EBOOK PROPERTI POPULER
|
|
- Ridwan Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT
2 Halaman 2
3 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr wb. Seiring perkembangan dunia property, banyak orang yang menginginkan membangun rumah dengan biaya yang hemat. Akan tetapi sering dalam pelaksanaan pembangunan anggaran yang sudah dicadangkan tidak mencukupi dan membengkak. Salah satu jalan yang banyak ditempuh orang dalam membangun rumah adalah dengan memberikan kepercayaan pelaksanaan pembangunan kepada pihak lain yang sudah memiliki keahlian dan pengalaman dalam membangun rumah, namun karena kurangnya pengetahuan pihak yang ingin membangun rumah tadi seringkali kita mengalami kerugian akibat harga borongan yang mahal, waktu pelaksanaan yang molor ataupun kualitas rumah yang jelek. Dari pengalaman inilah, maka kami bermaksud memberikan sedikit ilmu tentang seluk beluk dunia bangunan dan saran-saran yang dapat digunakan untuk mengelola pelaksanaan pembangunan rumah yang baik agar kita dapat menggunakan anggaran sehemat mungkin akan tetapi tetap mendapatkan kualitas bangunan yang bagus. Di dalam ebook ini pembaca selain dapat mengetahui seluk-beluk dunia bangunan dan saran-saran dalam mengelola bangunan juga dapat memperoleh informasi bagaimana cara menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang baik sehingga dapat membantu menghindari terjadinya pembengkakan biaya pembangunan. Terimakasih telah membeli ebook kami, semoga dapat bermanfaat. Hormat Saya M. FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST, MT Halaman 3
4 RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi RAB Pengenalan konsep pembangunan rumah tinggal Pengenalan bentuk2 dasar konstruksi pembuatan suatu rumah tinggal Pengenalan material penyusun bangunan dan metode pelaksanaan Pengenalan konsep tenaga kerja bangunan MEMBUAT PERHITUNGAN BIAYA PEMBUATAN RUMAH TINGGAL 2.1 Koefisien produktifitas Pengenalan Metode Kerja Pekerjaan Struktur A. Pondasi B. Kolom, Balok & Plat C. Kuda-kuda Atap D. Pekerjaan Tanah Pekerjaan Arsitektur A. Dinding B. Plesteran & Acian C. Pelapis Lantai & Dinding Pekerjaan Arsitektur A. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang pertama, Pekerjaan Pasangan Dinding Halaman 4
5 B. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang kedua, Pekerjaan Plesteran dan Acian Dinding C. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang ketiga, Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding D. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang keempat, Pekerjaan Plafond dan Langit-langit E. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang kelima, Pekerjaan Pengecatan F. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang keenam, Pekerjaan Kusen dan Penggantung G. Pengenalan Pekerjaan Arsitektur yang ketujuh, Pekerjaan Pemasangan Penutup Atap Penyusuna Daftar Pekerjaan Untuk RAB (Bill of Quantities) TUJUH LANGKAH TEPAT MEMBANGUN RUMAH HEMAT 3.1 Mensurvey & Mengenali Lahan Calon Lokasi Rumah Mendesain Rumah Tinggal Sesuai Selera & Kebutuhan Menyusun RAB & Spesifikasi Mengurus IMB Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Melaksanakan Pembangunan A. Konsep Sub Total B. Konsep Swa Kelola : Tenaga Kerja Material Alat Melakukan Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Halaman 5
6 BAB I P E N D A H U LU A N 1.1. Deskripsi RAB Rencana Anggaran Biaya biasa kita sebut dengan RAB bisa kita deskripsikan sebagai uraian dari item-item pekerjaaan yang harus dikerjakan dalam pembangunan sebuah bangunan yang disertai dengan volume pekerjaan serta harga satuan dari masing-masing pekerjaan tersebut sehingga dapat dilakukan sebuah perhitungan secara menyeluruh kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk membuat bangunan tersebut. Darimana item-item pekerjaan tersebut muncul? Item pekerjaan tersebut berasal dari gambar desain konstruksi yang dibuat oleh perencana. Di dalam gambar desain ini akan terlihat komponen-komponen yang harus dibuat agar sebuah bangunan dapat berdiri dan berfungsi sesuai dengan keinginan kita. Dari komponen-komponen tersebut maka kita susun item pekerjaan di dalam RAB berikut volumenya. Untuk harga satuan kita susun dengan melakukan survey harga-harga material dipasaran dan upah tenaga sesuai dengan kebutuhan item pekerjaan tersebut. Dalam membangun sebuah rumah kita tidak dapat lepas dari perhitungan membuat anggaran untuk membangun rumah. Biasanya dalam membangun rumah kita memiliki anggaran tertentu yang sudah barang tentu anggaran tersebut kita batasi. Untuk itu sangat penting bagi kita yang ingin membangun rumah bisa menyusun sebuah rencana anggaran agar anggaran yang sudah kita rencanakan tidak membengkak dan bisa-bisa dana yang kita sediakan kurang dari kebutuhannya Pengenalan Konsep Pembangunan Rumah Tinggal Membangun suatu rumah tinggal yang nyaman dimana akan menjadi tempat kita berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah setelah bekerja tentunya menjadi impian bagi setiap keluarga. Untuk itu sebelum melakukan suatu pembangunan rumah tinggal kita perlu memiliki pengetahuan Halaman 6
7 mengenai konsep maupun syarat2 suatu rumah tinggal yang nyaman dan sehat. Dalam membangun suatu rumah tinggal kita tidak akan lepas dari pertimbangan calon jumlah anggota keluarga yang akan menghuni rumah tersebut, dimana semakin banyak anggota keluarga yang akan menghuni rumah tersebut kita akan membutuhkan semakin banyak ruangan dan semakin luas tanah atau bangunan yang kita butuhkan. Belum lagi faktor lainnya dimana kita menginginkan suatu bangunan yang indah dan kuat. Namun keterbatasan dana atau anggaran akan menjadi kendala atau faktor pertimbangan lain dalam membuat suatu rumah tinggal. Memang banyak faktor serta pertimbangan dalam membangun suatu rumah tinggal seperti beberapa yang telah kami sebutkan diatas, namun dengan demikian hal tersebut tidak akan menjadi kendala bagi kita untuk mewujudkan rumah tinggal sesuai dengan idaman kita. Karena faktor-faktor tersebut dapat kita sikapi apabila kita mempunyai pengetahuan mengenai bagaimana cara menyusun RAB yang ekonomis tetapi berkualitas. Sebetulnya apa yang dimaksud dengan RAB yang ekonomis dan berkualitas tersebut? Penjelasan singkat yang dapat kami berikan adala sebagai berikut :Rumah tinggal yang coba kita wujudkan kita rencanakan seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan dengan membuat suatu desain rumah yang hemat energi (green house consept) dengan menggunakan material yang cukup berkualitas namun tidak mewah dan mahal. Serta kita konsep pelaksanaan menggunakan metode yang paling efisien dengan waktu pelaksanaan tidak terlalu panjang sehingga dapat melakukan penghematan penyusunan RAB Pengenalan Bentuk-bentuk Dasar Konstruksi Pembuatan Suatu Rumah Tinggal Untuk menyusun suatu RAB rumah tinggal kita tidak dapat lepas dari pengetahuan mengenai bentuk dasar konstruksi bangunan. Dalam membangun suatu bangunan gedung kita selalu memisahkan konstruksi Halaman 7
8 bangunan dalam 3 komponen utama yang satu dengan yang lainnya amat erat kaitannya, ketiga komponen tersebut adalah : 1. Struktur, merupakan kerangka yang membuat suatu rumah dapat berdiri kokoh dan kuat. 2. Arsitektur, merupakan pelindung dari rumah dan juga pembentuk rumah agar memenuhi faktor-faktor estetika sehingga rumah terlihat artistik, menarik dan indah. 3. Mekanikal / Elektrikal, merupakan pendukung agar rumah yang dibangun dapat berfungsi dan memenuhi kebutuhan calon penghuninya. Untuk lebih jelasnya, maka ketiga pembagian komponen untuk pembangunan bangunan tersebut kami jelaskan di bawah ini : 1. Struktur, dalam komponen struktur biasa kita pisahkan menjadi beberapa komponen lagi yang secara umum yaitu : - Pondasi Pondasi merupakan komponen struktur yang terletak paling bawah dan langsung berhubungan dengan tanah, karena pondasi langsung berhubungan dengan tanah sering terjadi resiko rembesan air tanah yang naik ke struktur diatasnya sehingga dapat merusak bangunan. Untuk mengatasi rembesan air tanah tersebut maka pada struktur pondasi perlu diberikan trasraam yang merupakan adukan semen dan pasir namun komponen semen dalam adukan diperbesar yaitu 1 semen : 2 pasir. Pada pembangunan suatu rumah tinggal yang biasanya hanya tediri maksimal sebanyak dua lantai dimana beban yang dipikul oleh pondasi tidak terlalu besar maka pada umumnya hanya dikenal 3 (tiga) jenis pondasi. Ketiga jenis pondasi tersebut dibagi berdasarkan fungsinya sebagai berikut : Pondasi batu kali menerus, sesuai dengan namanya pondasi ini terbuat dari pasangan batu kali yang keras yang diatur satu sama lain supaya melekat dengan adukan semen dan pasir. Dimana posisi pondasi ini terletak dibawah pasangan dinding yang akan dipasang, karena pondasi ini berfungsi untuk menyangga beban Halaman 8
9 dari konstruksi dinding yang akan dibuat agar stabil dan kokoh. Selain sebagai penahan beban dinding pondasi ini juga dapat berfungsi sebagai penahan tanah urugan untuk peninggian rumah. Bentuk konstruksinya dapat dilihat pada gb.1.1 di bawah ini. Gb. 1.1-Pondasi Pasangan Batu Kali Selanjutnya adalah pondasi tapak atau pondasi pelat beton setempat. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang, yang berfungsi sebagai pijakan struktur kolom rumah agar stabil, kuat dan kokoh. Kolom ini nantinya akan menjadi tiang penyangga berdirinya rumah dan tempat atap bertumpu untuk itu kualitas beton sebagai komponen utama pembuat pondasi ini harus Halaman 9
10 sesuai dengan perhitungan struktur. Sesuai dengan fungsinya tadi maka posisi pondasi ini biasanya terletak dibawah kolom atau sudut-sudut pertemuan dinding dengan struktur bangunan. Bentuk konstruksinya dapat dilihat pada gb. 1.2 dibawah ini Gb. 1.2-Pondasi Telapak Dan yang ketiga adalah pondasi pelat beton menerus. Dimana pondasi ini juga terbuat dari beton bertulang, yang berfungsi selain sebagai tumpuan kolom-kolom juga berfungsi sebagai tumpuan konstruksi dinding pengganti pondasi pasangan batu kali menerus. Karena pondasi ini menggantikan pondasi pasangan batu kali yang menerus di bawah dinding yang kita pasang maka posisi pondasi ini mengelilingi rumah sesuai letak Halaman 10
11 dinding yang ada dan juga terletak dibawah bagian kolom terutama di sudut rumah. - Struktur atas, yaitu kolom, pelat dan balok Kolom sebagai komponen struktur atas selain untuk memberikan kekakuan untuk struktur rumah juga merupakan komponen yang menyalurkan beban yang dipikul dari balok & pelat seperti beban atap dan rangka atap ke pondasi dibawahnya. Untuk rumah yang terdiri dari dua lantai pembuatan struktur kolom yang kuat dan kokoh juga mutlak diperlukan karena difungsikan sebagai penahan beban lantai 2 yang selain terdiri dari beban lantai beton itu sendiri juga beban calon penghuni dan barang-barang yang akan ditempatkan di lantai tersebut. Saat mendesain letak kolom perlu dipertimbangkan agar jarak antara kolom satu dengan yang lainnya tidak terlalu lebar, hal ini perlu dilakukan agar bentang balok tidak terlalu panjang sehingga kita dapat menghemat dimensi balok. Balok adalah bagian struktur rumah yang menghubungkan antara kolom satu dan yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan struktur. Balok juga berfungsi memikul beban pelat yang direncanakan yang kemudian disalurkan ke kolom dan pondasi di bawahnya. Tanpa perhitungan struktur dimensi balok untuk rumah tinggal dapat dibuat dengan lebar 15 cm, tinggi 25 cm. Pada desain balok bentang yang dibuat jangan terlalu panjang, karena akan mempengaruhi dimensi balok tersebut, dimana semakin panjang bentang balok maka dari perhitungan struktur akan semakin besar dimensi balok tersebut dan makin banyak kandungan besi di dalamnya. Biasa bentang balok untuk rumah dibuat tidak lebih dari 3,5 m. Halaman 11
12 Pelat merupakan bagian struktur yang terletak paling atas, dimana pelat dipastikan berhubungan langsung dengan beban yang akan ditumpu seperti beban penghuni dan barang-barang di dalam rumah. Beban dari pelat akan disalurkan ke balok dan diteruskan ke kolom sampai dengan pondasi. Pelat sendiri merupakan komponen struktur yang berbentuk lembaran dan luas sehingga dibandingkan komponen struktur lainnya pelat memiliki ketebalan yang tipis. Pelat dari komponen biasa digunakan sebagai penahan beban lantai dua dengan tebal biasanya 12 cm namun pelat juga dapat digunakan sebagai pengganti penutup atap. Apabila pelat digunakan sebagai penutup atap maka tebal pelat dapat direncanakan cukup 7 cm saja. - Struktur atap (kuda-kuda kayu/baja ringan). Struktur atap berfungsi untuk menahan beban dari material penutup atap seperti genteng, seng atau sirap. Semakin berat material penutup atap yang kita gunakan maka struktur atap harus semakin kuat dan kokoh, yang artinya membutuhkan material yang semakin mahal. Faktor estetika dari desain arsitektur juga akan mempengaruhi desain dari struktur atap. Struktur untuk atap dibedakan sesuai dengan material yang digunakan, diantaranya adalah : Struktur atap beton, Struktur atap kayu dan Struktur atap baja yang dibagi menjadi struktur atap baja ringan dan baja konvensional. Dalam pemutusan material struktur atap ada baiknya kita mempertimbangkan material penyusunnya karena akan mempengaruhi jumlah anggaran dalam penyusunan RAB. Berikut contoh beberapa gambar konstruksi atap : Halaman 12
13 Gb. 1.3-Contoh Konstruksi kuda-kuda atap Gb. 1.4-Ilustrasi 3 dimensi kuda-kuda atap 2. Arsitektur, sama halnya dengan komponen struktur dalam komponen arsitektur pun masih kita pisah dalam beberapa komponen lain yang secara umum adalah sebagai berikut : Halaman 13
14 - Pasangan dinding (batu bata, batako, hebel), plester dan acian. Sesuai dengan kebutuhan dan fungsi ruang yang akan kita gunakan, pekerjaan pasangan dinding erat kaitannya dengan hal tersebut. Karena dalam membuat ruangan-ruangan untuk suatu rumah tentunya membutuhkan dinding sebagai penyekat ruangan. Dinding disini juga berfungsi sebagai pelindung area di dalam rumah dari lingkungan diluar rumah seperti hujan dan panas. Sehingga dalam membuat dinding harus dibuat yang kuat menahan panas dan air hujan. Kemudian untuk pekerjaan plester dan aci yang merupakan pekerjaan penutup dari pasangan dinding (batu bata/batako/hebel). Pekerjaan ini selain berfungsi sebagai penutup juga memiliki fungsi lainnya yaitu melindungi pasangan tembok dari pengaruh cuaca, khususnya hujan dan terik panas matahari, pengaruh-pengaruh mekanik, memperhalus atau meratakan permukaan pasangan tembok sehingga memudahkan pengecatan, dan memperindah penampilan. Bahan adukan plesteran pada umumnya terdiri dari bahan dasar berupa : semen atau kapur berfungsi sebagai bahan pengikat, dan pasir, semen merah, tras berfungsi sebagai bahan pengisi. Namun ada yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu pembuatan dinding pada ruangan kamar mandi, dimana dinding pada ruangan kamar mandi memiliki campuran adukan plesteran dan acian yang berbeda dengan ruangan lain karena berhubungan dengan air. Pada adukan untuk pasangan bata dan plesteran dinding kamar mandi kita buat adukan 1 semen : 2 pasir atau 1 semen : 3 pasir, kemudian untuk dinding lain selain dinding pada kamar mandi ataupun dinding-dinding yang tidak berhubungan dengan air kita dapat memakai adukan 1 semen : 4 pasir atau 1 semen : 5 pasir. Semakin banyak perbandingan angka pasir dalam komponen campuran adukan maka penggunaan semen dalam adukan tersebut dapat semakin dihemat. Dengan demikian adukan untuk area kamar Halaman 14
15 mandi ataupun area lain yang berhubungan dengan air akan lebih mahal karena memakai semen lebih banyak. Hal ini diperlukan karena dengan memakai semen lebih banyak dalam suatu adukan akan dibuat campuran dinding yang lebih kedap air. Berikut ilustrasi dari konstruksi dinding yang biasa digunakan pada bangunan rumah tinggal. Gb. 1.5-Ilustrasi konstruksi pasangan dinding bata - Pelapis lantai dan dinding (keramik lantai dan dinding) Pelaksanaan pekerjaan pelapis lantai dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai di-aci. Pemilihan material pelapis lantai akan sangat mempengaruhi jumlah anggaran dalam penyusunan RAB. Untuk itu kita perlu berhati-hati dalam menentukan material ini karena terdapat berbagai macam merk dan kualitas dengan harga yang amat bervariasi. Perlu pula kita pertimbangkan tingkat kesulitan pemasangan keramik lantai dan dinding di ruangan biasa dengan ruangan kamar mandi. Halaman 15
16 Untuk membaca lebih lanjut Silahkan membeli ebook ini HARGA NORMAL Rp DISCOUNT Rp HARGA PAS HANYA Rp GRATIS ONKOS KIRIM DI P.JAWA SMS Transfer ke rekening BCA BNI TERIMAKASIH Halaman 16
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPanduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang
Lebih terperinciA. GAMBAR ARSITEKTUR.
A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil
Lebih terperinciDINDING DINDING BATU BUATAN
DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan
Lebih terperinciKONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali
KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
Lebih terperinciPanduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29
BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG
BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan
Lebih terperinciBAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan
46 BAB V Pembahasan Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi biaya konstruksi rumah sederhana, antara lain: value engineering, proses perancangan, jumlah unit yang dibangun, metoda membangun yang
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST
Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton
Lebih terperinciTatia Ardilla / Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST. MT.
PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA X PROVINSI BALI (The Application of Value Engineering in The Project of X Dormitory Bali Province) Tatia Ardilla / 3109100091 Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciStruktur dan Konstruksi II
Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Pondasi Bangunan Bertingkat Rendah Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal
Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA Tri Hartanto Abstrak Pengetahuan tentang sistim struktur dan konstruksi, dan teknologi bahan sangat erat sekali
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2
Lebih terperinciDAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000
Lebih terperinciPEMBOROSAN BIAYA PEMBANGUNAN AK1BAT PENULANGAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN TEKNIK. Tri Hartanto. Abstrak
PEMBOROSAN BIAYA PEMBANGUNAN AK1BAT PENULANGAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN TEKNIK Tri Hartanto Abstrak Membangun berarti mengatur dan aturan tersebut dapat dicerminkan dalam setiap proses tahapan pembangunan.
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin
Lebih terperinciPERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M
PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA Oleh : A.A.M LANTAI BANGUNAN Plat lantai yang ditinjau adalah pelat lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung. Plat lantai tingkat pada bangunan pada umumnya ditumpu
Lebih terperinciTKS 4406 Material Technology I
TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda
Lebih terperincikenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan
Lebih terperinciPERNYATAAN ANTI PLAGIAT..
DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciStruktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa
Struktur Atas & Pasangan Batu Bata Ferdinand Fassa Tujuan dari akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur atas bangunan sederhana 2. Mahasiswa dapat menggambar bagian-bagian
Lebih terperinciBAB III. Pengenalan Denah Pondasi
BAB III RENCANA PONDASI DAN DETAIL PONDASI Pengenalan Denah Pondasi Pondasi (Sub Structure/Foundation) sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam hukum ekonomi memiliki berbagai banyak kebutuhan. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Rumah
Lebih terperinciLAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG
LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri
BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beton merupakan bahan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Beton sangat diminati karena bahan ini merupakan bahan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan bangunan yang banyak dipilih oleh para ahli struktur. Banyaknya pemakaian beton disebabkan beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh,
Lebih terperinciTINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT
TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil disusun oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS
BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
Lebih terperinci1.1. JUDUL TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TUGAS AKHIR Tugas akhir ini berjudul Teknik Nilai Pembangunan Gedung STIKES Telogorejo Semarang. 1.2. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman pada era globalisasi dewasa ini telah
Lebih terperinciCara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan
Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012
DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya
Lebih terperinciPR 1 MANAJEMEN PROYEK
PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu pekerjaan dinding menggunakan pasangan bata merah dan bata ringan pada proyek bangunan gedung
Lebih terperinciPERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M
PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA Oleh : A.A.M DINDING Menurut fungsinya dinding dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Dinding Struktural : Yaitu dinding yang berfungsi untuk ikut menahan beban struktur,
Lebih terperinciREKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI
REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X
Lebih terperinciPERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciperencanaan yang umum dilakukan pada proyek pembangunan meliputi berbagai
BAB II PERENCANAAN PROYEK 2.1 Tinjauan Umum Perencanaan merupakan penuangan pemikiran dan pandangan dari sebuah konsep untuk dapat diwujudkan dalam bentuk nyata dan sesuai dengan konsep yang diinginkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan
3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciBAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)
BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban
Lebih terperinciHARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )
BILL OF QUANTITY (BQ) Pekerjaan : PERBAIKAN RUMAH KACA dan HEAD HOUSE CIMANGGU BOGOR Lokasi : BALAI BESAR PENELITIAN dan PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI dan SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN : CIMANGGU BOGOR Tahun
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Lebih terperinci1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)
7 1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989) 2. Perencaaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung SNI-03-1726-2002 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I
KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinding panel merupakan suatu komponen non struktural yaitu dinding yang dibuat dari suatu kesatuan blok dinding parsial, yang kemudian dirangkai menjadi sebuah dinding
Lebih terperinciPT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana
LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan yang dari masa ke masa berkembang semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu prasarana yang mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014
Seminar Tugas Akhir PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL BATU BATA MERAH DENGAN BATA RINGAN I-CON TERHADAP PERUBAHAN DESAIN STRUKTUR DITINJAU DARI BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS : GEDUNG REKTORAT DAN TI UNIVERSITAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan yaitu dengan menyiapkan data berupa denah dan detil rusunawa Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik
Lebih terperinciREKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -
INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN
Lebih terperinciMENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH LANTAI A. PEKERJAAN LANTAI I. PEKERJAAN AWAL. Pembersihan Lokasi Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :
PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Sengkang merupakan elemen penting pada kolom untuk menahan beban gempa. Selain menahan gaya geser, sengkang juga berguna untuk menahan tulangan utama dan
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016
- 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011
DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 VOLUME SAT HARGA HARGA UPAH HARGA BAHAN L.6.4 L.6.8 L.6.11 L.6.12 I. PEK. PERSIAPAN 1 M' Pengukuran dan pemasangan bowplank Kayu klas II
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAAN WILAYAH VII KELOMPOK KERJA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SATKER KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII
UNIT LAYANAN PENGADAAAN WILAYAH VII KELOMPOK KERJA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SATKER KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII JL. M. R. ISWAHYUDI NO. (DEPAN BANDARA SEPINGGAN) BALIKPAPAN 765 Telp.
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,
Lebih terperinciBAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR
BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar
Lebih terperinciBAB VI KONSTRUKSI KOLOM
BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
Lebih terperinci3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan
3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak
Lebih terperinciPERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan
PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan dan atau unsur bangunan, termasuk segala unsur tambahan
Lebih terperinciBAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota
BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Rincian Produk Sesuai dengan target pasar yang di rencanakan oleh CV. Griya Indah Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota Payakumbuh. Usaha CV. Griya
Lebih terperinciBAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR
BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR
BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan
Lebih terperinci: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT
PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua bagian utama dari bangunan, yaitu bagian struktur dan nonstruktur. Bagian struktur ialah bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Dalam hal ini saya akan mencoba. beberapa hal yang harus diperhatikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Dalam merancang sebuah bangunan struktur, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Tidak hanya material pembentuk struktur apakah baja atau beton. Tetapi juga fungsi gedung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang saling terikat sehingga sebuah bangunan menjadi kokoh, adapun elemen-elemen struktur tersebut yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bata Merah 2.1.1 Definisi bata merah Suatu unsur bangunan, yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.
Lebih terperinci3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian
3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian 7 3.2. Data Yang Diperlukan Untuk kelancaran penelitian maka diperlukan beberapa data yang digunakan sebagai sarana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan)
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.
Lebih terperinciTINJAUAN BALOK DAN KOLOM TERHADAP TEKANAN STRUKTUR ASRAMA DUA LANTAI HAISAL¹, SYAHRONI. ST², ARIE SYAHRUDDIN S, ST³ ABSTRAK
TINJAUAN BALOK DAN KOLOM TERHADAP TEKANAN STRUKTUR ASRAMA DUA LANTAI HAISAL¹, SYAHRONI. ST², ARIE SYAHRUDDIN S, ST³ ABSTRAK Pada setiap bangunan konstruksi gedung, komponen semua strukturnya harus memiliki
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN
BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.
Lebih terperinciBAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN
7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI
BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI 5.1. Pengembangan Desain Mengingat pengembangan sistem prefabrikasi ini ditujukan untuk pembangunan rumah secara massal, sistem ini akan lebih menguntungkan
Lebih terperinci1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan
1- PENDAHULUAN Baja Sebagai Bahan Bangunan Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan untuk menyeberangi sungai dan membuat peralatan-peralatan
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >
Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PROYEK : PEMBANGUNAN/RENOVASI GEDUNG LABORATORIUM DAN KANTOR PEKERJAAN : RENOVASI DAN PEMBANGUNAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI 260 M2 LOKASI : JL. NUR ATMADIBRATA NO. 11 TELANAI
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. L.1 Pengumpulan Data Struktur Bangunan 63 L.2 Perhitungan Gaya Dalam Momen Balok 65 L.3 Stressing Anchorage VSL Type EC 71
DAFTAR LAMPIRAN L.1 Pengumpulan Data Struktur Bangunan 63 L.2 Perhitungan Gaya Dalam Momen Balok 65 L.3 Stressing Anchorage VSL Type EC 71 62 LAMPIRAN I PENGUMPULAN DATA STRUKTUR BANGUNAN L1.1 Deskripsi
Lebih terperinci1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA
STRUKTUR MASSA 1.1. PENDAHULUAN Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya apakah bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga yang bersifat
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone 4156000 MEDAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) Nomor: BA-08/PPBJ/SETDA-SU/PU-PK/2012
Lebih terperinciEffisiensi Biaya Pelat Beton Komposit Baja Bergelombang Pada Proyek Pasar Baru Bratang Surabaya. Julistyana Tistogondo, ST, MT ABSTRAK
Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 35 Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit Baja Bergelombang Pada Proyek Pasar Baru Bratang Surabaya Julistyana Tistogondo, ST, MT ABSTRAK Proyek pembangunan
Lebih terperinci