BAB I PENGANTAR. Partisipasi perempuan dalam pers dan politik di kota Medan. dimulai pada awal abad ke-20. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENGANTAR. Partisipasi perempuan dalam pers dan politik di kota Medan. dimulai pada awal abad ke-20. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari"

Transkripsi

1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Partisipasi perempuan dalam pers dan politik di kota Medan dimulai pada awal abad ke-20. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari pemberlakuan politik etis oleh pemerintah kolonial, terutama bidang pendidikan. Terbukanya akses pendidikan bagi perempuan kemudian berdampak pada peningkatan aktivitas perempuan dalam bidang pers, sosial dan politik. Dalam bidang pers, perempuan hadir melalui surat kabar Perempuan Bergerak yang terbit pada Surat kabar ini menjadi surat kabar perempuan pertama di Kota Medan 1, meskipun pemimpin redaksi pada terbitan awalnya bukanlah perempuan. 2 Setelah itu muncul surat kabar-surat kabar 1 Moh. Said, Sejarah Pers Sumatera Utara Dengan Masyarakat yang Dicerminkannya 1885 Maret (Medan : Waspada Press, 1976), hlm Parada Harahap adalah pemimpin redaksi dalam terbitan pertama surat kabar Perempoean Bergerak pada Namun pada 1920, surat kabar tersebut dipimpin oleh Siti Roehana, yang lebih dikenal dengan nama Rohana Koedoes. tanggal akses 18 April Nama lain yang juga pernah menjadi anggota dewan redaksi surat kabar ini adalah Setiaman, yang merupakan istri dari Parada Harahap. Moh. Said, Ibid.

2 2 perempuan lainnya di berbagai daerah di wilayah Sumatera Timur. 3 Melalui pers, kaum perempuan menyalurkan ide-ide, pemikiran dan perasaannya yang selama ini tertekan oleh sistem adat dan budaya patriarki. Perempuan mulai memperdulikan keberadaan sistem sosial-budaya, mereka mulai sadar dan menuntut kemerdekaan dan keluwesan dalam melaksanakan aktivitas. Kaum perempuan mulai melakukan perlawanan atas sistem adat dan budaya yang dianggap diskriminatif. 4 Selain surat kabar perempuan, surat kabar berbahasa Melayu lebih dulu terbit dan bertambah banyak pada periode 1930-an. 5 Banyaknya surat kabar yang terbit menarik beberapa perempuan untuk menjadi jurnalis dan menulis di surat kabar. Mereka adalah Ommoe Shoebaidah (Pandji Islam), Puan Gumarnia 3 Surat kabar tersebut adalah Parsaoelian Ni Soripada (1927), Soera Iboe (1932), Beta (1933), Keoetamaan Isteri ( ), Menara Poetri (1937) dan Boroe Tapanoeli (1940). Wannofri Samry. Suara Perempuan Sumatera : Pers Perempuan di Sumatera Utara pada Zaman Kolonial , makalah dalam Seminar UPI, 2013, hlm. 5 4 ibid 5 Surat kabar adalah alat yang digunakan para intelektual Indonesia untuk menyebarkan paham kebangsaan secara luas kepada rakyat Indonesia, sehingga dengan adanya banyak surat kabar di suatu daerah, terutama surat kabar dengan bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan pada saat itu, paham kebangsaan akan dapat menyebar dengan cepat. Anthony Reid menyebut medan sebagai salah satu kota yang bersifat Anthony Reid. Perjuangan Rakyat, Revolusi Dan Hancurnya Kerajaan Di Sumatera. (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1987), hlm. 109

3 3 Al Matsir (K.I.), Rangkayo L. Roesli (K.I.), Roswita Cavalinnie (Abad 20), Siti Norma (Pedoman Masjarakat), Rangkayo Rasoena Said (Menara Poetri), Rohana Djamil (P.I., editor), Puan Dt Temenggoeng (K. I.), Ani Idrus (Seruan Kita), Moenar (Keoetamaan Isteri), Fatimah Das (K.I.), Herawati Latif (P.I), Siti Awan (K. I.) dan S. K. Trimurti (penulis bebas). 6 Beberapa dari mereka adalah jurnalis di Kota Medan dan yang lainnya merupakan jurnalis dari berbagai daerah yang menulis untuk surat kabar dan majalah yang ada di Medan dan Sumatera Timur. Kehadiran perempuan dalam dunia pers dengan tulisantulisannya memberi warna yang berbeda dalam beberapa terbitan surat kabar di Kota Medan. Pemikiran mereka yang tertuang dalam tulisan-tulisan mereka menjadi gambaran yang nyata tentang bagaimana perempuan menunjukkan dirinya saat itu. Hal tersebut sangat menarik, mengingat tidak banyak perempuan yang aktif menulis pada periode tersebut. Perempuan mulai memikirkan tentang sistem adat dan budaya yang diskriminatif terhadap diri mereka, sehingga mereka kemudian melakukan perlawanan atas sistem tersebut. 7 Hal-hal yang mereka kritisi melalui tulisannya tidak hanya persoalan adat dan budaya yang diskriminatif, mereka juga 6 Wannofri Samry. op.cit, hlm ibid, hlm. 5

4 4 mengkritisi kebijakan-kebijakan politik dan perlakuan pegawai pemerintah Kolonial Belanda. Saat melakukan hal tersebut, mereka tentu saja tidak menggunakan nama asli mereka, karena bisa berujung pada kurungan penjara, seperti yang terjadi pada Parada Harahap. 8 Ia tidak menggunakan nama samaran saat menyampaikan keburukan-keburukan kontrolir Belanda yang ada di Padang Sidempuan melalui beberapa tulisannya. Oleh karena itu, ia ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Kasus tersebut menjadi pelajaran bagi jurnalis lain untuk lebih hati-hati, sehingga penggunaan nama samaran menjadi pilihan yang tepat bagi mereka. 9 Ani Idrus yang juga jurnalis pada masa tersebut melakukan hal yang sama dengan jurnalis lainnya. Ia menggunakan nama samaran saat mengirimkan tulisannya di surat kabar, nama yang ia gunakan adalah Lady Andy Parada Harahap mendapatkan julukan Raja Persdelik. Selama di Padang Sidempuan, ia sudah menghadapi 12 kali persdelik, dan karena itu ia harus keluar masuk penjara selama 7 bulan. Moh. Said, op.cit, hlm Penggunaan nama samaran dalam surat kabar kerap dilakukan oleh jurnalis-jurnalis pada masa pergerakan. Hal tersebut adalah cara mereka melindungi diri mereka. Salah satu di antara jurnalis terkenal di kota Medan saat itu yang menggunakan nama samaran adalah Hasbullah Parinduri, ia menggunakan nama samaran Matu Mona. Beberapa tulisannya cukup radikal dalam mengkritisi apa yang dilakukan pemerintah colonial terhadap rakyat Indonesia. 10 Nama Lady Andy digunakan Ani Idrus saat ia menjadi penulis di surat kabar Sinar Deli. Beberapa tulisan Ani Idrus dengan nama tersebut banyak ditemukan sepanjang tahun 1938.

5 5 Tidak cukup hanya aktif dalam dunia pers, beberapa dari jurnalis-jurnalis perempuan tersebut juga melibatkan diri mereka ke dunia politik. Mereka bergabung dalam organisasi-organisasi seperti Aisyiah, Al Washliyah, Soeara Iboe, Koetamaan Isteri, Pagoeyoeban Warga Soenda dan juga Boedi Oetomo. 11 Selain organisasi tersebut, ada juga organisasi Indonesia Muda, Partai Indonesia (Partindo) dan juga Gerakan Indonesia Raya (Gerindo). Dari beberapa jurnalis perempuan yang aktif dalam pers dan politik pada tahun 1930-an tersebut, Ani Idrus menjadi satusatunya yang masih tetap aktif dalam dunia pers dan politik di Kota Medan sampai tahun 1970-an. Ia aktif menulis di surat kabar pada tahun 1930-an dan menerbitkan surat kabar dan majalah perempuan pada tahun 1940-an. Pada periode yang sama ia juga aktif dalam partai politik, menjadi ketua PWI pada periode 1950-an dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong di Medan pada tahun an. Dalam waktu yang panjang tersebut, apa saja yang dilakukan Ani Idrus dengan pemikirannya dalam perjalanan sejarah pers dan politik di kota Medan? 11 Wannofri Samry, Penerbitan Akhbar dan Majalah di Sumatera Utara : Proses Perjuangan Identiti dan Kebangsaan, disertasi Ph.D, Program Sejarah, Fakulti Sain Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Kebangsaan Malaysia hlm. 269

6 6 Kehadiran serta eksistensi Ani Idrus dalam dunia pers dan politik di Kota Medan sejak 1930-an sampai 1970-an menjadi salah satu bukti nyata bahwa perempuan juga hadir dalam peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi. Untuk itu, perempuan perlu dihadirkan dalam historiografi Indonesia dengan tujuan untuk menemukan makna yang mereka hadirkan dan bagaimana mereka berfungsi untuk mempertahankan keteraturan sosial atau perubahan-perubahan disekelilingnya. 12 Oleh karena itu perempuan harus ditulis sebagai fokus pertanyaan, subyek dari cerita, dan suatu agen naratif- apakah naratif tersebut adalah kronik kejadian politik, pergerakan politik atau proses berskala besar dari suatu perubahan sosial. 13 Penulisan biografi, khususnya tentang tokoh perempuan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghadirkan perempuan dalam historiografi Indonesia, baik sebagai subjek dan objek sejarah. Namun penulisan biografi yang dimunculkan harus merupakan bentuk dari penulisan sejarah kritis. Konsep persoonlijkheid dalam penulisan biografi harus diutamakan karena dapat memberikan penjelasan tentang proses dan struktur dari perkembagan yang menyejarah dari tokoh yang dijadikan 12 Joan Wallach Scott, Gender and Politics of History (New York : Columbia Universty 1988), hlm 29. Lihat juga dalam Bambang Purwanto. Gagalnya Historiografi Indonesiasentris?! (Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2006). hlm ibid, hlm. 17

7 7 fokus tulisan. 14 Dengan begitu kajian biografi yang dihasilkan dapat menunjukkan seseorang, baik laki-laki ataupun perempuan dalam proses dan jalan sejarah yang ada secara total. Karena masa lalu adalah masa lalu perempuan dan laki-laki bersama. 15 Dalam historiografi Indonesia, kajian biografi perempuan memang sudah mendapat perhatian 16, namun kuantitasnya jauh di bawah kajian biografi laki-laki, seperti biografi Soekarno 17, Moh. Hatta 18, Sutan Sjahrir 19, Soedjatmoko 20, Tan Malaka 21 dan Soeharto 22 yang sudah banyak ditulis. 14 Bambang Purwanto. Biografi dalam Historiografi Indonesia. (Yogyakarta : Fak. Sastra UGM, 1987), hlm Kuntowijoyo, Metodologi sejarah. (Yogyakarta : Tiara Wacana, 2003), hlm Beberapa biografi tentang perempuan yang sudah ditulis diantaranya R.A Kartini, Cut Nyak Dhien, Roehanna Kudus, Siti Soendari, dan SK. Trimurti. 17 Cindy Adams. Bung Karno : Penyambung Lidah Rakyat. (Jakarta : Yayasan Bung Karno Media Pressindo, 2007) 1990) 18 Deliar Noer. Moh. Hatta : Biografi Politik. (Jakarta : LP3ES, 19 Rudolf Mrazek, Sutan Sjahrir : Politik dan Pengasingan di Indonesia. (Jakarta, Yayasn Obor Indonesia, 1996) 20 M. Nursam, Pergumulan Seorang Intelektual : Biografi Soedjatmoko. (Jakarta: Gramedia, 2002) 21 Harry A. Pooze melalui beberapa bukunya menuliskan perjalanan hidup Tan Malaka, diantaranya adalah buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia yang terbit dalam empat jilid dan diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia. 22 R.E. Elson. Suharto : Sebuah Biografi Politik. (Jakarta : Penerbit Minda, 2005)

8 8 Menghadirkan biografi Ani Idrus beserta pemikirannya dapat mendeskripsikan proses hadirnya perempuan secara utuh, tidak hanya sekedar pelengkap namun dapat menunjukkan bahwa perempuan dengan pemikirannya juga ada dalam deretan peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di Sumatera Utara. Biografi Ani Idrus dengan pemikirannya yang dituliskan ini menjadi pelengkap dari penulisan biografi yang sudah ada. B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Pokok permasalahan dalam studi ini adalah tentang kehidupan Ani Idrus dalam dunia pers dan politik sejak 1930an- 1970an. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari permasalahan tersebut diuraikan sebagai berikut; Bagaimana keadaan lingkungan sosial dan budaya tempat tinggal Ani Idrus yang membentuk kepribadian dan pemikirannya? Apa yang menjadi alasan Ani Idrus memutuskan untuk berpartisipasi dalam pers dan politik? Sejak kapan ia aktif dalam pers dan politik? Hal apa saja yang ia lakukan saat berpartisipasi dalam pers dan politik? dan Mengapa ia melakukan hal tersebut? Subjek dalam kajian ini adalah Ani Idrus, seorang tokoh jurnalis perempuan dan politisi di Kota Medan yang memulai karirnya sejak tahun 1930-an. Inilah yang menjadi alasan pemilihan periode 1930-an sebagai batasan awal penulisan kajian

9 9 ini. Pada tahun 1949, ia menerbitkan majalah Dunia Wanita dan aktif menulis di majalah tersebut sampai tahun 1960-an. Tetapi periode tersebut tidak dijadikan sebagai batasan akhir kajian ini. Batasan akhir kajian ini adalah tahun 1970-an, saat Ia berhenti menjadi anggota DPR-GR. Meskipun setelah periode tersebut ia tidak lagi menulis dan berpolitik, namun Ani Idrus tetap memberi perhatiannya serta kepeduliannya terhadap masalah-masalah dalam bidang pers, politik dan perempuan yang sedang aktual. Ani Idrus juga memberi perhatian yang besar dalam bidang pendidikan. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, ada beberapa hal yang menjadi tujuan penelitian ini. Pertama, mendeskripsikan pengaruh lingkungan sosial dan budaya dalam pembentukan pemikiran Ani Idrus. Kedua, menjelaskan cara perempuan memikiran tentang perempuan, dalam kajian ini diwakili oleh Ani Idrus. Melalui pemikiran Ani Idrus tentang perempuan dapat diketahui fakta-fakta sejarah mengenai kehidupan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan di Kota Medan pada periode 1930-an sampai 1970-an. Ketiga, menjelaskan proses kehadiran perempuan dalam dunia politik dan pers di Kota Medan.

10 10 Penulisan biografi tokoh yang sudah ada di Medan masih terbatas pada penulisan biografi laki-laki dan dengan tujuan tertentu pula. Hal tersebut misalnya, Biografi Guru Patimpus, William Iskandar, Jamin Ginting, dan beberapa biografi orang yang pernah menjabat sebagai gubernur Sumatera Utara seperti SM. Amin. Penulisan biografi tersebut dilakukan dengan tujuan menjadikan tokoh biografi yang ditulis sebagai pahlawan nasional atau sebagai bentuk legitimasi politik. Penulisan biografi tentang Ani Idrus sudah dilakukan, namun kajian ini yang fokus pada masalah pemikiran Ani Idrus adalah yang pertama, sehingga kajian ini bermanfaat untuk melengkapi kajian biografi Ani Idrus yang sudah ada sebelumnya. D. Tinjauan Pustaka Ada beberapa pustaka yang cukup berkaitan dengan penulisan studi ini. Pustaka-pustaka tersebut diantaranya adalah buku-buku biografi tokoh dalam penulisan ini. Ketika seseorang menulis biografi yang tokoh utama tulisan tersebut masih hidup, akan dihasilkan tulisan yang dalam beberapa hal mendapat pengaruh dari tokoh yang dituliskan. Hal ini lah yang terjadi ketika Tridah Bangun menulis buku Hajjah Ani Idrus: Tokoh

11 11 Wartawati Indonesia 23 pada tahun Penulis buku tersebut menuliskan perjalanan hidup Ani Idrus, berdasarkan hasil wawancara langsungnya dengan Ani Idrus. Cukup berdasar jika tingkat subjektifitasnya dalam tulisannya cukup tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan deskripsi-deskripsi hal positif yang dimunculkankan. Namun, ada hal yang malah menjadi kekuatan dari tulisan tersebut, karena ada beberapa detil-detil peristiwa yang hanya bisa dituliskan ketika tokoh tersebut masih hidup. Penulis buku tersebut lebih memfokuskan pada sepak terjang Ani Idrus dalam dunia jurnalistik namun tidak sampai pada tahap menganalisis dan menafsirkan hasil-hasil tulisan Ani Idrus selama menjadi jurnalis. Buku biografi dan otobiografi lainnya tentang Ani Idrus adalah buku yang ditulis oleh Soebagio I.N yang berjudul Ani Idrus : Wartawan, Usahawan dan Sosiawan 24. Hampir sama dengan buku sebelumnya, dalam buku ini dinarasikan sosok Ani Idrus sebagai pribadi yang menekuni dunia surat kabar dan menjadikannya sebagai tempat usaha dan tempat berinteraksi dengan masyarakat. Dan memiliki kelemahan yang sama bahwa deskripsi-deskripsi yang disampaikan hanya pada hal yang plus, sedikit sekali mendeskripsikan hal minus tokohnya. 23 Tridah Bangun. Hajjah Ani Idrus : Tokoh Wartawati Indonesia. (Jakarta : CV. Haji Masagung, 1990) 24 Subagio I.N. Ani Idrus : Wartawan, Usahawan dan Sosiawan. (Medan : PT. Prakarsa Abadi Press, 1989)

12 12 Perbedaannya dengan buku sebelumnya adalah bahwa dalam buku ini penulis menarasikan sosok Ani Idrus tidak hanya sebagai jurnalis, tetapi juga seorang usahawan, disini maksudnya adalah Ani Idrus dianggap sebagai usahawan melalui penerbitan surat kabar Waspada dan percetakan PT. Prakarsa Abadi Press yang ia jalankan. Ani Idrus juga menjadi sosok sosiawan yang dengan empati dan kepeduliannya terhadap keadaan-keadaan sosial di Kota Medan. Hajjah Ani Idrus 80 Tahun 25, merupakan buku yang disusun oleh Prabudi Said, dan Sakhyan Asmara untuk memperingati ulang tahun Ani Idrus yang ke-80 pada tahun Buku ini berisi tulisan-tulisan mengenai kesan pesan dari rekan-rekan jurnalisnya, pejabat daerah, politisi, kerabat, cendekiawan, tokoh masyarakat, kalangan wanita, dan juga para mahasiswa yang pernah mengenal dan berinteraksi dengan Ani Idrus. Testimonitestimoni dari beberapa orang dalam buku tersebut menggambarkan karakter Ani Idrus dan perjalanan karirnya. Sekilas Pengalaman dalam Pers dan Organisasi PWI di Sumatera Utara 26 adalah bunga rampai karir jurnalistik Ani Idrus. Buku tersebut berisi pengalaman pribadi Ani Idrus selama ia 25 Prabudi Said, dkk. Hajjah Ani Idrus 80 Tahun. (Medan : Pt. Prakarsa Abadi Press. 1998) 26 Ani Idrus. Sekilas Pengalaman dalam Pers dan Organisasi PWI di Sumatera Utara. (Medan : Penerbit Waspada, 1985)

13 13 menjadi wartawati sampai buku tersebut terbit pada tahun Dalam buku tersebut, perkembangan pers di Sumatera Timur cukup tergambarkan. Selain itu, buku Sejarah Pers Sumatera Utara Dengan Masyarakat yang Dicerminkannya 1885 Maret , yang ditulis oleh Mohammad Said juga menjelaskan perkembangan pers di Sumatera Utara. Buku tersebut berisi tentang perkembangan pers di daerah-daerah di wilayah Sumatera Utara mulai tahun 1885 sampai Ada beberapa surat kabar pada masa tersebut, diantaranya Deli Courant, De Oostkust, De Sumatra Post, Pertja Timor, De Planter, Pewarta Deli, Andalas, Benih Merdeka, Poestaha, Tapian Na Oeli, Hindia Sepakat, Sinar Merdeka, Soeara Batak, Sama Rata, Sinar Zaman, Oetoesan Sumatera, Warta Timoer, Tjin Po, Sinar Deli dan beberapa surat kabar lainnya. Dengan deskripsi-deskripsi dalam buku tersebut dapat dilihat bagaimana pemikiran Ani Idrus mengikuti perkembangan wacana-wacana dan realita-realita yang terjadi dalam masyarakat di Sumatera Utara. Disertasi Wannofri Samry, Penerbitan Akhbar dan Majalah di Sumatera Utara : Proses Perjuangan Identiti dan Kebangsaan menjadi pustaka yang cocok untuk mengetahui keadaan sosial, kultural, politik dan ekonomi di Sumatera Utara 27 Moh. Said. Sejarah Pers Sumatera Utara Dengan Masyarakat yang Dicerminkannya 1885 Maret (Medan : Waspada Press, 1976)

14 14 melalui wacana-wacana yang ada dalam surat kabar-surat kabar yang terbit selama masa tersebut. Ada bab tersendiri dalam disertasi tersebut yang khusus membahas tentang pers perempuan di Sumatera Timur. Pers perempuan menjadi tempat dan sekaligus senjata bagi perempuan dalam melakukan pergerakan. Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada 28, berisi tentang peristiwa-peristiwa penting yang menjadi headline tiap terbitan Waspada sejak pertama kali terbit sampai tahun Buku ini lebih mirip seperti bunga rampai surat Kabar Waspada, yang berisi sejarah berdirinya Waspada, peristiwa-peristiwa penting yang dialaminya, profil tokoh pendirinya dan testimoni-testimoni dari beberapa tokoh tentang Waspada. Ani Idrus menjadi salah satu pendiri surat kabar Waspada, ia memberikan kontribusi yang sangat besar dalam keberlangsungan Waspada sampai ia tutup usia. Dalam beberapa testimoni yang diberikan beberapa tokoh pers tergambarkan peran serta Ani idrus dalam sejarah pers di kota Medan bersama Waspada. Beberapa kajian yang dibahas tersebut menghadirkan Ani Idrus dalam historiografi tidak secara utuh. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis menghadirkan Ani Idrus secara utuh bersama dengan pemikirannya. Hal tersebut dilakukan dengan 28 Prabudi Said. Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada. (Medan : PT. Prakarsa Abadi Press, 2006)

15 15 menganalisis tulisan-tulisan Ani Idrus yang belum pernah dilakukan sebelumnya. E. Kerangka Konsep dan Pendekatan Biografi adalah bagian dari penulisan sejarah (historiografi). Ada berbagai bentuk biografi yang sudah banyak dituliskan oleh sejarawan, seperti biografi politik, biografi intelektual/pemikiran dan juga biografi kolektif (prosopography). 29 Ada empat hal yang harus ada dalam setiap penulisan biografi, yaitu (1) kepribadian tokoh, (2) kekuatan sosial yang mendukung, (3) lukisan sejarah zamannya, dan (4) keberuntungan dan kesempatan yang datang. Keempat hal itulah dasar dalam pengembangan narasi-narasi dalam penulisan biografi. 30 Sebuah biografi harus mampu menghidupkan kembali seorang tokoh dengan cara menceritakan kepribadiannya, kehidupannya, percakapannya, kesenangannya dan perasaanperasaannya. Ini berarti bahwa sebuah biografi bukan hanya sekedar what man is, tetapi juga why-nya. Biografi juga harus mampu menghidupkan tindakan-tindakan dan pengalamanpengalaman orang yang dibiografikan. Kedua hal tersebut menjadi syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis biografi, namun 29 Kuntowijoyo, Metodologi sejarah. (Yogyakarta : Tiara Wacana, 2003), hlm Kuntowijoyo, op.cit, hlm. 206

16 16 yang paling penting adalah bahwa penulis biografi harus mampu menempatkan tokohnya dalam kerangka sejarah, his/her position and his/her significance in the broad stream of events. 31 Dalam studi ini bentuk biografi yang dituliskan bisa dikatakan sebagai biografi pemikiran. Karena selain menarasikan kehidupan, aktifitas tokoh, studi ini juga berisi analisis pemikirannya. Biografi pemikiran adalah bagian dari sejarah pemikiran/sejarah intelektual. 32 Menurut Roland N. Stromber, sejarah pemikiran adalah history of idea atau intellectual history yang merupakan studi tentang peranan ide-ide dalam peristiwa dan proses sejarah 33. Ide, alam pikiran manusia pada masa lalu adalah perhatian utama sejarah intelektual. Alam pikiran itu mempunyai struktur-struktur yang dapat bertahan lebih lama dan mempunyai pengaruh langsung terhadap perbuatan manusia. 34. Pemikiran manusia itu sendiri bisa mengenai politik, agama, 31 R.Z. Lerissa, Biografi, dalam Pemikiran Biografi, Kepahlawanan dan Kesejarahan. (Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981), hlm Untuk menghindari kesalahpahaman konsep, istilah sejarah pemikiran dan sejarah intelektual dalam tesis ini disamakan, sehingga dalam beberapa bagian akan disebutkan sebagai sejarah pemikiran dan di bagian yang lain disebutkan sebagai sejarah intelektual. 33 Roland N. Stamberg. European Intellectual Since 1789 dalam Kuntowijoyo, op.cit, hlm Helius Sjamsuddin. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak. 2007

17 17 ekonomi, sosial, hukum, budaya, filsafat dan sebagainya yang merupakan bentuk pemikiran teoritis. 35 Biografi pemikiran tentang tokoh tertentu akan memfokuskan pada karya dari tokoh tersebut, baik dalam bentuk fiksi (karya sastra) ataupun bentuk non-fiksi (artikel-artikel, jurnal ataupun buku non fiksi). Selain itu juga, aktualisasi diri tokoh juga menjadi bagian penting dalam menarasikan biografi pemikiran seseorang. Dalam sejarah pemikiran ada tiga macam pendekatan yang digunakan, yaitu kajian teks, kajian konteks dan kajian hubungan antara teks dan masyarakatnya. Kajian teks menjelaskan dan mencakup mengenai genesis pemikiran, konsistensi pemikiran, evolusi pemikiran, sistematika pemikiran, perkembangan dan perubahan, varian pemikiran, komunikasi pemikiran, dan internal dialectics dan kesinambungan pemikiran serta intertekstualitas. Dalam kajian konteks, sejarah pemikiran harus mencakup mengenai konteks sejarah, konteks politik, konteks budaya dan juga konteks sosial. Terakhir adalah mengenai kajian hubungan antara teks dan masyarakatnya, meskipun ada sedikit kesulitan menjelaskan masalah hubungan tersebut, ada beberapa hal yang 35 Kuntowijoyo, op.cit, hlm. 190

18 18 dapat menjelaskannya yaitu masalah pengaruh, implementasi, diseminasi dan sosialisasi pemikiran. 36 Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa penulisan biografi dalam studi ini adalah penulisan biografi pemikiran dan yang menjadi tokohnya adalah seorang perempuan, sehingga studi ini juga menjadi bagian dari penulisan sejarah perempuan. Pengembangan sejarah perempuan di Indonesia sudah mulai dilirik sejak tahun 1980-an. Namun pada periode tersebut kuantitas kajian dan studi mengenai perempuan baik sebagai subjek sosial, peranan perempuan dan lainnya yang dihasilkan masih terpisah-pisah. 37 Untuk selanjutnya, studi yang dilakukan harus mampu menghasilkan kajian mengenai perempuan secara utuh. Studi tentang sejarah perempuan yang beragam, salah satunya biografi tokoh perempuan, perlu dihadirkan dalam historiografi Indonesia, karena melalui studi tersebut dapat ditunjukkan peran jenis kelamin dan simbolisme seksual dalam periode dan masyarakat yang berbeda Kuntowijoyo, op.cit, hlm Anna Mariana dalam pengantar Etnohistori edisi Genealogi Gerakan dan Studi Perempuan. 25 Juni Joan Wallach Scott, Gender and Politics of History (New York : Columbia Universty 1988), hal 29

19 19 Penulisan biografi tentang perempuan tidak harus hanya melihat perempuan dari satu aspek saja, misalnya peran domestik, sosial atau politiknya saja. Namun juga harus dapat melihat bagaimana peran mereka dalam proses dan jalan sejarah yang ada secara total. Karena masa lalu adalah masa lalu perempuan dan laki-laki bersama. 39 Joan W. Scott menawarkan dua pendekatan dalam mengkaji sejarah perempuan, pendekatan tersebut adalah pendekatan secara kronologi dan pendekatan kausal atau sebab akibat. 40 Dalam pendekatan kronologi, masalah perempuan diangkat sebagai subyek sejarah, dengan memberikan nilai pada suatu pengalaman perempuan yang telah diabaikan dan bahan tidak dinilai. Dalam studi ini, masalah-masalah perempuan yang diangkat Ani Idrus dalam tulisannya menjadi pokok pembahasan penting. Dan dalam pendekatan kausal, yang diangkat adalah peran kausal yang dimainkan oleh perempuan dalam sejarah, dengan mencari pemahaman bagaimana dan kenapa perempuan mengambil bentuk atas beberapa tindakan yang mereka lakukan. Untuk melihat peran kausal yang diperankan oleh Ani Idrus, akan dianilisis ide, persepsi dan juga tindakannya dalam lingkungan 39 Kuntowijoyo, op.cit hal Joan Wallach Scott, op,cit. hlm 18-22

20 20 sosio-kulturalnya. Dan juga untuk memperoleh pemahaman akan sebab akibat yang melatarbelakangi ide dan bentuk perilaku yang diekspresikan oleh Ani Idrus. F. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari penelitian kualitatif yang menggunakan metode sejarah. Louis Gottschalk menjelaskan bahwa metode sejarah adalah metode yang dapat dipercaya dalam proses menguji dan menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang autentik. 41 Kuntowijoyo menjelaskan bahwa metode sejarah memiliki lima tahapan, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber (heuristik), interpretasi, analisis dan sinstudi dan penulisan. 42 Untuk itu, yang menjadi koridor dalam penelitian ini adalah tahapan-tahapan tersebut Tahapan heuristik penelitian ini adalah menelusuri sumbersumber kepustakaan primer dan sekunder dan juga wawancara. Penelusuran sumber-sumber tersebut dilakukan di berbagai tempat seperti Perpustakaan Nasional di Jakarta. Sasaran utama data di Perpustakaan Nasional adalah Surat Kabar Sinar Deli pada 1930-an, Seruan Kita, Penjedar, Waspada, serta Majalah Dunia 41 Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ar-Ruz Media, Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana. 2003

21 21 Wanita yang terbit mulai tahun Surat kabar-surat kabar lokal di Medam, selain yang sudah disebutkan sebelumnya seperti Pelita Andalas, Perempoean Bergerak, Menara Poeteri, Suluh Merdeka, juga dijadikan sebagai sumber, karena sedikit banyak juga memuat realitas-relaitas sosial masyarakat pada masa itu. Selanjutnya di ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) Jakarta, sumber data yang temukan disini adalah arsip-arsip tentang laporan-laporan mengenai persuratkabaran di Sumatera Timur pada 1930-an sampai periode kolonial berakhir, dan juga arsip-arsip lain tentang pergerakan perempuan di Sumatera Timur. Koran berbahasa Belanda yang memuat berita tentang Ani Idrus juga menjadi sumber data penelitian ini. Perpustakaan surat kabar Waspada dan perpustakaan pribadi Ani Idrus di Jl. SM. Raja, Medan merupakan penyedia sumber data yang utama, karena di dua tempat ini terdapat bukubuku, yang beberapa diantaranya tidak diterbitkan untuk umum, karena hanya untuk kalangan sendiri mengenai objek kajian penelitian ini, termasuk tulisan Ani Idrus yang berjudul, Wanita : Dulu, Sekarang dan Esok. Selain itu, di perpustakaan pribadi Ani Idrus, yang juga merupakan tempat tinggal Ani Idrus sewaktu masih hidup, terdapat foto-foto koleksi pribadi Ani Idrus mulai dari masa kecil, remaja, dan juga foto-foto perjalanan dinasnya sebagai jurnalis ke berbagai tempat serta foto-foto bersama

22 22 keluarga besar dan rekan-rekannya dalam bidang jurnalistik yang merupakann sumber data dalam penelitian ini. Selanjutnya adalah sumber data melalui wawancara, yang menjadi informan adalah anak-anak Ani Idrus, kerabatnya, rekan kerja, dan beberapa orang lain yang mengenal Ani Idrus secara langsung. Sedikit kesulitan dialami saat mencari rekan-rekan seperjuangan Ani Idrus yang seangkatan dengannya, karena kebanyakan dari mereka sudah meninggal. Oleh karena itu, informan yang didapatkan adalah orang yang masih menjadi jurnalis muda saat Ani Idrus memimpin organisasi PWI pada periode 1950-an. Sumber-sumber yang telah diperoleh dan terkumpul dalam tahap heuristik kemudian dalam bentuk buku, surat kabar, artikel dan juga foto diperiksa dengan melakukan kritik sumber, baik intern dan juga ekstern. Tahapan kritik ini harus dilakukan untuk menghindari kesalahan interpretasi. Selanjutnya data tersebut diinterpretasikan hingga menghasilkan fakta-fakta yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Dan tahap akhir adalah melakukan penulisan atas fakta-fakta sejarah tersebut (historiografi).

23 23 G. Sistematika Penulisan Keseluruhan studi ini terdiri dari enam bab, dengan satu bab pengantar, empat bab pembahasan dan satu bab simpulan. Bab pengantar berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah dan ruang lingkup permasalahan, tinjauan pustaka, kerangka teori dan pendekatan, metode dan sumber penelitian serta sitematika penulisan. Pembahasan Bab Kedua Lingkungan Sosio-Kultural Ani Idrus, menarasikan keadaan-keadaan sosio-kultural Ani Idrus yang mempengaruhi pembentukan pemikirannya. Ani Idrus lahir di Sawahlunto dan besar di kota Medan, kedua kota tersebut memiliki sejarah yang menarik dan memiliki peran penting dalam proses pembentukan pemikiran Ani Idrus. Selain itu, profil dan latar belakang orang-orang yang berinteraksi dengan Ani Idrus juga menjadi bagian pembahasan dalam bab ini. Pembahasan mengenai partisipasi, aktualisasi dan pemikiran Ani Idrus dalam bidang politik dan media, dibagi menjadi tiga bab, bab ketiga, keempat dan kelima. Bab Ketiga adalah Ani Idrus dan Pemberian Ruang Bagi Perempuan dalam Media. Dalam bab ini dinarasikan kehadiran Ani Idrus dengan tulisannya dalam surat kabar Sinar Deli, Penjedar dan Seruan Kita serta majalah Dunia Wanita yang ia terbitkan sebagai bentuk aktualisasi dirinya. Melalui majalahnya tersebut permasalahan

24 24 perempuan yang sebelumnya tidak diketahui jadi bisa diketahui banyak orang, tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki. Ani Idrus menyadari bahwa perjuangannya untuk perempuan dan masyarakat tidak cukup hanya dengan satu hal saja, sehingga selain menulis di surat kabar dan majalah Ani Idrus juga terlibat dalam dunia politik. Partisipasi Ani Idrus dalam politik adalah tema besar kedua yang dibahas dalam bab selanjutnya, bab keempat Ani Idrus Dalam Panggung Politik di Kota Medan. Dalam bab ini dituliskan tentang pemikiran dan aktualisasi Ani Idrus dalam bidang politik. Lebih detil lagi, bab ini berisi tentang apa yang dilakukan Ani Idrus saat bergabung dalam organisasi Indonesia Muda, Gerindo, Wanita Demokrat, organisasi perempuan di bawah naungan PNI dan mejadi anggota DPRGR Sumatera Utara pada periode 1960 sampai 1970-an. Bab kelima merupakan bab yang secara khusus memuat analisis atas pemikiran-pemikiran Ani Idrus melalui tulisannya yang ia terbitkan dalam surat kabar dan majalah sejak ia memulai karir jurnalistiknya. Pemikirannya tersebut tentang permasalahan perempuan, modernitas dan poligami. Sebagai penutup, bab keenam Simpulan hadir memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan dalam studi

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang tokoh pendidikan ataupun pelopor perjuangan kaum

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang tokoh pendidikan ataupun pelopor perjuangan kaum BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LatarBelakang Bicara tentang tokoh pendidikan ataupun pelopor perjuangan kaum perempuan, sebagian besar masyarakat tentu lebih mengenal R.A Kartini. Memang, banyak tokoh perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang sederajat dengan laki-laki hanya saja terdapat perbedaan fisik dan kodrat. Sebagai sesama manusia, laki laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

Daftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung

Daftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung Daftar Informan 1. Nama : Togar Paniaran Sirait (Op. Ruth) Pekerjaan : Wiraswasta Usia : 65 Tahun Alamat : Pintu Pohan Balige 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran media komunikasi sangat berjasa dalam menumbuhkan kesadaran kebangsaan, perasaan senasib sepenanggungan, dan pada akhirnya rasa nasionalisme yang mengantar bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup efektif dalam penyebaran paham, pemikiran, gagasan, dan nilai-nilai suatu gerakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana Penelitian pada dasarnya merupakan cara kerja ilmiah yang ada dalam setiap disiplin ilmu. Begitu pi kisahula halnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soetan Sjahrir merupakan tokoh yang kontroversial pada masa itu, ia mempunyai ciri khas yang kompleks, pemikirannya sering kali berbeda dengan tokoh perjuangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penulisan sejarah (historiografi) merupakan fase atau langkah yang penting dari beberapa fase yang biasanya dilakukan oleh peneliti sejarah. Penulisan sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal

BAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu tersebut membuat manusia berusaha untuk terus mencari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Informasi ini bisa didapatkan melalui media seperti: media cetak dan juga media elektronik.

Lebih terperinci

Bab 1. Jurnalis dari Masa ke Masa. Sang Wartawati Pertama

Bab 1. Jurnalis dari Masa ke Masa. Sang Wartawati Pertama Bab 1 Jurnalis dari Masa ke Masa Sang Wartawati Pertama Nama Rohana Kudus mungkin masih sedikit asing untuk anak muda jaman sekarang. Perempuan asal Koto Gadang ini dijuluki sebagai Wartawati Perempuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi 16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,

Lebih terperinci

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nasionalisme atau rasa kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sistem pemerintahan yang berlaku di sebuah negara. Nasionalisme akan tumbuh dari kesamaan cita-cita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar Kompas dan Pikiran Rakyat terhadap penembakan misterius tahun 1983-1985, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dunia Wanita, 15 Juni 1949; 15 Oktober 1949; 1 April 1950; 1 Juni 1950; 15 Juni 1950; 1 September 1950, 19 Februari 1961;

DAFTAR PUSTAKA. Dunia Wanita, 15 Juni 1949; 15 Oktober 1949; 1 April 1950; 1 Juni 1950; 15 Juni 1950; 1 September 1950, 19 Februari 1961; 140 DAFTAR PUSTAKA Surat Kabar dan Majalah Dunia Wanita, 15 Juni 1949; 15 Oktober 1949; 1 April 1950; 1 Juni 1950; 15 Juni 1950; 1 September 1950, 19 Februari 1961; Jurnal Perempuan, Vol. 18. No. 1, Maret

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia telah menikmati kemerdekaan selama 72 Tahun, kemerdekaan atas diri sendiri, kemerdekaan beragama, kemerdekaan berkumpul dan berserikat, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter

Lebih terperinci

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan

Lebih terperinci

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode serta teknik penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di daerah kota Medan pada masa kolonial belanda, menjadikan sebuah awal di masa lalu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal abad 20, situasi politik Indonesia mengalami jatuh bangun karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh intelektual dan kenegaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan

Lebih terperinci

MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin

MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin Awal sekali yang perlu ditekemukakan bahwa sesunguhnya dalam lingkup akademis anggapan bahwa semua manusia adalah sejarawan bagi dirinya sendiri adalah kurang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang peneliti gunakan untuk mengkaji skripsi yang berjudul Pemikiran Imam Khomeini Tentang Wilayatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pewarta. Dalam melakukan kerjanya, wartawan berhadapan dengan massa,

BAB I PENDAHULUAN. pewarta. Dalam melakukan kerjanya, wartawan berhadapan dengan massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi pers di Indonesia dewasa ini mengalami berbagai problematika, seperti kekerasan terhadap pers hingga permasalahan somasi atau tuntutan. Dewan Pers menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai karya sastra, novel muncul sebagai sebuah representasi atau pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. 1 Yang direkonstruksi ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Kenyataan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema BAB III METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau bekerja untuk mencari, mengumpulkan, memilih, mengolah berita dan menyajikannya secara cepat kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya korban pembunuhan melalui cara penembakan yang dikenal dengan nama penembakan misterius.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya tergantung pada keunggulan teknologi, sarana dan prasarana, melainkan juga tergantung pada kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85) BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia menjadi bagian dari kehidupan sosial, harus berkomunikasi dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat informasi tentang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Setiap daerah memiliki suku asli dengan adatnya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD 1. Goenawan Mohamad Goenawan Mohamad atau GM lahir di Batang, pada tanggal 29 Juli 1941. Saat masih duduk di bangku SMA dalam usia 17 tahun GM menulis

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Sejarah panjang Indonesia tentunya tidak dapat dipisahkan dari keberadaan perempuan dan laki-laki, mereka bersama-sama berjuang untuk membangun Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan

Lebih terperinci

Apresiasi Buku Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom Bab I, II, III, IV, V, XXI, dan Lampiran Kolom Karya Zulhasril Nasir, Ph.D.

Apresiasi Buku Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom Bab I, II, III, IV, V, XXI, dan Lampiran Kolom Karya Zulhasril Nasir, Ph.D. 1 T1/PA-TR/A/2015 Jusuf Yulindo 210110130094 Apresiasi Buku Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom Bab I, II, III, IV, V, XXI, dan Lampiran Kolom Karya Zulhasril Nasir, Ph.D. I. Rangkuman Bab I: Prolog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu dari permasalahan yang telah dirumuskan maka bentuk dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia) menyatakan dalam Artikel Sastra

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu faktor pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan serta menanamkan ajaran moral dan juga nasionalisme.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam peristiwa baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Salah

I. PENDAHULUAN. beragam peristiwa baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Salah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada masa kini tidak terlepas dari kebutuhan untuk memperoleh informasi. Informasi yang tersaji di hadapan masyarakat haruslah memuat beragam peristiwa baik yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Gus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mengkaji permasalahan berkenaan dengan Kiprah Politik Paguyuban Pasundan Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang menyatakan menyerah pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Pada tanggal 17 Agustus Indonesia menyatakan kemerdekaan.kerena sulitnya informasi kabar bahagia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengkaji skripsi ini dengan judul Battle Of Britain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah adalah Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Ambarawa-Bawen dengan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Sekolah Pendidikan Guru Mendut

Lebih terperinci