BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
|
|
- Shinta Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan dalam melawan ketidakadilan dari kelompok yang ingin menguasai wilayah yang bukan miliknya. Hal itu dilakukan dengan membawa golongan lain dan mengatasnamakan sebuah pemenang dalam perang dunia, dimana negara Indonesia hanya menjadi korban dari sebuah kepentingan kelompok tersebut. Dalam periode ini dapat dilihat bagaimana sebuah bangsa yang baru merdeka tapi tetap berada dalam tekanan pihak yang merasa sebagai pemilik datang untuk menguasai kembali 1. Perjuangan pun dilakukan dengan mengangkat senjata walau dengan peralatan seadanya, tetapi memberi arti terhadap pihak lawan karena dalam jiwa bangsa Indonesia telah tertanam rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan yang takkan luntur selamanya. Dengan latar belakang seperti ini maka muncul keinginan untuk tetap bersatu, mempertahankan kemerdekaan. Dalam mewujudkan semua itu dibutuhkan sarana komunikasi pers yang dijadikan sebagai alat utama untuk menyatukan seluruh bangsa Indonesia. 1 Kelompok ini adalah pihak sekutu yang memenangkan perang dunia II masuk ke Indonesia untuk melucuti senjata pasukan Jepang tetapi dengan membonceng pasukan administrasi Belanda (NICA) dengan tujuan untuk kembali menguasai Indonesia. Tim Asistensi Pangdam II/BB, Sejarah Perjuangan Komando Daerah Milliter II Bukit Barisan ( ) Mempertahankan Kemerdekaan, Medan, Dinas Sejarah Kodam II/Bukit Barisan, 1977, hal. 114.
2 Pada zaman dimana informasi menjadi unsur dominan dalam perkembangan kehidupan, peranan industri pers cetak maupun elektronik sangatlah penting. Melalui sarana pers semua informasi dapat disebarluaskan secara efektif dan efesien menjangkau sampai ke pelosok wilayah pusat maupun lokal. Perkembangan kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi yang terus bergerak cepat dari waktu ke waktu menyebabkan apa yang terjadi di daerah lain dapat disebarluaskan dengan cepat. Dalam dunia jurnalistik, tidak semua hal yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat, baik yang berupa kehidupan nyata atau masih ungkapan fenomena bahkan masih sebuah rencana masa yang akan datang, dapat dijadikan sebuah berita yang layak untuk dimuat. Oleh karena itu berita yang dimuat sesungguhnya sangat kompetitif, semakin besar peluang untuk bisa lolos atau dimuat dalam pemberitaan pers. 2 Pers Indonesia sejak kemerdekaan tidak pernah absen dalam perjuangan, karena sejak proklamasi kemerdekaan orang-orang yang terlibat dalam bidang pers berjuang dengan ketajaman pena, mengobarkan semangat serta memberikan penerangan yang luas untuk tujuan perjuangan. Pers sebagai media yang sangat berperan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hadir begitu saja ditengah-tengah masyarakat, tetapi pers secara lambat laun dikenal dan akhirnya mewabah sebagai sarana informasi yang merakyat. Dalam perjalanan selanjutnya, hal ini tidak terlepas dari yang namanya peran wartawan. Keberanian yang dimiliki wartawan untuk tetap menjalankan sekaligus menerbitkan surat kabar di daerah pendudukan kolonial untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia merupakan tugas yang mulia. Menyadari bahwa media masa sudah lama digunakan sebagai saluran komunikasi politik perjuangan, maka kehadiran 2 Harsono Suwardi, Peranan Pers Dalam Politik Di Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1993, hal.12.
