BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. perancangan VPN yang diimplementasikan pada jaringan PT. TIKI JNE.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. perancangan VPN yang diimplementasikan pada jaringan PT. TIKI JNE."

Transkripsi

1 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah langkah perancangan serta implementasi VPN yang dilakukan pada jaringan PT. TIKI JNE. Selain itu akan dibahas mengenai evaluasi hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan sebelumnya. Evaluasi tersebut sebatas uji konektivitas, akses aplikasi My Orion, dan uji keamanan dari perancangan VPN yang diimplementasikan pada jaringan PT. TIKI JNE. 4.1 Spesifikasi Sistem Pada subbab ini dilakukan perancangan sistem jaringan yang meliputi spesifikasi sistem perangkat keras maupun perangkat lunak untuk implementasi VPN pada PT. TIKI JNE Spesifikasi Perangkat Keras Adapun perangkat keras yang digunakan penulis untuk implementasi sistem jaringan VPN pada PT. TIKI JNE sebagai berikut : 1. Komputer Server : Komputer server adalah komputer yang bertindak sebagai server sekaligus bertindak sebagai gateway VPN dengan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 4.1 Tabel spesifikasi komputer server Processor Memori Hard disk NIC Inter (R) Celeron 2,66 Ghz 256 MB 60 GB 1 unit 87

2 88 2. Komputer Klien Komputer klien adalah komputer yang akan dicoba untuk melakukan koneksi VPN ke server. Dalam implementasi ini digunakan dua unit komputer. Spesifikasi komputer klien sebagai berikut : Tabel 4.2 Tabel spesifikasi komputer klien-1 Processor Memori Hard disk NIC Inter (R) Celeron 1,5 Ghz 256 MB 40 GB 1 unit Tabel 4.3 Tabel spesifikasi komputer klien-2 Processor Memori Hard disk NIC AMD Athlon 64 X2 2,10 Ghz 1024 MB 200 GB 1 unit 3. Modem Smart ZTE EV-DO Modem ini dipakai sebagai sumber internet pada komputer klien untuk disambungkan ke VPN server Spesifikasi Perangkat Lunak Berikut ini adalah perangkat lunak yang digunakan penulis dalam perancangan sistem jaringan VPN pada PT. TIKI JNE : 1. Ubuntu Server versi 10.10, merupakan sistem operasi yang digunakan untuk komputer server. 2. Windows XP SP2, merupakan sistem operasi yang digunakan untuk komputer klien-1.

3 89 3. Windows 7, merupakan sistem operasi yang digunakan untuk komputer klien OpenVPN v 2.1, merupakan aplikasi VPN yang digunakan untuk server. 5. OpenVPN GUI v 2.1 rc22, merupakan aplikasi VPN yang digunakan untuk klien. 6. Wireshark, merupakan aplikasi yang digunakan untuk evaluasi keamanan dari hasil implementasi. 7. Putty, merupakan aplikasi yang digunakan untuk me-remote server dalam melakukan konfigurasi dan pemantauan log pada server. 4.2 Prosedur Operasional Dalam subbab ini akan dijelaskan prosedur operasional yang harus dilakukan dalam perancangan jaringan VPN pada PT. TIKI JNE. Meliputi sebagai berikut : Pengaturan IP pada Server: Agar implementasi dapat berjalan maka langkah awal adalah mengatur IP untuk komputer yang akan dijadikan server. Seluruh konfigurasi pada server dilakukan pada konsole atau terminal. Untuk pengaturan pada server, user harus masuk sebagai root terlebih dahulu kemudian konfigurasi IP pada file network interface dengan menggunakan text editor seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.1 Login sebagai root

4 90 Gambar 4.2 Pengaturan IP pada komputer server Interface yang diatur IP-nya hanya 1 buah karena di server memang hanya digunakan 1 interface yaitu interface ethernet2. Interface tersebut tersambung langsung dengan router PT. TIKI JNE. VPN Server diatur IP-nya secara statik setara dengan segmen (Front End) dengan IP , netmask , dan gateway Sedangkan IP publik yang dituju oleh agen yaitu akan diarahkan oleh router ke IP Setelah pengaturan IP pada komputer yang akan dijadikan server selesai, selanjutnya restart pengaturan tersebut kemudian lihat hasil pengaturan dengan perintah seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.3 Restart konfigurasi jaringan Sekarang komputer server telah memiliki IP dengan alamat dengan netmask yang merupakan jaringan private pada segmen (Front End).

5 91 Gambar 4.4 Lihat pengaturan IP dengan ifconfig Aktifkan IP forwarding pada server. IP forwarding berfungsi untuk meneruskan paket dari VPN server ke server lain di jaringan perusahaan. Hal ini dperlukan agar agen yang tersambung dengan VPN server dapat mengakses resource lokal perusahaan. IP forwarding juga dibutuhkan untuk konfigurasi firewall nanti. Gambar 4.5 Mengaktifkan IP forwarding Nilai defaultnya adalah 0 yang berarti tidak diaktifkan, maka dapat diaktifkan dengan mengganti nilainya menjadi 1 seperti perintah diatas Instalasi OpenVPN pada Server Untuk dapat melakukan koneksi OpenVPN, langkah pertama yang dilakukan adalah menginstal aplikasi OpenVPN ke dalam komputer server. OpenVPN dapat diinstal di berbagai platform, bisa melalui Windows ataupun

6 92 melalui Linux. Namun yang digunakan dalam implementasi ini adalah melalui platform Linux Ubuntu Server Pada Linux Ubuntu, instalasi dapat dilakukan melalui perintah apt-get instal. Instal aplikasi OpenVPN pada server dengan mengetik : Gambar 4.6 Instalasi OpenVPN 2. Aktifkan TAP/TUN device support pada kernel linux. TAP/TUN device ini merupakan interface jaringan virtual yang digunakan sebagai interface untuk tunnel VPN. Masuk ke direktori kernel linux berada kemudian ketik perintah seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.7 Masuk ke direktori kernel linux Setelah itu akan muncul layar menu, kemudian : Pilih Device Drivers dan tekan Enter. Pilih Network device support dan tekan Enter.

7 93 Pada pilihan Network Device Support aktifkan Universal TUN/TAP device driver support dengan menggunakan spacebar dengan memberikan pilihan module dimana pemilihan ke mode module akan mengakibatkan TUN/TAP hanya akan bekerja apabila dibutuhkan. Hasilnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.8 Pengaturan device support pada kernel linux Instalasi OpenVPN pada Klien Aplikasi OpenVPN yang digunakan untuk klien adalah OpenVPN GUI karena komputer klien menggunakan platform Windows. Langkah langkahnya sebagai berikut : 1. Download aplikasi OpenVPN melalui Pilih aplikasi OpenVPN versi terbaru : openvpn-2.1 rc22-instal.exe.

8 94 Gambar 4.9 Pilih aplikasi OpenVPN GUI 2. Setelah di download, double-click aplikasi tersebut, lalu akan muncul instalation wizard, ikuti petunjuk dengan next kemudian pilih fitur fitur instalasi yang diinginkan, penulis menyarankan memilih semua fiturnya. Gambar 4.10 Pemilihan fitur instalasi OpenVPN

9 95 3. Proses instalasi OpenVPN sedang berlangsung. Gambar 4.11 Proses instalasi OpenVPN 4. Proses instalasi selesai, icon OpenVPN akan berada di desktop. Gambar 4.12 Instalasi OpenVPN klien selesai

10 Usulan Perancangan Subbab ini menjelaskan mengenai rancangan implementasi sistem jaringan VPN pada PT. TIKI JNE meliputi topologi perancangan yang diusulkan penulis, konfigurasi konfigurasi pada masing masing perangkat keras serta uji coba implementasi sistem Topologi Perancangan Berdasarkan analisa pemecahan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka topologi perancangan jaringan VPN yang digunakan adalah Hub and Spokes. Topologi ini terdiri dari beberapa remote office (spoke) yang terhubung dengan central site (hub). Remote office dalam hal ini adalah agen dari PT. TIKI JNE, sedangkan central site adalah VPN Server. Topologi ini biasa digunakan untuk pertukaran data yang hanya terjadi antara central site dengan masing-masing remote site tersebut tidak saling bertukar data. Gambar 4.13 Topologi logikal perancangan Topologi ini cocok diterapkan di PT. TIKI JNE karena VPN yang dibuat hanya untuk menghubungkan agen dengan kantor pusat (data center) agar dapat mengakses aplikasi My Orion. Gambar 4.14 berikut merupakan topologi jaringan VPN secara global yang diusulkan penulis untuk menghubungkan kantor pusat dengan agen :

11 97 Gambar 4.14 Topologi perancangan jaringan VPN 97

12 98 Pada Gambar 4.14 dapat dijelaskan bahwa sisi kiri dari internet cloud merupakan sisi tempat VPN server yang diletakkan di bagian (Front End) kantor pusat. Sedangkan sisi kanan dari internet cloud merupakan sisi klien yakni agen yang akan terhubung ke jaringan lokal data center. Agen dalan hal ini bersifat remote access yang berarti mengakses jaringan melalaui jarak jauh dan di mana pun agen berada. Agen akan melakukan koneksi melalui IP publik PT. TIKI JNE yang terhubung dengan router dan diteruskan ke VPN server. Dalam topologi ini agen akan terhubung secara aman melalui internet dengan proses tunneling yang mekanismenya diatur oleh VPN server. Setelah terhubung dengan VPN server maka agen dapat mengakses resource lokal yang diizinkan pada kantor pusat yakni aplikasi My Orion Konfigurasi Sistem Pada subbab sebelumnya proses instalasi sistem telah selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengatur (konfigurasi) sistem. Konfigurasi meliputi sebagai berikut : Konfigurasi OpenVPN Server Dalam melakukan konfigurasi server OpenVPN terdapat beberapa langkah, salah satu diantaranya adalah mempersiapkan key yang akan digunakan. Mempersiapkan key pada OpenVPN dapat dilakukan dengan bantuan tools easy-rsa, dimana tools tersebut terdapat pada direktori /usr/share/doc/openvpn/example. Di dalam direktori tersebut juga terdapat folder contoh konfigurasi OpenVPN. Salin folder tersebut ke

13 99 direktori OpenVPN karena dibutuhkan dalam proses konfigurasi server OpenVPN. Gambar 4.15 Salin file dan tools konfigurasi Seluruh konfigurasi OpenVPN terdapat pada direktori /etc/openvpn/2.0. Masuk ke direktori OpenVPN untuk mengubah beberapa parameter file vars dengan menggunakan text editor. File vars berisi variabel yang digunakan oleh OpenVPN untuk membuat sertifikat digital. Gambar 4.16 Masuk ke direktori OpenVPN dan buka file vars Gambar 4.17 Pengubahan file vars Keterangan : 1. export KEY_COUNTRY= ID adalah identitas klien berada atau berasal dari negara mana. Dituliskan inisial ID adalah Indonesia. 2. export KEY_PROVINCE= DKI adalah identitas klien berada atau

14 100 berasal dari popinsi mana. Dituliskan inisial DKI adalah DKI Jakarta. 3. export KEY_CITY= JAKARTA adalah identitas klien berada atau berasal dari kota mana. Dituliskan JAKARTA. 4. export KEY_ORG= JNE adalah identitas klien berada atau berasal dari organisasi mana. Dituliskan JNE adalah PT. TIKI JNE. 5. export KEY_ = adalah identitas klien berupa Pembuatan Certificate Authorithy (CA) CA merupakan semacam lembaga otoritas yang yang dapat dipercaya untuk membuat sertifikat untuk autentikasi suatu sistem antara server dengan klien. CA ini bersifat lokal karena dibuat sendiri, tidak menggunakan jasa pihak ketiga. Dengan dibuatnya CA ini, maka sertifikat dapat dibuat, disahkan, dan digunakan untuk autentikasi sebagai sertifikat yang dikeluarkan oleh CA yang dapat dipercaya. Untuk membuat Certificate Authorithy (CA) langkah yang dilakukan adalah seperti gambar dibawah ini :

15 101 Gambar 4.18 Pembuatan Certificate Authority (CA) Biasanya akan ditanya ulang untuk mengisi konfigurasi yang telah kita buat pada file Vars sebelumnya, dapat dilanjutkan lanjutkan dengan menekan tombol enter. Setelah proses pembuatan CA selesai, maka hasilnya akan berada di direktori keys kemudian lakukan pengecekan untuk melihat apakah keys yang kita buat sudah digenerate atau belum. Jika telah berhasil maka akan terlihat file-file berikut ini : 1. ca.crt : file sertifkat yang dibutuhkan oleh klien untuk autentikasi. Sertifikat ini harus berada di kedua komputer yang ingin tersambung, yaitu VPN server dan klien. 2. ca.key : file key yang dapat melakukan permintaan agar sertifikat dapat disahkan sebagai sertifikat yang benar, karena itu file ini sangat

16 102 rahasia dan harus dijaga agar tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berwenang. 3. index.txt & serial : File yang berfungsi sebagai database dari openvpn untuk pembuatan sertifikat. Gambar 4.19 File Certificate Authority (CA) 2. Pembuatan Certificate & Key untuk Server OpenVPN Selanjutnya membuat sertifikat pertama / sepasang key untuk server VPN. Biasanya akan ditanya ulang untuk mengisi konfigurasi yang telah kita buat pada file Vars sebelumnya, dapat dilanjutkan lanjutkan dengan menekan tombol enter. Jika ada pertanyaan menanyakan password, dapat diisi sesuai dengan keinginan. Setelah sertifikat digenerated, akan diminta untuk penandantanganan sertifikat CA dengan mengetik Y. Hasil pembuatan dapat dilihat pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys.

17 103 Gambar 4.20 Pembuatan Certificate & Key server 3. Pembuatan Certificate & Key untuk Klien OpenVPN Membuat certificate & key untuk klien, yakni klien yang akan terhubung ke OpenVPN server nanti. Pembuatan certificate & key untuk klien berikutnya pada server OpenVPN menggunakan cara yang sama seperti di atas, hanya saja untuk commonname-nya harus menggunakan nama yang berbeda antar klien. Dalam hal ini penulis menggunakan nama client.

18 104 Gambar 4.21 Pembuatan Certificate & Key klien 4. Pembuatan Diffie Hellman Key Parameter Diffie Hellman digunakan oleh dua pengguna untuk melakukan pertukaran key rahasia melalui media yang tidak aman. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan Diffie Hellman key ini bergantung pada panjang key yang digunakan (dalam bit). Maksimal panjang key yang dapat digunakan adalah sebesar 2048 bit. Dalam implementasi ini akan dipakai panjang key sebesar 1024 bit. Untuk dapat membuat Diffie Hellman key caranya seperti Gambar 4.21 :

19 105 Gambar 4.21 Pembuatan Diffie Hellman parameter 5. Pembuatan ta.key sebagai Shared Secret Key Ta.key adalah static key sebagai shared secret key yang digunakan untuk setiap komputer yang terhubung. Dalam hal ini adalah server dan klien. Ta.key merupakan mekanisme tambahan untuk memperkuat keamanan dari VPN. Tls-auth menambahkan HM AC signature ke paketpaket yang dikirimkan untuk diverifikasi. Paket-paket dengan HMAC signature yang berbeda akan dibuang tanpa melalui proses lebih lanjut. Setelah ta.key berhasil dibuat, pindahkan ke direktori keys. Ta.key dapat dibuat dengan cara seperti di bawah ini : Gambar 4.23 Pembuatan ta.key Pembuatan file file certificate & key telah selesai, berikut tabel file certificate yang telah dibuat : Tabel 4.4 Tabel file file Certificate dan Key Nama File Dibutuhkan Kegunaan Rahasia ca.crt Server + semua klien Sertifikat root CA Tidak ca.key Server Key root CA Ya Dh 1024.pem Server Parameter DH Tidak server.crt Server Sertifikat server Tidak server.key Server Key server Ya client.crt Klien Sertifikat klien Tidak client.key Klien Key klien Ya ta.key Server + semua klien Shared secret key Ya

20 Konfigurasi File server.conf Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi file server.conf OpenVPN dengan menggunakan text editor. Sebelumnya salin file server.conf.gz yang berada pada direktory /etc/openvpn/sample-configfiles/ ke direktory /etc/openvpn/2.0. Kemudian masuk ke direktory /etc/openvpn/2.0, lalu extract file server.conf.gz seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.24 Salin dan ekstrak folder server.conf Ubah file server.conf OpenVPN dengan menggunakan text editor, Gambar 4.25 Isi konfigurasi file server.conf

21 107 Keterangan : 1. Baris 1 local , lokal hostname atau IP address yang ditentukan untuk OpenVPN server. 2. Baris 2 port 1194, port yang digunakan untuk koneksi OpenVPN. Port 1194 merupakan port standar untuk OpenVPN yang telah ditetapkan IANA. 3. Baris 3 proto udp, protokol yang digunakan adalah UDP. OpenVPN dirancang untuk beroperasi secara optimal di atas UDP, tetapi kemampuan TCP disediakan untuk situasi dimana UDP tidak dapat digunakan. 4. Baris 4 dev tun, mendeklarasikan tipe interface tunneling yang digunakan yaitu TUN. Ada 2 tipe interface tunneling, yaitu tun dan tap. TUN dapat digunakan seperti interface point-to-point virtual, contohnya sebuah modem. Tipe ini dapat disebut juga routed mode, karena membuat jalur ke VPN partner. Sedangkan TAP dapat digunakan seperti Ethernet adapter virtual. Tipe ini disebut juga bridging mode, karena jaringan jaringan dapat tersambung jika melalui perangkat keras bridge. 5. Baris 5 ca /etc/openvpn/2.0/key/ca.crt, tempat penyimpanan file CA umum (ca.crt). Pada komputer server berada pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys. 6. Baris 6 cert /etc/openvpn/2.0/keys/server.crt, tempat penyimpanan file sertifikat server (server.crt). Pada komputer server berada pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys.

22 Baris 7 key/etc/openvpn/2.0/keys/server.key, tempat penyimpanan file Key server (server.key). Pada komputer server berada pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys. 8. Baris 8 dh /etc/openvpn/2.0/keys/dh1024.pem, tempat penyimpanan file algoritma Diffie-Hellman (dh1024.pem). Pada komputer server berada pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys. 9. Baris 9 server , parameter ini menandakan bahwa komputer ini bertindak sebagai server dan pengalamatan IP untuk server dan klien berada pada subnet / Baris 10 ifconfig-pool-persist ipp.txt, sistem akan mencatat setiap klien (IP virtual) yang terhubung sebelumnya yang dismpan dalam file ipp.txt. Jika OpenVPN down (mati) atau restart maka klien akan mendapatkan IP virtual yang sama seperti sebelumnya. 11. Baris 11 push "route ", setelah VPN beroperasi dalam kapasitas point-to-point antara klien dan server. Sistem akan push route tiap klien sehingga klien dapat berhubungan dengan beberapa mesin (server atau workstation) lainnya di jaringan server, tidak hanya mesin server sendiri. 12. Baris 12 push "dhcp-option DNS , sistem akan push pilihan dhcp yang berfungsi menghubungkan klien untuk menggunakan server DNS internal di Baris 13 keepalive , memeriksa koneksi dengan cara mengirimkan data (seperti perintah ping) dengan durasi setiap 10 detik dan apabila server OpenVPN tidak merespon selama 120 detik dinyatakan

23 109 klien down (mati). 14. Baris 14 tls-auth /etc/openvpn/2.0/keys/ta.key, tempat penyimpanan file ta.key yang merupakan mekanisme tambahan untuk memperkuat keamanan dari VPN, misalnya memblok serangan DoS dan UDP port flooding. Pada komputer server berada pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys. Pada sisi server parameter bernilai Baris 15 cipher AES-128-CBC, mode cipher cryptographic yang digunakan pada jaringan OpenVPN yaitu AES-128-CBC. 16. Baris 16 comp-lzo, metode kompresi data pada tunnel yang digunakan yaitu LZO (Lempel Ziv Oberhumer). LZO sudah ter-instal secara otomatis pada saat menginstal aplikasi OpenVPN. 17. Baris user nobody group nogroup, parameter ini digunakan untuk mengurangi jumlah proses yang berjalan dengan hak akses root dan meningkatkan keamanan. 18. Baris persist-key persist-tun, parameter ini akan mencoba untuk menghindari pengaksesan resource tertentu pada saat restart. 19. Baris 21 status /etc/openvpn/2.0/openvpn-status.log, file tempat menyimpan semua log hasil koneksi dari klien ke server OpenVPN meliputi current connection, truncated dan rewritten connection tiap menit. 20. Baris 22 log-append /etc/openvpn/2.0/openvpn.log, file tempat menyimpan semua log OpenVPN pada saat pertama kali start-up dan mencatat seluruh aktivitas yang terjadi antara server dan klien.

24 Baris 23 verb 3, parameter ini menentukan tingkat verbositas tampilan log yang akan digunakan pada saat koneksi. Pilihan angka 3 ini memberikan tampilan log yang baik dan mudah dimengerti. Setelah melakukan konfigurasi pada file server.conf, maka server siap dijalankan. Untuk menjalankannya, restart service OpenVPN di server : Gambar 4.26 Restart service OpenVPN Konfigurasi OpenVPN Klien Setelah proses instalasi pada klien telah selesai dilakukan, maka selanjutnya mengkonfigurasi OpenVPN klien. Pada klien tidak perlu lagi membuat file certificate & key dan hanya sedikit pengaturan yang dilakukan. Pada klien OpenVPN hanya memindahkan certificate & key yang telah dibuat oleh server OpenVPN pada langkah sebelumnya. Langkah-langkah pemindahan dan konfigurasi klien OpenVPN adalah sebagai berikut: 1. Pindahkan file file sertifikat dan kunci dari komputer server OpenVPN ke komputer klien OpenVPN yang akan diletakan pada folder config yang terletak pada direktori C:\ProgramFiles\Openvpn\. File - file yang dipindahkan yakni : ca.crt, merupakan sertifikat CA yang digunakan untuk verifikasi sertifikat yang diperoleh dari server pada saat proses penyambungan berlangsung.

25 111 client.crt, berisi sertifikat yang digunakan klien dalam melakukan koneksi ke server. client.key, berisi sertifikat yang digunakan klien dalam melakukan deskripsi paket paket data yang didapatkan dari server. ta.key, merupakan static key yang digunakan untuk autentikasi data. Gambar 4.27 Pemindahan file certificate dan client.conf 2. Salin sampel konfigurasi client.conf OpenVPN yang terdapat pada direktori /etc/openvpn/sample-config-files komputer server OpenVPN ke komputer klien OpenVPN yang akan diletakan pada folder config yang terletak pada direktori C:\ProgramFiles\Openvpn\. 3. Setelah dipindahkan, ubah ekstensi file client.conf menjadi client.ovpn hal ini dilakukan karena OpenVPN klien digunakan pada platform Windows, di Windows file konfigurasi tersebut baru dapat dibaca dengan ekstensi.ovpn.

26 112 Gambar 4.28 Pengubahan ekstensi file client.conf 4. Ubah konfigurasi file client.ovpn dengan menggunakan text editor : Gambar 4.29 Isi konfigurasi file client.ovpn Kerterangan : 1. Baris 1 client, ini menandakan bahwa konfigurasi ini adalah untuk klien, komputer yang digunakan untuk openvpn adalah komputer klien.

27 Baris 2 dev tun, mendeklarasikan tipr interface tunneling yang digunakan yaitu TUN. Tipe ini disesuaikan dengan yang digunakan di server. Ada 2 tipe interface tunneling, yaitu tun dan tap. Tun dapat digunakan seperti interface point-to-point virtual, seperti sebuah modem. Tipe ini dapat disebut juga routed mode, karena membuat jalur ke VPN partner. Sedangkan Tap dapat digunakan seperti Ethernet adapter virtual. Tipe ini disebut juga bridging mode, karena jaringan jaringan dapat tersambung jika melalui perangkat keras bridge. 3. Baris 3 dev-node OpenVPN, Windows membutuhkan nama TAP-Win 32 adapter dari panel Network Connection. Nama adapter yang dibuat adalah OpenVPN. 4. Baris 4 proto udp, mendeklarasikan protokol yang dpakai adalah protocol udp. Protokol ini disesuaikan dengan protokol yang digunakan di server. 5. Baris 5 remote , menjelaskan server VPN yang dituju klien melalui IP publik dan melewati port Baris 6 resolv-retry infinite, parameter ini digunakan jika OpenVPN tidak berhasil mendapatkan nama domain dari OpenVPN server maka akan melakukan request ulang terus menerus tanpa batas. 7. Baris 7 nobind, memungkinkan klien untuk menggunakan sembarang port, tidak terbatas pada port tertentu saja. 8. Baris 8 persist-key, mendeklarasikan agar openvpn tidak membaca ulang key jika direstart.

28 Baris 9 persist-tun, menjaga tun/tap device tetap aktif ketika openvpn direstart. 10. Baris 10 sampai 12, yaitu ca ca.crt cert client.crt key client.key, mendefinisikan file sertifikat dari CA, file sertifikat dan file key dari komputer local. OpenVPN harus mengetahui file mana yang berisi CA, sertifikat dan key lokal. 11. Baris 13 ns-cert-type server, parameter yang digunakan untuk memastikan bahwa server yang dituju adalah benar-benar server yang dimaksud. Dengan parameter ini sertifkat dari server akan diperiksa sebelum melakukan sambungan. 12. Baris 14 tls-auth ta.key 1, tempat penyimpanan file ta.key yang merupakan mekanisme tambahan untuk memperkuat keamanan dari VPN, misalnya memblok serangan DoS dan UDP port flooding. Pada komputer klien berada pada direktori /etc/openvpn/2.0/keys. Pada sisi klien parameter bernilai Baris 15 cipher AES-128-CBC, parameter ini digunakan untuk memilih cryptographic cipher. Parameter ini disesuaikan dengan yang digunakan di server. 14. Baris 16 comp-lzo, semua lalu lintas data akan dikompresi terlebih dahulu sebelum dikirimkan. 15. Baris 17 verb 3, parameter untuk menentukan tingkat verbositas yaitu tingkat 3. Defaultnya adalah tingkat 1. Tingkat 3 disarankan jika menginginkan ringkasan yang bagus dari apa yang terjadi tanpa dibanjiri oleh output.

29 Konfigurasi Firewall Setelah server sudah siap, langkah selanjutnya mengatur firewall pada router agar klien dapat berhubungan seakan-akan direct connection. Pada linux dapat digunakan fungsi iptables. Beberapa aturan yang dibuat adalah : 1. Menerima paket yang datang pada interface TUN. #iptables -A INPUT -i tun0 -j ACCEPT 2. Menerima koneksi interface TUN untuk diteruskan melalui interface lainnya. #iptables -A FORWARD -i tun0 -j ACCEPT 3. Menerima paket yang datang dari alamat jaringan klien menuju My Orion server. #iptables -A FORWARD -p tcp -s /24 -d /32 -j ACCEPT Konfigurasi NAT, routing dan port forwarding untuk memberikan jalur dari internet serta port yang dibuka menuju VPN server agar klien dapat terhubung dengan intranet perusahan. Dalam iptables dapat dituliskan sebagai berikut : #iptables t nat -A PREROUTING -p udp -i eth13 -d dport j DNAT --to :1194 #iptables t nat -A POSTROUTING p udp -o eth13 j SNAT -to :1194

30 Implementasi Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi uji coba sistem jaringan VPN pada PT. TIKI JNE yang dilakukan di jaringan kantor pusat (S. Parman). Implementasi dilakukan dengan menjalankan OpenVPN server dan OpenVPN klien yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Langkah langkahnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jalankan OpenVPN server atau inisialisasi agar siap menerima request dari klien (standby) dengan perintah pada Gambar Gambar 4.30 Running up server Setelah OpenVPN dijalankan maka maka server siap menerima request klien. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui log OpenVPN pada halaman lampiran. 2. OpenVPN server telah siap menerima request dari klien, selanjutnya jalankan OpenVPN GUI klien dengan doubleclick icon yang terdapat pada desktop klien. Gambar 4.31 Icon OpenVPN klien 3. Setelah itu OpenVPN akan berada di taskbar sudut kanan bawah desktop client. Klik kanan icon OpenVPN kemudian pilih connect, maka klien akan melakukan inisialisasi seperti pada Gambar 4.32.

31 117 Gambar 4.32 Icon OpenVPN pada taskbar Gambar 4.33 Klien melakukan inisialisasi ke server Dapat dilihat pada gambar diatas, klien (agen) melakukan inisialisasi koneksi terhadap server melalui IP publik pada port Port 1194 adalah port yang digunakan OpenVPN server. Server akan melakukan verifikasi certificate & key terhadap klien. Jika cocok maka koneksi diterima oleh server dan proses inisialisasi klien selesai.

32 118 Gambar 4.34 Verifikasi klien oleh server dierima Gambar 4.35 Proses inisialisai klien ke server selesai Gambar 4.34 menyatakan bahwa koneksi berhasil dibuat. Klien telah terhubung dengan server dan mendapatkan IP virtual yang telah diatur pada server. Pada implementasi ini klien mendapatkan IP virtual /24. Untuk membuktikan bahwa klien telah terhubung dapat dilihat dari log server (lampiran).

33 119 Gambar 4.36 Status klien telah terhubung Dalam pengetesan sistem ini server dan klien telah terhubung melalui VPN. Untuk klien berikutnya menggunakan cara yang sama seperti di atas. 4.4 Evaluasi Evaluasi meruapakan bagian penting dalam hasil implementasi apakah kinerja sistem dan konfigurasi yang dilakukan telah berfungsi dengan baik. Oleh karena itu akan dilakukan pengujian terhadap sistem. Pengujian sistem antara lain meliputi : Uji Konektivitas Jaringan Uji konektivitas akan dilakukan pada komputer server dengan alamat IP dan klien dengan alamat IP yang dinamik. Pengujian konektivitas dilakukan dengan menggunakan ifconfig, IPconfig, ping dan route. Langkah pertama adalah mengecek sistem alamat jaringan komputer server dengan perintah. Karena komputer server berbasis linux maka digunakan perintah ifconfig.

34 120 Gambar 4.37 Pengecekan alamat jaringan server Pada Gambar 4.37 menunjukan alamat jaringan /28 pada server berfungsi dengan baik. Terlihat interface baru yaitu tun0 yang merupakan interface tunnel OpenVPN dengan alamat IP virtual /24. Selanjutnya adalah mengecek sistem alamat jaringan komputer klien dengan perintah ipconfig. Gambar 4.38 Pengecekan alamat jaringan klien

35 121 Pada Gambar 4.38 menunjukan alamat jaringan interface tunnel OpenVPN pada komputer klien. Klien memiliki alamat IP virtual /24 dengan DHCP server dan DNS server PT. TIKI JNE yang telah di push oleh server kepada klien. Terlihat konfigurasi IP berjalan dengan baik. Langkah kedua adalah mengecek routing table IP dari komputer server dengan perintah route. Untuk perbandingan maka ditampilkan routing sebelum koneksi VPN dan sesudah terkoneksi VPN. Gambar 4.39 Routing table server sebelum VPN Pada Gambar 4.39 menunjukan routing table dari kompuer server. Pada baris pertama dapat kita lihat bahwa semua traffic yang menuju jaringan /28 dikirim langsung menuju network interface eth2. Baris ketiga menunjukan semua traffic ke tujuan manapun akan dikirim melalui default gateway melalui interface eth2. Gambar 4.40 Routing table server sesudah VPN Pada Gambar 4.40 menunjukan routing table dari komputer server setelah koneksi VPN. Sama seperti penjelasan sebelumnya namun sekarang

36 122 server telah memiliki route ke jaringan klien dengan subnet /24 melalui interface tun0. Selanjutnya mengecek routing table pada komputer klien dengan perintah route print. Gambar 4.41 Routing table klien VPN Pada gambar di atas IP publik klien dengan menggunakan internet Smart dan IP virtual klien dengan gateway pada subnet /24. Terlihat pula subnet jaringan global perusahaan /16 dengan gateway Langkah ketiga adalah mengecek apakah routing telah berjalan dengan baik dengan menggunakan perintah ping yang dilakukan oleh server maupun klien. Gambar 4.42 Ping dari OpenVPN server ke klien

37 123 Gambar 4.43 Ping dari klien ke OpenVPN server Gambar 4.44 Ping dari klien ke gateway lokal server Gambar 4.45 Ping dari klien ke DNS lokal server Hasil ping membuktikan bahwa server dengan alamat IP telah terhubung ke klien melalui VPN dengan alamat IP dan terlihat keduanya saling merespon. Ping juga dicoba dari klien menuju gateway lokal ( )

38 124 dan DNS lokal ( ) server dimana alamat jaringan tersebut merupakan jaringan private PT. TIKI JNE pada segmen (Front End). Pada subbab konfigurasi, OpenVPN server telah melakukan push route /16 yang artinya server memberikan rute kepada klien untuk terhubung ke jaringan global PT. TIKI JNE. Dalam implementasi ini, klien harus dapat mengakses aplikasi My Orion yang berada pada alamat IP /24. Untuk dapat memastikan push route kepada klien berhasil dapat di tes dengan meng-ping My Orion server. Gambar 4.46 Ping dari klien ke My Orion server Berdasarkan Gambar 4.46 terlihat klien mendapat respon dari My Orion server sehingga sekarang klien telah dapat mengakses aplikasi My Orion yang berada pada segmen (Back End). Besar paket data dalam melakukan pertukaran data secara online melalui aplikasi My Orion adalah sekitar 5 10 Kb per klien. Maka akan dilakukan pengetesan pengiriman paket data melalui program ping ke tunnel VPN untuk mengetahui apakah ada paket yang hilang selama pengiriman data berlangsung.

39 125 Gambar 4.47 Ping paket 5 Kb ke tunnel VPN Gambar 4.48 Ping paket 10 Kb ke tunnel VPN Berdasarkan Gambar 4.47 dan Gambar 4.48 dapat dilihat bahwa tunnel VPN dapat menerima dan mengirim paket sebesar 5 10 Kb tanpa adanya paket yang hilang. Hal ini membuktikan bahwa jaringan VPN ini dapat diandalkan (reliable). Dari hasi uji konektivitas di atas terbukti bahwa konfigurasi jaringan sudah benar dan berjalan dengan semestinya Akses Aplikasi My Orion Tahap ini merupakan salah satu tujuan dalam perancangan VPN ini. Karena aplikasi ini berguna sebagai alat pertukaran atau komunikasi data pada agen dengan data center (Kantor Pusat). Pada tahap uji konektivitas telah dibuktikan bahwa klien dapat mengakses server aplikasi My Orion. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara mengakses aplikasi My Orion dari komputer klien :

40 Aplikasi My Orion dapat diakses oleh klien melalui browser dengan mengetikkan namun untuk masuk ke aplikasinya, klien harus mengunduh dan menginstal aplikasi jinit.exe yang akan ditawarkan otomatis pada saat klien telah masuk ke dalam alamat IP di atas. Aplikasi jinit.exe berfungsi sebagai engine untuk menjalankan aplikasi My Orion yang berbasis Oracle dan Java. Di bawah ini merupakan proses unduh dan instalasi jinit.exe. Gambar 4.49 Mengunduh aplikasi jinit.exe Aplikasi jinit.exe ini diunduh langsung melalaui server aplikasi My Orion pada jaringan lokal kantor pusat. Kecepatan dalam proses pengunduhan tidak bergantung pada VPN melainkan pada kecepatan internet yang digunakan oleh klien.

41 127 Gambar 4.50 Memulai instalasi jinit.exe Gambar 4.51 Proses instalasi jinit.exe Gambar 4.52 Proses instalasi jinit.exe selesai

42 Tidak ada konfigrurasi yang harus dilakukan klien terhadap aplikasi jinit.exe. Setelah terinstal pada komputer klien, maka klien dapat mengulang atau reload halaman browser dan sekarang klien telah dapat menggunakan aplikasi My Orion yang merupakan core system dalam melakukan proses bisnis pada PT. TIKI JNE dengan memasukan username dan password yang telah terdaftar oleh administrator. Gambar 4.53 Tampilan halaman depan aplikasi My Orion

43 Uji Keamanan Keamanan merupakan salah satu keunggulan dari VPN. Untuk mengetahui apakah perancangan VPN sudah berjalan dengan baik. Pengujian keamanan meliputi aspek privacy, integrity, dan availability yang dapat dijelaskan di bawah ini : Privacy (Kerahasiaan) Untuk melihat apakah aspek privacy telah terpenuhi maka dapat digunakan aplikasi network analyzer Wireshark. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah paket paket data yang dikirim melalui tunnel VPN terenkripsi atau tidak. Dalam kata lain, paket data yang melewati VPN tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga. Apabila paket data telah terenkripsi, maka dapat disimpulkan VPN berjalan dengan baik dan aman digunakan pada internet. Sebaliknya apabila paket data dapat dibaca maka VPN belum berjalan dengan baik dan beresiko terhadap keamanan data yang kritikal. Pada OpenVPN dapat dilakukan tes self encryption pada komputer server untuk memastikan bahwa enkripsi dan dekripsi paket berjalan dengan baik. Caranya seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.54 Perintah tes self encryption

44 130 Gambar 4.55 Hasil tes self encryption Pada tes self encryption di atas telah diuji server berhasil untuk mengenkripsi dan dekripsi sebesar 1500 bit. Hal ini membuktikan bahwa sistem enkripsi dan dekripsi paket pada OpenVPN berjalan dengan baik. Sekarang akan diuji coba sniffing test paket data dengan skenario sebagai berikut : 1. Skenario pertama, komputer klien akan mengambil data berupa file teks (test.txt) melalui FTP server ( ), kemudian dilakukan proses sniffing dan capturing dengan menggunakan aplikasi Wireshark tanpa melalui VPN oleh pihak ketiga. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 4.56 dan Gambar 4.57 dibawah ini.

45 131 Gambar 4.56 Pengambilan file teks pada FTP server Gambar 4.57 Hasil capture paket data tanpa VPN Pada Gambar 4.57 terlihat bahwa data berupa file teks (test.txt) yang diambil melalui FTP server dapat dibaca isinya dengan mudah karena protokol FTP tidak menyediakan enkripsi data. Hal ini sangat berbahaya

46 132 apabila data yang dikirimkan agen ke data center dapat diketahui oleh pihak ketiga. 2. Skenario kedua, komputer klien akan mengambil data berupa file teks (test.txt) melalui FTP server ( ) kemudian dilakukan proses sniffing dan capturing dengan menggunakan aplikasi Wireshark namun melalui VPN. Gambar 4.58 Hasil capture paket data melalui VPN Pada Gambar 4.58 terlihat bahwa data berupa file teks (test.txt) yang diambil melalui FTP server sekarang ini tidak dapat dibaca karena data yang diambil melalui tunnel VPN telah terenkripsi sehingga yang terbaca hanya paket UDP. Dengan demikian terbukti bahwa enkripsi berjalan dengan baik pada VPN sehingga pengiriman data dari agen ke data center menjadi aman.

47 133 Gambar 4.59 Paket data yang terenkripsi (Sumber : Pada Gambar 4.59 menjelaskan bahwa paket data yang melewati tunnel VPN akan di enkapsulasi atau dibungkus dengan protokol UDP. IP paket asli (berwarna kuning) yang berisi informasi, alamat sumber dan tujuan terlindung secara aman dengan enkripsi. Sedangkan IP yang berada diluar (berwarna orange) adalah IP publik alamat sumber dan tujuan Integrity (Keutuhan) Aspek ini berkaitan dengan integritas data. Data yang dikirim melalui VPN tidak akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh pihak - pihak yang tidak berwenang. Hal ini karena pada OpenVPN terdapat hash function (SHA-1 160bit) dan enkripsi TLS (AES-128). SHA digunakan untuk memastikan bahwa informasi yang dikirim tidak mengalami perubahan sedangkan algoritma AES untuk mengenkripsi data. Mekanisme ini berjalan dengan baik yang dapat dilihat di log server maupun klien.

48 Availability (Ketersediaan) Aspek ini berkaitan dengan ketersediaan data pada penggunaan VPN melalui OpenVPN. Karena internet merupakan media yang digunakan dalam pengaplikasian OpenVPN pada klien untuk berkomunikasi data pada jaringan internal perusahaan, maka data akan selalu tersedia selama klien terhubung dengan internet Hasil Evaluasi Setelah melakukan evaluasi dari berbagai aspek terhadap perancangan dan implementasi sistem yang telah dibuat, hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Konfigurasi server dan klien berjalan dengan baik. 2. Server VPN yang berada di jaringan lokal dapat dicapai oleh klien. 3. Tunnel OpenVPN berjalan dengan baik dan bekerja pada kedua arah. 4. Tunnel OpenVPN dapat diandalkan (reliable) karena tidak ada paket data yang hilang pada saat pengiriman data. 5. Aplikasi My Orion dapat di akses oleh klien.

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan BAB 4 Hasil dan Pembahasan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, salah satu solusi yang di berikan untuk menghadapi masalah yang dihadapi oleh PT. Sinar Jaya Agung Perkasa adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

DOKUMENTASI DAN ANALISIS VPN SERVER

DOKUMENTASI DAN ANALISIS VPN SERVER DOKUMENTASI DAN ANALISIS VPN SERVER 1. PENDAHULUAN Ini merupakan konfigurasi yang sudah di analisis terlebih dahulu bagaimana set up OpenVPN di server Ubuntu. Sebelum melakukan set up pastikan Ubuntu Server

Lebih terperinci

OpenVPN Server. Best Practise

OpenVPN Server. Best Practise OpenVPN Server Best Practise Training OpenVPN Pada training ini, kita akan membahas proses pembangunan sistem OpenVPN, berikut mekanisme dan tips setup pada setiap tahapan konfigurasi Training Hari Kedua

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang pesat khususnya internet membuatnya dapat diakses bebas di mana saja dan dapat menggunakan apa saja,

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang pesat khususnya internet membuatnya dapat diakses bebas di mana saja dan dapat menggunakan apa saja, 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang pesat khususnya internet membuatnya dapat diakses bebas di mana saja dan dapat menggunakan apa saja, seperti laptop, tablet, dan handphone. Perkembangan pesat

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 5

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 5 Praktikum Jaringan Komputer 2 Modul 5 TUJUAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN 3. Mahasiswa mampu memahami troubleshot jaringan VPN DASAR TEORI: adalah

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI Pada bab sebelumnya telah ditetapkan pemecahan permasalahan yang dihadapi PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN).

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

Gambar 1. Langkah-langkah VPN

Gambar 1. Langkah-langkah VPN MODUL 13 OPENVPN (MULTI CLIENT) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN dengan banyak client 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN dengan banyak client 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Implementasi VPN di DEPKOMINFO dilakukan menggunakan software OpenVPN, dengan menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMODELAN REMOTE ACCESS VPN DENGAN APLIKASI OPENVPN PADA PT. GARMINDO UTAMA JAYA

ANALISIS DAN PEMODELAN REMOTE ACCESS VPN DENGAN APLIKASI OPENVPN PADA PT. GARMINDO UTAMA JAYA ANALISIS DAN PEMODELAN REMOTE ACCESS VPN DENGAN APLIKASI OPENVPN PADA PT. GARMINDO UTAMA JAYA Jimmy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Handriyanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

Gambar 1. Model jaringan VPN

Gambar 1. Model jaringan VPN MODUL 12 OPENVPN TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN 3. Mahasiswa mampu memahami troubleshot jaringan VPN DASAR TEORI OpenVPN adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahapan implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis serta penerapan kebutuhan pada keadaan yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan VPN yang dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada proses pengiriman data maupun informasi secara aman

Lebih terperinci

INSTALASI DAN CONFIGURASI OPENVPN UNTUK DEBIAN

INSTALASI DAN CONFIGURASI OPENVPN UNTUK DEBIAN INSTALASI DAN CONFIGURASI OPENVPN UNTUK DEBIAN Oleh: Billy Hendra Pengertian VPN(Virtual Private Network) VPN atau Virtual Private Network adalah solusi koneksi private melalui jaringan public. Dengan

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pada subbab ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat jaringan yang meliputi spesifikasi sistem perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER KELOMPOK 7: EKA PARAMITA PUTRI / 1102652 RIZKY SHANDIKA P / 1102656 FUTHY PRATIWI / 1102632 YUMN JAMILAH / 1102637 M. RAHIMAL / 1102638 BONIMUL CHANDRA / 1102650

Lebih terperinci

tipe VPN yang dipakai adalah Remote Access VPN.

tipe VPN yang dipakai adalah Remote Access VPN. 162 Gambar 4.9 Tampilan Login Cisco 3640 j. Pilih menu untuk melakukan konfigurasi VPN pada Cisco SDM dengan cara mengklik menu Configure VPN Easy VPN Server Launch Easy VPN Server Wizard, dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG M. Adri Ramadhan Jurusan Teknik Informatika STMIK Palcomtech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) Almubah Hendriza Ali Andri Jefri Tenggono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1)

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1) Satuan Pendidikan : SMK Al-Muhtadin Depok Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012 Judul Kompetensi Sistem Operasi Program Keahlian Disusun Oleh E-Mail : Membangun PC Router dan Internet

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Tampilan Log pada Server. Gambar 1 Log server siap melayani klien

LAMPIRAN. 1. Tampilan Log pada Server. Gambar 1 Log server siap melayani klien L1 LAMPIRAN 1. Tampilan Log pada Server Gambar 1 Log server siap melayani klien L2 Gambar 2 Log server menerima request client Gambar 3 Log status tiap klien Gambar 4 Log koneksi klien terputus L3 L4 2.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 57 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Persiapan Perancangan Sistem Sebelum memulai untuk membuat sistem, perlu persiapan dalam hal hardware dan software untuk membantu dalam pembuatan perancangan sistem

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER UNTUK KONEKSI REMOTE PADA PERANGKAT ANDROID

PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER UNTUK KONEKSI REMOTE PADA PERANGKAT ANDROID PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER UNTUK KONEKSI REMOTE PADA PERANGKAT ANDROID Dian Munanza Dicky Zulkarnain Nicco Priyono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK Merancang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Batam, 22 Februari Pembimbing, Uuf Brajawidagda, MT NIK

LEMBAR PENGESAHAN. Batam, 22 Februari Pembimbing, Uuf Brajawidagda, MT NIK LEMBAR PENGESAHAN Batam, 22 Februari 2011 Pembimbing, Uuf Brajawidagda, MT NIK. 100015 i LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 3310801092 Nama : Seri Ganda Mey Ulima adalah mahasiswa Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bagian metodologi ini akan dibahas semua proses yang dilalui dalam membangun jaringan Virtual Private Network (VPN). Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Wawancara

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall FIREWALL Firewall atau yang lebih dikenal pelindung jaringan private dapat berupa aplikasi yang dikhususkan untuk melindungi jaringan lokal kita atau hardware (contohnya : router + firewall) yang diposisikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil pengujian yang sudah dilakukan. Pada bab ini juga berisi analisis tentang hasil dan pengujian yang sudah dilakukan. 4.1 Pengujian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Sharing Koneksi Internet

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Sharing Koneksi Internet Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Sharing Koneksi Internet Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

Biznet GIO Cloud Menghubungkan VM via SSH

Biznet GIO Cloud Menghubungkan VM via SSH Biznet GIO Cloud Menghubungkan VM via SSH Pendahuluan Menghubungkan Virtual Machine (VM) yang baru Anda buat melalui client SSH dapat dengan mudah tetapi Anda perlu untuk membuat beberapa perubahan konfigurasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN VPN MENGGUNAKAN OPENVPN DI PT. SINAR JAYA AGUNG PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN VPN MENGGUNAKAN OPENVPN DI PT. SINAR JAYA AGUNG PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN VPN MENGGUNAKAN OPENVPN DI PT. SINAR JAYA AGUNG PERKASA Verry Haryanto Binus University, Jakarta, Indonesia, alterme21@yahoo.com Rian Warstha Nurcahya Putra Binus University,

Lebih terperinci

Windows Groups. Tunnel Type

Windows Groups. Tunnel Type 122 Windows Groups Berikan hak kepada kepada group engineer untuk melakukan otentikasi ke RADIUS server. Gambar 4.38 Windows Groups Tunnel Type Menentukan jenis-jenis tunnel yang akan diterima oleh RADIUS

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi NAT pada Linux Ubuntu 8.10

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1 Praktikum 4 Dynamic Host Configuration Protocol POKOK BAHASAN: Paket DHCP Server pada Linux (Ubuntu) Konfigurasi paket

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. OpenVPN, menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. OpenVPN, menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Implementasi VPN di Depkominfo dilakukan dengan mengunakan OpenVPN, menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan sebuah router

Lebih terperinci

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server :

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server : BAB II DHCP SERVER 2.1 Tujuan Praktikum a. Praktikan dapat memahami manfaat/kegunaan dari DHCP Server. b. Praktikan memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat melakukan pengolahan sistem informasi bisnis secara cepat dan aman, tapi semua pemrosesan tersebut

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ADMINISTRASI SERVER OS DEBIAN 6

MODUL PRAKTIKUM ADMINISTRASI SERVER OS DEBIAN 6 MODUL PRAKTIKUM ADMINISTRASI SERVER OS DEBIAN 6 Untuk Kalangan Sendiri NAMA SISWA/I : OLEH : DIAN KURNIA, S.Kom SMK SWASTA DWIWARNA MEDAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 2014 A. Sekilas Tentang Debian Debian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 64 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Virtual Private Network. Program VPN yang digunakan yaitu OpenVPN. Dalam subbab akan diuraikan dari awal penginstalan

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software

Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software Cara Membuat Server VPN di Komputer Windows 8 Tanpa Instalasi Software, berikut tutorial dan tips membuat server VPN di Windows 8.

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesional yang bergerak didalam bidang teknologi informasi. Internet sangat membantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

OpenVPN Server on FreeBSD by m1m1n../configure./install./running

OpenVPN Server on FreeBSD by m1m1n../configure./install./running OpenVPN Server on FreeBSD by m1m1n./configure./install./running ./configure {persiapan awal 1} Server ini buat di dalam ESXi sebagai VM, yang memiliki spek sbg : 1core, 1GB RAM, 20GB HDD, 2NIC (public+private)

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter Praktikum Jaringan Komputer 2 Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter TUJUAN: 1. Mahasiswa memahami fungsi dari firewall 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi netfilter sebagai firewall 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Uji Coba Skenario 1: Analisis Penggunaan NAT, Firewall, dan Nmap Pada skenario pertama yang terdapat di dalam bab perancangan, penulis akan melakukan uji coba dan

Lebih terperinci

Biznet GIO Cloud Membangun VPN Client to Site

Biznet GIO Cloud Membangun VPN Client to Site Biznet GIO Cloud Membangun VPN Client to Site Biznet GIO all right reserved 1 of 12 Pendahuluan Panduan ini akan membantu anda untuk membangun koneksi VPN client to site menggunakan Biznet GIO Cloud. Panduan

Lebih terperinci

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS.

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS. TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS. Pertama-tama kita cek hardware dulu. Disini kita akan memberi PC Mikrotik dengan 2 network adapter. Network Adapter I sebagai NAT untuk ke

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini Pengertian VPN VPN VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen MENJAGA KETERSEDIAAN KONEKSI INTERNET DENGAN METODE FAILOVER ABSTRAK Perkembangan teknologi saat ini khususnya dunia internet semakin berkembang pesat disertai kebutuhan manusia akan kebutuhan teknologi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI SISTEM OPERASI

PANDUAN INSTALASI SISTEM OPERASI PANDUAN INSTALASI SISTEM OPERASI SERVER MIRROR BASIS DATA SIMPATIKA Merupakan panduan yang memuat prosedur instalasi sistem operasi server Mirror Basis Data SIMPATIKA pada unit kerja Kanwil Kemenag. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. PUNDARIKA ATMA SEMESTA MENGGUNAKAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. PUNDARIKA ATMA SEMESTA MENGGUNAKAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. PUNDARIKA ATMA SEMESTA MENGGUNAKAN VIRTUAL

Lebih terperinci

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI. Penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam. pada client (Windows) selengkapnya ada di bawah ini.

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI. Penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam. pada client (Windows) selengkapnya ada di bawah ini. BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI 4.1 Instalasi OpenVPN Penjelasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penginstallan software OpenVPN pada server (Ubuntu Desktop 10.04 LTS) dan pada client (Windows)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan sistem network monitoring ini dibutuhkan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2 DHCP Server I. Tujuan: Mahasiswa

Lebih terperinci

Tunnel dan Virtual Private Network

Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk meng enkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain. Dimana titik dibelakang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi

Lebih terperinci

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP Membuat Router dengan NAT pada Windows XP Kebutuhan : PC Windows XP, 2 buah NIC, Tool NETSH dan akses Administrator Router berguna untuk menggabungkan suatu jaringan komputer dengan atau ke jaringan komputer

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER di Linux UBUNTU SERVER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA E-Learning POLSRI Apa Itu FTP? FTP (File Transfer Protocol) adalah mekanisme

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara BAB 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Persiapan Simulasi Dikarenakan untuk mengimplementasikan sistem jaringan VPN dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara langsung ke dalam sistem jaringan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pada simulasi ini penulis menggunakan GNS3 versi yang merupakan versi terbaru pada

LAMPIRAN. Pada simulasi ini penulis menggunakan GNS3 versi yang merupakan versi terbaru pada LAMPIRAN Hardware yang digunakan dalam simulasi: Router Version : Cisco Router 2961 Platform : Cisco Pada simulasi ini penulis menggunakan GNS3 versi 0.7.2 yang merupakan versi terbaru pada saat kami mengunduhnya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel Modul 12 Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel 12.1 Tujuan - Mengetahui cara membangun wired network - Mengetahui cara membangun wireless network - Mengetahui cara interkoneksi antara jaringan

Lebih terperinci

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2 129 Gambar 4.34 Konfigurasi pada PPTP Client PPTP interface merupakan bagian yang digunakan untuk membuat jalur tunneling antara dua buah jaringan yang ada. Pada PPTP akan dilakukan pembentukan nama account

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yang perancangannya telah dibahas pada bab sebelumnya. Implementasi sistem ini

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah melakukan analisis dan perancangan untuk sistem backup yang akan dibangun. Maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian terhadap sistem backup.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

Instalasi IPFire. Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire adalah sebagai berikut : Hardware yang di rekomendasikan :

Instalasi IPFire. Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire adalah sebagai berikut : Hardware yang di rekomendasikan : Instalasi IPFire Berikut ini dijelaskan langkah-langkah dalam melakukan instalasi IPFire. Sebelum melakukan proses instalasi, pastikan terlebih dahulu perangkat yang anda gunakan memenuhi persyaratan kebutuhan

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Onno W. Purbo Dalam operasi jaringan, ada banyak hal yang sering kali membuat pusing kepala kita sebagai administrator jaringan. Hal yang paling

Lebih terperinci

Pengertian DHCP. Kesimpulan. Praktikum

Pengertian DHCP. Kesimpulan. Praktikum Pengertian DHCP DHCP atau Dynamic Host Control Protocol adalah sebuah protokol yang berbasis aksitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP berfungsi

Lebih terperinci

Kurusetra Computer Linux VPN MPLS. Budi Santosa,ST

Kurusetra Computer  Linux VPN MPLS. Budi Santosa,ST Kurusetra Computer www.kurusetra.web.id Linux VPN MPLS Budi Santosa,ST Daftar Isi OpenVPN...3 Konfigurasi Server VPN...4 Konfigurasi Static IP Client...5 Konfigurasi klien VPN Linux...5 OpenVPN GUI MS

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 5 KONSEP IP dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

DHCP SERVER. Pendahuluan

DHCP SERVER. Pendahuluan DHCP SERVER Pendahuluan Mungkin mengatur IP Address untuk sebuah PC tidaklah menjadi sebuah masalah. Tidak akan menjadi suatu masalah karena hal itu tidaklah sulit dan tidak membutuhkan banyak waktu. Akan

Lebih terperinci