TINJAUAN PUSTAKA. Jagung
|
|
- Hadi Suryadi Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4 TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (Wikipedia Indonesia 2007). Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda (Wikipedia Indonesia 2007). Sistem Pengering Efek Rumah Kaca-Hybrid dan In-Store Dryer Sistem pengering Efek Rumah Kaca (ERK)-Hybrid dan In-Store Dryer (ISD) adalah merupakan sistem pengeringan yang baru dikembangkan untuk peningkatan kualitas biji-bijian yang akan disimpan. Sistem ini terdiri dari dua pengering, yang pertama pengering Efek Rumah Kaca (ERK)-Hybrid. Pengering ini merupakan struktur terintegrasi antara kolektor surya dengan wadah produk pengeringan. Pengunaan alat pengering surya tipe Efek Rumah Kaca (ERK) telah dilakukan dan terus dikembangan untuk berbagai produk biji-bijian, buah-buahan, benih dan ikan (Abdulah 1995, 1998, 1999; Nelwan 1997, 2005; Dyah 2005;
2 5 Manalu 1999). Suhu udara pengering rata-rata berkisar C untuk berbagai lokasi, dengan waktu pengering berkisar 4-57 jam bergantung dari jenis yang dikeringkan. Sistem pengering tahap kedua pada umumnya dapat disebut sebagai pengering dalam penyimpanan In-StoreDryer (ISD). Dengan metode ini penggunan pemanas yang membutuhkan biaya operasi yang lebih tinggi dapat dikurangi. Dan dengan metode ini maka sangat diperlukan sekali mesin pemindah bahan yang akan membantu pemindahan bahan dari pengering Efek Rumah Kaca (ERK)-Hybrid ke penyimpan In-Store Dryer (ISD). Pemindahan Bahan Menurut Zainuri (2006) mesin pemindah bahan (material conveying equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang tidak jauh, misalnya pada bagian-bagian atau departemen pabrik, pada tempat-tempat penumpukan bahan, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Mesin pemindah bahan hanya memindahkan muatan dalam jumlah dan besar tertentu dengan perpindahan bahan kearah vertikal, horizontal, atau kombinasi keduanya. Ada beberapa metode digunakan untuk mengangkut bahan-bahan pertanian. Pemilihan metode pengangkutan tergantung pada penerapan alami dan jenis bahan yang diangkut. Bahan pertanian bisa berupa cairan, butiran, serbuk, berserat atau kombinasi dari bahan tersebut di atas (Srivastava et al. 1993). Brook (1971) mengungkapkan, banyak cara di mana jumlah metode dan jenis peralatan digunakan untuk penanganan bahan dapat diklasifikasikan. Sebagai contoh belt konveyor, dapat digunakan untuk lebar bahan yang bervariasi seperti : pasir, kerikil, tepung susu dan cocoa beans. Cara yang mendasari pengelompokkan metode, khususnya dari segi mekanik, dipertimbangkan menjadi tiga kelompok utama : metode berkelanjutan (continous methods), semi berkelanjutan (semi continous) dan metode tumpukan (batch methods). Henderson and Perry (1989), alat-alat penanganan bahan olah dapat dibagi menjadi delapan tipe, yaitu : (1) konveyor sabuk, (2) konveyor rantai, (3) konveyor baud, (4) konveyor sendokan, (5) konveyor arus angin, (6) konveyor
3 6 gaya tarik bumi, (7) derek dan (8) pengungkit, truk dan gerobak pengangkut. Alat pemindah bahan yang sesuai untuk sistem pengering ERK-Hybrid dan ISD adalah bucket elevator dan pneumatic conveyor. Tabel 1 Kelebihan dan kelemahan bucket elevator dan pneumatic conveyor (Siregar SF 2004 ) No Jenis alat Kelebihan Kelemahan 1. Bucket elevator a. Dapat mengangkut bahan dengan kemiringan yang curam. terjaga. 2. Pneumatic conveyor b. Dapat digunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat, mengangkut material yang cenderung lengket, serta mengangkut bongkahan-bongkahan besar dan material yang berat. c. Harga relatif lebih murah karena pemakaian energi kecil. a. Bahan yang diangkut kebersihannya tetap terjaga. b. Dapat digunakan jika bahan melalui jalur yang berkelok-kelok. c. Bahan yang diangkut tidak dapat mengalir kembali atau jatuh ke bawah. Pemilihan Mesin Pemindah Bahan a. Bahan yang diangkut kebersihannya tidak b. Tidak dapat digunakan jika bahan melalui jalur yang berkelok-kelok. c. Bahan yang diangkut dapat mengalir kembali atau jatuh ke bawah. a. Tidak dapat mengangkut bahan dengan kemiringan yang curam. b. Hanya dapat mengangkut bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil. c. Harga relatif lebih mahal karena pemakaian energi besar. Menurut Zainuri (2006), mesin pemindah bahan harus dapat memindahkan muatan ke tujuan yang ditentukan dalam waktu yang dijadwalkan, dan harus dihantarkan ke departemen atau unit produksi dalam jumlah muatan yang ditentukan. Mesin harus dapat dimekaniskan sedemikian rupa sehingga hanya memerlukan sedikit mungkin operator untuk pengendalian, pemeliharaan,
4 7 perbaikan dan tugas-tugas tambahan lainnya. Alat ini tidak boleh merusak muatan yang dipindahkan ataupun menghalangi dan menghambat proses produksi. Alat ini harus aman dalam operasinya dan ekonomis baik dalam biaya operasi maupun modal awalnya. Faktor-faktor teknis yang harus diperhatikan dalam pemilihan mesin pemindah bahan, antara lain : 1. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani. 2. Kapasitas per jam yang dibutuhkan. 3. Arah dan jarak pemindahan. 4. Cara menyusun muatan pada tempat asal, akhir dan antara. 5. Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan. 6. Kondisi lokal yang spesifik. 7. Jangka waktu penggunaan alat. Pemilihan juga didasarkan atas faktor-faktor ekonomi antara lain : 1. Biaya pengeluaran modal (capital outlay), meliputi : biaya peralatan (cost of equipment), biaya pengangkutan, pemasangan (erection) dan biaya konstruksi yang diperlukan dalam operasinya. 2. Biaya operasional (operation cost), mencakup : upah pekerja, biaya bahan bakar (energi), biaya perawatan dan perbaikan, biaya pelumasan, pembersihan dan perbaikan menyeluruh (overhaul). Juga perlu dipertimbangkan parameter teknis dalam mengoperasikan mesin pemindah bahan, yang antara lain berupa : 1. Kapasitas pemindahan dan kecepatan (ton/jam). 2. Berat mati peralatan (dead weight of equipment). 3. Kecepatan berbagai gerakan peralatan. 4. Tinggi angkat (lifting height). 5. Ukuran geometris peralatan, antara lain bentangan, panjang, dan lebar. 6. Keselamatan (safety) operator. Bucket Elevator Bucket elevator adalah alat angkut yang sangat effisien, tetapi lebih mahal dibandingkan dengan konveyor scraper (carukan). Bucket elevator lebih effisien karena tidak terjadi gesekan antara bahan olah dengan wadahnya. Hal ini mungkin
5 8 karena setiap mangkuk bebas tidak bergeseran dengan dinding, tidak seperti konveyor scraper (Henderson and Perry 1989). Menurut Brook (1971), untuk pengangkutan vertikal bahan lepas, melalui tinggi terbatas, beberapa bentuk bucket elevator merupakan sistem yang tepat. Sebagai tambahan beberapa versi digunakan sebagai bagian dari proses, bagian untuk pemisahan padatan dari campuran cairan dan padatan, di mana mangkuk berlubang digunakan untuk saluran keluar cairan. Pemasukan pada bucket elevator biasanya dilakukan pada bagian terendah, sehingga mangkuk dapat mengumpulkan bahan, dan bermacam-macam bentuk pengeluaran digunakan. Selanjutnya Srivastava et al. (1993) menambahkan, bucket elevator umumnya digunakan untuk pengangkutan vertikal bahan-bahan aliran bebas seperti : biji-bijian kecil dan pelet. Bucket elevator terdiri dari mangkuk-mangkuk dengan jarak yang seimbang yang dikaitkan pada sabuk (belt). Sabuk membungkus sepanjang dua puli yang diletakkan di atas dan di bawah. Sabuk berputar menggerakan mangkuk berisi bijian dari bawah dan membawanya ke atas. Cara kerja bucket elevator, yaitu : material curah (bulk material) masuk ke corong pengisi (feed hopper) pada bagian bawah elevator (boot). Material curah ditangkap bucket yang bergerak, kemudian oleh bucket dibawa ke atas. Setelah sampai pada roda gigi atas, material dikeluarkan ke arah corong keluar (discharge spout), hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Cara kerja bucket a. Scooping bucket; b. Direct fill bucket; c. Centrifugal; d. gravity; e. direct gravity (Zainuri 2006)
6 9 Jenis bucket yang biasa digunakan adalah : (1) deep bucket, (2) shallow bucket, dan (3) V-type bucket. Deep bucket, sudut potong 65 0 digunakan untuk bahan yang sangat kering, mudah mengalir. Shallow bucket, sudut potong 45 0, untuk bahan yang mengandung uap air, agak sukar mengalir. V-bucket untuk material berat, abrasif (lihat Gambar 2). Gambar 2 Jenis-jenis bucket a. Deep bucket ke belt; b. Shallow deep ke rantai tunggal; c. V-type dua rantai ke sisi bucket (Zainuri 2006) Sedangkan menurut Henderson and Perry (1989) ada tiga macam tipe pengeluaran bucket elevator : a. Tipe pengeluaran sentrifugal banyak digunakan untuk penanganan biji-bijian yang berukuran kecil pada elevator dan pabrik pengolahan. Mangkuk dipasang pada sabuk. b. Tipe perfect discharge. Mangkuk biasanya pada rantai yang dijalankan dengan kecepatan lambat. Alat ini dipergunakan untuk bahan yang mudah rusak atau tidak dapat diangkut bila menggunakan kecepatan tinggi, juga bagi perusahaan pertanian yang menginginkan biaya permulaan rendah. c. Tipe penyedokan yang terus menerus. Digunakan untuk tugas-tugas berat, ditambang batubara, pengangkutan pasir dan sebagainya. Pada bagian pelepasan bahan dituang mendahului mangkuk.
7 10 Pelepasan sentrifugal membutuhkan sabuk atau transmisi yang tepat sehingga bahan jatuh tercurah pada tempat yang diinginkan. Analisanya dapat dilihat pada uraian berikut : Gambar 3 Diagram gaya yang dialami biji-bijian sewaktu berada pada mangkuk sendokan saat pelepasan. Jari-jari efektif mangkuk sendokan saat pelepasan berkisar dari r1 ke r2 (Henderson and Perry 1989) Gambar 3 menunjukkan bagian atas mangkuk-mangkuk pada saat dia berada di atas. Pada saat mangkuk berada di sekeliling roda bagian atas, maka bahan olah yang berada di dalamnya dipengaruhi oleh dua gaya. Gaya-gaya tersebut adalah gaya berat W dan gaya sentrifugal S yang bekerja dengan arah radial, sehingga didapat persamaan gaya sentrifugal (Henderson and Perry 1989) 2 W V S = 0, (1) 3600 g r di mana W : berat bahan olah dalam mangkuk, kg V : kecepatan tangensial, m/menit g : percepatan gravitasi, m/detik 2 r : jari-jari efektif, m Resultan kedua gaya tersebut adalah R, Gambar 3, gaya ini menentukan titik di mana penumpahan terjadi. Dapat dilihat, bahwa R pada posisi 1 dan 2 dengan berbagai arahnya menunjukkan bahwa bahan olah masih berada dalam mangkuk. Pada posisi 5, gaya S dan W sama besar tetapi saling berlawanan arahnya, sehingga R sama dengan 0 (nol), yang menunjukkan bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada bahan.
8 11 Pelepasan dimulai pada titik ini, dimana kecepatan permulaan dan arah lintasan dapat diduga dengan menggunakan kecepatan proyeksi putaran puli di titik ini. Pada puncak gaya S dan W harus sama besarnya atau: Sehingga dan jika di mana 2 W V S = W = 0,1383. (2) 3600 g r 3600 g V = 0, r V = 2 π r N N = jumlah putaran puli setiap menit maka N = (1/ r ) Berdasarkan sistem transmisi, bucket elevator dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : menggunakan transmisi sabuk (belt) dan menggunakan transmisi rantai (chain). Untuk memilih salah satu dari kedua tipe tersebut, pertimbangan utamanya adalah faktor temperatur material yang diangkut, transmisi yang dihantarkan, perawatan dan umur pakai (Zainuri 2006). No Tabel 2 Kelebihan dan kelemahan sabuk dan rantai (Zainuri 2006) Jenis Kelebihan Kelemahan Transmisi - Harga lebih murah. - Jika suhu tinggi akan mengalami pemuaian yang menyebabkan kekuatan sabuk (belt) menurun. 1 Sabuk (Belt) 2 Rantai (Chain) - Mudah dalam pemasangan. - Dapat dipakai untuk jarak poros yang jauh. - Kemungkinan terjadi muai panjang akibat suhu tinggi relatif kecil. - Kemungkinan terjadi slip karena sistem transmisi sangat kecil karena roda transmisi menggunakan - Jika bahan yang dihantarkan berupa serbuk maka serbuk akan masuk ke puli penggerak sehingga slip. - Sabuk atau belt memerlukan perawatan yang banyak akibat robek dan suhu tinggi. - Harga relatif lebih mahal. - Sukar dalam pemasangan. sprocket. - Umur pakai lebih lama. - Memerlukan pelumasan rantai.
9 12 Kapasitas Bucket Elevator Kapasitas bucket elevator tergantung pada kapasitas masing-masing bucket, jarak antar bucket, dan kecepatan sabuk (belt) atau rantai yang membawa bucket. Jarak antar bucket ditentukan oleh bentuk bucket dan dan sifat pengeluarannya (Srivastava et al. 1993). Kapasitas bucket dipertimbangkan menjadi 85-90% dari volume pembongkaran untuk kecepatan tinggi, jika bahan disusun terhadap beban di atas pusat poros kaki. Jika bahan di bawah, kapasitas menjadi berkurang 80% dari volume pembongkaran. Pada kecepatan sedang bucket diharapkan mengisi 90% volume pembongkaran (Srivastava et al. 1993). Berikut persamaan yang digunakan untuk menentukan kapasitas bucket elevator (Srivastava et al. 1993): Q V v =... s (3) di mana Q : kapasitas bucket elevator (m 3 /detik) V : volume bucket (m 3 ) v : kecepatan belt (m/detik) s : jarak antar bucket (m) Daya Bucket Elevator Kebutuhan daya untuk mengopersaikan bucket elevator adalah meliputi : kebutuhan untuk mengangkat bahan, untuk menggayung bahan masuk ke dalam bucket, untuk pengeluaran bahan, untuk memindahkan keseluruhan udara dan menahan gesekan berlebih dalam bearing dan komponen bergerak lainnya. Pada umumnya bucket elevator memiliki efisiensi yang tinggi. Pada prakteknya ditemukan kebutuhan daya kuda teoritis untuk pengangkatan bahan membutuhkan peningkatan 10-15% mencapai kebutuhan daya aktual (Srivastava et al. 1993). Berikut persamaan yang digunakan untuk mendapatkan kebutuhan daya teoritis (Srivastava et al. 1993) : P di mana = ρb g Q h... P : daya teoritis (W) ρ b : densitas kamba bahan (kg/m 3 ) g : percepatan gravitasi (m/detik 2 ) Q : kapasitas bucket elevator (m 3 /detik) h : tinggi pengangkatan bahan (m) (4)
10 13 Desain Menurut Ullman (1992) membangun suatu produk yang dapat dirakit dari suatu kebutuhan awal bukanlah pekerjaan mudah. Prosesnya berbeda dari produk ke produk dan dari industri ke industri. Ada tiga fase penting selama proses desain suatu produk, yaitu : perencanaan spesifikasi, desain konsep dan desain produk. Menurut Harsokoesoemo (1999), perancangan adalah kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat untuk meringankan hidupnya. Perancangan itu sendiri terdiri dari serangkaian kegiatan yang berurutan, oleh karena itu perancangan kemudian disebut sebagai proses perancangan yang mencakup seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses perancangan tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam proses perancangan disebut fase. Salah satu deskripsi proses perancangan adalah deskripsi yang menyebutkan bahwa proses perancangan terdiri dari fase-fase seperti pada Gambar 4. Kebutuhan Analisis masalah, spesifikasi produk, dan perancangan proyek Perancangan konsep produk Perancangan produk Evaluasi produk hasil rancangan Dokumen untuk pembuatan produk Gambar 4 Diagram alir proses perancangan (Harsoekoesoemo 1999)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam jarak yang tidak
Lebih terperinciDESAIN DAN KINERJA MESIN PEMINDAH BAHAN PADA SISTEM PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK)-HYBRID DAN IN-STORE DRYER (ISD) TERINTEGRASI UNTUK BIJI JAGUNG
DESAIN DAN KINERJA MESIN PEMINDAH BAHAN PADA SISTEM PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK)-HYBRID DAN IN-STORE DRYER (ISD) TERINTEGRASI UNTUK BIJI JAGUNG TAMARIA PANGGABEAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun
Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 1 RANCANG BANGUN PROTHOTYPE MESIN BUCKET CONVEYOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MESIN PEMINDAH BAHAN Ahmad Dony Mutiara Bahtiar dan Nila Nurlina
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi
5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK
BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTYPE BUCKET ELEVATOR
PERANCANGAN PROTOTYPE BUCKET ELEVATOR Dani Irawan Politeknik Kediri Jurusan Perawatan dan Perbaikan Mesin Jl. Mayor Bismo No. 27 Kota Kediri email: the_boymaster2@yahoo.com Abstrak Bucket Elevator merupakan
Lebih terperinciJurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN
STUDI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN BUCKET ELEVATOR PABRIK KELAPA SAWIT KAPASITAS PABRIK 30 TON TBS/JAM HUBUNGANNYA DENGAN DAYA MOTOR, KECEPATAN BUCKET DAN KAPASITAS BUCKET Alfian Hamsi Staf pengajara Teknik
Lebih terperinciALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN
ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam mencapai tujuan untuk membuat suatu benda atau mesin, kadangkala merupakan bahan maupun
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN]
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 1: 17-26 RANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN] Oleh : Ohen Suhendri 1, Tamrin 2, Budianto Lanya 3
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan utama dalam pascapanen komoditi biji-bijian adalah susut panen dan turunnya kualitas, sehingga perlu diupayakan metode pengeringan dan penyimpanan
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciIV. ANALISA PERANCANGAN
IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).
Lebih terperinciPerancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Penanganan Bahan Sistem penanganan bahan pada umumnya terdiri dari berbagai mekanisme yang banyak diterapkan di berbagai bidang. Hal ini menjadi faktor utama dalam menentukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Konveyor. Konveyor (Conveyor) berasal dari kata convoy yang artinya, berjalan bersama dalam suatu grup besar. Konveyor berfungsi mengangkut suatu barang dalam
Lebih terperinciPENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER
TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER (Determining the Rate of Drying Corn on the Rotary Dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi
Lebih terperinciTRANSPORTASI PADATAN
Materi transportasi padatan meliputi : 1. Alat pengangkut, 2. alat pengumpan, 3. alat penyimpan. PBP S1 Sperisa Distantina TRANSPORTASI PADATAN Pustaka : Brown, 1954, Unit Operations. Perry, 1997, Chemical
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan yang lapisan tanah kuatnya terletak sangat dalam, dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Fisik Pelet Daun Indigofera sp. Pelet daun Indigofera sp. yang dihasilkan pada penelitian tahap pertama memiliki ukuran pelet 3, 5 dan 8 mm. Berdasarkan hasil pengamatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budidaya Jagung Jarak tanam tergantung pada varietas jagung yang akan ditanam. Jarak tanam untuk jagung hibrida adalah 75 x 25 cm atau 75 x 40 cm. Kedalaman lubang tanam antara
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman jagung ( Zea mays L) sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciMesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment)
Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) January 29th, 2012 Related Filed Under Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) Mesin pemindah bahan dibagi menjadi tiga jenis macam alat pemindah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman jagung Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini, lalu teknologi
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial
Lebih terperinciANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon)
ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon) Engkos Koswara Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Majalengka Email : ekoswara.ek@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciTEORI SAMBUNGAN SUSUT
TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR
PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR 20411296 Latar Belakang Di Indonesia, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok, tetapi bonggolnya masih belum termanfaatkan
Lebih terperinciMODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA
MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.
Lebih terperinciPENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan
PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 aftar Periksa. aftar periksa merupakan daftar dari parameter-parameter yang ada dalam sebuah perancangan. Pada tahapan pertama proses perancangan ini akan dikumpulkan ide-ide
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinci2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat yang dilaksanakan
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Pembuatan Obat 2.1.1 Proses Produksi Obat Dalam dunia industri obat, secara garis besar jenis obat dapat dibedakan menjadi 4, yaitu : solid, semisolid, cair dan serbuk.
Lebih terperinciProses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan
Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan konsekuensi meningkatnya luas permukaan. Ukuran partikel atau
Lebih terperinciPertemuan ke-12. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa
Pertemuan ke-12 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL
IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciPertemuan ke-11. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa
Pertemuan ke-11 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN BELT CONVEYOR SEBAGAI ALAT PENGANGKUT BUTIRAN PUPUK DARI PENGOLAHAN AKHIR KE BULK STORAGE PADA SEBUAH PABRIK PUPUK KAPASITAS 87 TON/JAM OLEH : GABE PANDAPOTAN
Lebih terperinciPENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL
KEGIATAN IPTEK bagi MASYARAKAT TAHUN 2017 PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL Mohammad Nurhilal, S.T., M.T., M.Pd Usaha dalam mensukseskan ketahanan pangan nasional harus dibangun dari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu
TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran Secara ideal, proses pencampuran dimulai dengan mengelompokkan masingmasing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama lain dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang. serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal.
7 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Penggilingan Proses penggilingan merupakan pra-proses dalam pengolahan agar didapatkan bahan yang siap untuk diolah. Penggilingan memiliki tujuan yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciMulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.
BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciPERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH
PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH 23411140 Latar Belakang Pemisahan biji jagung yang masih tradisional Kurangnya pemanfaatan bonggol jagung sebagai pakan ternak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jagung Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, menurut Purwono dan Hartanto (2007), klasifikasi dan sistimatika tanaman
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)
LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Penyusun: Lely Riawati, ST., MT. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam
RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 5 DASAR POMPA. pompa
BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasan umum mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Dalam hal ini, mesin
Lebih terperinciJumlah serasah di lapangan
Lampiran 1 Perhitungan jumlah serasah di lapangan. Jumlah serasah di lapangan Dengan ketinggian serasah tebu di lapangan 40 cm, lebar alur 60 cm, bulk density 7.7 kg/m 3 dan kecepatan maju traktor 0.3
Lebih terperinciALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN
ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1. Conveyor Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E) 2.1.1 Pengertian Bucket Wheel Excavator (B.W.E) Bucket wheel excavator (B.W.E) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan fungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinci3.3.3 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Mekanis Pemasangan Sistem Telemetri dan Rangkaian Sensor
3.3.3 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Mekanis Rangkaian mekanik berfungsi untuk menunjang mekanisme gerak vertikal. Pada platform yang akan dibuat pembuatan rangkaian ini menggunakan komponen mekanik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TIORI
BAB II LANDASAN TIORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Pemecah Kedelai Mula-mula biji kedelai yang kering dimasukkan kedalam corong pengumpan dan dilewatkan pada celah diantara kedua cakram yang salah satunya
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KONTROL BUCKET ELEVATOR BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL BUCKET ELEVATOR BERBASIS MIKROKONTROLER Oriza Candra *, Elfizon Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Padang Email: *) orizacandraft@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN 5.1 Pelaksanaan Pembuatan Mesin 1. Tahap awal dalam pembuatan mesin adalah pembuatan rangka mesin, bodi mesin, pembubutan poros pemegang mata pisau pengupas, pembuatan mata
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc
PERENCANAAN PERALATAN PROSES PRODUKSI PELET IKAN DENGAN KAPASITAS 2 TON / JAM Oleh : Syam Abdirrizal 2106 030 032 Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc 1 ABSTRAK Kebutuhan akan permintaan pelet ikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kegiatan penambangan tidak akan terlepas dari suatu kegiatan penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan dengan masalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Permasalahan umum yang dihadapi dalam pemanfaatan biji
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com
Lebih terperinciBAB 3. METODE PENELITIAN
BAB 3. METODE PENELITIAN Metode yang akan diterapkan dalam pelaksanaan penelitian diuraikan melalui pentahapan sebagai berikut: 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciINDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA
(Indra Wibawa Dwi Sukma_Teknik Kimia_Universitas Lampung) 1 INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA Adapun berikut ini adalah flowsheet Industri pengolahan hasil tambang batubara. Gambar 1. Flowsheet Industri Pengolahan
Lebih terperinciABSTRAK. penting dalam penentuan kualitas dari tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan matematis
PEMODELAN PADA PROSES PENGERINGAN MEKANIS TEPUNG KASAVA DENGAN MENGGUNAKAN PNEUMATIC DRYER: HUBUNGAN FINENESS MODULUS DENGAN VARIABEL PROSES PENGERINGAN Modelling on Mechanical Cassava Flour Drying Process
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April
Lebih terperinci3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian
3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian 7 3.2. Data Yang Diperlukan Untuk kelancaran penelitian maka diperlukan beberapa data yang digunakan sebagai sarana
Lebih terperinciBAB II LADASAN TEORI
II-1 BAB II LADASAN TEORI.1. Proses Ekstraksi Proses ekstrasi adalah suatu proses untuk memisahkan campuran beberapa macam zat menjadi komponen komponen yang terpisah. Ekstrasi dapat dilakukan dalam dua
Lebih terperinciJENIS-JENIS PENGERINGAN
JENIS-JENIS PENGERINGAN Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat membedakan jenis-jenis pengeringan Sub Pokok Bahasan pengeringan mengunakan sinar matahari pengeringan
Lebih terperinci