TINJAUAN TERHADAP REDESIGN PASAR KODOK DI TABANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN TERHADAP REDESIGN PASAR KODOK DI TABANAN"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN TERHADAP REDESIGN PASAR KODOK DI TABANAN Pada bab II ini akan di bahasa mengenai kondisi eksisting dari Pasar Kodok dan pembahasan mengenai segala potensi dan permasalahan yang ada di Pasar Kodok. 2.1 Tinjauan Pasar Kodok Pasar adalah tempat dilahkukannya jual beli berbagai macam barang dan jasa untuk keperluan hidup sehari-hari. Pasar Kodok merupakan pasar khusus yang memjual pakaian bekas pakai terbesar di Bali yang berlokasi di JL. Umaphala, Lingkungan Banjar Adat Tegal Bedelodan, Desa Dauh Peken, Tabanan. Pasar kodok sudah berdiri sejak tahun 90-an dan sudah mengalami perbaikan/rehabilitasi dan penataan pada tahun Asal mula nama Pasar Kodok dikenal karena pada lokasi pasar yang berdekatan dengan kampung yang bernama Kampung Kodok. Pasar Kodok merupakan gabungan dari beberapa kios dan los-los dalam suatu komplek yang dimiliki oleh pihak pribadi. Kios merupakan bangunan di pasar yang beratap dan dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan dinding pemisah mulai lantai sampai dengan langit-langit yang dipergunakan untuk usaha berjualan sedangkan los adalah bangunan tetap di dalam lingkungan pasar 6

2 berbentuk bangunan memanjang tanpa dilengkapi dinding. Pasar Kodok ini secara hukum belum mengantongi izin, dimana pengelolaan pasar ini dikelola oleh adat dalam hal servis yang berupa kebersihan, dan jasa parkir Tinjauan Fisik Kondisi fisik Pasar Kodok meliputi lokasi dan batas-batas wilayah pasar, luas site, zoning dan organisai ruang, sirkulasi ruang dan parkir. A. Lokasi dan Batas-batas Wilayah Pasar Kodok saat ini, merupakan sebuah wadah untuk memasarkan produk atau barang bekas pakai yang ada di Bali khususnya di Kabupaten Tabanan. Pasar Kodok berlokasi di JL. Umaphala, Lingkungan Banjar Adat Tegal Bedelodan, Desa Dauh Peken, Tabanan. Di bawah ini merupakan peta lokasi dari Pasar Kodok Tabanan. Gambar 2.1 Kabupaten Tabanan pada Peta Pulau Bali Sumber : Gambar 2.2 Peta Kabupaten Tabanan Sumber : BPS Tabanan Gambar 2.3 Lokasi Pasar Kodok Tabanan Sumber : googlemap.com 7

3 bawah ini. Denah eksisting Pada Pasar Kodok Tabanan dapat dilihat pada gambar di Gambar 2.4 Denah Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 19 Oktober 2015 Gambar 2.5 Tampak selatan pasar Sumber : observasi tgl. 21 September 2015 Gambar 2.6 Tampak baratr pasar Sumber : observasi tgl. 21 September

4 Gambar 2.7 Tampak timur pasar Sumber : observasi tgl. 21 September 2015 Adapun batas batas dari Pasar Kodok Tabanan yang dapat dilihat pada Gambar 2.8 RUMAH PENDUDUK, LAPANGAN FUTSAL DAN SAWAH SUNGAI RUMAH PENDUDUK DAN RUKO RUMAH PENDUDUDK Gambar 2.8 Lingkungan sekitar Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 23 September

5 Batas-batas wilayah Pasar Kodok : Utara : berbatasan dengan Rumah Penduduk, Lapangan Futsal dan sawah Timur : berbatasan dengan Rumah penduduk dan Ruko Selatan : berbatasan dengan Rumah penduduk Barat : berbatasan dengan sungai B. Besaran Ruang Secara Keseluruhan, luas areal Pasar Kodok mencapai m 2. Dengan luas bangunan mencapai m 2. Koifisien Dasar Bangunan (KDB) 86.8% dimana terdiri dari los dengan luas m 2 dan kios dengan luas m 2. Untuk besaran BUA pada Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar 2.9 Blok III Blok IV Blok I Blok II Gambar 2.9 BUA dan Pembagian Blok Sumber : observasi tgl. 3 Oktober 2015 Pasar Kodok ini terbagi menjadi beberapa blok untuk mempermudah dalam mengidentifikasi masing-masing tempat.dibawah ini merupakan data besaran blok yang ada di Pasar Kodok Tabanan Tabel 2.1 Besaran Ruang Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 23 September 2015 Jumlah tempat Nama tempat Jumlah tempat Luasan keseluruhan aktif Blok I m 2 10

6 Blok II m 2 Blok III m 2 Blok IV m 2 C. Sarana dan Prasarana Pendukung Sarana dan prasarana pendukung pada Pasar Kodok Tabanan bertujuan untuk mendukung semua kegiatan yang dilakukan di dalam pasar, sebagai salah satu fasilitas umum, penyediaan sarana dan prasarana sangatlah penting, selain tersedianya kios dan los, yang tersedia di Pasar Kodok Tabanan. Terdapat juga fasilitas pendukung lainnya seperti, parkir sepeda motor, tempat sampah, dan drainase saluran air buangan yang dapat di lihat pada gambar Gambar 2.10 Tempat sampah, Gambar 2.10 Fasilitas Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 3 Oktober 2015 Parkir D. Kondisi Bangunan Dilihat secara menyeluruh berdasarkan hasil observasi di lapangan, kondisi fisik bangunan di Pasar Kodok Tabanan sudah layaknya mengalami renovasi atau perbaikan, untuk bangunan kios sendiri dari segi jumlah memiliki jumlah yang sedikit dan dari segi kapasitasnya sudah tidak memenuhi untuk menampung barang-barang dagangan sehingga banyak pedagang yang menjajakan barang dagangannya hingga melebihi batas area kios yang mereka miliki, sedangkan untuk bangunan Los sudah harus mendapatkan perhatian khusus karena sudah mengalami kerusakan pada bagian atap dengan kerangka atap yang terbuat dari 11

7 kayu sudah mengalami penuaan dan rentan rapuh,serta adanya kebocoran di beberapa titik los, kurang maksimalnya perencanaan sehingga adanya beberapa lapak pedagang yang tidak aktif karena sulitnya tempat tersebut dijangkau yang letaknya kurang strategis dan kurang mengundang pembeli. Untuk kondisi fisik bangunan pada Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar 2.11 Atap rusak Drainase kumuh Los terlihat kumuh Sirkulasi buruk Sirkulasi buruk Kap rusak Kios sepi Gambar 2.11 Tampilan Bangunan Pasar Kodok Sumber : observasi tgl. 23 September 2015 E. Tampilan Bangunan Berdasarkan hasil observasi di lapangan, tampilan bangunan Pasar Kodok Tabanan menampilkan bangunan yang sederhanan karena bangunan yang berdiri 12

8 semi permanen. Untuk tampilan bangunan pada Pasar Kodok dapat di lihat pada Gambar 2.12 Gambar 2.12 Tampilan Bangunan Pasar Kodok Sumber : observasi tgl. 23 September 2015 F. Sistem Sirkulasi dan Parkir Kendaraan Sistem sirkulasi dalam Pasar Kodok Tabanan ini menggunakan sestem linier dan lebih banyak menggunakan parkir on the spot, sehingga menyebabkan kurang tertatanya keadaan parkir kendaraan di dalam pasar yang sering menyebabkan terganggunya sistem sirkulasi dan kurang tertibnya para pengunjung memarkirkan kendaraan mereka. Di bawah ini merupakan gambaran sistem sirkulasi kendaraan dan manusia yang diterapkan di Pasar Kodok. Keterangan : Sirkulasi Main entrance : Sirkulasi pembeli dan pedagang Side entrance Side entrance Side entrance Gambar 2.13 Sirkulasi di dalam Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 21 September 2015 Sistem sirkulasi yang berada di dalam pasar yaitu sirkulasi pergerakan manusia baik itu penjual maupun pembeli memiliki lebar yang kurang ideal. 13

9 Dimana untuk sirkulasi manusia memiliki leber 1m sedangkan standar minimal yaitu 1.2m. gambar sirkulasi manusia pada ruang dalam pasar kodok tabanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 1m 1m Gambar 2.14 Sirkulasi di dalam Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 21 September 2015 G. Potensi Site Ditinjau dari segi topografi, lokasi Pasar Kodok mempunyai kontur site yang relatif datar dimana berada di dataran rendah. Sebelumnya pada lokasi Pasar Kodok merupakan areal persawahan. Bentuk site memanjang disepanjang jalan yang menghubungkan Jalan Umaphala dengan Jalan Jepun. Terdapat saluran drainase di perbatasan antara site dan jalan. Selain itu juga terdapat aliran drainase di dalam pasar yang menuju ke got. Aliran drainase atau got pada akhirnya menuju ke sungai yang berada di barat site. H. Zonning Zoning dalam bangunan erat kaitannya dengan kemudahan akses atau kemudahan pencapaian sehingga memudahkan sirkulasi di dalam bangunan tersebut. Pada los-los yang terdapat di Pasar Kodok Tabanan, pembagian ruang yang kurang jelas dapat mengganggu aspek kenyamanan bagi pengunjung yang membeli pakaian ataupun berekreasi dan pedagang yang berjualan menjadi terganggu dimana pemisah antara ruang satu dengan ruang lainnya dipisahkan oleh barang dagangan satu dengan barang dagangan pedagang yang lainnya. 14

10 Untuk kios memiliki batas yang cukup jelas yang dipisahkan dengan dinding permanen. Los pada Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar 3.15 Gambar 2.15 Pembagian los pada Pasar Kodok Sumber : observasi tgl. 21 September Tinjauan Non Fisik Dari hasil survey yang dilahkukan di lapangan maka diperoleh data-data mengenai Pasar Kodok Tabanan sebagai berikut : A. Status Lahan Area Pasar Kodok Tabanan merupakan tanah milik pribadi dimana pendirian pasar dikelola oleh Br. Adat Tegal Bedelodan, Tabanan. a. System pewadahan berupa los dan kios. - Luas los yaitu m2 - Luas kios yaitu 1570 m2 b. System penjualan - Komoditas yang dijual merupakan pakaian bekas pakai. - Penjaga atau penjual terdiri dari 1-3 orang - Pembeli atau konsumen bebas melihat, memilih, dan mencoba jenis produk yang diperdagangkan. - Pembeli atau konsumen dapat menerima barang langsung tanpa melewati perantara atau calo. c. Lingkup pelayanan - Sasaran konsumen atau pembeli yaitu merupakan masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. 15

11 - Lingkup pemasaran pada Pasar Kodok yaitu lokal dan regional - Pembelian barang digunakan sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pembeli. d. Status Pengelolaan Status pengelolaan yaitu dikelola secara pribadi sesuai dengan lahan yang dikontrakkan. Dimana untuk jasa kebersihan dan jasa parkir dikelola oleh Br. Adat Tegal Bedelodan, Dauh Peken, Tabanan. B. Sistem Pengelolaan Dana Sitem pengelolaan dana pada Pasar Kodok Tabanan dimana sumber dana berasal dari uang iyuran atau cukai dari pedagang, kebersihan dan retribusi parkir sepenuhnya dikelola oleh adat. Sedangkan uang sewa kios maupun los dikelola pribadi oleh pihak pemilik bangunan maupun pemilik tanah. C. Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tujuan Pasar Kodok Tabanan a. Fungsi Sebagai wadah untuk menampuk produk berupa pakaian bekas pakai di Bali pada umumnya dan di Tabanan pada khususnya. b. Susunan Organisasi Pasar Kodaok Tabanan dikelola oleh adat yang dipimpin oleh Kepala Pasar. Struktur organisai pada Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar 2.16 Gambar 2.16 Struktur organisasi Pasar Kodok Sumber : observasi tgl. 3 Oktober 2015 c. Tujuan - Meyelenggarakan pemasukan cukai pasar - Mengatur ketertiban, keamanan dan kebersihan di dalam pasar. d. Tata Kerja Bidang dan Tugas 1) Kepala pasar 16

12 - Mengkoordinir segala kegiatan di dala Pasar Kodok - Memimpin kegiatan urusan-urusan yang ada di dalam lingkungan pasar 2) Bendahara - Mengatur dan bertanggung jawab di bidang keungan 3) Urusan Cukai dan Parkir - Menjaga setiap pintu masuk pasar untuk memberikan karcis masuk kendaraan. - Memungut cukai kepada setiap pedagang yang ada di pasar Kodok Tabanan dan kepada setiap pedagang yang yang masuk pasar membawa daganganny. - Membuat laporan mengenai pelaksanaan pemungutan cukai pasar dan menyetor hasil pungutan ke Kepala Pasar di setiap harinya. 4) Urusan Keamanan - Melaksanakan usaha agar terciptanya ketertiban dan keselamatan di dalam maupun di luar pasar - Melaksanakan usaha dan kegiatan untuk mendamaikan setiap persengketaan yang terjadi di dalam pasar. 5) Kebersihan Mempunyai tugas yaitu melahkukan kegiatan agar pasar menjadi tetap bersi. D. Retribusi Retribusi merupakan pembayaran atas pelayanan dan penyediaan fasilitas pasar tradisional / sederhana yang berupa halaman / pelataran, los, kios, dan took yang dikelola oleh Pemda. Retribusi pasar yaitu pungutan bagai setiap orang yang memperoleh fasilitas atau jasa pasar. Besar pungutan restribusi kios dan los sebesar Rp ,- per bulan. 17

13 2.2 Evaluasi Pasar Kodok Tabanan Aspek Arsitektural A. Site - Site berada di daerah pemukiman penduduk, dimana keberadaan pasar ini sangat membantu masyaraka. Masalah yang timbul di pasar ini yaitu pasar ini terbagi menjadi dua tempat dimana terdapat jalan lingkungan yang memisah lokasi pasar ini. Sehingga sering mengakibatkan kemacetan di jam-jam tertentu yaitu Wita sampai dengan Wita. - Luas area Pasar Kodok adalah m2 dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 86,8 % dimana terdiri dari los dengan luas m2 dan kios dengan luas m2. - Lokasi Pasar Kodok berada di Kota Tabanan sekitar 1 km ke arah selatan dari pusat kota dan berada di tengah-tengah permukiman penduduk. B. Bangunan - Tampilan bangunan Sebuah bangunan akan menjadi karya arsitektur setelah nyata berbentuk fisik dan sisi-sisi kebudayaannya, dalam sebuah tapak dan tetap mengacu pada kearifan lokal. Bangunan pada Pasar Kodok Tabanan merupakan pasar yang terdiri dari los dan kios dimana untuk tampilan bangunan sendiri belum memuat nilai arsitektur lokal. Dimana dapat diidentifikasi dengan penggunaan material bangunan yang minim menggunakan material lokal seperti paras dan lain-lain. Tidak terdapatnya ornament dan penggunaan konsep-konsep lokal mempengaruhi karakter dan penampilan bangunan yang berada pada Pasar Kodok Tabanan. Tampilan bangunan pada Pasar Kodok Tabanan dapat dilihat pada Gambar 2.17 Gambar 2.17 Tampilan bangunan Pasar Kodok Sumber : observasi tgl. 21 September

14 Di bawah ini merupakan tampilan bangunan pasar yang memuat nilai arsitektur lokal. Gambar 2.18 Tampilan bangunan Pasar Umum Beringkit Sumber : observasi tgl. 18 Oktober 2015 Rekomendasi pemecahan : Dalam pemecahan masalah ini, dilahkukan perencanaan konsep tampilan bangunan dengan mentransformasikan bentuk-bentuk dari bangunan Tradisional Bali dan menerapkan konsep-konsep arsitektur lokal. Selain itu diupayakan menggunakan bahan atau material lokal dan ornamen sehingga bangunan yang direncanakan lebih berkarakter dalam penampilannya. - Atap Atap perlu dievaluasi dimana berkaitan dengan fungsi, komponen materialnya serta penyelesaian arsitekturalnya seperti bukaan untuk penyinaran dan penghawaan. Seringnya muncul permasalahan pada atap perlu dievaluasi. Untuk penanggulangan cuaca pada Pasar Kodok Tabanan ini dirasa kurang optimal, hal tersebut dapat dilihat dengan pemasangan kain atau bahan lain yang berfungsi untuk menghalangi sinar matahari dan mencegah jatuhnya air ke dalam bangunan pada musim hujan oleh pedagang dan kendala bangunan yang memiliki banyak atap atau tidak one roof service sangat menyulitkan disaat hujan karena air jatuh di jalur sirkulasi. Hal ini menyebabkan jalan pasar becek dan licin. Selain itu juga menyebabkan kualitas barang dagangan menurun. Kondisi seperti ini menimbulkan kesan kumuh bagi Pasar Kodok Tabanan. Kondisi atap pada Pada Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar

15 Gambar 2.19 Kondisi atap Sumber : observasi tgl. 21 September 2015 Rekomendasi pemecahan : Dalam pemecahan masalah ini, dilahkukan perencanaan yang menyeluruh dengan system perencanaan one roof service dimana untuk mengatasi masalah cuaca. Sehingga pembeli atau pengunjung dapat bersirkulasi dengan nyaman di segala cuaca dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan sebagai bagian dari perencanaan selain itu pemberian ov erstek pada atap dapat mengatasi masalah cuaca. Dengan demikian permasalahan ini dapat lebih mudah ditanggulangi dan mempermudah dalam perawatan. - Bangunan yang disediakan relative sempit yaitu 2.5m x 5m dimana diakibatkan oleh banyaknya pedagang yang memajangkan barang dagangannya melebehi kapasitas ruang yang tersedia. Pemajangan barang yang melebihi kapasitas ruang yang tersedia pada Pasar Kodok Tabanan dapat dilihat pada Gambar 2.20 Gambar 2.20 Barang dagangan melebihi kapasitas ruangan Sumber : observasi tgl. 3 Oktober

16 - Belum terdapat kantor pengelola pada Pasar Kodok Tabanan, sehingga masyarakan akan kesulitan mencari informasi mengenai pasar. - Minimnya fasilitas pada Pasar Kodok Tabanan, dimana belum tersedianya fasilitas berupa tempat suci seperti pura dan mushola. Selain itu tidak tersedianya fasilitas berupa toilet/wc. - Belum adanya pemisahan sirkulasi yang jelas antara sirkulasi manusia baik dari pedagand dan pengunjung dengan sirkulasi barang. Sirkulasi ruang pada Pasar Kodok Tabanan berkisar 0.6 m sampai dengan 1 m sehingga kelancaran bersirkulasi jadi terganggu akibat pembeli yang berjejal dan berdesakan untuk melahkukan transaksi jual beli. Sirkulasi ruang dalam pada Pasar Kodok Tabanan dapat diliahat pada Gambar 2.21 Gambar 2.21 Sirkulasi antar bangunan Sumber : observasi tgl. 3 Oktober 2015 C. Struktur Pada bangunan Pasar Kodok Tabanan yang terdiri dari los dan kios, dimana merupakan bangunan satu lantai. Kondisi struktur bangunan pada Pasar Kodok Tabanan yaitu pada struktur kap banguanan sudah banyak yang lapuk dan dimakan rayap sehingga sangat riskan terjadinya kebocoran bahkan tidak menutup kemungkinan terjadinya kerobohan. Kondisi struktur atap pada bangunan Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar

17 Gambar 2.22 Struktur atap bangunan pada Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 3 Oktober 2015 Kondisi kap yang sudah rusak dari segi estetika terkesan kumuh. Selain itu, struktur rangka yang digunakan tidak dapat menunjang dalam pembentukan karakter bangunan yang ingin ditampilkan pada Pasar Kodok Tabanan ini. Rekomendasi pemecahan : Dalam pemecahan masalah ini, terdapat dua pilihan yaitu dilahkukan penggantian struktur atap dari bahan kayu beralih ke baja, dimana selain tahan dalam jangka waktu yang lebih lama struktur baja jauh lebih kuat dan terkesan kokoh. Yang kedua tetap menggunakan bahan kayu dimana kelebihan kayu yaitu memiliki nilai estetika yang tinggi. Untuk penutup atap digunakan bahan genteng. Contoh stuktur atap bangunan yang membentuk dan memberi karakter terhadap suatu fungsi bangunan dapat dilihat pada Gambar 2.23 Gambar 2.23 Struktur atap Pasar Badung Sumber : observasi tgl. 11 Oktober

18 E. Utilitas - Sistem pembuangan air hujan dialiri melalui pipa PVC dari talang menuju tanah dan dialirkan ke got. System pembuangan air hujan pada Pasar Kodok dapat dilihat pada Gambar 2.25 Gambar 2.25 Sistem pembuangan air hujan pada Pasar Kodok Tabanan Sumber : observasi tgl. 3 Oktober Sistem sampah menggunakan system manual. Yang antinya dibersihkan di setiap harinya oleh petugas kebersihan. - Sistem pemadam kebakaran pada Pasar Kodok Tabanan tidak tersedia, misalnya hydrant. Pencegahan bahaya kebakaran sepenuhnya mengandalkan bantuan dari Dinas Pemadan Kebakaran setempat. Rekomendasi pemecahan : Dalam pemecahan masalah ini, dilahkukan perencanaan dengan memberikan tempat sampah dengan penempatan tempat sampah mudah diakses dari luar. Untuk masalah darainase dilahkukan perencanaan dan penataan kembali agar menghilangkan kesan kotor dan kumuh. Pada pasar direncanakan system pemadam kebakaran diluar maupun di dalam bangunan. Contoh penggunaan system penanganan bahaya kebakaran dapat dilihat pada Gambar 2.26 Gambar 2.26 Sistem pemadam kebakaran pada Pasar Badung Sumber : observasi tgl. 11 Oktober

19 2.2.2 Aspek Non Arsitektural A. Sistem Pengelolaan - Disediakannya fasilitas berupa los dan kios sangatlah baik, akibat dari perencanaan yang kurang baik menyebabkan los-los tersebut tidak tertata rapi. Hal tersebut dapat diketahui dimana pedagang membuat sendiri sekat atau elemen pemisah lainnya dimana terjadi perubahan fungsi los. - Status pengelolaan kurang terkoordinasi dengan baik. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya fasilitas berupa kantor pengelola. - Tidak terdapat pos keamanan, padahal dalam pasar tentu saja keamanan suatu hal yang sangat penting mengingat pasar merupakan tempat yang rawan kejahatan. - Terdapat satu pos pemungutan biaya parkir. B. Aspek Fungsi, Budaya, Ekonomi, dan Lingkungan a. Aspek Fungsi 1) Potensi - Pasar Kodeok Tabanan adalah sebuah wadah untuk menjual produk berupa pakaian bekas pakai dimana pengadaannya untuk berbagai jenis kalangan mulai dari pakaian anak-anak, remaja maupun dewasa (fungsi utama). - Berfungsi sebagai tempat untuk berekreasi (fungsi rekreasi). 2) Kendala - Jumalah pengunjung dan pedagang melebihi daya tampung pasar itu sendiri. Di mana untuk pengunjung pada jam-jam tertentu melebihi kapasitas. - Keberadaan baju bekas dapat memberikan efek buruk dan tidak menutup kemungkinan adanya bakteri dan penyakit yang menempel di pakaian. 3) Peluang - Tingginya peminat masyarakat akan produk pakaian bekas pakai sehingga diperlukan wadah untuk menunjang kegiatan tersebut 24

20 - Dari kondisi Pasar Kodok Tabanan sekarang, kemungkinan untuk melahkukan pengembangan dengan cara penataan, penambahan fasilitas penunjang seperti parkir, kantor pengelola, tempat suci, musola, wc, dan sebagainya, sehingga keadaan pasar menjadi lebih baik sehingga menghilangkan kesan kumuh. - Kemungkinan untuk membuat suatu wadah untuk mensterilkan pakaian bekas. 4) Tantangan - Diperlukan pengaturan ruang yang efisien dan fleksibel untuk menampung fungsi seperti fungsi utama yaitu berdagang, fungsi rekreasi maupun fungsi pengelola. - Diperlukan suatu wadah untuk mensterilkan pakaian minimal berupa laundry. b. Aspek Budaya 1) Potensi Pasar Kodok Tabanan merupakan pasar yang terletak di Bali yaitu di Kota Tabanan 2) Kendala Bangunan Pasar Kodok tidak mencerminkan nilai budaya dari Arsitektur Tradisional Bali. 3) Peluang Memungkinkan untuk mengembangkan kualitas tampilan pasar untuk memberikan nilai positif terhadap pasar sendiri dan adat sekitar. 4) Tantangan Pasar Kodok Tabanan merupakan sebuah pasar yang dikelola oleh adat sehingga diharapkan usaha-usaha dari adat dan tidak menutup kemungkinan pemerintah ikut serta dalam menjadikan pasar menjadi tempat lebih baik. c. Aspek ekonomi 1) Potensi 25

21 - Pengembangan Pasar Kodok Tabanan dari aspek ekonomi dengan cara pengembangan pengelolaan sektor informal. 2) Kendala - Tidak terdapatnya fasilitas pendukung yang menunjang keberadaan Pasar Kodok Tabanan 3) Peluang - Dengan adanya perbaikan pada Pasar Kodok Tabanan, nantinya dapat memicu perkembangan yang terdapat di lingkunga sekitar Pasar Kodok - Dengan upaya perbaikan dan penataan Pasar Kodok Tabanan diharapkan kunjungan ke pasar ini dapat bertambah. 4) Tantangan - Upaya pengembangan Pasar Kodok Tabanan dapat memberikan keuntungan bagi pasar itu sendiri, masyarakat sekitar maupun fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar Pasar Kodok Tabanan. - Upaya mengatur, menata dan mengontrol fasilitas pasar yang dikembangkan agar tidak merusak kondisi di lingkungan sekitar. d. Lingkungan 1) Potensi - Kota Tabanan merupakan pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan rekreasi, pusat kesehatan,pusat pelayanan jasa dan pusat pendidikan di Kabupaten Tabanan - Lokasi Pasar Kodok berada di Kota Tabanan sekitar 1 km ke arah selatan dari pusat kota dan berada di tengah-tengah permukiman penduduk. 2) Kendala - Lingkungan menjadi kumuh akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan 26

22 3) Peluang - Peningkatan kualitas lingkungan dapat tercipta dengan dilahkukannya pengembangan terhadap pasar. - Lokasi Pasar Kodok dekat dengan jalan provinsi yaitu Jl. Dr. Ir Soekarno yang menghubungkan antara Denpasar dan Gilimanuk yang merupakan jalan utama untuk jalur pengiriman barang lewat jalur darat dari Pulau Jawa menuju Denpasar. - Pemeliharaan lingkungan di sekitar Pasar Kodok Tabanan dapat dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada pasar tetapi juga berdampak pada lingkungan di sekitarnya. 4) Tantangan - Upaya pengembangan Pasar Kodok dapat memberikan keuntungan terhadap lingkungan sekitar dan memberikan kesadaran terhadap masyarakan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 2.3 Kemungkinan Pengembangan Kemungkinan pengembangan dalam hal ini yaitu perluasan ada beberapa cara alternatif yaitu ke arah horizontal dengan membeli atau menyewa lahan penduduk di kawasan Pasar Kodok Tabanan. Pengembangan kea rah vertikal yaitu dengan peninggian atau penambahan jumlah lantai pada bangunan pasar. Penambahan jumlah lantai diharapkan nantinya jumlah pedagang yang tertampung makin banyak. Penggunaan lahan yang difungsikan sebagai pasar juga dapat dialihkan menjadi tempat parkir dan tempat-tempat penunjang aktifitas yang lainnya. 2.4 Kesimpulan Penilaian Terhadap Pasar Kodok di Tabanan Dari analisa potensi dan kendala/permasalahan yang ada di Pasar Kodok, maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menciptakan suatu wadahyang sesuai dengan kegiatan atau aktifitas jual beli baju bekas pakai diperlukan peningkatan kualitas lingkungan maupun kualitas dalam hal arsitektural. Pengembangan Pasar Kodok di Tabanan akan dilahkukan ke arah vertikal. Hal tersebut memungkinkan untuk dilahkukan karena lokasi pasar yang sudah 27

23 dikenal masyarakat, dan lahan yang terdapat pada pasar cukup luas dimana diperlukan penataan dan desain ulang (redesign) pada kawasan Pasar Kodok di Tabanan ini. 28

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM Pada bab ini akan membahas tentang kondisi eksisting dari Pasar Tradisional Desa Sidemen serta

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini gaya hidup modern sudah menjadi dambaan bagi masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR DIAGRAM... vii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115 LAPORAN PERANCANGAN PASAR MODERN DI BEKASI DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperolah Gelar Sarjana Teknik DISUSUN OLEH : ANNELINE PUSPASARI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Dasar pendekatan program perencanaan, yang dimaksud adalah sebagai acuan untuk menyusun landasan perencanaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis dalam perencanaan sebuah bangunan, yaitu analisis lingkungan, manusia, dan bangunan itu sendiri. Perancangan bangunan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Studi Elemen Preservasi Kawasan Kota dengan studi kasus Koridor Jalan Nusantara Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun diantaranya menghasilkan beberapa kesimpulan:

Lebih terperinci

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang 81 memanfaatkan unsur-unsur alam yang ada sebagai faktor perancangan. Dari pertimbangan tersebut diatas maka dibuat konsep : - Dengan bentuk site daerah pegunungan yang masih alamiah maka bentuk pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang berada pada kawasan pesisir pantai utara Jawa. Kota Semarang yang berada di pesisir pantai menempatkan penduduknya

Lebih terperinci

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK HANDOUT PERKULIAHAN MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU PROF. Dr. H. MAMAN HILMAN, MPd, MT. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA 21 Desember 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 2/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Propinsi Jawa Barat Agus Gustiar, pasar tradisional memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat sebagai

Lebih terperinci

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL Pada bab ini menjelaskan mengenai pemahaman terhadap judul proyek yang terdiri dari Pasar, Pasar tradisional, kajian objek sejenis, dan spesifikasi umum tentang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar tradisional di Kabupaten Jember menggunakan konsep extending tradisional. Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol.1,No. 1, (2012) 1-8 1 Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya Merliana Tjondro dan Christine Wonoseputro, S.T.,MASD Jurusan Teknik Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penyusunan landasan konseptual perancangan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian yang digunakan dalam Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh Kecamatan 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang BABIV KONSEP DASAR PERANCANGAN 4.1. KONSEP PERENCANAAN TAPAK 4.1.1. Pencapaian Ke Site/Tapak Pencapaian ke site/tapak Pasar Kota Purbalingga dengan : 1. Pencapaian kendaraan pribadi. Pencapaian ke site

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1 Program Ruang Rekapitulasi Ruang Dalam No Jenis Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Fasilitas Utama 2996 m2 2 Kelompok Ruang Fasilitas

Lebih terperinci

1.4. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN 1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN DAFTAR ISI BAB IPENDAHULUAN1

1.4. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN 1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN DAFTAR ISI BAB IPENDAHULUAN1 HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL IV vi x xii BAB IPENDAHULUAN1 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Kepraktisan Belanja di Jogjakarta 1.1.2. Pusat Perbelanjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa, telah dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang bertujuan untuk menunjang proses perancangan selanjutnya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia membawa pengaruh besar terhadap penyebaran jumlah penduduk, fenomena ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah

Lebih terperinci

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2016 REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Terkait Objek Perancangan Setiap manusia sangat membutuhkan kebutuhan sandang dan pangan dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut

Lebih terperinci

Lapas Kelas I A Kedungpane

Lapas Kelas I A Kedungpane BAB V PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA 5.1. Tapak Terpilih Lokasi tapak dipilih berdasarkan rencana pembangunan lapas wanita oleh Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah, yaitu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang Skema 1 : Organisasi ruang museum Keterkaitan atau hubungan ruang-ruang yang berada dalam perancangan museum kereta api Soreang dapat dilihat

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Keberadaan pasar tradional sangat vital bagi perkembangan perekonomian nasional. Selain menjadi pondasi dasar perekonomian, pasar tradisional juga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Redesain Kantor Bupati

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 126 RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER Ida Lailatul Musyarrofah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN. Analisa Program Perencanaan dan Perancangan Non Fisik. Pelaku atau pengguna pasar antara lain :

BAB IV ANALISA PERANCANGAN. Analisa Program Perencanaan dan Perancangan Non Fisik. Pelaku atau pengguna pasar antara lain : BAB IV ANALISA PERANCANGAN IV.1. Analisa Program Perencanaan dan Perancangan Non Fisik IV.1.1. Analisa Pengguna dan Kebutuhan Ruang Pasar Pelaku atau pengguna pasar antara lain : a. Tenant (penyewa atau

Lebih terperinci

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Berdasarkan tinjauan dan proses analisis, permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud

Lebih terperinci

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA

PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA Dengan Penekanan Desain Post Modern Architecture Diajukan oleh : Yuni Muntafiah 21020113120007 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan A. Konsep Makro Konsep makro adalah konsep dasar perancangan kawasan secara makro yang di tujukan untuk mendefinisikan wujud sebuah Rest Area, Plasa, dan Halte yang akan dirancang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi. Seperti yang dituangkan dalam GBHN (Tap. MPR No. IV/MPR/1999), pembangunan nasional merupakan usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi. Seperti yang dituangkan dalam GBHN (Tap. MPR No. IV/MPR/1999), pembangunan nasional merupakan usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya adalah usaha yang terus menerus untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, baik secara materiil maupun spiritual yang lebih tinggi. Seperti

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur 5.1. Program Dasar Kebutuhan Ruang Program dasar kebutuhan ruang pada rumah susun sederhana milik di RW 01 Johar Baru dapat diuraikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (KBBI, 2005:854).

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber : BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep perancangan sebuah tapak secara luas, hal ini ditujukan untuk mendefinisikan wujud Padepokan Pencak Silat yang akan dibangun. Konsep makro yang

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan 116 VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan laboratorium lapang PPDF sebagai tempat praktikum santri sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan dan juga dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN

Lebih terperinci