KATA PENGANTAR. Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP)."

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat taufik dan hidayahnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP). Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun 2015 wajib dilaksanakan sesuai dengan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan acuan yang dipakai merujuk pada Review Rencana Strategis Kota Blitar Tahun sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Blitar. Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun 2015 pada dasarnya merupakan gambaran dari hasil-hasil yang dicapai berdasarkan kinerja kegiatan. Beberapa sasaran yang belum tercapai selama 2015 sebagaimana ditetapkan dalam pedoman Rencana Strategis. Pada Tahun 2015 ini kekurangan tersebut akan diperbaiki melalui peningkatan kinerja dengan memegang disiplin pelaksanaan Rencana Strategis yang telah disepakati. Koordinasi dan Sinkronisasi kegiatan dengan SKPD lain juga akan ditingkatkan sehingga hasil perumusan kebijakan Kepala Daerah dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Blitar. Kami sadar bahwa dalam penyusunan Review LKjIP ini masih belum sempurna, menyadari keterbatasan yang ada maka kami berharap semua pihak dapat vii

2 memberikan saran dan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dimasa-masa mendatang. Demikian semoga Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun 2015 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Blitar, 13 Mei 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Drs. MUCHSON, M.AP Pembina Utama Muda NIP vii

3 DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF... i KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 2 C. ANALISA PERKEMBANGAN STRATEGIS PERAN STRATEGIS DINAS PERINDAG KOTA BLITAR KEKUATAN-KEKUATAN D. SISTEMATIKA LAPORAN BAB II PERENCANAAN KINERJA A. VISI DAN MISI DISPERINDAG B. PERJANJIAN KINERJA (PENETAPAN KINERJA) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran Kinerja Berdasarkan Target dan Realisasi Tahun Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan Capaian Kinerja Tahun Perbandingan Capaian Kinerja sampai dengan Tahun 2014 dengan Kinerja RENSTRA Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja Kinerja Pelaksana Kegiatan Tahun Permasalahan vii

4 3. Langkah langkah Strategis ke Depan B. REALISASI ANGGARAN BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Review Penetapan Kinerja Tahun Review Renstra Tahun Review Pengukuran Kinerja Tahun Review Rencana Kinerja Tahunan Tahun Review Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 vii

5 vii

6 RINGKASAN EKSEKUTIF Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar yang didalamnya terdiri atas bidangbidang yang merupakan bagian unsur kedinasan serta bertugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas-tugas berdasarkan peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Blitar dan Peraturan Walikota Blitar Nomor 32 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Untuk menjalankan tugas dimaksud, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal berdasarkan peraturan perundang-undangan 2. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 4. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 5. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga dinas 6. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang administrasi kepegawaian, kearsipan, ketatalaksanaan, ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan, kehumasan dan pelaksanaan tugas dinas 7. Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, admistrasi umum, ketatalaksanaan dan sarana prasarana kerja 8. Penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor 9. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal sesuai dengan kewenangan Daerah i

7 10. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Satandar Operasional Prosedur (SOP) 11. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 12. Pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan 13. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 14. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal secara berkala melalui sub domain website Pemerintah Daerah 15. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 16. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. Sejalan dengan tugas dan fungsi yang diemban, maka dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah menetapkan visi BERKEMBANGNYA IKM SERTA MENINGKATNYA IKLIM PERDAGANGAN DAN PEMASARAN YANG KONDUSIF DI TAHUN Untuk merealisasikan visi tersebut, selanjutnya dijabarkan dalam misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar yang terdiri atas: 1. Meningkatnya kegiatan usaha perdagangan barang dan jasa 2. Pemantapan pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan kluster industri serta kualitas SDM 3. Mengoptimalkan pengembangan pasar dan distribusi barang / produk Penetapan visi dan misi tersebut mempunyai tujuan untuk: 1. Meningkatkan pengawasan peredaran barang dan jasa 2. Pengembangan system dan jaringan informasi perdagangan 3. Fasilitas perijinan pengembangan usaha 4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk industry kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri serta pemanfaatan sumberdaya. ii

