PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS V SD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS V SD"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS V SD Ida Ayu Putu Candrika Riantari 1, I G. A. Agung Sri Asri 2, Ni Nyoman Ganing 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia idaayucandrikariantari@gmail.com 1, xgungasrix@gmail.com 2, Nyomanganing@gmail.com 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model discovery learning berbantuan media lingkungan dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas V SD Negeri Gugus II Teuku Umar Kecamatan Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 pada tema 9 Lingkungan Sahabat Kita. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian rancangan kelompok Nonekuivalen.Pupolasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V. Sampel penelitian diperoleh dengan cara random sampling dan diperoleh Kelas V SD Negeri 13 Dauh Puri sebagai kelompok eksperimen dan Kelas V SD Negeri 10 Dauh Puri sebagai kelompok kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode tes. Data yang dikumpulkan adalah data kompetensi pengetahuan IPA dan dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok eksperimen yaitu 82,08 dan rata-rata penguasaan kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok kontrol yaitu 71,80. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t, diperoleh t hitung yaitu 4,60. t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = 96 diperoleh t tabel 2,00. Berdasarkan kriteria pengujian, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 4,60> 2,00, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model discovery learning berbantuan media lingkungan dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci: model discovery learning, media lingkungan, kompetensi pengetahuan IPA Abstract This study aims to determine the difference between science knowledge competence between groups of students who that is taugh using discovery learning model assisted environmental media and groups of students who were taught by conventional learning in class V SD Negeri Gugus II Teuku Umar West Denpasar District Lesson Year 2016/2017 on theme 9 The Environment of Our Friends. This research is a quasi-experimental research with nonequivalent control group design. Pupolasi in this study were all students of class V. The sample was obtained by random sampling and obtained Class V SD Negeri 13 Dauh Puri as experimental group and Class V SD Negeri 10 Dauh Puri as a control group. The method used in this study using the test method. The data collected is data of science knowledge competence and analyzed by t test. The results obtained showed that the average knowledge competence of science in the experimental group is and the average mastery of science knowledge competence in the control group is The analysis used to test the hypothesis in this study is t test, obtained t arithmetic that is

2 T arithmetic compared with t table at 5% significance level and dk = 96 obtained t table Based on the test criteria, obtained t count> t table that is 4.60> 2.00, then Ho is rejected and Ha accepted. So it can be concluded that there is a significant difference science knowledge competence between groups of students who that is taugh using discovery learning model assisted environmental media and groups of students who that is taugh using conventional learning. Keywords: discovery learning model, environmental media, science knowledge competence PENDAHULUAN Proses pendidikan dapat dilihat dari berbagai kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran secara formal dilaksanakan di sekolah yang berpedoman pada kurikulum. Kegiatan pembelajaran baik di dalam ataupun di luar sekolah berpedoman pada kurikulum. Menurut Malik (2012:16) kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada lampiran Permendikbud No. 57 tahun 2014 dijelaskan dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Jadi, kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran mengenai cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran agar siswa memperoleh sejumlah pengetahuan. Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Saat ini kurikulum yang berlaku di Indonesia adalah kurikulum Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 berorientasi pada pendekatan saintifik yang dikemas dalam suatu tema. Pendekatan saintifik memiliki lima pengalaman belajar yang tercantum dalam Lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, yaitu :1) mengamati; 2) menanya; 3) mencoba/ mengumpulkan informasi; 4) menalar/ mengasosiasi; 5) membentuk jejaring (melakukan komunikasi). Keberadaan pendekatan saitifik dalam kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013 dapat dikombinasikan dangan model ataupun metode yang disesuaikan karakteristik dan kebutuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pada tema yang dibelajarkan terdapat beberapa muatan materi pembelajaran, salah satumya yaitu IPA. Menurut Usman (2016:2) IPA merupakan pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Mata pelajaran IPA bertujuan untuk mengembangkan pemahaman pengetahuan dan mengembangkan rasa ingin tahu, konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kesadaran untuk berperan serta menghargai alam dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Sulistyowati dan Wisudawati (2015:22) menyatakan bahwa, IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian, dan hubungan sebab akibat. Selanjutnya Susanto (2015:167) menyatakan bahwa, Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Sehingga dapat dirangkum bahwa IPA adalah suatu 2

3 ilmu yang dipelajari manusia sebagai usaha dalam memahami alam semesta seperti fenomena alam yang faktual melalui pengamatan hingga mendapatkan suatu kesimpulan. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian siswa. Model Pembelajaran Discovery Learning akan membuat pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan bermakna karena siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui berbagai kegiatan sehingga pengetahuan yang didapat oleh siswa tidak akan bersifat hapalan sementara. Hal ini akan membuat pengetahuan yang diterima tidak cepat dilupakan oleh siswa sehingga hasil belajar menjadi optimal. Menurut Cahyo (2013:100) Model Discovery Learning adalah model mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan sendiri. Selanjutnya, Widiasworo (2017:161) memaparkan Model Discovery Learning adalah model pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk menemukan sendiri konsep pengetahuannya. Model discovery learning menekankan pentingnya pemahaman struktur, atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu melalui keterlibatan siswa secara aktif di dalam pembelajaran (Kadri dan Meika, 2015).Media lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. ( Husamah, 2013 : 2). Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang memegang peranan sangat penting sebab pada dasarnya proses pembelajaran berlangsung selalu terkait dengan lingkungan (Aryani, 2013). Model Discovery Learning dipadukan dengan media lingkungan akan membuat siswa lebih aktif dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Hal itu karena Model Discovery Learning berbantuan media lingkungan menekankan kepada siswa untuk menggali pengetahuannya sendiri dengan memberi permasalahan nyata yang dirancang oleh guru sehingga siswa memiliki pengalaman langsung dalam memecahkan permasalahannya. Penelitian yang dilakukan oleh Putrayasa (2014) dan Rudyanto (2014) merupakan penelitian yang menjelaskan penggunaan Model Discovery Learning dalam kegiatan pembelajaran memberikan pengaruh positif. Pengaruh positif terlihat pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan Model Discovery Learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model ini. Berdasarkan teori Model Discovery Learning dengan penelitian yang relevan,maka dirancang pelaksanaan kegiatan penelitian eksperimen dengan judul : Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan Media Lingkungan Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA Siswa Kelas V SD Gugus II Teuku Umar Denpasar Tahun Pelajaran 2016/2017. METODE Penelitian ini bertempat di kelas V SD Negeri Gugus II Teuku Umar Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017 pada tema 9. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu rancangan eksperimen semu. Bentuk rancangan eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan kelompok Nonekuivalen. Pretest diberikan kepada sampel penelitian untuk penyetaraan. Setelah disetarakan, kelompok eksperimen diberikan perlakuan. Sedangkan kelompok kontrol dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pada akhir penelitian kedua kelompok diberikan posttest. Rancangan penelitian ini hanya memperhitungkan skor post test saja yang dilakukan pada akhir penelitian atau dengan kata lain tanpa memperhitungkan skor pre test. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap persiapan eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap akhir eksperimen. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan persiapan eksperimen ini, yakni: (a)untuk langkah pertama yang dilakukan adalah 3

4 wawancara dengan kepala Gugus II Teuku Umar dan beberapa wali kelas V di masingmasing SD di Gugus II Teuku Umar Denpasar Barat untuk mengetahui ada atau tidaknya kelas unggulan di SD yang ada di Gugus II Teuku Umar Denpasar Barat, (b) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) beserta LKS untuk pembelajaran IPA yang berkaitan dengan lingkungan yang digunakan untuk membelajarkan kelas eksperimen, (c) Mengkonsultasikan instrumen penelitian pretest dan posttest bersama wali kelas dan dosen pembimbing, (d) Mengkonsultasikan RPP, LKS dan media pembelajaran bersama wali kelas dan dosen pembimbing, (e) Mengadakan uji coba instrumen penelitian soal posttest, (f) Memberikan pretest kepada seluruh populasi untuk membuktikan kesetaraan kelompok, (g) Untuk Kesetaraan Kelompok menganalisis data pretest seluruh populasi dengan teknik uji t, (h) Melakukan pengundian untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Saat pelaksanaan eksperimen langkah-langkah kegiatan yang dilakukan yakni: (a) Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen berupa model discovery learning berbantuan media lingkungan, (b) Memberikan perlakuan pada kelas kontrol berupa pendekatan saintifik, (c) Perlakuan diberikan sebanyak 6 kali di kelas eksperimen dan 6 kali juga di kelas kontrol. Jumlah perlakuan yang diberikan telah disesuaikan dengan jam pelajaran terkait materi dalam penelitian ini yang telah diatur dalam kurikulum dan silabus, (d) Memberikan posttest pada akhir eksperimen, baik untuk kelompok eksperimen maupun kontrol. Pada tahap akhir eksperimen, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan posttest pada akhir penelitian untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Populasi adalah keseluruhan kelompok atau objek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di tarik kesimpulannya. Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 6 kelas yang ada di SD Gugus II Teuku Umar yang berjumlah 256 orang siswa. Sampel adalah bagian dari populasi terpilih yang dapat dijadikan subjek atau objek penelitian. Kegunaan sampel dimaksudkan bila terdapat populasi yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Kesimpulan yang dipelajari pada sampel dapat diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling dengan mengacak kelas-kelas yang sudah terbentuk sebelumnya karena peneliti tidak bisa melakukan pengacakan individu. Cara yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu memberikan nomor urut pada setiap sekolah dasar yang ada di Gugus II Teuku Umar kemudian dilakukan randomisasi dengan cara mengundi kelas yang ada. Berdasarkan hasil random, didapatkan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas V SD 13 Dauh Puri berjumlah 48 siswa dan SD 10 Dauh Puri berjumlah 50 siswa. Dua kelas yang terpilih sebagai sampel dari hasil random selanjutnya diberikan pretest untuk penyetaraan. Data dari hasil pretest dianalisis menggunakan uji-t. Data hasil pretest diuji prasyarat terlebih dahulu yaitu normalitas dan homogenitas, sebelum uji kesetaraan menggunakan uji-t. Uji prasyarat analisis yang dilakukan pertama yaitu uji normalitas data pretest sampel penelitian dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat pada taraf signifikansi 5% dengan dk n-1. Berdasarkan hasil uji normalitas data, kedua sampel penelitian memperoleh harga ᵡ2hitung<harga ᵡ2tabel, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Sebaran data sampel penelitian yang telah dinyatakan berdistribusi normal, dilanjutkan dengan pengujian homogenitas menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang n-1 dan dk penyebut n-1. Berdasarkan hasil uji homogenitas varian data, diperoleh harga F hitung<harga F tabel, maka data dinyatakan homogen. Data nilai pretest kedua kelompok yang telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan penyetaraan sampel menggunakan uji-t. 4

5 Kesetaraan sampel diuji dengan rumus uji-t yakni bentuk polled varian karena jumlah n 1 n 2. Harga t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = n 1+n 2 2. Jika nilai t hitung t tabel, maka kedua kelompok dinyatakan setara. Berdasarkan hasil analisis uji-t, diperoleh harga t hitung<harga t tabel maka kedua kelompok dinyatakan setara. Setelah sampel dinyatakan setara, maka dilanjutkan dengan melakukan pengundian kedua untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pengundian diperoleh kelas V SD Negeri 13 Dauh Puri sebagai kelompok eksperimen dan kelas V SD Negeri 10 Dauh Puri sebagai kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data penguasaan kompetensi pengetahuan IPA. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode tes. Metode tes merupakan cara dalam memperoleh data dengan memberikan suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seorang atau kelompok orang yang dites dan menghasilkan data berupa skor (Agung, 2014:92). Jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes objektif. Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pilihan ganda biasa dengan 4 pilihan jawaban (a, b, c, d) sejumlah 40 butir yang diuji coba terlebih dahulu pada kelas yang lebih tinggi dari kelas yang diteliti yaitu diuji coba pada kelas VI. Pemeriksaan hasil tes siswa dilakukan berdasarkan kunci jawaban yang benar. Skor 0 diberikan untuk siswa yang menjawab salah dan skor 1 untuk siswa yang menjawab benar pada setiap butir tes. Jadi skor setiap jawaban dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi skor variabel penguasaan kompetensi pengetahuan IPA. Penilaian pada hasil tes menggunakan skala merupakan skor minimal dan 100 merupakan skor maksimal tes penguasaan kompetensi pengetahuan IPA. Instrumen tersebut terlebih dahulu diuji validitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitasnya. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Suharsimi, 2015: 82). Pengujian validitas isi dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya suatu tes hasil belajar dari segi isinya. Validitas isi dilakukan dengan cara menyesuaikan item tes dengan materi kurikulum atau materi buku pelajaran. Validitas isi dari tes kompetensi pengetahuan IPA ditempuh dengan cara menyusun soal berdasarkan kisi kisi yang materinya diambil dari kurikulum maupun buku ajaran. Validitas isi yang dimaksud adalah ketepatan kompetensi dasar, indikator, dan butir tes dalam mengukur aspek perilaku yang ingin dicapai dari tes. Kisi-kisi instrumen yang telah disusun tersebut kemudian ditelaah oleh expert judges atau pakar yang ahli. Validitas butir tes penguasaan kompetensi pengetahuan IPA dalam bentuk tes objektif dihitung dengan rumus koefisien korelasi biserial. Soal yang tidak valid kemudian didrop (tidak digunakan). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Suharsimi, 2015:100). Sehingga reliabilitas berhubungan dengan ketetapan suatu tes. Uji reliabilitas hanya dilakukan terhadap butir tes yang valid saja. Sehingga uji reliabilitas dapat dilakukan setelah melalui uji validitas. Uji reliabilitas tes yang bersifat dikotomi (objektif) dan heterogen ditentukan dengan rumus Kuder Richardson (KR-20) Daya beda adalah kemampuan suatu butir tes untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah (Suharsimi, 2015). didrop (tidak digunakan). Tingkat kesukaran suatu soal perlu diuji untuk mengetahui soal yang dibuat termasuk kategori mudah, sedang, atau sukar. Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran, diperoleh 6 soal dengan kategori mudah, 9 soal dengan kategori sedang, dan 5 soal dengan kategori sukar. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif dari hasil penelitian ini berguna untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran data yang diperoleh. Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, menguji hipotesis, dan hasilnya dapat digeneralisasikan untuk populasi (Sugiyono, 5

6 2016). Uji prasyarat analisis dilakukan terlebih dahulu, sebelum uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah uji hipotesis dengan statistik parametrik bisa dilakukan atau tidak. Uji normalitas sebaran data dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat. Harga Chi Kuadrat hitung kemudian dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1. Kriteria pengujian adalah jika harga ᵡ2hitung harga ᵡ2tabel, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan jika harga ᵡ2hitung harga ᵡ2tabel, maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis benar benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan individu dalam kelompok. Uji homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji F. Harga F hitung kemudian dibandingkan dengan harga F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n-1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n-1. Kriteria pengujian, jika harga F hitung harga F tabel maka varian data kedua kelompok dinyatakan homogen. Sedangkan jika harga F hitung harga F tabel maka varian data kedua kelompok dinyatakan tidak homogen. Jika data yang diperoleh sudah memenuhi persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas maka analisis yang digunakan adalah statistik parametrik. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji-t). Uji hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus polled varians digunakan karena jumlah anggota sampel sama n1 n2 dan varians homogen. Harga t hitung kemudian dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk=n 1+n 2-2. Kriteria pengujian, jika harga t hitung harga t tabel, maka H o diterima, dan jika harga t hitung>harga t tabel maka H o ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis statistik deskriptif penguasaan kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Deskriptif Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Mean 82,08 71,80 Standar Deviasi 10,04 11,99 Varian 100,88 143,949 Berdasarkan perhitungan analisis data hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen yakni siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan media lingkungan memiliki nilai mean lebih tinggi daripada kelompok kontrol yakni siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional yaitu X = 82,08 > X = 71,80. Hasil uji normalitas data kelompok eksperimen eksperimen diperoleh ᵡ2hitung=4,32<ᵡ2tabel=11,07, maka data penguasaan kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data kelompok kontrol diperoleh ᵡ2hitung=5,01<ᵡ2tabel=11,070, maka data penguasaan kompetensi pengetahuan IPA kelompok kontrol dinyatakan berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 1,42 sedangkan F tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk (49,47) adalah 1,61. Ini berarti F hitung = 1,42<1,61 maka H o diterima (gagal ditolak) berarti tidak terdapat perbedaan varians masing masing kelas atau harga varians adalah homogen. Berdasarkan hasil uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas varians, disimpulkan bahwa 6

7 data kedua kelompok sampel ialah berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan demikian, uji hipotesis menggunakan uji-t dapat dilakukan. Rumus uji-t bentuk polled varian pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n 1+n 2-2. Kriteria pengujian yaitu jika harga t hitung harga t tabel, maka H o diterima, dan jika harga t hitung harga t tabel maka H o ditolak. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa kelas V di Gugus II Teuku Umar Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 yang mengikuti pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada tema Lingkungan Sahabat Kita. Rekapitulasi hasil analisis uji-t data kompetensi pengetahuan IPA dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji-t Data Kompetensi Pengetahuan IPA Sampel Penelitian n Dk X s 2 t hitung t tabel Keterangan Kelompok Eksperimen 48 82,08 143, ,60 2,000 H o ditolak Kelompok Kontrol 50 71,08 100,88 Berdasarkan uji hipotesis diperoleh t hitnung = 4,60 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 96 diperoleh nilai t tabel= 2,00 sehingga t hitnung = 4,60> t tabel = 2,00. Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa kelas V di SD Negeri Gugus II Teuku Umar Kecamatan Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 yang mengikuti pembelajaran yang menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada tema Lingkungan Sahabat Kita. Perolehan hasil perhitungan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai rerata siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan ( X = 82,08) dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ( X = 71,80) memiliki perbedaan sebesar 10,28. Dengan demikian, terdapat pengaruh penguasaan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa kelas V di SD Negeri Gugus II Teuku Umar Kecamaran Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada tema Lingkungan Sahabat Kita. Berdasarkan hasil temuan tersebut, dapat dinyatakan kedua kelompok sampel penelitian yang memiliki kemampuan setara, setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan dan mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh hasil penguasaan kompetensi pengetahuan yang berbeda. Hal ini dapat dilihat juga dari X siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan lebih tinggi dibandingkan dengan X siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, dalam hal ini adalah pembelajaran yang hanya menggunakan pendekatan saintifik. Perbedaan hasil penguasaan kompetensi pengetahuan dengan perolehan nilai rerata yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol disebabkan oleh perlakuan berupa model discovery learning berbantuan media lingkungan dalam muatan materi IPA diberikan pada kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen, kegiatan pembelajaran dalam muatan materi IPA menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini disebabkan oleh model discovery learning berbantuan media lingkungan merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar secara aktif untuk membangun konsep dan prinsip- 7

8 prinsip IPA. Kegiatan Discovery Learning melalui kegiatan eksperimen yang dilaksanakan pada alam nyata dapat menambah pengetahuan dan keterampilan peserta didik secara simultan dalam pembelajaran. Berbeda pada kelompok kontrol, kegiatan pembelajaran konvensional yang hanya menggunkaan pendekatan saintifik berjalan kurang optimal. Hal ini disebabkan masih siswa yang kurang mampu mengaitkan antar materi pada muatan materi IPA dan kesulitan mengikuti setiap langkah pembelajaran yang perlu diberikan bimbingan lebih khusus. Pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan pada muatan materi IPA memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk mengonstruksikan pengetahuannya melalui berbagai kegiatan bermakna dan teratur yang tentunya menggembirakan bagi siswa pada setiap langkah pembelajarannya. Dengan demikian, perbedaan hasil kompetensi pengetahuan IPA dapat terlihat dari langkah pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut, hasil analisis uji hipotesis, dan nilai rerata kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hasil temuan pada penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya yang relevan dan memperkuat hasil penelitian yang diperoleh, hal tersebut didukung oleh penelitian yang relevan, yakni penelitian yang dilakukan oleh : I Made Putrayasa dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa serta penelitian oleh Hendra Erik Rudyanto dengan judul Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Bermuatan Karakter Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan media lingkungan pada penelitian ini memiliki keunggulan yakni dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan memberikan pengalaman yang berkesan bagi siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, adapun yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut: (1) kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model discovery learning pada kelas V Umar SD Negeri Gugus II Teuku Kecamatan Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 memperoleh nilai cenderung tinggi atau berada di atas rata-rata dilihat dari nilai mean, serta persentase rata-rata berada pada kategori baik; (2) kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas V SD Negeri Gugus II Teuku Kecamatan Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 memperoleh nilai cenderung rendah atau berada di bawah rata-rata dilihat dari nilai mean, serta persentase rata-rata berada pada kategori cukup; serta (3) hasil penghitungan uji t diperoleh t hitung = 4,60. Kemudian pada taraf signifikansi 5% dan dk 96 diperoleh t tabel = 2,00. Setelah t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel, maka diperoleh t hitung > t tabel. Jadi, H o ditolak, ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model discovery learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Karena terdapat perbedaan yang signifikan, maka model discovery learning berbantuan media lingkungan berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa Kelas V SD Negeri Gugus II Teuku Umar Kecamatan Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, adapun saran dapat disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut: (1) guru disarankan agar hasil penelitian ini dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran khususnya yang mengandung muatan materi IPA; (2) kepala sekolah disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada di sekolah; serta (3) peneliti lain 8

9 disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Agung, A.A. Gede Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Aditya Media Publishing. Aryani, Luh Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA Kelas V SD Gugus IV Kecamatan Sukasada. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 3 (hlm.2). Cahyo, Agus N Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta : Diva Press. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara. Husamah Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Jannah, Miftakhul Efektivitas Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Materi IPA Pokok Bahasan Ekosistem Pada Kelas VII SMPN 2 Pringapus Kabupaten Semarang Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Walisongo (hlm ). Kadri, Muhammad Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor.Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, Volume 1 (hlm. 30) Kosasih Strategi Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya Kurniasih, Imas Sukses Mengimplementasikan Kurikulum Yogyakarta: Kata Pena. Permendikbud Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Lampiran III Jakarta: Kemendikbud Permendikbud Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud Permendikbud Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud Permendikbud Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud Putrayasa, I Made Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 2 (hlm. 5-10). Rudyanto, Hendra Erik Model Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik Bermuatan Karakter Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Jurnal Premiere Educandum, Volume 4 (hlm 45-46). Sani, Ridwan Abdullah Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara. Samatowa, Usman Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Setyosari, Punaji Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia Group. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suharsimi, Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara Tumurun, Septiani Wahyu Pengaruh Model Pembelajaran Discovery LearningTerhadap 9

10 Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya. Jurnal Pena Ilmiah, Volume 1 (hlm ). Widiasworo Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas. Yogyakarta : AR-RUZZ Media. Yusuf, A.Muri Metodologi Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta : Kencana. 10

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Luh Ria Dhyanti Dewi 1, I Wayan Sujana 2, Mg. Rini Kristiantari 3

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS KELAS V Ni Pt Candra Kusumayanti 1, I. G. A. Agung Sri Asri 2, DB.Kt.Ngurah Semara Putra 3

Lebih terperinci

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS P.B. SUDIRMAN DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Andrie Eka Priyanti,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Tanya Aryani 1, I. B. Surya Manuaba 2, I Ngh. Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Made Astini 1, Made Putra 2, I Wayan Darsana 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA Ni Putu Dessy Wiranti, Ni Wayan Suniasih, I Wayan Darsana Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBASIS TRI HITA KARANA BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBASIS TRI HITA KARANA BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBASIS TRI HITA KARANA BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Putu Sri Anjani 1, Komang Ngurah Wiyasa 2, I Ketut Ardana 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI Ni Lh. Nopita Windiani 1, Ni Nym. Ganing 2, I.B.Gd. Surya Abadi 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MEDIA KONKRET TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MEDIA KONKRET TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MEDIA KONKRET TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SD Ni Luh Rika Apria Dewi1, I Ketut Ardana2, Dr.Mg. Rini Kristiantari3 1,2,3Jurusan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Sang Made Sugiarta 1, DB.Kt.Ngurah Semara Putra 2, I Nengah Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Md Juwita Dewi 1, DB. Kt. Ngr Semara Putra 2, Nymn Ganing 3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV I Pt. Adi Budi Mahardika 1, I Gst. A. Agung Sri Asri,

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MENULIS) TEMA CITA-CITAKU DITINJAU DARI CARA GURU BERTANYA Ni Made Dwi Pradnyawati 1, MG. Rini Kristiantari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Ni Luh Bella Amanda Sari 1, I Kt. Adnyana Putra 2, I Wy. Wiarta 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA Ni Kd. Kariani 1, DB Kt. Ngr. Semara Putra, I Kt. Ardana 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Wayan Pitriani 1, I Ketut Ardana 2, M.G. Rini Kristiantari 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Ni Luh Nanik Suryani 1, I Gusti Agung Oka Negara 2, I Nengah Suadnyana 3 1,2,3

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERNUANSA OUTDOOR STUDY TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERNUANSA OUTDOOR STUDY TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERNUANSA OUTDOOR STUDY TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V Kadek Dewi Trisnayanti 1, Dr. I G A. Agung Sri Asri, M.Pd 2, Drs. I Ketut Adnyana

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V Ayu Mita Adnyani Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Putu Dharmayanti 1, I Ketut Ardana 2, Ni Wayan Suniasih 3 1,2,3 Jurusan PGSD Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN QUESTION CARDS TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN QUESTION CARDS TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN QUESTION CARDS TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Km Tri Novita Sari 1, Ni Wyn Suniasih 2, I Wyn Wiarta 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.01.eer.02 PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X 1, a) Karlina Arti Suprapto 1 Prodi Fisika FMIPA UNJ, Jl. Pemuda No. 10,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETDA MADE PUTRA Putu Eka Cahya Putri 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Ni Made Feby Kurniyanthi 1, I Wayan Wiarta 2, I Wayan Darsana 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 30 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIV, Nomor 2, Tahun 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INFLUENCE OF LEARNING INTERACTIVE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Gugus I Gusti Ngurah Rai Denpasar Selatan Komang Ayu Purnamawati 1, I Wyn. Rinda Suardika

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV Ayu Risa Fratika Dewi 1, I Ketut Adnyana Putra, IG.A. Agung Sri Asri 3 1,,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Putu Ida Handayani 1, Made Putra, I Ketut Ardana 3 1,,3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SETS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SETS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SETS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V Ni L. Rai Widiani 1, I Ngh. Suadnyana 2, I.B. Surya Manuaba 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KUTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ni Made Pitria Mulia Sari 1, I Wayan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Ayu Chandra Dewi Arinata 1, Ni Wayan Suniasih 2, I Wayan Darsana 3 1,2,3 Jurusan PGSD

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERMUATAN PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG-BENTENGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERMUATAN PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG-BENTENGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERMUATAN PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG-BENTENGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV Md Dwi Hendrayani 1, I Wyn Darsana 2, I Kt Ardana 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ni Luh Ketut Ayu Yeni Pratiwi 1, Ni Nyoman Ganing 2, I Wayan Wiarta

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS 6 MENGWI

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS 6 MENGWI PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS 6 MENGWI Ni Km. Sri Polih 1, I Wyn. Rinda Suardika 2, DB. Kt. Ngr. Semara

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V SD GUGUS KOMPYANG SUJANA DENPASAR UTARA TAHUN AJARAN 2016/2017 Anak

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETDA MADE PUTRA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETDA MADE PUTRA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETDA MADE PUTRA Ni Pt. Krisnayati 1, I Kt. Adnyana Putra 2, I Wyn. Wiarta 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV Ni Putu Ria Andri Laksmi 1, I Wayan Wiarta, Made Putra 3 1,,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X IPA SMAN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015-2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu dengan sengaja menimbulkan variabel-variabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Secara umum metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS INQUIRY LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS INQUIRY LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS INQUIRY LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni L. Pitri Widi Pratiwi 1, I Wyn. Darsana 2, I Wyn. Sujana 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBASIS KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBASIS KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBASIS KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV Desak Made Ayu Sri Anggreni 1, MG. Rini Kristiantari 2, DB.Kt.Ngr. Semara Putra 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016 Perbedaan Hasil Keterampilan Proses Sains Melalui Model Pembelajaran Inquiry dan Model Pembelajaran Inquiry dengan Metode Pictorial Riddle bagi Siswa SMP Negeri 1 Gunungsari Tahun Ajaran 2015/2016 Yunita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang mulai pada tanggal 20 Januari sampai 18 Februari 2014. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDRENS LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDRENS LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDRENS LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Ketut Arisantiani Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Putu Mia Astiti Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan Penelitian Quasi Eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE BERBANTUAN BAHAN MANIPULATIF BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE BERBANTUAN BAHAN MANIPULATIF BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE BERBANTUAN BAHAN MANIPULATIF BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Ni Luh Novita Deviana Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester 36 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 014, pada semester genap tahun ajaran 013/014.. Tempat Penelitian Lokasi

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.    2, Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS MOCH HATTA DENPASAR SELATAN TAHUN AJARAN 015/016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PERTANYAAN PRODUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS (BAHASA INDONESIA) PADA TEMA CITA- CITAKU SISWA KELAS IV DI SDN PEGUYANGAN Ni Made Yuni Wiratni 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci