UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN DI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO

Transkripsi

1 UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN DI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO Oleh : *Sasrimawati **M. Najib Husain*** Asrul Jaya Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, Indonesia. sasrima_imha@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya Pustakawan dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan pada UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo. Manfaat dalam penelitian ini dapat Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu perpustakaan, khususnya dalam bidang Jurusan Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan tentang Meningkatkan Mutu Pelayanan Di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa untuk mengetahui Mutu Pustakawan khususnya pada bidang pelayanan sirkulasi. dan Secara Metodologis, dapat menjadi kajian dalam rangka pengembangan riset dan sebagai bahan informasi bagi mereka yang akan melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang. Yang menjadi informan dalam penelitian ini sebanyak 13 orang, dari jumlah keseluruhan pegawai UPT Perpustakaan UHO sebanyak 39 orang.pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Observasi, wawancara dan studi pustaka yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Upaya Pustakawan dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan pada UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut di buktikan dengan hasil observasi lapangan dan di perkuat oleh hasil wawancara dengan informan yang memiliki kompetensi di bidang pelayanan khususnya Pelayanan Sirkulasi yang terdapat pada perpustakaan tersebut, dimana terdapat jawaban yang positif dari kelima poin yang diteliti yaitu Komunikasi, melakukan pembenahan dan pengadaan buku dirak, memiliki fasilitas perpustakaan yang baik, melakukan stock opname koleksi bahan pustaka, serta melakukan promosi, Meskipun masih ada 1 (satu) poin yang menurut informan yang belum bisa diwujudkan dengan baik yaitu pada poin Memiliki Fasilitas perpustakaan yang baik. Dimana pada UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo itu sendiri masih belum memiliki fasilitas yang memadai guna menunjang informasi pemustakanya. Akan tetapi jika dilihat dari keseluruhan poin penelitian mengenai peningkatan mutu pelayanan dapat di kategorikan baik. Kata Kunci : Mutu Layanan Perpustakaan

2 ABSTRACT The purpose of this study is to determine the efforts librarians in improving the quality of services in the UPT. Library University Halu Oleo. The benefits of this research can Theoretically, the results of this research may contribute to the development of Library Science, particularly in the field of Communication Sciences Department of Library Science Concentration of the quality of services in the UPT. Library University Halu Oleo. and In Methodological, can be studied in the context of research and development as information for those who will conduct similar research in the future. Subjects and informants in this study as many as 13 people were all employees or librarian who worked at the UPT. Library University Halu Oleo as many as 39 people. Collecting data in this study is done by using observation, interviews, and literature were analyzed descriptively qualitative. The research results showed the efforts librarians in improving the quality of services in the UPT. Library University Halu Oleo have been implemented wel. It is evidence by the result of field observation and reinforced by the result of interviews by informants who have competence in the vield of services, especially services circulation in UPT. Library University Halu Oleo there is a positive answer studied is communication conduct training and procurement of books and the on the shelves, has a good library facilities, conduc inventory taking library collections and promotions. Although there is still one point which, according to informants who can not be realized well that the points have good library facilities where in UPT. Library University Halu Oleo it self still does not have adequate facilities to support informations user library but when viewed from the overall point of research on improving quality of care can be categorized either. Keyword : Quality of library services

3 PENDAHULUAN 1.1 Ruang Lingkup Perpustakaan Universitas Halu Oleo merupakan perpustakaan yang menyediakan berbagai macam informasi untuk menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa pada suatu Perguruan tinggi. untuk meningkatkan pengetahuan pemustaka baik yang ada dilingkup Universtitas Halu Oleo maupun di luar Universitas Halu Oleo, melalui pelayanan yang diberikan oleh pustakawan kepada pemustaka atau pengguna. Setiap perpustakan menpunyai cara atau metode pelayanan yang dilakukan dalam melaksanakan peran dan tugas sebagai seorang pustakawan. Perpustakaan merupakan salah satu bentuk organisasi Sosial yang tidak pernah terlepas dari proses komunikasi diadalam kegiatan aktivitasnya. Komunikasi selalu terjadi diberbagai arah perpustakaan, baik komunikasi kebawah, komunikasi keatas, maupun komunikasi horizontal, komunikasi juga diperlukan untuk memperlancar dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak. Fasilitas yang kurang memadai di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo dapat menghambat upaya pustakawan dalam meningkatkan Mutu layanan yang ada di perpustakaan tersebut dimana fasilitas tersebut berupa koleksi, komputer dan mesin foto copy yang belum tersedia di Perpustakaan tersebut. Untuk dapat mencapai semua itu maka perpustakaan perlu membuat sebuah sistem pelayanan sebaik dan seefektif mungkin demi tercapainya mutu layanan perpustakaan tersebut sehingga semua jenis layanan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seorang pustakawan, begitupun seorang

4 pustakawan hendaknya mengetahui upaya-upaya apa yang dapat dilakukan oleh seorang Pustakawan dalam meningkatkan mutu layanan pada UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo, oleh karena itu penulis tertarik dengan judul Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan pada UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah 1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu perpustakaan, khususnya dalam bidang Jurusan Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan tentang Meningkatkan Mutu Pelayanan Di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo. 2. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa untuk mengetahui Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo.

5 3. Secara Metodelogis, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi teman-teman mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang serupa. METODE PENELITIAN 2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksankan pada UPT Perpustakaan Univeristas Halu Oleo Sulawesi Tenggara dengan pertimbangan adanya Upaya pustakawan dalam meningkatkan mutu pelayanan di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo 3.2 Subjek dan Informan Penelitian Subjek penelitian ini adalah yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai data-data penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian ini yaitu mengenai pustakawan atau staf lainnya yang menguasai bidang tugasnya Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo yang bisa memberikan informasi Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini ditentuan berdasarkan tujuan dan kebutuhan dalam penelitian. Dimana para informan diharapkan dapat memberikan data dan informasi mengenai sistem pengolahan bahan pustaka dalam temu balik informasi di Perpustakaan Universitas Halu Oleo. Yang menjadi informan dalam penelitian ini sebanyak 22 orang, dari jumlah keseluruhan pegawai Upt Perpustakaan UHO sebanyak 39 orang.

6 3.3 Teknik Penentuan Informan Teknik yang digunakan dalam menentukan informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling ( pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan( Ulwan, Thursday 20 Februari 2014)) dengan pertimbangan bahwa yang bersangkutan (informan) dapat memberikan keterangan yang benar dan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. 3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yaitu data yang berdasarkan pada informan dari objek yang diteliti Sumber data Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui objek penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan, serta memberikan pertanyaan melalui pedoman wawancara. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari informan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini penulis mengguanakan dua jenis pengumpulan data yaitu primer dan sekunder, oleh karena itu peneliti menggunkan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

7 1. Wawancara (interview) adalah proses mengajukan pertanyaan dengan tujuan untuk memperoleh keterangan yang jelas dari informan sesuai data yang dibutuhkan dalam proses face to face. 2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung dilapangan terhadap berbagai aspek dengan objek yang akan diteliti. 3. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memgumpulkan berbagai litaratur-literatur yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti. 3.6 Teknik Analisis data Teknik analisis data dilakukan dengan cara data yang dikumpulkan akan diolah dengan bentuk analisis deskriptif yaitu data yang diperoleh diolah dengan cara menjelaskan secara rinci dan sistematis tentang upaya pustakawan dalam meningkatkan mutu pelayanan di UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Upaya Pustakawan dalam Meningkatkan Mutu Layanan pada UPT. Perpustakaan Universitas Haluoleo Komunikasi Verbal dan Non Verbal Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari hubungan, kepentingan, atau bantuan manusia lainnya sangatlah membutuhkan komunikasi di dalam setiap aktifitas kehidupannya. Karena komunikasi, seperti halnya kebutuhan

8 akan relasi dengan manusia yang lain merupakan kebutuhan dasar yang hampir setiap orang merasakannya. Dalam konteks perpustakaan, komunikasi adalah suatu keniscayaan yang tak terbantahkan, karena perpustakaan berhubungan dengan informasi yang akan digunakan pemustaka untuk kepentingan-kepentingan terkait perannya sebagai makhluk sosial. Informasi yang disampaikan maupun yang diterima oleh elemenelemen yang terkait dengan perpustakaan tentu membutuhkan komunikasi yang efektif agar setiap informasi yang ada maupun yang dibutuhkan di perpustakaan dapat tersampaikan dan dapat diterima dengan baik. Di sinilah letak urgensi komunikasi sebagai penghubung antara pustakawan dengan pemustaka untuk membangun relasi ideal yang nantinya menghapus jurang pemisah (seperti yang masih sering terjadi sampai saat ini) antara pustakawan dengan pemustaka. Bagaimanapun juga, peran pustakawan dalam menyampaikan setiap informasi yang ada dan yang dibutuhkan pemustaka sangatlah signifikan. Komunikasi yang ideal adalah bagaimana seorang pustakawan dapat melayani pemustakanya dengan senang hati, bersedia membantu dan selalu menjemput bola, seperti bertanya kepada pemustaka sebelum mereka bertanya. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan di atas, dari kedua butir pertanyaan mengenai komunikasi dapat disimpulkan bahwa Komunikasi pada UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo dilakukan dengan baik oleh masing-masing petugas/ pustakawan dari masing-masing pelayanan yang ada di perpustakaan tersebut, hal tersebut di buktikan dengan jawaban informan yang semuanya menyebutkan bahwa adanya respon yang positif dari pustakawan/petugas

9 perpustakaan dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan pemustaka, kemudian antar pustakawan dapat mampu berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja sama dalam menjawab pertanyaan pemustakanya Melakukan Pembenahan dan Pengadaan Buku Di Rak Selain melakukan Komunikasi verbal dan non verbal, usaha berikutnya yang dilakukan oleh seorang pustakawan adalah melakukan pembenahan dan pengadaan buku di rak dengan tujuan untuk mempermudah pengguna untuk menemukan koleksi yang dibutuhkan. Dengan membantu pengguna mencari serta menemukan koleksinya, dengan tujuan pengguna lebih cepat menggunakan dan memanfaatkan koleksi yang sedang dibutuhkan. Disamping itu, usaha yang dilakukan pustakawan berupa memperbaiki susunan koleksi dirak. Dengan merapikan koleksi buku yang teracak-acak, agar pengguna dengan mudah dan cepat menemukan kembali apa yang dibutuhkannya. Dalam memberikan layanan prima kepada pengguna perpustakaan, pustakawan harus dapat memberikan layanan yang cepat dan tepat, sehingga pengguna puas dengan layanan yang diberikan. Salah satu cara memberikan informasi yang cepat dan tepat adalah dengan selalu memeriksa susunan koleksi di rak agar selalu tersusun dengan baik, sehingga memudahkan pengguna dalam mencari koleksi yang dibutuhkan Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dari kedua butir pertanyaan mengenai Melakukan Pembenahan dan Penyimpanan Buku Dirak dapat disimpulkan bahwa Koleksi yang ada di rak tersusun dengan baik sesuai standarisasi perpustakaan, sehingga dapat memudahkan pemustaka dalam menemukan koleksi

10 buku yang mereka cari serta perlakuan terhadap koleksi yang telah diturunkan dari rak oleh pemustaka agar koleksi yang selesai dibaca diletakkan diatas meja saja, hal itu dilakukan agar koleksi tetap berada pada raknya semula, agar memudahkan mahasiswa didalam menelusur kembali koleksi yang mereka butuhkan Memiliki Fasilitas Perpustakaan yang Baik Proses penyelenggaraan perpustakaan membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana serta perlengkapan ataupun fasilitas lainnya yang dapat menunjang agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Sebagai unit kerja, perpustakaan membutuhkan fasilitas yang baik untuk menunjang aktivitas dan pekerjaan di dalamnya. Bahkan, fasilitas merupakan salah satu kebutuhan pokok di dalam sebuah perpustakaan. Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalah ketiadaan atau ketidakberdayaan fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Ruang baca hendaknya dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan. Pemasangan AC atau jendela yang luas, dapat memperlancar sirkulasi udara. Penerangan harus memadai. Sinar yang baik adalah sinar alami. Dianjurkan, perpustakaan memiliki pengontrol sinar pada setiap jendela, misalnya dengan krey (blind fold). Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan di UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo dari kedua butir pertanyaan mengenai fasilitas yang disediakan di perpustakaan, sudah dapat memenuhi kebutuhan

11 pemustaka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang ada di perpustakaan belum dapat dikatakan baik, karena masih banyak kekurangannya, contoh kecilnya fasilitas internet yang jaringannya masih belum baik/ sinyal jaringannya sangat lemah apabila dipakai oleh banyak pemustaka, begitu juga ketersediaan komputer masih sangat kurang serta penyediaan Fasilitas berupa komputer yang tersambung dengan jaringan Wifi dapat mempermudah penelusuran informasi bagi pemustaka dapat disimpulkan bahwa komputer yang tersambung ke internet memang tersedia dan dapat digunakan pemustaka untuk mencari informasi tetapi jumlah dari komputer tersebut dirasa masih kurang, karena pada saat ini komputer yang digunakan hanya satu unit saja dan jumlah tersebut tidak berbanding dengan jumlah mahasiswa yang ada Melakukan Stok Opname Koleksi Bahan Pustaka Stock Opname adalah pemeriksaan fisik terhadap buku yang tercatat milik perpusakaan. Agar perpustakaan dapat memberikan layanan secara maksimal, maka koleksi perpustakaan juga dikelola dengan baik karena koleksi merupakan aset informasi yang sangat berharga bagi perpustakaan. Selain menjaga aset informasi yang dimiliki, perawatan merupakan bukti kepedulian sebuah perpustakaan atas informasi yang dimilikinya. Apalagi perpustakaan dianggap sebagai pusat informasi maka perawatan merupakan suatu yang perlu dilakukan oleh setiap perpustakaan. Koleksi yang terawat dengan baik merupakan unsur penunjang kelancaran proses akses informasi di perpustakaan. Terawat dengan baik artinya secara fisik maupun kandungan informasi yang tersimpan tetap bisa digunakan walaupun usianya sudah usang.

12 Salah satu kegiatan pemeliharaan atau perawatan koleksi yang dapat dilakukan adalah Stock Opname. Stock opname yakni kegiatan pemeriksaan koleksi perpustakaan secara menyeluruh apakah koleksi itu masih sesuai dengan catatan yang dimiliki. Selain berfungsi untuk mencocokkan kembali koleksi yang ada di rak dengan jumlah data inventaris, juga dapat sebagai sarana untuk melakukan pemeliharaan, karena disamping memeriksa koleksi, buku buku yang ada kemudian dibersihkan tidak terkecuali dengan tempat pemajangan buku/rak. Stok opname merupakan sebuah kegiatan rutin yang penting untuk membantu dalam memantau dan menghitung aset yang dimiliki. Aset yang dimiliki dapat berupa berbagai jenis furnitur seperti lemari, meja, kursi, rak buku, pendingin ruangan, papan tulis, bahkan sampai barang-barang pelengkap seperti jam dinding, kamera digital, peralatan laboratorium non komputer, dan sebagainya. Dengan jumlah aset yang banyak, maka dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan sebuah kegiatan stock opname rutin, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sekali proses stock opname rutin dapat mencapai hingga tiga bulan. Terlebih lagi petugas yang melakukan kegiatan stock opname ini sedikit jumlahnya, untuk saat ini hanya tersedia dua petugas saja untuk seluruh inventaris yang ditangani secara langsung oleh unit perbekalan di suatu perpustakaan. Berkaitan dengan hal tersebut maka sebuah perpustakaan sangatlah dianjurkan untuk melakukan kegiatan Stock Opname dalam skala waktu tertentu dalam rangka evaluasi bahan pustaka.

13 Begitu pula dengan UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo sangat memperhatikan kegiatan Stock Opname ini guna pemeliharaan dan pelestarian bahan koleksi perpustakaan Melakukan Promosi Promosi perpustakaan perlu dilakukan supaya seluruh aktivitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh pengguna. Promosi merupakan salah satu komponen pemasaran, dengan mempromosikan kelembagaan, koleksi, sistem dan jenis pelayanan, maka terjadilah proses pendekatan informasi kepada pengguna. Pengguna menjadi tahu koleksi apa yang ada, pelayanan apa saja yang tersedia, sedangkan yang belum tahu atau tahu tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan akan mengenal kemudian tertarik untuk datang atau memanfaatkan, sehingga pengunjung bertambah, pemakaian bahan pustaka ataupun jasa layanan perpustakaan semakin tinggi. Seperti inilah harapan yang diinginkan perpustakaan. Promosi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan seluruh staaf perpustakan, anggota perpustakaan dan masyarakat umum. Kegiatan promosi tersebut dapat berupa kegiatan formal maupun non formal,pengadaaanya bisa di lakukan di lingkup perpustakaan maupun di lingkungan luar pepustakaaan. Sebaiknya perpustakaan mempunyai kebijakan tertulis menyangkut promosi ini dan merinci berbagai sasaran serta strategi yang akan digunakan.

14 Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi/lembaga perpustakaan dan konsumen/pemustaka dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pemustaka untuk memanfaatkan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari Promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai tindakan untuk memanfaatkan perpustakaan. Promosi perpustakaan juga merupakan kegiatan mengomunikasikan manfaat produk perpustakaan dan untuk meyakinkan konsumen/pemustaka agar mau menggunakan jasa layanan informasi melalui perpustakaan. Jadi kesimpulan dari promosi perpustakaan adalah usaha-usaha untuk menyebarluaskan jasa layanan perpustakaan kepada masyarakat dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan serta memuaskan pemustaka. UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo sebagai suatu lembaga yang bergerak di bidang informasi dan ilmu pengetahuan akan tetap ada dan makin berkembang, agar perpustakaan tetap menunjukkan eksistensinya hal tersebut bisa dilakukan melalui kegiatan promosi perpustakaan karena pada dasarnya semua orang membutuhkan informasi dan ilmu pengetahuan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa informan di UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo mengenai promosi perpustakaan, terdapat jawaban yang positif atas kedua butir pertanyaan diatas. Dimana rata-rata informan menjawab perpustakaan selalu melakukan promosi setiap setahun sekali, dimana hasil promosi

15 tersebut mampu menarik pemustaka untuk berkunjung di perpustakaan. Dimana promosi tersebut dilakukan dengan cara mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa baru tentang pengenalan perpustakaan entah itu mengenai koleksinya, cara penelusuran informasi serta bagian-bagian dari pelayanannya dan lain sebagainya. 3.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai upaya yang dilakukan seorang pustakawan dalam meningkatkan mutu pelayanannya maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai komunikasi Verbal dan Non Verbal dapat disimpulkan bahwa Komunikasi pada UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo dilakukan dengan baik oleh masing-masing petugas/ pustakawan dari masing-masing pelayanan yang ada di perpustakaan tersebut, hal tersebut di buktikan dengan jawaban informan yang semuanya menyebutkan bahwa adanya respon yang positif dari pustakawan/petugas perpustakaan dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan pemustaka, kemudian antar pustakawan dapat mampu berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja sama dalam menjawab pertanyaan pemustakanya. 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai Melakukan Pembenahan dan Pengadaan Buku Di Rak, rata-rata informan menjawab pengadaan buku di rak sudah baik dimana penyusunan buku di rak diatur / disusun berdasarkan nomor kelas dari masing-masing subjek buku. hal itu di buktikan dengan jawaban informan yang menyarankan agar koleksi buku yang

16 telah diturunkan oleh pemustaka untuk dibaca agar di simpan di meja saja, hal itu dilakukan untuk menjaga koleksi buku agar dapat tersimpan pada raknya masingmasing sesuai nomor klasnya dan tidak tercecer pada rak lain, agar dapat memudahkan pemustaka lainnya untuk melakukan penelusuran/ mencari informasi yang mereka butuhkan. 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo mengenai fasilitas perpustakaan terdapat jawaban yang beragam dari informan tersebut, sebagian besar informan merasa penyediaan fasilitas perpustakaan belum sepenuhnya dapat membantu pemustaka di dalam penelusuran. Fasilitas yang ada hanya terbatas pada penyediaan komputer saja yang tersambung dengan jaringan wifi, itu pun hanya satu unit saja yang dapat digunakan pemustaka, selebihnya pemustaka membawa sendiri laptop milik pribadinya. 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo mengenai melakukan stock opname koleksi bahan pustaka, terdapat jawaban yang positif Dimana UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo melakukan stok opname setiap empat tahun sekali, hal itu mampu menjaga dan merawat pelestarian koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut, semua koleksi entah itu yang masih utuh, koleksi yang rusak atau cacat semua melewati kegiatan stock opname. 3. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo mengenai promosi perpustakaan, terdapat jawaban yang positif dimana rata-rata informan menjawab perpustakaan selalu melakukan promosi setiap

17 setahun sekali, dimana hasil promosi tersebut mampu menarik pemustaka untuk berkunjung di perpustakaan. Dimana promosi tersebut dilakukan dengan cara mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa baru tentang pengenalan perpustakaan entah itu mengenai koleksinya, cara penelusuran informasi serta bagian-bagian dari pelayanannya dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mutu layanan menurut Masruri (2004:5) dimana ia memandang bahwa Mutu Layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Dengan kata lain, apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna perpustakaan, maka kualitas/ mutu pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa pelayanan yang diterima melampaui harapan pengguna, maka kualitas pelayanan dipersepsikan ideal. Tetapi sebaliknya, jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Komunikasi Verbal dan Verbal, Melakukan Pembenahan dan Pengadaan Buku Di Rak, Memiliki fasilitas perpustakaan yang baik, Melakukan Stock Opname Koleksi Bahan Pustaka dan melakukan promosi adalah Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang pustakawan pada UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo didalam peningkatan mutu layanannya.

18 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Upaya yang dilakukan oleh Pustakawan pada UPT Perpustakaan Universitas Halu Oleo untuk meningkatkan mutu pelayanannya sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut di buktikan dengan hasil observasi lapangan dan di perkuat oleh hasil wawancara dengan informan yang memiliki kompetensi di bidang pelayanan yang terdapat pada perpustakaan tersebut, dimana terdapat jawaban yang positif dari kelima poin yang diteliti yaitu mengenai Komunikasi, melakukan pembenahan dan pengadaan buku dirak, memiliki fasilitas perpustakaan yang baik, melakukan stock opname koleksi bahan pustaka, serta melakukan promosi. Meskipun masih ada 1 (satu) poin yang menurut in forman yang belum bisa diwujudkan dengan baik yaitu pada poin Memiliki Fasilitas perpustakaan yang baik. Dimana pada UPT. Perpustakaan Universitas Halu Oleo itu sendiri masih belum memiliki fasilitas yang memadai guna menunjang informasi pemustakanya. Akan tetapi jika dilihat dari keseluruhan poin penelitian mengenai peningkatan mutu pelayanan dapat di kategorikan baik. DAFTAR PUSTAKA Bafadal, I. (2006). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Bafadal, I. (2006). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat. Jakarta: Gramedia. Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat. Jakarta: Gramedia.

19 Indonesia, R. (1992). Undang - Undang No. 47 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kemendiknas. Indonesia, R. (1992). Undang-Undang No. 47 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta. Yusup, P. M. (2013). Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta. Yusup, P. M. (2013). Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.