LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 1"

Transkripsi

1 Bab I P e n d a h u l u a n A. Latar Belakang Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014, dimana dalam era Reformasi yang berkembang sampai saat ini telah membawa banyak perubahan diberbagai bidang, pemusatan kekuatan ekonomi nasional pada sekelompok pengusaha tertentu telah surut, dan seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Paradigma pembangunan ekonomi yang semula lebih berorientasi pada pembangunan bahan industri berskala besar mulai bergeser kepada pembangunan ekonomi yang lebih ditekankan pada ekonomi kerakyatan. Perubahan paradigma tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Adapun akibat dari krisis ekonomi yang belum pulih saat ini telah menyebabkan kegiatan perekonomian nasional menjadi lumpuh termasuk hasil pembangunan nasional di sektor Industri dan Perdagangan. Dimana sektor industri dan Perdagangan sebagai pengerak utama pembangunan ekonomi nasional mempunyai rencana dan kontribusi yang sangat penting, oleh karena itu untuk mengatasi krisis tersebut diatas Pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan, yang diarahkan antara lain pada pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat. Dalam rangka mewujudkan hal di atas, maka langkah yang dilakukan adalah Menumbuhkan Ekonomi Pedesaan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan Mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Dalam tahun 2014 ini dimasa satu tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 1 11

2 Gubernur terpilih, berbagai upaya percepatan dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mengimplementasikan prioritas kebijakan di atas dan telah menempuh berbagai upaya di sektor Industri dan Perdagangan antara lain berupa pengembangan kemitraan usaha yang berbasis sumberdaya lokal dan berorientasi global, pengembangan dan pembinaan Industri Kecil Menengah/Usaha Kecil Menengah, peningkatan penyediaan dan distribusi barang/jasa termasuk peningkatan pengawasan barang dan jasa yang beredar, perlindungan konsumen, pengendalian stabilitas harga dan pengembangan sistem informasi manajemen, serta peningkatan pembinaan produksi, promosi dan ekspor komoditas unggulan daerah Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2014 sekurang-kurangnya Ada Satu Kebijakan Prioritas Dari 7 (tujuh) Prioritas Pembangunan Daerah NTB yang terkait dengan Pembangunan sektor Industri dan Perdagangan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mempercepat Penurunan Kemiskinan dan Mengembangkan Keunggulan Daerah. Dalam rangka mewujudkan perioritas pembangunan tersebut, kebijakan yang ditempuh sebagai berikut : Pertama : Meningkatkan sarana prasarana produksi yang memadai dengan melakukan revitalisasi dan fasilitasi sarana prasarana produksi untuk peralatan industri kecil menengah. Kedua : Meningkatnya investasi,mendorong peningkatan basis produksi dan ekspor nonmigas serta memperkuat ketahanan pangan dengan penggerak sektor industri yang didukung oleh pemanfaatan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan, termasuk industri yang berbasis sumber daya alam seperti agro, kelautan, pertambangan, dan sumber daya mineral. Ketiga : meningkatkan kualitas pertumbuhan melalui pemerataan kesejahteraan dan perluasan kesempatan berusaha

3 terutama bagi penduduk miskin. Keempat : Terwujudnya Produk SDA yang berkualitas ekonomi tinggi dan memenuhi stándar pasar melalui fasilitasi dan investasi industri olahan produk SDA berkualitas, fasilitasi dan investasi usaha ekonomi kreatif terhadap kerajinan industri dan makanan olahan Kelima : Terwujudnya tenaga kerja yang terampil melalui edukasi dan fasilitasi tenaga kerja terampil dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif Keenam : Meningkatkan Evektifitas pelayanan investasi dengan cara menyediakan data dan informasi peluang ivestasi yang akurat, identifikasi, inventarisasi dan publikasi data dan informasi sehingga tersedia database investasi serta meningkatkan komoditi unggulan daerah dengan cara fasilitasi dan regulasi terhadap eksportir daerah sehingga meningkatkan nilai ekspor daerah. Ketujuh : Mengembangkan wirausaha dan investasi daerah dengan jalan investasi dan fasilitasi modal usaha/kerja kepada UMKM dan IKM, divestasi dan fasilitasi dana penyertaan modal kepada BUMD dan swasta Kedelapan : Meningkatkann sumber pendanaan daerah serta meningkatkan konektivitas perekonomian antar kawasan, antar kota, antar wilayah dengan cara identifikasi dan evaluasi data dan informasi, sosialisasi dan fasilitasi sistem pelayanan PAD, identifikasi, fasilitasi dan negosiasi dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya sehingga tersedia data dan informasi potensi PAD yang akurat, tersedianya sistem pelayanan PAD, tersedianya dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya, tersedianya sarana LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 3

4 prasana perekonomian yang memadai serta tersedianya dokumen penunjang kerjasama ekonomi antar kawasan antar kota dan antar wilayah. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 1. Kedudukan Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat melalui Sekretaris Daerah 2. Tugas Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah Bidang Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 4

5 otonomi, tugas pembantuan dan tugas dekonsentrasi. 3. Fungsi Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut maka fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian dan perdagangan; 2. Perencanaan program dan kegiatan bidang industri dan perdagangan; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perindustrian dan perdagangan; 4. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. C. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan ditindaklajuti dengan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah (BP3ED), Peraturan LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 5

6 Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 40 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengolahan Komoditi Ungulan Daerah dan Kemasan (BPKUD & K) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah ditetapkan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari : 1. Kepala Dinas. 2. Sekretaris, terdiri dari : a. Sub Bagian Program dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Agro Kimia dan Aneka Industri, terdiri dari : a. Seksi Industri Agro dan Kimia; b. Seksi Industri Logam dan Mesin; c. Seksi Industi Alat Transportasi dan Telematika. 4. Bidang Pengembangan Industri Kecil, terdiri dari a. Seksi Sarana dan Usaha; b. Seksi Bimbingan Produksi; c. Seksi Pengembangan Potensi dan Kerja sama Industri. 5. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, terdiri dari : a. Seksi Pengadaan dan Penyaluran; b. Seksi Usaha Perdagangan; c. Seksi Pembinaan dan Perlindungan Konsumen. 6. Bidang Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari : a. Seksi Ekspor; b. Seksi Impor; c. Seksi Pengembangan dan Kerjasama. 7. Balai Metrologi : a. Kasubag TU; b. Seksi Masa dan Timbangan; LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 6

7 c. Seksi Arus Panjang dan Volume. 8. BP3ED : a. Kasubag TU; b. Seksi Penelitian; c. Seksi Promosi dan Informasi. 9. BPKUD & K a. Kasubag TU b. Seksi Pelatihan, Pembinaan Industri Makanan, Minuman dan Kerajinan c. Seksi Teknis Pelayanan Desain dan Kemasan 10. Jabatan Fungsional. Secara rinci struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB terdapat pada lampiran 4. D. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat selama Tahun Capaian Kinerja Tahun 2014 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan Organisasi. Analisis atas Capaian Kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, struktur organisasi. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja, menjelaskan secara ringkas dokumen LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 7

8 perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2014 meliputi RPJMD Tahun , Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun dan Penetapan Kinerja Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014, menjelaskan analisis mengenai pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian Indikator Kinerja per sasaran per program, evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja, serta Akuntabilitas Keuangan untuk Tahun Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2014 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa akan datang. LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 8

9 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2000 tanggal 29 Desember 2000, Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang perindustrian dan perdagangan berdasarkan asas otonomi, tugas pembantuan dan tugas dekonsentrasi. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut maka fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian dan perdagangan; 2. Perencanaan program dan kegiatan bidang industri dan perdagangan; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perindustrian dan perdagangan; 4. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 9

10 Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada : 1. RPJMD Tahun RENSTRA Dinas Perindag Prov. NTB Tahun Penetapan Kinerja Tahun 2014 A. RPJMD RPJMD Provinsi NTB , ditetapkan sebagai rambu, pedoman dan arah bagi pemerintah daerah khususnya dan masyarakat NTB umumnya untuk bersama mewujudkan visi-misi daerah dalam program pembangunan yang terpadu, fokus dan responsif terhadap tantangan dan perubahan zaman. Berkaitan dengan hal tersebut telah di tetapkan kerangka Visi Pembangunan NTB Periode sebagai berikut : MEWUJUDKAN MASYARAKAT NUSA TENGGARA BARAT YANG BERIMAN, BERBUDAYA, BERDAYASAING DAN SEJAHTERA Ada lima kata kunci dalam visi pembangunan Provinsi NTB : - Kata Masyarakat NTB : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup dan bermukim di wilayah Nusa Tenggara Barat. - Kata Beriman : berarti masyarakat yang taat beragama, berbudipekerti luhur dan saling menghargai satu sama lain dalam keberagaman sosial budaya - Kata Berbudaya : artinya masyarakat yang mampu berpartisipasi dalam pembangunan dilandasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. - Kata berdayasaing : mengandung makna masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, inovatif, kreatif, agar mampu bersing secara global. - Kata Sejahtera : mengandung arti masyarakat yang mampu memenuhi LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 10

11 kebutuhan dasar secara ekonomi, sosial dan berkeadilan. Visi NTB kemudian dijabarkan dalam Misi Pembangunan NTB Misi merupakan rumusan dari upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi NTB yaitu Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera. Adapun Misi tersebut adalah : 1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter; 2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan; 3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum yang berekeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan; 4. Meningkatkan mutu sumber daya manusia yang berdaya saing; 5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, mengembangkan keunggulan daerah; 6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah berbasis tata ruang; 7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. B. Rencana Strategis Tahun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun merupakan rencana jangka menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berisi tentang gambaran, sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan. Penyusunan RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengacu pada RPJMD Tahun yang telah LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 11

12 ditetapkan Pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang Ekonomi dan Rumpun Hijau. Secara ringkas substansi RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat di ilustrasikan sebagai berikut : a. Visi b. Misi Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, adalah Terwujudnya Masyarakat Industri dan Perdagangan Yang Yang Unggul dan Mandiri. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB menetapkan enam Misi yang akan dilakukan secara konsisten sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kemampuan dan Kemandirian Industri Kecil. 2. Meningkatkan Kemampuan dan Kemajuan Industri Agrokimia dan Aneka Industri. 3. Meningkatkan Kelancaran, Ketertiban dan Kemudahan Perdagangan Dalam Negeri. 4. Meningkatkan Kelancaran, Ketertiban dan Kemudahan Perdagangan Luar Negeri. 5. Meningkatkan Kelancaran dan Ketertiban Pelayanan Internal. 6. Meingkatkan Ketepatan Standar Ukur Perdagangan. 7. Mendorong Percepatan Kemajuan Ekspor. 8. Mendorong Kemajuan Industri Olahan dan Kemasan. c. Tujuan Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB menetapkan dua puluh satu tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai dengan tahun 2014, yaitu : 1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sarana Usaha Kecil. 2. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Usaha Kecil. 3. Meningkatnya Intensitas Pengembangan Potensi dan Kerjasama Industri LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 12

13 Usaha Kecil. 4. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Industri Agro dan Kimia. 5. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Industri Logam dan Mesin. 6. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Industri Alat Transportasi dan Telematika. 7. Meningkatnya Kontinuitas dan Aksessibilitas Pengadaan dan Penyaluran Bahan Kebutuhan Masyarakat. 8. Meningkatnya Produktifitas dan Kontinuitas Usaha Perdagangan. 9. Meningkatnya Kualitas dan Legalitas Produk Perdagangan. 10. Meningkatnya Kontinuitas dan Aksessibilitas Ekspor dan Impor Barang. 11. Meningkatnya Intensitas dan Kualitas Promosi dan Informasi Ekspor Barang. 12. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Program dan Pelaporan. 13. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Administrasi Keuangan. 14. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Administrasi Umum dan Kepegawaian. 15. Meningkatnya Efektifitas Administrasi Balai. 16. Meningkatnya Legalitas Ukuran Massa dan Timbangan. 17. Meningkatnya Legalitas Ukuran Arus Panjang dan Volume. 18. Meningkatnya Kapasitas Pengusaha dan Calon Pengusaha. 19. Meningkatnya Kontinuitas Ekspor Produk Lokal. 20. Meningkatnya Kapasitas Pengusaha Industri Makanan, Minuman dan Kerajinan. d. Sasaran Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode RENSTRA. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 13

14 Tabel 1 : Sasaran Strategis & Indikator Kinerja No. Sasaran Starategis No Indikator Kinerja Target 1. Meningkatkan Kemampuan dan kemandirian Industri Kecil Jumlah Unit usaha dengan daya dukung sarana memadai Jumlah daya serap tenaga kerja yang terserap oleh industri kecil 340 unit/th org/th 2. Meningkatkan Kemampuan dan kemajuan industri agrokimia dan aneka industri yang berorientasi pasar global 3. Meningkatkan kelancaran, ketertiban dan kemudahan perdagangan dalam negeri Jumlah investasi Industri Kecil Jumlah unit usaha yang dikembangkan melalui pelatihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Industri Agro dan Kimia Jumlah unit usaha yang dikembangkan melalui pelatihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Industri Logam dan Mesin Jumlah unit usaha yang dikembangkan melalui pelatihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Transportasi dan Telematika Jumlah paket bahan kebutuhan masyarakat yang disalurkan kepada masyarakat Jumlah tenaga kerja yang mampu terserap oleh usaha perdagangan Rp ( )/th 130 unit/th 58 unit/th 20 unit usaha/th 3489 Paket/th Unit usaha/th & tenaga kerja (org/th) 3.3 Jumlah investasi Usaha Kecil dan Usaha Menengah (UKM) Rp ( )/th 4. Meningkatkan kerlancaran dan ketertiban pelayanan internal Jumlah laporan kinerja Jumlah laporan keuangan Jumlah dokumen kinerja aparatur 12 dokumen/th 12 dokumen/th 12 dokumen/th 5. Meningkatkan ketepatan standar ukur perdagangan Jumlah retribusi dari Ukuran Massa dan Timbangan Kemetrologian bagi Pendapatan Asli Daerah Jumlah retribusi dari ukuran arus panjang dan volume kemetrologian bagi PAD 141,95 Rp. ( )/th 170,05 Rp. ( )/th & 36 Unit (000)

15 6. Mendorong percepatan kemajuan ekspor 7. Mendorong kemajuan industri olahan dan kemasan 8. Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas Jumlah nilai ekspor Jumlah nilai impor Jumlah negara tujuan Jumlah eksportir dan calon eksportir yang dilatih Jumlah Varietas dan kuantitas komoditi ekspor yang dipromosikan Jumlah produk yang dihasilkan setelah pelatihan peningkatan mutu produk pengolahan industri Jumlah produk yang dihasilkan setelah dilatih peningkatan mutu kemasan produk industri makanan, minuman dan kerajinan 2.804,63 US$ ( )/th US $ 18 negara 30 org/th 4 jumlah komoditi/th 15 unit/th 40 unit/th 8.1 Paritas Daya Beli 689,888 Rp. 9. Terlindunginya kekayaan seni budaya dan kearifan lokal 9.1 Pendaftaran HAKI karya seni budaya daerah 15 produk desain, 20 produk Merk, 15 produk Hak Cipta e. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dan RPJMD Tahun Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya internal bussines process (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama. LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 15

16 Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB yang akan digunakan pada periode waktu tahun sesuai periode RENSTRA adalah sebagai berikut : Tabel 2 : Indikator Kinerja Utama No. Indikator Kinerja Utama Target Paritas Daya Beli Masyarakat Rp. 673,898,- 2. Pendaftaran HAKI KARYA seni budaya daerah, terdiri dari : - Desain Industri - Merek - Hak Cipta US720 Ju - 15 produk - 20 Produk - 15 Produk - C. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Penetapan Kinerja merupakan amanat INPRES Nomor 5 Tahun 2004 dan Edaran Surat Menteri Negara PAN Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen penerima amanah dan pemberi amanah sebagai dasar penialaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 16

17 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja ini telah mengacu pada RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dan RPJMD Tahun Oleh karena itu indikator-indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam Penetapan Kinerja ini adalah indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dan diintegrasikan dalam RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun Tabel 3 : Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Sasaran Strategis 1. Meningkatnya efektifitas perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 1.1. Jumlah Barang dan jasa yang 13 Jenis Komoditi diawasi (SNI) - Jumlah Barang dan jasa yang 4 Jenis Komoditi diawasi (Non SNI) / Barang Dalam Keadaaan Terbungkus (BDKT) 1.2. Jumlah Alat Ukur Takar Timbang bh dan Perlengkapannya yang diuji, ditera dan tera ulang (UTTP) - Jumlah Pasar Tertib Ukur 1 kali, 1 Pasar 2. Meningkatnya Kapasitas Kerjasama Internasional 3. Meningkatnya Kontinuitas dan Kualitas 2.1. Jumlah Pengusaha/UKM Eksportir yang dilatih 2.2. Jumlah Pengawasan Barang-barang Impor (Berdasarkan API) 2.3 Pengawasan Barang-barang ekspor (Berdasarkan SKA) 3.1. Jumlah Aparat pembina UKM dibidang Ekspor yang dilatih 3 kali, 30 orang 10 Komoditi 23 Komoditi 2 kali, 4 orang

18 Komoditi Eksport IKM 4. Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 5. Meningkatnya Kapasitas Pedagang Kaki Lima dan Asongan 3.2. Jumlah Pelaku UKM ekspor yang dilatih 3.3. Jumlah Calon pelaku ekspor yang dilatih 4.1. Jumlah Sembako yang didistribusikan bagi masyarakat kurang mampu 4.2. Jumlah laporan Pemantauan ketersediaan sembako menjelang Hari Besar Keagamaan 4.3. Jumlah laporan Pemantauan perdagangan antar pulau 4.4. Jumlah laporan Pengawasan Peredaran barang-barang strategis dan Bahan Bakar Minyak (BBM) 5.1. Jumlah Bantuan Tenda yang diberikan kepada masyarakat 3 kali, 30 orang 4 kali, 30 orang 2 Kali, 2 Paket 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 kali,66 buah 6. Meningkatnya Kapasitas Usaha Daerah 6.1. Jumlah Aparat Instansi Terkait 1 kali, 40 orang peserta rakor sinkronisasi program kerja indag 6.2. Jumlah Buku Visualisasi Data Indag 12 buah 6.3. Jumlah Buku Profil Kelembagaan dan Komoditi produk Indag 160 buku Jumlah Pengusaha IKM yang 6.4 mengikuti Gelar Produk IKM NTB, Pekan Promosi Produk Daerah di NTB, Gelar Produk Daerah di NTB dan Patisipasi pada NTB Ekspo kali, 40 UKM 6.5. Jumlah Koordinasi pembinaan UKM 3 kali Indag Provinsi Anggota MPU 7. Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Industri Kecil 7.1. Jumlah IKM yang Dilatih (Kerajinan & Olahan Pangan Non PIJAR) 10 kali, 220 IKM

19 dan Menengah 8. Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri 7.2. Jumlah IKM dan Pendampingan Tenaga Ahli yang ikut magang 7.3. Jumlah IKM yang Dilatih ( Pengolahan Pangan Berbasis PIJAR) 7.4. Jumlah IKM yang mengikuti Pelatihan Peningkatan Mutu Kemasan Produk 7.5. Jumlah Keluarga Petani Tembakau yang mengikuti Pelatihan Pengolahan Pangan 7.6. Jumlah Pengujian Uji Laboratorium Produk Olahan Pangan Produk IKM 7.7. Jumlah IKM yang mendapat Sertifikasi Halal Produk Pengolahan Pangan 7.8. Jumlah Perusahaan yang diuji Emisi Kompor Pengomprong Tembakau Virginia 7.9. Jumlah Penghargaan yang diberikan Kepada Hotel yang Menggunakan Produk Lokal 8.1. Jumlah Bantuan Alat Mesin/ Peralatan Teknologi Industri yang diberikan kepada IKM 8.2. Jumlah Pemantauan mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat (tingkat produksi dan perdagangan) 8.3. Jumlah Bantuan Alat Mesin Perajang Tembakau kepada masyarakat 6 kali, 76 orang 5 kali, 80 orang 1 kali, 20 orang 2 kali, 40 orang 1 kali, 20 Produk 1 kali, 20 IKM 1 kali, 6 Perusahaan 1 kali, 6 Hotel 22 Jenis, 171 IKM 4 kali, 6 Perusahaan 1 kali, 6 Buah 9. Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas 9.1. Paritas Daya Beli Rp ,-

20 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2013 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2013 berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4 : Pengukuran Kinerja Tahun 2013 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2013 REALISASI % Meningkatkan efektifitas - Barang dan jasa yang diawasi (SNI) 13 Komoditi 10 Komoditi 76,92 perlindungan konsumen dan pengamanan - Alat Ukur Takar Timbang dan perdagangan Perlengkapannya yang diuji, ditera dan tera buah buah 52,64 ulang (UTTP) 2. Meningkatnya Kapasitas Kerjasama Internasional - Pengusaha UKM peserta workshop informasi peluang pasar perdagangan luar negeri 30 Orang 30 Orang Laporan Barang impor yang diawasi 10 Laporan 10 Laporan Laporan Barang ekspor yang diawasi 23 Laporan 23 Laporan Meningkatnya Kontinuitas dan Kualitas Komoditi - Aparat pembina UKM dibidang Ekspor 4 Orang 4 Orang Pelaku UKM ekspor 30 Orang 30 Orang Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri - Calon pelaku ekspor 30 Orang 30 Orang Sembako yang didistribusikan bagi masyarakat kurang mampu Bungkus Bungkus 145,09

21 - Tersedianya Laporan ketersediaan sembako menjelang Hari Besar Keagamaan 4 Buku 4 Buku Tersediaan laporan pemantauan perdagangan antar pulau - Tersedianya laporan barang-barang strategis dan Bahan Bakar Minyak (BBM) 4 Laporan 4 Laporan Laporan 4 Laporan Meningkatnya Kapasitas Pedagang Kaki Lima dan Asongan Meningkatnya Kapasitas Usaha Daerah 6.1. Bantuan Tenda & Gerobak yang diterima PKL dan Asongan (masingmasing 30 unit) Aparat Instansi Terkait peserta rakor sinkronisasi program kerja indag 60Unit 60 Unit Orang 40 Orang Buku Visualisasi Data Indag 12 Buah 12 Buah Meningkatnya Kapasitas Industri Kecil dan Menengah Buku Profil Kelembagaan dan Komoditi produk Indag Pengusaha IKM yang mengikuti Gelar Produk IKM NTB, Pekan Promosi Produk Daerah di NTB, Gelar Produk Daerah di NTB dan Patisipasi pada NTB Ekspo 2013 Koordinasi pembinaan UKM Indag Provinsi Anggota MPU - IKM peserta Pelatihan Pengolahan Pangan berbasis PIJAR - Peserta workshop membatik dalam rangka hari batik nasional - IKM peserta Pelatihan Pengolahan Ikan Air tawar - IKM peserta Pedampingan Langsung oleh TFPP Pengusaha IKM Tembakau yang dilatih Kemitraan Usaha 160 Buku 160 buah UKM 8 UKM kali 3 kali Orang 140 Orang Orang 50 Orang Orang 20 Orang IKM 9 IKM Orang 40 Orang IKM peserta Pelatihan Pande Besi 20 Orang 20 Orang Uji Mutu dan Sertifikasi Halal Produk IKM Hotel yang diberikan penghargaan dalam mengggunakan produk lokal 19 Produk 19 Produk Kegiatan 1 Kegiatan IKM peserta pelatihan marmer 20 Orang 20 Orang Sarana gedung unit finishing Produk Unggulan Daerah dan Kemasan 1 Unit 1 Unit 100 LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 20

22 8. Meningkatnya Kapasitas Teknologi Industri 8.1. Pengusaha IKM berbasis PIJAR, Kopi, Bakso, perbengkelan, meubel dan kerajinan kayu, Pengolahan Madu, Pengolahan buah jus, Kerupuk, IKM Batu Bata dan IKM makanan 13 Paket 20 Paket 153, Terpantaunya mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat 1 Dokumen 1 Dokumen Terwujudnya Struktur APBD yang Mantap * )Angka Sementara **) Berdasarkan Angka Sangat Sementara, Estimasi 3 Tahun Sebelumnya 9.1. Paritas Daya Beli Rp Rp ,36 Tabel 5 : Pengukuran Kinerja Berdasarkan Pagu Anggaran Tahun 2013 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA P R O G R A M % CAPAIAN No URAIAN URAIAN URAIAN ANGGA RAN (000) REALIS ASI (000) TERH ADAP TARG ET THN 2013 (1) (2) (3) (6) (7) (9) (11) (12) FISIK 1. Meningkatnya efektifitas perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan - Barang dan jasa yang diawasi (SNI) - Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya yang diuji, ditera dan tera ulang (UTTP) 1. Perlindungan Konsumen Pengamanan Perdagangan - Peningkatan Pengawasan Barang dan Jasa - Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah dan 396, ,668, Meningkatnya Kapasitas Kerjasama Internasional - Pengusaha UKM peserta workshop informasi peluang pasar perdagangan luar negeri - Laporan Barang impor yang diawasi - Laporan Barang ekspor yang diawasi 2. Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional - Workshop informasi peluang pasar luar negeri - Pengawasan terhadap peredaran barang impor - Pengawasan peredaran barang ekspor 91,579,3 86,380, Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 117,450 79, Meningkatnya Kontinuitas dan Kualitas Komoditi Eksport IKM Aparat pembina UKM dibidang Ekspor - Pelatihan Ekspor Impor bagi aparat pembina

23 Pelaku UKM ekspor - Pelatihan Ekspor Impor bagi pelaku UKM ekspor 4. Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Calon pelaku ekspor Sembako yang didistribusikan bagi masyarakat kurang mampu Tersedianya Laporan ketersediaan sembako menjelang Hari Besar Keagamaan Tersediaan laporan pemantauan perdagangan antar pulau Tersedianya laporan barangbarang strategis dan Bahan Bakar Minyak (BBM) - Pelatihan eksport costing and pricing bagi pelaku ekspor dan calon ekspor 4. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 130,203,4 - Operasi Pasar Rakyat - Pemantauan ketersediaan sembako menjelang hari besar keagamaan - Pemantauan perdagangan antar pulau - Pemantauan barang-barang strategis dan BBM 113,269, Meningkatnya Kapasitas Pedagang Kaki Lima dan Asongan 6. Meningkatnya Kapasitas Usaha Daerah 7. Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Industri Kecil dan Menengah Bantuan gerobak yang diterima PKL dan Asongan Aparat Instansi Terkait peserta rakor sinkronisasi program kerja indag Buku Visualisasi Data Indag Buku Profil Kelembagaan dan Komoditi produk Indag Pengusaha IKM yang mengikuti Gelar Produk IKM NTB, Pekan Promosi Produk Daerah di NTB, Gelar Produk Daerah di NTB dan Patisipasi pada NTB Ekspo 2013 Koordinasi pembinaan UKM Indag Provinsi Anggota MPU - IKM peserta Pelatihan Pengolahan Pangan berbasis PIJAR - Peserta workshop membatik dalam rangka hari batik nasional - IKM peserta Pelatihan Pengolahan Ikan Air tawar - IKM peserta Pedampingan Langsung oleh TFPP 5. Pembinaan Kaki Lima dan Asongan - Pengadaan tenda pedagang untuk Kaki Lima dan Asongan 6 Pembinaan dan Pengembangan Usaha Daerah - Penyusunan Dokumen Program INDAG - Penyusunan Visualisasi Data indag - Penyusunan Profil Kelembagaan/produk indag Festival pameran produk kopi - Peningkatan Kerjasama Mitra Praja Utama 112, , ,487,7 365,921, 9 7. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 750,690,5 716,143, 7 - Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan Sumber Daya LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 20

24 8. Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri 9. Terwujudnya Struktur APBD yang Mantap Pengusaha IKM Tembakau yang dilatih Kemitraan Usaha IKM peserta Pelatihan Pande Besi Uji Mutu dan Sertifikasi Halal Produk IKM Hotel yang diberikan penghargaan dalam mengggunakan produk lokal IKM peserta pelatihan marmer Sarana gedung unit finishing Produk Unggulan Daerah dan Kemasan Pengusaha IKM berbasis PIJAR, Kopi, Bakso, perbengkelan, meubel dan kerajinan kayu, Pengolahan Madu, Pengolahan buah jus, Kerupuk, IKM Batu Bata dan IKM makanan Terpantaunya mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat Paritas Daya Beli - Pelatihan dalam Rangka Memperkuat Kemitraan antara Petani dan Perusahaan Mitra - Pelatihan Teknis Produksi pande Besi - Fasilitasi Sertifikat Halal dan pengujian mutu produk - Penilaian dan pemberian penghargaan kepada pelaku usaha hotel yang menggunakan produk lokal - Pelatihan Teknis Produksi Pembuatan Marmer - Pembangunan Gedung Kantor 8. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri - Pembinaan dan Pengembangan kemampuan teknologi industri melalui pemberian bantuan mesin dan peralatan produksi dan Unit Finishing Produk Unggulan Daerah dan Kemasan - Monitoring Garam Beryodium di tingkat produksi dan perdagangan 3,734,270,4 3,381,27 0, J U M L A H 5,728,696,34 5,226,50 0, B. Analisis Capaian Kinerja Tabel 6 : Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya efektivitas perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Barang dan jasa yang diawasi (SNI) 13 komoditi 10 komoditi Alat ukur yang diuji/ditera bh bh 52,64 LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 21

25 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk kedua indikator kinerja sasaran yaitu presentasi Barang dan jasa yang diawasi sesuai ketentuan SNI dan operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah telah mencapai target, upaya yang dilakukan dalam mencapai target tersebut yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dengan efektif dan efisien melakukan pemantauan dilapangan dan koordinasi dengan Instansi terkait dengan komoditi barang dan jasa yang diawasi. Untuk indikator kinerja Alat ukur yang diuji/ditera masih belum mencapai target disebabkan ada beberapa kendala diantaranya masih terbatasnya aparatur Kemetrologian dalam melakukan pelayanan ke kabupaten / kota, Anggaran serta sarana prasarana yang terbatas guna melayani dan menjangkau daerah di kabupaten / kota dalam melakukan tera/tera ulang. Tabel 7 : Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya kapasitas kerjasama internasional Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1.Pengusaha UKM peserta workshop 30 org 30 org 100 informasi peluang pasar perdagangan luar negeri 2.Laporan Barang impor yang diawasi 10 Laporan 10 Laporan Laporan Barang ekspor yang diawasi 23 Laporan 23 Laporan 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran yaitu presentasi Pengusaha UKM peserta workshop informasi peluang pasar perdagangan luar negeri dan Dokumen hasil pemantauan peredaran barang ekspor impor sudah mencapai target. Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan melibatkan langsung pengusaha UKM dalam kegiatan workshop mengenai informasi peluang pasar luar negeri. Dari kegiatan yang dilakukan tersebut diharapkan kepada pengusaha UKM sendiri dan aparat terkait agar lebih memahami mengenai kebijakan maupun prosedur ekspor sehingga ekpsor produk-produk NTB dapat lebih meningkat. LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 22

26 Tabel 8 : Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya kontinuitas dan kualitas komoditi ekspor IKM Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1.Aparat pembina UKM dibidang Ekspor 4 orang 4 Orang Pelaku UKM ekspor 30 orang 30 Orang Calon pelaku ekspor 30 orang 30 Orang 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk ketiga indikator kinerja sasaran yaitu presentasi Aparat pembina UKM/IKM yang terlatih di bidang ekspor impor, Pelatihan ekspor impor bagi pelaku UKM ekspor, dan Pelatihan Ekspor Costing and Pricing bagi pelaku ekspor dan calon ekspor telah mencapai target. Upaya yang dilakukan dalam mencapai target tersebut yaitu terkait dengan kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan yang melibatkan pelaku usaha dan aparat terkait. Tabel 9 : Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya efektivitas dan efisiensi perdagangan dalam negeri Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Sembako yang didistribusikan bagi masyarakat kurang mampu bungkus 1580 bungkus 145,09 2. Tersedianya Laporan ketersediaan sembako menjelang Hari Besar Keagamaan 4 buku 4 Buku Tersediaan laporan pemantauan perdagangan antar pulau 4 laporan 4 Laporan Tersedianya laporan barang-barang strategis dan Bahan Bakar Minyak (BBM) 4 laporan 4 Laporan 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran yaitu Operasi pasar rakyat, pemantauan ketersediaan sembako menjelang hari besar keagamaan, pemantauan perdagangan antar pulau, serta pemantauan barang-barang strategis dan BBM telah mencapai target, upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan operasi pasar langsung dilapangan LAKIP LAKIP Dinas Dinas Perindag Perindag NTB NTB halaman halaman 23 24

27 untuk mengantisipasi adanya gejolak harga sembako dipasaran terhadap masyarakat. Tabel 10 : Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya kapasitas pedagang kaki lima dan asongan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Bantuan gerobak yang diterima PKL dan Asongan 15 unit 30 unit 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran yaitu presentasi Bantuan gerobak yang diterima PKL dan asongan telah mencapai target, upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan pemberian bantuan gerobak kepada Pedagang Kaki Lima dan Pedagang Asongan sebanyak 30 Paket, yang diharapkan bagi para pedagang tersebut lebih leluasa dalam melakukan aktivitasnya dan dampak eksternalnya yaitu tertatanya para pedagang kaki lima dan asongan. Tabel 11 : Sasaran Strategis 6 : Meningktanya kapasitas usaha daerah Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Aparat instansi terkait peserta rakor 40 org 40 org 100 sinkronisasi program kerja indag 2. Buku visualisasi data indag 12 buku 12 buku Buku profil kelembagaan dan komoditi produk indag 4. Pengusaha ikam yanng mengikuti gelar produk IKM NTB, Pekan Promosi Produk Daerah di NTB,dan partisipasi pada NTB expo Koordinasi pembinaan UKM indag Provinsi anggota MPU 160 buah 160 buah IKM 8 IKM kali 3 kali 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk kelima indikator kinerja sasaran diatas telah mencapai target yang diinginkan, ini menandakan bahwa LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 25

28 pencapaian target kinerja atas sasaran tersebut dikategorikan baik. Tabel 12 : Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya kapasitas industri kecil dan menengah Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1.IKM peserta Pelatihan Pengolahan Pangan 140 org 140 org 100 berbasis PIJAR - Peserta workshop membatik dalam 50 org 50 org 100 rangka hari batik nasional - IKM peserta Pelatihan Pengolahan Ikan 20 org 20 org 100 Air tawar - IKM peserta Pedampingan Langsung 9 org 9 org 100 oleh TFPP 2. Pengusaha IKM Tembakau yang dilatih 40 org 40 org 100 Kemitraan Usaha 3. IKM peserta Pelatihan Pande Besi 20 org 20 org Uji Mutu dan Sertifikasi Halal Produk IKM 19 produk 19 produk Hotel yang diberikan penghargaan dalam 1 Kegiatan 1 kegiatan 100 mengggunakan produk lokal 6. IKM peserta pelatihan marmer 20 org 20 org Sarana gedung unit finishing Produk Unggulan Daerah dan Kemasan 1 unit 1 unit 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk ketujuh indikator kinerja sasaran yaitu presentasi pemanfaatan sumber daya bagi IKM, IKM pengolahan tembakau, pandai besi, pembuatan marmer, fasilitasi sertifikasi halal, pembangunan gedung, dan Pengusaha IKM tembakau yang dilatih kemitraan usaha telah mencapai target. Tabel 13 : Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya kapasitas teknologi industri Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 26

29 Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Pengusaha IKM berbasis PIJAR, kopi, bakso dan perbengkelan, meubel dan kerajinan kayu, pengolahan madu, pengolahan buah jus, kerupuk, IKM batu bata dan IKM makanan. 2. Terpantauanya mutu garam beryodium yang beredar 13 Pkt 20 Pkt dokumen 1 dokumen 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk kedua indikator kinerja sasaran yaitu presentasi Pengusaha IKM berbasis PIJAR, kopi, bakso dan perbengkelan, meubel dan kerajinan kayu, pengolahan madu, pengolahan buah jus, kerupuk, IKM batu bata dan IKM makanan. dan Terpantauanya mutu garam beryodium yang beredar telah memenuhi target dimana upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut yaitu dengan melaksanakan kegiatan pelatihan, sosialisasi maupun magang kepada para pelaku IKM terkait. C. Akuntablitias Keuangan Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan adalah aspek pembiayaan. Dari segi pendapatan, dalam rangka penghimpunan dana bagi pembangunan daerah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara barat ditargetkan untuk menghimpun Penerimaan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan lainnya sebesar Rp ,- sampai dengan akhir tahun 2013, realisasi penerimaan telah mencapai Rp ,- atau 104,28% dengan rincian sebagai berikut : Tabel 14 : Penerimaan Asli Daerah Tahun 2013 Uraian Target Realisasi % Lebih / Kurang LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 27

30 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang , Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Syah (SP III) Pendapatan dari pengembalian LHP J u m l a h , Dari sisi Belanja, Alokasi dana untuk tahun 2013, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh sejumlah dana dengan perincian sebagai berikut : - Belanja Tidak Langsung Rp ,- - Belanja Langsung Rp ,- Jumlah Rp ,- - Anggaran Dekonsentrasi (APBN) Rp ,- 1. Belanja Tidak langsung Belanja tidak langsung dalam DPA-SKPD Tahun Anggaran 2013 berjumlah Rp ,- untuk membiayai dua jenis belanja yang terdiri dari : - Belanja Pegawai Rp ,- (92.63%) - Tambahan Penghasilan PNS Rp ,- (90.76%) T o t a l Rp ,- (92.08%) Dari jumlah anggaran belanja tidak langsung Tahun 2013 yang tersedia sebesar Rp ,- tersebut telah terealisir sampai dengan akhir tahun 2013 sejumlah Rp ,- atau 92,08% atau terjadi sisa anggaran sebesar Rp ,-. Secara rinci realisasi anggaran belanja tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 15 : Belanja Tidak Langsung No. Program Anggaran (Rp.) Bobot Realisasi % 1. Belanja Pegawai , ,63 2. Tambahan ,76 LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 28

31 Penghasilan PNS Jumlah , ,08 2. Belanja Langsung Anggaran Belanja Langsung Tahun 2013 berjumlah Rp ,- untuk membiayai 13 program sebagai berikut : Tabel 16 : Belanja Langsung No. Program Anggaran (Rp.) % Alokasi Realisasi 1. Pelayanan Administrasi ,52 Perkantoran 2. Peningkatan Sarana & Prasarana ,68 Aparatur 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ,18 4. Peningkatan Pengembangan ,73 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 7. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Peningkatan Kerjasama ,32 Perdagangan Internasional 9. Peningkatan Efisiensi ,99 Perdagangan Dalam Negeri 10. Pembinaan Pedagang Kaki Lima ,20 dan Asongan 11. Pembinaan dan Pengembangan ,52 Usaha Daerah 12. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Total Belanja Langsung ,88 Dari jumlah anggaran belanja langsung yang disediakan sebesar Rp. LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 29

32 ,- tersebut, sampai dengan akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar Rp ,- atau 90,88% dari keseluruhan anggaran. Dengan demikian ada sisa anggaran sebesar Rp ,-. Untuk lebih jelasnya kedua jenis belanja tersebut diatas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 17 : Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Per Tanggal 31 Desember 2013 No. Uraian Jumlah Anggaran Realisasi % 1. Belanja Tidak ,08 Langsung 2. Belanja Langsung ,88 Jumlah ,26 3. Anggaran Dekonsentrasi (APBN) Anggaran dekonsentrasi Tahun 2013 berjumlah Rp ,- untuk membiayai tujuh program/kegiatan sebagai berikut : Tabel 18 : Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Per Tanggal 31 Desember 2013 No. Program Anggaran (Rp.) Alokasi Realisasi % 1. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro ,26 2. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah ,06 3. Pengembangan Perdagangan ,92 LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 30

33 Dalam Negeri 4. Peningkatan Perdagangan Luar Negeri ,83 5. Pengembangan Eskpor Nasional ,45 Total ,21 Dari jumlah anggaran dekonsentrasi yang disediakan sebesar Rp ,- tersebut, sampai dengan akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar Rp ,- atau 95,21%. Dari uraian diatas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2013 ini dapat di kategorikan baik. Bab IV P e n u t u p A. Simpulan 1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat melalui Sekretaris Daerah yang diberikan tugas, tanggungjawab dan amanah untuk melakukan perumusan, perencanaan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan bidang LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 31

Bab I P e n d a h u l u a n

Bab I P e n d a h u l u a n Bab I P e n d a h u l u a n A. Latar Belakang Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015, dimana dalam era Reformasi yang berkembang sampai saat ini telah membawa

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2014

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2014 DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI TAHUN Nama Ketua PPID SKPD Nama Unit/Satker yang menguasai : Drs. H. M. SUDARMAN, MM : Dinas Perindustrian dan Prerdagangan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2016

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2016 DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI TAHUN Nama Ketua PPID SKPD Nama Unit/Satker yang menguasai : Drs. Muhammad Saroji, M.Si : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Agenda pembangunan bidang ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman IKHTISAR EKSEKUTIF...i KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasiperiode

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016-2021 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BANJAR PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Perwira No. 44 Gg Tanjung Rema Telp.

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuasin merupakan instansi penyelenggara kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin dalam meningkatkan

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2020 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA Rencana strategis BAB I PENDAHULUAN Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 I. VISI No 1. URAIAN VISI sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, berdaya saing global dan berperan sebagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016 Kode : AP / Lap-01 Triwulan : III (Tiga) SATUAN KERJA : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi berpedoman pada dokumen

Lebih terperinci

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY Tahun : 2014 No. Sasaran strategis Indikator Program/Kegiatan Anggaran Kinerja Realisasi Fisik Keuangan % % KOPERASI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO NO INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA I. Informasi tentang Profil DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ii DAFTAR ISI Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii RINGKASAN EKSEKUTIF iv BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 LATAR BELAKANG 1 I.2 LANDASAN HUKUM 2 I.3 TUJUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.15.01. Dinas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 3.06. - PERDAGANGAN : 3.06.01.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1. STRUKTUR ORGANISASI Keberadaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor diatur dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP).

KATA PENGANTAR. Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP). KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat taufik dan hidayahnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dapat mereview

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DISKOPERINDAG NO Program Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan koperasi Fasilitasi Perijinan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Fasilitasi Permodalan Usaha Koperasi Fasilitasi Badan Hukum,

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAKIP DISPERINDAG DENPASAR TA. 2015

KATA PENGANTAR LAKIP DISPERINDAG DENPASAR TA. 2015 KATA PENGANTAR Om Swastiastu, Sebagai umat beragama, marilah kita menghaturkan Angayu bagia, Puji dan Syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-nya

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN 2017 DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN Jl. Raya Soreang Km.17 Komp Pemda Kab.Bandung KATA PENGANTAR OillilS Perdagangilll

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan INDIKATOR KELUARAN KEBUTUHAN USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TARGET NO KODE SASARAN PROGRAM KEGIATAN LOKASI DANA/PAGU PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR CAPAIAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci