SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA DI SMK WIRAKRYA 1 CIPARAY MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Transkripsi

1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA DI SMK WIRAKRYA 1 CIPARAY MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING 1 Erwin Teguh A., A.Md., S.T., M.T. 2 Dhimas Eri Andika 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA 2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LKPIA Jln. Soekarno Hatta No. 6 Bandung 0266, Telp , Fax Erwin.teguh.a@gmail.com 2 Dhimasandika96@gmail.com Abstrak Beasiswa diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penghargaan itu dapat berupa akses tertentu pada suatu institusi atau penghargaan berupa bantuan keuangan. Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya.dibuatnya latar belakang laporan skripsi ini adalah membahas permasalahan yang ada di SMK Wirakarya 1 ciparay. Untuk mengatasi kriteria pemilihan calon penerima beasiswa yang banyak maka digunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga di kenal istilah metode penjumlahan terbobot.perangkat lunak ini dibangun dengan bahasa pemograman PHP framework Code Igniter, Javascript, CSS, HTML, dan PHPMyadmin sebagai tempat penyimpanan database sehingga menghasilkan perangkat lunak yang dapat memudahkan Pihak Sekolah dalam melakukan proses seleksi di dalam program. Selain itu, sistem pendukung keputusan ini dibuat menggunakan metode Simple Additive Weigthing (SAW) dalam proses perhitungan serta dapat menghasilkan data perangkingan. Kata kunci : Penentuan Beasiswa,Simple Additive Weighting,CodeIgniter,PHP,OOP 1. Pendahuluan Di setiap lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak sekali beasiswa yang ditawarkan kepada siswa. Ada beasiswa akademik yang di berikan oleh pihak sekolah ataupun beasiswa untuk orang yang tidak mampu yang berasal dari pemerintah maupun pihak swasta. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai aturan yang telah didetatapkan. SMK Wirakarya 1 Ciparay adalah salah satu sekolah yang terletak di Jl. Raya Andir No.17 Ciparay Kabupaten Bandung yang memiliki guru, 999 siswa yang teridiri dari 922 siswa laki laki dan 77 siswa perempuan, sekolah tersebut memiliki 8 kelas, 2 laboratium, 1 perpustakaan, 1 ruang TKR, 1 ruang Kelistrikan, ruang mesin, yang terdiri dari (empat ) jurusan yaitu Teknik kendaraan ringan, Teknik komputer jaringan, Teknik permesinan, dan Teknik Istalasi Pemanfaatan Tenaga Listrikan Di SMK Wirakarya 1 ciparay terdapat dua jenis beasiswa yaitu beasiswa akademik untuk murid berprestasi dan beasiswa kurang mampu untuk siswa yang kurang mampu,sistem yang berjalan saat ini di SMK Wirakarya 1 ciparay untuk beasiswa akademik yaitu setiap wali kelas merekomendasikan satu atau lebih siswa dari setiap kelas dengan jurusan yang sama kepada pihak kesiswaan/pihak yang berkaitan untuk di lakukan penyeleksian dengan siswa lain. beasiswa akademik/berprestasi disini bukan berarti berprestasi hanya untuk siswa yang memiliki ranking 1, 2 ataupun tetapi maksud dari berprestasi disini ialah di lihat dari empat kriteria yaitu siswa yang memiliki sikap, nilai/rank, absensi baik dan kelebihan dalam bidang tertentu diantara siswa lainya, Setelah wali kelas merekomendasikan satu atau lebih siswa maka pihak kesiswaan/pihak yang berkaitan akan melakukan penyeleksian yang di nilai dari empat kriteria tersebut jika empat kriteria tersebut sudah terpenuhi dan pihak kesiswaan/pihak berkaitan sudah mendapatkan nama siswa yang berprestasi maka beasiswa tersebut akan di berikan kepada siswa tersebut, perlu diketahui beasiswa akademik/berprestasi di SMK Wirakrya 1 bukan hanya berupa Uang saja, bisa saja beasiswa tersebut berupa peralatan sekolah dan biaya untuk mengikuti lomba. Sedangkan untuk mendapatkan Beasiswa kurang mampu disini ialah setiap siswa harus mengajukan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah seperti surat keterangan tidak mampu, kartu keluarga, KIP dan pendapatan orang tua, lalu pihak sekolah akan mengajukan setiap persyaratan tersebut kepada pemerintah, perlu di ketahui beasiswa

2 kurang mampu disini berupa uang yang di berikan pemerintah kepada pihak sekolah lalu pihak sekolah akan memberikan beasiswa tersebut kepada siswa. Untuk mengatasi kriteria pemilihan calon penerima beasiswa yang banyak maka digunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga di kenal istilah metode penjumlahan terbobot. Adapun identifikasi permasalahan yang dibahas pada laporan ini sebagai berikut. 1. penentuan beasiswa akademik/berprestasi di SMK Wirakarya 1 ciparay di lihat dari rekomendasi wali kelas 2. penentuan beasiswa kurang mampu tidak di seleksi terlebih dahulu oleh pihak sekolah Dari permasalahan yang disebutkan diatas, maka batasan-batasan masalah sebagai berikut. Proyek akhir ini hanya membahas bagaimana merancang Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) tentang beasiswa di SMK Wirakarya 1 Ciparay Berdasarkan masalah diatas maka tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. diperlukanya kriteria tambahan untuk menunjang penentuan beasiswa akademik/berprestasi 2. supaya beasiswa tersebut di terima oleh siswa yang benar membutuhkan 2. Landasan Teori Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. (Fartindyyah Nurul, Subiyanto, 201) 1. Beasiswa Menurut Murniasih (2009) Beasiswa diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penghargaan itu dapat berupa akses tertentu pada suatu institusi atau penghargaan berupa bantuan keuangan. Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal ayat (1) Undangundang PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak. Karena beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan. 2. Metode Waterfall Prosedur pengembangan yang digunakan pada sistem pendukung keputusan menggunakan pengembangan model Waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Gambar 1 Metode Waterfall (Ali Noor et al. 2012),. Simple Additive Weighting Metode SAW (Simple Additive Weighting) juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. (Pahlevy, 2010). Gambar 2 Perhitungan Metode SAW (Pahlevy, 2010) Dimana:

3 Rij = rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai (i=,2,,m) Maxi= nilai maksimum dari setiap baris dan kolom. Min = nilai minimum dari setiap baris dan kolom. xij= baris dan kolom dari matriks. Formula untuk mencari nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi). (Kusumadewi, Harjoko, dan Wardoyo.2006): Dimana: Vi = akhir dari alternatif Wi= Bobot yang telah ditentukan Rij = Normalisasi matriks. Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa aternatif Ai lebih terpilih. Kelebihan dari metode simple additive weighting (saw) dibanding dengan model pengambil keputusan lainnya terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perangkingan setelah menentukan bobot untuk setiap atribut (Kusumadewi, Harjoko, dan Wardoyo. 2006). OOP(Object Oriented Programing) Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang di berlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemograman berorientasi objek dan pengujian berorientasi objek. (Rosa A. S., 201). Analisis Dan Perancangan 1. Usecase Diagram Gambar Use Case Diagram 2. Use Case Scenario Usecase Scenario menjelaskan secara detail proses yang ada dalam use case diagram dari awal hingga akhir proses atau memberikan gambaran umum tentang aktivitas yang terjadi di dalam use case.. Aktivity Diagram Gambar Activity Diagram. Class Diagram Gambar 6 Class Diagram. Class Object Description Nama Class Fungsi Attribute Id_User Role_id Username Password Created_at Created_by Update_at Update_by Is_deleted Suspend User Merupakan Class yang digunakan untuk mendeklarasikan data User yang disimpan oleh sistem Attribute Visibility

4 menu utama aplikasi beasiswa JURNAL LPKIA, VOL 1 No.1 September 2017 Method Method Visibility +_Construct() +Validate() Private +Preload() +Index() +Fetch_data() +Fetch_record() Private +Fetch_input() Private +Add() +Edit() +Edit_login() +Detail() +Detail_login() +Delete() +Delete_multipe() +Search() +Get_list() 6. Squence Diagram 7. Perancangan Antarmuka admin user Setting Role Siswa Menu Jurusan Rank input penilaian Staff Beasiswa akademik proses penilaian Kelas hasil seleksi input penilaian Memperlihatkan hasil implementasi rancangan antarmuka dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu, termasuk di dalamnya tahapan yang dilakukan untuk instalasi prototype perangkat lunak yang dihasilkan, mulai dari tahapan persiapan sampai program siap digunakan, dan petunjuk umum penggunaan program per dialog screen. 2. Implementasi Perhitungan Pada tahapan penentuan siswa berprestasi mempunyai kriteria dan bobot kriteria yang menjadikan acuan saat perhitungan, dapat dilihat pada table di bawah ini : Criteria Nama Bobot C1 Keterampilan 0 C2 Kerapihan 20 C Sikap 20 C Absensi 0 Untuk nilai kriteria itu sendiri mempunyai nilai himpunan kriteria masing-masing Dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel IV.6 Himpunan Keterampilan Cukup Baik Kurang Tabel IV.7 Himpunan Kerapihan Cukup Baik Kurang Tabel IV.8 Himpunan Absensi Predikat 1 Absen 1-2 Absen 10-1 Absen 7-9 Cukup Absen 1-6 Baik Absen 0 Kurang. Implementasi dan Pengujian 1. Implementasi Antarmuka Beasiswa Kurang Mampu Melihat info beasiswa Siswa Mendaftar beasiswa proses penilaian hasil seleksi Tabel IV.9 Himpunan Sikap Cukup Baik Sangat Baik

5 Pengambilan keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1= 0 C2= 20 C= 20 C= 0. Ada siswa yang menjadi kandidat (Alternatif) untuk dipromosikan, yaitu: 1. A1 = Dhimas 2. A2 = Nizam. A = Akbar. A = Iman Tabel IV.10 Alternatif setiap kriteria Alternat if Keterampil an Kerapihan Sika p Abse n Dhimas Nizam Akbar Lucky Normalisasi C1 R11 = = = 1 (,,,) R12 = = = 0,8 (,,,) R1 = = = 0,6 (,,,) R1 = = = 1 (,,,) 7 Normalisasi C2 R21 = = = 0,8 R22 = = = 0,6 R2 = = = 0.8 R2 = = = 1 Normalisasi C R1 = = = 0,8 R2 = = = 0,6 R = = = 0.8 R = = = 1 Normalisasi C R1 = = = 1 (,,,) R2 = = = 0,8 (,,,) R = = = 0.8 (,,,) R = = = 1 (,,,) 0, 0,16 0,16 0,0 R = 0,2 0,12 0,12 0,2 0,18 0,16 0,16 0, ,0 Proses perankingan dengan menggunakan bobot kriteria yang telah di tentukan atau diberikan oleh pengambil keputusan. Wi = [0., 0.2, 0.2, 0.] hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: V1 = ((0,)x(1)) + ((0,2)x(0,8)) + ((0,2)x(0,8)) + ((0,)x(1)) = 0.92 V2 = ((0,)x(0,8)) + ((0,2)x(0,6)) + ((0,2)x(0.6)) + ((0,)x(0.8)) = 0,72 V = ((0,)x(0,6)) + ((0,2)x(0,8)) + ((0,2)x(0,8)) + ((0,)x(0,8)) = 0,7 V = ((0,)x(1)) + ((0,2)x(1)) + ((0,2)x(1)) + (0,)x(1)) = 1 terbesar ada pada V sehingga alternatif A adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik, dengan kata lain Agung akan terpilih sebagai siswa berprestasi.. Kesimpulan Dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya sistem pendukung keputusan Penentuan Penerima Beasiswa dengan metode SAW ini dapat di simpulkan yaitu: 1. Bahwa Sistem Pendukung Keputusan ini dapat memberikan rekomendasi siswa terbaik yang berhak mendapatkan beasiswa akademik 2. aplikasi ini juga dapat menyeleksi nama siswa yang mengajukan beasiswa kurang mampu di SMK Wirakarya 1 Ciparay.. Metode Simple Additive Weighting dapat digunakan pada sistem pengambilan keputusan dalam penentuan beasiswa. Dengan didukung aplikasi ini maka rekomendasi nama siswa akan lebih sesuai. 2. Saran Saran dan masukan yang diberikan penulis terhadap Perangkat Lunak ini : 1. Diharapkan Perangkat lunak ini dapat di pakai oleh pihak sekolah dalam menentukan beasiswa akademik atau kurang mampu Diharapkan pengembangan perangkat oleh pihak sekolah agar perangkat lunak ini dapat memenuhi kebutuhan Hasil Normalisasi