Bab 2. Landasan Teori. Pada dasarnya, konsep kyouiku mama terbagi menjadi dua bagian. Adapun dua

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori. Pada dasarnya, konsep kyouiku mama terbagi menjadi dua bagian. Adapun dua"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kyouiku Mama Pada dasarnya, konsep kyouiku mama terbagi menjadi dua bagian. Adapun dua bagian tersebut akan dijelaskan di bawah ini Konsep Kyouiku Mama Sebelum Perang Dunia II (1899) Menurut Fujimura Menurut Fujimura (1995) sejak Restorasi Meiji (1868), banyak terjadi perubahan peran perempuan baik sebagai istri maupun ibu di dalam masyarakat Jepang. Pada masa ini, kaum perempuan di lingkungan domestik dibekali dengan pengetahuan serta pendidikan yang lebih baik untuk menjalankan perannya. Dan pemerintah Meiji menjadikan paham Ryosai Kenbo yang diadaptasi dari paham good wife, wise mother yang muncul di Eropa pada masa sesudah zaman pertengahan sebagai dasar pendidikan perempuan Jepang pada masa itu. Sebagai seorang istri yang baik, wanita Jepang melayani suaminya dengan setia dan patuh, menangani ekonomi rumah tangga, serta melaksanakan segala urusan rumah tangga dengan baik. Dan sebagai ibu yang bijaksana, wanita Jepang membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga dapat menghasilkan anak-anak yang pandai, patuh, dan cinta terhadap tanah airnya. Pada masa sebelum Perang Dunia II (PD II), pemerintah membatasi peran ryosai kenbo hanya dalam lingkungan domestik saja, namun seiring dengan Perang Dunia II (1930), paham ryosai kenbo mengalami sedikit perubahan. Pada saat itu, negara Jepang membutuhkan banyak tenaga untuk berperang sehingga para ryosai kenbo dituntut untuk 8

2 melahirkan banyak anak dan menggantikan kaum laki-laki untuk bekerja di bidang industri. Dengan kata lain, selain perempuan harus melaksanakan perannya di bidang domestik, ia juga diharapkan berpartisipasi dalam bidang publik melalui perannya dalam perekonomian negara Konsep Kyouiku Mama Setelah Perang Dunia II (1945) Setelah perang dunia (1945), negara Jepang mengalami banyak perkembangan baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pendidikan. Seiring dengan perkembangan yang kian meningkat (1980), kompetisi di berbagai bidang, khususnya pendidikan pun tidak dapat dihindari sehingga menjadikan masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang mengutamakan pendidikan (Gakurei Shakai) dimana status sosial seseorang dalam masyarakat Jepang dilihat bukan berdasarkan latar belakang keluarga saja, melainkan juga pendidikannya. Seperti pernyataan yang dikutip oleh Fujimura (1995:96) dari Morosawa (1978:23-24) yang mengatakan: The fundamental basis for an enriched country lies with education, whose basis is with women s education. The success or failure of the country depends upon women s education. This must not be forgotten. In the process of educating girls and women, we must put across the idea of serving and helping their country. The models for women are a mother nurturing her child; a mother teaching her child. Terjemahan : Dasar pokok untuk sebuah negara maju terletak pada pendidikan, dimana dasarnya adalah dengan pendidikan wanita. Sebuah kesuksesan atau kegagalan dari negara itu tergantung pada pendidikan wanita. Hal ini tidak boleh dilupakan. Dalam proses mendidik anak perempuan dan wanita, kita harus memupuk ide tentang melayani serta membantu negara mereka. Bentuk bagi para wanita adalah dengan seorang ibu mengasuh anaknya; seorang ibu mendidik anaknya. Pernyataan tersebut menjelaskan kepada kita bahwa bagi orang Jepang, anak-anak merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan negara dan ibu menjadi aspek yang sangat penting dalam sebuah proses pendidikan. Alasan itulah yang mendorong kaum 9

3 ibu Jepang untuk memprioritaskan rumah tangganya saja, terutama pendidikan anak. Banyak diantara mereka yang memilih berhenti dari pekerjaan demi pendidikan anaknya. Berdasarkan peran ibu yang mengutamakan pendidikan anak-anak inilah menimbulkan suatu pemikiran baru tentang kaum ibu dalam masyarakat Jepang yakni konsep kyouiku mama. Pada awalnya, apabila diartikan secara harfiah, kyouiku mama ( 教育ママ ) berasal dari penggabungan dua kata yakni kyouiku( 教育 )dan mama( ママ ). Kyouiku memiliki arti pendidikan dan pengajaran. Namun, pasca perang dunia II pengertian kyouiku mama pun mengalami perubahan. Menurut Cummings (1984:555) kyouiku dalam pengertian kyouiku mama ini lebih dekat pada istilah yang terdapat dari dua kanji dalam kata kyouiku yakni ( 教える育てること ) oshieru sodateru koto yang berarti mendidik dan membesarkan. Istilah ini biasanya digunakan dalam rangka pembentukan karakter anak yang dilakukan oleh ibu diluar pendidikan sekolah. Adapun pendidikan yang diberikan yaitu menanamkan serta mensosialisasikan kebudayaan dan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat Jepang. Salah satunya yakni kesadaran berkelompok dan berkompetisi untuk mencapai keberhasilan hidup. Sedangkan mama( ママ )yang berarti ibu merupakan kata yang diadopsi dari bahasa Inggris. Makna yang terkandung dalam kata mama ( ママ ) berbeda dengan makna yang terkandung dalam kata okaasan ( おかあさん ) yang juga berarti ibu dalam bahasa Jepang. Kata mama( ママ ) memiliki makna lebih umum yang menggambarkan peran ibu sama pentingnya dengan 10

4 peran ayah dalam keluarga. Sedangkan kata okaasan ( おかあさん ) memiliki makna yang terhormat dalam kebudayaan Jepang Konsep Kyouiku Mama Menurut Amano Adapun konsep kyouiku mama menurut Amano (1990) merupakan konsep yang muncul dalam masyarakat Jepang akibat sistem pendidikan yang berdasarkan seleksi ujian masuk, perekonomian rumah tangga, serta kompetisi di berbagai aspek kehidupan kian meningkat pada tahun Sebuah konsep dimana para ibu memiliki ambisi berlebihan terhadap pendidikan anaknya sehingga rela mengorbankan seluruh pikiran, tenaga, pekerjaan, maupun uang demi memberikan anaknya pendidikan serta penghidupan yang layak yang tidak bisa mereka dapatkan dulu atau sewaktu perekonomian Jepang belum stabil. 日本の経済がむかしはまずしかったので 好きなだけ教育を受け られなかったのです ですから かわりに自分の子どもには 良い教 育をさせたい と思う母親がたくさん多かったです Terjemahan : Karena perekonomian Jepang zaman dahulu sulit, maka mereka hanya bisa mengikuti pendidikan yang disukai saja. Oleh karena itu, banyak para ibu yang berpikir bahwa sebagai penggantinya, mereka memberikan anak-anaknya pendidikan yang terbaik (Amano, 1990). Hal itu juga diperkuat oleh Fukushima (1996) mendeskripsikan konsep kyouiku mama dalam pernyataannya, yakni: 教育ママというのは子どもの将来に行きすぎた期待をして 塾や習いごとなどに子どもを熱心に通わせる母親であります 教育ママという言葉は その母親を批判するために使われる言葉です 11

5 Terjemahan : Kyouiku mama adalah seorang ibu yang memiliki pengharapan yang tinggi terhadap masa depan anaknya serta dengan tekun mengantar anak-anaknya ke juku maupun ke tempat anak melakukan hobinya. Kata kyouiku mama merupakan sebuah ungkapan yang digunakan untuk mengkritik para ibu tersebut. Adapun pengembangan konsep kyouiku mama setelah perang dunia II yakni para ibu yang memiliki konsep kyouiku mama ini tidak hanya melaksanakan perannya di bidang domestik saja, melainkan juga melaksanakan perannya di bidang sosial. Di bidang domestik, mereka menjalankan perannya sebagai ibu yang merawat serta mengasuh anak-anaknya. Sedangkan di bidang publik, mereka menjalankan perannya dalam proses sosialisasi serta akademik anak-anaknya (Amano: 1990). 1. Konsep Kyouiku Mama Dalam Proses Sosialisasi Primer Proses sosialisasi bagi individu dalam masyarakat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anak agar ia dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan norma serta nilai yang berlaku dalam masyarakat dimana individu berada. Dalam hal ini, interaksi merupakan kunci berlangsungnya proses sosialisasi sehingga diperlukan agen sosialisasi sebagai penyalur nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku di masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Soe oed (1999:30) agen sosialisasi adalah orang-orang yang paling dekat dengan individu tersebut, seperti orang tua, kakak, adik, maupun teman. Berdasarkan konsep sosialisasi itu, maka ibu berperan sebagai salah satu agen sosialisasi dalam sosialisasi primer yang merupakan sosialisasi yang dijalani individu semasa kecil agar individu tersebut menjadi bagian anggota masyarakatnya. Sebagai agen sosialisasi, ibu berperan utama menanamkan nilai serta norma yang 12

6 berlaku di masyarakat kepada anaknya di masa kecil, dan apa yang ia tanamkan kepada anak semasa kecil akan sangat menentukan kepribadian anak tersebut. Bagi orang Jepang, aspek sosialisasi sama pentingnya dengan aspek akademik sehingga kyouiku mama ini dikatakan berhasil menjalankan perannya dalam aspek sosialisasi apabila anak mereka dapat berinteraksi, berkompetisi, serta terpandang di masyarakat. 2. Konsep Kyouiku Mama Dalam Proses Akademik Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kyouiku mama tidak hanya melaksanakan perannya di lingkungan domestik saja, seperti seorang ibu yang mengurus atau merawat anak serta keluarganya saja di rumah, melainkan juga melaksanakan perannya di lingkungan publik melalui pola pendidikan pada anaknya. Kyouiku mama dikatakan memiliki hak istimewa sebagai perantara sekolah bagi pendidikan anaknya di rumah. Kyouiku mama sangat memperhatikan prestasi anak-anaknya di bidang akademik juga di bidang non akademik, seperti perilaku moral anaknya di sekolah. Namun, yang merupakan obsesi utama ibu yang menyandang predikat kyouiku mama adalah prestasi akademik anaknya di sekolah. Berbagai usaha dilakukan kyouiku mama agar anaknya dapat mencapai keberhasilan di bidang akademik, termasuk membaca buku-buku pelajaran, membantu pekerjaan rumah maupun berkonsultasi dengan pengajar di sekolah untuk mengikuti pekerjaan rumah anak. Hal itu juga diutarakan oleh Murayama (2005), bahwa: 教育に目覚めた母が いろいろな教育書を読んで得た情報や 自分で工夫したことなど 子どもたちの学力向上のためにできることです 13

7 Terjemahan: Para ibu yang memiliki perhatian pada pendidikan anak, maka mereka harus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan belajar anak, yaitu dengan membaca buku-buku pelajaran serta menambah wawasan mereka sendiri. Selain itu, kyouiku mama juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah seperti PTA (Parent-Teacher Association) serta persiapan ujian masuk sekolah anaknya. a. Peran Dalam PTA (Parent-Teacher Association) Parent-Teacher Association merupakan sebuah perkumpulan orang tua dan guru di lingkungan sekolah. Dalam pertemuan yang diadakan secara rutin ini, guru akan memuji atau mengkritik ibu atas prestasi anaknya sehingga para kyouiku mama akan mengetahui kedudukan akademik masing-masing anak. Kyouiku mama dari anak yang berprestasi biasanya secara tidak langsung akan menyombongkan keberhasilan anak-anaknya serta menggambarkan beberapa cara ampuh yang berkaitan dengan hubungannya terhadap anak. Lain halnya dengan para ibu yang masih muda serta berpendidikan rendah, mereka akan merasa segan untuk mengutarakan pendapatnya dikarenakan rasa takut atas kritikan jika ada sesuatu yang salah. Namun, demi mendorong prestasi anak di sekolah terutama saat persiapan ujian masuk, maka mereka bergabung dalam parent-teacher association. b. Peran Dalam Menghadapi Ujian Masuk Sekolah ( 受験 ) Menurut Amano (1990) sistem pendidikan Jepang setelah Restorasi Meiji memasuki tahap baru dimana sistem pendidikan harus didasarkan pada ujian masuk sekolah ( 受験 ). Dengan kata lain, ujian masuk sekolah adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari bagi seluruh anak di Jepang. Vogel (1965:45) menjabarkan bahwa ujian masuk sekolah merupakan masa yang paling kritis dan menentukan dalam karir pendidikan anak 14

8 sehingga para siswa biasanya mulai mempersiapkan diri dengan serius sekitar satu atau dua tahun sebelum ujian masuk sekolah dilaksanakan pada bulan Januari atau Februari. Dalam menghadapi masa persiapan ujian masuk, kyouiku mama memegang peranan yang sangat penting. Adapun peranan yang dimaksud yakni mulai dari menentukan sekolah yang terbaik untuk pendidikan anaknya, berkonsultasi dengan guru dan orang tua lain untuk menilai kemampuan akademik anaknya serta menyusun anggaran biayanya. Seperti pernyataan yang dijelaskan oleh Murayama (2005) yakni: 教育ママはといっても, 子供が必要とする教育をきちんと受けさせること のできるママだ というわけで子供の教育費というのは教育ママにとって 節約対象ではない とはいえ 限りある教育資金 いかに上手く そして 効率よくつかうかというのは 教育ママ にとって非常に重要な課題とい える Terjemahan: Apabila kita menyebut kyouiku mama, maka ia adalah seorang ibu yang dapat memberikan anak-anaknya sebuah pendidikan yang baik secara apik. Dengan alasan itulah, bagi kyouiku mama biaya pendidikan anak merupakan sebuah sasaran penghematan. Oleh karena itu, topik yang paling penting bagi para kyouiku mama adalah dana pendidikan harus dipergunakan dengan baik serta efisien. Dari pernyataan diatas, menunjukkan bahwa para kyouiku mama harus menyusun serta mempergunakan anggaran pendidikan anak-anaknya secara efisien dengan tujuan untuk memberikan pendidikan yang baik serta menjamin masa depan yang cerah bagi anak-anaknya. Apabila musim ujian tiba, anak dituntut untuk belajar setiap waktu serta mengurangi aktivitas non akademiknya baik di sekolah maupun di rumah. Salah satu usaha yang dilakukan kyouiku mama dalam membantu anaknya agar berhasil dalam menempuh ujian masuk adalah menyewa seorang tutor khusus atau menyuruh anak ikut bimbingan 15

9 belajar tambahan (juku) dimana biasanya diikuti oleh anak-anak dari sepulang sekolah sampai pukul sepuluh atau sebelas malam. Seperti pernyataan Stephens (1991:65) dari Kinoshita yang menjelaskan pendapatnya tentang juku dalam masyarakat Jepang, yakni: In Japan the juku is big business. If child is not doing well at school, parents must seek help for him. Of course education is the sole route to a good job. Parents know they cannot study for their child, but they can find money to send him to juku. Terjemahan: Di Jepang, juku merupakan sebuah bisnis besar. Apabila seorang anak tidak berhasil dalam pelajarannya di sekolah, maka orang tua harus mencari bantuan untuknya. Tentu saja, pendidikan merupakan sebuah jalan untuk mendapat pekerjaan yang baik. Orang tua menyadari bahwa mereka tidak dapat belajar untuk anak-anaknya, namun mereka dapat mencari uang untuk mengirim anak-anak belajar di juku. Dari pernyataan diatas, orang tua khususnya kyouiku mama bersedia berkorban tenaga, waktu, serta pikiran untuk mencari uang sehingga dapat mengirim anak-anaknya belajar di juku. Adapun tujuannya, yakni agar anak-anak mereka dapat lulus ujian masuk sekolah dengan hasil yang terbaik (Joseph, 1993). Anak-anak kyouiku mama selalu dituntut mendapatkan nilai baik pada setiap mata pelajaran di sekolah, menambah pengetahuannya di juku setelah pulang sekolah, dituntut masuk ke sekolah terbaik untuk mendapatkan pendidikan terbaik dan diharuskan masuk universitas terbaik agar mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Murayama (2005), yakni: 小学校から高校までは地元の公立高校に入って そして早稲田大学第一文 学部というところに入学 一応四年に卒業するのです Terjemahan : Dari SMP sampai SMU masuk ke sekolah negeri di wilayahnya masing-masing, setelah itu melanjutkan sekolah ke universitas Waseda yang merupakan universitas terbaik, dan sedapat mungkin dalam kurun waktu empat tahun harus lulus dari universitas. 16

10 Walaupun pada kenyataannya, dedikasi yang berlebihan seperti menyuruh anak belajar tanpa mengenal waktu baik di rumah maupun di juku, tidak memperbolehkan anak bermain dengan teman sebaya, maupun melarang anak melakukan kegiatan yang disukainya akan mengganggu perkembangan sosial, fisik, maupun mental anak itu sendiri (Kriman, 2007). Hal ini diperkuat dengan pernyataan Hirota (1999) yang menyatakan bahwa: 教育ママの子どもは受け身になりがちだと言われています さらに 自分が何をしたいのかわからないという子供が増えたことです. Terjemahan: Banyak orang yang mengatakan bahwa anak-anak kyouiku mama akan menjadi pribadi yang pasif. Ditambah lagi jumlah anak-anak yang tidak mengerti sesuatu yang ingin dilakukannya pun kian meningkat. Pada umumnya, anak-anak yang tumbuh besar dengan orang tua yang terlalu keras seperti kyouiku mama akan bergabung dengan satu diantara banyak kelompok di Jepang. Contohnya, Lolitas yang mengadaptasi gaya burikko ( ぶりっ子 ), kogyaru ( コギャル ), bosozoku ( 暴走族 ), and femio-kun ( フェミオ君 ) (Hills, 1996). 2.2 Konsep Ibu Dalam Masyarakat Jepang Menurut Iwao dan Ohinata Iwao (1993:126) mendeskripsikan pandangannya tentang kaum Ibu dalam masyarakat Jepang, yakni: Women are weak, but mothers are strong yang artinya kaum wanita merupakan kaum yang lemah, namun kaum Ibu merupakan kaum yang kuat. Pandangan Iwao tersebut menjelaskan bahwa di dalam masyarakat Jepang, status 17

11 istri yang belum memiliki anak masih lemah dan belum dapat disejajarkan dengan suami sampai ia dapat melahirkan seorang anak. Umumnya, terdapat tiga alasan yang mendasari kaum wanita Jepang sekarang ini untuk memiliki dan membesarkan anaknya. Adapun tiga alasan tersebut adalah agar menjadi seorang yang lebih dewasa dengan membesarkan anak, untuk mempererat tali kekeluargaan, dan memiliki generasi baru yang melanjutkan status sosial keluarga dalam masyarakat (Iwao, 1993:132). Walaupun membesarkan seorang anak lebih berhubungan dengan sebuah penderitaan dan bukan sebuah kesenangan, namun dengan membuat anak menjadi seorang yang mandiri akan membuat seorang ibu memiliki kepuasan hati serta membuat keberadaannya lebih berarti. Adapun pandangan lain tentang ibu yakni, menurut Ohinata (1995:205) tentang analisa budaya konsep pemikiran masyarakat Jepang terhadap kaum ibu yakni merupakan sosok yang memiliki nilai lebih dari sekedar ibu yang sedarah dari anakanaknya. Ia adalah sebuah simbol yang mengilhami banyak nilai. Maksudnya ketika orang Jepang mendengar kata ibu, mereka lebih melihat pada makna dibalik kata ibu tersebut yakni seorang wanita yang penuh dengan curahan cinta kasih, pengorbanan, perlindungan, serta motivator yang setia pada anak. Seperti pernyataan yang dikemukakan oleh Youshi (2006), yakni: 母親は受験も 重要だが それ以上に趣味的な習い事は重要と考えています yang artinya ibu beranggapan bahwa ujian masuk sekolah merupakan hal yang penting, namun terdapat hal lebih penting lagi yakni minat anak. Maksud dari pernyataan tersebut yakni para ibu bijaksana ini tetap memperhatikan pendidikan anak-anaknya, namun mereka juga tetap memperhatikan minat anak-anak tersebut. Para ibu ini biasanya hanya dituntut 18

12 melaksanakan perannya di bidang domestik saja, sedangkan bidang publik dilaksanakan oleh kaum laki-laki. Anak-anak yang dibesarkan oleh para ibu bijaksana ini, umumnya menjadi pribadi yang pandai, ceria, dan mudah bergaul. 2.3 Konsep Kyouiku Mama Dalam Psikologi Kejiwaan Kevin Steede Menurut pandangan seorang psikolog Jepang, Shizuo dalam White (2002) mengenai konsep kyouiku mama yaitu merupakan salah satu gambaran pop culture yang sangat populer di dalam kebudayaan Jepang kontemporer. Para kyouiku mama merupakan para ibu yang memaksa anak-anaknya untuk berhasil di segala bidang serta berambisi mengarahkan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Semua orangtua boleh menghendaki yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, dalam semangat memberikan keterampilan untuk hidup efektif dan sistem nilai yang kokoh, terkadang orangtua tanpa sadar menanamkan sebuah ranjau mental (Steede, 1998:1). Jadi, apabila dilihat dari psikologi kejiwaan tersebut, maka para ibu yang memiliki konsep kyouiku mama telah menanamkan ranjau mental terhadap anak-anaknya. Adapun pengertian ranjau mental menurut Steede (1998:1) adalah keyakinankeyakinan yang menyebabkan anak terjebak pada kondisi yang kurang positif yang memiliki efek yang sangat besar pada kehidupan masa depannya. Ranjau mental terbagi atas beberapa bagian, yakni: a. Ranjau Mental I (harus menjadi yang terbaik dalam segala hal) Kebanyakan orangtua ingin mendorong buah hatinya untuk melakukan hal yang terbaik dalam hidup ini. Orangtua ingin anak-anak mereka bebas menggali bakat dan minat yang dimilikinya. Kendati bertujuan baik, para orangtua itu bisa tanpa sengaja mengirimkan pesan-pesan yang sebenarnya tidak ditujukan kepada buah hatinya. Ada 19

13 garis tipis yang memisahkan antara memotivasi anak-anak untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya dengan memupuk keyakinan yang salah bahwa anak harus menjadi yang terbaik dalam segala hal. Ranjau mental ini tertanam pada saat kita mendorong anak-anak ke dalam aktivitas yang kurang diminati anak. Ranjau mental ini akan tertanam ke dalam benak buah hati setiap kali anak menerima hasil yang kurang memuaskan dari aktivitas yang mereka lakukan. Apabila ranjau mental menjadi suatu keyakinan dalam diri anak, menyebabkan rasa percaya diri anak mengalami erosi yang sangat drastis. Sangat tidak mungkin bagi seorang anak menjadi yang terbaik dalam segala hal. Anak yang merasa tidak menjadi yang terbaik dengan segera akan meyakini bahwa ia telah mengecewakan orangtua dan diri sendiri. Beberapa orang dewasa yang telah tertanam ranjau ini pada saat masa kanak-kanaknya sering menjadi mudah marah atau depresi ketika merasa tidak mampu memenuhi apa yang diharapkan oleh orang lain. Biasanya, orangtua yang demikian hanya melihat suatu kesuksesan belaka, baik kesuksesan pada dirinya atau orang lain. Mereka ingin melihat kesuksesan itu pada diri anak, walaupun dengan cara memaksanya. Atau, barangkali orangtua yang seperti itukarena kurang sempurna di suatu bidang sehingga memaksa anaknya agar mengimbangi kekurangan itu. b. Ranjau Mental II (harus berprestasi) Ranjau mental ini adalah sepupu dekat ranjau mental pertama. Sekali lagi, keyakinan ini terbentuk akibat hasrat orangtua yang menginginkan, bahkan cenderung memaksakan anak-anak mereka untuk melakukan segala hal yang mereka perintahkan. Hal yang penting untuk diketahui adalah anak-anak mengalami kesulitan untuk membedakan antara menerima atau menolak. Dengan kata lain, penerimaan dari 20

14 orangtua terhadap suatu prestasi yang dicapai anak bisa diinterpretasikan oleh anak sebagai rasa cinta terhadap mereka. Sebaliknya, penolakan terhadap suatu tindakan dapat diartikan bahwa ia tidak dicintai lagi. Anak-anak yang merasakan bahwa cinta orangtua mereka adalah cinta bersyarat, mereka akan merasa tidak aman dan lebih bergantung pada persetujuan eksternal untuk meyakinkan diri mereka. Ketergantungan eksternal untuk memperoleh rasa harga diri membuat mereka jauh lebih rapuh terhadap tekanan teman-teman sebaya. Ketika anak-anak tumbuh dewasa dalam cinta yang bersyarat, mereka terobsesi dan mencari penerimaan melalui kemajuan karier atau perubahan hubungan antarpribadi. Mereka tampak tidak pernah merasa cukup baik. Sayangnya, individu seperti ini telah diajarkan mendefinisikan diri mereka dengan apa yang mereka capai. 2.4 Teori Penokohan Menurut Dr. Burhan Nurgiyantoro, M. Pd Menurut Nurgiyantoro (2002:167), walaupun tokoh cerita hanya merupakan tokoh ciptaan pengarang, namun tokoh haruslah merupakan tokoh yang hidup secara wajar, sewajar bagaimana kehidupan manusia. Oleh karena itu, tokoh-tokoh dalam karya sastra secara tidak langsung menginterpretasikan kebudayaan tertentu. Sedangkan penokohan menurut Nurgiyantoro (2002:165) merupakan pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Istilah penokohan mengandung dua aspek yakni isi dan bentuk. Tokoh, watak, dan segala emosi adalah aspek isi, sedangkan teknik perwujudannya dalam suatu karya fiksi adalah aspek bentuk. Jadi istilah penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan. Hal itu disebabkan penokohan sekaligus mencakup siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup 21

15 memberikan gambaran yang jelas kepada para penikmatnya. Untuk penokohan, pemaknaan itu dilakukan berdasarkan kata-kata (verbal) dan tingkah laku lain (non verbal). 22

Bab 5. Ringkasan. 5.1 Ringkasan Isi Skripsi Mengenai Analisis Konsep Kyouiku Mama yang

Bab 5. Ringkasan. 5.1 Ringkasan Isi Skripsi Mengenai Analisis Konsep Kyouiku Mama yang Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Isi Skripsi Mengenai Analisis Konsep Kyouiku Mama yang Tercermin Dari Tokoh Saionji Fumie Dalam Drama Juken no Kamisama Bab pertama, yaitu Pendahuluan, berisi tentang latar

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. yang pesat, industrialisasi dan urbanisasi telah mempengaruhi seluruh komunitas dan

Bab 2. Landasan Teori. yang pesat, industrialisasi dan urbanisasi telah mempengaruhi seluruh komunitas dan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Masyarakat Jepang Modern Ciri masyarakat Jepang modern adalah dengan ditandainya perkembangan ekonomi yang pesat, industrialisasi dan urbanisasi telah mempengaruhi seluruh

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA

PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul: PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA Telah diuji dan diterima baik pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA Aji Setyanto Universitas Brawijaya adjie_brawijaya@yahoo.co.jp ABSTRAK Dalam pembelajaran bahasa asing, goi (kosa kata), adalah

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Muhammad Ridho NIM : 2012110112

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang

Lebih terperinci

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI

Lebih terperinci

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI YULIS KARTIKA DEWI 2012110055 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA

Lebih terperinci

UPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN

UPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN UPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN 0911120059 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Cicik Hariati Rusni Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak

Lebih terperinci

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. 2.1. Teori Penokohan Menurut

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim : HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber baik yang di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Achmad Dian Nim : 2009110163

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh Bab 3 Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis penyebab utama kenakalan remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh pertama yang dibahas adalah tokoh Yusei

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah metode untuk menguji efektivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM 115110600111011 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr

ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME  DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3 Carla Amelia Iarr 2012110148 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN 2017

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG 1. Drs. Hj. Sugihartono, M.A, Penulis Penanggung Jawab 1 Mauliyasari, Sugihartono, Risda, Utilization The Photos of Media PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

ANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN

ANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN ANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN 2012110154 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi

Bab 2. Landasan Teori. Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi Bab 2 Landasan Teori 2.1. Konsep Pengajaran Bahasa Asing Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi pembentukan metode tersebut khususnya dalam pengajaran bahasa asing. Maeda.,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: psikologi sastra, Nymphomania, perilaku menyimpang.

ABSTRAK. Kata kunci: psikologi sastra, Nymphomania, perilaku menyimpang. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Nymphomania pada tokoh Yuriko Hirata dalam Novel Grotesque Karya Natsuo Kirino. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penyebab dan perilaku Nymphomania tokoh Yuriko Hirata

Lebih terperinci

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia) METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pengantar Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sifatnya produktif, menghasilkan, memberi, atau menyampaikan.

Lebih terperinci

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:

PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP: PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen bermakna terima kasih dalam bahasa Jepang dan ungkapan persalaman berterima kasih dalam bahasa Indonesia No Ungkapan Persalaman Kalimat Penutur Mitra

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI Oleh : RIA MA RIFATUN NISA 105110201111023 PROGAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut :

Bab 2. Landasan Teori. Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Bushido Menurut Nitobe Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut : 武士道は文字通り武人あるいは騎士の道であり 武士がその職分を尽くす ときでも 日常生活の言行においても 守らなければならない道であって いいかえれば 武士の掟であり

Lebih terperinci

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU Fajria Noviana fajrianoviana0701@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini memaparkan mengenai analisis dengan pendekatan resepsi sastra untuk mengetahui

Lebih terperinci

OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI

OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI SKRIPSI OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI PUTU LINDA TRISNAYANTI PUTRAWAN 1001705010 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA

Lebih terperinci