BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM 4.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan Didalam memulai pekerjaan pemasangan dinding bata ringan, terlebih dahulu hendaknya adalah pemilihan bahan material berkualitas yang merupakan hal terpenting karena ikut mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pembuatan dinding yang bermutu.pengadaan material dan peralatan harus direncanakan dengan baik sesuai dengan jadwal pekerjaan dan bertujuan dapat mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan serta mencegah terjadinya kerusakan atau kehilangan selama penyimpanan MetodePelaksanaan Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan Metode pemasangan bata merupakan bagian penting dalam proses pemasangan dinding dan berguna untuk menunjang dan mempercepat suatu pekerjaan. Berikut langkah-langkah metode pelaksanaan pekerjaan dinding menggunakan bata ringan : 1. Pembersihkan lahan atau area kerja supaya aman dan nyaman dari kotoran atau sampah-sampah (serpihan beton pada saat pengecoran struktur, sisa-sisa bekisting yang tidak terpakai). 2. Lakukan marking / beri tanda as dinding serta as kolom praktis pemarkingan sangat penting agar para pekerja mengetahui dimana as dinding tersebut. Selain as dinding biasanya marking juga diperlukan untuk menentukan posisi as kolom IV - 1

2 praktis dan letak posisi pintu pada dinding tersebut. Penentuan as kolom praktis dan pintu penting karena akan mengurangi luasan dinding. 3. Pemasangan dinding bata harus pada as dinding dan pemasangan harus zig-zag. Setelah ada markingan barulah dinding bata siap dipasang. Gambar 4.1Profil leveling dinding Buatlah profilan dari kayu serta ikatkan benang nylon pada profilan tersebut. Profilan ini berguna untuk mengecek kemiringan arah vertical dinding bata tersebut sehingga pada saat pemasangan dinding bata, antara bata bagian bawah dan bata bagian atas sejajar. Profilan tersebut juga berguna sebagai bekisting kolom praktis. Pada lapisan bawah berilah adukan mortar terlebih dahulu sebelum bata dipasang. Adukan mortar pada lapisan bawah bertujuan untuk merekatkan bata pada lapisan bawah. IV - 2

3 Gambar 4.2 Tahapan pemasangan bata ringan Pada pemasangan bata, sebaiknya pada lapisan bawah dengan lapisan diatasnya jangan sejajar. Buatlah selang-seling atau zig-zag antara lapisan bawah dengan lapisan yang diatasnya. Pemasangan bata dengan selang-seling atau zig-zag bertujuan supaya ikatan antara bata lebih erat. 4. Jika pertemuan antara dinding dengan struktur ( kolom,shearwall, dll ), berilah stek besi Gambar 4.3 GambarPemasangan stek pada struktur existing IV - 3

4 Pemberian stek berfungi untuk perkuatan dinding dengan struktur atau kolom praktis sehingga dinding lebih kuat dan tidak mudah roboh. Pemberian stek ini sangat diperlukan pada pemasangan dinding bata pada parimeter luar dan pada lantai yang cukup tinggi karena untuk penahan dinding dari hembusan angin. 5. Berilah kolom praktis dan ring balok pada pasangan dinding sesuai dengan ketentuan atau standard yang diijinkan. Gambar 4.4 Kolom Praktis Kolom praktis pada umumnya diberikan pada tiap pertemuan dinding bata dengan sisi yang berbeda.jika dinding cukup panjang maka berilah kolom praktis tiap 3 meter dengan tinggi mengikuti ketinggian dinding tersebut. Ring balok diberikan apabila dinding cukup tinggi pemberian kolom praktis juga diberikan tiap tinggi 3 meter dengan panjang mengikuti panjang dinding 6. Berilah sterofom pada lapisan atas yang bertemu struktur. Sterofom atau gabus diberikan pada lapisan atas dinding. Pemberian steroform untuk menutupi celah yang disebabkan lapisan permukaan atas struktur (palt atau IV - 4

5 balok ) tidak sejajar/rata dan pembagian ketinggian dinding dengan tinggi bata tidak mencukupi. 7. Plesteran Setelah dinding terpasang maka berikutnya adalah pekerjaan plesteran dan acian. Plesteran dan acian bertujuan untuk kerataan dan kelurusan dinding tersebut Sebelum dinding di plester sebaiknya, dinding tersebut disiram atau dibasahi terlebih dahulu dan diamkan sampai dinding mulai kering. Penyiram dinding supaya nanti dinding tersebut tidak mengalami retak rambut. Gambar 4.5 Kepalaan Plesteran Buatlah kepalaan plester pada dinding. Pembuatan kepalaan ini supaya plesteran menjadi rata. Kepalaan plesteran ini dibuat dengan jarak per 1-2 meter dengan ketinggian mengikuti tinggi dinding. Setelah selesai maka plesterlah bagian di tengah antara kepalaan plesteran satu dengan berikutnya dan ratakan / gosoklah plesteran tersebut dengan jidar dari bawah ke atas. Plesteran ini dilakukan sampai semua bidang plester telah selesai dikerjakan. Setelah plesteran telah selesai IV - 5

6 janganlah langsung diaci tunggulah dinding hingga kering. Setelah kering acilah dinding dengan ruskam hingga semua bagian plesteran tertutup dengan acian. Sebelum acian tersebut kering atau setengah kering maka gosoklah acian tersebut menggunakan amplas agar dinding menjadi halus Analisa Biaya Pasangan Dinding ( Per m2 ) Dalam menganalisa biaya tentu kita memerlukan acuan atau pedoman yang bertujuan agar analisa kita tepat dan akurat. Penulis menggunakan acuan atau pedoman dari SNI ( Standard Nasional Indonesia ) dan berbagai brosur-brosur material yang digunakan. Untuk pekerjaan pasangan dinding bata ringan digunakan bata ringan dengan spesifikasi panjang 60cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 10cm. Material pelapis dinding menggunakan mortar utama. Spesifikasi Mortar Utama Pemasangan dinding bata ringan MU 380 Plesteran dinding MU 301 Acian dinding MU 200 Tabel 4.1Spesifikasi Mortar Utama Kebutuhan bata ringan merupakan kebutuhan utama dalam pembuatan dinding.bata ringan pada umumnya dijual dalam satuan m3, sementara luasan dinding menggunakan satuan m2. IV - 6

7 Dengan ukuran bata ringan panjang 60cm, lebar 20cm dan ketebalan 10cm untuk satu bata maka dalam m3 terdapat jumlah bata sebanyak 83.3 buah didapat dari volume 1 m3, sementara untuk kebutuhan bata ringan dalam 1 m2 didapat dari 1 m2 dibagi luasan bata ( 0.6 x 0.2 ) sehingga hasilnya menjadi maka untuk mengkorvesikan kebutuhan bata dari m3 ke m2 dikalikan 0.1. dalam pelaksanaannya ada kalanya luasan dinding per m2 tidak dapat di kerjakan dengan volume bata sebanyak 8.33buah. faktor kesalahan manusia / human erorr bisa saja terjadi (jatuhnya bata, salah ngebagi bata, bata dari supliernya terdapat yang retak) yang mengakibatkan kebutuhan bata tidak mencukupi untuk luasan dinding. Maka penulis memasukkan nilai waste atau faktor keamanan dalam pemasangan bata sebesar 5 %. Nilai waste (5%) itu dikalikan dari kebutuhan bata per m2 (0.1) menjadi sehingga indeks atau faktor perkalian bata menjadi ( ) Produk Aplikasi Tebal (mm) Daya Sebar Zak (kg) MU-380 Perekat bata ringan 3 ALC 10 : 10 m2/ 3mm 40 MU-301 Plesteran 10 Bata ringan 2.6 m2 / 10 mm 50 MU-200 Acian plester dan beton m2 / 1.5 mm 40 Tabel 4.2 Daya Sebar Mortar Utama Dari tabel diatas maka penulis menyimpulkan : MU 380 untuk 1 m 2 pasangan bata ringan dibutuhkan 0.1 zak MU 301 untuk 1 m 2 plesteran dibutuhkan zak MU 200 untuk 1 m 2 acian dibutuhkan 0.05 zak IV - 7

8 Dalam menganalisa biaya dibutuhkan faktor keamanan atau nilai waste, karena dalam satu sak cenderung tidak bisa di gunakan secara keseluruhan yang di sebabkan terbuangnya material MU pada saat pelaksanaannya ( tumpahnya material MU pada saat membuka semen per sak walaupun dalam jumlah sedikit, terdapat sisa adukan MU pada ember adukan, dan faktor-faktor lainnya). Sehingga penulis memasukan nilai waste sebesar 5 %. Faktor keamanan atau nilai waste tersebut akan ditambahkan pada kebutuhan material mortar utama ( MU ) per m 2, sehingga kebutuhan mortar utama menjadi : MU 380 untuk 1 m 2 pasangan bata ringan dibutuhkan zak MU 301 untuk 1 m 2 plesteran dibutuhkan zak MU 200 untuk 1 m 2 acian dibutuhkan zak Kolom praktis dan ring balok merupakan salah satu elemen yang terdapat pada pekerjaan pemasangan dinding. Selain berguna sebagai salah satu perkuatan dinding kolom praktis dan ring balok juga berfungsi sebagai pemisah antara bata dengan kusen pintu. Dalam menganalisa kolom praktis dan ring balok pada pekerjaan dinding ini penulis mengganti pekerjaan pembesian secara manual dengan kolom praktis yang telah tersedia satu set. Untuk pemasangan kolom praktis dan ring balok pada proyek ini mengikuti konsultan perencana yaitu tiap 12 m 2 harus ada kolom praktis dan ring balok. Kolom praktis atau ring balok pada proyek ini mempunyai dimensi 10 cm x 10 cm. Beton pada kolom praktis penulis mengacu pada beton site mix / dibuat dilapangan dengan perbandingan 1 : 3 : 5, sehingga kebutuhan beton tiap satu meter panjang kolom praktis atau ring balok adalah 0.01 m3 ( 0.1 m x 0.1 m x 1 m). Untuk bekisting pada pekerjaan IV - 8

9 kolom praktis ini bekisting menggunakan papan cor dimana satu kubik terdapat 63 buah papan cor, kebutuhan bekisting untuk tiap 1 m1 adalah 0.4 m2 sehingga untuk koefisien bekisting didapat m3. Tabel 4.3Koefisien MaterialPadaPekerjaanKolom PraktisPer 1m 1 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Kayu Kelas III M Paku 5 12 cm Kg Kolom Praktis M Beton 1:3:5 M Sumber analisa Tabel 4.4Koefisien MaterialPadaPengecetan 1m 2 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Plamir Kg Cat Dasar Kg Cat Tembok Kg 0.26 Sumber : SNI Analisa Waktu Pasangan Dinding ( Per m2 ) Kebutuhan pekerja sangatlah penting guna memprediksi berapa lama waktu yang di butuhkan untuk pekerjaan dinding bata ringan dan biaya jasa yang di perlukan. Penulis mengambil acuan dan pedoman dari SNI untuk pekerjaan dinding. IV - 9

10 Tabel 4.5KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanPemasangan DindingPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,300 2 TukangBatu OH 0,100 3 Kepala Tukang OH 0,010 4 Mandor OH Sumber : SNI Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan pemasangan dinding per 1 m 2 diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang dengan koefisien 0.1 dalam sehari mampu mengerjakan pemasangan dinding sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 10 m 2 - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam memasang bata sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan pemasangan bata. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 3. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang dibantu oleh 3 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja memasang bata tetapi lebih ke pengawasan IV - 10

11 atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang. - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan pemasangan bata untuk 10 m2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang, 3 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. Tabel 4.6KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanPlesteranPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,300 2 TukangBatu OH 0,150 3 Kepala Tukang OH 0,015 4 Mandor OH Sumber : SNI Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan plesteran per 1 m 2 diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang dengan koefisien 0.15 dalam sehari mampu mengerjakan plesteran sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 6.67 m 2 IV - 11

12 - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam plesteran sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan plesteran. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 2. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang dibantu oleh 2 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja memlester tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan plester untuk 6.67 m2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang, 2 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. IV - 12

13 Tabel 4.7KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanAcianPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,20 2 TukangBatu OH 0,10 3 Kepala Tukang OH 0,01 4 Mandor OH 0.01 Sumber : SNI Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan acian per 1 m 2 diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang dengan koefisien 0.1 dalam sehari mampu mengerjakan acian sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 10 m 2 - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam plesteran sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan acian. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 2. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang dibantu oleh 2 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja memlester tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa IV - 13

14 perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan plester untuk 10 m2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang, 2 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. Tabel 4.8KoefisienPadaPekerjaanKolom PraktisPer 1m 1 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Pekerja OH Tukang Batu OH Tukang Kayu OH Kepala Tukang OH Mandor OH Sumber : SNI Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan kolom praktis per 1 m 2 dengan dimensi kolom praktis 10 cm x 10 cm diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang batu dengan koefisien 0.2 dalam sehari mampu mengerjakan kolom praktis (beton) sebanyak 1 m 1. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 50 m 1 untuk dimensi kolom 10 cm x 10 cm. IV - 14

15 - Tukang kayu dengan koefisien 0.2 dalam sehari mampu mengerjakan kolom praktis (bekisting) sebanyak 1 m 1. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 50 m 1 untuk dimensi kolom 10 cm x 10 cm. - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam plesteran sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan acian. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 9. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang batu dan 1 tukang kayu dibantu oleh 9 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja membuat kolom praktis tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 3 sehingga jika terdapat 10 tukang (tukang batu + tukang kayu) maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. IV - 15

16 Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan kolom praktis untuk 50 m 1 dapat dikerjakan dengan 1 tukang batu, 1 tukang kayu, 9 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. Tabel 4.9KoefisienPadaPekerjaan Kolom Pengecetan Per 1m 2 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Pekerja OH Tukang Cat OH Kepala Tukang OH Mandor OH Sumber : SNI Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan pengecetan per 1 m 2 dengan dimensi, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang cat dengan koefisien dalam sehari mampu mengerjakan pengecetan sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak m 2. - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam pengecetan sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan pengecetan. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 3. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang cat dibantu oleh 3pekerja - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil IV - 16

17 mandor sangat jarang bekerja membuat kolom praktis tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan kolom pengecetan untuk m 2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang batu, 3 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari Penggangkutan Material Material pasangan dinding menggunakan bata ringan tentu akan di angkat ke area pekerjaan/lantai (5 sampai 19). Penulis akan menganalisa waktu serta biaya pengangkutan material pasangan dinding bata ringan ke area kerja. Kebutuhan material pasangan dinding bata ringan dapat diketahui dari volume pekerjaan pasangan dinding bata per lantainya. Untuk volume pekerjaan dari lantai 5 sampai 19 adalah 1100 m 2 per lantainya, sehingga kebutuhan material per lantai adalah : Bata ringan : 8.33 x 1100 =9163 buah bata ringan Mortar utama - Mu 380 : 0.1 x 2200 = 110 sak - MU 301 : x 2200 = 847 sak - Mu 200 : 0.05 x 2200 = 110 sak Kolom praktis dipasang tiap 12 m 2 sehingga kebutuhan kolom praktis tiap lantai adalah 1100 / 12 = x 7 = m 1 IV - 17

18 Cat - Plamir : 0.1 x 2200 = 220 kg atau 11 pel - Cat dasar : 0.1 x 2200 = 220 kg atau 11 pel - Cat tembok : 0.26 x 2200 = 572 kg atau 28.6 pel Sementara waktu pengangkatan material menggunakan tower crane adalah Tabel 4.10Durasi pengangkatan material lantai 5 No Nama Pekerjaan Waktu 1 Pemasangan sabuk material 3 menit 2 Pengangkatan 3 menit 3 Buka Sabuk 2 menit Total 8 menit Hasil pengamatan pada proyek Alila SCBD Waktu pengangkatan hampir sama dikarenakan bangunan ini tingginya sama/typikal sehingga waktu pengangkatan tiap lantainya memiliki selisih waktu yang sama, berikut waktu pengangkatan material lantai per lantainya: - Pada lantai 5 waktu pengangkatannya adalah 3 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8 menit - Pada lantai 6 waktu pengangkatannya adalah 3.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8.5 menit - Pada lantai 7 waktu pengangkatannya adalah 4 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9 menit - Pada lantai 8 waktu pengangkatannya adalah 4.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9.5 menit IV - 18

19 - Pada lantai 9 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10 menit - Pada lantai 10 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10.5 menit - Pada lantai 11 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11 menit - Pada lantai 12 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11.5 menit - Pada lantai 13 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12 menit - Pada lantai 14 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12.5 menit - Pada lantai 15 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13 menit - Pada lantai 16 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13.5 menit - Pada lantai 17 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14 menit - Pada lantai 18 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14.5 menit - Pada lantai 19 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 15 meni Pengangkatan material ke area pekerjaan akan dilakukan bertahap. Berikut kapasitas pengangkatan : IV - 19

20 Bata ringan Volume kebutuhan bata ringan per lantai adalah 9163 buah bata atau 110 m 3. Pengangkata bata ringan dengan menggunakan tower crane adalah 1m 3 atau tiap satu palet untuk sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 110 kali angkatan atau 110 palet. Mortar Utama Volume kebutuhan mortar utama per lantai adalah 1067 sak (Mu 380, Mu 301, Mu 200). Pengangkatan mortar utama dengan tower crane adalah 60 sak sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan kali angkatan Kolom praktis Volume kebutuhan kolom praktis per lantai adalah m 1 (bekisting, kolom praktis, semen, pasir, split). Pengangkatan kolom praktis dengan tower crane adalah 70 m 1 sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 10 kali angkatan Cat Volume kebutuhan cat per lantai adalah 1012 kg atau 50.6 pel (plamir, cat dasat, cat tembok). Pengangkatan cat dengan tower crane adalah 10 pel sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 6 kali angkatan Dari data di atas penulis dapat menyimpulkan, untuk satu lantai dibutuhkan 144 kali angkatan material menggunakan alat bantu tower crane. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk total pengangkatan material tiap lantainya adalah : IV - 20

21 No Lantai Jumlah Pengangkata Waktu Pengangkatan Total Waktu (menit) (menit) 1 Lantai Lantai , Lantai Lantai , Lantai Lantai , Lantai Lantai , Lantai Lantai , Lantai Lantai , Lantai Lantai , Lantai Total Tabel 4.11 Total Durasi Pengangkatan Material Dari analisi waktu pengangkatan material tersebut maka diperlukan waktu sebanyak menit atau hari 52 hari (satu hari 8 jam ). biaya pengangkutan, penulis akan memasukkan biaya sewa per bulan dari tower crane. Biaya sewa tower crane per satu bulan adalah Rp. 35,000,000 ( tiga puluh lima juta rupiah).sementara waktu yang dibutuhkan untuk pengangkatan 52 hari atau bulan, penulis juga akan memasukkan nilai waste atau faktor keamanan jika pengangkutan melebihi waktu yang direncanakan yaitu sebesar 5% Biaya sewa tower crane per bulan Ls Tower Crane Rp 35,000,000 Rp 36,750,000 Rp 36,750,000 Jumlah Harga : Rp 36,750,000 Jasa 10% Rp 3,675,000 Jumlah total Rp 40,425,000 Dibulatkan Rp 40,425,000 Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan Tower Crane IV - 21

22 Sehingga total biaya penyewaan tower crane adalah x40,425,000menjadi Rp. 70,070,000 (Tujuh Puluh Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Pasangan Bata Pekerjaan Plesteran Pekerjaan Acian Pekerjaan Pengecetan Pekerjaan Pengangkata Material Pekerjaan Pasangan Bata Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Plesteran Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Acian Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Pengecetan Lantai 15 sampai Lantai 19 IV - 22

23 4.2 Pekerjaan Pasangan Dinding Dengan Drywall System Metode pemasangan dinding drywall system tak berbeda jauh dengan metode pemasangan dinding menggunakan bata ringan. Metode ini juga berguna bagaimana cara membuat dinding menggunakan drywall system. Berikut langkah-langkah metode pelaksanaan pekerjaan dinding menggunakan drywall system : Gambar 4.6 Material Drywall System Keterangan: 1. Joining Tape 2. Metal Tract 3. Metal Stud 4. Papan Gypsum 5. Glasswooll/Rockwoll IV - 23

24 4.2.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Berikut langkah-langkah atau metode pemasangan dinding drywall system : 1. Pembersihkan lahan atau area kerja supaya aman dan nyaman dari kotoran atau sampah-sampah (serpihan beton pada saat pengecoran struktur, sisasisa bekisting yang tidak terpakai). 2. Lakukan marking / beri tanda as dinding serta berilah tanda jika pada bagian dinding terdapat posisi pintu. 3. Pasang rangka metal tract pada marking atau tanda posisi dinding. 4. Pasanglah rangka metal stud didalam rangka metal tract. Rangka metal stud dipasang pada posisi ujung dinding dan pasang lah rangka metal stud jika terdapat pertemuan (siku) dinding. Pemasangan rangka metal stud pun harus berhati-hati gunakanlah bantuan alat unting-unting atau waterpass secara vertikal agar rangka metal stud berdiri secara lurus tidak miring. 5. Pasang gypsum dengan skrup gysum 2mm sebelah saja di setiap rangka partisi pada item nomor 1 diatas. 6. Pasang peredam Glasswoll/Rockwoll, sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan untuk density-nya. 7. Pasang gypsum sebelahnya setelah peredam terpasang pada item nomor 3 diatas dan pelaksanaannya sama persis seperti item nomor 2 diatas. 8. Coumpond setiap pertemuan dinding (siku), sambungan antara papan gypsum yang satu dengan yang lainnya dan bekas skrup berfungsi untuk melekatkan atau menempelkan jointing tape. IV - 24

25 9. Tempel kain tip / jointing tape disetiap pertemuan dinding (siku) dan sambungan antara papan gypsum yang satu dengan yang lainnya yang sudah di coumpond agar setiap gypsum merekat menjadi satu. 10. Coumpond kembali diatas kain tip / jointing tape sampai halus, jika coumpond sudah mengering maka amplaslah permukaan coumpond tersebut agar permukaan coumpond dan permukaan gypsum memiliki kerataan yang sama dan tidak bergelombang sehingga mendapatkan hasil dinding yang baik dan maksimal. 11. Partisi Drywall System sudang siap untuk di finishing akhir. Finishing dinding drywall system dapat berupa cat, wall paper atau finishing lainnya sesuai dengan kebutuhan. IV - 25

26 4.2.2 Analisa Biaya Pasangan Dinding Drywall System( Per m2 ) Glass woll / rock woll Metal Stud Papan Gypsum Gambar 4.7 Dimensi Dinding Drywall System Dalam menganalisa biaya tentu kita memerlukan acuan atau pedoman yang bertujuan agar analisa kita tepat dan akurat. Untuk pekerjaan pasangan dinding drywall system ini Penulis menggunakan acuan atau pedoman dari brosur suplier Jayaboard dan berdasarkan pengamatan penulis pada saat pekerjaan dilakukan. Dengan ukuran 1 papan gypsum panjang240cm, lebar 120cm dan ketebalan1.2 cm maka dalam 1 m2 dibutuhkan 0.35 papan gypsum dikarenakan untuk pekerjaan dinding drywall system terdapat 2 sisi maka 0.35 x 2 sehingga menjadi 0.7. sementara untuk rangka perkuatan vertikalmenggunakan rangka metal stud, berdasarkan pengamatan dan juga wawancara oleh suplier jayaboard maka rangka metal stud dipasang tiap jarak 0.5m arah horizontal, sehingga untuk 1m2 dibutuhkan 3 rangka metal stud yang dikali 1m sehingga total kebutuhan rangka metal stud untuk pemasangan dinding drywall system tiap 1 m2 dibutuhkan rangka metal stud sepanjang 3m. Penjualan rangka metal stud adalah per batang dimana satu batangnya memiliki panjang 3m, sehingga penulis memasukan angka indeks/koefisien sebesar 1 dalam analisa harga. Rangka metal track digunakan untuk perkuatan horizontal, berdasarkan pengamatan dan juga wawancara oleh suplier jayaboard, rangka metal track dipasang tiap jarak 1m arah vertikal. sehingga untuk IV - 26

27 1m2 dibutuhkan 3 rangka metal track yang dikali 1m sehingga total kebutuhan rangka metal track untuk pemasangan dinding drywall system tiap 1 m2 dibutuhkan rangka metal track sepanjang 3m. Penjualan rangka metal track adalah per batang dimana satu batangnya memiliki panjang 3m, sehingga penulis memasukan angka indeks/koefisien sebesar 1 dalam analisa harga. Joining tape digunakan sebagai penghubung papan gypsum antara satu dengan yang lainnya, berdasarkan pengamatan penulis joining tape dipasang tiap sisi papan gypsum, sehingga untuk kebutuhan 1m2 dibutuhkan sebanyak 4m joining tape. 1 roll joining tape itu sepanjang 75 m, sehingga penulis memaasukkan angka indeks/koefisien sebesar dalam analisa harga. Glass woll berfungsi sebagai peredam suara yang terletak pada lapisan dalam atau sebelum dibungkus papan gypsum, kebutuhan glass woll adalah 1 m2 dengan ketebalan 10 cm dan density/kepadatan glass woll 80 kg / m3 sehingga total volume glass woll yang dibutukan jika dikubikasi adalah 0.1 m3. Berdasarkan info dari supplier glass woll dijual dengan spesifikasi panjang 120 cm dan lebar 60 cm serta ketebalan 5 cm (total volume jika di kubikasi m3) untuk satu lembarnya.sehingga untuk 1m2 pembuatan pasangan dinding dry wal dibutuhkan glass woll 2.78 lembar. Penulis juga mendapat info bahwa untuk pemakaian 1 sak coumpound dapat digunakan untuk 35 m2 papan gypsum, sehingga untuk kebutuhan 1 m2 dibutuhkan coumpound sak coumpound. Untuk kebutuhan sekrup tiap 1 m2 dibutuhkan sekitar 0.2 kg sekrup. IV - 27

28 Tabel 4.13Koefisien Material PadaPekerjaanDinding Drywall SystemPer 1m 2 No Kebutuhan Material Satuan Indeks 1 Papan Gypsum Lbr Rangka Metal Stud Btg Rangka Metal Track Btg Glass Woll Lbr Joining Tape Roll Sekrup Kg Coumpound Sak Hasil Analisa Untuk analisa pekerjaan pengecetan penulis menyamakan dengan pengecetan dinding bata ringan hanya pekerjaan pengecetan untuk dinding drywall system tidak menggunakan cat dasar, dikarenakan permukaan papan gypsum sudah berwarna putih. Sehingga hanya dibutuhkan sebanyak 0.26 kg cat 4.2.3Analisa Waktu Pasangan Dinding Kebutuhan pekerja sangatlah penting guna memprediksi berapa lama waktu yang di butuhkan untuk pekerjaan dinding bata ringan dan biaya jasa yang di perlukan. Berdasarkan pengamatan penulis pada pekerjaan dinding drywall system pada saat pelaksanaan. 1 orang tukang dibantu dengan 2 orang pekerja mampu menyelesaikan 10 m2 pasangan dinding drywall system termasuk pekerjaan coumpound untuk memperhalus permukaan papad gypsum pada saat sambungan maupun pemasangan IV - 28

29 sekrup. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan itu maka penulis mendapatkan nilai koefisien/indeks tenaga kerja sebagai berikut : Tabel 4.14KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanDrywall SystemPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,20 2 Tukang Gypsum OH 0,10 3 Kepala Tukang OH 0,01 4 Mandor OH 0.02 Hasil pengamatan dilapangan Tabel 4.15KoefisienPadaPekerjaanPengecetan Per 1m 2 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Pekerja OH Tukang Cat OH Kepala Tukang OH Mandor OH Sumber : SNI Penggangkutan Material Material pasangan dinding drywall system menggunakan papan gypsum tentu akan di angkat ke area pekerjaan/lantai (5 sampai 19). Penulis akan menganalisa waktu serta biaya pengangkutan material pasangan dinding bata ringan ke area kerja. Kebutuhan material pasangan dinding drywall system dapat diketahui dari volume pekerjaan pasangan dinding per lantainya. Untuk volume pekerjaan dari lantai 5 sampai 19 adalah 1100 m 2 per lantainya, sehingga kebutuhan material per lantai adalah : IV - 29

30 Papan Gypsum : 0.7 x 1100 = 770 papan gypsum Rangka Metal Stud : 1 x 1100 = 1100 batang Rangka Metal Track : 1 x 1100 = 1100 batang Glass Woll : 2.87 x 1100 = 3157 Lbr Joining Tape : x 1100 = 58.3 roll Sekrup : 0.2 x 1100 = 220 kg Coumpound : x 1100 = 31.9 sak Cat tembok : 0.26 x 2200 = 572 kg atau 28.6 pel Sementara waktu pengangkatan material menggunakan tower crane adalah Tabel 4.16 Durasi pengangkatan material lantai 5 No Nama Pekerjaan Waktu 1 Pemasangan sabuk material 3 menit 2 Pengangkatan 3 menit 3 Buka Sabuk 2 menit Total 8 menit Hasil pengamatan pada proyek Alila SCBD Waktu pengangkatan hampir sama dikarenakan bangunan ini tingginya sama/typikal sehingga waktu pengangkatan tiap lantainya memiliki selisih waktu yang sama, berikut waktu pengangkatan material lantai per lantainya: - Pada lantai 5 waktu pengangkatannya adalah 3 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8 menit - Pada lantai 6 waktu pengangkatannya adalah 3.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8.5 menit - Pada lantai 7 waktu pengangkatannya adalah 4 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9 menit IV - 30

31 - Pada lantai 8 waktu pengangkatannya adalah 4.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9.5 menit - Pada lantai 9 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10 menit - Pada lantai 10 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10.5 menit - Pada lantai 11 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11 menit - Pada lantai 12 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11.5 menit - Pada lantai 13 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12 menit - Pada lantai 14 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12.5 menit - Pada lantai 15 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13 menit - Pada lantai 16 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13.5 menit - Pada lantai 17 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14 menit - Pada lantai 18 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14.5 menit - Pada lantai 19 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit IV - 31

32 Pengangkatan material ke area pekerjaan akan dilakukan bertahap. Berikut kapasitas pengangkatan : Papan Gypsum Volume kebutuhan bata ringan per lantai adalah 770 papan bata. Pengangkata papan gypsum dengan menggunakan tower crane adalah tiap dua puluh lima papan gypsum untuk sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan kali angkatan. Metal Stud Volume kebutuhan rangka metal stud per lantai adalah 1100 batang. Pengangkatan rangka metal stud dengan tower crane adalah 100 batang sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 11 kali angkatan Rangka Metal Track Volume kebutuhan rangka metal track per lantai adalah 1100 batang. Pengangkatan rangka metal track dengan tower crane adalah 100 batang sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 11 kali angkatan. Glass woll Volume kebutuhan glass wool per lantai adalah 3157Lbr. Pengangkatan glass woll dengan tower crane adalah 40lembar sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan kali angkatan. Joining Tape, Sekrup, Coumpound Volume kebutuhan joining tape adalah 58.3 roll, sementara volume kebutuhan Sekrup adalah 220 kg, dan volume kebutuhan coumpound adalah 31.9 sak. Pengangkatan ketiga material tersebut dengan tower crane adalah 16 sak IV - 32

33 coumpound, 110 kg sekrup, 25 roll joining tape, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 2 kali angkatan Volume kebutuhan cat per lantai adalah 572 kg atau 28.6 pel. Pengangkatan cat dengan tower crane adalah 10 pel sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan kali angkatan Dari data di atas penulis dapat menyimpulkan, untuk satu lantai dibutuhkan 137 kali angkatan material menggunakan alat bantu tower crane. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk total pengangkatan material tiap lantainya adalah : No Lantai Jumlah Pengangkata Waktu Pengangkatan Total Waktu (menit) (menit) 1 Lantai Lantai ,5 1164,5 3 Lantai Lantai ,5 1301,5 5 Lantai Lantai ,5 1438,5 7 Lantai Lantai ,5 1575,5 9 Lantai Lantai ,5 1712,5 11 Lantai Lantai ,5 1849,5 13 Lantai Lantai ,5 1986,5 15 Lantai Total 23632,5 Tabel 4.17 Total Durasi Pengangkatan Material Dari analisi waktu pengangkatan material tersebut maka diperlukan waktu sebanyak menit atau hari 50 hari (satu hari 8 jam ). Biaya pengangkutan, penulis akan memasukkan biaya sewa per bulan dari tower crane.biaya sewa tower crane per satu bulan adalah Rp. 35,000,000 ( tiga puluh lima juta rupiah). Sementara waktu yang dibutuhkan untuk pengangkatan 50 hari atau 1.67 bulan, penulis juga akan memasukkan nilai waste atau faktor keamanan jika pengangkutan melebihi waktu yang IV - 33

34 direncanakan yaitu sebesar 5%. Sehingga total biaya penyewaan tower crane adalah 1.67 x 40,425,000 menjadi Rp. 67,509,750 (Enam Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Sembilan Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah). Pekerjaan Pasangan Dinding Drywall System Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Pasangan Gypsum Pekerjaan Pengecetan Pekerjaan Pengangkata Material Pekerjaan Pasangan Gypsum Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Pengecetan Lantai 15 sampai Lantai 19 IV - 34

35 4.3 Output Dari pemaparan diatas maka perbandingan dari pekerjaan dinding mengunakan bata ringan dan menggunakan drywall system adalah sebagai berikut Tabel 4.18 Hasil Perbandingan Dinding No Uraian Sat Dinding Bata Ringan Dinding Drywall System Vol Harga satuan Total Vol Harga satuan Total I Analisa Biaya 1 Pekerjaan Pasangan Dinding m Pekerjaan Kolom Praktis m Pekerjaan Plesteran m Pekerjaan Acian m Pekerjaan Pengecetan m Pekerjaan Mobilisasi bln 1, , Total Biaya II Analisa Waktu 1 Waktu Yang Diperlukan hari Kebutuhan Tenaga Kerja A. Tukang org B. Pekerja org C. Kepala Tukang org 11 8 D. Mandor org 5 2 IV - 35

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI 4.1 DESKRIPSI PROYEK Gambar 4 1 Perumahan Citraland Surabaya Nama Proyek Lokasi Proyek Fungsional : Pembangunan

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pekerjaan Lantai Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada didalam ruang. Fungsi

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Rumah Kost 3 Lantai : Taman Permata Blok A3 No 35, Lippo Village, Tangerang, Banten Peruntukan Luas Bangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) Perubahan Aktivitas Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) (Rp) 1 1ls Pengukuran 1 Kepala Tukang Org 1,000 40000 40000 2 Pekerja Org 1,000 27500 27500 3 Perlengkapan ls 1,000 349200 349200

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

BILL Of QUANTITY ( B.Q ) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Jalan Antara Bengkalis RENCANA ANGGARAN BIAYA BILL Of QUANTITY ( B.Q ) KEGIATAN : Pembangunan Gedung Kantor TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Hotel 2 Basement, 10 Lantai : Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat Peruntukan : Hotel Bintang 3 Luas Bangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT INFORMASI PARIWISATA LOKASI : KANTOR PARIWISATA PANGKALPINANG VOLUME : 1 PAKET BIAYA : Rp. 375.000.000,00 TAHUN ANGGARAN : 2011 ANALISA URAIAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU NO A B (RP) C I II III Pek.Persiapan Pek. Halaman dan Jalan Lingkungan Pek. Pembersihan Akhir PPn 10 % TOTAL

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1 BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane PEKERJAAN LOKASI : DI.

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KEGIATAN : PEKERJAAN : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : TA. : NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA 1 I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II PEKERJAAN SALURAN III PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci :Biaya, waktu, bata ringan Hebel, Kalsiboard.

ABSTRAK. Kata kunci :Biaya, waktu, bata ringan Hebel, Kalsiboard. ABSTRAK Dinding merupakan elemen penting dalam bangunan yang memiliki berbagai fungsi, dengan material pembentuk yang berbeda-beda. Pekerjaan dinding dapat menggunakan material berupa bata ringan yaitu

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN KECAMATAN BALAESANG TAHUN ANGGARAN : 2012 NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 750,000.00 II. III. IV. PEKERJAAN JEMBATAN

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone 4156000 MEDAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) Nomor: BA-08/PPBJ/SETDA-SU/PU-PK/2012

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED DESKRIPSI Semen Instan sebagai perekat untuk pemasangan Bata Ringan (AAC Block) dengan bahan dasar semen, pasir silika, filler dan adi>f yang dcampur secara

Lebih terperinci

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,

Lebih terperinci

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI KEGIATAN : PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPTP SULAWESI TENGAH PEKERJAAN : RENOVASI PAGAR SAMPING KANTOR BPTP SULAWESI TENGAH LOKASI : JLN. LASOSO NO. 62 BIROMARU

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR 6. BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR RAB memuat analisa harga satuan pekerjaa struktur yang dihitung secara konvesional. Data harga satuan upah dan bahan diambil dari harga satuan pekerjaan Bahan

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH R E K A P I T U L A S I PROYEK : PEMBUATAN PAGAR PASAR CIMINDI KEGIATAN : PENGAMANAN FISIK ASET PASAR MILIK PEMKOT LOKASI : KOTA CIMAHI TAHUN : 2012 REKAPITULASI No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH I II III IV

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN ( BERDASARKAN SNI ) 1. Mengali 1 M3 tanah lumpur sedalam 1 meter Tenaga Kerja - Pekerja OH 1,200 - - Mandor OH 0,045-2. Satu ( 1 ) Batang pasangan cerucuk kayu bulat dia 10-15

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN

ANALISA HARGA SATUAN ANALISA HARGA SATUAN 1 PT 6.1. 1 m³ Galian tanah biasa sedalam 1 meter 6.1.1. Tenaga Pekerja 0,400 Oh x Rp - = Rp - Mandor 0,040 Oh x Rp - = Rp - Jumlah = Rp - 2 PT. 6.9. 1 m³ Urugan kembali 6.9.1. Tenaga

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN SNI 03-6.13 PERSIAPAN I.1. 1 m3 Bongkaran beton bertulang 6.6670 Oh Pekerja @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Kepala tukang @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Mandor @Rp 0.00 Rp. 0.00 Alat

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMAGARAN TAMAN DI DIBAWAH FLY OVER KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN ANGGARAN 2013 NO URAIAN TOTAL (RP.) I. PERSIAPAN - II. PAGAR Terbilang : - JUMLAH TOTAL - PPN (10%)

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1. Pengertian Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan dan dapat

Lebih terperinci

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Shotcrete Metode shotcrete adalah aplikasi mesin penyemprot beton yang ditemukan pada tahun 1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926). Kemudian berkembang dengan berbagai metode

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI NO. URAIAN KOEF SAT. TOTAL 1 1 M2 PEK. PENGUKURAN KEMBALI (SITE) Tukang Batu 0,0100 org P e k e r j a 0,0200 org Peralatan 0,5000 lot 2 1 M1 PEK. PASANGAN BOUWPLANK

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website Addendum dokumen berupa Gambar Rencana.

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website  Addendum dokumen berupa Gambar Rencana. PEMERINTAH KOTA BAUBAU SEKRETARIAT DAERAH UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG JASA Gd. Maedani Lt. 1, Jln. Sijawangkati No. - Website: setda.baubaukota.go.id Email:ulp@baubaukota.go.id; ulp.baubaukota@gmail.com

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) Kegiatan Nama Paket Prop / Kec / Kota : Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur : Semenisasi JL. Bumi Putra Uk. 381 x 3 M dan JL.Family Uk.305 x 3 M Kelurahan Bangsal

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL 7.1. Uraian umum. Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading REKAPITULASI Biaya No. Jenis Pekerjaan Rp. 1 2 3 I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. III. PEKERJAAN POKOK 2.1. Pekerjaan Tebing PEKERJAAN PEMBANTU JUMLAH PPN 10 % JUMLAH + PPN DIBULATKAN Terbilang : ## ## RENCANA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN Dalam bab ini dibahas mengenai analisis efisiensi dan efektifitas biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan dari penggunaan bekisting metode slip form pada pembuatan dinding

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran; BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 16.add/POKJA-DISDIK/2014 Hari/Tanggal : Senin/10 Maret 2014 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Pagar TK Kasih Ibu (Kuala Umo) Tempat : Laman http://www.lpse.simeuluekab.go.id

Lebih terperinci

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak Tabel membuat 1 m 2 bekisting untuk plat beton pracetak (5 kali pakai). Bahan Lantai kerja tebal 10 cm m 3 0,008 Besi

Lebih terperinci

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1 BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane : DAK

Lebih terperinci

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Daftar Harga & Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Mandor Rp 145.000 / Hari Kepala Tukang Rp 125.000 / Hari Tukang Rp 95.000 / Hari Pembantu Tukang Bangunan Rp 60.000 / Hari Daftar upah Lembur Tenaga

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 PENGGUNAAN MDU Plasteran digunakan sebagai material penutup dinding bata konvensional ataupun bata

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOL ( Rp ) ( Rp ) 1 2 3 4 5 6 I Pekerjaan Persiapan 1. Pasang bouwplank

Lebih terperinci

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI DAN MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Kartika Puspa

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 VOLUME SAT HARGA HARGA UPAH HARGA BAHAN L.6.4 L.6.8 L.6.11 L.6.12 I. PEK. PERSIAPAN 1 M' Pengukuran dan pemasangan bowplank Kayu klas II

Lebih terperinci

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR51 2016.08 Persiapan Material 1. Hollow Frame 40/40 thickness 0.6 millimeters 2. Acourete Mat Resin 2 A 3. Acourete Fiber 300 4. Acourete Paint EZ1 5.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU ESTIMASI BIAYA Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin DAFTAR HARGA SATUAN UPAH ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU No. Macam Pekerja Upah Tenaga 1 Pekerja /hari 2

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PROGRAM : KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Pengadaan Alat dan Bahan Prosedur dalam pengadaan bahan dan alat adalah : 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data bahan/alat yang di

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

RSNI T C. Daftar isi

RSNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... v 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI NO URAIAN SAT. KOEF 50 1 M3 PEKERJAAN PASIR URUG Pasir Urug M³ 1,200 Pekerja Org 0,150 51 1 M2 URUGAN PASIR T.10cm Pasir Pasang M³ 1,200 Pekerja Org 0,215 52

Lebih terperinci

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof RING BALK Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA 1 Pembuatan Bouwplank (titik) Mandor 0,0045 O.H 60.000,00 270,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 50.000,00

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan

Lebih terperinci