BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Identitas Subjek 1 Nama Inisial Umur Agama Status Pekerjaan S.R 37 Tahun Islam Cerai Mati memiliki anak Pedagang nasi uduk Hasil Observasi Subjek seorang ibu rumah tangga yang berusia 37 tahun. Subjek memiliki tinggi badan sekitar 165 cm, subjek mengunakan jilbab berwarna abuabu dan memiliki kulit sawo matang. Di tangan subjek terdapat luka goresan yang sudah mulai sembuh. Subjek seorang ibu yang ramah. Pada saat pertama kali peneliti bertemu dengan subjek di sebuah rumah kontrakan berukuran sekitar 3 x 7 meter, bersama anaknya subjek menerima kedatangan peneliti dengan sangat baik. Subjek sangat

2 30 murah senyum dan komunikatif dalam menceritakan kegiatan rutinnya setiap hari bersama anaknya. Subjek juga tidak segan dalam menceritakan keadaan keluarga. Pada saat pertemuan kedua, subjek bersedia menceritakan pengalaman masa lalunya saat masih memliki suami dan ketika tinggal di rumah ibu mertuanya. Ketika peneliti bertanya mengenai pertama kali subjek terinfeksi HIV, subjek meneteskan air matanya dan menjawabnya dengan terbata-bata. Subjek menceritakannya dengan sangat detail sekali. Subjek terus menangis ketika dirinya menceritakan saat-saat mendapatkan perlakukan diskriminatif dari ibu mertuanya dan ditambah ketika suami meninggal dunia. Subjek sangat kehilangan suami yang dicintainya karena sesekali subjek terus memandangi foto suaminya yang terpajang di dinding ruang tamu subjek. Setelah wawancara pada pertemuan kedua selesai, subjek meneruskan membuat pesanan donat untuk pengajian pada malam jumat di masjid dekat rumahnya. Pada pertemuan ketiga, peneliti melihat kegiatan subjek berdagang nasi uduk di pasar sentiong pada pukul pagi. Subjek sangat cekatan dalam melayani pembelinya dan sesekali subjek menebar senyumnya untuk mengucapkan terima kasih kepada para pembelinya. Interaksi subjek dengan para pedagang lainnya tampak akrab, terkadang subjek berbincang kepada para pembelinya yang makan di tempat. Ketika tidak ada pembeli yang datang, peneliti hanya berbincang ringan dengan subjek sambil menikmati nasi uduk buatannya.

3 Hasil Wawancara Masa lalu subjek Subjek A pada masa lalunya sebagai seorang ibu rumah tangga yang tinggal di rumah ibu mertua bersama suaminya. Suaminya memliki latar belakang pekerjaan sebagai seorang supir truk pengangkut kayu lintas Sumatera. Subjek menikah dengan suaminya pada usia 24 tahun dan di karunia seorang anak lakilaki. Suami subjek jarang sekali berada dirumah, suaminya hanya pulang 5 hari sekali. saya nikah dengan suami pas umur 24 tahun mas hmm sekarang udah punya anak satu suami saya kan supir truk mas yang ngangkut kayu dari bitung ke daerah Palembang. Pulangnya 5 hari sekali mas. Kangen lah mas sama suami kalo dia ga pulang-pulang hehehe pikirannya was-was aja saya mah. Subjek tinggal di rumah mertua bersama ibu dan ayah dari suami subjek serta adik-adik dari suaminya. Subjek dan suami belum mampu untuk membeli rumah atau sekedar mengontrak rumah karena penghasilan yang dimiliki oleh suami subjek masih belum mencukupi saat di rumah mertua. Ketika masih di rumah mertua, subjek membantu mertuanya berdagang makanan kecil dan bahanbahan sembako di depan rumahnya. waktu itu saya sama alm. suami tinggal di rumah mertua bareng sama orang tua suami dan adek-adeknya mas. Hmmm waktu itu saya sama suami belum bisa beli rumah atau ngontrak mas karna kerjaan suami Cuma supir truk, kaga cukup buat ngontrak. Buat makan aja udah alhamdullilah hehehe di rumah mertua saya bantuin jualan makanan kecil gitu mas kayak chiki, wafer sama barang sembako kayak beras, minyak goreng, bumbu dapur hmmm macemmacem deh mas. Ya saya mah tau diri aja udah numpang masa ga bantu-bantu hehehehe.

4 32 Pada awal subjek terinfeksi HIV/AIDS diketahui karena subjek sering mengalami sakit-sakitan seperti panas, batuk, dan flu. Subjek memutuskan untuk memeriksakan diri ke puskesmas dan ketika melakukan cek darah dokter mengatakan bahwa subjek positif HIV/AIDS. awalnya saya sakit panas, batuk sama pilek mas panas saya tinggi tiap malem dan saya takutnya kena demam berdarah akhirnya saya ke puskesmas. Pas di cek darah katanya saya kena HIV mas saya disuru mastiin ke rumah sakit untuk uji lab katanya. Subjek langsung shock dan kaget dengan status positif HIV, subjek merasa dirinya bukanlah seorang pekerja seks tetapi bisa terkena penyakit tersebut. Subjek juga merasa tidak melakukan hubungan seksual dengan siapapun terkecuali dengan suaminya. Subjek langsung menanyakan kepada suaminya tentang penyakit tersebut dan akhirnya suaminya mengakui bahwa dirinya sering melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks saat dirinya bekerja sebagai supir truk. saya langsung kaget mas shock berat. Saya ngerasa bukan PSK tapi kenapa saya bisa kena HIV ya saya hubungan intim sama suami doang mas. Pas itu saya langsung Tanya ke suami saya, saya paksa dia buat ngaku, saya teken terus ya akhirnya dia ngaku juga. Katanya suami saya maen sama PSK saat nganter kayu ke lintas sumatera mas. Saya marah mas, kenapa dia ngelampiasinnya ke cewe laen. Akhirnya saya bawa dia ke puskesmas untuk cek darah dan dokter bilang kalo suami saya kena HIV juga. Suami subjek meninggal pada usia 35 tahun karena penyakit demam yang berkepanjangan. Di saat subjek membutuhkan dukungan dan membesarkan anaknya, subjek malah ditinggalkan suami untuk selamanya. suami meninggal karna sakit panas, panasnya ga turun-turun beberapa minggu. Kalo siang adem, malem panas lagi. Saya minumin obat panas aja mas tapi ga sembuh-sembuh. Akhirnya suami meninggal bulan desember Usianya udah 35 tahun mas. Saya sedih mas pas saya kena penyakit ini

5 33 suami malah ninggalin saya untuk selamanya. Ga ada yang nemenin saya lagi apalagi anak masih kecil mas. Mertua dan keluarga dari suami sudah mengetahui dirinya terinfeksi HIV. Sikap mertua dan keluarga mulai mengarah kepada stigma dan diskriminasi seperti memisahkan piring, sendok dan gelas yang subjek gunakan. Mertua juga sudah mulai sinis terhadap subjek. semenjak suami meninggal ya mas, ibu mertua mulai sinis gitu ngeliat saya piring, sendok dan gelas aja saya dibedain. Saya jadi sering di kamar aja mas tertekan saya mas kalo di rumah mertua. Karena sudah tidak nyaman dengan situasi di rumah mertua, subjek memutuskan untuk meninggalkan rumah mertua dan tinggal di sebuah rumah kontrakan di daerah kresek Balaraja. Subjek menata hidup baru bersama anaknya. saya lama-lama ga kuat mas di rumah mertua anak saya juga diperlakuinnya beda, kurang di sayang gitu sama neneknya. Saking udah ga kuatnya saya pindah mas, saya izin sama ibu mertua untuk pindah. Saya pindah ke rumah kontrakan ini mas. Deket pasar kresek mas enak bisa sekalian jualan. Ini rumah ngontrak awalnya pake uang tabungan saya sama suami mas. Ya lumayan lah dikit-dikit cukup mas hehehe. Untuk nyambung hidup saya jualan nasi uduk mas lumayan saya dikit-dikit bisa masak mas hehehe. Tahap derita Ketika subjek mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS, subjek merasa perasaannya hancur dan menjadi pemurung. Dirinya merasa malu untuk keluar rumah. Subjek juga takut apabila anaknya tertular HIV/AIDS juga. pas saya tau kena HIV saya kaget mas, disitu saya langsung ngerasa hancur mas hidup. Saya Cuma ibu rumah tangga biasa tapi kenapa bisa kena HIV awalnya saya marah banget sama suami dia nularin penyakit itu ke saya. Badan saya sering lemes mas, saya sering tiduran aja di kamar ngurungin diri aja sama anak males ngapa-ngapain mas rasanya.

6 34 Ketika suami meninggal, subjek merasa hidupnya tidak berarti lagi karena subjek merasa tidak ada yang memberi semangatnya. Di tambah dengan mertua dan tetangga yang mengarah pada diskriminasi. pas suami saya meninggal, saya makin terpukul mas udah ga ada yang ngasih semangat lagi mas. Berasa hidup seorang diri rasanya hidup udah ga berarti lagi mas. Mertua udah sinis sama tetangga juga sering ngomongin saya di belakang mas saya mah diem aja mas mau lawan ya gimana. Subjek juga memiliki ketakutan tidak bisa merawat dan membesarkan anaknya karena subjek tidak bekerja dan selama ini hanya mendapat nafkah dari suaminya. Subjek hanya memiliki tabungan yang hanya bisa menghidupi kebutuhan sehari-harinya. ya saya takut aja mas ga bisa ngerawat anak karna saya ga kerja mas dapet uang aja dari suami saya dulu. Mau kerja juga kerja apa ya mas saya lulusan SMP umur udah 37. Cuma bisa ngandelin suami nyari uang. Waktu itu saya punya pikiran kalo anak saya ga bisa makan mas. Penerimaan Diri Semenjak subjek tinggal bersama anaknya di rumah kontrakan dirinya mulai bisa menerima keadaan yang dialaminya. Bagi subjek yang terpenting adalah bisa menghidupi anaknya sampai besar dan selalu berdoa kepada Tuhan yang maha esa. ya pas saya pindah ke rumah kontrakan berasa memulai hidup baru lagi aja. Sekarang tinggal sama anak doang. Ga ada ibu mertua yang sinis, tetangga baru yang penting sekarang mah saya bisa ngerawat anak, bisa sampe gede biar jadi anak yang sukses jangan kayak ibu bapaknya lah yang penting hehehe saya juga terus berdoa sama allah biar bisa dikasih umur panjang, rezeki yang melimpah sama di kasih kesehatan amiin. Subjek merasa bersyukur karena karena allah memberikan ujian kehidupan ini karena allah masih sayang kepada subjek dan anaknya. Subjek merasa yang

7 35 terpenting saat ini adalah masih bisa diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan ini meski dalam kondisi dirinya terinfeksi HIV/AIDS. sekarang mah bersyukur aja mas, saya juga mikirnya kalo allah ngasih ujian ini karna allah sayang sama saya dan anak saya. Yang penting mah jaga kondisi kesehatan biar bisa tetep ngerawat anak sampe gede. Ga apa-apa saya HIV mas yang penting saya tetep sehat aja. Hal yang menurut subjek paling berharga adalah anaknya. Bagi subjek anaknya yang menjadi semangat subjek untuk tetap bertahan hidup dan menerima kehidupan yang di jalaninya. anak yang paling berharga bagi hidup saya mas, dia itu penyemangat saya semoga dia kalo udah gede bisa bahagiain ibunya. Penemuan Makna Subjek memaknai peristiwa yang dialami oleh dirinya dengan berpikir bahwa masalah hidup ini adalah bentuk cobaan yang diberikan allah kepada dirinya dan dirinya harus bisa menerima keadaan hidup ini dengan cara bersyukur atas setiap nikmat yang allah berikan. hmmm ya saya mikirnya mah apa yang saya terima sekarang harus saya jalanin, masalah hidup ini kan cobaan dari allah ya mas, allah brarti masih sayang sama saya jadi saya terima aja dan tetep bersyukur. Subjek memiliki tujuan hidup ke depannya seperti bisa membahagiakan anaknya, mencukupi kebutuhan anak, anak harus memiliki pendidikan yang setinggi-tingginya dan bisa menjadikan hidup ini lebih berarti. ya sekarang mah yang penting bisa nyukupin kebutuhan anak, anak saya harus sekolah yang setinggi-tingginya mas biar bisa bikini bunya bangga.

8 36 Subjek juga menginginkan tetap berdagang nasi uduk di pasar sentiong agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Subjek berharap dengan berdagang nasi uduk dirinya bisa membangkitkan kepercayaan diri terhadap lingkungan. ya semoga saya bisa terus dagang nasi uduk mas, karna itu sumber kehidupan saya darimana lagi saya bisa nyari uang kalo bukan dari dagang nasi uduk. Jualan nasi uduk ini juga bisa ngebuat saya kenal sama lingkungan mas kalo dulu pas di rumah mertua saya cuma bisa diem di kamar, nangis,sedih. Kalo sekarang saya bisa kenal orang, ngobrol sama penjual lain. Lebih seneng lah mas sekarang hehehe. Realisasi makna Subjek melakukan kegiatan-kegiatan terarah seperti berdagang nasi uduk setiap pagi di pasar sentiong Balaraja serta menerima pesanan kue pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Hal tersebut dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan anak dan dirinya, hal tersebut dilakukan agar dirinya tidak selalu meratapi keadaan yang dialami. saya kan ibu rumah tangga biasa mas paling kerjaannya nyuci, masak, nyapu dan ngepel. Saya setiap pagi jualan nasi uduk dan kadang suka dapet pesenan buat kue pengajian mas kayak lontong isi, onde-onde sama lemper paling mas. Subjek sangat senang sekali menjalani kegiatan tersebut karena dirinya mendapat kepercayaan dari tetangga-tetangganya untuk membuat kue pengajian. Menurut subjek, tetangganya dapat menerima keadaan dirinya seperti saat ini dan memberdayakan dirinya sebagai seorang terinfeksi HIV/AIDS. ya selama pekerjaan saya halal mah saya seneng-seneng aja mas. Tetangga saya yang baru ini lebih nerima saya mas mereka tau saya HIV mas, saya cerita sama mereka tapi mereka ga ngejauhin saya mas. Setiap bulan saya kumpul-kumpul arisan RT sama tetangga di sini mas. Saya seneng mas dapet kepercayaan untuk nerima pesenan kue pengajian ya buat nambah-nambah penghasilan hehehe. Mereka mau makan makanan buatan saya mas. Seneng makanya saya mas.

9 37 Nilai penghayatan Setelah subjek terinfeksi HIV/AIDS, subjek menjadi seorang muslim yang taat. Subjek menjadi rajin sholat dan selalu berdoa kepada allah untuk meminta ampun atas kehidupan yang terjadi pada dirinya. semenjak saya kena HIV mas, saya jadi rajin sholat mas, berdoa minta sama allah agar selalu diberikan kemudahan dan berkah mas. Saya juga selalu berdoa agar anak saya engga tertular HIV juga, bisa hidup mapan dia nanti kalo udah gede. Subjek juga masih memiliki nilai cinta kasih sayang terhadap alm. suaminya. Subjek menganggap bahwa biarpun suaminya telah menularkan penyakit HIV kepada dirinya tetapi subjek masih sangat mencintainya dan saat ini masih ada rasa kehilangan sosok suami di dalam dirinya. ya seburuk-buruknya suami saya mas saya masih cinta sama almarhum suami saya. Dia udah menafkahi saya, waktu itu nyemangatin saya juga ya sekarang dia udah damai mas disana. Dengan subjek mendekatkan diri kepada allah, subjek merasa sudah dapat menerima keadaan dirinya dan bisa lebih menjalani kehidupan yang lebih baik lagi serta selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan allah kepada dirinya. Kehidupan Bermakna Subjek saat ini lebih memiliki semangat hidup, semangatnya direalisasikan ke dalam pekerjaan subjek sebagai pedagang nasi uduk dan membuat kue pesanan pengajian. Makna hidupnya di dapatkan dari pekerjaan dan rasa syukur subjek kepada sang pencipta.

10 38 saat ini saya lebih bersyukur mas lebih bersemangat nyari uang buat hidup anak. Merasa seneng karna tetangga mau menerima saya. Apa jadinya mas saya kalo dulu masih tinggal di rumah mertua, saya bisa stress mas, terpuruk banget pastinya. Subjek memiliki harapan ke depannya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Serta berharap penyakitnya tersebut bisa di sembuhkan dan subjek berpesan kepada para penderita HIV/AIDS terutama ibu rumah tangga bahwa sebagai seorang istri lebih dapat mengontrol perilaku seksual suami serta harus tetap tabah dalam menjalani kehidupan ini. semoga saya bisa ngejalanin kehidupan ini yang lebih baik lagi ya mas bisa ngebahagiain anak sampe anak saya besar nanti. Semoga penyakit yang ada di dalam diri saya ini bisa sembuh atau ya membaiklah mas. Pesan saya sih kita sebagai istri harus bisa ngontrol suami kita agar engga maen sama PSK mas dan buat yang udah kena penyakit HIV ini kita harus sabar dan tabah aja buat ngejalaninnya Analisis Kasus Subjek 1 Menurut subjek dirinya terinfeksi HIV/AIDS kerena tertular oleh suami yang sering melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks saat suaminya bekerja sebagai sopir truk di lintas Sumatera. HIV hanya ditularkan dari orang satu kepada yang lainnya melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu (Yatim, 2001). Kemungkinan subjek tertular HIV pada saat berhubungan seks dengan suami yang sudah terlebih dahulu terinfeksi HIV. Ketika pertama kali subjek mengetahui dirinya terinfeksi HIV, subjek mengalami shock yang berat, perasaannya hancur dan menjadi pemurung. Penderitaannya tersebut bertambah ketika suaminya meninggal, subjek berada di dalam masa crisis dimana subjek sudah merasa hidupnya tak berarti lagi karena

11 39 subjek merasa hidupnya tak ada lagi yang memberikan semangat kepada dirinya. Perlakuan mertua yang diskriminatif membawa subjek pada masa isolation. Subjek merasa tidak mendapatkan dukungan sosial dari keluarga dan di tambah dengan ketakutan subjek tidak bisa merawat serta membesarkan anaknya karena subjek tidak bekerja. Keputusan subjek untuk meninggalkan rumah mertuanya membuat hidup subjek tenang dan tidak tertekan. Subjek memilih tinggal bersama anaknya di suatu rumah kontrakan. Keputusan subjek merupakan suatu pilihan yang dimiliki manusia, bahwa manusia memliki kebebasan untuk menentukan apa yang dianggap penting dan baik bagi dirinya. Subjek yang awalnya merasa sedih dan tertekan mampu mengubah sikap dengan lebih tabah dan ikhlas. Bagi subjek yang terpenting adalah bisa menghidupi anaknya sampai besar dan selalu bersyukur atas kehidupan yang diberikan Allah kepada dirinya meski dalam kondisi dirinya terinfeksi HIV/AIDS. Proses penerimaan diri telah membuat subjek menjadi lebih ikhlas. Menurut Frankl, ketika seseorang dihadapkan pada suatu peristiwa yang tidak menyenangkan atau suatu penderitaan, sedapat mungkin jika dapat di hindari atau diatasi maka kita perlu mengatasinya. Namun demikian, jika penderitaan itu adalah suatu yang tidak dapat diubah maka kunci untuk dapat menemukan makna hidup adalah dengan menerimanya (Frankl, 2003). Menurut Frankl penderitaan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari maka segala sesuatu harus diterima dan mencari apa makna dibaliknya akhirnya

12 40 subjek mampu menemukan makna dari peristiwa yang dialaminya. Subjek memaknai peristiwa yang dialaminya dengan berpikir bahwa masalah hidup ini adalah bentuk cobaan yang diberikan Tuhan kepada dirinya dan dirinya harus bisa menerima keadaan hidup ini dengan cara bersyukur atas setiap nikmat yang Tuhan berikan. Penemuan makna hidup akan memberikan pedoman dan arah hidup subjek dalam menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup subjek adalah dapat membahagiakan anaknya, mencukupi kebutuhan anak dan bisa menjadikan hidup ini lebih berarti lagi. Makna hidup yang diperoleh subjek bersumber dari Creative Values dimana subjek melakukan kegiatan-kegiatan terarah dengan berdagang nasi uduk setiap pagi di pasar sentiong Balaraja serta menerima pesanan kue pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Subjek sangat senang menjalani kegiatan tersebut karena dirinya mendapat keprcayaan dari tetangga-tetangganya untuk membuat kue pengajian. Experiential Values juga membantu subjek dalam menemukan makna hidup dengan selalu berdoa kepada Allah untuk memohon ampun atas kehidupan yang terjadi pada dirinya. Menurut Frankl, manusia berbicara kepada Tuhan melalui doa dan ibadah, sedangkan Tuhan menurunkan petunjuknya kepada manusia antara lain melalui ilham, dan ilham ini pada kenyataannya sering berupa suatu pemahaman utuh dan menyeluruh (insight) atas suatu masalah, termasuk masalah-masalah yang berkaitan dengan diri sendiri (self insight). Musibah dianggap sebagai ujian Tuhan

13 41 yang harus dijalani dengan sabar dan tabah karena yakin bahwa dibalik peristiwa itu ada hikmahnya. Sikap hidup seperti inilah tampaknya yang merupakan salah satu unsur ketahanan peribadi dalam menghadapi berbagai peristiwa tragis. Attitudinal Values juga membantu subjek untuk menerima dengan tabah dan ikhlas segala bentuk penderitaan. Ketika subjek dapat menerima dan menjalani kehidupan ini dengan lebih semangat maka subjek telah berhasil mencapai kebermaknaan hidup yang ditandai dengan gairah hidup, semangat hidup, tujuan hidup jelas, kegiatan terarah dan tabah dalam menghadapi penderitaan. Manusia pada hakikatnya memiliki harapan di masa mendatang. Melalui penemuan makna dan penghayatan hidup subjek memliki harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi dan bisa membahagiakan anak sampai besar nanti. Melalui harapan dapat diketahui bahwa subjek telah mampu menemukan makna hidup sehingga memiliki tujuan untuk kehidupan mendatang. Harapan subjek juga bisa menjadi sumber makna hidup berupa Hopeful Values. Pengharapan mengandung makna hidup karena adanya keyakinan akan terjadinya perubahan yang lebih baik, ketabahan menghadapi keadaan buruk saat ini dan sikap optimis menyongsong masa depan (Bastaman, 2007). Menurut Frankl, jika makna hidup berhasil ditemukan oleh seseorang maka akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan yang berarti dan pada akhirnya akan menimbulkan perasaan bahagia (happiness). Setelah subjek berhasil menemukan makna hidup dan menghayatinya maka kebahagiaan adalah

14 42 implikasinya. Subjek merasa bahagia dengan kondisinya saat ini dan memiliki semangat, semangatnya tersebut direalisasikannya ke dalam pekerjaan subjek sebagai penjual nasi uduk dan membuat pesanan kue. Bagi subjek yang terpenting adalah dapat mencukupi kebutuhan hidup subjek dan anaknya. Adapun tema yang muncul pada subjek 1, secara ringkas dapat dilihat dalam tabel 1 sebagai berikut : No Tema Analisa 1 Tahap derita Subjek merasa perasaannya hancur, menjadi pemurung, merasa malu dan takut anaknya tertular HIV/AIDS juga. Ketika suaminya meninggal, dirinya merasa tidak berarti lagi karena tidak ada yang memberinya semangat. 2 Tragic Events Sikap mertua yang mulai mengarah kepada stigma dan diskriminasi seperti memisahkan alat makan subjek dan mertua juga sudah mulai sinis terhadap subjek. 3 Kebebasan Subjek memilih untuk meninggalkan rumah mertuanya dan menjalani hidup baru serta lingkungan yang baru di rumah kontrakannya. 4 Dukungan Sosial Subjek mendapatkan dukungan serta kepercayaan dari lingkungan untuk membuat pesanan kue pengajian 5 Penerimaan Diri Subjek menerima kondisinya sebagai penderita HIV dan tetap bersyukur kepada Tuhan serta menerimanya

15 43 dengan penuh ketabahan. 6 Penemuan Makna Subjek memaknai peristiwa hidupnya sebagai cobaan yang diberikan Tuhan kepada dirinya dan tetap bersyukur menjalaninya. 7 Tujuan Hidup Subjek ingin membahagiakan anaknya, mencukupi kebutuhan anak dan anak harus memiliki pendidikan yang tinggi serta menjadikan hidup ini berarti. 8 Realisasi Makna Subjek berdagang nasi uduk dan menerima pesanan kue pengajian. Hal tersebut dilakukan agar subjek tidak selalu meratapi keadaan yang dialami 9 Kebermaknaan hidup Subjek menjadi lebih semangat, makna hidupnya di dapatkan dari pekerjaannya dan tetap bersyukur kepada Tuhan. 10 Harapan Dapat menjalani kehidupan yang lebih baik serta berharap penyakitnya bisa di sembuhkan. 11 Bahagia Subjek merasakan kebahagiaan sebagai efek dari makna

16 Identitas Subjek 2 Nama Inisial Umur Agama Status Pekerjaan D.R 24 Tahun Islam Cerai hidup memiliki anak Sales promotion girl Hasil Observasi Subjek seorang ibu rumah tangga yang masih berusia 24 tahun. Subjek memiliki paras yang cantik, memiliki tinggi badan sekitar 170 cm, memiliki kulit putih dan rambut panjang lurus. Saat pertemuan pertama, peneliti bertemu dengan subjek di sebuah mall di daerah Tangerang. Subjek tampak terlihat lelah karena baru saja pulang dari tempat kerjanya. Subjek baru sedikit terbuka dalam menceritakan pengalaman masa lalunya. Subjek mulai menceritakan ketika masa-masa pacarannya saat peneliti mengantarkannya pulang ke rumah mengunakan sepeda motor. Subjek juga mulai menceritakan ketika orang tua subjek tidak menyetujui dirinya dengan pacarnya dulu. Subjek mulai terlihat terbuka.

17 45 Subjek memiliki satu orang anak. Subjek tinggal bersama ibu dan kakakkakaknya di sebuah rumah padat penduduk di daerah Tangerang. Rumah subjek terletak di tengah-tengah sebuah gang. Ketika subjek sampai di rumah, ibu subjek dan anaknya sedang bermain di halaman depan rumahnya. Ketika subjek membuka pintu pagar rumah, anak subjek langsung tertawa dan menghampiri subjek. Pada pertemuan kedua, subjek meminta proses wawancara dilakukan di tempat yang sepi agar proses wawancara lebih kondusif. Wawancara akhirnya dilaksanakan di sebuah pusat jajanan di daerah Curug kabupaten Tangerang. Kondisinya yang tidak terlalu bising membuat proses wawancara berjalan dengan baik. Subjek lebih terbuka dalam menceritakan masa lalunya, saat dirinya terinfeksi HIV/AIDS dan perasaan dirinya hingga bisa sampai saat ini. Subjek beberapa kali meneteskan air mata ketika menceritakan pengalaman hidupnya Hasil Wawancara Masa lalu subjek Subjek seorang wanita usia 24 tahun yang memiliki pekerjaan sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Pada tahun 2007 subjek memiliki seorang pacar. pada saat awal pacaran, pacar subjek terlihat seperti pria baik-baik tetapi setelah menjalani beberapa bulan pacaran mulai terlihat perilaku pacar subjek yang tidak baik. Pacar subjek seorang pemabuk, pemakai ganja dan pengguna narkoba suntik (penasun).

18 46 pekerjaan saya sebagai SPG di perusahaan rokok mas ya kalo ada event saya kerja mas. Waktu itu saya punya pacar, pas awal-awal mah keliatan baik orangnya pendiem, eh pas beberapa bulan ternyata di peminum mas, make ganja sama nyuntik ya saya taunya pernah diajak dia nongkrong aja tapi saya ga ditawarin sama dia. Ya biarpun dia begitu, dulu mah cinta-cinta aja mas namanya juga masih sekolah seneng pacaran hehehe. Pada suatu ketika, subjek diajak ke kontrakan pacarnya dan subjek diajak berhubungan seksual dengan pacarnya. Setelah dari kejadian itu intensitas hubungan seksual subjek dengan pacarnya semakin meningkat, pada beberapa bulan berikutnya subjek merasakan mual-mual serta terlambatnya menstruasi lalu subjek akhirnya memeriksakan diri dengan alat cek kehamilan dan hasilnya positif hamil. ya saya awalnya maen-maen ke kontrakan pacar, masih sekedar ngobrolngobrol biasa aja eh pas beberapa kali maen kesana saya di ajak hmmm hubungan seksual sama dia mas ya awalnya saya nolak tapi di paksa-paksa terus ya sudah terjadilah. Pas dari ML pertama itu, lama-lama jadi sering mas kita ML ya suka sama suka aja mas. Setelah itu ko saya mual-mual ya, awalnya mah saya kira masuk angin, saya dikerokin sama ibu saya, tapi masih sering mual terus-terusan dan saya coba cek pake test pack dan hasilnya saya positif mas. Subjek membicarakan hal tersebut kepada pacarnya dan subjek meminta ingin di nikahkan kepada pacarnya. Subjek pada awalnya tidak memberi tahu kondisinya yang sedang hamil kepada ibu serta keluarganya karena merasa malu dan ibu subjek dari awal sudah tidak setuju dirinya berpacaran dengan pacarnya tersebut. saya ngomong langsung ke pacar saya kalo saya hamil pacar engga percaya waktu itu, yaudah saya tunjukin aja tuh hasilnya. Saya bilang ke dia nikahin aku, aku udah hamil gini kasian janinnya ya dia sih bilang iya iya aja. Saya engga ngomong dulu mas ke ibu malu saya mas, nanti aja kalo perut udah mulai membesar baru saya ngomong. Ibu soalnya rada kurang setuju mas sama pacar saya, ibu saya engga seneng sama kelakuannya.

19 47 Pada saat subjek mengandung anaknya, subjek mendapatkan cerita dari temannya bahwa pacar subjek tersebut terinfeksi HIV/AIDS karena sebagai pengguna narkoba jarum suntik (penasun). Subjek langsung bertanya kepada pacarnya dan pada akhirnya pacar subjek mengaku bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS. ya awalnya temen saya maen ke rumah mas, cerita-cerita segala macem deh pokoknya terus temen saya bilang kalo pacar saya kena HIV, saya kaget yang bener lo? temen saya sih bilangnya tau dari temen pacar saya dan selang beberapa hari saya temuin pacar saya, saya ngomong baik-baik sama dia dan akhirnya setelah saya desek-desek terus akhirnya dia ngaku kalo dia HIV. Saya disitu langsung stress mas waduuh saya takut kena juga mas. Wah pikiran langsung kacau dah mas pas itu. Subjek langsung kaget dan takut karena dirinya akan terinfeksi HIV/AIDS juga. Subjek ditemani oleh temannya memberanikan diri untuk memeriksakan darah dan tes HIV di rumah sakit Tangerang untuk mengetahui dirinya positif HIV atau tidak. Setelah tes darah dan tes HIV dilakukan, dokter mengatakan bahwa hasil darah dan tes HIV mengindikasikan subjek positif HIV. Setelah mendengar hasil tersebut subjek langsung menangis dan takut. Subjek tidak berani pulang ke rumah karena merasa malu kepada ibu dan kakak-kakaknya, subjek memilih untuk menginap sementara di rumah temannya. akhirnya saya ke RSUD Tangerang ditemenin sama temen saya, disitu saya cek darah, tes HIV dan pas hasilnya keluar dokter bilang saya positif HIV. Wah disitu mah saya rasanya pengen teriak mas saya nangis disitu. Gimana ya mas saya engga nyangka aja kalo saya bisa begini pikiran langsung kacau mas. Di motor saya nangis aja mas sambil diboncengin temen, ga nafsu makan rasanya pengen mati aja mas. Saya ga mau pulang ke rumah saya takut malu mas sama ibu. Gimana rasanya kalo ibu tau saya begini. Setelah kehamilannya beberapa bulan dan perut subjek sudah mulai terlihat membesar, subjek memberitahu kondisi yang dialaminya kepada ibu dan

20 48 keluarganya. Ibu subjek setelah mendengar hal tersebut langsung marah, kesal dan bahkan tekanan darah yang dimiliki ibu subjek sempat tinggi setelah ibunya mendengar cerita tersebut. pas kondisi perut saya yang sudah membesar mas, saya ngeberaniin diri buat cerita sama ibu, saya ga tau harus gimana lagi mas udah ngerasa ngecewain ibu. Ibu marah, kesel mas dan darah tinggi ibu naik mas, kepalanya pusing. Saya nyoba ngomong pelan-pelan sama ibu, ibu lama-lama akhirnya nerima mas mungkin naluri seorang ibu ya mas. Yang ibu saya takutin katanya anak yang ada dalam kandungan saya mas, takut kena HIV juga katanya. Tapi ibu tetep support saya mas. Akhirnya subjek menikah dengan pacarnya, sampai anak subjek lahir pada tahun 2009 dengan kondisi sehat. Pada pernikahan yang ke satu tahun lima bulan, suami subjek menceraikan subjek dengan alasan sudah memiliki pasangan baru. Subjek merasa hancur perasaannya, disaat kondisi dirinya baru memiliki anak dan dirinya terinfeksi HIV suami meninggalkan dirinya. Akhirnya subjek beserta anaknya tinggal bersama ibu dan kakak-kakaknya. Ibu subjek tetap memberikan semangat kepada subjek dan anaknya. pada bulan juli 2008 saya dan pacar melakukan resepsi pernikahan sederhana di rumah saya mas terus pada januari 2009 anak saya lahir mas lucu banget, di pikiran saya engga nyangka aja saya udah jadi ibu. Terus yang bikin saya hancur adalah hmmm suami ninggalin saya pas ya pernikahan baru jalan setahun lima bulan lah. Dia gugat cerai saya, alesannya udah ada pasangan lagi katanya. Ibu nyaranin saya untuk ngelepas dia, emang dasarnya ibu udah ga setuju dari awal makanya dia nganjurin gitu. Saya disitu marah mas sama suami karna saya mikirnya anak kita masih baru banget lahir gitu loh, masa lo mau ninggalin gitu aja, siapa loh yang mau nafkahin ini anak emang itu suami ga bertanggung jawab mas, mau nikmatnya doang. Tahap Derita Ketika subjek memeriksakan diri untuk tes darah dan tes HIV bersama temannya di rumah sakit Tangerang. Hasil tes tersebut menyatakan bahwa subjek

21 49 positif HIV/AIDS. Setelah mendengar hasil tersebut subjek langsung meneteskan air mata, subjek merasa takut untuk pulang ke rumah, ada rasa ingin mati dalam diri subjek karena merasa malu di usia subjek yang masih muda tersebut sudah mendapatkan penyakit HIV/AIDS. Timbul rasa marah pada diri subjek, subjek merasa masa depannya sudah hancur. Penderitaan subjek di tambah dengan lingkungan sekitar subjek yang menjudgement subjek sebagai wanita yang rusak dan kotor karena hamil di luar nikah dan terinfeksi HIV/AIDS juga. Subjek hanya bersikap acuh tak acuh saja terhadap apa yang dikatakan oleh tetangganya. awalnya tetangga sih biasa aja mas karena mereka belum tau, tapi lama kelamaan namanya juga mulut manusia ya mas pasti nyebar juga. Pas mereka tau saya HIV langsung pada sinis gitu mas kalo ngeliat saya apalagi kalo saya pulang kerja. Mereka men-judgement saya sebagai cewe ga bener mas campur aduk deh mas saya di mata tetangga tapi say amah bodo amat lah, ga terlalu peduli sama mereka, mereka mau ngomong apa juga ga guna buat saya. Subjek juga memikirkan mengenai ketidaksetujuan ibunya untuk menikahkan subjek dengan mantan suaminya karena ibunya merasa pria tersebut bukan dari pria baik-baik. Dari hal tersebut subjek mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibu subjek karena memikirkan masalah yang dialami subjek. Penerimaan Diri Subjek sudah bisa menerima keadaan dirinya sebagai seorang yang terinfeksi HIV/AIDS. Subjek merealisasikannya dengan cara bekerja untuk anaknya yang masih berusia 5 tahun. Subjek merasa di usianya yang masih muda tersebut, harus bisa bangkit dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

22 50 untuk saat ini saya sudah nerima-nerima aja mas, saya kerja jadi SPG buat menuhin kebutuhan anak, anak kan sekarang udah mau TK mas ya pastinya harus banyak uang untuk biaya pendidikan anak pendidikan dia masih panjang kan mas. Subjek tidak ingin dirinya terus menerus terpuruk dalam keadaan yang seperti ini. Yang terpenting bagi subjek adalah menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena penyakit dan menjaga serta merawat anak. ya sekarang mah saya mikirnya buat apa ngerenungin nasib terus, yang penting mah jalanin aja. HIV ini kan bisa diatasi dengan minum obat ya mas awalnya saya rutin mas minum obat ARV atas anjuran dokter dua kali sehari tapi lama kelamaan mulai bosen minum obat terus mas akhirnya saya stop tapi saya tetep minum vitamin buat daya tahan tubuh. Penemuan Makna Subjek memaknai peristiwa hidupnya dengan lebih berhati-hati untuk memilih pasangan. Subjek tidak menginginkan kejadian masa lalunya tersebut terulang kembali. Subjek tidak ingin kembali salah memilih pasangan hidupnya. saat ini saya jadi lebih berhati-hati lagi untuk memilih pasangan mas, saya engga mau kayak dulu lagi. Saya engga mau lagi untuk gampang diajak maen sama cowo mas saya kena penyakit ini karena saya yang terlalu gampang nerima ajakan cowo. Saya sekarang mau menatap ke depan yang lebih baik lagi. Saya pengen nyari ayah untuk anak saya mas yang bisa nerima saya dengan kondisi saya yang kayak gini. Umur saya masih muda mas untuk ke depannya masih banyak harapan. Ibu tetep terus ngedukung saya. Subjek memiliki tujuan hidup ke depannya dengan cara tetap bekerja keras untuk menafkahi anak beserta orangtuanya. Bagi subjek hal yang paling berharga saat ini adalah ketika ibu berserta keluarga sudah mau menerima kondisi subjek saat ini serta anak yang tetap menjadi dorongan motivasi bagi dirinya. yang paling berharga saat ini ya ketika ibu saya sama keluarga sudah bisa bisa nerima saya yang kayak gini dan mau menerima serta merawat anak saya mas. Dorongan saya untuk tetap bekerja ya karna anak mas, ibu dan kakak-

23 51 kakak saya. Saya pengen buktiin kalo saya bisa tetep nyari uang meski dalam kondisi yang kayak gini mas. Realisasi Makna Subjek saat ini memiliki kegiatan sebagai seorang karyawan sales promotion girl (SPG) di salah satu perusahaan rokok. Subjek sering ditempatkan kerja di berbagai wilayah seperti Bali, Bandung, Surabaya, Makasar dan wilayah lainnya. Subjek memanfaatkan kerja di luar kota sebagai sarana traveling bersama teman-temannya karena subjek sangat menyukai traveling. Hal tersebut dilakukan sebagai penghilang stress bagi dirinya. saya kan sering ditempatkan kerja di daerah bandung, Surabaya, bali sampe daerah makasar jadi kesempatan itu saya gunain buat sekalian traveling sama temen-temen mas ya biar saya engga stress aja mas, kan kalo di rumah terus mumet banget pikiran mas kalo anak sih sama neneknya di rumah mas. Subjek sangat menyenangi pekerjaannya sebagai seorang sales promotion girl (SPG) karena pekerjaan tersebut untuk mencukupi kebutuhan diri dan anaknya. Yang terpenting bagi dirinya adalah tetap bekerja dengan penuh semangat karena pekerjaan tersebut membuat dirinya menghilangkan kepenatan yang ada pada dirinya. ya saya enjoy aja mas ngejalanin pekerjaan jadi spg karna pada dasarnya kan saya kerja buat kebutuhan anak ya sekalian holiday juga mas kalo saya di tempatin di luar kota. Nilai Penghayatan Semenjak subjek terinfeksi HIV/AIDS, dirinya menjadi seorang muslim yang taat beribadah. Subjek sholat dan berdoa memohon ampun atas segala perbuatan dan dosa yang dilakukannya saat masa lalu. Setelah subjek menjadi

24 52 seorang yang taat beragama, dirinya mendapatkan dorongan spiritual dan subjek merasa bahwa Allah tetap selalu memberikan jalan kehidupan bagi dirinya. dengan di kasihnya penyakit ini sama Allah, saya jadi sering berdoa dan sholat mohon ampun sama Allah atas kesalahan masa lalu saya mas saya mikirnya mas ini merupakan hasil dari kelakuan saya saat dulu ya saya ngelakuin hubungan seksual di luar nikah kan sebenernya perbuatan dosa mas yang dilarang agama jadi inilah cobaan yang saya terima dari Allah. Ada nilai cinta kasih sayang yang dimiliki oleh subjek, cinta kasih sayang tersebut di berikannya kepada anak, ibunya yang selalu mendukung dan memberi semangat subjek dan kakak-kakaknya yang masih tetap menerima subjek walaupun dengan kondisi subjek yang terinfeksi HIV/AIDS. Kehidupan Bermakna Subjek saat ini menjadi seorang yang memiliki semangat dalam hidup, semangatnya tersebut direalisasikan dalam bentuk bekerja demi tujuan menghidupi anaknya sampai dewasa. Pengalaman di masa lalunya dapat di jadikan instropeksi diri bagi subjek. saat ini lebih semangat aja mas buat ngejalanin hidup lebih ada power gitu mas, mungkin powernya dari anak saya mas hehehe yang penting ga usah mikirin apa yang diomongin tetangga, saya pengen buktiin ke mereka kalo saya bukan yang seperti mereka pikir. Saya juga ingin jadi anak muda yang baik mas, saya ngerasa masa muda saya udah hancur mas, saya udah ngelakuin hubungan intim sebelum nikah, kena penyakit kayak gini, nama baik keluarga hancur. Saat ini subjek memliki harapan untuk menjadi ibu yang baik bagi anaknya dan subjek menginginkan suami yang bisa menuntun dirinya menjadi lebih baik lagi. Subjek juga dapat mengambil hikmah dari kejadian masa lalunya bahwa selagi kita muda bergaullah dengan orang yang baik-baik, lebih selektif

25 53 dalam mencari dan menerima pasangan agar tetap menjadi manusia muda yang bahagia Analisis Subjek 2 Subjek terinfeksi HIV/AIDS karena tertular oleh mantan suaminya yang sering mengunakan narkoba jenis jarum suntik secara bergantian. Sehingga kemungkinan subjek tertular HIV pada saat melakukan hubungan seksual dengan mantan suaminya yang lebih dulu terinfeksi. Ketika pertama kali subjek mengetahui dirinya terinfeksi, subjek merasa takut untuk pulang ke rumah, timbul rasa ingin mati dalam dirinya karena subjek merasa malu dengan statusnya sebagai penderita HIV/AIDS. Subjek menjadi pendiam dan pemurung. Penderitaan subjek di tambah oleh lingkungan yang menilai subjek sebagai wanita yang rusak dan kotor. Subjek merasa marah, putus asa dan merasa tidak berarti lagi di dalam lingkungan. Sikap acuh tak acuh pun berkembang sejalan dengan makin menipisnya rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan. Lingkungan dan keadaan di luar dirinya ditanggapi sebagai hal-hal yang benar-benar membatasi dan serba menentukan dirinya lalu dirinya merasa tak berdaya menghadapinya. Perasaannya semakin hancur ketika suaminya memutuskan untuk menceraikan subjek di saat kondisi subjek yang baru memiliki anak dan dirinya terinfeksi HIV, suami meninggalkannya. Keadaan tersebut mulai membaik setelah subjek mendapatkan dukungan moril dari ibu dan kakak-kakaknya. Subjek selalu berusaha kuat dan tegar

26 54 walaupun di dalam hati kecilnya masih merasa sedih dan kecewa namun subjek melawannya dengan kesabaran dan ketabahan. Subjek secara perlahan sudah mulai bisa menerima keadaannya. Subjek merealisasikannya dengan cara bekerja agar bisa mencukupi kebutuhan anaknya.subjek sudah bisa membiasakan diri dengan lingkungan karena subjek tidak ingin terus menerus terpuruk dalam keadaan yang seperti itu. Subjek tetap menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi vitamin. Penemuan makna hidup membuat subjek memiliki pedoman dan arah hidup untuk menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup subjek adalah menginginkan suami yang bisa menrima kondisinya dan menjadi pendorong semangat bagi dirinya. Menurut Frankl, cinta menjadikan seseorang yang mengalaminya mampu melihat nilai-nilai. Kemampuan melihat nilai-nilai inilah yang membuat batin seseorang kaya. Pemerkaya batin itu sendiri adalah salah satu unsur yang membentuk makna hidup. Sebagai bentuk dari realisasi makna hidup, subjek berusaha membahagiakan anaknya dengan bekerja. Subjek bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) untuk memenuhi kebutuhan anak dan juga sebagai penghilang rasa penat yang ada di dalam dirinya. Menurut Frankl, bekerja dan mengumpulkan uang sebagai perilaku dan kehendak untuk menutupi penghayatan-penghayatan hidup tanpa makna. Sikap subjek juga menunjukkan bahwa subjek memiliki kekuatan diri (self commitment) terhadap makna dan tujuan hidup serta melibatkan diri (self involvement) dalam merealisasikannya.

27 55 Experiential values membantu subjek dalam menemukan makna hidup. Dukungan yang diberikan ibu dan kakak-kakaknya memberikan nilai penghayatan akan cinta kasih. Sedangkan melalui agama yang diyakini, subjek dapat menemukan arti hidup dan mampu melihat makna. Attitudinal values juga membantu subjek dalam memperoleh makna hidup, subjek dapat menerima dengan penuh ketabahan dan keberanian dalam segala bentuk penderitaan yang dialami. Ketika subjek dapat menerima dan menjalani kehidupan dengan penuh semangat maka subjek berhasil mencapai kebermaknaan hidup yang ditandai dengan gairah hidup, semangat, tujuan hidup jelas dan kegiatan terarah. Menurut Frankl, bahwa hidup atau keberadaan manusia tidak akan pernah secara intrinsik tak bermakna. Manusia bisa (berpeluang) menemukan makna hidup atau membuat hidupnya bermakna sampai nafasnya yang terakhir. Melalui penemuan makna dan penghayatan hidup bermakna subjek memiliki harapan di masa depan. Saat ini yang menjadi harapan subjek adalah menjadi seorang ibu yang baik untuk anaknya dan di hati kecilnya subjek ingin sekali memiliki suami untuk menjalani kehidupan bersama dengan anaknya dan juga sebagai pendorong semangat subjek. Harapan subjek dapat menjadi sumber dalam menemukan makna hidup. Setelah subjek menemukan makna hidup dan menghayati kehidupan bermakna, subjek merasakan kebahagiaan. Subjek bahagia dengan kondisinya saat ini meski HIV masih berada di dalam tubuhnya tetapi yang terpenting bagi subjek

28 56 adalah masih diberikan kehidupan hingga saat ini dan bersyukur kepada Tuhan telah diberikan karunia anak yang sehat. Kebahagiaan adalah ganjaran dari usaha menjalankan kegiatan-kegiatan yang bermakna. Dengan demikian, hidup yang bermakna adalah corak kehidupan yang sarat dengan kegiatan, penghayatan, dan pengalaman-pengalaman bermakna, yang apabila hal itu terpenuhi akan menimbulkan perasaan-perasaan bahagia dalam kehidupan seseorang. Adapun tema yang muncul pada subjek 2, secara ringkas dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut : No Tema Analisa 1 Tahap Derita Timbul perasaan takut, malu dan memiliki keinginan untuk mati. Subjek juga merasa marah terhadap dirinya. 2 Tragic event Adanya judgement negatif dari lingkungan subjek yang mengatakan bahwa dirinya sebagai wanita yang rusak dan kotor karena hamil di luar nikah dan terinfeksi HIV. 3 Kebebasan Subjek memanfaatkan kerja di luar kota sebagai penghilang rasa marah terhadap lingkungan. 4 Dukungan Sosial Subjek mendapatkan dukungan semangat dari ibu dan kakak-kakaknya untuk bangkit dan membesarkan anaknya. 5 Penerimaan diri Subjek menerima dirinya apa adanya dan

29 57 merealisasikannya dengan cara bekerja untuk kebutuhan anaknya serta dirinya sadar bahwa dia harus bisa bangkit dari keterpurukan. 6 Penemuan Makna Subjek menganggap peristiwa masa lalunya adalah suatu cobaan dan dirinya tidak mau mengulanginya lagi. 7 Tujuan Hidup Subjek ingin tetap bekerja keras untuk menafkahi anak beserta ibu dan kakak-kakaknya serta bisa membina hubungan rumah tangga yang baru. 8 Realisasi Makna Subjek bekerja sebagai sales promotion girl dan pekerjaan tersebut digunakan juga untuk traveling sebagai penghilang rasa stress bagi subjek 9 Kebermaknaan hidup Subjek saat ini sebagai seorang yang memiliki semangat hidup serta memiliki gairah hidup untuk bekerja. 10 harapan Subjek ingin menjadi seorang ibu yang baik bagi anaknya dan memiliki harapan untuk mendapatkan suami yang dapat menemani dirinya serta menuntun dirinya menjadi wanita yang lebih baik. 11 Bahagia Subjek saat ini merasa lebih bahagia sebagai bentuk dari makna hidup.

30 Identitas Subjek 3 Nama Inisial Umur Agama Status Pekerjaan S.P.A 29 Tahun Kristen Cerai Hidup tidak memiliki anak Karyawati Hasil Observasi Subjek seorang ibu rumah tangga berusia 29 tahun. Subjek memiliki tinggi badan sekitar 165 cm, memiliki rambut panjang bergelombang dan memiliki kulit putih. Subjek memiliki bentuk tubuh yang tergolong kecil. Pada petemuan pertama, peneliti menemui subjek di rumah kontrakannya di daerah Balaraja. Subjek Nampak begitu senang melihat kedatangan peneliti ke rumahnya. Di dalam kontrakannya terlihat beberapa bingkai foto milik subjek dan foto mantan suami subjek. Hal tersebut adalah bukti bahwa subjek masih sangat mencintai mantan suaminya. Selain bingkai foto, subjek memiliki sebuah televise dan DVD player yang menurut subjek adalah barang yang dapat mengisi kekosongan hari-hari subjek. Dengan bernyanyi karaoke bisa menghilangkan kepenatan pada diri subjek. Pada saat wawancara, subjek sangat komunikatif dalam menjawab pertanyaan. Dengan penuh gairah subjek menceritakan masa lalunya walaupun

31 59 sesekali subjek menahan air matanya dan menangis. Ketika subjek ditanya mengenai harapan ke depannya, subjek menjawabnya dengan penuh semangat. Hal tersebut bukti bahwa subjek masih memiliki harapan yang sangat besar sekali ke depannya dalam menjalani hidup. Hubungan subjek dengan lingkungan sekitar sangat baik, sesekali tetangganya menyapa subjek ketika lewat depan rumah kontrakannya. Menurut penuturan subjek, dirinya juga sering bermain dengan anak-anak tetangga yang terkadang bermain di rumahnya. Subjek sangat senang dengan anak kecil dan mengharapkan dirinya juga dapat dikaruniai buah hati Hasil Wawancara Masa lalu subjek Pada awalnya subjek mengalami demam yang cukup tinggi dan mengira bahwa dirinya mengalami penyakit demam berdarah. Subjek di bawa ke rumah sakit dan dirawat. Ketika subjek di tes darah, dokter mengatakan bahwa dirinya positif HIV/AIDS. Subjek merasa kaget, marah dan kesal karena subjek merasa dirinya tidak pernah melakukan hubungan seksual berganti pasangan, tidak memakai narkoba tetapi subjek bisa terinfeksi HIV/AIDS. saya ketika itu mengalami demam yang cukup tinggi saya dibawa ke rumah sakit untuk periksa, saya kira sih saya kena demam berdarah tetapi pas dokter periksa darah saya dan hasilnya dokter mengatakan bahwa saya positif HIV. Saya ketika itu kaget seketika lho saya kena HIV? saya marah, saya sumpah serapah, kesel padahal saya merasa tidak pernah melakukan hubungan seksual, pakai narkoba tapi kenapa bisa kena. Subjek berkonsultasi kepada dokter mengenai penyakit HIV/AIDS tersebut, dokter mengatakan kemungkinan subjek tertular HIV/AIDS dari jarum

32 60 suntik transfuse darah atau luka yang mengeluarkan darah dari penderita HIV/AIDS lainnya. setelah saya dirawat dua bulan di rumah sakit, saya berkonsultasi ke dokter apa sih yang jadi penyebab saya kena HIV. Dokter bilang saat itu ada kemungkinan saya kena HIV dari jarum suntik transfusi darah yang bekas dari orang penderita HIV atau ketika saya punya luka di sekitar tubuh dan saya bersentuhan darah dari luka penderita HIV dan darah itu masuk ke luka saya. Ketika itu subjek memiliki dendam yang sangat dalam sekali. Subjek memiliki niat untuk menyebarkan virus HIV tersebut kepada orang lain agar orang lain juga bisa merasakan apa yang dia rasa. Tetapi niatnya tersebut di batalkan oleh subjek karena melakukan hal tersebut tidak membuat dirinya sembuh. iya saya dulu pernah ada rasa dendam ketika itu kan emosi lagi benerbener meletup ya. Pengen rasanya nyebarin virus ini ke orang lain, caranya anda ingat isu yang katanya ada jarum HIV di bioskop-bioskop? Nah itu yang tadinya saya pengen lakuin, nyebar jarum ke bangku-bangku bioskop tapi hmmm saya pikir itu ga bisa nyelesain masalah dan ya sudahlah biarkan ini saya yang rasa. Emosi ketika itu ya naik turun aja. Subjek ketika itu masih pacaran dengan mantan suaminya, subjek tidak berani mengatakan mengenai hal itu kepada pacarnya. Sampai pernikahan memasuki yang ke dua tahun, akhirnya subjek berani mengatakan kepada mantan suaminya bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS. Respon mantan suami subjek ketika itu langsung kaget dan marah karena mantan suaminya menyesali subjek yang tidak membicarakan masalah ini pada saat pacaran. saat masih pacaran saya tidak berani untuk cerita ke pacar saya karna saya sudah cinta sekali dengan dia, saya tidak mau pacar meninggalkan saya karna saya kena penyakit ini. Singkat kata saya menikah dengan dia dan ketika pernikahan kami masuk ke usia 2 tahun saya memberanikan diri untuk cerita ke dia dan hmmm dia kaget dan marah sama saya. Kata dia kenapa saya tidak menceritakan ini semua dari awal dan saya ngasih penjelasan panjang lebar bla..bla..bla.. sama dia. Dia kecewa sama saya.

33 61 Ketika memasuki pernikahan dua tahun setengah, mantan suami subjek menggugat cerai dengan alasan karena mantan suaminya takut tertular HIV/AIDS. Keluarga juga menolak saya untuk tinggal di rumah dan subjek memilih tinggal di suatu rumah kontrakan di daerah Balaraja. Hingga sampai saat ini subjek belum dikarunia buah hati. masuk pernikahan ke dua tahun setengah, suami menggugat cerai saya dengan alasan katanya dia takut tertular HIV dan dia merasa kecewa karna tidak terbuka mengenai masalah ini. Ya saya terima gugatannya akhirnya kami bercerai. Saya balik ke rumah orang tua dan ternyata keluarga menolak saya mereka takut tertular dan merusak nama baik keluarga dan oke saya memilih untuk tinggal di rumah kontrakan ini seorang sendiri hmmm Tahap Derita Ketika subjek pertama kali mengetahui dirinya terinferksi HIV/AIDS, subjek merasa kaget, marah dan kesal karena dirinya merasa tidak pernah melakukan hubungan seksual berganti pasangan, mengunakan narkoba tetapi subjek bisa terinfeksi HIV/AIDS. Timbul rasa dendam ketika itu di dalam diri subjek, subjek menularkan virus HIV tersebut kepada orang lain tetapi keinginannya tersebut di batalkan oleh subjek karena subjek berpikir percuma saja hal tersebut dilakukan karena tidak menyelesaikan masalah subjek. Subjek tinggal di sebuah rumah kontrakan di Balaraja Tangerang. Ada rasa kesepian di dalam hidup subjek, hidup seorang diri, merasa terasingkan, tanpa seorang suami, tidak ada keluarga dan belum dikaruniakan anak. Subjek membutuhkan dukungan dari orang-orang yang di cintai. saya tinggal disini sendiri, tidak ada suami, tidak ada anak kesepian ya pasti ya. Paling kakak saya main kerumah untuk sekedar ngobrol kalau bapak sama mamah paling main ya sebulan atau dua bulan sekali. Gini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi dan analisis antar subjek, dapat disimpulkan bahwa kebermaknaan hidup ibu rumah tangga penderita HIV/AIDS merupakan

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS) 131 Lampiran 3 Verbatim Subjek 1 Subjek 1 : Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 ENELITI () SUBJEK1 () Kode Verbatim Koding Hallo.. gimana kerjaannya? 1 Udah. Uda beres. Oke. Anakmu gimana kabarnya?

Lebih terperinci

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) Inisial Nama : MA Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur Pendidikan Pekerjaan : 45 Tahun : SMA : Tidak Ada No. Variabel / Pertanyaan Informan Kemudahan Memperoleh Narkoba 1 Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga sebagai institusi sosial terkecil, merupakan fondasi dan investasi awal untuk membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Saat berjalan, dia sempat melirik suami yang masih tertidur.

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebermaknaan Hidup 2.1.1. Pengertian Makna Hidup Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber

BAB II PROFIL INFORMAN. wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber BAB II PROFIL INFORMAN Setelah dilakukan penelitian melalui teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber akan dijelaskan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA : Hj. Cucu Zainabun Yusuf, S.Pd.,M.Pd : Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mancak 1. Menurut ibu BK itu apa? Jawab: BK itu tempat untuk mengatasi permasalahan dari siswa-siswi,

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal. Saat kamu merasakan cinta terhadap seseorang tapi tidak bisa memberitahunya, apa yang akan kamu lakukan? Terus diam atau memberanikan diri untuk mengungkapkannya? Lita memilih untuk diam, karena dia pikir

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Universitas Indonesia 1 LAMPIRAN 2 I. Identitas Pribadi Subjek 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Agama 4. Suku Bangsa Pedoman Wawancara Lampiran 1: Pedoman Wawancara II. Gambaran Pribadi Subjek 1. Masa Kecil Subjek (Prob: Peristiwa

Lebih terperinci

Ada sebuah kisah yang akan saya ceritakan tentang 2 orang. laki laki yang punya karakter yang berbeda. Berikut

Ada sebuah kisah yang akan saya ceritakan tentang 2 orang. laki laki yang punya karakter yang berbeda. Berikut Ada sebuah kisah yang akan saya ceritakan tentang 2 orang laki laki yang punya karakter yang berbeda. Berikut ceritanya : LELAKI PERTAMA Suatu saat saya pernah berjumpa dengan beberapa lelaki yang curhat.

Lebih terperinci

Keindahan Seni Pendatang Baru

Keindahan Seni Pendatang Baru Pendatang Baru Hari ini adalah hari pertama Fandi masuk ke kampus. Karena dia baru pulang dari Aussie, setelah tiga tahun menetap dan sekolah disana, bersama dengan keluarganya. Orangtuanya telah mendaftarkannya

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung) 107 PEDOMAN WAWANCARA Hari, tanggal : Sabtu, 3 juli 2010 Waktu : 15.15 Tempat : Kostan, Sekeloa Nara Sumber : Diana Umur : 20 tahun pendidikan terakhir Pekerjaan : SMA : Mahasiswi Eksistensi Komunitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 31 Ideologi Gender Ideologi gender adalah suatu pemikiran yang dianut oleh masyarakat yang mempengaruhi WKRT (Wanita Kepala Rumah Tangga)

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 71

LAMPIRAN LAMPIRAN 71 LAMPIRAN LAMPIRAN 71 Lampiran 1 72 Lampiran 2 Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul Penelitian Nama Peneliti : Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Lebih terperinci

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan LAMIRAN 49 50 51 52 Lampiran 3. edoman Wawancara 1. Identitas ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 2. Identitas uami ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 3. Hubungan ubjek dengan uami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti mereka. Biasanya, pasangan yang bertahan lama dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti mereka. Biasanya, pasangan yang bertahan lama dalam masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang wanita yang suaminya meninggal dunia, tentu tidak mudah menjalanikehidupan seorang diri tanpa pendamping. Wanita yang kehilangan pasangan merasa sulit

Lebih terperinci

Gara-gara seks bebas, ia pun tertular HIV/AIDS dari laki-laki yang dicintainya.

Gara-gara seks bebas, ia pun tertular HIV/AIDS dari laki-laki yang dicintainya. Gara-gara seks bebas, ia pun tertular HIV/AIDS dari laki-laki yang dicintainya. Saya tahu usia saya tidak berapa lama lagi, makanya saya berbagi cerita tentang kisah saya ini, agar yang lain tidak mengikuti

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) BAB II A. PROFIL INFORMAN 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) WE adalah mahasiswa perempuan asal Riau. WE menempuh pendidikannya di kota Yogyakarta sejak tahun 2013. WE memilih berkuliah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berbagi serta menemukan kecocokan di dalamnya. untuk menjalani pernikahan, mereka akan mendambakan sebuah pernikahan.

BAB I PENDAHULUAN. saling berbagi serta menemukan kecocokan di dalamnya. untuk menjalani pernikahan, mereka akan mendambakan sebuah pernikahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan bukan sebagai individu yang akan hidup dengan kesendirian. Mereka akan berhubungan dengan manusia lainnya dan membutuhkan hubungan yang lebih

Lebih terperinci

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan GUIDE INTERVIEW No. 1. 2. 3. Uraian Pertanyaan Berapa usia Anda ketika menikah dengan suami? Pada saat anda hamil apakah anda masih berstatus siswa (masih aktif sekolah)? Bagaimana tanggapan orang tua

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti abang nya bingung nih kakak bawa cewek lain lagi Iyalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 pasal 17 ayat 3b menyatakan bahwa mahasiswa yang mengambil program sarjana

Lebih terperinci

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A)

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A) 142 Lampiran 4 Verbatim Subjek 2 Subjek 2 : Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 ENELITI () SUBJEK2 () Kode Verbatim Koding Bagaimana pekerjaan kamu? Ya begitu aja sih, Cuma akhir bulan katanya mau ada

Lebih terperinci

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi). LEMBAR WAWANCARA STUDI EVALUASI KUALITAS ELEMEN PENDUKUNG TAMAN PADA TAMAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA Hari/Tanggal/Bulan : Resi Hari Murti Adjie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia harus melewati tahap-tahap perkembangan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia harus melewati tahap-tahap perkembangan di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia harus melewati tahap-tahap perkembangan di dalam kehidupannya. Salah satu tahapan yang harus dilewati adalah masa dewasa awal. Masa dewasa awal (young

Lebih terperinci

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC 106 107 VERBATIM WAWANCARA HASIL WAWANCARA SUBJEK 2 (IC) Hari : Selasa Tanggal : 13 Oktober 2015 Jam : 09.00-12.00 Tempat : Ruang tamu Kostan responden

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG A. Profil Responden Tenaga kerja wanita di Desa Tembong Kec. Carita sangatlah banyak, istri yang pergi ke

Lebih terperinci

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya KESAN PERTAMA `Tadinya sub-judul ini mau aku kasih judul Pandangan Pertama biar lebih soswit kaya FTV dan lebih bikin merinding kaya judul lagu. Tapi eh tapi, aku sendiri lupa sama peristiwa pandangan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

Malang, 23 Pebruari 1980

Malang, 23 Pebruari 1980 Tabel Koding Kecemasan Pada Karyawan Penderita HIV/AIDS Subjek Pertama Pertanyaan Jawaban Koding Analisis Nama mas siapa? PA Tempat, tanggal lahir mas? Malang, 23 Pebruari 1980 Sehari-hari kegitan mas

Lebih terperinci

Nah terus gimana nih supaya ALWAYS Semangat Dan DAHSYAT SETIAP Hari?... PERBAIKI POSISI TUBUH!...

Nah terus gimana nih supaya ALWAYS Semangat Dan DAHSYAT SETIAP Hari?... PERBAIKI POSISI TUBUH!... MOTIVASI & ENERGI! By Rizky Lim Penting ga sih Bro Motivasi? Penting banget!.. Justru dengan MOTIVASI yang DAHSYAT Maka Otomatis ENERGI Anda jadi DAHSYAT Dan PEMIKIRAN Anda Jadi DAHSYAT dan TINDAKAN Anda

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Nama Peneliti : Pusparini NIM : 462012064 Saya adalah mahasiswa program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Melisa Putri Saya tinggal di Desa Kedang Murung bersama kedua orang tua saya. Saya memiliki adik yang bernama Muhammad Hidayat. Saya sekolah di SMP N 1 Kota Bangun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia akan mengalami peristiwa penting dalam hidupnya, salah satunya adalah momen perkawinan dimana setiap orang akan mengalaminya. Manusia diciptakan untuk

Lebih terperinci

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta PERTANYAAN WAWANCARA Nama: Jenis kelamin: Jabatan: Pendidikan terakhir: Lama bekerja: Pendapatan/bulan : 3juta 1. Saat ini ibu sedang menggunakan bank apa? Sudah berapa lama ibu menggunakan bank

Lebih terperinci

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan 58 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA 1. Pemahaman pernikahan a. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pernikahan? b. Menurut Bapak/Ibu, pada usia berapakah seseorang dikatakan siap untuk menikah? c. Menurut Bapak/Ibu,

Lebih terperinci

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes. icha duduk sendirian di sebuah cafe sambil menatap hujan 'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes. ia teringat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hijab merupakan kewajiban bagi wanita umat Islam untuk menutup auratnya. Hijab sendiri kini tidak hanya digunakan oleh perempuan dewasa dan tua saja, akan tetapi sudah

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang

PENDAHULUAN. seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga terdiri dari beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Lampiran 1 INSTRUMEN PENCATAT DATA No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Pelaksanaan program BK berkenaan dengan layanan terhadap siswa Observasi Wawancara Dokumentasi

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) 1. Seberapa sering anda berkomunikasi dengan pelanggan 2. Apakah semua pelanggan yang datang diperlakukan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah sel-sel tubuh yang tumbuh tanpa kendali dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada manusia modern.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN LAMPIRAN 68 LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN Kecemasan 1. Bagaimana perasaan anda menghadapi tindakan pemasangan WSD? 2. Apa yang anda cemaskan menghadapi tindakan pemasangan WSD? instrumental 1. Bagaimana

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN

PERANCANGAN FILM KARTUN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH KISAH ANAK JALANAN Oleh YUS HARIADI 08.11.2104 S1 TEKNIK INFORMATIKA S1 5D Kisah Anak Jalanan Wrriten by Yus Hariadi 04 November 2010 Anak jalanan Mataram, NTB Blackscreen

Lebih terperinci

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

INVESTOR MINDSET FOR LIVING!..

INVESTOR MINDSET FOR LIVING!.. INVESTOR MINDSET FOR LIVING!.. Halo Sobat Trader FormulaBinary.com.. Hari ini saya mau SHARE tentang GIMANA SIH Cara untuk BERTUMBUH dan BERTUMBUH Dan TERHINDAR dari KESERAKAHAN Dalam INVESTASI?.. Nah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian agar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Loyalitas Tanpa Batas

Loyalitas Tanpa Batas Loyalitas Tanpa Batas Cintailah perusahaan dimana kamu bekerja meski tidak membuat mu kaya, tetapi dapat memberikan kehidupan. Itulah sepenggal kata yang dapat saya simpulkan setelah mendengar, merangkum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dimuka bumi ini harus senantiasa berusaha dalam mempertahankan hidupnya. Manusia dibekali otak untuk berpikir bagaimana cara mempertahankan hidup

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk lain

Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk lain LAMPIRAN Lampiran 1 Tampilan cd permainan harvest moon Contoh tampilan di dalam Harvest Moon Gambar 1 Bagian dalam rumah tokoh utama Gambar 2 Di pusat kota Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek penelitian. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek penelitian. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Kondisi penelitian dapat diketahui melalui deskripsi situasi rill yang menjadi setting atau latar penelitian dan memaparkan riwayat kasus

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Arif Rahman

Arif Rahman INT. DESA SANGIA - PAGI HARI Dengan penuh makna hidup, setiap pagi dan bangun lebih cepat. Mereka harus mempersiapkan diri untuk ke sawah demi tetap merawat tanaman mereka agar selalu sehat. Di saat yang

Lebih terperinci

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap seseorang. Kelahiran Ranti juga karena rasa cinta yang

Lebih terperinci

Gimana caranya coba, wong bayang wajahnya jadi terus terbayang semenjak CLBK datang menghampiri?

Gimana caranya coba, wong bayang wajahnya jadi terus terbayang semenjak CLBK datang menghampiri? C-L-B-K Kucoba untuk melawan hati, tapi hampa terasa disini tanpamu ( mungkin itu yang kita rasain kalau lagi CLBK). Aduh, itu peristiwa yang bikin pusing!!!! Gimana coba cara ngatasinnya. Toh rasa itu

Lebih terperinci

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan Pernikahan Bapakku adalah seorang guru agama dan lumayan dikenal sebagai orang yang alim di lingkungan sekitar. karena risih dan merasa khawatir, setiapku pulang ke rumah selalu ada yang mengantar (seorang

Lebih terperinci

Kak Rya = Batak Admin service

Kak Rya = Batak Admin service Kak Rya = Batak Admin service 1. Gimana rasanya kerja disini kakak? Ada suka dan ada dukanya juga 2. Menurut kakak gimana temen temennya disini? Ada yang baik, judes, macem macem deh 3. Menurut kakak gimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Desember 2011 hingga Mei 2012. Penelitian pertama kali dilaksanakan dengan melakukan observasi.

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwarnai dengan berbagai macam emosi, baik itu emosi positif maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. diwarnai dengan berbagai macam emosi, baik itu emosi positif maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya pasti tidak akan terlepas dari permasalahan sepanjang masa hidupnya. Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang setiap harinya pasti

Lebih terperinci

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha, jawab Ricky Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha, timpal Cella Persahabatan yang nyaris PROLOG "Grace, gimana tadi bisa gak?" Tanya Cella "Bisa sih, mudah-mudahan dapat nilainya bagus yah Cel," jawab Grace "Hai cewek-cewek, gimana tadi UNnya bisa gak?" Ucap Ricky "Bisa dong," jawab Cella

Lebih terperinci

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve Elle Ugh. Panas banget sih pagi ini. Apa matahari dan alam nggak bisa lebih bersahabat dikit? Tega banget manggang gue pagi-pagi begini. Oh iya.

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

Not Just A Friendship, We Are Big Family

Not Just A Friendship, We Are Big Family Not Just A Friendship, We Are Big Family He s getting married! ucap Laras setengah ragu. So what? pertanyaan tapi dengan pandangan penuh selidik dilontarkan seperti tanpa punya perasaan oleh Lian, sahabat

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien Nama Mahasiswa : Ny. S (69 tahun) : Sinta Dewi Status Interaksi M-K : Pertemuan, ke-2,

Lebih terperinci

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya. Hari Pertama di Sekolah Pagi itu di pedesaan dekat kota Bandung, Cindy mengayuh sepedanya dengan penuh semangat. Semburat cahaya mentari pagi menyusup disela-sela dedadunan pohon akasia yang tumbuh di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan PENDAHULUAN I.A. Latar belakang Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan seseorang, disamping siklus lainnya seperti kelahiran, perceraian, atau kematian (Pangkahila, 2004).

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI Pada bab ini, peneliti menjelaskan pola komunikasi pada hubungan pernikahan dengan pria

Lebih terperinci

Tekadku Karena Mimpiku

Tekadku Karena Mimpiku AHMAD SYAIFUDIN SETIAWAN Tekadku Karena Mimpiku Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com Tekadku Karena Mimpiku Oleh: Ahmad Syaifudin Setiawan Copyright 2015 by Ahmad Syaifudin Setiawan Penerbit

Lebih terperinci

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu --o--berpisah--o-- Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu aku menangis sambil melihat kepergianmu.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id LAMPIRAN LAMPIRAN Correlations DukunganSosial Resiliensi Correlation Coefficient 1,000,723 * Dukungan Sosial Sig. (2-tailed).,004 Spearman's rho Resiliensi Correlation Coefficient,723 * 1,000 Sig. (2-tailed),004.

Lebih terperinci

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya CATATAN KECIL MASA SEKOLAH dan cerita-cerita lainnya Isi Buku PENGANTAR THE LOVE BETWEEN ME AND MY BEST FRIEND SAHABAT MASA KECIL PERTEMUAN DI KEDAI PERJALANAN PERKENALAN SINGKAT BELUM ADA JUDUL 5CM HUBUNGAN

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

Lembar Identitas Informan Penelitian

Lembar Identitas Informan Penelitian 253 Lembar Identitas Informan Penelitian Nama : Gerry Jenis Kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SMU Pekerjaan : Sales Promotion Boys Rokok Bandung, Juni 2010 Informan Penelitian Nama: Gerry 254 PEDOMAN WAWANCARA

Lebih terperinci

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu Jomblo Banyak hal yang dibanggakan seseorang ketika sudah menjadi senior di perkuliahan, sekolah dan organisasi lainnya. Ilmu yang lebih banyak, atau bahkan jabatan yang sedikit bisa dibanggakan. Setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini mengambil latar di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum sebagai tempat pelaksanaannya.

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan 80 Transkrip Wawancara Informan 1 Nama : Nilam Rahmadani Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari 1996 Alamat Hobi : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan : Nonton, travelling, renang dan olahraga

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil wawancara informan 1

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil wawancara informan 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil wawancara informan 1 P : assalamualaikum R : waalaikumsalam Peneliti : disini saya akan melakukan wawancara kepada anda, apakah anda bersedia? R : bersedia Peneliti : disini

Lebih terperinci