PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391"

Transkripsi

1 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI IMPLEMENTASI SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI PIKSEL PADA SEGMENTASI CITRA (Kata kunci: segmentasi citra, gabor filter, local homogeneity, fuzzy c-means, support vector machine) Penyusun Tugas Akhir : Irawati Nurmala Sari (NRP : ) Dosen Pembimbing : Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom Rully Soelaiman, S.Kom, M.Kom 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

2 LATAR BELAKANG Segmentasi citra adalah suatu metode dari pengolahan citra digital yang bertujuan untuk membagi citra menjadi beberapa region yang homogen berdasarkan kriteria kemiripan tertentu. Segmentasi citra merupakan masalah klasifikasi, yaitu bagaimana memprediksikan suatu piksel termasuk edge atau non-edge. Pada umumnya, suatu metode segmentasi citra hanya menggunakan classifier yang linier sehingga menghasilkan boundary citra yang kurang optimal. Dibutuhkan suatu metode segmentasi citra yang dapat memisahkan piksel secara non-linear sehingga dapat menghasilkan boundary citra yang optimal dapat mengurangi noise disekitar objek yang diamati. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

3 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana memahami metodologi segmentasi citra berdasarkan metode Support Vector Machine. 2. Bagaimana cara membedakan antara piksel edge dan nonedge. 3. Mengidentifikasi parameter-parameter yang dapat mempengaruhi hasil segmentasi citra berdasarkan metode Support Vector Machine. 4. Berapa tingkat keberhasilan yang dihasilkan dari segmentasi citra dengan menggunakan metode Support Vector Machine jika dibandingkan dengan citra ground truth. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

4 BATASAN MASALAH 1. Prinsip kerja SVM pada sistem ini hanya menangani klasifikasi dua kelas, yaitu edge dan non-edge. 2. Menggunakan nilai convergence error = 1e-5 pada proses clustering piksel dengan metode FCM. 3. Menggunakan kernel polynomial pada proses klasifikasi. 4. Pada proses klasifikasi dengan metode support vector machine menggunakan toolbox Steve R Gunn [Steve02]. 5. Hanya mendeteksi edge pada citra berwarna yang statis pada database berkeley [Berke06]. 6. Sistem perangkat lunak yang digunakan dalam melakukan sistem ini adalah Matlab versi Februari 2012 Tugas Akhir KI

5 TUJUAN 1. Mengetahui bentuk objek dari suatu citra dengan cara melakukan proses segmentasi citra menggunakan metode support vector machine. 2. Mengidentifikasi parameter-parameter yang dapat mempengaruhi hasil segmentasi citra. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

6 GAMBARAN UMUM APLIKASI a c b d (a) Citra Berwarna (b) Citra Ground Truth (c) Citra boundary (d) Citra hasil segmentasi 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

7 DESAIN MODEL APLIKASI Ekstraksi Fitur Warna Ekstraksi Fitur Tekstur Citra asal Clustering Piksel Citra hasil segmentasi Pemilihan Training Set Dan Testing Set Training Model Classifier Klasifikasi Piksel 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

8 PROSES CLUSTERING PIKSEL DENGAN METODE FUZZY C-MEANS MULAI SELESAI Hasil ekstraksi fitur warna (L, A, B) Data piksel yang memiliki atribut (L, A, B, M) Hasil ekstraksi fitur tekstur (M) Data piksel dari gabungan hasil ekstraksi fitur warna dan ekstraksi fitur tekstur Inisialisasi parameter jumlah cluster, w, t, dan convergence error Menentukan matriks mambership secara random sesuai dengan batasan Menentukan pusat cluster pada setiap cluster Training set Menggabungkan training sample dari semua cluster Training sample Menentukan training sample Testing set Menggabungkan testing sample dari semua cluster Testing sample Menentukan testing sample 1. Training set yang memiliki atribut (L, A, B, M) 2. Training set dengan label kelas edge dan non-edge 3. Testing set yang memiliki atribut (L, A, B, M) Hitung nilai fungsi objektif pada iterasi ke-t Menentukan anggota setiap cluster iya Memperbaiki nilai membership setiap piksel terhadap semua cluster Fungsi objektif menghasilkan nilai yang konstan pada iterasi ke-t tidak 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

9 PROSES TRAINING PROSES INISIALISASI MODEL CLASSIFIER KURVA (HYPERPLANE OPTIMAL) DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE Memetakan training set dari input space ke feature space dengan menggunakan fungsi kernel polynomial 1. Training set yang memiliki atribut (L, A, B, M) 2. Training set dengan label kelas edge dan non-edge 3. Nilai toleransi C Menemukan nilai margin yang maksimal Mencari hyperplane yang optimal Nilai alpha, bias, dan support vector 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

10 PROSES TESTING KLASIFIKASI PROSES INISIALISASI PIKSEL DENGAN KURVA DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE Memetakan training set dari input space ke feature space dengan menggunakan fungsi kernel polynomial 1. Testing set dengan label kelas edge dan non-edge Mengklasifikasikan testing set dengan menggunakan hyperplane optimal 2. Training set yang memiliki atribut (L, A, B, M) 3. Training set dengan label kelas edge dan non-edge 4. Nilai alpha, bias, dan support vector Hasil klasifikasi testing set ke dalam kelas edge dan non-edge 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

11 PROSES DEFORMASI PROSES MENGGABUNGKAN PIKSEL EDGE DAN NON-EDGE DARI TRAINING SET DAN TESTING SET Piksel edge dan non-edge Training set (hasil FCM) Piksel edge dan non-edge Testing set (hasil SVM) Citra hasil segmentasi 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

12 SKENARIO UJI COBA (Bagian 1) 1. Perbandingan ukuran local window yang akan digunakan pada proses ekstraksi fitur warna dengan menggunakan ukuran yang berbeda-beda, yaitu 3x3, 5x5, dan 7x7. 2. Perbandingan nilai scale yang akan digunakan pada proses ekstraksi fitur tekstur, yaitu dengan menggunakan nilai 0, 0.5, 1 ; 0.5, 1, 2 ; dan 3, 4, Perbandingan nilai orientation yang akan digunakan pada proses ekstraksi fitur tekstur, yaitu dengan menggunakan nilai 0, 15, 20, 30 ; 0, 45, 90, 135 ; dan 90, 120, 180, Perbandingan jumlah scale yang akan digunakan pada proses ekstraksi fitur tekstur, yaitu dengan menggunakan jumlah scale 1, 3, dan Februari 2012 Tugas Akhir KI

13 SKENARIO UJI COBA (Bagian 2) 5. Perbandingan jumlah orientation yang akan digunakan pada proses ekstraksi fitur tekstur, yaitu menggunakan jumlah orientation 2, 4, dan Perbandingan jumlah cluster yang akan digunakan pada proses clustering piksel, yaitu menggunakan jumlah cluster 3, 4, dan Perbandingan derajat polinom sebagai parameter dari kernel polynomial pada proses klasifikasi piksel, yaitu menggunakan derajat polinom 1 dan Perbandingan parameter toleransi C yang digunakan untuk menentukan besar penalti akibat kesalahan dalam klasifikasi piksel (misclassification), yaitu menggunakan parameter C 1000, 1e-9, dan 1e Februari 2012 Tugas Akhir KI

14 SKENARIO UJI COBA (Bagian 3) 9. Perbandingan threshold training set dengan menggunakan nilai 0.9 dan 0.8, sedangkan threshold testing set dengan menggunakan nilai 0.9, 0.8, 0.7, 0.6, 0.5, , 0.2, 0.1, 0, -0.1, -0.2, -0.3, -0.4, -0.5, -0.6, -0.7, -0.8, Kedua perbandingan ini sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan boundary citra yang optimal. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

15 TINGKAT KEBERHASILAN (1) Gambar 1 merupakan citra ground truth dan batasan obyek yang akan dihitung akurasinya adalah Gambar Mencari error rate dari citra hasil segmentasi terhadap citra ground truth dengan persamaan dibawah ini : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

16 TINGKAT KEBERHASILAN (2) Apabila error rate telah diketahui maka nilai tingkat kebenaran dapat dihitung dengan persamaan : Tingkat keberhasilan = (1-error)*100% 25 Januari 2011 Tugas Akhir KI

17 SKENARIO 1 Perbandingan ukuran local window Local window ukuran 3x3 (akurasi = 93.24% ; 27 menit) Perbandingan dilakukan pada citra bunga.jpg dengan ukuran 289x193 dengan ukuran local window 3x3, 5x5, dan 7x7. Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.8, threshold testing set 0.6 Citra Asal Citra Ground Truth Local window ukuran 5x5 (akurasi = 93.24% ; 26 menit) Local window ukuran 3x3 (akurasi = 93.04% ; 23 menit) Hasil analisa: Ukuran local window mempengaruhi hasil citra boundary dan waktu komputasi dari proses segmentasi citra. Semakin besar ukuran local window, maka akan semakin memiliki waktu komputasi yang lebih cepat tetapi memiliki hasil citra boundary yang terputus-putus. Sedangkan, jika ukuran local window semakin kecil, maka memiliki waktu komputasi yang lama tetapi memiliki citra boundary yang terhubung dengan lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

18 SKENARIO 2 Perbandingan nilai scale Nilai scale = 0, 0.5, 1 (akurasi = 92.07%) Perbandingan dilakukan pada citra bunga.jpg dengan ukuran 289x193 dengan nilai scale (0, 0.5, 1), (0.5, 1, 2), dan (3, 4, 5). Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.9, threshold testing set = 0.6 Citra Asal Citra Ground Truth Nilai scale = 0.5, 1, 2 (akurasi = 92.1%) Nilai scale = 3, 4, 5 (akurasi = 92.09%) Hasil analisa: Nilai scale mempengaruhi hasil citra boundary dari proses segmentasi citra. Nilai akurasi yang tinggi tidak menjamin suatu citra menghasilkan citra boundary yang sempurna. Semakin kecil nilai scale, maka semakin menghasilkan citra boundary yang terputus-putus, namun apabila nilai scale telah mencapai nilai optimal maka menghasilkan citra boundary yang terhubung dengan lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

19 SKENARIO 3 Perbandingan nilai orientation Nilai orientation = 0, 15, 20, 30 (akurasi = 93.16% ; 25 menit) Perbandingan dilakukan pada citra gereja putih.jpg dengan ukuran 289x193 dengan nilai orientation (0, 15, 20, 30), (0, 45, 90, 135), dan (90, 120, 180, 270). Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.9, threshold testing set = 0.6. Citra Asal Citra Ground Truth Nilai orientation = 0, 45, 90, 135 (akurasi = 93.16%) Nilai orientation = 90, 120, 180, 270 (akurasi = 93.24%) Hasil analisa: Nilai orientation mempengaruhi hasil citra boundary dari proses segmentasi citra. Semakin besar nilai orientation, maka akan semakin menghasilkan nilai akurasi yang tinggi, namun hal itu tidak menjamin suatu citra menghasilkan citra boundary yang terhubung dengan sempurna. Apabila nilai orientation telah mencapai nilai optimal maka menghasilkan citra boundary yang terhubung dengan lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

20 SKENARIO 4 Perbandingan jumlah scale Jumlah scale = 1 (akurasi = 93.26%) Perbandingan dilakukan pada citra gereja putih.jpg dengan ukuran 289x193 dengan jumlah scale 1, 3, dan 6. Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.8, threshold testing set = 0.8. Citra Asal Citra Ground Truth Jumlah scale = 3 (akurasi =93.27%) Jumlah scale = 6 (akurasi = 93.27%) Hasil analisa: Jumlah scale mempengaruhi hasil citra dari proses segmentasi citra. Semakin besar jumlah scale, maka akan semakin menghasilkan nilai akurasi yang tinggi, namun hal itu tidak menjamin suatu citra menghasilkan citra boundary yang sempurna. Apabila jumlah scale telah mencapai nilai optimal maka menghasilkan citra boundary yang terhubung dengan lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

21 SKENARIO 5 Perbandingan jumlah orientation Jumlah orientation = 2 (akurasi = 97.24%) Perbandingan dilakukan pada citra gereja.jpg dengan ukuran 289x193 dengan jumlah orientation 2, 4, dan 6. Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.8, threshold testing set = 0.8. Citra Asal Citra Ground Truth Jumlah orientation= 4 (akurasi =97.25%) Jumlah orientation = 6 (akurasi = 97.25%) Hasil analisa: Jumlah orientation mempengaruhi hasil citra boundary dari proses segmentasi citra. Semakin besar jumlah orientation, maka akan semakin menghasilkan nilai akurasi yang tinggi, namun hal itu tidak menjamin suatu citra menghasilkan citra boundary yang terhubung yang sempurna. Apabila jumlah orientation telah mencapai nilai optimal maka menghasilkan citra boundary yang terhubung dengan lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

22 SKENARIO 6 Perbandingan jumlah cluster Jumlah cluster = 3 (akurasi = 97.07% ; 25 menit) Perbandingan dilakukan pada citra burung.jpg dengan ukuran 215x195 dengan jumlah cluster 3, 4, dan 6. Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.8, threshold testing set = Citra Asal Citra Ground Truth Jumlah cluster= 4 (akurasi =97.06% ; 30 menit) Jumlah cluster = 6 (akurasi = 96.95% ; 60 menit) Hasil analisa: Jumlah cluster mempengaruhi hasil citra boundary dan waktu komputasi dari proses segmentasi citra. Semakin besar jumlah cluster, maka akan semakin menghasilkan nilai akurasi yang rendah dan citra boundary yang terputus-putus. Selain itu, juga memiliki waktu komputasi yang lebih lama. Namun, hal itu tidak dapat digeneralisasi untuk semua citra warna lainnya karena setiap citra memiliki warna yang berbeda. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

23 SKENARIO 7 Perbandingan derajat polinom Derajat polinom = 1 (akurasi = 93.24% ; 20 menit) Perbandingan dilakukan pada citra bunga.jpg dengan ukuran 289x193 dengan derajat polinom 1, 3, dan 4. Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.8, threshold testing set = 0.8. Citra Asal Citra Ground Truth Derajat polinom = 3 (akurasi =93.28% ; 25 menit) Derajat polinom = 4 (akurasi = 93.29% ; 120 menit) Hasil analisa: Derajat polinom mempengaruhi hasil citra boundary dan waktu komputasi dari proses segmentasi citra. Semakin kecil derajat polinom, maka memiliki waktu komputasi yang semakin cepat namun, memiliki nilai akurasi yang lebih rendah dan citra boundary yang terputus-putus. Sebaliknya, semakin ke besar derajat polinom, maka memiliki waktu komputasi yang semakin lama tetapi memiliki nilai akurasi yang lebih tinggi dan citra boundary yang lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

24 SKENARIO 8 Perbandingan parameter toleransi C Parameter toleransi C = 1e-999 (akurasi = 98.14% ; 22 menit) Perbandingan dilakukan pada citra elang.jpg dengan ukuran 235x218 dengan parameter toleransi C 1e-999, 1e-9, dan Parameter yang digunakan adalah threshold training set = 0.8, threshold testing set = 0.8. Citra Asal Citra Ground Truth Parameter toleransi C = 1e-9 (akurasi =98.14% ; 23 menit) Hasil analisa: Parameter toleransi C hanya mempengaruhi waktu komputasi dari proses segmentasi citra. Semakin besar parameter toleransi C, maka akan semakin memiliki waktu komputasi yang lama namun tidak mempengaruhi hasil citra boundary dan nilai akurasi. Parameter toleransi C = 1000 (akurasi = 98.14% ; 58 menit) 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

25 SKENARIO 9 (Bagian 1) Perbandingan threshold training set dan threshold testing set Threshold training set = 0.95 dan threshold testing set = 0.1 (akurasi = 92.36%) Perbandingan dilakukan pada citra gereja.jpg dengan ukuran 289x193. Parameter yang digunakan adalah nilai scale = 0.5, 1, 2 dan nilai orientation = 0, 45, 90, 135. Citra Asal Citra Ground Truth Threshold training set = 0.8 dan threshold testing set = 0.9 (akurasi = 92.17%) Hasil analisa: Threshold training set dan threshold testing set mempengaruhi hasil segmentasi citra untuk menentukan citra boundary. Nilai akurasi yang tinggi tidak menjamin suatu citra menghasilkan citra boundary yang terhubung yang sempurna. Setiap citra memiliki nilai threshold training set dan threshold testing set yang berbeda untuk menghasilkan boundary yang optimal. Threshold training set = 0.9 dan threshold testing set = -0.1 (akurasi = 91.99%) 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

26 SKENARIO 9 (Bagian 2) Perbandingan threshold training set dan threshold testing set Threshold training set = 0.9 dan threshold testing set = -0.7 (akurasi = 92.16%) Threshold training set = 0.9 dan threshold testing set = -0.6 (akurasi = 92.15%) Citra Asal Citra Asal Threshold training set = 0.8 dan threshold testing set = -0.6 (akurasi = 93.09%) Threshold training set = 0.9 dan threshold testing set = 0.6 (akurasi = 93.48%) Citra Ground Truth Citra Ground Truth Threshold training set = 0.9 dan Threshold training set = 0.8 dan threshold testing set = -0.2 threshold testing set = 0.8 (akurasi = 92.29%) (akurasi = 93.27%) 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

27 KESIMPULAN (1) 1. Segmentasi dengan metode Support Vector Machine dapat melakukan seluruh proses segmentasi citra secara otomatis. Hal ini dibuktikan dengan tidak dibutuhkannya keterlibatan pengguna selama proses segmentasi. 2. Untuk membedakan suatu piksel termasuk edge dan non-edge ditentukan oleh parameter threshold training set dan threshold testing set. Setiap citra memiliki nilai threshold training set dan threshold testing set yang berbeda untuk menghasilkan citra boundary yang optimal. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

28 KESIMPULAN (2) 3. Ekstraksi fitur warna dengan menggunakan metode Local Homogeneity dipengaruhi oleh parameter ukuran local window dalam menentukan citra boundary yang sempurna. Selain itu, ukuran local window juga mempengaruhi waktu komputasi pada proses segmentasi citra. Semakin besar ukuran local window, maka akan semakin memiliki waktu komputasi yang lebih cepat tetapi memiliki hasil citra boundary yang terputus-putus. Sedangkan, jika ukuran local window semakin kecil, maka memiliki waktu komputasi yang lama tetapi memiliki citra boundary yang terhubung dengan lebih baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

29 KESIMPULAN (3) 4. Ekstraksi fitur tekstur dengan menggunakan metode Gabor Filter dipengaruhi oleh parameter nilai scale, nilai orientation, jumlah scale dan jumlah orientation dalam menentukan citra boundary yang sempurna. Parameter tersebut dapat dinaikkan apabila belum mencapai nilai optimal. Apabila sudah optimal, maka akan menghasilkan citra boundary yang terhubung dengan baik. 5. Proses clustering piksel dengan menggunakan metode Fuzzy C- Means dipengaruhi oleh jumlah cluster dalam menentukan citra boundary yang sempurna. Selain itu, jumlah cluster juga mempengaruhi waktu komputasi pada proses segmentasi citra. Jika hasil citra boundary yang diperoleh masih kurang sesuai, maka perlu dilakukan penambahan jumlah cluster. Sedangkan, jika jumlah cluster berlebih atau besar, maka hasilnya akan mengikuti hasil segmentasi dengan jumlah cluster yang hasilnya paling baik. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

30 KESIMPULAN (4) 6. Proses training SVM dipengaruhi oleh parameter derajat polinom dalam menentukan citra boundary yang sempurna. Selain itu, derajat polinom juga mempengaruhi waktu komputasi pada proses segmentasi citra. Parameter derajat polinom dibutuhkan pada proses pemetaan training set dari input space ke feature space dengan menggunakan kernel polynomial. Jika hasil citra boundary yang diperoleh masih kurang sesuai, maka perlu dilakukan penambahan derajat polinom. Jika jumlah derajat polinom berlebih atau besar, maka hasilnya akan mengikuti hasil segmentasi dengan derajat polinom yang hasilnya paling baik. Selain itu, pada proses ini juga dipengaruhi oleh parameter toleransi C yang digunakan untuk menentukan besar penalti akibat kesalahan dalam klasifikasi piksel (misclassification). Parameter toleransi C hanya mempengaruhi waktu komputasi dari proses segmentasi citra. Semakin besar parameter toleransi C, maka akan semakin membutuhkan waktu komputasi yang lama. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

31 KESIMPULAN (5) 7. Tidak dapat dipastikan bahwa semakin besar hasil akurasi dari parameter-parameter yang telah diujicobakan, maka semakin baik pula hasil citra boundary. Karena nilai akurasi juga dipengaruhi oleh error dari segmentasi citra yang dihasilkan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pengguna dapat melakukan beberapa uji coba dengan variasi parameter yang berbeda-beda. Sehingga didapatkan citra segmentasi yang bagus secara visual. Nilai akurasi digunakan untuk memastikan apakah citra segmentasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan ground truth yang ada atau tidak. 8. Dari hasil uji coba terhadap metode ini memiliki tingkat akurasi hingga mencapai 98%. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

32 SARAN 1. Perlu dikembangkan metode deteksi tepi yang lebih baik untuk mereduksi noise yang ada pada sekitar objek yang diamati sehingga akan menghasilkan segmentasi citra yang baik dan tidak terganggu oleh objek lain di sekitarnya. 2. Perlu dikembangkan metode yang dapat mengeneralisasi parameter-parameter yang dibutuhkan secara otomatis, sehingga user tidak perlu mencari nilai parameter yang paling optimal. 3. Perlu dilakukan uji coba yang lebih variatif dan mendalam untuk mengetahui hasil segmentasi citra yang lebih optimal berdasarkan metode SVM. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

33 SELESAI TERIMA KASIH 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

34 DAFTAR DATA PROSES α b nsv C X Y tstx : Parameter lagrange multiplier yang digunakan untukmenentukan jumlah support vector. : Posisi bidang relatif terhadap pusat koordinat. : Jumlah support vector pada kedua kelas. : Parameter yang menentukan besar penalti akibat kesalahan dalam klasifikasi piksel (misclassification). Parameter C ini ditentukan oleh pengguna. : Training set yang memiliki atribut berupa hasil ekstraksi fitur warna dan ekstraksi fitur tekstur yang digunakan untuk memprediksi piksel termasuk edge atau non-edge. : Training set yang memiliki atribut hasil prediksi klasifikasi berupa edge dan non-edge yang digunakan sebagai data input untuk mencari hyperplane yang optimal. : Testing set yang memiliki atribut berupa hasil ekstraksi fitur warna dan ekstraksi fitur tekstur yang digunakan untuk memprediksi piksel termasuk edge atau non-edge 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

35 KONVERSI RGB KE CIELAB Dalam melakukan konversi warna RGB ke CIELAB terlebih dahulu dilakukan proses konversi model warna RGB ke CIEXYZ, yaitu : R = R / 255 G = G / 255 B = B / 255 Konversi dari CIEXYZ ke CIELAB, yaitu : Dimana X n, Y n, dan Z n adalah nilai X, Y, Z untuk tingkat kecerahan. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

36 MENGHITUNG STANDAR DEVIASI Standar deviasi dari komponen warna seperti CIELAB dirumuskan sebagai berikut ini : dapat Dimana : M x N = ukuran citra i,j = indeks piksel citra ; 0 i, m M 1 ; 0 j, n N-1 d x d = ukuran local window m,n = indeks piksel pada local window (k = L,a,b) = piksel pada local window dengan indeks m,n pada komponen CIELAB color space. (k = L,a,b) = nilai rata-rata pada piksel citra dengan indeks i,j pada komponen CIELAB color space. Nilai rata-rata pada piksel citra dengan indeks i,j pada komponen warna CIELAB dapat dirumuskan sebagai berikut : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

37 MENENTUKAN DISCOUNTINUITY Menggunakan Perbedaan operator hasil deteksi sobel dengan edge menggunakan rumus seperti operator berikut ini sobel : dan canny. Citra Asal Citra dengan operator Sobel Untuk menentukan magnitude dari gradien horisontal dan vertikal pada citra dengan persamaan seperti berikut ini : Citra dengan operator Canny 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

38 MENGHITUNG EKSTRAKSI FITUR WARNA DENGAN METODE LOCAL HOMOGENEITY Hasil dari standar deviasi dan discountinuity dinormalisasikan : Sehingga, dapat ditentukan hasil ekstraksi fitur warna dengan menggunakan metode local homogeneity, yaitu : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

39 KONVERSI RGB KE YCBCR YCbCr color space mengubah nilai RGB menjadi Luminance (Y) dan Chrominance (CbCr). Formulasi konversi RGB ke YCbCr ditunjukkan sebagai berikut : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

40 MENENTUKAN KOEFISIEN GABOR WAVELET Menentukan koefisien gabor wavelet dengan cara dilatasi dan rotasi, yaitu : Dimana : n = nilai orientation m = nilai scale L = jumlah orientation 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

41 MENGHITUNG GABOR FILTER BILANGAN REAL DAN IMAJINER (Bagian 1) Gabor filter 2D dapat dinyatakan sebagai ruang sinusoida dari frekuensi, scale dan orientation yang dimodulasikan dengan fungsi gaussian 2D, sehingga gabor filter 2D dengan frekuensi W dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : = fungsi gaussian 2D (envelope) = sinusoida kompleks (carrier) Sehingga, gabor filter 2D dapat dinyatakan sebagai berikut : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

42 MENGHITUNG GABOR FILTER BILANGAN REAL DAN IMAJINER (Bagian 2) Mengingat Dengan menerapkan bahwa persamaan adalah bilangan Euler yang imajiner, ada pada maka domain bentuk frekuensi,yaitu persamaan : diatas adalah bilangan kompleks dengan bentuk Oleh karena itu, koefisien pada output gabor filter adalah bilangan kompleks. Jadi, persamaan sinusoida kompleks dapat menjadi seperti berikut ini : Gabor filter bilangan real : Sehingga, persamaan Gabor Filter 2D menjadi : Gabor filter bilangan imajiner : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

43 MENGHITUNG GABOR WAVELET UNTUK GABOR FILTER BILANGAN REAL DAN IMAJINER Menghitung gabor wavelet untuk gabor fulter bilangan real dan imajiner menggunakan koefisien gabor wavelet yang telah diperoleh pada proses sebelumnya, sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut ini : Gabor wavelet pada komponen bilangan real, yaitu : Gabor wavelet pada komponen bilangan imajiner, yaitu : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

44 KONVOLUSI CITRA INPUT DENGAN GABOR WAVELET Pada konsep konvolusi menggunakan operator (*) sebagai tanda proses konvolusi antara input berupa citra dengan gabor wavelet. Hasil konvolusi citra dengan gabor wavelet menggunakan operator (*), yaitu : Agar operator (*) dapat diganti dengan operator perkalian (x), maka dan dimasukkan ke dalam domain frekuensi dengan cara mentransformasikan fourier transform terhadap dan 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

45 MENGHITUNG NILAI MAGNITUDE PADA HASIL CITRA KONVOLUSI Karena output pada gabor filter merupakan bilangan kompleks, maka output pada juga merupakan bilangan kompleks sehingga harus diabsolutkan melalui operator magnitude untuk menjadi bilangan nyata dan menggunakan persamaan seperti berikut : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

46 ALGORITMA CLUSTERING PIKSEL DENGAN METODE FCM (Bagian 1) 1. Tentukan : a. Matriks input Y yang berukuran m x n, dimana m adalah jumlah piksel dan n adalah jumlah atribut (kriteria). b. Jumlah cluster yang akan dibentuk (C 2). c. Pangkat pembobotan (m > 1). d. Iterasi awal (t = 1). e. Kriteria penghentian iterasi / convergence error (ξ = nilai positif yang sangat kecil). 2. Membuat matriks partisi awal yaitu matriks yang berisi nilai membership setiap piksel terhadap semua cluster secara random sesuai dengan batasan. 3. Tentukan pusat cluster untuk setiap cluster 4. Hitung fungsi objektif pada iterasi ke t, dengan menggunakan persamaan : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

47 ) ALGORITMA CLUSTERING PIKSEL DENGAN METODE FCM (Bagian 2) 5. Update nilai membership setiap piksel terhadap semua cluster (matriks partisi ) 6. Cek kondisi berhenti, a. Jika fungsi objektif menghasilkan nilai yang tidak berubah lagi (konstan) yaitu maka iterasi akan berhenti. b. Jika fungsi objektif menghasilkan nilai yang masih berubah (continue), yaitu maka ulangi langkah ke Februari 2012 Tugas Akhir KI

48 MENENTUKAN PERSAMAAN MEMBERSHIP (Bagian 1) Pada algoritma FCM, fungsi objektif diminimalkan dengan tujuan untuk mencari parameter membership dan pusat cluster. Dalam meminimalkan suatu fungsi objektif diperlukan suatu metode yang dapat meminimalkan fungsi tersebut, yaitu dengan menggunakan metode Langrange Multiplier. Fungsi objektif yang digunakan FCM adalah Dengan batasan : Kondisi minimum dari fungsi objektif tersebut adalah 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

49 = - - = - - MENENTUKAN PERSAMAAN MEMBERSHIP (Bagian 2) Sehingga, fungsi minimum dari fungsi objektif tersebut adalah : Persamaan Lagrange Multiplier diatas, diminimumkan terhadap u dan dimaksimalkan terhadap λ (1) (2) Dari persamaan (1) diatas, maka diperoleh persamaan : (3) 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

50 = - - MENENTUKAN PERSAMAAN MEMBERSHIP (Bagian 3) Substitusi persamaan (2) terhadap persamaan (3), maka diperoleh persamaan : (4) Substitusi persamaan (4) terhadap persamaan (3), maka diperoleh persamaan membership : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

51 = MENENTUKAN - PERSAMAAN PUSAT CLUSTER Hasil dari persamaan Lagrange Multiplier harus diminimalkan terhadap Maka, diperoleh persamaan : Sehingga, diperoleh persamaan pusat cluster, yaitu : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

52 MENCARI NILAI MARGIN YANG MAKSIMAL - - = Nilai margin antara bidang pembatas kedua kelas, dapat dicari dengan cara perhitungan jarak titik x terhadap hyperplane (w,b), yaitu : dari Dengan batasan, yaitu : Karena margin merupakan jarak bidang pembatas antara piksel terdekat (support vector) dari kedua kelas, maka diperoleh persamaan margin seperti berikut ini : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

53 MENCARI HYPERPLANE YANG - OPTIMAL PADA DATA PIKSEL YANG DIPISAHKAN SECARA LINIER (Bagian 1) Memaksimalkan sama dengan meminimumkan.oleh karena itu, hyperplane yang memisahkan data piksel secara optimal dapat diperoleh dengan meminimalkan persamaan berikut ini : (1) Dengan batasan : Persoalan minimalisasi pada persamaan (1) dapat diselesaikan dengan menggunakan lagrange multiplier. Sehingga, diperoleh persamaan : (2) Persamaan lagrangian diatas harus diminimalkan terhadap w, b dan dimaksimalkan terhadap : (3) (4) 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

54 - MENCARI HYPERPLANE YANG - OPTIMAL PADA DATA PIKSEL YANG DIPISAHKAN SECARA LINIER (Bagian 2) Setelah Primal diperoleh lagrangian nilai pada, maka persamaan fungsi klasifikasi (2) memungkinkan pada piksel untuk yang dapat diubah dipisahkan ke bentuk secara dual linier lagrangian dapat dirumuskan (quadratic seperti programming) berikut ini : agar lebih mudah dalam penyelesaiannya. Sehingga, diperoleh dual lagrangian problem, yaitu : (5) Dari persamaan (2), (3), (4), dan (5), maka diperoleh persamaan dual lagrangian seperti berikut ini : Sehingga, diperoleh solusi dari persamaan dual lagrangian diatas, yaitu mendapatkan nilai digunakan untuk menentukan nilai w. yang Dengan batasan : Dimana : Piksel yang memiliki nilai adalah support vector. 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

55 MENCARI HYPERPLANE YANG - OPTIMAL PADA DATA PIKSEL YANG DIPISAHKAN SECARA NON-LINEAR (Bagian 1) Kedua bidang pembatas, harus diubah sehingga lebih fleksibel dengan menambahkan variabel ξ. Sehingga, menghasilkan batasan baru, yaitu : Pencarian hyperplane optimal dengan penambahan variabel sering disebut juga sebagai soft margin hyperplane. Dengan demikian, formula pencarian hyperplane optimal dapat berubah menjadi: ξ. Meminimumkan variabel ekuivalen dengan meminimumkan error pada training set 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

56 MENCARI HYPERPLANE YANG - OPTIMAL PADA DATA PIKSEL YANG DIPISAHKAN SECARA NON-LINEAR (Bagian 2) Setelah Selanjutnya, diperoleh bentuk nilai primal, maka lagrangian fungsi klasifikasi pada permasalahan pada piksel data yang piksel dapat yang dipisahkan dipisahkan secara secara linier linier dapat berubah dirumuskan menjadi seperti : berikut ini : Pengubahan persamaan primal lagrangian diatas ke dalam bentuk dual lagrangian dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan kasus data piksel yang dipisahkan secara linier tetapi bedanya pada rentang nilai adalah 0 C. Sehingga, menghasilkan solusi dari dual lagrangian, yaitu : 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

57 - MEMETAKAN DATA PIKSEL DARI INPUT SPACE KE FEATURE SPACE Contoh data piksel yang tidak dapat dipisahkan secara linier : SVM menggunakan kernel trick. Dengan demikian, fungsi klasifikasi pada masalah data piksel yang dipisahkan secara non-linear dapat dirumuskan menjadi : Metode kernel yang digunakan untuk memetakan dari input space ke feature space pada proses klasifikasi adalah metode kernel polynomial. Fungsi kernel polynomial memiliki persamaan seperti berikut ini : dimana adalah support vector, adalah data piksel yang diklasifikasikan 05 Februari 2012 Tugas Akhir KI

58 -CONTOH PROSES TRAINING SVM x (i,1) x (i,2) x (i,3) y i α i y i = sign( x (i,1) x (i,2) E-06) b (1) = (+1) w 1 = { x (+1) x x x (-1) x x = x } = b (2) = (-1) w 2 = { x (+1) x x (-1) x x = x } = w 3 = 5 x (+1) x x (-1) x = E Februari 2012 Tugas Akhir KI

59 IMPLEMENTASI Ekstraksi Fitur Warna 1 function fitur=homogeneity(rgb) 2 cform = makecform('srgb2lab'); 3 lab = applycform(rgb,cform); 4 npad = 2; 5 d = (npad*2+1); 6 padding=uint8(zeros(x+npad*2,y+npad*2, z)); 7 for i=npad+1 : x+npad 8 for j=npad+1 : y+npad 9 padding(i,j,:)=lab(i-npad,j-npad,:); 10 end 11 End 12 for i=npad+1 : x+npad 13 for j=npad+1 : y+npad 14 localwindow = uint32( padding(i-npad:i+npad,j-npad:j+npad,:) ); 15 rata=sum(sum(localwindow(:,:,:)))/(d^2); 16 for m=1:d 17 for n=1:d 18 sumv(1)=sumv(1)+(localwindow(m,n,1) - rata(1)) ^2; 19 sumv(2)=sumv(2)+(localwindow(m,n,2) - rata(2)) ^2; 20 sumv(3)=sumv(3)+(localwindow(m,n,3) - rata(3)) ^2; 21 end 22 end 23 stdv(i-npad,j-npad,1)= sqrt(sumv(1)/(d^2)); 24 stdv(i-npad,j-npad,2) = sqrt(sumv(2)/(d^2)); 25 stdv(i-npad,j-npad,3) = sqrt(sumv(3)/(d^2)); 26 end 27 end 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

60 IMPLEMENTASI Ekstraksi Fitur Tekstur 1 function newmatrix = GaborfilterBaru(image) 2 image = *R *G *B; 3 scale = [0.5, 1.0, 2.0]; 4 orientation =[0, 1/4*pi, 1/2*pi, 3/4*pi]; 5 for m=1: K 6 for n=1: L 7 teta = (orientation(n)*pi)/l; 8 Xbar=a^((scale(m)))*(x*cos(teta)+y*sin( teta)); 9 Ybar = a^(-(scale(m)))*(x*-sin(teta) + y*cos(teta)); 10 GaussianReal=(1/(2*pi*stdx*stdy))*exp(- 0.5*((Xbar^2/stdx^2)+ (Ybar^2/stdy^2))); 11 real = cos(w*xbar); 12 GaborReal = real*gaussianreal; 13 GaussianImag=(1/(stdx*stdy))*exp(- 0.5*((Xbar^2/stdx^2)+ (Ybar^2/stdy^2))) 14 imag = sin(w*xbar); 15 GaborImag = imag.*gaussianimag; 16 greal = a^(-(scale(m)))*gaborreal; 17 gimag = a^(-(scale(m)))*gaborimag; 18 WReal=conv2(double(image),gReal,'same' ); 19 WImag=conv2(double(image),gImag,'same' ); 20 for i=1: ximage 21 for j=1 :yimage 22 magnitude=abs(sqrt((wreal(i,j)^2 + WImag(i,j)^2))) ; 23 if(magnitude > newmatrix(i,j)) 24 newmatrix(i,j) = magnitude; 25 end 26 end 27 end 28 end 29 end 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

61 IMPLEMENTASI Clustering Piksel 1 function [trainlabm,testlabm] = fcmtes(fitur, magnitudematrix) 2 for x=1:xsize 3 for y=1:ysize 4 matdataset(counter,1) = counter; 5 matdataset(counter,2:4)=fitur(x,y,1:3); 6 matdataset(counter,5)=magnitudematrix(x,y); 7 counter = counter+1; 8 end 9 end 10 [center,u,objfcn] = fcm(matdataset,3); 11 maxu = max(u); 12 cluster1 = find(u(1,:) == maxu); 13 cluster2 = find(u(2,:) == maxu); 14 cluster3 = find(u(3,:) == maxu); 15 sumcluster1 = length(cluster1); 16 sumcluster2 = length(cluster2); 17 sumcluster3 = length(cluster3); 18 ceildiv1 = ceil(sumcluster1/10); 19 ceildiv2 = ceil(sumcluster2/10); 20 ceildiv3 = ceil(sumcluster3/10); 21 for i = 1: sumcluster1 22 poscluster1(1,i) = cluster1(1,i); 23 poscluster1(2,i) = U(1,i); 24 end 25 for j = 1 :sumcluster2 26 poscluster2(1,j) = cluster2(1,j); 27 poscluster2(2,j) = U(2,j); 28 end 29 for k = 1 :sumcluster3 30 poscluster3(1,k) = cluster3(1,k); 31 poscluster3(2,k) = U(3,k); 32 end 33 sortpos1 = sortrows(poscluster1,2); 34 sortpos2 = sortrows(poscluster2,2); 35 sortpos3 = sortrows(poscluster3,2); 36 bigtrain1 = sortpos1(sumcluster1- ceildiv1+1:sumcluster1, :); 37 bigtrain2 = sortpos2(sumcluster2- ceildiv2+1:sumcluster2, :); 38 bigtrain3 = sortpos3(sumcluster3- ceildiv3+1:sumcluster3, :); 39 trainingset= [bigtrain1; bigtrain2;bigtrain3]; 40 testingset1 = sortpos1(1:sumcluster1- ceildiv1, :); 41 testingset2 = sortpos2(1:sumcluster2- ceildiv2, :); 42 testingset3 = sortpos3(1:sumcluster3- ceildiv3, :); 43 testset = [testingset1 ; testingset2; testingset3]; 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

62 IMPLEMENTASI Training Hyperplane SVM 1 function [nsv, alpha, b0] = svc(x,y,ker,c) 2 n = size(x,1); 3 % mengeset toleransi (C) untuk mendeteksi adanya support vector 4 epsilon = svtol(c); 5 % memetakan piksel dari input space ke feature space dengan menggunakan metode kernel polynomial 6 fprintf('constructing...\n'); 7 for i=1:n 8 for j=1:n 9 H(i,j)= Y(i)*Y(j)*svkernel(ker,X(i,:),X(j,:)); 10 end 11 end 12 c = -ones(n,1); 13 H = H+1e-10*eye(size(H)); 14 % menentukan parameter untuk perhitungan optimasi 15 vlb = zeros(n,1); 16 vub = C*ones(n,1 17 x0 = zeros(n,1); 18 neqcstr = nobias(ker); 19 if neqcstr 20 A = Y';, b = 0; 21 else 22 A = [];, b = []; 23 end 24 % menyelesaikan masalah optimasi untuk mencari hyperplane yang optimal 25 fprintf('optimising...\n') 26 st = cputime 27 [alpha lambda how] = qp(h, c, A, b, vlb, vub, x0, neqcstr); 32 fprintf('margin : %f\n',2/sqrt(w2)) 33 fprintf('sum alpha : %f\n',sum(alpha)) 34 % menghitung jumlah support vector 35 svi = find( alpha > epsilon); 36 nsv = length(svi); 37 fprintf('support Vectors : %d (%3.1f%%)\n',nsv,100*nsv/n); 38 % implisit bias 39 b0 = 0; 40 % eksplisit bias 41 if nobias(ker) ~= 0 42 svii = find( alpha > epsilon & alpha < (C - epsilon)); 43 if length(svii) > 0 44 b0 = (1/length(svii))*sum(Y(svii) - H(svii,svi)*alpha(svi).*Y(svii)); 45 else 46 fprintf('no support vectors on margin - cannot compute bias.\n'); 47 end 48 end 49 end 28 fprintf('execution time: %4.1f seconds\n',cputime - st) 29 fprintf('status : %s\n',how) 30 w2 = alpha'*h*alpha; 31 fprintf(' w0 ^2 : %f\n',w2) 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

63 IMPLEMENTASI Testing Klasifikasi Piksel dengan SVM 1 function predictedy = svcoutput(trnx,trny,tstx,ker,alpha,bias, actfunc) 2 n = size(trnx,1); 3 m = size(tstx,1); 4 % memetakan piksel dari input space ke feature space dengan menggunakan metode kernel polynomial 5 H = zeros(m,n); 6 for i=1:m 7 for j=1:n 8 H(i,j)= trny(j)*svkernel(ker,tstx(i,:),tr nx(j,:)); 9 end 10 end 11 % klasifikasi testing set ke dalam kelas edge atau non-edge 12 if (actfunc) 13 % soft classifier 14 predictedy = softmargin(h*alpha + bias); 15 else 16 % hard classifier 17 predictedy = sign(h*alpha + bias); 18 end 19 end 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

64 IMPLEMENTASI Menghitung Tingkat Keberhasilan (Akurasi) 1 tp = 0; 2 fn = 0; 3 tn = 0; 4 fp = 0; 5 for i=1:ximg 6 for j=1:yimg 7 if himage(i,j) == 1 && img(i,j) == 1 8 tp = tp + 1; 9 end 10 end 11 end 12 for i=1:ximg 13 for j=1:yimg 14 if himage(i,j) == 0 && img(i,j) == 1 15 fp = fp + 1; 16 end 17 end 18 end 19 for i=1:ximg 20 for j=1:yimg 21 if himage(i,j) == 1 && img(i,j) == 0 22 fn = fn + 1; 23 end 24 end 25 end 26 for i=1:ximg 27 for j=1:yimg 28 if himage(i,j) == 0 && img(i,j) == 0 29 tn = tn + 1; 30 end 31 end 32 end akurasi = (tp+tn)/(tp+tn+fp+fn)*100; 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

65 IMPLEMENTASI Perhitungan Nilai Alpha dengan Library Quadratic Programming 1 vlb = zeros(n,1); 2 vub = C*ones(n,1); 3 x0 = zeros(n,1); 4 neqcstr = nobias(ker); 5 if neqcstr 6 A = Y';, b = 0; 7 Else 8 A = [];, b = []; 9 End 10 st = cputime; 11 [alpha lambda how] = qp(h, c, A, b, vlb, vub, x0, neqcstr); 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

66 IMPLEMENTASI Kernel Polynomial 1 function k = svkernel(ker,u,v) 2 global p1; 3 k = (u*v' + 1)^p1; 4 end Sehingga, kode dimplementasikan pada training set adalah 1 n = size(x,1); 2 epsilon = svtol(c); 3 H = zeros(n,n); 4 for i=1:n 5 for j=1:n 6 H(i,j)=Y(i)*Y(j)*svkernel(ker,X(i,:),X(j,:)); 7 End 8 End 05 Februari 2012 Presentasi Tugas Akhir - CI

SVM untuk Regresi Ordinal

SVM untuk Regresi Ordinal MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

Penyusun Tugas Akhir : Ivan Hardiyanto (NRP : ) Dosen Pembimbing : Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom Rully Soelaiman, S.Kom, M.

Penyusun Tugas Akhir : Ivan Hardiyanto (NRP : ) Dosen Pembimbing : Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom Rully Soelaiman, S.Kom, M. PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED FUZZY C- MEANS CLUSTERING ALGORITHM WITH IMPROVED FUZZY PARTITIONS (Kata kunci: Algoritma Fuzzy Clustering,

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan sebagai langkah awal dari suatu penelitian. Mencari

Lebih terperinci

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan Septi Wulansari (5109100175) Pembimbing I: Prof. Ir. Handayani Tjandrasa, M.Sc.,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 OPTIMASI NILAI AMBANG WAVELET BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA DENOISING CITRA BERWARNA (Kata kunci: denoising, transformasi wavelet, logika fuzzy, thresholding, median absolute

Lebih terperinci

Segmentasi Citra menggunakan Support Vector Machine (SVM) dan Ellipsoid Region Search Strategy (ERSS) Arimoto Entropy berdasarkan Ciri Warna dan Tekstur Lukman Hakim 1, Siti Mutrofin 2, Evy Kamilah Ratnasari

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PENGGABUNGAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE DAN SIMULATED ANNEALING PADA PERMASALAHAN KLASIFIKASI POLA

PRESENTASI TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PENGGABUNGAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE DAN SIMULATED ANNEALING PADA PERMASALAHAN KLASIFIKASI POLA PRESENTASI TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PENGGABUNGAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE DAN SIMULATED ANNEALING PADA PERMASALAHAN KLASIFIKASI POLA Penyusun Tugas Akhir : Astris Dyah Perwita (NRP : 5110.100.178)

Lebih terperinci

Segmentasi Citra berbasis Informasi Warna dan Tekstur menggunakan Neutrosophic Set

Segmentasi Citra berbasis Informasi Warna dan Tekstur menggunakan Neutrosophic Set Segmentasi Citra berbasis Informasi Warna dan Tekstur menggunakan Neutrosophic Set Monica Widiasri, S.Kom. 1 *, Dr. Ir. R. V. Hari Ginardi, M.Sc. 2, Rully Soelaiman, S.Kom., M.Kom. 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE BERBASIS MULTISCALE FEATURE EXTRACTION UNTUK SEGMENTASI PEMBULUH DARAH CITRA RETINA RED-FREE DAN FLUORESCEIN

IMPLEMENTASI METODE BERBASIS MULTISCALE FEATURE EXTRACTION UNTUK SEGMENTASI PEMBULUH DARAH CITRA RETINA RED-FREE DAN FLUORESCEIN IMPLEMENTASI METODE BERBASIS MULTISCALE FEATURE EXTRACTION UNTUK SEGMENTASI PEMBULUH DARAH CITRA RETINA RED-FREE DAN FLUORESCEIN Dosen Pembimbing Dr. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom. Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginterprestasi sebuah citra untuk memperoleh diskripsi tentang citra tersebut melalui beberapa proses antara lain preprocessing, segmentasi citra, analisis

Lebih terperinci

Tutorial Support Vector Machine. 1 Ide Dasar Support Vector Machine

Tutorial Support Vector Machine. 1 Ide Dasar Support Vector Machine Tutorial Support Vector Machine Budi Santosa Teknik Industri, ITS Kampus ITS, Sukolilo Surabaya E-mails: budi s@ie.its.ac.id 1 Ide Dasar Support Vector Machine Support vector machine (SVM) adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori pendukung dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ekstraksi fitur, serta metode klasifikasi Support Vector Machine dalam

Lebih terperinci

SVM untuk Regresi. Machine Learning

SVM untuk Regresi. Machine Learning MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

Oleh Yuli Wijayanti. Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc

Oleh Yuli Wijayanti. Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc Oleh Yuli Wijayanti Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc TEKNIK INFORMATIKA-ITS 26 JULI 2010 Latar Belakang Segmentasi gambar merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Wilayah dan Jadwal Penelitian Wilayah penelitan adalah Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai Juli 2014. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu yang akan terjadi dimasa sekarang maupun yang akan datang. dikarena masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) untuk diagnosis penyakit jantung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Metode GLCM ( Gray Level Co-Occurrence Matrix)

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Metode GLCM ( Gray Level Co-Occurrence Matrix) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode GLCM ( Gray Level Co-Occurrence Matrix) Metode GLCM menurut Xie dkk (2010) merupakan suatu metode yang melakukan analisis terhadap suatu piksel pada citra dan mengetahui

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Microsoft Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah sebuah software yang

Lebih terperinci

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski Junia Kurniati Computer Engineering Department Faculty of Computer Science Sriwijaya University South Sumatera Indonesia

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN METODE KONTUR AKTIF DENGAN SEGMENTASI LOKAL ATAU GLOBAL SECARA SELEKTIF (Kata kunci: segmentasi citra, kontur aktif, fungsi level set, filter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Digital [3] Citra atau gambar didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y), di mana x dan y adalah koordinat bidang datar, dan harga fungsi f di setiap

Lebih terperinci

Support Vector Machine

Support Vector Machine MMA10991 Topik Khusus Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN

PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN 1008605032 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

Penyusun Tugas Akhir Alvian Adi Pratama [ ] Dosen Pembimbing Diana Purwitasari, S.Kom, M.Sc. Dr. Eng. Nanik Suciati, S.Kom., M.Kom.

Penyusun Tugas Akhir Alvian Adi Pratama [ ] Dosen Pembimbing Diana Purwitasari, S.Kom, M.Sc. Dr. Eng. Nanik Suciati, S.Kom., M.Kom. Penyusun Tugas Akhir Alvian Adi Pratama [5106100108] Dosen Pembimbing Diana Purwitasari, S.Kom, M.Sc. Dr. Eng. Nanik Suciati, S.Kom., M.Kom. Latar Belakang Batik merupakan harta kebudayaan Indonesia yang

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION

PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 590~595 PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION 590 Indra Gunawan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA DATA AKREDITASI SEKOLAH DASAR (SD) DI KABUPATEN MAGELANG

PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA DATA AKREDITASI SEKOLAH DASAR (SD) DI KABUPATEN MAGELANG ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 811-820 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA

Lebih terperinci

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP. 1202 109 022 Teknologi fotografi pada era sekarang ini berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya kamera digital. Bentuk dari kamera digital pada umumnya kecil,

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

4 Notepad dan Microsoft Excel sebagai editor data.

4 Notepad dan Microsoft Excel sebagai editor data. dengan menggunakan perangkat lunak ENVI disimpan dalam file.txt (Lampiran 1). File ini berisi informasi mengenai panjang gelombang dan nilai pantulan (reflectance) objek di permukaan bumi. Objek yang diperlukan

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA Kamil Malik Jurusan Teknik Informatika STT Nurul Jadid Paiton nomor1001@gmail.com Andi Hutami Endang Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala 52 BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 ANALISA MASALAH Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala melakukan proses retrival citra dan bagaimana solusi untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DETEKSI SEAM CARVING BERDASARKAN PERUBAHAN UKURAN CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERNS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

IMPLEMENTASI DETEKSI SEAM CARVING BERDASARKAN PERUBAHAN UKURAN CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERNS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE TUGAS AKHIR KI141502 IMPLEMENTASI DETEKSI SEAM CARVING BERDASARKAN PERUBAHAN UKURAN CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERNS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE AYU KARDINA SUKMAWATI 5113100072 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA Yusti Fitriyani Nampira 50408896 Dr. Karmilasari Kanker Latar Belakang Kanker

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Temu Kembali Citra Temu kembali citra adalah salah satu metodologi untuk penemuan kembali citra berdasarkan isi (content) citra. Citra memiliki informasi karakteristik visual berupa

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 123-132 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Deteksi Mobil Menggunakan Histogram of Oriented Gradient

Deteksi Mobil Menggunakan Histogram of Oriented Gradient 1 Deteksi Mobil Menggunakan Histogram of Oriented Gradient Cahyo Permata,I Ketut Eddy Purnama dan Muhtadin Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi ciri Citra yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 150 x 150 pixel, sehingga jika divektorkan akan menghasilkan vektor berukuran 22500. Melalui tahap ekstraksi ciri

Lebih terperinci

BAB IV EKSPERIMEN. 4.1 Tujuan

BAB IV EKSPERIMEN. 4.1 Tujuan BAB IV EKSPERIMEN Pada bab ini dibahas mengenai eksperimen penggunaan SVM dalam pendeteksian intrusi pada jaringan. Pembahasan ini meliputi tujuan yang ingin dicapai melalui eksperimen ini, parameter evaluasi

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR Gibtha Fitri Laxmi 1, Puspa Eosina 2, Fety Fatimah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT

TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT Ahmad Afif Supianto 1, Sutrisno 2 Informatika/Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PENGEMBANGAN ALGORITMA. ketidakpastian. Citra tersebut terkadang belum tentu dapat diketahui objeknya,

BAB 3 ANALISIS DAN PENGEMBANGAN ALGORITMA. ketidakpastian. Citra tersebut terkadang belum tentu dapat diketahui objeknya, BAB 3 ANALISIS DAN PENGEMBANGAN ALGORITMA 3.1 Analisis Permasalahan Pengolahan citra merupakan sebuah proses yang memiliki banyak faktor ketidakpastian. Citra tersebut terkadang belum tentu dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 315-321 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR

Lebih terperinci

. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Jenis Kendaraan Menggunakan Statistical Algorithm dan Support Vector Machine [11]

. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Jenis Kendaraan Menggunakan Statistical Algorithm dan Support Vector Machine [11] . BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Jenis Kendaraan Menggunakan Statistical Algorithm dan Support Vector Machine [11] Dalam penelitian tersebut dibangun sistem pengenalan jenis kendaraan otomatis. Jenis

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Mata Otomatis Menggunakan Pemfilteran Intensitas dan K-Means Clustering

Implementasi Deteksi Mata Otomatis Menggunakan Pemfilteran Intensitas dan K-Means Clustering JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Deteksi Mata Otomatis Menggunakan Pemfilteran Intensitas dan K-Means Clustering Ahmad Kadiq, Arya Yudhi Wijaya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam desain penelitian ini akan menggambarkan proses pengenalan tulisan tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Praproses Input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman merupakan bagian penting dalam ekosistem, berbagai jenis tanaman telah digunakan selama berabad-abad dalam bidang pangan, papan, maupun obat-obatan. Gloria Samantha

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 DETEKSI KEMUNCULAN BULAN SABIT MENGGUNAKAN METODE CIRCULAR HOUGH TRANSFORM ARTIKEL Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Pengolahan citra digital by Jans Hry / S2 TE UGM 09 ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Edge atau tepi merupakan representasi dari batas objek dalam citra. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Bab III ANALISIS&PERANCANGAN Pada penelitian sebelumnya yaitu ANALISIS CBIR TERHADAP TEKSTUR CITRA BATIK BERDASARKAN KEMIRIPAN CIRI BENTUK DAN TEKSTUR (A.Harris Rangkuti, Harjoko Agus;

Lebih terperinci

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) Jani Kusanti Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Universitas Surakarta (UNSA),

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PLAT NOMOR MENGGUNAKAN FITUR ZONING DENGAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE INTAN AYU OCTAVIA

IDENTIFIKASI PLAT NOMOR MENGGUNAKAN FITUR ZONING DENGAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE INTAN AYU OCTAVIA IDENTIFIKASI PLAT NOMOR MENGGUNAKAN FITUR ZONING DENGAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE INTAN AYU OCTAVIA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. * adalah operasi konvolusi x dan y, adalah fungsi yang merepresentasikan citra output,

II TINJAUAN PUSTAKA. * adalah operasi konvolusi x dan y, adalah fungsi yang merepresentasikan citra output, 5 II INJAUAN PUSAKA.1 Fitur Scale Invariant Feature ransform (SIF) Fitur lokal ditentukan berdasarkan pada kemunculan sebuah objek pada lokasi tertentu di dalam frame. Fitur yang dimaksudkan haruslah bersifat

Lebih terperinci

Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode Generalized Fuzzy C- Means Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions

Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode Generalized Fuzzy C- Means Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode Generalized Fuzzy C- Means Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions Ivan Hardiyanto,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

DETEKSI OBYEK PEJALAN KAKI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE SKRIPSI

DETEKSI OBYEK PEJALAN KAKI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE SKRIPSI DETEKSI OBYEK PEJALAN KAKI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE SKRIPSI Diajukan Oleh : FIRMAN ISNANDI S. NPM. 0634010273 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk

BAB III PEMBAHASAN. arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk BAB III PEMBAHASAN Bab III merupakan pembahasan yang meliputi proses penelitian yaitu arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk klasifikasi stadium kanker payudara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan dewasa ini tidak bisa dipisahkan dengan teknologi yang terus berkembang. Pengembangan teknologi yang erat kaitannya dengan dunia kesehatan atau dunia

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH TAMU HOTEL DI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR REGRESSION

PERAMALAN JUMLAH TAMU HOTEL DI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR REGRESSION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 785-794 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERAMALAN JUMLAH TAMU HOTEL DI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Model Linear untuk Klasifikasi

Model Linear untuk Klasifikasi MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Model Linear untuk Klasifikasi Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Iris mata merupakan salah satu organ internal yang dapat di lihat dari luar. Selaput ini berbentuk cincin yang mengelilingi pupil dan memberikan pola warna pada mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilaksanakan ditunjukan pada Gambar 6. Akusisi Citra INPUT Citra Query Preprocessing Citra Pre processing Citra Ekstraksi Fitur

Lebih terperinci

Perancangan Deteksi Citra USG Kepala Janin untuk mencari Biparetal Diameter dan Head Circumference

Perancangan Deteksi Citra USG Kepala Janin untuk mencari Biparetal Diameter dan Head Circumference Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Deteksi Citra USG Kepala Janin untuk mencari Biparetal Diameter dan Head Circumference Putu Desiana Wulaning

Lebih terperinci

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil BAB IV PEMBAHASAN Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk diagnosa kanker otak, hasil klasifikasi, dan ketepatan hasil klasifikasinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kontribusi penelitian. Masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan melakukan

Lebih terperinci

DETEKSI GANGGUAN ORGAN JANTUNG MENGGUNAKAN KOMPUTERISASI IRIDOLOGI DENGAN METODE KLASIFIKASI SVM

DETEKSI GANGGUAN ORGAN JANTUNG MENGGUNAKAN KOMPUTERISASI IRIDOLOGI DENGAN METODE KLASIFIKASI SVM DETEKSI GANGGUAN ORGAN JANTUNG MENGGUNAKAN KOMPUTERISASI IRIDOLOGI DENGAN METODE KLASIFIKASI SVM Heart Disorder Detection Based on Computerized Iridology Using SVM Classification Method 1 Lintang Indah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan BAB III DATASET DAN RANCANGAN PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang dataset citra yang digunakan dalam penelitian ini serta rancangan untuk melakukan penelitian. 3.1 DATASET PENELITIAN Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

Lebih terperinci

Metode Kernel. Machine Learning

Metode Kernel. Machine Learning MMA10991 Topik Khusus Machine Learning Metode Kernel Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian maupun pembuatan aplikasi mengenai pengenalan karakter / pengenalan pola ataupun yang berhubungan dengan Jaringan Syaraf Tiruan terlebih dengan metode Backpropagation

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan algoritma yang akan digunakan pada sistem pengenalan wajah. Bagian yang menjadi titik berat dari tugas akhir

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUSI INFORMASI HIRARKIS PADA PENGENALAN CITRA WAJAH MULTI-SPECTRAL

IMPLEMENTASI FUSI INFORMASI HIRARKIS PADA PENGENALAN CITRA WAJAH MULTI-SPECTRAL TUGAS AKHIR - CI1599 IMPLEMENTASI FUSI INFORMASI HIRARKIS PADA PENGENALAN CITRA WAJAH MULTI-SPECTRAL FEBE FENYTA S. NRP 5105 100 042 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom, M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : MEKAR SEKAR SARI NIM. 24010210120008 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis, terlebih lagi bagi perusahaan besar, tidak lepas dari adanya proses jual beli saham. Saham secara umum merupakan surat berharga yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis 2.1.1 Usadha Taru Ayurveda sudah ada semenjak 2000 tahun yang lalu. Ayurveda adalah ilmu pengetahuan tentang hidup yang berasal dari kata sangsekerta Ayur dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA Naser Jawas Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No.86 Renon, Denpasar, Bali 80226

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 PERBANDINGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) dan METODE NEAREST CLUSTER CLASSIFIER (NCC) DALAM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS BATIK TULIS Nesi Syafitri 1 ABSTRACT Various problem that are related to classification

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

ANALISIS SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DALAM MEMPREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT

ANALISIS SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DALAM MEMPREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 849-857 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DALAM MEMPREDIKSI KURS

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI PRESENTASI TUGAS AKHIR KI 091031 PENERAPAN METODE PRIMAL DUAL ACTIVE SET UNTUK NON NEGATIVE CONSTRAINED TOTAL VARIATION PADA MASALAH DEBLURRING (Kata kunci: Total Variation,Non-Negative Constrained, Primal

Lebih terperinci

Deteksi Kepala Janin Pada Gambar USG Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) Dengan Informasi Spasial Dan Iterative Randomized Hough Transform (IRHT)

Deteksi Kepala Janin Pada Gambar USG Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) Dengan Informasi Spasial Dan Iterative Randomized Hough Transform (IRHT) Deteksi Kepala Janin Pada Gambar USG Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) Dengan Informasi Spasial Dan Iterative Randomized Hough Transform (IRHT) Dwi Puspitasari 1 *, Handayani Tjandrasa 2 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KOLESTEROL MENGGUNAKAN IRIS MATA DENGAN METODE TRANSFORMASI HOUGH DAN DAUGMAN S RUBBER SHEET MODEL

IDENTIFIKASI TINGKAT KOLESTEROL MENGGUNAKAN IRIS MATA DENGAN METODE TRANSFORMASI HOUGH DAN DAUGMAN S RUBBER SHEET MODEL IDENTIFIKASI TINGKAT KOLESTEROL MENGGUNAKAN IRIS MATA DENGAN METODE TRANSFORMASI HOUGH DAN DAUGMAN S RUBBER SHEET MODEL SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN METODE KONTUR AKTIF DENGAN SEGMENTASI LOKAL ATAU GLOBAL SECARA SELEKTIF

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN METODE KONTUR AKTIF DENGAN SEGMENTASI LOKAL ATAU GLOBAL SECARA SELEKTIF SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN METODE KONTUR AKTIF DENGAN SEGMENTASI LOKAL ATAU GLOBAL SECARA SELEKTIF Yustina Retno B, Yudhi Purwananto, Rully Soelaiman 3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR

PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR Angga Lisdiyanto (1), Lukman Zaman P.C.S.W (2) Teknik Informatika, Universitas Islam Lamongan (1) Teknik Informatika, Sekolah

Lebih terperinci