LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN JALAN PERATUN MEDAN ESTATE MEDAN

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini dibuat dalam rangka memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 552/SEK/01/XII/2011, Tanggal 19 Desember 2011, Perihal : Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP )Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 yang berpedoman pada Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan perwujudan konkrit hasil dari evaluasi pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan selama 1 (satu) tahun anggaran yang diharapkan mampu menjadi alat penilai kinerja kuantitatif yang secara transparan menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsinya. Dengan dibuatnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 ini tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu kami mengharapkan masukan, usulan, saran dan kritik yang positif, demi lebih membangun kinerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan di masa yang akan datang. K e t u a Pengadilan Tinggi TUN Medan dto, IS SUDARYONO, SH, MH NIP P a g e

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Satuan Kerja Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2012 ini disusun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan ini menyajikan pencapaian kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Tinggi TUN Medan selama tahun 2012 yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Meskipun Inpres No. 7 Tahun 1999 mengisyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan ( LAKIP ) Tahun 2012 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Tinggi TUN Medan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Menjadi Peradilan Tata Usaha Negara Yang Agung, melalui Misi mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien, serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik. 3 P a g e

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR 2 IKHTISAR EKSEKUTIF 3 DAFTAR ISI 4 BAB I PENDAHULUAN 5 A. Latar Belakang... 5 B. Tugas dan Fungsi... 7 C. Sitematika Penyajian BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 13 A. Rencana Strategis Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Rencana Kinerja PTTUN Medan Tahun C. Penetapan Kinerja PTTUN MedanTahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 23 A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi 23 Kinerja)... B. Analisis Akuntabilitas Kinerja PTTUN Medan Tahun C. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP 40 A. Kesimpulan B. Saran-saran C. Penutup LAMPIRAN - LAMPIRAN : 1. Struktur Organisasi PTTUN MEDAN 2. Indikator Kinerja Utama PTTUN MEDAN 3. Rencana Kinerja Tahun Penetapan Kinerja Tahun Pengukuran Kinerja Tahun Matriks Rencana Strategis SK Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan 4 P a g e

5 A. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagai merupakan sebuah lembaga peradilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota Provinsi. Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memiliki tugas dan wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding. Selain itu, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara juga bertugas dan berwenang untuk memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerah hukumnya. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dibentuk melalui Undang-Undang No. 5 Tahun Pengadilan Tinggi TUN Medan dibentuk berdasarkan Undangundang No. 10 Tahun 1990 dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi yang berada di Pulau Sumatera dari Banda Aceh sampai Lampung. Perubahan kedua atas Undang-undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004 jo Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara secara organisasi, administrasi dan financial menganut dan membawahi 9 (sembilan) peradilan TUN meliputi : 1. PTUN Medan yang berada di ibukota propinsi Sumatera Utara 2. PTUN Banda Aceh yang berada di ibukota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 3. PTUN Jambi yang berada di ibukota provinsi Jambi 4. PTUN Pekanbaru yang berada di ibukota provinsi Riau 5. PTUN Padang yang berada di ibukota provinsi Sumatera Barat 6. PTUN Palembang yang berada di ibukota provinsi Sumatera Selatan 7. PTUN Bengkulu yang berada di ibukoya provinsi Bengkulu 8. PTUN Lampung yang berada di ibukota provinsi Lampung 5 P a g e

6 9. PTUN Tanjung Pinang yang berada di ibukota provinsi Kepulauan Riau (Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 18 tahun 2011) Penegakan Hukum yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tidak terlepas dari birokrasi yang merupakan salah satu wahana dalam penyelenggaran kekuasaan kehakiman. Aparatur peradilan bertugas mengelola pelayanan kegiatan operasional maupun melaksanakan Putusan Perkara TUN secara teknis. Birokrasi merupakan faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda program termasuk dalam rangka mewujudkan aparatur peradilan yang bersih dan bebas dari KKN sehingga para birokrat yang ada di Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat mejudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Government). Sebagai organisasi tertinggi, Pengadilan Tinggi TUN sebagai Pengadilan Tingkat Banding di Wilayah Pulau Sumatera Pengadilan Tinggi TUN Medan mempunyai visi yang mengacu pada visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu : PENGADILAN TINGGI TUN MEDAN MENJADI PERADILAN TUN YANG AGUNG. Sebagai organisasi yang membawahi 9 (sembilan) Peradilan Tata Usaha Negara di Wilayah Sumatera, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan harus mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam melaksanakan tugasnya, baik tugas-tugas yang bersifat teknis maupun administrasi berkewajiban melaksanakan program-programnya secara transparan sehingga kebutuhan publik khususnya masyarakat pencari keadilan mengharapkan suatu lembaga Peradilan TUN yang mandiri dan terakomodir. Program-program yang ada di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan diprioritaskan terkait dengan akses publik sehingga dengan program-program tersebut tercipta : 1. Transparansi pengadilan dan akuntabilitas Pejabat Peradilan Tata Usaha Negara. 6 P a g e

7 2. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap sistem peradilan dan akses publik. 3. Perbaikan tata kerja dan pengembangan sumber daya manusia. B. Tugas Dan Fungsi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan Peradilan Tata Usaha Negara se-wilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan merupakan lingkungan peradilan TUN dibawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Tinggi sebagai kawal depan (voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat banding dan Pengadilan TUN bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Tugas pokok Peradilan Tinggi TUN Medan adalah sebagai berikut : 1. Membina peradilan TUN baik teknis maupun administrasi lainnya sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan. 2. Memeriksa, mengadili dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada masing-masing PTUN sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN. 3. Menyelesaikan administrasi Peradilan TUN dan Administrasi sekretariatan pada masing-masing Peradilan Tata Usaha Negara diwilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan 4. Tugas dan wewenang lainnya yang diberikan oleh dan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada masing-masing Peradilan Tata Usaha Negara se Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara : 1. Menyelenggarakan peradilan yang seadil-adilnya kepada pencari keadilan. 2. Memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat berupa pertimbangan hukum kepada Lembaga Pemerintah atau masyarakat yang membutuhkan. 7 P a g e

8 3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan intern terhadap aparatur Peradilan TUN oleh masing-masing PTUN sewilayah hukum PTTUN Medan dan selaku tingkat banding PTTUN juga melaksanakan pengawasan dan pembinaan ke seluruh Pengadilan Tata Usaha Negara sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan juga pembinaan dan pengawasan intern. 4. Melaksanakan penyuluhan hukum terhadap institusi lain oleh masing-masing Peardilan Tata Usaha Negara. Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan adalah sebagai berikut : 1. Ketua dan Wakil Ketua: a. Sebagai kawal depan (voorj post) Mahkamah Agung. b. Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, pejabat Struktural lainnya dan fungsional, serta perangkat administrasi peradilan di daerah hukumnya c. Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan. d. Wakil Ketua melaksanakan tugas-tugas ketua apabila berhalangan dan melaksankan tugas-tugas yang didelegasikan. e. Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama. 2. Majelis Hakim : a. Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. b. Memeriksa dan mengadili perkara. c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan dibidang hukum. 3. Panitera/Sekretaris: 8 P a g e

9 a. Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian teknis Pengadilan Tinggi. b. Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan. c. Panitera membuat daftar perkara perkara perdata dan pidana yang diterima di kepaniteraan. d. Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang yang berlaku e. Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang bukti, dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan. f. Panitera selaku Sekretaris bertugas menyelenggarakan administrasi umum, mengatur tugas Wakil Sekretaris, para Kepala Sub Bagian, Pejabat administrasi umum, serta seluruh pelaksana di bagian kesekretariatan Pengadilan Tinggi. g. Sekretaris selaku Pengguna Anggaran (Kuasa pengguna Anggaran) bertanggung jawab atas penggunaan anggaran. h. Sekretaris selaku Pengguna Barang (Kuasa Pengguna Barang) bertanggung jawab atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN). 4. Wakil Sekretaris a. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang administrasi umum/kesekretariatan dan mengkoordinir tugas-tugas Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan. 5. Wakil Panitera : a. Membantu Panitera didalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas administrasi perkara. 9 P a g e

10 b. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, serta membuat berita acara persidangan sampai pada penjilidan berkas perkara. c. Melaksanakan tugas panitera apabila panitera berhalangan. d. Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. 6. Panitera Muda Perkara : a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan. b. Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengaan masalah perkara perdata. c. Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan Perdata. d. Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya. e. Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara bila diminta. f. Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali. g. Menyerahkan arsip berkas in aktif perkara kepada Panitera Muda Hukum. 7. Panitera Muda Hukum: a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan. b. Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara atau permohonan grasi dan tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. 8. Panitera Pengganti: 10 P a g e

11 a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan. b. Membantu hakim dalam hal : 1. Membuat penetapan hari sidang. 2. Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya. 3. Mengetik keputusan. 4. Menyerahkan berkas perkara kepada panitera muda bersangkutan bila telah selesai diminutasikan. 9. Bagian Keuangan: a. Melaksanakan sebagian tugas dibidang pengelolaan dan pembinaan keuangan di Lingkungan Pengadilan Tinggi TUN Medan dan Pengadilan Tata Usaha Negara se Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan. b. Melaksanakan perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Bagian Kepegawaian: a. Melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan membina administrasi kepegawaian di Lingkungan Pengadilan Tinggi TUN Medan dan Pengadilan Tata Usaha Negara se Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan. b. Melaksanakan perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Bagian Umum : a. Melaksanakan urusan ketata usahaan dan kearsipan di Lingkungan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. b. Melaksanakan pembinaan dibidang ketata usahaan dan kearsipan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11 P a g e

12 C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan : pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian. BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja : pada bagian ini dijelaskan mengenai Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2012 serta Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun Pada bab ini rencana strategis Tahun akan disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategis, program utama dan kegiatan pokok. BAB III Akuntabilitas Kinerja : Pada bagian ini disajikan pengukuran kinerja (perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja) dan analisis akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja). BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan serta strategi pemecahan masalah. Kemudian disampaikan pula saransaran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang. BAB V Pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen pendukung penyusunan Laporan Akuntabilitas Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Tahun Anggaran P a g e

13 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS TAHUN PTTUN MEDAN Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi TUN Medan merupakan perencanaan jangka menengah Pengadilan Tinggi TUN Medan yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Pengadilan Tinggi TUN Medan beserta trategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan. Penyusunan Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan telah mengacu pada RPJM Nasional tahun yang telah ditetapkan pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang Hukum dan Aparatur. Proses penyusunan juga telah dilakukan secara partisipatif antara PTUN pada wilayah hukum pengadilan tinggi tun medan dan stake holder internal kantor Pengadilan Tinggi TUN Medan. Secara ringkas subtansi Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan dan sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat diilustrasikan sebagai berikut : A.1. VISI DAN MISI 1. Visi Pengadilan Tinggi TUN Medan Sebelum menguraikan visi dari masing-masing PTUN sewialyah hukum PTTUN Medan, ada baiknya kami menguraikan pengertian dari Visi tersebut. Adapun visi adalah "menunjukan suatu keadaan atau tingkat prestasi yang diinginkan atau diharapkan oleh organisasi atau perusahaan akan terwujud pada suatu titik waktu tertentu di masa yang akan datang". Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan mengusung cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Mahkamah Agung yakni Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung dengan 13 P a g e

14 menuangkan dalam visi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan yaitu: Pengadilan Tinggi TUN Medan Menjadi Peradilan TUN Yang Agung 2. Misi Pengadilan Tinggi TUN Medan Misi adalah menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mencapai suatu visi. Maka, dalam rangka untuk mewujudkan Visi tersebut, Pengadilan Tinggi TUN Medan dan PTUN sewilayah hukum PTTUN Medan melakukan misi yang akan dilakukan secara konsisten, yaitu : 1) Meningkatkan kualitas pelayanan publik; 2) Meningkatkan pelaksanaan reformasi birokrasi: 3) Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur peradilan; 5) Mewujudkan institusi peradilan TUN pada wilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan yang efektif, efisien, dan bermartabat serta dihormati; 6) Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien; 7) Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien; 8) Mengupayakan tersediannya sarana dan prasarana yang lengkap dan sesuai dengan stándar. Upaya untuk mencapai visi dan misi tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Mahkamah Agung dan rencana serta strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga Peradilan Tata Usaha Negara se Wilayah Hukum Pengadilan Tingggi Tata Usaha Negara Medan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati, tegaknya supremasi hukum. A.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 1. Tujuan Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan tersebut di atas maka Pengadilan Tinggi TUN Medan menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut : 14 P a g e

15 1. Peningkatan terhadap penyelesaian perkara. 2. Peningkatan tertib administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel. 3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur Pengadilan yang profesional.. 4. Peningkatan pengawasan dan pengawasan yang efektif dan efisien. 5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 6. Peningkatan sarana dan prasarana Peradilan. 2. Sasaran Strategis Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Kementerian PAN dan RB menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun adalah sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Tujuan 1 : Peningkatan penyelesaian perkara Sasaran : Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Prosentase Penyelesaian Perkara yang masuk dan sisa perkara Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. Prosentase Pelayanan Meja Informasi Prosentase Minutasi Berkas Perkara Tujuan 2 : Peningkatan tertib adninistrasi perkara Sasaran : Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. Prosentase proses pemeriksaan perkara Prosentase proses administrasi putusan perkara. Prosentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Hakim Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. Tujuan 3 : Peningkatan Sumber Daya Manusia Sasaran : Terwujudnya aparatur pengadilan yang profesional dalam pelaksanaan reformasi birokrasi secara terencana, sistematis, dan komprehensif Tersedianya dokumen pelaksanaan penataan pola pikir dan budaya kerja Tersedianya dokumen penataan dan pengautan organisasi Tersedianya dokumen sistem manajemen SDM Aparatur Peradilan Tersedianya dokumen penguatan akuntabilitas kinerja Tersedianya dokumen reformasi birokrasi Tujuan 4 : Peningkatan pengawasan yang efektif dan efisien Sasaran : Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien dalam rangka peningkatan pelayanan hukum Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Prosentase yang ditindaklanjuti terhadap prilaku aparatur pengadilan yang 15 P a g e

16 kepada masyarakat pencari keadilan dilaporkan Prosentase temuan BPK yang ditindaklajuti Penurunan prosentase pengaduan Tujuan 5 : Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap pengadilan (acces to justice) Sasaran : Terwujudnya aksebilitas masyarakat atas putusan perkara Prosentase jumlah perkara yang putus dan dipublikasikan Prosentase jumlah preses perkara yang sudah diminutasi dapat dilihat di website Prosentase pelayanan secara prima terhadap masyarakat pencari keadilan Tujuan 6 : Meningkatnya sarana dan prasarana Sasaran : Tersedianya kantor yang mudah diakses oleh para pencari keadilan Prosentase pengadaan sarana dan prasarana pendukunng pengadilan Prosentase pemenuhan anggaran untuk fasilitas sarana dan prasarana gedung A.3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK a. Program Utama Keempat sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Tinggi TUN Medan sepanjang tahun Untuk mewujudkan visi dan misi serta sasaran strategis, maka Pengadilan Tinggi TUN Medan mengusulkan program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara dan Militer. Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian pula halnya dengan badan peradilan Tata Usaha Negara dan Militer yang melaksanakan tugas pokok pengadilan Tata Usaha Negara dan Militer. Badan peradilan Tata Usaha Negara dan Militer merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat teknis peradilan kepada masyarakat pencari keadilan masalah Hukum Tata Usaha Negara dan Militer, oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya. 2. Program Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. 16 P a g e

17 Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan harus dukung oleh manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. 2. Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara Pengadilan Tingangkat Banding dan Tingkat Pertama diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Tinggi TUN Medan dan Peradilan TUN sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dalam menegakkan supremasi hukum dan keadilan. Sarana dan prasarana baik terkait langsung dengan fungsi pengadilan maupun untuk kebutuhan aparatur Pengadilan Tinggi TUN Medan. b. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi TUN Medan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan Indikator Kinerja Utama telah mengacu pada Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder. Indikator kinerja utama Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan yang akan digunakan untuk periode waktu tahun sesuai periode Renstra yaitu sebagai berikut : 17 P a g e

18 TABEL 1. INDIKATOR KINERJA UTAMA No. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN 1. Pelaksanaan peningkatan penyelesaian perkara Perbandingan antara selisih perkara masuk dengan yang putus dibagi sisa awal (jumlah Tunggakan perkara) perkara. (Kriteria tunggakan perkara dan perkara yang selesai mengacu pada SK KMA No: 138/KMA/SK/IX/ 2009 tentang jangka waktu penanganan perkara pada Mahkamah Agung RI) Perbandingan prosentase putusan perkara tertentu yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website MA-RI (Sesuai SK KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus. Perbadingan prosentase jumlah tamu yang datang ke PTTUN Medan dengan hasil kunjungn memuaskan (menerima informasi yang jelas dan lengkap) (sesuai Surat Keputusan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial Nomor 01/WKMA-NY/SK/I/2009 tentang Pedoman Pelayanan Informasi pada Mahkamah Agung RI) Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister PENANGGUNG JAWAB Kepaniteraan Wapan dan Wasek Kepaniteraan Kepaniiteraan SUMBER DATA Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Triwulan/ Website dan Laporan Tahunan Buku Laporan Meja Tamu 2. Pelaksanaan tertib administrasi perkara Perbandingan antara berkas yang diajukan Banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan Kepaniiteraan Kepaniiteraan Laporan Bulanan dan Tahunan 3. Peningkatan kualitas SDM Aparatur Peradilan Terselenggaranya penataan pola pikir dan budaya kerja (manajemen perubahan), Menurunnya tumpang tindih tupoksi di PTTUN Medan Meningkatnya kapasitas dalam melaksanakan tupoksi Ketua Pengadilan Tinggi TUN Medan Dokumen pemenuhan kriteria dalam pelaksanaa n RB di PTTUN 18 P a g e

19 Meningkatnya penggunaan TI dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintah Meningkatnay efisiensi dan efektifitas proses menajemen pemerintah Sistem rekrutmen yang terbuka, trasnparan dan akuntabel Pengembangan SDM berbasis kompetensi Ketersediaan data pegawai mutakir dan akurat Kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas PNS Pelaksanaan pemberhentian pegawai Medan 4. Peningkatan kualitas pengawasan Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan Jumlah pengaduan tahun 2011 yang diperbandingkan dengan jumlah pengaduan tahun 2012 Ketua Pengadilan Tinggi TUN Medan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Proses penyelesaian perkara yang sudah diminutasi yang dapat diakses melalui website Pelayanan prima bagi para pencari keadilan sesuai dengan Renstra PTTUN Medan Kepaniteraan Laporan bulanan/ triwulan dan tahunan melalui website 6. Peningkatan sarana dan prasarana Pemenuhan anggaran untuk fasilitas sarana dan prasarana pengadilan Kesektariatan Usulan Anggaran 19 P a g e

20 B. Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2012 Rencana Kinerja Tahun 2012 ini disusun dengan mengacu pada Indikator Kinerja Utama yang diformalkan dan dikaji, sebagai berikut : Tabel 2. Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2012 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel 2 Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Prosentase Penyelesaian tunggakan Perkara Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website Prosentase Pelayanan Meja Informasi Prosentase Minutasi Berkas Perkara Prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Prosentase antara berkas yang diajukan Banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. Prosentase antara berkas perkara yang diterima kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan 3 Tersedianya SDM aparatur pengadilan Tersedianya dokumen pelaksanaan penataan pola pikir dan budaya kerja Tersedianya dokumen penataan dan pengautan organisasi Tersedianya dokumen penataan tata laksana Tersedianya dokumen kwalitas sistem manajemen SDM Aparatur Peradilan TUN Sewilayah hukum PTTUN Medan Tersedianya dokumen penguatan akuntabilitas kinerja 4 Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Prosentase temuan yg ditindaklanjuti Prosentase penurunan pengaduan perkara 20 P a g e

21 5 Terciptanya aksebilitas masyarakat terhadap pengadilan (acces to justice) 6 Terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana pengadilan Proses penyelesaian perkara yang sudah diminutasi yang dapat diakses melalui website Pelayanan prima bagi para pencari keadilan Prosentase pemenuhan anggaran Prosentase fasilitas sarana dan prasarana pengadilan C. Penetapan Kinerja PTTUN Medan Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk : meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberiamanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Penetapan kinerja ini telah mengacu pada Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan serta RPJMN tahun Oleh karena itu Indikator indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja utama tingkat kementerian yang telah ditetapkan dan telah diintegrasikan dalam Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun Sasaran-sasaran yang akan dicapai Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tahun 2012 dan dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja 2012, dengan menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi TUN Medan yang terakhir disusun tahun Selain berdasarkan IKU tersebut dan dengan mengembangkan sasaran-sasaran yang yang menjadi isu strategis Pengadilan Tinggi TUN Medan pada tahun 2012, maka dapat diperinci sebagai berikut : Tabel 3. Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2012 SASARAN STRATEGIS 1 21 P a g e

22 Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Kinerja T a r g e t Prosentase penyelesaian perkara Prosentase penyelesaian tunggakan perkara Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website Prosentase Pelayanan Meja Informasi Prosentase Minutasi Berkas Perkara SASARAN STRATEGIS 2 Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan sistematis Indikator Kinerja T a r g e t Prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Prosentase antara berkas yang diajukan Banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. SASARAN STRATEGIS 3 Tersedianya SDM Aparatur Peradilan Indikator Kinerja T a r g e t Tersedianya dokumen pelaksanaan penataan pola pikir dan budaya kerja Tersedianya dokumen penataan dan pengutan organisasi Tersedianya dokumen penataan tata laksana Tersedianya dokumen kwalitas sistem manajemen SDM Aparatur Peradilan Tersedianya dokumen penguatan akuntabilitas kinerja Tersedianya pegawai yang lulus diklat teknis yudisial dan non teknis yudisial SASARAN STRATEGIS 4 Pelaksanaan Peningkatan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Indikator Kinerja T a r g e t Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Prosentase temuan yg ditindaklanjuti Prosentase penurunan pengaduan perkara SASARAN STRATEGIS 5 Tersedianya Aksebilitas Masyarakat terhadap Pengadilan (Acces to Justice) Indikator Kinerja T a r g e t 22 P a g e

23 Proses penyelesaian perkara yang sudah diminutasi yang dapat diakses melalui website Pelayanan prima bagi para pencari keadilan SASARAN STRATEGIS 6 Penyediaan sarana dan prasarana Pengadilan Indikator Kinerja Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana pengadilan Pemenuhan anggaran pengadaan sarana dan prasarana pengadilan T a r g e t BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 A. Pengukuran Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2012 Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2011 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2012 berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4. Pengukuran Kinerja Tahun 2012 SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase Penyelesaian tunggakan Perkara 50 Perkara 18 perkara 38,00 % Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website Prosentase Pelayanan Meja Informasi Prosentase Minutasi Berkas Perkara 200 perkara 95 Tamu 200 perkara SASARAN STRATEGIS Perkara 155 Tamu 186 perkara 94,00 % >100 % 93 % Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi secara terencana, sistematis, dan komprehensif Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 200 Perkara 200 perkara 188 perkara 188 perkara 94 % 94 % 23 P a g e

24 SASARAN STRATEGIS 3 Tersedianya SDM aparatur pengadilan Indikator Kinerja Target Realisasi % Tersedianya dokumen pelaksanaan penataan pola pikir dan budaya kerja Tersedianya dokumen penataan dan penguatan organisasi Tersedianya dokumen penataan tata laksana Tersedianya dokumen kwalitas sistem manajemen SDM Aparatur Peradilan TUN Sewilayah hukum PTTUN Medan Tersedianya dokumen penguatan akuntabilitas kinerja SASARAN STRATEGIS 4 Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 18 pengaduan 18 pengaduan Prosentase temuan yg ditindaklanjuti 18 temuan 2 temuan 11 % SASARAN STRATEGIS 5 Tersedianya aksebilitas masyarakat terhadap pengadilan (acces to justice) Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase penyelesaian perkara yang dipublikasikan Prosentase pelayanan secara prima bagi masyarakat pencari keadilan SASARAN STRATEGIS 6 Tersedianya sarana dan prasarana pengadilan Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase pemenuhan anggaran Prosentase fasilitas sarana dan prasarana Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2012 secara umum Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dicapai pada tahun Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan akan dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum dapat dicapai. Pengadilan Tinggi TUN Medan telah melakukan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun 2011 dengan 2012, untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada awal Renstra secara berkesinambungan. 24 P a g e

25 Prosentase penurunan pengaduan perkara 4 pengaduan Tahun 2011 PTTUN Medan menetapkan 4 (empat) sasaran, selanjutnya tahun anggaran 2012 juga 14 (empat ) sasaran strategis yang akan dicapai. Keempat sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 15 indikator kinerja, realisasi pada akhir tahun 2012 sebagai berikut : 1. Sasaran Yang Dicapai 100 % (1 Sasaran Dengan 2 Indikator) yaitu : a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti; dalam hal ini jumlah pengaduan yang masuk ada 18 pengaduan, dari 18 pengaduan tersebut keseluruhannya telah ditindaklanjuti. b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti; dari 18 pengaduan yang ditindaklanjuti tersebut, maka Tim Pemeriksa PTTUN Medan merekomendasikan 2 temuan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.. 2. Sasaran Yang Melebihi 100% (2 Sasaran Dengan 6 Indikator) yaitu : a. Prosentase Pelayanan Meja Informasi; ukuran pelayan meja informasi pada PTTUN Medan dinilai dari jumlah tamu (pencari keadilan) yang datang ke PTTUN Medan serta Masyarakat pencari keadilan yang mengunggah Website PTTUN Medan : b. Tersedianya dokumen penataan dan penguatan organisasi, Tersedianya dokumen pelaksanaan penataan pola pikir dan budaya kerja, Tersedianya dokumen penataan tata laksana, Tersedianya dokumen sistem manajemen SDM Aparatur Peradilan TUN Sewilayah hukum PTTUN Medan, Tersedianya dokumen penguatan akuntabilitas kinerja; ke-6 (enam) indikator diatas merupakan hal yang dinilai oleh Tim Quality Assurance Reformasi Birokrasi. Oleh Tim QA RB yang pernah berkunjung ke PTTUN Medan memberikan penilaian memuaskan atas dokumen-dokumen yang menjadi penilaian Tim QA RB yang disampaikan secaral lisan pada kegiatan sosialisasi Tim QA RB di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. B. Analisa Akuntabilitas Kinerja PTTUN Medan Tahun P a g e

26 Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat meningkat. Adapun agenda lanjutan pembaruan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan selama tahun 2012, meliputi: 1. Menjaga kesinambungan program pengikisan tunggakan perkara, meliputi: - Monitoring jangka waktu penanganan perkara berdasarkan SK KMA No. 138/2009; - Redistribusi perkara yang berkategori perkara tunggak; - Pemberdayaan tim pengikisan perkara yang terdiri dari Tim Majelis dan operator 2. Menjaga kesinambungan target penyelesaian perkara (clearance rate) di atas 100%, melalui : - Membuat laporan kinerja minutasi perkara, yang bisa menggambarkan posisi penyelesaian perkara diantara operator, panitera pengganti dan hakim tinggi; - Memberdayakan operator pengikisan perkara bagi perkara sudah putus tetapi belum minutasi; - Komitmen pelaksanaan Surat Edaran Mahkamah Agung tentang penyertaan dokumen elektronik sebagai kelengkapan berkas perkara kasasi/peninjauan kembali. 3. Meningkatkan kualitas akses publik terhadap informasi pengadilan (putusan PTTUN Medan, informasi lembaga kepaniteraan, informasi status perkara) - Kontiniuitas penyempurnakan direktori putusan Mahkamah Agung. 26 P a g e

27 - Kontinutas penyempurnakan sistem informasi status perkara (akurasi data, kelengkapan data). - Memfungsikan secara maksimal situs web Pengadilan Tinggi TUN Medan. Adapun indikator kinerja yang tercapai maupun tidak tercapai Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan seperti terurai pada analisis pencapaian kinerja dibawah ini : SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Peningkatan penyelesaian perkara dimaksudkan untuk mengantisipasi jumlah tunggakan perkara yang belum selesai diputus seiring bertambahnya perkara yang masuk untuk diperiksa di persidangan. Dengan melaksanakan indikator ini diharapkan jumlah tunggakan perkara dapat ditekan atau setidak-tidaknya tidak menambah jumlah tunggakan perkara yang ada. Sasaran ini juga dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Tinggi TUN Medan. Peningkatan penyelesaian perkara di Mahkamah Agung direalisasikan dengan menggunakan program Penyelesaian Perkara Pengadilan Tinggi TUN Medan. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 4 (empat) indikator. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase Penyelesaian tunggakan Perkara Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website Prosentase Minutasi Berkas Perkara 34 Perkara 200 perkara 204 perkara 18 perkara 188 Perkara 192 perkara 52,00 % 94,00 % 94,00 % Rata-rata capaian 80 % 27 P a g e

28 Rasio produktivitas Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam memutus perkara selama tahun 2012, melalui perbandingan jumlah perkara yang menjadi masuk dan yang diputus pada tahun 2012, adalah seperti tabel berikut ini : Tabel Produktivitas Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan memutus perkara selama tahun 2012 berdasarkan jenis perkara yaitu : Jenis Perkara Sisa 2011 Masuk Jumlah Putus Sisa Persentase Beban Pertanahan ,66% Kepegawaian ,33% Perizininan ,33% Lelang/Tender ,00% SK/Keputusan ,00% Catatan Sipil % Kades % Yayasan % Dan Lain-Lain ,91% Pajak % Akte Nikah % Total ,89 % Berdasarkan Tabel di atas, rasio produktifitas Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam memutus perkara secara berurut adalah sebagai berikut : Tabel Rasio Produktifitas Pengadilan Tinggi TUN Medan Dalam Memutus Perkara No Nilai Ratio Jenis Perkara 1 > 100 % % % Pertanahan, Kepegawaian, perizinan, Catatan sipil, Kades, Yayasan, DLL, Pajak, Akte nikah 3 70 % - 90 % Lelang/tender Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan menggunakan dua indikator untuk mengukur kinerja penanganan perkara. Pertama, rasio penyelesaian perkara (clearance rate), yaitu perbandingan antara jumlah perkara masuk dan keluar. Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat dikatakan berkinerja baik apabila nilai rasio penyelesaian perkaranya minimal 100 %. Penetapan target minimal clearance rate 100 % ini karena Pengadilan Tinggi TUN Medan masih memiliki tunggakan perkara. Kedua, jumlah perkara tunggakan yang semakin sedikit. Indikator kedua ini merupakan konsekwensi logis dari indikator pertama. Dengan adanya rasio 28 P a g e

29 lebih banyak atau minimal sama antara jumlah perkara yang masuk, putus dan diselesaikan (minutasi) serta dikirim, maka akan menekan jumlah perkara sisa/tunggakan perkara ke tingkatan jumlah yang lebih sedikit. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan akan dikatakan berkinerja baik apabila jumlah perkara sisa /tunggakan semakin sedikit dari periode sebelumnya. Waktu yang dibutuhkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dalam memutus perkara tersebut adalah sebagai berikut : Lamanya Proses Pemeriksaan No Jenis Perkara 1-2 > 2 Jumlah < 1 Tahun Tahun Tahun 1 Pertanahan Kepegawaian Perizininan Lelang/Tender SK/Keputusan Catatan Sipil Kades Yayasan Dan Lain-Lain Pajak Akte Nikah 1 1 Jumlah SASARAN STRATEGIS 2 Terselesaikannya Administrasi Perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi secara terencana, sistematis, dan komprehensif Indikator kinerja pada sasaran strategis 2 berupa penyelesaian administrasi perkara yang telah putus, secara umum mampu dipenuhi oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. Analisi indikator pada sasaran strategis 2 berikutnya yaitu uraian tentang prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap dan prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. Uraian indikator diatas dianggap merupakan wujud nyata penyelesaian Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel. 29 P a g e

30 Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 200 Perkara 188 perkara 94 % Prosentase berkas yang diregister dan siap 200 perkara 188 perkara 94 % didistribusikan ke Majelis Rata-rata pencapaian 94 % Ditargetkan pada tahun 2012 ada 200 perkara yang masuk, realisasinya hanya 188 perkara dapat disimpulkan realisasi yang sempurna karena realisasi lebih dari 90 % Tersedianya SDM Aparatur Pengadilan SASARAN STRATEGIS 3 Sehubungan dengan surat edaran Mahkamah Agung tentang kunjungan TIM Quality Assurance Reformasi Birokrasi untuk melakukan uji petik terhadap kinerja peradilan dibawah Mahkamah Agung salah satunya di Pengadilan Tinggi TUN Medan. Berdasarkan alasan tersebut, maka Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan menjadi salah satu indikator pada sasaran srategi 2. Uji petik ini dilakukan untuk menilai apakah Pengadilan Tinggi TUN Medan telah melakukan Reformasi Birokrasi dalam transparasi pelayanan publik sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku. Uji petik tersebut dilakukan dengan metode wawancara dan kuisioner yang disebar kepada para pencari informasi (publik), pejabat struktural serta pegawai Pengadilan Tinggi TUN Medan. Penilaian uji petik ini meliputi 8 area Reformasi Birokrasi, antara lain yaitu : Pola Pikir dan Budaya Kerja/Manajemen Perubahan, Penataan TataLaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indikator Kinerja Target Realisasi % 30 P a g e

31 Tersedianya dokumen pelaksanaan penataan pola pikir dan budaya kerja Tersedianya dokumen penataan dan pengautan organisasi Tersedianya dokumen penataan tata laksana Tersedianya dokumen kwalitas sistem manajemen SDM Aparatur Peradilann Tersedianya dokumen penguatan akuntabilitas kinerja Rata-rata pencapaian 100 % Dari tabel diatas disimpulkan bahwa tersedianya Sumber Daya Manusia adalah penunjang keberhasilan kegiatan yang dapat memberikan pelayanan secara efektif dan efesien. SASARAN STRATEGIS 4 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien Indikator Kinerja Utama (IKU) peningkatan kualitas pegawasan internal ini merupakan salah satu indikator dari sasaran strategis yang ditetapkan yaitu meningkatnya penyelesaian atau tindak lanjut pengaduan masyarakat dan tindak lanjut temuan-temuan ataupun terhadap tindakan/prilaku menyimpang yang dilakukan aparatur pengadilan. Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Prosentase temuan yg ditindak lanjuti 18 pengaduan 18 temuan 18 pengaduan 2 temuan 11 % Rata-rata pencapaian 89 % Terhadap hasil pengaduan maupun temuan-temuan yang telah ditindaklanjuti, selanjutnya direkomendasikan ke Badan Pengawas Mahkamah Agung sebagai pengambil keputusan. Pada sasaran peningkatan pelayanan/penanganan pengaduan masyarakat di bidang peradilan, Pengadilan Tinggi Tata Usaha 31 P a g e

32 Negara Medan pada Tahun 2012 menargetkan 100 % dari jumlah pengaduan masyarakat yang masuk untuk ditindaklanjuti. Setelah dilakukan penelaahan atas 18 (delapan belas) pengaduan masyarakat yang diterima pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan di Tahun 2012, maka sebanyak 18 (delapan belas) pengaduan Masyarakat telah ditindak lanjuti atau mencapai 100 %. Dari 18 (delapan belas) Pengaduan masyarakat tersebut maka Tim Pemeriksa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan berkesimpulan ada 2 (dua) temuan atau sebanyak 11 % yang direkomendasikan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI untuk diberikan/dikenai sanksi sesuai aturan dan peraturan yang berlaku. Sebagai perbandingan, pada Tahun 2011 pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan ada menerima Pengaduan Masyarakat sebanyak 20 (dua puluh), maka pada Tahun 2012 Pengaduan Masyarakat yang diterima sebanyak 18 (delapan belas), terjadi penurunan sebanyak 2 (dua) pengaduan atau mencapai 0,9 %. Capaian atas penurunan Pengaduan masyarakat tersebut diharapkan dari tahun ke tahun akan berkurang sehingga mencapai target. SASARAN STRATEGIS 5 Tersedianya aksebilitas masyarakat terhadap pengadilan (acces to justice) Proses penyelesaian perkara yang putus dan mempunyai kekuatan hukum tetap sebagai dasar kapastian hukum bagi masyarakat pencari keadilan telah disampaikan kepada masing-masing pihak, serta dipublikasikan secara online melalui website untuk dapat diketahui oleh seluruh masyarakat. Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase penyelesaian perkara yang dipublikasikan Prosentase pelayanan secara prima bagi masyarakat pencari keadilan 11 % 32 P a g e

33 Selain penyelesaian perkara yang dipublikasikan melalui website, pelayanan secara prima yang maksimal dan efisien juga sebagai dasar pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan. Tersedianya sarana dan prasarana pengadilan SASARAN STRATEGIS 6 Dukungan sarana dan prasarana pengadilan yang baik akan memudahkan masyarakat pencari keadilan (publik) untuk berperkara dengan biaya murah yang hanya untuk melakukan atapun mengetahui proses berperkara di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase pemenuhan anggaran Prosentase pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana pengadilan Rata-rata pencapaian 100 % C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan relisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember Relisasi Pendapatan Negara pada TA 2012 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar ,00 atau mencapai 0,00 % dari estimaasi pendapatan sebesar Rp 0,00 Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 103,82 % dari alokasi anggaran sebesar Rp ,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 1 Ringkasan laporan realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 TA 2012 TA P a g e

34 Uraian Anggaran Realisasi % Real. Thd Anggaran Realisasi Pendapatan 0, ,00 0, ,00 Negara Belanja Negara ,00 103, ,00 2. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember Jumlah Aset adalah sebesar Rp ,00 yang terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp ,00, Aset Tetap sebesar Rp ,00, Piutang Jangka Panjang Rp 0,00 dan Aset lainnya sebesar Rp ,00.Jumlah kewajiban adalah sebesar Rp ,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek Rp ,00 dan Kewajiban Jangka Panjang Rp. 0,00. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana Adalah sebesar Rp ,00 yang terdiri atas Ekuitas dana lancar sebesar Rp ( ,00) dan Ekuitas dana Investasi sebesar Rp ,00 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31Desember 2012 dan 2011 Uraian Periode Neraca Kenaikan/Penurunan 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp) (Rp) % Aset Aset lancar , , ,00 800,00 Aset tetap , , ,00 5,00 Aset lainnya , ,00 0,00 0,00 Jumlah Aset , , ,00 5,00 Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek ,00 0, ,00 0,00 Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 Ekuitas Ekuitas Dana Lancar , , , Ekuitas Dana Investasi , , ,00 4,99 Jumlah Kewajiban dan ekuitas , , ,00 5,00 3. Catatan Atas Laporan Keuangan 34 P a g e

35 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk juga dalam catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Tabel 3 Laporan Realisasi Anggaran Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Uraian PENDAPATAN 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan Catatan B.1.1 TA 2012 TA 2011 Anggaran Realisasi % Realisasi 0, ,00 00, ,00 0, ,00 0, ,00 BELANJA 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal B.2.1 B.2.2 B , , , , , ,00 110, 6 95,0 95, , , ,00 Jumlah Belanja , ,00 Neraca Per-31 Desember 2012 NERACA JUMLAH KODE JUMLAH ASETURAIAN ASET ASET LANCAR Persediaan ,00 JUMLAH ASET LANCAR ,00 Tanah ,00 Peralatan Dan Mesin ,00 Gedung dan Bangunan ,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan ,00 Aset tetap lainnya ,00 JUMLAH ASET TETAP ,00 ASET LAINNYA Aset Lain-lain ,00 JUMLAH ASET LAINNYA ,00 JUMLAH ASET ,00 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Persediaan ,00 JUMLAH EKIUTAS DANA LANCAR ,00 35 P a g e

36 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan Dalam Aset Tetap ,00 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya ,00 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI ,00 JUMLAH EKUITAS DANA ,00 JUMLAH KEWAJIBAN DANA DAN EKUITAS DANA ,00 4. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 0,00% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 0,00. Keseluruhan pendapatan Negara dan Hibah pengadilan Tinggi tata usaha Negara Medan merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya. Rincian estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4 Rincian Estimasi pendapatan dan realisai PNBP NO URAIAN Estimasi Pendapatan Realisasi % 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN/Penjualan 0, ,00 0,00 2. Pendapatan Jasa 0, ,00 0,00 3. Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Hasil Tindak Pidana Korupsi 0,00 0,00 0,00 4. Pendapatan lainnya 0, ,00 0,00 TOTAL ,00 Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 2012 sebesar Rp atau 0,00 % dibandingkan TA 2011 sebesar ,00. Terdapat penurunan sebesar Rp ,00 atau 31 % yang disebabkan adanya PNBP yang bersifat 36 P a g e

37 fungsional yang dipindahkan pertanggungjawaban dan pencatatannya dari unit Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 08/BUA/KEU/01/2012 tanggal 10 januari 2012 tentang petunjuk Kode Unit Organisasi untuk Laporandan pencatatan PNBP ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel berikut: NO Uraian Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Kenaikan/(Penurunan) Realisasi % 1. Pendapatan dari , ,00 ( ,00) 4,56 Pengelolaan BMN 2. Pendapatan Jasa , ,00 0,00 3. Pendapatan 0, ,00 ( ,00) (100,00) Kejaksaan dan Peradilan 4. Pendapatan , ,00 ( ,00) (50,28) Lainnya TOTAL , ,00 ( ,00) - B. BELANJA NEGARA B.1. Belanja Pegawai Realisasi belanja Kantor Pembinaaan Akuntansi Medan I pada TA 2012 adalah sebesar atau sebesar persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja kantor Pembinaan Akuntansi Medan I Tahun 2012 adalah sebesar. Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kode Jenis Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja (%) 37 P a g e

38 51 Belanja Pegawai , ,00 110,65 52 Belanja Barang , ,00 95,06 53 Belanja Modal , ,00 95,18 Jumlah , ,00 103,82 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: Realisasi belanja TA 2012 mengalami kenaikan sebesar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain adanya kenaikan belanja pegawai berupa remunerasi, kenaikan belanja barang serta kenaikan belanja modal pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan berupa belanja pemeliharaan. Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Tabel 7 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 Realisasi Belanja (Rp) Naik/(Turun) TA 2012 TA 2011 Rp % , , , , , , , , ,00 12,86 28,39-26,66 Jumlah , , ,00 18,86 Realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Kenaikan realisasi belanja 38 P a g e