Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Yogyakarta (1)
|
|
- Devi Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Petunjuk Sitasi: Asih, E. W., Yusuf, M., & Fauzan, F. M. (2017). Analisis Kerusakan dan Peningkatan Keandalan Mesin Carding Menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. XYZ. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Analisis Kerusakan dan Peningkatan Keandalan Mesin Carding Menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. XYZ Endang Widuri Asih (1), Muhammad Yusuf (2), Fajar Muhamad Fauzan (3) (1), (2), (3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Yogyakarta (1) ABSTRAK Perkembangan industri yang semakin tinggi mengakibatkan persaingan antar perusahaan sejenis semakin tinggi. Untuk berdaya saing dengan perusahan lain perusahaan harus memenuhi permintaan konsumen. Permintaan yang semakin meningkat mewajibkan perusahaan untuk lebih memperhatikan nilai keandalan mesin. Pada perusahaan XYZ ada 5 mesin yang digunakan dalam produksi. Diantara lima mesin tersebut terdapat satu mesin yang memiliki tingkat breakdown tertinggi yaitu mesin carding, mesin carding merupakan mesin yang sangat penting dalam proses pemintalan benang, dikarenakan untuk melakukan proses awal sampai mesin winding harus melalui tahap proses mesin carding terlebih dahulu. dengan mesin yang sering mengalami kerusakan membuat perusahaan mengalami kerugian baik dari segi uang dan waktu yang mengakibatkan proses produksi terhambat. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan keandalan suatu mesin, sehingga penjadwalan untuk perawatan lebih efektif dan efesien. Untuk itu perlu menentukan komponen kritis, dengan menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). FMEA merupakan metode untuk menghitung Risk Priority Number (RPN) setiap komponen pada mesin, dengan mengetahui nilai RPN pada suatu komponen maka akan lebih memudahkan untuk perbaikan atau pergantian komponen. Dan untuk menentukan tindakan berdasarkan kerusakan menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) merupakan metode untuk memberikan prioritas mode kerusakan dan melakukan peninjauan terhadapa fungsi dan kegagalan fungsi dengan menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah di sediakan dalam LTA. Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa dari 17 komponen kerusakan terdapat 3 komponen kritis yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu pulley conveyer dengan nilai sebesar 3, Top Plate dengan nilai sebesar 392, dan Cylinder dengan nilai sebesar 320, dan tindakan menggunakan LTA terdapat 12 dalam kategori Condition Directed (CD), 4 kategori Time Directed (TD), dan 1 kategori Failure Finding (FF). Kata kunci Keandalan, FMEA, RPN, LTA I. PENDAHULUAN Pada zaman sekarang persaingan di dunia industri semakain ketat, perusahaan dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam peningkatakan ketersedian peralatan sehingga proses produksi dapat berjalan sesuai dengan harapan. Peralatan yang mendukung proses produksi perlu upaya perencanaan manajemen perawatan yang efektif, dikarenakan mesin dan peralatan sangat rentan terhadap kerusakan yang dapat menimbulkan terhambatnya proses produksi dan keselamatan pekerja. Perawatan (maintenance), menurut (Corder, 1992), maintenance adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efesien ini berbeda dengan perbaikan. Pemeliharaan atau maintenance juga didefinisikan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk perawatan ini perlu adanya penentuan jadwal perawatan mesin dan juga kemampuan pekerja, dikarenakan kerusakan mesin terjadi bukan hanya dari faktor penjadwalannya saja tetapi dapat terjadi karena faktor manusia. Pekerja diwajibkan memiliki kemampuan yang baik untuk meningkatkan kinerja dalam proses C-222
2 Analisis Kerusakan dan Peningkatan Keandalan Mesin Carding Menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. XYZ maintenance, dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya kerusakan dan mengurangi biaya untuk perawatan. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi tekstil. Saat ini permintaan tekstil terus meningkat dikarenakan tekstil sudah menjadi kebutuhan manusia yang sangat penting seperti pakaian, celana, dan hiasan rumah. Permintaan yang semakin meningkat mewajibkan perusahaan untuk lebih memperhatikan nilai keandalan mesin. Pada tahun 2015 terdapat beberapa kerusakan yang menyebabkan terhambatnya proses produksi diantara kelima mesin yang beroperasi terdapat satu mesin yag mengalami tingkat kerusakan tertingi yaitu mesin carding. berdasarkan rata-rata breakdown menunjukan bahwa mesin carding mempunyai waktu rata rata breakdown tertinggi selama 1 tahun mencapai waktu rata rata 13,25 jam. II. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, objek yang diteliti adalah mesin Carding pada divisi Maintenance yaitu aktifitas yang melakukan pemeliharaan mesin. Pengambilan data dengan wawancara dan pengukuran langsung. Wawancara langsung dengan kepala bagian Divisi Maintenance. data yang dikumpulkan berkaitan dengan data mesin carding yaitu data komponen kritis yang paling sering mengalami kegagalan beserta penyebabnya, kerusakan mesindata, perawatan preventif mesin carding, perawatan korektif mesin carding selama periode Januari sampai Desember tahun Data- data tersebut kemudian dianalisis dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dan Logic Tree Analysis (LTA). Dan untuk penentuan distribusi berdasarkan hasil perhitungan data selisih waktu antar kerusakan, kemudian data tersebut akan diolah dengan menggunakan software Minitab 14 untuk mengetahui bentuk distribusi kerusakan pada mesin Carding. A. Metode FailureMode Effect and Analysis (FMEA) Identifikasi kegagalan potensial dilakukan dengan cara pemberian nilai atau skor masing masing moda kegagalan berdasarkan atas tingkat kejadian (occurrence), tingkat keparahan (severity), dan tingkat deteksi (detection) (Stamatis, 1995). Tahapan FailureMode Effect and Analysis (FMEA) yaitu sebagai berikut: Menentukan komponen dari sistem atau alat yang akan dianalisis. Mengidentifikasi potensial failure atau mode kegagalan dari proses yang diamati, mengidentifikasikan akibat (potensial effect) yang ditimbulkan potensial failure mode, mengidentifikasikan penyebab (potensial cause) dan failure mode yang terjadi pada proses yang berlangsung. Menetapkan nilai nilai sebagai berikut : Keparahan efek (Severity) S menunjukan tentang seberapa serius efek yang diakibatkan, kejadian penyebab (Occurrence) O adalah untuk mengetahui penyebab terjadi dan akibatnya dalam mode kegagalan, deteksi penyebab (Detection) D adalah menunjakan tentang kegagalan atau penyebab dapat dideteksi sebelum mencapai pelanggan. Menentukan Risk Priority Number (RPN) Angka prioritas RPN merupakan hasil kali dari rating keparahan, kejadian dan deteksi. Angka ini hanyalah menunjukan ranking atau urutan defisiensi desain sistem. RPN = S x O x D...(1) B. Metode Logic Tree Analysis (LTA) Logic Tree Analysis (LTA) bertujuan untuk memberikan prioritas pada setiap mode kerusakan dan melakukan peninjauan terhadap fungsi dan kegagalan fungsi. Prioritas suatu mode kerusakan dapat diketahui dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan dalam LTA ini.. Analisis kekritisan menempatkan setiap mode kerusakan ke dalam satu dari empat kategori (Pranoto, J. dkk, 2013). Empat hal yang penting dalam analisis kekritisan yaitu sebagai berikut; Evident, yaitu apakah operator mengetahui dalam kondisi normal, telah terjadi gangguan dalam sistem, Safety, yaitu apakah mode kerusakan ini menyebabkan masalah keselamatan, Outage, yaitu apakah mode kerusakan ini mengakibatkan mesin berhenti, Category, yaitu pengkategorian yang diperoleh setelah menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Peengkatagorian setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terbagi dalam 4 kategori C-223
3 Asih, Yusuf, Fauzan yaitu: kategori A (Safety Problem), kategori B (Outage Problem), kategori C (Economic Problem) dan kategori D (Hidden Failur). C. Keandalan (Reliability). Keandalan adalah probabilitas suatu komponen atau sistem bekerja sesuai dengan fungsinya ketika dioperasikan selama periode waktu tertentu (Ebeling, C.E. 1997). Mean Time Between Failure (MTBF) adalah rata rata interval waktu kerusakan yang terjadi saat mesin selesai diperbaiki sampai mesin tersebut mengalami kerusakaan kembali (Kostas, 1981 dalam Revitasari, dkk). Mean Time To Repair (MTTR) merupakan waktu rata rata dari interval waktu untuk melakukan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu komponen atau sistem (Kostas, Dalam Revitasari, dkk). Distribusi yang biasa digunakan untuk menentukan pola data kerusakan adalah exponential, weibull, lognormal, dan normal adalah sebagai berikut (Soesetyo, 2014) (2) (3) Distribusi Weibull 1) Fungsi keandalan R(t) ( ) (4) 2) Fungsi laju kerusakan 1 t r(t) (5) 3) Mean Time To Failure (MTTF) ( ) (6) = Fungsi Gamma, Γ (n) = (n-1), dapat diperoleh melalui fungsi gamma Keterangan : β = parameter bentuk θ = parameter skala t = waktu e = 2,7183 III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penentuan pemilihan mesin yang sering mengalami kerusakan dari lima mesin ada satu mesin yang paling tinggi mengalami kerusakan yaitu mesin Carding. Untuk menentukan jenis kerusakan pada mesin Carding dengan menggunakan Failure Mode And Effect Analysis dan RPN. Dari hasi menunjukan terdapat 3 komponen yang mengalami kerusakan tertinggi. untuk menentukan nilai RPN menggunakan persamaan no 1. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab dan efek yang ditimbulkan dengan melakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN). Untuk penentuan RPN perlu ditentukan nilai kejadian (occurance), keparahan (severity) dan deteksi (detection). Penentuan nilai rating kejadian (occurance), keparahan (severity), dan deteksi (detection) didiskusikan dengan pihak yang terkait. Nilai RPN menunjukan tingkat keseriusan dari potensi kegagalan (potential failure) C-224
4 Analisis Kerusakan dan Peningkatan Keandalan Mesin Carding Menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. XYZ yang terjadi. Hasil pengolahan dengan metode FMEA Dari 17 komponen yang di analisis menggunakan FMEA terdapat 3 komponen yang memiliki nilai RPN tinggi yaitu Cylinder, Top Plate, dan Pulley Convayer. Hasil penentuan RPN dapat dilihat pada table 1. Adapun tindakan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan bisa dilihat sebagai berikut: A. Cylinder perbaikan yang dapat diberikan ialah penempatan dust collector bisa digunakan dalam upaya mencegah flying waste menumpuk pada bagian Cylinder, dimana prinsip kerja dari dust collector yaitu menghisap kotoran (flying waste). Apabila hal ini dilakukan diharapkan nantinya dapat mengurangi speed losses yang terjadi pada mesin carding B. Top Plate Pemberian pelatihan cara setting mesin carding pada semua operator menjadi cara yang efektif untuk mencegah terjadinya mode kegagalan seperti ini. Oleh karena itu diperlukan kesesuaian pengaturan antara tiap-tiap operator, apabila rekomendasi ini dilakukan diharapkan nantinya dapat mengurangi defect losses yang terjadi pada mesin carding. C. Pulley Convayer Tabel 1. Kumulatif Persentasi RPN Moda Kegagalan RPN Persen (%) Kumulatif %) Cylinder Coiler Roll Doffer Puley Convayer Top Plate Timing belt putus Lickerin putus Chain Wheel rusak V Motor kendur Chain Feed Roll putus Cnnvayer Rusak Rubber Coupling Rusak Calender rusak Web Putus Fibre Gear rontok Top Plate putus Gear Feed Roll lepas Jumlah Setelah menentukan kerusakan komponen paling tinggi langkah selanjutnya menentukan tindakan yang tepat untuk moda kerusakan dengan metode Logic Tree Analysis (LTA). Metode Logic Tree