BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
|
|
- Benny Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah melakukan penelitian diantaranya : Table 2.1 State of The Art No. Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Linda Klebe Trevin o dan Michael E. Brown Daniel G. Arce M. dan L. Beth Gunn Ike Devi Sulistyaningtyas Mario Antonius Birowo dan Yudi Perbawaningsih Nama Peneliti V Gustina Nama Peneliti pada Penelitian ini Fira Oktaviani Putri 1. Judul Penelitian Managing to be Ethical: Debunking five business ethics myth (2004) Working Well with Others: The Evolution of Teamwork and Ethics (2005) Riset sebagai Ujung Tombak Keberhasilan Program Public Relations (2010) Mengembangkan Self Regulation dalam Etika Komunikasi (2004) Etika Bisnis Suatu Kajian Nilai dan Moral Dalam Bisnis (2008) Peran Public Relations dalam Meningkatkan Etika Kerja Karyawan di PT Media Televisi Indonesia (2014)
2 8 No. Keterangan Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Linda Klebe Trevin o dan Michael E. Brown Daniel G. Arce M. dan L. Beth Gunn Ike Devi Sulistyaningtyas Mario Antonius Birowo dan Yudi Perbawaningsih Nama Peneliti V Gustina Nama Peneliti pada Penelitian ini Fira Oktaviani Putri 2. Metode yang digunakan Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif 3. Subjek Penelitian Mempertanyakan etika manajemen perusahaan atas kasus-kasus tidak beretika dalam lingkungan kerja perusahaan Meneliti cara bekerjasama antar karyawan dengan menggunakan etika dan norma yang baik Meneliti bahwa Public Relations mengarahkan manajemen dan komunikasi yang berfungsi diantara organisasi dan publik Meneliti masalah etika yang muncul dalam berkomunikasi di dunia kerja Meneliti pentingnya etika dan moral dalam berbisnis Meneliti peran public relations dalam meningkatkan etika kerja karyawan 4. Hasil Penelitian Etika bertingkah laku dalam kerja harus di tegaskan secara aktif oleh para pemimpin perusahaan Memberikan hukuman kepada karyawan yang bekerja dengan etika yang buruk Menerapkan regulasi dengan kesadaran diri sendiri dalam beretika dan berkomunikasi Tanpa adanya etika bisnis yang baik, maka kegiatan bisnis tersebut tidak akan bertahan lama Public Relations mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan citra yang baik dari sebuah perusahaan, salah satu cara nya dengan meningkatkan etika kerja
3 9 karyawannya. Yang dilakukan oleh Public Relations adalah dengan memberikan training kepada karyawannya. No Keterangan Perbedaan masing-masing Penelitian Persamaan masing-masing Penelitian Sumber: Penulis, 2014 Nama Peneliti I Nama Peneliti II Nama Peneliti III Nama Peneliti IV Linda Klebe Trevin o dan Michael E. Brown meneliti etika secara general dalam manajemen suatu perusahaan meneliti etika agar perusahaan dapat memiliki citra yang baik Daniel G. Arce M. dan L. Beth Gunn meneliti etika dari segi kerja sama antara karyawan meneliti etika agar dapet terciptanya sinergi kerja yang baik Ike Devi Sulistyaningtyas meneliti apa saja peran Public Relations di dalam perusahaan atau organisasi Mario Antonius Birowo dan Yudi Perbawaningsih meneliti tentang masalah etika di dalam komunikasi penelitian ini meneliti permasalahan komunikasi yang disebabkan oleh etika buruk Nama Peneliti V Gustina hanya membahas etika dari segi berbisnis meneliti betapa pentingnya etika kerja yang baik dalam suatu perusahaan Nama Peneliti pada Penelitian ini Fira Oktaviani Putri berfokus pada bahasan peran Public Relations dalam meningkatkan etika kerja karyawan sama-sama membahas tentang etika kerja
4 Landasan Konseptual Komunikasi Komunikasi memegang peranan penting di dalam masyarakat, kegiatan komunikasi dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat dipisahkan, manusia sejak lahir selalu terlibat dalam aktivitas komunikasi. Terutama pada era globalisasi ini, dimana informasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Pemenuhan akan informasi tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara yaitu melaui media massa, media elektronik dan menggunakan teknik dari mulut ke mulut penyebarannya. Dengan adanya komunikasi, manusia menjadi pribadi yang bertahan sebagai mahluk sosial. Komunikasi sangat diperlukan sebagai salah satu saranan untuk mengarahkan mereka menuju pergaulan yang lebih luas. Komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain sehingga pesan tersebut dapat tersampaikan. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication yaitu berasal dari bahasa latin, Communicatio dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini memiliki arti sama makna (Effendy, 2004, hal.9). Menurut Karlfred Knap dalam Tommy Suprapto, menyatakan bahwa komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti verbal dan non verbal. Sistem ini bisa dilakukan dengan menggunakan cara tatap langsung atau tulisan (Suprapto, 2009, hal.6). Maka apabila terdapat dua orang terlibat dalam komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama memiliki kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan tersebut belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, selain mengerti bahasa yang dipergunakan juga mengerti makna dari percakapan. Dengan demikian, secara garis besar komunikasi merupakan suatu sarana untuk menyampaikan informasi maupun pesan kepada orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, baik mereka secara aktif memberi pesan komunikasi maupun sebagai penerima komunikasi untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sangat membutuhkan informasi.
5 Prinsip Komunikasi Deddy Mulyana membuat istilah-istilah baru yaitu prinsipprinsip komunikasi. Terdapat prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu (Mulyana, 2007, hal.35) : 1. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu yaitu pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. 2. Komunikasi bersifat sistemik adalah dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi. 3. Semakin mirip latar belakang budaya semakin efektiflah komunikasi jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan Tujuan Komunikasi Adapun tujuan komunikasi yang dikutip oleh Rosadi Ruslan adalah tercapainya saling pengertian antar kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan tersebut yang kemudian ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya (Ruslan, 2006, hal.81).
6 12 Menurut (Effendy, 2004, hal.55) terdapat empat tujuan komunikasi, yaitu: 1. Mengubah sikap (to change the attitude) Adalah kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat akan berubah sikapnya. 2. Mengubah opini atau pendapat (to change the opinion) Adalah informasi pada masyarakat dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat mau merubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan. 3. Mengubah perilaku (to change the behaviour) Adalah kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. 4. Perubahan sosial (to change the social change) Adalah perubahan sosial dan partisipasi sosial, memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu di sampaikan. Dalam praktiknya, tujuan komunikasi lebih ditekankan pada usaha penyampaian komunikasi, mendidik, mempengaruhi dan menghibur orang lain Unsur-Unsur Komunikasi Unsur sering juga disebut bagian, komponen, dan elemen. Jadi yang dimaksud dengan komponen atau unsur adalah bagian dari keseluruhan dalam suatu hal. Unsur- unsur komunikasi menurut (Wiryanto, 2006, hal.23) sebagai berikut: 1. Komunikator Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak atau komunikan. Karena itu komunikator bisa disebut pengirim, sumber, source, encoder. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator memegang
7 13 peranan yang sangat penting, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Oleh karena itu, seorang komunikator harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide serta penuh daya kreativitas. 2. Pesan Dalam buku pengantar ilmu komunikasi, pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau media komunikasi. Isinyabias berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerakgerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. 3. Media Dalam buku pengantar ilmu komunikasi, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah panca indera manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima selanjutnya oleh panca indera selanjutnya diproses oleh pikiran. 4. Komunikan Komunikan atau penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya.
8 14 5. Efek Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikasi, yaitu kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu), afektif (sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu), dan konatif (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu) Public Relations Public Relations menurut Rex F. Harlow dalam Cutlip, Center & Broom, menyatakan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya, Public Relations melibatkan manajemen problem atau manajemen isu, Public Relations membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik, Public Relations mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik, selain itu Public Relations membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif dan Public Relations dalam hal ini adalah sebagai system peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends) serta, Public Relations menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya (Cutlip, Center, & Broom, 2006, hal. 5). Selain itu Public Relations juga dapat di definisikan menurut Dominick, op.cit dalam Morissan, Public Relations adalah seni dan ilmu sosial dalam menganalisis kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya (Morissan, 2008, hal. 8). Menurut Frank Jefkins dalam Morissan, memaparkan bahwa Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
9 15 berlandaskan pada saling pengertian, menurutnya Public Relations pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif (Morissan, 2008, hal. 8). Dari definisi-definisi yang dinyatakan oleh para ahli, Public Relations dapat disimpulkan bahwa Public Relations merupakan suatu jembatan komunikasi dari organisasi terhadap karyawannya serta merupakan fungsi manajemen yang membantu dan membangun komunikasi antar karyawan Peran Public Relations Public Relations memiliki banyak peran penting di dalam perusahaan. Peran-peran tersebut dapat memberikan dampak besar terhadap status perusahaan. Menurut (Ruslan, 2006, hal.26) peran Public Relations adalah sebagai berikut: 1. Communicator : Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, bisa melalui media cetak, elektronik, online, dan lisan. Di samping itu juga bertindak sebagai persuader. 2. Relationship : Kemampuan peran PR membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama, dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. PR dituntut untuk bisa bekerjasama dengan baik dengan pihak internal dan juga eksternal. 3. Back up Management : Melakukan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti acara seminar, workshop, training, promosi, pemasaran, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.
10 16 4. Good Image Maker : Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktifitas Public Relations dalam melaksanakan manajemen Public Relations membangun citra atau nama baik organisasi yang diwakilinya Fungsi Public Relations PRSA (Public Relations Society of America) dalam Cutlip, Center & Broom, memaparkan bahwa salah satu fungsi Public Relations adalah sebagai fungsi manajemen. Sebagai sebuah fungsi manajemen, Public Relations mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Memberi saran kepada manajemen di semua level di dalam organisasi sehubungan dengan pembuatan keputusan, jalannya tindakan, dan komunikasi, dan mempertimbangkan ramifikasi publik dan tanggung jawab sosial atau kewarganegaraan organisasi. 2. Meriset, melaksanakan, dan mengevaluasi secara rutin program-program aksi dan komunikasi untuk mendapatkan pemahaman publik yang dibutuhkan untuk kesuksesan tujuan organisasi. Ini mungkin mencakup program marketing, finansial, pengumpulan dana, karyawan, komunitas atau hubungan pemerintah, dan program-program lain. 3. Menentukan tujuan, rencana, anggaran, rekrutmen dan training staf, mengembangkan fasilitas-ringkasnya, mengelola sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan semua hal tersebut diatas. Dalam membantu mendefinisikan dan mengimplementasikan kebijakan, praktisi Public Relations menggunakan beragam keahlian komunikasi profesional dan memainkan peran integratif baik itu di dalam organisasi maupun antara organisasi dan lingkungan eksternal (Cutlip, Center, & Broom, 2006, hal. 7).
11 17 Selain itu hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal dan publik karyawan mengacu pada baik itu manajer maupun orangorang yang menjadi bawahannya. Menurut Alvie Smith dalam Cutlip, Center & Broom, ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi internal dengan karyawan dan menambah rasa hormat manajemen terhadap salah satu fungsi Public Relations ini, diantaranya : 1. Manfaat dari pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil yang diinginkan. Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi interaktif yang efektif di seluruh organisasi. 2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi manajer yang kuat, yang membuat setiap supervisor di semua level dapat melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya. Kebutuhan ini lebih dari sekadar menciptakan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan tetapi juga harus memuat informasi bisnis dan isu publik yang mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Organisasi akan kehilangan sebagian besar potensi sumber daya manusianya karena tidak memprioritaskan komunikasi dua arah yang efektif yang merupakan landasan untuk hubungan manajemenkaryawan dan kinerja pekerjaan secara keseluruhan. Smith menyebut ini sebagai konsekuensi akibat kemalasan dalam bekerja (Cutlip, Center, & Broom, 2006, hal ) Etika Etika (etimologi) berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari Bahasa Latin, yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk (Ruslan, 2014, hal. 31). Berikut adalah definisi etika menurut beberapa ahli :
12 18 1. Menurut Lawrence, Weber, Post, dalam Agoes & Ardana. Etika adalah suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak dan berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak terhadap orang lain dan bagaimana kita inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita. 2. Menurut David P. Baron dalam Agoes & Ardana. Etika adalah suatu pendekatan sistematis atas penilaian moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintesis, dan reflektif (Agoes & Ardana, 2011, hal. 27). Sering kali orang mencampur aduk istilah etika dan etiket. Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan moral atau kesusilaan. Sedangkan etiket ialah kata karma atau sopan santun (Suranto, 2011,hal. 126) Jenis-Jenis Etika Menurut (Suranto, 2011,hal ). Etika terbagi menjadi dua kategori, berikut jenis-jenis etika: 1. Etika Deskriptif Etika deskriptif merupakan usaha menilai tindakan atau perilaku berdasarkan pada ketentuan atau norma baik atau buruk yang tumbuh dalam kehidupan bersama, baik dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Kerangka etika ini pada hakikatnya menempatkan kebiasaan yang sudah ada di keluarga atau di masyarakat sebagai acuan etis. Apakah tindakan seseorang itu etis ataukah tidak, tergantung kesesuaiannya dengan yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Jadi ukuran etisnya sederhana saja, kalau tidak bertentangan dengan kebiasaan, maka tindakan itu dikategorikan etis. Namun apabila berbeda dengan yang dilakukan oleh kebanyakan orang merupakan tindakan yang tidak etis.
13 19 2. Etika Normatif Etika normatif berusaha menelaah dan memberikan penilaian etis atas tindakan dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menggunakan norma yang dibuat oleh otoritas tertentu. Dengan demikian apakah tindakan itu etis atau tidak, tergantung dengan kesesuaiannya terhadap norma-norma yang sudah dibakukan oleh sebuah institusi atau masyarakat Etika Profesi Menurut Cutlip, Center, dan Broom dalam Ruslan. Arti secara umum tentang etika profesi adalah perilaku yang dianjurkan secara tepat dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang pada umumnya dapat diterima oleh masyarakat atau kebudayaan. Menurut profesional aplikasi nilai-nilai moral dalam praktiknya mengacu pada etika pelaksanaannya. Membangun etika perilaku profesi tersebut idealnya sesuai dengan kode etik yang formal dan diakui secara profesional, yang berdasarkan cara pelaksanaannya (how to law enforcement) dan penerapan sanksinya (what is sanctions) jika terjadi pelanggaran dalam praktiknya (Ruslan, 2014, hal.71). Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Menurut (Moore, 2005, hal. 193), ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi, diantaranya adalah : 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
14 20 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan. Menurut (Ruslan, 2014, hal.54-55), para profesional dapat memiliki kualifikasi kemampuan tertentu, seperti berikut : 1. Kemampuan untuk kesadaran etis (ethical sensibility) Kemampuan ini merupakan landasan kesadaran yang utama bagi seorang profesional untuk lebih sensitif dalam memperhatikan kepentingan profesi, bukan untuk subjektif, tetapi ditujukan untuk kepentingan yang lebih luas (objektif). 2. Kemampuan untuk berpikir secara etis (ethical reasoning) Memiliki kemampuan, berwawasan dan berpikir secara etis, dan mempertimbangkan tindakan profesi atau mengambil keputusan harus berdasarkan pertimbangan rasional, objektif, dan penuh integritas pribadi serta tanggung jawab yang tinggi. 3. Kemampuan untuk berperilaku secara etis (ethical conduct) Memiliki perilaku, sikap, etika moral, dan tata krama (etiket) yang baik (good moral good manner) dalam bergaul atau berhubungan dengan pihak lain (social contact). Termasuk dalamnya memperhatikan hak-hak pihak lain dan saling menghormati pendapat atau menghargai martabat orang lain. 4. Kemampuan untuk kepemimpinan yang etis (ethical leadership) Kemampuan atau memiliki jiwa untuk memimpin secara etis, diperlukan untuk mengayomi, membimbing, dan membina pihak lain yang dipimpinnya. Termasuk menghargai pendapat dan kritikan dari orang lain demi tercapainya tujuan dan kepentingan bersama.
15 Prinsip Etika Profesi Menurut Keraf dalam (Ruslan, 2014, hal.55-57), adanya prinsip etika profesi, berikut diantaranya : 1. Prinsip Tanggung jawab Setiap penyandang profesi tertentu harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap profesi. Hasil dan dampak yang ditimbulkan memiliki dua arti sebagai berikut : - Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau fungsinya (by function), artinya keputusan yang diambil dan hasil dari pekerjaan tersebut harus baik serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar profesi, efisien, dan efektif. - Tanggung jawab terhadap dampak atau akibat dari tindakan dari pelaksanaan profesi (by profession) tersebut terhadap dirinya, rekan kerja dan profesi, organisasi/perusahaan dan masyarakat umum lainnya, serta keputusan atau hasil pekerjaan tersebut dapat memberikan manfaat dan berguna bagi dirinya atau pihak lainnya. Prinsipnya, seorang profesional harus berbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat sesuatu kejahatan (non maleficence) 2. Prinsip Kejujuran Jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang disandangnya, mengakui kelemahannya dan tidak menyombongkan diri, serta berupaya terus untuk mengembangkan diri dalam mencapai kesempurnaan bidang keahlian dan profesinya melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Di samping itu, tidak akan melacurkan profesinya untuk tujuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan demi tujuan materi semata atau kepentingan sepihak.
16 22 3. Prinsip Keadilan Yaitu prinsip yang menuntut orang yang profesional agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam kaitannya dengan profesi yang dimilikinya. 4. Prinsip Otonomi Yaitu prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya hal ini merupakan konsekuensi dari hakekat profesi itu sendiri. Karena hanya mereka yang profesional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut. 5. Prinsip Integritas Moral Yaitu prinsip yang berdasarkan pada hakekat dan ciri-ciri profesi di atas terlihat jelas bahwa orang yang profesional adalah juga orang yang mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi. Oleh karena itu mereka mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain maupun masyarakat luas.
17 Kerangka Pemikiran Komunikasi Public Relations Peran Public Relations Communicator Relationship Back Up Management Good Image Maker Etika Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
18 24
ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS
ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS PRINSIP ETIKA PROFESI Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang
Lebih terperinciPERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN ETIKA KERJA KARYAWAN DI PT MEDIA TELEVISI INDONESIA
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN ETIKA KERJA KARYAWAN DI PT MEDIA TELEVISI INDONESIA Fira Oktaviani Putri Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University
Lebih terperinciETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI
Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
Lebih terperinciModul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 07Fakultas KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Prinsip-Prinsip Etika Humas Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Prinsip Dasar Profesional Prinsip Dasar Etika Profesi
Lebih terperinciPrinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan
Prinsip Etika Profesi Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang yang dilayaninya) Prinsip keadilan
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations Pengertian Etika dan Etiket, Perbedaan antara Etika dan Etiket serta Ruang Lingkup Etika Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi
Lebih terperinciPROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3.
ETIKA KERJA PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. KODE ETIK PROFESI AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA Falsafah hidup Dunia-Akhirat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan, yang salah satunya adalah menjadi jembatan komunikasi bagi organisasi kepada karyawannya. Salah satu
Lebih terperinciAnalisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG
Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS www.themegallery.com Pendahuluan Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial/finansial saja tetapi juga berkaitan dengan komitmen moral, pelayanan, jaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan
Lebih terperinciBAB I Tinjauan Umum Etika
BAB I Tinjauan Umum Etika Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan
Lebih terperinciIsniar Budiarti,SE.,M.Si Sekretaris Eksekutif
Kode etik profesi menurut Berten K. (1994) mengatakan bahwa kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi dan untuk mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada
Lebih terperinci01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.
Modul ke: ETIKA PROFESI Etika dan Etiket dalam Humas Fakultas 01ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT Frenia T.A.D.S.Nababan frenia.nababan@gmail.com @thefr3y 08158320406 Bagian Isi Penjelasan
Lebih terperinciPendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis
Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan etika dengan moral Hubungan
Lebih terperinciBAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,
BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)
Lebih terperinciEKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*
EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd* Etika berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang
80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih
Lebih terperinci01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance
Modul ke: Fakultas 01FEB Template Standar Business Ethics and Good Governance Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciBAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan
BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA Henry Anggoro Djohan Pengertian Etika Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai
Lebih terperinciETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK
ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1 PPAK Pengertian Etika Etika bisa berarti sama atau berbeda dengan moralitas. Pengertian 1: Etika = moralitas Etika berasal dari kata Yunani Ethos (jamak: ta etha) yang berarti
Lebih terperinciETIKA PROFESI PURWATI
ETIKA PROFESI PURWATI PENGERTIAN ETIKA PROFESI Etika Profesi adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional
OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi
Lebih terperinciHAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik
Lebih terperinciETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.
ETIK UMB Modul ke: ETIKET PERGAULAN Fakultas Psikologi NANDANG SOLIHIN, M.Pd Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN ETIKA Pengertian Etika (Etimologi), berasaldaribahasa Yunani adalah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ETIKA PROFESI
PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI Apa yang dimaksud dengan Etika? Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) berarti karakter, watak kesusilaan atau dapat juga berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidahkaidah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi
Lebih terperinciModul ke: ETIKA PROFESI. Kesalahan Etiket Profesional. 06Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 06Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Kesalahan Etiket Profesional Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Pengertian Etiket Hubungan Etika, Etiket, dan Norma
Lebih terperinciTinjauan Umum Etika Profesi
ETIKA PROFESI IT Tinjauan Umum Etika Profesi 1.1. Norma Adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Menurut Sony Keraf (1991) ada dua macam norma : Norma Umum (Universal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi saat ini berkembang pesat sebagai sebuah disiplin ilmu yang memegang peranan penting dalam kehidupan individu, kelompok, organisasi dan kehidupan
Lebih terperinciKonsep Public Relations
Konsep Public Relations di Universitas Negeri dan Universitas Swasta (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma
Lebih terperinciPROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESI PROFESI Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah pandangan dari seseorang atau banyak orang akan hal atau peristiwa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator dengan komunikannya. Komunikasi terjadi ketika
Lebih terperinciETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010
ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010 Bahasan 1. Pengantar 2. Pengertian Etika 3. Pengertian Profesi 4. Kode Etik Profesi Pengantar
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,
Lebih terperinciI. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #
1 I. Bisnis Dan Etika Apakah benar jika dalam berbisnis terlalu banyak mementingkan etika, maka akan semakin jauh tertinggal oleh kompetitor? Pernyataan ini jelas sangat salah. Bayangkan saja jika salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Etika dan Perilaku Etis Kata Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang artinya adalah adat istiadat kebiasaan yang baik. Etika bisa di artikan sebagai
Lebih terperinciETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010
ETIKA PROFESI GURU Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 PENGERTIAN PROFESI Suatu jabatan atau pekerjaan yang diperoleh melalui
Lebih terperinci2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations PROFESIONALISME PRAKTISI HUMAS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Bagi manusia, pekerjaan:
Lebih terperinciBY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS
BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS I. PENGERTIAN A. ETIKA YUNANI ETHOS KEBIASAAN/KESUSILAAN INGGRIS ETHIS ETIKA Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Praktisi Public Relations pada saat ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan, lembaga, maupun organisasi untuk mengelola citra perusahaan maupun organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Etika didefinisikan sebagai suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak
Lebih terperinciETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO
ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.
Lebih terperinciProduksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS
Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: CORPORATE IMAGE Fakultas 04FIKOM Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Aktivitas public relations akan sangat menentukan dalam upaya
Lebih terperinciPENTINGNYA ETIKA PROFESI
Apakah etika, dan apakah etika profesi itu PENTINGNYA ETIKA PROFESI Muhammad Sholeh Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai
Lebih terperinciProduksi Media PR Cetak
Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Literatur 2.1.1 Etika Auditor Munawir (1995), mengemukakan etika merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindaknya seseorang sehingga apa
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN NILAI ETIKA
ETIKA PROFESI (di-copy-paste bulat-bulat dari: http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/ ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI.ppt Copyright 2011-2015 marnotanahfpub Theme by NeoEase, modified by DataQ.
Lebih terperinciKata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.
Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciPert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014
Pert ke 12 Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014 1 Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa dapat menjelaskan cara menyikapi penerapan etika dan moral dalam berbisnis, berprofesi
Lebih terperinciPembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional
Pertemuan 2 Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian Profesi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.
KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public
Lebih terperinciPembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi
Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi 1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Pengertian Sosiologi Komunikasi Ruang lingkup Sosiologi
Lebih terperinciETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
PENGERTIAN ETIKA ETIKA Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi Etika Sebagai subjek : Untuk menilai apakah tindakan-tindakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi
Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog
Lebih terperinciPengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012
Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan informasi dewasa ini, tidak perlu diragukan lagi mengenai pentingnya peran Public Relations (PR) bagi perusahaan. Public Relations memiliki
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1
KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG Page 1 PENGANTAR ETIKA PROFESI Etika : aturan, perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) Modul ke: 08 Udjiani Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Etika B. Etika Pancasila Hatiningrum, SH.,M Si Program Studi Manajemen A. Pengertian Etika. Pengertian
Lebih terperinciEtika Profesi. Mia Fitriawati, M.Kom. 17/03/2016. Konsep. Etika Profesi merupakan pedoman nilai berperilaku yang disepakati pada tatanan suatu profesi
Etika Profesi Mia Fitriawati, M.Kom. Konsep Etika Profesi Munculnya etika profesi berasal dari terjadinya banyak penyimpangan perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN
PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai etika penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 10.1.Menjelaskan etika penelitian. 10.2.Menjelaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communications
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media cetak maupun elektronik. Komunikasi merupakan kunci Public Relations
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Media penyampaian pesan dalam komunikasi tersebut bisa melalui media cetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua
Lebih terperinciOLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH
LOKAKARYA KEHUMASAN DALAM MEMBANGUN CITRA PTS DAN KOPERTIS OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH 15/03/2017 HUMAS (YY) 2 15/03/2017 HUMAS (YY) 3 15/03/2017 HUMAS (YY) 4 15/03/2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas
Lebih terperinciPengertian etika = moralitas
Pengertian etika Meet-1 Creat By.Hariyatno.SE,Mmsi 1. Pengertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak ta etha), berarti adat istiadat Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
Lebih terperinciPertemuan 2 ETIKA PROFESI
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian
Lebih terperinciPERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM
PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM Disusun oleh : NURMA YUSNITA,AMK NIM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARATU PRODI S1 KEPERAWATAN 2017 Jalan Kaswari Nomor 10 A-D Sukajadi Pekanbaru Telp/Fax (0761)24586
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan
Lebih terperinci