IMPLEMENTASI METODE EDGE DETECTION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION STUDI KASUS UANG KERTAS RUPIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI METODE EDGE DETECTION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION STUDI KASUS UANG KERTAS RUPIAH"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI METODE EDGE DETECTION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION STUDI KASUS UANG KERTAS RUPIAH Mira Musrini [1], Marisa Premitasari, [2], Reggy Rizqika [1] Program Studi Informatika, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Bandung ABSTRAK Uang merupakan alat tukar yang diterima secara umum. Alat tukar ini bisa berupa apapun yang diterima orang dalam masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut juga uang barang. Uang kertas rupiah memiliki dua sisi gambar yaitu bagian depan dan belakang dimana bagian depan uang terdapat gambar pahlawan nasional Indonesia. Gambar pahlawan tersebut bisa dijadikan ciri sebagai pembeda untuk setiap nominal uang kertas. Proses pengenalan nominal uang kertas dilakukan dengan mengidentifikasi bagian wajah pada setiap jenis nominal. Pada penelitian ini, citra uang kertas diawali dengan pra-pemrosesan. Citra uang yang sudah diakuisisi dengan proses scanning memiliki nilai RGB sehingga dikonversi ke citra grayscale. Tahap selanjutnya citra diperkecil dengan cara cropping. Pemotongan citra diproses dengan melokalisasi bagian wajah dengan menggunakan algoritma viola-jones. Setelah wajah ditemukan maka citra diekstraksi menggunakan metode deteksi tepi cannydimana hasilnya berupa nilai vektor dan nilainya disimpan ke dalam basisdata sebagai data pelatihan. Klasifikasi yang digunakan untuk penan menggunakan metode Learning Vektor Quantizationdengan melakukan metode pendekatan nilai vektor input dengan nilai vektor bobot agar dapat dicari kelasnya. Sampel yang digunakan untuk proses pelatihan sebanyak 70 lembar dan sampel ujipun sebanyak 70 lembar uang kertas rupiah. Tingkat akurasi penan terhadap jenis nominal uang kertas mencapai 72%. Kata kunci : Uang kertas, Canny, Learning Vector Quantization. ABSTRACT Money is a commonly accepted means of exchange. This exchange can be anything that people in society receive in the exchange of goods and services. This kind of money is called goods money. Rupiah banknotes have two sides of the image of the front and rear where the front of the money there is a picture of Indonesia's national hero. The image of the hero can be characterized as a differentiator for every nominal banknote. The process of recognizing nominal banknotes is done by identifying the face in each type of nominal. In this study, the banknote image begins with pre-processing. The image of money that has been acquired by scanning process has RGB value so it is converted to grayscale image. The next stage of image is minimized by cropping. Cutting the image is processed by localizing the face using the viola-jones algorithm. Once the face is found the image is extracted using a canny edge detection method where the result is a vector value and its value is stored into the database as training data. The classification used for matching uses the Learning Vector Quantization method by applying the input vector value method with the weighted vector value in order to search for the class. The sample used for the training process is 70 sheets and sample testing process is 70 pieces of rupiah banknotes. The accuracy of matching to nominal type of banknotes reached 72%. Keywords : Bank note, Canny, Learning Vector Quantization. 128

2 PENDAHULUAN Uang merupakan alat tukar menukar sehingga menjadi bagian yang integral dari kehidupan sehari-hari sekaligus alat pembayaran yang berlaku untuk semua transaksi jual beli baik secara langsung maupun tidak langsung. Pecahan uang kertas rupiah memiliki ciri yang membedakan masing-masing nominal seperti gambar pahlawan, tampak belakang, ukuran uang, dan dominasi warna. Pecahan uang kertas yang beredar di masyarakat hingga tahun 2017 mulai dari nominal Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp Berdasarkan bahan pembuatannya, uang dibedakan menjadi dua jenis yaitu uang kertas dan uang logam. Di antara keduanya, mayoritas masyarakat lebih menghargai uang kertas dibanding logam karena denominasinya yang lebih besar jika dibandingkan uang logam. Dengan menggunakan metode Learning Vector Quantization untuk mengenali nominal uang maka dilakukan klasifikasi yang terdiri dari kelas-kelas nominal yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Citra gambar akan diubah kedalam bentuk vektor agar dapat dicari kelasnya dan dikategorikan untuk masuk ke kelas yang nilai vektor input dan vektor bobot memiliki jarak paling dekat.[8][9] Deteksi tepi berfungsi untuk menghasilkan tepi-tepi dari obyek citra dengan tujuan menandai bagian yang menjadi detail citra dan memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra. Dalam hal ini uang diambil citranya secara keseluruhan sesuai dengan ukuran uang dengan mengambil gambar uang bagian depan karena obyek yang akan diklasifikasikan dalam metode LVQ adalah gambar pahlawan yang menjadi salah satu ciri pembeda pada setiap nominal uang kertas. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mengesktraksi ciri obyek pahlawan pada citra uang menggunakan metode edge detection. 2. Bagaimana cara mengklasifikasi nominal uang dengan menggunakan metode Learning Vector Quantization (LVQ). Tujuan Tujuan dari penelitian ini untuk mengenali nilai nominal pada uang kertas rupiah Indonesia menggunakan metode Edge Detection dan Learning Vector Quantization (LVQ). Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu : 1. Pecahan uang yang digunakan yaitu uang kertas dengan nominal Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp Pecahan uang yang digunakan yaitu uang dengan taun emisi 2000hingga tahun emisi Pecahan uang yang digunakan adalah uang dengan kondisi bagian wajah pada bagian depan uang kertas tidak sobek, berlubang, dan ada coretan. 4. Perangkat/alat yang digunakan adalah laptop. 5. Citra diambil melalui scanner. Akuisisi Citra Akuisisi citra adalah tahap awal untuk mendapatkan citra digital. Tujuan akuisisi citra adalah untuk menentukan data yang diperlukan dan memilih metode perekaman citra digital. Tahap ini dimulai dari objek yang akan diambil gambarnya, persiapan alat-alat, sampai pada pencitraan. Pencitraan adalah kegiatan transformasi dari citra tampak (foto, gambar, lukisan, patung, pemandangan dan lain-lain) menjadi citra digital. citra yang dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu didigitalisasi. Preprocessing Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas citra adalah dengan melakukan tahap preprocessing, dimana dalam meningkatkan kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra digital berikutnya. Praproses citra bertujuan untuk memperbaiki citra dengan cara memanipulasi parameter citra agar mendapatkan kualitas yang lebih baik. Praproses citra adalah mengolah citra inputan dengan meningkatkan kualitas penampakan atau menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra dengan perbaikan atau modifikasi tertentu. 129

3 Grayscale Citra grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pikselnya, artinya nilai dari Red = Green = Blue. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menunjukkan intensitas warna. Citra yang ditampilkan dari citra jenis ini terdiri atas warna abu-abu, bervariasi pada warna hitam pada bagian yang intensitas terlemah dan warna putih pada intensitas terkuat. Citra grayscale berbeda dengan citra hitamputih, dimana pada konteks komputer, citra hitam putih hanya terdiri atas 2 warna saja yaitu hitam dan putih. Pada citra grayscale warna bervariasi antara hitam dan putih, tetapi variasi warna diantaranya sangat banyak. Citra grayscaleseringkali merupakan perhitungan dari intensitas cahaya pada setiap piksel pada spektrum elektromagnetik single band. Citra grayscale disimpan dalam format 8 bit untuk setiap sample piksel, yang memungkinkan sebanyak 256 intensitas. Untuk mengubah citra berwarna yang mempunyai nilai matrik masing-masing R, G dan B menjadi citra grayscale maka rumus yang digunakan untuk mengkonversi citra RGB menjadi citra grayscale. Keterangan: I(x,y) = level keabuan suatu koordinat Nilai konstanta = 0,2989 Nilai konstanta = 0,5870 Nilai konstanta = 0,1140 R = nilai warna merah G = nilai warna hijau B = nilai warna biru Cropping Cropping adalah proses pemotongan citra pada koordinat tertentu pada area citra. Dalam penelitian ini pemotongan citra dilakukan dengan melokalisasi atau memotong citra dengan mendeteksi fitur wajah. Algoritma yang digunakan untuk mendeteksi wajah menggunakan Viola-Jones yaitu mencari wajah dari sebuah gambar dengan memulai dari sudut kiri atas gambar dan berakhir di sudut kanan bawah gambar.gambar dicari melalui beberapa kali dengan ukuran sub-gambar yang berbeda setiap kali. Ketika gambar dipindai subimage dilewatkan ke lapisan pertama dari detektor wajah kaskade untuk menentukan apakah sub-gambar berisi wajah atau tidak. Jika lapisan pertama mengklasifikasikan sub-gambar sebagai wajah maka sub-gambar akan diteruskan ke lapisan berikutnya. Hal ini berlanjut hingga sub-gambar melewati semua lapisan atau dibuang di lapisan. Jika melewati berhasil melalui semua lapisan maka klasifikasi terakhir adalah wajah dan sebaliknya non-wajah. Resizing Proses resize akan mengubah resolusi atau ukuran horizontal dan vertikal suatu citra (gambar). Proses terakhir pada tahap pra-pemrosesan yaitu mengubah ukuran citra menjadi satu ukuran 100x100 dalam satuan piksel agar nilai vektor yang diambil untuk menjadi satu ragam dan akan mempermudah dalam proses klasifikasi.[8] Canny Tepi (edge) adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang cepat atau tiba-tiba (besar) dalam jarak yang singkat. Tujuan mendeteksi tepi sendiri adalah untuk mengelompokkan objek-objek dalam citra, dan juga digunakan untuk menganalisis citra lebih lanjut. Salah satu algoritma yang digunakan untuk mendeteksi tepi adalah deteksi tepi canny.deteksi tepi canny dapat mendeteksi tepian yang sebenarnya dengan tingkat error yang minimum dengan kata lain operator canny didesain untuk menghasilkan citra tepian yang optimal. Operator canny menggunakan Gaussian Derivative Kernel untuk menyaring kegaduhan dari citra awal untuk mendapatkan hasil deteksi tepi yang halus. [3][4] Gambar 1 Flowchart Canny 130

4 a. Noise Reduction Menghilangkan Noise yang ada pada citra dengan mengimplementasikan Filter Gaussian. Hasilnya citra akan tampak sedikit buram. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan tepian citra yang sebenarnya. Bila tidak dilakukan maka garis-garis halus juga akan dideteksi sebagai tepian. Rumus 5 Menghitung Arah Tepian Selanjutnya membagi kedalam 4 warna sehingga garis dengan arah yang berbeda memiliki warna yang berbeda. Berikut ini adalah bagan pembagian warna berdasarkan arah tepian yang dilakukan oleh canny: Rumus 1 Rumus Noise Reduction b. Finding Gradient Melakukan deteksi tepi dengan salah satu operator deteksi tepi seperti Roberts, Perwit atau Sobel dengan melakukan pencarian secara horizontal (Gx) dan secara vertikal (Gy). Ekstraksi ciri dengan canny pada penelitian ini menggunakan operator sobel. Berikut ini merupakan operator deteksi tepi sobel seperti pada Gambar 2 - Operator Deteksi Tepi Sobel Selanjutnya melakukan perhitungan konvolusi atau proses perhitungan penyisipan antara operator sobel dengan hasil dari noise reduction, dengan menggunakan Rumus 2danRumus 3. Rumus 2 Garis Tepi Horizontal Rumus 3 Garis Tepi Vertikal Hasil dari kedua operator digabungkan untuk mendapat hasil gabungan tepi vertikal dan horizontal dengan Rumus 4: Rumus 4 Gabungan Tepi Vertikal dan Horizontal Kemudian menentukan arah tepian yang ditemukan dengan menggunakan Rumus 5: Gambar 3 Bagan Pembagian Warna Keterangan: 1. Derajat 0-22,5 Berwarna Kuning 2. Derajat 22,5-67,5 Berwarna Hijau 3. Derajat 67,5-112,5 Berwarna Biru 4. Derajat 112,5-157,5 Berwarna Merah 5. Derajat 157,5 180 Berwarna Kuning c. Non Maximum Suppression Setelah arah tepi diperoleh, maka penghilangan nonmaksimum dilaksanakan. Penghilangan non-maksimum dilakukan di sepanjang tepi pada arah tepi dan menghilangkan piksel-piksel (piksel diatur menjadi 0) yang tidak dianggap sebagai tepi. Dengan cara seperti itu, diperoleh tepi yang tipis. d. Hyteresis Thresholding Proses ini menghilangkan garis-garis yang seperti terputus-putus pada tepi objek. Caranya adalah dengan menggunakan dua ambang maxval dan minval. Lalu, semua piksel citra yang bernilai lebih besar daripada maxval dianggap sebagai piksel tepi. Selanjutnya, semua piksel yang terhubung dengan piksel tersebut dan memiliki nilai lebih besar dari minval juga dianggap sebagai piksel tepi. 131

5 Learning Vector Quantization (LVQ) Metode LVQ akan melakukan pengenalan terlebih dahulu terhadap pola masukan yang harus disajikan dalam bentuk vektor agar dapat dicari kelasnya. LVQ selalu memperbarui bobotnya sesuai jumlah maksimal epoch yang ditetapkan. Rumus untuk memperbarui bobot sebagai berikut. Rumus 6 Perbarui Bobot Baru..6 Keterangan: Wm = bobot = tingkat pembelajaran X = masukan Karena setiap neuron keluaran menyatakan kelas atau kategori tertentu, maka pola, masukkan dapat dikenali kelasnya berdasarkan neuron keluaran yang diperoleh. Metode LVQ mengenali pola masukkan berdasarkan pada pendekatan jarak antara dua vektor yaitu vektor dari unit/neuron masukkan dengan vektor bobot[4][5][6]. Arsitektur LVQ dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 5 Diagram Alir LVQ Keterangan: 1. Tahap awal yaitu memasukkan input nilai vektor dan bobot akhir yang sudah dilakukan pada proses pembelajaran. 2. Kemudian menghitung jarak terdekat. 3. Memilih neuron dengan jarak kelas yang paling dekat. 4. Nilai vektor dikenali dan masuk ke dalam kelas yang sesuai. Uang Kertas Rupiah Gambar 4 Arsitektur LVQ Keterangan pada Gambar 4: 1. x1 sampai dengan x19200 = nilai input 2. x w1 sampai dengan x wn = jarak bobot 3. H1 sampai dengan Hn = lapisan output 4. D1 sampai dengan Dn = nilai output 5. n = jumlah data karakter (jumlah kelas) Uang kertas rupiah merupakan uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu, memiliki nilai yang bersifat nominal, nilai intrinsik, dan nilai riil sehingga uang merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). Menurut aturan Bank Indonesia bagian depan uang merupakan bagian yang terdapat gambar wajah pahlawan nasional. Berikut contoh gambar depan pada pecahan uang kertas Rp padagambar 6. Setelah itu proses dari alur kerja LVQ dapat diketahui melalui diagram alir pada Gambar 5. Gambar 6 - Bagian Depan Uang Kertas Rupiah 132

6 Dan berikut merupakan bagian belakang uang kertas rupiah pecahan Rp pada Gambar 7. Gambar 7 - Bagian Belakang Uang Kertas Rupiah Cara Kerja Sistem Diperlukan proses pemodelan alur kerja sistem dalam melakukan pengenalan nominal uang kertas rupiah. Alur kerja menggambarkan suatu tahapan proses urutan prosedur pada aplikasi dimana didalamnya terdapat fungsi menjalankan keseluruhan rangkaian yaitu preprocessing, metode deteksi tepi canny dan metode Learning Vector Quantization (LVQ) seperti padagambar8. prapemrosesan terdiri dari konversi citra uang kertas rupiah berwarna (RGB) ke citra uang beraras keabuan (grayscale) dilanjutkan dengan proses pemotongan cropping. Kemudian citra uang kertas rupiahakan melewati proses resizing menjadi 100x100 piksel. Oleh karena itu citra yang dihasilkan pada tahap akuisisi citra adalah citra berwarna sehingga perlu dilakukan prapemrosesan. Tahap Grayscale Dalam penelitian ini, prapemrosesan terdiri dari konversi. citra uang kertas berwarna (RGB) ke citra beraras keabuan (grayscale). Citra yang dihasilkan pada tahap masukan adalah citra berwarna sehingga perlu dikonversi ke citra grayscaledengan hasil seperti pada Gambar 10. Gambar 8 Alur Kerja Sistem Tahap Akuisisi Citra Tahap akuisisi citra atau pengambilan gambar dilakukan dengan proses scanning pada citra uang kertas bagian depan dengan proses tahapan seperti Gambar9. Gambar 9 Proses Akuisisi Citra Uang Kertas Tahap Pra-pemrosesan Tahap prapemrosesan bertujuan untuk memperbaiki citra dengan cara memanipulasi parameter citra agar menjadi citra dengan kualitas yang lebih baik dimana dalam meningkatnya kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra digital berikutnya. Dalam penelitian ini, Gambar 10 Konversi RGB ke Grayscale Tahap Cropping Tahap pemotongan dilakukan dengan mengambil sebagian wilayah uang kertas rupiah bagian depan. Area yang diambil adalah area wajah pahlawan nasional. Algoritma yang digunakan adalah viola-jones. Hasil cropping seperti pada Gambar

7 Setelah melalui tahapan padagambar 13selanjutnya adalah menentukan y axis untuk melakukan deteksi tepi secara vertikal seperti padagambar 14. Gambar 11 Hasil Tahap Cropping Tahap Resize Proses pengukuran ulang (resize) dilakukan dengan mengubah ukuran gambar menjadi lebih kecil dengan ukuran 100x100 piksel agar semua citra seragam ukurannya dan mempermudah proses klasifikasi karena nilai yang diambil adalah nilai vector. 100 piksel Gambar 14 Hasil Y-Axis Kemudian melakukan normalisasi gradient dengan menggabungkan hasil x axis dengan y axis seperti pada Gambar piksel Gambar 12 Hasil Tahap Resize Tahap Ekstraksi Ciri Pada aplikasi pengenalan nominal uang kertas rupiah digunakan deteksi tepi dengan operator canny. Proses ekstrkasi ciri akan menghasilkan vektor yang akan di simpan ke database. Tahap pertama dalam operator canny ini adalah menentukan x axis dan menentukan yang bertujuan untuk menghasilkan nilai pada sumbu x. Gambar 15 Hasil Normalisasi Gradien Langkah terakhir adalah hysteresis thresholding sehingga menghasilkan nilai biner dengan menerapkan dua buah nilai ambang. Pixel yang memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara pixel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas ambang akan diubah menjadi bernilai 1 maka hasil dari deteksi tepi canny seperti pada Gambar 16. Gambar 13 Hasil X-Axis 134

8 dari tahap pengambilan citra sampai ektraksi ciri. Perbedaanya jika pada proses pendaftaran pengambilan citra sampai ektraksi ciri/fitur yang dimaksudkan untuk mengolah data latih, sedangkan diagram alir pada Gambar 17proses klasifikasi ini dimaksudkan untuk mengolah data uji dan menghasilkan kelas yang atau tidak. Gambar 16 Hasil Akhir Canny Tahap Klasifikasi Proses klasifikasi merupakan tahap penan yang dilakukan dengan membandingkan fitur citra uji dengan fitur citra dalam basisdata. Algoritma pada proses klasifikasi dijelaskan pada diagram alirgambar 17. Implementasi Pada halaman pengujian berfungsi untuk mengolah data uji untuk mendapatkan hasil berupa jenis uang dari citra uji yang menjadi masukan. Pada halaman ini terdapat empat tombol. tombol itu adalah tombol cari gambar, tombol untuk deteksi ekstraksi, tombol untuk klasifikasi, dan tombol keluar. Dalam implementasinya pengambilan citra pada proses klasifikasi sama dengan pada proses pendaftaran yaitu melalui pencarian gambar yang ada pada direktori perangkat. Setelah citra uji didapatkan, citra diproses dan mendapatkan hasil ekstraksi untuk mendapat nilai vektor setelah itu citra akan diklasifikasi, apakah citra termasuk citra uang dengan citra uji atau tidak. Pada Gambar 18menunjukan tahap awal dalam proses pengujian yaitu pengambilan gambar citra uang kertas. Gambar 18 Pengambilan Gambar Kemudian citra yang sudah diambil ke dalam aplikasi akan diekstraksi agar didapatkan nilai vektor dari hasil deteksi tepi canny seperti pada Gambar 19. Gambar 17 Diagram Alir Proses Klasifikasi Seperti yang dijelaskan sebelumya pada proses pendaftaran dan klasifikasi memiliki tahapan yang sama 135

9 Gambar 19 Hasil Deteksi Tepi Canny Setelah didapatkan nilai vektor dari hasil ekstraksi canny, maka penan diproses dengan metode Learning Vector Quantization seperti pada Gambar 20. Gambar 20 Hasil Penan Dengan Metode LVQ Seperti pada Gambar 20hasil keluaran sesuai dengan data input yang diekstraksi dengan operator canny. Pengujian Pengujian dilakukan menggunakan total 70 lembar uang kertas yang berbeda jenis nominalnya yaitu: 1. Terdiri dari 10 lembar uang kertas rupiah, lembar rupiah, lembar rupiah, lembar rupiah, lembar rupiah, lembar rupiah, lembar rupiah, lembar uang kertas rupiah sebagai data latih. Hasil pengujian dapat dilihat padatabel 1sampaiTabel 7 Tabel 1 Pengujian Nominal 1000 Hasil aplikasi (kelas) Hasil Akhir 1 1K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 8/10x100 = 80% Cocok : 8 Tabel 2 Pengujian Nnominal 2000 Hasil aplikasi Hasil (kelas) Akhir 1 2K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 8/10x100 = 80% Cocok : 8 Tabel 3 Pengujian Nominal 5000 Hasil aplikasi Hasil (kelas) Akhir 1 5K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 6/10x100 = 60% Cocok : 6 136

10 Tabel 4 Pengujian Nominal Hasil aplikasi (kelas) Hasil Akhir 1 10K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 7/10x100 = 70% Cocok : 7 Tabel 5 Pengujian Nominal Hasil aplikasi (kelas) Hasil Akhir 1 20K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 5/10x100 = 50% Cocok : 5 Tabel 6 Pengujian Nominal Hasil aplikasi (kelas) Hasil Akhir 1 50K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 9/10x100 = 90% Cocok : 9 Tabel 7 Pengujian Nominal Hasil aplikasi (kelas) Hasil Akhir 1 100K K K K K K K K K K Jumlah data : 10 8/10x100 = 80% Cocok : 8 Hasil pengujian Tabel 1sampaiTabel 7menunjukan hasil pengujian dari citra uang kertas rupiah.. Tingkat kesuksesan dalam persen(%) dapat dihitung dengan cara: Tingkat kesuksesan dalam persen(%) untuk pengujian yang terdiri dari 70 citra uang kertas adalah sebagai berikut: Hasil Analisis Hasil dari proses pengujian memperoleh keberhasilan terhadap kean dari data keseluruhan dengan citra uji 70 sampel menghasilkan presentase mencapai 72% dengan faktor yang mempengaruhi adalah: 1. Jumlah epoch atau metode pembelajaran diinputkan sebanyak 2000 kali pengulangan. 2. Tahap image cropping dalam melokalisasi wajah dengan menggunakan algoritma viola-jones tidak konsisten dalam menangkap ukuran maupun posisi wajah satu dengan wajah lainnya dalam satu jenis nominal. 3. Citra latih yang diidentifikasi berjumlah 70 data sampel dan citra uji 70 sampel. 137

11 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian sistem yang menerapkan metode Canny dan metode Learning Vector Quantization, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode LVQ dapat mengenali jenis nominal pada uang kertas rupiah dengan Tingkat akurasi mencapai 72%. Sedangkan untuk kesalahan dalam mengenali jenis uang kertas rupiah mencapai 28%. Hal tersebut terjadi karena faktor lusuh dan kebersihan dari uang kertas rupiah. Studi Ilmu Komputer, Pogram Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Malang. [9] Sri, E, W., Emastuti., 2009, Identifikasi Nomor Polisi Mobil Menggunakan Metode Jaringan Saraf Buatan Learning Vector Quantization, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma, Depok. REFERENSI [1] Hikmayanti, H, H., Oman, K., 2014, Penggunaan Algoritma Backpropagation Levenberg Marquardt Dan Teknik Pengolahan Citra Digital Untuk Identifikasi Nominal Uang Kertas, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang. [2] Jonathan, C, S., Demmy, D, R., Fauzi, Y, S., Joanna, D, E, P., Meisyarah, D., Nur, R, K, 2014, Tugas Mata Kuliah Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization (online), ( LVQ, diakses 05 November 2016). [3] Juerman, M, S., Asep, N, H., 2015, Implementasi Algoritma Canny dan Backpropagation Dalam Pengenalan Pola Rumah Adat, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional, Bandung, Agustus [4] Kamal, M., Ruri, S, B., 2014, Segmentasi Citra Daun Tembakau Berbasis Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Canny, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, 10 Oktober [5] Nur, A, R., Iwan, I, T., Rita, M., 2012, Perangkat Lunak Identifikasi Nilai Nominal Dan Keaslian Mata Uang Kertas Rupiah Dengan Proses Image Recognition Menggunakan Hidden Markov Model, Jurusan Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom. [6] Pramana, A., Asep, N, H., 2015, Verifikasi Tanda Tangan Dengan Algoritma Edge Detection Dan Metode Learning Vector Quantization, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional, Bandung, 25 Agustus [7] Radityo, B, W., Tjokorda, A, B, W., Retno, N, D., 2011, Implementasi 2d Gabor Wavelet Dan Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization Untuk Deteksi Pornografi Pada Citra Digital, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom. [8] Sambrama, S, S., Lailil, M., Sutrisno., 2015, Identifikasi Nominal Pecahan Uang Kertas Rupiah Menggunakan Metode Modified K-Nearest Neighbor (MK-NN), Program 138

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

PENGENALAN KEASLIAN DAN NILAI UANG KERTAS RUPIAH UNTUK TUNA NETRA MENGGUNAKAN METODE INTEGRAL PROYEKSI DAN CANNY

PENGENALAN KEASLIAN DAN NILAI UANG KERTAS RUPIAH UNTUK TUNA NETRA MENGGUNAKAN METODE INTEGRAL PROYEKSI DAN CANNY PENGENALAN KEASLIAN DAN NILAI UANG KERTAS RUPIAH UNTUK TUNA NETRA MENGGUNAKAN METODE INTEGRAL PROYEKSI DAN CANNY Yesi Diah Rosita Mahasiswa Pasca Sarjana Teknologi Informasi STTS Surabaya Contact Person:

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI Harry Santoso Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang harrysantoso888@gmail.com Abstract Signature is a proof

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR Gibtha Fitri Laxmi 1, Puspa Eosina 2, Fety Fatimah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya 1 Hafidz Surahman 1, Aisyah Fuja 2, Ir.Rubandi 3, Willy 4 1,2 STMIK GI MDP; Jalan Rajawali No.14 Palembang,

Lebih terperinci

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI Marina Gracecia1, ShintaEstriWahyuningrum2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata 1 esthergracecia@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1313-1317 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector

Lebih terperinci

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda tangan adalah sebuah bentuk khusus dari tulisan tangan yang mengandung karakter khusus dan bentuk-bentuk tambahan yang sering digunakan sebagai bukti vertifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka, berikut beberapa contoh penelitian telapak kaki yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Dalam mengetahui suatu bahan jenis kulit cukup sulit karena bahan jenis kulit memeliki banyak jenis. Setiap permukaan atau tekstur dari setiap jenisnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION Pradityo Utomo Program Studi D3 Manajemen Informatika Universitas Merdeka Madiun pradityou@gmail.com ABSTRACT Information

Lebih terperinci

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 30 BAB IV SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 4.1 Gambaran Umum Sistem Diagram sederhana dari program yang dibangun dapat diilustrasikan dalam diagram konteks berikut. Gambar

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK Fany Hermawan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : evan.hawan@gmail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Program Aplikasi Dalam proses identifikasi karakter pada plat nomor dan tipe kendaraan banyak menemui kendala. Masalah-masalah yang ditemui adalah proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION Hamsina 1, Evanita V Manullang 1, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL Andri STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan 20212 andri@mikroskil.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sel Darah Merah Sel darah merah atau eritrositmemiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Sistem yang akan dibangun dalam penelitian ini adalah Implementasi Algoritma Template Matching dan Feature Extraction untuk Pengenalan Pola Angka Untuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS Ikhwan Ruslianto KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS IKHWAN RUSLIANTO Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penentuan Masalah Penelitian Masalah masalah yang dihadapi oleh penggunaan identifikasi sidik jari berbasis komputer, yaitu sebagai berikut : 1. Salah satu masalah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari- hari seringkali ditemukan uang palsu pada berbagai transaksi ekonomi. Tingginya tingkat uang kertas palsu yang beredar di kalangan masyarakat

Lebih terperinci

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Menampilkan Deskripsi Mengenai Batik dan Pola Citra Batik Berdasarkan Segmentasi Objek Maulana Sutrisna, maulanasutrisna@gmail.com Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanda Tangan Tanda tangan atau dalam bahasa Inggris disebut signature berasal dari latin signare yang berarti tanda atau tulisan tangan, dan biasanya diberikan gaya tulisan

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Romindo Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal romindo4@gmail.com Nurul Khairina Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini diperlukan sebuah desain dan metode penelitian agar dalam pelaksanaaannya dapat menjadi lebih teratur dan terurut. 3.1. Desain Penelitian Bentuk dari desain

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Wahyu Saputra Wibawa 1, Juni Nurma Sari 2, Ananda 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL Ahmad Yunus Nasution 1, Garuda Ginting 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2 Dosen Tetap STMIK Budi

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING MEITA SETIAWAN / 0700709224

Lebih terperinci

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS Egi Badar Sambani 1), Neneng Sri Uryani 2), Rifki Agung Kusuma Putra 3) Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer vision dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan objek-objek berdasarkan ciri khas dari sebuah gambar dan dapat juga digambarkan sebagai suatu deduksi

Lebih terperinci

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Image Enhancement Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Cara-cara yang bisa dilakukan misalnya dengan fungsi transformasi, operasi matematis,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN WAKTU EKSEKUSI MENDETEKSI TEPI GAMBAR MENGGUNAKAN BERBAGAI METODE

PERBANDINGAN WAKTU EKSEKUSI MENDETEKSI TEPI GAMBAR MENGGUNAKAN BERBAGAI METODE PERBANDINGAN WAKTU EKSEKUSI MENDETEKSI TEPI GAMBAR MENGGUNAKAN BERBAGAI METODE Ayu Leonitami, Noor Aziza Arifani 2, Retno Dewi Anissa 3, Sari Narulita Hantari 4, Widya Wulaningsuci 5 Informatika/Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION RULIAH Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Loktabat

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan syaraf tiruan merupakan bidang ilmu yang banyak digunakan dalam melakukan pengenalan pola suatu obyek. Banyak obyek yang dapat digunakan untuk pengenalan pola

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan berdasarkan sebuah kerangka pemikiran. Seperti tercantum pada Gambar 9. Mulai Potongan kayu Alat pinda i (scanner) Identifikasi

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Iman Ilmawan Muharam Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat ilmawan@sta.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PREWIT DAN ROBERTS UNTUK KEAKURATAN MENDETEKSI TEPI PADA SEBUAH GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN VB.6

PERBANDINGAN METODE PREWIT DAN ROBERTS UNTUK KEAKURATAN MENDETEKSI TEPI PADA SEBUAH GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN VB.6 PERBANDINGAN METODE PREWIT DAN ROBERTS UNTUK KEAKURATAN MENDETEKSI TEPI PADA SEBUAH GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN VB.6 Siti Mujilahwati 1, Yuliana Melita Pranoto 2 1 Mahasiswa Magister Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Nama Mahasiswa : Gigih Prasetyo Cahyono NRP : 1206 100 067 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Prof.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET Purnomo Adi Setiyono Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang

Lebih terperinci

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1 DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ Muhammad Imron Rosadi 1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan Purwosari 67162 Pasuruan Jawa Timur 1 Email : Imron_uyp@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala 52 BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 ANALISA MASALAH Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala melakukan proses retrival citra dan bagaimana solusi untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE Muhammad Luqman Afif - A11.2009.04985 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Program

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi

Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015 Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi Nurhasanah 1, *) dan Okto Ivansyah 2 1 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Indonesia

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI MOBIL MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF BUATAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI MOBIL MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF BUATAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION IDENTIFIKASI NOMOR POLISI MOBIL MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF BUATAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Eko Sri Wahyono,1) Ernastuti, 2) Jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya,

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Oleh: RIDHO ARY SUMARNO 13.1.03.02.0092 Dibimbing oleh : 1. Hermin Istiasih M.T., M.M. 2. Mochammad Bilal S.kom.,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

DOKUMENTASI ULANG NASKAH BRAILLE MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

DOKUMENTASI ULANG NASKAH BRAILLE MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DOKUMENTASI ULANG NASKAH BRAILLE MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Chairisni Lubis 1, Yoestinus 2 1 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Tarumanagara-Jakarta, Chairisni.fti.untar@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Marka Jalan Marka jalan merupakan suatu penanda bagi para pengguna jalan untuk membantu kelancaran jalan dan menghindari adanya kecelakaan. Pada umumnya marka jalan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Iris mata merupakan salah satu organ internal yang dapat di lihat dari luar. Selaput ini berbentuk cincin yang mengelilingi pupil dan memberikan pola warna pada mata

Lebih terperinci

PENGENALAN GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI JARAK EUCLIDEAN TERNORMALISASI SKRIPSI FUJI FRILLA KURNIA

PENGENALAN GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI JARAK EUCLIDEAN TERNORMALISASI SKRIPSI FUJI FRILLA KURNIA PENGENALAN GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI 09PENGENALAN GARIS TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI OPERASI BLOK FITUR OPERASI NON-OVERLAPPING BLOK NON-OVERLAPPING DAN PENCOCOKAN

Lebih terperinci

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Sinar Monika 1, Abdul Rakhman 1, Lindawati 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fold Cross Validation, metode Convolutional neural network dari deep learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fold Cross Validation, metode Convolutional neural network dari deep learning BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Program P rinsip kerja program yaitu dengan melakukan pra pengolahan citra terhadap foto fisik dari permukaan buah manggis agar ukuran seluruh data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah indra terbaik yang dimiliki oleh manusia sehingga citra (gambar) memegang peranan penting dalam perspektif manuasia. Namun mata manusia memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah Vol. 14, No. 1, 61-68, Juli 2017 Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah La Surimi, Hendra, Diaraya Abstrak Jaringan syaraf tiruan (JST) telah banyak diaplikasikan

Lebih terperinci

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING Muhammad Hanif Dwiadi¹, Sofia Naning Hertiana², Gelar Budiman³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Fungsi utama perancangan program aplikasi tugas akhir ini adalah melakukan konversi terhadap citra dengan format raster atau bitmap ke format vektor dengan tipe

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE KOHONEN SOM

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE KOHONEN SOM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE KOHONEN SOM Didik Styawan 1, Catur Supriyanto 2 Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang Jawa Tengah 50131 E-mail :

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Konsep dan Pendekatan Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pengenalan objek 3 dimensi adalah kemampuan untuk mengenali suatu objek dalam kondisi beragam. Salah satu faktor

Lebih terperinci

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume :, Nomor: 1, Februari 2016 ISSN : 2407-89X ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY Linda Herliani Harefa Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II TI JAUA PUSTAKA

BAB II TI JAUA PUSTAKA BAB II TI JAUA PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menunjang tugas akhir ini. Antara lain yaitu pengertian citra, pengertian dari impulse noise, dan pengertian dari reduksi noise.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR Aristian Jovianto Yunus NRP : 1322022 e-mail : aristian_jovianto@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA Hal : -29 IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA Asmardi Zalukhu Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK Deteksi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENGHITUNG RESISTANSI RESISTOR MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENGHITUNG RESISTANSI RESISTOR MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENGHITUNG RESISTANSI RESISTOR MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION Abdi Haqqi An Nazilli 1, Deddy Kusbianto Purwoko Aji 2, Ulla Delfana Rosiani 3 1,2 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

EDGE DETECTION MENGGUNAKAN METODE ROBERTS CROSS

EDGE DETECTION MENGGUNAKAN METODE ROBERTS CROSS EDGE DETECTION MENGGUNAKAN METODE ROBERTS CROSS Arifin 1, Budiman 2 STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 arifins2c@yahoo.com 1, sync_vlo@yahoo.com 2 Abstrak Pengolahan citra digital

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Canny dan Backpropagation dalam Pengenalan Pola Rumah Adat

Implementasi Algoritma Canny dan Backpropagation dalam Pengenalan Pola Rumah Adat Implementasi Algoritma Canny dan Backpropagation dalam Pengenalan Pola Rumah Adat Asep Nana Hermana [1], Meikel Sandy Juerman [1] Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS) Inung Wijayanto¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis

Lebih terperinci

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Pengolahan citra digital by Jans Hry / S2 TE UGM 09 ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Edge atau tepi merupakan representasi dari batas objek dalam citra. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini ditunjukkan dalam bentuk blok diagram pada gambar 3.1. Blok diagram ini menggambarkan proses dari sampel citra hingga output

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 4, No. 2, Hal ISSN : x

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 4, No. 2, Hal ISSN : x PENGENALAN MOTIF BATIK INDONESIA MENGGUNAKAN DETEKSI TEPI CANNY DAN TEMPLATE MATCHING [1] Fera Flaurensia, [2] Tedy Rismawan, [3] Rahmi Hidayati [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA DETEKSI TEPI METODE SOBEL DAN METODE CANNY PADA CITRA LUKISAN ABSTRAK

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA DETEKSI TEPI METODE SOBEL DAN METODE CANNY PADA CITRA LUKISAN ABSTRAK ANALISA PERBANDINGAN KINERJA DETEKSI TEPI METODE SOBEL DAN METODE CANNY PADA CITRA LUKISAN Rizky Yuni Andriyanto 1, Setia Astuti, S.Si, M.Kom 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam kurun waktu enam bulan terhitung mulai februari 2012 sampai juli 2012. Tempat yang digunakan

Lebih terperinci