SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI PT TUNAS KENCANA.

Transkripsi

1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI PT TUNAS KENCANA 1 Parlindungan, 2 Benny Manalu 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp , Fax Parlindungan_hrp@yahoo.com, 2 bennymanalu@fellow.lpkia.ac.id Abstraksi Kebutuhan akan sistem informasi pada perkembangan teknologi saat ini sangat diperlukan, salah satunya adalah untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, informasi yang dihasilkan lebih praktis, cepat, dan akurat. Selain itu mudah dalam memasukan data, cepat memproses data, dan hasil informasi dapat mudah dibaca dan dipahami, sehingga perkembangan dalam bidang penjualan juga mengalami peningkatan dalam setiap harinya, terutama penjualan sepeda motor. Permasalahan yang terjadi proses input data pengajuan kredit motor pada PT. Tunas Kencana Deta Motor dilakukan secara semikomputerisasi yaitu data yang diterima oleh bagian counter sales harus dicatat kedalam lembar kerja sebagai arsip dan belum menggunakan media penyimpanan data, Hal ini menyebabkan pihak perusahaan kesulitan untuk memperoleh datadata yang diperlukan Kepala Pimpinan terutama laporan pengajuan yang harus di konfirmasi secepatnya. Dengan terjadinya masalah tersebut, diperlukan suatu sistem yang terkoputerisasi dan media penyimpanan data, sehingga proses pembuatan laporan pengajuan kredit motor dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurant. Metode yang digunakan dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang di rasa cocok untuk di pilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditentukan. Kata Kunci Laporan Pengajuan Kredit Sepeda Motor 1. Pendahuluan Kebutuhan akan sistem informasi pada perkembangan teknologi saat ini sangat diperlukan, salah satunya adalah untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, informasi yang dihasilkan lebih praktis, cepat, dan akurat. Selain itu mudah dalam memasukan data, cepat memproses data, dan hasil informasi dapat mudah dibaca dan dipahami, sehingga perkembangan dalam bidang penjualan juga mengalami peningkatan dalam setiap harinya, terutama penjualan sepeda motor. PT Tunas Kencana Deta Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan kendaraan roda dua, sepeda motor, dan jasa service motor. Terdapat beberapa bagian yang ada dalam PT Tunas Kencana Deta Motor yaitu Kepala Bagian, Kepala Bengkel, Staff Administrasi, Staff Akuntansi, Staff Keuangan, Customer Sales, dan Tim Survei. Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih saat ini juga mendorong dalam penjualan sepeda motor. Dengan hadirnya teknologi yang semakin cepat dan canggih dapat mempermudah segala jenis pekerjaan yang dibuthkan perusahaan, dimana proses bisnis lebih mudah dikelola dengan menggunakan teknologi. Dalam hal ini teknologi juga punya peran penting lainya seperti halnya yang ada pada PT Tunas Kencana Deta Motor, dimana dalam bagian Counter Sales juga membutuhkan teknologi yang membantu dalam hal input data pelanggan. Dengan adanya sistem informasi yang berbasis komputer, maka akan lebih mudah mengenai jenis dan type sepeda motor,

2 harga, lamanya angsuran dan besarnya angsuran. dimana ada dukungan penjualan secara kredit pada perusahaan yang akan menentukan keberhasilan dalam usaha penjualan sepeda motor. Permasalah yang terjadi di perusahaan tersebuat ialah hasil pencatatan laporan pengajuan kredit motor disajikan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel sehingga terkadang laporan yang disajikan harus dicocokan kembali dengan arsip yang ada. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka penulis mengambil pokok permasalahan adalah 1. Pendataan data pelanggan yang mengajukan kredit sepeda motor masih dalam bentuk form yang harus ditulis tangan. 2. Perhitungan jangka waktu angsuran dan jumlah angsuran tiap bulan belum otomatisasi sehingga konfirmasi ke pelanggan belum efektif dan efisien. 3. Bentuk penyajian laporan kurang akurat karena masih berupa arsip. Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai apa yang diharapkan, maka penulis mempunyai batasan masalah yang dibahas yaitu 1. Sistem Pendukung Keputusan Pengajuan Kredit Sepeda Motor ini dibuat berbasis web menggunakan Tools Visual Studio dan masingmasing petugas petugas memiliki hak akses. 2. Aplikasi ini membahas masalah pengajuan kredit sepeda motor, yang didalamnya menyangkut proses Kelola Data Motor, Proses Input Pengajuan Kredit Motor, dan Kelola Data Leasing yang berhubungan dengan jangka waktu kredit & angsuran. Berdasarkan Identifikasi Permasalahan yang telah di uraikan diatas, maka penulis mengambil tujuannya adalah 1. Membuat aplikasi yang dapat mempermudah bagian Counter Sales untuk mendata data Customer yang akan mengajukan kredit motor. Sehingga data dapat terorganisir dan terintegrasi dengan baik. 2. Sistem Pendukung Keputusan Pengajuan Kredit Sepeda Motor ini dibuat untuk membantu perhitungan jangka waktu angsuran yang terotomatisasi. 3. Dengan Sistem Pendukung Pengajuan Kredit Motor Pada PT. Tunas Kencana Deta Motor ini membantu penyajian laporan yang cepat dan akurat yang dibutuhkan oleh pihak Kepala Pimpinan. Metode pengembangan sistem menggunakan metode waterfall, adapun tahapantahapan metode waterfall sebagai berikut 1. Analisis Kebutuhan, Tahap ini melakukan sebuah penelitian, studi literatut, observasi, dan wawancara. 2. Desain Sistem, Tahapan ini melakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan. 3. Penulisan Kode Program, Tahap ini melakukan penulisan kode program yang menjadi penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. 4. Pengujian Program, Tahap ini dimana sistem di uji kemampuan dan keefektifanya sehinggan didapatkan kekurangan dan kelemahan. 5. Penerapan Sistem dan Pemeliharaan Sistem, Tahap ini sistem yang sudah di sampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan, karena harus menyusuaikan perkembangan fungsional. Metode perhitungan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting), adapun tahapantahapan metode SAW sebagai berikut 1. Menentukan kriteriakriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu kriteria (C). 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan

3 vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternative terbaik (A) sebagai solusi. 2. Landasan Teori Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. (Fartindyyah & Subiyanto, 2014) 2.1 Kredit kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang atau barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang terjadi pada waktu yang akan datang. kehidupan ekonomi modern adalah prestasi uang yang demikian transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit. Universitas Sumatera. 2.2 Fungsi Kredit Fungsifungsi kredit dalam garis besar besarnya adalah sebagai berikut a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang. b. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari barang. c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi. e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat. f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional. 2.3 Metode Waterfall Waterfall model adalah sebuah contoh dari proses perencanaan dimana semua proses kegiatan harus terlebih dahulu direncanakan dan dijadwalkan sebelum dikerjakan. (Sommerville, 2011) Tahapan model waterfall dapat digambarkan sebagai berikut Gambar 2.1 Tahapan Model Waterfall (Sommerville, 2011) 2.4 SAW (Simple Additive Weighting) Metode SAW (Simple Additive Weighting) juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. (Pahlevy, 2015) Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Kusumadewi, Harjoko, & Wardoyo, 2015) Gambar 2.2 Formula Normalisasi (Kusumadewi, Harjoko, & Wardoyo, 2015) Dimana Rij = rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai (i=,2,,m) Max = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom. Min = nilai minimum dari setiap baris dan kolom. Xij = baris dan kolom dari matriks. Formula untuk mencari nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) adalah sebagai berikut (Kusumadewi, Harjoko, & Wardoyo, 2015) Gambar 2.3 Formula Nilai Preferensi (Kusumadewi, Harjoko, & Wardoyo, 2015) Dimana Vi = Nilai akhir dari alternatif Wi= Bobot yang telah ditentukan.. Rij = Normalisasi matriks. Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa aternatif Ai lebih terpilih. 3 Analisis dan Perancangan PerangkatLnak 3.1 Aliran Proses Use Case Diagram Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem dan merepresentasikan interaksi antar actor dengan sistem.

4 Nama Laporan Penjualan Kredit Motor Fungsi Melihat Hasil Laporan Pengajuan Kredit Motor Uraian Penggunaan Pilih Chek Box Bulan Dan Tahun untuk Melihat tampilan list pengajuan yang disetujui, ditunda, dan ditolak. Gambar 1 Use Case Diagram 3.2 Pemodelan Data 3.2 Class Diagram Kelola Data Petugas alamat jabatan kode petugas nama petugas password no handphone Kelola Data Customer alamat gaji id pengajuan id customer jenis kelamin no. ktp nama lengkap pekerjaan no. telepon tempat tgllahir setalldata () database Adapter Command Reader Execute () GETDATA () getprimarykey () Kelola Data Leasing alamat jumlah bunga id nama perusahaan no. telepon getbunga () Kelola Data Motor harga id_motor jenis_motor merk/nama_motor warna_motor Kelola Aturan Leasing id leassing id motor max. dp max. waktu min. dp min waktu setdataperbandingan () Gambar 2 Class Diagram Cek Survei no. pengajuan syarat1 syarat2 syarat3 syarat4 syarat5 syarat6 syarat7 syarat8 syarat9 ket. survei Input Pengajuan Kredit Motor lama angsuran bunga cicilan harga motor id customer id leasing id motor keterangan tanggal pengajuan uang muka nomor pengajuan status pengajuan getbiayaangsuran () updateditunda () updatedisetuju () updatetidaksetuju () CekDataSurvei () DATA_BELUM_SURVEI () DATA_SUDAH_SURVEI () 3.3 Perancangan antarmuka Nama Input Pengajuan Kredit Fungsi Menginputkan data pengajuan kredit motor int 2. Implemtasi dan Pengujian 2.1 Implementasi Akan dijelaskan, langkahlangkah serta jadwal pelaksanaan untuk mengimplementasikan rancangan Sistem. Jadwal implementasi ini juga menjelaskan tentang aktifitasaktifitas yang akan dilakukan (mulai dari konstruksi/coding, pengujian sistem, dan instalasi/pindah sistem), serta jadwal pelaksanaan. Penggambaran bisa menggunakan Gantt Chart dan/atau CPM (Critical Path Method). I.1.1 IV.1.1 Jadwal Implementasi Tahap tahap dalam perancangan perangkat lunak ini adalah 1. Analisis kebutuhan 2. Menyiapkan dan instalasi HW/SW 3. Perancangan Database 4. Perancangan Perangkat Lunak 5. Membuat perangkat lunak 6. Evaluasi dan perbaikan perangkat lunak 7. Instalasi aplikasi 8. Dokumentasi I.1.2 IV.2.1 Kebutuhan Hardware a. Processor dengan kecepatan minimal GHz atau lebih. b. Mainboard yang mendukung sebagai pemroses data. c. Harddisk dengan free space 20 GB 7200 RPM. d. VGA card atau VGA yang telah tertanam pada Mainboard 256 MB dengan resolusi minimal 1024 x 768. e. RAM 1024 MB (minimal).

5 I.1.3 IV.2.2 Kebutuhan Software a. Sistem operasi windows 7 Starter 32 bit or 64 bit (recomended). b. Visual Studio c. Microsoft SQL Server I.1.4 IV.2.3 Kebutuhan Brainware 1. Mengetahui dasardasar pengoperasian komputer. 2. Pengetahuan akan perangkat lunak yang dipakai. 3. User yang bisa mengoperasikan komputer dan memahami standarstandar dalam menjalankan suatu program sederhana. 4. Dan memerlukan 1 (satu) orang sebagai operator yang menjalankan perangkat lunak tersebut. IV.1.3 Implementasi Antarmuka 1. Tampilan Menu Utama Nama Dokumen Input Pengajuan Kredit Sepeda Motor Fungsi Digunakan Sebagai tahap pengajuan. Bentuk 2. Tampilan Laporan Nama Dokumen Penjualan Motor Tampilan Laporan Fungsi Digunakan melihat laporan motor terjual. 5.1 Kesimpulan Setelah studi literatur dan coding dilakukan selama pembuatan waterfall sistem, hasil studi tersebut kemudian diimpelentasikan dalam waterfall. Kemudian dilakukan pengujian terhadap waterfall dan diperoleh hasil sebagai berikut 4. Dengan aplikasi yang mempermudah bagian counter sales untuk mendata data customer yang akan mengajukan kredit motor. Sehingga data dapat terorganisir dan terintegrasi dengan baik. 5. Dengan adanya aplikasi ini dibuat untuk membantu perhitungan jangka waktu angsuran yang terotomatisasi. 6. Dengan adanya sistem Informasi Pengajuan kredit sepeda motor ini membantu penyajian laporan yang cepat dan akurat yang dibutuhkan oleh pihak Kepala Pimpinan. Selain telah menjawab masalah di atas sistem ini mempunyai kelebihan mudah dalam hal penggunaan walaupun begitu dari segi tampilan terkesan kurang menarik. I.2 V.2 Saran Berikut adalah saran yang dapat disampaikan mengenai pengembangan perangkat lunak ini 1. Kedepanya Aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan juga berbasis android untuk mempermudah pelanggan untuk mengajuakn pengajuan kredit sepeda motor dimanapun. 2. Aplikasi ini bisa dikembangkan tidak hanya menangani pengajuan saja tetapi dapat menangani transaksi penjualan secara tunai. Bentuk

6 DAFTAR PUSTAKA Fartindyyah, N,. & Subiyanto. (2014). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMINATAN SMA. Universitas Negeri Semarang Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta Andi. Kusumadewi, Harjoko, & Wardoyo. (2015, Oktober 10). Metode Simple Additive Weighting (SAW) Langkah dan kelebihan. Di ambil dari landasanteori.com http//landasanteori.com/2015/10/metod esimpleadditiveweightingsaw.html Pahlevy. (2015, Oktober 10). Metode Simple Additive Weighting (SAW) Langkah dan Kelebihan. Di ambil kembali dari landasanteori.com http//landasanteori.com/2015/10/metod esimpleadditiveweightingsaw.html Pressman. (2010). Software Engineering a practitioner s approach. New York. Rohayani, H. (2013). Analisis Sitem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi. STIKOM Dinamika Bangsa Jambi. Rosa A. S., M. S. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung Informatika Bandung. Sommerville. (2011). Software Engineering. 9th Edition. Pearson. Utami, W. P. (2012). Penerapan Algoritma Iterative Dichotomiser Three. Universitas Kristen Satya Wacana. Wibowo. (2011). Manajemen Perubahan. JakartaPT Raja Grafika Prasada.