pabrikasi workshop memiliki area pengerjaan dengan penempatan produksi disesuaikan pada berat suatu produk yang dibuat, umumnya setiap produksi melalui proses pengeboran. Jumlah mesin bor yang dimiliki workshop sebanyak unit, tetapi pada kondisi sekarang mesin bor hanya diletakkan pada area saja. Hal serupa juga terjadi pada mesin tekuk, mesin tekuk saat ini hanya diletakkan pada area, sedangkan pada area perakitan suatu produk umumnya melewati proses penekukkan. Hal ini mengakibatkan proses pemindahan bahan menjadi lebih jauh, dan memakan waktu yang cukup lama. Dengan dilakukannya perancangan ulang terhadap lantai produksi diharapkan agar aliran proses serta pemindahan yang ada di dalam suatu perusahan berjalan dengan lancar, serta meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh. Batasan masalah dalam penelitian perancangan tata letak produksi di Workshop PT Semen Padang adalah: SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-

2 Perancangan Ulang Tata Letak Pada Lantai Produksi Di Biro Workshop PT. Semen Padang ) Perancangan dilakukan untuk tata letak fasilitas produksi yang ada di workshop PT Semen Padang dengan metode konvensial. ) Produk acuan untuk melakukan perancangan dipilih berdasarkan dimensi produk dengan ukuran dan berat yang berbeda. ) Perbaikan dilakukan hanya pada lantai produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara detail biaya penggunaan material handling dalam suatu produk dan melakukan perbadingan antara kondisi saat ini dengan usulan atau alternatif yang diberikan, berdasarkan biaya penggunaan material handling. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tata Letak Fasilitas Perancangan tata letak pabrik atau tata letak fasilitas adalah tata cara pengaturan fasilitasfasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi, dimana dalam pengaturan tersebut akan dilakukan pemanfaatan luas area (space) untuk menempatkan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya. Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan tata dari mesin, peralatan, aliran bahan, dan manusia yang ada dari masing-masing stasiun kerja. Bagi suatu perusahaan manufaktur, perencanaan tata letak mencakupi desain atau kongfigurasi dari bagian-bagian pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan ari bahan mentah menjadi bahan jadi. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang minimum [Herjanto, Eddy, 008]. B. Tipe-Tipe Tata Letak Tipe-tipe tata letak [Hadiguna dan Setiawan, 008] : ) Tata Letak Produk Digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan waktu produksi yang lama. ) Tata Letak Proses Digunakan pada perusahaan yang beroperasi dengan menerima order dari pelanggan. ) Tata Letak Posisi Tetap Tipe ini mengkondisikan bahwa material berada tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas peoduksi bergerak menuju material tersebut. 4) Tata Letak Group Technology Tipe ini mengelompokkan produk yang dibuat berdasarkan kesamaan proses. C. Pendekatan Konvensional Tahapan-tahapan yang dilalui dalam teknik pendekatan konvensional yaitu : tahapan analisis tingkat hubungan atau kedekatan, perencanaan kebutuhan luas lantai, dan tata letak akhir. Berikut adalah rincian dari ketiga tahapan diatas [Hadiguna dan Setiawan, 008] : ) Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang telah didefenisikan sebagai fasilitas-fasilitas pabrik. ) Menyiapkan lembaran Activity Relationship Chart (ARC) dan mengisinya dengan namanama fasilitas yang telah diterapkan pada langkah. ) Merumuskan alasan-alasan yang dapan dijadikan dasar bahwa fasilitas-fasilitas dapat didekatkan atau harus dijauhkan. 4) Memberi penilaian berdasarkan sistem penilaian yang telah disepakati. 5) Merangkum hasil penilaian ARC ke dalam work sheet. 6) Menyiapkan block template sejumlah fasilitas yang akan dirancang. 7) Menyususn Activity Reletioship Diagram (ARD) berdasarkan tingkat hubungan. SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-

3 Yulius, Irsan, Lenggogeni 8) Menyiapkan Area Template berdasarkan kebutuhan luas lantai setiap fasilitas. 9) Membuat Area Allocating Diagram (AAD) sebagai tata letak akhir rancangan. D. Material Handling Material Handling dapat diartikan sebagai menangani material dengan menggunakan peralatan dan metode yang benar. Perencanaan sistem penanganan material merupakan suatu komponen penting dalam perencanaa fasilitas, terutama dalam kaitannya dengan desai tata letak. Oleh karenanya, perencanaan tata letak dan perencanaan penanganan material selalu selalu saling terkait satu dengan yang lainnya [Herjanto Eddy, 008]. Umumnya, cara kerja metode menggunakan kriteria yang ditetapkan, yaitu total biaya jarak perpindahan bahan. Perhitungan jarak perpindahan biaya ditentukan oleh frekuensi perpindahan antar mesin atau fasilitas dan jarak antar mesin atau fasilitas. Jarak antar fasilitas ditentukan oleh ukuran fasilitas dan teknik pengukuran jarak yang digunakan. ukuran yang digunakan untuk memperkirakan jarak dalam tata letak, yaitu [Hadiguna dan Setiawan, 008]: ) Euclidean Jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua buah stsiun kerja. Persamaan euclidean sebagai berikut: d ij = [(x i x j )² + (y i y j )²] 0.5 () ) Euclidean Kuadrat Kuardarat dari eucliden yang mencerminkan bobot terbesar jarak dua pasang titik yang saling berdekatan. Persamaan euclidean kuadrat sebagai berikut : d ij = [(x i x j )² + (y i y j )²] () ) Rectilinear Distance Jarak di ukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus satu dengan yang lainnya. Persamaan rectilinear distance seagai berikut: d ij =[x-a] + [y-b] () 4) Squared Euclidean Distance Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang melintas antara dua buah titik, jarak lintasan aliran bisa lebih panjang dibandingkan dengan rectilinier atau Euclidean. Persamaan squared euclidean distance d ij = [x-a]² + [y-b]² (4) 5) Tchebychev Merupakan ukuran jarak terbesar dua nilai. Adapun matriks jarak tchebychev sebagai berikut: d ij = max ([x i x j ], [y i y j ], [z i z j ]) (5) 6) Adjacency Matriks berdasarkan kedekatan yang mempunyai kelemahan tidak diturunkan dari fasilitas non kedekatan, atau sebuah matriks yang menunjukkan apakah fasilitas tesebut berbatasa. 7) Lintasan Terpendek Jarak antara dua simpul pada masalah lokasi jaringan kerja. Cara demikian digunakan untuk masalah yang memiliki banyak lintasan. Ongkos Material Handling (OMH) adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari satu departemen kedepartemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada suatu tertentu. Rumus dalam perhitungan OMH : OMH = Jarak Tempuh x Biaya Angkut (6) SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-4

4 Perancangan Ulang Tata Letak Pada Lantai Produksi Di Biro Workshop PT. Semen Padang III. METODOLOGI PENELITIAN Melalui studi pendahuluan, penelitian perancangan tata letak fasilitas pabrik di workshop PT. Semen Padang sebelumnya telah dilakukan oleh Hendri (00) dengan menggunakan metode Promethee (Preference Ranking Organization Methode For Enrichment Evaluation) yaitu penentuan kedekatan antar fasilitas dengan memperhatikan kriteria aliran bahan, karakteristik operasi, kebisingan, dan pencahayaan. Hendri (00) menggunakan satu produk sebagai acuan dalam melakukan perancangan tata letak, sehingga susunan mesin berdasarkan proses yang dilalui oleh satu jenis produk tersebut tanpa melibatkan semua mesin yang ada dilantai produksi. Thahir (004) mengenai perancangan ulang tata letak fasilitas produksi di workshop PT Semen Padang. Metode yang digunakan SOC (Similarity Order Clustring) yaitu mengelompokkan mesin kedalam sel-sel mesin. Benhard (007) mengenai Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Berdasarkan Group Technology Dengan Mempertimbangkan Urutan Proses Operasi di Workshop PT semen Padang. Penelitian tentang tata letak fasilitas pabrik sebelumnya yang diusulkan oleh Hendri (000), Thahir (004), dan Benhard (007) adalah perancangan tata letak berdasarkan Group Technology, namun pihak biro workshop masih menggunakan tata letak proses layout. Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : A. Data Primer Data primer diperoleh dari pengamatan dan pengukuran langsung untuk objek yang akan diteliti. Data yang diperoleh dalam pengamatan ini adalah: ) Jumlah dan dimensi mesin aktual yang beroperasi. ) Jarak antar stasiun kerja. ) Pengukuran waktu dengan stopwatch untuk mengetahui lamanya jarak tempuh material handling per meter, yang bertujuan untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan tiap meter handling berjalan. B. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber lain baik dari lisan maupun tulisan. Data skunder yang diperoleh yaitu: ) Data komponen yang digunakan dalam pembuatan produk. ) Data proses operasi tiap-tiap material untuk melihat aliran material tiap-tiap departemen yang melakukan proses produk. Pengolahan data dalam perancangan ulang tata letak mesin ini mengikuti prosedur System Planning Layout (SPL) dan pendekatan konvensial, dengan tipe tata letak proses karena jumlah produk dan bentuk produk yang bervariasi, dengan memilih tipe ini maka hanya beberapa mesin saja yang akan dipindahkan. Pengolahan data mulai dilakukan dengan tahap analisis aliran, menentukan ongkos material handling per meter, melakukan perhitungan ongkos material handling tiap departemen, matriks from to chart, meghitung nilai koefisien outflow dan inflow, membuat tabel skala prioritas, membuat Activity Relationship Diagram (ARD) berdasarkan skala prioritas, Membuat Area Allocating Diagram (AAD), melakukan perhitungan ongkos material handling, dan memilih alternatif berdasarkan ongkos material handling terkecil. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahapan tahapan yang dilakukan dalam proses pengolahan data adalah : ) Perhitungan Ongkos Material Handling (OMH) tata letak awal. Perhitungan dilakukan untuk tiap produk dengan mengalikan variabel, yaitu jarak, frekuensi, dan ongkos perpindahan material ) Perhitungan From To Chart (FTC). Tipe tata letak yang digunakan adalah tipe proses perhitungan ini dilakukan berasarkan data OMH tata letak awal. FTC dilakukan untuk tiap produk, kemudian dilakukan rekapitulasi data FTC. ) Perhitungan Outflow-Inflow. Perhitungan ini dilakukan berdasarkan data FTC, proses perhitungan outflow-inflow ini merupakan konversi nilai ongkos FTC ke dalam nilai SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-5

5 Yulius, Irsan, Lenggogeni Dari koefisien ongkos. Pada perbaikan peranangan tata letak alternatif yang diberikan berdasarkan koefisien outflow-inflow (dipilih salah satu) 4) Perhitungan Skala Prioritas. Skala priorias merupakan proses pengurutan kedekatan mesin berdasarkan nilai koefisien terbesar hingga terkecil. Ke Tabel Data Area Produksi No. Nama Jumlah Ukuran Luas P (mm) L (mm) m CNC Cutting ,50 CNC Cutting ,00 Press Mindang ,0 4 Press Scew ,4 5 Press Bucket ,4 6 Roll Rundo ,4 7 Roll ,40 8 Roll Davi ,6 9 Roll Ex-Fl Smidth ,6 0 Roll Davi ,5 Gunting Penddinghaus ,50 Gunting Hydracut ,4 Gunting Beyeler ,90 4 Tekuk YSD ,75 5 Tekuk Gaspirani ,00 6 Bor ZJ China ,00 7 Bor Mas Portable ,40 8 Bor Elha ,84 9 Planner ,90 0 Coloum SAW AWS , , ,0 4 Bubut ,59 5 Bubut ,0 Total 6 44, CNC Storage Cutting Gunting Plat Bor Bor Tabel Rekapitulasi FTC Bor Tekuk Tekuk Press Storage Rp 7.9 Rp.78 Rp Rp Rp.08 CNC Cutting Rp 56.9 Rp 5.4 Rp 9.76 Rp Rp.56 Rp.00 Rp 56 Rp 8.84 Rp 56. Rp Rp 7.8 Rp 9. Rp Gunting Plat Rp.65 Rp 6 Rp.45 Rp 6.75 Rp 8.99 Rp 8.99 Bor Rp.0 Rp.7 Rp Rp Bor Rp.46 Rp.774 Rp 5.00 Bor Rp.694 Rp.694 Tekuk Rp Rp Tekuk Rp.47 Rp.47 Press Rp.0 Rp.0 Press Rp.49 Rp.49 Roll Rp 7.69 Rp 7.69 Roll Rp.8 Rp.8 Bubut Rp 4.09 Rp 4.09 Bubut Rp 8.94 Rp.69 Rp Jumlah Rp 7.9 Rp.78 Rp.0 Rp 68.6 Rp 5.4 Rp Rp.98 Rp.46 Rp.56 Rp 6 Rp.00 Rp 56 Rp Rp 56. Rp 8.65 Rp 9. Rp 5.60 Press Roll Roll Bubut Bubut Area Area Area Jumlah SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-6

6 Perancangan Ulang Tata Letak Pada Lantai Produksi Di Biro Workshop PT. Semen Padang Dari Storage Ke CNC Cutting Gunting Plat Bor Area Bor Tabel Outflow Bor Area Tekuk Tekuk Storage 0,64 0, 0,07 0,9 CNC Cutting 0, 0,0 0,5 0,04 0,0 0,05 0,0 0, 0,0 0,0 0,04 Gunting Plat 0,54 0,09 0,08 0,7 Bor 0, 0,0 0,86 Bor 0,7 0,7 Bor Tekuk Tekuk Press Press Roll Roll Bubut Bubut 0,47 0,5 Press Press Roll Roll Bubut Area Bubut Dari Storage Ke CNC Cutting Gunting Plat Bor Area Bor Bor Area Tabel 4 Inflow Tekuk Tekuk Storage 0, 0,7 CNC Cutting 0,84 0,68 0,8 0,9 0,8 0,8 0,06 Gunting Plat 0,05 0, 0,0 Bor 0,9 0,56 Bor 0,0 Bor 0,80 Tekuk 0,7 Tekuk 0,6 Press 0,0 Press 0,07 Roll 0,0 Roll 0,07 Bubut 0,5 Bubut 0, 0,4 Press Press Roll Roll Bubut Area Bubut Departemen Tabel 5 Skala Prioritas Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Dept Outflow Storage CNC 0,64 CNC Cutting Gunting Plat Bor 0, Bor Bor Bor Bor Tekuk Tekuk Press Press Roll Roll Bubut Bubut Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas 4 Prioritas 5 Prioritas 6 Prioritas 7 Prioritas 8 Prioritas 9 Prioritas 0 Prioritas 0,50 Bubut Bubut Area 0,9 0, 0,86 0, Tekuk 0,7 0,7 0,5 Bor Gunting Plat Area 0, 0,0 Bor Bor 0,07 0,5 0,4 Press 0,08 Roll 0,08 0,47 Tekuk 0,0 Roll 0,05 Tekuk 0,04 0,04 Bubut 0,0 0,0 Bor 0,0 Press 0,0 SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-7

7 Yulius, Irsan, Lenggogeni Departemen Tabel 6 Skala Prioritas Inflow Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas 4 Prioritas 5 Prioritas 6 Prioritas 7 Prioritas 8 Prioritas 9 Prioritas 0 Prioritas Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Dept Inflow Storage CNC Gunting Plat Bubut 0,7 Bor 0, CNC Cutting Roll Bubut Press Bor bor 0,84 Tekuk 0,8 Bor 0,68 0,8 Bubut 0,9 0,8 Area 0,06 Roll Gunting Plat 0,00 Press Area 0, Bor 0,05 0,0 Bor Area 0,56 Tekuk 0,9 Bor Tekuk Area 0,0 Bor 0,80 Tekuk 0,7 Tekuk 0,6 Press 0,0 Press 0,07 Roll 0,0 Roll 0,07 Bubut Area 0,5 Bor Bubut Area 0, Area 0,4 A. Activity Relationship Chart (ARC) Peta ini berisi tentang penjelasan penting atau tidaknnya suatu departemen untuk didekatkan. Keterangan : A Mutlak untuk didekatkan E Sangat penting berdekatan I Penting berdekatan O Tidak ada masalah U Perlu berjauhan X Mutlak berjauhan Gambar Activity Relationship Chart SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-8

8 Perancangan Ulang Tata Letak Pada Lantai Produksi Di Biro Workshop PT. Semen Padang B. Perancangan Activity Relationship Diagram (ARD) Perancangan ini dituangkan kedalam diagram kotak-kotak, tiap kotak melambang jenis mesin. Masing-masing kotak yang didekatka disusun berasarkan nilai koefisien skala prioritas. Fasilitas penunjang pabrik menggunakan fasilitas yang sudah ada, tanpa ada penambahan. Berikut ARD pada kondisi aktual: Gambar ARD Aktual Berikut ARD untuk koefisien outflow yang menjadi alternatif pertama : Gambar ARD Alternatif Berikut ARD untuk koefisien inflow yang menjadi alternatif kedua : Gambar 4 ARD Alternatif Tabel 7 Nama Departemen C. Area Allocating Diagram (AAD) SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-9

9 Yulius, Irsan, Lenggogeni Kesimpulan tingkat kepentingan antar aktvitas, dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas yang harus dekat dengan aktivitas lainnya atau sebaliknya. Perancangan AAD berikut merupakan gambaran yang dipilih melalui alternatif pilihan berdasarkan perhitungan Ongkos Material Handling setiap komponen. Alternatif yang menjadi pilihan adalah alternatif, karena jarak tempuh dan waktu perpindahan material lebih singkat. Alternatif pilihan Gambar 5 Layout Usulan V. PENUTUP Berdasarkan pengolahan data terlihat bahwa Lantai Produksi Workshop PT Semen Padang menggunakan tipe tata letak proses, karena produk yang dihasilkan bervariasi. SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-0

10 Perancangan Ulang Tata Letak Pada Lantai Produksi Di Biro Workshop PT. Semen Padang Lantai produksi memiliki area pengerjaan dengan penempatan produk sesuai ukuran dari produk yang akan dirakit. Alternatif dipilih berdasarkan perbandingan berikut : Tabel 8 Perbandingan OMH antar Alternatif Beberapa saran yang dapat diberikan untuk mengurangi jarak perpindahan, penggunaan material handling serta meminimalisir biaya yang dikeluarkan adalah dengan memindahkan mesin bor pada area ke area dan. Kemudian dengan memindahkan mesin tekuk pada area ke area. DAFTAR PUSTAKA Hadiguna, S.H., 008, Tata Letak Pabrik, PT. Andi, Yogyakarta. Heizer, J., 009, Manajemen Operasi, PT Selemba Empat. Herjanto, E., 008, Manajemen Operasi, PT Gramedia, Jakarta Kholil, M., dkk, 04, Perencanaan dan Perancangan Tata Letak Fasilitas, Graha Ilmu. Qoriyana, dkk, 04, Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV.Visa Insan Madani, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknoogi Bandung. Sinulingga, S., 008. Pengantar Teknik Industri, PT Graha Ilmu Wignjosoebroto, S., 009, Tata Letak Fasilitas dan Pemindahan Bahan, PT Guna Widya Yuliant, dkk, 04, Usulan Perancangan Tata Letak Fasilitas Perusahaan Garmen CV. X Dengan Menggunaan Metode Konvensial. SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 07, Batu C-

BAB I PENDAHULUAN. Job Shop Make to order Process Layout dan seluler Fixed Site Engineer to order Fixed Layout

BAB I PENDAHULUAN. Job Shop Make to order Process Layout dan seluler Fixed Site Engineer to order Fixed Layout BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Semen Padang adalah perusahaan yang menghasilkan semen di Sumatra Barat. Salah satu sumber daya yang dimiliki oleh PT Semen Padang adalah Biro Workshop. Untuk menunjang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi

DAFTAR ISI. Daftar Isi Abstrak ABSTRAK PT. Berdikari Metal and Engineering merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam komponen sepeda motor secara kontinu,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Agronesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan beberapa divisi, meliputi divisi karet, makanan dan minuman, serta es balok. Divisi barang teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan CV. Little Step adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan antara lain kemeja, kaos, dan celana tidur. Produk-produk tersebut dipasarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI Ade Putri K 1, Alifah K 2, Finda Arwi M 3, Rizqy W 4, Virda Hersy L. S 5, Wakhid Ahmad Jauhari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bengkel teknik ABC Jaya adalah suatu bengkel yang bergerak di bidang manufaktur. Bengkel tersebut memproduksi beberapa macam produk, antara lain accesories perhiasan, matres, medali, dan tabung

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Indta Pramatajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sparepart mobil dan motor. Bahan produksi yang digunakan oleh perusahaan semuanya adalah logam seperti pada

Lebih terperinci

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015 PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015 DEFINISI Material handling merupakan salah satu jenis transportasi (pengangkutan), yang digunakan untuk memindahkan bahan baku,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Sinar Terang Logamjaya atau yang sering disebut PT Stallion adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan sparepart motor dengan bahan baku logam, seperti pedal motor, cup tanki

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Performa (2014) Vol. 13, No.2: 91-100 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Rizki Wahyuniardi, Agi A. Setiawan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UniversitasPasundan

Lebih terperinci

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang Petunjuk Sitasi: Z., M. M., & Lenggogeni, P. (2017). Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler Petunjuk Sitasi: embiring, A. C. (2017). Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C242-247). Malang:

Lebih terperinci

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh Tim Dosen dan Asisten PLO 2017 LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan suku cadang dan komponen sepeda motor. Tata letak saat ini disusun berdasarkan kesamaan jenis mesin yang diletakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METDLGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY Wakhid Ahmad Jauhari 1, Arda Candra Faisal Pinastika 2, Chirstina Ayu Kusumawardani 3, Eva Kholisoh 4, Helma Hayu Juniar 5, Rafiq Ramadhan 6,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Jaya Teknik adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sebuah pagar, perusahaan CV. Jaya Teknik berdiri pada tahun 2013 perusahaan

Lebih terperinci

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI Reka Interga ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.3 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Desember 2013] Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI FARIEZA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP TUGAS AKHIR Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi meliputi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan BAB V ANALISIS HASIL 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT IKP cenderung menempatkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT TFI cenderung menempatkan

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN FROM TO CHART (FTC) TABEL SKALA PRIORITAS (TSP) ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ARD)

MODUL PEMBELAJARAN FROM TO CHART (FTC) TABEL SKALA PRIORITAS (TSP) ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ARD) MODUL PEMBELAJARAN FROM TO CHART (FTC) TABEL SKALA PRIORITAS (TSP) ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ARD) 2013 L A B O R A T O R I U M T E K N I K I N D U S T R I L A N J U T Tujuan Praktikum: Merencanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu rangkaian tahapan proses penelitian yang panjang dan terkait secara sistematika. Tiap tahap merupakan penentu tahap berikutnya, karena itu harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas Perencanaan tata letak fasilitas termasuk kedalam bagian dari perancangan tata letak pabrik. Perencanaan

Lebih terperinci

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material

Lebih terperinci

Metode Dasar Group Technology Karakteristik Metode-Metode Group Technology Metode Rank Order Clustering 2...

Metode Dasar Group Technology Karakteristik Metode-Metode Group Technology Metode Rank Order Clustering 2... ABSTRAK PT Stallion merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen otomotif, antara lain: brake pedal (Suzuki), pipe frame head (Suzuki), shock breaker (Showa), stay head

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan data-data yang diperoleh dari lokasi

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERUSAHAAN GARMEN CV. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL *

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERUSAHAAN GARMEN CV. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERUSAHAAN GARMEN CV. X DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk

Lebih terperinci

ONGKOS MATERIAL HANDLING

ONGKOS MATERIAL HANDLING ONGKOS MATERIAL HANDLING Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi pengaturan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses penulisan skripsi mengenai perancangan tata letak ini, penulis mengumpulkan dan menyusun data-data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Tata Letak Pabrik 2.1.1 Definisi Perancangan Tata Letak Fasilitas Pengertian perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas, termasuk

Lebih terperinci

Desain Perbaikan Layout Produksi pada IKM Sapu di Kelurahan Mewek, Purbalingga

Desain Perbaikan Layout Produksi pada IKM Sapu di Kelurahan Mewek, Purbalingga Petunjuk Sitasi: Adhiana, T. A., Krisnawati, M., & Sumargo, S. (2017). Desain Perbaikan ayout Produksi pada IKM Sapu di Kelurahan Mewek, Purbalingga. Prosiding SNTI dan SATEIT 2017 (pp. B57-61). Malang:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 1) Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas - fasilitas fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas mesin. Mesin telah mengurangi beban kerja manusia dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas mesin. Mesin telah mengurangi beban kerja manusia dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Keterlibatan tangan manusia dalam aktivitas produksi semakin dikurangi dan digantikan dengan aktivitas mesin. Mesin

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning Performa (2013) Vol. 12, No. 1: 39-50 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning R. Pitaloka Naganingrum*, 1), Wakhid Ahmad Jauhari 2), Lobes Herdiman

Lebih terperinci

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PT. Stallion adalah perusahaan yang membuat komponen-komponen untuk mobil dan motor. Komponen-komponen yang diproduksinya adalah komponen-komponen untuk perusahaan-perusahaan terkemuka,

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Perencanaan Tata Letak Perencanaan tata letak dapat dikemukakan sebagai proses perancangan tata letak, termasuk di dalamnya analisis, perencanaan, desain

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #6

Pembahasan Materi #6 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman 1 Perencanaan Aliran

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Fasilitas Pabrik atau dalam istilah asing dikenal dengan istilah factory atu plant, adalah tempat dimana faktor-faktor produksi seperti

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Sinar Terang Logamjaya merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sparepart motor yang berbahan utama logam. Perusahaan menerapkan layout lantai produksi berupa layout by process. oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan dan dibahas pada BAB IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses produksinya PT.Nusa Multilaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembahasan Pesatnya tingkat kemajuan zaman menyebabkan teknologi dibidang industri semakin meningkat pula. Mulai dari peningkatan teknologi mesin-mesin ataupun alat-alat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TATA LETAK FASILITAS DAN RUANG LINGKUPNYA 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas Masalah tata letak fasilitas atau sering disebut juga tata letak pabrik menurut James Apple didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia industri khususnya industri pakaian (garment)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia industri khususnya industri pakaian (garment) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, dunia industri khususnya industri pakaian (garment) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan permintaan konsumen yang semakin meningkat

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE 64 Dinamika Teknik Juli PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. V, No. 2 Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan tataletak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama,

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 4-10 ISSN 2302 934X Industrial Management Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO Bernadus Tofan Adi Pranata 1*, Slamet Setio Wigati 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture)

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Isana Arum Primsari Teknik Industri FTI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email: i_prisa@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Tata Letak Pabrik Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MULIA KNITTING FACTORY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Unsur-unsur fisik dapat berupa mesin, peralatan,

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan Tata Letak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitasfasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5. Analisa Perancangan Tata Letak dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP). 5.. Activity Relationship Chart (ARC). Langkah awal yang dilakukan untuk merancang tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA CORELAP

USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA CORELAP USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA CORELAP Dede Suhendar1, Ir. Amiluddin Zahri, M.T.2, H. M. Kumroni Makmuri, S.E.,M.Sc.3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan Tata Letak Fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dimana penempatan suatu departemen dan sub departemennya diletakkan sesuai kebutuhan yang diinginkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC)

PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC) PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC) Definisi ARC Untuk membantu dalam penempatan fasilitas selain fasilitas produksi yaitu kantor, fasilitas pelayanan baik untuk tenaga kerja dan pabrik serta pendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat membuat persaingan antara industri satu dengan yang lainnya semakin ketat, hal ini juga didukung dengan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo USULAN TATA LETAK ULANG MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITATIVE SYSTEMS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BAHAN DI LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN MECHANIC PT JEFTA PRAKARSA PRATAMA Khristian Edi Nugroho; Dimas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai cara yang tepat, kemudian penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Di dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

ASEP REZA ASOPIANA DEWI KANIA PRATIWI FARIED PRADHANA PUTRA RYAN ALVIANSYAH VISIT OUR BLOG

ASEP REZA ASOPIANA DEWI KANIA PRATIWI FARIED PRADHANA PUTRA RYAN ALVIANSYAH VISIT OUR BLOG AEP REZA AOPIANA DEWI KANIA PRATIWI FARIED PRADHANA PUTRA RYAN ALVIANYAH 1 TUJUAN PRAKTIKUM Merencanakan pola aliran aktivitas pada bagian departemen produksi Mengetahui layout pada bagian departemen produksi

Lebih terperinci

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage Jurnal Teknik Industri, Vol.1,.1, Maret 2013, pp.29-34 ISSN 2302-495X Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage Ayunda Prasetyaningtyas A. 1, Lely

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX Alfa Firdaus, Dedy Pratama Program Studi Teknik, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Tata Letak Definisi tata letak ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan.

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan. ABSTRAK Tata letak fasilitas merupakan penempatan fasilitas pada suatu ruangan baik mesin, karyawan, bahan baku, peralatan, dan perlengkapan proses produksi yang digunakan untuk menunjang jalannya suatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka munculah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik Tata letak adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Terdapat berbagai macam pengertian atau definisi mengenai tata letak pabrik. Wignjosoebroto

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014 PERANCANGAN USULAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN MEETING CHAIR PADA DEPARTEMEN KONTRUKSI PT CHITOSE INDONESIA MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY DAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI MOMEN

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk YANUAR EKA SAPTA DAN MIFTAKHUL ARFAH H. Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 FLOW CHART PEMECAHAN MASALAH Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI Oleh: Victor 0800739114 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fasilitasfasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. fasilitasfasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara umum ditinjau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri atas teknik-teknik dan prinsipprinsip

BAB II LANDASAN TEORI. Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri atas teknik-teknik dan prinsipprinsip 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Tata Cara Kerja Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri atas teknik-teknik dan prinsipprinsip untuk mendapatkan suatu rancangan (design) sistem kerja yang

Lebih terperinci

SISTEM ALIRAN MATERIAL

SISTEM ALIRAN MATERIAL SISTEM ALIRAN MATERIAL 207 Pentingnya Perencanaan Pola Aliran Material Perencanaan pola aliran material menjadi dasar untuk rancangan dasar dari fasilitas dan efisiensi seluruh operasi Keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Fasilitas Pengertian perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas, termasuk didalamnya analisis, perencanaan, desain

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Berdikari adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini memproduksi komponen-komponen sepeda motor, yang kemudian disalurkan kepada customer seperti PT. Astra Honda Motor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai tata letak fasilitas sudah dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu dengan tempat dan analisis yang berbeda antara satu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 USULAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING UNTUK MINIMASI JARAK PADA LANTAI PRODUKSI MAGIC TAPE PT. FAJARINDO

Lebih terperinci

SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA

SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA Disusun oleh : Ahmad Wardiman 2012.10.215.160 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk

Lebih terperinci