ark=amino=dondohutomo=pemarangk= martisiéasi=saudara=dalam=éenelitian=ini=adalah=bersifat=

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ark=amino=dondohutomo=pemarangk= martisiéasi=saudara=dalam=éenelitian=ini=adalah=bersifat="

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 INTRUMEN PENELITIAN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RISET PARTISIPAN PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi Dengan Resiko Bunuh Diri Pada Klien Resiko Bunuh Diri di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang Peneliti : Bernanda Andrilyus Pelafu NIM : payaadalahmahasiswacakultasflmuhesehatanimrogram ptudipnflmuheéerawatanrniversitashristenpatyatacanayang melakukanéenelitiandengantujuanuntukmengetahuieubungan AntaraaukunganheluargaaalammemenuhanhebutuhanAfeksi aenganoesiko_unuhairimadahlienoesiko_unuhairidiopgak arkaminodondohutomopemarangk martisiéasisaudaradalaméenelitianiniadalahbersifat sukareladantidakadaéaksaandariéihakmanaéunkaéabila saudarabersediamenjadirisetéartisiéandalaméenelitianinimaka saudaraakandiberiformuliréersetujuanmenjadirisetéartisiéan untukditandatanganisebagailembaréersetujuank menelitiakanmenjagakerahasiaanidentitasdandatayang risetéartisiéanberikankfnformasiyangrisetéartisiéanberikan berikanakansayasiméanseamanmungkindanaéabiladalam éemberianinformasiadayangkurangmengertimakariset éartisiéanberikandaéatmenanyakannyakeéadaéenelitik qerima kasih ataséartisiéasisaudaralsaudaridalam éenelitianinik pemarangiaesemberomnn meneliti E_ernandaAndrilyusmelafuF oisetéartisiéan EF NNR

2 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi Dengan Resiko Bunuh Diri Pada Klien Resiko Bunuh Diri di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang Inisial Partisipan : Hari/tanggal : I. Data demografi metunjukmengisianw _aéaklfbulsaudaralidiharaékanw NK jenjawabsetiaééernyataanyangtersediadengan memberikantandacheckliste FéadateméatyangtersediaK OK pemuaéernyataandijawabk PK petiaééernyataaninidiisidengansatujawabank QK _iladatayangkurangdimengertidaéatditanyakanéada éenelitik NK rmur W qahun OK geniskelaminw EFiakiJlakiEFmereméuan PK ptatusw EFjenikah EF_elummenikah EFgandaLauda QK qingkatmendidikanw EFqidakpekolah EFpa EFpjm E Fpjr EFparjana EFmascasarjana RK mekerjaanw EFmetani EFtiraswasta EFmegawaikegeri EFmegawaipwasta EFiainJlainIsebutkanKK NNS

3 II. Dukungan Keluarga metunjukéengisianw NK _acalahéernyataaninidenganbaikikemudianberilahtanda checkliste Féadajawabanyangsesuaidengankondisi yang_aéaklfbulsaudaralialamik OKgawablahéertanyaanJéertanyaandibawahinidengan sejujurnyadanéenelitimenjaminkerahasiaanatasjawaban yang_aéaklfbulsaudaraliberikank PK qiaééernyatandiisidengansatujawaban kl N O P Q R S T U V NM NN NO NP NQ NR NS mernyataan heluargamengajaksayauntuk rekreasisaatsayadirumah heluargamengatakansayang keéadasaya heluargatidakmenjenguksayadi rumahsakit heluargamenemanisayadisaat sayamembutuhkan heluargatidakmembedajbedakan sayadengananggotakeluarga lainnyak heluargasayamemberikansaya kebahagian payamerasadirumahtidakada yangmeméerhatikansaya payamerasabersalahketika melanggaraturandirumah heluargamembantumenyelesaikan masalahyangsayahadaéi heluargamemberikansuasana nyamandirumah heluargatidakmemberikan informasitentangéengobatan heluargamemberikansaran terhadaémasalahyangsaya hadaéi heluargamemberikanéujian keéadasayabiladaéatmelakukan kegiatansecarateéatk heluargamemberikankebutuhan yangsayainginkan heluargamemberikansayahadiah ketikasayadaéatérestasi heluargatidakmenerimakeadaan sayasebagaiklienganguanjiwa pangat pering garang qidak sering éernah NNT

4 NNU III. Resiko Bunuh Diri Petunjuk Pengisian: NK gawabéertanyaanf OK iengkaéisesiffdenganmencentange Fsalahsatudari ketigadeskriétorléenjelasuntukmasingjmasingfaktorkunci yangéalingteéatmenggambarkanéasienk PK iengkaéisesifffdenganmemilihsalahsatujawabanyang teéat QK qambahkanéoinuntukmasingjmasingitemyangdilingkari éadasesififfidanfffuntukmendaéatkantotalnilaik pesif AéakahéengakuansekarangdiéerceéatolehéercobaanJéercobaanbunuh diri?vaeofqidakenf pesiff caktorjfaktor hunci oesikoqinggi oesikopedang qidakada qindakan mencegahan merjanjian keamanan qidakadakemauan untukmelakukan éerjanjian AqAr qidakmaméuuntuk melakukan éerjanjiankarena tidakdaéat menerimakenyataan hiduéehalusinasii delusiidemensiai deliriumidisasosiasif O jelakukan éerjanjiantaéi berhatijhati N merjanjianj éerjanjianyang daéatdiéercaya untuk kenyamanan M oencana_unuh airi pudahberencana denganaksesyang aktualdanéotensial sertadengan metodeyang direncanakan O jemilikirencana tanéaakses terhadaémetode yang direncanakan N qanéarencana M merencanaan kematian oencanakematian yangtinggiesenjatai gantungdirii meloméatikarbon monoksidaf oencana kematiansedang EobattidurIover dosiskarena aséiriniobatbiusf oencana kematianrendah EgoresanI éembenturan keéalaimenutué wajahdengan

5 NN9 O N bantalimenahan naéasfk M oesikoéelarian oesikoéelarian tinggi O oesikoéelarian sedang N qidakadaresiko éelarian M fdemembunuh diri mikiranjéikiran membunuhdiriyang tetaé O mikiranjéikiran membunuhdiri yangsebentar N qidakadaéikiranj éikiran membunuhdiri M pejarah mercobaan mercobaan éercobaanmasalalu mengenaibunuhdiri yangtinggi O mercobaan éercobaanmasa lalumengenai bunuhdiriyang rendah N qidakada éercobaanj éercobaan sebelumnya M dejalajgejala Elingkariyang biasaterjadif jerasaéutusasa jerasatidak éunyaharaéan Anhedonia Ekehilangan kemaméuan untuk merasakan emosiltidak daéatmerasa sedihatau bahagiaf jerasa bersalahlmalu judah marahlbermusu han fméulsivitasetidak adakontroldirif jerasatidakbisa menyelesaikan masalah RJSgejalamuncul O PJQgejalamuncul N MJOgejalamuncul M dangguanéikiran secaraumum EberfantasiIingin bunuhdirii dihantuimiméi burukf pecaratetaé O hadangjkadang N garang M pesifff fkmenilaiansubjektiféerawatmengenaikeadaanéasienw gawabanjjawabanéasientidakdaéatdiéercayaq gawabanjjawabanéasienmeragukanp

6 pesifs gawabanjjawabanéasienyangdaéatdiéercayam oesikoqinggi oesikosedang oesikorendah NMHmoint QJVmoint MJPmoin Definisi dan contoh-contoh syarat-syarat dalam penilaian bunuh diri I. Sesi 1: Apakah pengakuan dipercepat oleh suatu percobaan bunuh diri? Pilih ya jika: NK masienmengatakanbahwabunuhdiriadalahmaksuddari tindakanjtindakannyak OKmasien tersebut tidak mau atau menolak untuk mendiskusikanalasanéengakuannyak Pilih Tidak Jika: NK masienmenyatakanbahwabunuhdiriadalahbukanmaksud daritindakanjtindakannyak II. Sesi II: Faktor-faktor Kunci Perjanjian bagi keamanan NK jencobamembuatéasiensetujulberjanjiuntukamank OK dunakanéernyataanjéernyataanseéerti±payaharusyakin bahwakamumerasaamanberadadisinik_isakahkamu berjanjitidakakanmelukaidirimu? danlatau±gikaengkau mulaiberéikiruntukmelukaidirimuibisakahlangsung katakanéadakami? merilakuyangberesikotinggiw akqidakmaumengatakanaman bkjenolakuntuksetujulberjanjimenjadiaman ckjenunjukkankemarahanmengenaiéercobaanbunuh diriyangdigagalkanxéernyataanjéernyataanseéerti seéerti±payainginmati dkqidakmaméuerjanjikarenaéroseséemikirantidak konsistendengankenyataanehalusinasiidelusinasii mengigaudandemensiaf merilakuberesikosedang akjaulmaméumengatakanamantaéiragujraguuntuk menyetujuixmernyataanseéerti±payaakansetuju sekarangsayatidakakanmenyakitidirisayaitaéisaya bisaberubahéikiran bkjaulmaméumengatakanamantetaéisetujudalam waktuyangsingkatk merilakuberesikorendah akpangguéuntukmenyetujuilberjanjiuntukmenjadiaman bkjengekséresikan éenyesalan mengenai éercobaan bunuhdiri Rencana Bunuh Diri NKjenentukanaéakahéasienberencanauntukmelakukan bunuhdiri NOM

7 OKjengutarakanéertanyaanseéerti±Aéakahengkausedang beréikirmengenaimembunuhlmelukaidirimu? atau± Aéakahengkaumerasakanbunuhdirisekarang? dan± pudahkahandaberéikirtentangbagaimanaandaakan membunuhlmelukaidirianda? merilaku_eresikoqinggi ak jaméumenggambarkanéemikiranjéemikiranirencanai danmetodebunuhdiriyangdaéatdiéerolehx mernyataanjéernyataanseéerti±payaakanmengambil senjataayahsayadarilemarinyadanmenembakkeéala sayaketikatidakadaorangdirumahk merilaku_eresikopedang ak _eréikirtentangatausudahberencanauntukmelakukan bunuhdiriitetaéibelummeméerolehcarayangteéati ataurencanatidaktercaéaixmernyataanjéernyataan seéerti±payasudahberéikiruntukmembunuhdirisaya tetaéisayatidakmeméunyaisenjatai atau±payasudah beréikiruntukmengkonsumsisejumlahbesarobattaéi sayatidaktahuobatyangmanayangteéat merilakujéerilaku_eresikooendah ak qidakberencanauntukmembunuhdiri Perencanaan Kematian NKqentukanbagaimanaseriusnyalukayangadajikarencana éasienbenarjbenardilakukank OKdunakan éernyataanjéernyataan éasien untuk memilih resikotinggiisedangataurendahk Resiko Pelarian NK qentukanaéakahéasienmaumenerimaéerawatanrumah sakitkdunakanéernyataanseéerti ±Aéakahengkaumau tinggaldirumahsakitiniuntukéerawatan? merilaku_eresikoqinggiw ak jengemukakankeinginanmeninggalkanoumahsakit bk jencobauntukéergi merilaku_eresikopedang ak qidakyakintinggaldirumahsakit bk petujuuntuktinggalhanyadalamwaktuyangsingkat dantidakrealistis merilaku_eresikooendah ak petujuuntuktinggalhinggadisuruhéergi Ide Membunuh Diri NK jenentukanseberaéaseringéasienmemikirkantindakanj tindakanmembunuhdirik OKdunakanéertanyaan yang sama seéertiyang digambarkandenganrencanabunuhdiridantanyakan ±pudakahkamuberéikirtentangmembunuhlmelukaidiri NON

8 sendiri? ±seberaéasering? atau±peberaéaseringkah kamuberéikirmengenaimembunuhataumelukaidirimu? Sejarah Percobaan NKjenentukan jika éasien tersebut sudah mencoba membunuhdiridiwaktuyanglaméaudankeseriusandalam mencobadenganmenggunakancontohéadaplanlethality ErencanamembunuhdiriFK OK dunakanéertanyaanseéerti±pudahkahkamumencoba melukaidirimusebelumnya? ±_eraéakali? _agaimana kamumencobauntukmelukaidirimudiwaktuyanglalu? Gejala-gejala NK jenentukangejalajgejalayangditunjukkanolehéasiendari éenilaianjawabanterhadaééertanyaanjéertanyaanseéertii ±AéakahéemikiranLéerasaan yangadaéada kamu sekarang? ±AéakahéemikiranLéerasaanyangadaéada kamusekarang? OK jerasamutusasajmernyataanjéernyataankeéutusasaan yangmerefleksikanéerasaanéasienbahwatidakadasatu éunyangéentinguntukhiduéiyangmenunjukkan keéercayaanbahwahiduényasudahberakhirataubahkan tidakakanéernahmencaéaiyanglebihbaikk PKqidakéunyaharaéan JmernyataanJéernyataan yang merefleksikanéerasaanéasienbahwatidakadayangakan membantunyaitidakadayangakanmengubahéerasaan dankeadaannyaiataubahkandiatidakmemiliki kemaméuanuntukmengubahéerasaandankeadaanyak QKAnhedonia hetidakmaméuan untuk meméeroleh kesenangandaritindakanjtindakanyangsecaranormal menyenangkanicontohnyai±jasalalukuyangéaling favoritlkusukaiadalahmembacaitaéisayatidakmenikmati readinglagisekarangk ±qidakadayangmenyenangkanlagi sekarangk RKfméulsivitas hetidakmaméuan untuk mengontrol keinginanjkeinginanuntukbertindaktanéamemikirkan akibatjakibatnyak SK jerasabersalahimaluimarahidangusar gikaéasien melaéorkanataumengemukakangejalajgejalaseéertiini tidakusahdicatatdalamcatatanéenilaiank Pikiran-pikiran yang tidak waras 1. jenentukanseberaéaseringéasientersebutmemikirkan tentangkematianbersamaseseorangyangsangatdicintai namuntelahmeninggalkdunakanéertanyaanseéertii ±Aéakahkamuberéikirtentangkematian? ±aéakahkamu inginmatibersamaorangyangkamucintaidansudah meninggal? ±Aéakahkaumenginginkanuntukmati? ±peberaéasering? NOO

9 III. Sesi III: Penilaian Subjektif Perawat Mengenai Kepercayaan terhadap Pasien NK milihjawabanyangteéatmenggambarkanéenilaianklinis kamumengenaiéasienk OKmetunjukJéetunjuk nonverbal yang mungkin mengindikasikasikankurangnyarasaéercayatermasuk menolak untuk mendiskusikan masalahjmasalahnyai menghindari kontak matai sarkasmelsindiran tajami tindakanjtindakanyangtidakkonsistendenganaéayang dikatakank NOP

10 iajmfoako proatfgfkrgfsaifaftapaakobabfiftappbota mbkbiftfakaaofcahritapfijrhbpbeatak NK saifafqapaakoba_fifqap NO4

11 OK mbkbifqfak NOR

12 iajmfoakp proatfgfkrgfsaifaftapaakobabfiftapaaofmrofkdrk plbolgljadbiakdpbotaproatfgfkmbkbiftfakaaof orjaepahftgftaarkajfkldlkalertljlpbjaoakd NK rgfsaifaftapaakobabfiftap NOS

13 OK mbkbifqfak NOT

14 LAMPIRAN 4 DATA MENTAH HASIL KUESIONER VALIDITAS DAN REABILITAS DUKUNGAN KELUARGA No Riset Partisipan Skor Pertanyaan Ke Total Skor NOU

15 LAMPIRAN 5 DATA MENTAH HASIL PENELITIAN KUESIONER DUKUNGAN KELUARGA DAN RESIKO BUNUH DIRI NO. Dukungan Keluarga NO9

16 NO. Resiko Bunuh Diri NPM

17 LAMPIRAN 6 DATA HASIL PENELITIAN KUESIONER DUKUNGAN KELUARGA Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi crequency mercent salidmercent NPN Cumulative mercent salid hurang R NSKT NSKT NSKT Cukué OO TPKP TPKP VMKM _aik P NMKM NMKM NMMKM qotal PM NMMKM NMMKM Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi : Cinta crequency mercent salidmercent Cumulative mercent salid hurang U OSKT OSKT OSKT Cukué NV SPKP SPKP VMKM _aik P NMKM NMKM NMMKM qotal PM NMMKM NMMKM Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi : Hasrat crequency mercent salidmercent Cumulative mercent salid hurang T OPKP OPKP OPKP Cukué OM SSKT SSKT VMKM _aik P NMKM NMKM NMMKM qotal PM NMMKM NMMKM Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi : Kehangatan interpersonal crequency mercent salidmercent Cumulative mercent salid hurang S OMKM OMKM OMKM Cukué OM SSKT SSKT USKT _aik Q NPKP NPKP NMMKM qotal PM NMMKM NMMKM Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi : Kegembiraan crequency mercent salidmercent Cumulative mercent salid hurang NO QMKM QMKM QMKM Cukué NP QPKP QPKP UPKP _aik R NSKT NSKT NMMKM qotal PM NMMKM NMMKM

18 LAMPIRAN 7 DATA HASIL PENELITIAN KUESIONER RESIKO BUNUH DIRI Resiko Bunuh Diri crequency mercent salidmercent Cumulative mercent salid oesikoqinggi NM PPKP PPKP PPKP oesikopedang NT RSKT RSKT VMKM oesikooendah P NMKM NMKM NMMKM qotal PM NMMKM NMMKM NPO

19 LAMPIRAN 8 UJI KORELASI SPEARMAN péearmandsrho aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi oesikobunuh diri CorrelationCoefficient NKMMM JKSPM GG pigkeojtailedf K KMMM k PM PM oesikobunuhdiri CorrelationCoefficient JKSPM GG NKMMM GGKCorrelationissignificantattheMKMNlevelEOJtailedFK péearmandsrho aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméonencinta pigkeojtailedf KMMM K k PM PM aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméonencinta oesikobunuh diri CorrelationCoefficient NKMMM JKRTU GG pigkeojtailedf K KMMN k PM PM oesikobunuhdiri CorrelationCoefficient JKRTU GG NKMMM GGKCorrelationissignificantattheMKMNlevelEOJtailedFK pigkeojtailedf KMMN K k PM PM NPP

20 péearmandsrho aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméoneneasrat aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméoneneasrat oesikobunuh diri CorrelationCoefficient NKMMM JKOUQ pigkeojtailedf K KNOU k PM PM oesikobunuhdiri CorrelationCoefficient JKOUQ NKMMM pigkeojtailedf KNOU K k PM PM péearmandsrho aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméonenhehangatan fnteréersonal aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméonenhehangatan fnteréersonal oesikobunuh diri CorrelationCoefficient NKMMM JKQQM G pigkeojtailedf K KMNR k PM PM oesikobunuhdiri CorrelationCoefficient JKQQM G NKMMM GKCorrelationissignificantattheMKMRlevelEOJtailedFK pigkeojtailedf KMNR K k PM PM NP4

21 péearmandsrho aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméonenhegembiraan aukungankeluargadalam éemenuhankebutuhanafeksi koméonenhegembiraan oesikobunuh diri CorrelationCoefficient NKMMM JKSRT GG pigkeojtailedf K KMMM k PM PM oesikobunuhdiri CorrelationCoefficient JKSRT GG NKMMM GGKCorrelationissignificantattheMKMNlevelEOJtailedFK pigkeojtailedf KMMM K k PM PM NPR

mereméuan= jenikah= parjana= tiraswasta= megawai=pwasta=

mereméuan= jenikah= parjana= tiraswasta= megawai=pwasta= BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Partisipan Penelitian martisiéanéenelitiandalaméenelitianiniadalahsemua kliengangguanjiwadengandiagnosaresikobunuhdiridiopga arkaminodondohutomopemarangkgumlahseluruhriset

Lebih terperinci

memberikan=éengakuan=éada=meneliti=atau=sumber=aslinyak=

memberikan=éengakuan=éada=meneliti=atau=sumber=aslinyak= erbrkdakarhrkdakhbiraodaaaiaj mbjbkreakhbbrtreakafbhpiabkdak obpihlbrkreaioimaaahiibkobpihl BrkreaIoIaIopgaarKAjIkl dlkaelrtljlpbjaoakd aiajukanrntukjemenuhipebagianmersyaratandalam jemperolehdelarparjanaheperawatan

Lebih terperinci

kebebasan=edalam=sidebecki=ommufk=

kebebasan=edalam=sidebecki=ommufk= BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gangguan Jiwa OKNKN=aefinisi= dangguan=jiwa=meruéakan=suatu=éenyakit=yang= disebabkan=karena=adanya=kekacauan=éikirani=éerseési= dan=tingkah=lakui=individu=tidak=maméu=menyesuaikan=diri=

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

ANALISIS HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ANALISIS HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seseorang siswa dalam proses komunikasi dan interaksi. Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

sariabel=deéenden=sering=disebut=sebagai=variabel= disebut= sebagai=variabel=bebask=sariabel= indeéenden= éerubahan=atau=timbulnya=variabel=deéendenk=

sariabel=deéenden=sering=disebut=sebagai=variabel= disebut= sebagai=variabel=bebask=sariabel= indeéenden= éerubahan=atau=timbulnya=variabel=deéendenk= BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian aesainéenelitianiniadalahéenelitiankuantitatifyang meruéakanéenelitiannonexperimentaldenganmenggunakan desainstudideskriétifkorelasiyaitujeniséenelitianyang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh : AGUNG NUGROHO 462008041 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian besar masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga sebagai Cargiver dalam Merawat Pasien Stroke di Rumah Peneliti : Nanda Masraini Daulay

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu tipe penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional.kerangka penelitian ini menggambarkan hubungan. dukungan keluarga dengan kekambuhan klien skizofrenia dimana

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional.kerangka penelitian ini menggambarkan hubungan. dukungan keluarga dengan kekambuhan klien skizofrenia dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif korelasional.kerangka penelitian ini menggambarkan hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hingga saat ini penanganan penderita penyakit Skizofrenia belum memuaskan terutama di negara berkembang, ini disebabkan karena ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desaian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Menurut Sastroasmoro (2002), penelitian deskriptif adalah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN:

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN: Lampiran 2 PENJELASAN TENTANG PENELITIAN: Saya yang bertanggung jawab di bawah ini: Nama : Elia Sertius Status : Mahasiswa Program Ilmu Keperawatan (S1) Fakultas IlmuKesehatan Universitas Esa Unggul. NIM

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Februari 2017 Kepada Yth. Saudara/i Responden di tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Wiga Eryzha Fajarwati Prayudha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien

Lebih terperinci

Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan 66 Lampiran 2: Surat Persetujuan Responden Penelitian (Informed Concent) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya Melly Trio Anitha (NIM 462012061)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit. Sebagai pemberian pelayanan kesehatan yang komplek, mutu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien atau

