Sikat Gigi Bersama pada Anak SD
|
|
- Ivan Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PENYULUHAN Sikat Gigi Bersama pada Anak SD Penyusun : Irina Aulianisa ( ) M. Evan Ewaldo ( ) Syavina Wardah ( ) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KELURAHAN CIPETE SELATAN PERIODE 16 MARET 23 MEI 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 2015 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Sikat Gigi Bersama pada Anak SD 1
2 Pokok bahasan : Cara menyikat gigi yang baik dan benar Sasaran : anak kelas 1 SDN 01dan 02 Pagi Cipete Selatan Waktu : 1 jam 30 menit Tanggal : 15Juli 2014 Tempat : SDN 01/02 Pagi Cipete Selatan A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 jam 30 menit diharapkan mampu memahami mengenai sikat gigi yang baik dan benar B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan anak-anak tersebut dapat: 1. Menjelaskan mengenai kesehatan gigi dan mulut 2. Menjelaskan akibat dari kesehatan gigi dan mulut yang buruk 3. Menjelaskan bagaimana membersihkan gigi dan mulut yang baik dan benar 4. Mempraktikan cara memakai sikat gigi dan pasta gigi 5. Mempraktikan cara menyikat gigi yang baik dan benar C. Pokok Materi : 1. Pengertian kebersihan gigi dan mulut 2. Dampak dari kebersihan gigi dan mulut yang buruk 3. Waktu dan berapa lama harus menyikat gigi 4. Cara memegang sikat gigi dan memberikan pasta gigi pada sikat gigi 5. Cara menyikat gigi yang baik dan benar 2
3 D. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Metode : Ceramah, tanya jawab, praktik 2. Strategi pelaksanaan : Jam / Waktu Tahap Respon 10 menit Orientasi : 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan maksud dan tujuan 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Audiens mengerti maksud dan tujuan 30 menit 50 menit Kerja : 1. Menjelaskan pengertian kebersihan gigi dan mulut 2. Menjelaskan dampak dari kebersihan gigi dan mulut yang buruk 3. Menjelaskan waktu dan berapa lama harus menyikat gigi 4. Menunjukan cara memegang sikat gigi dan memberikan pasta gigi pada sikat gigi dengan phantom sikat gigi 5. Menjelaskan cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan phantom gigi dan sikat gigi Praktik : 1. Mengawasi praktik memegang sikat gigi dan meletakan pasta gigi 2. Mengawasi praktik menyikat gigi yang 1. Menyimak 2. Mengajukan pertanyaan Audiens melakukan praktik tersebut sesuai dengan ceramah dan contoh yang diberikan sebelumnya 3
4 baik dan benar E. Media dan alat 1. Media : phantom sikat gigi, phantom gigi 2. alat : Mic F. Evaluasi a. Evaluasi proses. i. Target sasaran memperhatikan penjelasan penyaji. ii. Targer sasaran aktif bertanya dan memberikan pendapat. iii. Media dapat digunakan secara aktif. b. Evaluasi hasil i. Menjelaskan pengertian kebersihan gigi dan mulut ii. ampak dari kebersihan gigi dan mulut yang buruk iii. Menjelaskan waktu dan berapa lama harus menyikat gigi iv. Menunjukan cara memegang sikat gigi dan memberikan pasta gigi pada sikat gigi dengan phantom sikat gigi v. Menunjukan cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan phantom gigi dan sikat gigi vi. Mempraktikan cara memegang sikat gigi dan memberikan pasta gigi vii. Menunjukan cara menyikat gigi yang baik dan benar Materi: Sikat Gigi Bersama 4
5 1. Pengertian Kebersihan Gigi dan Mulut Mulut dan gigi merupakan bagian pertama dari system pencernaan makanan. Rongga mulut merupakan bagian tambahan dari system pernapasan. Di dalam rongga mulut ini terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah (sublingualis, submandibularis, dan parotis), tonsil, dan uvula. Rongga mulut merupakan rongga yang penuh kuman sehingga harus selalu dibersihkan. Dalam merawat mulut dan gigi, yang paling mudah dilakukan adalah membersihakn gigi teratur dengan baik dan benar menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. 2. Dampak dari Kebersihan Gigi dan Mulut yang Buruk 1. Bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau lainnya. Hal ini akibat hygiene mulut yang buruk, pemasukan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit. 2. Radang pada daerah gusi, biasanya terjadi karena hygiene mulut yang buruk atau penyakit kronis 3. Gigi berlubang akibat kerusakan gigi 4. Sariawan, yaitu radang pada rongga mulut, dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin, infeksi bakteri atau virus, dan kemoterapi. 5. Gusi yang mudah berdarah dan bengkak 3. Waktu dan berapa lama untuk menyikat gigi Sikat gigi dilakukan paling baik adalah setelah sarapan pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari. Dilakukan sebaiknya lebih dari 1 menit tetapi tidak lebih dari 3 menit. 5
6 4. Cara memegang sikat gigi dan memberikan pasta gigi pada sikat gigi 1. Pegang sikat gigi secara horisontal dan letakan pasta gigi pada ujung sikat gigi sebesar biji jagung, lalu tekan kedalam bulu sikat agar tidak jatuh 2. Letakan kepala sikat gigi pada permukaan gigi, lebih tepatnya di tepi gusi (batas gigi dengan gusi), karena disinilah banyak plak menumpuk. 3. Miringkan kepala sikat gigi kira-kira sebesar 45 derajat menghadap permukaan gigi. Tujuannya agar bulu sikat dapat masuk ke celah antara gigi dengan gusi yang disebut saku gusi, dan membersihkan plak yang ada di dalamnya. 4. Gerakan sikat secara horisontal dengan jarak yang sangat pendek atau kecil seperti suatu getaran dan dengan tekanan yang lembut. 5. Sikatlah dengan gerakan sebanyak kali gosokan baru berpindah ke gigigigi di sebelahnya 5. Cara menyikat gigi yang baik dan benar 1. Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap ke bibir dan pipi. Mulai pada rahang atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan yang rahang bawah. 2. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar sebanyak kali gosokan juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi. 3. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bagian depan dapat Anda bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara vertikal menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi ke arah mahkota gigi. Lakukanlah pada rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rahang bawah. 6
7 4. Terakhir, sikat pula permukaan lidah untuk membersihkan bakteri yang berada di permukaan lidah. Permukaan lidah yang kasar dan berpapil membuat bakteri mudah menempel di sana. Selain dengan sikat gigi, Anda juga bisa membersihkan lidah menggunakan sikat lidah. Lidah yang bersih juga akan membuat mulut Anda terasa lebih segar. Lampiran 7
8 Foto I. Dokter muda menjelaskan mengenai cara memegang sikat gigi dan meletakan pasta gigi Foto II. Dokter muda bersama dengan anak SD sedang mempraktikan cara menyikat gigi yang baik dan benar 8
DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )
Lampiran 1 Nomor Kartu DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Mulut terdiri dari bibir atas dan bawah, gusi, lidah, pipi bagian dalam, langit-langit dan gigi. Lapisan gusi, pipi dan langit - langit selalu basah berlendir 7 oleh karena
Lebih terperinciEko Winarti, SST.,M.Kes
(SATUAN ACARA PENYULUHAN) Cara menyikat gigi dengan benar Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PELATIHAN 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan yang berkesinambungan karena memiliki dampak yang sangat luas, sehingga
Lebih terperinci1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.
1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel. Fakta: Mungkin saja sebagian mitos ini benar. Biasanya, itu sudah cukup untuk menyikat gigi dua kali sehari, tapi jika Anda memiliki kesempatan
Lebih terperinciTugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut
Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Disusun oleh : Noval Agung Prasetyo : 1341177004163 Lidiana Syahrul : 1441177004048 Ratih Dewi Suranenggala : 1441177004054 Desi Wulandari : 1441177004122
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tempat Sasaran Waktu : Imunisasi Campak : Pentingnya Imunisasi Campak bagi bayi : Puskesmas : Masyarakat : 09.00-09.35 WIB Hari dan Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah mulut bisa terjadi karena karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga kesadaran
Lebih terperinciPENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH
PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH M.Adam MT, Nurhidayati, Ade Suhendra dan Robi Putra Mahasiswa Universitas Muara Bungo Abstrak
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI
Gambaran Perilaku Menyikat Gigi dengan Kejadian Gigi Berlubang pada Anak Usia Sekolah Jurnal di SD STIKES YBPK Vol. 10, No.1, Juli 2017 GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN. di R. 26s. STOKE UNIT RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN di R. 26s. STOKE UNIT RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG Oleh: PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RUANG 26 Lt.2 UNIT STROKE RSUD Dr.SAIFUL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa konsep diantaranya adalah
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa konsep diantaranya adalah konsep kebiasaan menggosok gigi, konsep karies gigi, konsep anak pra sekolah, kerangka konseptual dan hipotesa.
Lebih terperinci2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian piranti ortodonti cekat saat ini semakin banyak digunakan di masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena masyarakat mulai
Lebih terperinciKonsep Perawatan Tujuan Kebersihan Diri Meningkatkan drajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki kebersihan diri yang
KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN RAHMAD GURUSINGA Konsep Perawatan Tujuan Kebersihan Diri Meningkatkan drajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki kebersihan diri yang kurang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Materi / Topik : Penyakit TBC Sasaran : Keluarga Tn. P Tempat : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016 Waktu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies Gigi 1. Definisi Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan cementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat dari hasil Riset Kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan Selama kehamilan ibu membutuhkan asupan zat makanan bergizi.. Apabila ibu hamil tidak rajin kumur dan menggosok gigi maka
Lebih terperinciKONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:
Kontrol plak 80 BAB 7 KONTROL PLAK Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk: 1. Menyingkirkan dan mencegah penumpukan plak dan deposit lunak (materi alba dan
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN 70
LAMPIRAN 70 71 LAMPIRAN A ALAT UKUR PERILAKU MENYIKAT GIGI PADA ANAK 72 INDIKATOR PERILAKU Bagian gigi depan atas dan bawah, sikat digerakkan naik turun. Bagian sisi luar gigi samping kanan, miringkan
Lebih terperinciSri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak
TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S DAN TERJADINYA KARIES PADA SISWA/I KELAS IV SDN 101740 TANJUNG SELAMAT KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2014 Sri Junita Nainggolan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Prasekolah 2.1.1 Pengertian Anak Prasekolah Padmonodewo (2003), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun, mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003 menunjukkan bahwa dari 10 (sepuluh) kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat,
Lebih terperinciAnak usia sekolah dapat didefinisikan sebagai anak-anak dengan. kategori usia 6-13 tahun untuk perempuan dan 6-14 tahun untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anak Usia Sekolah a. Definisi anak usia sekolah Anak usia sekolah dapat didefinisikan sebagai anak-anak dengan kategori usia 6-13 tahun untuk perempuan dan
Lebih terperinciGIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN D I S U S U N O L E H. Awal saputra. EVy ChRISTIANA SIBAGariang. Murti ningsih. Niwa hafrina. Yona al izz iffah talca
GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN D I S U S U N O L E H Awal saputra EVy ChRISTIANA SIBAGariang Murti ningsih Niwa hafrina Yona al izz iffah talca GURU PEMBIMBING: Drg.Masra Roesnoer,M.Kes UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Sejahtera, Saya Dziah Marhani sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi
Lebih terperinciPENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.
PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG OLAH RAGA ADALAH SERANGKAIAN GERAK TUBUH YANG TERATUR DAN TERENCANA SERTA
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciPENYEBAB HALITOSIS dan PENANGANANYA DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA PROPINSI DIY. Diajukan untuk penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dokter Gigi
PENYEBAB HALITOSIS dan PENANGANANYA DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA PROPINSI DIY Diajukan untuk penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dokter Gigi Diajukan oleh : drg. Hardani Wiyatmi KLINIK GIGI DAN MULUT
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)
LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) IbM KADER DOKTER GIGI KECIL SEKOLAH DASAR Tahun ke I dari rencana I tahun Oleh : drg. Hestieyonini H, M.Kes NIDN. 0001067309 drg. Kiswaluyo, M.Kes NIDN. 0021086710
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 prevalensi nasional
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 Disusun Oleh: Nama : Muhammad Rois Amin NIM : 13108241176 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN
PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Nurudin Santoso,ST.,MT. Oleh Indah Maswari Agustin NIM 1302100029
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16 1. Proses pencernaan pada mulut menggunakan gigi disebut pencernaan Biasa Mekanik Kimiawi Mekanik dan kimiawi Kunci Jawaban : D Proses
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN KKEMAMPUAN PENCEGAHAN KARIES
SATUAN ACARA PENYULUHAN KKEMAMPUAN PENCEGAHAN KARIES OLEH : Feradatur Rizka Eninea 11.1101.1022 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2015 SATUAN ACARA PENYULUHAN
Lebih terperinciPERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN
Lampiran materi penuluhan PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dengan kesehatan
Lebih terperinciKenali Penyakit Periodontal Pada Anjing
Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah "penyakit periodontal". Namun, apakah Anda sudah memahami apa arti istilah itu sebenarnya? Kata 'periodontal' berasal
Lebih terperinci*coret yang tidak perlu
44 Lampiran 1. Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur / Kelamin : tahun, Laki-laki* / Perempuan* Alamat : Menyatakan dengan sesungguhnya
Lebih terperinciKomplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi
Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi diabetes mellitus pada kesehatan gigi masalah dan solusi pencegahannya. Bagi penderita diabetes tipe 2 lebih rentan dengan komplikasi kesehatan
Lebih terperinciLampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN
Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi, Saya Khaera mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. 1 Gigi dan mulut dikatakan sehat apabila memiliki
Lebih terperinciEFEKTIVITAS OBAT KUMUR DALAM MENGHILANGKAN BAU MULUT (HALITOSIS) PADA PEROKOK AKTIF
EFEKTIVITAS OBAT KUMUR DALAM MENGHILANGKAN BAU MULUT (HALITOSIS) PADA PEROKOK AKTIF Asmaul Husna dan Abral Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Pontianak Email: doktergigiabral@gmail.com Abstrak: Bau mulut
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA ANAK DI RT 01 RW 07, GEMBONG SARI, KALIGAWE SEMARANG
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA ANAK DI RT 01 RW 07, GEMBONG SARI, KALIGAWE SEMARANG Sabtu, 16 Mei 2015 Prodi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SDN TINAP 2 MAGETAN
digilib.uns.ac.id PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SDN TINAP 2 MAGETAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciOleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp / Telp. (0274) atau
Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp 08121575726/ 0274-7817575 Telp. (0274) 882481 Email: hermanuny@yahoo.com atau hermansp@uny.ac.id 1 ORGAN ARTIKULASI Bibir atas (labium superior) Bibir bawah (labium imperior)
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL
SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL Topik : Morning Sickness Sub topik : Pengertian morning sickness pada ibu hamil Penyebab morning sickness pada ibu hamil Gejala morning sickness
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kebersihan Gigi dan Mulut Kebersihan gigi dan mulut erat dengan kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan
Lebih terperinciSISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA A. MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia sekolah merupakan masa yang dimulai dari usia 6 sampai mendekati 12 tahun yang memiliki berbagai label, dan masing-masing menguraikan karakteristik dari periode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari enamel terus ke dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah faktor (multiple factors)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indera pengecap merupakan salah satu alat untuk merasakan rasa yang ditimbulkan oleh makanan atau bahan lainnya. Lidah adalah sebagai indra pengecapan. Fungsi lidah
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN PENELITIAN. Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti perlu. mengetahui tempat dimana penelitian diadakan dan mempersiapkan
BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti perlu mengetahui tempat dimana penelitian diadakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANGGOTA DHARMA WANITA PERSATUAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANGGOTA DHARMA WANITA PERSATUAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Bentuk kegiatan : Pendidikan pada Masyarakat Oleh : 1. drg. Tantin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Mulut sehat berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit
Lebih terperinciDemikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.
Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi, Saya Vikneswari Asokan mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Gigi S1 di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan Gigi. penghasil air ludah (Susanto, 2007). laku terhadap kesehatan gigi dan mulut).
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemeliharaan Kesehatan Gigi 1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan Gigi Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigigigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang dikeluhkan masyarakat Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2001) dan menempati peringkat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawatan Ortodonti Piranti ortodonti cekat adalah salah satu alat yang digunakan di kedokteran gigi untuk perawatan gigi yang tidak beraturan. Biasanya melibatkan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat di Indonesia pada umumnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies Gigi Karies gigi adalah penyakit karena bakteri pada gigi. Gigi berlubang merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling lazim. Gigi berlubang lebih banyak terjadi
Lebih terperinciKEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI
KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI Andri Setiya Wahyudi, Program Studi Diploma Kebidanan UNIJA Sumenep, e-mail; andry_remas@yahoo.co.id Sudarso,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat, baik dibidang kedokteran maupun kedokteran gigi yang dapat dipertanggung jawabkan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk di dalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI, 2012). Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses tumbuh kembang sangat terkait dengan faktor kesehatan, dengan kata lain hanya pada anak yang sehat dapat diharapkan terjadi proses tumbuh kembang yang
Lebih terperinciKESEHATAN UMUM PRIBADI LINGKUNGAN UKS
KESEHATAN UMUM PRIBADI LINGKUNGAN UKS Hubungan Kesehatan Pribadi dengan Kesehatan Masyarakat/Lingkungan Usaha kesehatan pribadi : Usaha/upaya individu untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya.
Lebih terperinciLaporan Kasus SINUSITIS MAKSILARIS
Laporan Kasus SINUSITIS MAKSILARIS Pembimbing: drg. Ernani Indrawati. Sp.Ort Disusun Oleh : Oktiyasari Puji Nurwati 206.12.10005 LABORATORIUM GIGI DAN MULUT RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU
Lampiran 1 DEPARTEMEN PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif analitik, yaitu dengan melakukan pengukuran pada sampel sebelum
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Salah satu kegiatan Puskesmas adalah UKGS. UKGS di lingkungan tingkat pendidikan dasar mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan dasar yaitu dari usia 6 sampai 14 tahun,
Lebih terperinciKUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MURID KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG
KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MURID KELAS V SD NEGERI 060973 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG Pre-test Post-test I Post-test II A. No. Responden : A Nama : Umur :
Lebih terperinciLEMBAR PENDELEGASIAN
LEMBAR PENDELEGASIAN Nama Klien Ruang : Ny. Sutini : Bougenville Diagnosa Tgl/Jam Keperawatan 9-1-07 Gangguan rasa nyaman b/d adanya trauma pembedahan Intervensi Implementasi TTD - Tentukan lokasi - Anjurkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Sasaran : 1. Umum : Keluarga pasien ISPA 2. Khusus: Pasien ISPA Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2014 Waktu : Pukul 9.30 10.00
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah populasi penduduk usia lanjut (lansia) Pertambahan populasi lansia yang pesat akan mendatangkan sejumlah
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah populasi penduduk usia lanjut (lansia) diperkirakan mencapai 7,54% atau sekitar 16.172.835 orang (Depkes, 2005). Pertambahan populasi lansia yang pesat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS Topik Sub Topik : Nyeri sendi degeneratif (Osteoartritis) : Pengertian Osteoartritis, Penyebab osteoarthritis, Tanda-tanda nyeri sendi (osteoartritis), Cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu bagian terpenting dari hidup setiap manusia. Kebanyakan orang baru mulai menyadari betapa pentingnya kesehatan disaat mereka sudah mulai
Lebih terperinciSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia A. Topik : Sistem Hematologi B. Sub Topik : Anemia C. Tujuan Instruksional 1. Tujuan Umum : Setelah penyuluhan peserta diharapkan dapat mengtahui cara mengatasi terjadinya
Lebih terperinciOrgan Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan.
Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang dipergunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Literatur : media cetak (buku, majalah),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar saliva
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di dalam rongga
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.
37 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab. Grobogan SURAT IJIN PENELITIAN Nomor:.. Yang bertanda tangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang paling sering ditemui dalam kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi dan penyakit periodontal. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2000,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar : keluarga dan klien
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar Sasaran : keluarga dan klien Tempat : Ruang melati Hari / Tgl : Kamis, 6 Juni
Lebih terperinciSakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke
Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Jangan mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lain pun menyerang Masih ingat pelawak Leysus? Ya, ia meninggal Selasa (3/1/06) lalu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Prasekolah 1. Pengertian Anak Prasekolah Menurut Biechler dan Snowman dikutip dari Patmonodewo, (2003) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan anak usia prasekolah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan yang ideal yang dapat menyebabkan ketidakpuasan baik secara estetik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maloklusi secara umum dapat diartikan sebagai deviasi yang cukup besar dari hubungan yang ideal yang dapat menyebabkan ketidakpuasan baik secara estetik maupun secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti. Fixed orthodontic merupakan perawatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama oleh karena itu setiap pasien yang menjalani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu masalah kesehatan yang memerlukan penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai dampak
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2 1. Kelainan yang terjadi karena ada sisa makanan di usus buntu, sehingga lama kelamaan terjadi peradangan adalah... Parotitis
Lebih terperinciJurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol. 2 No PERSONAL HYGIENE PADA ANAK SD NEGERI MERJOSARI 3
15 PERSONAL HYGIENE PADA ANAK SD NEGERI MERJOSARI 3 Verarica Silalahi, Ronasari Mahaji Putri Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Abstrak Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan perorangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu masalah di Indonesia yang perlu diperhatikan adalah masalah kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi mulut. Kebanyakan masyarakat Indonesia meremehkan masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estetika merupakan salah satu tujuan dalam perawatan ortodontik dimana seseorang dapat memperbaiki estetika wajah yang berharga dalam kehidupan sosialnya (Monica,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lengkung rahang dan kadang-kadang terdapat rotasi gigi. 1 Gigi berjejal merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi berjejal atau crowding dapat diartikan sebagai ketidakharmonis antara ukuran gigi dengan ukuran rahang yang dapat menyebabkan gigi berada di luar lengkung rahang
Lebih terperinci