Skema Penyalahgunaan Aset
|
|
- Sudomo Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Skema Penyalahgunaan Aset Pada dasarnya, penyalahgunaan aset dapat diartikan sebagai mengubah atau mempengaruhi hak milik sah aset secara ilegal untuk kepentingan pribadi. Defenisi yang lebih lanjut menjelaskan lebih rinci mengenai pengertian penyalahgunaan aset digunakan dalam buku ini. Kamus Black Law mengartikan penyalahgunaan sebagai berikut: Tindakan menyalahgunakan atau mengubah sesuatu untuk tujuan yang salah; pemberian yang salah; tindakan yang bukan hanya penggelapan uang meskipun bisa juga diartikan sebagai hal tersebut. Istilah tersebut juga dapat mencakup mengambil dan menggunakan properti orang lain dan reputasi dari pemilik properti semata-mata untuk mengumpulkan good will secara tidak adil. Defenisi dari kamus Webster sedikit berbeda dan lebih digunakan dalam buku ini. Membuat sesuatu sewajarnya salah (dengan pencurian atau penggelapan). Joe Wells mendefenisikan penyalahgunaan dengan cara berikut: Penggelapan meliputi lebih dari pencurian atau penggelapan. Hal tersebut melingkupi penyalahgunaan aset perusahaan apapun demi keuntungan pribadi. Sejauh ini, kecurangan yang umumnya terjadi adalah penyalahgunaan aset selama tahun 2008 menurut RTTN (88,7% dari semua kecurangan yang meliputi penyalahgunaan aset). Ada dua subkategori yaitu kas, persediaan dan aset lainnya, lima mikrokategori, kategori dalam mikrokategori pembayaran yang dilakukan dengan curang dan 18 skema yang berbeda yang termasuk di dalamnya. Total 32 kategori skema kecurangan yang berbeda ada dalam kategori utama ini. Kas Skema kas meliputi pengambilan kas dari bos. Skema kas mendominasi kasus penyalahgunaan aset, menurut statistik dari ACFE. Dalam RTN 2008, 85% dari semua kecurangan penyalahgunaan aset meliputi penyalahgunaan kas. Skema kas, dalam pohon kecurangan ACFE dibagi menjadi tiga kelompok: pencurian, kecurangan pembayaran, dan penyaringan kas. Pencurian Joe Wells mengartikan pencurian sebagai mengambil kas pemilik (mata uang dan cek) tanpa persetujuan dan melawan keinginan dari pemilik. Mengatakan secara berbeda, pencurian uang pencurian uang yang sama sekali palsu. Karena pencurian kas oleh karyawan dalam kasus skema pencurian kas telah direkam dalam sistem akuntansi, ketidakhadiran kas seharusnya lebih mudah dideteksi dari kasus skema penyaringan yang mana tidak dicatat. Agar seorang karyawan melakukan kecurangan pencurian uang, dia harus berada dalam posisi berhubungan langsung dengan kas perusahaan kas yang masuk atau keluar. Hal ini juga berarti karyawan tersebut dianggap terpercaya. Skema pencurian uang dibagi ke dalam tiga grup, kas, deposito dan lainnya. Menurut RTTN ACFE 2008, 10,3% dari semua kecurangan adalah pencurian uang dan rata-rata kerugian adalah $75,000.
2 Kecurangan Pembayaran Skema kecurangan pembayaran adalah keadaan dimana distribusi pembayaran dibuat dari beberapa akun perusahaan yang kelihatannya normal namun ternyata merupakan kecurangan. Metode untuk memperoleh dana mungkin berupa penempaan cek, pelaporan faktur yang salah, pengubahan kartu waktu, dan lainnya. Perbedaan mendasar antara skema kecurangan pembayaran dan pencurian kas adalah uang digerakkan dari perusahaan yang kelihatannya merupakan pembayaran dari dana secara sah. Skema kecurangan pembayaran dibagi ke dalam lima grup: pembayaran, penggajian, pembayaran beban, pengubahan cek secara ilegal, dan pencatatan pembayaran. Menurut RTTN ACFE 2008, 63,9% dari semua kecurangan adalah kecurangan pembayaran. Rata-rata kerugian dalam skema kecurangan pembayaran adalah sekitar $100,00. Kecurangan ini terjadi lebih sering dari jenis penyalahgunaan kas lainnya. Skema Penagihan Skema penagihan menggunakan sistem akuntansi untuk mencuri dana dengan melaporkan klaim palsu dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Jika penjualan dari daftar penjual yang diautorisasi, dan jika sebuah faktur disetujui oleh orang yang tepat, sistem akan mengatur sisanya hal tersebut akan menghasilkandan/atau sebuah cek kepada pelaku untuk mencegat kas. Hal yang sama terjadi pada cek penggajian dan karyawan. Skema penagihan meliputi skema kulit penjualan (skema poni), skema penjualan tanpa kaki tangan, dan skema pembelian pribadi. Menurut RTTN ACFE 2008, 23,9% dari semua kecurangan adalah skema penagihan. Biaya rata-rata dari skema penagihan adalah $100,000. Skema Kulit Perusahaan Skema kulit perusahaan meliputi penggunaan perusahaan fiktif, diciptakan untuk kepentingan pribadi untuk melakukan kecurangan, untuk menghasilkan cek dari sumber perusahaan yang akan diarahkan kepada pencuri, untuk kepentingan pribadi. Biasanya perusahaan fiktif mempunyai nama palsu dan sering alamatnya adalah kotak surat. Kadang-kadang pelaku akan menggunakan nama awal dari nama penjual sah untuk membuat bingung seseorang yang mungkin melihat cek atau nama fiktif penjual. Sebagai contoh, perusahaan ABC adalah penjual sah, para pelaku kecurangan mungkin bisa menggunakan ABC co. sebagai nama fiktif penjual. Kemudian terjadilah proses kulit perusahaan. Penjual fiktif akan ditulis ke kulit penjual dan cek akan dicegato oleh pelaku atau kawanan pelaku. (Hal ini dapat terjadi sesimpel mengirim nya ke alamat kotak surat pelaku kecurangan. Seringkali, pelaku dalam posisi mengendalikan dengan otoritas untuk menambah penjual. Juga, sering pelaku ada dalam posisi menyetujui faktur poni. Atau si pelaku dapat bergantung pada cap karet atau kajian persetujuan yang kurang diperhatikan. Pelaku juga sering mengatur akun bank dengan nama palsu penjual yang dapat dengan mudah dilakukan. Sebuah cek diproses dan dikirim, mungkin ke kotak surat. Pelaku mencegat atau menerima cek, dan mendeposit ke akun bank dan mencatat cek kepada siapapun yang diinginkan. Skema Pass Through Skema ini adalah versi dari kulit penjual dimana pelaku mengatur sebuah perusahaan, tapi dalam skema ini, pelaku benar benar membeli produk melewati penjual. Pelaku menjual barang kepada atasannya, namun dengan harga yang telah dinaikkan. Membayar harga yang berlebihan adalah mungkin karena pelaku dalam posisi untuk menyetujui faktur atau order untuk penjualan. Dengan menaikkan harga ke level yang berlebihan, pelaku dapat menyedot dana dari atasannya kepada vendor semu.
3 Nonaccomplice Vendor Schemes Skema ini melibatkan vendor sah. Namun, vendor tersebut bukan merupakan komplotan namun merupakan pihak bersih yang digunakan oleh pelaku. Pelaku dapat menagih atau menagih secara berlebihan kepada perusahaan dengan menggunakan faktur vendor, juga mencegat cek untuk faktur atau mengirim cek kepada vendor dan meminta pembayaran kembali dari vendor mencegat cek tersebut. Versi lain dari skema ini yaitu pelaku sengaja memesan barang yang tidak dibutuhkan, mengembalikan barang tersebut secara kredit kepada vendor sah, dan mencegat cek pengembalian dari vendor. Skema Pembelian Pribadi Skema pembelian pribadi yaitu membeli barang pribadi dengan uang perusahaan. Dengan teknologi internet dan metode pembelian yang canggih akan lebih mudah untuk melakukan jenis skema tersebut. The General Accounting Office (GAO) melakukan audit dari sistem pengadaan secara elektronik dan menemukan ribuan dolar yang telah disalahgunakan mulai dari bordil hingga keanggotaan klub yang mahal. Skema Penggajian Skema penggajian mirip dengan skema penagihan kecuali daripada membayar vendor, perusahaan membayar seorang pekerja. Skema ini dapat dilakukan dengan beberapa cara; pekerja setan, komisi, kompensasi pekerja palsu atau upah yang dipalsukan. Menurut RTTN ACFE 2008, 9,3% dari kecurangan adalah skema penggajian. Rata-rata kerugian dari skema penggajian adalah $49,000. Skema Pekerja Setan Dalam kasus ini, seseorang menerima gaji namun sebenarnya tidak bekerja untuk perusahaan. Setan bisa jadi berupa orang fiktif atau nyata yang bekerja sama dengan pelaku. Sebagai contoh, seorang pengendali untuk universitas Texas mengatur beberap pekerja setan dalam sistem penggajian, termasuk anak dan beberapa temannya. Dia akan membawakan cek atau membagi uangnya di antara mereka. Dia mencuri beberapa ratus ribu dolar dalam skema ini selama beberapa bulan. Proses pekerja setan mirip dengan proses kulit vendor. Setan harus ditambahkan dalam data induk pekerja atau data penggajian, kartu waktu kerja atau penggajian harus disetujui dan cek dituliskan kepada setan dan cek dicegat oleh pelaku kecurangan atau komplotannya. Skema Komisi Dalam skema ini, pelaku kecurangan menggunakan beberapa metode: mendorong bonus penjualan, melebih-lebihkan penjualan, meningkatkan tingkat komisi atau menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan komisi lebih dari yang seharusnya didapatkan. Skema Pemalsuan Kompensasi Pekerja Skema ini melibatkan pekerja yang memalsukan kecelakaan kerja dan mengumpulkan pembayaran dari asuransi karir korban. Skema Pemalsuan Upah Skema ini kadang-kadang memalsukan jam kerja untuk membayar lembur yang berlebihan atau tingkat gaji yang berlebihan. Skema Penggantian Beban Skema penggantian biaya adalah skema sederhana: Menyerahkan beban bisnis palsu dan mendapatkan penggantian cek dari perusahaan korban. Menurut RTTN ACFE 2008, 13,2 persen dari semua kecurangan. Biaya kerugian rata-rata
4 skema penggantian biaya adalah $ Skema yang termasuk dalam kategori ini yaitu biaya yang disalahartikan, biaya berlebihan, biaya fiktif, dan beberapa penggantian. Skema Perusakan Cek Skema ini unik di antara skema penipuan di mana pelaku secara fisik mempersiapkan cek penipuan. Dalam kasus lain, penipu menyebabkan perusahaan untuk menghasilkan cek dengan mengirimkan beberapa bentuk dokumen palsu untuk perusahaan korban (misalnya, faktur, kartu waktu). Menurut RTTN ACFE 2008, skema ini 14,7 persen dari semua skema penipuan. Biaya kerugian rata-rata skema ini adalah $ Angka rata-rata ini membuat skema ini menjadi skema yang paling mahal atau kelompok skema dari semua skema. Yang termasuk dalam skema ini adalah forged makers, forged endorsements, altered payees, concealed checks, and authorized makers. Skema Penempaan Penggadaan Barang Sebuah skema yang melibatkan pelaku untuk mencegat cek perusahaan yang ditujukan untuk beberapa pihak lain yang sah dan mengkonversi cek dengan memalsukan nama pihak lain pada pengesahan cek. Skema dimulai dengan pemeriksaan yang lengkap terhadap cek kosong. Misalnya, dalam skema karyawan setan, penipu dapat menggunakan orang yang nyata, seperti mantan karyawan, sebagai setan, mencegat cek, dan menempa nama orang itu untuk menguangkan cek. Dalam skema vendor tanpa kaki tangan, penipu biasanya meencegat pengembalikan cek dari vendor yang sah dan menempa dibelakang. Skema Pengubahan Penerima Gaji Skema ini melibatkan pencegatan cek tertulis kepada pihak lain, tetapi dalam skema ini pelakunya mengubah penunjukan penerima pembayaran sehingga cek dapat dikonversi ke dirinya atau seorang komplotan. Terkadang penipu membalikkan nama penerima pembayaran dari cek dan mengganti namanya dengan nama yang sah ketika cek tersebut kembali dalam laporan bank. Skema Cek Tersembunyi Skema ini adalah upaya berani untuk mengambil keuntungan dari cap stempel atau kurangnya perhatian ketika pengendalian. Pelaku mempersiapkan cek palsu dan mengirimkannya bersama dengan cek yang sah untuk ditandatangani pihak yang berwenang, pelaku berharap akan menandatanganinya tanpa adanya kaji ulang dari pihak berwenang. Pelaku kemungkinan akan menunggu sampai penandatangan cek sibuk atau terganggu sebelum mengirimkan cek palsu. Skema Pihak Otorisasi Skema ini melibatkan pelaku yang memiliki otoritas menandatangani dan memeriksa cek dengan membuat keuntungan untuk dirinya sendiri untuk kepentingan pribadi. Skema semacam ini lebih sulit dideteksi karena orang tersebut memiliki otoritas. Jelas, skema ini berhasil hanya jika tidak ada pengendalia atau terlalu lemah. Dalam sebuah cabang kecil dari rantai besar toko di Mississippi, satu-satunya akuntan dari bos toko tersebut adalah pihak berwenang. Selama tiga tahun, dia menulis sendiri cek yang tidak terdeteksi. Seseorang di bank menemukan cek yang ditandatangani oleh Mary, dibayarkan kepada Mary, dan disetorkan ke rekening pribadi Maria. Pegawai bank yang diketahui adalah auditor internal yang baru direkrut dari cabang dan melaporkan kecurigaannya. Akhirnya, cek yang dibayarkan senilai lebih dari $250,000 dibayarkan kepada Mary terungkap. Ingat, bisnis ini adalah salah satu bisnis yang relatif kecil.
5 Skema Penghapusan Pencatatan Skema ini melibatkan penghapusan uang dari register, di mana penghapusan pencatatan pada sistem register (tape, berkas komputer, dll). Penipuan ini adalah salah satu paling mahal dan paling sering. Menurut ACFE 2008 RTTN, skema ini 2,8 persen dari semua penipuan. Biaya kerugian rata-rata skema ini adalah $ Skema ini melibatkan dua jenis skema: void palsu dan pengembalian uang palsu. Usaha dengan risiko lebih tinggi untuk penipuan ini: restoran, bar, PKL, dan bisnis kas lainnya. Skimming Skimming kadang-kadang disebut penipuan di depan ke dan belakang, seperti dana yang dicuri sebelum pesanan dibuat. Akan sangat sulit untuk mendeteksi skema skimming atau bahkan menyadari bahwa uang itu dicuri. Skimming adalah praktek umum dalam bisnis tunai seperti bar, restoran, mesin penjual, rumah modernisasi kontraktor, pompa bensin, dan toko ritel. Contoh Bugsy Siegel melakukan bisnis ketika ia mendirikan kasino di Las Vegas. Seharusnya Bugsy akan mengambil semua uang tunai dari hari atau minggu, meluncurkan beberapa untuk massa Chicago untuk membuat mereka senang dan menjauh dari Vegas, meluncurkan beberapa untuk dirinya sendiri (uang bebas pajak), dan melaporkan apa yang tersisa sebagai pendapatan. Jika pemilik bisnis, seperti Bugsy, mengambil uang dari kas masuk, kemudian melaporkan saldo ke buku, sangat sulit untuk menangkap penipuan seperti itu. Dalam contoh ini, siapa yang benar-benar peduli jika uang sedang diambil? Mungkin satu atau lebih instansi pemerintah, tetapi mereka mungkin tidaka akan mengetahui itu terjadi. Penipuan The Crazy Eddie adalah jenis penipuan skimming. Skema skimming ada tiga kelompok: penjualan (skema penjualan yang tidak dicatat, penjualan yang dicatat kurang), piutang (skema write-off, skema memutar, dan skema menutup-nutupi), dan pengembalian uang. Menurut ACFE 2008 RTTN, skema ini 16,6 persen dari semua penggelapan. Rata-rata kerugian dalam skema skimming adalah $
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A-16 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TUGAS 11 DosenPembimbing : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM : 115029 Kelas : A-2011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA JalanP.H.Hasan
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan Tujuan keseluruhan dari audit siklus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif www.mercubuana.ac.id Program Studi Desain Produk Pendahuluan Manajemen Sumber
Lebih terperinciBAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Disusun oleh Kelompok 9 : Kartika Kusuma N 1209216349 Dwi Agustina 1209216366 Rahmalia T N 1209216391 Nina Qoriah 1209216417 Tiniati 1210215078 Prodi Akuntansi
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Kuesioner
Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :
L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS TRANSAKSI YANG TERLIBAT PENJUALAN TUNAI - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENERIMAAN KAS PENJUALAN KREDIT - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENCATATAN PIUTANG -
Lebih terperinci[ RMK FRAUD ] Tugas III
SKEMA FRAUD PENDAHULUAN Ada beberapa alasan untuk memahami skema penipuan yang digunakan oleh Asosiasi Certified Fraud Examiners (ACFE). Pertama, ACFE yang muncul sebagai organisasi antifraud primer. Satunya
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,
5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur
Lebih terperinciFRAUD PERBANKAN & RISIKO
FRAUD PERBANKAN & RISIKO BAGI BANK HOD PENYEBAB UTAMA FRAUD INTERNAL FAKTOR PELANGGARAN PROSEDUR PELANGGARAN KEWENANGAN LACK OF KNOWLEDGE LACK OF COMPL. CULTURE LACK OF CONTROL INISIATIF SENDIRI KARENA
Lebih terperinciBAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER
BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER A. Proses Penipuan Ada tiga langkah yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu : 1. Pencurian sesuatu yang berharga 2. Konversi ke uang tunai 3. Penyembunyian
Lebih terperinciStandar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001:1), menyatakan bahwa sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang
Lebih terperinciMateri 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.
Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak. 3/1/2017 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan sistem pengendalian internal 2. Menggambarkan sifat dasar dari kas dan pentingnya kontrol
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu
Lebih terperinciPT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN
Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan
Lebih terperinciSIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho
SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam
Lebih terperinciBab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 7 Kas Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan sifat kas dan pentingnya pengendalian internal terhadap kas. 2. Mengikhtisarkan prosedur dasar untuk menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan
Lebih terperinciPERTEMUAN 4: JENIS-JENIS KECURANGAN
PERTEMUAN 4: JENIS-JENIS KECURANGAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis kecurangan. Melalui pembelajaran ini, diharapkanmahasiswaakan mampu: 4.1 Memahami
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
Lebih terperinciFORMULIR DISTRIBUTOR AGREEMENT (DA)
FORMULIR DISTRIBUTOR AGREEMENT (DA) Dokumen ini terdiri dari lima bagian: (A) Definisi, (B) Perjanjian Distributor, (C) Perjanjian Pembelian Produk Di Negara Tempat Tinggal, (D) Perjanjian Arbitrase Yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak
BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya
Lebih terperinciPERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu:
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran II Daftar Internal Control Questionnaires (ICQ) Penerimaan Kas Nama Responden : Aja Abdurrajak Bagian : Assist. Umum dan Personalia Perusahaan : PT. BPR Syari ah Gebu Prima Medan. Bacalah tiap
Lebih terperinciChecklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Perbankan Umum
Syarat dan Ketentuan Perbankan Umum Untuk klien perbankan komersial dari Bank Kantor Cabang Indonesia Syarat dan ketentuan ini berlaku untuk rekening dan berbagai layanan perbankan yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Sahid digunakan untuk menilai efektifitas, efisiensi dan keekonomisan. Berdasarkan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Audit operasional atas pendapatan dan pengeluaran pada Apartemen Istana Sahid digunakan untuk menilai efektifitas, efisiensi dan keekonomisan. Berdasarkan ruang lingkup yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dasarkan atas tipe atau jenis barang yang ada di PT.Supra Sumber Cipta.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada PT.Supra Sumber Cipta dibagi atas dua divisi penjualan, hal ini di dasarkan atas tipe atau jenis barang yang ada di PT.Supra Sumber Cipta. Adapun pembagian divisi tersebut
Lebih terperinciBAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang
BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN A. Sejarah singkat perusahaan Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang bergerak dibidang kontraktor yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.30
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN & KAS
PENGENDALIAN INTERN & KAS Pengendalian Internal (Internal Control) secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Adanya persaingan ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar bertahan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metodemetode, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA
BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
Lebih terperinciakan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:
L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan
Lebih terperinciAUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN
Amanda Indirayuti 2014017034 PENGAUDITAN II 4 A2 AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN A. DESKRIPSI SIKLUS PENDAPATAN Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
Lebih terperinciSIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O
SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.
Lebih terperinciekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS
ekonomi 14 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS Transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang memiliki jumlah dan nilai yang berbedabeda. Apabila perusahaan
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember
PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember 1997 1. Definisi a. Kepemilikan Manfaat (Beneficial Ownership) Atas Efek
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PERBANKAN ANZ
KETENTUAN UMUM PERBANKAN ANZ 11.2016 KETENTUAN UMUM PERBANKAN ANZ KETENTUAN UMUM PERBANKAN PEMBUKAAN Ketentuan Umum Perbankan ANZ ini mengatur syarat-syarat dimana Bank menyediakan kepada Nasabahnya satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk
Lebih terperinciAKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN
AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita
Lebih terperinciLampiran 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK CV HANURA
100 Lampiran 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK CV HANURA 1. Sejak kapan CV Hanura didirikan dan siapakah pendirinya, Pak? - Sejak tahun 1967 dan pendirinya Alm. Bp. Dwidja Saputra 2. Di bidang apakah CV Hanura
Lebih terperinciBab II Elemen dan Prosedur SIA
Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM
BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih
Lebih terperinci3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.
Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciPENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER
PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/1/2016 nts/sia 1 Proses Penipuan Ada tiga langkah yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu : Pencurian sesuatu yang berharga
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.
Lebih terperinciPertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah
Pertanyaan i. Jelaskan tujuan umum atas sistem upah Siklus jasa personalia (personnel service cycle) suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif dan karyawan.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO IV.1. Survey Pendahuluan Pemeriksaan operasional dimulai dari tahap perencanaan awal atau yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Harus siap digunakan setiap saat untuk melakukan pembayaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kas merupakan aktiva/asset perusahaan/ instansi (dalam hal ini instansi pendidikan) yang paling likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan, penipuan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK
BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang direncanakan untuk menentukan keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS 1. PENGERTIAN KAS merupakan aktiva/asset perusahaan yang paling likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan, penipuan dan pencurian ( Slamet sugiri, 2009
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciContoh Purchase Order PT.PPN
Contoh Purchase Order PT.PPN L1 Contoh invoice PT.PPN L2 Contoh Surat Jalan PT.PPN L3 Contoh Faktur Pajak PT.PPN L4 L5 Contoh salah satu produk PT.PPN OIL FILTRATION HP SERIES (High Pressure Series) LP
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah dari perusahaan. PT. Timur Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL KAS KECIL PADA PT. VR FASHIONS EXPORTINDO
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL KAS KECIL PADA PT. VR FASHIONS EXPORTINDO Nama : Desy Zsa Zsa Bila NPM : 52213244 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Dosen Pembimbing : Dr. Riskayanto LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER
SA Seksi 314 PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER Sumber: PSA No. 60 PENDAHULUAN 01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena
Lebih terperinciFlowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer
L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit
Lebih terperinci. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang
43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh
Lebih terperincikami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN
KETENTUAN PENGGUNAAN Selamat Datang di REVOPRINT! Terima kasih telah menggunakan layanan yang disediakan oleh diri kami sendiri, PT Revo Kreatif Indonesia (REVOPRINT), dengan alamat terdaftar kami di Kemang
Lebih terperinciBAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU
BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU 1. PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS dan investasi adalah bagian dari aset lancar yang ada di neraca. Aset lancar adalah aset yang dapat berubah jadi kas dalam waktu
Lebih terperinci1. Transaksi Penjualan dengan cashback berupa pengembalian uang tunai
Mencatat Cashback January 15, 2018 Cash back memiliki arti yang hampir sama dengan diskon karena sama-sama bertujuan untuk memberikan pengurangan harga jual. Perbedaannya adalah diskon diberikan dimuka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi
Lebih terperinciANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi
Lebih terperinci