PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN ETIKA KERJA KARYAWAN DI PT MEDIA TELEVISI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN ETIKA KERJA KARYAWAN DI PT MEDIA TELEVISI INDONESIA"

Transkripsi

1 PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN ETIKA KERJA KARYAWAN DI PT MEDIA TELEVISI INDONESIA Fira Oktaviani Putri Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jln. K.H Syahdan No.9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat Pembimbing : Ferane Aristrivani Sofian, S.I.Kom.,M.I.Kom Abstrak Public Relations mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan yang salah satu perannya tersebut adalah sebagai jembatan komunikasi bagi organisasi kepada karyawannya. Selain itu sebagai Good Image Maker yaitu menciptakan citra positif dimata para karyawannya, masyarakat maupun perusahaan lain. Hal ini dapat terwujud dengan salah satu cara melalui etika kerja yang baik yang diciptakan oleh para karyawannya sendiri. Etika merupakan suatu akar terpenting di dalam suatu perusahaan karena etika merupakan salah satu identitas dari suatu perusahaan dan juga mencerminkan profesionalisme dari perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Public Relations dalam meningkatkan etika kerja karyawan di PT Media Televisi Indonesia dan juga untuk mengetahui standar etika kerja yang ada di PT Media Televisi Indonesia. Metode penelitian yang digunakan antara lain dengan wawancara dan observasi langsung terhadap peran Public Relations di PT Media Televisi Indonesia. Serta studi pustaka meliputi buku-buku referensi dan jurnal, selain itu dokumentasi perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Public Relations di PT Media Televisi Indonesia sudah melakukan perannya, melalui perannya tersebut yang dilakukan adalah dengan memberikan training kepada para karyawannya sehingga etika kerja di PT Media Televisi Indonesia membuahkan hasil kerja yang memuaskan. Sehingga PT Media Televisi Indonesia dapat memiliki citra yang baik di mata masyarakat.(fop) Keywords: Peran Public Relations, Etika Kerja, Standar Etika Abstract Public Relations have important roles within an organization and one of them is acting as a communication bridge for the organization to its employees. The other role is to act as good image maker, which to create positive image in the eyes of its employees, society and even other organizations. This factor can be achieved by working ethically created by the employees themselves. Ethics is an important roots within an organization because ethics is an identity of an organization and reflects professionalism from that particular organization. This research is aimed to identify the roles of public relations in order to improve the working ethics within PT Media Televisi Indonesia and also to identify the working ethics standard in PT Media Televisi Indonesia.The research method used are interviews and direct observationaimed at the roles of public relations in PT Media Televisi Indonesia. Literature review is also included using books and journals, other than that is by using organization documentation. The result of this research shows that public reltions of PT Media Televisi Indonesia has done their roles by giving training to the employees so that PT Media Televisi Indonesia produced good quality of work that enabled them to have good company image in the eyes of the society.(fop) Keywords: Role Of Public Relations, Working Ethics, Ethical Standard 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Public Relations mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan, yang salah satunya adalah menjadi jembatan komunikasi bagi organisasi kepada karyawannya. Salah satu peran Public Relations adalah sebagai Good Image Maker, yaitu menciptakan citra yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktifitas Public Relations dalam melaksanakan manajemen Public Relations membangun citra atau nama baik organisasi yang diwakilinya (Ruslan, 2006, hal.26). Menciptakan citra positif atau reputasi ini bisa dilihat dari etika kerja karyawan yang ada di perusahaan tersebut. Etika merupakan suatu akar terpenting di dalam suatu perusahaan, karena etika merupakan salah satu identitas dari suatu perusahaan dan juga mencerminkan profesionalisme dari perusahaan tersebut. Etika itu sendiri memiliki arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda. Etika itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari mengenai hal-hal baik ataupun buruk, dan berhubungan dengan hal-hal yang dianggap benar ataupun salah. Seorang profesional dalam melakukan tugas dan kewajiban selalu berkaitan erat dengan kode etik profesi sebagai standar moral, tolak ukur atau pedoman dalam melaksanakan pekerjaan dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan fungsi dan peran dalam suatu organisasi atau lembaga yang diwakilinya (Suranto, 2011, hal.125). Etika kerja dalam PT Media Televisi Indonesia dapat terlihat dari adanya peraturan-peraturan yang menyangkut kedisplinan bekerja dalam melakukan tugas-tugas yang telah di tentukan oleh perusahaan. Tentu saja di dalam perusahaan manapun tidak akan terlepas dari sebuah permasalahan yang timbul dari ketidakdisiplinan atau adanya pelanggaran dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di dalam lingkungan kerja perusahaan, satu contoh yang dapat dilihat dari ketidakdisiplinan dalam bekerja adalah adanya karyawan yang hadir tidak sesuai dengan jam kerja yang sudah ditentukan sebelumnya. PT Media Televisi Indonesia atau dikenal juga sebagai Metro TV merupakan stasiun televisi berita 24 jam yang terdiri dari 70 % berita (news) dan dengan 30 % program non berita (non news) saat ini sedang menghadapi persaingan dengan televisi-televisi lainnya. Dengan adanya hal tersebut para karyawannya diharapkan untuk bekerja secara profesional, salah satunya dengan cara mendisiplinkan diri sesuai dengan tata tertib yang ada sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Apabila dikaitkan ke dalam prinsip etika profesi menurut Keraf dalam Rosady Ruslan, bahwa dalam salah satu prinsip etika profesi adanya prinsip tanggung jawab yang dimana setiap penyandang profesi tentu harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap profesinya yaitu, tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau fungsinya (by function) artinya keputusan yang diambil dan hasil dari pekerjaan tersebut harus baik serta dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan standar profesi, efisien, dan efektif (Ruslan, 2014, hal.55-57). Jika etika kerja di suatu perusahaan tidak baik maka akan berdampak pada cukup banyak hal, salah satunya adalah citra perusahaan tersebut akan dipandang tidak baik oleh masyarakat dan juga perusahaan lain. Oleh sebab itu, etika kerja suatu perusahaan sangat penting dan harus selalu diperhatikan agar tingkat profesionalisme dalam bekerja pun dapat dimaksimalkan. Salah satu yang berperan dalam suatu perusahaan untuk meningkatkan etika kerja tersebut adalah Public Relations. Public Relations bertugas untuk menjaga reputasi dari perusahaan yang diwakilinya (Ruslan, 2006, hal.27). Oleh sebab itu agar reputasi suatu perusahaan dapat terjaga dengan baik salah satu caranya dengan membangun etika kerja yang baik. Dengan adanya etika kerja tersebut, perusahaan akan mendapat cukup banyak keuntungan, salah satunya seperti terciptanya budaya kerja yang baik dan jika hal ini sudah tercipta maka kedisiplinan dalam bekerja pun akan meningkat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan untuk melakukan penelitian dengan judul Peran Public Relations dalam Meningkatkan Etika Kerja Karyawan di PT Media Televisi Indonesia. Pertanyaan yang difokuskan pada penelitian adalah : 1. Bagaimana peran Public Relations dalam meningkatkan etika di dalam lingkungan kerja pada PT Media Televisi Indonesia? 2. Bagaimana standar etika kerja di PT Media Televisi Indonesia? Tujuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui peran Public Relations dalam meningkatkan etika di dalam lingkungan kerja pada PT Media Televisi Indonesia 2

3 2. Untuk mengetahui standar etika kerja di PT Media Televisi Indonesia Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat akademis yang bermuara pada pemberian kontribusi bagi pengembangan khasanah ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan peran Public Relations dalam meningkatkan etika. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi perusahaan, khususnya divisi Public Relations untuk memahami tentang peran Public Relations dalam meningkatkan etika di dalam lingkungan kerja 3. Manfaat umum Hasil riset studi penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi para pemimpin dan individu untuk selanjutanya di implementasikan ke dalam kehidupan keseharian dan memperbaiki etika bekerja agar dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan metode penelitian studi kasus, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (in depth interview), observasi partisipan dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif dan teknik keabsahan data berupa triangulasi sumber. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peran Public Relations Peran Public Relations menurut Rosady Ruslan, yaitu: Communicator, Relationship, Back Up Management, dan Good Image Maker. Dari keempat peran Public Relations yang ada Metro TV sudah menjalankan keempat perannya, berikut diantaranya: 1. Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, bisa melalui media cetak, elektronik, online, dan lisan. Di samping itu juga bertindak sebagai persuader. Public Relations juga berperan sebagai communicator baik secara langsung maupun tidak langsung, kemampuan ini juga digunakan pada saat Public Relations Metro TV melakukan training yang diperuntukkan kepada para karyawan. Selain itu juga bertindak sebagai persuader, yaitu mampu untuk mempengaruhi sikap, pendapat serta perilaku para karyawan agar para karyawan tersebut dapat mengerti serta mentaati apa yang disampaikan Public Relations Metro TV di dalam training tersebut. 2. Relationship Relationship disini maksudnya adalah kemampuan peran PR membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama, dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. PR dituntut untuk bisa bekerjasama dengan baik dengan pihak internal dan juga eksternal. Jika dikaitkan dengan penjelasan diatas adalah situasi dari hubungan yang ada antara satu karyawan dengan karyawan lainnya ataupun kondisi hubungan antara satu divisi dengan divisi lainnya. Relationship merupakan salah satu kunci kesuksesan untuk meningkatkan etika kerja di dalam Metro TV karena dengan adanya hubungan yang baik antara divisi PR dengan divisi lainnya, PR akan lebih mudah untuk menyampaikan dan memberikan pengarahan terhadap karyawan lain akan pentingnya etika kerja dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada setiap harinya. Relationship juga menentukan seberapa baik etika kerja dalam Metro TV, karena hubungan yang baik antara satu karyawan dengan karyawan lainnya merupakan bentuk etika kerja, sehingga untuk Metro TV memiliki hubungan internal yang baik akan membantu erusahaan untuk meningkatkan etika kerja setiap karyawan yang nantinya akan membuahkan hasil kerja yang memuaskan. 3

4 3. Back Up Management Back Up Management disini maksudnya melakukan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti acara seminar, workshop, training, promosi, pemasaran, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. Peran Public Relations dalam meningkatkan etika kerja karyawan salah satunya adalah sebagai Back Up Management yang dimana Public Relations ikut berperan dalam memberikan training yang diberikan kepada para karyawan. Disini Public Relations bukan hanya menyampaikan materi cara beretika yang baik, tetapi di dalam training ini juga Public Relations menanamkan visi misi dari perusahaan. Hal ini dilakukan agar para karyawan dapat menerapkan budaya kerja dari Metro TV sendiri. 4. Good Image Maker Good Image Maker ialah menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktifitas Public Relations bagi organisasi yang diwakilinya. Salah satu tugas Public Relations Metro TV adalah menjaga image atau reputasi Metro TV sendiri, salah satu tugasnya tersebut tentu saja berkaitan dengan perannya yaitu good image maker, maka yang dilakukan oleh Public Relations Metro TV adalah dengan memberikan training kepada karyawannya. Training ini adalah sebuah cara yang digunakan oleh Public Relations Metro TV untuk meningkatkan etika kerja tersebut. Dengan adanya hal ini maka hasil yang akan didapat adalah terbentuknya etika kerja yang baik sehingga dapat membangun profesionalisme dalam bekerja, lalu jika kedua hal tersebut sudah terbentuk maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang positif yaitu terciptanya image yang baik dimata masyarakat, maupun perusahaan lain. Jadi, good image akan terbentuk melalui etika kerja yang baik, yang dimana pembelajaran tersebut akan di dapat dari training yang Public Relations Metro TV berikan kepada karyawannya. Standar etika kerja Metro TV memiliki standar etika kerja yang dibuat untuk karyawannya, seperti berikut ini: a. Wajibnya pemakaian seragam selama sedang melakukan tugas perusahaan atau pada saat jam kerja b. Adanya pedoman buku tata tertib yang diberikan kepada para karyawan c. Penetapan jam kerja atau office hour d. Adanya bukti kehadiran karyawan dengan cara men-tapping ID Card masing-masing pada saat melakukan absensi sehari-hari e. Berlakunya sanksi yang dibuat oleh Metro TV, yang diperuntukan bagi karyawan yang melanggar standar etika kerja yang sudah ditetapkan ini Menurut Moore, kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi, diantaranya adalah: (Moore, 2005, hal. 193). 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial). 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan. Tetapi jika dikaitkan dengan tujuan dibuatnya standar etika kerja oleh pihak Metro TV, fungsi dari kode etik profesi diatas lebih tertuju pada dimana kode etik profesi memberikan pedoman bagi 4

5 setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Dengan adanya standar etika kerja yang dibuat oleh Metro TV, tentunya ada harapan-harapan yang ingin dicapai salah satunya adalah agar karyawan yang bekerja di Metro TV bisa memahami bahwa pentingnya etika kerja di sebuah perusahaan. Jika hal ini sudah diciptakan oleh para karyawan maka tingkat profesionalisme dalam bekerja pun akan meningkat, sehingga visi misi yang ingin dicapai oleh Metro TV pun dapat terwujud. Pembahasan Etika kerja merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam lingkungan kerja sehari-hari dimana etika kerja yang baik akan membuahkan hasil yang positif dalam hasil kerja yang telah dilakukan. Public Relations Metro TV telah menggunakan perannya untuk meningkatkan etika kerja tersebut, keempat peran tersebut adalah Communicator, Relationship, Back Up Management dan Good Image Maker. Berikut juga penjelasan dari Ibu Henny Puspitasari mengenai training yang diberikan untuk karyawan. Training orientation adalah training yang diberikan untuk karyawan yang baru bergabung dengan Metro TV, training ini akan diberikan setiap basis tiga bulan sekali. Tujuannya agar karyawan tersebut dapat mengetahui seperti apa standar etika kerja yang ada di Metro TV, lalu agar karyawan dapat mengetahui bagaimana budaya kerja yang ada, serta menanamkan visi misi dari Metro TV sendiri. Selain training orientation, Public Relations juga memberikan Re-Training yang diperuntukan untuk karyawan yang sudah lama bergabung dengan Metro TV, tujuan dari re-training ini tidak jauh berbeda dengan training orientation yaitu seperti untuk menjaga dan mempertahankan etika kerja para karyawan, lalu memastikan kepada karyawan yang belum mencapai standar etika kerja yang diterapkan oleh Metro TV agar dapat mencapai standar etika kerja yang Metro TV inginkan. Re-training diadakan karena setiap karyawan memiliki kapasitas yang berbeda, sehingga masih ada karyawan yang kurang paham akan materi yang diberikan, yang dimana karyawan tersebut tidak melakukan pekerjaannya berdasarkan materi training yang telah diberikan. Semua hal yang dilakukan tersebut berguna untuk meningkatkan kedisiplinan dalam etika kerja, selain itu juga berguna untuk menciptakan budaya kerja yang positif sehingga visi misi yang ditanamkan oleh Metro TV dapat terwujud. Dari kegiatan training yang dilakukan ini adanya harapan yang cukup besar, tentunya agar etika kerja karyawan di Metro TV menjadi semakin baik karena etika kerja bukan hanya untuk keuntungan masa sekarang saja, tetapi untuk dimasa yang akan datang. Selain itu tujuan training ini dilakukan juga agar profesionalisme bekerja dapat ditingkat sehingga kedisplinan dapat tercipta di dalam lingkungan kerja. Selain itu, standar etika kerja yang dibuat oleh Metro TV juga merupakan suatu hal yang sangat baik, peraturan-peraturan yang ada di dalam pedoman buku tata tertib menjadi suatu pegangan Metro TV agar etika kerja yang tercipta dapat meningkatkan tingkat profesionalisme karyawan dalam melakukan tanggung jawab yang diberikan oleh Metro TV. Karena hal tersebut sangat berkaitan dengan salah satu prinsip kode etik professional yaitu, prinsip tanggung jawab bahwa setiap keputusan yang diambil dan hasil dari pekerjaan tersebut harus baik serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar profesi, efisien, dan efektif. Berikut ini adalah standar etika kerja yang ada di Metro TV, antara lain: a. Wajibnya pemakaian seragam selama sedang melakukan tugas perusahaan atau pada saat jam kerja b. Adanya pedoman buku tata tertib yang diberikan kepada para karyawan c. Penetapan jam kerja atau office hour d. Adanya bukti kehadiran karyawan dengan cara men-tapping ID Card masing-masing pada saat melakukan absensi sehari-hari e. Berlakunya sanksi yang dibuat oleh Metro TV, yang diperuntukan bagi karyawan yang melanggar standar etika kerja yang sudah ditetapkan ini Standar etika kerja yang telah ditetapkan oleh Metro TV tersebut sangat berkaitan dengan salah satu fungsi dari kode etik profesi yaitu, kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Standar etika kerja ini sangat berpengaruh dengan Metro TV, karena dengan adanya standar etika ini maka peluang untuk mencapai visi misi Metro TV cukup besar dan dapat terwujud melalui adanya etika kerja yang baik sehingga dapat menciptakan profesionalisme bekerja yang baik pula. Jika kedua hal tersebut sudah tercipta di dalam lingkungan kerja Metro TV, maka dampak positif yang di dapat cukup banyak yaitu seperti terbentuknya citra positif di mata masyarakat dan juga perusahaan lain, 5

6 selain itu kualitas yang dihasilkan dari pekerjaan yang dilakukan juga akan semakin baik. Citra Metro TV yang baik juga dikarenakan adanya relationship yang baik antar sesama karyawan, dimana miskomunikasi sangat diminimalkan sehingga hasil pekerjaan yang membutuhkan lebih dari satu divisi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut membuahkan hasil yang baik. Kerjasama antara karyawan pun juga terlihat baik karena setiap acara yang diadakan Metro TV dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan dari pihak Metro TV sendiri. Jadi, peran Public relations di dalam meningkatkan etika kerja karyawan ini sangat berkaitan dengan adanya standar etika kerja yang telah ditetapkan oleh Metro TV sendiri, sehingga Public Relations lebih mudah untuk menerapkan perannya untuk meningkatkan etika kerja. Karena peran Public Relations disini menjadi sarana agar apa yang diharapkan oleh Metro TV dapat terwujud lewat standar etika kerja yang sudah ada sebelumnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran Public Relations dalam meningkatkan etika kerja karyawan di PT Media Televisi Indonesia. Berdasarkan data yang telah dianalisis, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini : Saran 1. Dari keempat peran Public Relations yang ada, Public relations Metro TV sudah menjalankan keempat perannya yaitu sebagai Communicator, Relationship, Back Up Management dan Good Image Maker. Melalui perannya ini yang Public Relations lakukan adalah dengan memberikan training kepada para karyawan agar etika kerja yang baik dapat tercipta, dengan adanya training ini diharapkan karyawan dapat menerapkan budaya kerja yang ada di Metro TV sehingga visi misi yang telah ditetapkan dapat terwujud. Secara keseluruhan, keempat peran tersebut telah dilakukan dengan baik sehingga Metro TV memiliki citra perusahaan yang baik didepan masyarakat yang dikarenakan para karyawannya memiliki etika kerja yang baik, yang dimana hasil pekerjaan para karyawan seperti acara-acara Metro TV dilihat oleh masyarakat tanpa adanya gangguan atau kekurangan saat menyaksikan acara tersebut. 2. Berdasarkan observasi yang dilakukan dan didukung dengan hasil wawancara langsung dengan beberapa narasumber terkait standar etika kerja yang ada di Metro TV bahwa, standar etika kerja yang dibuat oleh Metro TV termasuk pedoman buku etika yang ada di dalamnya akan menjadi suatu pegangan Metro TV agar etika kerja yang tercipta dapat meningkatkan tingkat profesionalisme karyawan dalam melakukan tanggung jawab yang diberikan oleh Metro TV. Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan diatas, maka disimpulkan beberapa saran penelitian, yakni: 1. Saran Praktis Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang ingin peneliti sampaikan sebagai sebuah saran dan masukan untuk pihak Metro TV dalam hal peran Public Relations dalam meningkatkan etika kerja karyawan, yaitu: Public Relations Metro TV di dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan etika kerja karyawan sudah menggunakan keempat peran Public Relations yang ada. Dari keempat peran PR, peran relationship masih dapat ditingkatkan,dikarenakan oleh hasil wawancara yang menunjukkan bahwa adanya karyawan yang tidak melihat atau tidak menyadari akan hubungan divisinya dengan PR Metro TV. Memiliki hubungan yang terlihat sangatlah penting bagi PR karena karyawan lain harus menyadari bahwa adanya hubungan yang baik antara PR degan divisi lain sehingga penyampaian yang berhubungan dengan peningkatan etika kerja dapat tersampaikan dengan baik. Standar etika kerja yang dibuat oleh pihak Metro TV telah sesuai dengan fungsi kode etik profesi yang ada. Tetapi standar etika kerja tersebut hanya menggunakan satu dari tiga fungsi kode etik profesi yang ada. Jika standar etika kerja Metro TV menggunakan ketiga fungsi kode etik profesi tersebut, maka hasil yang akan didapat adalah standar etika kerja yang lebih baik lagi. 6

7 2. Saran Akademis Diharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lanjutan atas topik yang sama. Harapan kedepannya agar topik ini dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat menimbulkan rasa keingintahuan untuk mengadakan penelitian lanjutan, dengan cara mengadakan wawancara yang lebih mendalam dengan pihak-pihak terkait guna mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi sehingga dapat disampaikan kepada semua pihak, serta mengadakan survei dengan cara mendatangi perusahaan bersangkutan untuk mengetahui Public Relations dalam melaksanakan perannya dalam meningkatkan etika kerja karyawan. Serta diharapkan agar hasil penelitian ini memberikan kontribusi yang berguna dalam ilmu komunikasi khususnya di bidang komunikasi dan Public Relations sebagai pengetahuan dan panduan serta informasi yang dapat dijadikan pengalaman terhadap peran Public Relations dalam meningkatkan etika kerja. REFERENSI BUKU: Agoes, S., & Ardana, I. (2011). Etika Bisnis Dan profesi : Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat. Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2006). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Effendy, U. (2004). Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitaif: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Moleong, L. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moore, F. (2005). Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Morissan, M. (2008). Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. Mulyana, D., & Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, D. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ratna, N. K. (2010). Metodologi Penelitian : Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ruslan, R. (2006). Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi:Konsepsi Dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Cetakan ke-5. Jakarta: Raja grafindo Persada. Ruslan, R. (2014). Etika Kehumasan : Konsepsi & Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta. PT. Buku Kita. Suranto, Aw. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wiryanto, DR, (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo. 7

8 JURNAL: Arce, G.D dan Gunn, B.L (2005). WorkingWell With Others: The Evolution of Teamwork and Ethics. Memphis, USA Birowo, A.M dan Perbawaningsih, W. (2004). Mengembangkan Self Regulation Dalam Etika Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi : Vol.1 No.1. Yogyakarta Gustina (2008). Etika Bisnis. Jurnal Ekonomi dan Bisnis : Vol.3 No.2. Padang Sulistyaningtyas, I.D (2010). Riset sebagai Ujung Tombak Keberhasilan Program Public Relations. Jurnal Ilmu Komunikasi : Vol.7, No.2. Yogyakarta Trevino, K.L dan Brown, E.M. (2004). Managing To Be Ethical: Debunking five Business Ethics Myths. Academy of Management Executive : Vol.18 No.2. Pennsylvania, USA RIWAYAT PENULIS Fira Oktaviani Putri lahir di kota Tangerang pada 31 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (BINUS) dalam bidang Public Relations pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan, yang salah satunya adalah menjadi jembatan komunikasi bagi organisasi kepada karyawannya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) Marries Stella Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh peneliti mengenai tingkat pengetahuan masyarakat pembaca brosur mengenai SIM online, diperoleh hasil yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan 123 BAB IV PENUTUP Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Dilihat dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v DAFTAR ISI Halaman Judul Luar... i Halaman Judul Dalam... ii Halaman Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi... vi Abstrak... iv Prakata...

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH)

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) Nama Penulis: Martinus Agung Budyatma Nama Dosen: Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.Comm., MIB Abstract The

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Adya Atep, Brata. Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 2004. Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sejak zaman dahulu hingga kini, kebutuhan komunikasi tidak bisa dihindari oleh manusia. Komunikasi menjadi kebutuhan untuk saling bertukar informasi, menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 5/09/2016 Tanggal revisi dd/bb/thn Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Kode Prodi:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 148 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan teori internal relation, bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunaan metode Deskriptif. Menurut Robert K Yin dalam bukunya Studi Kasus Desain dan Metode mengatakan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian tentang kepuasan komunikasi organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, adalah tinggi. Karyawan PLN Disjatim menjawab

Lebih terperinci

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan The Relation of Pertamina Cilacap Employee Relation s Activity with Employee

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan

BAB IV PENUTUP. Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan 92 BAB IV PENUTUP Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan Menggunakan Teori Koorientasi. Bagian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe Media, secara jangkauan pemberitaan mengenai Pemkot Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. + Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan oleh Philips. Untuk memperkenalkan produk dari ketiga sektor Philips, yaitu: sektor Lighting,

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif secara kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur)

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur) AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam public relations memiliki peranan penting dalam mendukung eksistensi sebuah organisasi atau perusahaan, dan menjadi salah sarana yang cukup ampuh dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN Oleh Fajar Hariyanto, M.I.Kom ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi public relations PT. Pupuk Kujang, (Persero)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Praktisi Public Relations pada saat ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan, lembaga, maupun organisasi untuk mengelola citra perusahaan maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK serta derasnya arus globalisasi telah membawa perubahan dan menciptakan paradigma baru di tempat kerja maupun didunia pendidikan. Persaingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK (Studi pada Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III) SKRIPSI Oleh : Adelin Yuanita NIM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 53 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang mengkaji tentang model komunikasi kelompok dalam pembentukan citra anak jalanan ini menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana Pelindo III membangun brand awareness kepada masyarakat

Lebih terperinci

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku) SKRIPSI Oleh FIRDAUS FIDMATAN 07220450 Dosen Pembimbing: 1. Drs.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat

Lebih terperinci

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia 1 Gya Adinda Sonia, 2 Riza Hernawati 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Pemahaman

Lebih terperinci

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv ) SKRIPSI PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv ) Disusun Oleh : Afrianto (09220138) Dosen Pembimbing : 1. Nurudin M.Si

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan data yang sudah didapatkan dari proses penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN INTERNAL AUDITOR PROFESSIONALISMWITH QUALITY OF AUDIT REPORT

ABSTRACT ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN INTERNAL AUDITOR PROFESSIONALISMWITH QUALITY OF AUDIT REPORT ABSTRACT ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN INTERNAL AUDITOR PROFESSIONALISMWITH QUALITY OF AUDIT REPORT Many things are faced by internal auditors, without having to injure the reputation and integrity

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS PADA PUBLIK EKSTERNAL (STUDI KASUS: BIRO HUMAS PT. ASURANSI JASA INDONESIA)

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS PADA PUBLIK EKSTERNAL (STUDI KASUS: BIRO HUMAS PT. ASURANSI JASA INDONESIA) PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS PADA PUBLIK EKSTERNAL (STUDI KASUS: BIRO HUMAS PT. ASURANSI JASA INDONESIA) Mohamad Arga Manbanta Putra Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran Nama Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program

Lebih terperinci

Oleh Oky Widhi Tri Atmadja. Abstract

Oleh Oky Widhi Tri Atmadja. Abstract PERAN PEMIMPIN DALAM MELAKSANAKAN HUMAN RELATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KARYAWAN LPP RRI SURAKARTA Oleh Oky Widhi Tri Atmadja Abstract This research is descriptive-qualitative that aim to know the

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik 122 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, tetang tingkat kepuasan komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia stasiun Jawa

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS

ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS PRINSIP ETIKA PROFESI Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE

PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE PLAZA DIENG SEBAGAI MALL TEKNOLOGI INFORMASI (Studi Pada Masyarakat Pengunjung Pameran Dieng Computer Square di Kota Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PT COMMSERV NETWORK INDONESIA

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PT COMMSERV NETWORK INDONESIA STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PT COMMSERV NETWORK INDONESIA Dini Andini Jurusan Marketing Communications, School of Communication, Bina Nusantara University. Jl. Kebon Jeruk Raya

Lebih terperinci

Penulisan Karya Ilmiah bidang informasi dan kehumasan. Nurul Ratna Sari, SIP, M.Comms Staf pengajar Departemen Komunikasi Universitas Airlangga

Penulisan Karya Ilmiah bidang informasi dan kehumasan. Nurul Ratna Sari, SIP, M.Comms Staf pengajar Departemen Komunikasi Universitas Airlangga Penulisan Karya Ilmiah bidang informasi dan kehumasan Nurul Ratna Sari, SIP, M.Comms Staf pengajar Departemen Komunikasi Universitas Airlangga karya ilmiah? Hasil penelitian Kaidah keilmuan Mengacu pada

Lebih terperinci

R. R Dinar Soelistyowati

R. R Dinar Soelistyowati Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii. KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii. KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggunakan strategi komunikasi dengan membentuk kepanitiaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Values atau nilai dianggap sebagai hal yang paling penting, karena dari sini semua hal bermula. Penerapan corporate value (nilai perusahaan) sebagai bagian dari corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR Nancy Yusnita Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Lecturer of Economic Faculty at Pakuan University Feriza

Lebih terperinci