BAB 7 MENGANALISIS PASAR BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 7 MENGANALISIS PASAR BISNIS"

Transkripsi

1 BAB 7 MENGANALISIS PASAR BISNIS MENGANALISIS PASAR BISNIS DAN PERILAKU PEMBELIAN BISNIS Organisasi organisasi bisnis tidak hanya menjual. Mereka juga membeli bahan baku, komponen komponen hasil manufaktur, pabrik dan peralatan, peralatan kantor, serta jasa bisnis dalam jumlah yang sangat besar. Di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 13 juta organisasi yang melakukan pembelian. Penjual perlu memahami kebutuhan, sumber daya, kebijakan, dan prosedur pembelian organisasi organisasi tersebut. APAKAH PEMBELIAN OLEH ORGANISASI ITU Webster dan Wind mendefinisikan pembelian oleh organisasi adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh organisasi formal untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang perlu dibeli serta mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih alternatif antarmerek dan pemasok. PASAR BISNIS VERSUS PASAR KONSUMEN Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok pada pihak lain. Industri utama yang membentuk pasar bisnis adalah pertanian, kehutanan dan perikanan; pertambangan; perusahaan manufaktur dan konstruksi; transportasi; komunikasi; sarana umum; perbankan, keuangan dan asuransi; distribusi; serta jasa lain. Semakin uang dan jenis produk yang terlibat dalam ke para pembeli bisnis dibanding penjualan ke para pembeli konsumen. Perhatikan proses untuk memproduksi dan menjual sepasang sepatu yang sederhana. Pengumpul kulit harus menjual kulit ke penyamak; yang menjual kulit kepada pembuat sepatu, yang menjual sepatu ke pedagang besar; yang menjual sepatu ke pengecer, yang akhirnya menjual ke konsumen. Masing masing pihak dalam rantai pasokan itu juga harus membeli banyak barang dan jasa lainnya. 1

2 Pasar bisnis memiliki beberapa ciri yang sangat berbeda dengan pasar konsumen : Pembelinya lebih sedikit : Pemasar bisnis biasanya menangani jauh lebih sedikit pembeli daripada yang dilakukan pemasar konsumen. Nasib Goodyear Tire Company sangat bergantung pada perolehan kontrak dari beberapa pabrik pembuat mobil utama. Pembelinya lebih besar : Beberapa perusahaan besar melakukan hampir seluruh pembelian dalam industri-industri seperti mesin pesawat terbang dan alat pertahanan. Hubungan pemasok - pelanggan erat : Karena jumlah pelanggannya lebih sedikit dan tingkat kepentingan serta kekuatan pelanggannya lebih besar, para pemasok sering diharapkan dapat menyesuaikan tawaran mereka dengan kebutuhan masing-masing pelanggan bisnis. Kadang-kadang pembeli menuntut penjual supaya mengubah praktik dan kinerja mereka. Dalam tahun-tahun terakhir, hubungan antara pelanggan dan pemasok telah berubah dari benar-benar bermusuhan menjadi erat dan akrab. Para pembeli terkonsentrasi geografisnya : Lebih dari setengah pembeli bisnis terkonsentrasi di tujuh negara bagian : New York, California, Pennsylvania, Illinois, Ohio, New Jersey, dan Michigan. Konsentrasi geografis produsen itu membantu menurunkan biaya penjualan. Pada saat yang sama, para pemasar bisnis perlu memantau perpindahan industri industri tertentu ke wilayah lain. Permintaan turunan : Permintaan atas barang bisnis benar - benar berasal dari permintaan atas barang konsumsi. Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara dekat memantau pola pembelian konsumen akhir. Contoh : laporan majalah Purchasing menunjukkan bahwa perusahaan otomotif yang termasuk dalam kelompok Tiga Besar di Detroit mendorong ledakan permintaan atas produk baja batangan. Banyak dari permintaan tersebut merupakan turunan dari kecintaan konsumen yang terus berlanjut atas minivan dan truk ringan lainnya, yang mengkonsumsi baja jauh lebih banyak daripada jenis mobil lainnya. Permintaannya tidak elastis : Permintaan total atas berbagai barang dan jasa bersifat tidak elastis yaitu : tidak begitu dipengaruhi oleh perubahan harga. Perusahaan - perusahaan pembuat sepatu tidak akan membeli lebih banyak kulit jika harga kulit turun. Mereka juga tidak akan membeli lebih sedikit kulit jika harga kulit meningkat, kecuali jika mereka dapat menemukan bahan pengganti 2

3 kulit yang memadai. Permintaan bersifat sangat tidak elastis dalam jangka pendek karena para produsen tidak dapat mengubah secara cepat metode produksi mereka. Permintaan juga sangat tidak elastis atas barang bisnis yang merupakan presentase kecil dari biaya total barang, seperti tali sepatu. Permintaaannya berfluktuasi : Permintaan atas barang dan jasa bisnis cenderung lebih mudah berubah - ubah dibandingkan dengan permintaan atas barang dan jasa konsumsi. Presentase tertentu peningkatan permintaan konsumen dapat menyebabkan presentase peningkatan permintaan yang jauh lebih besar atas pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi output tambahan. Ekonom menyebut dampak itu sebagai dampak percepatan. Kadang - kadang peningkatan 10 persen permintaan konsumen dapat menyebabkan kenaikan 200 persen permintaan bisnis akan produksi bersangkutan pada periode berikutnya : 10 persen penurunan permintaan konsumen dapat menyebabkan kehancuran total permintaan bisnis. Pembelian professional : Barang bisnis dibeli oleh agen ( petugas ) pembelian yang terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan persyaratan pembelian organisasi. Banyak instrumen pembelian contohnya : permintaan harga atas produk yang akan dipesan, proposal pembelian, dan kontrak pembelian tidak ditemukan dalam pembelian konsumen. Para pembeli Profesional menghabiskan waktu karir mereka dengan mempelajari cara melakukan pembelian lebih baik. Banyak di antara mereka yang menjadi anggota National Association of Purchasing Managers ( NAPM ), yang berusaha meningkatkan efektivitas dan status pembeli profesional. Hal itu berarti bahwa para pemasar bisnis harus menyediakan data teknis yang lebih banyak tentang produk mereka serta keunggulan produk tersebut atas para produk pesaing. Pemasar bisnis sekarang menempatkan produk, harga, dan informasi lain ke Internet. Agen dan pialang pembelian mampu untuk mengakses lebih banyak informasi, dengan lebih mudah, dibandingkan sebelumnya. Beberapa pengaruh pembelian : Umumnya semakin banyak orang yang mempengaruhi keputusan pembelian bisnis. Komite pembelian yang terdiri dari pakar teknik dan bahkan manajemen senior lazim ditemui dalam pembelian barang barang utama. Para pemasar bisnis harus mengirimkan wiraniaga dan bahkan tim penjualan yang terlatih untuk menangani para pembeli yang terlatih tersebut. 3

4 Kunjungan penjualan ganda : Karena semakin banyak orang yang terlibat dalam proses penjualan, diperlukan kunjungan penjualan ganda untuk memenangkan kebanyakan pesanan bisnis, dan beberapa siklus penjualan bisa memerlukan waktu bertahun-tahun. Sebuah kajian oleh McGraw-Hill menunjukkan bahwa dibutuhkan empat sampai empat setengah kunjungan penjualan untuk menutup satu penjualan industri rata-rata. Dalam kasus penjualan peralatan modal untuk proyek-proyek besar, mungkin dibutuhkan upaya ganda untuk mendanai proyek, dan siklus penjualan tersebut antara menawarkan pekerjaan dan menyerahkan produk sering memerlukan waktu bertahun tahun. Pembelian langsung : Para pembeli bisnis sering membeli langsung dari produsen dan bukan melalui perantara, terutama barang yang secara teknis rumit dan mahal ( seperti : computer mainframe atau pesawat udara ). Imbal balik : Para pembeli bisnis sering memilih pemasok yang juga membeli dari mereka. Contohnya adalah pabrik kertas membeli bahan kimia dari perusahaan kimia yang membeli kertasnya dalam jumlah besar. Sewa guna usaha/ leasing : Banyak pembeli industri menyewa guna usaha dan bukannya membeli peralatan berat seperti mesin dan truk. Penerima sewa guna ( lessee ) mendapat sejumlah keuntungan : menghemat modal, mendapatkan produk terbaru dari penjual, mendapat layanan yang lebih baik, dan mendapat penghasilan bersih yang lebih besar dan kesempatan untuk menjual kepada para pelanggan yang tidak mampu membeli tunai. SITUASI PEMBELIAN Pembeli bisnis menghadapi banyak keputusan dalam melakukan pembelian. Jumlah keputusan tersebut bergantung pada situasi pembelian. Patric Robinson dan rekan rekannya membedakan tiga jenis situasi pembelian : pembelian ulang langsung, pembelian ulang modifikasi, serta tugas baru. Pembelian ulang langsung : Pembelian ulang langsung adalah situasi pembelian di mana departemen pembelian memesan ulang secara rutin ( contoh : perlengkapan kantor, bahan kimia dalam jumlah besar ). Pembeli memilih pemasok dari daftar pemasok yang disetujui. Para pemasok tersebut berusaha mempertahankan mutu barang dan jasanya. Mereka sering mengusulkan sistem pemesanan ulang otomatis sehingga agen/ petugas pembelian dapat menghemat waktu 4

5 pemesanan ulang. Pemasok di luar daftar berusaha menawarkan sesuatu yang baru atau memanfaatkan ketidakpuasan terhadap usaha menawarkan sesuatu yang baru atau memanfaatkan ketidakpuasan terhadap pemasok saat ini. Para pemasok di luar daftar berusaha mendapatkan pesanan kecil dan kemudian memperbesar pangsa pembelian mereka dari waktu ke waktu. Pembelian ulang modifikasi : pembelian ulang modifikasi adalah situasi di mana pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, syarat pengiriman, atau syarat lain. Pembelian ulang modifikasi biasanya melibatkan tambahan peserta pembuat keputusan di pihak pembeli dan penjual. Para pemasok di dalam daftar menjadi panik dan harus melindungi pelanggannya supaya tidak lari. Para pemasok di luar daftar melihat peluang untuk mengajukan tawaran yang lebih baik guna mendapatkan bisnis baru. Tugas baru : Tugas baru adalah situasi pembelian di mana pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama kalinya ( contoh : gedung kantor, sistem pengaman baru ). Semakin besar biaya atau risiko, semakin besar jumlah peserta pengambil keputusan dan semakin besar pula pengumpulan informasi mereka dan karena itu, semakin lama waktu penyelesaian keputusan. Pembelian tugas baru melewati beberapa tahap : kesadaran, minat, evaluasi, uji coba, dan pemakaian. Efektifitas peralatan komunikasi berbeda beda dalam tiap tahap. Media masa sangat berperan penting pada permulaan tahap kesadaran ; wiraniaga memiliki dampak terbesar pada tahap minat ; dan sumber teknis paling penting selama tahap evaluasi. Para pembeli bisnis membuat lebih sedikit keputusan dalam situasi pembelian ulang langsung dan membuat paling banyak keputusan dalam situasi tugas baru. Dalam situasi.tugas baru, pembeli harus menentukan spesifikasi produk, batas harga, syarat dan waktu pengiriman, syarat servis, syarat pembayaran, jumlah pesanan, pemasok yang memenuhi syarat, serta pemasok yang dipilih. Peserta pengambilan keputusan yang berbeda beda mempengaruhi setiap keputusan, dan pesanan akan menjadi berbeda beda bergantung pada siapa yang yang mengambil keputusan. Situasi tugas baru merupakan peluang dan tantangan terbesar pemasar. Pemasar tersebut berusaha meraih sebanyak mungkin orang yang berpengaruh besar dalam pembelian dan memberikan informasi serta bantuan yang bermanfaat. Karena pembelian yang rumit tercakup dalam tugas baru, banyak perusahaan menggunakan tenaga penjualan missioner yang terdiri dari wiraniaga terbaik mereka. 5

6 PEMBELIAN DAN PENJUALAN SISTEM Banyak pembeli bisnis lebih suka membeli solusi menyeluruh atas masalah mereka dari satu penjual. Praktik yang dinamakan pembelian sistem itu pada awalnya banyak diterapkan pada pembelian pemerintah atas senjata berat dan sistem komunikasi. Pemerintah akan meminta pengajuan penawaran dari kontraktor utama, yang akan menyusun paket atau sistem tersebut. Kontraktor yang memenangkan kontrak akan bertanggung jawab untuk mengadakan tender dan perakitan sub komponen sistem tersebut yang dibuat oleh sub kontraktor. Kontraktor utama dengan demikian akan memberikan apa yang disebut sebagai solusi putar kunci ( turn key solution ) karena pembeli cukup memutar satu kunci untuk menyelesaikan tugas tersebut. Para penjual semakin menyadari bahwa para pembeli suka membeli dengan cara itu dan banyak penjual yang telah menerapkan penjualan sistem sebagai alat pemasaran. Salah satu variasi penjualan sistem adalah pengontrakan sistem, dimana pemasok tunggal menyediakan seluruh kebutuhan pembeli atas perlengkapan MRO ( maintenance/ perawatan, repair/ perbaikan, operating/ pengoperasian ). Pemasok tersebut memikul tanggung jawab penuh selama periode kontrak untuk mengelola sediaan pelanggan. Penjualan sistem merupakan strategi kunci pemasaran industri dalam mengajukan penawaran atas proyek proyek industri berskala besar, seperti bendungan, pabrik baja, sistem irigasi, sistem santiasi, jaringan pipa, sarana umum, dan bahkan kota baru. Perusahaan perekayasaan proyek harus bersaing dalam hal harga, mutu, keandalan, dan atribut atribut lain untuk memenangkan kontrak. PESERTA PROSES PEMBELIAN BISNIS Siapa yang melakukan pembelian trilyunan dolar barang dan jasa yang dibutuhkan oleh organisasi bisnis? Para petugas pembelian memiliki pengaruh dalam situasi pembelian ulang langsung dan pembelian ulang modifikasi, sementara orang teknik biasanya memiliki pengaruh utama dalam memilih komponen produk, dan petugas pembelian dominan dalam memilih pemasok. Webster and Wind menamakan unit pengambil keputusan di organisasi tertentu yang melakukan pembelian sebagai pusat pembelian. Pusat pembelian terdiri dari semua individu dan kelompok yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, yang memiliki beberapa sasaran umum yang sama dan bersama sama menanggung risiko yang timbul dari keputusan tersebut. 6

7 Pusat pembelian terdiri dari semua anggota organisasi yang memainkan salah satu dari tujuh peran dalam proses keputusan pembelian : 1. Pencetus ( initiators ) : Mereka yang meminta untuk membeli sesuatu. Mereka bisa saja merupakan pemakai atau pihak lain dalam organisasi. 2. Pemakai ( users ) : Mereka yang akan memakai barang atau jasa tertentu. Dalam banyak kasus, pemakai mengajukan proposal pembelian dan membantu menetapkan persyaratan produk. 3. Pemberi pengaruh ( influencers ) : Orang orang yang mempengaruhi keputusan pembelian. Mereka sering membantu merumuskan spesifikasi dan juga memberikan informasi untuk mengevaluasi alternatif. Orang orang teknik merupakan pemberi pengaruh penting. 4. Pengambil keputusan ( deciders ) : Orang yang memutuskan persyaratan produk dan pemasok. 5. Pemberi persetujuan ( approvers ) : Orang yang meng - otorisasi / menyetujui tindakan yang diusulkan oleh pengambil keputusan atau pembeli. 6. Pembeli ( buyers ) : Orang yang memilki wewenang formal untuk memilih pemasok dan menyusun syarat pembelian. Para pembeli dapat membantu menyusun spesifikasi produk, namun peran utama mereka adalah memilih pemasok dan bernegosiasi. Dalam pembelian yang lebih rumit, para pembeli mungkin mencakup manajer tingkat tinggi. 7. Penjaga gerbang ( gatekeepers ) : Orang orang yang memiliki kekuasan untuk menghalangi penjual dan informasi sehingga tidak dapat menjangkau anggota pusat pembelian. Contohnya : agen / petugas pembelian, penerima tamu, dan penerima telepon mungkin menghalangi wiraniaga untuk menghubungi pemakai atau pengambil keputusan. Rata rata jumlah orang yang terlibat dalam keputusan pembelian berkisar antara tiga orang ( untuk jasa dan barang yang digunakan dalam operasi sehari hari ) hingga sekitar lima orang ( untuk pembelian yang bernilai tinggi seperti pekerjaan konstruksi dan mesin ). Untuk membidikkan usaha mereka dengan baik, para pemasar bisnis harus mengetahui : Siapa peserta utama pengambilan keputusan? Apa keputusan yang mereka pengaruhi? Seberapa besar level pengaruh mereka? serta Kriteria evaluasi apa yang mereka gunakan? Jika pusat pembelian terdiri dari banyak peserta, pemasar bisnis tidak akan memiliki waktu atau sumber daya untuk menjangkau mereka semua. Penjual kecil 7

8 akan memusatkan perhatian pada menjangkau pemberi pengaruh utama pembelian. Penjual besar menjalankan penjualan multi level yang mendalam untuk menjangkau sebanyak mungkin peserta pembelian. Wiraniaga mereka benar benar hidup dengan pelanggan yang volume penjualannya besar. Perusahaan perusahaan akan lebih banyak mengandalkan program komunikasi yang mampu menjangkau pengaruh pembelaan yang tersembunyi dan mempertahankan agar pelanggan terkini mereka tetap mendapatkan informasi. Para pemasar bisnis harus mengkaji secara periodik asumsi mereka atas peran dan pengaruh para peserta keputusan. Selama bertahun tahun, Kodak menjual film sinar X kepada teknisi laboratorium rumah sakit. Kodak tidak menyadari bahwa sudah semakin banyak keputusan yang diambil oleh pengelola profesional. Saat penjualannya menurun, Kodak segera merevisi strategi penetapan pasar sasaran. PENGARUH UTAMA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Para pembeli bisnis menanggapi banyak pengaruh saat mereka mengambil keputusan pembelian. Jika tawaran pemasok sama, para pembeli bisnis dapat memenuhi tuntutan pembeliannya dari pemasok mana pun, dan mereka lebih mengutamakan pemasok yang memberikan perlakuan pribadi kepada mereka. Jika tawaran pemasok berbeda secara substansial, para pembeli bisnis bertanggung jawab atas pilihan merek dan memberi perhatian yang lebih besar pada faktor faktor ekonomi. Para pembeli bisnis menanggapi empat pengaruh utama : lingkungan, organisasi, antarpribadi, dan pribadi. FAKTOR LINGKUNGAN Para pembeli bisnis memberi perhatian yang besar pada faktor faktor ekonomi yang sedang berlangsung atau yang diperkirakan, seperti level produksi, investasi, pengeluaran konsumen, dan tingkat suku bunga. Pada masa resesi, pembeli bisnis mengurangi investasi untuk pabrik, peralatan, dan persediaan. Para pemasar bisnis hampir tidak dapat melakukan apa apa untuk merangsang permintaan total di dalam lingkungan itu. Mereka hanya dapat berjuang keras untuk meningkatkan atau mempertahankan pangsa permintaan mereka. Para perusahaan yang mengkhawatirkan kekurangan bahan baku utama akan bersedia membayar dan menyimpan persediaan dalam jumlah besar. Mereka akan menandatangi kontrak jangka panjang dengan pemasok untuk memastikan arus bahan 8

9 baku yang teratur. Du Pont, Ford, Chrysler, dan beberapa perusahaan besar lain memandang perencanaan pasokan jangka panjang sebagai tanggung jawab utama manajer pembelian mereka. Para pembeli bisnis secara aktif memantau perkembangan teknologi, peraturan pemerintah, dan persaingan. Contohnya : persoalan lingkungan menyebabkan perubahan perilaku pembeli bisnis. Sebuah perusahaan percetakan mungkin lebih menyukai pemasok kertas yang memiliki banyak pilihan kertas daur ulang atau pemasok tinta yang aman terhadap lingkungan. Salah satu pembeli mengklaim Kami mendorong pemasok yang ahli di bidang teknis agar lebih sadar sosial. FAKTOR ORGANISASI Setiap organisasi memiliki tujuan, kebijakan, prosedur, struktur organisasi, dan sistem yang spesifik. Para pemasar bisnis harus sangat mewaspadai tren organisasi pembelian berikut ini. PENINGKATAN KELAS DEPARTEMEN PEMBELIAN Departemen pembelian di masa lalu menempati posisi yang rendah dalam hierarki manajemen, meskipun ia sering mengelola lebih dari setengah biaya perusahaan. Perusahaan umumnya mengeluarkan kira kira 60 persen dari penjualan bersihnya untuk pembelian barang dan jasa. Namun, tekanan persaingan dewasa ini telah menyebabkan banyak perusahaan meningkatkan kelas departemen pembelian mereka, dan menaikkan jabatan pemimpin mereka menjadi wakil direktur. Departemen pembelian dewasa ini dijabat oleh staf yang bergelar MBA dan bercita cita menjadi CEO seperti Thomas Stallkamp, mantan wakil presiden eksekutif Chrysler di bidang perbekalan dan pemasokan, yang memotong biaya dan merampingkan proses produksi perusahaan pembuat mobil itu. Departemen pembelian baru yang secara strategis lebih berorientasi pada pembelian itu telah berupah dari gaya lama departemen pembelian ( purchasing departments ) dengan penekanan pada pembelian dengan biaya terendah menjadi departemen perbekalan ( procurements departemens ) dengan misi mencari nilai terbaik dari pemasok yang lebih sedikit namun lebih baik. Beberapa perusahaan multinasional bahkan telah menaikkan kelas departemen itu menjadi departemen pemasokan strategis ( strategic supply departments ) dengan tanggung jawab mencari pasokan ke seluruh dunia dan bekerja sama dengan mitra strategis. Di Caterpillar, fungsi fungsi seperti pembelian, 9

10 pengendalian persediaan, penjadwalan produksi, dan lalu lintas barang telah digabungkan ke dalam satu departemen. Peningkatan kelas departemen pembelian berarti bahwa para pemasar bisnis juga harus meningkatkan kelas tenaga penjualan mereka untuk menyamai pembeli bisnis yang berkaliber lebih tinggi tersebut. PERAN LINTAS FUNGSI Kebanyakan profesional pembelian menggambarkan jabatan mereka sebagai kurang berhubungan dengan administrasi, lebih strategis, teknis, berorientasi tim, dan mencakup lebih banyak tanggung jawab dibandingkan sebelumnya. Pembelian melakukan lebih banyak pekerjaan lintas fungsi dibanding yang dilakukan pada masa lalu, kata David Duprey, seorang staf pembelian di Anaren Microwave Inc. Enampuluh satu persen pembeli yang disurvei mengatakan kelompok pembelian lebih terlibat dalam perancangan dan pengembangan produk baru dibandingkan lima tahun yang lalu. Dan lebih banyak dari setengah jumlah pembeli berpartisipasi dalam tim lintas fungsi, dengan para pemasok yang terwakili dengan baik. PEMBELIAN TERPUSAT Dalam perusahaan multi divisi sebagian besar pembelian dilakukan oleh divisi yang terpisah karena kebutuhan mereka berbeda beda. Akan tetapi, beberapa perusahaan telah memulai melakukan pemusatan ulang pembelian mereka. Kantor pusat mengidentifikasi bahan baku yang dibeli oleh beberapa divisi dan membelinya secara terpusat, sehingga perusahaan tersebut memiliki daya beli yang lebih besar. Masing masing divisi dapat membeli dari sumber lain jika mereka dapat memperoleh penawaran yang lebih baik, namun secara umum pembelian terpusat menghasilkan penghematan besar. Bagi pemasar bisnis, perkembangan itu berarti berbisnis dengan pembeli yang lebih sedikit jumlahnya namun levelnya lebih tinggi, dan menggunakan kelompok penjualan yang biasa melayani pelanggan nasional untuk berurusan dengan pembeli dari perusahaan besar. PEMBELIAN TERDESENTRALISASI ATAS BARANG YANG NILAINYA KECIL Pada saat yang sama, perusahaan mengurangi pemusatan beberapa operasi pembelian dengan memberdayakan para pegawai untuk membeli barang barang yang bernilai kecil seperti : alat penjepit, pembuat kopi, atau pohon natal. Revolusi itu telah 10

11 terwujud melalui adanya kartu belanja perusahaan yang dikeluarkan oleh organisasi kartu kredit. Perusahaan membagikan kartu tersebut ke mandor, pegawai administrasi, dan sekretaris; kartu tersebut memuat kode yang mencantumkan batas kredit dan pembatasan lokasi penggunaan kartu itu. Manfaat tambahannya adalah bahwa baik pembeli maupun penjual, sekarang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengurus kertas kerja, sehingga departemen pembelian memiliki lebih banyak waktu untuk membangun kemitraan. PEMBELIAN MELALUI INTERNET Forrester Research memperkirakan bahwa transaksi B2B melalui Internet akan mencapai $2.7 triliun pada tahun Peralihan ke pembelian melalui Internet telah menimbulkan implikasi yang mendalam bagi para pemasok dan, tidak diragukan, akan mengubah bentuk pembelian selama tahun tahun mendatang. Walaupun kehancuran dot.com berakibat buruk pada industri e commerce, banyak perusahaan fisik ( non dotcom ) menginginkan cara cara untuk memperluas kehadiran mereka secara on line : Sering mereka kelihatan membangun operasi bisnis ke bisnis mereka dengan membidik bisnis kecil, yang menghasilkan 98 persen dari semua karyawan AS. Toko toko besar ( megastore ) peralatan kantor, yang secara tradisional mencari bisnis bisnis kecil pada lokasi eceran mereka, secara agresif mengembangkan usaha e commerce online dalam rangka mencari laba. FAKTOR FAKTOR ORGANISASI LAIN : 1. Kontrak Jangka Panjang Para pembeli bisnis semakin sering memprakarsai dan menerima kontrak jangka panjang dengan para pemasok yang andal. Contoh : General Motors ingin membeli dari lebih sedikit pemasok, yang bersedia berlokasi di dekat pabriknya dan memproduksi komponen bermutu tinggi. Selain itu, para pemasar bisnis menggunakan Internet untuk membangun ekstranet dengan para pelanggan penting untuk memudahkan dan menurunkan biaya transaksi. Para pelanggan GM memasukkan pesanan mereka langsung ke komputer, dan pesanan pesanan secara otomatis dikirim ke pemasok. Beberapa perusahaan memproses lebih lanjut dan mengalihkan tanggung jawab pemesanan kepada para pemasok mereka dalam sistem yang disebut sediaan yang dikelola pemasok ( vendor managed inventory ). Para pemasok itu berbagi kerahasiaan mengenai 11

12 level sediaan pelanggan dan bertanggung jawab memenuhi ulang secara otomatis melalui program penggantian sediaan berkesinambungan ( continuous replenishment programs ). 2. Evaluasi Kinerja Pembelian dan Perkembangan Profesi Pembeli Banyak perusahaan telah menetapkan sistem insentif sebagai imbalan bagi para manajer pembelian atas kinerja pembelian yang baik, dengan cara yang hampir sama seperti staf penjualan yang mendapat bonus atas kinerja penjualan yang baik. Sistem itu menyebabkan para manajer pembelian meningkatkan tekanan mereka pada para penjual untuk mendapatkan persyaratan yang terbaik. 3. Membaiknya Manajemen Rantai Pasokan Para eksekutif pembelian semakin banyak terlibat kerja dengan eksekutif pemasaran dan eksekutif perusahaan lain dalam membangun sistem manajemen rantai pasokan yang tanpa pemisah dari pembelian bahan mentah hingga ke kedatangbarang jadi yang tepat waktu ke para pengguna akhir. 4. Produksi yang Ramping Banyak pengusaha manufaktur telah beralih ke cara produksi baru yang disebut produksi ramping, yang memampukan mereka memproduksi lebih banyak henis produk yang bermutu tnggi dengan harga rendah, dalam waktu yang lebih singkat, dengan menggunakan lebih sedikit tenaga kerja. Di antara unsur unsur sistem baru itu adalah produksi tepat waktu ( just in time, JIT ), pengendalian mutu yang lebih ketat, penyerahan yang sering dan lebih dapat dipercaya oleh para pemasok, lokasi pemasok yang semakin dekat dengan pelanggan utama, sistem pembelian yang terkomputerisasi, jadwal produksi yang stabil bagi para pemasok, dan penetapan sumber tunggal dengan keterlibatan pemasok secara dini. Pin penaut ( linchpin ) produksi ramping, yakni inventori yang tepat waktu ( JIT ), telah secara dramatis mengubah cara para perusahaan membeli produk. Tepat waktu ( JIT ) merupakan metode yang dipelopori oleh para perusahaan Jepang yang sasarannya adalah persediaan sebanyak nol dengan mutu 100 persen. JIT menggabungkan semua bahan dan suku cadang yang dibutuhkan dalam tiap tiap produksi pada saat yang tepat ketika dibutuhkan. JIT sekarang sedang menuju ke JIT II dan ke perampingan lebih lanjut atas proses pembelian. FAKTOR ANTAR PRIBADI DAN FAKTOR PRIBADI 12

13 Pusat pembelian biasanya terdiri dari beberapa peserta dengan minat, wewenang, status, empati, dan daya bujuk yang berbeda beda. Para pemasar bisnis cenderung tidak mengetahui dinamika kelompok seperti apa yang muncul selama proses keputusan pembelian, walaupun semua informasi yang dapat ditemukannya tentang faktor kepribadian dan antar pribadi akan bermanfaat. Tiap tiap pembeli memiliki motivasi, persepsi, dan preferensi pribadi yang dipengaruhi oleh umur, penghasilan, pendidikan, jabatan, kepribadian, sikap terhadap risiko, dan budaya pembeli tersebut. Para pembeli dengan pasti menunjukkan gaya pembelian yang berbeda beda. Ada pembeli yang tidak mau ambil pusing, pembeli yang ahli, pembeli yang ingin yang terbaik, dan pembeli yang ingin semuanya beres. Beberapa pembeli muda yang berpendidikan tinggi terdiri dari pakar komputer yang mengadakan analisis mendalam atas sejumlah proposal yang bersaing sebelum memilih pemasok. Pembeli lain adalah orang kuat dengan pengalaman yang sudah lama yang mengadu domba para penjual yang bersaing. FAKTOR BUDAYA Faktor faktor pembelian itu bervariasi dari satu negara ke negara lain. Di sini ada beberapa aturan etika bisnis yang sebaiknya dipahami para pemasar bila melakukan bisnis di negara negara lain : Perancis : Jika Anda tidak berbicara bahasa Perancis, mintalah maaf atas ketidak tahuan Anda. Orang Perancis cukup membanggakan bahasa mereka dan yakin bahwa setiap orang seharusnya bangga menggunakannya. Jerman : Orang Jerman juga ngotot dengan title. Usahakan untuk memperkenalkan orang dengan nama lengkap, title yang tepat, tidak peduli seberapa panjangnya. Juga, orang Jerman berjabat tangan pada awal dan pada akhir pertemuan bisnis. Jepang : Kebanyakan pelaku bisnis Jepang mengetahui apa yang akan dibahas dalam pertemuan, bagaimana perasaan setiap orang tentang pertemuan itu, dan bagaimana pertemuan itu akan mempengaruhi bisnis mereka bahkan sebelum mereka masuk ke pertemuan itu. Tujuan pertemuan adalah mencapai kesepakatan. Agenda pertemuan yang lentur diperlukan sehingga pembahasan mengalir dengan lebih bebas. Orang orang asing hendaknya jangan berusaha mengikuti pertemuan secara kaku dengan menyusun agenda. 13

14 Korea : Saat melakukan bisnis dengan orang Korea, orang Amerika harus peka terhadap hubungan historis Korea dengan Jepang, yang menjadikan kepulauan Korea sebagai jajahan. Orang Korea tidak suka pada orang asing yang menyimpulkan bahwa kebudayaan mereka sama dengan Jepang. Akan tetapi, orang Korea justru sangat menghargai kecerdasan bisnis orang Jepang, dan seperti orang Jepang mereka masih mengikuti etika Confusius yang didasarkan pada penghargaan atas wewenang dan menganggap kelompok lebih penting daripada individu. Amerika Latin : Di Amerika Latin, orang lazim melakukan kontak tatap muka awal melalui penghubung dari luar yang mengetahui secara baik perusahaan pelanggannya. Penghubung itu, atau enchufe, memperkenalkan wiraniaga atau staf perwakilan perusahaan kepada para pejabat utama. Perlu beberapa waktu untuk saling mengenal sebelum berbicara bisnis. PROSES PEMBELIAN/ PENGADAAN Para pembeli bisnis membeli barang dan jasa untuk menghasilkan uang, atau untuk mengurangi biaya operasi, atau untuk memenuhi kewajiban sosial atau hukum. Perusahaan baja akan menambah tungku jika ia melihat peluang untuk menghasilkan lebih banyak uang. Ia akan mengkomputerisasi sistem akuntansinya untuk mengurangi biaya umum dan administrasi. Ia akan menambah peralatan pengendali polusi untuk memenuhi persyaratan hukum. Pada prinsipnya, para pembeli bisnis berusaha memperoleh paket manfaat tinggi ( ekonomi, teknik, jasa, dan sosial ) yang paling atas harga tawaran pasar. Semakin besar mendorong pembelian pembeli bisnis, semakin besar rasio antara manfaat yang dipikirkan terhadap biaya, yakni : semakin besar nilai yang dipikirkan. Tugas pemasar adalah menempatkan tawaran yang memberikan nilai pelanggan yang unggul kepada para pembeli sasaran. Kita dapat membedakan tiga orientasi pembelian perusahaan : 1. Orientasi Pembelian : Fokus pembelian bersifat jangka pendek dan sangat taktis. Para pembeli diberi imbalan karena kemampuannya mendapatkan harga paling rendah dari pemasok atas level mutu dan ketersediaan tertentu. Para pembeli menggunakan dua taktik: Komoditisasi, yakni mereka menyiratkan bahwa produk merupakan komoditi dan hanya peduli terhadap harga ; dan multisourcing, yakni 14

15 mereka menggunakan beberapa sumber dan membuat para sumber itu bersaing untuk mendapatkan pangsa pembelian perusahaan tersebut. 2. Orientasi Pengadaan : Di sini para pembeli secara serempak mengusahakan perbaikan mutu dan penurunan harga beli. Para pembeli mengembangkan hubungan kolaboratif dengan para pemasok utama dan mencari penghematan melalui perbaikan manajemen pengadaan, pengolahan bahan, dan biaya pembuangan. Mereka mendorong keterlibatan pemasok sejak dini atas penanganan bahan, tingkat persediaan, manajemen persediaan tepat waktu, dan bahkan merancang produk bersama. Mereka menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan para pemasok utama guna memastikan arus bahan yang tepat waktu. Mereka bekerja secara erat dengan kelompok produksi mereka dalam rangka menyusun perencanaan kebutuhan bahan ( materials requirement planning, MRP ) guna memastikan bahwa perlengkapan tiba pada waktunya. 3. Orientasi Manajemen Rantai Pasokan : Di sini peran pembelian diperluas menjadi operasi peningkatan nilai yang bersifat lebih strategis. Perusahaan tersebut memusatkan perhatian pada cara memperbaiki keseluruhan rantai nilai dari bahan mentah hingga ke pengguna akhir. JENIS JENIS PROSES PEMBELIAN Para pemasar perlu memahami cara kerja sejumlah departemen pembelian. Departemen itu membeli banyak jenis produk, dengan menggunakan proses pembelian yang berbeda beda. Peter Kraljic membedakan empat proses pembelian yang berhubungan dengan produk : 1. Produk rutin : Produk produk ini mempunyai nilai dan biaya yang tendah bagi pelanggan dan risikonya kecil ( misalnya : perlengkapan kantor ). Para pelanggan akan mencari harga yang paling rendah dan menekankan pada pemesanan rutin. Para pemasok akan menawarkan untuk menstrandarkan dan memperbesar pesanan melalui kontrak kontrak borongan dan manajemen fasilitas. 2. Produk produk bernilai tinggi ( leveraged product ) : Produk produk ini mempunyai nilai dan biaya yang tinggi bagi pelanggan tetapi risiko pasokannya kecil ( misalnya : piston mesin ) karena banyak perusahaan membuatnya. Pemasok tertentu tahu bahwa pelanggan akan membandingkan sejumlah tawaran dan harga pasar, dan ia perlu memperlihatkan bahwa tawarannya mampu meminimalkan biaya total pelanggan. 15

16 3. Produk produk strategis : Produk produk ini memiliki nilai dan biaya yang tinggi bagi pelanggan dan juga tinggi risikonya ( misalnya : komputer mainframe ). Pelanggan akan menginginkan pemasok yang dikenal baik dan dipercaya serta ingin membayar harga lebih dari harga rata rata. Pemasok tersebut harus mencari aliansi strategis yang berbentuk keterlibatan pemasok sejak dini, program program pengembangan bersama, dan investasi bersama. 4. Produk produk penghambat kelancaran kerja ( bootleneck product ) : Produk produk ini mempunyai nilai dan biaya rendah bagi pelanggan tetapi memiliki sejumlah risiko ( misalnya : suku cadang ). Pelanggan akan menginginkan pemasok yang dapat menjamin pasokan yang tidak mandek. Pemasok harus mengajukan suku cadang standard dan menawarkan sistem untuk mengetahui pasokan yang masih tersedia, penyerahan sesuai permintaan, dan biro bantuan. Jelas, proses pembelian akan berbeda beda mengikuti perbedaan jenis produk. Para pemasar bisnis perlu beradaptasi dengan langkah normal pembeli dalam keputusan pembelian tertentu sehingga mampu memenangkan dan mempertahankan pelanggan tertentu. TAHAP TAHAP PROSES PEMBELIAN Sekarang kita siap menguraikan tahap tahap proses pembelian yang umum. Robinson an Associates telah mengidentifkasi delapan tahap proses pembelian industri dan menamakan kedelapan tahap itu fase pembelian ( buyphases ). Model itu dinamakan kerangka kerja kisi kisi pembelian ( buygrid framework ). PENGENALAN MASALAH Proses pembelian dimulai saat seseorang di dalam perusahaan menyadari adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan memperoleh barang atau jasa. Pengenalan masalah tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal atau esternal. Secara internal, beberapa kejadian umum menyebabkan pengenalan masalah. Perusahaan tersebut memutuskan untuk mengembangkan produk baru sehingga memerlukan peralatan serta bahan baku baru. Mesin mengalami kerusakan sehingga membutuhkan suku cadang baru. Bahan baku uyang dibeli ternyata tidak memuaskan, sehingga perusahaan tersebut mencari pemasok lain. Manajer pembelian melihat peluang untuk mendapatkan harga yang lebih rendah atau mutu yang lebih baik. 16

17 Secara eksternal, pembeli mungkin mendapatkan ide baru di pameran dengan, melihat iklan, atau menerima telepon dari wiraniaga yang menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang lebih rendah. Para pemasar bisnis dapat merangsang pengenalan masalah melalui surat, telemarketing, dan menelepon calon pelanggan. PERUMUSAN KEBUTUHAN DAN SPESIFIKASI PRODUK UMUM Pembeli menetapkan karakteristik umum dan kuantitas barang yang dibutuhkannya. Untuk produk standar, tahap itu sederhana. Untuk produk rumit, pembeli harus bekerja sama dengan pihak lain insinyur, pemakai untuk menentukan karakteristik seperti keandalan, daya tahan, harga. Para pemasar bisnis dapat membantu pembeli dengan menjelaskan bahwa produknya benar benar sesuai dengan kebutuhan pembeli tersebut. Sekarang organisasi pembelian menyusun spesifikasi teknis produk tertentu. Sering terjadi, perusahaan menugaskan tim perekayasaan analisis nilai produk ( product value analysis, PVA ) proyek tersebut. Analisis nilai produk adalah pendekatan penurunan biaya dimana komponen komponen produk dipelajari secara mendalam untuk menentukan apakah komponen itu dapat dirancang ulang, distandarisasi, atau dibuat dengan metode produksi yang lebih murah. Tim PVA tersebut akan mengkaji komponen komponen yang berbiaya tinggi dalam produk tertentu biasanya 20 persen dari suku cadang tersebut menanggung 80 persen dari biaya produksi tersebut. Tim tersebut juga akan mengidentifikasi komponen produk yang didesain secara berlebihan yang keawetannya melebih produk itu sendiri, kemudian memutuskan karakteristik optimal komponen itu. Spesifikasi tertulis yang sangat ketat akan memingkinkan pembeli menolak komponen yang telalu mahal atau yang gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan. Para pemasok juga dapat menggunakan analisis nilai produk sebagai alat untuk menetapkan posisi dirinya sehingga mampu menggaet pelanggan tersebut. PENCARIAN PEMASOK Pada tahap ini, pembeli tersebut berusaha mengidentifikasi pemasok yang paling sesuai. Pembeli dapat meneliti daftar perusahaan, melakukan pencarian dengan komputer, menelepon perusahaan lain untuk mendapatkan rekomendasi, memperhatikan iklan dagang, dan menghadiri pameran dagang. Akan tetapi, sekarang ini tempat yang paling mungkin untuk dilihat adalah Internet. Situs Web diorganisasi menurut dua jenis e hubs : 17

18 vertical hubs yang berpusat pada industri ( plastik, baja, kimia, kertas ) dan functional hubs ( logistik, pembelian media, iklan, manajemen energi ). Di samping melakukan e procurement pada situs Web itu, perusahaan dapat juga melakukan e procurement dengan tiga cara lain : 1. Hubungan extranet langsung dengan para pemasok utama : Perusahaan dapat membuat hubungan ekstranet dengan para pemasok utamanya. Contoh : Perusahaan tersebut dapat membuat rekening e procurement pada Dell atau Office Depot, dan para karyawannya dapat melakukan pembelian dengan cara itu. 2. Aliansi pembelian : Coca Cola, Sara Lee, Kraft, PepesiCo, Gillette, P&G, dan beberapa perusahaan lain menggabungkan kekuatan dalam rangka membentuk aliansi pembelian yang disebut Transora supaya dapat menggunakan kekuatan gabungan mereka guna mendapatkan harga bahan mentah yang lebih rendah. Para anggota Transora juga bebagi data tentang cara yang tidak terlalu mahal untuk mengirim produk dan menyalurkan sediaan. Beberapa perusahaan mobil ( GM, Ford, DaimlerChrysler ) membentuk Convisint dalam rangka menggunakan kekuatan gabungan guna mendapatkan harga suku cadang mobil yang lebih rendah. 3. Situs pembelian perusahaan. General Electric membentuk Trading Process Network ( TPN ) yang di situ ia menempatkan permintaan proposal ( RFP : requests for proposals ), merundingkan syarat syarat, dan memasukkan surat pesanan. Normalnya, perusahaan perusahaan besar melakukan pembelian secara lokal dan berdasarkan divisi, tetapi beralih ke e procurement melibatkan lebih dari sekadar pembelian perangkat lunak ; ia menuntut perubahan struktur dan strategi pembelian. Akan tetapi, manfaatnya banyak : Mengumpulkan pembelian beragam departemen mendapatkan diskon volume yang lebih besar dan dapat dirundingkan secara terpusat. Terdapat semakin sedikit pembelian barang substandard dari selain yang termasuk dalam daftar pemasok yang disetujui, dan semakin sedikit staf pembelian yang dibutuhkan untuk melakukan e procurement. Banyak jenis pembelian dapat dilakukan secara langsung dan aman pada Internet. Jika informasi itu cukup kaya sehingga mampu memuaskan pembeli, tidak diperlukan tahap pembelian lebih lanjut. Bila kasusnya tidak seperti itu, pembeli mengajukan permohonan untuk mendapatkan proposal dari beberapa pembeli bisnis yang sudah diidentifikasi pada Web. Tugas pemasok adalah berusaha agar tercantum dalam katalog atau layanan online besar, menyusun iklan dan program promosi yangkuat, dan membangun reputasi yang 18

19 baik di pasar. Cara pemasok yang tidak memiliki kapasitas produksi yang dibutuhkan atau memiliki reputasi yang buruk, akan ditolak. Para pemasok yang memenuhi syarat mungkin dikunjungi oleh agen / petugas pembelian, yang akan memeriksa fasilitas pabrik para pemasok tersebut dan bertemu dengan para karyawan mereka. Setelah mengevaluasi masing masing perusahaan, pembeli terebut akan menyusun daftar pendek para pemasok yang memenuhi syarat. PERMINTAAN PENGAJUAN PROPOSAL Pembeli akan mengundang pemasok yang memenuhi syarat supaya mengajukan proposal. Jika produk yang bersangkutan rumit atau mahal, pembeli akan menuntut proposal tertulis yang rinci dari tiap tiap pemasok yang memenuhi syarat. Setelah mengevaluasi proposal tersebut, pembeli akan menghapus beberapa pemasok dan mengundang pemasok yang tersisa untuk melakukan presentasi resmi. Para pemasar bisnis harus ahli dalam melakukan riset, menulis, dan menyajikan proposal riset. Proposal tertulis tersebut harus menjadi dokumen pemasaran yang menggambarkan nilai dan manfaat bagi pelanggan, bukan hanya sekedar dokumen teknis. Presentasi lisan harus mampu mendorong kepercayaan diri, yang menempatkan kemampuan dan sumber daya perusahaan mereka sedemikian rupa sehingga mereka menonjol dalam persaingan. PEMILIHAN PEMASOK Sebelum memilih pemasok, pusat pembelian akan menspesifikasi sejumlah atribut pemasok yang diinginkan dan menetapkan tingkat kepentingan relatif atribut tersebut. Pusat pembelian kemudian menilai pemasok berdasarkan atribut atribut itu dan mengidentifikasi pemasok yang paling menarik. Pusat pembelian sering menggunakan model evaluasi pemasok. Dalam praktik, para pembeli bisnis menggunakan berbagai metode untuk mengukur nilai pemasok. Pemasar bisnis perlu melakukan tugas yang lebih baik dalam rangka memahami cara para pembeli bisnis membuat penilaian. Anderson, Jain, dan Chintagunta melakukan studi tentang metode metode utama yang digunakan pemasar bisnis untuk mengukur nilai pelanggan dan menemukan delapan metode pengukuran nilai pelanggan ( customer value assessment methods, CVA methods ) yang berbeda. 19

20 Para perusahaan cenderung menggunakan metode yang sederhana walaupun metode metode yang canggih menjanjikan hasil yang lebih akurat tentang nilai yang dipikirkan pelanggan. Pilihan dan tingkat kepentingan atribut atribut yang berbeda bergantung pada jenis situasi pembelian. Keandalan pengiriman, harga, dan reputasi pemasok sangat penting bagi produk pesanan rutin. Bagi produk masalah prosedural, seperti mesin fotokopi, tiga atribut terpenting adalah pelayanan teknis, fleksibilitas pemasok, dan keandalan produk. Bagi produk masalah politis yang menimbulkan perselisihan dalam organisasi ( seperti pilihan sistem komputer ) atribut yang terpenting adalah harga, reputasi pemasok, keandalan produk, keandalan pelayanan, dan fleksibilitas pemasok. Pusat pembelian mungkin berusaha berunding dengan para pemasok yang lebih disuka guna mendapatkan harga dan persyaratan yang lebih baik sebelum menetapkan pilihan akhir. Meskipun ada kecenderungan peralihan ke penetapan sumber strategis, kemitraan, dan partisipasi dalam tim lintas fungsi, para pembeli masih menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengadakan tawar menawar harga dengan para pemasok. Pada tahun 1998, 92 persen pembeli yang menanggapi survey majalah Pruchasing menyebutkan negosiasi harga sebagai salah satu tanggung jawab puncak mereka. Hampir semua responden mengatakan harga masih tetap merupakan kriteria kunci dalam memilih pemasok. Para pemasar dapat menangkis permintaan untuk menurunkan harga dengan banyak cara. Mereka dapat menunjukkan bukti bahwa biaya siklus hidup penggunaan produknya akan lebih rendah daripada produk pesaing. Mereka juga dapat menonjolkan nilai pelayanan yang kini diterima pembeli, terutama jika pelayanan pelayanan tersebut lebih unggul daripada yang ditawarkan oleh para pesaing. Sebagian besar dari proses pemilihan pembeli, pusat pembelian juga harus memutuskan berapa pemasok yang akan digunakan. Dulu, banyak perusahaan lebih menyukai pemasok yang banyak untuk memastikan pasokan yang memadai dan untuk mendapatkan kelonggaran harga. Perusahaan perusahaan itu akan mendesak diadakannya negosiasi tahunan untuk pembaharuan kontrak dan sering akan mengubah besarnya bisnis yang diberikan kepada masing masing pemasok dari tahun ke tahun. Perusahaan tersebut biasanya memberikan sebagian besar pesanan pada tahun tersebut kepada pemasok utama, dan sisanya kepada para pemasok sekunder. Pemasok utama akan berusaha melindungi posisi utamanya, sementara para pemasok sekunder akan berusaha memperluas pangsa mereka. Sementara itu, pemasok yang tidak mendapat 20

21 bagian akan berusaha menapakkan kaki mereka di depan pintu perusahaan tersebut dengan menawarkan harga yang sangat rendah. Namun, para perusahaan semakin mengurangi jumlah pemasok. Para perusahaan seperti Ford, Motorola, dan Allied Signal telah menekan jumlah pemasok dari 20 sampai 80 persen. Para perusahaan itu menginginkan setiap pemasok yang mereka pilih bertanggung jawab atas sistem komponen yang lebih besar ; mereka juga sering mewajibkan para pemasok yang terpilih untuk mencapai peningkatan mutu dan kinerja yang berkesinambungan serta pada saat yang sama menurunkan harga pasokan setiap tahun sebesar persentasi tertentu. Para perusahaan itu mengharapkan para pemasok mereka yang terpilih supaya bekerja sama secara erat dengan mereka selama pengembangan produk dan menghargai saran mereka. Bahkan terdapat tren kearah penetapan sumber tunggal. Para perusahaan yang menggunakan sumber ganda sering menyebut ancaman pemogokan tenaga kerja sebagai hambatan terbesar bagi penetapan sumber tunggal. Alasan lain para perusahaan mungkin enggan menggunakan sumber tunggal adalah kecenderungan untuk menjadi puas dengan diri sendiri. Para perusahaan itu takut bahwa mereka akan menjadi terlalu puas atas hubungan itu dan kehilangan sisi bersaingnya. SPESIFIKASI RUTINITAS PESANAN Setelah memilih para pemasok, pembeli tersebut merundingkan pesanan akhir, merinci spesifikasi teknis, jumlah yang dibutuhkan waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian, garansi, dan seterusnya. Dalam kasus barang perawatan, perbaikan, dan operasi, para pembeli semakin mengarah ke kontrak borongan daripada pesanan pembelian periodik. Kontrak borongan ( blanket contract ) membentuk hubungan jangka panjang di mana pemasok berjanji untuk memasok ulang ke pembeli sesuai dengan kebutuhan berdasarkan harga yang telah disepakati selama periode waktu yang telah ditetapkan. Karena persediaan dikelola oleh penjual, kontrak borongan kadang kadang disebut rencana pembelian tanpa persediaan. Komputer pembeli secara otomatis akan mengirimkan surat pesanan kepada penjual saat persediaan dibutuhkan. Kontrak borongan menyebabkan terjadinya lebih banyak pembelian dari sumber tunggal dan pemesanan lebih banyak barang dari sumber tunggal tersebut. Sistem itu lebih mendekatkan pemasok ke pembeli dan mempersulit pemasok luar masuk kecuali jika pembeli tidak puas dengan harga, mutu, atau pelayanan pemasok tersebut. 21

22 KAJI ULANG KINERJA Pembeli secara periodik mengkaji ulang kinerja pemasok ( para pemasok ) yang dipilih. Ada tiga metode yang biasanya digunakan. Pembeli tersebut dapat menghubungi pemakai akhir dan menanyakan evaluasi mereka ; pembeli tersebut dapat memeringkat pemasok berdasarkan beberapa kriteria dengan menggunakan metode nilai tertimbang ; atau, pembeli dapat menjumlahkan biaya kinerja pemasok yang buruk, untuk menghasilkan penyesuaian biaya pembelian, termasuk harga. Kaji ulang kinerja dapat menyebabkan pembeli meneruskan, memodifiaksi, atau menghentikan hubungannya dengan pemasok tersebut. Pemasok tersebut harus memantau variabel yang sama seperti yang dipantau oleh pembeli produk dan pemakai akhir. Kita telah menguraikan tahap tahap pembelian yang ada dalam situasi pembelian tugas baru. Dalam situasi pembelian ulang modifikasi dan pembelian ulang langsung beberapa tahap itu dapat dipadatkan atau dilewatkan. Contoh : dalam situasi pembelian ulang langsung, pembeli biasanya memiliki satu pemasok yang lebih disuka atau daftar peringkat pemasok. Dengan demikian, tahap pencarian pemasok dan permintaan pengajuan proposal dapat dilewatkan. Model pembelian delapan tahap tersebut menggambarkan langkah langkah utama dalam proses pembelian bisnis. Pelacakan peta arus pembelian dapat memberi banyak petunjuk bagi pemasar bisnis. PASAR KELEMBAGAAN DAN PEMERINTAH Pembahasan kita telah memberikan perhatian yang besar pada perilaku pembelian perusahaan pencari laba. Banyak pembicaraan yang kita kemukakan tersebut juga berlaku bagi praktik pembelian organisasi kelembagaan dan pemerintah. Namun, kita ingin menyoroti aspek aspek khusus tertentu yang ditemukan dalam pasar pasar itu. Pasar kelembagaan terdiri dari sekolah, rumah sakit, balai pengobatan, penjara, dan lembaga lain yang harus memberikan barang dan jasa kepada orang orang yang mereka urusi. Banyak dari organisasi itu ditandai oleh anggaran yang rendah dan pelanggan yang sudah pasti jumlahnya. Contoh : rumah sakit harus memutuskan mutu makanan yang akan dibeli untuk pasiennya. Tujuan pembeliannya bukanlah laba, karena makanan tersebut disediakan bagi pasien sebagai bagian dari paket pelayanan total. Minimisasi biaya juga tidak menjadi tujuan satu satunya karena makanan yang buruk akan menyebabkan 22

23 pasien mengajukan keluhan dan merusak reputasi rumah sakit. Agen / petugas pembelian rumah sakit harus mencari pemasok makanan kelembagaan dengan mutu yang memenuhi atau melampaui standar minimum tertentu dan harga yang rendah. Banyak pemasok makanan yang membentuk divisi terpisah untuk melakukan penjualan kepada pembeli kelembagaanonal, karena kebutuhan dan karakteristik khusus pembelian mereka. Jadi, Heinz akan memproduksi, mengemas, dan menetapkan harga saus yang berbeda beda untuk memenuhi persyaratan rumah sakit, perguruan tinggi, dan penjara. Menjadi pemasok yang dipilih oleh sekolah atau rumah sakit AS berarti bisnis besar. Di sebagian besar negara, organisasi pemerintah merupakan pembeli utama barang dan jasa. Organisasi pemerintah umumnya mengharuskan pemasok untuk mengajukan penawaran, dan biasanya pemerintah memberikan kontrak kepada yang mengajukan penawaran terendah. Dalam beberapa kasus, unit pemerintah akan membuat penilaian atas keunggulan mutu dan reputasi pemasok dalam menyelesaikan kontrak yang tepat waktu. Pemerintah juga akan membeli berdasarkan kontrak yang dirundingkan, terutama dalam kasus proyek rumit yang melibatkan biaya litbang dan risiko yang besar, serta dalam kasus yang sedikit persaingannya. Organisasi pemerintah cenderung lebih menyukai pemasok domestik daripada pemasok asing. Keluhan utama perusahaan multinasional yang beroperasi di Eropa adalah bahwa setiap negara menunjukkan kelebih sukaan terhadap perusahaan nasional daripada penawaran yang lebih unggul yang diajukan oleh sejumlah perusahaan asing. Uni Eropa secara bertahap menghilangkan bias itu. Karena keputusan pembelanjaan mereka menjadi bahan penilaian masyarakat, organisasi pemerintah menuntut banyak persyaratan administrasi kepada para pemasok, yang sering mengeluhkan pekerjaan administrasi yang berlebihan, birokrasi, peraturan, keterlambatan pengambilan keputusan, dan seringnya pergantian petugas perbekalan pemerintah. 23

BAB 6 ANALISIS PASAR BISNIS DAN PERILAKU PEMBELIAN BISNIS

BAB 6 ANALISIS PASAR BISNIS DAN PERILAKU PEMBELIAN BISNIS BAB 6 ANALISIS PASAR BISNIS DAN PERILAKU PEMBELIAN BISNIS What is Organizational Buying? Organizational Buying (Pembelian organisasional) adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh organisasi

Lebih terperinci

MENGANALISIS PASAR BISNIS

MENGANALISIS PASAR BISNIS MENGANALISIS PASAR BISNIS Pembelian Oleh Organisasi Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh organisasi formal untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang perlu dibeli serta mengidentifikasi,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

PASAR BISNIS dan Perilaku Pembelian Bisnis

PASAR BISNIS dan Perilaku Pembelian Bisnis PASAR BISNIS dan Perilaku Pembelian Bisnis Definisi Pasar bisnis (business market) adalah pembeli yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam memproduksi produk dan jasa mereka sendiri atau dijual

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PASAR BISNIS DAN PERILAKU PEMBELI Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Pasar Industri Sebelum

Lebih terperinci

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis PASAR KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI Pasar konsumen: Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer

Lebih terperinci

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

MENGANALISIS PASAR BISNIS. MINGGU KE DUA BELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

MENGANALISIS PASAR BISNIS. MINGGU KE DUA BELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. MENGANALISIS PASAR BISNIS MINGGU KE DUA BELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. POKOK BAHASAN PENGERTIAN PASAR BISNIS PERILAKU PEMBELI PASAR BISNIS PASAR LEMBAGA PEMERINTAH PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

Tahun : Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis Pertemuan 6 Buku 1 Hal:

Tahun : Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis Pertemuan 6 Buku 1 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis Pertemuan 6 Buku 1 Hal: 194-216 Learning Objective Mendefinisikan pasar bisnis Mengidentifikasi faktor utama yang

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ledakan media memampukan perusahaan menjual produk dan jasa secara langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara. Media yang ada, cetak dan siaran, katalog,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Strategi Distribusi Topik yang Dibahas Bagaimana sifat saluran pemasaran dan mengapa saluran pemasaran penting? Bagaimana perusahaan saluran berinteraksi dan diatur untuk melakukan pekerjaan saluran? Masalah

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800. Jaminan Terbatas

Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800. Jaminan Terbatas Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800 Jaminan Terbatas Jaminan Terbatas Hewlett-Packard Produk HP Printer Perangkat lunak Printhead Kartrid Cetak atau Kartrid tinta Kartrid

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Service Department masih sangat mungkin untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis unit yang mandiri, hal ini terlihat dari luasnya pasar pelayanan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12

Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12 Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas Pertemuan 12 Siklus Pengeluaran: Tujuan Utama Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:213) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

Pemindai HP HD Pro 42 inci. Jaminan Terbatas

Pemindai HP HD Pro 42 inci. Jaminan Terbatas Pemindai HP HD Pro 42 inci Jaminan Terbatas Copyright 2015 HP Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum HP tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis atau editorial maupun kekurangan yang terdapat

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN DAN RASA MEMILIKI

PEMBERDAYAAN DAN RASA MEMILIKI PEMBERDAYAAN DAN RASA MEMILIKI Sebuah perusahaan yang melakukan pemberdayaan karyawan dan memiliki mutu pelayanan akan memberikan pelayanan yang prima kepada para pelanggannya. Hanya Karyawan Berkualitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

Proses Riset Pemasaran

Proses Riset Pemasaran Presented by : M Anang Firmansyah Proses Riset Pemasaran Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah yang dilihatkan dibawah ini Mendefinisikan masalah dan tujuan riset Mengembangkan rencana riset

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis, maka diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah kesimpulan

Lebih terperinci

HP DesignJet Z2600 PostScript Printer HP DesignJet Z5600 PostScript Printer. Jaminan Terbatas

HP DesignJet Z2600 PostScript Printer HP DesignJet Z5600 PostScript Printer. Jaminan Terbatas HP DesignJet Z2600 PostScript Printer HP DesignJet Z5600 PostScript Printer Jaminan Terbatas 2016 Hak Cipta HP Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini

Lebih terperinci

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran)

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Hensi Margaretta, MBA. 1 Pokok Bahasan Hambatan dalam riset pemasaran Permintaan pasar 2 Pendahuluan Pemasar memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat, dan

Lebih terperinci

SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS N. Tri Suswanto Saptadi 5/25/2016 nts/sia 1 Siklus Pengeluaran: Tujuan Utama Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan

Lebih terperinci

Our Mobile Planet: Indonesia

Our Mobile Planet: Indonesia Our Mobile Planet: Indonesia Memahami Konsumen Seluler Mei 2013 Rahasia dan Milik Google 1 Ringkasan Eksekutif Ponsel cerdas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penetrasi ponsel

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

PASAR INDUSTRI. Meet -4. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

PASAR INDUSTRI. Meet -4. BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR INDUSTRI Meet -4 BY.Hariyatno.SE.Mmsi Pasar Industri Semua organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke perusahaan

Lebih terperinci

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts Product Knowledge and Price Concepts Minggu-15 Membangun Nilai, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (2) (building customer value, satisfaction, and loyalty) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information

Lebih terperinci

Bab 4. Mengelola Informasi Pemasaran

Bab 4. Mengelola Informasi Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran (Sistem Informasi Berbasis Komputer) Bab 4 Mengelola Informasi Pemasaran Tujuan Kemampuan yang Dipelajari (1-3) 1. Menjelaskan arti penting informasi bagi perusahaan dan pemahamannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari

Lebih terperinci

Designjet SD Pro Scanner. Jaminan Terbatas

Designjet SD Pro Scanner. Jaminan Terbatas Designjet SD Pro Scanner Jaminan Terbatas 2014 Hewlett-Packard Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu

Lebih terperinci

Solusi Pencetakan HP Jet Fusion 3D. Jaminan Terbatas

Solusi Pencetakan HP Jet Fusion 3D. Jaminan Terbatas Solusi Pencetakan HP Jet Fusion 3D Jaminan Terbatas Copyright 2016 HP Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Satu-satunya jaminan bagi produk dan layanan HP ditetapkan dalam pernyataan jaminan

Lebih terperinci

Produksi emfp Designjet T3500. Jaminan Terbatas

Produksi emfp Designjet T3500. Jaminan Terbatas Produksi emfp Designjet T3500 Jaminan Terbatas 2014 Hewlett-Packard Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

DesignJet T2500 Multifunction series. Jaminan Terbatas

DesignJet T2500 Multifunction series. Jaminan Terbatas DesignJet T2500 Multifunction series Jaminan Terbatas Jaminan Terbatas HP Produk HP Printer Perangkat lunak Printhead Kartrid tinta Masa Jaminan Terbatas 1 tahun 90 hari sejak tanggal pembelian oleh pelanggan

Lebih terperinci

HP DesignJet T730 Printer HP DesignJet T830 Multifunction Printer Series. Jaminan Terbatas

HP DesignJet T730 Printer HP DesignJet T830 Multifunction Printer Series. Jaminan Terbatas HP DesignJet T730 Printer HP DesignJet T830 Multifunction Printer Series Jaminan Terbatas 2017 Copyright HP Development Company, L.P. Edition 4 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Dasar-dasar Penjualan Perorangan Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan teori-teori mengenai konsep penjualan sebagai landasan penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. A. Pengertian Penjualan Definisi menjual menurut

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan manajemen tertentu (Hansen, 2009). Hal terpenting yang harus

Lebih terperinci

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

05FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

05FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Marketing Fakultas 05FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra

Lebih terperinci

Bab 5 MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN

Bab 5 MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN Bab 5 MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN Nilai yang berasal dari Pelanggan Nilai = + Sekarang Nilai di Masa Depan Pelanggan merupakan

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM. Haryanti Susanto ( )

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM. Haryanti Susanto ( ) AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM Haryanti Susanto (12210034) Bella Dona (122100 ) Tujuan Pembelajaran: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mampu mengidentifikasi berbagai tahap dalam SDLC. Memahami

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan 1 UKURAN KINERJA Laporan kinerja keuangan meskipun penting tetapi hanya merupakan salah satu aspek dari kinerja suatu organisasi. Ada aspek-aspek lain yang juga merupakan ukuran kinerja suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Produk Pocari Sweat pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

Contoh dari ukuran waktu tertentu diidentifikasi termasuk siklus pengembangan produk, untuk pengiriman siklus, dan layanan siklus.

Contoh dari ukuran waktu tertentu diidentifikasi termasuk siklus pengembangan produk, untuk pengiriman siklus, dan layanan siklus. Sebagai kompetisi mengintensifkan, perusahaan harus menjadi lebih responsif terhadap pelanggan. strategi yang paling efektif untuk meningkatkan responsivitas adalah untuk menghilangkan. non kontribusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja

Lebih terperinci

Total Quality Purchasing

Total Quality Purchasing Total Quality Purchasing Diadaptasi dari Total quality management, a How-to Program For The High- Performance Business, Alexander Hamilton Institute Dalam Manajemen Mutu Total, pembelian memainkan peran

Lebih terperinci

LEADERSHIP OF CARLOS GHOSN AT NISSAN Oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. Nissan Automobile merupakan perusahaan manufaktur kendaraan (mobil) yang

LEADERSHIP OF CARLOS GHOSN AT NISSAN Oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. Nissan Automobile merupakan perusahaan manufaktur kendaraan (mobil) yang LEADERSHIP OF CARLOS GHOSN AT NISSAN Oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. Nissan Automobile merupakan perusahaan manufaktur kendaraan (mobil) yang terletak di Jepang. Pada 1990, Nissan mengalami keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan mengenal dan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari tujuh unsur yang

Lebih terperinci

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat

Lebih terperinci

Strategi Penetapan Harga

Strategi Penetapan Harga Materi 9 Strategi Marketing Mix : https://www.youtube.com/watch?v=hhtjwtu9kg8&list=pl ml_redwroutxikzbaj9v-oyfomq2pdky https://www.youtube.com/watch?v=fhnizu1aa40 Elistia, SE, MM 1 Elistia, SE, MM 2 Isu-Isu

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegitan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci