BAB I LATAR BELAKANG. pandang. Sudut pandang pertama dilihat berdasarkan lingkungan eksternalnya

Transkripsi

1 BAB I LATAR BELAKANG Latar belakang penelitian dalam perencanaan bisnis menggunakan dua sudut pandang. Sudut pandang pertama dilihat berdasarkan lingkungan eksternalnya yaitu terkait dengan regulasi pemerintah, pemasok, saluran distribusi, dan pesaing. Sudut pandang yang kedua dilihat berdasarkan lingkungan internalnya yaitu misi, visi, produk, proses bisnis, manajemen, dan karyawan. Berikut adalah lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari bisnis yang akan dijalankan. 1.1 Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan atau suatu usaha. Dengan mempelajari situasi dan kondisi eksternal diharapkan suatu usaha dapat meningkatkan performanya dan mempertahankan keunggulan bersaingnya. Peraturan pemerintah, pemasok, saluran distribusi, dan pesaing adalah kondisi eksternal perusahaan yang dapat menjadi ancaman dan peluang bagi perusahaan. Menurut Santoso (2011) buah dan sayur memiliki kandungan serat yang paling mudah ditemukan di dalam makanan, namun terjadi perubahan pola konsumsi di 1

2 masyarakat Indonesia. Tingkat konsumsi buah dan sayur di Indonesia menurun di tahun 2013 menurut Badan Ketahanan Pangan Pertanian (2014). Menurut WHO dan FAO (2012) tingkat minimum konsumsi buah dan sayur per harinya adalah 400 gram. Pada kenyataannya di Indonesia terjadi penurunan konsumsi buah dan sayur menurut Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (2014). Pada tahun 2012 tingkat konsumsi buah dan sayur di Indonesia adalah 249,5 gram, kemudian menurun di tahun 2013 menjadi 238,9 gram. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan pasal 63 ayat 1 dan pasal 63 ayat 2 poin b, pemerintah menerapkan kebijakan perbaikan gizi masyarakat dengan peningkatan konsumsi hasil produk buah dan sayur lokal (Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, 2015). Kementerian kesehatan melakukan Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) di tahun 2014, dan dari hasil survey tersebut dikeluarkan rekomendasi kebijakan untuk pembangunan gizi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayur melalui edukasi dan ketersediaan buah dan sayur dengan harga yang terjangkau. Di era modern sekarang ini masyarakat mulai sadar bahwa penggunaan bahanbahan kimia yang melekat pada buah dan sayur, jika dikonsumsi secara terus 2

3 menerus akan memberikan efek tidak baik pada tubuh (Manuhutu, 2005). Manuhutu (2005) menambahkan mengkonsumsi produk organik merupakan cara mudah berinvestasi untuk kesehatan. Hal tersebut menyebabkan buah dan sayur organik menjadi semakin digemari di masyarakat saat ini, termasuk di kota Jogjakarta. Di Yogyakarta sudah terdapat beberapa penjual produk olahan organik yang bergabung dan membuat sebuah komunitas. Komunitas yang dinamakan Pasar Organik Jogja atau Pojog menjual produknya kepada konsumen atau kepada pedagang lainnya. Jogja Organik adalah salah satu pemasok buah dan sayur yang masuk ke dalam komunitas Pojog. Saat ini Jogja Organik sudah memiliki 3 kebun yang salah satunya berlokasi di Cangkringan, Yogyakarta. Jogja Organik sudah memasok produk buah dan sayur organiknya ke restoran R&B dan restoran Letusse Yogyakarta. Selain memasok ke restoran, Jogja Organik juga sudah menjual produknya ke penjual jus Cold Pressed Juice di Yogyakarta yaitu Suket Resto dan Loka-Loka Bistro. Menurut berbagai sumber di Jogjakarta penjual Cold Pressed Juice sudah mulai bermunculan seperti Jucca Cold Pressed, Loka-loka Bistro, dan Suket Resto. 3

4 1.2 Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah lingkungan yang akan mempengaruhi keberhasilan usaha atau perusahaan dari faktor internalnya, yaitu misi, visi, produk, proses bisnis, manajemen, dan karyawan. Dalam menjalankan bisnis PURE membawa misi yang akan dijalankan, yaitu: 1. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur. 2. Membuatkan produk jus 100% Cold Pressed yang terbuat dari buah dan sayur organik, dan lokal. 3. Membuat resep jus yang sehat bersama ahli gizi. 4. Membuatkan produk jus yang tidak hanya sehat, namun juga enak. 5. Menjadikan jus buah dan sayur PURE menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang menyenangkan. Dari misi tersebut, PURE merumuskan sebuah visi bisnisnya yaitu menjadi produk 100% Cold Pressed Juice favorit di Indonesia. Cold Pressed Juice mulai populer sejak tahun 2013 di Amerika (Los Angeles Times, 2013). Cold Pressed Juice mulai menjadi bagian dari gaya hidup sehat di Indonesia sejak PURE adalah sebuah adaptasi dari konsep asli Cold Pressed Juice yang sudah berjalan dengan sukses di luar negeri, yaitu jus yang 4

5 terbuat dari buah dan sayur organik dengan mesin jus Mascinating, dan jusnya diracik oleh ahli gizi. Walaupun sistem manajemen dari bisnis ini akan dikelola langsung oleh pemilik pribadi, namun dapat dikatakan bisnis ini termasuk dalam kategori usaha kelas menengah. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PURE akan dibantu oleh ahli gizi dalam menentukan resep jus detoksnya. PURE masuk dalam kategori usaha kelas menengah, sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam Undang-Undang Tahun 2008 Tentang UMKM pasal 4 ayat 2 dimana bisnis kelas menengah memiliki kekayaan bersih sebesar Rp ,- hingga Rp , Rumusan Masalah PURE Cold Pressed Juice adalah bagian dari bisnis minuman sehat, bisnis minuman sehat Cold Pressed Juice semakin diminati oleh para pelaku bisnis melihat dari meningkatnya tren gaya hidup sehat. Semakin banyak orang yang menyukai dan memilih untuk mengkonsumsi makanan dan minuman organik untuk menunjang gaya hidup sehat. Berbagai inovasi pengolahan buah dan sayur organik menjadi minuman sehat baik dalam bentuk minuman jus, infused water, maupun smoothies mulai bermunculan. Potensi bisnis minuman sehat yang 5

6 semakin berkembang memberikan peluang bagi PURE untuk menjadi bagian dari tren gaya hidup sehat. Dengan meningkatnya minat dan permintaan yang ada di pasar saat ini, PURE akan memenuhi kebutuhan pasar akan minuman sehat yang menunjang gaya hidup sehat di Yogyakarta. PURE akan fokus memasarkan produknya di Kecamatan Depok, Sleman dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. 1.4 Tujuan Studi Tujuan dari penelitian bisnis ini adalah untuk memaparkan dengan baik rencana bisnis serta meneliti pasar yang akan dimasuki. Selain itu, penelitian ini akan dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan bisnis Cold Pressed Juice di Yogyakarta. Berdasarkan peluang dan ancaman akan dibuat strategi untuk dapat memenangkan persaingan, yaitu dengan analisis PESTLE, analisis Porter, dan analisis Peta Empati. Dari sisi finansialnya akan dilakukan uji kelayakan bisnis dengan analisis keuangan menggunakan analisis Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Payback Period. 6

7 1.5 Manfaat Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat baik untuk penulis dan pembacanya. Manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Merumuskan perencanaan bisnis Cold Pressed Juice yang sesuai dengan pasar di Yogyakarta dan dapat diaplikasikan ke dalam bisnis nyata. 2. Memberikan tambahan wawasan ilmu ekonomi dan bisnis, sehingga dapat merumuskan strategi untuk masuk ke dalam pasar dan siap untuk menjalankan bisnis. 3. Dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi untuk penelitian perencanaan bisnis sejenis bagi peneliti selanjutnya. 7