ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN DIVISI SALES PT. STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN DIVISI SALES PT. STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES Yandi Kukuh Prasetyo Universitas Bina Nusantara, Jakarta Masruroh Universitas Bina Nusantara, Jakarta Abstrak Studi ini mengidentifikasikan bahwa manajemen harus mengembangkan budaya organisasinya untuk memastikan kinerja dan produktivitas karyawan dalam organisasi swasta. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari budaya organisasi terhadap kinerja dan produktivitas karyawan berdasarkan perspektif organisasi swasta yang beroperasi dibidang distribusi alat-alat kebersihan di Indonesia. Penelitian ini menerapkan metodologi regresi kuantitatif yang berfokus pada PT Starindo Cleaning Technologies. Penelitian ini menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dan produktivitas karyawan dalam organisasi swasta. Kata kunci: Budaya organisasi, kinerja, produktivitas, swasta

2 Abstract This study has identified that the management should flourish organizational culture for ensuring employees performance and productivity in the private sector organization. The primary aim of this research was to examine the impact of organizational culture on employees performance and productivity from the perspectives of private company operating especially in cleaning equipment distributor in Indonesia. The research has applied quantitative regression methodology focusing on PT. Starindo Cleaning Technologies employees. This research argues that organizational culture significantly influences employees performance and productivity in the private sector organization of PT. Starindo Cleaning Technologies. Keyword: culture, performance, productivity, and private sector Pendahuluan Kondisi global saat ini telah menyadari pentingnya kebersihan dalam kehidupan. Hal ini menyebabkan permintaan untuk cleaning equipment yang tinggi, seperti halnya banyak pabrik manufaktur yang setiap hari memproduksi berbagai barang dan jasa yang akan menghasilkan dump waste. Inilah yang menjadi penyebab bagi industri tersebut untuk mengalihkan fungsi labor mereka dengan yang lebih efektif dan efisien, yaitu dengan mesin. Seperti yang diketahui kebersihan saat ini menjadi tolak ukur penilaian yang dijadikan sebagai salah satu indikator terpenting karena memiliki hubungan dengan kesehatan dan keselamatan pekerja. PT SCT yang bergerak di bidang distributor untuk cleaning equipment merupakan distributor terbesar dan terlengkap dalam hal equipment di Indonesia. Perusahaan memasok peralatan solusi kebersihan non-household appliances (bukan peralatan rumah tangga), baik di sektor perkantoran, industri, pemerintahan dan pertambangan. Sejak awal membangun usaha, perusahaan yang berdiri sejak 29 September 2004 ini menyadari akan mulai banyaknya muncul kompetitor baru dan semakin berkembangnya strategi dalam penjualan, sehingga menyebabkan SCT harus mengubah pola strategi baru mereka yang akan berdampak pada kemajuan perusahaan. Banyaknya sales yang mengejar profit dengan menangani berbagai klien sekaligus mengakibatkan tidak terurusnya para klien tersebut karena ketidakmampuan mereka dan membuat mereka harus bekerja serabutan. Sales berlomba-lomba mendapatkan klien agar mendapatkan income yang lebih besar, namun klienklien yang telah terjaring menjadi tidak terurus karena mereka mengejar klien yang lainnya, menyebabkan kinerja karyawan dan produktivitas mengalami penurunan. Disiplin yang buruk juga merupakan salah satu keburukan budaya organisasi yang dilakukan karyawan divisi sales PT SCT, di antaranya yaitu ada saja karyawan yang tidak memberikan kabar jika berhalangan hadir di kantor, selain itu karyawan juga sering datang terlambat. Masalah ketidakdisiplinan karyawan ini didukung dengan kurangnya kepedulian manajer terhadap bawahannya mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini dipicu oleh kurangnya komunikasi di antara karyawan dengan perusahaan. Oleh karena, itu direksi memutuskan untuk berupaya menghilangkan kebudayaan yang buruk ini. Budaya buruk lainnya yang tengah menjadi permasalahan saat ini adalah tingginya tingkat absensi coaching yang diberikan oleh managing director kepada para manajer dan karyawan. Managing Director PT SCT yang memiliki kepedulian dengan manajer dan karyawannya mengadakan suatu training yang disebut dengan Action Coach. Training ini merupakan kegiatan yang diberikan MD sebagai bentuk kepeduliannya terhadap produktivitas dan kinerja para manajer dan karyawan yang semakin menurun Total Rp ,- Rp ,- Rp ,- Penjualan Perubahan 100% 50,12% 34,38%

3 Dalam Persen (%) Menurunnya pendapatan juga salah satunya dipicu oleh buruknya budaya organisasi yang dilakukan oleh karyawan divisi sales sehingga berdampak pada kinerja dan akhirnya pada produktivitas perusahaan. Rendahnya tingkat kedisiplinan karyawan menyebabkan perusahaan tidak dapat mencapai target dan berpengaruh terhadap achievement karyawan itu sendiri. Penelitian terdahulu terkait penelitian ini antara lain: - The Impact of an Organization s Culture towards Employees Performance: A Study on the Frontline Hotel Employees. Penulis Ramesh Kumar Moona Haji Mohamed, Dr Che Supian Mohamad Nor, School of Distance Education, Nurfadhilah Abu Hasan, at all. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences August 2013, Vol. 3, No. 8ISSN: Adanya pengaruh antara uncertainty avoidance, masculinity-feminists, power distance and individualism-collectivism terhadap kinerja pegawai. Pegawai memerlukan pemimpin yang dapat memandu mereka, dapat bekerja dalam kelompok, dan dapat bekerja di organisasi yang stabil dan dapat menikmati kualitas kehidupan. - Impact of Organizational Culture on Employee Performance and Productivity: A Case Study of Telecommunication Sector in Bangladesh. Penulis: Mohammad Jasim Uddin, Rumana Huq Luva & Saad Md. Maroof Hossian. International Journal of Business and Management; Vol. 8, No. 2; Organizational culture have significant positive influence over the performance of organization. Identifikasi Masalah 1. Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Divisi Sales pada PT Starindo Cleaning Technologies? 2. Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan Divisi Sales pada PT Starindo Cleaning Technologies? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Divisi Sales pada PT Starindo Cleaning Technologies. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan Divisi Sales PT Starindo Cleaning Technologies. Landasan Teori Budaya organisasi merupakan faktor yang paling kritis dalam organisasi. Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang kuat, yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang berbudaya kuat akan memiliki ciri khas tertentu sehingga dapat memberikan daya tarik bagi individu untuk bergabung. Suatu budaya yang kuat merupakan perangkat yang sangat bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik, sehingga setiap karyawan perlu memahami budaya dan bagaimana budaya tersebut terimplementasikan. Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggotaanggotanya yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Robbins, 2013, p512). Pada umumnya, kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan hal ini kecuali sudah amat buruk. Manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan atau instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot. Menurut Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2006, p94) kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.

4 Masalah produktivitas adalah masalah yang sangat penting untuk saat ini. Masyarakat semakin sadar bahwa produktivitas dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. Pentingnya produktivitas kerja mencakup banyak hal seperti produktivitas tenaga kerja, produktivitas organisasi, produktivitas pemasaran dan sebagainya. Secara umum, pengertian produktivitas menyangkut hubungan antara keluaran dengan masukan yang digunakan. Istilah produktivitas sering kacau dengan istilah produksi. Banyak yang berpendapat bahwa semakin besar produksinya, semakin besar produktivitasnya. Para pakar pada umumnya sependapat bahwa produktivitas ialah output per unit, atau output dibagi input, atau rasio antara output dengan input. Menurut Sutrisno (2009, p105) produktivitas kerja memiliki pengertian output per unit, atau output dibagi input, atau rasio antara output dengan input. Kerangka Pemikiran Budaya Organisasi (X) Inisiatif Pengarahan Kontrol Pola Komunikasi Kinerja Karyawan (Y 1 ) Kesetiaan Prestasi Kedisiplinan Kerjasama Kecakapan Tanggung Jawab Budaya Organisasi (X) Inisiatif Pengarahan Kontrol Pola Komunikasi Produktivitas Karyawan (Y 2 ) Kemampuan Meningkatkan hasil yang dicapai Semangat Kerja Pengembangan diri Mutu Efisiensi Sumber: Penulis Hipotesis 1. Untuk T-1 Ho = Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y1) Ha = Ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y1) 2. Untuk T-2 Ho = Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Produktivitas Karyawan (Y2) Ha = Ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Produktivitas Karyawan (Y2)

5 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2010, p55) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu divisi sales di PT. STarindo Cleaning Technologies. Data yang dikumpulkan dilakukan dengan satu kali pengumpulan data pada waktu tertentu, oleh sebab itu pada penelitian ini menggunakan time horizon cross sectional (Sekaran, 2010). Ukuran variabel yang dipakai adalah interval di mana interval ini memungkinkan untuk melakukan operasi aritmatika tertentu pada data yang dikumpulkan dari responden. Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert di mana skala likert ini digunakan untuk mengukur kesetujuan ataupun ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pertanyaan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu objek tertentu (Hermawan, 2005:132). Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder, data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang telah ada, peneliti sebagai tangan kedua. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dan studi literatur. Penelitian ini merupakan penelitian dengan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Teknik pengambilan sampel ini akan digunakan untuk pengambilan informasi pada divisi sales yang berjumlah 80 orang. Setelah data dari kuesioner didapatkan, maka dapat dilakukan uji validitas, reliabilitas, dan normalitas. Setelah data tersebut dinyatakan valid, reliabel, dan normal maka analisis data akan dilanjutkan dengan menggunakan regresi sederhana. Dalam pengolahan data penelitian ini dibantu dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi Hasil Dan Bahasan Analisis Model Regresi Analisis regresi sederhana dilakukan dengan Budaya Organisasi (X) sebagai variabel bebas, dan Kinerja (Y 1 ) serta Produktivitas (Y 2 ) sebagai variabel terikat. Adapun rumus regresi adalah sebagai berikut: Y = a + bx Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Model 1 Pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja (Y1) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Budaya Organisasi (X)

6 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Budaya Organisasi (X) a. Dependent Variable: Kinerja (Y1) Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y 1 = X Keterangan: X : Budaya Organisasi Y 1 : Kinerja Dari persamaan regresi sederhana diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Dari persamaan regresi linear sederhana tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi variabel Budaya Organisasi adalah sebesar 0.353, artinya jika variabel Budaya Organisasi mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Kinerja akan mengalami kenaikan sebesar satuan. Begitupula sebaliknya, jika variabel Budaya Organisasi mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel Kinerja akan mengalami penurunan sebesar satuan. Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen Budaya Organisasi adalah berbanding lurus dengan Kinerja, artinya semakin baik Budaya Organisasi, maka Kinerja juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Hipotesis 1 : H 0 : β 1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y 1 ). H 1 : β 1 0, artinya terdapat pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y 1 ). Keputusan : Terdapat pengaruh a Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y 1 ) (p-value < 0.05) Tolak Ho

7 Model 2 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas (Y2) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Budaya Organisasi (X) a. Dependent Variable: Produktivitas (Y2) Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y 2 = X Keterangan: X : Budaya Organisasi Y 2 : Produktivitas Dari persamaan regresi linear sederhana tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi variabel Budaya Organisasi adalah sebesar 0.441, artinya jika variabel Budaya Organisasi mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Produktivitas akan mengalami kenaikan sebesar satuan. Begitupula sebaliknya, jika variabel Budaya Organisasi mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel Produktivitas akan mengalami penurunan sebesar satuan. Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen Budaya Organisasi adalah berbanding lurus dengan Produktivitas, artinya semakin baik Budaya Organisasi, maka Produktivitas juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Hipotesis 1 : H 0 : β 1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Produktivitas Karyawan (Y 2 ). H 1 : β 1 0, artinya terdapat pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Produktivitas Karyawan (Y 2 ). Keputusan : Terdapat pengaruh a Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y 2 ) (p-value < 0.05) Tolak Ho Koefisien Determinasi (R square) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi.

8 Model 1 Kinerja (Y1) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi (X) Dari tabel tersebut diperoleh koefisien determinasi atau R Square adalah artinya 24,5 % variabel terikat yaitu Kinerja (Y 1 ) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas Budaya Organisasi (X), sedangkan sisanya sebesar 75,5 % dijelaskan oleh variabel di luar variabel yang digunakan dalam penelitian. Model 2 - Produktivitas (Y2) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi (X) b. Dependent Variable: Produktivitas (Y2) Dari tabel di atas diperoleh koefisien determinasi atau R Square adalah artinya 45,8 % variabel terikat yaitu Produktivitas (Y 2 ) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas Budaya Organisasi (X), sedangkan sisanya sebesar 54,2 % dijelaskan oleh variabel di luar variabel yang digunakan dalam penelitian. Ringkasan dan Pembahasan 24,5% Kinerja (Y1) Budaya Organisasi (X) 45,8% Produktivitas (Y2)

9 Gambar 4.3 Hasil Ringkasan Pembahasan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Keterangan: Pengaruh antara variabel Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja (Y1) adalah sebesar 24,5% dan berpengaruh positif serta signifikan. Pengaruh antara variabel Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja (Y2) adalah sebesar 45,8% dan berpengaruh positif serta signifikan. Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Penelitian Hubungan Variabel Regresi Persamaan Regresi Uji Signifikan X Y1 24,5% Y 1 = X Signifikan X Y2 45,8% Y 2 = X Signifikan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Implikasi Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Budaya Organisasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja (Y 1 ) dan Produktivitas (Y 2 ). Adanya pengaruh yang signifikan ini menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki peran dan pengaruh yang penting terhadap kinerja dan produktivitas karyawan, sehingga perusahaan perlu untuk memperbaiki budaya organisasi di lingkungan perusahaan. Hal ini ditujukan agar dapat meningkatkan kinerja maupun produktivitas karyawan pada divisi sales pada PT Starindo Cleaning Technologies. Adapun upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan iklim budaya organisasi agar lebih baik, antara lain: a. Menciptakan iklim budaya organisasi yang baik yaitu dengan tidak terlalu membatasi karyawan dalam bertindak atau berperilaku, karena dalam hal ini gerak aktivitas karyawan terasa dibatasi oleh peraturan dan diawasi secara ketat oleh perusahaan, sehingga karyawan merasa kurang dapat berekspresi dan mengeluarkan kemampuan mereka secara optimal. Namun, di sisi lain perusahaan tetap perlu memberlakukan dan menjalankan peraturan, serta melakukan pengawasan untuk memastikan setiap tugas yang diberikan kepada karyawan dapat terselesaikan dengan baik sehingga kinerja karyawan pun akan meningkat yang kedepannya tidak menimbulkan penundaan yang berakibat merugikan perusahaan. Pengawasan yang diberikan sebaiknya tidak terlalu ketat, namun sesuai dengan peraturan yang ada. b. Kontrol yang tinggi juga menyebabkan adanya jarak antara atasan dengan bawahan, yang menyebabkan karyawan merasa kurang motivasi atau demotivasi. Walaupun perusahaan mendukung karyawan dengan program training, namun hal tersebut terbukti kurang cukup karena rendahnya motivasi. Keiintiman atau hubungan interpersonal juga salah satu faktor yang diperlukan oleh karyawan karena karyawan akan lebih merasa diri mereka diperlukan dan dihargai, di sisi lain juga akan berdampak pada proses kerja yang baik.

10 Untuk itu perlu diciptakan kondisi yang dapat memotivasi karyawan di perusahaan tersebut agar produktivitas karyawan dapat meningkat. c. Variabel Budaya Organisasi di PT Starindo Cleaning Technologies memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap Kinerja Karyawan yaitu sebesar 24,5%, dan kepada Produktivitas Karyawan yaitu sebesar 45,8%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian. Dari hasil penelitian ini terdapat kelemahan dari variabel Kinerja Karyawan yaitu kecakapan, dan variabel Produktivitas Karyawan yaitu mutu. Karyawan masih ada yang belum dapat menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas sehingga menimbulkan penundaan dan juga rendahnya motivasi yang dimiliki oleh karyawan dalam perusahaan ini. Simpulan Dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja (Y 1 ) dan Produktivitas (Y 2 ), diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja. 2. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat terdapat pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Produktivitas. Saran Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan, ada beberapa rekomendasi yang peneliti sarankan kepada PT Starindo Cleaning Technologies dan akademis. Saran adalah sebagai berikut: Saran bagi Perusahaan - Mengurangi tingkat kontrol/pengawasan yang terlalu ketat oleh perusahaan terhadap karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih memberi keleluasaan dan kepercayaan kepada karyawan dalam menjalankan aktivitasnya di perusahaan sehingga karyawan merasa dipercaya dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Dengan tidak terlalu ketatnya pegawasan yang dilakukan oleh atasan kepada karyawan, mereka dapat lebih ekspresif dan lebih kreatif dalam menyelesaikan tugasnya. - Meningkatkan hubungan antara atasan dengan karyawan. Perusahaan dalam memberi dukungan kepada karyawan dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan motivasi. Hubungan interpersonal antara karyawan dengan atasan juga dapat menjadi salah satu alat yang memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik lagi dibandingkan yang telah lalu. Perusahaan dapat menciptakan kondisi yang bisa memotivasi karyawan, sehingga produktivitas karyawan dapat meningkat. Saran Akademis Dapat menambahkan variabel bebas (X) di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena dimungkinkan ada variabel lain selain budaya organisasi yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas.

11 Referensi Rujukan dari Buku: Daft, Richard L, (2010). Management, 9 th Edition. United Sates of America: South-Western Cengage Learning. Daft, Richard L. (2010). Organizational Theory and Design, 10 th Edition. United States of America: South- Western Cengage Learning. Dessler, Gary. (2013). Human Resource Management, 13 th Edition. Edinburgh, England: Pearson Education. Hasibuan, Melayu S. P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Luthans, Fred., Doh, Jonathan P. (2012) International Management: Culture, Strategy, and Behavior, 8 th Edition. New York: McGraw-Hill Education. Mathis, Robert L., Jackson, John H. (2011). Human Resource Management, 13 th Edition. United States of America: South-Western Cengage Learning. Muis, Mahlia. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia pada Kinerja Industri. Bogor: IPB. Natanael, Yonathan., Sufren. (2013). Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Robbins, Stephen P., Coulter, Mary. (2012). Management, 11 th Edition. United States of America: Prentice Hall. Robbins, Stephen P., Judge, Timothy A. (2013). Organizational Behavior, 15 th Edition. United States of America: Prentice Hall. Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, edisi ketiga. Bandung: Mandar Maju. Sekaran, Uma., Bougie, Roger. (2010). Research Methods for Business: a skill building approach, 5 th Edition. West Sussex, United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd. Sobirin, Achmad. (2007). Budaya Organisasi: Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta Sutrisno,, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Yudiaatmaja, Fridayana. (2013). Analisis Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Chandra, Leo Addy. (2013). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Barat. ejournal Administrasi Negara, 1 (3): Mohamed, Ramesh Kumar M H., Nor, Che Supian Mohamad., Hasan, Nufadhilah Abu., at all. (2013). The Impact of an Organization s Culture toward Employees Performance: A Study on the Frontline Hotel Employees. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol 3 (8): Uddin, Mohammad Jasim., Luva, Rumana Huq., Hossian, Maroof. (2013). Impact or Organizational Culture on Employee Performance and Productivity: A Case of Telecommunication Sector in Bangladesh. International Journal of Business and Management, Vol 8 (2):

12 Wong, Mei-Wei., Ahmad, Zuraida. (2012). A Study of Nuffnang s Organizational Culture and Its Impact on Employees Productivity. SEGi Review, Vol 5 (1): Riwayat Penulis Yandi Kukuh Prasetyo lahir di kota Jakarta pada 1 Oktober Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Bisnis Manajemen pada 2014