8 5. Terfasilitasinya kerjasama kemitraan industri mikro, kecil, dan menengah dengan swasta serta kemudahan perijinan swasta. 6. Meningkatnya dan memperluas jaringan promosi dan pemasaran Untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar menetapkan sasaran tahun sebagai berikut: 1. Terciptanya Perlindungan Konsumen 2. Meningkatnya pengawasan / pemantauan barang beredar. 3. Teridentifikasinya pertumbuhan PK5 dan para pelaku usaha. 4. Meningkatnya pemasaran hasil produk dan berkembangnya usaha para pelaku usaha. 5. Meningkatnya jumlah investasi dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk. 6. Terpenuhinya sarana untuk IKM untuk memperkuat jaringan kluster industri. 7. Meningkatnya kualitas SDM dan produk produk IKM. 8. Meningkatnya akses dan peluang pasar produk IKM. 9. Meningkatnya gelar potensi produk IKM. Operasionalisasi dari 9 (sembilan) sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar tersebut, maka dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun ditetapkan 8 (delapan) program. Program ditujukan untuk meningkatkan peran masing-masing bidang dan bagian di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar dalam perumusan kebijakan kepala daerah dalam mewujudkan keberhasilan pada sasaran yang direncanakan. Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun anggaran 2015 oleh masing-masing bidang dan bagian dari dana APBD sebesar Rp ,91 (tujuh milyar duratus lima puluh satu juta dua ratus ribu delapan ratus enam rupiah koma sembilan puluh satu sen), terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp ,91 (satu milyar delapan ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus empat puluh dua ribu dua ratus lima puluh delapan rupiah koma sembilan puluh satu sen) dan belanja langsung Rp ,00 (lima milyar tiga ratus tujuh puluh dua juta lima ratus lima puluh delapan ribu lima ratus empat puluh delapan rupiah). Penggunaan anggaran tersebut iii

9 diperuntukkan sebagai upaya untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar, yang dituangkan dalam 10 ( sepuluh ) program yaitu: 1. Program pelayanan administrasi perkantoran dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia sarana dan prasarana yang berorientasi pada profesionalisme kerja yang telah dilakukan dengan melaksanakan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetak dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, penyediaan peralatan rumah tangga, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah. - Secara keseluruhan program pelayanan administrasi perkantoran dalam perumusan kebijakan mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 92,32 % dan output sebesar 100 %. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dalam perumusan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia sarana dan prasarana yang berorientasi pada profesionalisme kerja telah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedungn Kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor, rehabilitasi sedang/berat gedung kantor. - Secara keseluruhan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur telah mencapai kinerja yang maksimal dengan ditandai dengan dicapainya input sebesar rata-rata 88,17 % dan output rata-rata 100 %. 3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan kinerja dan keuangan dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas SDM sarana dan prasarana yang berorientasi pada profesionalisme kerja telah dilakukan dengan melaksanakan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. - Secara keseluruhan program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas SDM sarana dan prasarana yang berorientasi pada profesionalisme kerja mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 38,03 % dan output 100 %. iv

10 4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas dalam rangka investasi telah dilakukan dengan melaksanakan peran serta Dinas pada hari Jadi Kota Blitar, Grebeg Pancasila, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. - Secara keseluruhan program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas dalam rangka mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 90,98% dan Output 100 % 5. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas dalam rangka investasi telah dilakukan dengan melaksanakan Pengembangan potensi unggulan daerah. - Secara keseluruhan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dalam perumusan kebijakan meningkatkan kualitas dalam rangka investasi mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 92,63 % dan output 100 %. 6. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dalam perumusan kebijakan pengembangan sistem dan jaringan informasi, perlindungan konsumen dan pengawasan, pengendalian dan pengamanan peredaran barang telah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa, fasilitasi perlindungan konsumen - Secara keseluruhan program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dalam perumusan kebijakan mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 95,41 % dan output 100 %. 7. Program pembinaan Lingkungan Sosial (Perindustrian) dalam perumusan kebijakan kuatnya sistem managemen pelaku usaha dalam memperkuat jaringan kluster industri telah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri hasil Tembakau di Bidang Perindustrian dan Penguatan Ekonomi masyarakat di Lingkungan Industri hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengangguran di bidang perindustrian, - Secara keseluruhan Program pembinaan Lingkungan Sosial (Perindustrian) dalam perumusan kebijakan mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 75,70 % dan output 100 %. v

11 8. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dalam perumusan kebijakan untuk melaksanakan pembinaan penyalur/pengecer pupuk, Sport Radio sembako. - Secara keseluruhan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dalam perumusan kebijakanmencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 78,20% dan 100% 9. Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (Perdagangan) dalam perumusan kebijakan untuk mengetahui Jumlah Penjual rokok Ilegal yang ada di Kota Blitar dengan kegiatan Pengumpulan informasi Hasil Tembakau yang dilekati Pita Cukai Palsu - Secara keseluruhan program pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (Perdagangan) dalam perumusan kebijakan mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 82,29 % dan 100 %. 10. Program pembinaan pedagang kaki lima dan Asongan dalam perumusan kebijakan pengembangan sistem jaringan informasi, perlindungan konsumen dan pengawasan, pengendalian dan pengamanan peredaran barang yang strategis dalam bidang perdagangan telah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan Asongan dan kegiatan peningkatan fasilitas pendukung pedagang kaki lima. - Secara keseluruhan program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan dalam perumusan kebijakan tersebut mencapai kinerja yang maksimal ditandai dengan capaian input sebesar 95,83 % dan output 100 %. Secara keseluruhan pelaksanaan program penyelenggaraan pemerintahan pada dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar selama tahun anggaran 2015 menunjukkan kinerja yang SANGAT BERHASIL dengan ditandai oleh besarnya capaian indikator input berkisar antara 86,45 %, indikator kinerja output adalah mencapai 100 % serta indikator kinerja outcomes adalah mencapai 100 %. vi

12 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam penyelenggaraan good governance, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masingmasing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala Pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Pemerintah Daerah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk mereviuw Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai Satuan Kerja Perangkat Daerah serta Pemerintah Daerahnya sesuai dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada setiap tahunnya. Dalam rangka upaya untuk memenuhi Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar menyusun media pertanggungjawaban kinerja yang dituangkan dalam bentuk LKjIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun 2015 yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar bagi Walikota dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder). Penyusunan Reviuw Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun 2015, mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar , yang merupakan penjabaran Rencana 1

13 Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar Tahun , Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar, yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Blitar Tahun 2015 yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah Kota Blitar. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instanasi Pemerintah menyebutkan bahwa Laporan Kinerja ditujukan untuk : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya untuk perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peranan LAKIP pada sebuah instansi adalah agar instansi dapat melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan rencana sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Disamping sebagai kewajiban, maka LAKIP pada hakekatnya merupakan kebutuhan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan pembangunan yang berkualitas baik dari sisi pelaksanaan maupun hasil-hasilnya. Karena LAKIP tidak lain merupakan bentuk pertanggungjawaban konkrit atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Penyusunan LKjIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Tahun 2015 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk mengukur tingkat pelaksanaan akuntabilitas kinerja organisasi. Sebagai media hubungan kerja organisasi, laporan ini memuat informasi dan data yang telah diolah, meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggung jawab (responsibilitas) atas pemberian mandat, delegasi wewenang ataupun amanah, terkait dengan berbagai sumberdaya yang digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Blitar, dan Peraturan Walikota Blitar Nomor 32 Tahun 2014 tentang Tupoksi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2

14 Kota Blitar sebagai Dinas Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokoknya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal berdasarkan peraturan perundang-undangan 2. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 4. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 5. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga dinas 6. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang administrasi kepegawaian, kearsipan, ketatalaksanaan, ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan, kehumasan dan pelaksanaan tugas dinas 7. Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, admistrasi umum, ketatalaksanaan dan sarana prasarana kerja 8. Penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor 9. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal sesuai dengan kewenangan Daerah 10. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Satandar Operasional Prosedur (SOP) 11. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 12. Pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan 13. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 14. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal secara berkala melalui sub domain website Pemerintah Daerah 15. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal 3

15 16. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Blitar, terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris dan 3 Kepala Bidang yaitu Bidang Perindustrian, Bidang Perdagangan serta Bidang Promosi dan Penanaman Modal. Yang memiliki tugas antara lain: I. Sekretaris Bertugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya melalui kegiatan kesekretariatan. Yang meliputi pelayanan administrasi perencanaan, pengkoordinasian program kerja unit kerja, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, administrasi kepegawaian, kearsipan dan administrasi keuangan dilingkungan dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka sekretaris mempunyai fungsi: 1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas 2. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja masing-masing bidang secara terpadu 3. Pengkoordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang di lingkungan Dinas 4. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan penyusunan program/kegiatan Sekretariat 5. Pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 6. Pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Kerja anggaran (RKA) 7. Pengkoordinasian penyusunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) 8. Fasilitasi penyusunan Penetapan Kinerja (PK) 9. Pengkoordinasian internal dan eksternal serta pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana organisasi Dinas 10. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan urusan rumah tangga dan tata usaha Dinas 11. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi perjalanan dinas, tugas-tugas keprotokolan dan kehumasan 4

16 12. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi perlengkapan, sarana prasarana, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas 13. Fasilitasi pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi 14. Fasilitasi pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi 15. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah 16. Pengkoordinasian pengusulan penataan organisasi, tata laksana dan produk hukum lainnya 17. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pelayanan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan penatausahaan keuangan 18. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan 19. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan laporan capaian target percepatan dan penerapan Standar Pelayanan minimal (SPM) 20. Pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan 21. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) masing-masing bidang dan Standar Pelayanan Publik (SPP) 22. Fasilitasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 23. Fasilitasi pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan 24. Fasilitasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 25. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil 26. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan bidang Perindustrian, Perdagangan secara berkala melalui sub domain website Pemerintah Daerah 27. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Dinas 28. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya 5

17 Disamping tugas diatas Sekretaris dibantu pula oleh sub bagian yang terdiri dari 2 sub bagian yaitu Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan serta Sub Bagian Keuangan dan Program dengan tugas sebagai berikut: a. Sub Bagian Umum,Kepegawaian dan Kearsipan Dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan yang melaksanakan tugas : a. Menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi umum b. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi umum c. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan d. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum e. Melaksanakan dan mengelola surat menyurat dan tata kearsipan f. Melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas g. Pengelolaan administrasi perjalanan dinas dan kehumasan h. Melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tata laksana i. Menyusun, mengelola dan memelihara data administrasi kepegawaian j. Melaksanakan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi k. Melaksanakan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi l. Melaksanakan kebijakan pengelolaan barang milik daerah m. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Publik (SPP) n. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) o. Melaksanakan pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal p. Melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau melaksanakan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan 6

18 q. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja di Sub Bagian Umum, kepegawaian dan Kearsipan r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya b. Sub Bagian Keuangan dan Program Dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program yang melaksanakan tugas : a. Menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi keuangan dan program b. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi keuangan dan program c. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan rencana program dan rencana anggaran yang mencakup rencana anggaran operasional dan rencana anggaran kegiatan masing-masing unit di lingkungan Dinas d. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan administrasi keuangan dan program e. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) f. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan g. Melaksanakan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) h. Melakukan penatausahaan keuangan Dinas i. Melaksanakan pengelolaan urusan gaji Pegawai Dinas j. Menyiapkan usulan pejabat pengelola keuangan di lingkup Dinas k. Menyusun Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas l. Melakukan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja Dinas m. Melaksanakan penyusunan Penetapan Kinerja (PK) n. Fasilitasi penyusunan lapoaran capaian target percepatan dan penerapan Standar pelayanan Minimal (SPM) o. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 7

19 p. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) q. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja administrasi keuangan dan program r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya II. Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dipimpin oleh Kepala Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral yang bertugas merumuskan kabijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka Bidang Perindustrian mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas 2. Penyusunan program/kegiatan di Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) 3. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan bina usaha perindustrian 4. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bina usaha perindustrian dan ESDM 5. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bina usaha perindustrian dan ESDM 6. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan pada bidang perindustrian dan aneka usaha industri 7. Pelaksanaan koordinasi dukungan dan fasilitasi aktivitas pada usaha perindustrian dan aneka usaha industri 8. Pelaksanaan bimbingan teknis usaha industri serta mendorong peningkatan kemampuan berusaha khususnya industri kecil menengah 8

20 9. Pelaksanaan rekomendasi penerbitan/perpanjangan Tanda Daftar Industri dan Izin Usaha Industri 10. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian pada bidang urusan industri dan aneka usaha industri 11. Fasilitasi pengurusan perizinan di bidang energi dan migas 12. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan energi dan migas 13. Pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) 14. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) 15. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya a. Seksi Aneka Industri dan Agro Industri Dipimpin oleh Kepala Seksi Aneka Industri dan Agro Industri yang bertugas: 1. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Seksi Aneka Industri dan Agro Industri 2. Menyusun program/kegiatan di bidang Aneka Industri dan Agro Industri 3. Merumuskan kebijakan teknis Aneka Industri dan Agro Industri 4. Membina dan mengembangkan usaha dari aspek manajemen, permodalan dan pemasaran di bidang Aneka Industri dan Agro Industri 5. Melaksanakan pembinaan kelembagaan asosiasi industri 6. Melaksanakan pengumpulan, analisis data, diseminasi data sebagai bahan penyusunan laporan bidang Aneka Industri dan Agro Industri 7. Melaksanakan gelar produk Aneka Industri dan Agro Industri kecil dan menengah 8. Melaksanakan pembinaan produksi yang berkaitan dengan peningkatan mutu, standarisasi, efisiensi dan produktifitas, pengembangan desain maupun diversifikasi produk Aneka Industri dan Agro Industri 9. Melaksanakan perencanaan analisis penyediaan, pemanfaatan bahan baku Aneka Industri dan Agro Industri 10. Memfasilitasi pengembangan dan penerapan teknologi di bidang Aneka Industri dan Agro Industri 9

21 11. Menyiapkan penerbitan rekomendasi izin usaha bidang Aneka Industri dan Agro Industri 12. Melaksanakan penetapan bidang usaha industri aneka Industri dan Agro Industri prioritas tingkat kota 13. Memberikan fasilitas usaha dalam rangka pengembangan industri kecil menengah Aneka Industri dan Agro Industri 14. Memberikan perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha Aneka Industri dan Agro Industri 15. Melaksanakan penerapan standar, pengawasan mutu, dan inovasi usaha Aneka Industri dan Agro Industri 16. Melaksanakan pembinaan, pemantauan, dan penyusunan laporan perkembangan usaha Aneka Industri dan Agro Industri 17. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi Aneka Industri dan Agro Industri 18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sesuai bidang tugasnya b. Seksi Industri Logam, Mesin dan ESDM Dipimpin oleh Kepala Seksi Logam, Mesin dan ESDM yang bertugas : 1. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Seksi Industri Logam, Mesin, Kimia dan ESDM 2. Menyusun program/kegiatan di bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan ESDM 3. Merumuskan kebijakan teknis Industri Logam, Mesin, Kimia dan ESDM 4. Membina dan mengembangkan usaha dari aspek manajemen di bidang Industri Logam, Mesin, Kimia 5. Melaksanakan pengumpulan, analisis data, diseminasi data sebagai bahan penyusunan laporan bidang Industri Logam, Mesin, Kimia 6. Melaksanakan gelar produk Industri Logam, Mesin, Kimia 7. Melaksanakan pembinaan produksi yang berkaitan dengan peningkatan mutu, standarisasi, efisiensi dan produktifitas, pengembangan desain maupun diversifikasi produk Industri Logam, Mesin, Kimia 8. Memfasilitasi pengembangan dan penerapan teknologi di bidang Industri Logam, Mesin, Kimia 10

22 9. Menyiapkan penerbitan rekomendasi izin usaha bidang Industri Logam, Mesin, Kimia 10. Memberikan fasilitas usaha dalam rangka pengembangan Industri Logam, Mesin, Kimia 11. Memberikan perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha Industri Logam, Mesin, Kimia dan ESDM 12. Penyiapan pemberian rekomendasi Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU) yang sarana meupun energi listriknya dalam kota 13. Melaksanakan pembinaan, pemantauan, dan penyusunan laporan perkembangan usaha Industri Logam, Mesin, Kimia 14. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi Industri Logam, Mesin, Kimia 15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sesuai bidang tugasnya III. Bidang Perdagangan Dipimpin oleh Kepala Bidang Perdagangan yang bertugas merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Perdagangan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka Bidang Perdagangan mempunyai fungsi: 1. Perumusankebijakan teknis di Bidang Perdagangan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas 2. Penyusunan program/kegiatan di bidang Perdagangan 3. Pembinaan manajemen, pemasaran, pengelolaan usaha, modal, dan sarana usaha kepada pedagang non formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan PKL 4. Fasilitasi bantuan modal, dan sarana usaha kepada pedagang non formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan PKL 5. Pengembangan kerjasama dan PKL, pedagang kecil, menengah, besar dalam rangka kemitraan 6. Penyiapan pembinaan perdagangan dalam rangka promosi produksi dalam negeri 11

23 7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga 8. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengawasan barang beredar dan jasa 9. Pembinaan perlindungan konsumen terhadap barang-barang yang beredar dipasaran meliputi barang dalam keadaan terbungkus (BDKT), Alat ukuran, takaran, timbangan dan perlengkapan (UTTP) 10. Fasilitasi pemberian rekomendasi perijinan, pendaftaran perusahaan dibidang perdagangan 11. Penyiapan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang perdagangan 12. Pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi dibidang perdagangan 13. Pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang perdagangan 14. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Perdagangan 15. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya a. Seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan Dipimpin oleh Kepala Seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan yang bertugas : 1. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan 2. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan bina usaha perdagangan 3. Menyusun rencana program dan/atau kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perdagangan 4. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bina usaha perdagangan 5. Menyiapkan data sebagai bahan pembinaan manajemen, pemasaran, pengelolaan usaha, modal, dan sarana usaha kepada pedagang non formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan PKL 6. Menyiapkan bahan bantuan modal, dan sarana usaha kepada pedagang non formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan PKL 12

24 7. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga 8. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri 9. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin/pendaftaran jasa bisnis dan jasa distribusi 10. Melaksanakan pengawasan, pelaporan dan pelaksanaan wajib daftar bagi perusahaan 11. Melaksanakan pendataan, pembinaan dan pengawasan terhadap penyedia jasa perdagangan meliputi pedagang formal, pedagang non formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan penyedia jasa skala kota 12. Melaksanakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM di wilayah kota 13. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelaporan sistem informasi perdagangan dan penyusunan potensi usaha di sektor perdagangan skala kota 14. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), (API-U) Angka Pengenal Importir-Umum bagi usaha perdagangan formal 15. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin SIPTU PKL (Surat Ijin Pemakaian Tempat Usaha Pedagang Kaki Lima) bagi usaha perdagangan non formal 16. Melaksanakan pemberian rekomendasi lokasi pendirian tempat penyimpanan migas 17. Melaksanakan penyiapan rekomendasi pemberian izin pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas 18. Melaksanakan penyiapan rekomendasi pemberian izin pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas 19. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin lokasi pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) 20. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang bina usaha perdagangan 13

25 21. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan 22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Perdagangan sesuai bidang tugasnya b. Seksi Perlindungan Konsumen Dipimpin oleh Kepala Seksi Perlindungan Konsumen yang bertugas : 1. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada seksi Perlindungan Konsumen 2. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan Perlindungan Konsumen 3. Menyusun rencana program dan/atau kegiatan Perlindungan Konsumen 4. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Perlindungan Konsumen 5. Menyiapkan data sebagai bahan pembinaan dan bimbingan teknis dibidang Perlindungan Konsumen 6. Memberikan fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan metrologi legal setelah memperoleh penilaian dari pemerintah yang didasarkan rekomendasi provinsi 7. Memberikan fasilitasi standar ukur dan laboratorium metrologi legal 8. Melaksanakan pelayanan tera dan tera ulang ukur, takar timbang dan perlengkapannya (UTTP) setelah melalui penilaian standar ukuran dan laboratorium metrologi legal 9. Melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi penyelenggaraan kerjasama metrologi legal 10. Memberikan penyuluhan dan pengamatan UTTP, barang dalam keadaan terbungkus (BDKT), dan Satuan Internasional (ST) 11. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi serta pemberian rekomendasi izin perdagangan barang kategori dalam pengawasan skala kota (SIUP Minuman beralkohol golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung untuk diminum di tempat, Pengecer, penjual langsung untuk diminum di tempat untuk minuman beralkohol mengandung rempah sampai dengan 15%, SIUP bahan berbahaya dan rekomendasi pedagang kayu antar pulau 14

26 12. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen 13. Melaksanakan sosialisasi, informasi dan publikasi tentang Perlindungan Konsumen 14. Melaksanakan pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa konsumen 15. Melaksanakan pendaftaran dan pengembangan Lembaga Pemberdayaan Konsumen Swadaya Masyarakat 16. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan Perlindungan Konsumen 17. Melaksanakan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis pengawasan barang beredar dan jasa 18. Melaksanakan sosialisasi kebijakan dan pengawasan barang beredar dan jasa 19. Melaksanakan pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai konsumen akhir di wilayah kota 20. Memberikan pertimbangan untuk perumusan kebijakan penerbitan Surat Keterangan asal (SKA) dan penelusuran asal barang 21. Menyiapkan data dalam rangka peningkatan pengawasan terhadap Perlindungan Konsumen 22. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi pendataan dan Perlindungan Konsumen 23. Melakukan pendataan hasil kerja pendataan dan Perlindungan Konsumen 24. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Perlindungan Konsumen 25. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Perdagangan sesuai bidang tugasnya IV. Bidang Promosi dan Penanaman Modal Dipimpin oleh Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang bertugas merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di bidang Promosi dan Penanaman Modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka Bidang Promosi dan Penanaman Modal mempunyai fungsi : 15

27 1. Penyusunan kebijakan teknis perencanaan dan program kerja Bidang Promosi dan Penanaman Modal 2. Perumusan kebijakan teknis Promosi dan Penanaman Modal 3. Pelaksanaan kajian bidang Penanaman Modal 4. Penyelenggaraan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan perkembangan penanaman modal 5. Fasilitasi kegiatan pameran dan promosi serta penyampaian informasi perdagangan dan industri di tingkat lokal, nasional dan internasional 6. Pelaksanaan pemberian informasi industri, perdagangan, pengusaha kecil dan menengah melalui media leaflet, katalog, spanduk, website, papan sarana promosi 7. Pelaksanaan kerjasama dengan swasta serta lembaga asosiasi terkait lainnya dalam rangka kegiatan promosi dan penanaman modal 8. Melaksanakan promosi dan sosialisasi terhadap calon penanam modal 9. Penyusunan rencana pengembangan investasi penanaman modal 10. Fasilitasi sosialisasi, informasi dan pembinaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) 11. Fasilitasi implementasi dan pelaporan SPM Penanaman Modal 12. Menyusun dan menetapkan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah dalam bentuk rencana umum penanaman modal daerah sesuai dengan program pembangunan daerah, berkoordinasi dengan pemerintah provinsi 13. Penyusunan peta investasi daerah dan identifikasi potensi sumber daya daerah terdiri ari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan besar 14. Fasilitasi dan bimbingan teknis bidang perdagangan antar daerah 15. Melaksanakan monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan antar daerah 16. Melaksanakan monitoring dan sosialisasi dumping, subsidi dan safeguard 17. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Promosi dan Penanaman Modal 18. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya 16

28 a. Seksi Promosi dan Pemasaran Dipimpin oleh Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran yang bertugas : 1. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Seksi Promosi dan Pemasaran 2. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan Seksi Promosi dan Pemasaran 3. Menyusun rencana program dan/atau kegiatan Seksi Promosi dan Pemasaran 4. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Promosi dan Pemasaran 5. Mempersiapkan dan mengusulkan kegiatan pameran dan promosi serta penyampaian informasi perdagangan dan industri baik lokal, nasional dan internasional 6. Mempersiapkan pelaksanaan pameran industri, perdagangan, pengusaha kecil dan menengah 7. Menyampaikan informasi dan hasil teknologi industri, dengan media leaflet, katalog, spanduk, website, papan sarana promosi 8. Melaksanakan pembinaan hubungan kerjasama dengan swasta serta lembaga asosiasi terkait lainnya dalam rangka kegiatan promosi 9. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Promosi dan Pemasaran 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal sesuai bidang tugasnya b. Seksi Fasilitasi Penanaman Modal dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Dipimpin oleh Kepala Seksi Fasilitasi Penanaman Modal dan HAKI yang bertugas : 1. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Seksi Fasilitasi Penanaman Modal dan HAKI 2. Mengumpulkan dan mengelola data Penanaman Modal 3. Menyiapkan rumusan naskah rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Walikota tentang Penanaman Modal 4. Melakukan sosialisasi pelaksanaan peraturan perundangan terkait Penanaman Modal dan HAKI 17

29 5. Melaksanakan analisis iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka pengembangan penanaman modal 6. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan menetapkan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah dalam bentuk rencana umum penanaman modal daerah sesuai dengan program pembangunan daerah, berkoordinasi dengan pemerintah provinsi 7. Melaksanakan penyiapan penyusunan peta investasi daerah dan identifikasi potensi sumber daya daerah terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan besar 8. Melaksanakan promosi penanaman modal daerah baik didalam negeri maupun luar negeri 9. Melaksanakan fasilitasi perumusan dan penyusunan pedoman tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yang menjadi kewenangan berdasarkan pedoman tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yang diterapkan oleh Pemerintah 10. Mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi proyek penanaman modal 11. Memutakhirkan data dan informasi penanaman modal daerah 12. Melaksanakan penyampaian informasi dan promosi terkait penanaman modal dengan media leaflet, katalog, spanduk, website, papan sarana promosi 13. Melaksanakan penyusunan pelaporan SPM Penanaman Modal 14. Fasilitasi sosialisasi, informasi dan pembinaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) 15. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya 16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya C. ANALISA PERKEMBANGAN STRATEGIS 1. Peran Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kota Blitar sebagaimana tertuang di dalam Renstra Daerah tahun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar 18

30 mempunyai peran yang sangat strategis. Hal ini dapat kita lihat bahwa dalam kurun waktu 2015 telah melaksanakan program-program yang diwujudkan dalam berbagai macam kegiatan yang hasilnya dapat dirasakan/dinikmati oleh para pelaku industri yang dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat/pengrajin/pelaku usaha. Dari program-program/kegiatan-kegiatan tersebut dapat diketahui perkembangan kegiatan industri di Kota Blitar, peningkatan kesejahteraan ekonomi pengrajin, penguatan potensi yang ada di Kota Blitar guna melayani kebutuhan pangsa pasar lokal, regional maupun nasional dan dapat menambah wawasan pelaku usaha, pemasaran produk. Serta terwujudnya perlindungan konsumen, dan pelaku usaha yang handal dan tertib hukum. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar mempunyai peran yang sangat strategis dalam mewujudkan iklim perdagangan yang kondusif serta perkembangan produk dan pemasaran industri kecil dan menengah di Kota Blitar. 2. Kekuatan-Kekuatan (sumber daya yang dimiliki) Pelaksanaan program-program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar sebagaimana tertuang dalam Renstra Dinas Tahun terdiri dari sebelas program, dengan melaksanakan 27 kegiatan, dan untuk tahun 2015 dapat diperoleh nilai capaian kinerja sebesar 89,86 %. Hal ini dapat berjalan dengan lancar berkat adanya dukungan dana serta sumber daya yang dimiliki cukup potensial. Demikian juga dukungan peran pelaku usaha memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar. Dukungan pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari PNS sebanyak 30 orang merupakan potensi yang baik guna mewujudkan visi dan misi organisasi. a. Kelemahan 1). Jumlah personil kurang memadai dari segi kuantitas dan kuantitas, dibandingkan dengan keluasan bidang tugas dan aset potensi daerah yang harus ditangani; 2). Situasi kerja yang kurang kondusif dikarenakan kurangnya sarana prasasara sebagai penunjang kebijakan pelaksanaan tugas 19

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 114 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 31/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Blitar, 26 Agustus 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Blitar

KATA PENGANTAR. Blitar, 26 Agustus 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Blitar KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dapat menyusun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR TAHUN

REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR TAHUN REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR TAHUN 2011-2015 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR Jl. Sumatra No. 60 Blitar TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON a NOMOR 82 TAHUN 2016, SERI D. 31 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 82 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTR1AN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Blitar, 06 Juni 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar

KATA PENGANTAR. Blitar, 06 Juni 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dapat menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN PARIWISATA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ii DAFTAR ISI Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii RINGKASAN EKSEKUTIF iv BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 LATAR BELAKANG 1 I.2 LANDASAN HUKUM 2 I.3 TUJUAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan : Organisasi : 4.05. - FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 4.05.03. - SEKRETARIAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 201

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DAN PASAR

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 20122 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci