BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam
|
|
- Suparman Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam mencapai tujuan untuk membuat suatu benda atau mesin, kadangkala merupakan bahan maupun material yang mempunyai berat dan bentuk yang cukup berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan bahan tersebut, dalam memudahkan keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Alat pemindahan bahan dari jenis konveyor menjadi salah satu pilihan perindustrian guna memindahkan material yang ingin dipindahkan ketempat tujuan. Karena fungsi dari sebuah konveyor, bentuk serta penggunaanya dapat disesuaikan dengan desain yang kita inginkan atau yang ingin dibuat. Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut bahan bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padat antara lain tergantung pada : 1
2 1. Kapasitas material yang ditangani 2. Jarak pemindahan material 3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi 4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties) Secara umum conveyor diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Belt Conveyor 2. Chain conveyor : - Scrapper Conveyor - Appron Conveyor - Bucket Conveyor 3. Screw Conveyor 4. Pneumatic Conveyor Konveyor Rantai (Chain Conveyor) Konveyor rantai adalah konveyor yang terdiri dari rantai sebagai komponen utamanya yang dimana rantai tersebut akan dikaitkan dengan pengeruk pembawa buah atau biasa disebut dengan (scrapper), yang disesuaikan dengan material yang akan dibawanya. Rantai digerakkan oleh sprocket yang dihubungkan dengan listrik yang dimana putarannya diturunkan dengan reduction gear. Konveyor Pengeruk (Scrapper Conveyor) Konveyor pengeruk merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis jenis conveyor lainnya. Konveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Konveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material material yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu, buah sawit dan kepingan. 2
3 Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas maka saya susun tugas akhir dengan judul Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper. Modifikasi dilakukan atas dasar adanya kesulitan pada saat dilakukannya setting pada ketegangan rantai (chain), kesulitan terjadi akibat posisi rancangan awal mesin Chain Scrapper Conveyor yang sudah di (install) pemasangan di lapangan atau pabrik terbukti menyulitkan para mekanik dalam melakukan perawatan (maintenance) dalam perbaikan takeup bearing jika suatu saat dilakukan perawatan. Pada dasarnya mesin scrapper conveyor harus berada posisi yang cukup baik untuk para maintenance dalam perbaikan takeup bearing, dimana para maintenance masih bisa mempunyai jarak yang cukup renggang antara mengatur takeup bearing dengan struktur thresher agar mencegah terjadinya tabrakan dengan struktur thresher pada saat pengaturan takeup bearing. 3
4 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan diatas adalah pada mesin Chain Scrapper Conveyor yang terhalang oleh struktur mesin. Dimensi Thresher yang sudah tidak bisa diubah, karena pada pelaksanaan dilapangan sudah dilakukan pemasangan (install), akibat dari permasalahan diatas konstruksi mesin Chain Scrapper Conveyor yang harus mengalah dalam permsalahan pada mesin yang nabrak (Clash). Solusinya ialah dengan merubah dimensi panjang mesin Chain Scrapper Conveyor. Dengan merubah ukuran panjang dari sebuah mesin Chain Scrapper Conveyor, para maintenance dapat melakukan perbaikan takeup bearing secara leluasa, karena mempunyai jarak yang cukup renggang antara takeup bearing dengan struktur Thesher Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dari permasalahan yang terjadi pada mesin Chain Scrapper Conveyor, kita para mahasiswa/wi dapat lebih berhati hati lagi dalam men-design panjang Chain Scrapper Conveyor dengan memperhitungkan jumlah scrapper sebelum dilaksanakannya pemasangan dilapangan. Agar mengurangi hal hal yang tidak diinginkan, terutama nabrak (Clash) pada mesin lainnya. 4
5 1.4. Batasan Masalah Dalam perhitungan Chain Scrapper Conveyor ini ditenttukan batasan batasan yang dipakai untuk mempermudah proses penulisan yang antara lain : Perhitungan Scrapper pada mesin Chain Scrapper Conveyor. Scrapper yang digunakan ialah pipa. Panjang lintasan Chain Scrapper Conveyor ditentukan sepanjang mm. Chain Scrapper Conveyor berposisi horizontal. Alat penarik beban adalah rantai Maksud dan Tujuan Tujuan skripsi ini dalam menghitung Scrapper pada mesin Chain Scrapper Conveyor adalah membekali mahasiswa dengan pengalaman dan menambah wawaasan dalam menghitung scrapper yang ada pada mesin Chain Scrapper Conveyor, sehingga para mahasiswa dapat mempelajarinya dengan lebih baik lagi dan tidak canggung dalam bidang pekerjaan disaat dihadapi dalam materi perpindahan bahan terutama pada perhitungan scrapper. Dengan adanya permasalah diatas kita agar para mahasiswa dapat memperhitungkan scrapper yang dimiliki oleh mesin Chain Scrapper Conveyor secara tepat. Dari perhitungan scrapper yang tepat, juga dapat memudahkan data pembelanjaan yang akan dibuat pada mesin Chain Scrapper Conveyor dan meminimalisir kesalahan dalam perancangan yang akan dilaksanakan. 5
6 1.6. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini maka laporan disusun atas lima bab dengan sistematika seperti berikut : BAB I PENDAHULUAN. Memberikan gambaran singkat tentang dasar penelitian yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, kontribusi penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI Menguraikan landasan teori pada setiap konveyor dan juga yang terjadi pada takeup bearing mesin chain scrapper conveyor, serta berbagi pengetahuan yang mendukung pemecahan permasalahan pada perhitungan panjang rantai serta jumlah pengeruk dalam pembahasan tugas akhir ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Memuat tentang prosedur dalam pengambilan data serta mempelajari tentang Chain Scrapper Conveyor, sebelum masuk kedalam perhitungan yang berlanjut pada panjang total rantai dan jumlah pengeruk konveyor rantai yang akan dibutuhkan. BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR Menguraikan tentang perhitungan total panjang rantai konveyor, jumlah pengeruk yang dibutuhkan pada konveyor rantai dan menganalisa perbedaan satuan teori dalam pembahasan total panjang rantai oleh Bpk. Nur Rohman, dengan satuan yang memiliki standard dalam pembahasan tugas akhir ini. 6
7 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan kesimpulan proses yang optimal yang akan menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi serta saran-saran perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. 7
BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR
BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR Pada pabrik pengolahan minyak sawit dibutuhkan peran beberapa jenis mesin pemindahan bahan seperti mesin chain scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Konveyor. Konveyor (Conveyor) berasal dari kata convoy yang artinya, berjalan bersama dalam suatu grup besar. Konveyor berfungsi mengangkut suatu barang dalam
Lebih terperinciTugas Akhir. Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor. Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper
Tugas Akhir Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper Yang digunakan pada PT. KARYA PRATAMA MANDIRI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Program Strata
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK
BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan D III jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya, mahasiswa harus membuat laporan akhir baik berupa penelitian ataupun
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Penyusun: Lely Riawati, ST., MT. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV
Lebih terperinciKettenwulf Chains Technologies in Palm Oil Mill application
Kettenwulf Chains Technologies in Palm Oil Mill application Seiring dengan perkembangan zaman. Maka perkembangan teknologi di Industri juga terjadi perubahan. Khususnya pada Industri Kepala Sawit ( Palm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya diharuskan membuat laporan akhir sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan D III jurusan Teknik Mesin, baik berupa penelitian,
Lebih terperinciPerhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciMAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR
MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR Penyusun : 1. Rizki Wase Primawan 2112 039 011 2. Hasan Asadi 2112 039 012 3. Sonny Aditya L.H 2112 039 013 4. Eka Febriana P. 2112 039 015 5. Bima Sakti Ciptawan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam jarak yang tidak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dibagian ini akan dibahas tentang tinjauan beberapa model dari alat angkut yang sudah ada, rencana rancangan, dasar pemilihan material, spesifikasi bahan, dan rumus-rumus yang akan
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memindahkan barang atau benda dari suatu tempat ketempat yang diinginkan dengan jarak dan waktu diperlukan mesin pengangkut atau conveyor dan dalam hal
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER
PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER TUGAS AKHIR Oleh DWI JAMES 04 05 22 017 X DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN
ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1. Conveyor Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jagung
4 TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM
SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi
5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT Oleh: Ainur Rafiq (6607040004) M Wahyu Nor P. (6607040025) Teknik Desain & Manufaktur Politekneik Perkapalan Negeri Surabaya ITS LATAR
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: MOH. ANIEF FARIZI 2008 55 040 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan
Lebih terperinciTRANSPORTASI PADATAN
Materi transportasi padatan meliputi : 1. Alat pengangkut, 2. alat pengumpan, 3. alat penyimpan. PBP S1 Sperisa Distantina TRANSPORTASI PADATAN Pustaka : Brown, 1954, Unit Operations. Perry, 1997, Chemical
Lebih terperinciANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto
ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR Heri Susanto ABSTRAK Keinginan untuk membuat sesuatu hal yang baru serta memperbaiki atau mengoptimalkan yang sudah ada adalah latar belakang
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk
BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Tentang Alat/Mesin Pengerol Pipa Alat/mesin pengerol pipa merupakan salah satu alat/mesin tepat guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciPERANCANGAN KONVEYOR RANTAI KAPASITAS 8 TON PER JAM
PERANCANGAN KONVEYOR RANTAI KAPASITAS 8 TON PER JAM Angrian Rante 1), Stenly Tangkuman 2), Michael Rembet 3) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado 2013 ABSTRACT Conveyor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit. Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kharisma Abadi Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit. Produk yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri. Proses produksi tidak terlepas dari pengendalian kualitas produk. Menurut Vincent Gasperz
Lebih terperinciAlat-alat Transportasi Padatan
Alat-alat Transportasi Padatan A. CONVEYOR Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk
Lebih terperinciPERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM
KARYA AKHIR PERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH IJAZAH SARJANA SAINS
Lebih terperinci1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan lintasan produksi seoptimal mungkin merupakan tujuan yang ingin dicapai tiap industri. Penggunaan lintasan produksi secara optimal dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangkit listrik yang sedang dikembangkan di Indonesia dikarenakan sumbernya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) merupakan salah satu pembangkit listrik yang sedang dikembangkan di Indonesia dikarenakan sumbernya yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan
Lebih terperinciPERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI
PERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI Skipsi Yang DiajukanUntukMelengkapi SyaratMemperolehGelarSarjanaTeknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / H. Diajukan guna melengkapi syarat dalam. mencapai gelar Sarjana Strata Satu
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / H Diajukan guna melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu Disusun Oleh : DENI TRIADI 41309110027 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin spin coating adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan ke poros hollow melalui pulley dan v-belt untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan
BAB III DASAR TEORI 3.1 Separator lid Separator lid merupakan salah satu bagian proses yang dilakukan sebelum menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan penutupan kaleng.
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
PERENCANAAN KONVAYOR SABUK UNTUK MEMINDAHKAN KAYU GERGAJIAN DARI PROSES PENGERGAJIAN SAMPAI KEPENGEMASAN PADA PABRIK PENGOLAHAN KAYU BALOK DENGAN KAPASITAS 30 TON/JAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT
ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh Maryudi, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Handling material berhubungan dengan pengangkutan pada jarak yang tertentu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN]
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 1: 17-26 RANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN] Oleh : Ohen Suhendri 1, Tamrin 2, Budianto Lanya 3
Lebih terperinciALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN
INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinci(Sumber :
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium pada program studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium ini
Lebih terperinciPERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM
KARYA AKHIR PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM SURANTA GINTING 025202007 KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG
ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG Satriadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Jl. Gajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang berfungsi untuk mengalir
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)
RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Alur Penelitian Penelitian tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahapan-tahapan proses yang akan dilakukan, seperti terlihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Diagram alur penelitian.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciPENGUJIAN CONVEYOR CHAIN DENGAN MUATAN SATUAN SUHERU
PENGUJIAN CONVEYOR CHAIN DENGAN MUATAN SATUAN ( Laporan Proyek Akhir) Oleh SUHERU FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 i ABSTRAK PENGUJIAN CONVEYOR CHAIN DENGAN MUATAN SATUAN Oleh SUHERU
Lebih terperinciANALISIS MEKANISME KERJA KIT LSD (LAMBO STYLE DOOR)
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS MEKANISME KERJA KIT LSD (LAMBO STYLE DOOR) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciGambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang berada di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan industri khususnya alat berat sudah sangat pesat kemajuannya, berbagai produk dengan banyak design yang dikeluarkan oleh produsen-produsen telah
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemakaian tenaga listrik saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian tenaga listrik saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Sarana dan prasarana yang menggunakan tenaga listrik sudah menjadi andalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu persoalan tidak akan pernah selesai, namun dari kesulitan dan permasalahan itulah
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciPERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS
13 PERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS Dadi Cahyadi 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas Serang Raya DadiCahyadi2012@gmail.com Gilang Febri Azis 2 Program Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 aftar Periksa. aftar periksa merupakan daftar dari parameter-parameter yang ada dalam sebuah perancangan. Pada tahapan pertama proses perancangan ini akan dikumpulkan ide-ide
Lebih terperinciCORRECTIVE MAINTENANCE BANTALAN LUNCUR LORI PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKUT 2,5 TON TBS MENGGUNAKAN ANALISA KEGAGALAN
CORRECTIVE MAINTENANCE BANTALAN LUNCUR LORI PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKUT 2,5 TON TBS MENGGUNAKAN ANALISA KEGAGALAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciLifting and moving equipment safety Session 07. Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM
Lifting and moving equipment safety Session 07 Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM Definisi Lifting Study adalah sebuah rencana pengangkatan yang komprehensip mulai dari prosedur, gambar dan spesifikasi
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)
BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum) Rumput Gajah atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM
SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM
37 BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 3.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk PT.CCCM Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang conveyor system dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diperpanjang dengan melakukan pemeriksaan dan perbaikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Secara alamiah tidak ada barang atau benda yang dibuat oleh manusia yang tidak mengalami kerusakan, tetapi usia kegunaan dari barang tersebut dapat diperpanjang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS
PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS Nama :Bayu Arista NPM : 21412385 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : 1. Dr. Rr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemindahan barang merupakan aktivitas yang selalu ada di dunia perindustrian. Hal ini merupakan suatu hal perlu untuk dikaji bagi setiap industri karena perannya cukup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E) 2.1.1 Pengertian Bucket Wheel Excavator (B.W.E) Bucket wheel excavator (B.W.E) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan fungsi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti
Lebih terperinciPENGUSULAN ALTERNATIF UNTUK ALAT TRANSPORTASI BUCKET ELEVATOR YANG DAPAT MENGURANGI DOWN TIME
PENGUSULAN ALTERNATIF UNTUK ALAT TRANSPORTASI BUCKET ELEVATOR YANG DAPAT MENGURANGI DOWN TIME Rahmat Azis,Andi Pawennari, Taufik Nur Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Auto Body - Tokai Extrusion merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi komponen kendaraan dengan bahan baku utama karet dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI
Lebih terperinciGambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.5 diunduh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada lantai pabrik, kondisi dari mesin/peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk sangatlah menentukan. Oleh karena itu, untuk menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 125 mg/m3 10 mg/m3(se Menaker no 1/1997) 1.2 Ruang Lingkup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang PT. IPMOMI-Paiton adalah unit pembangkit listrik di Jawa Timur yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya. Salah satu lokasi pengangkut batubara atau coal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 Pengolahan Data Berdasarkan data yang sudah terkumpul seperti yang terangkum di atas, maka dilakukan perhitungan pengolahan data untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciJurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN
STUDI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN BUCKET ELEVATOR PABRIK KELAPA SAWIT KAPASITAS PABRIK 30 TON TBS/JAM HUBUNGANNYA DENGAN DAYA MOTOR, KECEPATAN BUCKET DAN KAPASITAS BUCKET Alfian Hamsi Staf pengajara Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu hal yang harus dijamin keberadaan dan kelangsungannya oleh suatu negara. Tanpa ada transportasi yang baik, maka akan sulit bagi negara
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASA UNTUK PENGGERAK CONVEYOR DAN POMPA PADA PLTBS SEI MANGKEI
PENENTUAN BESAR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASA UNTUK PENGGERAK CONVEYOR DAN POMPA PADA PLTBS SEI MANGKEI Fransisco Simanihuruk Syamsul Amin Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk dengan kualitas
Lebih terperinciPerancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III
BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi
Lebih terperinciPENANGANAN MUATAN. Dosen : Haryono Putro
PENANGANAN MUATAN Dosen : Haryono Putro Pendahuluan Penting di perhatikan karena berpengaruh terhadap biaya, waktu- efisiensi aktivitas bongkat muat pelabuhan. Perhatian juga menyangkut keamanan kapal
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Persediaan Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis Material Handling Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Pendahuluan Tujuan Material Handling Tujuan Material Handling Tujuan material
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya. Salah satu cara yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini bangsa Indonesia dituntut untuk lebih maju dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya. Salah satu cara yang ditempuh untuk
Lebih terperinci