BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. OpenVPN, menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. OpenVPN, menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan"

Transkripsi

1 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Implementasi VPN di Depkominfo dilakukan dengan mengunakan OpenVPN, menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan sebuah router untuk menghubungkan LAN dibelakangnya dengan jaringan lokal di DEPKOMINFO. Secara sederhana skema tersebut diilustrasikan dengan gambar di bawah. Gambar 4.1 : Skema rancangan VPN sederhana 4.2 Hardware dan Software yang Digunakan Dibawah ini daftar hardware yang penulis gunakan untuk melakukan simulasi VPN melalui OpenVPN pada DEPKOMINFO baik server maupun client.

2 69 Komputer Server : Tabel 4.1 : Spesifikasi Server Brand Processor Hardisk Memory LAN Card Operating System HP Proliant DL 350 G5 IntelXeon 2.8 Ghz 2x80 GB 1 GB 2 Broadcom 1 Ghz Debian Komputer Client : Tabel 4.2 : Spesifikasi Client No. Brand Spesifikasi Hawlett-Packard Laptop Acer Aspire CPU Intel P4 2.8Ghz, 512 DDR, 40GB HDD, 52x CDROM CPU IntelCeleron Processor Ghz, 512 DDR2, 80GB HDD DVD RW, Broadcom LAN Card Software yang digunakan antara lain : Operating System Debian Linux Operating System Windows XP SP2 Profesional Edition OpenVPN

3 Instalasi OpenVPN Untuk melakukan penginstalan OpenVPN dapat mendownload software pada web resmi OpenVPN secara gratis, karena software ini merupakan open source. Untuk mendownload engine OpenVPN pada alamat dan untuk mendownload GUI OpenVPN pada windows pada alamat Instalasi OpenVPN Pada Windows 1. Buka file openvpn install.exe maka akan keluar jendela sebagai berikut. Klik next untuk melanjutkan instalasi. Gambar : Tampilan awal penginstalan OpenVPN

4 71 2. Halaman Licence Agreement tekan next untuk melanjutkan instalasi. Gambar : License Agreement 3. Pemilihan komponen yang akan diinstal, tidak perlu diubah, tekan next untuk melanjutkan. Gambar : Pengisian pemilihan komponen

5 72 4. Pemilihan lokasi instalasi OpenVPN, tekan next untuk melanjutkan. Gambar : Pemilihan lokasi instalasi 5. Proses instalasi sedang berjalan. Gambar : Proses instalasi

6 73 6. Instalasi selesai, tekan next untuk melanjutkan. Gambar : Instalasi selesai 7. Instalasi telah selesai dengan sukses, tekan finish untuk keluar. Gambar : Tampilan akhir proses penginstalan

7 Instalasi OpenVPN GUI Pada Windows OpenVPN GUI berfungsi untuk menjalankan aplikasi OpenVPN pada windows, untuk mempermudah user melakukan koneksi. Langkah-langkah instalasi OpenVPN GUI pada Sistem Operasi Windows kurang lebih sama dengan cara instalasi engine OpenVPN diatas. Berikut screenshot instalasi OpenVPN GUI untuk windows. 1. Buka file openvpn-2.0.9gui exe maka akan keluar jendela sebagai berikut. Klik next untuk melajutkan instalasi Gambar : Tampilan awal proses penginstalan OpenVPN GUI

8 75 2. Halaman License Agreement, tekan next untuk melanjutkan instalasi. Gambar : License Agreement 3. Pemilihan komponen yang akan diinstal, tidak perlu diubah. Tekan next untuk melajutkan. Gambar : Pemilihan komponen yang akan diinstal

9 76 4. Pemilihan lokasi instalasi, tekan next untuk melanjutkan. Gambar : Pemilihan destination instalasi 5. Proses instalasi sedang berjalan. Gambar : Proses instalasi yang sedang berjalan

10 77 6. Instalasi selesai, tekan next untuk melanjutkan. Gambar : Instalasi selesai 7. Instalasi telah selesai dengan sukses. Gambar : Tampilan akhir instalasi

11 78 Setelah selesai proses instalasi OpenVPN GUI maka pada taskbar sebelah kanan bawah akan muncul lambang OpenVPN, berupa lambang koneksi LAN, namun mempunyai warna yang berbeda. Gambar 4.3 : Tampilan OpenVPN GUI pada taskbar Instalasi OpenVPN Pada Debian Sebagai Server Instalasi dapat dilakukan dengan menggunakan apt-get seperti yang ditujukan di bawah ini. (root@vpn 11:20 ~)# apt-get install openvpn Server VPN adalah server yang menjadi pusat koneksi. Seluruh VPN client akan terhubung ke server tersebut, dan server tersebut sekaligus menjadi titik pusat routing yang menghubungkan jaringan lokal Depkominfo dengan jaringan-jaringan lain di remote site. Beberapa hal yang diperlukan dalam mengkonfigurasi server VPN adalah membuat beberapa sertifikat, keys, dan pengaturan IP Pembuatan Sertifikat Paket OpenVPN di Debian telah menyertakan beberapa tool yang memudahkan pembuatan sertifikat. Sertifikat yang dibutuhkan adalah sertifikat CA, sertifikat server, dan sertifikat client. Tool ini (berupa script) berada dalam direktori /usr/share/doc/openvpn/examples/easyrsa/2.0/.

12 79 Ubah file vars sesuai dengan table berikut. 11:20 2.0} #vi vars export KEY_COUNTRY= ID export KEY_PROVINCE= JKT export KEY_CITY= Jakarta export KEY_ORG= Depkominfo export Setelah itu export variable vars, dan jalankan perintah clean-all. 11:20 2.0}#../vars 11:20 2.0}#./clean-all Lanjutkan dengan menjalankan perintah build-ca. Akan ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Bila di dalam tanda kurung siku ( [ ] ) telah terdapat jawaban yang tepat, lanjutkan saja dengan menekan tombol enter. Bila tidak, masukkan isi yang sesuai. {root@vpn 11:20 2.0]#./build-ca Generating a 1024 bit RSA private key writing new private key to 'ca.key' You are about to be asked to enter information that will be incorporated into your certificate request. What you are about to enter is what is called a Distinguished Name or a DN. There are quite a few fields but you can leave some blank For some fields there will be a default value, If you enter '.', the field will be left blank Country Name (2 letter code) [ID]: State or Province Name (full name) [JKT]: Locality Name (eg, city) [JakartaJ: Organization Name (eg, company) [Depkominfo] : Organizational Unit Name (eg, section) []:Pusat Data Common Name (eg, your name or your server's hostname) [Depkominfo CA] ; Address [admin@depkominfo.go. id] :

13 80 dan ca.key. Hasilnya akan disimpan pada direktori keys dengan nama ca.crt Lanjutkan dengan membuat sertifikat server. Pada bagian ini terdapat pertanyaan untuk memasukkan sebuah password. Masukkan sebuah password, dan ingatlah password yang anda masukkan. Selain membuat sebuah sertifikat, perintah ini juga secara otomatis men-sign sertifikat tersebut dengan menggunakan CA yang telah dibuat. 11:20 2.0]#./build-key-server server Generating a 1024 bit RSA private key writing new private key to 'server.key' You are about to be asked to enter information that will be incorporated into your certificate request. What you are about to enter is what is called a Distinguished Name or a DN There are quite a few fields but you can leave some blank For.some fields there will be a default value, If you enter., the field will be left blank Country Name (2 letter code) [ID]: State or Province Name (full name) [JKT]: Locality Name (eg, city) [Jakarta]: Organization Name (eg, company) [Depkominfo]: Common Name (eg, your name or your server s hostname) [server]: Address [admin@depkominfo.go.id]: Please enter the following extra attributes To be sent with your certificate request A challenge password []:superman An optional company name [ ]: Using configuration from /home/sokam/tmp/2.0/openssl.cnf Check that the request matches the signature Signature ok The subject s Distinguished name is as follows countryname :PRINTABLE: ID stateorprovincename :PRINTABLE: JKT localityname :PRINTABLE: Jakarta organizationname :PRINTABLE: Depkominfo

14 81 commonname:printable: server address :IA5STRING: Certificate is to be certified until Nov 1 02:40: GMT(3650 days) Sign the certificate? [y/n]:y 1 out of 1 certificate requests certificate requests certified, commit? [y/n]y Write out database with 1 new entries Data Base Updated Proses diatas menghasilkan file server.crt, server.csr dan server.key pada direktori key. Kemudian proses pembuatan sertifikat dilanjutkan dengan pembuatan sertifikat client. Proses ini diulang sebanyak jumlah client yang akan dibuat. Bila ada 64 client yang dibuat, maka tentu saja proses ini harus dilakukan sebanyak 64 kali. Tidak seperti kedua jenis sertifikat sebelumnya, pembuatan sertifikat client menggunakan pkitool. Sebagai contoh, berikut adalah proses pembuatan 2 (dua) sertifikat client. [root@vpn 11:20 2.0]#./pkitool client1 Generating a 1024 bit RSA private key Writing new private key to client1.key Using configuration from /home/sokam/tmp/2.0/openssl.cnf Check that the request matches the signature Signature ok The Subject s Distinguished Name is as follows countryname :PRINTABLE: ID stateorprovincename :PRINTABLE: JKT localityname :PRINTABLE: Jakarta organizationname :PRINTABLE: Depkominfo commonname :PRINTABLE: client1 address :IA5STRING: admin@depkominfo.go.id Certificate is to be certified until Nov 1 03:17: GMT(3650 days) Write out database with 1 new entries

15 82 Data Base Updated 11:20 2.0]#./pkitool client1 Generating a 1024 bit RSA private key Writing new private key to client1.key Using configuration from /home/sokam/tmp/2.0/openssl.cnf Check that the request matches the signature Signature ok The Subject s Distinguished Name is as follows countryname :PRINTABLE: ID stateorprovincename :PRINTABLE: JKT localityname :PRINTABLE: Jakarta organizationname :PRINTABLE: Depkominfo commonname :PRINTABLE: client2 address :IA5STRING: admin@depkominfo.go.id Certificate is to be certified until Nov 1 03:17: GMT (3650 days) Write out database with 1 new entries Data Base Updated Komponen terakhir yang dibutuhkan adalah file dh.key yang digunakan untuk menjalankan algoritma Diifie-Herman, yaitu suatu mekanisme yang memungkinkan client dan server saling bertukar data dengan aman melalui jalur non-encrypted. Hasil operasi ini terdapat pada file dh1024.pem Konfigurasi OpenVPN Pada Windows Jika belum melakukan konfigurasi, maka user belum dapat melakukan koneksi memakai OpenVPN. Seperti terlihat pada gambar di bawah tidak terdapat pilihan untuk melakukan koneksi karena belum melakukan konfigurasi.

16 83 Gambar 4.4 : Tidak terdapat pilihan koneksi Pembuatan Key OpenVPN telah menyediakan tool pembuatan key untuk melakukan pengetesan koneksi saat OpenVPN baru diinstal pertama kali. Pada windows setelah menginstal OpenVPN user dapat pergi ke direktori: Start ->All Program->OpenVPN->Generate a static OpenVPN key, seperti dibawah ini. Setelah itu akan muncul windows dengan tampilan sebagai berikut. Generate a static OpenVPN key Gambar 4.5 : Generate a static OpenVPN key

17 84 Maka pada folder config dalam OpenVPN akan muncul file.txt yang berisi key yang sudah di-generate oleh OpenVPN. Gambar 4.6 : key.txt hasil proses generate key sebelumnya Ini adalah isi dari key.txt yang di generate oleh OpenVPN. File key.txt ini harus di copy ke client agar server dan client mempunyai key yang sama. Gambar 4.7 : Proses Generate OpenVPN static key

18 85 Gambar 4.8 : isi dari file key.txt Isi folder config yang telah berisi sertifikat, key, dan konfigurasi untuk sistem client. Gambar 4.9 : Isi dari folder config

19 86 Terdapat juga file client.opvp yang merupakan file inti konfigurasi OpenVPN. Dapat dilihat sebagai contoh dari gambar dibawah. Saat komputer client melakukan buka koneksi, maka file inilah yang dijalankan oleh OpenVPN engine. Gambar 4.10 : Konfigurasi yang terdapat pada file client.opvn Jika terlebih dahulu telah konfigurasi maka untuk memulai, klik kanan pada lambang OpenVPN GUI di taskbar lalu pilih connect. Gambar 4.11 : OpenVPN GUI

20 87 Setelah menekan tombol connect maka OpenVPN akan membuat koneksi melalui file yang berada dalam folder config. Gambar 4.12 : Proses yang terjadi setelah di-connect Koneksi selesai dibuat, dan OpenVPN siap digunakan. Gambar 4.13 : Koneksi telah terhubung Pesan dari OpenVPN yang menyatakan bahwa koneksi berhasil dibuat. Terlihat juga IP sementara komputer client dalam OpenVPN

21 88 (bukan IP asli). IP ini didapat dengan melakukan setting dalam file client konfigurasi. Gambar 2.14 : IP yang diberikan oleh OpenVPN Konfigurasi OpenVPN Pada Debian Seluruh konfigurasi OpenVPN terdapat pada direktori /ect/openvpn. Komponen-komponen lain seperti sertifikat dan sebagainya ada baiknya diletakkan juga di dalam direktori tersebut, untuk memudahkan proses konfigurasi Konfigurasi Server Konfigurasi server OpenVPN terdapat pada server.conf, yang isinya ditunjukan oleh kode berikut : {root@vpn 11:20 ~} #vi ect/opnevpn/server.conf Port 443 Proto tcp dev tun ca ca.crt cert server.crt key server.key dh dh1024.pem server ifconfig-pool-persist ipp.txt client-config-dir ccd route route push redirect-gateway keepalive

22 89 tls-auth ta.key 0 # This file is secret comp-lzo user nobody group nogroup persist-key persist-tun status openvpn-status.log verb 3 Pada konfigurasi diatas terdapat sebuah key yang sebelumnya bebas dibahas, yaitu ta.key. File ini adalah shared secret key yang digunakan untuk memperketat keamanan enkripsi, yakni digunakan pada saat memulai koneksi SSL/TLS. File ini dibuat dengan menggunakan perintah : {root@vpn 11:20 openvpn}# openvpn genkey secret File yang harus terdapat pada direktori /ect/openvpn ditunjukan oleh bagian konfigurasi yang dicetak tebal. File ipp.txt digunakan untuk menyimpan data asosiasi client <-> Virtual IP Address. File ini kosong, dibuat dengan menggunakan perintah touch seperti yang ditunjukkan di bawah ini. {root@vpn 11:20 openvpn}# touch ipp.txt Konfigurasi Alokasi IP Pada skema instalasi ini masing-masing client memperoleh alokasi IP jaringan dan IP p2p. Konfigurasi ini disimpan di dalam direktori ccd. Direktori ini berisi banyak file, sejumlah

23 90 client yang diijinkan terhubung dengan server VPN. Nama file konfigurasi masing-masing client harus sesuai dengan CN (Common Name) masing-masing sertifikat client. Sebagai contoh, berikut adalah isi file client10, client20, dan client30. Penyusupan IP disesuaikan dengan table pembagian IP. Client10 ipconfig-push Iroute Client20 Ipconfig-push Iroute Client30 Ipconfig-push Iroute Konfigurasi Client Seperti halnya server, client OpenVPN menyimpan konfigurasi di direktori /etc/openvpn. Konfigurasi berisi seperti yang ditunjukan di bawah. client dev tun proto tcp remote vpn.depkominfo.go.id 443 resolv-retry infinite nobind persist-key persist-tun ca ca.crt cert client18.crt key client18.key tls-auth ta.key 1 comp-lzo verb 3

24 91 Sebelum client dapat melakukan koneksi, ada beberapa berkas yang harus di distribusikan terlebih dahulu. Berkas-berkas tersebut adalah, sebagai berikut : clientxx.crt Berisi sertifikat yang digunakan client dalam melakukan hubungan ke server clientxx.key Berisi sertifikat yang digunakan client dalam melakukan deskripsi paket-paket data yang didapatkan dari server. ta.key Merupakan public key yang digunakan untuk melakukan enkripsi data yang dikirimkan oleh server. ca.crt Merupakan sertifikat CA yang digunakan untuk verifikasi sertifikat yang diperoleh dari server pada saat proses penyambungan berlangsung. Berkas-berkas di atas merupakan sertifikat yang sebelumnya telah dibuat di server. Administrator harus mengirimkan berkas-berkas tersebut ke penerimanya masing-masing.

25 92 Gambar 4.15 : Contoh Berkas yang telah di distribusikan ke masing-masing client 4.6 Kontrol OpenVPN Pada server dan client (yang menggunakan sistem operasi Debian LINUX), perintah yang digunakan untuk menjalankan OpenVPN adalah : {root@vpn 11:20 openvpn}# /etc/init.d/openvpn start untuk mematikannya, {root@vpn 11:20 openvpn}# /etc/init.d/openvpn stop Ketika client memulai koneksi, dapat diamati bahwa syslog akan merekam aktifitas-aktifitasnya. 4.7 Konfigurasi Lainnya Agar server VPN dapat melakukan packet forwarding, ubahlah file/etc/sysctl.conf pada bagian net.ip4.ip_forward. Isi variable ini adalah angka 1

26 93 (satu). Pada awalnya bagian ini di comment. Anda cukup menghapus tanda # yang terdapat di awal baris. 4.8 Evaluasi Uji Konektivitas Jaringan Uji konektivitas akan dilakukan dengan menggunakan dua alamat IP berbeda ( /24) dan ( /24) melalui server yang berbasis Linux. Diantara dua server Linux terdapat tunnel dengan IP virtual ( ) dan ( ). Uji konektivitas dilakukan dengan menggunakan perintah ifconfig, route dan ping. Langkah pertama adalah pengecekan sistem alamat jaringan dengan menggunakan perintah ifconfig : root@vpn:~ #ifconfig eth0 Link encap:ethernet HWaddr 00:0C:29:AE:8C:D7 inet addr: Bcast: Mask: UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:2640 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:2290 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes: (244.8 KiB) TX bytes: (266.9 KiB) Interrupt:10 Base address:0x1080 lo Link encap:local Loopback inet addr: Mask: UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:57 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:57 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 RX bytes:7907 (7.7 KiB) TX bytes:7907 (7.7 KiB) Hasilnya memperlihatkan alamat IP jaringan ( ) dan menunjukkan sistem jaringan berjalan dengan baik. Ketik n untuk menampilkan IP routing table dari sistem jaringan yang ada.

27 94 #route -n Tabel 4.3 : Kernel IP routing table Destination Gateway Subnetmask Flags Metric Raf Use Iface U eth UG eth0 Dapat kita lihat tabel diatas yang menghasilkan informasi mengenai destination, gateway, netmask dan interface. Baris ketiga menunjukkan semua traffic yang menuju jaringan dikirim langsung menuju network interface eth0. Baris keempat menunjukkan semua traffic ke tujuan manapun akan dikirim melalui default gateway melalui interface eth0. Dari hasil diatas telah terbukti tidak terjadi masalah pada sisi client. Sekarang menggunakan perintah ping kita akan mencoba apakah default gateaway diatas dapat tersambung pada client. root@vpn:~ #ping PING ( ): 56 data bytes 64 bytes from : icmp_seq=0 ttl=64 time=1.3 ms 64 bytes from : icmp_seq=1 ttl=64 time=0.6 ms 64 bytes from : icmp_seq=2 ttl=64 time=0.4 ms ping statistics packets transmitted, 3 packets received, 0% packetloss round-trip min/avg/max = 0.4/0.7/1.3 ms

28 95 Hasil ping membuktikan default gateaway merespon client. Uji konektivitas yang sama juga dilakukan pada client dengan IP ( ). #ifconfig eth0 lo Link encap:ethernet HWaddr 00:0C:29:21:07:FC inet addr: Bcast: Mask: UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:2399 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:2715 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes: (337.0 KiB) TX bytes: (265.4 KiB) Interrupt:10 Base address:0x1080 Link encap:local Loopback inet addr: Mask: UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:8 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 0TX packets:8 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 RX bytes:772 (772.0 B) TX bytes:772 (772.0 B) #route -n Tabel 4.4 : Kernel IP routing table Destination Gateway Subnetmask Flags Metric Raf Use Iface U eth UG eth0 root@vpn2:~ #ping PING ( ): 56 data bytes 64 bytes from : icmp_seq=0 ttl=64 time=2.0 ms 64 bytes from : icmp_seq=1 ttl=64 time=0.5 ms 64 bytes from : icmp_seq=2 ttl=64 time=0.5 ms ping statistics packets transmitted, 3 packets received Dari hasil percobaan diatas, terbukti konfigurasi jaringan sudah benar dan berjalan dengan semestinya. Dan ping menuju server VPN juga berjalan.

29 Mengecek Interface, Routing, dan Koneksi Pada Server VPN Uji konektivitas pada server juga sama seperti pada client hanya hasilnya lebih kompleks dan lebih banyak. opensuse01:~ # ifconfig eth0 Protocol:Ethernet Hardware Address 00:0C:29:13:EC:48 inet Address: Bcast: Mask: inet6 Address: fe80::20c:29ff:fe13:ec48/64 Gültigkeitsbereich:Verbindung UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:2900 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:4790 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes: (741.7 Kb) TX bytes: (650.9 Kb) Interrupt:10 Base address:0x1080 eth1 Protocol:Ethernet Hardware Adresse 00:0C:29:13:EC:52 inet Address: Bcast: Mask: inet6 Address: fe80::20c:29ff:fe13:ec52/64 Gültigkeitsbereich:Verbindung UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:797 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:421 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes:77682 (75.8 Kb) TX bytes:42404 (41.4 Kb) Interrupt:9 Base address:0x1400 lo Protocol:Local tha inet Address: Maske: inet6 Address: ::1/128 Gültigkeitsbereich:Maschine UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:109 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:109 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 tunvpn0 Protokoll:UNSPEC Hardware Address inet Address: P-z-P: Mask: UP PUNKTZUPUNKT RUNNING NOARP MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:1337 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:1547 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

30 97 collisions:0 txqueuelen:100 RX bytes: (459.6 Kb) TX bytes: (177.1 Kb) opensuse01:~ # Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil menunjukkan server mempunyai dua network interface car eth0 dan eth1 dengan dua network /24 dan /24 dan dengan tambahan tunnel dari OpenVPN yang mempunyai alamat IP virtual dan Tabel 4.5 : Routing table opensuse01:~ # route -n Kernel IP Routing table Destination gateaway netmask Flags Metric Ref Use Iface UH tunvpn U eth U eth UG tunvpn U lo UG eth0 opensuse01:~ # Dari percobaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil menunjukkan ada dua subnet yang terhubung ke eth0 dan eth1. Dari informasi sebelumnya kita mendapatkan IP virtual komputer ini adalah dan IP virtual partner-nya adalah , maka untuk melakukan uji konektivitas kita akan melakukan ping dari komputer ini ke komputer partner. opensuse01:~ # ping PING ( ) 56(84) bytes of data. 64 bytes from : icmp_seq=1 ttl=64 time=1.77 ms 64 bytes from : icmp_seq=2 ttl=64 time=1.50 ms 64 bytes from : icmp_seq=3 ttl=64 time=1.42 ms 64 bytes from : icmp_seq=4 ttl=64 time=1.44 ms ping statistics packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 3013ms rtt min/avg/max/mdev = 1.425/1.535/1.770/0.141 ms

31 98 Kesimpulan yang didapat dari percobaan diatas adalah terjadi koneksi antara dua komputer yang di ujicobakan. Perlu dicatat bahwa waktu yang diperlukan untuk menjawab ping melalui tunnel lebih lama daripada melalui koneksi LAN biasa. Uji konektivitas juga dilakukan terhadap komputer partner melakukan koneksi terhadap komputer diatas melalui tunneling. debian01:~# ifconfig eth0 Link encap:ethernet HWaddr 00:0C:29:99:7B:CA inet addr: Bcast: Mask: UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:7735 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:11012 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes: (902.6 KiB) TX bytes: (1.6 MiB) Interrupt:18 Base address:0x1080 eth1 Link encap:ethernet HWaddr 00:0C:29:99:7B:D4 inet addr: Bcast: Mask: UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:490 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:468 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes:47652 (46.5 KiB) TX bytes:43728 (42.7 KiB) Interrupt:19 Base address:0x1400 lo Link encap:local Loopback inet addr: Mask: UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:0 (0.0 b) tunvpn0 Link encap:unspec HWaddr inet addr: P-t-P: Mask: UP POINTOPOINT RUNNING NOARP MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:1849 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:1489 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:100 RX bytes: (201.9 KiB) TX bytes: (472.1 KiB) debian01:~# route -n Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface UH tunvpn U eth UG tunvpn U eth UG eth0 debian01:~# ping PING ( ) 56(84) bytes of data. 64 bytes from : icmp_seq=1 ttl=64 time=0.221 ms

32 99 64 bytes from : icmp_seq=2 ttl=64 time=0.069 ms 64 bytes from : icmp_seq=3 ttl=64 time=0.059 ms ping statistics packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 2005ms rtt min/avg/max/mdev = 0.059/0.116/0.221/0.074 ms Dari hasil pengujian/evaluasi seperti telah dijelaskan diatas, terbukti konektifitas dapat berjalan. Maka dapat kita simpulkan : 1. Server VPN mencapai jaringan lokalnya. 2. Tunnel OpenVPN berjalan dengan baik 3. Tunnel OpenVPN bekerja pada kedua arah. Pengetesan melalui ping dari client ke client lain yang sama-sama menggunakan OpenVPN, namun dalam jaringan yang sama. Di dapat bukti ping berjalan dengan lancar menandakan sudah terciptanya koneksi antara dua komputer tersebut tanpa menggunakan kabel hanya menggunakan media internet. Gambar 4.16 : Ping client-to-client dalam jaringan yang sama

33 100 OpenVPN juga memungkinkan kita untuk menggunakan Remote Desktop yang berfungsi untuk membuka atau menjalankan komputer lain yang IP-nya masuk ke dalam jaringan OpenVPN yang dibuat. Gambar 4.17 : Remote Desktop Kedua komputer client sudah dapat melakukan sharing data. Hal ini dimungkinkan jika kedua client menginstal OpenVPN dan server juga menginstal OpenVPN. Gambar 4.18 : Data yang di-share dalam jaringan OpenVPN

34 Keamanan VPN Menggunakan OpenVPN Privacy (Confidentiality) Untuk melihat apakah rancangan VPN sudah berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan pengecekan dengan menggunakan software ethereal network analyzer. Dengan menggunakan software ini, dapat diketahui apakah paket-paket data yang dikirimkan terkenkripsi atau tidak. Apabila paket data telah terenkripsi, maka dapat disimpulkan bahwa VPN berjalan dengan baik dan aman untuk digunakan pada jalur publik (internet). Namun sebaliknya, apabila paket data tidak terenkripsi maka VPN belum berjalan dengan baik dan mempunyai resiko mengalami kebocoran data. Gambar 4.19 : Tampilan Ethereal Network Analyzer Pada percobaan pertama komputer client akan mengambil data berupa file teks dari komputer server tanpa menggunakan VPN.

35 102 Gambar 4.20 : Isi File yang Diambil Kemudian dilakukan proses capturing dengan menggunakan software ethereal Gambar 4.21 : Proses Capture Pada Komputer Client

36 103 Gambar 4.22 : Hasil Capture Proses Pengambilan Data Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa isi file yang diambil oleh komputer client dari komputer server masih dapat terlihat. Hal ini menandakan bahwa pengiriman data tanpa enkripsi akan dapat mudah terlihat oleh node lain di internet. Pada percobaan kedua, pengiriman file akan dilakukan melalui tunnel VPN yang dibuat sebelumnya.

37 104 Gambar 4.23 : Proses Capturing Data VPN Gambar 4.24 : Hasil Capturing VPN

38 105 Setelah capturing dilakukan, dapat dilihat pada gambar diatas bahwa paket data yang dikirimkan tidak terlihat isinya. Dengan demikian terbukti bahwa enkripsi berjalan dengan baik pada tunnel VPN dan data yang dikirimkan hanya dapat dibuka/diakses oleh client yang diberikan hak akses Reliability (Integrity) Data yang dikirimkan tidak akan mengalami perubahan/modifikasi yang mungkin dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena pada OpenVPN terdapat certificate dimana di dalam certificate terdapat file dh.key yang digunakan untuk menjalankan algoritma Diffie-Herman, yaitu suatu mekanisme yang memungkinkan client dan server saling bertukar data dengan aman melalui jalur non-encrypted. Hasil operasi ini terdapat pada file dh1024.pem Availablility Data yang dikirimkan akan selalu tersedia asalkan terhubung dengan internet, karena media yang digunakan oleh OpenVPN adalah internet, sehingga ketika diperlukan untuk mengakses jarigan internal kantor untuk berkomunikasi data, data akan selalu tersedia.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Implementasi VPN di DEPKOMINFO dilakukan menggunakan software OpenVPN, dengan menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan sebuah

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 5

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 5 Praktikum Jaringan Komputer 2 Modul 5 TUJUAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN 3. Mahasiswa mampu memahami troubleshot jaringan VPN DASAR TEORI: adalah

Lebih terperinci

Gambar 1. Model jaringan VPN

Gambar 1. Model jaringan VPN MODUL 12 OPENVPN TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN 3. Mahasiswa mampu memahami troubleshot jaringan VPN DASAR TEORI OpenVPN adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. implementasi selesai dilakukan, maka akan dilakukan pengujian terhadap Remote

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. implementasi selesai dilakukan, maka akan dilakukan pengujian terhadap Remote BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat, yaitu mengkonfigurasi berdasarkan analisis dan perancangan. Setelah

Lebih terperinci

DOKUMENTASI DAN ANALISIS VPN SERVER

DOKUMENTASI DAN ANALISIS VPN SERVER DOKUMENTASI DAN ANALISIS VPN SERVER 1. PENDAHULUAN Ini merupakan konfigurasi yang sudah di analisis terlebih dahulu bagaimana set up OpenVPN di server Ubuntu. Sebelum melakukan set up pastikan Ubuntu Server

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer. II. Linux Networking Tools

Praktikum Jaringan Komputer. II. Linux Networking Tools Praktikum Jaringan Komputer II. Linux Networking Tools 1. Tujuan - Mampu menggunakan perangkat lunak penunjang jaringan komputer - Mampu menggunakan perangkat lunak untuk layer 1, 2, dan 3 2. Dasar Teori

Lebih terperinci

TKJ SMK Negeri 1 Bangli

TKJ SMK Negeri 1 Bangli Administrator Jaringan 8.1. Lab - Instalasi dan Konfigurasi VPN (Virtual Private Network). Introduction VPN (Virtual Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat sebuah jaringan bersifat private

Lebih terperinci

Penamaan IP pada Sistem Operasi Linux dan Windows

Penamaan IP pada Sistem Operasi Linux dan Windows Penamaan IP pada Sistem Operasi Linux dan Windows Penamaan IP Pada Windows 1. Konfigurasi TCP/IP TCP / IP merupakan protocol pada jaringan komputer yang memungkinkan komputer dalam suatu jaringan dapat

Lebih terperinci

Internet Protocol (IP)

Internet Protocol (IP) BAB 4. Internet Protocol (IP) 4.1 Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi alamat IP pada PC 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi default gateway pada PC 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi DNS pada PC

Lebih terperinci

D dan E tidak digunakan, karena diperuntukan untuk penelitian. Penomoran netmask dapat disingkat, misalkan dapat disingkat menjadi /24

D dan E tidak digunakan, karena diperuntukan untuk penelitian. Penomoran netmask dapat disingkat, misalkan dapat disingkat menjadi /24 MODUL 1 JARINGAN KOMPUTER 1 LINUX NETWORKING TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa memahami tentang konsep jaringan berbasis IP 2. Mahasiswa memahami tentang penerapan IP di Linux 3. Mahasiswa mampu menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. perancangan VPN yang diimplementasikan pada jaringan PT. TIKI JNE.

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. perancangan VPN yang diimplementasikan pada jaringan PT. TIKI JNE. BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah langkah perancangan serta implementasi VPN yang dilakukan pada jaringan PT. TIKI JNE. Selain itu akan dibahas mengenai evaluasi

Lebih terperinci

Gambar 1. Langkah-langkah VPN

Gambar 1. Langkah-langkah VPN MODUL 13 OPENVPN (MULTI CLIENT) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN dengan banyak client 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN dengan banyak client 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis Masalah

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis Masalah BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis adalah pembagian suatu masalah menjadi komponen komponen yang lebih kecil untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah dan hambatan yang ditemui, dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3. JARINGAN PEER TO PEER PADA LINUX

BAB 3. JARINGAN PEER TO PEER PADA LINUX BAB 3. JARINGAN PEER TO PEER PADA LINUX Pembahasan selanjutnya adalah Anda akan mencoba untuk mengkoneksi minimal 2 buah komputer atau lebih yang bersistem operasi Linux. Anda akan mempelajari jaringan

Lebih terperinci

OpenVPN Server. Best Practise

OpenVPN Server. Best Practise OpenVPN Server Best Practise Training OpenVPN Pada training ini, kita akan membahas proses pembangunan sistem OpenVPN, berikut mekanisme dan tips setup pada setiap tahapan konfigurasi Training Hari Kedua

Lebih terperinci

KONFIGURASI TCP/IP DI UBUNTU LINUX

KONFIGURASI TCP/IP DI UBUNTU LINUX KONFIGURASI TCP/IP DI UBUNTU LINUX I. Pendahuluan TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses

Lebih terperinci

TKJ SMK Negeri 1 Bangli

TKJ SMK Negeri 1 Bangli Administrator Jaringan 3.1. Lab - Instalasi dan Konfigurasi Webserver Introduction Web Server atau Server Web merupakan sebuah layanan dimana setiap kontent web yang berupa teks, gambar, video ataupun

Lebih terperinci

Koneksi Jaringan di Linux

Koneksi Jaringan di Linux Koneksi Jaringan di Linux alex@ilmukomputer.com http://alexbudiyanto.web.id/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

5 BAB V WEB SERVER 2 : HTTPS

5 BAB V WEB SERVER 2 : HTTPS 5 BAB V WEB SERVER 2 : HTTPS 5.1 IDENTITAS Kajian Layanan Web Topik 1. Apache 2. Virtual Host 3. OpenSSL 4. HTTPS Referensi 1. Ubuntu, Ubuntu Server Guide, https://help.ubuntu.com/13.10/ 2. A. Aulds, Linux

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI Pada bab sebelumnya telah ditetapkan pemecahan permasalahan yang dihadapi PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN).

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan BAB 4 Hasil dan Pembahasan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, salah satu solusi yang di berikan untuk menghadapi masalah yang dihadapi oleh PT. Sinar Jaya Agung Perkasa adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER

KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER Sasaran Setelah memperaktekkan konfigurasi ini, pembaca diharapkan bisa : - Mengerti tentang Dynamic Host

Lebih terperinci

INSTALASI DAN CONFIGURASI OPENVPN UNTUK DEBIAN

INSTALASI DAN CONFIGURASI OPENVPN UNTUK DEBIAN INSTALASI DAN CONFIGURASI OPENVPN UNTUK DEBIAN Oleh: Billy Hendra Pengertian VPN(Virtual Private Network) VPN atau Virtual Private Network adalah solusi koneksi private melalui jaringan public. Dengan

Lebih terperinci

Perintah Dasar Linux untuk Pengelola Server

Perintah Dasar Linux untuk Pengelola Server Perintah Dasar Linux untuk Pengelola Server Artikel ini akan memberikan pengenalan terhadap beberapa perintah dasar yang dapat anda manfaatkan untuk mengelola server linux anda melalui Shell. Untuk semua

Lebih terperinci

Ada beberapa aspek yang perlu diterapkan dalam mengamankan web server, antara lain:

Ada beberapa aspek yang perlu diterapkan dalam mengamankan web server, antara lain: MODUL 5 WEB SERVER SECURITY TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep Web Security di linux 2. Mahasiswa memahami berbagai konsep SSL yang ada di linux 3. Mahasiswa mampu melakukan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 5 Virtual Private Network (PPTP)

PRAKTIKUM 5 Virtual Private Network (PPTP) PRAKTIKUM 5 Virtual Private Network (PPTP) A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dari VPN 2. Mahasiswa mampu melakukan installasi VPN dengan menggunakan PPTP 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

TUTORIAL LINUX NETWORKING MENGGUNAKAN ZENITY

TUTORIAL LINUX NETWORKING MENGGUNAKAN ZENITY TUTORIAL LINUX NETWORKING MENGGUNAKAN ZENITY NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1. Agustinus Abraham (7209040034) 2. Tatag Adiktia (7209040045) 3. Mazda Yuda Adhitya (7209040048) PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER 1 JURUSAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK INFORMSTIKA INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2007 Pertemuan 1 Penamaan IP Versi IV Dalam penamaan IP sebenarnya ada 2 versi yakni VERSI V

Lebih terperinci

TUTORIAL MEMABANGUN SERVER GATEWAY DENGAN LINUX DEBIAN

TUTORIAL MEMABANGUN SERVER GATEWAY DENGAN LINUX DEBIAN TUTORIAL MEMABANGUN SERVER GATEWAY DENGAN LINUX DEBIAN Ditulis dan dipraktekan oleh : A B Y O N G Disusun untuk keperluan pribadi dan untuk sumber praktek siswa TKJ SMK Negeri 1 Bangli dan Sekitarnya Bisa

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang pesat khususnya internet membuatnya dapat diakses bebas di mana saja dan dapat menggunakan apa saja,

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang pesat khususnya internet membuatnya dapat diakses bebas di mana saja dan dapat menggunakan apa saja, 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang pesat khususnya internet membuatnya dapat diakses bebas di mana saja dan dapat menggunakan apa saja, seperti laptop, tablet, dan handphone. Perkembangan pesat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1 Praktikum 4 Dynamic Host Configuration Protocol POKOK BAHASAN: Paket DHCP Server pada Linux (Ubuntu) Konfigurasi paket

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) Almubah Hendriza Ali Andri Jefri Tenggono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

TKJ SMK Negeri 1 Bangli

TKJ SMK Negeri 1 Bangli Administrator Jaringan 7.1. Lab - Instalasi dan Konfigurasi NTP (Network Time Protocol) Introduction Network Time Protocol (NTP) adalah sebuah protokol untuk sinkronisasi jam-jam sistem komputer di atas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

Ada beberapa aspek yang perlu diterapkan dalam mengamankan web server, antara lain:

Ada beberapa aspek yang perlu diterapkan dalam mengamankan web server, antara lain: MODUL 11 WEB SERVER SECURITY TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep Web Security di linux 2. Mahasiswa memahami berbagai konsep SSL yang ada di linux 3. Mahasiswa mampu melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

JARINGAN DENGAN WINDOWS 98

JARINGAN DENGAN WINDOWS 98 JARINGAN DENGAN WINDOWS 98 INSTALASI DRIVER LAN CARD (ETHERNET ADAPTER) - Diasumsikan bahwa LAN Card telah dipasang, kemudian nyalakan komputer. Karena ada hardware baru, maka windows akan meminta driver

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER UNTUK KONEKSI REMOTE PADA PERANGKAT ANDROID

PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER UNTUK KONEKSI REMOTE PADA PERANGKAT ANDROID PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER UNTUK KONEKSI REMOTE PADA PERANGKAT ANDROID Dian Munanza Dicky Zulkarnain Nicco Priyono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK Merancang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB. STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX IAN SQUEEZE KODE MODUL -001-002 NAMA MODUL DASAR-DASAR JARINGAN SISTEM OPERASI Rev. 1-51 URAIAN UNIT Tujuan Belajar Setelah mempelajari modul unit ini, diharapkan peserta

Lebih terperinci

TKJ SMK Negeri 1 Bangli

TKJ SMK Negeri 1 Bangli Administrator Jaringan 4.1. Lab - Instalasi dan Konfigurasi (Domain Name System) Introduction DNS adalah singkatan dari Domain Name System, DNS itu adalah nama sebuah sistem database yang dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

Bridging di Linux. jika paket belum terinstall maka kita dapat menginstallnya dengan perintah perintah berikut

Bridging di Linux. jika paket belum terinstall maka kita dapat menginstallnya dengan perintah perintah berikut Bridging di Linux Agar linux kita dapat difungsikan sebagai bridge maka kita membutuhkan paket tambahan yaitu bridge-utils, sebelum nya kita bisa cek terlebih dahulu apakah paket bridge-utils sudah terinstall

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 57 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Persiapan Perancangan Sistem Sebelum memulai untuk membuat sistem, perlu persiapan dalam hal hardware dan software untuk membantu dalam pembuatan perancangan sistem

Lebih terperinci

Soal Ujian Produktif Semester Genap, Kelas II TKJ

Soal Ujian Produktif Semester Genap, Kelas II TKJ Pilihan Ganda Soal Ujian Produktif Semester Genap, Kelas II TKJ 1. Jaringan komputer yang wilayahnya hanya mencakup kantor-kantor yang letaknya berdekatan atau dalam suatu kota, disebut jenis jaringan

Lebih terperinci

Instalasi Mandriva Enter Bahasa (Language) Next

Instalasi Mandriva Enter Bahasa (Language) Next Instalasi Mandriva Jika anda menginstalasi mandriva langsung dari CD-ROM, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 1. Anda dapat melanjutkan dengan menekan tombol Enter pada tampilan tersebut. Dan

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan VPN yang dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada proses pengiriman data maupun informasi secara aman

Lebih terperinci

Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Twitter @ruslinux Program Studi TI & SI STT Terpadu Nurul Fikri www.nurulfikri.ac.id

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2 DHCP Server I. Tujuan: Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI. Penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam. pada client (Windows) selengkapnya ada di bawah ini.

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI. Penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam. pada client (Windows) selengkapnya ada di bawah ini. BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI 4.1 Instalasi OpenVPN Penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penginstallan software OpenVPN pada server (Ubuntu Desktop 10.04 LTS) dan pada client (Windows)

Lebih terperinci

INTERKONEKSI IPv6 DENGAN IPv4 MENGGUNAKAN DSTM (DUAL STACK TRANSITION MECHANISM)

INTERKONEKSI IPv6 DENGAN IPv4 MENGGUNAKAN DSTM (DUAL STACK TRANSITION MECHANISM) 27 Abstrak INTERKONEKSI IPv6 DENGAN IPv4 MENGGUNAKAN DSTM (DUAL STACK TRANSITION MECHANISM) Dody Setiawan 1, R. Rumani M. 2, Nyoman Bogi A. K. 3 Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom,

Lebih terperinci

Bertukar Data dengan Wireless LAN

Bertukar Data dengan Wireless LAN Bertukar Data dengan Wireless LAN Tedy Tirtawidjaja, S.T 25 Desember 2007 Tulisan ini saya buat setelah mencoba bertukar data dengan rekan saya, kami menggunakan notebook yang sama-sama dilengkapi dengan

Lebih terperinci

General Network Troubleshooting

General Network Troubleshooting General Network Troubleshooting Identifikasi sumber masalah pada jaringan komputer. Pengkabelan Hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media transmisi

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

Kurusetra Computer Linux VPN MPLS. Budi Santosa,ST

Kurusetra Computer  Linux VPN MPLS. Budi Santosa,ST Kurusetra Computer www.kurusetra.web.id Linux VPN MPLS Budi Santosa,ST Daftar Isi OpenVPN...3 Konfigurasi Server VPN...4 Konfigurasi Static IP Client...5 Konfigurasi klien VPN Linux...5 OpenVPN GUI MS

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

Windows Groups. Tunnel Type

Windows Groups. Tunnel Type 122 Windows Groups Berikan hak kepada kepada group engineer untuk melakukan otentikasi ke RADIUS server. Gambar 4.38 Windows Groups Tunnel Type Menentukan jenis-jenis tunnel yang akan diterima oleh RADIUS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pada subbab ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat jaringan yang meliputi spesifikasi sistem perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan VPN pada PT Eresha Education Indonesia menggunakan software

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan VPN pada PT Eresha Education Indonesia menggunakan software BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Perancangan VPN pada PT Eresha Education Indonesia menggunakan software OpenVPN, dengan metode client-server dimana cabang samali sebagai server

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AKAKOM YOGYAKARTA

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AKAKOM YOGYAKARTA Halaman Judul LAPORAN PENELITIAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL UNTUK INTEGRASI JARINGAN oleh W A G I T O, S.T., M.T. NIDN : 0522126901 NPP : 961080 Mendapat Bantuan

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran

Lebih terperinci

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC WORKSHOP INTERNET PROTOCOL (IP) 1. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan antara lain : 1. Switch 1 buah 2. Kabel cross-over (2 meter) 1 buah 3. Kabel straight-through @ 2 meter 3 buah 4. Komputer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas perancangan pembangunan web server dan komunikasi antara server dan client dengan menggunakan komunikasi lokal wi-fi sebagai media komunikasi antara server

Lebih terperinci

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover BAB 4 Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover 4.1 Implementasi Network Pada tahap implementasi, akan digunakan 2 protokol routing yang berbeda yaitu BGP dan OSPF tetapi pada topologi network yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat.

Lebih terperinci

Sebuah komputer Linux machine, real atau virtual. Bisa menggunakan BackTrack 5 virtual machine.

Sebuah komputer Linux machine, real atau virtual. Bisa menggunakan BackTrack 5 virtual machine. PROJECT 12 Server https Kebutuhan Projek: Sebuah komputer Linux machine, real atau virtual. Bisa menggunakan BackTrack 5 virtual machine. Menjalankan Komputer Linux 1. Jalankan komputer seperti biasa.

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM

Bab III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7

Lebih terperinci

Hasil Wawancara dengan PT. Buana Centra Swakarsa. Q : Apakah proses bisnis perusahaan ini dibantu oleh jaringan komputer?

Hasil Wawancara dengan PT. Buana Centra Swakarsa. Q : Apakah proses bisnis perusahaan ini dibantu oleh jaringan komputer? LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara dengan PT. Buana Centra Swakarsa Q : Bisnis apa yang dijalankan perusahaan ini? A : Kami bergerak dibidang jasa logistics. Q : Apakah proses bisnis perusahaan ini dibantu oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data a. Studi Pustaka Mencari dan mengumpulkan

Lebih terperinci

Mengakses Server Melalui SSH di Linux

Mengakses Server Melalui SSH di Linux Mengakses Server Melalui SSH di Linux SSH (Secure Shell) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk komunikasi data yang aman antara server dan klien (anda) untuk melakukan pengelolaan server dari jarak

Lebih terperinci

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Di sini saya akan mendeskripsikan prosedur untuk menginstal dan mengkonfigurasi TCP/IP Microsoft Windows Server 2003. Ikuti prosedur

Lebih terperinci

MODUL JARINGAN KOMPUTER

MODUL JARINGAN KOMPUTER MODUL JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh Sugema, M.Kom Yasin Efendi, M.Kom 1 BAB-I Pengenalan Jaringan Komputer Definisi dari jaringan komputer (network) adalah sekumpulan komputer yang saling terhubung. Secara

Lebih terperinci

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 I. Pengantar Cisco Packet Tracer merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Cisco Company, bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan komputer dan untuk melakukan monitoring

Lebih terperinci

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP Membuat Router dengan NAT pada Windows XP Kebutuhan : PC Windows XP, 2 buah NIC, Tool NETSH dan akses Administrator Router berguna untuk menggabungkan suatu jaringan komputer dengan atau ke jaringan komputer

Lebih terperinci

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan PERSIAPAN Persiapan simulasi server HTTP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1 buah workstation dan 1 server yang terhubung langsung dengan kabel --tipe

Lebih terperinci

KONSFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

KONSFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER KONSFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER Terima kasih telah mengunjungi blok saya.. Disini saya akan menjelaskan konsfigurasi mikrotik sebagai router, kita akan mengkoneksikan system operasi linux debian dengan

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM.

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM. MODUL 1 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep wireshark 2. Mahasiswa memahami konsep pengiriman dengan traceroute 3. Mahasiswa memahami proses fragmentasi DASAR TEORI

Lebih terperinci

Pembahasan Ujian Nasioanal Praktek Kejuruan PAKET 3

Pembahasan Ujian Nasioanal Praktek Kejuruan PAKET 3 Pembahasan Ujian Nasioanal Praktek Kejuruan TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PAKET 3 Oleh : Rusmanto, S.kom Pertama-tama pastikan PC yang digunakan sebagai PC Router minimal memiliki 2 buah lan card yang sudah

Lebih terperinci

KONFIGURASI SERVER DENGAN FEDORA 9

KONFIGURASI SERVER DENGAN FEDORA 9 KONFIGURASI SERVER DENGAN FEDORA 9 Pertama yang harus di lakukan adalah mensetting mgw (main gateway) supaya bisa terkoneksi ke internet. Sebelum mensetting, kita harus menentukan alamat IP public ke ISP

Lebih terperinci

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Onno W. Purbo Dalam operasi jaringan, ada banyak hal yang sering kali membuat pusing kepala kita sebagai administrator jaringan. Hal yang paling

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://a Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati oleh

Lebih terperinci

IP Subnetting dan Routing (1)

IP Subnetting dan Routing (1) IP Subnetting dan Routing (1) 1. Tujuan - Memahami prinsip subnetting - Memahami prinsip routing statis 2. Alat Percobaan PC Router dengan 2 NIC 6 unit PC Workstation 6 unit PC Server 1 unit Hub / Switch

Lebih terperinci

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahapan implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis serta penerapan kebutuhan pada keadaan yang sebenarnya.

Lebih terperinci

SMK PASUNDAN 2 BANDUNG

SMK PASUNDAN 2 BANDUNG SMK PASUNDAN 2 BANDUNG TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Modul 1 IP Address & DNS SERVER DI Linux Debian Oleh Syaiful Watoni, ST. 1 DNS SERVER Cara Kerja DNS Server DNS (Domain Name System) adalah suatu system

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM Aplikasi ini dijalankan pada platform Win32, dan dibuat dengan menggunakan bahasa C#. NET. Untuk menjalankan aplikasi ini, dibutuhkan suatu komponen library khusus yang dijalankan

Lebih terperinci

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi

Lebih terperinci