LAPORAN AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI DAN PENJUALAN KREDIT PADA PT. TOTALCARE NUTRACEUTICAL. (Periode: Februari 2005-Juni 2005) Tim Evaluasi:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI DAN PENJUALAN KREDIT PADA PT. TOTALCARE NUTRACEUTICAL. (Periode: Februari 2005-Juni 2005) Tim Evaluasi:"

Transkripsi

1 L1 Ditujukan kepada: PT. Totalcare Nutraceutical LAPORAN AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI DAN PENJUALAN KREDIT PADA PT. TOTALCARE NUTRACEUTICAL (Periode: Februari 2005-Juni 2005) Tim Evaluasi: Wenny Prima Maya Shinta

2 L2 I. Tujuan Audit Tujuan dari audit sistem informasi pada PT. Totalcare Nutraceutical adalah sebagai berikut: a) Menganalisis sistem informasi penjualan secara kredit yang sedang berjalan. b) Mengidentifikasi permasalahan sistem informasi penjualan secara kredit pada PT. Totalcare Nutraceutical. II. Ruang Lingkup Mengingat luasnya cakupan yang akan dibahas dalam bidang skripsi ini, penulis akan membatasi pembahasan masalah pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit, khususnya pada pengendalian manajemen keamanan (Security Management Controls) dan pengendalian Boundary, Input dan Output. Pelaksanaan audit sistem informasi terhadap Sistem Informasi Penjualan Kredit dilakukan dengan metode Audit Around the Computer, yaitu pendekatan dan pengujian yang hanya berfokus kepada masukan dan keluaran dari sistem komputer. III. Instrumen Audit Yang Digunakan Metode yang digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dalam penyusunan skripsi adalah: a) Penelitian Kepustakaan Penulisan menggunakan beberapa sumber buku untuk dijadikan acuan dan memasukkan beberapa point dalam sumber buku yang penulis anggap penting untuk dibahas dalam penulisan skripsi.

3 L3 b) Penelitian Lapangan (Pelaksanaan Audit) Disamping penelitian kepustakaan, juga dilakukan penelitian lapangan dengan maksud untuk mendapatkan data dengan cara mengunjungi langsung perusahaan yang menjadi objek penelitian. Hal ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1) Wawancara (Interview) Mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihakpihak yang bersangkutan mengenai data perusahaan atau informasi yang diperlukan dalam menyusun skripsi ini. 2) Kuesioner (Internal Controls Questioner) Merupakan bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara tidak langsung, yaitu berupa daftar pertanyaan yang berhubungan dengan objek penelitian. 3) Studi dokumentasi (Review Documentation) Merupakan proses penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang dijadikan sebagai temuan-temuan atau bukti-bukti audit. 4) Prosedur analisis (Analytical Review) Instrumen-instrumen audit yang biasanya dipakai dilapangan. Analisisanalisis yand dilakukan bisa dijadikan sebagai bahan bukti. 5) Pengujian (Testing) Merupakan proses menjalankan program aplikasi untuk menemukan kesalahan-kesalahan.

4 L4 6) Pengamatan (Observasi) Pengamatan atau observasi dilakukan guna untuk mendapatkan data-data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan perusahaan. IV. Hasil Audit a) Pengendalian Umum Pengendalian umum adalah sistem pengendalian intern komputer yang berlaku umum meliputi seluruh kegiatan komputerisasi sebuah organisasi secara menyeluruh. Pengendalian umum meliputi pengendalian top management (Top management controls), pengendalian manajemen sistem informasi (Information system management controls), pengendalian manajemen pengembangan sistem (System development management controls) termasuk management program (Programming management controls), pengendalian manajemen sumber data (Data resources management controls), pengendalian manajemen jaminan kualitas (Quality assurance management controls), pengendalian managemen keamanan (Security management controls) dan pengendalian managemen operasi (Operations management controls). Aspek pengendalian umum yang digunakan adalah pengendalian umum pada manajemen keamanan. Didalam pengendalian ini ditemukan beberapa temuaan-temuan yang berdampak positif maupun negatif antara lain sebagai berikut: 1) Temuan-temuan audit yang berdampak positif adalah sebagai berikut:

5 L5 a. Didalam perusahaan sudah terdapat tabung pemadam kebakaran yang diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau dan telah dilakukan pengecekan alat pemadam kebakaran setiap setahun sekali. b. Semua aset sistem informasi diletakkan pada rak-rak yang cukup tinggi. c. Untuk mengcover tegangan listrik telah digunakan stabilizer dan genset. d. Ruangan telah dibersihkan secara teratur. e. Lokasi perusahaan terletak pada daerah yang jarang terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi maupun angin ribut. f. Pada saat tamu berkunjung ke dalam perusahaan diwajibkan mengisi agenda kunjungan, dan pada saat tamu masuk kedalam perusahaan tamu harus memakai name tag VISITOR. g. Setiap komputer telah menggunakan program anti virus. h. Perusahaan meng update anti virus secara rutin. i. Perusahaan melakukan scan virus secara rutin. j. Semua sistem telah dilengkapi dengan anti hacker software ISA server. k. Sudah dilakukan back-up pada data. l. Setiap program yang sudah berjalan sudah terimplentasikan dengan baik. m. Terdapat pemeriksaan terhadap workstation dan server. n. Semua aset perangkat komputer dan hardware sudah dicover dengan asuransi.

6 L6 o. Terdapat penempatan satpam di dalam perusahaan untuk menghindari penyusupan. 2) Temuan-temuan audit yang berdampak negatif adalah sebagai berikut: a. Perusahaan belum memiliki fire alarm dan automatic dial-up alarm kebakaran. b. Ruang kerja belum dilengkapi dengan kamera pengawas. c. Komputer tidak dilengkapi alat penutup dari water proof jika tidak digunakan. d. Karyawan belum mempunyai kartu pengenal atau ID card. e. Masing-masing CPU komputer belum terdapat kunci pengaman. f. Tidak terdapat pemisahan ruang kerja IT dan ruang kerja lainnya. g. Tidak terdapat detector asap didalam ruang kerja. h. Tidak terdapat rencana pemulihan bencana b) Pengendalian Aplikasi Pengendalian khusus dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah pengendalian sistem informasi dari sistem yang terkomputerisasi pada aplikasi komputer tertentu sudah memadai untuk memberikan jaminan bahwa data dicatat, diolah, dan dilaporkan secara akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Aspek pengendalian aplikasi yang akan dilakukan meliputi pengendalian aplikasi batasan (boundary), pengendalian masukan (input), pengendalian keluaran (output). 1) Pengendalian Aplikasi Batasan (boundary) Temuan-temuan audit yang berdampak positif adalah sebagai berikut:

7 L7 a. Setiap karyawan mempunyai password yang berbeda dengan karyawan lainnya pada saat login kedalam aplikasi penjualan. b. Pada saat mengakses ke dalam program aplikasi sudah disertai password. c. Password yang digunakan adalah kombinasi antara huruf dan angka. d. Terdapat batasan minimum pada jumlah digit password. e. Terdapat penggantian password jika pegawai mengundurkan diri dari perusahaan. f. Password yang telah digunakan oleh user telah tersimpan dengan baik dalam sistem. Temuan-temuan audit yang berdampak negatif adalah sebagai berikut: a. Tidak terdapat penggunaan logoff pada jaringan workstation b. Tidak terdapat penggantian password secara berkala. c. Tidak terdapat pembatasan dalam pengisian password bila terjadi kesalahan. d. Tidak terdapat faselitas outomatic lockout. e. Tidak terdapat faselitas untuk mengingatkan user bila lupa dengan password. 2) Pengendalian Aplikasi Masukan (input) Temuan-temuan audit yang berdampak positif adalah sebagai berikut: a. Teknik pengkodean pada penginputan mudah dimengerti oleh user. b. Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum di input ke dalam komputer.

8 L8 c. Apakah bila terjadi kesalahan penginputan akan muncul error message. d. Metode yang digunakan untuk menginput data melaui aplikasi dengan keyboading. e. Data yang di input ke dalam komputer harus berdasarkan atas dokumen manual atau fisik. f. Pada saat penginputan semua dokumen langsung diinput kedalam komputer atau menggunakan real time. g. Belum pernah terjadi manipulasi data oleh orang yang tidak berkepentingan. h. Pada saat melakukan kesalahan penginputan maka sistem melakukan validasi. i. Apabila terjadi kesalahan penginputan setelah penyimpanan maka aplikais melakukan peng update an langsung terhadap transaksi yang salah tersebut. Temuan-temuan audit yang berdampak negatif adalah sebagai berikut: a. Terdapat kemungkinan akan terjadinya kesalahan penginputan transaksi penjualan yang dilakukan oleh user atau human error. 3) Pengendalian Aplikasi Keluaran (output) Temuan-temuan audit yang berdampak negatif adalah sebagai berikut: a. Setiap laporan yang dihasilkan selalu dicantumkan tanggal pencetakan. b. Terdapat copy laporan yang diberikan kepada pihak yang berwenang.

9 L9 c. Laporan-laporan yang dihasilkan didistribusikan ke departemen pemakai tepat pada waktunya. d. Laporan dapat dicetak kapan saja, tidak menunggu dalam periode tertentu. e. Posisi printer diletakkan ditempat yang mudah dijangkau. f. Laporan dicetak oleh petugas yang memiliki otoritas. g. Setiap laporan yang sudah diterima terdapat tanda tangan penerima. h. Setiap komputer menghadap ketembok atau masing-masing meja user terdapat penyekat atau pembatas. i. Semua laporan yang tidak digunakan lagi langsung dimusnahkan. Temuan-temuan audit yang berdampak negatif adalah sebagai berikut: a. Pada setiap laporan tidak terdapat banyaknya jumlah copy an. b. Tidak terdapat nama personil yang mencetak laporan. c. Setiap laporan tidak tercantum masa berlaku. d. Laporan yang sudah dicetak dapat dicetak kembali. e. Tidak terdapat daftar distribusi siapa-siapa saja yang menerima laporan. c) Matriks Temuan dan Rekomendasi Audit atas Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi Matriks temuan dan rekomendasi audit berisi temuan-temuan yang didapat, sebab dari resiko temuan tersebut, dampak dari temuan, rekomendasi audit, pihak lanjut dan ketegori penilaian. Berikut ini adalah tabel dari matriks temuan dan rekomendasi audit pada pengendalian umum

10 L10 manajemen keamanan dan pengendalian aplikasi yang meliputi pengendalian boundary, pengendalian input dan pengendalian output.

11 L11 No Temuan Audit Sebab Resiko Dampak Resiko Rekomendasi Tindak Lanjut Kategori Time Frame 1 Perusahaan Kemungkinan jika Dampak yang Sebaiknya perusahaan IT Strong Waktu yang belum memiliki perusahaan belum ditimbulkan tidak menggunakan fire alarm Departement diperlukan fire alarm dan menggunakan fire dapat dilakukan untuk mendeteksi dengan adalah automatic dial- alarm dan automatic penyelamatan atau cepat bila terjadi kurang lebih up alarm dial-up alarm maka pengantisipasi dalam kebakaran, dan 1-6 bulan. kebakaran. dalam mendeteksi menghadapi bencana menggunakan automatic terjadinya kebakaran kebakaran tersebut. dial-up alarm untuk tidak dapat dengan memanggil pos pemadam cepat diketahui. kebakaran dan mungkin juga kantor polisi untuk melaporkan jika terjadinya kebakaran. 2 Ruang kerja Kemungkinan jika Dampak yang Sebaiknya melengkapi IT Medium Waktu yang belum ruang kerja belum ditimbulkan jika kamera pengawas CCTV Departement diperlukan dilengkapi dilengkapi kamera terdapat kehilangan atau memasang alarm adalah

12 L12 dengan kamera pengawas maka barang, maka sulit atau tanda bahaya untuk kurang lebih pengawas. penyusup atau orang untuk mengetahui mendeteksi adanya 6 bulan yang tidak berhak atau penyusup yang berusaha sampai 1 tidak dapat membuktikannya. memasuki daerah atau tahun. diketahui. areal-areal yang penting. 3 Komputer tidak Kemungkinan jika Dampak yang akan Sebaiknya komputer yang IT Medium Waktu yang dilengkapi alat komputer tidak ditimbulkan adalah tidak digunakan Departement diperlukan 6 penutup dari ditutupi alat penutup perangkat komputer dilengkapi penutup water bulan water proof jika pada saat tidak bisa rusak dan proff untuk menghindari sampai 1 tidak digunakan. digunakan maka semua data yang ada terjadinya kerusakan pada tahun. komputer bisa didalam komputer perangkat komputer. berdebu dan terkena tersebut dapat air. hilang. 4 Karyawan belum Karyawan belum Dampak yang Sebaiknya setiap IT Strong Waktu yang

13 L13 mempunyai menggunakan kartu ditimbulkan adalah karyawan memilki kartu Departement diperlukan kartu pengenal pengenal maka bisa semua aset yang ada identitas atau tag yang adalah 1 atau ID card. terjadi penyusupan diperusahaan bisa bisa dibaca oleh sistem sampai 6 oleh orang-orang hilang. komputer, sehingga dapat bulan. yang tidak berhak. menghindari terjadinya penyusupan oleh orang yang tidak berhak. 5 Masing-masing Kemungkinan jika Dampak yang Sebaiknya setiap CPU IT Medium Waktu yang CPU komputer CPU komputer ditimbulkan adalah komputer dipasang kunci Departement diperlukan belum terdapat belum terdapat kunci semua data yang pengaman casing adalah 6 kunci pengaman. pengaman maka terdapat didalam sehingga dapat mencegah bulan pencurian terhadap CPU tersebut bisa seseorang mencuri sampai 1 perangkat tersebut hilang. komputer atau tahun. bisa terjadi. membukanya langsung

14 L14 untuk memanipulasi ataupun mencuri perangkat keras yang dimiliki. 6 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang bisa Sebaiknya terdapat IT Medium Waktu yang pemisahan ruang tidak terdapat ditimbulkan adalah pemisahan antara ruang Departement diperlukan kerja IT dan pemisahan ruangan dapat terjadinya IT dan ruang lainnya, dan adalah 6 ruang kerja antara ruang kerja IT pengaksesan oleh menempatkan server- bulan lainnya. dan ruang kerja orang-orang yang server pada ruangan sampai 1 lainnya maka dapat tidak berhak. khusus yang dibatasi tahun. terjadi penyusupan aksesnya. oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.

15 L15 7 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang bisa Sebaiknya perusahaan IT Medium Waktu yang detector asap ruang kerja belum ditimbulkan adalah mengaktifkan detektor Departement diperlukan didalam ruang terdapat detektor jika ancaman asap karena detektor ini adalah 6 kerja. asap maka kebakaran tidak baik bagi perangkat untuk bulan atau 1 pendeteksian dapat dideteksi peringatan awal. Detektor tahun. terhadap ancaman dengan cepat maka asap ini dapat kebakaran sulit aset yang ada dipergunakan untuk dideteksi dengan diperusahaan tidak membunyikan alarm cepat. dapat diselamatkan kebakaran. dengan cepat. 8 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang bisa Sebaiknya terdapat IT Strong Waktu yang rencana tidak terdapat ditimbulkan akibat rencana pemulihan dari Departement diperlukan 1 pemulihan rencana pemulihan tidak adanya rencana bencana untuk bulan bencana bencana kegiatan pemulihan bencana menentukan bagaimana sampai 6

16 L16 operasional tersebut adalah pemrosesan akan bulan. perusahaan sehari- hilangnya atau dikembalikan ke keadaan hari akan berhenti menurunnya reputasi seperti aslinya secara akibat bencana atau citra perusahaan lengkap, termasuk tersebut. dimata masyarakat, mencakup tanggung kerugian financial, jawab masing-masing meningktanya personil dan pengeluaran meminimalkan kerugian perusahaan, dan yang disebabkan oleh hilangnya bencana tersebut. keunggulan bersaing. 9 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang Sebaiknya menggunakan IT Medium Waktu yang penggunaan tidak menggunakan ditimbulkan adalah logff pada jaringan Departement diperlukan

17 L17 logoff pada penggunaan logoff data bisa workstation agar adalah jaringan pada jaringan dimanipulasi dan komputer tidak digunakan 6bulan workstation workstation maka hilang. oleh orang yang tidak sampai 1 bisa terjadinya berkepentingan. tahun. pengaksesan oleh orang yang tidak berhak. 10 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang bisa Sebaiknya user IT Medium Waktu yang penggantian tidak terdapat ditimbulkan adalah diharuskan untuk Departement diperlukan password secara penggantian bisa terjadi untuk mengganti passwordnya adalah 6 berkala. password secara mengakses secara setiap selang waktu bulan berkala bisa terjadi ilegal ke dalam tertentu atau bila sampai 1 pencurian password. sistem aplikasi. passwordnya mudah tahun. ditebak oleh orang lain,

18 L18 sehingga dapat mengurangi pengaksesan database secara ilegal. 11 Tidak terdapat Tidak terdapat Dampak yang bisa Sebaiknya terdapat IT Medium Waktu yang pembatasan pembatasan dalam ditimbulkan adalah pembatasan dalam Departement dibutuhkan dalam pengisian pengisian password orang yang tidak pengisian password bila adalah 6 password bila menyebabkan berhak dapat terjadi kesalahan, lebih bulan terjadi pengaksesan mengakses data. baik diberi ketentuan sampai 1 kesalahan. kedalam aplikasi dalam pengisian tahun. dapat dilakukan password maksimum tiga berulang-ulang. kali. 12 Tidak terdapat Tidak terdapat Dampak yang Sebaiknya terdapat IT Strong Waktu yang faselitas faselitas automatic ditimbulkan adalah faselitas penguncian atau Departement butuhkan outomatic lockout orang yang tidak penutupan account. Jika adalah 1

19 L19 lockout. menyebabkan berhak dapat pengguna melakukan bulan pengaksesan menggunakan kesalahan pengisian sampai 6 kedalam aplikasi password secara password beberapa kali bulan. dapat dilakukan berulang-ulang. melebihi dengan yang secara berulang- sudah ditentukan, maka ulang. server secara otomatis akan melakukan penguncian terhadap account tersebut. 13 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang akan Sebaiknya terdapat IT Medium Waktu yang faselitas untuk tidak menggunakan ditimbulkan adalah faselitas untuk Departement dibutuhkan mengingatkan faselitas untuk terbuangnya waktu mengingatkan user bila adalah 6 user bila lupa mengingatkan user dan terhambatnya lupa akan password. bulan dengan akan password nya pekerjaan. sampai 1

20 L20 password. menyebabkan user tahun. kesulitan dalam mengakses ke dalam aplikasi. 14 Terdapat Kemungkinan akan Dampak yang Sebaiknya user pengguna IT Strong Waktu yang kemungkinan terjadinya kesalahan ditimbulkan adalah aplikasi di trainning Departement diperlukan akan terjadinya penginputan user harus sebelum aplikasi adalah 1 kesalahan transaksi penjualan melakukan digunakan dan setiap kali bulan penginputan yang dilakukan oleh pengecekan ulang aplikasi di update serta sampai 6 transaksi user atau human dan juga dapat membaca dokumen bulan. penjualan yang error dapat memperlamban penjualan dengan teliti dilakukan oleh menyebabkan kerja user. sebelum dilakukan user atau human kesalahan dalam penginputan data. error. melakukan

21 L21 penyajian dalam hasil outputnya. 15 Pada setiap Kemungkinan jika Dampak yang Sebaiknya setiap laporan Marketing Medium Waktu yang laporan tidak setiap laporan tidak ditimbulkan adalah mencantunkan banyaknya Division diperlukan terdapat terdapat jumlah copy hasil dari laporan copy laporan dalam adalah 6 banyaknya an nya menyebabkan tersebut dapat laporan perusahaan untuk bulan jumlah copy an. dapat terjadinya disalah gunakan menghindari terjadinya sampai 1 manupulasi data untuk maksud dan penyelewengan oleh tahun. oleh orang yang tujuan tertentu. orang yang tidak berhak. tidak berhak. 16 Tidak terdapat Tidak terdapat nama Dampak yang Sebaiknya setiap laporan Marketing Medium Waktu yang nama personil personil yang ditimbulkan adalah yang dicetak dicantumkan Division diperlukan yang mencetak mencetak laporan kemungkinan nama personil yang adalah 6 laporan. menyebabkan terjadinya membuat laporan bulan

22 L22 laporan dapat disalah gunakan atau dimanipulasi oleh orang-orang yang tidak berhak. kecurangan untuk mengubah isi dari laporan tersebut. tersebut. sampai 1 tahun. 17 Setiap laporan Setiap laporan tidak Dampak yang Sebaiknya mencantumkan Marketing Medium Waktu yang tidak tercantum terdapat masa ditimbulkan adalah masa berlaku laporan Division diperlukan masa berlaku. berlakunya kesulitan dalam tersebut. adalah 6 menyebabkan mencari laporan bulan laporan tanpa tersebut. sampai 1 sengaja dibuang atau tahun. dimusnahkan. 18 Laporan yang Laporan yang sudah Dampak yang Sebaiknya laporan yang Marketing Strong Waktu yang sudah dicetak dicetak dapat dicetak ditimbulkan adalah sudah dicetak tidak Division diperlukan 1

23 L23 dapat dicetak kembali dapat kecurangan atau dicetak kembali tanpa bulan kembali. menyebabkan penyalahgunaan dari seizin dari atasan untuk sampai 6 terjadinya laporan tersebut mencegah agar isi dari bulan. kemungkinan untuk maksud dan laporan tersebut tidak pendistribusian tujuan tertentu. dibaca oleh orang lain kepada pihak yang yang tidak berhak. tidak berkepentingan. 19 Tidak terdapat Kemungkinan jika Dampak yang Sebaiknya dibuat daftar Marketing Medium Waktu yang daftar distribusi tidak terdapat daftar ditimbulkan adalah distribusi siapa-siapa saja Division diperlukan 6 siapa-siapa saja distribusi siapa-siapa laporan tersebut yang berhak untuk bulan yang menerima saja yang menerima didstribusikan menerima laporan, sampai 1 laporan. laporan dapat kepada orang yang sehingga distribusi tidak tahun. menyebabkan tidak berhak. keliru ke pihak yang lain

24 L24 kesalahan pendistribusian pada laporan tersebut. yang tidak berhak dan sebagai bukti laporan sudah diterima, maka si penerima laporan harus menandatangani laporan sebagai bukti bahwa laporan telah didistribusikan dan diterima dengan benar dan lengkap. Matriks Daftar Temuan atas Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi Sumber: Analisa Penulis Selaku Auditor

25 L25 V. Kesimpulan Dari proses analisis yang telah dilakukan terhadap sistem informasi penjualan secara kredit pada PT. TOTALCARE NUTRACEUTICAL, dapat diambil kesimpulan, dari segi pengendalian keamanan sudah cukup baik walaupun sistem masih memiliki beberapa kelemahan seperti belum adanya alarm kebakaran otomatis yang terhubung langsung kepada pusat pemadam kebakaran. Dari segi pengendalian input, juga sudah cukup baik karena otorisasi input data sudah ketat, hanya saja kesalahan yang mungkin terjadi adalah kesalahan yang disebabkan oleh human error. Dari segi pengendalian boundary, masih banyak kelemahan dalam sistemnya seperti tidak adanya pembatasan input password jika terjadi kesalahan, belum adanya fasilitas log off komputer secara otomatis guna untuk menghindari penyalahgunaan akses data saat komputer dalam keadaan menyala tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu. Dari segi pengendalian output, sistem juga masih memiliki banyak kelemahan, seperti belum adanya pencantuman masa berlaku dokumen, guna menghindari dokumen tersebut disalahgunakan oleh pihak lain, juga saat laporan dibuat laporan dapat dicetak berulang kali. Sesuai dengan standar penilaian kondisi sistem mutu ISO , pengendalian keamanan, pengendalian input, dan pengendalian output sudah dinilai F (Fair) yang berarti beberapa elemen sistem telah sesuai dengan standar sistem manajemen mutu ISO , walaupun masih ada beberapa bagian yang belum sesuai dengan standar. Pengendalian boundary dinilai W (Weak)

26 L26 yang berarti masih banyak elemen sistem manajemen mutu yang tidak sesuai dengan standar sistem manajemen mutu ISO

27 Tampilan Layar Master Customer L27

28 Tampilan Layar Master Produk Jadi L28

29 Tampilan Layar Login sebelum Input L29

30 Tampilan Layar Pada Saat Penggantiaan User ID L30

31 Tampilan Layar Pembatasan Akses L31

32 Tampilan Layar Penggantian Password L32

33 Tampilan Layar Menu Utama 1 L33

34 Tampilan Layar menu Utama 2 L34

35 Tampilan Layar Menu Transaction L35

36 Tampilan Layar Sales Order L36

37 Tampilan Layar Permintaan Pengiriman (PP) L37

38 Tampilan Layar Surat Jalan (SJ) L38

39 Tampilan Layar Faktur Penjualan L39

40 Tampilan Layar Faktur Pajak Standar L40

41 Dokumen Sales Order L41

42 Dokumen Permintaan Pengiriman L42

43 Dokumen Surat Jalan L43

44 Dokumen Faktur Penjualan L44

45 Dokumen Faktur Pajak Standar L45

46 L46 DATA FLOW DIAGARAM Data Flow Diagram (DFD) memberikan gambaran bagaimana data masuk dan keluar dalam dari dan ke suatu entity/representasi dari sumber dan tujuan aliran data tersebut, aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data dan entitas eksternal. Laudon dan Laudon (2002, p453), data flow diagram (DFD) adalah peralatan utama dalam analisis terstruktur yang secara grafik mengilustrasikan komponen proses suatu sistem dan aliran data didalamnya. DFD berguna untuk pemrosesan analisa dan perancangan. DFD bisa membantu user dalam melihat tampilan pergerakan data di dalam sistem. DFD digunakan sebagai dokumentasi dalam suatu sistem, baik untuk dokumentasi analisa tingkat tinggi ataupun dokumentasi analisa tingkat redah. Ada 4 simbol dalam perancangan DFD, yaitu : a) External entity 1. Entitas yang berada diluar sistem yang memberikan data kepada sistem atau yang menerima informasi dari sistem. 2. Tidak termasuk bagian dari sistem. 3. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian, maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. b) Process 1. Menggambarkan apa yang dilakukan oleh proses.

47 L47 2. Berfungsi,mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 3. Setiap proses memiliki satu atau beberapa data masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. c) Data Flow 1. Menggambarkan aliran data dari suatu entity ke entity lainnya. 2. Menunjukkan aliran data dari data store ke proses dan sebaliknya, dari sistem ke proses dan sebaliknya, atau aliran data antara dua proses yang berurutan. d) Data store 1. Tempat penyimpanan data. 2. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data store. Tingkatan diagram pada DFD (Data Flow Diagram) : a) Diagram Konteks 1. Mendokumentasikan sistem pada tingkat ringkas. 2. Menempatkan sistem dalam konteks lingkungan. b) Diagram Nol 1. Mengidentifikasikan proses utama dari sistem. 2. Mendokmentasikan sistem pada tingkat rendah.

48 L48 c) Diagram Rinci 1. Mendokumentasikan proses arus data secara rinci. DFD merupakan alat untuk menggambarkan urutan proses dan fungsi yang terdapat pada system boundary dan aliran data pada sistem. Menggunakan empat simbol dasar, seorang analis dapat menyajikan aliran data, penyimpanan data, proses dan fungsi, serta pelaku luar yang terkait dengan sistem tetapi tidak termasuk dalam system boundary. Dua metode penggambaran DFD yang paling umum adalah the Gane-Sarson nomenclature dan DeMarco-Yourdon symbol set. Perbandingan kedua metode tersebut dapat dilihat: DeMarco-Yourdon symbol set the Gane-Sarson nomenclature Process Data Store Entity

49 L49 Data Flow Gambar 2.1 Perbandingan Simbol DFD Sumber: Marakas, George M (2005, 118) a) Data flow digambarkan dengan garis panah, menandakan arah aliran, bersama dengan penamaan data. Data flow dapat juga diartikan sebagai pergerakan data. Data flow dapat menghadirkan pergerakan data dalam bentuk apa saja yang memungkinkan, seperti data pesanan customer, catatan gaji karyawan,laporan data, bahkan aliran barang dari gudang ke customer. b) Data store menggambarkan penyimpanan data yang tercatat dalam sistem baik yang bersifat sementara maupun yang permanen. Data store dapat berupa data pada hard drive, folder data, ataupun catatan seseorang. c) Process menggambarkan transformasi data, digunakan untuk menghasilkan data baru, atau digabungkan menjadi output yang berguna, seperti laporan pengiriman barang. Proses dalam DFD disusun sesuai dengan urutan terjadinya yang di tandai dengan penanda numerical setiap prosesnya. d) Entity / External agent adalah suatu atau seseorang yang berkaitan dengan sistem, tapi tidak termasuk dalam sistem boundary dan berada di luar kontrol sistem atau pengguna sistemnya. DFD mempunyai hirarki, masing-masing lapisan dalam DFD merupakan pecahan dari hirarki sebelumnya. Hirarki DFD tersebut adalah sebagai berikut

50 L50 a) Diagram Konteks, bertujuan untuk mengidentifikasi system boundary dan external agent apa saja yang terkait dengan sistem. Dalam diagram konteks data store tidak digambarkan, dan tidak ada tambahan proses dalam sistem, hanya ada satu proses. b) Diagram nol, merupakan pecahan dari diagram konteks, yang menggambarkan proses-proses utama dalam sistem, urutan prosesnya, semua data store yang diakses oleh proses dan external agent yang terkait dengan sistem. Penamaan proses dalam diagram nol menggunakan simbol 1.0, proses kedua 2.0, proses ketiga 3.0, dan seterusnya. c) Diagram rinci. Setelah diagram nol selesai dikerjakan, proses dekomposisi berlanjut ke level rinci sampai semua detail dalam proses dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. 97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting sangat diperlukan, karena jika tidak terdapat pengendalian

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN 4.1 Rencana Audit Rencana audit yang dilakukan selama proses audit pada Sistem Informasi Penjualan PT. PERDANA BANGUN PUSAKA. Tbk adalah sebagai berikut : a. Lakukan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Dengan terus berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini, peranan sistem informasi terhadap perkembangan

Lebih terperinci

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara Pengendalian Operasional No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah pemisahan tugas / Ya penempatan karyawan telah sesuai dengan fungsi dan bidang nya? 2. Evaluasi terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen 4.1.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Perkembangan teknologi saat ini memiliki pengaruh yang penting dalam memenuhi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP Pengendalian terhadap sistem informasi yang ada sangatlah penting dalam menjalankan kegiatan audit. Penggunaan suatu sistem untuk

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC 61 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC 4.1 Persiapan Audit dan Program Kerja Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. TUNAS RIDEAN TBK. Dalam pengevaluasian hasil informasi tersebut, diperlukan adanya

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. TUNAS RIDEAN TBK. Dalam pengevaluasian hasil informasi tersebut, diperlukan adanya BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. TUNAS RIDEAN TBK Dalam pengevaluasian hasil informasi tersebut, diperlukan adanya pengendalian internal maupun eksternal sehingga adanya suatu control

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC Pengendalian pada sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan evaluasi. Penggunaan suatu sistem untuk data yang tidak diolah

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN 74 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN 4.1 Perencanaan Audit Perencanaan audit dimaksudkan agar dapat meringankan kerja audit dari segi biaya, waktu dan penganalisaan atas bukti-bukti atau informasi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN 106 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini akan dibahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Front Office

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI 105 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI Dalam bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap sistem informasi aktiva tetap pada PT. Triteguh Manunggal

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS 4.1 Proses Audit 4.1.1 Perencanaan Audit Langkah awal dari perencanaan audit adalah mencari informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA. PT. ANTAM Tbk.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA. PT. ANTAM Tbk. BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. ANTAM Tbk. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap sistem informasi sumber daya manusia PT. ANTAM Tbk. Hasil temuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL AUDIT SISTEM INFORMASI

BAB 4 HASIL AUDIT SISTEM INFORMASI BAB 4 HASIL AUDIT SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan Audit Perencanaan audit dimaksudkan agar dapat meringankan kerja audit dari segi biaya, waktu, dan penganalisaan atas bukti-bukti atau informasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN KREDIT PADA. PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,Tbk

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN KREDIT PADA. PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,Tbk 62 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN KREDIT PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,Tbk 4.1 Perencanaan Evaluasi Tujuan atas tahap perencanaan evaluasi yaitu memperoleh bahan bukti yang memadai dan

Lebih terperinci

Pertanyaan Pengendalian Manajemen Keamanan (Security) Ya Tidak Keterangan

Pertanyaan Pengendalian Manajemen Keamanan (Security) Ya Tidak Keterangan No 9. 10. 1 Manajemen Keamanan (Security) Apakah terdapat alarm kebakaran di Hotel Istana Nelayan? Jika ya, Apakah alarm tersebut diletakkan pada tempat dimana sistem informasi berada? Apakah terdapat

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana.

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana. 89 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap Sistem Informasi Persediaan. Tujuan audit terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA PT. LOKA MAMPANG INDAH REALTY

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA PT. LOKA MAMPANG INDAH REALTY 99 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA PT. LOKA MAMPANG INDAH REALTY 4.1 Persiapan Audit Audit sistem informasi ditujukan untuk menemukan kelemahankelemahan pada sistem yang

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GARMENT PADA PT MULIA KNITTING FACTORY

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GARMENT PADA PT MULIA KNITTING FACTORY 61 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GARMENT PADA PT MULIA KNITTING FACTORY 4.1 Perencanaan Audit Perencanaan Audit merupakan salah satu proses bagi auditor untuk melakukan audit pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

Sumber: Direktorat PSDM

Sumber: Direktorat PSDM L1 Lampiran 1. Formulir PK L2 Lampiran 2. Formulir PK (Lanjutan) L3 Lampiran 3. Formulir PK (Lanjutan) L4 Lampiran 4. Formulir PK (Lanjutan) L5 Lampiran 5. Tampilan User Login L6 Lampiran 6. Tampilan Field

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan

LAMPIRAN. Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan L1 LAMPIRAN Hasil Kuesioner Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan dan Bagian Persediaan PT. Timur Jaya, Ibu Erni. 1. Apakah ruangan bagian persediaan memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA Dengan terus berkembangnya teknologi di jaman sekarang ini, peranan sistem informasi terhadap perkembangan dunia usaha sangat penting. Dalam menjalani

Lebih terperinci

BAB 4 PT METROTECH JAYA KOMUNIKA

BAB 4 PT METROTECH JAYA KOMUNIKA 84 BAB 4 EVALUAS I S IS TEM INFORMAS I PERS EDIAAN PT METROTECH JAYA KOMUNIKA Evaluasi sistem informasi ditujukan untuk menemukan kelemahan-kelemahan pada sistem yang terkomputerisasi. Hal tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT PADA PT. TOTALCARE

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI APLIKASI PENGGAJIAN Penentuan ruang lingkup dan sasaran. melakukan berbagai pengamatan dan pengujian.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI APLIKASI PENGGAJIAN Penentuan ruang lingkup dan sasaran. melakukan berbagai pengamatan dan pengujian. 81 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI APLIKASI PENGGAJIAN 4.1 Persiapan dan Program Audit Rinci 4.1.1 Penentuan ruang lingkup dan sasaran Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN PIUTANG YANG DIREKOMENDASIKAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN PIUTANG YANG DIREKOMENDASIKAN 67 BAB EVALUASI SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN PIUTANG ANG DIREKOMENDASIKAN Dengan terus berkembangnya teknologi saat ini, maka peranan komputer dan sistem informasi terhadap perkembangan dunia usaha sangat

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. GIWANG KANAKA. Komputer mempunyai peranan yang besar dalam awal sampai akhir proses pengolahan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. GIWANG KANAKA. Komputer mempunyai peranan yang besar dalam awal sampai akhir proses pengolahan 57 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. GIWANG KANAKA Dalam era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh dalam perindustrian

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

Lampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11

Lampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11 Lampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11 Lampiran 3.17 : Form Transaksi Luar Kota L12 L13 C. Fitur-Fitur Aplikasi yang Mendukung Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi Lampiran 4.1 : Fitur untuk Pembatasan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan? Pembagian dan pemisahan tugas sesuai dengan wewenang

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER ATAS SUBSISTEM KAS KECIL PADA PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA CABANG SRENGSENG

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER ATAS SUBSISTEM KAS KECIL PADA PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA CABANG SRENGSENG 81 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER ATAS SUBSISTEM KAS KECIL PADA PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA CABANG SRENGSENG Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit terhadap Sistem Informasi General

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT INFOMEDIA NUSANTARA. proses pengendalian (audit) pada setiap proses pengolahan data.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT INFOMEDIA NUSANTARA. proses pengendalian (audit) pada setiap proses pengolahan data. BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT INFOMEDIA Dalam menjalani proses evaluasi terhadap sistem informasi kita harus terlebih dahulu mengetahui latar belakang dan kegiatan yang dijalankan perusahaan.

Lebih terperinci

MATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA

MATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA L 1 MATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Temuan Masalah Resiko Rekomendasi Penanggung Jawab Pengendalian Manajemen Keamanan 1. Setiap ruangan tidak dilengkapi dengan alat

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasinotasi untuk menggambarkan arus dari data

Lebih terperinci

Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level

Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level 1. Pemeliharaan hardware dan software tidak dilakukan secara periodik. Bagian IT Medium Pemeliharaan terhadap hardware

Lebih terperinci

PROSEDUR AUDIT. Kegiatan Realisasi PIC Tanggal. 1. Perencanaan Audit. Menetapkan ruang lingkup dan tujuan. Mengorganisasikan tim audit.

PROSEDUR AUDIT. Kegiatan Realisasi PIC Tanggal. 1. Perencanaan Audit. Menetapkan ruang lingkup dan tujuan. Mengorganisasikan tim audit. PROSEDUR AUDIT Kegiatan Realisasi PIC Tanggal 1. Perencanaan Audit Menetapkan ruang lingkup dan tujuan Mengorganisasikan tim audit 1 Agustus 2006 Mengembangkan pengetahuan tentang operasi bisnis Tim Audit

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2003, p5), sistem informasi akuntansi adalah subsistem atau bagian dari MIS (Management

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) 1

Data Flow Diagram (DFD) 1 Data Flow Diagram (DFD) 1 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem Biasanya digunakan

Lebih terperinci

No Temuan Rekomendasi PIC. (surprised. mendadak (surprised audit) lingkungan kerja. Lampiran 1 : Matriks Resiko Operation Management Control

No Temuan Rekomendasi PIC. (surprised. mendadak (surprised audit) lingkungan kerja. Lampiran 1 : Matriks Resiko Operation Management Control L1 A. Matriks Resiko Pengendalian Manajemen Operasi (Operation Management Control) 1 Tidak dilakukannya Adanya audit secara berkala, Bagian pemeriksaan secara juga perlu melakukan masing-masing mendadak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. PERDANA BANGUN PUSAKA.

Lebih terperinci

CHAPTER 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

CHAPTER 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) 1 CHAPTER 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) 1. KONSEP PENGOLAHAN DATA A. Pendahuluan System Pengolahan data atau system accounting memelihara atau mengurus record operasi perusahaan secara lengkap dan

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 12 Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

DFD (DATA FLOW DIAGRAM)

DFD (DATA FLOW DIAGRAM) DFD (DATA FLOW DIAGRAM) SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE untuk : SMA Negeri 2 Peusangan Dipersiapkan oleh: IMAM SAYUTI 1457301052 Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknologi Informatika

Lebih terperinci

pada tabel 2. Untuk mengurangi resistance to change serta agar tidak mempersulit

pada tabel 2. Untuk mengurangi resistance to change serta agar tidak mempersulit 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Permasalahan pada PT Swastisiddhi Amagra dapat dilihat pada diagram tulang ikan (Gambar 1). Berdasarkan diagram tulang ikan tersebut, analisis kebutuhan sistem pada PT Swastisiddhi

Lebih terperinci

Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD) menurut Yourdon dan DeMarco

Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD) menurut Yourdon dan DeMarco Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD) menurut Yourdon dan DeMarco No Nama Elemen Keterangan 1 Proses Aktivitas atau fungsi yang biasa berupa manual maupun terkomputerisasi. 2. Data Flow Satu data tunggal

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA Nama : Triana Dewi Kartika NPM : 27212468 Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Fakultas

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

METRIK DAFTAR TEMUAN AUDIT TEMUAN RESIKO REKOMENDASI TINDAK LANJUT. rentan akan menyebabkan. penting.

METRIK DAFTAR TEMUAN AUDIT TEMUAN RESIKO REKOMENDASI TINDAK LANJUT. rentan akan menyebabkan. penting. 151 1. Manajemen Keamanan METRIK DAFTAR TEMUAN AUDIT TEMUAN RESIKO REKOMENDASI TINDAK LANJUT Tidak adanya Jika terjadi Pengadaan alat Dipasang alat alat deteksi kebakaran pendeteksi panas pendeteksi panas

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi penjualan delivery fax pada PT Orindo Alam Ayu. Dalam pengumpulan temuan bukti audit dari wawancara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Simbol Activity Diagram

LAMPIRAN 1. Simbol Activity Diagram L 1 LAMPIRAN 1 Tabel Simbol Activity Diagram Simbol Activity Diagram Keterangan Solid circle Solid circle Start of a process in an activity diagram., menggambarkan proses dimulai pertama kali di dalam

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware

BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Prima Cipta Instrument berdiri pada tanggal 19 Juli 2001, dan merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 LAPORAN HASIL AUDIT. mengenai aplikasi yang digunakan oleh PT. AYAM MERAK. Dari hasil survey

BAB 4 LAPORAN HASIL AUDIT. mengenai aplikasi yang digunakan oleh PT. AYAM MERAK. Dari hasil survey 41 BAB 4 LAPORAN HASIL AUDIT 4.1 Perencanaan Audit Penulis mempersiapkan pelaksanaan audit dengan sebelumnya melakukan survey ke PT. AYAM MERAK. Dalam survey tersebut penulis mencari tahu mengenai aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Perencanaan Audit Sistem Informasi pada PT. Sadhana Ekapraya Amitra

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Perencanaan Audit Sistem Informasi pada PT. Sadhana Ekapraya Amitra BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Audit Sistem Informasi pada PT. Sadhana Ekapraya Amitra Tahap perencanaan audit dimulai dengan menetukan Tujuan dan Ruang lingkup audit: a. Tujuan pelaksanaan Audit Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

Data Flow Diagram and Flow Chart. Pemodelan Perangkat Lunak

Data Flow Diagram and Flow Chart. Pemodelan Perangkat Lunak Data Flow Diagram and Flow Chart Pemodelan Perangkat Lunak DFD Definition Adalah suatu diagram yang menggunakan notasinotasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Audit Sistem Informasi Persediaan 2.1.1 Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke (1996, p.1), Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst.

DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst. DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh Demacro & Yordan (1979) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.A. TAHAP INVESTIGASI AWAL Tahap investigasi awal merupakan tahapan pertama dalam mengetahui jalannya sebuah proses bisnis yang berlangsung di toko kelontong Putra Jaya.

Lebih terperinci

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa Mampu memahami diagram arus data dan menganalisis DFD ke dalam subdivisi. DATA FLOW DIAGRAM. Elemen

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah kontrol

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM. Oleh : Didik Tristianto, M.Kom

DATA FLOW DIAGRAM. Oleh : Didik Tristianto, M.Kom DATA FLOW DIAGRAM Oleh : Didik Tristianto, M.Kom DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh Demacro & Yordan

Lebih terperinci

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik. Merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksitransaksi tersebut dan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN. menjalankan kegiatan audit. Penggunaan suatu sistem informasi untuk pengolahan data

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN. menjalankan kegiatan audit. Penggunaan suatu sistem informasi untuk pengolahan data BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN Pengendalian terhadap sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan audit. Penggunaan suatu sistem informasi untuk pengolahan data yang tidak

Lebih terperinci

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB System Analysis Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB SDLC (System Development Life Cycle) Fase Analisis Dua komponen utama dalam fase analisis: Requirement Determination (Identifikasi kebutuhan) Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life

Banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life Untung Subagyo Banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat pengembangan

Lebih terperinci