BAB III METODELOGI PENELITIAN. atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab-akibat yang bisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODELOGI PENELITIAN. atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab-akibat yang bisa"

Transkripsi

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN Paradigma klasik menempatkan ilmu sosial seperti halnya ilmu-ilmu alam dan fisika, dan sebagai metode yang terorganisir untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan empiris, guna secara probabilistik menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab-akibat yang bisa memprediksikan pola-pola umum gejala sosial tertentu. 1 Paradigma kuantitatif adalah penelitian yang mengacu pada aliran positivisme yaitu kegiatan penelitian yang berorientasi pada hasil yang berupa kesimpulan yang bersifat pasti dan jelas, pada umumnya dengan pembuktian hipotesis. 2 Untuk mencapai tujuan penelitian yakni untuk melihat pengaruh persepsi khalayak tentang perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah sebagai perusahaan pembiayaan syariah terhadap pembentukan brand image perusahaan, dilakukan dengan didasari oleh paradigma klasik (positivism) dengan menerapkan penelitian kuantitatif. 1 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, Deddy Nur Hidayat: menghindari Quality Criteria yang Monolitik dantotaliter, Volume III/No.3, September Desember, (Depok: Department Ilmu Komunikasi Fakultas ILmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004). Hlm. Xi 2 Program Penulisan Buku Teks Ditjen Dikti. Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian Perilaku. (Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah, 2000). Hlm

2 Tipe Penelitian Penelitian eksplanatif berkaitan dengan pengumpulan dan penyusunan data, lalu diteliti hubungan yang terjadi antara variabel-variabel tersebut. 3 Penelitian ini juga digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel- variabel melalui pengujian hipotesis. 4 Tujuan dari penelitian eksplanatif adalah meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor lain. 5 Selain untuk memahami mengapa satu variabel dapat mengakibatkan timbulnya akibat tertentu sebagaimana yang diperkirakan. Juga untuk memahami bagaimana hubungan fungsional yang sebenarnya terdapat diantara faktorfaktor yang dianggap sebagai penyebab dan efek yang diperkirakan terjadi. 6 Tipe Penelitian ini bersifat eksplanatif, dimana penelitian ini ingin melihat hubungan sebab akibat antara dua variabel, yaitu variabel persepsi khalayak tentang perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah serta variabel pembentukan brand image perusahaan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengukuran terhadap fenomena sosial. Secara epistimologis, untuk dapat melakukan pengukuran setia fenomena sosial dijabarkan kedalam komponen masalah, variabel, dan indikator melalui sebuah pendefinisian tentang realitas. Pendekatan kuantitatif lebih mementingkan metode 3 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, hlm.27 4 Masri Singarimbun., Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, edisi revisi, Yogyakarta: LP3EPS, 1987, hlm.5 5 Ibid 6 Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), hlm.111

3 27 pengukuran dan sampling karena menggunakan pendekatan deduktif yang menekankan prioritas yang mendetail pada koleksi dan data analisis. 7 Pendekatan kuantitatif menekankan secara khusus dalam mengukur variabelvariabel dan pembuktian hipotesis yang berkaitan dengan penjelasan suatu hubungan. 8 Pada penelitian ini melalui pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey. Metode survey merupakan penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. 9 Penelitian survey betujuan untuk : 1. Mencari informasi faktal yang mendetail, yang menggambarkan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan maslah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. 3. Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusunan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Ciri khas metode survey adalah data yang dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan memenggunakan kuesioner. Salah satu 7 W. Lawrance Neuman, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach-4th Edition, USA: Allyn & Bacon, 2000, hlm Laurance Newman. Op.Cit 9 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Hal 65.

4 28 keuntungan utama dari metode ini adalah memungkinkan pembuatan generalisasi untuk populasi yang besar Populasi dan Sampel Objek Penelitian Objek penelitian dalam penitian ini adalah Al Ijarah Indonesia dan yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah individu, yaitu karyawan Al Ijarah kantor pusat operasional yang hadir dalam acara peresmian perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah. Individu adalah unit analisis yang paling sering diteliti dalam penelitian sosial. Individu menjadi unit analisis yang paling sering diteliti dalam penelitian sosial karena untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kelompok sosial beserta interaksinya Populasi Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin diteliti 11 atau disebut juga kumpulan objek penelitian. 12 Pupulasi adalah keseluruhan satuan analisis (unit of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini individu-individu responden. Unit 10 Earl Babbie, The Practice of Social Research 6th edition. California: Woolworth Inc., 1992, hal Dergibson & Sugiarto, Metode Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2000, hlm Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, hlm. 78

5 29 analisis suatu penelitian dalam kajian komunikasi bisa berupa individu, kelompok individu, teks media massa. 13 Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah para stakeholders Alif, peneliti membatasi pada karyawan Alif kantor pusat sejumlah 125 orang Sampel Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakilli populasinya. 14 Secara metodologis hasil dari suatu survey yang menggunakan sampel seringkali lebih akurat. 15 Sampel memegang peranan penting karena banyak membantu pengambilan kesimpulan untuk banyak kasus bilamana tidak cukup waktu tersedia untuk mengambil semua data yang ada di populasi. 16 Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu sampel harus respresentatif (mewakili), dan besarnya sampel harus memadai. 17 Menurut Gay & Diehl 18, semakin besar sampelnya maka kecenderungan lebih representatif dan hasilnya lebih digeneralisir, maka ukuran sampel dapat diterima tergantung pada jenis dari penelitiannya. 13 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Cetakan Kedua, Malang : Univ. Muhammadiyah Malang, 2007, Hal Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Askara, 2000, hlm Eryanto. Metodologi Polling. Cetakan pertama. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1999). hal Dergibson Siagian dan Sugiarto. Metode Statisitka: Untuk Bisnis dan Ekonomi.(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006). hal Rosady Ruslan, Op. Cit., hlm Ibid hlm. 147

6 30 Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Dengan sampel yang representatif seperti ini maka informasi dapat dikumpulkan dari populasinya. Selanjutnya karena penelitian ini hendak mengukur persepsi khalayak tentang perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah dan brand image perusahaan yang terbentuk di benak khalayak, maka peneliti hanya mangambil sampel yaitu karyawan Alif Teknik Penarikan Sample Dalam penelitian ini yang menjadi sampel objek penelitian adalah karyawan Alif. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara menggunakan teknik Non-Probability Sampling yaitu dengan menggunakan Purposive Sampling karena peneliti membatasi sampel hanya karyawan dengan level Senior Officer, Officer dan Admin. Hal ini ditujukan agar penelitian ini dapat menyajikan jawaban yang lebih representatif dan objektif, untuk karyawan dengan level Junior manager keatas tidak dipilih oleh peneliti, dikarenakan mulai pada level tersebut hingga Direksi terlibat dalam pengambilan keputusan perubahan brand Alif. Keterangan tersebut diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan Bp. Muhammad Faisol Rusdi, selaku Marketing Promotion Dept. Head pada tanggal 4 Mei Pengertian Purposive sampling menurut Rosady Ruslan, yaitu; Pemilihan sample berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap

7 31 mempunyai sangkut pautnya dengan karakteristik populasi yang saudah diketahui sebelumnya. Sehingga sample dalam penelitian ini adalah karyawan Alif yang level Senior Officer, Officer dan Admin sebanyak 100 orang sebagai objek penelitian karena mereka dianggap dapat memberikan jawaban yang lebih representatif dan objektif 3.4. Definisi Konsep Persepsi a) Attention Attention ditampilkan sebagai proses penyaringan informasi yang dilakukan dengan maksud mengontrol jumlah pesan yang diterima individu. 19 Perhatian juga bisa dikatakan sebagai tahap mental yang menandakan tahap perhatian, dimana pikiran berfokus pada sesuatu. 20 Begitu banyak stimuli yang menerpa khalayak sehingga hanya sebagian saja yang mendapatkan perhatian dari khalayak. Untuk memperoleh atensi konsumen tidak mudah karena seringkali mereka secara tidak sengaja menghindari terpaan dari stimulus. b) Attention 19 Sandra E. Moriarty, Creativity Advertiding Theory & Practice, Second Edition, NJ_USA: Prentice Hall, 1991, hal Ibid

8 32 Memberikan makna pada stimuli, membentuk kesan apakah individu menyukai objek tersebut dan nilai apa yang diberikan oleh stimuli tersebut kepada individu Brand Image Terdapat empat tipe brand image Keller yang akan digunakan untuk mengetahui brand image product tentang perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah. a) Brand Association Brand Association dalam model ini terbentuk oleh adanya tiga komponen atribut (attribute), keuntungan (benefit), dan sikap (attitude) terhadap brand. 1) Attribute Diukur dari atribut merek yang berhubungan dengan produk (product related), yaitu warna, ukuran dan desain, dan yang tidak berhubungan dengan produk (non-product related), yakni harga, keamasan, user imagery, dan usage imagery. 2) Benefits Diukur berdasarkan fungsi, pengalaman, dan simbolis produk Jagdish N. sheth & Banwari Mittal, Customer Behavior : A. Managerial Perspective, 2nd Edition, 2004, South-Western : Thomas Inc., hlm David A Aaker, Op-Cit, hlm. 110

9 33 3) Attitude Diukur berdasarkan beliefs, brand evaluation, dan tendency to act. 23 b) Brand Association Komponen berikutnya dari brand image adalah favourabilty of brand association (kesukaan asosiasi merek). Yang dimaksudkan disini adalah apakah merek tersebut disukai atau tidak oleh khalayaknya. c) Strengthness of brand association Komponen selanjutnya adalah strengthness of brand association (kekuatan asosasi merek), atau dengan kata lain apakah merek tersebut diasosiasikan sebagai merek dengan nama besar yang kuat. d) Uniqueness of brand association Komponen terakhir adalah uniqueness of brand associations (keunikan asosisi merek). Dari komponen ini kita dapat melihat apakah merek tersebut diasosiasikan sebagai merek yang unik, yang membedakannya dari merek produk sejenis lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengukur brand image dan tidak mengukur brand awareness. Hal ini disebabkan karena peneliti ingin mengetahui persepsi yang dimiliki oleh khalayak tentang perubahan brand terhadap pembentukan brand image. 23 Henry Assael, Cosnumer Behaviour and Marketing Action, 2nd Ed., (Boston: Kent Publishing Company, 1984), hlm, 151

10 Operasionalisasi Konsep Peneliti ingin mengetahui persepsi yang terbentuk di benak khalayak setelah mengetahui perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah. Pada persepsi ini terdiri dari dua dimensi yaitu attention dan interpretation. Pada pengukuran konsep attention dan interpretation akan diukur dari masing-masing sub dimensi. Untuk attention diukur dengan dimensi informasi sementara untuk interpretation diukur dengan menggunakan sub dimensi makna, kesan, dan nilai. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui brand image Alif 2015 yang terbentuk dibenak khalayak. Dimensi yang diukur dari variabel brand image ini meliputi dimensi brand association, favourability of brand association, strengthness of brand association dan uniqueness of brand association. Masing-masing dimensi ini memiliki sub dimensi, sub sub dimensi dan seterusnya yang selanjutnya akan diturunkan ke dalam indikator-indikator. Seluruh indikator akan diturunkan melalui skala linkert untuk melihat tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, dimana: 1 = Sangat Tidak Setuju 3 = Setuju 2 = Tidak Setuju 4 = Sangat Setuju Indikator-indikator yang akan digunakan untuk menguji variabel citra persepsi khalayak tentang perubahan brand Al Ijarah Sharia Multi Finance menjadi Alif Cicilan Syariah adalah sebagai berikut :

11 35 TABEL 3. 1 Operasionalisasi Konsep Variabel Persepsi Khalayak Tentang Brand baru Alif dan Brand Image Alif Dimensi Sub Dimensi Indikator Skala Atensi terhadap brand baru Informasi Mengenal brand baru Linkert Mengenal tagline baru Mengetahui sejak kapan brand baru berlaku Bisa menjelaskan latar belakang perubahan brand Mengerti makna perubahan brand Mengerti tujuan perubahan brand Interpretasi Makna brand baru memiliki makna lebih baik Linkert terhadap brand baru dari brand terdahulu Brand baru memiliki makna akan terjadinya revolusi dimasa mendatang dalam segi produk-produk syariahnya Brand baru memiliki makna untuk menjadi yang terbaik dalam menyediakan kebutuhan konsumen Kesan Brand baru lebih mengesankan dari Linkert brand terdahulu

12 36 Brand baru mengesankan akan terjadinya revolusi di masa mendatang dalam segi produk-produk syariahnya Brand baru mengesankan untuk menjadi yang terbaik dalam menyediakan kebutuhan konsumen khususnya untuk produk cicilan syariah Nilai Brand baru dinilai lebih baik dari brand terdahulu Brand baru dinilai akan terjadinya revolusi di masa mendatang dalam segi produk-produk syariahnya Brand baru dinilai menjadi yang terbaik dalam menyediakan kebutuhan konsumen dalam hal pembiayaan yang berbasis syariah Dimensi Sub Dimensi Sub sub Dimensi Indikator Skala Brand Attribute Brand baru identik dengan warna Linkert Association ungu dan Hijau

13 37 Brand alif identik dengan kesederhanaan Seorang muslim akan memilih perusahaan pembiayaan syariah kepercayaannya Benefit Functional Fungsi Perusahaan pembiayaan syariah Experimental Perusahaan pembiayaan syariah yang patut dicoba Symbolie Perusahaan pembiayaan syariah modern Perusahaan pembiayaan syariah yang eksklusif Perusahaan pembiayaan syariah yang inovatif Perusahaan pembiayaan syariah ternama Perusahaan pembiayaan syariah bergengsi Attitude Brand Beliefs Dipercaya sebagai perusahaan pembiayaan berbasis syariah terbaik

14 38 Produk-produknya dipercaya mampu memuaskan kebutuhan konsumen Dipercaya lebih baik dibandingkan perusahaan pembiayaan lainnya Brand Evaluation Perusahaan pembiayaan yang lebih disukai dibandingkan perusahaan pembiayaan lainnya Tendency to Act Perusahaan pembiayaan yang menimbulkan keinginan untuk membeli jasanya Favourability of Brand Association Disukai sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Modern Disukai sebagai perusahaan Linkert pembiayaan syariah yang Inovatif Disukai sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Eksklusif

15 39 Strengthness of Brand Association Memiliki Kekuatan sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Modern Memiliki Kekuatan sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Inovatif Memiliki Kekuatan sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Eksklusif Uniqueness of Brand Association Memiliki Keunikan sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Modern Memiliki Keunikan sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Inovatif Memiliki Keunikan sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang Eksklusif 3.6. Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh melalui hasil survey dalam penelitian ini akan dianalisis melalui dua bagian, yaitu uji univariat dan uji bivariat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Data yang didapatkan dari survey lapangan selanjutnya dianalisis dengan

16 40 menggunakan metode statistik dengan bantuan perangkat lunak Statistical Package for Social Science (SPSS) untuk mempercepat perhitungan. Dalam penelitian ini menggunakan SPSS Penilaian yang dilakukan oleh responden adalah menggunakan skala interval Likert, dimana jawaban yang akan diberikan responden akan sangat bervariasi, yaitu mempunyai gradasi dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. TABEL 3. 2 Penilaian Skala Linkert Jawaban Skor Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Data-data yang diperoleh melalui hasil survey dalam penelitian ini akan dianalisis melalui bivariat. Dalam penelitian ini analisis data bivariat adalah analisa yang digunakan untuk menggambarkan pengaruh antara dua variabel. 24 Uji bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel persepsi khalayak tentang perubahan brand dengan variabel pembentukan brand image. Selain itu uji ini juga dilakukan untuk melihat seberapa kuat hubungan dari kedua variabel tersebut. 24 Burhan Bungin. Op.Cit. hal 25.

17 41 Maka dari itu pengukuran dilakukan dengan korelasi, yaitu untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel. Metode korelasi bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. 25 Jika hasil pengujian menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara variabel persepsi khalayak tentang perubahan brand dengan variabel pembentukan brand image, maka akan terlihat pula bagaimana kekuatan hubungan antar variabelvariabel tersebut. Pada tahap ini, penelelti akan menggunakan metode analisis regresi. Analisis ini digunakan untuk (1) memprediksi variabel dependen, (2) memberikan pengetahuan tentang variabel independen, dan (3) memperoleh pemahaman tentang hubungan antara dependen dengan variabel independen. 26 Regresi dapat dibedakan menjadi regresi sederhana dan regeresi berganda. Bila hanya terdapat satu variabel independen, maka disebut simple regression (regresi sederhana), dan bila terdapat lebih darani satu variabel independen, maka disebut multiple regression (regresi berganda). Dalam uji bivariat ini, peneliti akan menggunakan metode analisis simple regression untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel persepsi khalayak tentang perubahan brand terhadap variabel pembentukan brand image. 25 Rakhmat, Op-Cit, hlm David A. Aaker, V. Kumar, George S. Day, Marketing Research 7th Ed., (New York: John Wiley & Sons, 2000), hlm.525

18 Validitas dan Realibilitas (Survey) Uji Validitas Pada setiap penelitian, instrumen penelitian yang digunakan harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Hal ini dilakukan agar apakah alat ukur yang digunakan itu dapat dipercaya dan tepat atau tidak. Validitas adalah suatu ukuran yang memungkinkan tingkat keabsahan (valid) suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, akan memiliki validitas yang tinggi. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. 27 Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan analisis Corrected Item Total Correlation dengan menggunakan teknik penghitungan produk momen pearson yang memiliki batas minimal korelasi 0, Pada tabel item total statistic jika diketahui bahwa nilai-nilai dari semua item pernyataan pada kolom corrected item-total correlation berada diatas 0.30 yang artinya keseluruhan item pernyataan tersebut valid Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah untuk menguji nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur (indikator pada masing-masing variabel 27 Freddy Rangkuti, The Power of Brands, (Jakarta : PT. Gramedia, 2002), Hal Dwi Priyatno, Op.Cit, Hal. 15.

19 43 yang digunakan didalam penelitian) dalam mengukur gejala yang sama. Suatu alat ukur dikatakan reliable apabila dapat memberikan hasil pengukuran yang relatif konsisten, manakala alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur gejala yang sama. 29 Untuk mengukur reliabilitas instrumen pada penelitian ini, digunakan teknik Alpha Cronbach untuk mengetahui indikator-indikator apa yang harus dihapus atau dihilangkan guna mendapatkan nilai reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas dilaksanakan dengan melihat nilai Alpha Cronbach dari tiap-tiap indikator dalam instrumen. Sebuah indikator dikatakan reliable apabila nilai Alpha Cronbach berada di atas 0,5. 29 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Edisi revisi, (Jakarta : LP3ES, 1989), Hal

DAFTAR PUSTAKA. A.R. Bulaeng. Komunikasi Pemasaran. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta:2003.

DAFTAR PUSTAKA. A.R. Bulaeng. Komunikasi Pemasaran. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta:2003. DAFTAR PUSTAKA A.R. Bulaeng. Komunikasi Pemasaran. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta:2003. Batra, Myers, Aaker, Advertising Management Fifth Edition. (New Jersey: Prentice Hall., Inc., 996)

Lebih terperinci

Hipotesis teori penelitian ini adalah : persepsi khalayak mengenai CSR. dipengaruhi oleh tingkat kredibilitas advertorial dan selanjutnya persepsi

Hipotesis teori penelitian ini adalah : persepsi khalayak mengenai CSR. dipengaruhi oleh tingkat kredibilitas advertorial dan selanjutnya persepsi Hipotesis teori penelitian ini adalah : persepsi khalayak mengenai CSR dipengaruhi oleh tingkat kredibilitas advertorial dan selanjutnya persepsi mengenai CSR tersebut mempengaruhi citra merek. BAB III

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode penelitian kuantitatif digunakan karena titik tolak dalam penelitian ini sudah jelas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksplanatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksplanatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksplanatif yaitu suatu penelitian yang didefinisikan untuk mencari hubungan antara variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan secara kuantitatif. Metode eksplanatif digunakan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui situasi

Lebih terperinci

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini Paradigma yang dipakai adalah paradigma positivistik. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh program kunjungan masyarakat terhadap efek kognisi dan afeksi peserta didik khususnya mahasiswa mengenai produk Perum

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 48 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, peneliti melakukan penelitian yang bersifat hubungan antara tiga variabel, adapun bentuk hubungannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PERSEPSI KHALAYAK TENTANG LOGO BARU STARBUCKS 2011 PADA PEMBENTUKAN BRAND IMAGE PRODUCT

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PERSEPSI KHALAYAK TENTANG LOGO BARU STARBUCKS 2011 PADA PEMBENTUKAN BRAND IMAGE PRODUCT UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PERSEPSI KHALAYAK TENTANG LOGO BARU STARBUCKS 2011 PADA PEMBENTUKAN BRAND IMAGE PRODUCT (Studi: Konsumen Starbucks Perpustakaan Pusat, 2011) SKRIPSI ROSITA VERONIKA SITOHANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan bersifat eksplanatif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol terletak di Jln. Prof. M. Yunus Lubuk Lintah Padang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan kesadaran merek, asosiasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek/Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pengguna smartphone Xiaomi di wilayah Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah smartphone Xiaomi. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. iklan TVC Mie Sedap White Curry terhadap Brand Image. dugaan awal (hipotesis) antara variable satu dengan lainnnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. iklan TVC Mie Sedap White Curry terhadap Brand Image. dugaan awal (hipotesis) antara variable satu dengan lainnnya. 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain riset kuantitatif dengan tipe penelitian Eksplanatif, yaitu untuk menjelaskan pengaruh Endorser Syahrini

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian menurut Soerjono Soekanto merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodelogis, sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Paradigma Penelitian Paradigma bisa diartikan sebagai sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial. 1 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas metode penelitian, yang meliputi objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasional

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Paradigma dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang dalam

BAB III METODOLOGI. Paradigma dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang dalam BAB III METODOLOGI A. Paradigma Penelitian Paradigma dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial. 45 Penelitian ini menggunakan paradigma positivis (klasik).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset. Pendekatan adalah falsafah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara media sosial dengan kesadaran merek aplikasi Logbook, sehingga bisa diketahui apakah kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variable Tvc Mizone dengan Variabel Brand Image merek Mizone. Eksplantif yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variable Tvc Mizone dengan Variabel Brand Image merek Mizone. Eksplantif yaitu 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif yang akan menganalisis hubungan antara variable Tvc Mizone dengan Variabel Brand Image merek Mizone. Eksplantif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tipe eksplanatif dan bersifat korelasional yang mencoba meneliti hubungan diantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1.1.1 Data Primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pemahaman mengenai hakikat penelitian dan metode yang digunakan seorang peneliti dalam menjalankan aktivitas penelitian, terutama dalam ranah ilmu-ilmu sosial, menjadi satu dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatif. Hal tersebut berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh efektivitas sosial media Twitter terhadap pemenuhan kebutuhan informasi publik eksternal, peneliti menggunakan tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Dan Subjek Penelitian Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan kepada konsumen yang pernah berkunjung dan membeli pada steak house di Kota Bandung. Pengamatan ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Design Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 29

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Jenis Penelitian

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Jenis Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Pustaka, yaitu dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah di Yogyakarta. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu konsumen yang menggunakan produk Pond s. Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menyusun penelitian, sehingga proses penelitian dapat terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif deskriptif karena penelitian ini menjelaskan mengenai situasi yang ada di masyarakat.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang selanjutnya berkembang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Paradigma

BAB 3 METODOLOGI Paradigma 35 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Paradigma dapat diartikan sebagai sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial. Peneliti ini menggunakan paradigma positvis (klasik). Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. Karakteristik dari pendekatan kuantitatif adalah sebagai berikut(malhotra,1996):

BAB 3. Metodologi. Karakteristik dari pendekatan kuantitatif adalah sebagai berikut(malhotra,1996): 27 BAB 3 Metodologi III. 1. Metode Penelitian III. 1. 1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah keseluruhan cara untuk berfikir yang didalamnya mencakup asumsi dasar, pertanyaan penting yang harus dijawab,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yang bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode 3.1.1 Pengertian Penelitian Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui penelitian berbagai masalah yang dialami manusia dapat dicari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer, BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah pengguna produk Eiger, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

BAB III METODE PENELITIAN. dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel variabel melalui pengajuan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang dipakai oleh peneliti, adalah Kausal Eksplanatif (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Researh), yang bersifat study sampling. Penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sedangkan sumber data merupakan bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci