Bab I P e n d a h u l u a n

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab I P e n d a h u l u a n"

Transkripsi

1 Bab I P e n d a h u l u a n A. Latar Belakang Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015, dimana dalam era Reformasi yang berkembang sampai saat ini telah membawa banyak perubahan diberbagai bidang, pemusatan kekuatan ekonomi nasional pada sekelompok pengusaha tertentu telah surut, dan seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Paradigma pembangunan ekonomi yang semula lebih berorientasi pada pembangunan bahan industri berskala besar mulai bergeser kepada pembangunan ekonomi yang lebih ditekankan pada ekonomi kerakyatan. Perubahan paradigma tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Akibat dari pertumbuhan ekonomi yang melambat saat ini telah menyebabkan kegiatan perekonomian nasional pertumbuhannya menjadi tidak signifikan, termasuk hasil pembangunan nasional di sektor Industri dan Perdagangan. Dimana sektor industri dan Perdagangan sebagai pengerak utama pembangunan ekonomi nasional mempunyai rencana dan kontribusi yang sangat penting, oleh karena itu untuk mengatasi krisis tersebut diatas Pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan, yang diarahkan antara lain pada pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat. Dalam rangka mewujudkan hal di atas, maka langkah yang dilakukan adalah Menumbuhkan Ekonomi Pedesaan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan Mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Dalam tahun 2015 ini dimasa dua tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, berbagai upaya percepatan dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mengimplementasikan prioritas kebijakan di atas dan telah 1

2 menempuh berbagai upaya di sektor Industri dan Perdagangan antara lain berupa pengembangan kemitraan usaha yang berbasis sumberdaya lokal dan berorientasi global, pengembangan dan pembinaan Industri Kecil Menengah/Usaha Kecil Menengah, peningkatan penyediaan dan distribusi barang/jasa termasuk peningkatan pengawasan barang dan jasa yang beredar, perlindungan konsumen, pengendalian stabilitas harga dan pengembangan sistem informasi manajemen, serta peningkatan pembinaan produksi, promosi dan ekspor komoditas unggulan daerah Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015 sekurang-kurangnya Ada Satu Kebijakan Prioritas Dari 8 (delapan) Prioritas Pembangunan Daerah NTB yang terkait dengan Pembangunan sektor Industri dan Perdagangan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mempercepat Penurunan Kemiskinan dan Mengembangkan Keunggulan Daerah. Dalam rangka mewujudkan perioritas pembangunan tersebut, kebijakan yang ditempuh sebagai berikut : Pertama : Meningkatkan sarana prasarana produksi yang memadai dengan melakukan revitalisasi dan fasilitasi sarana prasarana produksi untuk peralatan industri kecil menengah. Kedua : Meningkatnya investasi,mendorong peningkatan basis produksi dan ekspor nonmigas serta memperkuat ketahanan pangan dengan penggerak sektor industri yang didukung oleh pemanfaatan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan, termasuk industri yang berbasis sumber daya alam seperti agro, kelautan, pertambangan, dan sumber daya mineral. Ketiga : meningkatkan kualitas pertumbuhan melalui pemerataan kesejahteraan dan perluasan kesempatan berusaha terutama bagi penduduk miskin. Keempat : Terwujudnya Produk SDA yang berkualitas ekonomi tinggi 2

3 dan memenuhi stándar pasar melalui fasilitasi dan investasi industri olahan produk SDA berkualitas, fasilitasi dan investasi usaha ekonomi kreatif terhadap kerajinan industri dan makanan olahan Kelima : Terwujudnya tenaga kerja yang terampil melalui edukasi dan fasilitasi tenaga kerja terampil dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif Keenam : Meningkatkan Evektifitas pelayanan investasi dengan cara menyediakan data dan informasi peluang ivestasi yang akurat, identifikasi, inventarisasi dan publikasi data dan informasi sehingga tersedia database investasi serta meningkatkan komoditi unggulan daerah dengan cara fasilitasi dan regulasi terhadap eksportir daerah sehingga meningkatkan nilai ekspor daerah. Ketujuh : Mengembangkan wirausaha dan investasi daerah dengan jalan investasi dan fasilitasi modal usaha/kerja kepada UMKM dan IKM, divestasi dan fasilitasi dana penyertaan modal kepada BUMD dan swasta Kedelapan : Meningkatkann sumber pendanaan daerah serta meningkatkan konektivitas perekonomian antar kawasan, antar kota, antar wilayah dengan cara identifikasi dan evaluasi data dan informasi, sosialisasi dan fasilitasi sistem pelayanan PAD, identifikasi, fasilitasi dan negosiasi dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya sehingga tersedia data dan informasi potensi PAD yang akurat, tersedianya sistem pelayanan PAD, tersedianya dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya, tersedianya sarana prasana perekonomian yang memadai serta tersedianya dokumen penunjang kerjasama ekonomi antar kawasan 3

4 antar kota dan antar wilayah. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 1. Kedudukan Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat melalui Sekretaris Daerah 2. Tugas Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah Bidang Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas otonomi, tugas pembantuan dan tugas dekonsentrasi. 4

5 3. Fungsi Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut maka fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian dan perdagangan; 2. Perencanaan program dan kegiatan bidang industri dan perdagangan; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perindustrian dan perdagangan; 4. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. C. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan ditindaklajuti dengan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah (BP3ED), Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 40 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengolahan Komoditi Ungulan 5

6 Daerah dan Kemasan (BPKUD & K) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah ditetapkan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari : 1. Kepala Dinas. 2. Sekretaris, terdiri dari : a. Sub Bagian Program dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Agro Kimia dan Aneka Industri, terdiri dari : a. Seksi Industri Agro dan Kimia; b. Seksi Industri Logam dan Mesin; c. Seksi Industi Alat Transportasi dan Telematika. 4. Bidang Pengembangan Industri Kecil, terdiri dari a. Seksi Sarana dan Usaha; b. Seksi Bimbingan Produksi; c. Seksi Pengembangan Potensi dan Kerja sama Industri. 5. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, terdiri dari : a. Seksi Pengadaan dan Penyaluran; b. Seksi Usaha Perdagangan; c. Seksi Pembinaan dan Perlindungan Konsumen. 6. Bidang Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari : a. Seksi Ekspor; b. Seksi Impor; c. Seksi Pengembangan dan Kerjasama. 7. Balai Metrologi : a. Kasubag TU; b. Seksi Masa dan Timbangan; c. Seksi Arus Panjang dan Volume. 8. BP3ED : 6

7 a. Kasubag TU; b. Seksi Penelitian; c. Seksi Promosi dan Informasi. 9. BPKUD & K a. Kasubag TU b. Seksi Pelatihan, Pembinaan Industri Makanan, Minuman dan Kerajinan c. Seksi Teknis Pelayanan Desain dan Kemasan 10. Jabatan Fungsional. Secara rinci struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB terdapat pada lampiran 4. D. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat selama Tahun Capaian Kinerja Tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja Tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan Organisasi. Analisis atas Capaian Kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, struktur organisasi. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun

8 meliputi RPJMD Tahun , Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun dan Penetapan Kinerja Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015, menjelaskan analisis mengenai pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian Indikator Kinerja per sasaran per program, evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja, serta Akuntabilitas Keuangan untuk Tahun Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa akan datang. 8

9 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2000 tanggal 29 Desember 2000, Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang perindustrian dan perdagangan berdasarkan asas otonomi, tugas pembantuan dan tugas dekonsentrasi. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut maka fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian dan perdagangan; 2. Perencanaan program dan kegiatan bidang industri dan perdagangan; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perindustrian dan perdagangan; 4. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perindustrian dan perdagangan; 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 9

10 Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada : 1. RPJMD Tahun RENSTRA Dinas Perindag Prov. NTB Tahun Penetapan Kinerja Tahun 2015 A. RPJMD RPJMD Provinsi NTB , ditetapkan sebagai rambu, pedoman dan arah bagi pemerintah daerah khususnya dan masyarakat NTB umumnya untuk bersama mewujudkan visi-misi daerah dalam program pembangunan yang terpadu, fokus dan responsif terhadap tantangan dan perubahan zaman. Berkaitan dengan hal tersebut telah di tetapkan kerangka Visi Pembangunan NTB Periode sebagai berikut : MEWUJUDKAN MASYARAKAT NUSA TENGGARA BARAT YANG BERIMAN, BERBUDAYA, BERDAYASAING DAN SEJAHTERA Ada lima kata kunci dalam visi pembangunan Provinsi NTB : - Kata Masyarakat NTB : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup dan bermukim di wilayah Nusa Tenggara Barat. - Kata Beriman : berarti masyarakat yang taat beragama, berbudipekerti luhur dan saling menghargai satu sama lain dalam keberagaman sosial budaya - Kata Berbudaya : artinya masyarakat yang mampu berpartisipasi dalam pembangunan dilandasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. - Kata berdayasaing : mengandung makna masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, inovatif, kreatif, agar mampu bersing secara global. 10

11 - Kata Sejahtera : mengandung arti masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan dasar secara ekonomi, sosial dan berkeadilan. Visi NTB kemudian dijabarkan dalam Misi Pembangunan NTB Misi merupakan rumusan dari upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi NTB yaitu Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera. Adapun Misi tersebut adalah : 1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter; 2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan; 3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum yang berekeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan; 4. Meningkatkan mutu sumber daya manusia yang berdaya saing; 5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, mengembangkan keunggulan daerah; 6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah berbasis tata ruang; 7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. B. Rencana Strategis Tahun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun merupakan rencana jangka menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berisi tentang gambaran, sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan. 11

12 Penyusunan RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengacu pada RPJMD Tahun yang telah ditetapkan Pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang Ekonomi dan Rumpun Hijau. Secara ringkas substansi RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat di ilustrasikan sebagai berikut : a. Visi b. Misi Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, adalah Terwujudnya Masyarakat Industri dan Perdagangan Yang Unggul dan Mandiri. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB menetapkan enam Misi yang akan dilakukan secara konsisten sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kemampuan dan Kemandirian Industri Kecil. 2. Meningkatkan Kemampuan dan Kemajuan Industri Agrokimia dan Aneka Industri. 3. Meningkatkan Kelancaran, Ketertiban dan Kemudahan Perdagangan Dalam Negeri. 4. Meningkatkan Kelancaran, Ketertiban dan Kemudahan Perdagangan Luar Negeri. 5. Meningkatkan Kelancaran dan Ketertiban Pelayanan Internal. 6. Meingkatkan Ketepatan Standar Ukur Perdagangan. 7. Mendorong Percepatan Kemajuan Ekspor. 8. Mendorong Kemajuan Industri Olahan dan Kemasan. c. Tujuan Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB menetapkan dua puluh satu tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai dengan tahun 2015, yaitu : 1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sarana Usaha Kecil. 12

13 2. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Usaha Kecil. 3. Meningkatnya Intensitas Pengembangan Potensi dan Kerjasama Industri Usaha Kecil. 4. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Industri Agro dan Kimia. 5. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Industri Logam dan Mesin. 6. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Industri Alat Transportasi dan Telematika. 7. Meningkatnya Kontinuitas dan Aksessibilitas Pengadaan dan Penyaluran Bahan Kebutuhan Masyarakat. 8. Meningkatnya Produktifitas dan Kontinuitas Usaha Perdagangan. 9. Meningkatnya Kualitas dan Legalitas Produk Perdagangan. 10. Meningkatnya Kontinuitas dan Aksessibilitas Ekspor dan Impor Barang. 11. Meningkatnya Intensitas dan Kualitas Promosi dan Informasi Ekspor Barang. 12. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Program dan Pelaporan. 13. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Administrasi Keuangan. 14. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Administrasi Umum dan Kepegawaian. 15. Meningkatnya Efektifitas Administrasi Balai. 16. Meningkatnya Legalitas Ukuran Massa dan Timbangan. 17. Meningkatnya Legalitas Ukuran Arus Panjang dan Volume. 18. Meningkatnya Kapasitas Pengusaha dan Calon Pengusaha. 19. Meningkatnya Kontinuitas Ekspor Produk Lokal. 20. Meningkatnya Kapasitas Pengusaha Industri Makanan, Minuman dan Kerajinan. d. Sasaran Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode RENSTRA. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun adalah sebagai berikut : 13

14 Tabel 1 : Sasaran Strategis & Indikator Kinerja No. Sasaran Starategis No Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya Kemampuan dan kemandirian Industri Kecil Jumlah Unit usaha dengan daya dukung sarana memadai Jumlah daya serap tenaga kerja yang terserap oleh industri kecil 340 unit/th org/th 2. Meningkatnya Kemampuan dan kemajuan industri agrokimia dan aneka industri yang berorientasi pasar global 3. Meningkatnya kelancaran, ketertiban dan kemudahan perdagangan dalam negeri Jumlah investasi Industri Kecil Jumlah unit usaha yang dikembangkan melalui pelatihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Industri Agro dan Kimia Jumlah unit usaha yang dikembangkan melalui pelatihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Industri Logam dan Mesin Jumlah unit usaha yang dikembangkan melalui pelatihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Transportasi dan Telematika Jumlah paket bahan kebutuhan masyarakat yang disalurkan kepada masyarakat Jumlah tenaga kerja yang mampu terserap oleh usaha perdagangan Rp ( )/th 130 unit/th 58 unit/th 20 unit usaha/th 3489 Paket/th Unit usaha/th & tenaga kerja (org/th) 3.3 Jumlah investasi Usaha Kecil dan Usaha Menengah (UKM) Rp ( )/th 4. Meningkatnya kerlancaran dan ketertiban pelayanan internal Jumlah laporan kinerja Jumlah laporan keuangan Jumlah dokumen kinerja aparatur 12 dokumen/th 12 dokumen/th 12 dokumen/th 5. Meningkatnya ketepatan standar ukur perdagangan Jumlah retribusi dari Ukuran Massa dan Timbangan Kemetrologian bagi Pendapatan Asli Daerah Jumlah retribusi dari ukuran arus panjang dan volume kemetrologian bagi PAD 141,95 Rp. ( )/th 170,05 Rp. ( )/th & 36 Unit (000) 14

15 6. Mendorong percepatan kemajuan ekspor 7. Mendorong kemajuan industri olahan dan kemasan 8. Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas Jumlah nilai ekspor Jumlah nilai impor Jumlah negara tujuan Jumlah eksportir dan calon eksportir yang dilatih Jumlah Varietas dan kuantitas komoditi ekspor yang dipromosikan Jumlah produk yang dihasilkan setelah pelatihan peningkatan mutu produk pengolahan industri Jumlah produk yang dihasilkan setelah dilatih peningkatan mutu kemasan produk industri makanan, minuman dan kerajinan 2.804,63 US$ ( )/th US $ 18 negara 30 org/th 4 jumlah komoditi/th 15 unit/th 40 unit/th 8.1 Paritas Daya Beli Rp. 689, Terlindunginya kekayaan seni budaya dan kearifan lokal 9.1 Pendaftaran HAKI karya seni budaya daerah 15 produk desain, 20 produk Merk, 15 produk Hak Cipta e. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dan RPJMD Tahun Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya internal bussines process (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama. 15

16 Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB yang akan digunakan pada periode waktu tahun sesuai periode RENSTRA adalah sebagai berikut : Tabel 2 : Indikator Kinerja Utama No. Indikator Kinerja Utama Target Paritas Daya Beli Masyarakat Rp. 689,888,- 2. Pendaftaran HAKI KARYA seni budaya daerah, terdiri dari : - Desain Industri - Merek - Hak Cipta US720 Ju - 15 produk - 20 Produk - 15 Produk - C. Penetapan Kinerja Tahun 2015 Penetapan Kinerja merupakan amanat INPRES Nomor 5 Tahun 2004 dan Edaran Surat Menteri Negara PAN Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen penerima amanah dan pemberi amanah sebagai dasar penialaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran 16

17 organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja ini telah mengacu pada RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB dan RPJMD Tahun Oleh karena itu indikator-indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam Penetapan Kinerja ini adalah indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dan diintegrasikan dalam RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun

18 Tabel 3 : Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 adalah sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 1. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian industri kecil Jumlah IKM yang mendapat pembinaan pemanfaatan sumber daya. Jumlah IKM yang mendapat pembinaan industry dalam memperkuat kluster industry. Jumlah Pemantauan mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat (tingkat produksi dan perdagangan). Kelompok yang menerima bantuan Kalium Iodat (KIO3). Jumlah IKM tahu tempe yang dilatih. Jumlah IKM Desain Tas Berbasis tenun sasambo yang dilatih. Jumlah Penghargaan yang diberikan Kepada Hotel yang Menggunakan Produk Lokal 344 IKM 380 Orang 1 Laporan 1 Paket, 12 Klp 20 Orang 10 Orang 1 kali, 3 hotel 2. Meningkatnya kemampuan dan kemajuan industri agrokimia dan aneka industri Jumlah Bantuan Alat Mesin/ Peralatan Teknologi Industri yang diberikan kepada IKM. Jumlah sertifikasi halal dan pengujian mutu produk unggulan. Jumlah IKM yang mendapat sosialisasi penerapan SNI/ISO 9001:2008. Jumlah pengusaha AMDK yang mengikuti bimbingan teknis. Jumlah IKM roda 2 yang dilatih. 25 Jenis 30 Sertifikasi Halal dari Mui, 30 Sertifikasi dari BP-POM 30 orang/ikm 20 Orang 40 Orang 3. Meningkatnya kelancaran, ketertiban dan Jumlah bantuan paket sembako yang didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu. Jumlah Laporan hasil pemantauan Paket 20 Eks 18

19 kemudahan perdagangan dalam negeri 4. Meningkatnya kelancaran, ketertiban dan kemudahan perdagangan luar negeri ketersediaan sembako yang dicetak Jumlah Laporan SIUP dan Data Perusahaan yang dicetak Jenis distribusi barang produk yang terfasilitasi Jumlah peserta rapat koordinasi dan evaluasi peningkatan system jaringan informasi perdagangan yang difasilitasi Jumlah peserta sosialisasi peningkatan produk dalam negeri Jumlah laporan/dokumen hasil misi dagang yang dicetak Jumlah Laporan hasil pemantauan pedagangan antar pulau Laporan hasil pemantauan barangbarang strategis dan BBM Peserta rapat koordinasi pengamanan perdagangan Pedagang kaki lima dan asongan peserta kegiatan pembinaan organisasi Jenis bantuan yang diberikan kepada pedagang kakilima dan asongan 4.1. Jumlah laporan data base kuota setiap jenis barang dan jasa Jumlah Booklet informasi kuota barang dan jasa yang dicetak Jumlah peserta koordinasi isu-isu perdagangan internasional Jumalah Laporan Produk barang ekspor dan impor yang diawasi Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti sosialisasi penyederhanaan prosedur dokumen ekspor impor Jumlah Peserta Pertemuan membangun jejaring dengan eksportir Jumlah Aparat dan pengusaha peserta pertemuan koordinasi pengembangan ekspor Pameran dan promosi luar negeri 5 Eks 8 Jenis 44 Orang 200 Orang 50 buku 1 Laporan/20 Eks 20 Eksamplar 15 Orang 20 Orang 8 Jenis 15 Komoditi lembar 20 Orang 20 Eks 30 Orang 20 Orang 30 Orang 1 event/ 19

20 yang diikuti. Laporan monitoring importir yang sudah memiliki Asosiasi Pedagang Indonesia (API) dan SKA. Jumlah Peserta sosialisasi INATRADE. Peserta sosialisasi regulasi perdagangan luar negeri 1 negara / 3 orang 1 Laporan 30 Orang 40 Orang 5. Meningkatnya kelancaran dan ketertiban pelayanan internal Jumlah Informasi strategis pembangunan daerah Yang dicetak. Jumlah aparat peserta penyusunan Rencana program kerja indag. Video Visualisasli proses produksi kerajinan. Jumlah buku profil kelembagaan dan komoditi produk indag yang dicetak. Jumlah Stand pameran yang disewa untuk 9 provinsi anggota MPU. Jumlah Aparat peserta Sosialisasi UU No tentang perindustrian dan UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. - Rumah kemasan NTB yang beroperasi. - Cendramata yang diadakan. 12 Dokumen 55 Orang 1 Paket 250 Buku 9 Stand 60 Orang 1 Unit 2 Buah 6. Meningkatnya ketepatan standar ukur perdagangan. 7. Mendorong percepatan kemajuan 6.1. Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapanya yang ditera dan ditera ulang Pengawasan alat UPPT yang dilaksanakan Jumlah Leflet/Brosur Informasi Kemetrologian 6.4. Jumlah Peserta Pelatihan raparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) Jumlah sosialisasi kemetrologian yang dilaksanakan Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti pelatihan informasi peluang pasar perdagangan luar 600 UTTP 12 Kali 1500 Lembar 20 Orang 12 Bulan 30 Orang 20

21 ekspor 8. Mendorong kemajuan industri olahan dan kemasan 9. Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas negeri Jumlah Peserta kegiatan pengembangan kluster produk ekspor Jumlah Sarana promosi ekspor daerah yang tersedia 7.4. Jumlah profil pengusaha eksportir daerah yang tersedia 7.5. Jumlah UKM/Calon UKM Peserta pelatihan UKM yang berpotensi eksport IKM Pijar Peserta pelatihan peningkatan mutu pengolahan pangan IKM pijar Peserta Pelatihan peningkatan mutu desain kemasan produk olahan pangan berbasis PIJAR Peserta pelatihan desainer dalam mendesain kemasan produk olahan pangan 8.3. Aparat peserta magang untuk komoditi olahan jagung Jumlah IKM PIJAR yang mendapat bantuan kemasan Pendaftaran HAKI karya seni budaya daerah 30 Orang 4 Paket 2 Paket 30 orang 100 Orang 40 Orang 3 Orang 8 Orang 50 IKM 15 produk desain, 20 produk Merk, 15 produk Hak Cipta 10. Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas 9.1. Paritas Daya Beli Rp ,- 21

22 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015 Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2015 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB Tahun 2015 berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4 : Pengukuran Kinerja Tahun 2015 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2014 REALISASI Porsentase % Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas dengan berkembangnya wirausaha dan investasi daerah 1. Paritas Daya Beli Masyarakat Rp , Jumlah IKM yang mendapat pembinaan pemanfaatan sumber daya. 1.2 Jumlah IKM yang mendapat pembinaan industry dalam memperkuat kluster industry. 344 IKM 344 IKM orang 380 orang Jumlah Pemantauan mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat (tingkat produksi dan perdagangan). 1.4 Kelompok yang menerima bantuan Kalium Iodat (KIO3). 1 Laporan 1 Laporan paket 12 Klp 1 paket 12 Klp Jumlah Penghargaan yang diberikan Kepada Hotel yang Menggunakan Produk Lokal 1.6 Jumlah laporan data base kuota setiap jenis barang dan jasa. 1 kali, 3 hotel 1 kali, 3 hotel Komoditi 15 Komoditi

23 1.7 Jumlah Booklet informasi kuota barang dan jasa yang dicetak. 1.8 Jumlah peserta koordinasi isu-isu perdagangan internasional. 1.9 Jumlah Laporan Produk barang ekspor dan impor yang diawasi Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti sosialisasi penyederhanaan prosedur dokumen ekspor impor Jumlah Peserta Pertemuan membangun jejaring dengan eksportir Jumlah Aparat dan pengusaha peserta pertemuan koordinasi pengembangan ekspor Pameran dan promosi luar negeri yang diikuti Laporan monitoring importir yang sudah memiliki Asosiasi Pedagang Indonesia (API) dan SKA Jumlah Peserta sosialisasi INATRADE Peserta sosialisasi regulasi perdagangan luar negeri 1.17 Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti pelatihan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri 1.18 Jumlah Peserta kegiatan pengembangan kluster produk ekspor Jumlah Sarana promosi ekspor daerah yang tersedia 1.20 Jumlah profil pengusaha eksportir daerah yang tersedia 1.21 Jumlah UKM/Calon UKM Peserta pelatihan UKM yang berpotensi eksport Jumlah Informasi strategis pembangunan daerah Yang dicetak Jumlah aparat peserta penyusunan Rencana program kerja indag Video Visualisasli proses produksi kerajinan Jumlah buku profil kelembagaan dan komoditi produk indag yang dicetak Jumlah Stand pameran yang disewa untuk 9 provinsi anggota MPU Jumlah Aparat peserta Sosialisasi UU No tentang perindustrian dan UU No. 7 tahun 2500 lembar 2500 lembar Orang 20 Orang Orang 20 Orang Orang 30 Orang Orang 20 Orang Orang 30 Orang Event / 1 Negara/ 3 Orang 1 Event / 1 Negara/ 3 Orang Laporan 1 Laporan Orang 30 Orang Orang 40 Orang orang 30 orang orang 30 orang Paket 3 Paket 75 2 Paket 2 Paket Orang 30 Orang Dokumen 12 Dokumen Orang 55 Orang Paket 1 Paket Buku 250 Buku Stand 9 Stand Orang 60 Orang

24 2014 tentang Perdagangan. 2 Terlindunginya Kekayaan Seni Budaya dan Kearifan Lokal Rumah kemasan NTB yang beroperasi. - Cendramata yang diadakan Jumlah sertifikasi halal dan pengujian mutu produk unggulan. 2. Jumlah Even kekayaan budaya yang dikelola Pendaftaran HaKI Karya Seni Budaya Daerah 1 Unit 1 Unit Buah 2 Buah sertifikat 30 sertifikat 100 halal dari MUI, halal dari MUI, 30 sertifikat 30 sertifikat dari BP-POM dari BP-POM 5 Even 5 Even 100 Desain Industri 15 Produk 2 Produk 13 Merek 20 Produk 8 Produk 40 Hak Cipta 15 Produk 0 Produk Jumlah IKM tahu tempe yang 20 orang 20 orang 100 dilatih. 2.2 Jumlah IKM Desain Tas Berbasis 10 Orang 10 Orang 100 tenun sasambo yang dilatih. 2.3 Jumlah IKM Roda 2 yang di latih 40 Orang 40 Orang Tersedianya sarana dan Prasarana produksi yang memadai 4. Terwujudnya Produksi SDA yang berkualitas Ekonomi tinggi dan memenuhi standar Pasar 3.1 Jumlah Teknologi Industri yang dikembangkan Jumlah Bantuan Alat Mesin/ Peralatan Teknologi Industri yang diberikan kepada IKM. 3.2 Jumlah Kapasitas IPTEK yang di tingkatkan 3.1 Jumlah IKM yang mendapat sosialisasi penerapan SNI/ISO 9001: Jumlah pengusaha AMDK yang mengikuti bimbingan teknis. 4. Jumlah perdagangan Dalam Negeri / lelang meningkat 4.1 Jumlah bantuan paket sembako yang didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu. 4.2 Jumlah Laporan hasil pemantauan ketersediaan sembako yang dicetak. 4.3 Jumlah Laporan SIUP dan Data Perusahaan yang dicetak. 4.4 Jenis distribusi barang produk yang terfasilitasi. 35 Jenis 24 Jenis 68,57 25 Jenis 24 Jenis IKM 50 IKM orang 30 orang Orang 20 Orang Kegiatan 7 Kegiatan paket 2200 paket Eks 20 Eks Eks 5 Eks Jenis 8 Jenis

25 4.5 Jumlah peserta rapat koordinasi dan evaluasi peningkatan system jaringan informasi perdagangan yang difasilitasi. 4.6 Jumlah peserta sosialisasi peningkatan produk dalam negeri. 4.7 Jumlah laporan/dokumen hasil misi dagang yang dicetak. 4.8 Jumlah Laporan hasil pemantauan pedagangan antar pulau. 4.9 Laporan hasil pemantauan barang-barang strategis dan BBM 4.10 Peserta rapat koordinasi pengamanan perdagangan Jumlah IKM yang dikembangkan 4.11 Pedagang kaki lima dan asongan peserta kegiatan pembinaan organisasi 4.12 Jenis bantuan yang diberikan kepada pedagang kakilima dan asongan 4.13 Laporan hasil pengawasan mutu dagangan pedagang kakilima dan asongan 4.14 Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapanya yang ditera dan ditera ulang Pengawasan alat UPPT yang dilaksanakan. 44 Orang 44 Orang Orang 200 Orang Buku 50 Buku Laporan/20 Eks 1 Laporan/20 Eks Eks 20 Eks Orang 15 Orang Unit 150 Unit Orang 20 Orang Jenis 8 Jenis Eks 20 Eks UTTP 30,167 UTTP 5027,83 12 Kali 12 Kali Jumlah Leflet/Brosur Informasi Kemetrologian 1500 Lembar 1500 Lembar Terwujudnya Tenaga Kerja yang terampil 5.17 Jumlah Peserta Pelatihan raparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) Jumlah sosialisasi kemetrologian yang dilaksanakan. 8. Jumlah Komoditi unggulan Daerah yang ditingkatkan mutunya 20 Orang 20 Orang Bulan 12 Bulan Komoditi 6 Komoditi

26 8.1 IKM Pijar Peserta pelatihan peningkatan mutu pengolahan pangan 100 orang 100 orang IKM pijar Peserta Pelatihan peningkatan mutu desain kemasan produk olahan pangan berbasis PIJAR 8.3 Operator mesin kemasan yang difasilitasi 40 orang 40 orang orang 5 orang Desainer kemasan yang difasilitasi 3 orang 3 orang Aparat peserta magang untuk komoditi olahan jagung 8 orang 8 orang Peserta pelatihan desaigner dalam mendesain kemasan produk olahan pangan 3 orang 3 orang IKM penerima bantuan kemasan 50 orang 50 orang

27 Tabel 5 : Pengukuran Kinerja Berdasarkan Pagu Anggaran Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA P R O G R A M PORSENTASE % CAPAIAN No URAIAN URAIAN URAIAN ANGGARAN (000) REALISASI (000) TERHADAP TARGET THN 2015 FISIK Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas dengan berkembangnya wirausaha dan investasi daerah Paritas Daya Beli Masyarakat Jumlah IKM yang mendapat pembinaan pemanfaatan sumber daya. 1.A Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1.1 Pembinaan bagi industri kecil dan menegah terhadap pemanfaatan sumberdaya Jumlah IKM yang mendapat pembinaan industry dalam memperkuat kluster industry. 1.2 Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri Jumlah Pemantauan mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat (tingkat produksi dan perdagangan). Kelompok yang menerima bantuan Kalium Iodat (KIO3). Peserta sosialisasi sertifikasi halal Jumlah sertifikasi halal dari MUI Sertifikasi Uji Lab dari BP-POM 1.3 Monitoring Mutu Garam Beryodium di Tingkat Produksi dan Perdagangan 1.5 Sosialisasi & Penerapan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha Hotel dan Restoran 1.6 Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Pengujian Mutu Produk Unggulan Pelaku Usaha Hotel yang Menggunakan Produk Lokal yang mendapat mendapat penghargaan 1.7 Penilaian dan pemberian penghargaan kepada pelaku usaha hotel yang menggunakan produk lokal Database kouta komoditi barang dan jasa 1.B Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional 1.1 Penyiapan database kuota setiap jenis barang dan jasa Jumlah Booklet informasi kuota barang dan jasa yang dicetak. 1.2 Penyebarluasan informasi database kuota setiap jenis barang dan jasa 4,371,474,000 2,978,366,

28 Jumlah peserta koordinasi isu-isu perdagangan internasional. Jumlah Laporan Produk barang ekspor dan impor yang diawasi. 1.3 Koordinasi pengelolaan isu-isu perdagangan internasional 1.4 Pengawasan barang beredar eksport dan import Jumlah Peserta pelatihan peluang pasar luar negeri 1.C Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri Jumlah Peserta kegiatan pengembangan kluster produk ekspor Jumlah profil pengusaha eksportir daerah yang tersedia 1.1 Pengembangan Kluster Produk Eksportr 1.2 Identifikasi Potensi Ekspor Daerah Jumlah UKM/Calon UKM Peserta pelatihan UKM yang berpotensi eksport Jumlah Sarana promosi ekspor daerah yang tersedia Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti sosialisasi penyederhanaan prosedur dokumen ekspor impor. Jumlah Peserta Pertemuan membangun jejaring dengan eksportir. Jumlah Aparat dan pengusaha peserta pertemuan koordinasi pengembangan ekspor Pameran dan promosi luar negeri yang diikuti. Laporan monitoring importir yang sudah memiliki Asosiasi Pedagang Indonesia (API) dan SKA. Jumlah Peserta sosialisasi INATRADE. Peserta sosialisasi regulasi perdagangan luar negeri 1.3 Pelatihan bagi UKM/Calon UKM yang berorientasi/berpotensi Ekspor/eksportir Se-NTB 1.4 Penyediaan Sarana Promosi Eksport Daerah 1.5 Sosialisasi kebijakan penyerderhanaan prosedur dokumen ekspor dan impor 1.6 Membangun jejaring dengan eksportir 1.7 Koordinasi program pengembangan ekspor dengan instansi terkait/asosiasi/pengusaha 1.8 Partisipasi pada pameran dan promosi luar negeri 1.9 Evaluasi dan Monitoring importir yang sudah memiliki API dan SKA 1.10 Sosialisasi INATRADE 1.11 Sosialisasi Regulasi Perdagangan Luar Negeri Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Daerah

29 Jumlah Informasi strategis pembangunan daerah Yang dicetak Penyediaan Informasi Strategis Pembangunan Daerah Jumlah aparat peserta penyusunan Rencana program kerja indag Penyusunan Dokumen Program Indag Video Visualisasli proses produksi kerajinan Penyusunan visualisasi data Indag Jumlah buku profil kelembagaan dan komoditi produk indag yang dicetak Penyusunan Profil Kelembagaan/ produk Indag Jumlah Stand pameran yang disewa untuk 9 provinsi anggota MPU Peningkatan Kerjasama Mitra Praja Utama (MPU) 2 Terlindunginya Kekayaan Seni Budaya dan Kearifan Lokal Jumlah Aparat peserta Sosialisasi UU No tentang perindustrian dan UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan - Rumah kemasan NTB yang beroperasi - Cendramata yang diadakan Jumlah Even kekayaan budaya yang dikelola Pendaftaran HaKI Karya Seni Budaya Daerah Jumlah IKM tahu tempe yang dilatih. Sosialisasi UU No. 3 Thn Tentang Perindustrian dan UU No. 7 Thn Tentang Perdagangan Penandatangan Prasasti Rumah Kemasan 2 Program Pengembangan Sentrasentra industri potensial 2.1 Pelatihan teknis produksi tahu tempe Jumlah IKM roda 2 yang dilatih. 2.2 Pelatihan teknis mekanik kendaraan bermotor roda 2 (dua) 3 Tersedianya sarana dan Prasarana produksi yang memadai Jumlah IKM Desain Tas Berbasis tenun sasambo yang dilatih. Jumlah Teknologi industri yang dikembangkan Jumlah Bantuan Alat Mesin/ Peralatan Teknologi Industri yang diberikan kepada IKM. 2.3 Pelatihan desain tas berbasis tenun dan batik sasambo 3.A Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 3.1 Pembinaan kemampuan teknologi Industri Jumlah Kapasitas IPTEK yang ditingkatkan. 3.B Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Terwujudnya Produksi SDA yang berkualitas Jumlah IKM yang mendapat sosialisasi penerapan SNI/ISO 9001:2008. Jumlah pengusaha AMDK yang mengikuti bimbingan teknis. Jumlah perdagangan Dalam Negeri / lelang meningkat 3.1 Sosialisasi dan Sertifikasi Penerapan SNI 3.2 Bimbingan Teknis Audit Sistem Mutu Operator Industri Air Minum (AMDK 4.A Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

30 Ekonomi tinggi dan memenuhi standar Pasar Jumlah bantuan paket sembako yang didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu. Jumlah Laporan hasil pemantauan ketersediaan sembako yang dicetak. Jumlah Laporan SIUP dan Data Perusahaan yang dicetak. Jenis distribusi barang produk yang terfasilitasi. Peserta rapat sistem jaringan informasi perdagangan Peserta rapat koordinasi pengamanan perdagangan 4.1 Operasi pasar rakyat 4.2 Pemantauan ketersediaan sembakao menjelang hari besar keagamaan 4.3 Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha 4.4 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 4.5 Peningkatan Sistem Jaringan Informasi Perdagangan 4.6 Rapat koordinasi pengamanan perdagangan Peserta Sosialisasi : -Perlindungan konsumen -Bahan pangan berbahaya Jumlah peserta sosialisasi peningkatan produk dalam negeri. Jumlah laporan/dokumen hasil misi dagang yang dicetak. 4.7 Sosialisasi Perlindungan Konsumen 4.8 Sosialisasi penggunaan produk dalam negeri 4.9 Misi dagang Laporan hasil pemantauan barangbarang strategis dan BBM Jumlah Laporan hasil pemantauan pedagangan antar pulau Jumlah IKM yang dikembangkan Pedagang kaki lima dan asongan peserta kegiatan pembinaan Organisasi Jenis bantuan yang diberikan kepada pedagang kakilima dan asongan Laporan hasil pengawasan mutu dagangan pedagang kaki lima dan asongan 4.10 Pemantauan Barang- Barang Strategis dan BBM 4.11 Pemantauan perdagangan antar pulau 4.B Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 4.1 Kegiatan pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan 4.2 Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan 4.3 Kegiatan pengawasan mutu dagangan pedagang kaki lima dan asongan 4.C Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

31 Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapanya yang ditera dan ditera ulang 4.1 Pelayanan Tera/Tera Ulang Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya ( UTTP ) Pengawasan alat UTTP yang dilaksanakan 4.2 Pembinaan dan Penegakkan Perda No. 2 Tahun 2013 Jumlah Leflet/Brosur Informasi Kemetrologian 4.3 Informasi Pelayanan Pos Pengaduan Konsumen Jumlah Peserta Pelatihan raparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) Jumlah Peserta sosialisasi Perda No. 2 Tahun 2013 tentang peraturang perundangundangan metrologi Jumlah sosialisasi kemetrologian yang dilaksanakan 4.4 Pelatihan Reparatir Alat Ukur, Tkar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) 4.5 Sosialisasi Perda No.2 Tahun 2013 dan Peraturan Perundang Undangan Metrologi 4.6 Sosialisasi Kemotrologian Melalui Media Elektronik dan Cetak 5 Terwujudnya Tenaga Kerja yang terampil Jumlah Komoditi unggulan Daerah yang ditingkatkan mutunya IKM Pijar Peserta pelatihan peningkatan mutu pengolahan pangan 5.A Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Komoditi Unggulan Daerah 4.8 Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Unggulan Daerah Berbasis PIJAR IKM pijar Peserta Pelatihan peningkatan mutu desain kemasan produk olahan pangan berbasis PIJAR Peserta pelatihan desainer dalam mendesain kemasan produk olahan pangan 4.9 Pelatihan Peningkatan Mutu Desain Kemasan Produk Olahan Pangan Berbasis PIJAR 4.10 Pelatihan Desainer ke Bandung / Provinsi Lainnya Aparat peserta magang untuk komoditi olahan jagung 9 Magang IKM dan Aparatur Ke Bandung / Provinsi Lainnya 5.B Program Peningkatan Pengelolaan Rumah Kemasan Jumlah IKM PIJAR yang mendapat bantuan kemasan 5.1 Bantuan Kemasan bagi IKM Berbasis PIJAR J U M L A H

32 B. Analisis Capaian Kinerja Tabel 6 : Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas dengan berkembangnya wirausaha dan investasi daerah Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % A. Paritas Daya Beli Masyarakat ,70 1. Jumlah IKM yang mendapat pembinaan pemanfaatan sumber daya. 2. Jumlah IKM yang mendapat pembinaan industry dalam memperkuat kluster industry 3. Jumlah Pemantauan mutu garam beryodium yang beredar dimasyarakat (tingkat produksi dan perdagangan). 4. Kelompok yang menerima bantuan Kalium Iodat (KIO3). 5. Jumlah Penghargaan yang diberikan Kepada Hotel yang Menggunakan Produk Lokal 6. Jumlah laporan data base kuota setiap jenis barang dan jasa. 7. Jumlah Booklet informasi kuota barang dan jasa yang dicetak. 8. Jumlah peserta koordinasi isu-isu perdagangan internasional. 9. Jumlah Laporan Produk barang ekspor dan impor yang diawasi. 10. Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti sosialisasi penyederhanaan prosedur dokumen ekspor impor. 11. Jumlah Peserta Pertemuan membangun jejaring dengan eksportir. 12. Jumlah Aparat dan pengusaha peserta pertemuan koordinasi pengembangan ekspor. 344 IKM 344 IKM orang 380 orang Laporan 1 Laporan paket 12 1 paket Klp Klp 1 kali, 3 hotel 1 kali, 3 hotel Komoditi 15 Komoditi lembar 2500 lembar Orang 20 Orang Orang 20 Orang Orang 30 Orang Orang 20 Orang Orang 30 Orang Pameran dan promosi luar negeri yang 1 Event / 1 1 Event /

33 diikuti. Negara/ 3 Orang Negara/ 3 Orang 14. Laporan monitoring importir yang sudah 1 Laporan 1 Laporan 100 memiliki Asosiasi Pedagang Indonesia (API) dan SKA. 15. Jumlah Peserta sosialisasi INATRADE. 30 Orang 30 Orang Peserta sosialisasi regulasi perdagangan luar negeri 17. Jumlah pengusaha/eksportir yang mengikuti pelatihan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri 18. Jumlah Peserta kegiatan pengembangan kluster produk ekspor. 19. Jumlah Sarana promosi ekspor daerah yang tersedia 20. Jumlah profil pengusaha eksportir daerah yang tersedia 21. Jumlah UKM/Calon UKM Peserta pelatihan UKM yang berpotensi eksport. 22. Jumlah Informasi strategis pembangunan daerah Yang dicetak. 23. Jumlah aparat peserta penyusunan Rencana program kerja indag. 24. Video Visualisasli proses produksi kerajinan. 25. Jumlah buku profil kelembagaan dan komoditi produk indag yang dicetak. 26. Jumlah Stand pameran yang disewa untuk 9 provinsi anggota MPU. 27. Jumlah Aparat peserta Sosialisasi UU No tentang perindustrian dan UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. 28. Rumah kemasan NTB yang beroperasi. 29. Cendramata yang diadakan. 30. Jumlah sertifikasi halal dan pengujian mutu produk unggulan. 40 Orang 40 Orang orang 30 orang orang 30 orang Paket 3 Paket 75 2 Paket 2 Paket Orang 30 Orang Dokumen 12 Dokumen Orang 55 Orang Paket 1 Paket Buku 250 Buku 75,00 9 Stand 9 Stand Orang 60 Orang Unit 2 Buah 30 sertifikat halal dari MUI, 30 sertifikat dari BP-POM 1 Unit 2 Buah 30 sertifikat halal dari MUI, 30 sertifikat dari BP-POM Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk Sasaran Strategis Terwujudnya Rencana Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas dengan berkembangnya wirausaha dan investasi daerah telah mencapai target, upaya yang dilakukan dalam mencapai target tersebut yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan 33

34 Provinsi NTB dengan efektif dan efisien mengadakan pelatihan kemitraan, Pelatihan Cost Sharring dengan Lembaga Kementerian, pelatihan teknis, fasilitasi industri kecil dan menengah, sosialisasi dan sertifikasi SNI/ISO 9001 : 2008, sertifikasi halal dan pengujian mutu produk unggulan, pemberian penghargaan pada pelaku hotel yang menggunakan produk lokal, serta melakukan pemberdayaan kelembagaan terhadap IKM indag, melalui dukungan 4 program Prioritas yaitu : Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional, Program Pengembangan Ekspor, dan Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Daerah. indikator kinerja diatas menunjukan peningkatan yang signifikan dibadingkan dengan tahun sebelumnya, terutama dilihat dari jumlah IKM yang dilatih, Jumlah Eksportir/Calon Eksportir yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan serta jumlah fasilitasi terhadap industri kecil dan menengah. Tabel 7 : Sasaran Strategis 2 : Terlindunginya Kekayaan Seni Budaya dan Kearifan Lokal Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % A. Desain Industri B. Merk C. Hak Cipta Jumlah IKM tahu tempe yang dilatih. 20 orang 20 orang Jumlah IKM Desain Tas Berbasis tenun 10 Orang 10 Orang 100 sasambo yang dilatih. 3. Jumlah IKM Roda 2 yang di latih 40 Orang 40 Orang 100 Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja terhadap sasaran Stategis Terlindunginya Kekayaan Seni Budaya dan Kearifan Lokal yaitu porsentase dari Indikator Kinerja Desain Industri, Merk, dan Hak Cipta. Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja tersebut adalah berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman 34

LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 1

LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 1 Bab I P e n d a h u l u a n A. Latar Belakang Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014, dimana dalam era Reformasi yang berkembang sampai saat ini telah membawa

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2014

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2014 DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI TAHUN Nama Ketua PPID SKPD Nama Unit/Satker yang menguasai : Drs. H. M. SUDARMAN, MM : Dinas Perindustrian dan Prerdagangan Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Agenda pembangunan bidang ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2016

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2016 DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI TAHUN Nama Ketua PPID SKPD Nama Unit/Satker yang menguasai : Drs. Muhammad Saroji, M.Si : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasiperiode

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016-2021 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BANJAR PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Perwira No. 44 Gg Tanjung Rema Telp.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Berdasarkan rumusan Visi dan Misi dan mengacu serta selaras dengan arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2020 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA Rencana strategis BAB I PENDAHULUAN Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima merupakan

Lebih terperinci

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi berpedoman pada dokumen

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuasin merupakan instansi penyelenggara kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin dalam meningkatkan

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan 4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi Besarnya tantangan sebagai konsekuensi dari adanya era reformasi dan peningkatan persaingan di era globalisasi

Lebih terperinci

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ii DAFTAR ISI Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii RINGKASAN EKSEKUTIF iv BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 LATAR BELAKANG 1 I.2 LANDASAN HUKUM 2 I.3 TUJUAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Perumusan umum Program Prioritas Kota Bandung bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan Wajib

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016 Kode : AP / Lap-01 Triwulan : III (Tiga) SATUAN KERJA : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode TOTAL 2.011.165.000 4.499.670.000

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Lebih terperinci

TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA

TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN Tercapainya pertumbuhan industri kecil menengah di Bali ratarata 1,5%/ tahun ; Menumbuh kembangkan 200 Industri kecil menengah

Lebih terperinci

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO NO INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA I. Informasi tentang Profil DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai penjabaran

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya.

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya. KATA PENGANTAR Jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi bertekat mengerahkan segenap upaya dan sumber daya untuk melaksanakan amanat pembangunan di bidang perindustrian dan perdagangan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman IKHTISAR EKSEKUTIF...i KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET TOLOK UKUR (KELUARAN) DAN TARGET KINERJA KEGIATAN LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA sampai dengan Juni BULAN JUNI NO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.15.01. Dinas

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DISKOPERINDAG NO Program Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan koperasi Fasilitasi Perijinan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Fasilitasi Permodalan Usaha Koperasi Fasilitasi Badan Hukum,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN 2017 DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN Jl. Raya Soreang Km.17 Komp Pemda Kab.Bandung KATA PENGANTAR OillilS Perdagangilll

Lebih terperinci

: PERINDUSTRIAN ORGANISASI : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Halaman sebelum perubahan

: PERINDUSTRIAN ORGANISASI : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Halaman sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN : 2.07. - PERINDUSTRIAN ORGANISASI : 2.07.01. - DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Halaman. 374 Jumlah 2.07.2.07.01.00.00.4. PENDAPATAN 2.07.2.07.01.00.00.4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DAN PASAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP).

KATA PENGANTAR. Blitar telah dapat mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP). KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat taufik dan hidayahnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dapat mereview

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GIANYAR JL. ERLANGGA NO.03 GIANYAR-BALI, TELP. (0361) 943105 DAFTAR ISI halaman BAB I

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan INDIKATOR KELUARAN KEBUTUHAN USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TARGET NO KODE SASARAN PROGRAM KEGIATAN LOKASI DANA/PAGU PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR CAPAIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON a NOMOR 82 TAHUN 2016, SERI D. 31 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 82 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTR1AN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci