BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek I"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek I Kerja praktek I merupakan salah satu bagian dari proses praktikan melaksanakan Kerja Praktek I. Dalam Kerja Praktek I praktikan mengamati proses pemasangan Plafon pada proyek PD. Kijang Mas. Selama proses melaksanakan Kerja praktek I ini, praktikan melakukan pengamatan mengenai tahap-tahap pemasangan plafon mulai dari persiapan, finishing pangka plafon hingga finishing pengerjaan pemasangan plafon pada proyek PD. Kijang Mas. 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek I Maksud dari kegiatan kerja praktek I ini ialah : Agar praktikan dapat mengamati bagaimana tukang mengerjakan pemasangan Plafon, dalam proyek. Agar praktikan dapat mengetahui bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan ketika proses pekerjaan pemasangan plafon. Mata kuliah kerja praktek ini juga bertujuan sebagai berikut: Memberikan gambaran kepada praktikan tentang tahapan-tahapan pekerjaan pemasangan plafon berlangsung. Menambah wawasan praktikan tentang pekerjaan pemasangan plafon. 1

2 1.3 Metoda Penyusunan Laporan Kerja Praktek I Dalam proses penyusunan laporan kerja praktek I ini praktikan menerapkan beberapa metoda untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan, yaitu : Metoda Pengamatan Yaitu metoda yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan serta mengetahui data dan informasi yang dibutuhkan melalui proses pengamatan dalam pekerjaan pemasangan plafon. Metoda Wawancara Yaitu salah satu metoda pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara terhadap narasumber terkait. Metoda Foto Yaitu metoda pengumpulan data melalui foto yang dilakukan ketika proses pekerjaan pemasangan plafon berlangsung. Setelah mendapatkan data beserta informasi yang diperlukan kemudian praktikan menyusun dan merangkainya dalam bentuk suatu karya tulis yang berisi penjelasan tentang hasil pengamatan praktikan sebagai praktikan pada proyek Pembangunan. 1.4 Batasan Waktu dan Ruang Lingkup Pekerjaan Berdasarkan aturan yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia terkait dengan mata kuliah kerja praktek, praktikan diwajibkan untuk menempuh pelaksanaan kerja praktek selama lebih dari 2 bulan atau dengan perhitungan selama 60 hari. 2

3 Ruang lingkup ketika melakukan kerja praktek I di proyek lapangan adalah, ikut serta dalam mengawasi proses pemasangan plafon, serta melakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan terkait dan sewaktu waktu turut serta dalam membuat shopdrawing yang dibutuhkan selama menjalani pelaksanaan pada proyek terkait. 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kerja Praktek Berikut adalah sistematika yang praktikan terapkan dalam penyusunan karya tulis laporan kerja praktek I BAB I Pendahuluan Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang beserta maksud dan tujuan dilakukannya kerja praktek, metoda penyusunan yang diterapkan praktikan dalam pembuatan laporan kerja praktek, batasan dan ruang lingkup kerja praktek, dan sistematika yang diterapkan praktikan dalam penyusunan karya tulis laporan kerja praktek. BAB II Studi Literatur Bab ini berisi uraian tentang literatur literatur terkait mengenai pekerjaan yang diamati ketika melakukan kerja praktek I. BAB III Pembahasan Pekerjaan Lapangan Bab ini berisi uraian tentang laporan tahapan - tahapan pekerjaan dan hasil pengamatan terhadap pekerjaan yang praktikan amati ketika menjalani kegiatan kerja praktek I dilapangan. 3

4 BAB IV Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan dibuat oleh praktikan tentang apa yang telah didapatkan ketika melakukan kerja praktek. Selain itu bab ini pun berisi saran-saran yang diberikan oleh praktikan ketika melaksanakan kegiatan kerja praktek. Lampiran Lampiran Berisikan data-data dan laporan harian pekerjaan yang praktikan lakukan ketika sedang melakukan kegiatan kerja praktek. 4

5 BAB II STUDI LITERATUR PLAFON 2.1 Definisi Plafon Dalam buku Panduan Lengkap Membangun Rumah disebutkan bahwa Plafon yang juga sering disebut langit-langit merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan dan dapat berfungsi sebagai keamanan, kenyamanan serta keindahan ruangan tersebut. Tinggi rendahnya Plafon sangat menentukan kenyamanan dan keindahan suuatu ruangan. Tinggi plafon diukur mulai dari permukaan lantai sampai dengan sisi bawah bidang plafon tersebut. Tinggi plafon juga ditentukan berdasarkan fungsi bangunan, misalkan saja untuk rumah tinggal, sebaiknya digunakan ukuran sedang, yaitu antara 3-3,5 m, sedangkan untuk bangunan bertingkat, ketinggian plafon maksimal 2,5 m. Ini disebabkan dari ketinggian setiap lantai yang 3 m masih dikurangi dengan balok dan ducting AC. 2.2 Fungsi Plafon Berdasarkan buku Panduan Lengkap Membangun Rumah, disebutkan secara umum plafon berfungsi sebagai pembatas tinggi suatu ruangan, keamanan, kenyamanan dan keindahan. Namun, secara terperinci fungsi plafon adalah 1. Batas tinggi suatu ruangan sehingga ruangan tidak kelihatan melompong. 2. Penahan berbagai kotoran kerukuran kecil yang jatuh dari celah-celah genteng. 3. Penahan percikan air hujan yang jatuh melalui celah genteng. 4. Isolator atau pengatur rasa panas dan dingin yang berasal dari atap. 5. Penutup rangka atap agar ruangan terlihat lebih rapi dan bersih. 6. Peredam suara, baik yang ditimbulkan oleh air hujan maupun suara lainnya. 7. Tempat menggantung komponen penerangan. 5

6 Dalam buku Kreatif Menata Hunian Mungil ditambahkan bahwa fungsi plafon adalah sebagai 1. Pembatas antara ruang atap dan ruang bawahnya. 2. Penutup ruang atap agar konstruksi, kabel-kabel, serta pipa mechanical tidak terlihat. 3. Penahan panas dari atap agar tidak jatuh langsung kebawah ruangannya. 4. Pelindung aktivitas. 5. Pembentuk ruang. Ketentuan utama plafon adalah keselamatan penghuni dengan pertimbangan unsur material dan konstruksi plafon yang memadai, yaitu kuat dan tidak mudah runtuh. 2.3 Jenis-Jenis Plafon Berdasarkan buku Kreatif Menata Hunian Mungil dan buku Panduan Lengkap Membangun Rumah terdapat beberapa jenis plafon yang dapat dipergunakan berdasarkan kebutuhan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan dari plafon tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Plafon Tripleks Plafon Tripek merupak pilihan paling umum digunakan sebelum orang mengenal gypsum. Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu kaso ukuran 4x6 sebagai rangkanya. Sedangkan untuk plafonnya sendiri umumnya menggunakan triplek ukuran 3mm atau 4mm. 6

7 Gambar 1. Plafon Tripleks Sumber : rumahbangun.com Ukuran triplek yang tersedia dipasaran untuk plafon adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Untuk memasangnya, Triplek dapat dibelah menjadi empat bagian dengan ukuran 61 cm x 122 cm. Dapat juga triplek dipasang berupa lembaran utuh tanpa dipotong-potong. Rangka plafon menggunakan kaso 4/6 atau 5/7 degan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm. Kebutuhan bahan atau material untuk pemasangan 1 m² palfon triplek adalah sebagai berikut. Triplek sebanyak 0,347 lembar Kaso 5/7 atau 4/6 dengan panjang 4 m sebanyak 1,5 batang. Paku sebanyak 0,220 kg. Kelebihan menggunakan triplek sebagai bahan plafon antara lain Mudah pengerjaannya. Mudah diperoleh. Harga murah. Mudah diperbaiki atau diganti. Ringan. 7

8 Kekurangan menggunakan triplek sebagai bahan plafon antara lain Cepat rusak bila kena air. Tidak tahan api. Gambar 2. Contoh Aplikasi Plafon Tripleks. Sumber : rumahbangun.com Berdasarkan rumahbangun.com salah satu metode pemasangan plafond triplek dapat kita lakukan dengan langkah kerja sebagai berikut 1. persiapan bahan bahan yang akan dipakai untuk pembuatan plafond triplek seperti trplek, kayu rangka plafond, paku, cat dll. 2. Penyiapan perlatan kerja pembuatan plafond triplek seperti benang ukur, palu, gergaji dll. 3. Pertama kali cek terlebih dahulu apakah dinding yang akan dipasang triplek sudah benar-benar rapi dan siap untuk dipasang plafond triplek, pastikan atap rumah dalam kondisi aman dari bahaya kebocoran air hujan yang dapat merusak plafond triplek nantinya. 4. Dengan menggunakan benang dan selang air kita ukur kedataran lokasi pemasangan plafond serta penentuan batasan titil-titik yang akan dipasang rangka plafond. 8

9 5. Selanjutnya pemasangan rangka plafond diatur sedemikian rupa sehingga benar-benar sesuai dengan ukuran triplek yang direncanakan, dengan posisi rapi dan datar tidak bergelombang. potongan triplek yang baik adalah simetris dalam satu ruangan serta perlu diperhatikan untuk lokasi pemasangan titik lampu sebaiknya dalam posisi ditengah ruangan atau pada titik-titik yang sudah direncanakan dengan baik sehingga plafond nantinya terlihat indah. 6. Pemasangan triplek bisa dimulai setelah rangka plafond selesai dan benar-benar kuat. 7. Pekerjaan compound dilakukan untuk menutup cacat kayu pada tyriplek atau pada nut jika pemasangan plafond triplek dilakukan dengan rapat tanpa celah antar sambungan. 8. Pekerjaan pengecatan plafond dilakukan sehingga plafond triplek yang sudah terpasang terlihat rapi dan indah. 2. Plafon Eternit atau Asbes Asbestos atau panggilan akrabnya asbes, merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Asbes biasa digunakan sebagai atap rumah karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya: harga yang murah, ringan, pengerjaan mudah, tahan terhadap panas, kedap suara,dan rumah beratap asbes pun akan terasa sejuk. Sebenarnya, asbes membahayakan tubuh, bila ada bagian yang rusak. Bagian yang rusak ini akan menyebabkan serat yang menyusun asbes terlepas ke udara. Serat tipis yang beterbangan di udara dan terhirup manusia itulah yang membahayakan. Plafon asbes sedapat mungkin dihindarkan, karena berisiko tinggi terhadap penyakit paru-paru yang berbahaya. Partikel asbestos yang sangat halus bila terhirup akan mengendap di paru-paru dan memicu asbesklorosis, Mesothelioma, hingga Kanker. 9

10 Dalam pasaran ukuran plafon eternit adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m. Cara pemasangan pun sama dengan plafon tripleks. Anda dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon. Keunggulannya selain mudah didapat dipasaran, proses pengerjaan pun mudah sehingga tidak menemui kendala. Bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan. Gambar 3. Contoh Aplikasi Plafon Asbes Sumber : rumahbangun.com Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafon supaya tidak patah atau retak. 3. Plafon Fiber Saat ini plafon fiber sudah banyak digunakan. Dalam aplikasi untuk plafon rumah menggunakan papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement Board). Harganya relatif murah dibandingkan dengan tripleks. GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4 mm. Rangka plafon dapat mengunakan kasau 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 40 mm x 40 mm. 10

11 Keunggulan plafon GRC tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes. Proses pengerjaanya cukup mudah. Gambar 4. Papan GRC ( Glass-fibre Reinforced Cement Board) Sumber : rumahbangun.com Kelemahan sama dengan plafon eternit atau asbes tak tahan benturan. Material GRC di beberapa daerah masih jarang di jumpai. Berdasarkan Secara keseluruhan dalam teknis pemasangan Fiber semen untuk plafon tidak jauh berbeda dengan material lain seperti triplek atau gypsum. Di bawah ini ada beberapa informasi penting yang perlu diketahui dalam pemasangannya agar didapat hasil yang maksimal, antara lain: 1. Ukuran tebal dan dimensi, ukuran dimensi GRCboard sama dengan triplek berbeda dengan gypsum yang ukurannya 2-4 Cm pada panjang dan lebarnya. Ketebalan yang dapat dipakai untuk plafon adalah 4, 5 dan 6mm sedangkan untuk gypsum 9mm yang umum untuk plafon. 2. Rangka, untuk rangka kita dapat menggunakan rangka kayu dan jenis metal seperti Hollow dan furring ini sama dengan material lainnya. 11

12 Yang perlu diingat yaitu pada setiap pertemuan sambungan pada Fiber semen harus bertemu dengan rangka sebagai perkuatan pada sambungan. 3. Paku dan sekrup, jika menggunakan rangka kayu anda bisa menggunakan paku yang jenis kepalanya lebih lebar sehingga dapat menahan beban sendiri dari panel Fiber semen tersebut. Sedangkan penggunaan sekrup digunakan jika rangka yang dipilih adalah jenis metal seperti Hollow atau Furring. 4. Nat, nat atau jarak antar panel wajib diberikan pada saat pemasangan GRCboard pada rangkanya. Jarak nat atau celah yang diberikan minimal 2mm fungsinya adalah sebagai celah untuk compound agar dapat masuk kedalam nat tersebut sehingga memiliki perkutan yang lebih baik untuk sambungan. 5. Sistem sambungan, Untuk aplikasi Flush joint (nat tertutup) prosesnya hampir sama dengan yang dilakukan pada gypsum yaitu sama-sama menggunakan compound jenis cornice adhesive dan tape untuk menutup sambungan antar panel. Bedanya adalah pada nut (celah) tadi diisi dengan menggunakan compound yang jenisnya khusus. 4. Plafon Gypsum Gypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gypsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gypsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam kead aan seimbang, 12

13 gypsum yang berada di atas suhu 108 F atau 42 C dalam air murni akan berubah menjadi.anhidrit. Gambar 5. Plafon Gypsum Sumber : Berdasarkan buku Panduan Lengkap Membangun Rumah, ukuran gypsum dipasaran 122 cm x 244 cm. Pada prinsipnya, kebutuhan bahan untuk pemasangan plafon gypsum sama dengan plafon GRC Board. Hanya saja selain sekrup, untuk pemasangan gypsum digunakan jenis gypsum bubuk atau coumpound. Gypsum bubuk berfungsi sebagai lem ditempat sambungan atau list dan ornamen. Pemasangan sambungan gypsum umumnya dilakukan dengan diplester terlebih dahulu sebelum di coumpound. Seperti halnya pemasangan GRC Board, untuk pemasangan gypsum pun dapat menggunakan rangka besi hollow. Pemasangan pada besi hollow dengan menggunakan sekrup atau rivet/viser, bukan paku. Pemasangan penggantungnya pun menggunakan dinabolt/dinaset bila dilakukan pada tembok. 13

14 Gambar 6. Contoh Plafon gypsum Sumber : Kelebihan menggunakan gypsum sebagai penutup plafon antara lain Pengerjaannya cepat. Mudah diperoleh dikota-kota besar. Mudah diperbaiki atau diganti. Permukaan plafon tampak tanpa sambungan. Kekurangan menggunakan gypsum sebagai penutup plafon antara lain Cepat rusak bila kena air. Tidak semua orang mengerti cara pemasangannya. Sulit diperoleh didaerah-daerah. Metode pemasangan plafon Gypsum adalah sebagai berikut 14

15 1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait. 2. Pasang Paku Kait. Gambar 7. Menentukan Elevasi Plafon dan Memasang Paku Kait Sumber : 3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi tegak lurus. 4. Pasang Rangka Tepi Plafon ( Steel Hollow dan Wall Angle Profil) sebagai list tepi pada garis sipatan Gambar 8. Memasang penggantung rangka Plafon dan rangka Tepi Plafon Sumber : 15

16 5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung. 6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon. Gambar 9. Menentukan jarak kait penggantung dan pemasangan tarikan benang. Sumber : 7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail) 8. Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan menggunakan Locking Clip Gambar 10. Pemasangan Rangka utama dan rangka pembagi. Sumber : 16

17 9. Pasang dan kencangkan Clip /Rod. 10. Pasang Panel Gypsum pada rangka plafon dengan Sekrup Ceiling menggunakan Screw Driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka. Gambar 11. Pemasangan clip/rod dan panel gypsum. Sumber : 5. Plafon PVC (Poly Vinyl Chloride) Berdasarkan Plafon pvc adalah jenis plafon yang terbuat dari bahan PVC atau Polycynil chloride yang biasa digunakan sebagai bahan pipa air. Sehingga plafon PVC menjadi sangat dibutuhkan masyarakat medern sekarang ini. Karenanya pemilihan plafon yang mudah pengaplikasiannyamenjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Plafon PVC menjawab tantangan akan kebutuhan tersebut dengan meluncurkan produk-produk yang telah teruji sangat cepat dan mudah dalam pengaplikasiannya. 17

18 Gambar 12. Contoh Aplikasi Plafon PVC Sumber : Keunggulan plafon PVC Sangat ringan. Kuat dan tahan lama. Kedap suara. Tidak merambat api. Anti rayap dan anti karat. Tahan air dan tidak rentan udara lembab. Cepat dan mudah pemasangannya. Motif bervariasi. Hemat biaya. Tidak perlu finishing (dempul dan cat). 18

19 2.4 Kontruksi Plafon 1. Tahap perencanaan. Konstruksi Plafon yang baik dan kuat memerlukan perencanaan yang matang didasari pengenalan pengenalan karakter bahan, pengetahuan komponen plafon, dan syarat-syarat teknis konstruksi. Jika sedang mendesain sebuah ruangan tentunya sudah dapat membayangkan jenis bahan yang akan diterapkan diruangan tersebut, salah satunya adalah bahan untuk plafon, apa satu jenis bahan yang akan dipakai atau kombinasi. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan konstruksi plafon. 1. Memprogram bahan, peralatan, dan waktu kerja. Langkah cermat yang pertama kali dikerjakan ketika akan membangun plafon adalah menyiapkan bahan, peralatan, dan waktu kerja. Ketiga syarat tersebut sangat berpengaruh terhadap biaya. Jika salah satu dari tiga unsur tersebut tidak cermat diperhitungkan maka dapat menghambat proses pekerjaan dan hasil pekerjaan merugikan. 2. Menghitung kebutuhan bahan untuk plafon Untuk menghitung kebutuhan bahan plafon suatu bangunan rumah, terlebih dahulu harus ditetapkan jenis-jenis bahan plafon yang akan dipasang pada seluruh bangian rumah tersebut. Selanjutnya diproyeksikan rencana bahan lis plafon yang nantinya akan dipasang pada masing-masing bagian rumah sehingga menghasilkan data tipe profil, jenis bahan, dan volume lis-lis tersebut. 3. Tips pemasangan plafon agar tidak boros Untuk meminimalisir sisa bahan terbuang diperlukan kecermatan menghitung perbandingan antara ukuran bersih ruangan dengan ukuran keping plafonnya. Dengan diketahui perbandingan ukuran antara dua meteri tersebut, dapat 19

20 diproyeksikan penghematan seoptimal mungkin. Untuk menghemat jumlah plafon, sebaiknya panjang plafon dipasang searah panjang ruangan. 2. Tahap pemasangan Plafon digunakan sebagai penutup langit langit atap sehingga memberikan keindahan dan menimbulkan rasa aman ketika melintas dibawahnya. untuk mendapat hasil pekerjaan plafon yang maksimal, diperlukan metode kerja pemasangan plafon yang tepat diantaranya sebagai berikut: Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan plafon yaitu: Stager sebagai tangga untuk bekerja di ketinggian. Mesin Bor Benang Ukur Water Pass Rambu Ukur Kemudian dilanjutkan dengan tahapan kerja pemasangan plafon sebagai berikut : Membersihkan langit langit yang akan dipasang plafon. material yang tidak terpakai seperti multriplek bekas bekisting lantai beton ada kemungkinan suatu saat dapat terlepas dan merusak plafon dibawahnya, selain itu pembersihan lokasi juga dapat mempermudah proses pemasangan plafon. 20

21 Gambar 13. Penentuan titik gantungan plafon Sumber : Memasang penggantung plafon. Pengecekan harus terus dilakukan untuk memastikan setiap penggantung terikat kuat dan berada pada posisi yang aman karena plafon harus terpasang dalam keadaan kuat tanpa mengalami kerobohan sehingga membahayakan aktifitas didalam sebuah ruangan, goyangan pada plafon yang seharusnya terpasang diam juga dapat menyebabkan rasa was-was sehingga muncul rasa takut untuk berada didalam ruangan tersebut 21

22 Gambar 14. Memasang Penggantung Plafon Sumber : Tes beban gantung menggunakan beban pemberat. sebelum material plafon diikat pada penggantung perlu di lakukan tes pembebanan terlebih dahulu untuk memastikan material penggantung yang digunakan kuat untuk menahan beban plafon secara keseluruhan. Gambar 15. Memastikan beban dengan menggantungkan pemberat Sumber : 22

23 Mengukur kedataran tiang penggantung dengan waterpass dan rambu ukur. Posisi yang datar diperlukan agar hasil akhir pemasangan plafon rapi tidak bergelombang. Menentukan batas- batas pemasangan dengan bantuan benang ukur. Gambar 16. Mengukur kedataran tiang penggantung Sumber : Memasang rangka plafon untuk rang kayu. contoh pemasangan rangka plafon yang menggunakan rangka kayu dapat dilihat pada gambar dibawah. 23

24 Gambar 17. Memasang rangka kayu. Sumber : Pemasangan rangka plafon untuk rangka baja. penggunaan baja sebagai rangka plafon dapat dilihat pada gambar ini Gambar 18. Pemasangan rangka baja Sumber : 24

25 Tahap berikutnya yaitu pemasangan triplek plafond yang sudah dipabrikasi sebelumnya. Gambar 19. Pemasangan Plafon Sumber : Kemudian dilakukan pengecekan kembali kedataran plafon yang sudah di pasang. Gambar 20. Pengecekan kembali kedataran plafon Sumber : 25

26 Syarat yang harus diperhatikan dalam pemasangan plafond yang baik adalah: Nut plafon rapi Plafon Datar Warna plafon sejenis Plafon tidak bergelombang Penggantung plafon kuat. Kemudian juga harus diperhatikan ketentuan-ketentuan dari Pemasangan, sebagai berikut 1. Batang-batang dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat kudakuda. Jika jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda dalam ruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda, maka batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk dalam pasangan dinding. Namun, jika jarak antara kuda-kuda kurang dari jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda, maka batangbatang gantung plafon induk dipasang tegak lurus pada balok ikat dari kuda-kuda. 2. Pada prinsipnya pemasangan batang penggantung plafon adalah sama, tetapi jaraknya tidak sama tergantung dari bahan plafon yang digunakan. Pada bangunan perumahan dalam pemasangan plafond, ketentuan untuk tinggi ruang/kamar minimal sekurang-kurangnya 2,40 m kecuali kalau kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luas ruang mempunyai tinggi ruang 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik terendah tidak kurang dari 1,75 m. Pada ruang cuci dan kamar mandi diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2,10 m. Selanjutnya yaitu Penutup Plafon, Bahan plafon sangat banyak ragamnya, dari kayu, multiplek, lembar semen asbes, hardbord, softboard, acoustic tile, particle board, aluminimum, sampai gypsum. 26

27 3. Tahap finishing Unsur-unsur finishing pada pekerjaan plafon meliputi teknik penyelesaian hubungan antar modul plafon, lis-lis plafon, instalasi (fixtures), dan pengecatan. Celah atau nat plafon gypsum yang telah dilapisi pasta terlihat rapi tanpa nat>>> pemberian kompon pada pertemuan papan gypsum>>> pemasangan list plafon dilakukan pada tahap finishing. Untuk pemasang disudut dilakukan dengan hati-hati agar dihasilkan pertemuan yang presisi. 27

28 BAB III PEMBAHASAN PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFON DILAPANGAN Proyek Pembangunan PD. Kijang Mas adalah sebuah proyek pembangunan gedung 5 lantai bangunan dengan fungsi sebagai toko roti dari PD. Kijang Mas. Proyek ini dikerjakan oleh PT. Rakta Studio dan PD. Kijang Mas sebagai pemilik proyek. Gambar 21. Selama melakukan kegiatan Kerja Praktek I pada proyek pembangunan PD. Kijang Mas, Praktikan mengamati proses pekerjaan pemasangan plafon dari lantai 1 sampai dengan lantai 5 bangunan, yang dilakukan dari mulai tahap persiapan sampai dengan tahap finishing pekerjaan pemasangan plafon dilakukan. 28

29 Gambar 22. Area yang Praktikan amati pada denah lantai 1. 29

30 Gambar 23. Area yang Praktikan amati pada denah lantai 2-5. Pada proyek pembangunan PD. Kijang Mas, jenis plafon yang digunakan adalah plafon gypsum, proses pengerjaannya memakan waktu hampir 4 bulan dengan waktu pengerjaan dari hari senin sampai sabtu, dari pukul pagi sampai pukul sore. 30

31 Jumlah pekerja yang melakukan pekerjaan pemasangan plafon pada awalnya berjumlah 7 orang, akan tetapi pada bulan ke 2 pengerjaan, jumlah pekerja hanya tinggal 5 orang. Proses pengerjaan pemasangan plafon dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap persiapan yaitu dimana memastikan bahwa langit-langit yang akan dipasangi plafon dipastikan sudah selesai dengan pekerjaan lain, seperti mecanical electrical, maupun plumbing, agar tidak mengganggu ketika nanti pekerjaan pemasangan plafon dimulai. Kemudian pekerjaan pemasangan plafon memasuki tahap pemasangan rangka palfon, yang nantinya akan menjadi tumpuan untuk pemasangan panel-panel plafon. Setelah pengerjaan pemasangan rangka plafon selesai, barulah dimulai tahap pemasangan panel gypsum dan yang terakhir yaitu tahap finishing, yaitu penyelesaian tahap pemasangan plafon, seperti mendempul bagian sambungan antar modul panel plafon, pemasangan list plafon hingga pengecetan. 3.1 Tahap Persiapan Awal pengerjaan pemasangan plafon dimulai dengan tahap persiapan. Pada tahap ini pertama-tama yaitu memastikan bahwa semua pekerjaan lain yang berhubungan dengan langit-langit yang nantinya akan menghambat pengerjaan pemasangan plafon sudah selesai dikerjakan, misalnya seperti pekerjaan mecanical electrical dan plumbing yang memasang instalasinya pada langit-langit bangunan. Gambar 24. Dan gambar 25. Menunjukan bahwa tahap pemasangan mecanical electrical dan plumbing sudah selesai dilakukan sehingga untuk tahap berikutnya sudah siap untuk dikerjakan. 31

32 Gambar 24. Pengecekan pekerjaan plumbing. Gambar 25. Pengecekan pekerjaan Mecanical electrical Setelah itu, kemudian persiapan pengerjaan pemasangan plafon pun dimulai. Tahap persiapan untuk pekerjaan pemasangan plafon yaitu menyediakan rangka besi hollow yang nantinya akan dipasang sebagai rangka plafon. Pada tahap ini pertama-tama dilakukan pengecekan terhadap rangka yang sudah dipesan yang nantinya akan disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Besi hollow yang dipakai disini adalah besi hollow 4x4 putih dengan spesifikasi 3.5 cm x 3.5 cm x 6 m x 1.6 mm. Dimana tinggi dan lebar besi hollow 3.5 cm dan panjang 6 m dengan ketebalan 1.6 mm. 32

33 Spesifikasi tersebut berdasarkan tabel spesifikasi dari menjelaskan tentang spesifikasi dan harga besi hollow (lihat tabel 2). yang Tabel 1. Spesifikasi Besi Hollow Gambar 26. Pengecekan spesifikasi besi Hollow 33

34 3.2 Tahap Pemasangan rangka Plafon Setelah tahap persiapan selesai dilakukan, seperti pengadaan bahan-bahan kontruksi untuk pemasangan plafon seperti, besi hollow dan panel plafon. Tahap selanjutnya yaitu tahap pemasangan rangka plafon. Hal-hal atau peralatan yang dipersiapkan pertama kali adalah mesin bor, Stager sebagai tangga untuk bekerja di ketinggian, benang ukur sebagai alat bantu untuk memasang penggantung dan water pass sebagai alat untuk mengukur kedataran ketika nanti memasang penggantung dan rangka plafon. Water pass juga nanti digunakan untuk mengukur kedataran ketika panel plafon dipasang. Gambar 27. Peralatan untuk memasang plafon Tahap selanjutnya yaitu membuat modul untuk menentukan jarak letak penggantung, baru kemudian setelah itu penggantung dipasang berdasarkan modul yang telah ditetapkan (lihat gambar 28). 34

35 Gambar 28. Pemasangan penggantung rangka Kemudian dipasang rangka pada bagian paling pinggir sebagai bingkai yang nantinya akan ikut menyangga rangka plafon (lihat gambar 29). Pada proyek PD. Kijang Mas, penggantung yang digunakan adalah besi hollow dengan spesifikasi 2 cm x 4 cm yang pada plat lantai. Gambar 29. Pemasangan rangka pinggir Kemudian setelah penggantung selesai dipasang, tahap selanjutnya yaitu persiapan untuk memasang rangka plafon, yang dimulai dengan pemotongan rangka plafon sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan (lihat gambar 30). 35

36 Gambar 30. Pemotongan rangka plafon. Setelah itu, kemudian barulah rangka plafon dipasang berdasarkan ukuran modul yang ditetapkan. Pertama-tama dipasang rangka utama plafon yaitu sebagai penopang utama ketika nanti panel plafon dipasang (gambar 31). Gambar 31. Pemasangan penggantung dan rangka utama Barulah kemudian dilanjutkan dengan pemasangan rangka pembagi atau pendukung (lihat gambar 32). Ini adalah hal yang terakhir dilakukan pada tahap pemasangan ranga plafon ini. Setelah pemasangan rangka pembagi selesai dikerjakan berarti tahap pengerjaan pemasangan plafon sudah siap untuk menuju ketahap berikutnya, yaitu tahap pemasangan panel plafon. 36

37 Gambar 32. Pemasangan rangka pembagi Gambar 33. Menunjukkan detail sambungan antara penggantung dengan plat lantai. Pada proyek PD. Kijang Mas, untuk tiang penggantung tidak menggunakan hanger maupun bracket. Penggantung yang digunakan adalah besi hollow dengan spesifikasi ukuran 2 cm x 4 cm yang dibengkokan dan dipaku pada bagian plat lantai. Gambar 33. Detail sambungan plat lantai dengan penggantung plafon Sedangkan gambar 34. Menunjukkan detail dari sambungan antara penggantung dengan rangka plafon. Besi hollow yang menjadi penggantung, dipotong sedemikian rupa yang ditempelkan pada besi rangka plafon dan kemudian dibaut agar kuat dan tidak telepas. 37

38 Gambar 34. Detail sambungan penggantung dengan rangka plafon 3.3 Tahap Pemasangan Panel Plafon Untuk tahap berikutnya dari proses pemasangan plafon, yaitu tahap pemasangan panel plafon yang dilakukan setelah semua tahap berikutnya selesai dikerjakan, yaitu tahap persiapan dan tahap pemasangan rangka plafon sebagai penyangga atau dudukan dari panel plafon. Ukuran Standar Tebal(mm) Lebar(mm) Panjang(mm) Tabel 2. Spesifikasi gypsum Sumber : Plafon yang digunakan pada proyek PD. Kijang Mas adalah gypsum dengan p x l = 1200 mm x 2400 mm dengan ketebalan 9.0 mm. 38

39 Proses pemasangan panel gypsum dilakukan dengan pemasangan bagianbagianyang pas dengan modul ukuran gypsum yaitu 1200 mm x 2400 mm agar pengerjaan yang dilakukan tidak membuang banyak waktu. Gambar 35. Proses pemasangan gypsum Baru kemudian dilanjutkan dengan bagian-bagian yang tidak sesuai dengan ukuran modul gypsum yang memerlukan gypsum untuk dipotong. ( lihat gambar 36) Hal ini biasanya terjadi untuk pemasangan pada bagian sudut bangunan, bagian plafon yang terdapat kolom, bagian plumbing ataupun bagian lainnya yang tidak sesuia dengan modul plafon sehingga diperlukan pemotongan terhadap gypsum (lihat gambar 37). Gambar 36. Proses pemotongan gypsum 39

40 Gambar 37. Bagian plafon yang dipotong Gambar 38. Menunjukkan plafon lantai dasar. Proyek pembangunan PD. Kijang Mas terdiri dari 6 lantai bangunan. Pada proyek ini ada dua tipe plafon yang digunakan, tipe pertama yaitu pada bagian lantai dasar dan tipe kedua untuk lantai berikutnya. Gambar 38. Plafon lantai dasar Setelah pemasangan panel dilakukan, maka dimulailah tahap terakhir dari proses pemasangan plafon, yaitu tahap finishing. 40

41 3.4 Tahap Finishing Tahap Finishing adalah tahapan terakhir dari proses pemasangan plafon, pada tahap ini meliputi proses pemasangan list plafon, pendempulan, pengecetan, hingga pengecekan kembali kedataran plafon. Setelah semua panel plafon selesai dipasang, selanjutnya dilakukan tahap finishing, dimulai dengan pendempulan pada bagian sambungan-sambungan panel plafon agar terlihat lebih rapi. Salah satu keunggulan dari plafon gypsum adalah sambungan-sambungan antar panel bisa didempul untuk menyamarkan celah sambungan tersebut (lihat gambar 39). Gambar 39. Proses Pendempulan Untuk tahap selanjutnya yaitu proses pengecatan panel-panel plafon, pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa tukang. Pekerjaan ini difokuskan untuk dapat diselesaikan dengan cepat (lihat gambar 40). 41

42 Gambar 40. Proses pengecatan. Gambar 41. Menunjukan proses pemasangan list plafon yang dilakukan oleh seorang tukang untuk bagian tertentu. Pengerjaan pemasangan list plafon dilakukan oleh lebih kurang 3 orang tukang pada bagian yang berbeda. Gambar 41. Pemasangan list plafon 42

43 Setelah selesai pemasangan list plafon, tahap pengerjaan pemasangan sudah dapat dikatakan selesai, hanya perlu beberapa finishing agar pengerjaan plafon dapat dikatakan selesai sepenuhnya misalnya pengecekan ulang kedataran plafon, kerataan pengecatan dan pembersihan seluruh pekerjaan. Gambar 40. Menunjukkan plafon pada lantai dasar yang masih dalam proses finishing, gambar tersebut masih dalam proses pengecatan. Sedangkan gambar 41. Yaitu plafon yang dipasang pada lantai 2 yang sudah selesai dikerjakan. Pada tahap ini sudah terlihat dengan jelas bahwa pengecatan dan beberapa finishing lainnya sudah selesai dilakukan. Gambar 42. Plafon lantai dasar dalam proses finishing Gambar 43. Plafon lantai 2 yang sudah selesai 43

44 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah mengikuti kerja praktek I pada proyek pembangunan PD. Kijang Mas selama kurang lebih 60 hari, banyak pengalaman dan ilmu yang praktikan dapatkan, terutama mengenai plafon, proses pengerjaan plafon dari awal sampai dengan finshing dilakukan. Selama mengikuti proses pengerjaan pemasangan plafon, praktikan mengambil beberapa kesimpulan berdasarkan dari apa yang praktikan alami selama mengikuti proses kerja praktek I pada proyek PD. Kijang Mas Kesimpulan Mengenai Pekerjaan Pemasangan Plafon Pada, proses pemasangan plafon dikerjakan selama hampir 4 bulan untuk 6 lantai bangunan, dengan 7 orang tukang yang bekerja pada 2 bulan awal dan 5 tukang yang mengerjakan sampai proses finishing dilakukan. Durasi waktu yang dihabiskan dalam pengerjaan proyek dalam satu minggu yaitu 6 hari, yakni hari senin-sabtu dari pukul pagi sampai sore. Untuk tahap persiapan biasanya durasi yang dibutuhkan bisa sampai 1 minggu, tergantung dari kesiapan bahan yang yang dipesan. Namun pada proses pengerjaannya tidak selalu harus bertahap, kadangkala ketika pada beberapa bagian siap untuk tahapan berikutnya, maka akan langsung dilanjutkan tanpa harus menunggu bagian yang lain. Proses pengerjaan bersifat fleksibel tanpa harus berpaku pada satu pekerjaan. Misalnya saja pada pengerjaan pemasangan plafon pada lantai dasar dan lantai dua, terjadi perbedaan durasi yang dikerjakan, dikarenakan pada lantai dasar sering adanya hambatan pengerjaan dikarenakan banyaknya aktivitas yang dilakukan sehingga seringkali pengerjaannya tertunda. 44

45 Tahap Pemasangan Rangka Plafon memakan waktu yang cukup lama untuk pemasangannya. Terdapat hal yang menarik menurut praktikan, yaitu penggunaan material penggantung rangka plafon. Pemakaian besi hollow sebagai penggantung untuk rangka plafon serta tidak menggunakan brakcet sebagai sambungan antara plat lantai dengan penggantung. Malahan penggantung hanya dibengkokan dan dipaku pada plat lantai. Pemakaian besi hollow sebagai penggantung ini cukup mengurangi durasi pemakaian waktu pemasangan plafon, karena pemasangannya cukup gampang dan tidak ribet, yang dapat dilakukan hampir semua tukang. Tukang hanya perlu mengikuti modul yang sudah ditetapkan untuk peletakan setiap penggantung. Material yang digunakan untuk pemasangan plafon tidak harus selalu material yang konvensional, terbukti dengan pemasangan besi hollow sebagai penggantung dapat menghemat biaya dan waktu pengerjaan secara drastis. Tahap Pemasangan panel plafon. Untuk bagian ini hanya dilakukan oleh tukang tertentu, karena tidak semua tukang bisa mengerjakannya. Dibutuhkan keahlian khusus untuk melakukan pengerjaan pemasangan panel plafon, mulai dari pemasangan panel-panel harus memperhatikan presisi agar tidak terlihat sambungan antara panel plafon. Dalam pengerjaannya dikerjakan oleh 2 tukang ahli dan dibantu oleh 2 tukang biasa Kesimpulan Mengenai Praktikan Setelah mengikuti proses pengamatan pekerjaan pemasangan plafon dalam proyek PD. Kijang Mas, banyak pengalaman-pengalaman yang praktikan dapatkan, seperti lebih memahami mengenai teknis pemasangan plafon yang dikerjakan dalam sebuah proyek. Kemudian beberapa kali praktikan menanyakan secara langsung proses pekerjaan kepada tukang yang mengerjakan pemasangan plafon mengenai cara pemasangan yang dilakukan, misalnya pada saat pemasangan penggantung, praktikanmenanyakan alasan 45

46 tidak menggunakan hanger dan bracket. Karena penggunaan besi hollow lebih praktis dan juga dari segi harga dan waktu pengerjaan yang dapat dipangkas sehingga pengerjaannya lebih cepat dan murah. 4.2 Saran Setelah mengikuti proses kerja praktek I, yaitu pengamatan pekerjaan pemasangan plafon pada proyek PD. Kijang Mas ada beberapa saran yang dapat praktikan berikan menurut ilmu dan pegalaman praktikan selama mengikuti proses kerja praktek. Semoga dapat dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan dikemudian hari Terhadap Pekerjaan Pemasangan Plafon. Selama mengikuti proses pengerjaan pemasangan plafon, beberapa kali terjadi penundaan pekerjaan dikarenakan barang yang dipesan tidak datang sesuai dengan waktunya. Hal tersebut tentu saja sangat mengganggu proses pekerjaan, hal tersebut tentu saja harus menjadi pertimbangan di lain waktu supaya dapat di atur supaya barang datang dengan tepat waktu. Menjalin komunikasi yang lebih baik dengan pengada barang agar semua berjalan dengan lancar. Tingkat keselamatan pekerja harus diperhatikan dengan baik. Sering kali tukang melakukan hal yang cukup nekat karena merasa sudah biasa tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Hal ini kiranya menjadi bahan evaluasi agar kesalamatan tukang terjaga sampai dengan proyek selesai dikerjakan Terhadap praktikan Selama praktikan melakukan kerja praktek di proyek PD. Kijang Mas, mungkin banyak kesalahan-kesalahan yang praktikan lakukan baik itu secara sengaja maupun tidak. Misalnya saja terlambat ketika datang kelokasi proyek. Kemudian ketika praktikan melakukan wawancara mungkin menggangu pekerjaan tukang, beberapa kali praktikan absen dan 46

47 terganggunya proses pengamatan dikarenakan adanya jadwal kuliah. Praktikan terus berusaha untuk giat serta disiplin agar kelak dikemudian hari bisa menjadi manfaat bagi praktikan sendiri. 47

48 DAFTAR PUSTAKA Prihanto, Teguh. Kreatif Menata Hunian Mungil. Penerbit PT. Kawan Pustaka. Jakarta Sutansa, Gatut. Panduan Lengkap Membangun Rumah. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul Diakses pada tanggal 21 November Pukul

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR LATAR BELAKANG Didalam membangun sebuah bangunan, perlu adanya penjadwalan yang sestematis, sehingga bangunan yang akan dibangun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON A. Dinding Kayu BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON Bahan bangunan memiliki sifat-sifat teknis yang berbeda-beda. Jika pemilihan kayu sebagai bahan bangunan yang akan dipakai dalam konstruksi bangunan maka

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,maka tingkat konsumsi masyarakat terhadap sesuatu juga semakin tinggi. Namun permasalahannya adalah masyarakat menginginkan barang

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT PLAFON / LANGIT-LANGIT: ADALAH SALAH SATU ELEMEN PEMBENTUK RUANG YANG MEMBATASI RANGKA ATAP DENGAN RANGKA BANGUNAN, DAN MEMPUNYAI FUNGSI: 1. SEBAGAI BATAS TINGGI RUANGAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1. Pengertian Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan dan dapat

Lebih terperinci

Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT

Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT Daftar Isi Pemasangan Rangka... 1 Pemasangan Papan GRC board... 4 Penyambungan GRC board

Lebih terperinci

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND PADA GEDUNG MNC NEWS CENTER, JAKARTA OLEH : YUNA ARIFAH 27312952 PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk dapat memahami

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI 5.1. Pengembangan Desain Mengingat pengembangan sistem prefabrikasi ini ditujukan untuk pembangunan rumah secara massal, sistem ini akan lebih menguntungkan

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 1 Plafon. 2 Partisi. 3 Dinding Luar. 4 Substrat Atap. 5 Lantai MUDAH DIPASANG

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 1 Plafon. 2 Partisi. 3 Dinding Luar. 4 Substrat Atap. 5 Lantai MUDAH DIPASANG www.bbi.co.id Tentang BBI PT Bakrie Building Industries (BBI) adalah pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang telah menjadi market leader selama lebih dari 40 tahun dan meraih berbagai sertifikasi

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

Indah, Awet, dan Anti Rayap

Indah, Awet, dan Anti Rayap P E T U N J U K P E M A S A N G A N Indah, Awet, dan Anti Rayap KARAKTERISTIK Indah, bertekstur kayu. Awet, tidak lapuk, dan tahan terhadap cuaca. Anti rayap. Tidak mudah terbakar. Finishing dengan cat

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( ) BAB 4 STUDI KASUS Struktur rangka baja ringan yang akan dianalisis berupa model standard yang biasa digunakan oleh perusahaan konstruksi rangka baja ringan. Model tersebut dianggap memiliki performa yang

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI 5.1. Waktu pelaksanaan praktik profesi Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Persiapan (galian) Pekerjaan struktur Pekerjaan finishing

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, di berbagai tempat dibangun gedung-gedung betingkat, jembatan layang, jalan, dan

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN

ANALISA HARGA SATUAN ANALISA HARGA SATUAN 1 PT 6.1. 1 m³ Galian tanah biasa sedalam 1 meter 6.1.1. Tenaga Pekerja 0,400 Oh x Rp - = Rp - Mandor 0,040 Oh x Rp - = Rp - Jumlah = Rp - 2 PT. 6.9. 1 m³ Urugan kembali 6.9.1. Tenaga

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT INFORMASI PARIWISATA LOKASI : KANTOR PARIWISATA PANGKALPINANG VOLUME : 1 PAKET BIAYA : Rp. 375.000.000,00 TAHUN ANGGARAN : 2011 ANALISA URAIAN

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN No. Uraian Satuan I HARGA TENAGA KERJA 1 Pekerja Org/hr - 2 Tukang Org/hr - 3 Kepala tukang Org/hr - 4 Mandor Org/hr - II HARGA BAHAN A. BAHAN PASANGAN 1 Pasir beton

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR51 2016.08 Persiapan Material 1. Hollow Frame 40/40 thickness 0.6 millimeters 2. Acourete Mat Resin 2 A 3. Acourete Fiber 300 4. Acourete Paint EZ1 5.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE ANALISIS

BAB 3 METODE ANALISIS BAB 3 METODE ANALISIS Perkembangan teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistemnya

Lebih terperinci

2. Pengoperasian Cam-lock

2. Pengoperasian Cam-lock Daftar isi 1. Kata pengantar. 2. Pengoperasian Cam-lock.. 3. Pencegahan Kebocoran Uap Air. 4. Panel Cold Storage Dengan Panel Atap & Lantai 5. Memasangan Lantai Panel Cold Storage. 6. Memasang Wall Panel

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan

Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan 2 6 Juni 2015 Tidak semua orang tinggal di bangunan baru. Kebanyakan orang membeli rumah yang sudah pernah ditinggali oleh seseorang dan memutuskan

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

Pemasangan Keramik PEKERJAAN DILAPANGAN. No. Nama Alat dan Bahan Gambar. No. Nama Alat dan Bahan Gambar

Pemasangan Keramik PEKERJAAN DILAPANGAN. No. Nama Alat dan Bahan Gambar. No. Nama Alat dan Bahan Gambar Pemasangan Keramik No. Nama Alat dan Bahan Gambar 1. AdhesiveTileAMD 42 (Sebagai perekat keramik) 25 kg/sak 2. Sekop Semen 3. Ember 4. Palu Karet No. Nama Alat dan Bahan Gambar 7. Benang (s ebagai penanda)

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur

Lebih terperinci

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN http//: www.salmanisaleh.wordpress.com A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 5 Plint. 1 Siding 3 Sunshade. 2 Lisplank 4 Lambrisering TIDAK TERBAKAR MUDAH DIPASANG

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 5 Plint. 1 Siding 3 Sunshade. 2 Lisplank 4 Lambrisering TIDAK TERBAKAR MUDAH DIPASANG www.bbi.co.id Tentang BBI PT Bakrie Building Industries (BBI) adalah pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang telah menjadi market leader selama lebih dari 40 tahun dan meraih berbagai sertifikasi

Lebih terperinci

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP Pasal 1 : Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan 1. Bentuk kuda-kuda baja ringan baik bentang, tinggi dan kemiringanya sesuai dengan Gambar Bestek. 2. Kuda-kuda dirakit/dipasang

Lebih terperinci

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA Oleh : A.A.M LANTAI BANGUNAN Plat lantai yang ditinjau adalah pelat lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung. Plat lantai tingkat pada bangunan pada umumnya ditumpu

Lebih terperinci

BORAL COMPOUND Build something great TM. jayacompound. Menyatukan & menyambung dengan sempurna

BORAL COMPOUND Build something great TM. jayacompound. Menyatukan & menyambung dengan sempurna BORAL COMPOUND Build something great TM jayacompound October 2012 Menyatukan & menyambung dengan sempurna 1 BORAL COMPOUND Mengapa jayacompound? Hasil Penyambungan Sempurna Trend interior design saat ini

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PERBANDINGAN KONTRUKSI ATAP KAYU DENGAN ATAP BETON DITINJAU DARI SEGI BIAYA Oleh : Darma Jasuli Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (darma.gl@yahoo.com) Abstrak Bahan yang banyak dipergunakan pada

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) Tiga komponen penyusun atap: 1. struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap); 2. penutup atap (genteng,polikarbonat); 3. pelengkap atap (talang horizontal/vertikal

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit, menjadi sebuah tantangan dalam ilmu material untuk mencari dan mendapatkan material baru yang memiliki

Lebih terperinci

MANUAL APLIKASI DINDING LUAR. Versa Board 10 & 12 mm

MANUAL APLIKASI DINDING LUAR. Versa Board 10 & 12 mm MANUAL APLIKASI DINDING LUAR Versa Board 10 & 12 mm September 2017 DINDING LUAR (CLADDING) Dinding luar / Cladding adalah material lapisan luar yang berfungsi sebagai penutup bangunan. Kelebihan dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam proyek Selama kerja praktek, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 VOLUME SAT HARGA HARGA UPAH HARGA BAHAN L.6.4 L.6.8 L.6.11 L.6.12 I. PEK. PERSIAPAN 1 M' Pengukuran dan pemasangan bowplank Kayu klas II

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

RANGKA ATAP BAJA RINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN.

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. METODE PELAKSANAAN I. TAHAP PERSIAPAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. Setelah penanda tanganan Surat Perjanjian Kerja dan serah terima lapangan, kontraktor

Lebih terperinci

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan 1- PENDAHULUAN Baja Sebagai Bahan Bangunan Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan untuk menyeberangi sungai dan membuat peralatan-peralatan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK Pedoman Umum 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA Tri Hartanto Abstrak Pengetahuan tentang sistim struktur dan konstruksi, dan teknologi bahan sangat erat sekali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM 4.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan Didalam memulai pekerjaan pemasangan dinding bata ringan, terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pekerjaan konstruksi, atap merupakan salah satu elemen penting pada bangunan gedung dan perumahan. Sebab atap pada bangunan berfungsi sebagi penutup seluruh atau

Lebih terperinci

Apa Itu UPVC? Keunggulan UPVC?

Apa Itu UPVC? Keunggulan UPVC? Apa Itu UPVC? UPVC adalah pengembangan dari Kusen PVC. Kusen PVC yang biasanya hanya digunakan sebagai material indoor, kurang kuat dan mudah patah. Namun tidak demikian halnya dengan UPVC. Material yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah)

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah) REKAPITULASI BIAYA INSTANSI KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA BATAM : PENINGKATAN AKSES DAN MUTU MADRASAH ALIYAH : REHABILITASI 4 RKB MAN BATAM : BATAM JUMLAH NO. U R A I A

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning suatu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT)

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT) BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT) 7.1 Uraian Umum Pada umumnya penggunaan bahan bangunan struktur gedung bertingkat proyek di Indonesia menggunakan bahan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI 4.1 DESKRIPSI PROYEK Gambar 4 1 Perumahan Citraland Surabaya Nama Proyek Lokasi Proyek Fungsional : Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL 7.1. Uraian umum. Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan

Lebih terperinci

MODUL III BAJA RINGAN

MODUL III BAJA RINGAN MODUL III BAJA RINGAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN TAHAN GEMPA A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan tahan gempa. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan

Lebih terperinci