BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Bab ini menjelaskan tentang setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang akan diteliti, banyaknya siswa dengan komposisi siswa baik laki-laki maupun perempuan Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Bugel 01 kelurahan Bugel kecamatan Sidorejo kota Salatiga yang beralamat di jalan Mutiara No. 10. Sekolah berlokasi di dekat jalan raya dan pusat kota Salatiga. Berikut denah SD Negeri Bugel 01 digambarkan dalam Gambar 3.1. Gambar 3.1 Denah SD Negeri Bugel 01 Penelitian akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Waktu penelitian akan disesuaikan dengan kalender akademik sekolah agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Berikut rincian waktu penelitian disajikan dalam Tabel

2 Subjek Penelitian Tabel 3.1 Waktu Penelitian No Keterangan Tanggal 1 Meminta ijin observasi dan penelitian kepada kepala sekolah dan guru kelas 5 untuk melakukan penelitian di SD Negeri Bugel Januari Observasi pelaksanaan pembelajaran IPA di SD Negeri Bugel Januari 2016 Dokumentasi awal untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa kelas 5 matapelajaran IPA di SD 3 Negeri Bugel Januari 2016 Wawancara dengan guru kelas 5 terkait pelaksanaan pembelajaran 4 IPA di SD Negeri Bugel Januari Penyusunan proposal penelitian 3 Februari 2016 Berkonsultasi dengan guru kelas 5 atau selaku guru kolaborator dalam menentukan SK, KD dan indikator yang akan digunakan dalam 6 penelitian 15 Februari Menyusun RPP, instrumen lembar observasi kegiatan guru dan siswa serta soal tes hasil belajar 29 Februari Maret Mengurus surat ijin uji validitas soal dan surat ijin penelitian 16 Maret Melakukan uji validitas soal tes siklus 1 di SD Negeri Pateken 23 Maret Melakukan uji validitas soal tes siklus 2 di SD Negeri Pateken 25 Maret 2016 Melaksanakan tindakan siklus 1 11 pertemuan 1 di SD Negeri Bugel 01 Salatiga 6 April 2016 Melaksanakan tindakan siklus 1 12 pertemuan 2 di SD Negeri Bugel 01 Salatiga 7 April 2016 Melaksanakan tindakan siklus 2 13 pertemuan 1 di SD Negeri Bugel 01 Salatiga 15 April 2016 Melaksanakan tindakan siklus 2 14 pertemuan 2 di SD Negeri Bugel 01 Salatiga 18 April Penyusunan laporan hasil penelitian 19 April 2016 Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Bugel 01 pada tahun ajaran 2015/2016. Keseluruhan jumlah siswa adalah sebanyak 16 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Secara umum tingkat

3 39 kemampuan kognitif siswa kelas 5 ini dapat dikatakan sedang dan seimbang antara siswa laki-laki dan perempuan. Pada saat pembelajaran berlangsung, suasana kelas dapat dikatakan kondusif karena siswa tidak terlalu ramai. Hanya ada dua orang siswa yang kurang baik dalam menerima pembelajaran. Mereka nampak kurang memperhatikan pembelajaran karena mengajak teman bergurau atau bercanda saat dijelaskan guru. 3.2 Variabel yang Diselidiki Variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan diperoleh informasinya untuk selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2014: 38). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diselidiki yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Variabel bebas Variabel bebas sering disebut juga sebagai variabel independen, stimulus, prediktor dan antecedent yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu media realia. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah salah satu tipe model pembelajaran yang terfokus pada keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Siswa aktif dalam melakukan penemuan atau penyelidikan sederhana melalui investigasi kelompok. Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation yang digunakan merupakan modifikasi dari Slavin (2010). Media realia merupakan objek atau benda nyata yang dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam belajar. Media realia yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa jenis batuan (beku, sedimen,

4 40 metamorf), contoh hasil pelapukan (kimia, fisika, biologi), tiruan lapisan tanah dan jenis-jenis tanah (humus, liat, vulkanik, berpasir, berkapur). Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu media realia adalah model pembelajaran yang memiliki tahapan: 1) Mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok, 2) Merencanakan tugas yang akan dipelajari, 3) Melaksanakan investigasi, 4) Menyiapkan laporan akhir, 5) Mempresentasikan laporan akhir dan 6) Evaluasi, yang keterlaksanaanya akan diukur dengan lembar observasi. Media realia digunakan dalam beberapa langkah pembelajaran yaitu langkah 1, 2 dan 3. Dalam tahap 1 pada langkah pertama, guru memberikan penjelasan atau memberikan gambaran singkat tentang topik yang akan dipelajari menggunakan media realia. Pada tahap 2, guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan menyarankan siswa untuk menggunakan media realia sebagai media yang dapat membantu siswa dalam penyelidikan. Pada tahap 3, siswa melakukan investigasi menggunakan media realia yang sesuai dengan subtopik yang telah dipilih. b) Variabel terikat Variabel terikat sering disebut juga sebagai variabel dependen, output, kriteria dan konsekuen yaitu merupakan variabel yang menjadi akibat atau mendapat pengaruh dari variabel bebas (Sugiyono, 2014: 39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 01 pada mata pelajaran IPA. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan digunakan adalah aspek kognitif yang diberikan pada setiap akhir siklus. Hasil belajar adalah penguasaan siswa terhadap materi tertentu. Dalam penelitian ini materi yang akan dipelajari siswa adalah materi tentang proses pembentukan tanah dan bagian serta jenis lapisan tanah. Hasil belajar diukur ketercapaiannya menggunakan soal tes pilihan gsanda yang diberikan setiap akhir siklus.

5 Prosedur Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Suhardjono (2015) menjelaskan PTK atau yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Classroom Action Research sebagai suatu penelitian tindakan yang dilalukan guru untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya. Tindakan yang diberikan harus lebih baik dibandingkan dengan tindakan yang sudah biasa digunakan guru. Penelitian ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart. Model ini terdiri dari empat hal yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe) dan refleksi (reflect) (Wirriatmadja, 2005). Berikut dijelaskan oleh Suhardjono (2015) tentang apa yang harus dilakukan dalam masing-masing kegiatan. a. Tahap perencanaan berupa penyusunan secara rinci tentang apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. b. Tindakan merupakan kegiatan penerapan model atau cara mengajar sesuai apa yang sudah direncanakan. c. Pengamatan adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk mengetahui tindakan yang sudah dilakukan sesuai dengan harapan atau tidak. d. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari tindakan yang sudah dilakukan dan hasilnya digunakan untuk perbaikan siklus berikutnya. Rencana tindakan penelitian ini akan dilaksanakan pada siklus 1 dan siklus 2. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan diberikan tindakan yang sama yaitu dengan model kooperatif time Group Investigation berbantu media realia. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Siklus 1 1. Tahap perencanaan a. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan guru dalam proses pembelajaran yaitu menyusun RPP dengan menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan kemudian diturunkan dalam indikator dan dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran.

6 42 b. Menyusun kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru sesuai dengan model kooperatif tipe Group Investigation berbantu media realia. c. Menyiapkan sumber belajar dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. d. Menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan setiap akhir siklus dan menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation berbantu media realia. 2. Tindakan Tahap tindakan yang merupakan implementasi dari RPP yang telah disusun dengan model kooperatif tipe Group Investigation berbantu media realia yang akan dilaksanakan oleh guru kelas 5 selaku guru kolaborator. 3. Pengamatan Observasi atau pengamatan dilakukan oleh observer pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Pada tahap ini juga dilakuakn penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan soal evaluasi yang diberikan pada akhir siklus. 4. Refleksi Tahap refleksi dilakukan pada akhir siklus. Refleksi didasarkan pada hasil pengamatan sehingga dapat dianalisis hambatan dan kekurangan pada siklus I sebagai perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Nilai yang diperoleh siswa pada evaluasi dibandingkan dengan nilai sebelum diberi tindakan. Jika tindakan belum dapat meningkatkan hasil belajar maka dapat dilakukan tindak lanjut dengan memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya. Rancangan untuk siklus 2 dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Berdasarkan hasil refleksi dapat dikaji permasalah yang muncul pada siklus 1 untuk selanjutnya dicari alternatif pemecaham masalah agar dapat menyempurnakan pelaksanaan siklus 2. Kekurangan dan kelemahan akan diperbaiki sedangkan kelebihan akan ditingkatkan.

7 Data dan Cara Pengumpulannya Metode pengumpulan data adalah hal yang penting dalam penelitian karena berkaitan dengan cara yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya (Sudaryono dkk., 2013:29). Metode yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian adalah observasi dan tes yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Observasi Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat atau instrumen observasi (Sanjaya, 2013: 270). Observasi digunakan sebagai suatu cara untuk mengamati situasi yang berlangsung pada saat pelaksanaan tindakan penelitian. Dalam penelitian ini akan menggunakan observasi secara langsung untuk mengamati aktivitas guru dan siswa sesuai dengan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu media realia. Observasi ini digunakan untuk memeriksa keterlaksanaan pembelajaran yang diamati dari kegiatan guru dan siswa. b) Tes Tes dapat didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban dan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan sesorang atau mengungkap aspek tertentu dalam diri seseorang (Rasyid dan Mansur, 2011: 10). Tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa setelah mempelajari topik tertentu. Dalam penelitian ini tes akan diberikan setiap akhir siklus. Sedangkan untuk alat atau instrumen pengumpulan data yaitu lembar observasi yang berupa check list dan soal tes yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Lembar observasi Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah check list. Check list atau daftar cek adalah pedoman di dalam observasi yang berisi aspek-aspek yang dapt diamati, observer atau pengamat memberi tanda centang atau cek untuk menentukan ada atau tidaknya sesuatu berdasarkan

8 44 pengamatannya (Sanjaya, 2013: 274). Berikut kisi-kisi check list disajikan dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Aspek Indikator Item Jumlah Soal Pelaksanaan pembelajaran dengan Group Investigation berbantu media realia I. Pra pembelajaran 1, 2 2 II. Kegiatan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 7 pendahuluan III. Kegiatan inti A. Langkah-langkah Group Investigation 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, Tahap 1 (Mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok) Tahap 2 (Merencanakan tugas yang akan dipelajari) Tahap 3 (Melaksanakan investigasi) Tahap 4 (Menyiapkan laporan akhir) Tahap 5 (Mempresentasikan laporan akhir) 10, 11, 12, 13, 14, , 19 Tahap 6 (Evaluasi) 20, 21 IV. Kegiatan Penutup 1, 2, 3, 4 4 Jumlah 25 Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Aspek Indikator Item Jumlah Soal Pelaksanaan pembelajaran dengan Group Investigation berbantu media realia I. Pra pembelajaran 1, 2 2 II. Kegiatan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 7 pendahuluan III. Kegiatan inti A. Langkah-langkah group investigation 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, Tahap 1 (Mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok) Tahap 2 (Merencanakan tugas yang akan dipelajari) 10, 11, 12, 13, 14, 15 Tahap 3 (Melaksanakan 16 investigasi) Tahap 4 (Menyiapkan 17 laporan akhir) Tahap 5 18, 19

9 45 (Mempresentasikan laporan akhir) Tahap 6 (Evaluasi) 20, 21 IV. Kegiatan Penutup 1, 2, 3, 4 4 Jumlah 25 b. Soal tes Soal tes adalah berupa tes objektif yang berbentuk pilihan ganda. Soal tes dibuat berdasarkan indikator yang sudah diturunkan dari kompetensi dasar yang diajarkan setiap siklus. Kisi-kisi soal tes disajikan dalam Tabel 3.3. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Siklus Mendiskripsikan Menjelaskan 1,2,3,4, proses jenis-jenis batuan 5,6,7 pembentukan tanah berdasarkan cara karena pelapukan. terbentuknya Mengidentifikasi 8,9,10 jenis-jenis batuan 11,12, beku, batuan 13,14, endapan, dan 15 Siklus Mengidentifikasi jenis-jenis tanah. batuan malihan Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan Mengidentifikasi jenis-jenis pelapukan Menyebutkan bagian-bagian lapisan tanah Mengidentifikasi bagian-bagian lapisan tanah Menyebutkan jenis-jenis tanah. 16,17, 18,19 20,21, 22,23, 24,25, 26,27, 28,29, 30 1,2,3 4,5,6,7, 8,9,10, 11 12, 13,14

10 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah. 15,16, 17,18, 19,20, 21,22, 23,24, 25,26, 27,28, 29,30 Instrumen penelitian harus memiliki kualitas yang baik sehingga benarbenar dapat mengukur ketercapaian tujuan penelitian. Kusnandar (2011: 124) memaparkan bahwa untuk memperoleh data baik maka instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data haruslah valid dan reliabel. Dalam penelitian ini terdapat beberapa langkah-langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk memantapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah-langkahnya mencakup: (1) Validasi instrumen oleh dosen pembimbing dan guru kolaborator, (2) Uji validitas butir soal, (3) Uji reliabilitas butir soal, dan (4) Uji tingkat kesukaran butir soal. (1) Validasi instrumen oleh dosen pembimbing dan guru kolaborator Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes hasil belajar dan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dilakukan validasi terlebih dahulu. Validasi dilakukan oleh dosen pembimbing yaitu Romirio Torang Purba, S.Pd, M.Pd. dan guru kolaborator yaitu Puji Nuryati, S.Pd. Validasi instrumen dilakukan dengan menggunakan lembar validasi untuk masing-masing instrumen. Lembar validasi dibuat oleh peneliti dan di modifikasi dari sumber internet dengan alamat dan (2) Uji validitas butir soal Rasyid dan Mansur (2011: 132) mendefinisikan validitas sebagai ukuran seberapa cermat atau tepat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu mengukur apa yang hendak diukur. Suatu butir instrumen dapat

11 47 dikatakan valid apabila memilki sumbangan yang besar terhadap skor total atau memiliki kesejajaran (korelasi) dengan skor total (Widoyoko, 2014). Uji validitas dilakukan dengan metode pearson correlation (product moment pearson) dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows versi 16. Metode ini digunakan untuk mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total (Priyatno: 2010: 17). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf siginifikansi sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Uji validitas dilakukan di SDN Pateken dengan jumlah responden 16 siswa. Jika jumlah responden (N)=16, maka batas validitas butir soal adalah 0,497 (Sugiyono, 2012: 333). dan 3.6. Hasill uji validitas instrumen siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 Analisis Data No Item Soal Evaluasi Siklus 1 InstrumenValid Analisis I 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Analisis II 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28. InstrumenTidak Valid 10, 12, 17, 21, 29, 30. Berdasarkan data pada Tabel 3.4 hasil uji validitas soal siklus 1, dapat diuraikan bahwa hasil uji validitas soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 30 terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu item soal nomor 10, 12, 17, 21, 29 dan 30. Sedangkan 24 soal yang lain terbukti valid sehingga dapat digunakan sebagai soal evaluasi siklus 1. Output data dan data mentah dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 8. Analisis Data Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2 No Item Soal Evaluasi Siklus 2 Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid Analisis I 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Analisis II 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28. 2,14,27,29,

12 48 Berdasarkan data pada Tabel 3.6 hasil uji validitas soal siklus 2, dapat diuraikan bahwa hasil uji validitas soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 30 terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu item soal nomor 2,14,27,29 dan 30. Sedangkan 25 soal yang lain terbukti valid sehingga dapat digunakan sebagai soal evaluasi siklus 2. Output data dan data mentah dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 8. (3) Uji reliabilitas butir soal Uji reliabilitas digunakan untuk menguji ketetapan atau keajegan suatu instrumen. Rasyid dan Mansur (2011: 148) mendefinisikan reliabilitas sebagai sejauhmana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif sama bila kemudian dilakukan pengukuran kembali terhadap objek yang sama namun dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas yang akan diujikan adalah reliabilitas internal, yaitu kriteria maupun perhitungannya didasarkan pada data instrumen itu sendiri (Widoyoko, 2014). Uji reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows dengan menggunakan tekhnik alpha cronbach s. Wardani dkk. (2012: 346) memberikan pedoman dalam menentukan koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa yang disajikan dalam Tabel 3.7. Tabel 3.7 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi 1 0,80-1,00 Sangat reliable 2 < 0,80-0,60 Reliabel 3 < 0,60-0,40 Cukup reliable 4 < 0,40-0,20 Agak reliabel 5 < 0,20 Kurang reliabel Sumber: Wardani dkk. (2012: 346) Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen siklus 1 dan 2 dapat dilihat dalam Tabel 3.8 dan 3.9. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 1 Cronbach's Alpha N of Items

13 49 Berdasarkan data Tabel 3.7 hasil uji reliabilitas instrumen siklus 1, dapat diuraikan bahawa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebanyak 24 soal memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar.961. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen diinterpretasikan sangat reliabel, sehingga 24 soal yang valid dan reliabel dapat digunakan sebagai soal evaluasi siklus 1. Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 2 Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan data Tabel 3.8 hasil uji reliabilitas instrumen siklus 2, dapat diuraikan bahawa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebanyak 25 soal memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar.969. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen diinterpretasikan sangat reliabel, sehingga 25 soal yang valid dan reliabel dapat digunakan sebagai soal evaluasi siklus 2. (4) Uji tingkat kesukaran butir soal Uji tingkat kesukaran soal adalah untuk mengetahui seberapa besar derajat kesukaran suatu soal, jika tingkat kesukaran soal seimbang maka dapat dikatakan soal tersebut baik (Arifin, 2014: 266). Arikunto (2012) juga menambahan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu susah dan tidak terlalu sukar. Pedoman dalam menentukan indeks kesukaran atau tingkat kesulitan suatu soal dijelaskan oleh Arikunto dengan rumus sebagai berikut: P = B JS (Arikunto, 2014: 223) Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Sedangkan untuk menentukan hubungan antara tingkat kesulitan dengan kriteria atau kualitas butir soal dijelaskan oleh Widoyoko (2014: 133) dalam Tabel 3.10.

14 50 Tabel 3.10 Hubungan antara Tingkat Kesulitan dengan Kualitas Butir Soal Tingkat Kesulitan Kualitas Butir Soal 0,91-1,00 Sangat mudah, butir soal tidak baik, tidak digunakan 0,71-0,90 Mudah, butir soal kurang baik, direvisi 0,31-0,70 Sedang, butir soal cukup baik, digunakan 0,21-0,30 Sulit, butir soal kurang baik, direvisi 0,00-0,20 Sangat sulit, butir soal tidak baik, digunakan Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen soal siklus 1 dapat dilihat dalam Tabel Tabel 3.11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 No Indeks Kriteria Soal kesukaran Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Dari data Tabel 3.11 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus 1, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 24 terdapat 2 soal dengan kategori mudah, 22 soal dengan kategori sedang dan 0 (tidak ada) soal dengan kategori sukar. Selanjutnya untuk hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen soal siklus 2 dapat dilihat dalam Tabel 3.12.

15 51 Tabel 3.12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2 No Indeks Kriteria Soal Kesukaran Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Dari data Tabel 3.12 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus 2, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 25 terdapat 1 soal dengan kategori mudah, 24 soal dengan kategori sedang dan 0 (tidak ada) soal dengan kategori sukar. Widoyoko (2014, 133) menjelaskan bahwa tingkat kesulitan atau kesukaran untuk tes hasil belajar yang dianggap baik adalah berkisar sekitar 0,50. Artinya jika makin dekat tingkat kesulitan butir soal ke 0,50, makin baik baik butir soal tersebut. Sebaliknya, jika semakin jauh tingkat kesulitan dari 0,50 maka

16 52 makin kurang informasi tentang butir soal yang diterima oleh kelompok peserta tes. Dalam penelitian ini, soal tes yang akan digunakan adalah yang memiliki tingkat kesulitan berkisar sekitar 0,50. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran, soal yang dapat digunakan untuk siklus 1 adalah soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28. Sedangkan untuk soal siklus 2 yang dapat digunakan adalah soal nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, Indikator Kinerja Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil bila ketuntasan belajar klasikal mencapaui 80% yaitu 14 siswa dari 16 siswa berhasil memperoleh nilai 75 yang merupakan KKM yang sudah ditetapkan SD Negeri Bugel 01 untuk kelas V pada mata pelajaran IPA atau rata-rata hasil belajar siswa meningkat minimal 5 dari KKM yaitu Interpretasi Data Penelitian Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Creswell (2012: 577) bahwa dalam penelitian tindakan metode pengumpulan data sama dengan metode campuran yaitu menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Selain itu Ary (2010: 525) juga memaparkan bahwa dalam penelitian tindakan pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitataif, meskipun biasanya yang sering digunakan adalah kualitatif. Sependapat dengan Creswell dan Ary, Kusnandar (2011: 123) juga berpendapat bahwa umumnya dalam PTK terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kualitatif menggunakan analisis diskriptif kualitatif. Kusnandar (2011) menyatakan bahwa pengolahan data PTK diinterpretasikan dalam bentuk narasi (deskriptif) kualitatif. Sedangkan analisis data kuantitatif yaitu untuk membandingkan hasil belajar siswa prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.

17 Data Kuantitatif Data kuantitaif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil prasiklus seperti yang sudah diuraikan pada latar belakang masalah, hasil belajar siklus 1 dan siklus 2. Untuk hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 perlu dilakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan siswa untuk diberikan skor dan selanjutnya dinilai. Cara untuk memberikan skor terhadap hasil belajar siswa berbeda-beda sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Dalam penenlitian ini soal yang digunakan adalah tes bentuk pilihan ganda. a. Penskoran soal pilihan ganda Arikunto (2012) menjelaskan bahwa ada dua cara atau rumus untuk menentukan skor dalam tes bentuk pilihan ganda yaitu dengan denda dan tanpa denda. Dalam penelitian ini akan digunakan cara atau rumus tanpa denda yaitu: S=R (Arikunto, 2012: 186) Keterangan: S = skor yang diperoleh (Raw Score) R = jawaban betul Setelah dilakukan penskoran selanjutnya diubah menjadi nilai. Arikunto (2012: 271) memaparkan bahwa nilai merupakan angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau acuan standar. Cara untuk memberikan nilai adalah dengan mengubah skor mentah yang diperoleh menjadi skor berstandar 100 sebagai berikut: (Arikunto, 2012: 186) Keterangan: 100% dikatakan sebagai tujuan instruksional khusus, yaitu jika hasil yang diperoleh 60 dapat dikatakan bahwa tujuan instruksional khusus yang dikuasai 60% dan nilai yang diperoleh adalah 60. c. Menghitung rata-rata hasil belajar Untuk menghitung rata-rata hasil belajar dapat diperolh menggunakan rumus:

18 54 (Arikunto, 2012: 298) Keterangan: jumlah semua skor dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor d. Menentukan kriteria ketuntasan belajar individu Ketuntasan belajar siswa ditentukan dengan membandingkannya dengan KKM yang sudah ditetapkan SD Negeri Bugel 01 untuk kelas 5 yaitu 75. Berikut kriteria ketuntasan belajar dijelaskan dalam Tabel Tabel 3.12 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Kategori 75 Tuntas < 75 Tidak Tuntas e. Menentukan kriteria ketuntasan belajar klasikal Kriteria ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunakan cara sebagai berikut: Data Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil refleksi yang diperoleh pada akhir siklus dan hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation berbantu media realia yang dicatat dalam lembar observasi. Lembar observasi guru dan siswa masing-masing terdiri dari 25 pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Lembar observasi yang digunakan adalah dalam bentuk check list. Observer memberikan tanda centang pada kolom ya atau tidak untuk mengamati komponen atau indikator yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2013/2014 di kelas V SDN Tingkir Tengah 01 Salatiga. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Lewin (dalam Tahir 2012:77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Mojoagung 02 Trangkil Pati dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Januari-April 2014 di kelas V SDN Kesongo 04

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas, dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoroto yang terletak di Dusun Klesem, Desa Wonoroto, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngombak Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Desa lamuk Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo kelas 5 SD Negeri 2 Lamuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Tengaran 02 Kabupaten Semarang yang beralamatkan ditengaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Ledok 07

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kopeng 02 yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kellas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga. Pelaksanaan penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci