BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibutuhkan untuk pengembangan bisnis agar lebih maju. Prinsip pelayanan merupakan
|
|
- Shinta Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pelayanan Di dalam menjalankan bisnis, ada dua prinsip yang harus dijalankan yaitu pelayanan terhadap konsumen dan komunikasi secara personal kepada konsumen. Pelayanan sangat dibutuhkan untuk pengembangan bisnis agar lebih maju. Prinsip pelayanan merupakan kondisi dimana penciptaan produk barang ataupun jasa yang dihasilkan harus berbeda dengan jenis usaha milik orang lain, sehingga perbedaan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik simpati konsumen. Bisnis yang tidak memiliki pelayanan maksimal terhadap konsumen ataupun hanya sekedar pelayanan biasa-biasa saja, lambat laun bisnis yang dijalankan tidak berkembang dan akhirnya bankrut. Untuk menjalankan prinsip-prinsip diatas, maka dibutuhkan beberapa strategi pelayanan. Strategi ini diperuntukkan agar sistem pelayanan bagi konsumen bersifat berkelanjutan bagi bisnis tersebut. Pelayanan yang dilakukan bukan hanya sekedar penyediaan barang dan jasa, melainkan bagaiman proses interaksi sosial yang terjadi. Interaksi yang ada akan menimbulkan hubungan sosial yang bisa bersifat baik maupun buruk bagi institusi tersebut. Kesemua proses diatas tidak lepas dari adanya proses komunikasi antara konsumen dan pebisnis. Ada empat asas kepuasan pelanggan yang harus diperhatikan oleh para pelaku usaha yaitu (Johns, 49: 2003): 1. Variabel yang berhubungan dengan produk atau jasa itu sendiri 2. Variabel yang berhubungan dengan penjualan dan promosi 3. Variabel yang berhubungan dengan paska penjualan 4. Variabel yang berhubungan dengan budaya organisasi 15
2 Bank BCA sebagai institusi perbankan juga harus memiliki beberapa strategi pelayanan terhadap nasabahnya. Strategi ini dilakukan agar nasabah yang datang ke bank merasa nyaman dan merasa dipedulikan. Penelitian ini ingin melihat strategi apa yang disusun untuk menarik nasabah baik itu beretnis Tionghoa maupun Etnis Pribumi. Keempat variabel diatas nantinya akan dilihat pada penelitian ini, apakah keempatnya ada dalam strategi pelayanan di Bank BCA atau ada stretegi lainnya. Di dalam buku BCA Learning Centre (2008), Bank BCA juga memiliki tata nilai yang menjadi pedoman bagi seluruh elemen di dalamnya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Adapun yang menjadi tata nilai tersebut adalah : 1. Fokus pada nasabah (Customer Focus) Maksud dari tata nilai pertama ini adalah memahami, mendalami, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara terbaik. Kepercayaan nasabah merupakan dasar utama dari bisnis perbankan menjadikan pilihan bank BCA harus mampu memahami dan mendalami segala bentuk kebutuhan dari nasabah. Interaksi dan komunikasi yang dibangun harus mampu mewujudkan rasa empati dan peduli kepada nasabah sehingga hubungan yang terjalin dengan nasabah bersifat jangka panjang. 2. Integritas (Integrity) Keselarasan antara ucapan dan tindakan adalah hal yang menjadi dasar dari kepercayaan yang ingin didapatkan. Integritas tidak dapat diciptakan dalam waktu singkat, maka dari itu harus dilakukan secara berulang-ulang sampai integritas itu dibentuk. Integritas yang kuat akan memelihara kepercayaan nasabah, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan Bank 16
3 BCA. Integritas yang dibangun dikembangkan dengan sikap jujur, tulus, dan lurus serta saling menghormati. 3. Kerja sama tim (Team work) Keberhasilan yang dicapai oleh Bank BCA hingga saat ini bukanlah dari hasil kerja individu melainkan karena adanya kerja sama dari seluruh elemen yang ada di Bank BCA. Komitmen, sinergi, dan peduli untuk mencapai tujuan bersama adalah kunci pokok dari kerja sama tim. 4. Berusaha mencapai yang terbaik (Continuous Pursuit of Excellence) Berusaha untuk mencapai yang terbaik bukan berarti segala sesuatunya harus sempurna, melainkan harus berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Mengkaji ualng sistem dan proses kerja yang digunakan untuk memperoleh cara yang paling tepat adalah hal yang dibutuhkan untuk mencapai yang terbaik. Dari tata nilai diatas, Bank BCA memiliki standar layanan sendiri yaitu : 1. Standar Sikap yaitu sikap teller, CSO, dan etika bertelepon. 2. Standar Penampilan yaitu busana, wajah, rambut, aksesoris, tangan dan kaki (BCA Learning Centre, 2013) 2.2 Hubungan Antar Kelompok Keragaman jenis etnis di dalam suatu negara memang menjadi kekayaan tersendiri bagi negara tersebut.setiap negara juga memiliki beragam jenis etnis yang mendiami negara tersebut.dengan adanya keragaman tersebut, masyarakat yang terbentuk juga memiliki kelompok-kelompok berdasarkan etnis tertentu yang menjelaskan identitas dari kelompok tersebut.berdasarkan identitas tadi, maka kelompok-kelompok masyarakat bisa 17
4 terbagi ke dalam kategori in-group dan out-group.in-group merupakan sekumpulan individu yang membentuk kelompok masyarakat yang memiliki rasa solidaritas tinggi terhadap kelompoknya dan akan sangat antipati dan lebih bersifat antagonisme terhadap out-groupnya. Dikarenakan adanya sifat antagonisme ini, tidak jarang terjadi konflik antar kelompok masyarakat. Sikap-sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok (Soekanto, 1990: 135) Dengan adanya berbagai etnis yang ada di Indonesia, mereka semua harus disatukan dalam naungan NKRI. Menurut Koentjaraningrat dalam Poerwanto (2006), akan dijumpai masalah-masalah dalam mempersatukan mereka yaitu : a). Mempersatukan aneka-warna suku-bangsa, (b) hubungan antar umat beragama, (c) hubungan mayoritas-minoritas dan (d) integrasi kebudayaan di Irian Jaya dengan kebudayaan Indonesia. Adanya keempat hambatan diatas, maka muncul prasangka dan stereotip antar etnis suku bangsa. Munculnya prasangka dan stereotip di masyarakat karena adanya interaksi yang terjadi antar etnis sehingga masing-masing etnis mampu menilai etnis lainnya dan hal ini terjadi secara alamiah. Prasangka dan stereotip yang berkembang di masyarakat tidak selalu bersifat negatif, tetapi lebih banyak ditemukan di masyarakat berbau negatif. Munculnya prasangka dan stereotip negatif di masyarakat, dinilai akan menghambat proses interaksi antar kelompok masyarakat, bahkan menghambat proses penyatuan masyarakat Indonesia yang multietnis. Prasangka dan stereotip berhubungan dengan outgroup dan in-group di masyarakat. Prasangka dan stereotip akan bersifat negatif ketika berada pada out-groupnya dan akan bersifat positif pada in-groupnya. Munculnya stereotip pada diri seseorang baik itu bersifat positif maupun negatif, sangat erat kaitannya dengan pengaruh latar belakang kelompok masyarakatnya. 18
5 Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat fakta-fakta sosial yang terjadi di dalam in-groupnya etnis Tionghoa terhadap out-gruopnya yaitu etnis pribumi yang terjadi pada nasabah dan karyawan di Bank BCA. Etnis pribumi yang dimaksud adalah etnis-etnis asli Indonesia seperti Melayu, Batak, Jawa, dan lain-lain. Peneliti berasumsi bahwa di Kota Medanmasyarakat yang beretnis Tionghoa memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap anggota kelompoknya.mereka membentuk kelompok in-groupnya yang bertujuan untuk membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi sesama etnis Tionghoa. Peneliti juga ingin melihat solidaritas yang terbentuk di dalam in-groupnya apakah mampu membantu beberapa kesulitan yang dihadapi oleh anggota kelompoknya. Out-groupnya dari etnis Tionghoa adalah etnis pribumi. Hubungan yang terjadi juga ingin dilihat dalam penelitian ini, apakah hubungan tersebut bersifat positif yang mampu membaurkan kelompokkelompok ini atau bersifat negatif yang justru malah mempertegas jarak diantara kedua kelompok ini. 2.3 Kepercayaan (trust) Trust adalah pengharapan yang muncul dalam komunitas yang berperilaku normal, jujur, dan kooperatif berdasarkan norma-norma yang dimiliki bersama, demi kepentingan anggota yang lain dari komunitas itu (Fukuyama, 2002: 36). Di dalam buku Fukuyama (2002), Qianhong Fu membagi tingkatan trust yaitu pada tingkatan individual, relasi sosial dan pada tingkatan sistem sosial. Pada tingkatan individual, trust merupakan kekayaan individu, merupakan kekayaan personal dan sekaligus sebagai karakteristik individu. Pada tingkatan hubungan sosial, trust merupakan atribut kolektif untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok. Sedangkan pada tingkatan sistem sosial trust merupakan nilai berkembang menurut sistem sosial yang ada. 19
6 Trust atau kepercayaan sangat dibutuhkan dalam setiap hubungan sosial yang terjadi antara masing-masing individu. Di dalam dunia usaha kepercayaan sangat dibutuhkan untuk mempererat hubungan bisnis yang akan ataupun sedang berjalan. Antara pedagang satu dengan pedagang lainnya akan menuntut kepercayaan dari lawan bisnisnya untuk memperlancar hubungan bisnis. Kepercayaan juga sering dijadikan alat atau indikator apakah relasi bisnis dari satu pedagang mampu dijadikan sebagai jaringan bisnis. Trust bukan hanya ditemukan pada bisnis kecil saja, melainkan sektor yang lebih luas lagi bisa ditemukan, misalnya saja dunia perbankan. Lembaga perbankan sendiri bisa dikategorikan sebagai institusi yang membutuhkan kepercayaan yang tinggi. Masyarakat yang memiliki kepercayaan tinggi yang mau menggunakan jasa perbankan untuk menitipkan aset kekayaannya. Bank BCA merupakan institusi perbankan yang mayoritas nasabahnya beretnis Tionghoa. Mereka sendiri memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Bank BCA untuk digunakan jasanya. Asumsi awal adalah kepercayaan besar itu bisa muncul karena adanya keterikatan emosional etnis Tionghoa dalam Bank BCA sendiri yang mayoritas karyawannya juga beretnis Tionghoa. Berdasarkan asumsi inilah peneliti ingin melihat apakah kepercayaan yang terjalin antara nasabah dengan bank dikarenakan hubungan tersebut, mengingat bahwa etnis Tionghoa memiliki solidaritas tinggi terhadap in-groupnya. Dari penjelasan diatas, semakin menguatkan kalau persaingan untuk mendapatkan nasabah sangat ketat. Dunia perbankan terus mengalami kemajuan pesat semenjak dikeluarkannya kebijakan yang dikenal dengan paket Oktober Kebijakan ini memungkinkan bagi bank-bank swasta dan bank perkreditan rakyat untuk mendirikan cabang-cang baru serta di beri kemudahan terhadap pembukaan kantor baru. Munculnya kebijakan ini akan semakin mendorong masing-masing perbankan untuk meningkatkan 20
7 kualitas pelayanannya sehingga nasabah percaya terhadap bank yang dipilihnya (Simamora, 2007: 1 ). Kualitas pelayanan nasabah sangat mempengeruhi kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut. Ketika nasabah mendapatkan pelayanan yang baik, maka citra positif akan melekat kepada bank tersebut. Begitu juga sebaliknya, ketika nasabah tidak mendapatkan pelayanan yang buruk, maka nasabah akan melabelkan bank tersebut tidak mampu memberikan pelayan terbaik bagi nasabahnya.sebagai contoh, ketika nasabah bertransaksi dan mendapatkan pelayanan yang baik, maka bank tersebut sudah menumbuhkan kepercayaan kepada nasabah untuk tetap loyal terhadap penggunaan jasa transaksi tersebut, sebaliknya nasabah yang tidak puas terhadap pelayanan bank tersebut akan pergi meninggalkannya dan aka mencari bank lain yang memiliki kualitas pelayanan bagus (Simamora, 2007: 2). Selain itu, untuk menumbuhkan kepercayaan nasabah terhadap suatu bank maka tidak hanya kualitas pelayanan yang hrus ditingkatkan. Nilai pelanggan menjadi hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menumbuhkan kepercayaan nasabah. Fokus pada pelanggan menjadi keharusan bagi perusahaan untuk memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan sehingga berpengaruh terhadap perkembangan dari perusahaan (Simamora, 2007: 20). Menurut Monroe (2002: 46), nilai bagi nasabah (Customer Value) sebagai trade off antara persepsi nasabah terhadap kualitas, manfaat produk dan pengorbanan yang dilakukan lewat pengorbanan yang dibayar (Hidayat, 2009: 59). Nilai bagi nasabah ini merupakan cerminan bagi perusahaan terhadap apa yang sudah diberikan kepada nasabah. Sebuah produk yang memiliki kualitas pelayanan tinggi di mata nasabah, apabila perusahaan mampu memberikan kualitas dan manfaat yang bagus terhadap pelanggan. Kedepannya ketika 21
8 perusahaan menjalankan konsep nilai pelanggan, maka akan memberikan dampak yang bersifaat jangka pendek maupun jangka panjang. 2.4 Lembaga Keuangan Pada umumnya masyarakat hanya mendefenisikan lembaga sebagai wadahnya masyarakat untuk berkelompok secara terorganisir. Robert Mac Iver dan Charles H. Page mendefenisikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakannya asosiasi (Soekanto, 1990: 218). Manusia yang hidup berkelompok pasti memiliki kelembagaan sendiri baik itu di lingkup keluarga maupun di masyarakat. Keteraturan menjadi elemen penting bagi kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat walaupun beberapa konflik kecil bahkan besar bisa saja terjadi. Penelitian ini membahas lembaga keuangan khususnya bank dan hubungannya dengan masyarakat. Secara umum, lembaga keuangan didefinisikan sebagai perusahaan atau kelembagaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana, atau kedua-duanya. Khususnya yang dibahas pada disini adalah lembaga keuangan bank. Menurut UU RI Nomor 11 Tahun 1998 mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kebijakan ini menegaskan bahwa selain menyediakan produk jasa perbankan berupa simpanan dan pinjaman, bank juga diperbolehkan merancang produkproduk jasa lainnya yang berhubungan dengan tujuan bank tersebut selama kegiatan tersebut tidak menyimpang dari kebijakan yang ada. 22
9 Menurut Howard D Crosse dan George J. Hemple dalam Vietzhal Rivai Andria Permata Veitzhal dan Ferry N. Idroes mengartikan bank sebagai suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik. Disini dejelaskan bahwa ada dua fungsi bank yaitu bank melayani kepentingan orang banyak melalui simpanan dan pinjaman, kemudian bank mencari keuntungan atas perusahaan yang dimiliki (Nazrian, 2012). Lembaga keuangan khususnya bank tidak terlepas dari kegiatan untuk mendapatkan keuntungan seperti yang dijelaskan diatas. Bank merupakan perusahaan jasa yang mengedepankan pelayanan terhadap penggunanya yang disebut sebagai nasabah. Bank akan terus meningkatkan pelayanannya terhadap nasabah demi mendapatkan kepuasan pelanggan yang ujung-ujungnya juga berorientasi kepada keuntungan. 2.5 Etnis Tionghoa di Indonesia Pada dasarnya penduduk Indonesia adalah orang-orang pribumi yang terdiri dari beberapa etnis. Selain etnis-etnis pribumi yang mendiami kepulaun Indonesia, ada beberap etnis non pribumi yang mediami Indonesia yaitu etnis Tionghoa. Sebagaimana diketahui bahwa bukan hanya etnis Tionghoa saja yang menjadi etnis non pribumi yang mendiami Indonesia, seperti Arab, India, Amerika Latin, dan lain-lain. Walaupun mereka bukan asli keturunan Indonesia tetapi mereka tetap menjadi warga negara Indonesia yang sah dimata hukum, mendapat persamaan hak seperti warga-warga lain yang hidup di Indonesia. Keberadaan etnis Tionghoa di Indonesia merupakan etnis minoritas terhadap etnisetnis pribumi lainnya. Etnis Tionghoa sendiri masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan yang kemudian menetap di Indonesia. Menetapnya mereka maka proses 23
10 asimilasi diantara dua kebudayaan terjadi. Ada dua pelabelan terhadap orang-orang etnis Tionghoa yaitu etnis Tionghoa peranakan dan totok. Etnis Tionghoa peranakan adalah mereka yang beberapa generasi telah hidup di Indonesia sehingga proses asimilasi yang terjadi sudah hampir kompleks. Mereka ini biasanya sudah berbaur dengan cepat dengan masyarakat pribumi. Misalnya etnis Tionghoa di Jawa Tengah, mereka sudah menggunakan bahasa Indonesia dengan aksen jawa bahkan mereka jarang memakai bahasa mereka sendiri. Etnis Tionghoa totok atau sing-kehsendiri adalah mereka yang belum lama tinggal di Indonesia dan biasanya mereka ini pendatang baru yang sejak lahir dari Tiongkok (Liem, 2000: 4).Kebudayaan mereka juga masih berorientasi Tiongkok dan belum terlalu beradaptasi dengan etnis pribumi. Bahasa yang mereka gunakan di dalam berkomunikasi sehari-hari adalah Hokkian atau Fukkien. Dialek ini yang masih melekat dan digunakan sehari-hari oleh etnis Tionghoa disamping bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi utama. Di lain sisi ada jenis struktural lainnya yang mampu menjelaskan identitias dari suatu kelompok masyarakat yaitu agama. Di dalam etnis Tionghoa terdapat tiga jenis agama tradisional yang disebut Sam Kao (Taoisme, Konfusianisme, dan Budhisme). Derasnya arus modernisasi tidak memungkinkan bahwa agama tradisional ini semakin tereduksi dan mulai ditinggalkan. Dengan demikian, untuk kasusnya di Indonesia banyak etnis Tionghoa yang beralih ke agama Islam sebagai agama mereka. Di lain sisi mereka juga memeluk agama Kristen khususnya Katolik yang secara hipotetis lebih cenderung dan toleran terhadap ajaran-ajaran tradisional (seperti ajaran Sam Kao). Berdasarkan hasil penelitian dari Mely G. Tan bahwa di tahun 1960-an, etnis Tionghoa khususnya kaum peranakan, mulai menjauhkan diri dari keluarga besar yang tertutup dan membentuk keluarga inti yang kecil (Liem, 2000: 11). Dengan demikian, 24
11 struktur keluarga etnis Tionghoa berubah dan lambat laun akan meninggalkan struktur keluarga khas etnis Tionghoa seperti nilai-nilai keluarga tradisional. Sesuai perkembangan zaman, pada dasarnya hubungan antara etnis Tionghoa dengan etnis pribumi di Indonesia kurang harmonis. Hal ini bisa terjadi karena adanya stereotip (prasangka) yang beredar di antara kedua kelompok masyarakat ini, baik itu yang ditujukan ke etnis Tionghoa dan begitu juga sebaliknya. Stereotip biasa berkembang atas dasar kejadian-kejadian sebelumnya yang menjadi panduan mereka untuk menentukan kehidupan kedepannya. Setiap kelompok punya pandangan terhadap kelompok lainnya dan stereotip juga dimiliki oleh masing-masing kelompok terhadap kelompok lainnya. Biasanya yang sering terjadi di lapangan adalah stereotip etnis pribumi terhadap etnis Tionghoa dikarenakan perbedaan persaingan sumber-sumber ekonomi juga gaya hidup yang mencolok. Keberadaan mereka yang semakin menonjol dalam pengelolaan sumber-sumber ekonomi menjadikan prasangka orang-orang pribumi selalu negatif. Mereka beranggapan kalau etnis Tionghoa melakukan itu semua dengan cara yang tidak jujur dan menempuh segala cara untuk mendapatkannya sehingga timbullah tuduhan-tuduhan seperti sombong, hidup secara eksklusif, tinggal di pusat kota dan selalu mengasingkan diri dari orang-orang pribumi. 25
BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlangsungnya krisis nilai tukar pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti krisis ekonomi, sampai akhir tahun 1999 perbankan masih terpuruk. Posisi keuangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era pembangunan dewasa ini menunjukkan perkembangan yang berarti terutama di bidang perekonomian dimana terdapat keterlibatan antara berbagai pihak dalam upaya
Lebih terperinciSTRATEGI PELAYANAN PERBANKAN TERHADAP NASABAH PRIBUMI DAN NON PRIBUMI (ETNIS TIONGHOA) SKRIPSI
STRATEGI PELAYANAN PERBANKAN TERHADAP NASABAH PRIBUMI DAN NON PRIBUMI (ETNIS TIONGHOA) (Studi Kasus di Bank BCA Cabang Katamso) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Modal sosial Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang dikembangkan oleh ahli-ahli sosial untuk memperkaya pemahaman kita tentang masyarakat dan komunitas.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Modal Sosial Konsep modal sosial menawarkan betapa pentingnya suatu hubungan. Dengan membagun suatu hubungan satu sama lain, dan memeliharanya agar terjalin terus, setiap individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara umum bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan yang ingin berkembang dan meningkatkan keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk penyempurnaan kebijakan mengikuti perubahan undang undang yang berlaku. Salah satu implementasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat ini menyebabkan ketatnya persaingan yang terjadi pada semua elemen, tidak terkecuali antar institusi penyedia produk. Persaingan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kinerja Pelayanan Frontliner Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan-perusahaan dalam masa sekarang ini menghadapi siklus terberat yang pernah mereka hadapi. Selain kondisi krisis keuangan global yang melanda dunia yang membuat
Lebih terperinciBAB 5 RINGKASAN. Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beragam etnis
BAB 5 RINGKASAN Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beragam etnis atau suku bangsa tinggal di dalamnya. Salah satu etnis yang paling menonjol perannya dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Bank adalah badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita yang memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penunjang kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat dikarenakan perbankan merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan yang berperan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada sektor perbankan saat ini sangatlah pesat di Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di Indonesia setiap tahunnya. Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan suatu
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Perkembangan dunia perbankan saat ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bank
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu budaya yang melekat pada diri seseorang karena telah diperkenalkan sejak lahir. Dengan kata lain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah remaja. Remaja memiliki karakteristik tersendiri yang unik, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pertumbuhan jasa di dunia sangatlah berpengaruh pada perkembangan dunia bisnis dimasa sekarang ini. Salah satunya dalam perusahaan jasa keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran yang strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional, mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup didalamnya adalah. peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup didalamnya adalah pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan telah menjelma sebagai badan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Perbankan telah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempermudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini membuat konsumen memiliki peluang yang luas untuk mendapatkan produk atau jasa dengan sederet pilihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi seperti sekarang ini menjadi sangat ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan teknologi, mengakibatkan perubahan yang luar biasa yang ditandai revolusi teknologi informasi dan komunikasi pada kehidupan masyarakat.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel
1 PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel Abstrak Setiap etnik atau ras cenderung memunyai semangat dan ideologi yang etnosentris,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Customer loyalty atau loyalitas konsumen adalah hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Konsumen yang loyal akan selalu membeli dan menggunakan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan global tak hanya berdampak pada sektor riil, tapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global tak hanya berdampak pada sektor riil, tapi juga sangat memukul sektor finansial. Bahkan angka kerugian di sektor finansial dilaporkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan latar belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam ciri-ciri fisik,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan - permasalahan atau prosedur - prosedur yang
BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan - permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perekonomian dunia terus berubah seiring perkembangan zaman, kemajuan terjadi disemua sektor baik industri, jasa maupun perbankan. Hal ini juga terjadi di
Lebih terperinciRACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR APLIKASI DIMENSI SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DALAM MENGUKUR TINGKAT KINERJA (PERFORMANCE) PADA LAYANAN BANK (Studi kasus di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Sukoharjo) Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jasa pelayanan lembaga keuangan bank dan non bank pada umumnya dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (2002 : 115) mengemukakan beberapa persyaratan sebuah kelompok sosial.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kelompok Sosial Kelompok sosial merupakan gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Soekanto (2002 :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di mana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya era globalisasi dan perdagangan bebas, sektor perekonomian sangat memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Di mana sektor perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki ciri khas dengan berbagai macam bentuk keberagaman. Keberagaman tersebut terlihat dari adanya perbedaan budaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan terhadap nasabah adalah suatu hal yang mutlak untuk dikedepankan. Karena hal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan. Konsumen saat ini adalah value maximizer, yang berusaha memaksimalkan nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan pada saat ini terasa lebih maju dan bersaing dibandingkan dengan jaman-jaman dahulu. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya bank-bank yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar dikarenakan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini, pasar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab V membahas tentang simpulan dan saran. Mengacu pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat dirumuskan beberapa simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu terus berkembang demi mempertahankan kelangsungan hidup.salah satu hal penting yang perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undangundang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini lingkungan bisnis dalam segala bidang usaha mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan meningkatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB 7 PENUTUP. membangun hubungan kekeluargaan yang harmonis. Nasabah merasa berada
BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan Keunggulan daya saing perusahaan untuk memenangkan persaingan di era keterbukaan saat ini dapat dilakukan dengan membangun ikatan hubungan yang kuat dengan pelanggan dan menumbuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang industri, perdagangan maupun jasa, terlebih pada perusahaan perbankan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berdampak pada persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami kemajuan secara signifikan di Indonesia, sehingga terjadi persaingan yang kompetitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tenaga kerja atau karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan. Secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang telah memiliki beberapa Undang-undang yang mengatur tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan pada tiap negara Indonesia, yang telah memiliki beberapa Undang-undang yang mengatur tentang perbankan, diantaranya yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan industri perbankan saat ini sedang dalam masa kelesuan. Sektor riil kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha yang ketat dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai mengubah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dari sekian banyak negara di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam memengaruhi pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan waktu, kepadatan penduduk di Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga semakin meningkat. Sedangkan perekonomian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. AKULTURASI 1. Defenisi Akulturasi Akulturasi berbeda dengan enkulturasi, dimana akulturasi merupakan suatu proses yang dijalani individu sebagai respon terhadap perubahan konteks
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Dampak dari kemajuan teknologi dan industri dewasa ini adalah
BAB 1 PENDAHULUAN BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dampak dari kemajuan teknologi dan industri dewasa ini adalah perubahan-perubahan yang besar dan sangat cepat dalam banyak bidang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga keuangan. Lembaga keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk meningkatkan kualitas layanan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI A. Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Keunggulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor jasa belakang ini mengalami perkembangan yang cukup pesat belakang ini dibandingkan sebelumnya. Hal ini terlihat dari kontribusi terhadap perekonomian dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha beberapa tahun belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini terus berlomba mengerahkan segala
Lebih terperinciMATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Bentuk dan Fungsi Lembaga Sosial Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan sangat menentukan kemajuan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang tingkat perekonomiannya sedang berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan perbankan yang didirikan, baik itu bank BUMN maupun
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Sarasehan Nasional Pendidikan Budaya Politik Nasional Berlandaskan Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Era globalisasi sekarang ini antara lain ditandai dengan tidak adanya halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan dituntut untuk sensitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha pada sektor jasa saat ini telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk
Lebih terperinci