IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH PADA KINERJA WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN LAYANG NON TOL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH PADA KINERJA WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN LAYANG NON TOL"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH PADA KINERJA WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN LAYANG NON TOL Maya Anggraini 1 dan Bambang E. Yuwono 2 1 Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Trisakti Jakarta, Jl. Kyai Tapa 44 Jakarta maya_anggrek@yahoo.co.id 2 Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Trisakti Jakarta, Jl. Kyai Tapa 44 Jakarta bey_trisakti@yahoo.com ABSTRAK Pembangunan jalan layan non tol semakin dibutuhkan untuk mendukung kelancaran transportasi darat. Pelaksanaan konstruksi jalan layan non tol yang dibangun di atas jalan eksisting yang padat lalu lintas dan tidak ditutup selama konstruksi berlangsung, sangat berpotensi mempengaruhi kinerja waktu. Berbagai konflik juga berpotensi timbul antara lain dengan pemakai jalan, masyarakat sekitar yang mata pencahariannya terganggu selama konstruksi dan konflik antar instansi khususnya yang terkait dengan relokasi beberapa utilitas. Pada saat ini sedang dibangun jalan layang non tol Kampung Melayu Tanah Abang, dengan demikian terdapat obyek yang menarik sebagai bahan studi agar dapat ditarik pelajaran berharga untuk dipakai sebagai dasar perencanaan proyek sejenis di masa mendatang sekaligus menambah kaya keilmuan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah faktor risiko dominan apa saja yang berpengaruh pada kinerja waktu pelaksanaan konstruksi jalan layang non tol. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama adalah untuk mengidentifikasi item-item pekerjaan jembatan layang non tol yang berkontribusi besar terhadap kinerja waktu. Pelaksanaan item -item pekerjaan jembatan layang non tol yang berkontribusi besar terhadap kinerja waktu yang didapat dari penelitian tahap pertama kemudian masing masing dirinci menghasilkan kuesioner faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada kinerja waktu pelaksanaan konstruksi jalan layang non tol yang kemudian disebar kepada responden (penelitian tahap kedua). Hasilnya berupa faktor-faktor risiko yang dominan pada kinerja waktu pelaksanaan konstruksi jalan layang non tol. Kata kunci: identifikasi, jembatan layang non tol, kinerja waktu 1. PENDAHULUAN Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan pembenahan berbagai sub-sektor perhubungan darat untuk mengurangi kemacetan. Oleh karena itu arahan Rencana Tata Ruang Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta dan Pola Transportasi Makro (PTM) Provinsi DKI Jakarta untuk memperbesar kapasitas ruas-ruas jalan. Dengan kata lain adalah memperbesar luas jalan yang ada dengan membangun jalan baru. Mengingat peruntukan lahan di daerah kemacetan kronis di DKI Jakarta ini terletak diwilayah padat terbangun, banyak gedung tinggi yang mengakibatkan pembebasan lahan menjadi sangat sulit dan mahal. Dari hasil pengkajian-pengkajian, pilihan terbaik adalah membangun jalan layang karena beban anggaran lebih murah. Kinerja waktu dan penjadwalan proyek merupakan hal penting dalam proyek pembangunan jalan layang non tol Pentingnya penelitian proyek pembangunan jalan layang non tol karena proyek dibangun diatas jalan eksisting yang padat lalu lintas mengakibatkan besaran dan luasnya konflik yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan menjadikan proyek semakin sulit terselesaikan tepat pada waktunya dikarenakan mulai dari konflik antar pemakai jalan (karena jalan yang ada menjadi semakin sempit), konflik dengan masyarakat sekitar (karena kemungkinan tergusurnya mata pencaharian mereka dari berdagang dan mengatur parkir), sampai dengan konflik antar instansi terutama yang terkait dengan adanya relokasi beberapa utilitas. Oleh karena itu perlu dilakukan Identifikasi faktor risiko yang berpengaruh pada kinerja waktu pelaksanaan konstruksi dan penanganan risiko agar target proyek pembangunan jalan layang non tol dapat tercapai tepat waktu sesuai rencana pelaksanaan pekerjaan. Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012 MK-101

2 2. TINJAUAN PUSTAKA Proyek pembangunan jalan layang non tol termasuk proyek pembangunan jalan termasuk dalam kategori proyek konstruksi (engineering-construction project), yang mana komponen kegiatan utama dari proyek jenis ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dilihat dari 3 indikakor keberhasilan yaitu : Biaya total pelaksanaan proyek sesuai dengan yang direncanakan, mutu yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dan waktu penyesuaian proyek sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Manajemen Risiko Risiko adalah kejadian yang tidak pasti, jika terjadi mempunyai dampak negatif atau positif terhadap tujuan dan sasaran proyek (PMBOK,2004). Sedangkan menurut Australian Standard member, defenisi risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan berdampak negatif terhadap sasaran proyek (AS/NZS 3460:1999 Australian Standards Risk Management) Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Sedangkan menurut Sam L Shafer, Manajemen resiko adalah suatu langkah langkah (fase) yang berhubungan dalam pengurusan atau pengelolaan resiko (Imam Soeharto, 1997). Tujuan dari Manajemen Resiko adalah untuk mengontrol, mencegah atau mengurangi dampak negatif yang kemungkinan akan terjadi, yang dapat mengakibatkan terlambatnya jadwal pelaksanaan, bertambahnya cost, cost over run bahkan rendahnya mutu/kualitas desain (Henky Eko Priyantono, 2003). Proses-proses dalam manajemen risiko menurut PMBOK adalah 1. Risk Management Planning menetapkan bagaimana pendekatan dan rencana aktivitas pengelolaan risiko pada proyek. 2. Risk Identification menentukan risiko yang mana yang mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristik/sifat-sifatnya. 3. Qualitative Risk Analysis melakukan analisa kualitatif risiko dan kondisi/syarat untuk prioritas pengaruhnya terhadap kinerja proyek. 4. Quantitative Risk Analysis mengukur probabilitas dan konsekuensi risiko dan estimasi implikasinya terhadap kinerja proyek. 5. Risk Response Planning mengembangkan prosedur dan teknik untuk mempertinggi kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap sasaran proyek. 6. Risk Monitoring and Control memonitor sisa risiko, identifikasi risiko yang baru, melaksanakan rencana merespon risiko (risk respon plan) dan menghitung efektifitasnya selama umur proyek. Identifikasi Risiko MK-102 Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012

3 Mengindentifikasi sumber-sumber yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran dari proyek. Sumbersumber risiko diidentifikasi berdasarkan mengapa dan bagaimana kemungkinan-kemungkinan risiko yang ada sehingga menyebabkan kerugian. Identifikasi terhadap bagian-bagian yang kritis dari risiko adalah langkah pertama untuk melaksanakan penilaian risiko dengan berhasil. Tujuan dari identifikasi resiko adalah untuk mengetahui, mencegah atau mengurangi dampak negatif yang kemungkinan akan terjadi, yang dapat mengakibatkan terlambatnya jadwal pelaksanaan. Penyebab keterlambatan pada suatu proyek melalui pendekatan pihak-pihak yang berperan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disebabkan oleh pelaksana proyek yaitu kontraktor. Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh pihak diluar pelaksana proyek meliputi owner, pengawas dan perencana. Evaluasi Risiko Evaluasi risiko adalah tindakan yang merupakan proses, teknik dan strategi untuk menanggulangi risiko yang mungkin timbul. Tanggapan dapat berupa tindakan menghindari risiko, tindakan mencegah kerugian, tindakan memperkecil dampak negatif serta tindakan mengekspoitasi dampak positif. Tanggapan tersebut termasuk juga tata cara untuk meningkatkan pengertian dan kesadaran personil dalam organisasi. (PMBOK,2004) Kinerja Waktu Proyek Kinerja waktu proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kelengkapan waktu. Agar dapat dihasilkan waktu penyelesaian proyek yang tepat, perlu dilakukan suatu pengotrolan jadwal. Pengotrolan jadwal dimaksud berkonsentrasi pada: penetapan status terkini jadwal proyek, faktor-faktor pengaruh yang dapat menciptakan perubahan jadwal, penetapan bahwa telah terjadi perubahan jadwal proyek, dan mengatur perubahan aktual ketika terjadi (PMBOK, 2004). Faktor Risiko Yang Berpengaruh Pada Kinerja Waktu Proyek Menurut beberapa literatur diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh pada kinerja waktu proyek jalan layang non tol, sebagai berikut : Tabel.1 Faktor-faktor Risiko Yang Berpengaruh Pada Kinerja Waktu Proyek Jalan Layang Non Tol No Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kinerja Waktu Referensi 1 Bahan Ketepatan Waktu Material Henky Eko Priyantono (2003) Ketepatan Waktu Mobilisasi Material MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) Ketepatan Pekerjaan Sub-Kontraktor/Supplier Asdyantoro Manubowo (2002) Kesulitan Pengadaan Material Asdyantoro Manubowo (2002) Kenaikan Harga Material Henky Eko Priyantono (2003) Kuantitas Produksi Material Henky Eko Priyantono (2003) Ketepatan Waktu Fabrikasi Material Henky Eko Priyantono (2003) Kerusakan material Asdyantoro Manubowo (2002) 2 Alat Kecukupan Jenis dan Jumlah Alat Berat MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) Kesesuaian Kualitas Alat Berat Henky Eko Priyantono (2003) Ketepatan Waktu Mobilisasi Alat Berat MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) Kenaikan Harga Mobilisasi-Demobilisasi Alat Berat Henky Eko Priyantono (2003) Kesesuaian Spesifikasi Alat Berat yang disyaratkan Henky Eko Priyantono (2003) Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012 MK-103

4 No Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kinerja Waktu Referensi 3 Tenaga Kerja Ketepatan Waktu Mobilisasi Tenaga Kerja di lapangan MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) Kecukupan Jumlah Tenaga Kerja di Lapangan Asdyantoro Manubowo (2002) Kecukupan Ketrampilan dan Keahlian Tenaga Kerja di Lapangan MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) 4 Lain-lain Kesiapan Lokasi Proyek Gilbreath Robert D dan Kristyanto Handoyo Adanya Gangguan Alam dan Cuaca Henky Eko Priyantono (2003) Koordinasi Lintas Owner/Kontraktor/Suplier/Instansi lain Tim Proyek JLNT Kelengkapan Dokumen Kontrak Asdyantoro Manubowo (2002) Kecukupan Kualitas Pengendalian MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) Adanya Gangguan Keamanan Tim Proyek JLNT Adanya Gangguan Lalu lintas Tim Proyek JLNT Masalah Kondisi Eksisting (relokasi utilitas : pipa, kabel, dll) Tim Proyek JLNT Kesesuaian Kualitas Pengendalian MZ. Abd. Majid and Rinald Mc Caffer (1998) Kesesuaian Pemilihan Metode Pelaksanaan Henky Eko Priyantono (2003) Ketepatan Waktu Pembayaran Pihak Owner Henky Eko Priyantono (2003) Terjadi Perubahan Disain Horward Utomo (2003) Adanya Penambahan/Pengurangan Skup Kerja Horward Utomo (2003) 3. METODOLOGI Untuk meneliti faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan proyek pembangunan jalan layang non tol akan digunakan metode deskripsi/survey berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden. Secara umum penelitian survey mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memilih dan merumuskan masalah. 2. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan/studi literatatur dan data sekunder (laporan mingguan proyek, kurva S proyek dan wawancara dengan ahli) yang ada hubungannya dengan masalah identifikasi faktor risiko yang berpengaruh pada kinerja waktu jalan layang non tol. 3. Merumuskan metodologi penelitian berupa menentukan variabel penelitian, menentukan sampel penelitian, teknik pengumpulan data dan pemilihan metode analisa data. 4. Mengumpulkan penelitian tahap pertama (kuesioner tahap pertama) yaitu item-item pekerjaan yang berpengaruh pada kinerja waktu jalan layang non tol. 5. Membuat tabulasi serat analisis statis, uji reabilitas dan uji validasi dengan program SPSS Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai koefisien alfa cornbach. Nilai koefisien alfa cronbach ini dihitung dengan program SPSS Uji Validitas dilakukan dengan melihat nilai corrected item total correlation. Valid atau tidaknya data dapat dilihat dengan cara membandingkan nilai corrected item total correlation dari data dengan tabel, yaitu sebagai berikut : - Jika r hitung positif atau r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid. - Jika r hitung negative atau r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. 6. Item pekerjaan yang berpengaruh pada kinerja waktu masing-masing dirinci menjadi faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada kinerja (penelitian / kuesioner tahap kedua) 7. Membuat tabulasi serat analisis statistik dan uji AHP terhadap data penelitian tahap kedua. Analisa deskriptif bertujuan untuk menganalisa data berdasarkan nilai mean dan median dari level resiko yang berasal dari data responden. Penggunaan nilai mean dan median dimaksudkan untuk menyajikan hasil yang didapatkan dari jawaban responden secara kuantitatif. Analisa AHP dilakukan untuk menentukan prioritas peristiwa risiko dari masing-masing bagian. Secara lebih rinci, metodologi penelitian yang digunakan dapat dilihat pada gambar 1 MK-104 Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012

5 Mulai Identifikasi Masalah Menentukan judul Studi Literatur dan mengumpulkan Data Sekunder Analisa Deskriptif Kuesioner Tahap 1 (Pakar) Uji Reliabilitas & Uji Validitas Item Pekerjaan Yang Berpengaruh Pada Kinerja Item Pekerjaan Metodologi Penelitian - Menentukan variabel penelitian - Menentukan sampel - Teknik pengumpulan data Analisa Kuesioner Tahap 2 (Responden) Analisa AHP Alat, Bahan, Tenaga Kerja,dll Draft kuesioner Faktor Risiko Dominan Yang Berpengaruh Pada Kinerja Pengumpulan Data dan Tabulasi Data Kesimpulan dan Selesai Gambar 1. Metodologi /Bagan Alur Penelitian Dalam penelitian ini, metode deskriptif yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner dibuat berdasarkan variabel-variabel bebas dan menggunakan skala Likert (1-5) untuk mengetahui sikap, pendapat dan persepsi responden mengenai pengaruhnya variabel risiko terhadap kinerja waktu proyek. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Untuk mengetahui tingkat risiko dari variabel yang diberikan maka responden akan diminta untuk memberikan informasi mengenai dampak dari masing-masing variabel dan frekuensi dari risiko yang terjadi. Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012 MK-105

6 Tabel 1. Format pengumpulan data Risiko-risiko pada proyek pembangunan jalan layang non tol Kp.melayu Tn.abang yang mempengaruhi Kinerja Waktu Dampak terhadap kinerja waktu/ jadwal proyek Tidak berpengaruh Frekuensi dari risiko yang terjadi Jarang terjadi Selalu terjadi Sangat berpengaruh A Keterangan : A. Dampak Peristiwa Risiko 1. Sangat Rendah : Tidak mempengaruhi waktu 2. Rendah : Mengakibatkan schedule terlambat <5% 3. Sedang : Mengakibatkan schedule terlambat 5%-10% 4. Tinggi : Mengakibatkan schedule terlambat 10%-20% 5. Sangat Tinggi : Mengakibatkan schedule terlambat >20% B. Frekuensi Peristiwa Risiko 1. Sangat Rendah : Jarang terjadi, hanya pada kondisi tertentu 2. Rendah : Kadang terjadi pada kondisi tertentu 3. Sedang : Terjadi pada setiap kondisi 4. Tinggi : Sering terjadi pada setiap kondisi 5. Sangat Tinggi : Selalu terjadi pada setiap kondisi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam studi kasus ini diambil jalan layang non tol Kampung Melayu Tanah Abang. Penelitian dimulai dengan studi literatur dan wawancara dengan ahli (data sekunder) untuk membuat draft kuesioner (data primer). Pengambilan data primer ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua tahap. Kuesioner tersebut disebar dengan kriteria responden yang berbeda sesuai dengan jabatan dan lamanya pengalaman bekerja proyek sejenis. Responden kuesioner tahap pertama ketiga dilakukan terhadap para pakar/ahli yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan layang non tol / personil inti pada proyek yang mempunyai jabatan dan sudah berpengalaman pada proyek jalan/jembatan minimal 10 tahun. Responden kuesioner tahap pertama dengan bidang pekerjaan responden yaitu 22,22% Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta selaku owner; 33,33% kontraktor utama sebanyak; 33,33% konsultan pengawas; serta 11,11 konsultan perencana. Sedangkan menurut jabatan yaitu: 22,22% koordinator pengendali dan perencana; 33,33% project manager; 33,33% team leader; serta 11,11% Direktur teknik dan operasional. Karakteristik Demografik Kuesioner 2 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Pemilik Proyek Konsultan Pengawas Kontraktor Utama Project Control Quantity Surveyor Quality Control Admin & Finance Manager Site Engineering Manager Pekerjaan Posisi / Jabatan : Gambar 2. Grafik Karakteristik Demografik Kuesioner Tahap 1 MK-106

7 Kuesioner tahap pertama disebar 23 item pekerjaan jalan layang non tol. Kemudian dilakukan analisa statistik, uji reabilitas dan uji validasi terpilih beberapa item pekerjaan/kegiatan yang berpengaruh pada kinerja waktu jalan layang non tol. Setelah di reduksi maka faktor kegiatan yang akan menjadi acuan faktor kegiatan pada kuesioner tahap kedua adalah: 1. Pengaturan lalu lintas 2. Pekerjaan beton struktur - Kelas K-600 slump 12 (Pier - main road), (Pier head+breacing main road) - Kelas K-350 slump 12 (Pile cap main road) 3. Pengadaan unit prcetak box girder segmental, beton readymix K-600, slump 18 - baja tulangan 175 kg/m3 4. Pekerjaan untaian kabel prestress untuk concrete box girder 5. Pekerjaan erection segmental box girder (metode : overhead launching gantry) konstruksi span by span (main road box girder) 6. Pekerjaan baja tulangan - Polos U-24 - Berprofil U Pekerjaan pondasi bore pile 1500mm panjang ± 25 m, 30<NSPT 60 Kriteria responden untuk kuesioner tahap kedua adalah tim inti proyek selain yang telah disebut yaitu project control, quantity surveyor, quality control, admin & finance manager dan site engineering manager yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu Tanah Abang dan minimal telah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Responden kuesioner tahap kedua menurut bidang pekerjaan terdiri dari : 18,75% pemilik proyek; 25% konsultan pengawas; serta 56,25% kontraktor utama. Sedangkan menurut jabatan terdiri : 31,25% project control, 31,25% quantity surveyor, 12,50% quality control, 9,38% admin & finance manager; serta site engineering manager 15,63%. Karakteristik Demografik Kuesioner 1 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Pemilik Proyek Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor Utama Pimpinan Proyek Team Leader Kasie Direktur Teknik & Operasi Pekerjaan : Posisi / Jabatan : Gambar 2. Grafik Karakteristik Demografik Kuesioner Tahap 1 Dari hasil kuesioner tahap pertama setiap item pekerjaan/kegiatan dirinci masing-masing menurut faktorfaktor kegiatan yang berpengaruh pada kinerja waktu (alat, bahan, tenaga kerja, dan lain-lain). Faktor-faktor kegiatan tersebut dirinci menjadi variabel kegiatan yang berpengaruh pada kinerja waktu. Pada kuesioner tahap kedua terdiri dari 125 variabel yang kemudian disebar pada responden sesuai kriteria yang ditentukan. Dilakukan pengumpulan data kuesioner tahap kedua. Setelah dianalisa statistik dan analisa AHP. Analisa statistik untuk mengetahui mean dan modus setiap variabel. Sedangkan analisa AHP dilakukan dengan awal merumuskan bobot matriks berpasangan, kemudian bobot setiap variabel dimasukkan dalam bobot matriks berpasangan sehingga didapatkan nilai lokal dampak dan nilai lokal frekuensi. Dari nilai lokal dampak dan nilai lokal frekuensi didapatkan nilai akhir/nilai global yang merupakan penilaian ranking variabel tersebut. Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012 MK-107

8 Dari hasil analisa 125 variabel yang berpengaruh pada kinerja waktu jalan layang non tol diranking sehingga diperoleh 15 ranking tertinggi variabel yang berpengaruh pada kinerja waktu jalan layang non tol yaitu : 1. Kecukupan keterampilan dan keahlian tenaga kerja di lapangan pekerjaan beton struktur 2. Terjadi perubahan disain pekerjaan beton struktur 3. Kecukupan kualitas pengendalian pekerjaan beton struktur 4. Kesesuaian spesifikasi alat pekerjaan erection box girder segmental 5. Kecukupan jumlah tenaga kerja di lapangan pekerjaan beton struktur 6. Koordinasi lintas owner/kontraktor/suplier/instansi lain pengaturan lalu lintas 7. Kesesusaian kualitas alat pekerjaan erection box girder segmental 8. Kesesuaian jenis dan jumlat alat berat pekerjaan pondasi bore pile 9. Kesesuaian pengaturan manajemen lalu lintas pengaturan lalu lintas 10. Kenaikan harga beton pekerjaan beton struktur 11. Kesiapan lokasi proyek pekerjaan pondasi bore pile 12. Masalah kondisi eksisting (relokasi utilitas : pipa, kabel, dll) pekerjaan pondasi bore pile 13. Koordinasi lintas owner/kontraktor/supplier/instansi lain pekerjaan pondasi bore pile 14. Ketepatan waktu mobilisasi beton pekerjaan beton struktur 15. Kesesuaian pemilihan metode kerja pekerjaan pondasi bore pile 15 Variabel tertinggi yang menjadi faktor risiko kinerja waktu jalan layang non tol tersebut adalah kegiatankegiatan kritis pada network planning project jalan layang non tol. Sehingga diperlukan fokus lebih pada kegiatan-kegiatan kritis karena keterlambatan kegiatan kritis dapat menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. 5. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil dan pembahasan studi kasus di atas dapat disimpulkan : A. 15 ranking tertinggi variabel yang berpengaruh pada kinerja waktu jalan layang non tol yaitu : 1. Kecukupan keterampilan dan keahlian tenaga kerja di lapangan pekerjaan beton struktur 2. Terjadi perubahan disain pekerjaan beton struktur 3. Kecukupan kualitas pengendalian pekerjaan beton struktur 4. Kesesuaian spesifikasi alat pekerjaan erection box girder segmental 5. Kecukupan jumlah tenaga kerja di lapangan pekerjaan beton struktur 6. Koordinasi lintas owner/kontraktor/suplier/instansi lain pengaturan lalu lintas 7. Kesesusaian kualitas alat pekerjaan erection box girder segmental 8. Kesesuaian jenis dan jumlat alat berat pekerjaan pondasi bore pile 9. Kesesuaian pengaturan manajemen lalu lintas pengaturan lalu lintas 10. Kenaikan harga beton pekerjaan beton struktur 11. Kesiapan lokasi proyek pekerjaan pondasi bore pile 12. Masalah kondisi eksisting (relokasi utilitas : pipa, kabel, dll) pekerjaan pondasi bore pile 13. Koordinasi lintas owner/kontraktor/supplier/instansi lain pekerjaan pondasi bore pile 14. Ketepatan waktu mobilisasi beton pekerjaan beton struktur 15. Kesesuaian pemilihan metode kerja pekerjaan pondasi bore pile. B. Faktor risiko yang menjadi ranking tertinggi ada pada item pekerjaan kritis sehingga diperlukan fokus lebih pada kegiatan-kegiatan kritis. Keterlambatan pada kegiatan kritis bisa menjadi keterlambatan proyek secara keseluruhan. MK-108 Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012

9 6. SARAN Penelitian ini menguji faktor risiko yang berpengaruh terhadap kinerja waktu dengan beberapa sumber daya konstruksi. Saran untuk penelitian tahap selanjutnya yaitu : - Penelitian/studi lebih mendetail dapat dilakukan analisa pengaruh dari salah satu sumber daya konstruksi. - Penelitian mengenai pengaruh dari masalah dalam pembiayaan dan arus kas proyek terhadap kinerja waktu proyek juga dapat dilakukan. - Penelitian lebih lanjut untuk proyek jalan layang non tol koridor lain. PUSTAKA A Guide To Project Management Body Of Knowledge (PMBOK), (2004), Third Edition. Laporan Akhir Kajian Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu Tanah Abang, (2009), PT. Pamintori Cipta, Jakarta. Jonas, Timmoteus, (2010), Pengelolaan Risiko Pada Proyek Pembangunan Cabang Bank Panin Dalam Rangka meningkatkan Kinerja Waktu Tesis, Program Pascasarjana Teknik Sipil, Universitas Indonesia. Majid Abd, MZ and Rinald Mc Caffer, (1998), Factors of Non-Excuseable Delay That Influence Contractor Performance Journal of Management in Engineering vol 14. Manubowo, Asdyantoro, (2002), Pengaruh Terjadinya Klaim Terhadap Kinerja Waktu Kontraktor Pada Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat di Jabotabek, Tesis, Program Pascasarjana Teknik Sipil, Universitas Indonesia. Network Planning Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu Tanah Abang Paket Cassablanca (2010), PT.Wijaya Karya PT. Jaya Konstruksi. Praritama, (2005) Tindakan Korektif dan Preventif Terhadap Sumber Resiko yang Menyebabkan Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi Flyover di Provinsi DKI Jakarta, Tesis, Program Pascasarjana Teknik Sipil, Universitas Indonesia. Priyantono Eko,Henky, (2003), Pengaruh Kualitas Identifikasi Resiko Terhadap Kinerja Waktu Penyelesaian Peningkatan Jalan Tol di Indonesia, Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Putra Hadi, Rangga, (2008), Faktor-Faktor Perubahan Organisasi Pengadaan PT.X Yang Berpengaruh Pada Kinerja Waktu Proyek Y Tesis, Program Pascasarjana Teknik Sipil, Universitas Indonesia. Rekapitulasi Laporan Mingguan Jalan Layang Non Tol, (2012), Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu Tanah Abang (stage 1 Sudirman Casablanca), (2010), Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Soeharto, Imam, (1997) Manajemen Proyek dari Konseptual sampai operasional. Erlangga, Jakarta. Setiyawati Eko, Emi, (2009), Hubungan Antara Kinerja Waktu Dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Pengelolaan Proyek Konstruksi Jalan, Tesis, Program Pascasarjana Teknik Sipil, Universitas Trisakti. Utomo, Howard, (2003), Pengaruh Tingkat Penyebab Change Orders Pada Kinerja Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat di Indonesia Tesis, Program Pascasarjana Teknik Sipil, Universitas Indonesia. Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012 MK-109

10 MK-110 Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

69 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

69 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009 69 BAB 5 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 5.1 Pendahuluan Di dalam bab ini akan ditampilkan hasil dari pengumpulan data yang berupa variabel-variabel risiko yang mempengaruhi sisa waktu dan biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI Yeltsin C. Dapu A.K.T. Dundu, Ronny Walangitan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email: yeltsindapu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini memaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Metode yang digunakan dimulai dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA Obert Tangdiembong Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Bonny F. Sompie, James A. Timboeleng Dosen Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB IV Profil Proyek Resiko dari Persepsi Kontraktor... 62

BAB IV Profil Proyek Resiko dari Persepsi Kontraktor... 62 BAB IV... 60 DATA DAN PENGOLAHAN DATA... 60 4.1. Profil Proyek... 60 4.2. dari Persepsi Kontraktor... 62 4.2.1. Analisis dari Persepsi Kontraktor dengan Metode Risk Breakdown Structure... 64 4.2.2. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 5.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai pelaksanaan survey untuk kemudian datanya dianalisa. Mulai dari kuisioner tahap I yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi kasus ke tiga proyek pembangunan gedung yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan hasil penelitian serta merumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal BAB VI PENGENDALIAN PROYEK & KEMAJUAN PROYEK 6.1 Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada

Lebih terperinci

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN 122 Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA KUALITAS KONTRAKTOR I. PENDAHULUAN Penelitian ini akan berusaha mengidentifikasi dan menganalisis

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan Gedung Terhadap Kinerja Waktu. Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UI, Depok, 2004, hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan Gedung Terhadap Kinerja Waktu. Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UI, Depok, 2004, hal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang merupakan bagian dari wilayah JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi penyangga Ibukota Negara Republik

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH Derry Febrian Putra 1 dan Theresita Herni Setiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

No Variabel/Indikator/Sub Indikator S TS Keterangan

No Variabel/Indikator/Sub Indikator S TS Keterangan BAGIAN II KUESIONER PENELITIAN 1. Proses perencanaan proyek yang tepat untuk dilakukan pada pekerjaan jasa konsultansi. Ket : S = Setuju TS = tidak setuju Lampiran 1 : Validasi Pakar No Variabel/Indikator/Sub

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang dengan baik pada suatu permulaan dan suatu akhir dari sebuah kegiatan, yang diarahkan untuk mencapai

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) Irianto 1, Didik S. S. Mabui 2 1,2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 25 responden untuk pekerjaan produksi dan 20 responden untuk pekerjaan pemasangan mengenai faktor-faktor penyebab

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI SUTT (SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI)

ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI SUTT (SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI) ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI SUTT (SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI) Giri Trisanto dan Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER 149 FAKTOR FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA WAKTU PROYEK EPC GAS DI INDONESIA KUESIONER PENELITIAN THESIS Oleh JUANTO SITORUS 0606002616 BIDANG KEKHUSUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan dan jembatan sudah tidak dapat dipandang sebelah mata lagi, terbukti dengan banyaknya keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dicapai ketika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dicapai ketika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dicapai ketika pekerjaan selesai pada waktu yang direncanakan, sesuai dengan biaya yang dialokasikan dan memenuhi kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan topik, lokasi pengamatan, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penyusunan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

Lebih terperinci

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN Martho F. Tolangi J.P. Rantung, J.E.Ch. Langi, M. Sibi Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: martho_toex@yahoo.com

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab kelima ini disampaikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang disampaikan tersebut didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan studi kasus pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Takenaka Total J.O. Metode penelitian

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4. 1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan pelaksanaan penelitian, yaitu dimulai dari proses pengumpulan data dan analisis data. Tahapan dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini.

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini. Bab III MetodePenelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini berisi pembahasan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu berisi tentang bagan alir penelitian beserta uraian

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Analisis Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Cahyono Bintang Nurcahyo, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Di dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai serta mempunyai

Lebih terperinci

166 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

166 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009 166 BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sisa waktu dan biaya pelaksanaan proyek JORR Wx-Py maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Terdapat

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari: 1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004.

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari:  1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Setiap hari puluhan ribu manusia yang berada di lingkaran ibu kota baik dari Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang melangkahkan kakinya ke Ibu Kota Jakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah khususnya pemerintah pada daerah yang terkait. Adanya keterbatasan

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Peter F. Kaming 1, F.. Junaedi

Lebih terperinci

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK Syamsul Wathan Abstrak Syamsul Wathan, Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,

Lebih terperinci

STUDI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDY OF DELAY IN THE COMPLETION OF CONSTRUCTION PROJECTS)

STUDI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDY OF DELAY IN THE COMPLETION OF CONSTRUCTION PROJECTS) STUDI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDY OF DELAY IN THE COMPLETION OF CONSTRUCTION PROJECTS) Findy Kamaruzzaman 1) Abstrak Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada

Lebih terperinci

Desain Review Pier Flyover Bridge di Jakarta Jalur Tn.Abang Kp.Melayu

Desain Review Pier Flyover Bridge di Jakarta Jalur Tn.Abang Kp.Melayu Desain Review Pier Flyover Bridge di Jakarta Jalur Tn.Abang Kp.Melayu Yosafat Aji Pranata Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha e-mail: yosafat.ap@gmail.com Nathan

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR Eko Prihartanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan E-mail: eko_prihartanto@borneo.ac.id

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : Proyek Perkuatan Lereng Kiri Kaki Bendungan Jatigede Sumedang Jawa Barat)

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Sains Terapan Oleh: ANIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada pembahasan bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai bagian dari desain penelitian. Metode penelitian bertujuan menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA Felicia T. Nuciferani [1], Mohamad F.N Aulady [2], Nila A. Putri [3] Jurusan Teknik Sipil-InstitutTeknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

BAB 5 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 5 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 67 BAB 5 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 5.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai pengumpulan data berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditentukan pada awal penelitian. Analisa data data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan dilapangan, merumuskan masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang analisa dan pengolahan data hasil kuisioner utama yang telah mendapat tanggapan dari responden / tim proyek yang ada di lapangan dengan melakukan

Lebih terperinci

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN RESIKO PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Resiko : peluang mendapatkan kerugian atau akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan waktu, pembengkakan biaya, dan rendahnya kualitas. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

LAMPIRAN A VALIDASI VARIABEL (AWAL) LEMBAR VALIDASI HASIL KOREKSI PAKAR

LAMPIRAN A VALIDASI VARIABEL (AWAL) LEMBAR VALIDASI HASIL KOREKSI PAKAR LAMPIRAN A VALIDASI VARIABEL (AWAL) LEMBAR VALIDASI HASIL KOREKSI PAKAR Pakar 1 : Dr. Ir. Hari Gemuruh Soeparto, MT (P1) Pakar 2 : Ir. Asiyanto, MBA, IPM (P2) Pakar 3 : Ir. Suprijanto (P3) Pakar 4 : Juanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab 3 akan dibahas mengenai metode dan strategi penelitian yang akan digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya. Untuk menjawab

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Konsep Penelitian Bab ini membahas tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini Metode penelitian berisi uraian tentang: bahan atau materi penelitian, alat, cara

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PENAWARAN UNDERESTIMATE COST TERHADAP KUALITAS PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH

ANALISIS RISIKO PENAWARAN UNDERESTIMATE COST TERHADAP KUALITAS PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 511-520 ANALISIS RISIKO PENAWARAN UNDERESTIMATE COST TERHADAP KUALITAS PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH Hamdani 1, M. Isya 2, Hafnidar A. Rani 3 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Mulai Studi Literatur : - Buku Teks - Jurnal Studi Kasus Pembuatan Kuesioner Penyebaran Kuesioner, Wawancara & Pengumpulan Data Pengumpulan Data CO

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL DI JABODETABEK TESIS

UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL DI JABODETABEK TESIS UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL DI JABODETABEK TESIS ANDREAS PARTOGI PASARIBU 0706304965 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibukota negara Indonesia yang memiliki hampir 10 juta orang yang berada di area metropolitan. Seiring berkembang dengan pesatnya pembangunan di Jakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Batasan Rework Kata rework bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dapat berarti sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUN) PERALATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA DI SULAWESI UTARA

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUN) PERALATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA DI SULAWESI UTARA ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUN) PERALATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA DI SULAWESI UTARA Raymond David Pandey Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Unsrat Bonny F. Sompie,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum merupakan suatu struktur dalam jembatan atau fly over yang berfungsi sebagai penghubung antara struktur bawah dan atas, dengan kata lain girder berfungsi sebagai

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI PROYEK KONSTRUKSI A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI Suatu rangkaian kegiatan di bedakan atas dua jenis yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek, yaitu : Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang terus menerus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan proyek di masa sekarang terus meningkat sejalan dengan permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari perkembangan permasalahan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci