Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari di Subak Dlod Sema Badung Bali
|
|
- Budi Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari di Subak Dlod Sema Badung Bali I.B.K. Suastika, dan Putu Suratmini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali Jl. By Pass Ngurah Rai Denpasar Bali ibksuastika@yahoo.com Abstrak Salah satu komponen teknologi dasar dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah adalah penggunaan benih bermutu dan berlabel dari varietas padi unggul atau varietas padi berdaya hasil tinggi dan bernilai ekonomi tinggi. Benih merupakan bagian dari sub sistem agro-input dalam sistem agribisnis yang mempunyai kontribusi significant terhadap peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaan varietas unggul dan ditunjang dengan sistem perbenihan yang handal. Kajian untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil beberapa varietas unggul baru (VUB) Inpari. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui potensi hasil dari beberapa VUB Inpari. Kajian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) deng an tujuh perlakuan diulang lima kali. Perlakuan yang dimaksud adalah : VUB Inpari 14 Pakuan; Inpari 15 Parahyangan; Inpari 20; Inpari 24 Gabusan; Inpari 28 Kerinci serta varietas Ciherang dan Cigeulis sebagai pembanding. Variabel tanaman yang diamati adalah : tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah isi dan hampa per malai, bobot 1000 biji dan hasil padi. Hasil analisis menunjukkan perlakuan dalam hal ini varietas padi yang dikaji menunjukkan pengaruh yang nyata hanya pada parameter tinggi tanaman, jumlah anakan/rumpun, panjang malai, jumlah gabah isi, bobot 1000, dan hasil. Hasil padi tertinggi dicapai oleh VUB Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan dan berbeda nyata dengan VUB pembanding Ciherang dan Cigeulis yaitu 8,12 ton GKP/ha dan 7,71 ton GKP/ha dibanding 7,26 ton GKP/ha dan 7,36 ton GKP/ha. Benih yang diperoleh dari kegiatan ini dari masing-masing VUB untuk mendukung perbenihan padi di Bali berkisar antara 4,4 4,7 ton/ha. Kata kunci : Keragaan, perbenihan padi, varietas unggul baru (VUB). Pendahuluan Benih merupakan bagian dari sub sistem agro-input dalam sistem agribisnis. Benih berkualitas menjadi hal yang penting diperhatikan karena akan menunjang kesuksesan berusaha tani. Benih yang berkualitas baik akan mampu menghasilkan produk yang tinggi berdasarkan karakter agronomi dan komponen hasil yang baik. Penyediaan benih berkualitas seperti varietas unggul bermutu melalui program revitalisasi perbenihan diharapkan mampu menunjang pencapaian empat sukses pembangunan pertanian seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Ketersediaan dan pemanfaatan benih berkualitas sangat diperlukan guna mendukung program ketahanan pangan dalam pembangunan pertanian. Nugraha (2007) menyatakan bahwa benih tidak semata-mata sebagai bahan tanam, tetapi juga mencerminkan sarana pembawa teknologi (delivery system) yang mengandung potensi genetik untuk meningkatkan produksi tanaman. Program perbenihan tidak saja menyangkut penerapan teknologi dalam kegiatan perbanyakannya, namun juga meliputi jaminan kualitas, ketersediaan dan sistem distribusinya. Adri (2010) menyatakan bahwa keberhasilan penyediaan benih berkualitas tidak terlepas dari emapat subsistem perbenihan yaitu: (1) penelitian, pemuliaan dan pelepasan; (2) produksi dan distribusi; (3) pengawasan mutu dan sertifikasi benih; (4) sarana dan prasar ana penunjang berupa kelembagaan dan infrastruktur. 184 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
2 Ketersediaan benih berkualitas yang diperlukan petani merupakan hal strategis yang perlu dicermati oleh pemangku kepentingan termasuk pengambil kebijakan guna mendukung keberhasilan budidaya tanaman. Mengingat pentingnya fungsi benih dalam ketahanan pangan, maka penggunaan varietas unggul yang sesuai dengan agroklimat dan preferensi konsumen serta sistem produksi benih bermutu secara berkelanjutan menjadi semakin penting. Sistem pengadaan dan distribusi benih bermutu meliputi berbagai aspek kegiatan yang saling terkait dan berjenjang mulai dari tingkat nasional sampai ke petani pengguna yang mengadopsi benih bermutu. Sistem pengadaan dan distrubusi benih bermutu memerlukan suatu langkah yang berkelanjutan mulai dari aspek penelitian dan pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas unggul, produksi dan distribusi benih, pengawasan mutu, dan sertifikasi benih, serta petani pengguna benih. Sertifikasi benih padi pada tahun 2012 di Provinsi Bali baru mencapai 43,55% dari kebutuhan benih berkualitas sebanyak ton per tahun (BPTP Bali, 2013). Hal ini menggambarkan bahwa sebanyak 56,45% kebutuhan benih di Provinsi Bali belum bisa dipenuhi oleh penangkar yang ada di Bali. Gambaran ini juga memberikan paparan bahwa Provinsi Bali memiliki peluang untuk mengembangkan usahatani benih padi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan benih padi. Hal ini perlu mendapat perhatian pada tahun mendatang dalam rangka meningkatkan jumlah penangkar dan luas penangkaran untuk menghasilkan benih berkualitas dengan prinsip ketersediaan benih dengan kondisi enam tepat yaitu tepat varietas, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat tempat dan tepat harga. Untuk menjawab salah satu dari enam tepat itu yaitu tepat varietas, maka beberapa display ataupun adaptasi varietas unggul baru telah dilakukan di sentra-sentra subak penghasil padi bekerjasama dengan BPSB dan produsen benih, yang berada dalam kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) BPTP Bali diantaranya, di S ubak Guama Kabupaten Tabanan, Subak Kumpul Kabupaten Gianyar dan Subak Dlod Sema Kabupaten Badung. Display dilakukan untuk mengenalkan VUB padi seperti beberapa VUB Inpari yang telah dilepas oleh Badan Litbang, Kementerian Pertanian sebagai sumber benih yang bermutu dan nantinya berlabel, sebagai alternatif pengganti benih yang ditanam petani secara luas saat ini, yaitu varietas unggul Ciherang. Dari hasil kegiatan penyediaan dan perbanyakan benih unggul mendukung program pengelolaan tanaman terpadu padi di Bali tahun 2014 bekerjasama dengan kelompok penangkar dihasilkan benih (BD, BP, BR) sebanyak dengan rincian kg Cigeulis BD, kg Cigeulis BR, kg Ciherang BP, kg Ciherang BR, kg Inpari 13 BD, kg Inpari 13 BP, kg Inpari 14 Pakuan BD, kg Inpari 16 Pasundan BD, kg Inpari 19 BR, kg Inpari 20 BD, kg Inpari 20 BP, kg Inpari 24 Gabusan BP, dan 980 Inpari 24 Gabusan BR (BPTP Bali, 2014). Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui keragaan tanaman dalam hal ini pertumbuhan dan hasil beberapa varietas unggul baru (VUB) Inpari. Metodologi Rancangan Percobaan Kajian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK ), tujuh perlakuan diulang lima kali. Perlakuan yang dimaksud adalah : VUB Inpari 14 Pakuan; Inpari 15 Parahyangan; Inpari 20; Inpari 24 Gabusan, Inpari 28 Kerinci serta varietas Cigeulis dan Ciherang sebagai pembanding. Pengkajian dilaksanakan di lahan sawah milik petani seluas sekitar 4,0 ha dengan Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 185
3 cara tanam legowo 2 : 1 dengan jarak tanam (50cm x 25cm x 12,5 cm). Luas petak per varietas disesuaikan dengan luas alami petakan petani. Pupuk yang digunakan adalah 2 t/ha pupuk organik, 200 kg/ha urea, 200 kg/ha phonska diberikan 3 kali yaitu 1/3 dari 200 kg/ha pada umur 7 10 HST, 1/3 pada umur HST, dan 1/3 pada umur HST (hari setelah tanam). Lokasi dan Waktu Kegiatan Kajian ini dilaksanakan di lahan sawah Subak Dlod Sema, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Provinsi Bali. Lahan sawah yang terpilih mempunyai agroekosistem dataran rendah beriklim basah, dimana tanam dimulai pada pertengahan bulan Januari Bahan dan Alat Bahan yang dipergunakan dalam kajian ini ádalah, pupuk organik, beberapa varietas unggul baru (VUB) Inpari yang berasal dari B alai Besar Penelitian Padi Sukamandi (Tabel 1) dengan kelas benih BS dan FS (label warna kuning dan putih) dan varietas unggul Cigeulis dan Ciherang sebagai pembanding dengan kelas benih BS (label warna kuning). Selain itu, bahan yang digunakan ádalah : pupuk urea dan phonska. Sedangkan alat yang digunakan ádalah alat untuk bercocok tanam, meteran, timbangan dan alat-alat pertanian lainnya. Pendekatan Kegiatan pengkajian ini berdasarkan jenisnya termasuk kajian adaptasi. Oleh karena itu, untuk mensukseskan kegiatan ini diperlukan kerjasama antar instansi terkait di daerah, serta partisipasi aktif dari anggota kelompok tani (subak), untuk mengembangkan dan menerapkan model kajian adaptasi ini. Tahap Persiapan Kegiatan dimulai dengan penentuan lokasi dan petani kooperator sebagaii lokasi pelaksanaan kegiatan. Koordinasi dan sosialisasi dilakukan dengan instansi terkait (Distan, BPP dan Kepala Desa), dan dimulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, serta desa/kelompok tani atau subak, untuk mencari masukan dari tingkat lapangan guna penyempurnaan kegiatan. Koordinasi dan sosialisasi dimaksudkan untuk menyamakan persepsi kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan guna penyempurnaan kegiatan di tingkat lapangan. 186 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
4 Tabel 1. Deskripsi dan karakeristik penting beberapa VUB Inpari yang digunakan untuk pengkajian Varietas Inpari 14 Pakuan Inpari 15 Parahyang an Inpari 20 Inpari 24 Gabusan Inpari 28 Kerinci Asal seleksi Cipeundeuy/C arreon//way Apo Buru /// IR64 TB168E-TB / Widas/IR64 S2823E-KN- 33/IR64//S282 3E/KN/33 Bio 12-MR-1-4-PN-6/Beras merah IR /CEA-1 Umur tanaman/ hari ± 113 hari setelah sebar ± 117 hari setelah sebar Tekstur nasi Potensi hasil/ t GKG/ha Pulen 8,2 Pulen 7,5 ± 104 Pulen 8,8 ± 111 Pulen 7,7 ± 120 hari setelah sebar Pulen 9,5 Ketahanan hama/penyakit AR terhadap WBC Biotipe 1&2, R WBC biotipe 3. AT HDB patotipe III, R HDB patotipe IV, AR HDB patotipe VIII. AT penyakit blas ras 033 &133, R blas ras 073&173, dan R tungro AT terhadap WBC biotip 1, AR WBC biotip 2, R WBC biotip 3, AT penyakit HDB patotipe III, AR HDB patotipe IV dan VIII, T blas ras 033, AT blas ras 133 &173, rentan ras 173, serta rentan tungro AT WBC 1, AR WBC 2&3. T HDB patotipe III, AR HDB IV&VIII, AT blas ras 033, R blas ras 133, 073 dan 173. R tungro AR terhadap WBC biotip 1, 2, dan 3. T HDB patotipe III, AT HDB patotipe IV dan AR HDB patotipe VIII AR terhadap WBC biotip 1, 2, dan 3. T HDB patotipe III, AR HDB patotipe IV dan VIII. AT blas ras 033 dan 073, R blas ras 133 dan 173 serta R tungro Anjuran tanam Cocok di tanam di ekosistem sawah tadah hujan dataran renah sampai ketinggian 600 m dpl. Cocok di tanam di ekosistem sawah tadah hujan dataran renah sampai ketinggian 600 m dpl. Cocok di tanam di ekosistem sawah dataran renah sampai ketinggian 600 m dpl dan tidak dianjurkan di tanam didaerah endemik tungro Cocok ditanam disawah dataran rendah sedang (0-600 m dpl.) Cocok ditanam di ekosistem sawah sampai ketinggian 1100 m dpl. Keterangan: WBC HDB T = wereng batang coklat = Hawar daun bakteri = Tahan; AT AR R = agak tahan = agak rentan = rentan Penentuan petani kooperator merupakan hasil koordinasi dan kesepakatan dengan instansi terkait dari tingkat provinsi sampai tingkat desa. Secara umum petani kooperator yang tergabung dalam kegiatan ini harus mempunyai syarat syarat kriteria antara lain : 1) biasa bercocok tanam padi, 2) berusahatani lebih diutamakan dari pada usaha yang lainnya, 3) berada dalam satu wilayah desa atau kecamatan yang berorientasi pada pertanian, 4) bersedia bekerjasama dengan peneliti, penyuluh dan petugas teknis dalam hal pembinaan, dan 5) berpikiran maju. Berdasarkan kriteria tersebut akan diperoleh petani koperator yang memiliki kesamaan persepsi dalam berusahatani dan mau menanggung segala resiko berusahatani. Hal ini sangat penting karena petani koperator merupakan kunci keberhasilan dalam kegiatan ini. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 187
5 Pengumpulan dan Analisis Data Pengamatan yang dilakukan meliputi (1) komponen pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun; (2) komponen hasil dan hasil padi yaitu panjang malai, jumlah gabah isi dan hampa per malai dan hasil GKP/ha. Data yang diperoleh kemudian dianalisis statistik untuk mengetahui pengaruh varietas, apabila berpengaruh nyata, maka untuk melihat perbedaannya dilakukan dengan uji BNT pada tarap 5% (Gomez dan Gomez, 1984). Hasil dan Pembahasan Secara visual terlihat pertumbuhan pertanaman padi dalam hal ini tinggi tanaman masingmasing varietas yang diuji pada umur tanaman padi 40 hari setelah tanam (HST), terlihat seragam, demikian juga pada umur tanaman 60 HST. Hasil analisis statistik terhadap komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman dan jumlah anakan serta komponen hasil yaitu panjang malai disajikan pada Tabel 2. Hasil analisis statistik terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa perlakuan dalam hal ini varietas yang diteliti berpengaruh nyata. Rata-rata tinggi tanaman berkisar antara 104,0 119,0 cm. Tanaman tertinggi ditunjukkan oleh varietas Inpari 15 Parahyangan dengan tinggi 118,2 cm dan tanaman terpendek ditunjukkan oleh varietas Inpari 20 dengan tinggi tanaman 104,2 cm. Menurut Suprapto dan Drajat (2005 dalam Djufry dan Kasim, 2015) bahwa, tinggi tanaman digunakan sebagai salah satu kriteria seleksi pada tanaman padi, namun postur tanaman yang tinggi belum menjamin hasil yang diperoleh lebih besar. Hal ini sejalan dengan pendapat Blum (1998 dalam Djufry dan Kasim, 2015) yang mengemukakan bahwa tinggi tanaman berkorelasi negatif terhadap hasil. Perbedaan ini erat kaitannya dengan sifat genetik tanaman dan lingkungan. Pada lingkungan yang sama perbedaan tersebut dominan dipengaruhi faktor genetik tanaman (B alitpa, 2000). Arifin et al. (1999) melaporkan bahwa komponen pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman) erat kaitannya dengan sifat masing-masing varietas dan lingkungan dimana tanaman tumbuh. Kondisi ketinggian lokasi dimana varietas padi ditanam sangat berpengaruh terhadap postur tinggi tanaman. Simanulang (1995) melaporkan, bahwa tanaman akan lebih pendek pada lokasi yang lebih tinggi dari permukaan laut. Berdasarkan Standar Evaluation System for Rice (IRRI, 1996) standar tinggi tanaman yang terbaik adalah dibawah 90 cm dan yang sedang cm. Tinggi tanaman dari semua varietas yang diuji pada umumnya tergolong sedang, yaitu 104,2 118,2 cm. Di tingkat lapangan, tinggi tanaman sangat menentukan terhadap penerimaan petani terhadap suatu varietas padi. Petani kurang menyukai varietas yang berpostur tinggi karena umumnya sangat mudah rebah, demikian juga petani tidak menyukai varietas yang tanamannya berpostur pendek karena relatif menyulitkan pada pelaksanaan panen. 188 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
6 Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman, jumlah anakan dan panjang malai beberapa varietas unggul baru padi sawah di Subak Dlod Sema, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada MH. 2014/2015 Tinggi tanaman Jumlah anakan Perlakuan Panjang malai (cm) Cigeulis Inpari 14 PAKUAN Inpari 15 PARAHYANGAN Inpari 20 Inpari 24 GABUSAN Inpari 28 KERINCI Ciherang (cm) 115,6 a 113,4 a 118,2 a 104,2 b 116,4 a 117,2 a 107,8 b (batang/rumpun) 18,2 b 21,0 b 21,0 b 28,57 a 25,8 a 24,2 ab 19,6 b 23,6 bc 23,9 b 26,54 a 26,9 a 27,2 a 27,4 a 21,2 c BNT 5 % 7,00 5,00 2,00 Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan menggunakan uji BNT taraf 5 %. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa dua dari lima varietas yang diuji yaitu Inpari 20, dan Inpari 24 Gabusan dengan jumlah anakan produktif per rumpun termasuk katagori banyak dibanding varietas lainnya dan berbeda nyata dibanding dengan jumlah anakan varietas Ciherang dan Cigeulis dengan rata-rata jumlah anakan produktif per rumpun masing-masing 28,57 batang/rumpun dan 25,8 batang/rumpun dibanding dengan 19,6 batang/rumpun dan 18,2 batang/ rumpun (Tabel 2). Sedangkan jumlah anakan produktif varietas Inpari 14 Pakuan dan Inpari 15 Parahyangan dengan jumlah anakan produkstif per rumpun termasuk katagori sedang, yaitu masing-masing 21,0 batang/rumpun dan tidak berbeda nyata dibanding dengan varetas Ciherang dan Cigeulis dengan rata-rata jumlah anakan produktif per rumpun masing-masing 19,6 batang/rumpun dan 18,2 batang/rumpun Hasil analisis secara statistik menunjukkan bahwa varietas yang diuji seperti Inpari 15 Parahyangan, Inpari 20, Inpari 24 Gabusan dan Inpari 28 Kerinci dengan panjang malai yang lebih panjang dan berbeda nyata dibanding dengan varietas pembading Ciherang dan Cigeulis yaitu 26,54 cm; 26,9 cm; 27,2 cm; dan 27,4 cm dibanding dengan 21,2 cm dan 23,6 cm. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa varietas Inpari 20, Inpari dan 24 Gabusan dengan ukuran malai lebih panjang dan berbeda nyata dibanding dengan varietas pembanding Ciherang dan Cigeulis (Tabel 2) tetapi menghasilkan jumlah gabah isi per malai yang lebih sedikit dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Ciherang dan Cigeulis dengan jumlah gabah isi per malai masingmasing 111,6 butir dan 118,6 butir (Tabel 3) dibanding 141,0 butir dan 156,2 butir serta menghasilkan GKP berbeda nyata dibanding dengan varietas pembanding Ciherang dan Cigeulis yaitu masing-masing 8,12 ton GKP/ha dan 7,71 ton GKP/ha dibanding 7,26 ton GKP/ha dan 7,36 ton GKP/ha (Tabel 4). Jadi dalam hal ini menunjukkan bahwa ukuran malai padi yang panjang dari varietas Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan belum menjamin terhadap peningkatan gabah isi permalai. jumlah Varietas Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan dengan jumlah gabah isi per malai (Tabel 3) yang lebih sedikit dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Ciherang dan Cigeulis yaitu 111,6 butir dan 118,6 butir dibanding 141,0 butir dan 156,2 butir, tetapi masih mampu menghasilkan produksi gabah kering panen ( GKP) yang cukup tinggi dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Ciherang dan Cigeulis yaitu 8,12 ton GKP/ha dan 7,71 ton GKP/ha dibanding 7,26 ton GKP/ha dan 7,36 ton GKP/ha. Jadi, diduga bahwa peningkatan produksi GKP yang dihasilkan oleh varietas Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan lebih banyak dipengaruhi oleh Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 189
7 peningkatan jumlah anakan produkstif yaitu 28,57 batang/rumpun dan 25,8 batang/rumpun dibanding dengan 19,6 batang/rumpun dan 18,2 batang/rumpun. Sementara itu, perlakuan berpengaruh nyata terhadap bobot 1000 biji. Bobot 1000 biji terberat dihasilkan oleh VUB Inpari 24, yaitu 30,8 gram dan berbeda nyata terhadap varietas Ciherang yaitu 28 gram. Besar atau kecilnya gabah dari suatu varietas dapat diukur dari bobot butir gabah. Makin berat bobot butir gabahnya,mengindikasikan bahwa varietas tersebut gabahnya besar. Tabel 3. Rata-rata jumlah gabah isi dan hampa per malai dan bobot 1000 biji beberapa varietas unggul baru padi sawah di Subak Dlod Sema, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada MH. 2014/2015 Perlakuan Jumlah gabah isi Jumlah gabah Bobot 1000 biji (g) Cigeulis Inpari 14 PAKUAN Inpari 15 PARAHYANGAN Inpari 20 Inpari 24 GABUSAN Inpari 28 KERINCI Ciherang per malai 156,2 a 157,8 a 154,0 a 111,6 b 118,6 b 115,6 b 141,0 a hampa per malai 20,8 b 28,6 b 23,0 b 19,25 b 45,6 a 28,0 b 17,0 b 30,0 a 27,2 b 30,8 a 27,9 b 28,1 b 27,14 b 28,0 b BNT 5 % 35,00 12,00 1,20 Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 %. Hasil analisis statistik terhadap hasil padi dalam bentuk GKP per hektar disajikan pada Tabel 4. Hasil padi tertinggi dihasilkan oleh VUB Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan dan berbeda nyata dibanding dengan varietas Ciherang dan Cigeulis, yaitu 8,12 ton GKP/ha dan 7,71 ton/ha dibanding 7,26 ton GKP/ha dan 7,36 ton GKP/ha. Hasil tanaman padi dipengaruhi oleh komponen hasil seperti jumlah anakan per rumpun, jumlah gabah isi per malai dan bobot butir. Dalam pengujian ini menunjukkan bahwa hasil GKP VUB Inpari 20 dan ninpari 24 Gabusan diduga didukung oleh anakan per rumpun yang lebih banyak dan berbeda nyata dibanding dengan perlakuan lainnya dan varietas pembanding Ciherang dan Cigeulis yaitu 28,57 batang/rumpun dan 25,8 batang/rumpun dibanding dengan 19,6 batang/rumpun dan 18,2 batang/rumpun. Hal ini menunjukkan bahwa varietas Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan beradaptasi baik pada lingkungan tumbuh dan lebih tingginya hasil GKP VUB Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan didukung oleh jumlah anakan per rumpun yang lebih banyak dan berbeda nyata dibandingkan dengan VUB lainnya serta VUB Ciherang dan Cigeulis. Produktivitas dari VUB Inpari 20 ini masih lebih rendah dari potensi hasil yang tertera dideskripsi VUB bersangkutan yang mencapai 8,80 ton GKG/ha (Manan, 2013). Benih yang diperoleh dari kegiatan ini dari masing-masing VUB berkisar antara 4,4 4,7 ton/ha dan tidak berbeda nyata dengan pembanding VUB Ciherang dan Cigeulis. 190 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
8 Tabel 4. Rata-rata hasil padi (ton GKP/ha) dan berat sumber benih (ton) yang dihasilkan dari beberapa varietas di Subak Dlod Sema, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada MH. 2014/2015. Perlakuan Hasil padi (ton GKP/ha) Estimasi benih yang dihasilkan (ton/ha) Cigeulis Inpari 14 PAKUAN Inpari 15 PARAHYANGAN Inpari 20 Inpari 24 GABUSAN Inpari 28 KERINCI Ciherang 7,36 b 7,54 b 7,53 b 8,12 a 7,71 a 7,28 b 7,26 b 5,41 4,40 4,62 4,85 5,68 4,50 5,13 BNT 5 % 4,0 - Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf BNT 5 %. Kesimpulan dan Saran Dari hasil kajian yang dilakukan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Keragaan beberapa VUB tanaman padi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, komponen hasil dan hasil padi. 2. Hasil padi yang diperoleh VUB Inpari 20 dan Inpari 24 Gabusan lebih tinggi, yaitu 8,12 ton GKP/ha dan 7,71 ton GKP dan berbeda nyata dibanding dengan VUB Ciherang dan Cigeulis yaitu 7,26 t/ha dan 7,36 t/ha. 3. Benih yang diperoleh dari kegiatan ini dari masing-masing VUB berkisar antara 4,4 4,7 t/ha. Daftar Pustaka Adri, Kuntoro Boga Pengkajian Sistem Penyediaan (>90%) Kebutuhan Benih Unggul Bermutu (Padi, Jagung, Kedelai) yang lebih murah (>20%) cecara Berkelanjutan untuk Mendukung Program Startegis Peningkatan Produksi Padi (>10%), Jagung (>20%), dan Kedelai (>20%) di Wilayah Jawa Timur. Laporan Akhir. BPTP Jawa Timur. Malang. Arifin, Z., Suwono, S. Roesmarkam, Suliyanto dan Satino Uji adaptasi varietas/galur harapan padi sawah berumur genjah dan berumur sedang. Dalam: Roesmiyanto (ed). Prosiding Seminar Hasil Penelitian/Pengkajian BPTP Karangploso. Badan Litbang Pertanian Malang. p Balai Penelitian Tanaman Padi Penelitian Padi Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional. Balai Penelitian Tanaman Padi. Badan Litbang Pertanian. 12p. BPTP Bali, Laporan Akhir Mapping Potensi BBU dan BBI dalam Penyediaan Benih Berkualitas di Provinsi Bali. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. BPTP Bali, Laporan Akhir Produksi Benih Sumber. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. BPSB Laporan inventarisasi penyebaran varietas. BPSB Bali. Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Provinsi Bali. Denpasar. Bali. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 191
9 Djufry, F., dan, Arifuddin Kasim Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru Padi Rawa pada Lahan Sawah Bukaan Baru di Kabupaten Nerauke Provinsi Papua. J. Agrotan 1(1) : , Maret 2015, ISSN : Hlm. : Gomez and Gomez Statistical Procedures for Agricultural Research. Second Edition. An International Rice Research Instute Book. A Wiley Interscience Publ. John Wiley and Sons. New York. 680 p. IRRI Standar Evaluation System for Rice. Los Banos, Philippin, Manila. Manan, E Mengenal Varietas Padi Inpari wordpress. com/2013/02/25/deskripsi-inpari-22-30/. Diakses tanggal 16 September Nugraha, U.S., S. Wahyuni, M.Y. Samaullah, dan A. Ruskandar Perbenihan di Indonesia. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. In press Simanulang, Z.A. T. Tjubarjat dan E Sumadi Pemaduan beberapa sifat baik IR 64 dan IR Dalam: Prosiding Seminar A Apresiasi Hasil Penelitian Padi. Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. 192 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan
Lebih terperinciPeranan UPBS BPTP Bali dalam Produksi dan Distribusi Benih Sumber Padi Mendukung Kedaulatan Pangan di Provinsi Bali
Peranan UPBS BPTP Bali dalam Produksi dan Distribusi Benih Sumber Padi Mendukung Kedaulatan Pangan di Provinsi Bali I.B.K. Suastika, A.A.N.B. Kamandalu, dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH
ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH Ida Bagus Aribawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali (BPTP) Bali Jl. By Pass Ngurah Rai Denpasar Bali E-mail: idabagusaribawa@yahoo.co.id
Lebih terperinciVarietas Padi Unggulan. Badan Litbang Pertanian. Gambar 1. Varietas Inpari 19 di areal persawahan KP. Sukamandi, Jawa Barat.
AgroinovasI Varietas Padi Unggulan Gambar 1. Varietas Inpari 19 di areal persawahan KP. Sukamandi, Jawa Barat. Padi..semua sudah tak asing lagi dengan jenis tanaman pangan yang satu ini. Bila sudah diubah
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR
KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR Charles Y. Bora 1 dan Buang Abdullah 1.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur. Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciTAMPILAN VARIETAS UNGGUL BARU INPARI 7 DI LAHAN SAWAH DATARAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI
TAMPILAN VARIETAS UNGGUL BARU INPARI 7 DI LAHAN SAWAH DATARAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI I Made Londra dan IB. Aribawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali Jl. By Pass Ngurah Rai Denpasar
Lebih terperinciKK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Data pengamatan tinggi tanaman padi (cm) pada umur 3 MST pada P0V1 60.90 60.33 59.33 180.57 60.19 P0V2 53.33 59.00 58.33 170.67 56.89 P0V3 62.97 61.33 60.97 185.27 61.76 P1V1 61.57 60.03 59.33
Lebih terperinciPENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA Fadjry Djufry Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciKata kunci : pertumbuhan dan hasil, galur harapan dan produksi beras
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH MENDUKUNG PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL (P2BN) DI BALI S.A.N. Aryawati, AANB. Kamandalu dan Ida Bagus Aribawa Balai Pengkajian
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU
ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU Andi Ishak, Dedi Sugandi, dan Miswarti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
Lebih terperinciV4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)
64 Lampiran 1. Lay Out Penelitian V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V2A1(3) V4A1(2) V1A1(3) V3A1(3) V2A2(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V4A1(1) V5A1(2) V4A2(1) V2A2(1) V1A2(3) V3A2(2) V4A2(2) V2A1(1)
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)
Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007) Asal persilangan : IR 18349-53-1-3-1-3/IR 19661-131-3-1//IR 19661-131-3-1///IR 64////IR 64 Umur tanaman : 116-125 hari Bentuk tanaman
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Tota Suhendrata dan Setyo Budiyanto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17
PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17 Khairatun Napisah dan Rina D. Ningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru,
Lebih terperinciDeskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 2008 Nama Varietas Tahun Tetua Rataan Hasil Pemulia Golongan Umur tanaman
Lebih terperinciKajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah
Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah Suparman BPTP Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com Abstrak Ketersediaan benih dengan prinsip
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan
Lebih terperinciKata kunci : sistem tanam, produktivitas dan padi sawah
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 PENGARUH SISTEM TANAM TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SAWAH DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH Ida Bagus Aribawa Balai Pengkajian
Lebih terperinciPotensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit
LAMPIRAN 30 31 Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-31//IR19661131-3-
Lebih terperinciKOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT
KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT Obyek koleksi varietas Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) pada Tahun 2016, selain berupa
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR Khairatun Napisah dan Muhammad Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat 4
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARI MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN LUMAJANG THE INTEGRATED PLANT MANAGEMENT OF NEW SUPERIOR VARIETIES OF INPARI RICE TO SUPPORT
Lebih terperinciLampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan
Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3 Nomor persilangan : BP3448E-4-2 Asal persilangan : Digul/BPT164-C-68-7-2 Golongan : Cere Umur tanaman : 110 hari Bentuk tanaman : Sedang Tinggi tanaman : 95
Lebih terperinciDAYA HASIL DAN POTENSI LIMBAH UNTUK PAKAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SISTEM TANAM LEGOWO 2:1. I NYOMAN ADIJAYA dan I MADE RAI YASA
DAYA HASIL DAN POTENSI LIMBAH UNTUK PAKAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SISTEM TANAM LEGOWO 2:1 I NYOMAN ADIJAYA dan I MADE RAI YASA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Selama
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Asmarhansyah 1) dan N. Yuliani 2)
Lebih terperinciKeragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat
Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat Agus Subekti 1 dan Lelya Pramudyani 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat 2 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciKeragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan
Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan Suparman dan Vidya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com
Lebih terperinciVarietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 125-130 Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak Morphological Characterization
Lebih terperinciSumber : Deskripsi Varietas Padi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
22 Lampiran 1 Deskripsi Varietas Inpari 13 INPARI 13 Nomor seleksi : OM 1490 Golongan : Cere Umur tanaman : 103 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 101 cm Anakan produktif : 17 Warna kaki : Hijau
Lebih terperinciADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK
ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK Ida Bagus Aribawa dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG Rr. Ernawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1ª Bandar lampung E-mail: ernawati
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU
KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Yartiwi dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian km
Lebih terperinciPENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI
PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI Endjang Sujitno, Kurnia, dan Taemi Fahmi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Jalan Kayuambon No. 80 Lembang,
Lebih terperinciPengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan
Pengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Waluyo* dan Suparwoto Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan Jl.
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo Nomor seleksi : S3382-2D-PN-16-3-KP-I Asal Persilangan :S487B-75/IR 19661-131-3-1//IR 19661-131-3- I///IR 64////IR64 Golongan : Cere Umur tanaman : 115-125
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisasi pertanian. Sejalan dengan
Lebih terperinciKeragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara
Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Idris Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Bptp-sultra@litbang.deptan.go.id Abstrak Penyebaran
Lebih terperinciLampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.
Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III T V1 V2 V3 U S V2 V1 V2 B 150 cm V3 V3 V1 100 cm V3 V3 V1 50 cm V1 V2 V3 18,5 m V2 V1 V2 V3 V1 V1 V2 V2 V2 5,5 m V1 V3 V3 80 cm 300 cm Lampiran 2.Bagan Tanaman
Lebih terperinciKata kunci: Varietas Unggul Baru (VUB), Inpari, produksi dan adopsi petani
HASIL PENGKAJIAN DAN DESIMINASI VUB PADI SAWAH PADA MUSIM HUJAN DI KREJENGAN PROBOLINGGO (Result of Assessment and Dissemination New Superior Variety Lowland Rice on Rainy Season in Krejengan Probolinggo)
Lebih terperinciPENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Lahan sawah intensif produktif terus mengalami alih fungsi,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena pangan menempati urutan terbesar pengeluaran rumah tangga. Tanaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, stabilitas politik dan keamanan atau ketahanan
Lebih terperinciPENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
0784: Fadjry D. dkk. PG-29 PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI >4 TON/HA GKP DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA Fadjry D. 1,, Arifuddin
Lebih terperinciSEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN
SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.
Lebih terperinciPENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI 0784: Fadjry D. dkk. PG-29 PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH
Lebih terperinciKeywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 PENINGKATAN PRODUKSI BERAS MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT PADI INPARI DI KABUPATEN BOJONEGORO Nurul Istiqomah dan Handoko Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinci: Kasar pada sebelah bawah daun
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Varietas : Ciherang Nomor Pedigree : S 3383-1d-Pn-41-3-1 Asal/Persilangan : IR 18349-53-1-3-1-3/IR Golongan : Cere Bentuk : Tegak Tinggi : 107 115 cm Anakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat
Lebih terperinciLAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2
Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2 Keterangan : A B C D E F G = Kontrol = Urea = Urea
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi Peningkatan hasil tanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik bercocok tanam yang baik dan dengan peningkatan kemampuan berproduksi sesuai harapan
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Usahatani Padi di Indonesia Padi merupakan komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Pangan pokok adalah pangan yang muncul dalam menu sehari-hari, mengambil porsi
Lebih terperinciJurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013
47 KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH BERBASIS PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI DATARAN TINGGI TAPANULI UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA Novia Chairuman 1*) 1) Balai Pengkajian
Lebih terperinciINPARI 38, 39, DAN 41: VARIETAS BARU UNTUK LAHAN SAWAH TADAH HUJAN
INPARI 38, 39, DAN 41: VARIETAS BARU UNTUK LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Trias Sitaresmi, Yudhistira Nugraha, dan Untung Susanto BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI Disampaikan pada seminar Puslitbangtan, Bogor
Lebih terperinciINTRODUKSI DAN ANALISA USAHA TANI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI INPARI 12 DI TANAH SEPENGGAL KABUPATEN BUNGO JAMBI
INTRODUKSI DAN ANALISA USAHA TANI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI INPARI 12 DI TANAH SEPENGGAL KABUPATEN BUNGO JAMBI Introduction and Farm Business Analysis of High Yielding Varieties (HYV) Inpari 12 in
Lebih terperinciKAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo
KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah Jl. G.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping itu Indonesia merupakan daerah agraris dengan profesi utama penduduknya sebagai petani terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU Yartiwi, Yahumri dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Ahmad Damiri dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI Menduku. Swasembada PADI, Jagung Dan Kedelai Di Provinsi Bengkulu
INOVASI TEKNOLOGI Menduku ung Swasembada PADI, Jagung Dan Kedelai Di Provinsi Bengkulu BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
Lebih terperinciUPAYA PERCEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARI
UPAYA PERCEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARI Made J. Mejaya dan L. Hakim Puslitbang Tanaman Pangan Ringkasan Pada tahun 2017, sasaran produksi padi sebesar 80,76 juta ton GKG dengan produktivitas
Lebih terperinciLampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete
Lampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete Nomor seleksi : BP205D-KN-78-1-8 Asal persilangan : Dakava line 85/Membramo Golongan : Cere Umur tanaman : 118 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 100
Lebih terperinciKata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan
INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties
Lebih terperinciEvaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali
Evaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali Rubiyo 1, Suprapto 1, dan Aan Darajat 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Bali 2 Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi ABSTRACT Superior variety
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,
PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil, umur masak, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta rasa nasi. Umumnya konsumen beras di Indonesia menyukai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara
PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA Tim UPBS BPTP Sumatera Utara LATAR BELAKANG Pencapaian swasembada beras berkelanjutan dapat terwujud melalui peningkatan produksi padi nasional. Secara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Stabilitas Galur Sidik ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter pengamatan. Perlakuan galur pada percobaan ini memberikan hasil berbeda nyata pada taraf
Lebih terperinciEfektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering
Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK
AgroinovasI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK Lahan rawa lebak merupakan salahsatu sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan di Provinsi
Lebih terperinciKAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH Gatot Kustiono 1), Jajuk Herawati 2), dan Indarwati
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
12 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Ragam Analisis ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter-karakter yang diamati. Hasil rekapitulasi analisis ragam (Tabel 2), menunjukkan adanya
Lebih terperincidwijenagro Vol. 4 No. 1 ISSN :
KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI LOKAL PADA TANAMAN PADI DI KABUPATEN BADUNG I Gusti Ngurah Sugiana 1), I Made Kawan 2), dan I Putu Candra 3) 1) Dosen Manajemen Agribisnis, 2) Dosen Manajemen Sumberdaya
Lebih terperinciPERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS
PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.
Lebih terperinciKETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA
8 AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN 1979 5777 KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA (THE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH
PENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH Oleh : Ir. Hj. Fauziah Ali A. Pendahuluan Varietas unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang banyak bagi perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya
Lebih terperinciJ3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5
Lampiran 1. Bagan Percobaan 1 2 3 J2V5 J1V2 J3V1 X X X X X X X X X X J1V4 J2V2 J3V3 X X X X X X X X X X J3V1 J3V4 J1V1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X J2V3 J1V5 J2V4 X X X X X X X X X X J1V2 J3V5
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN UJI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI SPESIFIK SAWAH ASAM-ASAMAN DI GENDING PROBOLINGGO PERFORMANCE OF NEW VARIETIES RICE SPECIFIC LOWLAND PICKLE IN GENDING PROBOLINGGO Kasmiyati dan Sugiono BPTP
Lebih terperinciADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK
ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Yakob Bunga T, Saidah 1) dan Amran Muis 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 2)
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)
40 LAMPIRAN Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009) Nomor seleksi : S3383-1D-PN-41-3-1 Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131-3-1-3//4*IR64
Lebih terperinciKERAGAAN GENETIK GALUR MUTAN HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK GUAMA, DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, BALI
KERAGAAN GENETIK GALUR MUTAN HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK GUAMA, DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, BALI S.A.N. Aryawati, A.A.N.B. Kamandalu, dan I.G.K. Dana Arsana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1
PENDAHULUAN 8ebagai sarana produksi yang membawa sifat-sifat varietas tanaman, benih berperan penting dalam menentukan tingkat hasil yang akan diperoleh. Varietas unggul kedelai umumnya dirakit untuk memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di Desa Luhu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dari bulan Maret sampai bulan
Lebih terperinciLAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Penelitian U U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2 Keterangan: U T1 T2 T3 : : Padi Sawah : Padi Gogo : Rumput
Lebih terperinciTEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH
BULETIN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN LITKAJIBANGRAP Susilawati., B.S. Purwoko, H. Aswidinnoor dan E. Santosa. 2012. Tingkat Produksi Ratun berdasarkan Tinggi Pemotongan Batang Padi Sawah Saat Panen. J.
Lebih terperinciDAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL
DAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL Setyorini Widyayanti, Kristamtini, dan Sutarno Balai Pengkajian
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Analisis Tanah
LAMPIRAN 62 63 Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah Jenis Analisa Satuan Hasil Kriteria ph H 2 O (1:2,5) - 6,2 Agak masam ph KCl (1:2,5) - 5,1 - C-Organik % 1,25 Rendah N-Total % 0,14 Rendah C/N - 12 Sedang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pokok sebagian besar penduduk di Indonesia. karbohidrat lainnya, antara lain: (1) memiliki sifat produktivitas tinggi, (2) dapat
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya angka pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu tantangan berat yang harus dihadapi oleh sektor pertanian karena dengan pertambahan
Lebih terperinciPENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG
PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG BASO ALIEM LOLOGAU, dkk PENDAHULUAN Latar Belakang Kabupaten Bantaeng mempunyai delapan kecamatan yang terdiri dari 67 wilayah
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH IRIGASI DENGAN MENERAPKAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI KABUPATEN KLATEN PERFORMANCE OF SOME
Lebih terperinciAnalisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung) Oleh : Yuniar Hajar Prasekti
Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung) Oleh : Yuniar Hajar Prasekti ABSTRAK Padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia.
Lebih terperinciKeragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 24 Mei 2014 ISBN 978-602-70530-0-7 halaman 43-49 Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten
Lebih terperinciKomponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:
AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial
Lebih terperinciLampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE
Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE Nomor seleksi : B2484B-PN-28-3-MR-1 Asal persilangan : Pelita I-1/B2388 Golongan : Cere, kadang-kadang berbulu Umur tanaman : 135-140 hari Bentuk tanaman :
Lebih terperinci