PENGEMBANGAN SOFT SKILLS GURU. Dr. Muqowim Penerbit Pedagogia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN SOFT SKILLS GURU. Dr. Muqowim Penerbit Pedagogia"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN SOFT SKILLS GURU Penulis Dr. Muqowim Penerbit Pedagogia g Tebal 112 hlm

2

3 BAB I Urgensi Soft Skills Bagi Guru A.Pengantar B.Pengertian Soft Skills C.Pentingnya Soft Skills Bagi Guru BAB II Pengembangan Intrapersonal Skills Bagi guru BAB III Pengembangan Interpersonal Skills Bagi Guru

4 Sebagai pendidik, guru memiliki empat macam tuntutan kompetensi; hard competence dan soft competence. Menurut hasil penelitian, soft competence/soft skills adalah lebih diutamakan daripada hard competence/hard skills Lebih lanjut: Bagaimana mengembangkan soft skills seorang guru?

5 BAB I

6 Tj Tujuan utama pendidikan menurut UNESCO: (1) Learning how to know (2) Learning how to do (3) Learning how to be (4) Learning how to live together Oleh karena itu pendidikan tidak sekedar menonjolkan kemampuan akademis, namun juga membentuk karakter seseorang agar nantinya dapat berhasil hidup dengan selaras dalam masyarakat. Untuk kesuksesan tujuan tersebut, 80% diperlukan soft skills dan 20% sisanya baru berupa hard skills.

7 Berthal mendefinisikan i ik soft skill sebagai perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia seperti membangun tim, pembuatan keputusan, inisiatif, dan komunikasi. Soft skill tiap profesi adalah sama, misalnya kejujuran, komitmen, tanggung jawab, semangat, kepercayaan, kesederhanaan, kerja sama, menghargai orang, dan integritas. Bagian yang membedakan adalah hard skill yang harus dikuasai masing-masing profesi. Soft skills terbagi menjadi 2 unsur yaitu: 1. Intrapersonal skills, dan 2. Interpersonal skills

8 Beberapa komponen intrapersonal skills: Time managemant, stress management, change management, transforming beliefs, transforming character, creative thinking processes, goal setting dan life purpose, accelerated learning technicques. Beberapa komponen interpersonal skills: Motivation skill, leadership skill, negotiation skill, presentation skill, communication skill, relationship building, public speaking skill, self-marketing skill.

9 Kompetensi guru yang termasuk soft skills adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Alasannya adalah bahwa kompetensi kepribadian dan sosial lebih substantif bt tif ketimbang profesional dan pedadogik. Jika kedua kompetensi soft skills tersebut dimiliki guru maka secara otomatis kompetensi profesional dan kompetensi pedadogik akan ikut terpenuhi.

10 Jika guru sungguh-sungguh mengamalkan indikator-indikator i t kompetensi kepribadian yang ada, permasalah yang ada selama ini dalam dunia pendidikan tentunya akan teratasi. Sebab memaknai dan menerapkan indikator tersebut akan memunculkan sosok guru yang bertanggung jawab, bermoral, jujur, menghargai orang lain, berkomitmen tinggi, mau belajar, berwibawa, arif, serta bijaksana. Sementara dengan mengamalkan indikatorindikator kompetensi sosial akan memunculkan sosok guru yang komunikatif dan adaptif dalam berbagai situasi kondisi.

11 BAB II

12 Manusia adalah sebaik-baiknya ciptaan. Namun dapat berubah menjadi bertempat serendah-rendahnya d h jika tidak mampu menjaga kualitas keimanan dan amal saleh. Jika beragam kehebatan yang sesungguhnya kita miliki masih belum mampu membuat kita meyakini bahwa kita bisa, sangat dimungkinkan hanya karena kita tidak mau dan bukannya tidak mampu. Potensi diri tersebut akan kita gali dengan cara mengembangkan intrapersonal skills.

13 Keterampilan yang terkait dengan skill/kemampuan tersebut t adalah: 1. Kekuatan kesadaran (internal dan eksternal) 2. Kekuatan impian (impian, pemikiran, harapan, hasrat, dan keyakinan) ki 3. Kekuatan keyakinan (kepada Allah SWT, diri sendiri, dan orang lain) 4. Kekuatan cinta (memaafkan, mencintai, memberi) 5. Kekuatan energi positif 6. Kekuatan konsentrasi, dan 7. Kekuatan keputusan

14 Pengembangan berbagai kekuatan tersebut t Menimbulkan: (1)Transformasi keyakinan (2)Transformasi nilai (3)Manajemen stres (4)Manajemen waktu (5)Pembuatan keputusan (6)Pemecahan masalah

15 Kekuatan kesadaran semakna dengan existential intelligence/kecerdasan makna dalam ranah multiple intelligences cetusan Howard Gardner. Arti kecerdasan makna adalah kemampuan kita untuk memaknai/memberi nilai terhadap hal yang kita lakukan; baik bagi diri kita sendiri i maupun bagi lingkungan. Memiliki kekuatan kesadaran berarti seorang guru menyadari segala kewajibannya sebagai dampak dari pilihan profesinya menjadi seorang guru.

16 Perlunya menetapkan tujuan adalah agar memiliki titik tolaksekaligus target yang akan dicapaii dalam suatu hal. Adanya tujuan akan menjadi pengarah bagi langkah-langkah l k h yang selanjutnya akan diambil. Beberapa prinsip i dalam hal kekuatank tujuan yaitu: memiliki mimpi melahirkan pemikiran menumbuhkan harapan menguatkan hasrat

17 12 Prinsip Penentuan Tujuan menurut Elfiky 1. Tentukan keinginan i Anda dengan baik 2. Tujuan Anda mesti realistis dan dapat diwujudkan 3. Ambisi 4. Hidupkan tujuan Anda 5. Mengambil keputusan 6. Catat tujuan Anda 7. Tentukan batas waktu 8. Sadari potensi diri 9. Pelajari berbagai kendala 10. Maju terus 11. Perbaiki rencana Anda 12. Bersikap konsisten

18 Keyakinan akan menjadi pendorong pencapaian tujuan, sehingga apa yang tampaknya tidak mungkin dapat menjadi hal yang mungkin. Tiga komponen keyakinan: ki Keyakinan Merupakan landasan kepada Allah utama SWT Keyakinan Meyakini adanya kepada diri kemampuan sendiri sendiri Keyakinan Meyakini adanya kebaikan kepada orang pada orang lain lain

19 Cinta merupakan kekuatank yang dapat menggerakkan seseorang untuk bertindak. Tiga komponen kekuatan cinta menurut Elfiky: 1. Memaafkan Berarti kemauan untuk menerima kesalahan orang lain terhadap kita. Memaafkna melibatkan kekuatan emosional yang sesungguhnya tid ak selalu dimiliki oleh setiap orang. Memaafkan juga menunjukkan kekuatan dalam mengikhlaskan.

20 Empat hal yang terlibat dalam proses permaafan adalah kesadaran (menyadari peristiwanya), keputusan (memutuskan pemberian maaf dengan pertimbangan positif), tindakan (melaksanakan tindakan memaafkan), dan pembebasan emosi (melepaskan emosi yang menyertai kejadian sehingga haya menyisakan kelegaan). Lima lingkaran permaafan yaitu mencakup permohonan maaf kepada Allah SWT (merupakan hal yang paling utama), kepada diri sendiri, kepada orang tua, kepada anakanak, dan kepada siapa saja.

21 2. Mencintai empat fase dalam hal cinta pekerjaan yaitu: 1) fase ketertarikan: menunjukkan dasar awal dari pemilihan pekerjaan itu sendiri, yaitu adanya rasa ketertarikan. 2) fase penghargaan: setelah pekerjaan didapatkan, kemudian muncul rasa menghargai. 3) fase keakraban: mengakrabi pekerjaan yang telah dipilih sendiri. 4) fase kebosanan: muncul akibat intensitas dalam menggeluti pekerjaan tersebut (merupakan suatu hal yang wajar)

22 3. Memberi Memberi merupakan salah satu definisi i i dari cinta itu sendiri (Love is a pleasure in giving) Pemberian yang dimaksud dalam konteks cinta adalah pemberian yang ikhlas, tanpa pamrih. Lima hal dasar yang semestinya diberikan guru kepada siswa (sekaligus menunjukkan wujud cinta) menurut Diane Tillman adalah: 1)loved; dicintai 2)Understood; dipahami 3)Valued; dihargai 4)Respect; dihormati, dan 5)Safe; diberi rasa aman

23 Energi positif iifsangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku kita sendiri. Hal-hal yang dapat meredupkan energi positif kita misalnya sifat tamak (rakus), riya (menyombongkan diri), angan (terlalu berangan-angan), ingkar, malas, kebiasaan merusak, cepat puas, mudah putus asa, dengki, pelit, dan egois. Energi positif dapat diasah dengan melakukan relaksasi (mengambil sikap tubuh yang rileks, menenangkan diri) dan refleksi (mengulas ulang kejadian yang telah dialami)

24 Konsentrasi terhadap suatu hal akan memengaruhi keputusan, kesan, perilaku, dan menimbulkan penguncian (menentukan fokus), universalisasi (eksplorasi terhadap fokus), dan imajinasi (membayangkan fokus pada masa yang akan datang). Lima kebutuhan dasar yang memengaruhi konsentrasi yaitu faktor fisiologis, emosional, psikologis, mental, dan spiritual.

25 Formula yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses mental: 1. Ambil tanggung jawab atas hidup Anda 2. Ketahuilah tujuan Anda 3. Tingkatkan hasrat untuk mencapai tujuan 4. Programkan pikiran untuk memikirkan tujuan Anda 5. Menyadari adanya pikiran negatif 6. Melatih pikiran untuk tenang 7. Kelolalah pikiran Anda 8. Makan makanan yang sehat dan aturlah diet Anda 9. Berolahragalah

26 Kekuatan terbesar yang dimiliki manusia adalah kemampuan untuk membuat keputusan. Kemampuan inii harusnya tidak lupa untuk kita syukuri. Formula hebat dalam pengambilan keputusan menurut Elfiky: 1. Tlik Tuliskan 3 hal yang belakangan diinginkani namun belum terwujud 2. Kerahkan ketiga hal tersebut sampai tapal batas hingga Anda merasa cukup terinspirasi atau cukup frustasi

27 3. Gunakan strategi pembuatan keputusan yang melibatkan banyak alternatif (pertimbangan) untuk memilih suatu arah tindakan 4. Sekarang, pejamkan mata Anda dan dengarkan perasaan-perasaan Anda, intuisiintuisi Anda 5. Sentuh jangkar Anda untuk mendapatkan inspirasii i dan katakan, k Aku bisa melakukannya. 6. Bertindaklah segera dan abdikan diri Anda pada keputusan yang Anda buat 7. Tetaplah bersikap fleksibel. Lakukan perubahan jika tujuan belum juga dapat dicapai. Terus berusaha, lanjutkan hingga tujuan dapat dicapai

28 Kesadaran kekuatan diri Menumbuhkan intrapersonal skills Guru hebat!!

29 BAB III

30 Setelah kemampuan intrapersonal guru berkembang dengan baik, jejak j selanjutnya adalah menumbuhkan kemampuan interpersonal. Kemampuan interpersonal adalah kemampuan untuk menjalin komunikasi secara efektif dengan berbagai pihak lain yang memiliki peran dalam pendidikan.

31 Komunikasi adalah cara penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media tertentut t sehingga apa yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah. Beberapa karakteristikkt tik komunikasi i adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi i adalah sebuah proses 2. Komunikasi adalah upaya secara sadar, sengaja, dan memiliki tujuan 3. Komunikasi menuntut partisipasi dan kerja sama dari pihak-pihak h k yang terlibat lb

32 4. Komunikasi bersifat simbolis (memanfaatkan simbol-simbol, i b l misalnya simbol verbal berupa bahasa) 5. Komunikasi i bersifat transaksional ki (menuntut dua tindakan yaitu memberi dan menerima) 6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu (pelakunya tidak harus berada pada waktu dan saat yang sama) 4 fungsi komunikasi i 1. Fungsi sosial: komunikasi sangat penting untuk membangun konsep diri, i aktualisasi i diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari tekanan.

33 2. Fungsi ekspresif: muncul sejauh komunikasi tersebut t menjadi instrumen untuk menyampaikan emosi melalui pesan-pesan nonverbal. 3. Fungsi ritual: umumnya merupakan kegiatan kelompok dengan menggunakan komunikasi berupa kata-kata dan perilaku yang bersifat simbolik. 4. Fungsi instrumental: bertujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mngubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan menghibur (persuasif).

34 Manfaat komunikasi 1. Menyampaikan pikiran dan perasaan 2. Tidak terasing/terisolasi dari lingkungan 3. Dapat mengajarkan/memberitahukan sesuatu 4. Dapat mengetahui/mempelajari sesuatu dari peristiwa yang terjadi di lingkungan 5. Dapat mengenal diri sendiri 6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain 7. Mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang 8. Komunikasi dapat digunakan untuk mengisi waktu luang 9. Menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku kebiasaan 10. Membujuk atau memaksa orang lain untuk berpendapat atau berperilaku sesuai harapan

35 6 Tingkatan Komunikasi 1. Tingkat pertama: komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) Yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Berupa pengolahan informasi melalui l pancaindera dan sistem saraf seperti merenung, berpikir, menggambar, dan menulis sesuatu. 2. Tingkat kedua: komunikasi antarpribadi Yaitu komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya. Misalnya percakapan tatapt muka, korespondensi, percakapan telepon, dan sebagainya.

36 3. Tingkat ketiga: komunikasi kelompok Yaitu kegiatan komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok. Komunikasi yang terjadi sesuai dengan tingkat dan kedudukan d k orang tersebut di dalam kelompoknya. 4. Tingkat keempat: komunikasi i antarkelompok Yaitu komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah yang terlibat t mungkin hanya dua atau tiga orang, tetapi masing-masing membawa serta peran dan kedudukan dalam kelompok asalnya masing-masing.

37 5. Tingkat kelima: komunikasi organisasi Yaitu mencakup kegiatan komunikasi di dalam organisasi maupun antarorganisasi. Bedanya dengon komunikasi i kelompok kadalah bahwa sifat organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. 6. Tingkat keenam: komunikasi dengan masyarakat Yaitu komunikasi i yang ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuknya dapat berupa komunikasi massa (komunikasi melalui media massa) atau komunikasi langsung (ceramah, pidato di lapangan terbuka)

38 Sistem komunikasi interpersonal mencakup hal berikut: Hubungan interpersonal: dipengaruhi kepercayaan, sikap suportif, dan sikap terbuka Persepsi interpersonal: artinya merupakan makna/penafsiran dari stimuli inderawi dari komunikan. Baik yang verbal maupun nonverbal. Konsep diri: pandangan dan perasaan kita tentang diri kita sendiri Atraksi interpersonal: adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya tarik seseorang

39 Prinsip Komunikasi Efektif (Prinsip REACH) 1. Respect: menghargai orang lain 2. Empathy: kemampuan untuk mendengarkan/mengerti sebelum didengarkan/dimengerti orang lain 3. Audible: penggunaan media yang dapat didengarkan/dipahami orang lain 4. Clarity: kejelasan pesan, tidak multitafsir 5. Humble: sikap rendah hati; melayani, menghargai, mau mendengar, mau menerima kritik, tidak memandang remeh pihak lain, pengendalian diri, mengutamakan kepentingan lebih besar

40 Bagaimana berkomunikasi dengan efektif? 38% dengan nada suara 55% dengan bahasa tubuh 7% hanya dengan katakata Komunikasi Efektif

41 Keberhasilan suatu kegiatan sangat dipengaruhi oleh motivasinya, dengan demikian kemampuan memberikan motivasi i sangat penting dimiliki oleh guru dalam rangka memperoleh keberhasilan dalam proses pendidikan. Motivasi ada 2 jenis, yaitu: 1. Motivasi intrinsik: motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. 2. Motivasi ekstrinsik: motivasi yang diakibatkan oleh rangsangan dari luar.

42 Prinsip-prinsip dalam motivasi 1. Kebermaknaan Menegaskan bahwa materi yang hendak dipelajari akan memiliki makna bagi pebelajar sehingga menumbuhkan ketertarikan. 2. Pengetahuan dan keterampilan prasyarat Dorongan mempelajari sesuatu akan timbul jika sesuatu tersebut memiliki kaitan dengan pengetahuan awal yang sebelumnya telah dimiliki. 3. Model Penguasaan pengetahuan akan berjalan lebih mudah jika ada model untuk ditiru.

43 4. Komunikasi terbuka Komunikasi yang terbuka antara guru dan peserta didik membuat motivasi peserta didik meningkat. 5. Keaslian dan tugas yang menantang Motivasi peserta didik akan tumbuh jika mereka diberikan materi-materi baru serta tugas yang menggugah rasa penasaran peserta didik. 6. Latihan tepat dan aktif Kesesuaian antara materi yang disampaikan dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan memengaruhi motivasi mereka. Kegiatan pembelajaran juga hendaknya dirancang agar sama-sama mengaktifkan aspek fisik dan psikis dari siswa.

44 7. Penilaian tugas Pencapaian belajar yang baik didapat juga dari pemberian tugas secara berkala dan penilaian i yang seimbanga antara kegiatan dalam dan luar kelas. 8. Kondisi i dan konsekuensik yang menyenangkan Dorongan belajar siswa akan semakin tinggi jika mereka belajar dalam kondisi yang nyaman dan menyenangkan. 9. Keragaman pendekatan Sebagai dampak dari beragamnya cara belajar siswa, guru juga harus menguasai beragam pendekatan pembelajaran.

45 10. Mengembangkan beragam kemampuan Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik jika dikondisikan untuk mengoptimalkan seluruh potensi peserta didik. 11. Melibatkan sebanyak mungkin indera Optimalnya hasil belajar akan dipengaruhi oelh seberapa banyak indera yang dimanfaatkan siswa selama proses belajar berlangsung. 12. Keseimbangan pengaturan dan pengalaman belajar Penguasaan materi belajar akan semakin baik jika siswa diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi, mengungkapkan, dan mengevaluasi kegiatan belajar yang telah ia lakukan.

46

47 Banyaknya kegiatan belajar yang memerlukan pembentukan tim membuat guru juga harus menguasai team building (keterampilan membangun tim) Komunikasi i sangat diperlukan dalam proses team building, berikut 7 hal yang dijadikan tolok ukur penilaian keberhasilan komunikasi seseorang: 1. Kemampuan bertanya 2. Kemampuan mengemukakan pendapat 3. Kemampuan merefleksikan k pemahamannya

48 4. Menawarkan bantuan 5. Menghargai pendapat orang lain 6. Menjadi pendengar yang baik 7. Jujur pada dirii sendiri i Cara membangun tim yang solid 1. Membagi target/misi iid dengan yang lain 2. Sikap saling percaya 3. Keterbukaan 4. Kejujuran dengan sesama anggota tim 5. Rasa memiliki/menjadi lk bagian tim 6. Kemauan berpartisipasi dalam tim 7. Pembuatan keputusan bersama 8. Membuat dan menyepakati komitmen bersama

49 Prinsip-prinsip team building 1. WORKOUT (bekerja dalam kerangkak pemikiran bersama) 2. EMPOWERMENT (memberi kesempatan bagi anggota tim untuk memimpin) 3. ASSISTANCE (memberi arahan dan bantuan) 4. TOGETHER (melakukan a sesuatu atas nama a tim) 5. HAND IN HAND (kompak dalam menghadapi tantangan) 6. ENABLE (memampukan orang lain) 7. RESPECT (saling menghormati antar anggota tim) WEATHER

50 Mediasi i adalah forum penyelesaian sengketa melalui proses negosiasi atau perundingan yang melibatkan pihak ketiga yang netral dan dapat diterima oleh para pihak yang bersengketa. Keterampilan melakukan mediasi menjadi sangat diperlukan oleh guru mengingat potensi konflik yang selalu l ada dalam setiap sekolah. penyikapan dan penanganan yang tepat atas suatu konflik akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pendidikan.

51 Tujuan mediasi Menghasilkan suatu rencana ke depan yang dapat diterima dan dijalankan oleh para pihak yang bersengketa Mempersiapkan para pihak yang bersengketa untuk menerima konsekuensi dari hasil mediasi yang disepakati Mengurangi ketegangan dan konflik yang timbul dengan mengatasi kendala psikologis i dan teknis secara konsensus

52 Unsur-unsur mediasi Penyelesaian sengketa dilakukan sendiri oleh kedua belah pihak Dengan bantuan seorang atau lebih mediator netral Berdasarkan perjanjian tertulis Putusan diambil kedua belah pihak secara konsensus Putusan yang dihasilkan bersifat mengikat dengan itikad baik Putusan dituangkan dalam bentuk tertulis

53 Tugas-tugas mediator 1. Sebagai katalisator; t ; yaitu mendorong terciptanya penyelesaian sengketa secara kondusif. 2. Sebagai pendidik; yaitu memahami kehendak dari masing-masing pihak yang bersengketa. 3. Sebagai narasumber; yaitu menjadi tempat bertanya tentang sengketa yang sedang dihadapi, meminta saran, juga sebagai sumber informasi. 4. Sebagai penyampai pesan; yaitu menyampaikan pesan dari salah satu pihak untuk dikomunikasikan dengan pihak yang lainnya. 5. Sebagai pemimpin; yaitu mengambil inisiatif untuk mendorong penuntasan konflik secara prosedural sesuai kerangka waktu yang disepakati.

54 Tahapan mediasi PENDAHULUAN PRESENTASI PIHAK YANG BERSENGKETA MENGURUTKAN MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH NEGOSIASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Interpersonal Skills Communications

Interpersonal Skills Communications Modul ke: Interpersonal Skills Communications Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi MARKOM & PERIKLANAN http://www.mercubuana.ac.id Soft Skills & Hard Skills Hard Skills kemampuan

Lebih terperinci

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN Oleh : DINDIN ABDUL MUIZ LIDINILLAH MAHASISWA PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN PEMIMPIN MAHASISWA DIRI KELUARGA KANTOR UMMAT PEMIMPIN SEKOLAH BISNIS MASYARAKAT

Lebih terperinci

Fenni Agustina

Fenni Agustina Fenni Agustina g http://staffsite.gunadarma.ac.id Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me= KOMUNIKASI INTERPERSONAL =Between You and Me= Pengertian Komunikasi Interpersonal Proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan minimal satu orang lainnya yang dapat langsung diketahu umpan baliknya,

Lebih terperinci

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI DASAR KREATIVITAS MAHASISWA. Oleh : DINDIN ABDUL MUIZ LIDINILLAH

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI DASAR KREATIVITAS MAHASISWA. Oleh : DINDIN ABDUL MUIZ LIDINILLAH TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI DASAR KREATIVITAS MAHASISWA Oleh : DINDIN ABDUL MUIZ LIDINILLAH HAKIKAT TRIDHARMA PT Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEKNIK

KOMUNIKASI EFEKTIF. Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEKNIK Modul ke: KOMUNIKASI EFEKTIF Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK Fakultas TEKNIK MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA Program Studi TEKNIK INDUSTRI www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KOMUNIKASI Komunikasi

Lebih terperinci

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi. ETIK UMB Modul ke: 13 MANFAAT SOFT SKILL Fakultas Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR McKinsey Global Institute, memperkirakan, pada 2030 Indonesia

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST KOMUNIKASI EFEKTIF By : Lastry. P, SST Pengertian Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi. Tujuan : memberi kemudahan dalam memahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian. BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Bab ini adalah bagian dari sebuah tahapan penelitian kualitatif yang akan memberikan pemaparan mengenai beberapa temuan dari semua data yang ada. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 07 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Kecerdasan Emosi Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi) Selama ini, yang namanya

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM Modul ke: KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Fakultas FASILKOM Asrori,MA Program Studi Teknik Informatika http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Secara

Lebih terperinci

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..

Lebih terperinci

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi lain Menjelaskan tujuan KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA 68 BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA A. Kualitas Soft Skill Mahasiswa Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill?

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill? INTERPERSONAL SKILL Interpersonal Skill adalah kecakapan dalam berinteraksi dengan orang dan atau pihak lain. Oleh karena itu dalam keterampilan interpersonal ini dibutuhkan kemampuan berkomunikasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. menentukan keberhasilan sebagai bentuk dari pencapaian tujuan bersama yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. menentukan keberhasilan sebagai bentuk dari pencapaian tujuan bersama yang 8 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengelolaan Soft Skills Siswa Pengelolaan adalah proses penataan kegiatan yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen tentu gunanya sebagai tolak ukur untuk menentukan

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi Sistem Interpersonal By Ita Mutiara Dewi Sistem komunikasi interpersonal Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Flow Akademik 1. Definisi Flow Akademik Menurut Bakker (2005), flow adalah suatu keadaan sadar dimana individu menjadi benar-benar tenggelam dalam suatu kegiatan, dan menikmatinya

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Self Image PR Profesional Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 9 Syerli Haryati,

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork) T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 7 Materi Minggu 2 Kelompok Kerja (Teamwork) 2.1 Pengertian dan Karakteristik Kelompok Kelompok dapat diartikan sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Lembang. Lembaga formal dalam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada umumnya berada pada rentang usia antara

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi Efektif

Pengertian Komunikasi Efektif Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Apa itu komunikasi efektif? Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Work-Life Balance Work-Life Balance didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk memenuhi pekerjaan mereka, memenuhi komitmen keluarga, serta tangung jawab kerja dan kegiatan

Lebih terperinci

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2 KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2 MATERI 1. Pengertian dan karakteristik kelompok 2. Tahapan pembentukan kelompok 3. Kekuatan Team Work 4. Implikasi Manajerial PENGERTIAN KELOMPOK Lewin, 1948 : kumpulan

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOFT SKILL BAGI MAHASISWA UNY OLEH JUMADI

PENGEMBANGAN SOFT SKILL BAGI MAHASISWA UNY OLEH JUMADI PENGEMBANGAN SOFT SKILL BAGI MAHASISWA UNY OLEH JUMADI SOFT SKILLS??? HARD SKILLS SOFT SKILLS Keterampilan intra-personal dan inter-personal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja (Berthal)

Lebih terperinci

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI MENURUT SEILER (dalam Arni Muhammad, 2000;19-20) 20) 1. Komunikasi adalah suatu proses, yang dimaksud proses disini adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Minat Belajar Minat merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam belajar. Apabila bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Unconditional Self-Acceptance (USA). USA yang timbul dari penilaian individu

BAB II LANDASAN TEORI. Unconditional Self-Acceptance (USA). USA yang timbul dari penilaian individu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penerimaan diri 2.1.1 Definisi Penerimaan Diri Ellis (dalam Richard et al., 201) konsep penerimaan diri disebut Unconditional Self-Acceptance (USA). USA yang timbul dari penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal di Indonesia merupakan rangkaian jenjang pendidikan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga Negara Indonesia, di mulai dari Sekolah Dasar

Lebih terperinci

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB Ciri dan Karakter Technopreneur by: AGB CIRI UMUM MIMPI KETEGASAN PEKERJA KERAS KETETAPAN HATI DEDIKASI KESETIAAN TERPERINCI NASIB UANG SOSIAL WATAK UMUM Percaya Diri Berorientaskan Tugas dan Hasil Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif Bahan Bacaan Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak semuanya mampu berkomunikasi secara efektif. Lalu apa itu komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psychology: * The science

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emosi sangat mendukung dalam kehidupan, apakah itu emosi positif atau emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena seseorang yang

Lebih terperinci

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah. Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kecerdasan emosional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kecerdasan emosional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian kecerdasan emosional Kecerdasan emosional, secara sederhana dipahami sebagai kepekaan mengenali dan mengelola perasaan sendiri dan orang

Lebih terperinci

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Astrini Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Bina Nusantara University, Jln. Kemanggisan Ilir III No 45, Kemanggisan, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Inter Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Komunikasi interpersonal merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Diri 2.1.1. Pengertian Konsep diri Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan pemahaman Soft Skill Eppstian Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Pertemuan ke-4 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Komunikasi Intrapibadi Menurut Blake dan Harodlsen (2005:28) komunikasi intrapribadi adalah peristiwa komunikasi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan mahasiswa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan mahasiswa untuk mendapatkan ilmu dari berbagai macam bidang serta membentuk karakter dan kepribadian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI II. TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong

Lebih terperinci

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah. BAB V KESIMPULAN, ILPIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan pada Bab IV penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Kepemimpinan kepala sekolah harus didukung oleh nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan pendidikan formal khususnya, dibutuhkan suatu pegangan atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang secara luas dikenal di masyarakat adalah pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya dilakukan

Lebih terperinci

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai Makhluk Sosial persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat

Lebih terperinci

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN Oleh Herminarto Sofyan VISI DIKNAS : INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF VISI POLBANGMAWA: Terciptanya mahasiswa yang bertaqwa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dukungan Sosial Orang Tua Definisi dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino,

Lebih terperinci

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL 1. DEFINISI KETRAMPILAN INTERPERSONAL Ketrampilan interpersonal didefinisikan sebagai ketrampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif.

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif. KOMUNIKASI EFEKTIF Modul ke: 05Fakultas Yusman, EKONOMI dan BISNIS 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif SE., MM. Program Studi MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan 1. Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan memiliki arti yang lebih dalam daripada sekedar label atau jabatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI yang berbobot 3 SKS. Dalam kerja praktik industri ini, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah besar budaya yang berbeda. Siswanya sering berpindah berpindah dari satu

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif kreatif,

Lebih terperinci

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola 1. Pengertian Motivasi Berprestasi Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu usaha pada tiap individu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi atau pesan dalam ruang lingkup individu, antar individu, maupun kelompok. Pada dasarnya komunikasi adalah sarana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Akademik a. Definisi Motivasi berasal dari kata Latin movere diartikan sebagai dorongan atau menggerakkan (Hasibuan, 2006). Sedangkan

Lebih terperinci

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

Devi Tirttawirya FIK UNY 1 Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG Oleh: YULI AGUSTINA NIM 0250112010502 Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Syarat Yudisium Jurusan Dharmacarya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Menurut Slameto (2003:102) pengertian persepsi adalah proses yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci