INTRODUKSI DAN ANALISA USAHA TANI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI INPARI 12 DI TANAH SEPENGGAL KABUPATEN BUNGO JAMBI

Transkripsi

1 INTRODUKSI DAN ANALISA USAHA TANI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI INPARI 12 DI TANAH SEPENGGAL KABUPATEN BUNGO JAMBI Introduction and Farm Business Analysis of High Yielding Varieties (HYV) Inpari 12 in Tanah Sepenggal, Bungo Regency, Jambi Bustami, Adri, dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal Lima Kotabaru Jambi ABSTRACT Assessment carried out on farmers' fields of 1 ha in Teluk Pandak Village, Tanah Sepenggal District, Bungo Regency, Jambi Province from March to June 212. Assessment is display new varieties (HYV) Inpari 12 of the activities of Integrated Crop Management Field School (SLPTT). Assessments see the achievement results Inpari 12 with the introduction of patterns and IR 42 with the pattern of farmers. The assessment results showed that farmers like Inpari 12 variety because of the feelings of rice, a short lifespan and higher productivity compare of varieties IR 42. Productivity is Inpari 12 was 6.72 ton / ha higher than IR 42 is 4.24 ton / ha GKP. Perception of farmers in the study area will replace IR 42 states with Inpari 12 the next planting season. Analysis showed Introductions farming Inpari 12 can increase the revenue of Rp 4.74 million per growing season, B/C ratio is IR 42 is 2. and B/C Inpari 12 is Keywords: introductions, new variety, Inpari 12, IR 42, production, income ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan petani seluas 1 ha di Desa Teluk Pandak Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi dari bulan Maret sampai Juni 212. Pengkajian merupakan display Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 12 dari kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). Pengkajian melihat capaian hasil Inpari 12 dengan pola introduksi dan IR 42 dengan pola petani. Hasil pengkajian menunjukan bahwa petani menyukai VUB Inpari 12 karena rasa nasi yang pera, umur pendek dan produktivitas lebih tinggi dari varietas IR 42 yang sudah lama direlease. Produktivitas varietas Inpari 12 adalah 6,72 ton/ha GKP lebih tinggi dari pola petani (IR 42) yaitu 4,24 ton/ha GKP. Persepsi petani di daerah kajian menyatakan akan menggantikan IR 42 dengan Inpari 12 pada musim tanam berikutnya. Analisa usahatani menunjukkan Introduksi varietas Inpari 12 dapat meningkatkan pendapatan Rp 4.74., per musim tanam, B/C Ratio Pola petani yaitu 2, sedangkan pola introduksi yaitu 2,34. Kata kunci: introduksi, varietas, IR42, Inpari 12, VUB, produksi dan pendapatan 747

2 Bustami, Adri, dan Eva Salvia PENDAHULUAN Pembangunan pertanian tanaman pangan di pedesaan merupakan sektor yang sangat penting, karena menyangkut kehidupan semua lapisan masyarakat. Berbagai permasalahan tentang pembangunan pertanian tanaman pangan umumnya tanaman padi khususnya, perlu mendapat perhatian khusus agar tidak mengganggu stabilitas masayarakat. Permasalahan klasik produktivitas tanaman padi di tingkat petani adalah rendahnya produktivitas padi, permasalah diseminasi, sering timbul banyaknya teknologi hasil penelitian tidak sampai pada pengguna, untuk itu agar dapat di adopsi oleh pada petani sebagai pengguna. Salah satu tujuan SLPTT padi adalah mendekatkan hasil penelitian yaitu melalui Display VUB. Sehingga petani dapat secara aktif memonitor perkembangan varietas unggul Baru. BPS Jambi 211 melaporkan produksi padi di Propinsi jambi adalah 4,3 ton/ha lebih rendah potensi hasil/produksi ratarata Varietas Unggul Baru (Tabel 1), hal ini disebabkan oleh penggunanaan varietas secara terus menerus, Ernawati (21) menyatakan, Penanaman varietas secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan hasil. Tabel 1. Luas Sawah Kabupaten Bungo. No Kecamatan Luas sawah(ha) % Pelepat Pelepat Ilir Bathin II Babeko Rimbo Tengah Bungo Dani Pasar Ma.Bungo Bathin III Rantau Pandan Muko muko Bathin VII Bathin III Ulu Tanah Sepenggal Tanah sepenggal Lintas Tanah Tumbuh Limbur Lubuk Mengkuang Bathin II Pelayang Jujuhan Jujuhan Ilir ,92 2,29 3,82 3,28 5,95 6,93 6,6 19,99 1,94 13,9 5,39 8,19 5,36 Jumlah Tingkat adopsi teknologi melalui kegiatan SLPTT masih tergolong rendah. Namun, terdapat kecenderungan peningkatan penggunaan varietas unggul baru (VUB) padi. Penerapan beberapa komponen teknologi seperti penggunaan pupuk yang sesuai, pengurangan penggunaan pupuk urea, penggunaan pupuk organik, cara pemupukan, sistem tanam dan jarak tanam sudah mendekati anjuran dibandingkan sebelumnya. Meskipun demikian perbaikan penggunaan VUB padi 748

3 oleh petani seperti penggunaan varietas Unggul Baru memperlihatkan kecenderungan peningkatan produktivitas. (Bulu. 212) Komunikasi yang belum optimal dalam penyebaran teknologi, merupakan salah satu faktor lambatnya, teknologi diadopsi oleh petani. Selanjutnya kendala dalam penyebaran informasi teknologi pertanian selama ini adalah kurang lancarnya alur hasilhasil penelitian yang telah dihasilkan lembaga penelitian, swasta dan perguruan tinggi kepada pengguna teknologi Salah satu penyebab rendahnya produktivitas padi sawah di Propinsi jambi adalah adanya penggunaan varietas yang sama pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang terbatas, sehingga tidak mampu lagi berproduksi lebih tinggi karena kemampuan genetiknya terbatas. Disamping itu benih padi yang unggul dan bermutu kurang tersedia di lokasi penanaman. Untuk mengatasi permasalahan ketersediaan benih varietas unggul baru (VUB) yang adaptif, perlu dibangun sistem perbenihan VUB padi, sehingga dapat menjamin ketersediaan VUB padi pada waktu yang tepat. Varietas IR 42 sudah lama dikenal oleh petani di kab.bungo sehingga untuk menggantikan varietas itu, diperlukan uji Varietas dengan pertimbangan rasa nasi sama dengan rasa nasi pera. VUB yang terbaru dengan pera adalah Inpari 12, Varietas akan lebih berkembang, karena ratarata produksi dan potensi hasil yang lebih tinggi (lihat tabel 2). Tujuan pengkajian adalah salah satu alternatif pengganti Varietas IR 42 yang sudah lama dilepas yaitu pada tahun 198 (lihat tabel 2), yang mengalami penurunan produksi. Tabel 2. Deskripsi Inpari 12 dan IR 42 Uraian Inpari 12 IR42 Umur Tanaman 99 hari hari Tinggi Tanaman 99 cm 915 cm Anakan Produktif 18 batang 2 25 batang Tekstur nasi Pera Pera Kadar amilosa 26,4 % 27% Ratarata Hasil 6,2 t/ha 5, t/ha Potensi Hasil 8, t/ha 7, t/ha Ketahanan Hama Penyakit Anjuran Tanam Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2,agak rentan biotipe 3. Agak rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe III,IV dan VIII. Tahan terhadap Blass ras 33, agak tahan terhadap ras 133 dan 73. Tahan terhadap tungro. Cocok ditanam di sawah tadah hujan dataran rendah sampai ketinggian 6 m dpl Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2 Rentan wereng coklat biotipe 3 Tahan terhadap hawar daun bakteri, virus tungro dan kerdil rumput Rentan terhadap hawar pelepah daun Toleran terhadap tanah masam Baik ditanam di lahan sawah irigasi, pasang surut dan rawa Dilepas tahun Sumber: BB Padi

4 Bustami, Adri, dan Eva Salvia METODOLOGI PENELITIAN Telah dilakukan pengkajian tentang Introduksi varietas Inpari 12 dan usahatani padi di kecamatan tanah sepenggal kabupaten Bungo Jambi pada Juni September 212. Metode penelitian adalah Pengamatan terhadap Display VUB SLPTT 1 (satu) ha yaitu varietas inpari 12 dan Varietas IR 42 pola petani. Pengamatan dilaksanaakan masingmasing 5 petani. Pola Introduksi adalah introduksi varietas unggul baru (VUB), teknologi PTT dan sistem tanam jajar legowo 4:1 sedangkan pola petani adalah teknologi petani (eksisting). Untuk menentukan persepsi petani dilakukan wawancara 5 petani yang menerima introduksi dan 1 petani disekitar lokasi kegiatan display VUB. Parameter yang diamati adalah (a) produksi ton/ha, (b) biaya (Rupiah), (c) pendapatan (Rupiah), (d) persepsi (%) terhadap varietas yang diintroduksi. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif dan analisa Usahatani. Tujuan pengkajian adalah menggantikan Varietas sudah lama yang dilepas 198 (Lihat tabel 2), yang sudah mengalami penurunan produksi dengan Varietas unggul Baru (VUB) Inpari 12 yang dilepas pada tahun 21 yang mempunyai potensi hasil yang lebih tinggi. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Lokasi kegiatan pengamatan adalah Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal Kabupaten Bungo, terletak BT LS. luas lahan sawah di kecamatan ha (2%) (BPS Bungo 211), luasan sawah tertinggi di kabupaten Bungo sehingga merupakan sentra tanaman padi di Kabupaten Bungo. Sistem pengairan sawah adalah irigasi, Varietas umum digunakan adalah IR 42 dengan Indek Pertanaman (IP 2). Belum berkembangnya VUB disebabkan, masih minimnya informasi variatas. Introduksi Inpari 12 berdasarkan permintaan dari petani melalui sosialisasi kegiatan SLPTT di tingkat Kabupaten Bungo. Masih bertahannya Varietas IR 42 yang selama 33 tahun, karena masih minimnya informasi tentang VUB yang tekstur nasi pera, BPTP Jambi melalui kegiatan Display VUB SLPTT melaksakan kegiatan pada tahun 212, yang mengintroduksikan Varietas Inpari 12, yang mempunyai kelebihan produksi lebih tinggi, umur sangat genjah dan dapat dilaksanakan pada sawah tadah hujan (Tabel 2). Benih yang digunankan oleh petani adalah hasil musim tanam sebelumnya. 75

5 Keragaan Varietas Inpari 12 dan IR 42 Hasil kegiatan Display VUB menunjukan produksi Inpari 12 lebih tinggi dai IR 42 (lihat tabel 3). Berdasarkan tabel 3 produksi Varietas inpari 12 yang dintroduksikan dapat menigkatkan produksi 2,48 ton/ha GKP. Disamping itu juga paket teknogi yang lakukan adalah sistem tanam jajar kegowo 4:1. (Suparwoto et al., 21) Paket teknologi sistem tanam legowo dapat meningkatkan hasil panen padi ratarata 1,3 ton/ha GKP dan pendapatan sebesar Rp 1.44., dibandingkan dengan teknologi petani. Tabel 3. Keragaan Usaha Tani Padi Lokasi Penelitian Uraian Pola petani (IR 42) Pola Introduksi (Inpari 12) Jumlah petani yang diamati 5 1 Luasan/pertani (ha),25,5,2 Kelas Benih Tanpa Label Label Biru Pemupukan anorganik (kg/ha) Urea SP36 NPK Pola Tanam Tegel tak beraturan Legowo 4 : 1 Umur tanam (hari) > 2 15 Pupuk kandang ton/ha 2 Pengolahan lahan Hand traktor Hand Traktor Produksi (GKP) 4,24 ton/ha 6,72 ton/ha Umur panen (hari) Harga Beras(Rp) 7 Harga GKP (Rp) 3 Pemilikan lahan Milik sendiri Milik sendiri Penguasaan lahan (ha),25,5,25,5 Persepsi petani Varietas sudah lama Akan mengganti varietas IR 42 dengan Inpari 12 pada musim tanam berikutnya Persepsi Petani Dalam penentuan persepsi petani tentang Varietas inpari 12 adalah melakukan wawancara terhadap petani yang melaksanakan introduksi dan petani disekitar lokasi kegiatan display VUB. Hasil wawancara menyatakan semua responden (1%) menyatakan akan menanam Varietas Inpari 12 pada musim tanam berikutnya. Alasannya adalah setelah melihat produksi lebih tinggi dan waktu pemeliharaan lebih singkat dan merasakan rasa nasinya pera. Rasa nasi 1 responden (66,67%) menyatakan IR 42 lebih enak. Namun demikian responden tetap memilih Inpari 12 untuk mengembangkannya. 751

6 Bustami, Adri, dan Eva Salvia Analisa Usahatani Introduksi varietas Unggul baru (VUB) diterima oleh petani apabila rasa nasi sama dengan kebiasaan petani, produksi lebih tinggi, lebih mudah pengelolaannya dan menguntungkan secara ekonomi dan sosial. Biaya usahatani antar keduanya berbeda karena dengan pengelolaan yang berbeda, pola introduksi adalah menggunakan teknologi PTT, sedangkan pola petani menggunakan teknologi eksisting yaitu pengolahan tanah dengan hand traktor, benih tidak bersetifikat dsb (tabel 3). Analisa usaha tani dapat dilihat pada tabel 4. Biaya yang paling besar adalah biaya panen hal ini disesuaikan dengan kebiasaan petani dalam sistem upah panen yaitu 15 persen. Pekerjaan panen adalah menyabit kemudian merontok dan memasukkan dalam karung 5 kg setiap 7 karung maka 1(satu) karung upah panen. Tabel 4. Analisa Usahatani Tanaman Padi di Lokasi Pengamatan/ha Pengeluaran (A) Olah lahan Benih Pestisida Pupuk anorganik Pupuk Organik Tanam Panen Jumlah Uraian Pola petani (IR 42) Pola Introduksi (Inpari 12) 1..,, 25., 6.,, 45., 1.8., 4.1., 1.., 2., 45., 1.5., 2., 45., 2.8., 5.7., Penerimaan (B) Harga Jual Gabah Kering Panen(GKP). Pendapatan (BA) B/C Ratio , 8.62., , , 2.34, KESIMPULAN Introduksi varietas padi Inpari 12 di tanah sepenggal Kabupaten Bungo Jambi dapat meningkatkan produksi padi dari 4,23 ton/ha (IR 42) menjadi 6,72 ton/ha (Inpari 12) dengan lama pemeliharaan 89 hari setelah semai, lebih pendek waktunya 34 hari dari IR 42, persepsi petani terhadap varietas padi inpari 12 yaitu 1 persen petani berminat untuk menanam musim tanam berikutnya, disamping itu juga dapat meningkatkan pendapatan/keuntungan. 752

7 DAFTAR PUSTAKA A.A.N.B. Kamandalu, Ni Putu Sutami, Sagung Aryawati dan Sri Wahyuni Peran Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari Menunjang Industri Perbenihan Padi Sawah di Kuat Subak Guama. Prosiding Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 21. Variabilitas dan Perubahan Iklim, Pengaruhnya terhadap Kemandirian Pangan Nasional. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Litbang Pertanian. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Deskripsi Varietas Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. BPS.211. Bungo dalam Angka. Biro Pusat Statistik Kabupaten Bungo. Ernawati, Rr. 21. Evaluasi Varietas Unggul Baru (VUB) pada Pengkajian Budidaya Beberapa Varietas Padi Sawah di Lampung Selatan. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi 29. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sembiring, H Kesiapan Teknologi Budidaya Padi Menanggulangi Dampak Perubahan Iklim Global. Balai Besar Tanaman Padi. Prosiding Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 21. Varietas dan Perubahan Iklim, Pengaruhnya Terhadap Kemandirian Pangan Nasional. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan litbang Pertanian.211. Suparwoto, Abdul Kodir dan Waluyo. 21. Peningkatan Produksi Padi Melalui Sistem Tanam Legowo di Lahan Rawa Lebak Propinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi. Inovasi Teknologi untuk Mempertahankan Swasembada dan Mendorong Ekspor Beras. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan litbang pertanian. Yohanes G.B Penguatan Kelembagaan Perbenihan Padi Melalui Kerjasama dalam Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (MP3MI) Berbasis Agribisnis di NTB. Hak Cipta 211 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Jl. Raya Peninjauan Narmada, Lombok Barat NTB (83371), Indonesia 753