3 pers tidak bisa dimanfaatkan oleh mereka yang mempunyai ambisi-ambisi politik, sebab orientasi dari pers itu sendiri adalah sebagai wadah perjuangan untuk rakyat. 3 Oleh karena itu surat kabar sebagai salah satu komponen dari media masa tidak dapat diragukan lagi, selain itu tanpa media masa tampaknya komunikasi perjuangan sukar untuk dilakukan dan dipahami. Kota Medan selama periode perjuangan dikenal sebagai pusat dari pemberitaan pers, dimana tidak dapat berfungsi lagi setelah tentara Inggris melakukan aksi penyitaan terhadap alat-alat percetakan sekitar tahun Akibatnya gerak perjuangan di bidang pers diteruskan di luar kota Medan, yaitu di Tapanuli, mengingat situasi kota Medan ketika itu diwarnai pertempuran. Hal ini menunjukkan bahwa perlawanan terhadap bangsa asing masih terus berlanjut. Peranan pers sebagai sumber informasi lebih dirasakan lagi pada saat Indonesia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan, hal ini dilakukan dengan memuat berita mengenai kegiatan sekutu, maka dengan adanya berita ini para pejuang kemudian dapat menentukan langkah apa yang akan mereka lakukan. Selama dalam masa perang meraih dan mempertahankan kemerdekaan, surat kabar sebagai salah satu media massa telah memberikan peranan yang besar bagi bangsa Indonesia khususnya Tapanuli. Peranannya terlihat dalam penyebaran berita tentang proklamasi serta berita perjuangan yang dapat membangkitkan semangat rakyat, selain itu surat kabar juga dijadikan sebagai media untuk menyalurkan aspirasi rakyat Tapanuli dari tekanan pihak asing. Surat kabar yang lahir pada masa itu tidak menitik beratkan terhadap upaya untuk mencari keuntungan, tetapi semata-mata demi perjuangan dan pengabdian yang tulus terhadap bangsa dan negara. Di masa perjuangan, peranan pers 3 Moh Said, Sejarah Pers Sumatera Utara Dengan Masyarakat Yang dicerminkan (1885- Maret 1942), Medan : Percetakan Waspada, 1976, hal. 178.
4 sejalan dengan pergerakan nasional yang mengarah pada pemberitaan tentang republik, maka dorongan ke arah kemerdekaan tumbuh bersama dan saling memupuk satu sama lain. Berita yang dimuat dalam surat kabar, bagi para pejuang dijadikan sebagai dasar untuk mengambil langkah dalam mengatur strategi perjuangan. Kehidupan surat kabar pada masa perang kemerdekaan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, karena sering mendapat tekanan dari pihak penjajah bahkan tak jarang juga yang dibredel, oleh karena pemberitaannya yang dianggap dapat mempengaruhi rakyat sehingga menimbulkan perlawanan terhadap mereka. 4 Masa perang kemerdekaan banyak surat kabar yang terbit di Tapanuli, tetapi secepat pertumbuhannya secepat itu pula surutnya. Bagaimanapun sulitnya ancaman perekonomian dan hambatan yang dihadapi oleh pers di daerah pendudukan, namun beberapa surat kabar tetap mengemban tugasnya sebagai media yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan di Tapanuli. Perubahan keadaan sebelum merdeka dengan sesudah merdeka tentu saja mempengaruhi perjalanan pers di Tapanuli selama ini. Orientasi perkembangan pers di Tapanuli dari waktu ke waktu mempunyai perbedaan, dimana sebelum kemerdekaan pers di Tapanuli berorientasi untuk memberikan informasi tentang perdagangan ekonomi yang dilakukan oleh pihak kolonial karena pada masa tersebut pers muncul sebagai media kegiatan perdagangan yang membuat orang membutuhkan informasi oleh karena semakin meluasnya kegiatan perdagangan, maka semakin tinggi pula kebutuhan akan informasi bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Motivasi pengabdian ini tentu saja tidak didukung oleh motivasi ekonomi, tetapi bertolak pada motivasi perjuangan. Selain itu 4 Edward Smith, Pembredelan Pers Di Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1986, hal. 15.
5 pers berfungsi sebagai media berita tentang penyebaran agama misionaris Kristen seperti yang dimuat oleh surat kabar Soara Batak yang pernah terbit di Tarutung. Ketika zaman pendudukan Jepang semua surat kabar yang terbit pada masa Hindia-Belanda dihentikan penerbitannya, karena dianggap dapat mengganggu keberadaan Jepang di Tapanuli, maka hanya ada satu jenis surat kabar yang terbit yaitu Tapanuli Sinbun. Surat kabar ini lebih mengarah pada pemberitaan tentang kegiatan politik Jepang yaitu cita-cita Asia Timur Raya. Pers dimasa sebelum kemerdekaan juga turut berjuang melawan ketidakadilan, memprotes kesewenang-wenangan kolonial, sekaligus sebagai penyambung lidah rakyat serta membangkitkan semangat rakyat untuk bangun dari cengkraman penjajahan. Sedangkan di era kemerdekaan tujuan perjuangan pers adalah memotivasi rakyat Tapanuli untuk terus berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih oleh rakyat dengan tujuan agar tidak terjatuh ke dalam lubang yang sama yakni penjajahan yang sangat memprihatinkan dan membawa kesengsaraan rakyat Tapanuli. Sebab yang dikatakan dengan pers pada masa itu tidak hanya berupa surat kabar tetapi juga radio yang tergabung ke dalam media pers elektronik. Namun dalam pembahasan ini lebih ditekankan mengenai kontribusi yang telah diberikan oleh persuratkabaran dalam perjuangan di Tapanuli. Jadi kontribusi yang diberikan oleh persuratkabaran di Tapanuli selama meraih dan mempertahankan kemerdekaan merupakan sesuatu yang sangat membanggakan, sekaligus membuka pola pikir masyarakat untuk segera bangkit melawan ketidakadilan di wilayahnya sendiri. Berbagai surat kabar yang pernah terbit dan ikut berjuang di Tapanuli antara lain ; Utusan Tapanuli (Sibolga) terbit tahun 1945, Suara Tapanuli
6 (Sibolga) terbit tahun 1945, Suluh Rakyat (Penyabungan) terbit tahun 1947, Suluh Rakyat (Balige), majalah Vita Vera (Tarutung), terbit tahun Melihat begitu banyak pers yang pernah terbit di Tapanuli, hal itulah yang akan menjadi pembahasan selanjutnya. Karena menurut literatur yang ada, menunjukkan bahwa banyak surat kabar yang ikut berjuang dalam pemberitaan untuk melawan penjajahan asing mulai dari masa kolonial Belanda sampai kepada masa pendudukan Jepang dan sekutu kembali. Oleh karena itu sebagai suatu sarana yang mengutamakan kepentingan rakyat, pers (persuratkabaran) di Tapanuli berusaha menyampaikan berita yang selalu menggugah semangat rakyat untuk terus berjuang dan bertanggung jawab terhadap kemerdekaan Rumusan Masalah Dalam melakukan sebuah penelitian maka yang menjadi landasan dari penelitian itu sendiri adalah apa yang menjadi akar permasalahannya. Dengan adanya akar permasalahan diharapkan penelitian dapat berjalan lancar dan lebih terarah sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh penulis. Untuk itu yang menjadi permasalahan pokok yang akan dikaji adalah 1. Bagaimana latar belakang lahirnya pers di Tapanuli? 2. Bagaimana perkembangan pers di Tapanuli? 3. Bagaimana peranan dan kontribusi pers di Tapanuli ?
7 Ruang lingkup penulisan ini adalah wilayah Tapanuli, karena sepanjang penelusuran studi mengenai liputan berita surat kabar di daerah ini masih sangat terbatas untuk diangkat. Penelitian ini dimulai dari periode Dengan alasan bahwa pada jenjang waktu inilah masa-masa yang menentukan bagi negara di tengah ancaman dan rongrongan dari luar yang ingin mengintimidasi Indonesia, Tapanuli tetap mampu mempertahankan wilayahnya dari serangan pihak asing, yang ditandai dengan adanya peristiwa revolusi fisik. Oleh karena itu Tapanuli mampu mengajak rakyat untuk ikut bertanggung jawab terhadap kemerdekaan. Tahun 1945 merupakan lanjutan dari perjalanan pers di Tapanuli di era kemerdekaan Indonesia. Sementara tahun 1950 merupakan babak akhir dari penelitian karena pada masa ini peranan pers telah mengarah pada pemberitaan tentang peristiwa politik Indonesia TUJUAN DAN MANFAAT Dari berbagai peristiwa dan juga pengalaman yang diberikan oleh persurat kabaran di Tapanuli yang akhirnya membentuk hubungan yang saling menjelaskan, menjadi hal yang menarik serta memenuhi persyaratan terhadap penelitian Ilmu Sejarah. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengungkapkan sejarah latar belakang lahirnya pers di Tapanuli 2. Mengungkapkan bagaimana perkembangan pers di Tapanuli 3. Mengungkapkan bagaimana peranan dan kontribusi pers di Tapanuli
8 4. mengungkapkan siapa dan bagaimana peranan tokoh-tokoh lokal dalam perkembangan pers di Tapanuli Sedangkan yang menjadi Manfaat dari penelitian adalah : 1. Menambah wawasan pembaca dalam mengetahui sejarah perjalanan perjuangan pers di Tapanuli 2. Menambah literatur dalam penulisan sejarah lokal khususnya pers daerah 3. Memberi informasi tentang perjuangan pers di Tapanuli 4. Menjadi acuan bagi penulis yang lain TINJAUAN PUSTAKA Untuk dapat menyusun kepustakaan yang baik, tidak ada cara lain selain mengumpulkan dan mengusahakan bahan sebanyak-banyaknya, sehingga nantinya harus relevan dengan topik masalah yang akan dikaji. Kemudian melakukan seleksi sebelum dituangkan kedalam bentuk tulisan. Selain itu segala aspek yang berkaitan dengan pers merupakan informasi dan juga pengembangan wacana terhadap peristiwa. Adapun beberapa buku yang dikemukakan dalam mendukung penelitian ini yang dapat dijadikan referensi adalah sebagai berikut : Buku yang secara khusus membahas tentang perjalanan harian pers di Tapanuli sesungguhnya sangat sedikit jumlahnya, namun buku yang khusus membahas tentang pers adalah seperti yang ditulis oleh Muh. TWH dalam bukunya yang berjudul Sejarah Perjuangan Pers Sumatera Utara menjelaskan bagaimana latar belakang munculnya serta perkembangan pers di Sumatera Utara mulai dari zaman kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, masa kemerdekaan sampai pada setelah pengakuan kedaulatan
9 Indonesia tahun Dalam buku ini juga diuraikan bagaimana perjalanan pers mulai dari tokoh-tokoh pendiri pers, jenis- jenis surat kabar yang beredar pada masa itu, masalah serta tantangan yang dihadapi. Khusus membahas perjalanan pers di Tapanuli juga ikut diuraikan, mulai dari Balige, Tarutung, Sibolga sampai Padang Sidempuan. Sehinga dari keterangan buku ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam penulisan ini Berikutnya Muh. TWH juga menjelaskan dalam bukunya yang kedua berjudul Perjuangan Tiga Komponen Untuk Kemerdekaan mengatakan bahwa ada tiga unsur yang sangat diperlukan di awal perang kemerdekaan yaitu: dengan peluru, diplomasi, dan pers. Beliau menyadari bahwa untuk menyelesaikan suatu perang, menguasai perang saja tidak cukup tetapi kemampuan berpolitik atau diplomasi juga diperlukan untuk itu dibutuhkan suatu media sebagai alat untuk menetralisir keadaan. Demikian halnya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pers berperan dalam menyebarkan berita proklamasi. Tokoh-tokoh politik sekaligus tokoh pers menyalurkan ide dan citacita kemerdekaan melalui pers, untuk itu tidak jarang pers yang tidak sepaham dengan penjajah mengalami pembredelan dan penggrebekan dalam pemberitaannya. Selanjutnya buku yang ditulis oleh Kementerian Penerangan, yang berjudul Republik Indonesia Propinsi Sumatera Utara Tahun 1953, Jawatan Penerangan Propinsi Sumatera Utara, mengemukakan tentang jenis-jenis surat kabar apa saja yang pernah terbit pada zamannya di Tapanuli, serta beberapa uraian penting yang membahas mengenai tujuan pendirian dan siapa saja tokoh pendiri dari pers tersebut.
10 Kemudian buku yang ditulis oleh Tim Pengumpulan Penelitian Data dan Penulisan Sejarah Pemerintahan Departemen Dalam Negeri Propinsi sumatera Utara, dengan judul Sejarah Perkembangan Pemerintahan Departemen Dalam Negeri Propinsi Sumatera Utara (Masa Pemerintahan/Pendudukan Kolonial Belanda Dan Jepang), menjelaskan bagaimana keadaan Sumatera Utara khususnya wilayah Tapanuli pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Bagaimana proses masuknya pemerintahan Belanda dan Jepang ke kawasan Tapanuli. Jacob Oetama dalam bukunya yang berjudul Persepektif Pers Indonesia mengatakan bahwa pada awalnya pers tidak berbeda dengan pamflet-pamflet politik tanpa bentuk yang lengkap, model yang menarik dan masalah penampilan bukan menjadi sesuatu yang terpenting, yang paling utama adalah pesan yang disampaikan dan pesan itu meneriakkan tentang perjuangan rakyat. Di sinilah asal-mula peranan pers menyerap, memancarkan warisan sejarah serta nilai-nilai suatu dasar negara. Pers memiliki andil yang cukup besar dalam perubahan struktur masyarakat baik dalam jangka waktu singkat maupun dengan waktu yang lama. Antara pers dan masyarakat memiliki hubungan yang saling ketergantungan dimana berita yang dimuat pers berasal dari masyarakat dan pada akhirnya disajikan kembali kepada masyarakat METODE PENELITIAN Dalam penulisan sejarah pemakaian metode sejarah sangatlah penting, karena metode sejarah dapat diartikan sebagai proses menguji dan menganalisa secara kritis atas
11 rekaman dan peninggalan pada masa lampau. 5 Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum dalam metode sejarah sangat membantu setiap peneliti dalam merekonstruksi kejadian pada masa yang telah berlalu. Untuk mendapatkan sumber- sumber yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan yang relevan dengan pokok permasalahan haruslah dikaji secara mendalam. Dalam penulisan ini harus melewati beberapa proses agar diperoleh suatu penilaian atau pemaparan yang lebih objektif. Untuk merekonstruksi sejarah perjalanan pers di Tapanuli periode , maka akan dikaji berdasarkan metode penelitian sejarah yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Heuristik, yaitu proses pengumpulan sumber sebanyak-banyaknya yang dapat memberikan penjelasan tentang perjalanan pers (persuratkabaran) di Tapanuli. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data antara lain : a. Penelitian kepustakaan (Library research) yaitu pengumpulan berbagai sumber tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, notulen, bulletin, serta hasil laporan penelitian. b. Penelitian lapangan (Field research) yaitu menggunakan metode wawancara terhadap pelaku ataupun tokoh yang mengetahui tentang perjalanan pers di Tapanuli. Metode ini diharapkan dapat menjadi keterangan yang pokok sebab menjamin keabsahan dari keterangan itu sendiri. 5 Tentang Metode Sejarah lihat Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta : Banteng, 1995, hal dan Louis Gottschalk, Understanding History : A Primer of Historical Method, Nugroho Notosutanto (Terj. Mengerti Sejarah), Jakarta : UI Prees, 1985, hal,
12 2. Kritik sumber, yaitu sebagai cara untuk mengetahui data yang lebih akurat melalui : a. Kritik Intern, yang ditujukan untuk memperoleh dokumen yang bersifat kredibel dengan cara menganalisis sejumlah data tertulis yang berkaitan dengan Pers (surat kabar) di Tapanuli. b. Kritik Ekstern, untuk memperoleh data yang otentik dengan cara menyesuaikan dengan situasi zaman. 3. Interpretasi merupakan tahap dimana penulis akan mencoba menafsirkan datadata yang telah diperoleh kemudian menghasilkan suatu kesimpulan dari objek masalah yang diteliti baik secara analisis maupun sintesis. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya subjektifitas penulis dalam penulisan sejarah. 4. Historiografi merupakan tahap yang terakhir dimana penulis akan melakukan penjabaran hasil penelitian sekaligus merangkaikan dalam batasan waktu yang kronologis dan sistematis. Dalam penulisan sejarah aspek kronologis menjadi sangat penting untuk menghasilkan karya sejarah yang ilmiah dan objektif.
PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Informasi ini bisa didapatkan melalui media seperti: media cetak dan juga media elektronik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penulisan sejarah (historiografi) merupakan fase atau langkah yang penting dari beberapa fase yang biasanya dilakukan oleh peneliti sejarah. Penulisan sejarah
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan
Lebih terperinciDaftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung
Daftar Informan 1. Nama : Togar Paniaran Sirait (Op. Ruth) Pekerjaan : Wiraswasta Usia : 65 Tahun Alamat : Pintu Pohan Balige 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60
Lebih terperinciBAB I KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI BUNGA DI DESA TONGKOH KABUPATEN KARO ( )
BAB I KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI BUNGA DI DESA TONGKOH KABUPATEN KARO (1970-1990) 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya untuk mencapai taraf kesempurnaannya manusia hidup dari dan dalam masyarakatnya.
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan
BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran media komunikasi sangat berjasa dalam menumbuhkan kesadaran kebangsaan, perasaan senasib sepenanggungan, dan pada akhirnya rasa nasionalisme yang mengantar bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang besar, yang memiliki keberagaman kehidupan dengan berbagai macam peristiwa sejarah. Salah satunya adalah sejarah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah peristiwa yang ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga terjadi berbagai dimensi perubahan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian ke-50 Amerika Serikat, dari udara. Pada waktu itu juga Amerika dan Inggris menyatakan perang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI ( )
BAB I PENDAHULUAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI (1985-2000) 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya untuk mencapai taraf kesempurnaannya manusia hidup dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia menjadi bagian dari kehidupan sosial, harus berkomunikasi dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat informasi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu tersebut membuat manusia berusaha untuk terus mencari berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana, sebagian besar interaksi adalah sekelompok manusia yang bekerja
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. 1 Salah satu di antaranya adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi Pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah hampir 350 tahun hidup sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia senantiasa menyesuaikan diri dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Kondisi inilah yang menyebabkan mengapa sebagian
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERISTIWA MANDOR SEBAGAI HARI BERKABUNG DAERAH DAN MAKAM JUANG MANDOR SEBAGAI MONUMEN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang
BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah adalah Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat pada umumnya mengalami perubahan baik secara cepat maupun secara lambat. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya faktor yang menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang.
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang. Pergerakan ini bertujuan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Untuk menunjang segala aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciBAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali
BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul
Lebih terperinciDiskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disusun dalam masa revolusi namun nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah nilai-nilai yang luhur universal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara Antropologi Budaya, etnis Jawa adalah orang-orang yang secara turun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara Antropologi Budaya, etnis Jawa adalah orang-orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa, bertempat tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memakan waktu tidak sebentar. Pers yang ada saat ini dimulai jauh sebelum pers
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Membahas tentang perkembangan pers, merupakan suatu perjalanan yang memakan waktu tidak sebentar. Pers yang ada saat ini dimulai jauh sebelum pers yang bentuknya modern
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai keanekaragaman seperti yang terdapat di daerah lain di Indonesia. Kesenian tersebut di antaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca proklamasi 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia dihadapkan kepada upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin menancapkan kembali kekuasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah lokal mempunyai fungsi utama untuk menyempurnakan faktafakta yang berguna dalam menyusun sejarah nasional, terutama sejarah perjuangan pergerakan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa hampir bisa dikatakan sebuah kebutuhan premier bagi masyarakat, kebutuhan akan informasi kekinian membuat masyarakat memburu informasi baik melalui media
Lebih terperinciKAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012
Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku ekonomi, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan
BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya korban pembunuhan melalui cara penembakan yang dikenal dengan nama penembakan misterius.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jepang-pun dapat dengan mudah masuk ke wilayah Indonesia. Jepang datang ke
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara pada mulanya sekedar mencari rempah-rempah. tetapi, keuntungan yang berlipat ganda membuat mereka menjadi buta dan lupa diri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soetan Sjahrir merupakan tokoh yang kontroversial pada masa itu, ia mempunyai ciri khas yang kompleks, pemikirannya sering kali berbeda dengan tokoh perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keresidenan Tapanuli adalah wilayah administrasi Hindia Belanda yang berdiri pada tahun 1834. Keresidenan Tapanuli dipimpin oleh seorang Residen yang berkedudukan
Lebih terperinci