Analysis digunakan untuk menentukan tindakan yang tepat untuk mode kerusakan tertentu.berdasarkan hasil penentuan LTA diperoleh kategori kegagalan masing-masing komponen mesin (table 2) adalah: Kategori B (Outage Problem) yaitu komponen yang dapat mengakibatkan gangguan kegagalan pada selruh sebagian system. Komponen yang termasuk dalam kategori ini adalah Cylinder, Coiler, Roll Doffer, Pulley Conveyer, Timming belt, Lickerin, Chain Weel, Chain Feed Roll, Conveyer,Rabber Coupling, Web, Fibre Gear, Top Plate,Gera Feed Roll Kategori C (Economic Problem) yaitu komponen yang dapat tidak menyebabkan kegagalan pada seluruh atau sebagian system tetapi menyebabkan kerugian pada perusahaan karena fungsi komponen. Adapun komponenyang termasuk dalam kategori ini adalah Top Plate, V Motor, Callender Roll Kategori A dan D tidak ada Jika tugas pencegahan secara teknis tidak menguntungkan untuk dilakukan, tindakan standar yang harus dilakukan bergantung pada konsekuensi kegagalan yang terjadi. Beberapa kategori tindakan pencegahan tersebut, antara lain: C-225
5 Asih, Yusuf, Fauzan 1) Condition Directed (C.D) adalah tindakan yang diambil yang bertujuan untuk mendeteksi. Apabila ada pendeteksian ditemukan gejala-gejala kerusakan peralatan maka dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen. Pada kategori ini ada 12 komponen yaitu Timming belt, Lickerin, Chain Weel, Chain Feed Roll, Conveyer,Rabber Coupling,Callender Roll, Web, Fibre Gear, Top Plate,Gear Feed Roll. 2) Time Directed (T.D) adalah tindakan yang diambil yang lebih berfokus pada aktivitas pembersihan yang dilakukan secara berkala. Kategori ini ada 4 komponen yaitu Cylinder, Coiler, Roll Doffer, Pulley Conveyer. 3) Finding Failure (F.F) adalah tindakan yang diambil dengan tujuan untuk menemukan kerusakan peralatan yang tersembunyi dengan pemeriksaan berkala. Kategori komponen Ini ada 1 komponen adalah Top Plate. No Komponen 1 Cylinder 2 Coiler 3 Roll Doffer 4 Puley Convayer 5 Top Plate Failure mode Cylinder Coiler Roll doffer Puley convayer Top plate Tabel 2. Penyusunan LTA Failure causes Cylinder yang penuh dengan waste, menumpuknya waste pada permukaan cylinder Adanya tonjolan pada sliver yang masuk pada coiler, kondisi sliver yang tidak rata menyebabkan sliver menekan coiler. roller doffer yang penuh dengan waste yang menyebabkan putaran pada roller doffer menjadi berat Pulley yang penuh dengan waste yang menyebabkan putaran pada puley menjadi berat Kesalahan pemasangan top plate sehingga top plate tidak bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Timming belt kotor dan Critical analysis Evident Safety Outage Category N N N C 6 Timming Timing belt putus 7 lickerin kotor dan lickerin Lickerin putus 8 Chain Chain Chain wheel sudah aus dan wheel wheel kotor rusak 9 V V Kesalahan pemasangan v Motor Motor belt lepas N N Y C 10 Chain Feed Chain feed Chain feedroll sudah aus Roll roll putus dan kotor N N N B 11 convayer kotor dan Convayer Convayer Rusak 12 Rubber Rubber Rubber coupling sudah aus Coupling Coupling dan kotor Rusak 13 Callender Calender Gear lepas Y N Y C C-226
6 Analisis Kerusakan dan Peningkatan Keandalan Mesin Carding Menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. XYZ No Komponen Roll 14 Web 15 Fibre Gear Top Plate Gear Feed Roll Failure mode rusak Web belt Putus Fibre gear rontok top plate putus Gera feed roll lepas Failure causes Web belt kotor dan Fibre gear sudah aus dan kotor top plate kotor dan kesalahan pada saat pemasangan Gear feed roll Critical analysis Evident Safety Outage Category N N Y C Pada tahap penentuan distribusi data selisih waktu antar kerusakan, dengan menggunakan alat bantu program software Minitab 14 menunjukan bahwa distribusi kerusakan mesin carding berdistribusi Weibull. Dan Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan distribusi weibull mesin carding menggunakan persamaan no 5 memiliki laju kerusakan (λ) sebesar 0,0240 kerusakan / jam, artinya kemungkinan kerusakan pada mesin carding selama 1 (satu) jam yaitu 0,0240 dari total waktu mesin beroperasi. Nilai keandalan (relability) suatu sistem ditentukan oleh parameter Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time To Failure (MTTR). Nilai MTBF menggunakan persamaan no 6 pada mesin carding yaitu sebesar 28,4207/kerusakan yang artinya waktu rata rata terjadi kerusakan sekitar 28 jam 25 menit. Nilai MTTR menggunakan persamaan no 3 pada mesin carding yaitu sebesar 26,3425 yang artiinya waktu rata rata perbaikan 26 jam 21 menit. Nilai Mean Preventive Time (MPT) pada mesin carding adalah sebesar 17,159 yang artinya departemen maintenance PT. XYZ dalam melakukan pemeliharaan preventif adalah 17 jam 10 menit. Nilai keandalaan (Reliability) menggunakan persamaan no 4 pada mesin carding memiliki tingkat keandalaan sebesar 41%. Untuk memberikan prioritas pada setiap mode kerusakan dan melakukan peninjauan terhadap fungsi dan kegagalan fungsi dengan Metode LTA. Pada LTA untuk menentukan prioritas suatu mode kerusakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan dalam LTA. IV. PENUTUP Berdasarkan pengolahan data, analisis data, dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penyebab kerusakan mesin carding yaitu, Cylinder yang penuh dengan waste, menumpuknya waste pada permukaan Cylinder, Adanya tonjolan pada sliver yang masuk pada Coiler, kondisi sliver yang tidak rata menyebabkan sliver menekan Coiler, Doffer yang penuh dengan waste yang menyebabkan putaran pada Doffer menjadi berat, Pulley yang penuh dengan waste yang menyebabkan putaran pada puley menjadi berat, Kesalahan pemasangan Top Plate sehingga Top Plate tidak bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan, Timming kotor dan, LIckerin kotor dan, Chain Wheel sudah aus dan kotor, Kesalahan pemasangan v belt, Chain feedroll sudah aus dan kotor, Convayer kotor dan, Rubber Coupling sudah aus dan kotor, Gear lepas, Web kotor dan, Fibre Gear sudah aus dan kotor, Top Plate kotor dan, dan kesalahan pada saat pemasangan Gear Feed Roll. 2) Dari 17 komponen kerusakan terdapat 3 komponen keritis yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu pulley conveyer dengan nilai RPN sebesar 3, Top Plate dengan nilai RPN sebesar 392, dan Cylinder dengan nilai RPN sebesar ) Usulan pemelihan tindakan berdasarkan metode Logic Tree Analysis (LTA) supaya system dapat berfungsi sesuia dengan yang diharapkan dari hasil metode LTA terdapat 12 komponen dalam kategori Condition Directed (CD), 4 komponen dalam kategori Time Directed (TD), dan 1 komponen dalam kategori Failure Finding (FF) C-227
7 Asih, Yusuf, Fauzan DAFTAR PUSTAKA Corder, A., 1992, Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga Ebeling, C.E., 1997, An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering, The McGRaw Hill Companies Inc, New York. Pranoto, J., dkk., 2013, Implementasi Studi Preventive Maintenance Fasilitas Produksi Dengan Metode Reliability Centered Maintenance, e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 1,No.3, pp Revitasari, C., & Novareza, O., dkk, Penentuan Jadwal Preventive Maintenance Mesin Mesin di Stasiun Giling (Studi Kasus PG Lestari Kertosono), Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, Vol. 3, No. 3), Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya. Soesetyo, I., & Bendatu, L.Y., 2014, Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT. Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang, Jurnal Tirta, Vol. 2, No. 2, pp Stamatis, D.H., 1995, Failure Mode and Effect Analysis FMEA from Theory to Execution. Wisconsin: ASQC Quality Press. C-228
Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II
Petunjuk Sitasi: Nurwidiana, Syakhroni, A., & Charis, N. M. (2017). Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II. Prosiding SNTI dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN...
DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciVol. 5, No. 1, Mei 2017 ISSN: JURNAL REKAVASI. Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Vol. 5, No. 1, Mei 2017 ISSN: 2338-7750 JURNAL REKAVASI Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri Jurnal REKAVASI Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Vol. 5 No. 1 Hlm. 1-58 Yogyakarta Mei 2017
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up
1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani
Lebih terperinciPERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING
PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial
Lebih terperinciKETERANGAN SELESAI PENELITIAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN)
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN) ANALYSIS OF TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE IN CARDING
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) PRODUCTION
Lebih terperinciPenjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang
Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING I DI PLANT I PT. PISMA PUTRA TEXTILE
EVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING I DI PLANT I PT. PISMA PUTRA TEXTILE Diana Puspita Sari *), Mukhammad Faizal Ridho Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. RST TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciPenjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPerancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01
Petunjuk Sitasi: Herianto, & Irlanda, E. A. (2017). Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C56-61). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh WILBERT NIM
PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DENGAN MENGAPLIKASIKAN GREY FMEA PADA PT. KHARISMA ABADI SEJATI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciMODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )
1 MODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) ABSTRAKSI Aktifitas produksi sering mengalami hambatan dikarenakan tidak berfungsinya
Lebih terperinciPerawatan Mesin Kompresor Udara dengan Metode Reliability Centered Maintenance (Studi Kasus di PT Polidayaguna Perkasa Ungaran)
Petunjuk Sitasi: Mauidzoh, U., Zabidi, Y., & Prasetya, D. M. (2017). Perawatan Mesin Kompresor Udara dengan Metode Reliability Centered Maintenance. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C150-157). Malang:
Lebih terperinciPERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN PRODUKSI DI PT. KHARISMA ABADI SEJATI
PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN PRODUKSI DI PT. KHARISMA AADI SEJATI Wilson 1, Eddy 1 ) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik harapan ) Staf pengajar Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciPENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN CARDING (Studi kasus: PT. XYZ)
PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN CARDING (Studi kasus: PT. XYZ) MEASUREMENT OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) TO INCREASE VALUE OF
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen
Lebih terperinciOPTIMASI PERAWATAN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)
1 OPTIMASI PERAWATAN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) Ya umar, Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin dalam dunia industri memiliki definisi sebagai salah satu faktor produksi yang menentukan kelancaran suatu proses produksi. Kelancaran proses produksi menuntut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STUDI PREVENTIVE MAINTENANCE FASILITAS PRODUKSI DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA PT. XYZ
IMPLEMENTASI STUDI PREVENTIVE MAINTENANCE FASILITAS PRODUKSI DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA PT. XYZ Jeffrynardo Pranoto 1, Nazaruddin Matondang 2, Ikhsan Siregar 2 Departemen Teknik
Lebih terperinciMinimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill
Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Stefanie Mariana Linardi 1, Tanti Octavia 2 Abstract: One of the most common problem happened
Lebih terperinciStudi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)
Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) G136 Nurlaily Mufarikhah, Triwilaswandio Wuruk Pribadi, dan Soejitno Jurusan Teknik Perkapalan,
Lebih terperinciBAB II LADASAN TEORI 2.1 Defenisi Perawatan Mesin ( Maintenance 2.2 Manajemen Perawatan
BAB II LADASAN TEORI 2.1 Defenisi Perawatan Mesin (Maintenance) Perawatan adalah suatu konsep dari semua aktifitas yang diperlukan untuk menajaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT X
PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT X Tri Joko Wibowo 1*, Acep Nedi Sandriyana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya Taman
Lebih terperinciANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN
Prosiding SENTIA 206 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN: 2085-2347 ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Fina Andika Frida Astuti Mahasiswa S2
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciAnalisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis
Petunjuk Sitasi: Himawan, R., Choiri, M., & Saputra, B. (2017). Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis. Prosiding SNTI
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.
BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan
Lebih terperinciUsulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS
Petunjuk Sitasi: Martasari, N. S., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS. Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian semakin ketat. Semua perusahaan bidang apapun berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Banyak faktor yang
Lebih terperinciEvaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif
Petunjuk Sitasi: Rahman, A. (2017). Evaluasi Deviasi Dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif Dan Preventif. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C181-186). Malang: Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENENTUAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN-MESIN DI STASIUN GILINGAN (Studi Kasus PG. Lestari Kertosono) PREVENTIVE MAINTENANCE SCHEDULING DETERMINATION AT MILL STATION (Case Study PG. Lestari Kertosono)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA Rebecca Sugiono, Ign Joko Mulyono, Hadi Santosa Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya e-mail : ecca.peace@yahoo.com
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA SISTEM P1 FILLING POINT II FILLING SHED I (STUDI KASUS TBBM SEMARANG GROUP PT. PERTAMINA (PERSERO)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan adalah semua aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi sebuah item atau peralatan, atau mengembalikannya ke dalam
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA 103 PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Antonius Lukmandani 1), Hadi Santosa 2), Anastasia Lidya Maukar
Lebih terperinciUSULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM
PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM Khawarita Siregar, Ukurta Tarigan, dan Syahrul Fauzi Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR
PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan untuk mencapai suatu tujuan. Peralatan tersebut dapat berupa mesin yang bekerja sendiri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai perawatan mesin juga dilakukan oleh Irawan Harnadi Bangun, Arif Rahman dan Zefry Darmawan pada tahun 2014 berjudul perencanaan pemeliharaan
Lebih terperinciJurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:
Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciPembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT
BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif
Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,
Lebih terperinciNelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *
OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM
ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX-36000 UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM Sachbudi Abbas Ras 1 ; Andy Setiawan 2 ABSTRACT Maintenance system, surely takes important role
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciUsulan Perawatan Sistem Boiler dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.86-93 Usulan Perawatan Sistem Boiler dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Hamim Rachman *, Annisa Kesy Garside, Heri Mujayin Kholik Jurusan Teknik
Lebih terperinciUsulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noviyanti, A. A., Atmaji, F. T., & Juliani, W. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Prosiding
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN MESIN-MESIN PRODUKSI (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT TJITA RIMBA DJAJA ENDY
PERENCANAAN PERAWATAN MESIN-MESIN PRODUKSI M E N G G U N A K A N M E T O D E R C M (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT TJITA RIMBA DJAJA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT ( Studi Kasus di CV. COOL CLEAN) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk
Lebih terperinciPERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)
PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PREVENTIVE MAINTENANCE IMPLEMENTATION OF CANE CUTTER I COMPONENT USING
Lebih terperinciPerancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX
Petunjuk Sitasi: Sembiring, N., & Nst, A. H. (2017). Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX. Prosiding SNTI dan SATELIt 2017 (pp. C229-235). Malang:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Maintenance Maintenance didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang dilakukan agar peralatan atau item dapat dijalankan sesuai dengan standart performansi semula. Atau juga
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN
PENENTUAN RELIABILITY MESIN EXTRUDERGUNA MENINGKATKAN FINISH GOOD PRODUCTDENGAN PENDEKATAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALISYS (FMEA) DI CV. SINAR JOYO BOYO MAGELANG Muhammad Agus Syarif 1*, Moehamad Aman
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB KERUSAKAN MESIN SIZING BABA SANGYO KIKAI DENGAN METODE FMEA DAN LTA (STUDI KASUS DI PT PRIMATEXCO INDONESIA)
ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN MESIN SIZING BABA SANGYO KIKAI DENGAN METODE FMEA DAN LTA (STUDI KASUS DI PT PRIMATEXCO INDONESIA) Hafidh Munawir, Dani Yunanto Jurusan Teknik Industri UMS Jl. Ahmad Yani Tromol
Lebih terperinciPENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DENGAN MENGAPLIKASIKAN GREY FMEA PADA PT.
PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIAILITY CENTERED MAINTENANCE DENGAN MENGAPLIKASIKAN GREY FMEA PADA PT. WXY Wilbert 1, Tuti Sarma Sinaga 2, A Jabbar M.Rambe 2 Departemen Teknik
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )
PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) Ahmad Kholid Alghofari Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Perbaikan Mesin Salah satu data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data penggantian komponen mesin. Data kerusakan ini diambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal
Lebih terperinciPERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING
PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING Didit Damur Rochman 1, Cindy
Lebih terperinci2 3
PERENCANAAN PENGADAAN SUKU CADANG BERDASARKAN CRITICALITY MENGGUNAKAN METODE POISSON PROCESS DAN MODIFIKASI MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PERMINTAAN DISKRIT 1 Issafitri Nur Rachmawati, 2 Sutrisno,
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SISTEM PERAWATAN MESIN DI PT. XYZ ALLAN BAGUS PRASETYO NIM
PENERAPAN KONSEP RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SISTEM PERAWATAN MESIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciJurnal PASTI Volume IX No 2,
PERENCANAAN PERAWATAN AIR COMPRESSOR UNIT UNTUK KOMPONEN AIR QUICK COUPLINGS DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SALEMBA Renty Anugerah Mahaji Puteri
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE Wresni Anggraini 1* Risvaldi 2 1, 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2575
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2575 ANALISIS KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN MURATA 310A DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTRED SPARES DAN MAINTENANCE
Lebih terperinciKAJIAN PENERAPAN METODOLOGI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA KASUS TERJADINYA BREAKDOWN MESIN MOLDING DI PT.UVW
KAJIAN PENERAPAN METODOLOGI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA KASUS TERJADINYA BREAKDOWN MESIN MOLDING DI PT.UVW TUGAS AKHIR Yulianta 1128003020 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciISBN:
Perenc:anaan Kegiatan Perawatan Pada Unit Produksi Butiran (pad at) Dengan Basic: RCM (Reliability Centered Maintenanc:e) Di PT Petrokimia Kayaku Gresik Hak Cipta pada Penulis, hak penerbitan ada pada
Lebih terperinciPenggunaan Metode FMEA dan FTA untuk Perumusan Usulan Perbaikan Kualitas Sepatu Running
Petunjuk Sitasi: Sentosa, B. F., Novareza, O., & Swara, S. E. (2017). Penggunaan Metode FMEA dan FTA untuk Perumusan Usulan Perbaikan Kualitas Sepatu Running. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D86-92).
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)
PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) Ida Nursanti 1*, Dimas Wisnu AJi 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciUsulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. Oleh:
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PAPER MACHINE DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT.PDM INDONESIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB KEGAGALAN PRODUK WOVEN BAG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (STUDI KASUS DI PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS)
C.2. Analisa Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag dengan Menggunakan... (Diana Puspita Sari) ANALISA PENYEBAB KEGAGALAN PRODUK WOVEN BAG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (STUDI
Lebih terperinciANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
INFO TEKNIK Volume 17 No. 2 Desember 2016 (253-262) ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Fina Andika Frida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinci