TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO
|
|
- Yuliana Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO SKRIPSI Oleh: NI PUTU ANJANI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011
2
3 TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Udayana Oleh: NI PUTU ANJANI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 i
4 ABSTRAK NI PUTU ANJANI. NIM Teknik Sterilisasi dan Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis sp. dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P Secara In Vitro. Pembimbing I, Ir. Hestin Yuswanti, MP. Pembimbing II, Ida Ayu Putri Darmawati, S.P., M.Si. Anggrek Phalaenopsis sp. merupakan anggrek yang banyak digemari dan dibudidayakan sebagai bunga potong. Keistimewaan anggrek Phalaenopsis adalah ukuran bunganya yang besar, penampilannya anggun, warna bunga bervariasi, mahkota bunga tidak mudah rontok dan kesegarannya tahan 1 sampai 2 bulan. Perbanyakan Phalaenopsis secara in vitro dapat dilakukan dengan cara kultur tangkai bunga. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis yang dibuang begitu saja, setelah keluar dari tempat penyewa. Selain itu perbanyakan Phalaenopsis dengan cara ini dapat menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya. Pertumbuhan kultur mata tunas tangkai bunga Phalaenopsis dapat ditingkatkan dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada media kultur. Jenis ZPT yang digunakan adalah IAA (auksin) dan 2i-P (sitokinin). Percobaan ini bertujuan untuk menemukan teknik sterilisasi terbaik dalam menekan terjadinya kontaminasi, mengetahui pengaruh 2i-P terhadap pertumbuhan eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis dan mendapatkan konsentrasi 2i-P terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis. Percobaan dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kultur Jaringan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Bahan tanam menggunakan mata tunas tangkai bunga Phalaenopsis. Sterilisasi dengan HgCl2 (Mercurie Chloride) 0,1% (10menit) dan alkohol 95% (5 menit) paling banyak menekan kontaminan mata tunas anggrek Phalaenopsis. Tunas anggrek Phalaenopsis menunjukkan respon pertumbuhan dengan penambahan 0,5 ppm 2i-P pada media modifikasi. Panjang tunas yang terbentuk paling tinggi (2,30 cm), jumlah daun (2,04 helai), jumlah akar (1,95 buah), panjang akar (1,62 cm), berat basah (1,86 gr) dan berat kering (0,14 gr). Zat pengatur tumbuh 2i-P (0,5 ppm) disarankan digunakan untuk menginduksi tunas anggrek Phalaenopsis pada media MM (Media MS + air kelapa gading 150 ml/l + arang aktif + 0,5 ppm IAA) + 0,5 ppm 2i-P. Perlu dikaji lebih lanjut mengenai posisi mata tunas dan kombinasi antara 2i-P dengan ZPT auksin dalam rangka pembentukan tunas anggrek Phalaenopsis. ii
5 RINGKASAN NI PUTU ANJANI. NIM Teknik Sterilisasi dan Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis sp. dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P Secara In Vitro. Pembimbing I, Ir. Hestin Yuswanti, MP. Pembimbing II, Ida Ayu Putri Darmawati, S.P., M.Si. Anggrek Phalaenopsis sp. merupakan anggrek yang banyak digemari dan dibudidayakan sebagai bunga potong. Keistimewaan anggrek Phalaenopsis adalah ukuran bunganya yang besar, penampilannya anggun, warna bunga bervariasi, mahkota bunga tidak mudah rontok dan kesegarannya tahan 1 sampai 2 bulan. Perbanyakan Phalaenopsis secara in vitro dapat dilakukan dengan cara kultur tangkai bunga. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis yang dibuang begitu saja, setelah keluar dari tempat penyewa. Selain itu perbanyakan Phalaenopsis dengan cara ini dapat menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya. Berhasil tidaknya perbanyakan tanaman secara in vitro banyak ditentukan oleh metode sterilisasi. Sterilisasi merupakan salah satu tahap penting yang harus dilakukan dalam kultur jaringan, karena dengan sterilisasi yang tepat maka kesempatan eksplan untuk tumbuh menjadi tanaman yang lengkap akan lebih besar. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk mensterilkan permukaan eksplan adalah sunlight cair, clorox (NaOCl), HgCl2 dan alkohol. Faktor lain penentu keberhasilan kultur jaringan adalah penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada media. ZPT adalah senyawa organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologis tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Zat pengatur tumbuh dalam tanaman terdiri dari auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan inhibitor dengan ciri khas serta pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Jenis dan konsentrasi ZPT sangat tergantung pada jenis tanaman dan tujuan kulturnya. Percobaan ini bertujuan untuk menemukan teknik sterilisasi terbaik dalam menekan terjadinya kontaminasi, mengetahui pengaruh 2i-P terhadap pertumbuhan iii
6 eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis dan mendapatkan konsentrasi 2i-P terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis. Percobaan dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kultur Jaringan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, mulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari Menggunakan eksplan mata tunas tangkai bunga anggrek Phalaenopsis (mata tunas yang dipakai adalah mata tunas 1, 2 dan 3 dari atas), media dasar Murashige dan Skoog (MS), bahan-bahan tambahan pemadat agar-agar, sumber energi gula, air kelapa gading, zat pengatur tumbuh IAA, 2i-P, bahan sterilan sabun cair, Clorox, HgCl2 dan alkohol 95%. Peralatan yang digunakan meliputi alat-alat standar kultur jaringan antara lain laminar air flow, autoclave, neraca elektrik, magnetic stirer, kertas ph. Percobaan dibagi atas dua tahap yaitu: (1) Kajian metode sterilisasi eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis dan (2) Respon pertumbuhan eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2i-P. Percobaan I (Metode Sterilisasi Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis) ini dilakukan untuk menguji metode sterilisasi eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis dalam menghambat terjadinya kontaminasi. Dikaji tiga metode sterilisasi yaitu: Metode S1, Metode S2 dan Metode S3. Masing-masing metode diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 15 unit percobaan. Pengamatan dilakukan selama 2 minggu. Pengamatan dilakukan terhadap persentase kontaminasi dan browning. Hasil terbaik pada percobaan ini digunakan pada Percobaan II (Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P). Percobaan II ini dirancang secara acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah konsentrasi 2i-P pada media MM = MS + 0,5 ppm IAA ml/l air kelapa + arang aktif sebagai berikut: iv
7 M0 = Media MM + tanpa 2i-P, M1 = Media MM + 0,5 ppm 2i-P, M2 = Media MM + 1,0 ppm 2i-P, M3 = Media MM + 1,5 ppm 2i-P, M4 = Media MM + 2,0 ppm 2i-P, M5 = Media MM + 2,5 ppm 2i-P. Berdasarkan Percobaan I, Persentase kontaminasi tertinggi diperoleh pada metode S1 (clorox) yaitu 83,33% dan persentase browning tertinggi diperoleh pada metode S2 (clorox + alkohol + dibakar) yaitu 66,67%. Pada metode S3 (HgCl2 + alkohol) diperoleh persentase eksplan kontaminasi dan browning terendah yaitu 33,33% dan 16,67% serta eksplan hidup tertinggi yaitu 50,00% Percobaan II (Respon pertumbuhan eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2i-P). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh 2i-P berpengaruh tidak nyata (pada uji F taraf 5 %) terhadap semua variabel yang diamati. Sterilisasi dengan HgCl2 (Mercurie Chloride) 0,1% (10menit) dan alkohol 95% (5 menit) paling banyak menekan kontaminan mata tunas anggrek Phalaenopsis. Tunas anggrek Phalaenopsis menunjukkan respon pertumbuhan dengan penambahan 0,5 ppm 2i-P pada media modifikasi. Panjang tunas yang terbentuk paling tinggi (2,30 cm), jumlah daun (2,04 helai), jumlah akar (1,95 buah), panjang akar (1,62 cm), berat basah (1,86 gr) dan berat kering (0,14 gr). Zat pengatur tumbuh 2i-P (0,5 ppm) disarankan digunakan untuk menginduksi tunas anggrek Phalaenopsis pada media MM. Perlu dikaji lebih lanjut mengenai posisi mata tunas dan kombinasi antara 2i-P dengan ZPT auksin dalam rangka pembentukan tunas anggrek Phalaenopsis. v
8 LEMBAR PENGESAHAN Judul : TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO Nama : Ni Putu Anjani NIM : Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II (Ir Hestin Yuswanti, MP.) (Ida Ayu Putri Darmawati, S.P., M.Si.) NIP NIP Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S.) NIP Tanggal Lulus Ujian : 26 Oktober 2011 vi
9 RIWAYAT HIDUP Ni Putu Anjani lahir di Denpasar 25 Januari 1988, merupakan anak pertama dari pasangan I Wayan Mawa (Ayah) dan Ni Nyoman Muski (Ibu). Mengawali jenjang pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 9 Padangsambian sampai tahun Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP PGRI 5) Denpasar dan lulus pada tahun Pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kuta Utara dan lulus pada tahun Pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Udayana Bali melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK) pada Program Studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penulis aktif pada Organisasi Himpunan Mahasisiwa Agronomi (HIMAGRO) jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Penulis jiga aktif membantu dosen dalam penelitian di Laboratorium Kultur Jaringan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. vii
10 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Teknik Sterilisasi dan Respon Pertumbuhan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis sp. dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P Secara In Vitro tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, perhatian, bantuan dan arahan Pembimbing, Bapak dan Ibu Dosen serta teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktunya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali. 2. Ir. A. A. Ngurah Gede Suwastika, M.P. selaku Ketua Jurusan/Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana atas segala fasilitas yang diberikan pada penulis selama penulisan Skripsi ini. 3. Ir. Dewa Nyoman Nyana, M.Si. selaku kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kultur Jaringan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan percobaan di laboratorium kultur jaringan ini. 4. Ir. Hestin Yuswanti, M.P. selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, nasehat serta motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 5. Ida Ayu Putri Darmawati, S.P., M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran serta nasehat selama pelaksanaan penelitian hingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. viii
11 6. Ir. Ketut Kartha Dinata, M.S. selaku pembimbing Akademik atas saran, motivasi, dan dukungan kepada penulis. 7. Keluarga tercinta ayah, ibu, adikku, kakekku, nenekku dan sanak saudara yang saya cintai dan banggakan atas dukungan do a, moril, dan materiil selama penelitian berlangsung sampai penyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Teman baikku Yuyun (06) yang setia menemani, membantu dan memberikan semangat selama penelitian hingga penyelesaian Skripsi ini. 9. Kak Iwan (05) atas eksplan tangkai bunga anggrek Phalaenopsis sp. dan saran yang diberikan selama penelitian. 10. Keluraga besar HIMAGRO serta pihak-pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Skripsi ini, terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik adan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata dengan kerendahan hati penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat, terutama bagi pembaca yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Denpasar, September 2011 Penulis ix
12 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i ABSTRAK... ii RINGKASAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... vi RIWAYAT HIDUP... vii KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Penelitian Hipotesis... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Morfologi Anggrek Phalaenopsis Kultur In Vitro Kloning In Vitro Media Kultur Zat Pengatur Tumbuh Air Kelapa pada Media Kultur In Vitro Sterilisasi Eksplan x
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Percobaan Percobaan I: Metode Sterilisasi Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis Percobaan II: Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P Pelaksanaan Penelitian Sterilisasi Lingkungan Kerja Sterilisasi Alat, Media dan Aquades Pembuatan Media Penanaman Pengamatan Percobaan I: Kajian Metode Sterilisasi Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis Percobaan II: Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P Analisis Data IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan I: Kajian Metode Sterilisasi Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis Percobaan II: Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P Saat Pembengkakan Mata Tunas Saat Terbentuknya Tunas Panjang Tunas xi
14 Jumlah Daun Jumlah Akar Panjang Akar Berat Basah (gr) Berat Kering Oven (gr) Pembahasan Percobaan I: Kajian metode Sterilisasi Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis Percobaan II: Respon Pertumbuhan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh 2i-P V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii
15 DAFTAR TABEL No. Teks Halaman 1. Komposisi zat-zat organik dan hormon yang terkandung dalam air kelapa Pengaruh metode sterilisasi terhadap kesterilan eksplan pada 14 hari setelah tanam Signifikansi pengaruh perlakuan media terhadap variabel yang diamati Pengaruh konsentrasi 2i-P terhadap saat pembengkakan mata tunas dan saat terbentuknya tunas Pengaruh konsentrasi 2i-P terhadap panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar Pengaruh konsentrasi 2i-P terhadap berat basah dan berat kering oven anggrek Phalaenopsis pada setiap media perlakuan xiii
16 DAFTAR GAMBAR No. Teks Halaman 1. Anggrek Phalaenopsis sp Bunga anggrek Phalaenopsis amabilis Cara Pemotongan Eksplan Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis Alur pembuatan media MS 1000 ml dengan penambahan 2i-P Eksplan yang mengalami kontaminasi jamur, bakteri dan browning Kecenderungan resiko kontaminasi pada media Vacin and Went (VW), media Knudzon dan media Murashige and Skoog (MS) Eksplan yang mengalami pembengkakan mata tunas Eksplan yang mengalami stagnasi (90 hst) Tunas anggrek Phalaenopsis yang berumur 30 hari pada setiap media Perlakuan Tunas anggrek Phalaenopsis umur 90 hari pada setiap perlakuan media xiv
17 DAFTAR LAMPIRAN No. Teks Halaman 1 Komposisi dan Pengelompokan garam-garam anorganik, vitamin dan myo-inositol dalam pembuatan larutan stok media dasar MS untuk setiap liter media perlakuan Analisis Statistik xv
18 xvi
19 xvii
MIKROPROPAGASI TANAMAN STROBERI (Fragaria sp.) MELALUI INDUKSI ORGANOGENESIS
MIKROPROPAGASI TANAMAN STROBERI (Fragaria sp.) MELALUI INDUKSI ORGANOGENESIS SKRIPSI Skripsi ini Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek, Kebun Raya Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010 hingga Juni 2011. Bahan dan Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari 2016 yang bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Agustus 2016 di Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong, Tangerang. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.
III. BAHA DA METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Haris asution Gedung Johor Medan Sumatera Utara, selama
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI ATONIK DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SALAK GULAPASIR (Salacca zalacca cv. Gulapasir)
SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ATONIK DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SALAK GULAPASIR (Salacca zalacca cv. Gulapasir) OLEH : I KADEK SUN NIM. 09.51.122.004 PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 di Laboraturium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai
Lebih terperinciPENGGUNAAN IAA DAN BAP UNTUK MENSTIMULASI ORGANOGENESIS TANAMAN Anthurium andreanum DALAM KULTUR IN VITRO
PENGGUNAAN IAA DAN BAP UNTUK MENSTIMULASI ORGANOGENESIS TANAMAN Anthurium andreanum DALAM KULTUR IN VITRO Oleh : SITI SYARA A34301027 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
9 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai pada bulan Juni 2015 sampai Februari 2016 dan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama, konsentrasi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
22 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2010 sampai dengan Pebruari 2011. Tempat pelaksanaan kultur jaringan tanaman adalah di Laboratorium Kultur Jaringan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO
PENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO Oleh Riyanti Catrina Helena Siringo ringo A34404062 PROGRAM STUDI PEMULIAAN
Lebih terperinciEFEK PULSING DAN HOLDING TERHADAP LAMA KESEGARAN BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida)
EFEK PULSING DAN HOLDING TERHADAP LAMA KESEGARAN BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida) SKRIPSI Oleh : I GEDE SANI CARYANA 1105105077 KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciPembuatan Larutan Stok, Media Kultur Dan Sterilisasi Alat Kultur Jaringan Tumbuhan. Nikman Azmin
Pembuatan Larutan Stok, Media Kultur Dan Sterilisasi Alat Kultur Nikman Azmin Abstrak; Kultur jaringan menjadi teknologi yang sangat menentukan keberhasilan dalam pemenuhan bibit. Kultur jaringan merupakan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan
12 menjadi planlet/tanaman. Hormon NAA cenderung menginduksi embrio somatik secara langsung tanpa pembentukan kalus. Embrio somatik yang dihasilkan lebih normal dan mudah dikecambahkan menjadi planlet/tanaman,
Lebih terperinci: GEDE OKA MANDANA NIM:
PENGARUH LARUTAN DISINFEKTAN DAN PENGEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI MENGGUNAKAN FILM PLASTIK TERPERFORASI TERHADAP SUSUT BOBOT DAN MUTU BUAH CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
14 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kultur Jaringan Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan iradiasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian Indonesia, terutama pada tanaman hias tropis. Permintaan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BAP DAN NAA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS MIKRO KANTONG SEMAR (Nepenthes mirabilis) SECARA IN VITRO
PENGARUH PEMBERIAN BAP DAN NAA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS MIKRO KANTONG SEMAR (Nepenthes mirabilis) SECARA IN VITRO Oleh: YAYU ALITALIA A34304025 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Lebih terperinciPuput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)
Tugas Akhir (SB091358) PENGARUH JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI NAA (Naphthalene Acetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI Dendrobium capra J.J SMITH SECARA IN VITRO Puput Perdana Widiyatmanto
Lebih terperinciINFEKSI COCCIDIA DAN STRONGYLOIDES PADA SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL SKRIPSI. Oleh Komang Yogie Suryana Putra NIM
INFEKSI COCCIDIA DAN STRONGYLOIDES PADA SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan Oleh Komang
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS DAN GIBERELIN TERHADAP KUALITAS TUNAS PISANG FHIA-17 IN VITRO. Oleh : DONNY ANDRIANA A
PENGARUH KONSENTRASI BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS DAN GIBERELIN TERHADAP KUALITAS TUNAS PISANG FHIA-17 IN VITRO Oleh : DONNY ANDRIANA A34301064 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciSKRIPSI KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH
SKRIPSI KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN Disusun Oleh: Lidya Kartika NPM : 090801084
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan Maret
Lebih terperinciPENGARUH DRY HEAT TREATMENT DAN PENGOKERAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN BIBIT CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)
PENGARUH DRY HEAT TREATMENT DAN PENGOKERAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN BIBIT CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Lebih terperinciPERLAKUAN STERILISASI EKSPLAN ANGGREK KUPING GAJAH (Bulbophyllum beccarii Rchb.f) DALAM KULTUR IN VITRO IWAN GUNAWAN
PERLAKUAN STERILISASI EKSPLAN ANGGREK KUPING GAJAH (Bulbophyllum beccarii Rchb.f) DALAM KULTUR IN VITRO IWAN GUNAWAN DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari April 2016.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian yang bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu pada medium Murashige-Skoog
Lebih terperinciREGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI.
REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI Oleh: RAHADI PURBANTORO NPM : 0825010009 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2010 sampai dengan Juni 2010.
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Bulan November 2015 hingga
Lebih terperinciINDUKSI MUTASI KROMOSOM DENGAN KOLKISIN PADA TANAMAN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) KLON ZWEETENERS SECARA IN VITRO
INDUKSI MUTASI KROMOSOM DENGAN KOLKISIN PADA TANAMAN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) KLON ZWEETENERS SECARA IN VITRO Oleh: ASEP RODIANSAH A34302032 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
10 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dimulai pada bulan Maret
Lebih terperinciin. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan
in. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan Balai Penelitian Sei Putih Medan Sumatra Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 4
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI IAA, IBA, BAP, DAN AIR KELAPA TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR POINSETTIA (Euphorbia pulcherrima Wild Et Klotzch) IN VITRO
PENGARUH KONSENTRASI IAA, IBA, BAP, DAN AIR KELAPA TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR POINSETTIA (Euphorbia pulcherrima Wild Et Klotzch) IN VITRO Oleh : Pratiwi Amie Pisesha (A34303025) DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Lebih terperinciPENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL
PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL OLEH IDA BAGUS DHARMA DIPUTRA 0707405001 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan terhadap proses induksi akar pada eksplan dilakukan selama 12 minggu. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengaruh pada setiap perlakuan yang diberikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tepat Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan
13 I. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Univeristas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang digemari konsumen. Jenis anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan Phalaenopsis dari Negara
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan
22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor (PPLH IPB) dari bulan Oktober
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor (PPLH IPB) dari
Lebih terperinciTUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan
TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan ANGGOTA KELOMPOK 1: Nimas Ayu Kinasih 115040201111157 Nur Izzatul Maulida 115040201111339 KELAS L PROGRAM
Lebih terperinciMEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Dendrathema grandiflora Tzvelev) DENGAN PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI ANTI TRANSPIRAN SKRIPSI
MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Dendrathema grandiflora Tzvelev) DENGAN PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI ANTI TRANSPIRAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar
Lebih terperinciPENGARUH BAP DAN GA 3 TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS TANAMAN SINGKONG GAJAH (Manihot esculenta Crantz) MELALUI KULTUR MERISTEM
PENGARUH BAP DAN GA 3 TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS TANAMAN SINGKONG GAJAH (Manihot esculenta Crantz) MELALUI KULTUR MERISTEM SKRIPSI Oleh : Ida Anggraini NIM 101510501058 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN PADA INDUK SAPI BALI TERHADAP UKURAN DIMENSI PANJANG PEDET
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN PADA INDUK SAPI BALI TERHADAP UKURAN DIMENSI PANJANG PEDET SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi fosfor dalam media kultur
Lebih terperinciAPLIKASI SILIKA DAN NAPHTALENE ACETIC ACID TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis L.) PADA TAHAP AKLIMATISASI SKRIPSI.
APLIKASI SILIKA DAN NAPHTALENE ACETIC ACID TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis L.) PADA TAHAP AKLIMATISASI SKRIPSI Oleh ZIADATUL CHOIRUM NIKMAH PROGRAM STUDI S1 AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciII. METODOLOGI PENELITIAN
II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan tempat penelitian Pengambilan kapsul anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan, yaitu penambahan sukrosa dalam media
Lebih terperinciPENILAIAN EFEKTIVITAS FUNGSI AKUNTANSI PADA PT. BALI BELA BUMI DENGAN PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL. Oleh : I WAYAN ADIANA NIM :
PENILAIAN EFEKTIVITAS FUNGSI AKUNTANSI PADA PT. BALI BELA BUMI DENGAN PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL Oleh : I WAYAN ADIANA NIM : 0215351168 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2008 1 PENILAIAN EFEKTIVITAS
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PENSIUNAN PADA PT. BANK BPD BALI KANTOR CABANG UBUD
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PENSIUNAN PADA PT. BANK BPD BALI KANTOR CABANG UBUD Oleh : PUTU AYU NOVIANTARI SUKRANINGSIH NIM : 1206013061 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan
13 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2011 hingga bulan Februari 2012 di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian
Lebih terperinciKARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI DAN WAGYU SKRIPSI
KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI DAN WAGYU SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan Oleh Ni Nyoman Citra Susilawati NIM.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen. Menurut Nasution (2009) desain eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciTugas Akhir - SB091358
Tugas Akhir - SB091358 EFEKTIVITAS META-TOPOLIN DAN NAA TERHADAP PERTUMBUHAN IN VITRO STROBERI (Fragaria ananassa var. DORIT) PADA MEDIA MS PADAT DAN KETAHANANNYA DI MEDIA AKLIMATISASI Oleh Silvina Resti
Lebih terperinciKAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI
KAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI OLEH : I MADE WIRAWAN SUPUTRA NIM: 1111305003 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh: NI LUH NANA PUTRI ANI NIM : 1006305114 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EMBRIO KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L.) PADA BERBAGAI MODIFIKASI MEDIA KULTUR IN-VITRO SKRIPSI
PERTUMBUHAN EMBRIO KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L.) PADA BERBAGAI MODIFIKASI MEDIA KULTUR IN-VITRO SKRIPSI Oleh : SILTA RESLITA BR GINTING 0925010003 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI
PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN METODE SRI (The System of Rice Intensification) SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor anggrek maupun masyarakat pada umumnya. Anggrek menjadi daya tarik tersendiri karena bunganya yang
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dimulai pada bulan April
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP AKLIMATISASI BIBIT ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis)
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP AKLIMATISASI BIBIT ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: NURUL
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Rolandus Sariata Gampur NIM : 1151121002 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya berjudul : Pengaruh Jarak Tanam dan Ketebalan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji pada tanggal : 2017 Tim Penguji: Tanda tangan 1. Ketua : Dr. I. G. N. Agung Suaryana, SE., M.Si.,
Lebih terperinciKAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI
KAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium anosmum Lindl. MELALUI KULTUR IN VITRO
TESIS PENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium anosmum Lindl. MELALUI KULTUR IN VITRO NI PUTU YUNI ASTRIANI DEWI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium
Lebih terperinciVARIABEL - VARIABEL PEMBEDA TINGKAT KESEHATAN LPD KECAMATAN KUTA SELATAN SKRIPSI
VARIABEL - VARIABEL PEMBEDA TINGKAT KESEHATAN LPD KECAMATAN KUTA SELATAN SKRIPSI Oleh: I PUTU ARYANTO NIM: 1106205094 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 VARIABEL - VARIABEL PEMBEDA
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYULINGAN DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP RENDEMEN DAN BEBERAPA KARAKTERISTIK MUTU MINYAK NILAM YANG DIHASILKAN
PENGARUH LAMA PENYULINGAN DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP RENDEMEN DAN BEBERAPA KARAKTERISTIK MUTU MINYAK NILAM YANG DIHASILKAN SKRIPSI OLEH : A. A. MAS WILLYA SAHASRI NIM : 0111005050 JURUSAN
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KPN. KAMADHUK RSUP.
PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KPN. KAMADHUK RSUP. SANGLAH SKRIPSI Oleh: I GDE HENDRA NAROTTAMA NIM: 1106205136 FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2 perlakuan, yaitu pemberian zat pengatur tumbuh BAP yang merupakan perlakuan pertama dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Institut Pertanian Bogor, Laboratorium
Lebih terperinciIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium dan vitamin B1 yang efektif bila dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada proses perbanyakan tanaman
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : KADEK SUDIKA ARIAWAN NIM :
SKRIPSI PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK LIMBAH PADAT BIOGAS DAN PUPUK KANDANG SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI EDAMAME ( Glycine max L. Merril ) OLEH : KADEK SUDIKA ARIAWAN NIM : 11.51.121.005
Lebih terperinciTabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro
11 agar. Zat pengatur tumbuh yang digunakan antara lain sitokinin (BAP dan BA) dan auksin (2,4-D dan NAA). Bahan lain yang ditambahkan pada media yaitu air kelapa. Bahan untuk mengatur ph yaitu larutan
Lebih terperinciPEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN TANAMAN
Laporan Pratikum Dasar-Dasar Bioteknologi Tanaman Topik 1 PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN TANAMAN Oleh : Arya Widura Ritonga ( A24051682 ) Agronomi dan Hortikultura 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kultur
Lebih terperinciPERBANYAKAN TUNAS APIKAL KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.) DENGAN PENAMBAHAN NAA, BAP DAN AIR KELAPA SECARA KULTUR IN VITRO
PERBANYAKAN TUNAS APIKAL KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.) DENGAN PENAMBAHAN NAA, BAP DAN AIR KELAPA SECARA KULTUR IN VITRO Miranty Trinawaty Sp, M.Si RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
Lebih terperinciDenpasar, Agustus Penulis
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmat-nya, skripsi yang berjudul Pengaruh Infrastruktur, Investasi, dan Pertumbuhan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Desember 2011 hingga Maret 2012.
Lebih terperinciRANTAI NILAI BUNGA POTONG Heliconia caribeae DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI SKRIPSI
RANTAI NILAI BUNGA POTONG Heliconia caribeae DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : K. AYU NOVITA NIM. 1011205002 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciSTUDI BIOLOGI ULAT BULU Lymantria marginata Wlk. (LEPIDOPTERA: LYMANTRIIDAE) PADA TANAMAN MANGGA. (Mangifera indica L.) SKRIPSI.
STUDI BIOLOGI ULAT BULU Lymantria marginata Wlk. (LEPIDOPTERA: LYMANTRIIDAE) PADA TANAMAN MANGGA (Mangifera indica L.) SKRIPSI Oleh : NI KADEK NITA KARLINA ASTRIYANI NIM : 0805105020 KONSENTRASI PERLINDUNGAN
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Komposisi Media MS (Murashige & Skoog) 1962 Bahan Kimia Konsentrasi Dalam Media (mg/l) Makro Nutrien NH 4 NO 3 1650,000 KNO 3 1900,000 CaCl 2. H 2 O 440,000 MgSO 4. 7H 2 O 370,000
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN STEK DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH HORMONIK TERHADAP KEBERHASILAN STEK Sansevieria trifasciata Tiger Stripe
PENGARUH BAHAN STEK DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH HORMONIK TERHADAP KEBERHASILAN STEK Sansevieria trifasciata Tiger Stripe Oleh Nur Laela Wahyuni Meilawati A34404043 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sesuai untuk perkecambahan pada biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa yang sesuai untuk perkecambahan pada biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. Dari berbagai
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.
6 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar varietas cilembu, ubi jalar varietas sukuh,
Lebih terperinci