GROUP THERAPY. KBK BLOK KLINIS 8 April Widya Risnawaty, M.Psi., Psi., Psikoterapis

Transkripsi

1 GROUP THERAPY KBK BLOK KLINIS 8 April 2014 Widya Risnawaty, M.Psi., Psi., Psikoterapis

2 Group Therapy? Group therapy merupakan proses interpersonal yang dipimpin oleh profesional yang terlakh di bidangnya (Dinkmayer & Sperry, 2000). Fokus pada pemulihan dan rekonstruksi kepribadian individu à menangani kesulitan di masa lalu yang mengganggu fungsi saat ini.

3 Belajar bgm berinteraksi, penerimaan dan belajar melalui pengalaman orang lain. Kelompok merupakan lingkungan yang memberikan dukungan untuk mengembangkan pola perilaku baru.

4 KarakterisKk Konselor Memiliki kepedulian & kepekaan Acceptance Genuineness EmpaK Mampu berpikir integrakf Egaliter Dapat dipercaya Penuh humor (Brammer et.al., 1993; Yalom, 2005)

5 3 Tugas Utama konselor : 1. CreaKon and maintenance of the group Ketepatan dalam melakukan seleksi dan persiapan anggota grup Setelah grup terbentuk, terapis harus mampu menjaga jalannya proses agar terhindar dari penurunan atau pengurangan anggota kelompok (karena mengundurkan diri) à menjaga stabilitas grup.

6 Terapis harus mampu menciptakan : rasa aman dan diterima pada para anggota Peka dan dapat memenuhi kebutuhan anggota masing- masing anggota merasakan manfaat dari terapi. BerhaK- hak terhadap ancaman pemecah kelompok à perlu intervensi dari konselor : Keterlambatan, kekdakhadiran, terbentuk grup di dalam grup, pengucilan, menyalahkan orang lain (mencari kambing hitam)

7 2. Building Group Culture Membuat aturan atau norma kelompok à panduan dalam berinteraksi Norma/aturan diusulkan oleh anggota dan dievaluasi oleh konselor. Aturan atau norma yang dibuat dapat mengacu pada faktor2 terapeukk, antara lain: Acceptance and support Universality à menemukan kesamaan dengan angg grup yang lain. Advice Interpersonal learning Altruism Hope Self disclosure ConfidenKality

8 3. AcKvaKon and illuminakon on the Here and Now Menekankan pada pengalaman saat ini (here and now experience) ParKsipan mengembangkan perasaan yang kuat terhadap anggota grup, terapis dan grup itu sendiri sebagai suatu keutuhan. ParKsipan mendapatkan pencerahan dari proses kelompok à dapat mengambil pelajaran. Proses harus dapat memfasilitasi : terjadinya feedback, katarsis, meaningful self- disclosure, keterlibatan penuh.

9 Komposisi Kelompok Komposisi kelompok perlu diperhakkan agar seluruh anggota kelompok dapat berbagi hal satu sama lainnya. Perlu perhakkan homogenitas / heterogenitas kelompok. Rudestam (Brammer, et.al., 1993) à lebih mendukung HETEROGENITAS à butuh ide- ide lain dan diperkaya dari anggota kelompok.

10 Yalom (Brammer et.al, 1993) à HOMOGEN lebih baik, kelebihan: Dapat mengembangkan idenktas kelompok lebih cepat Kohesifitas lebih mudah terbentuk Saling mendukung Meminimalisir konflik

11 Jumlah Anggota GT Ideal : 6 8 orang. Dalam menentukan jumlah anggota perlu perhakkan: besar kelompok harus cukup beri kesempatan semua anggota untuk saling berinteraksi dan terlibat. Dasar perkmbangan menentukan jmlh anggota: Usia klien Tipe kelompok Pengalaman pemimpin kelompok Tipe masalah yang akan dieksplor.

12 Exclusion Inclusion member Pada kenyataannya: terapis Kdak menyeleksi tapi langsung mendapatkan 1 grup à anggota kelompok yang Kdak dapat bekerja sama dikeluarkan. Exclusion à individu yang tdk kooperakf, krn alasan faktor inteligensi, psikologis ataupun relasi interpersonal. Inclusion à memiliki kapasitas dan kemauan untuk berparksipasi & mengevaluasi perilaku mrk dalam interaksi, mau membuka diri, mau memberi dan menerima feedback

13 Durasi & Frekwensi Sessi SeKap sesi berkisar antara jam Frekwensi pertemuan: idealnya 1x dalam 1 minggu

14 Segng Ruangan Bebas dari gangguan Nyaman Tidak berisik / bising Sirkulasi udara baik Suhu udara terjaga sesuai dengan kenyamanan anggota Pencahayaan ruangan cukup Tersedia kursi yang cukup dan nyaman

15 EfekKvitas Group Therapy EfekKvitas dalam GT bergantung pada kharakteriskk khas dari konselor atau terapis Variabel penkng yang menentukan efekkviats GT: Perilaku dan gaya kepemimpinan konselor/terapis

16 EfekKvitas Group Therapy 4 Gaya kepemimpinan dlm GT: 1. PerhaKan 2. Atribusi 3. SKmulasi Emosi 4. Pemimpin

17 4 gaya kepemimpinan GT PerhaKan Menunjukkan atensi kepada para anggota dan membangun atensi diantara anggota. Atribusi Mampu menjelaskan, mengklarifikasi, memberikan skema kognikf untuk berubah agar menghasilkan hasil yang posikf SKmulasi Emosi Memberikan vitalitas dan dukungan emosi kepada kelompok Pemimpin Menyusun, mengembangkan norma, mengusulkan prosedur sehingga kelompok mendapat cukup arahan

18 10 Dimensi therapeukc 1. Catharsis ParKsipan melepaskan emosi, perasaan dan pikirannya Saling bertukar perasaan dan pengalaman 2. Group as a second family ParKsipan mengenal terapis dan anggota kelompok lainnya seperk keluarga kedua. 3. Awareness ParKsipan menjadi lebih sadar akan pikiran, perasan dan respon fisik mereka.

19 10 Dimensi therapeukc 4. Group Cohesiveness Kohesivitas mengembangkan rasa memiliki satu sama lain (sebagai anggota kelompok). Perasaan memiliki à kekuatan therapukc utama. Kohesivitas adalah daya tarik posikf antara sekap anggota kelompok untuk merasakan satu sama lain. Kohesivitas menciptakan kondisi dimana sekap anggota Kdak hanya merasa dipahami, diterima dan dihargai; tapi juga bebas membuka diri mereka dari anggota kelompok lainnya.

20 5. Receiving informakon ParKsipan terbuka terhadap instruksi, masukan, dan usulan terapis. 6. ImitaKve behavior ParKsipan mengikuk perilaku yang dicontohkan baik oleh terapi atau anggota kelompok lainnya. 7. Faith in the process Perilaku parksipan menandakan bahwa proses kelompok akan bekerja untuknya.

21 8. Giving and receiving help ParKsipan terlihat saling membantu satu sama lain melalui dukungan dan ketenangan. 9. Universality ParKsipan nampaknya mendapatkan insight dari pikiran, perasaan dan perilaku mereka. 10. Altruism ParKsipan akan merasakan perhakan dan kasih sayang dari anggota kelompok lainnya

22 4 tahapan proses dalam GT 1. Developing idenkty and inclusion merupakan tahap awal Anggota mulai mengekspresikan diri (bagaimana mereka melihat diri mereka) Tahap membangun komitmen terhadap kelompok Tugas utama dalam tahap ini adalah membangun kohesifitas kelompok. Menentukan tujuan kelompok Membantu anggota untuk menentukan tujuan personal

23 Cara membangun kohesifitas dalam kelompok : Memberikan pedoman dan menentukan aturan kelompok. Menarik parksipasi anggota kelompok Memberikan insenkf kehadiran Menentukan humor Memberikan lakhan- lakhan yang bersifat interakkf

24 2. Managing conflict and the struggle for control Menentukan siapa yang berkuasa, memberi sanksi ataupun reward Pemimpin harus dapat mendorong terjadinya keterbukaan antar anggota Menciptakan suasana dimana parksipan dapat menghadapi konflik dan konfrontasi secara terbuka Belajar mengenali dan mengelola kecemasan mereka

25 3. AffecKon Tahap bekerja dalam kelompok ParKsipan telah membentuk kepercayaan dalam kelompok dan mulai mengeksplor dan melakukan Kndakan terhadap masalah mereka. Anggota kelompok didorong untuk bertanggungjawab dalam kelompok. Didorong untuk menentukan jenis kelompok yang dapat membantu dan feedback yang diinginkan dari parksipan lain (mis. Jenis kelompok supporkf).

26 4. Terminasi Tahap memperkokoh pembelajaran mereka dan mengucapkan selamat Knggal pada kelompok. Secara umum tahap terminasi memunculkan rasa kehilangan dan kecemasan untuk berpisah. Terapis perlu membantu parksipan untuk mengembangkan skema konseptual lg apa yang mereka dapatkan dan pelajari dalam GT. Sesi follow up à bbrp bulan sesudah terminasi, Kndak lanjut kemajuan dan kesulitan yang dihadapi kelompok.

27 Tahapan Group Terapi Perkenalan Pembuatan Norma/aturan kelompok Keluhan Penentuan bahasan masalah Proses terapi sharing Manfaat yang diperoleh