Lebih terperinci

KORELASI PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP RELAPS PASIEN GANGGUAN JIWA DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG SKRIPSI

KORELASI PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP RELAPS PASIEN GANGGUAN JIWA DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG SKRIPSI KORELASI PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP RELAPS PASIEN GANGGUAN JIWA DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : Marlen Mawene 462010076 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan tujuan untuk menemukan, menjelaskan, dan memperoleh gambaran keterkaitan antara motivasi diri dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang hubungan minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan meningkatnya penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan meningkatnya penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi dan proses globalisasi mempengaruhi tuntutan dan kebutuhan hidup akan sesuatu yang lebih baik, menyebabkan individu berlomba untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Afandi 1), Y.Susilowati 2) 1) Alumni Akademi Keperawatan Krida Husada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri,

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara berkembang. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah pada kehidupan tidak terkecuali problem sosial. kurangnya adaptasi

BAB I PENDAHULUAN. masalah pada kehidupan tidak terkecuali problem sosial. kurangnya adaptasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dizaman global seperti sekarang ini berakibat makin komplek kebutuhan masyarakat industrialisasi dan urbanisasi makin lekat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Seseorang dikatakan dalam keadaan sehat apabila orang tersebut mampu menjalani perannya dalam masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1A Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Penelitian Pengembangan Program Ronde Klinis Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Bapak/Ibu/Saudara/I

Lebih terperinci

bfbhtisitap mbjbboiak ptoatbdi mbiahpakaak TboeAaAm IkTboAhpI plpiai hiibk IpliApI plpiai ai opgak ark AjIkl dlkalertljl pbjaoakd phoimpi

bfbhtisitap mbjbboiak ptoatbdi mbiahpakaak TboeAaAm IkTboAhpI plpiai hiibk IpliApI plpiai ai opgak ark AjIkl dlkalertljl pbjaoakd phoimpi bfbhtisitap mbjbboiak ptoatbdi mbiahpakaak TboeAaAm IkTboAhpI plpiai hiibk IpliApI plpiai ai opgak ark AjIkl dlkalertljl pbjaoakd phoimpi aisusunllehw Agnesaaytoraoaba 4SOMMTMNV moldoamptraiiimrhbmboatatak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa (Nurdwiyanti,2008),

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa (Nurdwiyanti,2008), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang mendunia dan semakin beratnya tuntutan ekonomi masyarakat saat ini mendorong jumlah penderita gangguan jiwa di dunia meningkat saat ini diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas 97 Lampiran 1. Angket Penelitian SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas atau disertai peningkatan resiko kematian yang. kebebasan (American Psychiatric Association, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas atau disertai peningkatan resiko kematian yang. kebebasan (American Psychiatric Association, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini 1. Kerangka Penelitian BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan dengan beban keluarga dalam mengikuti regimen terapeutik pada anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada usia remaja, dengan berlangsungnya dan memuncaknya proses perubahan fisik, kognisi, afeksi, sosial, moral, dan mulai matangnya pribadi dalam memasuki dewasa awal,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi (Correlation Study), merupakan penelitian atau penelahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi (Correlation Study), merupakan penelitian atau penelahan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe / metode penelitian studi korelasi (Correlation Study), merupakan penelitian atau penelahan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian yang di lakukan bersifat survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan individu manusia, karena dengan sehat jiwa seseorang mampu berkembang secara fisik, mental dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR Purniaty Kamahi 1, Sudirman 2, H. Muhammad Nur 3 1 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah Semarang. Rumah

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh R.Purwasih 1), Y. Susilowati 2), 1) Alumni Akademi Keperawatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Mohamad Ali (1984:120) mengemukakan bahwa : "Metode penelitian deskriptif digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ingin mengetahui tentang faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit didalam mobil. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stuard & Sudeen (1998) mengatakan bahwa gangguan jiwa merupakan suatu penyimpangan proses pikir, alam perasaan, dan perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I bub BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE JL. Gereja No. 17 Toba Samosir Sumatera Utara Buku Panduan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keperawatan adalah pelayanan sosial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. Pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN:

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN: Lampiran 2 PENJELASAN TENTANG PENELITIAN: Saya yang bertanggung jawab di bawah ini: Nama : Muhammad Taufiq Status : Mahasiswa Program Ilmu Keperawatan (S1) Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi perasaan sejahtera secara subyektif, suatu penilaian diri tentang perasaan mencakup aspek konsep diri, kebugaran dan kemampuan pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskritif korelatif yang bertujuan menggambarkan fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang mempunyai tata cara, yaitu pengambilan keputusan, interpretasi data dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik. gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik. gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, menyebutkan bahwa negara menjamin kehidupan setiap orang baik lahir maupun batin,serta menjamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan kerangka acuan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG 4 ABSTRAK Gangguan jiwa tidak dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan variabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Muhammad Ali (1985:120), adalah: Metode yang digunakan untuk memecahkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Hormat saya, Peneliti

KATA PENGANTAR. Hormat saya, Peneliti LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Saya sedang mengadakan suatu penelitian mengenai Self Regulation perilaku menurunkan berat badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah studi korelasi merupakan penelitian atau hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Usman (2008), korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat linier antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan organisasi yang memiliki beragam tenaga terampil dengan produk utamanya adalah jasa (Soeroso, 2003). Hidayat

Lebih terperinci

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION. Saya yang

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION. Saya yang PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION Lampiran 1a Tanggal : ----------------- Pukul : -------------- WIB Tempat : ------------------------ Assalamualaikum,.apa kabar bapak dan ibu?. ---------------------------------------

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan data guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah Discriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Muhammad Ali (1984:120) mengemukakan bahwa : "Metode penelitian deskriptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul : Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Instalasi Rindu A RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2014 Peneliti : Mendra Hartama Pasaribu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Harga Diri 1.1. Pengertian harga diri Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan indikasi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian, yaitu hubungan dukungan spiritualitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI -------------- Error! Bookmark not ABSTRAK ---------------------------------------------------- Error! Bookmark not ABSTRACK ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena dalam penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan analisa yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BENTUK PETRI NET DAN MODEL ALJABAR MAX PLUS PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT AL HUDA GENTENG, BANYUWANGI

BENTUK PETRI NET DAN MODEL ALJABAR MAX PLUS PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT AL HUDA GENTENG, BANYUWANGI Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 2, Hal. 1-8 pissn : 2460-3333 eissn : 2579-907X BENTUK PETRI NET DAN MODEL ALJABAR MAX PLUS PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT AL HUDA GENTENG, BANYUWANGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amino Gondohutomo Semarang (RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang) yang beralamat di Jl. Brigjend

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju, modern dan industri. Keempat masalah kesehatan utama

Lebih terperinci

Kepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa

Kepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa Keputusasaan (Hopelessness) Pengertian Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak adanya alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat

Lebih terperinci

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN 53 DATA DEMOGRAFI RESPONDEN No. Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin Pendapatan / bulan Kepatuhan 1 60 Tidak sekolah Petani Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penunjang. Menurut Para Ahli Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penunjang. Menurut Para Ahli Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang di selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya

Lebih terperinci

Hubungan antara kepuasan konsumen dengan kepercayaan konsumen dalam memilih produk susu bayi pada ibu

Hubungan antara kepuasan konsumen dengan kepercayaan konsumen dalam memilih produk susu bayi pada ibu Hubungan antara kepuasan konsumen dengan kepercayaan konsumen dalam memilih produk susu bayi pada ibu Disusun Oleh: Nama : Debby Kumala Putri NPM : 11510724 Jurusan : Psikologi LATAR BELAKANG Survei demografi

Lebih terperinci