BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hamdani Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 21 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pelaksanaan menurut Sastropoetro adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataan. Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah upaya kegiatan pemgumpulan data-data dari setiap komponen rumah sakit yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari sistem yang digunakan oleh rumah sakit itu sendiri untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 1 Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaran rumah sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan institusi yang kegiatannya kompleks dan memiliki organisasi yang majemuk, maka dalam pengelolaannya (manajemennya) rumah sakit sebaiknya didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik. 2,10 Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan elemennya. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 11 Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen/elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan. 11
2 22 8 Raymond Mc. Leod mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya. Sumber informasi adalah data. 11 Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 11,12 1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan. 2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan. 3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut. 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponenkomponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
3 Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit Sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa, dan penyimpanan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. 9 Sistem Informasi Rumah Sakit terdiri atas: 9,13 1. Sistem informasi administrasi, merupakan sistem informasi yang membantu pelaksanaan administrasi rumah sakit. Misalnya: billing system, pelaporan data obat-obatan, penggajian, dll. 2. Sistem informasi klinik, merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam pelayanan medis selama pasien di rumah sakit. Misalnya: sistem yang membantu pelayanan laboratorium, radiologi, obat-obatan, dll. 3. Sistem informasi manajemen, merupakan sistem informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Misalnya: sistem informasi manajemen pelayanan, keuangan, dan pemasaran. 2.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Para ahli telah menjabarkan beberapa pengertian Sistem Informasi Manajemen untuk memudahkan memahaminya. Robert G. Murdick dan Joel E. Ross mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai proses komunikasi di mana informasi masukan (input) direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan. Joseph F. Kelly mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai perpaduan sumber daya manusia dan sumber daya yang berbasis komputer yang
4 10 24 menghasilkan kumpulan penyimpanan, komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien serta perencanaan bisnis. 14 Gordon B. Davis mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai sistem manusia/mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan didalam suatu organisasi. 14 Drs. Soetedjo Moeljodihardjo mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu metode untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan luar organisasi dan kegiatan operasi di dalam organisasi, dengan tujuan untuk menunjang proses pengambilan keputusan serta memperbaiki proses perencanaan dan pengawasan. 14 Drs. Komaruddin mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen. 14 Dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen. 14 Adapun peran informasi dalam pengambilan keputusan di rumah sakit, yakni dalam hal permintaan tujuan dan target, kebutuhan pelayanan, alokasi sumber daya, pengendalian mutu pelayanan, serta evaluasi program Peranan SIM di Rumah Sakit Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan info yang akurat dan tepat waktu di rumah sakit. Selain itu, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sistem tersebut, saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan kerja rumah sakit antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja rumah sakit tersebut, kajian dalam
5 11 25 penggunaan dan penaksiran permintaan pelayanan kesehatan rumah sakit oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program rumah sakit, penyempurnaan laporan rumah sakit serta untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan. 16 Menurut Rowland, peran Sistem Informasi Manajemen di rumah sakit dapat berfungsi medikal maupun bisnis. Untuk setiap fungsi, Sistem Informasi Manajemen dapat berperan baik dalam sistem transaksi, perencanaan operasional, sistem pengawasan serta perencaan strategis. 3 SIMRS sudah harus diadakan oleh setiap rumah sakit oleh karena teknologi kedokteran kini semakin berkembang, semakin kompleks, semakin kuat, semakin punya bahaya dan semakin mahal biayanya, sebingga memerlukan pengawasan yang ketat. Teknologi sistem informasi semakin canggih sehingga memungkinkan pengawasan yang ketat dengan biaya yang wajar. Situasi lingkungan yang mengharuskan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan seefektif dan seefisien mungkin Manfaat SIMRS SIMRS sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kinerja rumah sakit. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit terdiri dari: 17,18 1. Manfaat Umum 2. Manfaat Organisasi 3. Manfaat Operasional 4. Manfaat Manajerial Manfaat Umum Manfaat umum yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan, standard praktek kedokteran yang baik dan benar, dokumentasi yang auditable dan accountable, mendukung pemasaran jasa rumah sakit seperti mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja rumah sakit. Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap
6 12 26 berbagai sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperti pedagang besar farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, AKSES. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit, yaitu: 17,18 1. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya; a. Fungsi pelayanan dan informasi b. Fungsi perawatan (medical care) c. Fungsi penunjang (supporting) d. Fungsi administrasi dan keuangan e. Fungsi pengawasan 2. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit dalam rumah sakit Manfaat Organisasi Manfaat organisasi yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah sebagai berikut. 17,18 1. Budaya Kerja Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Apabila semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang pelayanannya belum terselesaikan. Dokter yang sudah memberikan jasa pelayanan juga tidak dapat melihat ataupun menerima jasa profesi yang sudah diberikan.
7 Transparansi SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya datadata yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau melakukan perubahan pada tarif yang ada, data yang dimasukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut. 3. Koordinasi antar unit (Team working) Sering terjadi data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain, misal kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medical record, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi. 4. Pemahaman sistem Dengan dipergunakannya SIMRS, setiap personil di rumah sakit, secara tidak langsung akan dituntut untuk mengetahui proses bisnis yang terjadi di rumah sakit tersebut. Ini disebabkan karena data atau informasi yang dikirim ke unit lain, merupakan suatu siklus proses bisnis di rumah sakit tersebut. Dampak positifnya adalah bahwa setiap unit akan berusaha memberikan hasil kerja yang terbaik, karena hasil kerja suatu unit tertentu akan memberikan dampak juga pada unit lainnya. Karena dilakukan secara berkesinambungan, maka akan memperbaiki budaya kerja personil dan pada akhirnya akan meningkatkan citra rumah sakit. 5. Mengurangi biaya administrasi Dengan adanya SIMRS maka pengurangan biaya administrasi dapat dilakukan, sebagai contoh adalah penghematan dalam bentuk kertas. Pada sistem manual seringkali laporan harus dijabarkan terlebih dahulu di atas kertas baru
8 14 28 kemudian dianalisis, maka dengan adanya SIMRS analisa dapat dengan mudah dilakukan dilayar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak Manfaat Operasional Manfaat operasional yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah sebagai berikut. 17,18 1. Kecepatan Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektivitas kerja meningkat. Pada awal pemasangannya, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja. 2. Akurasi Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dengan sistem manual orang harus memeriksa satu demi satu transaksi, namun dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan olehnya. Ini juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi dua kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat dua kali, hal ini menjaga agar pengguna lebih teliti. 3. Integrasi Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
9 Peningkatan pelayanan Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, yang mana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detail sehingga memudahkan analisa mereka. 5. Peningkatan Efisiensi Tanpa SIMRS, beban pekerjaan lebih bersifat administratif, sedangkan dengan diimplementasikannya beban pekerjaan lebih bersifat analisis. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya. Tanpa SIMRS, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIMRS, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK (Standar Asuhan Keperawatan) untuk ditanda tangani perawat. 6. Kemudahan pelaporan Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMRS, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut Manfaat Manajerial Manfaat manajerial yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah sebagai berikut. 17,18
10 Kecepatan mengambil keputusan Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/bulanan/dll), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIMRS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang didapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan, dan berkurangnya waktu dalam hal pengambilan keputusan. 2. Akurasi dan kecepatan identifikasi masalah Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera diketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun. 3. Kemudahan penyusunan strategi Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, manajer pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan dapat menyajikan kecenderungan (trend) datanya. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang disusun. Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik Rumah Sakit. 18 yaitu: 4,8, Komponen SIMRS Dalam pelaksanaan SIMRS terdapat 5 komponen utama yang mendasarinya, 1. SDM (Human Resources) Sumber Daya Manusia merupakan petugas yang akan menjalankan SIMRS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIMRS yang dibuat, kalau
11 17 31 SDMnya belum siap dan belum memiliki kemampuan yang mencukupi untuk mengoperasikan, kecanggihan sistem tersebut menjadi tidak berarti. Oleh karena itu, SDM perlu juga dibangun atau dipersiapkan seiring dengan sistem yang sedang dibangun. Loyalitas dan komitmen dari SDM juga diperlukan untuk mendukung suatu organisasi. Loyalitas adalah suatu sikap atau perilaku seorang pegawai kepada perusahaan atau atas terhadap suatu pekerjaannya itu secara professional sesuai dengan kode etik dan peraturan perusahaan, yang mana sikap dan perilaku tersebut adalah bentuk kesetiaan seorang pegawai terhadap pekerjaannya. Komitmen adalah sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengindentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Untuk menjadi tenaga yang professional seharusnya diadakan pelatihan minimal dua kali setahun, dan untuk gaji idealnya sebagai rumah sakit swasta yang mana imbalan jasa karyawan sesuai dengan prestasi/ konstibusi karyawan tersebut, diberikan reward/punishment yang jelas. 2. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resources) Sumber daya berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi, tidak hanya berupa mesin (komputer, printer, scanner), namun juga berupa media seperti database (tempat penyimpanan data), disket, magnetic tape, optical disc, compact disc, flashdisc, atau paper form. 3. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software Resources) Sumber daya ini merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu, yang berupa system software, application software, dan prosedur. 4. Sumber daya jaringan komputer (network resources) Sumber daya jaringan ini mencakup teknologi telekomunikasi seperti internet, intranet dan ekstranet. Sumber daya jaringan juga disebut juga Local Area Network (LAN). Sumber daya ini menggunakan server untuk mendukungnya dan letaknya juga jangan terlalu jauh atau terhalang-halang untuk mendapatkan jaringan yang mendukung.
12 Pemantauan (monitoring) Pemantauan merupakan suatu komponen penting dilakukan, untuk memantau secara berkala data-data yang dimasukkan, yang bertujuan untuk menjamin keakuratan informasi yang tersedia Syarat Keberhasilan SIMRS Dalam pelaksanaan SIMRS terdapat hal-hal yang menjadi persyaratan yang menentukan keberhasilannya, yakni: 4 1. Adanya komitmen dari pimpinan RS untuk menerapkan teknologi ini di dalam organisasi dengan segala konsekuensinya; 2. Dukungan moral dan seluruh anggota tim manajemen dan seluruh karyawan; 3. Pembentukan infrastruktur dengan baik dan benar; 4. Nilai investasi optimum yang sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan ruang gerak pertumbuhannya; 5. Proses pengembangan yang berjalan secara terus-menerus. Suatu sistem informasi hendaknya terorganisir dengan baik sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pendukung bagi kegiatan operasional suatu organisasi. Pengembangan sistem informasi yang tidak tertata akan menyebabkan ketinggalan teknologi tanpa sempat diantisipasi, under utilize yang mana perangkat komputer hanya sebagai pengganti mesin ketik dan kalkulator saja, organisasi hanya mendapat nama tetapi membebani organisasi, manajer dan karyawan tidak merasa ada kemajuan dalam proses manajemen sehingga pelaksanaan keputusan menjadi terlantar dan bahkan ditinggalkan Hambatan dalam Pelaksanaan SIMRS Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) masih belum lancar dan banyak rumah sakit mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai berikut: pemahaman para operator tentang
13 19 33 komputer yang masih kurang, pemahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang masih minim, relatif mahalnya harga perangkat komputer, dan ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai. 16 Hari Kusnanto dalam makalahnya yang disampaikan pada Kongres PERSI VII 1996, menyampaikan bahwa sistem informasi rumah sakit amat berperan dalam memadukan berbagai kepentingan dari berbagai pelanggan rumah sakit. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa SIMRS belum berkembang pesat, antara lain: 7 1. Konsep ekonomi informasi kesehatan belum dirumuskan secara jelas 2. Manajer belum betul-betul memahami perlunya SIMRS 3. Keasingan terhadap teknologi informasi 4. Kesulitan dalam menghadapi perubahan budaya dan perilaku dengan diterapkannya SIMRS 5. Kurangnya saling pengertian antara klinisi, manajer, dan pengelola SIMRS. Secara umum hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SIMRS ini biasanya hanya berupa hambatan psikologis saja, yang mana hambatan tersebut dapat berasal dari semua jenjang mulai dari dewan direksi sampai kepada pihak pelaksana. Misalnya dewan direksi yang takut untuk melakukan investasi yang relatif besar tanpa adanya kepastian dan manfaatnya secara langsung, ataupun dari pihak pelaksananya sendiri yang mana terdapatnya keengganan untuk beradaptasi ataupun menggunakan sistem baru ini Modul Modul SIMRS Untuk memudahkan mengelolah data di rumah sakit, diperlukan modul-modul sistem rumah sakit, yaitu: 10,18 1. Modul Pendaftaran dan penerimaan Modul Pendaftaran dan penerimaan adalah modul yang digunakan untuk proses pendaftaran pasien setiap kali pasien datang ke Rumah Sakit/Klinik. Modul pendaftaran dan penerimaan, memuat: pendaftaran pasien, ruangan yang tersedia,
14 20 34 data pasien, data dokter, pemesanan tempat, pencatatan pasien pindah ruang, pencatatan pasien keluar/meninggal, dan mencetak laporan 2. Modul Pencatatan Medik Modul pencatatan medik adalah modul yang berfungsi untuk mencatat semua data medik pasien, menyimpan dan juga memudahkan pencarian kembali data rekam medik. Modul pencatatan medik, memuat: rekaman riwayat data medik pasien, pencarian dokumen data medik, data medik pasien, dan mencetak laporan. 3. Modul Pelayanan Gawat Darurat Modul pelayanan gawat darurat adalah modul yang sangat bermanfaat pada kasus yang mana pasien membutuhkan jasa medis darurat dimana poliklinik sedang tutup atau pasien dari dokter atau RS lain mendapat rujukan untuk rawat inap, oleh karena hal tersebut setiap IGD RS selalu menyediakan pelayanan 24 jam untuk kasuskasus seperti ini. Modul pelayanan gawat darurat, memuat: rekaman data medik terakhir seorang pasien, memasukkan data, indentitas pasien, tindakan yang diambil, buku pintar tentang tindakan yang harus diambil untuk suatu penyakit/cedera, dan mencetak laporan 4. Modul Pelayanan Rawat Jalan Modul pelayanan rawat jalan adalah modul yang digunakan untuk menyediakan informasi mengenai data mengenai rekam medik pasien, proses pembayaran dan perhitungan honor dokter/jasa medik. Modul pelayanan rawat jalan, memuat: rekaman data medik terakhir seorang pasien dan memasukkan data (Indentitas pasien, apotek, laboratorium, diagnostik, fisioterapi, rawat inap, dan diagnosis/tindakan yang diambil) 5. Modul Pelayanan Rawat Inap Modul pelayanan rawat inap adalah modul yang berfungsi untuk memberikan data mengenai jumlah kamar dan kelas kamar yang tersedia, dan biaya pelayanan tersebut disesuaikan dengan kelas kamar yang dipilih oleh pasien. Modul pelayan rawat inap, memuat: rekaman data medik terakhir seorang pasien dan memasukkan data (indentitas pasien, apotek, laboratorium, diagnostik, fisioterapi, diagnosis/ tindakan yang diambil, dan resume)
15 Modul Akuntansi Pasien Modul akutansi pasien adalah modul yang berfungsi untuk memberikan data mengenai semua transaksi pasien yang disesuaikan dengan tindakan yang diberikan kepada pasien. Modul akutansi pasien, memuat: penyimpanan transaksi harian pasien (biaya laboratorium, biaya rontgen, biaya obat-obatan, biaya dokter, biaya operasi, dan biaya lain-lain) dan memperbaharui (up-date) deposit, memproses pembayaran, memberi warning bila uang deposit perlu ditambah, rekening pasien, pasien yang perlu menambah deposit, pasien masuk, dan pasien keluar/meninggal. Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam modul keuangan. 7. Modul Akuntansi Umum Modul akuntasi umum adalah modul yang berfungsi untuk memberikan data mengenai data keuangan rumah sakit, yang memuat: data transaksi secara interaktif, memperbaharui saldo buku besar, dan menolak setiap transaksi yang tidak seimbang, mencetak laporan keuangan (mutasi buku besar, ringkasan buku besar, ikhtisar sisa hasil usaha, dan neraca). Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam modul keuangan. 8. Modul Sistem Piutang Modul sistem piutang adalah modul yang berfungsi untuk memantau segala jenis piutang, dan proses pembayaran yang memuat: piutang pasien dan piutang perusahaan langganan, memproses pembayaran, piutang pasien, piutang perusahaan langganan, mencetak (kuitansi, data piutang pasien, data piutang perusahaan langganan, usia piutang dan rekapitulasi pembayaran). Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam modul keuangan. 9. Modul Sistem Utang Modul sistem utang adalah modul yang berfungsi untuk memantau hutang rumah sakit, yang memuat: hutang rumah sakit (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang), jatuh tempo dan buku pembantu hutang. Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam modul keuangan.
16 Modul Penggajian Modul penggajian adalah modul yang berfungsi memberikan data mengenai jumlah pegawai dan gaji masing-masing pegawai, yang memuat: nama pegawai, status keluarga, dan golongan pegawai. Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam modul keuangan. 11. Modul Apotek Modul apotek merupakan modul dengan fungsi pelayanan farmasi termasuk racikan dan produksi apotek, yang memuat: kebutuhan barang, permintaan pembelian, penawaran, order pembelian, penerimaan barang, retur pembelian dan penjualan, biaya perolehan, penolakan barang, penerimaan expenses, hutang jasa, penjualan barang, update mutasi piutang, mutasi pemakaian dan pemindahan barang, data stok barang, dan cetak kartu persediaan. 12. Modul Laboratorium Modul laboratorium yang berfungsi untuk memberikan data mengenai standar pemeriksaan laboratorium, data pemeriksaan laboratorium, kode test dan nilai normal, mencetak buku besar pemeriksaan, mencetak kertas kerja, data kegiatan harian, menerbitkan rekap pemeriksaan laboratorium, menerbitkan rekap pendapatan lab, menerbitkan rekap kunjungan per jenis tarif pasien, menerbitkan rekap kunjungan per kelas tarif pasien, menerbitkan laporan buku harian kegiatan, menerbitkan laporan harian pendapatan, menerbitkan laporan bulanan kegiatan. 13. Modul Radiologi Modul radiologi adalah modul yang berfungsi untuk membantu memberikan data berupa purchasing, receipt order, data film, label amplop, data filter film, laporan inventory film, laporan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data kegiatan harian, menerbitkan rekap pemeriksaan radiologi, menerbitkan rekap pendapat lab, menerbitkan rekap kunjungan per jenis tarif pasien, menerbitkan rekap kunjungan per kelas tarif pasien, menerbitkan laporan buku harian kegiatan menerbitkan laporan harian pendapatan, dan menerbitkan laporan bulanan kegiatan.
17 23 37 Gambar 1. Contoh Modul Pendaftaran Pasien Gambar 2. Contoh Modul Rawat Jalan
18 24 38 Gambar 3. Contoh Modul Apotek
19 25 39 Gambar 5. Contoh Modul Akutansi Pasien Rawat Inap
20 Kerangka Konsep proses Input Output Outcome Data Instalasi Pendaftaran dan Penerimaan Pasien (modul pendaftaran dan penerimaan pasien) Instalasi Rawat Inap (modul rawat inap) Instalasi Rawat Jalan (modul rawat jalan) Instalasi Gawat Darurat (modul IGD) Instalasi Radiologi (modul Radiologi) Instalasi Farmasi (modul Apotek) Instalasi Patologi Klinik dan Anatomi (modul Laboratorium) Bagian Akutansi (modul Keuangan) Bagian Rekam Medis (modul pencatatan medik) Komponen SIMRS: SDM 1. Program pendidikan dan pelatihan staf 2. Pelatihan teknik/ kursus tambahan 3. Penilaian prestasi kerja 4. Cara memasukkan data 5. Jenis-jenis data yang tersedia Hardware * Kondisi Software * Kondisi Lokal Area Network (LAN) 1. Koneksi 2. Terhubungnya dengan pihak manajemen Monitoring 1. Rutinitas pengecekan data 2. Runititas pengecekan komputer SIMRS Kriterianya (Arikunto): <56%: <15 kurang 56-75%:15-20 cukup % : baik Kebijakan RS
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem informasi Rumah sakit merupakan intitusi yang bersifat kompleks dan memiliki organisasi yang majemuk, maka dalam pengelolaannya (manajemennya) rumah sakit sebaiknya didukung
Lebih terperinciSISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( SIMRS ) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara
151 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan menurut Santoso Sastropoetro adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataannya. 1 Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan dan pengawasan, serta fungsi-fungsi operasional dilaksanakan secara efektif. 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sistem informasi sebagai pendukung kegiatan manajemen merupakan suatu metode formal yang dapat menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang akurat serta tepat waktu
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan data dan informasi saat ini berkembang sangat pesat, dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciKementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS
Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS SIMRS UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Permenkes SIMRS No 82 Desember Tahun 2013 Setiap RS diwajibkan menggunakan SIMRS
Lebih terperinciPerihal : Proposal Penawaran Sistem Informasi Rumah Sakit/Klinik (SIMKES) GRATIS
Yogyakarta, Oktober 2017 Lamp : 1 (satu) set Proposal Penawaran Perihal : Proposal Penawaran Sistem Informasi Rumah Sakit/Klinik (SIMKES) GRATIS Kepada Yth. Pimpinan Rumah Sakit/Klinik Di tempat Dengan
Lebih terperinciFITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT Modul Manajemen Rawat Jalan Modul Rawat Jalan terdiri dari 2 sub modul, yaitu Pendaftaran Rawat Jalan dan Kasir Rawat Jalan. Sub modul Kasir Rawat Jalan ini
Lebih terperinciPANDUAN MENJALANKAN PROGRAM
PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM A. Halaman Login Pengguna memasukkan nomor induk pegawai (NIP) mereka dan kata sandi (password) untuk dapat masuk ke dalam aplikasi. Gambar 1.1 Halaman Login B. Pengguna Aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang
Lebih terperinci4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis
Daftar Modul Berikut adalah daftar modul yang nantinya dapat juga disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah sakit. Pendaftaran 1. Pendataan pasien baru 2. Pengelolaan data pasien 3. Pembuatan kartu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari berbagai pihak di kalangan masyarakat. Tuntutan masyarakat semakin tinggi sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan
Lebih terperinciUniversitas Gunadarma Magister Sistem Informasi Bisnis. Rancangan Proyek SIM Rumah Sakit
Universitas Gunadarma Magister Sistem Informasi Bisnis Rancangan Proyek SIM Rumah Sakit Tugas Matakuliah SIM dan Perencanaan Strategis SI Dosen: Dr. Eri Prasetyo Penyusun: Lucky, James, Sriyanto (Kelas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM BUKAN ANGAN-ANGAN
IMPLEMENTASI SISTEM BUKAN ANGAN-ANGAN Aries Muslim, Disajikan pada Umum,Selasa 24 Maret 2009 Kuliah Umum,Selasa Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu, dimaksudkan untuk mencapai
Lebih terperinciPROPOSAL PENGEMBANGAN SIMRS
PUBLIC VERSION PROPOSAL PENGEMBANGAN SIMRS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT Email: info@rumahsakitpro.com Website: www.rumahsakitpro.com DAFTAR ISI Daar Isi... 1 Pendahuluan... 2 Modul dan Fitur...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS) merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dampak dari penggunaan teknologi informasi pada masa kini yang sangat luas tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai sebuah organisasi bisnis non profit dituntut untuk mampu menjalankan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai sebuah organisasi bisnis non profit dituntut untuk mampu menjalankan proses operasional, teknis dan strategis yang lebih efisien dan efektif.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan sebutan lain dari teknologi komputer, yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi organisasi. Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (2005: 1), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.
Lebih terperinciBAB 2 3. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 3. TINJAUAN PUSTAKA Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu media atau sarana pelayanan kesehatan yang dibangun agar dapat memberikan pengobatan kepada masyarakat dengan tujuan agar dapat meningkatkan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinciPANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG
PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang
Lebih terperinciSIMRS Blue Print (Front Office + MR)
SIMRS Blue Print (Front Office + MR) Membangun sebuah sistem informasi rumah sakit merupakan sebuah tantangan yang cukup berat bagi sebuah rumah sakit, ataupun bagi vendorvendor / software house yang akan
Lebih terperinciRUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA
Bagian III 129 BAB IX RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA 9.1 Konsep Biaya dan Aplikasinya di Rumah Sakit Dalam model Circular Flow, firma atau lembaga usaha merupakan salahsatu dari empat faktor pembentuk
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit selalu berusaha melayani kesehatan masyarakat dengan performa terbaiknya, namun tidak semua rumah sakit mampu melayani pasien dengan efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditandai dengan ketatnya persaingan disegala bidang organisasi baik swasta maupun
Lebih terperinciURAIAN TUGAS POKOK KA. INSTALASI SIM-RS
KA. INSTALASI SIM-RS N URAIAN TUGAS O 1. Mengoptimalkan input data diseluruh ruangan baik itu Instalasi Rawat Inap, IGD, Jalan dan 2. Memfasilitasi input data diseluruh ruangan baik itu Inap, IGD, Jalan
Lebih terperinciTUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI TUGAS P5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RSUP DR. SARDJITO - YOGYAKARTA. Ade Chandra ( )
KONSEP SISTEM INFORMASI TUGAS P5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RSUP DR. SARDJITO - YOGYAKARTA Ade Chandra (13112073) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian aplikasi apotek. Hendra Vika (2010) Perancagan Aplikasi Pengelolaan Apotek dan Pengobatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Pasal 1 1. Rumah Sakit
Lebih terperinciProsedur Penggunaan Sistem
Prosedur Penggunaan Sistem Gambar 4.1Layar Login Pada halaman Login ini pegawai diminta menginput ID Login pada kolom ID Login, dan Password pada kolom password. Dataakan diterimaolehsistem jikadatasesuaidenganbasisdatapegawaiyangtelah
Lebih terperinciIndikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan
Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL N o Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/klinis 1 Kepatuhan 90% Efektifitas Proses Klinis terhadap clinical pathways
Lebih terperinciPENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM
PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM 1 RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Kelas RS : A (Rujukan Nasional) Pemilik : Kementerian Kesehatan Badan Layanan Umum (BLU) Jenis : Rumah Sakit Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis peran..., Rizka Arofani, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pelayanan kesehatan merupakan sektor yang bersifat multiinstitusional. Sektor yang bersifat multi-institusional terdiri dari sistem yang terintegrasi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran
Lebih terperinciKonsep Dasar Sistem Informasi. Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom
Konsep Dasar Sistem Informasi Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom 1 Konsep Dasar Sistem Apa itu sistem? 2 Definisi Sistem SISTEM Prosedur Komponen Suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan,
Lebih terperinciUniversitas Gunadarma Magister Manajemen Sistem Informasi Bisnis. Rancangan Proyek SIM Rumah Sakit
Universitas Gunadarma Magister Manajemen Sistem Informasi Bisnis Rancangan Proyek SIM Rumah Sakit Tugas Matakuliah: Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Dosen: Dr. Singgih Jatmiko Penyusun: Lucky, James,
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban
LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf (2009:1) adalah memiliki arti kegiatan penyusunan dan pencatatan
Lebih terperinciPeran SIMRS dalam Akuntabilitas, Kemudahan dan Kecepatan Audit Keuangan:
Peran SIMRS dalam Akuntabilitas, Kemudahan dan Kecepatan Audit Keuangan: Pendahuluan Oleh: Roland Dennis Simbolon, SE Accountant, PT. Dinamika Cipta Widya, Jakarta Sistem Informasi Manajemen dimana saja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Instalasi Rawat Inap Menurut UU RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, rumah sakit adalah suatu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :33.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 33.A TAHUN 2012
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :33.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 33.A TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BAB I DEFINISI Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa rumah sakit adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan
Lebih terperincig.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik
Contoh Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Struktur Organisasi ( lampiran 1) Rumah sakit umum pusat nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo/RSCM) merupakan Unit
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang akan didirikan yaitu Rumah sakit swasta milik PT Kiat Indah Tunas Insani yang merupakan pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia usaha. Pada era sebelum
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dan menjadi bagian penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Lebih terperinciMAKALAH ADMINISTRASI RUMAH SAKIT REKAM MEDIS DAN SIM RUMAH SAKIT KELOMPOK 7
MAKALAH ADMINISTRASI RUMAH SAKIT REKAM MEDIS DAN SIM RUMAH SAKIT KELOMPOK 7 Nama Kelompok: 1. Annisa Rahim 101011233 2. Nova Rusfita Dewi 101011234 3. Awwalul Chasanah 101011235 4. Friendika Rinanda 101011236
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi
CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN VISUAL FOXPRO-9
PENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN VISUAL FOXPRO-9 Syamsul Kamal Apikes Iris Padang Email : skamal090499@gmail.com ABSTRAK Pengolahan data Rekam Medis bagi suatu rumah sakit
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari PT Galamedia Bandung Perkasa maka penulis dapat mengambil kesimpulan : Pengolahan data elektronik penjualan memberikan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM
BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT
GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan operasional yang efisien dari proses perawatan pasien. Masalah yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM
SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun aplikasi Sistem Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan dari aplikasi lama ke aplikasi
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. Rumah Sakit Budi Lestari berupa rumah bersalin. Rumah Sakit ini
BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit 3.1.1 Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Budi Lestari berdiri pada tanggal 25 April 1982. Pada awalnya Rumah Sakit Budi Lestari berupa rumah bersalin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan
Lebih terperinciURAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK
URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK A. Kepala Instalasi Rekam Medik 1. Membuat dan mengevaluasi sistem registrasi (pendaftaran pasien) 2. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis 3. Merencanakan
Lebih terperinci-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan
-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei
Lebih terperinciPEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang
68 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras Rumah Sakit Sumber Waras didirikan oleh panitia pembangunan lembaga kesehatan Sing Ming Hui yang bernaung dibawah perhimpunan sosial Tjandra
Lebih terperinci2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU
2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Perusahaan Masalah pelayanan tidak terlepas dari interaksi antara pelanggan, petugas pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit umum daerah di provinsi Jawa Timur merupakan salah satu rumah sakit yang cukup besar di wilayah Jawa Timur. Sebagian besar masyarakat yang menjadi pasien
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN
BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
25 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Satya Negara didirikan sejak tanggal 20 Agustus 1990 dengan pelayanan Spesialistik yang lengkap beserta
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN Pengenalan...3. Kebutuhan Sistem...3. Arsitektur SIRS Open Source BUK...4. Arsitektur Data...
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN... 3 I. Pengenalan...3 II. Kebutuhan Sistem...3 III. Arsitektur SIRS Open Source BUK...4 IV. Arsitektur Data...6 Modul Registrasi Pasien...7 Modul Rawat Inap...10
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan
Lebih terperinciSISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT SIMRS ) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit
Pada sebagian RS, pengertian SIMRS hanya terbatas pada pencatatan tagihan (billing system) dan rekam medis, oleh karena itu, dalam portal ini akan digambarkan tentang Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. masalah dari proses bisnisnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan proses analisis serta perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi administrasi rawat inap RS Tugu Ibu, permasalahan pemecahan masalah dari proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan dari pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban untuk melayani pasien dengan fasilitas yang lengkap serta. pelayanan yang cepat dan tepat. Untuk mencapai hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban untuk melayani pasien dengan fasilitas yang lengkap serta pelayanan yang cepat dan tepat. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan teknologi informasi, media dan komunikasi telah. mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan teknologi informasi, media dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinci