BAB 2 DATA DAN ANALISA
|
|
- Benny Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang dipergunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Literatur : media cetak (buku, majalah), media elektronik (artikel di internet) 2. Wawancara 3. Hasil Survey dan data - data 2.2 Analisa Kasus Sekilas Tentang Gigi Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya. Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di 4
2 5 antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu. Bagian-bagian gigi 1. Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas: Lapisan , merupakan lapisan yang paling keras. Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks. 2. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi. 3. Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas: Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi. Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
3 6 Jenis gigi Berdasarkan masa pertumbuhan: 1. Gigi susu yaitu gigi yang tumbuh mulai usia 6 bulan. Jumlah terbanyak 20 buah. 2. Gigi tetap/permanen yaitu pengganti gigi susu yang berangsur-angsur tanggal. Paling banyak berjumlah 32 buah. Berdasarkan bentuk: 1. Gigi seri berfungsi menggigit atau memotong makanan. 2. Gigi taring berfungsi merobek atau mencabik makanan. 3. Geraham depan dan geraham belakang berfungsi mengunyah atau melumatkan makanan Penyakit yang diderita pada gigi a. Plak Plak adalah semacam lendir yang melapisi permukaan gigi dan membuat gigi anak terasa licin. Lapisan ini tidak tampak mata alias transparan. Plak segera terbentuk begitu permukaan gigi terlumuri oleh air ludah. Mula-mula berbentuk lapisan sangat tipis. Beberapa jam kemudian berkembang menjadi plak, yang akan semakin tebal oleh proses waktu. Makin lama plak dibiarkan menempel di permukaan gigi, maka plak akan semakin tebal - biasanya diistilahkan sebagai plak yang semakin matang. Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk proses pematangan plak.
4 7 Plak gigi memang jahat. Meskipun tidak kasat mata karena tipis dan transparan, plak merupakan rumah bagi bermacam-macam bakteri atau kuman di dalam mulut. Semakin tebal lapisan plak pada permukaan gigi, kian banyak bakteri yang bercokol di dalam plak. Padahal, dalam kondisi tidur pertahanan di rongga mulut berada pada titik nadir. Tergantung letak plaknya, bakteri yang terkandung di dalamnya juga berbeda-beda. Jika plak melapisi bagian luar gigi, maka bakteri yang dominan adalah bakteri gram positif seperti streptokokus mutans dan laktobasilus. Dua jenis bakteri ini diketahui memainkan peran penting dalam proses perusakan gigi sehingga terjadi karies gigi. Sedangkan plak yang berada di daerah kantung gusi atau terselip di daerah leher gigi, lebih banyak mengandung bakteri gram negatif anaerob seperti Actinobacillus, actynomycetemcommitans, Phorpyromonas ginggivalis, dan Prevotella intermedia. Bakteri jenis ini dapat menimbulkan kerusakan pada gusi dan tulang penyangga gigi, dikenal dengan penyakit gusi (periodontal disease). b. Karies Proses kerusakan gigi geligi diawali dengan adanya lubang gigi atau disebut juga karies. Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari gigi hingga menjalar ke dentin (tulang gigi). Struktur sangat menentukan proses terjadinya karies. Sekedar untuk diketahui, permukaan luar lebih tahan terhadap karies dibanding lapisan di
5 8 bawahnya, karena lebih padat dan lebih keras. Untuk menjaga kekerasannya ini, sangat membutuhkan ion kimia yang disebut fluor. Penjalaran karies mula-mula terjadi pada . Bila tidak segera dibersihkan dan tidak segera ditambal, karies akan menjalar ke bawah hingga sampai ke ruang pulpa yang berisi pembuluh saraf dan pembuluh darah, sehingga menimbulkan rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut bisa mati. Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama, antara lain: 1. Gigi dan air ludah, Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak lagi kental, mempermudah terjadinya karies. 2. Adanya bakteri penyebab karies, Bakteri yang menyebabkan karies adalah dari jenis Streptococcus dan Lactobacillus. 3. Makanan yang kita dikonsumsi, Makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi seperti permen dan coklat, memudahkan terjadinya karies. Sementara itu faktor lain yang turut andil adalah tingkat kebersihan mulut, frekuensi makan, usia dan jenis kelamin, penyakit yang sedang diderita seperti kencing manis dan TB, serta sikap/ perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi Mengenai Kebiasaan Menggosok Gigi Survei tentang kebiasaan dan sikap menunjukkan hanya sekitar 34% dari rakyat Indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. Bahkan dari
6 9 penelitian klinis ditemukan bahwa pada penghitungan bakteri di pagi hari jumlahnya berlipat ganda dua kali lebih cepat pada malam hari ketimbang pada waktu lain di siang hari. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri meningkat paling pesat selama malam hari dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya lubang. Bukti yang ada dewasa ini juga mendukung menyikat gigi dengan pasta gigi berflorida sebelum tidur pada malam hari karena perlindungan tambahan yang diberikannya untuk waktu yang lebih lama pada malam hari. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggosok gigi: 1. Waktu penyikatan gigi. Banyak para dokter gigi yang menyarankan untuk selalu menyikat gigi sebelum tidur. Mengapa? Hal ini dikarenakan pada waktu tidur, air ludah berkurang sehingga asam yang dihasilkan oleh plak akan menjadi lebih pekat dan kemampuannya untuk merusak gigi tentunya menjadi lebih besar. Oleh karena itu, untuk mengurangi kepekatan dari asam maka plak harus dihilangkan. Gigi juga harus disikat pada waktu pagi hari, boleh sebelum ataupun sesudah sarapan pagi. Hal ini tergantung jam berapa Anda sarapan pagi. Idealnya, sarapan pagi Anda lakukan sebelum beraktivitas dan dilanjutkan dengan menyikat gigi. Sehingga kondisi mulut tetap bersih sampai makan siang. Namun, apabila Anda sarapan agak telat atau bahkan tidak sarapan sama sekali, sebaiknya Anda tetap menyikat gigi setelah bangun tidur. Karena,
7 10 walaupun sebelum tidur Anda sudah menyikat gigi dengan bersih, plak akan mulai terbentuk lagi selama Anda tidur malam. Plak memang tetap terus terbentuk setelah menyikat gigi. Oleh karena itu, rutinitas menyikat gigi harus Anda lakukan setiap hari agar plak yang terbentuk tidak bertambah tebal. 2. Sikat gigi Anda dengan kelembutan. Menyikat gigi yang terlalu keras juga dapat menyebabkan resesi gusi yang mengakibatkan terbukanya permukaan akar gigi. Tekanan yang digunakan juga haruslah tekanan yang ringan. Cobalah pegang gagang sikat gigi Anda seperti Anda memegang pulpen, hal ini akan membuat tangan Anda menghasilkan suatu tekanan yang ringan dan lembut. Dalam menyikat gigi sama sekali tidak diperlukan tekanan yang kuat, karena plak itu memiliki konsistensi yang lunak. Dengan tekanan ringan pun dia akan terbuang. Plak tidak akan hilang kalo sudah mengeras menjadi karang gigi (kalkulus). Karang gigi ini harus dibuang dengan prosedur skeling di dokter gigi, karena dengan penyikatan gigi yang kuat sekalipun karang gigi tidak akan bisa hilang. 3. Sikat gigi Anda minimal 2 menit. Tentunya menyikat gigi yang terlalu cepat tidak akan efektif membersihkan plak. Menyikat gigi yang tepat paling tidak membutuhkan waktu minimal dua menit. Kebanyakan tidak ada orang yang menyikat gigi selama itu. Coba Anda hitung sendiri menggunakan stop watch berapa lama
8 11 Anda menyikat gigi. Agar lebih mudah, cobalah Anda menyikat gigi sambil mendengarkan lagu favorit Anda. Sikatlah gigi Anda sepanjang lagu itu yang rata-rata panjangnya berkisar 2 sampai 3 menit. 4. Sikat gigi Anda dengan urutan yang sama setiap harinya. Anda bebas memulai dari gigi bagian mana saja yang ingin pertama kali disikat. Hanya saja pastikanlah bahwa seluruh bagian gigi di dalam mulut Anda tidak ada ketinggalan. Agar lebih pasti, lakukanlah urutan yang sama setiap harinya. Misalnya dimulai dari permukaan bagian luar gigi di lengkung rahang atas sebelah kanan sampai ke lengkung sebelah kiri, dilanjutkan dengan permukaan bagian luar pada lengkung gigi di rahang bawah, lalu permukaan kunyah gigi pada rahang atas dan bawah, dan permukaan bagian dalam gigi rahang atas dan bawah. Apabila urutan ini Anda lakukan terus setiap hari dan menjadi suatu kebiasaan, Anda tidak perlu lagi berpikir bagian gigi mana yang masih belum tersikat. 5. Rutinlah mengganti sikat gigi. Apabila bulu sikat sudah mekar alias rusak ataupun sikat gigi sudah berusia 3 bulan, maka sikat gigi tersebut akan kehilangan kemampuannya untuk membersihkan gigi dengan baik. Gantilah sikat gigi Anda dengan yang baru apabila salah satu diantara dua hal ini terjadi.
9 12 Apabila bulu sikat Anda sudah rusak sebelum 3 bulan, bisa jadi itu merupakan tanda kalau Anda menyikat gigi terlalu keras. Selain itu, penggantian sikat gigi juga diperlukan setelah Anda menderita sakit. Karena sikat gigi bisa menjadi tempat menempelnya kuman penyakit dan hal ini beresiko membuat Anda menjadi terinfeksi lagi. 6. Menjaga kebersihan sikat gigi. Sikat gigi Anda bisa jadi tempat perkembang-biakan kuman dan jamur. Setiap habis menyikat gigi, selalu bersihkan sikat gigi dengan cara mengocoknya yang kencang di dalam air atau dibilas di bawah aliran air. Keringkan sikat gigi setiap habis digunakan dan simpanlah sikat gigi dengan posisi berdiri di tempatnya. Kalo Anda suka berpergian, jangan lupa juga bawa sikat gigi Anda dan pasanglah tutup kepala sikat yang terbuat dari plastik untuk melindungi bulu sikat agar tidak rusak ketika disimpan di dalam tas. 7. Jangan takut gusi berdarah. Gusi berdarah merupakan suatu tanda adanya peradangan pada gusi Anda. Namun, jangan lantas karena takut berdarah Anda tidak menyikat bagian gigi tersebut. Tetaplah sikat gigi tersebut dengan teknik yang benar dan dengan tekanan yang lembut. Apabila gusi Anda terus berdarah saat menyikat gigi, segera hubungi dokter gigi untuk mendapatkan penanganan. 8. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Selain membantu untuk membersihkan gigi dengan lebih baik, pasta gigi yang mengandung fluoride berperan untuk melindungi gigi dari kerusakan.
10 13 Bahkan fluoride dapat memperbaiki kerusakan gigi sampai batas-batas tertentu dengan cara mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat erosi dari asam. Tidak perlu banyak-banyak dalam menggunakan pasta gigi seperti di iklan, cukup gunakan pasta gigi dengan ukuran sebuah kacang polong. Karena yang terpenting adalah teknik menyikat gigi, bukan banyaknya pasta gigi yang Anda gunakan. ( Pola Menggosok Gigi : 1. Jika selama ini Anda dan keluarga menyikat gigi saat mandi pagi dan sore, ubahlah menjadi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Hal ini bisa dihindari dengan menggosok gigi menjelang tidur. Jangan lupa ajari si kecil untuk membiasakan menyikat gigi menjelang tidur. Jika Anda sudah terbiasa menyikat gigi saat mandi sore, tambahkan sekali lagi menjelang tidur malam. 2. Gosok gigi tidak perlu keras, yang penting merata ke seluruh permukaan gigi. 3. Tak perlu terpaku dengan pemilihan pasta gigi, yang lebih penting adalah bagaimana cara menyikat yang benar agar seluruh plak bisa hilang dari permukaan gigi. 4. Penggunaan obat di antara waktu-waktu menyikat gigi boleh dilakukan, karena obat kumur biasanya mengandung bahan antiseptik yang menekan pertumbuhan bakteri rongga mulut. 5. Pada saat gosok gigi sebaiknya dilakukan sambil bercermin.
11 14 6. Akan lebih bagus jika sebelum gosok gigi menggunakan disclosing solusion untuk melihat plak yang menempel di permukaan gigi. Bahan ini bisa didapatkan di apotek. ( Kesehatan Gigi Anak Anak Beberapa dari orang tua sangat memperdulikan kesehatan gigi dan mulut anak-anaknya, namun tidak sedikit juga orang tua yang acuh tak acuh terhadap kesehatan gigi dan mulut anak-anak mereka. Pemberian pasta gigi untuk balita tidak dianjurkan. Menggosok gigi balita sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi cukup digosok dan diberi minum air (air yang sudah dimasak) karena balita belum bisa berkumur sehingga kurang tepat kalau diberikan pasta gigi. nah untuk anak umur 3 tahun keatas sebaiknya diajarkan berkumur, pada saat menggosok gigi, diberikan pasta gigi kira - kira 0,5 cm atau sebesar biji kacang polong, pada saat berkumur usahakan menggunakan air yang sudah dimasak disebabkan anak belum begitu mahir berkumur dikhawatirkan anak menelan air tersebut dan pasta gigi. Terlalu banyak menelan pasta gigi yang mengandung fluor akan mengganggu perkembangan gigi anak, oleh karena itu awasi dan temani anak pada saat menggosok gigi.
12 Pernyataan dari Berbagai Pihak 1. Menurut WHO pembusukan gigi masih menjadi masalah utama kesehatan di sebagian besar negara industri karena masalah tersebut menyerang 60%-90% anak-anak usia sekolah dan sebagian besar orang dewasa. 2. Sekitar 63% penduduk Indonesia menderita masalah pembusukan gigi serius, rata-rata 1,89 kebusukan gigi per orang (Sumber: Sesanas 1998 dan SKRT 1995) 3. Sekitar 1,3% penduduk Indonesia memiliki masalah gigi setiap bulan yang mencapai rata-rata 3,86 sehari di sekolah dan kantor (Sumber: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nasional, Depkes-RI; Persepsi dan Motivasi dari Masyarakat Peduli Gigi Survei Ekonomi & Sosial Nasional, 1998). 4. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga 2004, karies menjadi masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi 90,05% 5. Menurut Survey kesehatan Nasional tahun 1998, mengenai perilaku masyarakat tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut, bahwa 77.2 persen penduduk memang menyikat giginya. Tapi untuk menyikat gigi sesuai anjuran yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam, hanya 8,1 persen. 6. Hasil survey Habit & Attitude tahun 2004 di Indonesia menunjukkan bahwa perilaku menyikat gigi di malam hari sebelum tidur tercatat rendah. Di kelompok usia 5-10 tahun, hanya 13% anak yang memiliki kebiasaan menyikat gigi di malam hari sebelum tidur, dan di kelompok usia tahun, hanya 22%
13 16 7. Menurut hasil survey British Dental Health Foundation menunjukkan dari 1000 orang tua, lebih dari seperlimanya membiarkan anaknya yang berusia di bawah lima tahun menggosok gigi sendiri tanpa pengawasan dan bimbingan. Sekitar 67% orang tua menganggap menggosok gigi selama satu menit saja sudah cukup, padahal waktu menggosok gigi yang disarankan adalah dua menit. 8. Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada Desember 2008, sekitar 71,1 persen penduduk usia 10 tahun ke atas yang telah menggosok gigi setiap hari menerapkan cara yang salah. Hasil riset juga menunjukkan hanya 7,3 persen penduduk yang dinilai telah menggosok gigi dengan benar. Sekitar 72,1 persen penduduk Indonesia memunyai pengalaman gigi berlubang (karies) dan 46,5 persen di antaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat. 9. Menurut Drg Zaura Rini Matram MDS praktisi kedokteran gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menyebut 80 persen orang Indonesia mengidap penyakit gigi berlubang. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan karena menurut Rini 77 persen orang Indonesia ternyata malas gosok gigi alias tak pernah gosok gigi. 10. Menurut Zaura Rini Anggraeni, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), jumlah gigi berlubang rata-rata orang Indonesia jauh melebihi standar ketetapan World Health Organisation (WHO): tiga gigi berlubang per orang.
14 Hasil Survey : Tabel : Frekuensi Menggosok Gigi Sumber Data : Jumlah Voters : 1199 Vote Pertama : Rabu, 24 November :00 Vote Terakhir : Kamis, 05 March : Mandatoris Pepsodent Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.
15 18 Pepsodent adalah satu-satunya merek pasta gigi di Indonesia yang benarbenar menjalankan misinya. Bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kesehatan Pemerintah Indonesia dan diakui oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), sejak tahun 1990an, Pepsodent telah menjalankan Program Sekolah yang hingga tahun 2006 telah menjangkau lebih dari 3,2 juta anak-anak berusia di bawah 12 tahun di seluruh Indonesia dan jumlah ini terus meningkat. Program ini meningkatkan kebiasaan menyikat gigi secara benar dan semenjak dini untuk mencegah masalah gigi khususnya gigi berlubang. Pepsodent memahami bahwa banyak bagian di Indonesia yang mengalami masalah gigi dan juga dihadapkan pada masalah rendahnya jumlah dokter gigi dan jumlah penduduk itu sendiri. Itulah sebabnya mengapa program Pemeriksaan Gigi Gratis Pepsodent khusus dirancang untuk menjangkau orang-orang ini dengan memberikan perawatan dan pendidikan gigi gratis dengan cara yang menyenangkan dan memungkinkan untuk dilaksanakan dengan program ini, seluruh keluarga dapat memiliki kebiasaan kesehatan mulut dan gigi yang lebih baik. Ini juga merupakan usaha untuk mendorong rakyat Indonesia mengunjungi dokter gigi secara rutin sebagai bagian dari kebiasaan pencegahan gigi berlubang. Pepsodent adalah merek terkemuka di sebagian besar negara Asia dengan Indonesia dan India sebagai pasar terbesar. Pada tahun 2005 Pepsodent merupakan satu-satunya merek pasta gigi yang diakui oleh FDI, Federasi Gigi Dunia, di samping asosiasi dokter gigi di dalam negeri.
16 19 Aktivitas Pepsodent tahun Kampanye Senyum Indonesia Senyum Pepsodent (SISP) Pawai Kemerdekaan dan Periksa Gigi Gratis sebagai hasil pengumpulan foto Senyum Indonesia Senyum Pepsodent 2008 dengan tema Merdekakan Senyum Indonesia dengan mengambil tempat dilapangan POLDA Metro Jaya, pada tanggal 24 Agustus Mengajak anak panti asuhan dan murid sekolah dasar yang tersebar di JABODETABEK untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis. Pelayanan ini terbuka untuk umum dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat selama masa pameran foto senyum yang berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 19 hingga 24 Desember Pameran foto senyum bertema Ayo Senyum Supaya Yang Lain Tersenyum di Dunia Fantasi,Taman Impian Jaya Ancol, 24 Desember Menyambut masa liburan sekolah tahun ajaran baru, Pepsodent meluncurkan Pepsodent Gigi Susu dan sikat gigi Junior dengan kemasan bergambar tokoh dalam film seri kartun Dora & Diego yang sangat digemari anak-anak. PT Unilever Indonesia Graha Unilever Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 15 Jakarta 12930
17 PDGI PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) merupakan satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun dokter gigi di Indonesia. PDGI didirikan pada tanggal 22 Januari 1950 di Bandung, atau kini telah berusia lebih dari 50 tahun. Pengurus Besar PDGI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta dan saat ini memiliki 12 Pengurus Wilayah dan 119 Cabang PDGI di seluruh Indonesia. (terlampir) Pada Kongres PDGI XXI tahun 2002 dilaporkan bahwa jumlah total anggota PDGI yang tercatat di seluruh cabang adalah sebesar anggota, atau merupakan 60% dari jumlah dokter gigi se-indonesia. Belum semua lulusan dokter gigi terdaftar sebagai anggota PDGI, tetapi dengan akan diterapkannya sistem registrasi dokter gigi melalui Konsil Kedokteran Gigi Indonesia (KKGI) diharapkan jumlah anggota PDGI akan bertambah. Selama 36 tahun Pepsodent dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) telah membuktikan eksistensinya melalui hubungan kerja sama yang solid dengan penandatangan perjanjian kerja sama (MoU) baru untuk periode tiga tahun di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh drg. Zaura Rini Matram MDS, ketua PB PDGI dan Joseph Bataona, Direktur Human Resources & Corporate Relations PT Unilever Indonesia Tbk. Inisiatif bersama ini menghasilkan kerja sama baru dalam program SD binaan, dimana Pepsodent dan 20 PDGI wilayah/cabang akan mengadopsi dua SD untuk dibina setiap tahunnya. Dengan harapan dalam tiga tahun masa kerja sama, akan terbentuk 60 PDGI wilayah/cabang yang memiliki 120 SD binaan.
18 21 Dalam rangkaian program SD binaan tersebut, Pepsodent berkontribusi menyediakan materi penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut serta bantuan produk. Pepsodent berharap dengan adanya program SD binaan maka derajat kesehatan anak-anak Indonesia akan lebih meningkat. Sekretariat PDGI Jakarta Komp. Maisonette Kramat Jaya Baru B-15 Jl. Percetakan Negara II Jakarta Pusat Target Komunikasi Target yang dituju dalam kampanye ini adalah anak anak usia 4 7 tahun, golongan A, B, dan C yang berdomisili di daerah Jakarta dan sekitarnya. Usia 4 tahun adalah dimulai nya anak- anak belajar membaca, dan usia dimulai nya anak anak belajar. Jadi diharapkan kampanye ini akan menimbulkan minat anak anak yang rasa ingin tahu nya sedang berkembang. Salah satu target lokasi untuk kampanye ini adalah melalui sekolah sekolah (Pre School dan SD). 2.5 Analisa SWOT Strength : - Banyak orang orang yang tidak terbiasa menggosok gigi secara teratur. - Banyak anak anak yang tidak diajarkan cara menggosok gigi oleh orang tua nya.
19 22 - Banyak anak anak yang mengalami kerusakan gigi, akibat jarang menggosok gigi. Weakness : - Orang tua belum menyadari pentingnya mengajarkan cara menggosok gigi pada anak anak. - Anak anak yang malas meluangkan waktu untuk menggosok gigi, karena lebih tertarik pada hal hal lain yang lebih menyenangkan / menarik minat nya. Opportunity : - Beberapa produsen pasta gigi yang menghimbau tentang pentingnya menggosok gigi. - Beberapa sekolah mengajak murid murid nya untuk belajar menggosok gigi. - Beberapa produsen sikat gigi mengeluarkan produk pasta gigi dengan rasa yang disukai anak anak. Threat : - Banyak produk makanan dan minuman manis yang amat disukai anak anak, yang dapat menambah potensi kerusakan gigi pada anak - anak.
BAB 2 Data dan Analisa
4 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data Berdasarkan hasil survey wawancara pada Februari lalu yang diadakan di seputar wilayah Jakarta yaitu mengenai pengalaman para ibu menyikat gigi bersama anak. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu masalah kesehatan yang memerlukan penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai dampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003 menunjukkan bahwa dari 10 (sepuluh) kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan gigi dan mulut yang tidak diperhatikan, akan menimbulkan masalah, salah satunya kerusakan pada gigi seperti karies atau gigi berlubang (Oktrianda, 2011).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Mulut terdiri dari bibir atas dan bawah, gusi, lidah, pipi bagian dalam, langit-langit dan gigi. Lapisan gusi, pipi dan langit - langit selalu basah berlendir 7 oleh karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Mulut sehat berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )
Lampiran 1 Nomor Kartu DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak mengabaikan upaya penyembuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan yang berkesinambungan karena memiliki dampak yang sangat luas, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu masalah di Indonesia yang perlu diperhatikan adalah masalah kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi mulut. Kebanyakan masyarakat Indonesia meremehkan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Kebersihan gigi yaitu keadaan gigi geligi yang berada di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari enamel terus ke dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah faktor (multiple factors)
Lebih terperinci1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.
1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel. Fakta: Mungkin saja sebagian mitos ini benar. Biasanya, itu sudah cukup untuk menyikat gigi dua kali sehari, tapi jika Anda memiliki kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang paling sering ditemui dalam kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi dan penyakit periodontal. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2000,
Lebih terperinciTugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut
Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Disusun oleh : Noval Agung Prasetyo : 1341177004163 Lidiana Syahrul : 1441177004048 Ratih Dewi Suranenggala : 1441177004054 Desi Wulandari : 1441177004122
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting
Lebih terperinciBAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang
BAB I I. Pendahuluan A. Latar Belakang Karies gigi merupakan masalah gigi dan mulut yang banyak dijumpai pada anak-anak di negara berkembang dan cenderung meningkat pada setiap dasawarsa. Hasil penelitian
Lebih terperinciPENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.
PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG OLAH RAGA ADALAH SERANGKAIAN GERAK TUBUH YANG TERATUR DAN TERENCANA SERTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 prevalensi nasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang masih harus mendapat perhatian khusus karena dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi. Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan dalam visi dan misi Indonesia Sehat 2010. Usaha mewujudkan pembangunan
Lebih terperinciKEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI
KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI Andri Setiya Wahyudi, Program Studi Diploma Kebidanan UNIJA Sumenep, e-mail; andry_remas@yahoo.co.id Sudarso,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan banyak dijumpai pada penduduk dunia, terutama pada anak. Menurut hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses tumbuh kembang sangat terkait dengan faktor kesehatan, dengan kata lain hanya pada anak yang sehat dapat diharapkan terjadi proses tumbuh kembang yang
Lebih terperinciSikat Gigi Bersama pada Anak SD
LAPORAN PENYULUHAN Sikat Gigi Bersama pada Anak SD Penyusun : Irina Aulianisa (030.09.122) M. Evan Ewaldo (030.09.138) Syavina Wardah (030.09.247) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 23,5%. Menurut hasil RISKESDAS tahun 2013, terjadi peningkatan
Lebih terperinciPENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH
PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH M.Adam MT, Nurhidayati, Ade Suhendra dan Robi Putra Mahasiswa Universitas Muara Bungo Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut di dunia. Di negara maju dan negara yang sedang berkembang, prevalensi karies gigi cenderung meningkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar saliva mayor dan minor yang ada pada mukosa mulut. 1 Saliva terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah mulut bisa terjadi karena karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga kesadaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi merupakan bagian terpenting dalam rongga mulut, karena adanya fungsi gigi yang tidak tergantikan, antara lain untuk mengunyah makanan sehingga membantu pencernaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anakanak. Dengan harapan ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah yang paling umum dari seluruh masalah kesehatan pada masa. dengan adanya nanah di dalam gusi (Gunadi, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi merupakan jaringan tubuh keras yang memiliki fungsi untuk mengunyah, berbicara, dan memperindah wajah (Suryawati, 2010). Struktur gigi berlapis-lapis mulai dari
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA ANAK DI RT 01 RW 07, GEMBONG SARI, KALIGAWE SEMARANG
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA ANAK DI RT 01 RW 07, GEMBONG SARI, KALIGAWE SEMARANG Sabtu, 16 Mei 2015 Prodi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin. 1 Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi yang sehat, kuat, rapi, dan putih adalah impian setiap orang. Demikian pentingnya peran gigi dari segi estetika maupun kesehatan. Tetapi banyak hal bisa menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 3,4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiografi dental merupakan salah satu bagian terpenting dari diagnosis oral moderen. Dalam menentukan diagnosis yang tepat, setiap dokter harus mengetahui nilai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan. yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah mereka yang berusia 1-12 tahun (Kawuryan, 2008). Menurut Titin cit Kawuryan (2008), anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa sehingga mereka
Lebih terperinciBAB 2 DATA & ANALISA Buruknya kesehatan gigi dan mulut
BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku 2.1.1.1 Buruknya kesehatan gigi dan mulut Buku yang dikarang oleh Endah Kusumawardani ini menerangkan penyakitpenyakit gigi yang dapat menjalar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila kesehatan
Lebih terperinciSri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak
TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S DAN TERJADINYA KARIES PADA SISWA/I KELAS IV SDN 101740 TANJUNG SELAMAT KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2014 Sri Junita Nainggolan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi juga merupakan hasil interaksi antara kondisi fisik, mental dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 1 Sehat
Lebih terperinciEko Winarti, SST.,M.Kes
(SATUAN ACARA PENYULUHAN) Cara menyikat gigi dengan benar Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PELATIHAN 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang sangat penting dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia
Lebih terperinciGIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN D I S U S U N O L E H. Awal saputra. EVy ChRISTIANA SIBAGariang. Murti ningsih. Niwa hafrina. Yona al izz iffah talca
GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN D I S U S U N O L E H Awal saputra EVy ChRISTIANA SIBAGariang Murti ningsih Niwa hafrina Yona al izz iffah talca GURU PEMBIMBING: Drg.Masra Roesnoer,M.Kes UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SERI MERAWAT GIGI YUK! BAGI ANAK 0-3 & 3-6 TAHUN
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SERI MERAWAT GIGI YUK! BAGI ANAK 0-3 & 3-6 TAHUN Shinta Devi Wijaya Green Garden Blok I.1-11, Jakarta Barat caritta.devi@gmail.com Pembimbing : Inda Ariesta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan baik agar jangan sampai terkena gigi berlubang (Comic, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi merupakan bagian keras yang terdapat dalam mulut yang juga sebagai organ pencernaan pada manusia dan hewan. Fungsi gigi adalah untuk mengoyak dan mengunyah makanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan rongga mulut merupakan bagian penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan rongga mulut merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, sehingga rongga mulut tidak dapat dipisahkan fungsinya dengan bagian tubuh lain. Rongga mulut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Early Childhood Caries (ECC) Early childhood caries merupakan suatu bentuk karies rampan pada gigi desidui yang disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.
17 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Walaupun perempuan, umumnya, memiliki umur harapan hidup (UHH) lebih tinggi daripada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit. Secara kodrati, perempuan mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresif karena gigi terpajan lingkungan rongga mulut (Hartono dan. umum dan tersebar luas di sebagian penduduk dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies gigi merupakan kerusakan gigi akibat bakteri yang bersifat progresif karena gigi terpajan lingkungan rongga mulut (Hartono dan Enny, 2010). Karies gigi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat dari hasil Riset Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut anak adalah karies gigi. 1 Karies gigi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan oleh faktor etiologi yang kompleks. Karies gigi tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat
Lebih terperinciPENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN
PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Nurudin Santoso,ST.,MT. Oleh Indah Maswari Agustin NIM 1302100029
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kejadian penyakit gigi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang dikeluhkan masyarakat Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2001) dan menempati peringkat
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI
Gambaran Perilaku Menyikat Gigi dengan Kejadian Gigi Berlubang pada Anak Usia Sekolah Jurnal di SD STIKES YBPK Vol. 10, No.1, Juli 2017 GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang paling sering terjadi. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai kelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal meliputi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. 1 Gigi dan mulut dikatakan sehat apabila memiliki
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Gigi Dan Gangguan Umum Pada Gigi Gigi adalah tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun, berakar di dalam gusi dan berfungsi untuk mengunyah dan mengigit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan penelitian berdasarkan obyek penelitian dan sejarah penelitian. 3.1.1 Obyek penelitian Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi di Indonesia pada saat ini perlu mendapat perhatian serius, karena masyarakat masih menganggap masalah kesehatan gigi belum menjadi prioritas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sekolah dasar yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat. Aktivitas anak sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling sering dijumpai di Indonesia. 1 Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa. Anak harus dididik dan diarahkan sejak usia dini. Anak merupakan anugerah orangtua dari Allah SWT sehingga
Lebih terperinci2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada
Lebih terperinciPENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...
HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN KARIES GIGI DAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI DUSUN SUMBERPANGGANG DESA LOPANG KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Karies gigi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia (RI) dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan sangat digemari anak-anak saat jajan disekolah keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh yang dapat mempengaruhi kesehatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pemeliharaan kesehatan mempunyai manfaat yang sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam tubuh manusia, sehingga secara tidak langsung berperan dalam status kesehatan perorangan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Prasekolah 2.1.1 Pengertian Anak Prasekolah Padmonodewo (2003), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun, mereka
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian 68 Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian 69 Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian 70 Lampiran 4 Informed Consent KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang, merupakan hasil, tanda, dan gejala dari demineralisasi jaringan keras gigi secara kimia, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi, hal ini
Lebih terperinciKomplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi
Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi diabetes mellitus pada kesehatan gigi masalah dan solusi pencegahannya. Bagi penderita diabetes tipe 2 lebih rentan dengan komplikasi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha. Gambar Produk Kesehatan Gigi di Pasaran Sumber: Dokumen Pribadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sangat disayangkan, pada jaman ini di mana alat-alat perawatan kesehatan gigi sudah tersedia namun kualitas kesehatan gigi dan mulut anak-anak Indonesia masih rendah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan berperan dalam komunikasi, fungsi lainnya adalah dari segi estetika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia yakni kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan dapat tercapai dengan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada rongga mulut terdapat berbagai macam koloni bakteri yang masuk melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang masuk melalui makanan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa konsep diantaranya adalah
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa konsep diantaranya adalah konsep kebiasaan menggosok gigi, konsep karies gigi, konsep anak pra sekolah, kerangka konseptual dan hipotesa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Salah satu kegiatan Puskesmas adalah UKGS. UKGS di lingkungan tingkat pendidikan dasar mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan dasar yaitu dari usia 6 sampai 14 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk di dalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI, 2012). Pelayanan
Lebih terperinciANALISIS ATRIBUT PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
A-PDF Merger DEMO : Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark ANALISIS ATRIBUT PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT (Studi Empirik Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang masih perlu mendapat perhatian. Menurut Pintauli dan Hamada (2008),
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karies gigi di Indonesia merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih perlu mendapat perhatian. Menurut Pintauli dan Hamada (2008), berdasarkan Survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan masyarakat Indonesia. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001, penyakit gigi dan
Lebih terperinciPRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK
Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 130-135 PRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK Sri Mulyati dan Nindy Amita Universitas Islam Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam benak konsumen. Mayoritas seorang konsumen akan selalu melakukan pembelian produk berbekal dari kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi. Kesehatan gigi sangat penting karena berpengaruh pada fungsi pengunyahan, fungsi bicara, kualitas hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia berkisar 3-6 tahun. (Soetjiningsih, 1995). Pada usia tersebut anak mengalami proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia berkisar 3-6 tahun (Soetjiningsih, 1995). Pada usia tersebut anak mengalami proses tumbuh kembang, baik secara
Lebih terperinci