BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG 2.1 Sejarah Singkat Kota Padang Panjang Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, untuk menjalankan roda pemerintahan, Padang Panjang dijadikan suatu kewedanaan yang wilayahnya meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang berkedudukan di Padang Panjang. Pada masa agresi militer Belanda, Kota Padangpanjang pernah menjadi pusat pemerintahan sementara Sumatera Tengah setelah Kota Padang dikuasai Belanda pada pada tahun Berdasarkan Ketetapan Ketua PDRI tanggal 1 Januari 1950 tentang Pembagian Propinsi juga sekaligus ditetapkan pula pembagian Kabupaten dan Kota antara lain Bapituh dan X Koto kedalam wilayah Kabupaten Tanah Datar, sehingga Padang Panjang hanya merupakan tempat kedudukan Wedana yang mengkoordinir Kecamatan X Koto. Kemudian berdasarkan UU No. 8 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil di lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, maka lahir secara resmi Kota Kecil Padang Panjang. Kota Padangpanjang sebagai pemerintahan daerah terbentuk pada tanggal 23 Maret Selanjutnya, barulah setahun kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1957, status kota ini sejajar dengan daerah kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. Pada tahun 1957 dilantik Walikota pertama dan sebagai Daerah Otonom sesuai Peraturan Daerah Nomor 34/K/DPRD-1957 dibentuk 4 (empat) Resort, dan dimana 44

2 masing-masing Resort dengan Keputusan DPRD Peralihan Kota Praja Nomor 12/K/DPRD-PP/57 membawahi 4 jorong sebagai berikut : 1. Resort Gunung membawahi Jorong : a. Ganting b. Sigando c. Ekor Lubuk d. Ngalau 2. Resort Lareh Nan Panjang membawahi Jorong : a. Balai-balai b. Guguk Malintang c. Koto Panjang d. Koto Katiak 3. Resort Pasar membawahi Jorong : a. Pasar Baru b. Silaing Atas c. Tanah Hitam d. Balai-Balai 4. Resort Bukit Surungan membawahi Jorong : a. Silaing Bawah b. Pasar Usang c. Kampung Manggis d. Bukit Surungan 45

3 Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah kota praja diganti menjadi kotamadya dan berdasarkan peraturan menteri nomor 44 tahun 1980 dan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1982 tentang susunan dan tata kerja pemerintahan kelurahan, maka resort diganti menjadi kecamatan dan jorong diganti menjadi kelurahan dan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 13 tahun 1982 Kota Padangpanjang dibagi atas dua kecamatan yakni Kecamatan Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur, dengan secara keseluruhan 16 kelurahan. Kemudian dalam rangka Pembinaan Kehidupan Nagari sebagai kesatuan masyarakat Hukum Adat, maka berdasarkan Mubes. LKAAM tahun 1966 di Kota Padang Panjang terdapat 3 KAN, yaitu: - KAN.Gunung - KAN. Bukit Surungan - KAN. Lareh Nan Panjang Sedangkan Resort Pasar, karena sebagian besar penduduknya pendatang tidak dibentuk KAN. Penetapan Hari Jadi Kota Padang Panjang Hari Jadi Kota Padangpanjang yang selama ini diperingati tanggal 23 Maret setiap tahunnya, sesuai dengan tanggal pengundangan dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, ternyata masih banyak masyarakat / warga Kota Padang Panjang yang belum dapat menerima atau 46

4 mengakui Hari Jadi dimaksud. Hal ini disebabkan karena dalam sejarah perkembangannya, Padang Panjang sebetulnya sudah ada sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Terhadap penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tersebut di atas, beberapa tahun terakhir ini masyarakat / warga Kota Padang Panjang mengusulkan kepada Pemerintah Kota Padangpanjang untuk meninjau kembali melalui suatu kajian sejarah yang melibatkan Tokoh Masyarakat, Sejarawan atau kalangan Akademisi serta Stake Holders lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Padangpanjang. Atas usul masyarakat inilah Pemerintah Kota Padangpanjang pada tahun 2002 yang lalu membentuk Badan Kajian Sejarah dan Perjuangan Bangsa (BKSPB) Kota Padangpanjang yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Padangpanjang Nomor 227 Tahun 2002 yang antara lain bertugas meninjau dan mengkaji ulang Hari Jadi Kota Padangpanjang berdasarkan sejarah atau historis dan perkembangan yang telah ada beberapa ratus tahun yang lalu. Hasi kegiatan BKSPB Kota Padangpanjang terhadap Hari Jadi Kota Padangpanjang dimaksud sesuai dengan tahapannya telah disempurnakan melalui Kegiatan Seminar Sehari yang diadakan pada tanggal 12 Maret Pada saat itu disepakati bahwa penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang adalah tanggal 1 Desember 1790, dan untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 1 Desember 2004 dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Untuk lebih menguatkan legalitas atau dasar hukum dari penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tanggal 1 Desember 1790 ditetapkan dengan suatu Peraturan Daerah yaitu Peraturan 47

5 Daerah Kota Padangpanjang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Penetapan Hari Jadi Kota Padang Panjang Letak Geografis Kota Padang Panjang adalah Kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat dengan luas 2300 Hektar atau sekitar 0,05 persen dari luas Sumatera Barat. Walaupun kecil, kota Padang PAnjang memiliki posisi strategis karena berada pada lintasan regional antara kota Padang ke kota Bukittinggi serta Kota Bukittinggi ke kota Solok. Secara astrinomis Kota Padang Panjang terletak pada garis 0⁰27` dan 0⁰32` Lintang Selatan (LS) dan 100⁰20` 100⁰30` Bujur Timur (BT). Berikut batas batas wilayah kota Padang Panjang 31 Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Datar Sebelah Selatan : Kecamatan X Koto. Sebelah Timur : Kecamatan Batipuh. Sebelah Barat : Kabupaten Tanah Datar dan Kecamatan X Koto. 2.3 Pemerintahan Kota Padang Panjang terkenal dengan sebutan kota Serambi Mekkah memiliki sejarah panjang mulai dibentuk seteleh proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang berkedudukan di Padang Panjang. Berdasarkan Ketetapan ketua PDRI tanggal 30 Portal Resmi Pemerintah Kota Padang Panjang. Diakses pada tanggal 22 maret Pukul Wib 31 Padang Panjang Dalam Angka Tahun Hal

6 1 Januari 1950 tentang pembagian provinsi sekaligus merupakan pembagian kabupaten dan kota, Batipuh dan X Koto masuk kedalam wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang hanya merupakan tempat kedudukan Wedana yang mengkoordinir kecamatan X Koto. Berdasarkan Undang Undang No. 8 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota kecil di lingkungan Provinsi Sumatera Tengah, kemudian adanya Un dang Undang No 1 tahun 1957, maka lahirlah secara resmi Kota Padang Panjang yang memiliki status sejajar dengan daerah Kabupaten / Kota lainnya di Indonesia. Berdasarkan keputusan DPRD tentang peralihan Kota Praja tanggal 25 September 1957 Nomor 12/K/DPRD-PP/57, Kota Praja Padang Panjang dibagi kedalam 4 wilayah administrative yang disebut Resort yaitu Resort Gunung, Resort Lareh Nan Panjang, Resort Pasar, dan Resort Bukit Surungan. Berdasarkan Undang Undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah Kota Praja diganti menjadi Kota Madya. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 1980 dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1982 Tentang susunan dan tatakerja pemerintahan Kelurahan, maka Resort diganti menjadi Kecamatan, dan Jorong diganti menjadi Kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1982, Kota Padang Panjang dibagi atas dua 49

7 kecamatan yaitu Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur, masing masing kecamatan ini mempunya delapan kelurahan. 32 Table 3. Daftar Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Padang Panjang No Kecamatan Kelurahan Silaing Bawah Silaing Atas Pasar Usang 1 Padang Panjang Barat Kampung Manggis Tanah Hitam Pasar Baru Bukit Surungan Balai Balai Koto Panjang Koto Katiak Ngalau 2 Padang Panjang Timur Ekor Lubuk Sigando Ganting Tanah Pak Lambik Guguk Malintang Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015 Sejak terbentuk sebagai Kota pada tahun 1957, kota Padang Panjang telah mengalami pergantian kepemimpinan (Walikota) sebanyak 16 kali. Tahun Walikota Padang Panjang bernama Umar Ali, sedangkan Walikota terakhir Padang Panjang periode bernama H Hendri Arnis dan dr.h Mawardi sebagai Wakil Walikota. 33 Untuk tingkat legislative, Kota Padang Panjang sudah mengalami pergantian pimpinan DPRD sebanyak 9 kali. Ketua DPRD pertama 32 Ibid, Hal Ibid, Hal 35 50

8 Kota Padang Panjang bernama Drs. Anas Amir menjabat pada periode , dan Ketua DPRD terakhir bernama H. Novi Hendri, SE, M. Si menjabat selama dua periode dan Table 4 Nama nama Walikota Padang Panjang, 1957 Sekarang No Walikota Wakil Walikota Masa Jabatan (Periode) 1 Umar Ali M. Y. Dt. Malano Basa RM. Sutoro Tejokusumo Sujatmono, BA St Mansur Dt Sati Kamaruddin Anwarudin, BA Drs. Rustian Said Drs. Muzahar Mukhtar Drs. Asril Salman HM. Achjarli A Djalil, SH Drs. Loekman Gindo Yohanis Tamin dr. Suir Syam M. Kes, MMR Drs. Adirozal, M. Si dr. Suir Syam M. Kes, MMR Ir. Edwin. SP H. Hendri Arnis dr. Mawardi 2013 sekarang Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015 Table 5 Nama nama Ketua DPRD Kota Padang Panjang No Nama Ketua DPRD Masa Jabatan (Periode) 1 Drs. Anas Amir Letkol. Inf H Taher STM H Azmi Dt Marajo Nan Bapanding Ibid, hal 36 51

9 4 H Bustanul Arifin Adam H Abdul Malik Dt Dikoto Dra. Hilma Hamid Drs. Hamidi Drs. Hamidi H. Novi Hendri, SE, M. Si 2009 sekarang Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilu 2014 Di kota Padang Panjang telah diputuskan bahwa Partai Golkar adalah partai pemenang pemilu untuk kota Padang Panjang dengan perolehan suara 4677 suara. Jumlah anggota DPRD kota Padang Panjang periode berjumlah 20 orang dengan pembagian 16 orang laki laki dan 4 orang perempuan. 35 Table 6 Nama nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang Panjang Periode No Partai Nama 1 Golkar H. Desfa Remindo, SH H. Novi Hendri, SE M. Si Drs. Asril Kusuma Mahdelmi, S. Sos 2 Gerindra Mesra Yulius Kaisar Yudha Prasetia 3 Partai Amanat Nasional Erizal, SH Hukemri H. Asyura Detako, ST 4 Partai Nasdem Imral, SE 5 Partai Persatuan Pembangunan Hj. Lastri, A. Md. Keb Weki Hariyanto, SH 6 Partai Demokrat Puji Hastuti, A. Md Gusnawati S. Pd 35 Ibid, Hal 64 52

10 7 Partai Bulan Bintang Drs. Aditiyawarman Hendra Saputra, SH 8 Partai Keadilan Sejahtera Idris Al Hafizh H. Nasrullah Nukman, SH 9 Partai Demokrarsi Indonesia Perjuangan Suardi Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015 Visi Dan Misi Kota Padang Panjang Visi: Padang Panjang Amanah, Aman dan Sejahtera Misi:1. Memantapkan Tatakelola Pemerintahan Yang Amanah Dan Anti Kkn; 2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas Dan Islami; 3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat; 4. Mengoptimalkan Potensi Dan Daya Saing Ekonomi Daerah; 5. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Dan Infrastruktur Kota; 6. Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera Dan Berbudaya. 2.4 Demografi Penduduk Jumlah penduduk Kota Padang Panjang pada tahun 2015 berdasarkan Badan Pusat Statistika Kota Padang Panjang sekitar jiwa. Menurut Kelurahan jumlah penduduk Kota Padang Panjang terbanyak berada di Kelurahan Guguk Malitang yaitu sebanyak jiwa sedangkan yang terendah berada di kelurahan Koto Katik yaitu sebanyak 868 jiwa. Kepadatan penduduk di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 mencapai jiwa per km 2. Padang Panjang Barat dengan kepadatan penduduk sebesar RPJMD Kota Padang Panjang Tahun

11 jiwa/km 2 memiliki angka yang lebih tinggi daripada Padang Panjang Timur yang hanya sebesar jiwa/km 2. Dari 16 kelurahan yang ada di Kota Padang Panjang, tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah pada kelurahan Balai Balai sebanyak jiwa/km 2 sedangkan tingkat kepadatan penduduk yang terendah ada di kelurahan Ganting dengan kepadatan penduduk 682 jiwa/km 2. Tabel 7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang Tahun 2015 No Kecamatan/Kelurahan Jumlah Penduduk Kecamatan Padang Panjang Barat Kelurahan Silaing Bawah Kelurahan Silaing Atas Kelurahan Pasar Usang Kelurahan Kampung Manggis Kelurahan Tanah Hitam Pasar Baru Bukit Surungan Balai Balai Kecamatan Padang Panjang Timur Kelurahan Koto Panjang Kelurahan Koto Katik Kelurahan Ngalau Kelurahan Ekor Lubuk Kelurahan Sigando Kelurahan Ganting Kelurahan Tanah Pak Lambik Kelurahan Guguk Malintang

12 Jumlah Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015 No Table 8 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang Kecamatan/Kelurahan Kecamatan Padang Panjang Barat Luas Wilayah (Km 2 ) Jumlah Penduduk Kepadatan 9, Kelurahan Silaing Bawah 2, Kelurahan Silaing Atas 0, Kelurahan Pasar Usang 0, Kelurahan Kampung Manggis 3, Kelurahan Tanah Hitam 0, Pasar Baru 0, Bukit Surungan 1, Balai Balai 0, Kecamatan Padang Panjang Timur 13, Kelurahan Koto Panjang 1, Kelurahan Koto Katik 1, Kelurahan Ngalau 1, Kelurahan Ekor Lubuk 2, Kelurahan Sigando 1, Kelurahan Ganting 3, Kelurahan Tanah Pak Lambik 0, Kelurahan Guguk Malintang 1, Total 23,

13 2.5 Kondisi Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang menentukan kualitas SDM suatu Negara. Pendidikan juga merupakan hak setiap warga Negara yang dijamin oleh UUD 1945 pasal 31. Oleh karena itu pemerintah mewajibkan pendidikan kepada masyarakat melalui keijakan kebijakan yang dicanangkan. Untuk itu pada tahun 1984 pemerintah mencanangkan Program wajib belajar 6 tahun. Program wajar ini meningkat pada tahun 1994 menjadi 9 tahun. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, nilai Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 105,81 persen; 98,36 persen; 153,91 persen. Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 118,26 persen; 135,78 persen; 225,49 persen. Jumlah TK/RA di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 19 unit. Jumlah guru yang mengajar adalah 128 orang dengan jumlah siswa orang. Sehingga rasio guru terhadap siswa di Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 1 :10. Ketersediaan SD/MI Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 41 unit. Terdiri dari 33 unit SD Negeri, 6 unit SD Swasta, dan 2 unit MI swasta. Jumlah kelas SD/MI Kota Padang Panjang pada tahun 2015 adalah 276 unit. Jumlah guru pada jenjang SD/MI pada tahun 2015 adalah 463 orang dengan jumlah siswa orang. Jika dilihat perbandingan jumlah guru dan siswa SD/MI Padang Panjang 56

14 tahun 2015 adalah 1 : 16. Artinya rata rata satu orang guru mengajar 16 orang siswa. Ketersediaan SMP/MTs di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 17 unit. Terdiri dari 5 unit SMP Negeri, 6 unit SMP Swasta, 1 unit MTs Negeri dan 6 unit MTs Swasta. Ketersediaan kelas diseluruh sekolah yang ada di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 197 kelas. Jumlah guru yang mengajar pada tingkat SMP/MTs Kota Padang Panjang adalah sebanyak 524 orang dengan jumlah siswa siswa. Adapun rasio guru/siswa pada tingkat SMP/MTs Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 1 : 10. Pada tingkat SMA/SMK/MA di tahun 2015 humlah sekolah sebanyak 20 unit. Terdiri dari 3 unit SMA Negeri, 3 unit SMA Swasta, 2 unit SMK Negeri, 3 unit SMK Swasta, 3 unit MA Negeri dan 6 unit MA Swasta. Ketersediaan kelas diseluruh sekolah SMA/SMK/MA Kota Padang Panjang tahun 2015 sebanyak 270 unit. Jumlah guru yang mengajar sebanyak 776 orang dengan jumlah siswa sebanyak siswa. Dari angka tersebut menghasilkan rasio 1 : 9 yang berarti seorang guru mengajar 9 orang siswa. Pada tahun 2015, jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Padang Panjang sebanyak orang. Jumlah dosen yang mengajar di Sekolah Tinggi yang ada di Kota Padang Panjang adalah sebanyak 262 orang. 57

15 Tabel. 9 Jumlah Sekolah, Guru, dan Siswa pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK Sederajat di Kota Padang Panjang Tahun 2015 Sumber Kota Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016 Tabel. 10 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Padang Panjang, 2015 Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Kasar (APM) (APK) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016 Tabel 11. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kemampuan Baca Tulis Jenis Kelamin Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Latin Huruf Arab Huruf Lainnya Buta Huruf Laki Laki 99,42 45,03 2,29 0,56 Perempuan 98,90 50,66 2,02 0,13 Laki Laki + Perempuan 99,16 47,84 2,15 0,34 Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun

16 Tabel 12. Persentase Penduduk Berumur 7 24 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan Status Pemdidikan Jenis Kelamin Masih Sekolah Tidak/Belum Tidak SD/MI/Paket SMP/MTs/Paket SMA/SMK/M Diploma I Jumlah yang Pernah Bersekolah A B A/Paket C s/d masih sekolah Bersekolah Lagi Universitas Laki Laki 0,00 42,19 16,64 19,57 7,00 85,40 14,60 Perempuan 0,00 35,86 23,91 14,11 10,67 84,55 15,45 Lk + P 0,00 39,04 20,25 16,86 8,82 84,98 15,02 Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun Pertanian Sektor pertanian memiliki peran penting bagi Kota Padang Panjang. Tidak hanya sebagai motor penggerak roda perekonomian daerah, sektor pertanian menjadi lahan matapencaharian bagi masyarakat kota Padang Panjang. Kota Padang Panjang memiliki potensi penghasil komuditas tanaman pangan dan sayuran karena mengingat kondisi geografis daerah yang berada di perbukitan dan memiliki tanah andosol yang subur bagi lahan pertanian. Tabel 13 Jumlah Produksi Tanaman Pangan Kota Padang Panjang Tahun Tanaman Produksi (Ton) Pangan Padi Ubi Jalar Ubi Kayu Jagung ,8 397,6 59

17 Berdasarkan table diatas bahwa untuk komuditas tanaman pangan padi terjadi penurunan produksi dari tahun 2012 ke tahun 2014 sebanyak ton. Namun pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah produksi dengan persentase 17,76% yaitu ton. Untuk komuditas ubi jalar terjadi peningkatan jumlah produksi pada tahun 2013 namun terjadi penurunan pada dua tahun berikutnya. Untuk komuditas jagung produksi tertinggi ada pada tahun 2014 yaitu 436,8 ton dan yang paling rendah produksinya pada tahun 2012 yaitu sebanyak 92 ton. Komuditas tanaman pangan terakhir yang ada di Kota Padang Panjang adalah ubi kayu yang mengalami penurunan produksi pada tahun 2013, sedangkan untuk tahun 2014 dan 2015 komuditas ubi kayu tidak ada penanaman sehingga tidak ada produksi yang dihasilkan. Jika melihat perbandingan dari ke empat macam tanaman pangan tersebut, terlihat bahwa komoditas tanaman padi sangat mendominasi sektor pertanian di Kota Padang Panjang. Jika melihat data Badan Pusat Statistik, untuk tahun 2015 luas panen tanaman padi adalah 1687 Ha. 37 Dengan demikian fungsi tanaman padi sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kota Padang Panjang. Sektor pertanian kota Padang Panjang juga memiliki potensi penghasil sayur sayuran, dikarenakan tanah yang terdapat dikota Padang Panjang adalah tanah andosol yang subur untuk pertanian. Kota Padang Panjang memiliki banyak 37 Data Badan Pusat Statistik (Statistik Daerah Kota Padang Panjang Tahun 2016) 60

18 komuditas sayur. Pada tahun 2015 terdapat 3 macam komuditi sayur yang menghasilkan produksi terbanyak yaitu sawi kwintal, bawang daun kwintal, dan cabe kwintal. Tabel 14 Persentase Hasil Produksi Sayur Kota Padang Panjang Tahun Agama Kota Padang Panjang selain dikenal sebagai Kota Pendidikan, juga terkenal dengan sebutan Kota Serambi Mekkah. Sebutan ini dinobatkan pada Kota Padang Panjang dikarenakan dalam sejarah kebudayaan Minangkabau Kota Padang Panjang merupakan Kota pusat pengembangan agama islam di Minangkabau. Kota Padang Panjang merupakan tempat lahirnya tokoh tokoh pemuka islam nusantara, contoh Buya Hamka, Mohammad Natsir, Syafi I Maarif dan lainnya. Kota Padang Panjang juga tersohor dengan Pondok Pesantren yang sudah dikenal bukan saja di Indonesia, tapi juga Negara Lain. Maka pantaslah julukan Kota Serambi Mekkah dinobatkan pada Kota Padang Panjang, 61

19 Mayoritas masyarakat kota Padang Panjang beragama islam. Factor dominasi ini telah dijelaskan sebelumnya dikarenakan sejarah kota Padang Panjang merupakan pusat pengembangan agama islam di Minangkabau. Walaupun mayoritas masyarakat Padang Panjang beragama islam, tapi masih ada masyarakat yang beragama non islam seperti Katolik, Protestan dan Budha. Tabel 15 Jumlah Pemeluk Agama Kota Padang Panjang 2015 Tabel 16 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan dan Agama yang Dianut di Kota Padang Panjang, 2015 Kecamatan/ Kelurahan Islam Katolik Protestan Budha Padang Panjang Barat Silaing Bawah Silaing Atas Kampung Manggis Pasar Usang Tanah Hitam Pasar Baru Bukit Surungan Balai - Balai Padang Panjang Timur Koto Panjang Koto Katik

20 Ngalau Ekor Lubuk Sigando Ganting Guguk Malintang Tanah Pak Lambik Jumlah Kemiskinan Tabel 17 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/ Menerima Raskin Selama 3 bulan menurut Jumlah Beras yang dibeli/diterima, RT yang Membeli Jumlah Beras yang dibeli/diterima (kg) Kabupaten/ Kota Jumlah Raskin < > 45 Padang Panjang 1,73 0,00 90,73 9,27 0,00 100,00 Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015 Rumah Tangga Miskin Kota Padang Panjang yang membeli/menerima raskin tahun 2015 sebanyak 1,73 persen dari total penduduk kesuluruhan Padang Panjang. Jumlah raskin yang dibeli/diterima masyarakat paling banyak pada porsi Kilogram yaitu sebanyak 90,73 persen dari persentase Rumah Tangga Miskin yang Membeli/menerima Raskin. Adapun sebagian masyarakat miskin yang menerima raskin dengan porsi yang lebih besar kilogram sebanyak 9,27 persen. Sementara untuk porsi < 15 kilogram dan > 45 kilogram tidak ada masyarakat yang membeli/menerima raskin dengan porsi tersebut. 38 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang PAnjang Tahun 2015, Hal

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Secara astronomis Kabupaten Bolaang Mongondow terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

BAB II KONDISI UMUM DAERAH BAB II KONDISI UMUM DAERAH 2.1. Geografi dan Demografi Wilayah 2.1.1.Geografis Kota Solok Secara geografis Kota Solok berada pada posisi 0 0 44 28 LS sampai 0 0 49 12 LS dan 100 0 32 42 BT sampai 100 0

Lebih terperinci

b. Kecamatan Padang Panjang Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Koto Panjang; Bagian C Lampiran

b. Kecamatan Padang Panjang Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Koto Panjang; Bagian C Lampiran Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PANJANG

WALIKOTA PADANG PANJANG WALIKOTA PADANG PANJANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2013-2018 PADANG PANJANG 2014 DAFTAR ISI Hal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN GANTING KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR KABUPATEN GUGUK MALINTANG

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN GANTING KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR KABUPATEN GUGUK MALINTANG BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN GANTING KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR KABUPATEN GUGUK MALINTANG A. Geografis dan Demografis 1. Letak dan Batas Wilayah 1 Kota Padang Panjang merupakan salah satu kota terkecil

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Geografis Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN. dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak

BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN. dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN 2.1 Kota Pematang Kota Pematang adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematang yang

Lebih terperinci

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6 DAFTAR TABEL DATA NONPENDIDIKAN Tabel 1 : Keadaan Umum Nonpendidikan 1 Tabel 2 : Luas wilayah, penduduk seluruhnya, dan penduduk usia sekolah 2 Tabel 3 : Jumlah desa, desa terpencil, tingkat kesulitan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.040 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.. Wilayah dan Topografi Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada 4 0 Lintang Selatan (LS) dan 03.5 0 Bujur Timur (BT). Kota Pagar Alam terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1982 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR, KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PADANG PANJANG, KECAMATAN SAWAHLUNTO

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1614 Katalog BPS : 1101002.5314020 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA A. Kondisi Geografi Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota besar seperti Semarang maupun Yogyakarta. Letaknya yang strategis dan berpotensi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Kecamatan Sayegan 1. Letak Geografis dan Topografi Seyegan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Kecamatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km. IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di 40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun Data Umum Kota Semarang Tahun 2007-2010 I. Data Geografis a. Letak Geografis Kota Semarang Kota Semarang merupakan kota strategis yang beradadi tengah-tengah Pulau Jawa yang terletak antara garis 6 0 50

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

BAB II KONDISI UMUM DAERAH BAB II KONDISI UMUM DAERAH 2.1. Kondisi Geografi dan Demografi Kota Bukittinggi Posisi Kota Bukittinggi terletak antara 100 0 20-100 0 25 BT dan 00 0 16 00 0 20 LS dengan ketinggian sekitar 780 950 meter

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Daerah Penelitian 1. Letak Geografis Daerah Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Gorontalo terletak antara 00 0 28 17-00 0 35 56 lintang Utara dan antara 122 0 59 44-123 0 051 59

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

KATALOG BPS:

KATALOG BPS: KATALOG BPS: 1101002.190 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GIRI 2013 Katalog BPS : 1101002.3510190 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 14 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu) IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lapung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan Keresidenan (sebagai tindaklanjut

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografi Daerah Wilayah Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak di posisi : 00

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Purbolinggo sebelum pemekaran kabupaten,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUISIONER PENELITIAN PERENCANAAN LANSKAP TAMAN KOTA DI DAERAH RAWAN GEMPA, Studi Kasus: Kota Padang Panjang, Sumatera Barat

LAMPIRAN 1. KUISIONER PENELITIAN PERENCANAAN LANSKAP TAMAN KOTA DI DAERAH RAWAN GEMPA, Studi Kasus: Kota Padang Panjang, Sumatera Barat 151 LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN PERENCANAAN LANSKAP TAMAN KOTA DI DAERAH RAWAN GEMPA, Studi Kasus: Kota Padang Panjang, Sumatera Barat Kuisioner ini merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Kenagarian Pangkalan Koto Baru adalah salah satu Kenagarian yang ada di Kecamatan Pangkalan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1. Keadaan Geografi Desa II.1.1. Keadaan Alam Desa Sondi Raya adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Raya. Keadaan tanah desa ini dapat disebut subur

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tuba Barat) merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dengan Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun) URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

24 Universitas Indonesia

24 Universitas Indonesia BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mencoba menganalisa konsistensi antara perencanaan dan penganggaran bidang pendidikan serta mengaitkannya dengan pencapaian kinerja bidang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BABULU No Publikasi : 640950.1608 Katalog : 1101002.6409010 Ukuran Buku : 17 cm x 24,5 cm Jumlah Halaman : viii + 12 halaman Naskah : BPS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Pati merupakan salah satu bagian dari 35 Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pati merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni Penduduk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni Penduduk 47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni 1962. Penduduk Desa ini terdiri dari dua kelompok masyarakat yang merupakan pendatang dari Pulau Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi masih tetap diperlukan untuk menggerakkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan pembangunan daerah Kota Yogyakarta maka dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM 1 PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM A. PENDAHULUAN Profil Pendidikan Dasar dan Menengah (Profil Dikdasmen) disusun bersumber pada isian instrumen Profil Dikdasmen

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten BAB III SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB II. KEADAAN UMUM...

Lebih terperinci

madiunkota.bps.go.id

madiunkota.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN MANGUHARJO 2016 Katalog BPS :1101002.3577010 Nomor Publikasi : 35770.1607 UkuranBuku Jumlah Halaman :17,6cmx25 cm : iv + 9 halaman Naskah: Badan Pusat Statistik Kota Madiun Gambar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD A. Keadaan Daerah dan Masyarakat di Kecamatan Diwek Kecamatan diwek adalah merupakan salah satu dari beberapa Kecamatan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 Katalog BPS : 1101002.6271010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 ISSN :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1615 Katalog BPS : 1101002.5314030 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 8 halaman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Kabupaten Kulonprogo dengan ibu kotanya berada di Kota Wates memiliki luas wilayah 598.627.512 ha (586,28 km 2 ), terdiri dari 12 kecamatan 87 desa,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI Kota Bandung merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107 36 Bujur Timur, 6 55 Lintang Selatan. Ketinggian tanah 791m di atas permukaan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan demografi Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Kapur IX adalah salah satu dari tiga

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun VIII-1VIII-1 Komitmen Bupati Mandailing Natal yang akhirnya menjadi visi daerah adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang yang Religius, Mandiri, Sehat dan Sejahtera melalui Peningkatan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL SOSIAL BUDAYA

BAB III PROFIL SOSIAL BUDAYA BAB III PROFIL SOSIAL BUDAYA 3.1. Demografi Penduduk Kabupaten Sumba Barat pada Tahun 2014 berjumlah 119.907 jiwa, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 21.883. Jumlah penduduk tersebut jika diklasifikasikan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci