BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah [1] [1]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah [1] [1]"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama dalam dunia komputer mempengaruhi sebuah organisasi untuk mengoptimalkan data dan informasi yang dimiliki. Data dan informasi yang diolah secara benar akan menjadikan sebuah rumusan dalam pengambilan keputusan. Untuk menyajikan data dan informasi secara cepat, akurat, efektif dan efisien maka diperlukan Teknologi Informasi. Seperti yang pada umumnya dipahami, peranan teknologi informasi diperlukan untuk mendapatkan informasi yang cepat dan tepat tersebut. Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi [1]. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam suatu organisasi akan mempengaruhi seberapa jauh organisasi tersebut telah mencapai visi, misi ataupun tujuan strategisnya [1]. Teknologi Informasi merupakan komponen-komponen perangkat keras (komputer, jaringan, alat komunikasi) dan perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi, database). Teknologi informasi menggantikan peran manusia dengan melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni terhadap suatu tugas atau proses dengan menyajikan informasi, mempermudah tugas dan lebih efisien efektif. Teknologi Informasi digunakan untuk strategi bisnis universitas. Dengan Teknologi Informasi dapat lebih efisiensi, efektifitas, dan inovasi. Baru-baru ini, teknologi informasi dengan substansi didalamnya berupa sistem informasi berbasis web selanjutnya disingkat dengan WBISs (Web Base Information System: WBISs) menarik minat di kalangan praktisi bisnis dalam prosesnya sebagai solusi yang fleksibel dan murah untuk didistribusikan secara signifikan dalam kerja kolaboratif. "Intranet" adalah lingkungan yang ditargetkan khas untuk WBISs. Sebuah WBIS tidak hanya menyebarkan informasi, tetapi juga secara proaktif berinteraksi dengan pengguna dan proses tugas-tugas bisnis untuk mencapai tujuan bisnis. Dengan demikian, analisis dan desain WBISs 1

2 2 membutuhkan pendekatan yang berbeda dari yang untuk situs Web yang terutama memberikan informasi uni-terarah pada permintaan pengguna, seperti katalog, direktori, dan situs iklan. Ada banyak pekerjaan pada aspek grafis dan userinterface desain situs Web [2]. Bagi pengguna WBISs, akses ke bagian tertentu dari informasi antar satu bagian dan bagian yang lai dari tujuan bisnis itu sendiri. Business Intelligence System merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk jenis aplikasi atau teknologi untuk membantu kegiatan Business Intelligence, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan [3]. Sistem BI sebagai pengganti system pendukung keputusan dan sering memfasilitasi berbagai jenis alat analisis suatu perusahaan pada sumber data, yaitu data transaksional dikumpulkan, pengelompokan data warehouse / data mart, pelaporan dan visualisasi alat, serta analisis prediktif dan pemodelan [4]. Bussiness Intelligence bagi suatu suatu perusahaan yang didasarkan pada suatu sistem informasi masih meruakan hal yang baru [5]. Obyek yang digunakan dalam pembuataan aplikasi BI di universitas adalah obyek yang berkaitan dengan kegiatan akademik, alumni, keuangan, penerimaan mahasiswa baru, kegiatan nonakademik, dan lain-lain [6]. Business Intelligence System menjadi salah satu bentuk implementasi yang bisa menjawab kebutuhan perguruan tinggi atau universitas dalam menjalankan usahanya dan mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi atau instansinya. Hal ini penting mengingat persaingan antar perguruan tinggi atau universitas yang semakin ketat, sehingga menjadikan universitas harus mengikuti trend zaman yang semakin inovatif untuk bisa sukses dan bertahan dalam persaingan ini. Adanya kebutuhan universitas untuk bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat, membuat universitas membutuhkan tools yang bisa membantu universitas untuk menganalisa dan mengelola data menjadi informasi yang berkualitas sehingga bisa digunakan untuk pengambilan keputusan. Kebutuhan universitas akan informasi menjadi kebutuhan pokok dalam kelangsungan hidup suatu universitas. Business Intelligence (BI) menjadi salah satu solusi akan kebutuhan universitas di atas, terutama dalam menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu mengambil keputusan secara

3 3 lebih baik. Business Intelligence mampu mengubah data menjadi informasi berkualitas yang menjadi pendukung pengambilan keputusan universitas dan proses bisnis. Business Intelligence (BI) adalah sebuah rancang bangun dan kumpulan operasi yang terpadu seperti aplikasi pendukung pengambilan keputusan dan basisdata yang menyediakan kepada komunitas bisnis untuk bias mengakses data bisnis dengan mudah [7]. Ada berbagai macam bentuk aplikasi BI diantaranya adalah analisis multidimensi, seperti OLAP (Online Analytical Processing), Analisis click-stream, Data mining, Penganggaran, A Prenalisis bisnis, parasi balanced scorecard, Visualisasi, Query, pelaporan, pembuatan chart dan lain-lain. Big Data adalah sebuah konsep yang umumnya digunakan untuk menggambarkan data yang berukuran besar baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur yang dapat diakses oleh organisasi dengan cepat dan dapat menganalisa melalui tools yang inovatif dengan tujuan untuk menentukan peluang dalam pengelolaan nilai [8]. Big Data berfungsi untuk membantu perusahaan untuk membuat keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik melalui Business Analytics, karena sudah banyak vendor-vendor teknologi yang mendukung lingkungan dari Big Data [8]. Teknologi Big Data adalah manajemen aset informasi dengan volume tinggi, kecepatan tinggi dan kompleks yang membantu universitas mengelola data dengan biaya efektif dan mendorong inovasi pengolahan informasi untuk pengambilan keputusan dan peningkatan pengetahuan atau wawasan [9]. Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan varian baru maupun eksisting untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis. Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh universitas dengan menggunakan Big Data Analytics Terminologi Big Data diyakini berasal dari universitas pencarian web yang mengolah data dengan agregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur. Dalam penggunaan Big Data yang akan berdampak pada bisnis: ekspansi berkesinambungan dan unifikasi pada SQL dalam Hadoop, dukungan

4 4 terpadu bagi data terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur telah berkembang terus, kemajuan dalam pencarian, perluasan ETL (Extract- Transform-Load) dan dukungan ELT (Extract-Load-Transform), Big Data In Motion tetap berjalan, data mining tambahan dan fungsi analitik, kenaikan popularitas bahasa R [10]. Universitas Diponegoro merupakan Universitas Negeri di Jawa Tengah yang terdiri dari Mahasiswa (Buku DIES 56 Bapsi Undip 2013). Terdiri dari 6 (enam) jenjang atau strata yaitu Program Doktor(S3), Program Magister (S2), Program Pendidikan Dokter Spesialis (Sp-1), Profesi, Program Sarjana (S1), Program Diploma III (DIII). Universitas Diponegoro terdiri dari 11 Fakultas dan 1 Program Pasca Sarjana yang terdiri dari 129 Program studi. Untuk Melaksanakan Proses Bisnis sebagai Sarana Pendidikan Undip memiliki Dosen Tetap C/PNS. Jumlah sumber daya yang dimiliki oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) memiliki suatu kegiatan yang setiap tahunnya mengalami perubahan yang terjadi mengenai jumlah mahasiswa, dosen serta rasio antara dosen dan mahasiswa. Rasio Dosen dan Mahasiswa ini sangat penting dalam menunjang terwujudnya Perguruan Tinggi Sehat sesuai aturan Pangkalan Data Perguruan tinggi Dikti. Sumber daya dan Big Data yang dimiliki oleh UNDIP terkait jumlah dosen, jumlah mahasiswa dan program studi dengan data atau Big Data menyebabkan kompleksitas Big Data tersebut secara periodic mengalami perkembangan dan perubahan secara cepat dan perlu penanganan akurat dan akuntabel serta dengan waktu yang singkat. Dengan demikian UNDIP memiliki system informasi sebagai infrastruktur dari Teknologi Informasi berupa Big Data dalam Web Base Information System dan Dashboard sebagai tools Big Data tersebut. Teoritical Emphiric dan Field Research berkaitan dengan penanganan WBISs, BI, dan Tools and Big Data, beserta permasalahannya telah dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain penelitian Stephanie Pamela Adhitama, et.al., menggunakan aplikasi Real-Time Business Intelligence menggunakan data warehouse sebagai solusi analisis data dengan proses pembuatan data, proses extraction, transformation, loading (ETL), pembuatan cube, dan pembuatan

5 5 laporan dengan system Change Data Capture sehingga perubahan data dapat dipindahkan secara real-time. Ari Martha, R. Arum Setia Priadi, M. Komarudin melakukan penelitian melalui aplikasi WMS Dashboard dibuat dengan menggunakan teknologi ASP.NET Web Service yang menggunakan protokol SOAP dan menggunakan interface WSDL sehingga dapat digunakan untuk komunikasi antar system dengan platform yang berbeda-beda melalui protokol HTTP. Database untuk service aplikasi WMS Dashboard menggunakan DBMS MS SQL Server yang mendukung intergasi dengan aplikasi-aplikasi yang dibuat dengan.net Framework. Aplikasi WMS Dashboard untuk bagian clientnya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunaan metode pemrograman berbasis objek. Penelitian yang dilakukan oleh J. Eizondo menggunakan Business Intelligence, data dan Big Data, WBISs, untuk analisis data dalam kegiatan pembelajaran yang inovatif (experiental learning). Teknologi Informasi yang digunakan dalam hal penelitian ini adalah sebuah Aplikasi Web yang berbasis Business Intelligence berupa Dashboard. Business Intelligence atau disingkat BI adalah sebuah software yang memadukan kemampuan mengumpulkan data, menganalisisnya dan membuatkan laporan [11]. Dashboard merupakan alat untuk menyajikan informasi dari proses BI, yaitu memberikan tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator visual, mekanisme alert, yang dipadukan dengan informasi yang dinamis dan relevan [11]. Dengan adanya Teknologi BI dan salah satu alatnya berupa Dashboard diharapkan mampu menampilkan data dan Informasi secara efektif dan efisien terutama dalam monitoring data Mahasiswa dan Dosen yang ada di para pengusaha bisnis yang digunakan untuk analisis data. Dashboard merupakan alat yang akan menampilkan keadaan secara akurat atau real time dan secara langsung dengan Online. Dengan visulaisasi yang mudah dimengerti akan membantu para pimpinan atau user yang terlibat untuk memantau atau memonitoring data Mahasiswa dan Dosen. Berdasarkan teori tersebut dan kondisi UNDIP yang memiliki data kegiatan akademis UNDIP dengan jumlah mahasiswa, dosen serta rasio antara dosen dan mahasiswa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan dan perkembangan

6 6 sehingga terjadi Big Data dan akurasi tools dengan business intelligence, dan WBISs sebagai solusi masalah UNDIP tersebut. Jika permasalahan UNDIP antara lain berupa kondisi Rasio Dosen dan Mahasiswa tidak dapat terpetakan secara mudah, maka BAPSI tidak dapat menentukan mana program studi yang overload dosen dan mana program studi yang kekurangan Dosen dikarenakan kompleksitas dan banyaknya informasi yang berubah secara cepat. Monitoring Data Mahasiswa dan Dosen tidak akan dilaksanakan secara cepat dan akurat jika BAPSI / Fakultas tidak tahu kondisi yang ada dalam Program studi-program studi yang ada di Universitas Diponegoro. Untuk melaksanakan monitoring data yang focus pada Dosen dan Mahasiswa diperlukan tools/alat berupa piranti lunak Business Inteligence yang berwujud dashboard. Berdasarkan permasalahan ynag terjadi di UNDIP tersebut, maka peneliti menetapkan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Academic Information Retrieved System berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix sebagai alat bantu evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro, sehingga mampu mempermudah dalam menyajikan data dan informasi secara cepat, akurat, efektif dan efisien serta memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan. 1.2 Rumusan Masalah Teknologi informasi dengan substansi didalamnya berupa sistem informasi berbasis web selanjutnya disingkat dengan WBISs (Web Base Information System: WBISs), dan Business Intelligence System daplikasi atau teknologi untuk membantu kegiatan Business Intelligence dengan Big Data & tools berupa Dashboard melalui metode Noetix sebagai alat untuk membanu dalam mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi yang berkaitan dengan evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen sebagai permsalahan yang terjadi di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut Bagaimana mengembangkan Academic Information Retrieved System

7 7 berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix sebagai alat bantu evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari penyimpangan dari judul dan tujuan yang sebenarnya serta keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penulis membuat ruang lingkup dan batasan masalah yaitu: a. Pembuatan Academic Information Retrieved System berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix di BAPSI Universitas Diponegoro. b. Proses pengolahan data hanya meliputi Data Pokok meliputi Dosen, Mahasiswa serta Data Tambahan meliputi data Program Studi dan, Fakultas. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan penelitian ini adalah Terciptanya Academic Information Retrieved System berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix sebagai alat bantu evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro. 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi 1. Membantu BAPSI dalam memonitoring persebaran data mahasiswa dan data dosen yang digunakan untuk data PDPT di lingkungan Universitas Diponegoro. 2. Membantu BAPSI dalam penyajian dan pengambilan data PDPT dengan memperhatikan Rasio Dosen dan Mahasiswa Bagi Pimpinan Universitas dan Pimpinan Fakultas 1. Membantu dalam evaluasi diri mengenai tentang kebijakan berdasarkan hasil rasio dosen dan mahasiswa. 2. Membantu dalam pengambilan keputusan dari hasil informasi rasio dosen dan mahasiswa. 3. Membantu dalam pemetaan homebase dosen dan penempatan homebase dosen di lingkungan Universitas Diponegoro.

8 Bagi Operator Program Studi 1. Membantu operator dalam monitoring pengiriman data. 2. Membantu memonitoring data mahasiswa.

9 9 BAB II TINJAUAN STUDI DAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Studi Berikut peneliti paparkan beberapa tinjauan studi pustaka mengenai beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan permasalahan, metode dan teknik analisis data Penelitian Terkait Tabel 2.1 Penelitian Terkait Penulis Judul Keterangan Hubungan dengan Penelitian ini Ari Martha, R.Arum Setia Priadi, M. Komarudin Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Anggi Bingar Kusuma, Lies Yulianto IJNS Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 3 No Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Penyewaan Kamera Dan Perlengkapan Studio Foto Berbasis Web (Studi Kasus pada Toko Rumah Foto) Pembuatan Website Monitoring Keluhan Pelanggan Pada PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo Jurnal ini membahas tentang sistem informasi penyewaan, web, modified waterfall, laporan Jurnal ini membahas tentang website, pelayanan, keluhan pelanggan bahwa penelitian menggunakan perancangan dan pembuatan system informasi berbasis web dan digunakan untuk monitoring dan mengevaluasi sebuah laporan secara on-line, sehingga mampu mempermudah dalam menyajikan data dan informasi secara cepat, akurat, efektif dan efisien serta memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan bahwa penelitian menggunakan perancangan dan pembuatan system informasi melalui website interaktif. Perbedaan dengan Penelitian ini perencanaan dan perancangan system informasi dan desain system informasi berbasis web dengan perbedaan pada metode pada jurnal menggunakan Modified Waterfall dan penelitian ini adalah Dashboard berbasis web metode Noetix perencanaan dan perancangan system informasi dan desain system informasi menggunakan website interaktif, sedangkan penelitian ini

10 10 Ari Martha, R. Arum Setia Priadi, M. Komarudin Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Arrumentari Purnamawati- Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Perancangan Aplikasi Dashboard Wms Berbasis Web Service Dengan Menggunakan Teknologi.Net Web Service dan PHP Skripsi ini membahas tentang Sistem Informasi Dashboard, Sistem Informasi Manajemen, data, akurat, relevan, cepat, realtime, pelayanan, pimpinan, rumah sakit. Skripsi ini membahas tentang WMS Dashboard, ASP.NET Web Service, MS SQL, Object. Pengembangan Sistem Informasi Dashboard Layanan Rumah Sakit Di Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak (RSKIA) Ummi Khasanah Bantul bahwa penelitian menggunakan perancangan dan pembuatan sistem informasi melalui Web Service ASP. Net untuk aplikasi WMS Dashboard dengan menggunakan bahasa pemrograman C# dengan memanfaatkan aplikasi Visual Studio Penelitian menggunakan Sistem Informasi Dashboard, Sistem Informasi Manajemen, data, akurat, relevan, cepat, realtime. adalah Dashboard berbasis web metode Noetix perencanaan dan perancangan system informasi dan desain system informasi menggunakan Web Service ASP. Net untuk aplikasi WMS Dashboard dengan menggunakan bahasa pemrograman C# dengan memanfaatkan aplikasi Visual Studio 2008, sedangkan penelitian ini adalah Dashboard berbasis web metode Noetix Sistem Informasi Dashboard, Sistem Informasi Manajemen, data, akurat, relevan, cepat, realtime, sedangkan penelitian ini adalah Dashboard berbasis web metode Noetix

11 Tinjauan Pustaka Berikut tinjauan pustaka yang digunakan oleh peneliti untuk membantu memberikan gambaran mengenai pengetahuan dan teknik yang dipakai Sistem Informasi Konsep Dasar Informasi 1. Definisi Data Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub [12] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. a. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain. b. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang. c. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan. d. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain. e. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitasaktivitas dalam bentuk film. 2. Informasi a. Definisi Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu

12 12 organisasi. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya [13]. b. Kualitas Informasi Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness) [14]. a) Akurasi (accuracy) Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah: a) Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik. b) Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. c) Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

13 13 b) Tepat Waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut. c) Relevansi (relevancy) Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium. c. Nilai Informasi Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya [14].

14 14 a. Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi [14]. 1) Sumber Daya Manusia. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya. 2) Sumber Daya Hardware. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal. 3) Sumber Daya Software. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi

15 15 juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi. 4) Sumber Daya Data. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video. b. Sumber Daya Jaringan. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software Perancangan Sistem 1. Definisi Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru [15].

16 16 2. Tujuan Perancangan Sistem Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan system mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut: a) Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user) b) Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem Desain 1. Konsep Dasar Desan Desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain: a. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods. b. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem. c. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem. d. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base. e. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate. f. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll. 2. Langkah-langkah dalam Proses Desain

17 17 Langkah dasar dalam proses desain: a. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem. b. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem. c. Menerapkan kendala-kendala organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut. d. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities). Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sebagai berikut: 1) Mengidentifikasikan output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system s goal) 2) Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut 3) Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.

18 18 4) Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan. 5) Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output. 6) Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh. 7) Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data. 8) Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim 9) Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data. 10) Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem. e. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah: 1) Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem. 2) Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan. 3) Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.

19 19 4) Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir. Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas. 3. Prinsip-prinsip Dasar Desain Prinsip-prinsip dasar desain terdiri dari 2 prinsip yang harus diterapkan, antara lain: a. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost. b. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsifungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, antara lain: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls. 4. Prosedur dalam Desain Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi: a. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi. b. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat. c. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.

20 20 d. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan. e. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal f. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi. g. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan. h. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya. i. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan. j. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem. k. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance. l. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit. m. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data. n. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data. o. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik. p. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir Konsep Dasar Dashboard Pada bagian pertama akan dijelaskan konsep dasar mengenai dashboard, yang meliputi definisi, tujuan penggunaan, karakteristik, serta jenis dashboard. 1. Pengertian Dashboard

21 21 Dashboard adalah sebuah istilah yang digunakan dalam teknologi SI untuk mewakili sebuah aplikasi yang dapat menampilkan informasi- informasi secara Realtime. Teknologi dashboard muncul dengan diilhami dari teknologi dashboard yang ada pada kendaraan bermotor. Sebuah aplikasi dashboard akan terdiri dari grafik- grafik dan indikator-indikator yang menunjukkan skala keadaan dari variable- variable yang ada dalam sebuah perusahaan. Indikatorindikator tersebut akan menjadi pedoman bagi perusahaan untuk mengambil langkah yang tepat, sehingga tidak mengalami kerugian dalam usahanya. Dashboard dinyatakan dalam beberapa istilah yang berbeda pada pustaka-pustaka yang ada. Shadan Malik [16] menggunakan istilah enterprise dashboard yang didefinisikan sebagai sebuah antar muka komputer yang banyak menampilkan bagan, laporan, indikator visual, dan mekanisme alert, yang dikonsolidasikan ke dalam platform informasi yang dinamis dan relevan. Enterprise dashboard berperan sebagai live console untuk mengelola inisiatif bisnis. Stephen Few [17] menggunakan istilah information dashboard, yang didefinisikan sebagai tampilan visual dari informasi penting, yang diperlukan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan, dengan mengkonsolidasikan dan mengatur informasi dalam satu layar (single screen), sehingga kinerja organisasi dapat dimonitor secara sekilas. Tampilan visual disini mengandung pengertian bahwa penyajian informasi harus dirancang sebaik mungkin, sehingga mata manusia dapat menangkap informasi secara cepat dan otak manusia dapat memahami maknanya secara benar. Daryl Orts [18] menggunakan istilah dashboard, yang didefinisikan sebagai alat untuk memonitor organisasi dari hari ke hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat

22 22 mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk memberikan panduan secara aktif terhadap kinerja bisnis. Dashboard berfungsi seperti intranet eksekutif, situs dimana semua informasi penting ditampilkan dalam kelompokkelompok logik. Wayne Eckerson [19] menggunakan istilah dashboard, yang didefinisikan sebagai mekanisme penyajian informasi secara visual di dalam sistem manajemen kinerja, yang menyajikan informasi kritis mengenai kinerja proses operasional secara sekilas. Wayne menitikberatkan penggunaan dashboard untuk monitoring kinerja dari proses operasional. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat dinyatakan bahwa istilah enterprise dashboard, information dashboard, dan dashboard memiliki pengertian yang sama, yaitu sebuah alat yang memberikan tampilan antar muka visual, yang mengkonsolidasikan dan menyajikan informasi penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, secara sekilas dalam satu layar (single screen). 2. Tujuan Penggunaan Dashboard Wayne Eckerson (2) menyatakan bahwa dashboard didesain untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya. Dashboard digunakan untuk mengukur proses yang telah berjalan, memonitor kinerja yang sedang berjalan, dan memprediksi kinerja di masa mendatang. Dengan melakukan hal tersebut, organisasi dapat membuat, menilai, menyesuaikan, dan menyusun kembali strategi yang telah dibuat untuk mengoptimalkan kinerjanya. Dashboard memberikan tiga manfaat utama, yaitu: a. Mengkomunikasikan strategi. Dashboard digunakan untuk mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif, kepada semua pihak yang berkepentingan, sesuai dengan peran dan levelnya dalam organisasi.

23 23 b. Memonitor dan menyesuaikan pelaksanaan strategi. Dashboard digunakan untuk memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat. Dashboard memungkinkan pihak eksekutif untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya. c. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak. Dashboard menyajikan informasi secara sekilas menggunakan grafik, simbol, bagan dan warna-warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar. Manfaat-manfaat itulah yang menyebabkan dashboard menjadi sebuah kebutuhan bagi organisasi. 3. Karakteristik Dashboard Dashboard memiliki beberapa karakteristik mendasar. Shadan Malik menyatakan karakteristik dashboard dalam akronim S-M-A-R-T (Synergetic, Monitor, Accurate, Responsive, Timely) dan I-M-P-A-C-T (Interactive, More data history, Personalized, Analytical, Collaborative, Trackability) (9). Penjelasan mengenai karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2.

24 24 Tabel 2.2 Karakteristik Dashboard Karakteristik tersebut harus dimiliki oleh sebuah dashboard, dalam menjalankan fungsinya baik untuk mengukur proses yang telah berjalan, memonitor kinerja yang sedang berjalan, dan memprediksi kinerja di masa mendatang. Sedangkan pada literatur yang lain, Novell menyatakan bahwa ada 4(empat) kriteria utama yang harus dimiliki oleh dashboard, yaitu: a. Mengkonsolidasikan informasi bisnis yang relevan dan menyajikannya dalam satu kesatuan pandangan (single holistic view). b. Menyampaikan informasi yang akurat secara tepat waktu. c. Memberikan akses yang aman terhadap informasi yang sensitif. Dashboard harus memiliki mekanisme pengamanan, agar data atau informasi tidak diberikan pada pihak yang tidak berkepentingan.

25 25 d. Memberikan solusi yang komprehensif. Dashboard bisa memberikan solusi secara menyeluruh tentang domain permasalahan yang ditanganinya. 4. Jenis Dashboard Dashboard dikembangkan dalam organisasi dengan berbagai tujuan. Sebuah organisasi bisa memiliki lebih dari satu jenis dashboard, yang ditujukan untuk domain permasalahan yang berbeda. Shadan Malik membagi dashboard menjadi beberapa kelompok, yaitu enterprise performance dashboards, divisional dashboards, process/activity monitoring dashboards, application dashboards, customer dashboards, dan vendor dashboard. Sedangkan Wayne Eckerson menyatakan bahwa dashboard dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga), berdasarkan level manajemen yang didukungnya, yaitu operational dashboard, tactical dashboard, dan strategic dashboard. Stephen few juga menyatakan hal yang sama, yaitu bahwa dashboard dapat dikelompokkan berdasarkan level manajemen yang didukungnya, yaitu dashboard untuk level operasional, analitikal/taktikal, dan strategik. Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum dashboard bisa dikelompokkan sesuai dengan level manajemen yang didukungnya, yaitu strategic dashboard, tactical dashboard, dan operational dashboard. Ciri khas dari setiap jenis dashboard dapat dilihat pada tabel 2.3.

26 26 Tabel 2.3 Ciri-Ciri Jenis Dashboard 5. Pembangunan Dashboard Proses pembangunan dashboard seringkali dianggap sebagai usaha yang kompleks. Shadan Malik mendeskripsikan 4 (empat) elemen kunci yang harus dilakukan dalam pembanguan dashboard. Elemen-elemen kunci tersebut adalah pengumpulan metainformasi, penilaian pengguna dashboard, dan penyajian informasi pada dashboard. a. Pendekatan Pembangunan Dashboard Secara umum, ada dua pendekatan yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak, khususnya dashboard, yaitu data centric dan user centric. Kedua pendekatan memiliki perbedaan mendasar. Pendekatan data-centric menekankan pada

27 27 aktifitas pembuatan model dan struktur data, yang digunakan sebagai dasar dalam membangun kode program dan desain antar muka. Sedangkan pendekatan user-centric menekankan pada pembangunan antar muka melalui perancangan prototype, dengan fokus pada kebutuhan dan selera pengguna. Beberapa perbedaan antara pendekatan data-centric dengan user-centric, dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Perbedaan Pendekatan Data-Centric dan User-Centric Dashboard merupakan alat yang mengandalkan antar muka visual dalam menyajikan informasi di dalamnya. Antar muka yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna merupakan kunci keberhasilan dashboard. Informasi yang disajikan pada dashboard harus dapat dipahami secara cepat dan dipersepsi dengan benar oleh penggunanya. Pendekatan usercentric yang memfokuskan pada perancangan antar muka sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna, merupakan pendekatan

28 28 yang paling tepat untuk pembangunan dashboard dibandingkan dengan pendekatan data-centric. b. Metodologi Pembangunan Dashboard Pada bagian ini akan diuraikan beberapa metodologi untuk pembangunan dashboard yang telah dikembangkan oleh vendor PureShare, Noetix, dan BrightPoint. 1) Metodologi PureShare Metodologi ini dikembangkan oleh vendor PureShare untuk memfasilitasi projek yang berhubungan dengan upaya pengukuran dan pengelolaan kinerja organisasi, termasuk pembangunan dashboard. Projek pembangunan dashboard dirancang agar selaras dengan tujuan bisnis dan kebutuhan teknologinya. Metodologi menggunakan dua pendekatan yang disebut top-down design dan bottom-up implementation, yang diilustrasikan pada gambar 2.1. Metodologi melibatkan pengguna secara aktif dalam projek pembangunan dashboard secara cepat. Gambar 2.1 Top-Down Design dan Bottom-Up Implementation Tahapan-tahapan dalam metodologi, dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Perencanaan dan desain

29 29 Tahap ini dipimpin oleh analis bisnis. Perancangan desain dilakukan dengan pendekatan top-down dan difokuskan pada kebutuhan bisnis pengguna. Tujuan pembangunan dashboard mengacu pada Key Result Area (KRA). KRA ini digunakan untuk mengidentifikasi KPI. KPI dikategorisasikan sebagai alert, monitor, atau results/trends. Pada bagian akhir perancang membuat model hierarkhi dashboard, dan draft dari layout dashboard. Perancang harus memahami kebutuhan pengguna dan mampu berkomunikasi dengan pengguna untuk menentukan fitur-fitur kunci yang akan ditampilkan pada dashboard. b) Review sistem dan data Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahapan perencanaan dan desain. Review sistem dan sumber data dilakukan dengan pendekatan bottom-up implementation. Analis data melakukan identifikasi sumber data, cara pengaksesan, dan membangun pengukuran kualitas data tersebut. Pada bagian akhir, analis data mengembangkan beberapa contoh query. c) Perancangan prototype. Pada tahap ini, perancang melakukan pendekatan topdown dan bottom-up secara bersama-sama. Prototype dashboard dibangun secepat mungkin untuk memberikan gambaran bentuk tampilan akhir dari dashboard. Pengguna dilibatkan untuk memberikan umpan balik terhadap prototype yang dibuat, dan melakukan diskusi secara aktif selama proses implementasi. d) Perbaikan prototype Pada tahap ini, serangkaian prototype yang telah dibuat direview bersama dengan pengguna untuk mengumpulkan

30 30 umpan balik. Umpan balik digunakan untuk membuat penyesuaian yang diperlukan. Pada tahap ini, pengembang dashboard harus menentukan threshold dan target secara tepat, dan mempertimbangkan masalah-masalah keamanan, usability dan integrasi sistem. e) Release Dashboard diimplementasikan pada lingkungan operasionalnya. Dashboard disosialisasikan ke seluruh pengguna melalui pelatihan-pelatihan. Pihak pengembang dashboard harus menjelaskan sumber data untuk setiap informasi yang ditampilkan pada dashboard serta mendefinisikan arti dari threshold dan target, sehingga pengguna dapat menggunakan dashboard secara produktif, dan mengerti arti dari setiap hasil pengukuran yang ditampilkan. f) Perbaikan terus menerus Metodologi ini dapat digunakan ulang untuk pembangunan dashboard di berbagai area organisasi. Beberapa tahapan seperti review sumber data dan analisis data dapat dilakukan dengan lebih cepat atau dapat dihilangkan jika data yang didapatkan dari projek sebelumnya telah lengkap. 2) Metodologi Noetix Metodologi yang dikembangkan oleh Noetix memperhatikan semua tahapan dalam siklus hidup projek perangkat lunak. Tahap-tahap dalam metodologi dapat dilihat pada gambar 2.2.

31 31 Gambar 2.2 Tahap-tahap dalam Metodologi Noetix a) Perencanaan Pada tahap ini dilakukan pembentukan tim projek dan penentuan pihak-pihak yang menjadi sponsor dan penanggung jawab projek. Pada tahap ini, juga ditentukan lingkup projek pembangunan dashboard yang dikerjakan. Tujuan dan lingkup projek harus realistis, dengan menyeimbangkan antara kebutuhan pengguna dengan kemampuan developer untuk melaksanakan projek. Tahap perencanaan juga meliputi aktifitas seperti identifikasi KPI, menentukan sumber data yang mendukung KPI dan lokasinya, serta menentukan threshold dan kondisinya. Proses analisis KPI merupakan tahapan yang kritis. Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena sebuah KPI bisa diturunkan dari dua atau lebih sumber data. b) Identifikasi Kebutuhan dan Perancangan Prototype Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan stakeholder kunci terhadap dashboard yang akan dibangun. Kebutuhan dan keinginan stakeholder ini harus sesuai dengan KPI yang telah diidentifikasi. Pihak pengembang melakukan identifikasi elemen data dan fitur dashboard dari setiap kelompok pengguna. Pengguna dengan level yang berbeda, akan

32 32 memakai dashboard dengan fitur yang berbeda pula, sesuai dengan kebutuhan. c) Desain Setelah didapatkan kesepakatan mengenai konten dan tampilan yang dibutuhkan oleh pengguna, tahap selanjutnya adalah melengkapi aspek utama desain yang diperlukan seperti memperhalus antar muka pengguna, memastikan sumber data, menentukan cara untuk mendapatkan data jika data tidak tersedia dalam basis data, mendefinisikan query, dan menentukan jalur drilldown. d) Implementasi dan validasi Tahap ini merupakan proses pembangunan dashboard secara nyata. Beberapa proses dapat dilakukan secara bersamaan dan terkoordinasi satu dengan lainnya. Tahap implementasi bisa dibedakan menjadi: (1) Implementasi Front End, yang merupakan perancangan bentuk antar muka dashboard, seperti bentuk grafik/bagan, alert, serta navigasi untuk jalur drill-down. (2) Implementasi Query, yang merupakan perancangan query untuk mengambil informasi dari basis data. (3) Konfigurasi jadwal, up-date, dan keamanan. Query dikonfigurasi agar dapat menyampaikan informasi secara regular, untuk menjamin bahwa isi informasi pada dashboard selalu up-to-date. Aturan keamanan juga diterapkan untuk menjamin keamanan informasi yang disajikan. Validasi dashboard, merupakan proses pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa dashboard yang

33 33 dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan dalam rencana projek. e) Deployment Setelah dashboard memenuhi semua kriteria pengujian, maka selanjutnya adalah mengimplementasikan dashboard dalam lingkungan operasionalnya. f) Pemeliharaan Kebutuhan organisasi terhadap fungsi yang diberikan oleh dashboard akan terus berubah, sesuai dengan dinamika bisnis yang dialami organisasi. Oleh karena itulah, perlu dilakukan proses pemeliharaan untuk menjamin agar fungsi dashboard tetap sesuai dengan kebutuhan organisasi. 3) Metodologi BrightPoint Metodologi BrightPoint memiliki 3 tahapan utama, yaitu desain dan prototyping dashboard, konstruksi dan integrasi dashboard, serta deployment dan maintenance dashboard. Masing-masing tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a) Desain dan prototyping dashboard Tahap ini difokuskan pada tiga aktifitas utama, yaitu: (1) Mendefinisikan metrik dan KPI. Metrik dan KPI dashboard ditentukan melalui analisis kebutuhan pengguna dashboard. Kebutuhan pengguna dijadikan sebagai dasar dalam menentukan metrik dan KPI, sehingga informasi pada dashboard sesuai dengan kebutuhan bisnis pengguna. (2) Pembuatan prototype dashboard dan visualisasi data. Pembuatan prototype dilakukan secara cepat, dengan melibatkan pengguna secara aktif. Pada tahap ini juga

34 34 dilakukan perancangan navigasi, system menu, drill down, serta fasilitas penghubung antar dashboard. (3) Mendefinisikan kebutuhan data. Informasi yang disajikan pada dashboard bisa berupa summary atau kesimpulan dari beberapa data yang tersebar di berbagai sistem yang berbeda. Pada tahap ini dilakukan pembuatan katalog kebutuhan data yang berisi penjelasan lengkap mengenai data yang dibutuhkan. b) Konstruksi dan integrasi dashboard Konstruksi dan integrasi dashboard melibatkan beberapa aktifitas, yaitu: (1) Integrasi data sumber. Dashboard dapat menyajikan informasi secara detail, maupun informasi yang berupa kesimpulan dari hasil analisis berbagai data. Pada tahap ini dilakukan upaya untuk pembangunan data mart, dengan cara Extraction Transformation- Load (ETL) data sumber menjadi format yang optimal, atau dengan menciptakan layanan integrasi secara khusus, yang mengumpulkan data secara langsung dari sistem sumber. (2) Integrasi prototype dashboard dan format akhir. Pada tahap ini, desain dashboard dihubungkan secara dinamis dengan sumber datanya. Konsep teknologi web service dapat digunakan untuk membuat dashboard yang dinamis, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan drill-down ke berbagai informasi yang disediakan dashboard. (3) Pengujian. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan kasus bisnis yang nyata, untuk menguji fungsionalitas dari prototype dashboard.

35 35 c) Deployment dan maintenance dashboard Pada tahap ini dilakukan dokumentasi terhadap proses pembangunan dashboard yang dilakukan, membuat panduan pengguna, dan prosedur maintenance. Beberapa aktifitas yang dilakukan adalah: (1) Dokumentasi dan deployment. Pada tahap ini dibuat dokumen rencana deployment dan maintenance, serta dokumen penduan pengguna yang berisi aspek teknis dan non-teknis dari sistem. Tujuan dari pembuatan dokumentasi ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan dan mengembangkan dashboard sesuai dengan perkembangan bisnis organisasi. (2) Pelatihan pengguna. Pelatihan pengguna dilakukan untuk mensosialisasikan dashboard yang telah dibangun untuk menjamin bahwa pengguna mendapatkan keuntungan maksimum dari dashboard yang digunakan. (3) Maintenance. Prosedur maintenance sistem dibuat secara detail untuk menjamin agar pihak pengguna memiliki kemampuan untuk memelihara dan mengembangkan sistem Key Performance Indicator Key Performance Indicator (KPI) merupakan salah satu jenis indikator dari ukuran kinerja, selain Performance Indicator (PI) dan Key Result Indicator (KRI) yang disebut juga Key Goal Indicator (KGI). Ukuran kinerja adalah indikator yang digunakan oleh manajemen untuk mengukur, membuat laporan, dan mengelola kinerja. KPI adalah indikator yang merepresentasikan kinerja dari proses yang dilaksanakan. KPI menyatakan sekumpulan ukuran mengenai aspek kinerja yang paling kritis, yang menentukan

36 36 kesuksesan organisasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang. KPI dapat digunakan untuk memprediksi peluang kesuksesan atau kegagalan dari proses-proses yang dilaksanakan organisasi, sehingga KPI dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi secara dramatis. Berbeda dengan KPI, KGI adalah indikator yang menyatakan sesuatu yang telah dilakukan organisasi. KGI digunakan untuk mendeskripsikan dampak (outcome) dari sebuah proses. KGI dapat digunakan untuk mengukur proses, jika proses tersebut telah selesai dilaksanakan. Di antara KPI dan KGI terdapat beberapa PI. Pada dasarnya KPI diidentifikasi, dikembangkan, dan diimplementasikan secara internal dalam organisasi. Proses identifikasi sampai implementasi KPI melibatkan partisipasi dari semua bagian dalam organisasi. Kesuksesan pengembangan KPI di dalam organisasi, ditentukan oleh 4 (empat) faktor mendasar, yaitu: 1. Kerjasama dengan staf, serikat pekerja, suplier utama, dan kustomer utama. 2. Transfer kekuatan ke bagian front line dalam organisasi. 3. Mengintegrasikan upaya pengukuran, pelaporan dan peningkatan kinerja. 4. Menghubungkan pengukuran kinerja dengan strategi organisasi. Sedangkan kunci sukses untuk mengembangkan dan mengimplenetasikan KPI di dalam organisasi adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan komitmen dari Senior Management Team (SMT). 2. Membentuk tim kecil KPI. 3. Menerapkan budaya just do it untuk mengimplementasikan KPI. 4. Merancang strategi pengembangan KPI secara menyeluruh. 5. Mensosialisasikan KPI ke seluruh bagian organisasi.

37 37 6. Mengidentifikasi Critical Success Factor (CSF) organisasi, yaitu faktor-faktor penting yang menentukan kesuksesan atau kegagalan dari proses yang dijalankan organisasi. 7. Menentukan KPI organisasi dengan mengikuti praktik terbaik 10/80/10, yaitu 10 KPI, 80 PI, dan 10 KGI. 8. Membangun basis data ukuran kinerja yang dimiliki organisasi. Basis data harus dapat diakses oleh semua bagian dalam organisasi, sebagai upaya sosialisasi ke semua bagian organisasi. 9. Menentukan ukuran kinerja untuk semua tim/divis/departemen yang ada di organisasi. 10. Mengembangkan kerangka kerja pelaporan pada semua level organisasi. 11. Memfasilitasi penggunaan dan implementasi KPI. 12. Menyesuaikan KPI dengan perkembangan bisnis organisasi untuk memelihara relevansinya. KPI yang dimiliki organisasi dapat mengalami perubahan, sejalan dengan perkembangan bisnis dan strategi yang dijalankan oleh organisasi. Oleh karena itu, upaya pengembangan KPI dilakukan secara terus menerus untuk menjamin agar proses pengukuran kinerja sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi. Dalam hal ini penulis menggunakan metode Noetix yang mana Noetix membuat metodologi dengan berusaha menyeimbangkan antara kebutuhan pengguna dengan kemampuan developer. Identifikasi kebutuhan pengguna dilakukan setelah menentukan lingkup proyek dan Key Performance Indicators (KPI). Kebutuhan pengguna harus disesuaikan dengan lingkup proyek dan KPI yang telah ditentukan sebelumnya. Metodologi Noetix juga memberikan fokus pada siklus hidup proyek dan manajemen proyek pengembangan dashboard.

38 PHP 1. Pengertian PHP Menurut PHP manual book yang dibuat oleh Stig Saether Baken dan rekan, yang dimaksud PHP adalah: PHP (officially PHP: Hypertext Processor ) is a server-side HTML-embedded scripting language. Pengertiannya adalah PHP merupakan kepanjangan PHP: Hypertext Processor adalah bahasa script yang berjenis servlet slide yang menyatu dengan HTML. Sintak dan perintah-perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan oleh server dan disertai pada halaman HTML biasa, PHP bertujuan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan dan dikerjakan di web server. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web akan sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut juga sebagai bahasa Server Side Scripting. Artinya bahwa dalam setiap/untuk menjalankan PHP, wajib adanya web server. PHP ini bersifat open source sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI. 2. Keunggulan PHP Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan mengapa menggunakan PHP.

39 39 a. Mudah dipelajari, alasan tersebut menjadi salah satu alasan utama untuk menggunakan PHP, Pemula pun akan mampu untuk menjadi web master PHP. b. Mampu Lintas Platform, artinya PHP dapat / mudah diaplikasikan ke berbagai platform OS (Operating Sytem) dan hampir semua browser juga mendukung PHP. c. Free alias Gratis, bersifat Open Source. d. PHP memiliki tingkat akses yang cepat. e. Didukung oleh beberapa macam web server, PHP mendukung beberapa web server, seperti Apache, IIS, Lighttpd, Xitami. f. Mendukung database, PHP mendukung beberapa database, baik yang gratis maupun yang berbayar, seperti MySQL, PostgreSQL, msql, Informix, SQL server, Oracle SQL 1. Pengertian SQL Menurut Yenie Kustiyahningsih, Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari [20]. Dalam arti umum basis data adalah sekumpulan data yang diproses degan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi. MySQL merupakan suatu database. MySQL dapat juga dikatakan sebagai database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP. Secara umum, database berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan, mengklasifikasikan data secara prefosional. MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structure Query Language). Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk pengolahan data. Pengertian MySQL menurut MySQL manual adalah sebuah opensource software database SQL (Search Query Language)

40 40 yang menangani sistem manajemen database dan sistem manajemen database relational. MySQL adalah opensource software yang dibuat oleh sebuah perusahaan Swedia yaitu MySQL AB. MySQL sangat mudah digunakan, reliable dan sangat cepat. MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan waktu yang lebih singkat, kecepatan, konektivitas dan kemananya yang lebih baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database dari Internet. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDBMS sendiri akam lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di MySQL. MySQL merupakan sebuah basis data yang mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Di dalam PHP telah menyediakan fungsi untuk koneksi ke basis data dengan sejumlah fungsi untuk pengaturan baik menghubungkan maupun memutuskan koneksi dengan server database MySQL sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi. Pada umumnya, perintah yang paling sering digunakan dalam mysql adalah select (mengambil), insert (menambah), update (mengubah), dan delete (menghapus). Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk membuat database, field, ataupun index guna menambah atau menghapus data. 2. Keunggulan MySQL Alasan yang mengacu menggunakan MySQL adalah MySQL merupakan database yang mampu berjalan di semua sistem operasi. Selain itu, sangat mudah sekali untuk dipelajari dan sepertinya hosting server juga banyak sekali mengadopsi MySQL sebagai standar database. Dan tentunya juga bersifat gratis atau free. Saat ini MySQL juga tidak hanya gratis, semenjak MySQL

41 41 dibeli oleh SUN, MySQL tidak lagi menikmati fitur-fitur barunya, karena telah dibatasi penggunanya. Fitur-fitur tersebut hanya bisa didapat jika membeli lisensinya. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh MySQL: a. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi. b. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data. c. Super perfomance dan reliable, tidak bisa diragukan, proses databasenya sangat cepat dan stabil. d. Sangat mudah dipelajari. e. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL. f. Mampu lintas platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi. g. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik. h. Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, mudah digunakan dan handal. MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara cepat dan telah sukses digunakan selama bertahuntahun sehingga membuat server MySQL cocok untuk mengakses database di internet. Dan MySQL juga merupakan sistem clientserver yang terdiri atas multithread SQL server yang mendukung software client dan library yang berbeda. Fitur utama MySQL adalah ditulis dalam bahasa C dan C++, bekerja dalam berbagai platform, menyediakan mesin peyimpan transaksi dan nontransaksi, mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berdiri sendiri sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak mempunyai jaringan dan mempunyai sistem password yang fleksibel dan aman, dapat menangani basis data dalam skala besar.

42 Yii Framework 1. Pengertian Yii Framework Yii merupakan akronim dari Yes, it is selalu menekankan nilai easy, efficient dan extensible. Belakangan mereka mengganti menjadi fast, secure, professional. Namun nilai-nilai lamanya tidaklah hilang. Yii selalu disebut sebagai framework PHP 5 yang high-performance dan component-based. Yii dirancang dengan memperhatikan sisi performa dan memanfaatkan konsep component-based yang dimiliki Prado. Selain itu Yii juga memanfaatkan even tetapi tidak tergantung sepenuhnya. Selain mengambil konsep dari Prado, Yii juga memanfaatkan konsep Ruby on Rails yang mengutamakan konvensi daripada konfigurasi serta implementasi desain Active Record (AR). Yii juga memasukkan konsep Joomla dalam desain modular dan skema penerjemahan pesan serta sistem Symfony pada desain filter dan arsitektur plug-in. Yii Framework dibandingkan yang lainnya mungkin tergolong cukup muda karena dimulai pada tahun Tetapi walaupun mungkin masih muda, Yii Framework sendiri sudah memiliki segudang fitur yang bisa mempermudah pekerjaan kita. Berikut merupakan penjelasan singkat tentang Yii Framework: a. Persyaratan Untuk menjalankan aplikasi Web berbasis Yii Framework, memerlukan server Web yang mendukung PHP Bagi para pengembang yang ingin menggunakan Yii, mengerti pemrograman berorientasi-obyek (OOP) akan sangat membantu, karena Yii merupakan framework OOP murni b. Yii Framework sangat tepat digunakan untuk aplikasi dengan lalu lintas tinggi

43 43 Yii adalah framework pemrograman umum Web yang bisa dipakai untuk mengembangkan semua jenis aplikasi web. Dikarenakan sangat ringan dan dilengkapi dengan mekanisme caching yang canggih, Yii sangat tepat untuk pengembangan aplikasi dengan lalu lintas-tinggi, seperti portal, forum, sistem manajemen konten (CMS), sistem e-commerce, dan lain-lain c. Perbandingan Yii dengan framework lain Seperti kebanyakan PHP framework, Yii adalah MVC framework. Yii melampaui framework PHP lain dalam hal efisiensi, kekayaan-fitur, dan kejelasan dokumentasi. Yii didesain dengan hati-hati dari awal agar sesuai untuk pengembangan aplikasi Web secara serius. Yii bukan berasal dari produk pada beberapa proyek maupun konglomerasi pekerjaan pihak-ketiga. Yii adalah hasil dari pengalaman kaya para pembuat pada pengembangan aplikasi. 2. Fitur Yii Framework Satu hal yang pasti Yii Framework sudah dibundel dengan teknologi Active Record. Bagi yang tidak awam dengan Ruby on Rails pasti langsung mengenalinya. Active Record merupakan salah satu bentuk dari Object-relational mapping (ORM). Umumnya dalam pemograman berbasis web sudah dipastikan tidak akan lepas dari yang namanya mengakses database dan melakukan operasi. Umumnya pada saat coding biasa, kita harus menulis query untuk SELECT, INSERT, UPDATE dan DELETE. Belum lagi ketika sebuah tabel memiliki referensi ke tabel lain. Untuk mengakses field tabel lain kita harus menggunakan sintak JOIN lagi sehingga menambah beban menulis query. ORM membebaskan developer dari pekerjaan ini. Dia akan me-mapping tabel menjadi class, dan field-field dari tabel ini menjadi properti dari kelas bersangkutan. Sehingga ketika menulis program, tidak perlu menghabiskan waktu menulis query, tetapi cukup memanggil

44 44 class method seperti halnya coding biasa. Fitur ini merupakan penghemat waktu terbesar dalam pembuatan aplikasi web. Fungsi kedua yang dapat menghemat waktu adalah aplikasi Code Generator. Di Yii terdapat dua buah Code Generator yakni command line yiic dan juga aplikasi Gii. Jika kita ingin membuat kerangka dasar aplikasi web, maka tinggal mengetik sebaris perintah di yiic dia akan membuatkannya untuk kita. Dan jika sudah merancang database lengkap dengan tabel-tabel, maka sudah dapat langsung membuat sistem tampilannya insert, update dan delete dengan menggunakan Gii. Artinya di sini langsung dapat membuat aplikasi dasar tanpa perlu coding. Yii sudah memiliki sistem filter sederhana yang bisa memblokir user yang tidak terautentikasi masuk. Jika ingin yang lebih canggih, developer bisa menggunakan ekstensi Yii (misalnya SRbac atau Rights) untuk membantu mengaturnya. Sehingga mengatur tingkat autoritas user bukan lagi sebuah pekerjaan yang melelahkan. Yii sudah memiliki kelas CUrlManager, yang bisa menggantikan URL biasanya menjadi URL yang userfriendly. User juga bisa bebas menentukan aturan bagaimana URL dibentuk dikonfigurasi. Kelebihan Yii yang lain adalah kemudahan lokalisasi. Jika ingin membuat website multibahasa, bukan sebuah mimpi buruk lagi. Yii sudah menyediakan fitur dasar untuk menulis bahasa. User sendiri bisa memiliki pilihan untuk bagaimana menyimpan translasi bahasanya, apakah disimpan di file PHP atau di dalam database. Bagi yang pernah menikmati kemudahan translasi di Joomla, akan menemukan kemudahan yang sama di Yii. Yii juga memperhatikan sistem keamanan supaya tidak terkena SQL Injection dan Cross-Site Scripting (XSS). Yii dengan Active Record-nya sudah melakukan escaping supaya query yang dilakukan aman. Untuk mencegah dimasukkan XSS ke dalam

45 45 sistem, user bisa dengan gampang menggunakan CHtmlPurifier untuk mencegahnya. Selain fungsi-fungsi yang sudah disebutkan, Yii masih memiliki fungsi lainnya yang akan terlalu panjang jika dibahas satu persatu. Namun setidaknya untuk ukuran yang relatif kecil dengan fungsi yang segudang, itulah sebabnya Yii menjadi pilihan Unified Modelling Languange (UML) 1) Pengertian Unified Modelling Languange (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object- Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software [21]. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch - Object-Oriented Design (OOD), Jim Rumbaugh - Object Modeling Technique (OMT), dan Ivar Jacobson - Object-Oriented Software Engineering (OOSE). Didalam UML terdapat Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, dan Deployment Diagram. a. Use-Case Diagram 1) Pengertian Use-case Diagram

46 46 Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar. Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case diagram. Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use-case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use-case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use-case (use-case diagram) itu sendiri. 2) Komponen Pembentuk Use-case Diagram a) Actor Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari usecase diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu usecase diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use-case,

47 47 tetapi tidak memiliki kontrol atas use-case. Actor digambarkan dengan stick man. Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan actor tersebut terkait dengan sistem antara lain: (1) Yang berkepentingan terhadap sistem dimana adanya arus informasi, baik yang diterimanya maupun yang dia inputkan ke sistem. (2) Orang ataupun pihak yang akan mengelola sistem tersebut (3) External resource yang digunakan oleh sistem. (4) Sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat. b) Use-case Use-case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Usecase diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use-case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Cara menentukan Use-case dalam suatu sistem: (1) Pola perilaku perangkat lunak aplikasi. (2) Gambaran tugas dari sebuah actor. (3) Sistem atau benda yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor. (4) Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak.

48 48 Gambar 2.3 Use Case Dashboard Web BAPSI c) Relasi dalam Use-case Ada beberapa relasi yang terdapat pada use-case diagram : (1) Association, menghubungkan link antar elemen. (2) Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya. (3) Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke elemen lainnya. (4) Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya. Tipe relasi atau stereotype yang mungkin terjadi pada use-case diagram: (1) <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use-case adalah bagian dari usecase lainnya. (2) <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.

49 49 (3) <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association. Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use-case. b. Class Diagram yang menunjukkan sekumpulan class, interface dan collaboration serta relationships. Diagram ini biasa ditemukan pada pemodelan object oriented system. Class diagram menunjukkan view desain statik dari sebuah sistem. Class diagram yang termasuk active class menunjukkan view proses statik sebuah sistem. c. Object Object diagram adalah bentuk lain dari class diagram tetapi menggunakan cara yang berbeda. Perbedaan diantara keduanya adalah pada object diagram memperlihatkan beberapa object yang merupakan instansi dari sebuah class. Sebuah object diagram menggunakan notasi penggambaran yang sama dengan class diagram kecuali dalam penulisan nama dan hubungan antar object. Object diagram dapat digunakan untuk menggambarkan class diagram yang kompleks meskipun penggunaannya tidak sepenting class diagram. d. Sequence Diagram interaksi yang menekankan pada waktu pengiriman message. Sequence diagram menunjukkan sekumpulan objek dan pengiriman serta penerimaan message antar objek. Objek yang umumnya memiliki nama atau instansiasi dari class, tapi dapat pula merupakan turunan dari things lain, seperti collaboration, component dan node. Diagram ini digunakan untuk mengilustrasikan dynamic view dari system.

50 50 e. Collaboration Diagram interaksi yang menekankan pada struktur organisasi dari objek yang menerima dan megirim message. Collaboration diagram menunjukkan sekumpulan objek dan hubungan diantaranya serta pengiriman dan penerimaan message. Objek yang umumnya memiliki nama atau instansiasi dari class, tapi dapat pula merupakan turunan dari things lain, seperti collaboration, component dan node. Diagram ini digunakan untuk mengilustrasikan dynamic view dari system. f. Activity Activity diagram menggambarkan urutan aktifitas yang digunakan untuk menjelaskan aktifitas dari sebuah operasi. Pada activity diagram terdapat keadaan aksi yang berisi spesifikasi dari aktifitas tertentu. Diagram ini berisi, pilihan keputusan dan kondisi serta spesifikasi message yang dikirim atau diterima sebagai gambaran dari aksi. Gambar 2.4 Activity Diagram Login Dashboard g. State Sebuah state diagram menggambarkan keadaan mesin, transisi, event dan activity. Diagram ini adalah pelengkap khusus untuk mendeskripsikan sebuah class yang menggambarkan state dari objek dari class dan event yang menyebabkan state berubah. Event tersebt dapat berasal dari

51 51 objek yang mengirimkan suatu message atau dari kondisi yang terpenuhi. h. Component Component diagram menjelaskan struktur fisik kode pada komponen kodede. Sebuah komponen dapat berupa komponen source code, komponen binary atau komponen executable. Komponen berisi informasi tentang logical class. Ketergantungan diantara komponen dapat memudahkan untuk menganalisa bagaimana komponen yang lain terpengaruh dengan perubahan pada sebuah component. i. Deployment Deployment diagram menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan perangkat lunak pada sebuah system. Kita dapat memperlihatkan computer dan alat yang terhubung (nodes), serta ketergantungan antar component. Dengan model yang baik, kita dapat memakai semua cara dari sebuah node pada arsitektur fisik ke komponen ke class implementasi ke objek yang berinteraksi dan terakhir ke dalam use case Kerangka Berpikir Berdasarkan tinjauan studi dan pustaka yang digunakan serta rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini, maka peneliti menyusun kerangka secara diagram dijelaskan sebagai berikut:

52 52 Masalah Belum adanya Sistem Monitoring Data Mahasiswa dan Dosen berupa Dashboard Pengumpulan Data Studi Kepustakaan, Observasi, Interview Tahap Preprocesing Tahap Pengolahan Penerapan : Metode Noetix Pendekatan : Query, ETL, Penyajian Implementasi : Dashboard berbasis web Evaluasi Uji Coba dan pelatihan Hasil 1. Menghasilkan Informasi dalam bentuk dashboard web mengenai Data Mahasiswa dan dosen serta rasio dosen dan mahasiswa 2. Mendapatkan sebuah alat untuk pendukung keputusan efektif dan efisien. Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian

53 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (Bapsi) Universitas Diponegoro Semarang. Biro Administrasi di Universitas Diponegoro berfungsi sebagai unsur pelaksana administrasi universitas mengalami berbagai perkembangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0130/0/1993 di Universitas Diponegoro terdapat dua biro yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK). Sejalan dengan perkembangan Universitas Diponegoro tahun 1995 (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 0202/095) berkembang menjadi empat biro, yaitu Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), Biro Administrasi Akademik (BAA), Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK), dan Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) sebagai salah satu biro/unit kerja yang relatif masih baru, karena keberadaannya baru dimulai pada bulan September 1994 (berdasar Kep. Mendikbud No. 0439/0/1992), memiliki cakupan tugas bidang Adminisrasi Perencanaan dan Sistem Informasi. Bapsi dalam menjalankan tugasnya sebagai Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi mempunyai Visi Menjadi biro yang handal dan professional di bidang administrasi perencanaan dan sistem informasi guna mendukung terwujudnya Visi Universitas". Sedangkan BAPSI mempunyai Misi sebagai berikut: 1. Melaksanakan administrasi penyusunan perencanaan pengembangan akademik dan perencanaaan pengembangan fisik.

54 54 2. Melakanakan administrasi penyusunan sistem perencanaan program dan penganggaran terpadu. 3. Melaksanakan administrasi penyusunan sistem informasi manajemen Perguruan Tinggi terpadu. 4. Melaksanakan administrasi penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja. Berkenaan dengan hal tersebut Peneliti berkeinginan membangun sebuah academic Retrieve Sistem berupa Dasboard WBISs dalam membantu BAPSI membuat sebuah alat monitoring untuk menuju Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi Terpadu Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan didasarkan kepada permasalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Metode penelitian dengan pendekatan positivistik pada bidang ilmu komputer dapat berbentuk penelitian rekayasa dan nonrekayasa. Jenis penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini merupakan penelitian rekayasa berupa forward engineering. Forward engineering: rekayasa life cycle dimulai dari plan, analysis, construct, hingga applied [22]. Pada tahapan-tahapan rekayasa tersebut dapat dilakukan kustomisasi menjadi lebih singkat, tetapi secara prinsip tetap berdasarkan pada siklus hidup secara life cycle [23]. Gambar 3.1 Metode penelitian ilmu komputer.

55 55 Hasil dari penelitian berupa rancangan dan produk aplikasi yang teruji. Dan model rekayasa yang digunakan adalah Prototyping. Sebuah prototipe adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk menunjukkan konsep, mencoba pilihan desain, dan mengetahui lebih lanjut tentang masalah dan kemungkinan solusi [24] Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup perencanaan dan pengembangan system informasi Dashboard berbasis Web dengan metode Noetix di BAPSI UNDIP Semarang. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari s.d. Juli 2015 dan pengambilan data dilakukan di BAPSI UNDIP Semarang Data Penelitian Data penelitian yang digunakan untuk memenuhi tahap planning dan analisis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (langsung). Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data dan informasi diperoleh langsung dari hasil wawancara dan observasi. Data-data hasil wawancara diantaranya perancangan dan pengembangan system informasi Dashboard berbasis Web dengan Metode Noetix. Metode Noetix membuat metodologi dengan berusaha menyeimbangkan antara kebutuhan pengguna dengan kemampuan developer. Identifikasi kebutuhan pengguna dilakukan setelah menentukan lingkup proyek dan Key Performance Indicators (KPI). Kebutuhan pengguna harus disesuaikan dengan lingkup proyek dan KPI yang telah ditentukan sebelumnya. Metodologi Noetix memberikan fokus pada siklus hidup proyek dan manajemen proyek pengembangan dashboard Metode Pengumplan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

56 56 a. Studi Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku atau jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi untuk mendukung analisis data yang diperlukan untuk penelitian ini. b. Observasi / Pengamatan Yaitu mengadakan penelitian secara langsung mengenai kegiatan yang dilaksanakan dan latar belakang keadaan sekarang yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat keadaan fisik atau Proses yang berjalan dimana peneliti mengunjungi rapat yang diselenggarakan dalam rangka pemvalidan data PDPT dimana pertemuan tersebut dihadiri oleh : 1. Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem informasi 2. Kabag Sistem Informasi beserta kasubag Data dan kasubag Pelayanan Informasi 3. Para operator data PDPT dari tingkat Fakultas sampai jurusan 4. Subag Kepegawaian dan Subag Pendidikan dari tiap Fakultas da Program Studi c. Interview / Wawancara Yaitu mengadakan dialog / wawancara lansung dengan narasumber atau dengan orang yang berkompeten dibidangnya dalam suatu objek penelitian bersangkutan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara mendalam atau disebut juga IDI (Individual Depth Interview) dan menggunakan wawancara terstruktur berdasarkan temuan sebelumnya (observasi) dengan tujuan untuk mengembangkan konsep yang akan digunakan. Poin yang ingin dicapai mengenai pemanfaatan metode Noetix dalam perancangan dan pengembangan Sistem Informasi. Dalam Praktiknya peneliti melakukan wawancara dengan Kasubag Data yang bernama Bpk. Gagad Rahino, ST beliau adalah Kasubag yang melayani pengumpulan Data yang terdiri data master mahasiswa,

57 57 data master dosen, data master lulusan, serta data transaksi yang berhubungan dengan data pendidikan tinggi. Peneliti juga meminta sampel data yang diambil dari fakultas dan jurusan dimana data tersebut rutin dikumpulkan tiap semester dalam rangka pelaporan ke pusat. d. Library Research Pembelajaran pustaka digunakan untuk membuat rumusan masalah, tujuan dan sebagai landasan teori. Pembelajaran pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data fakta dan survei yang didapat dari berbagai sumber. Jurnal ilmiah digunakan sebagai referensi dan digunakan sebagai landasan teori. Jurnal yang digunakan adalah yang terkait dengan perancangan dan pengembangan serta desain system informasi Dashboard berbasis Web dengan metode Noetix. Selanjutnya menggunakan e-book yang berkaitan dengan perancangan dan pengembangan serta desain system informasi Dashboard berbasis Web dengan metode Noetix. Semua referensi yang digunakan akan membantu proses pengembangan Tugas Akhir Metode Pengembangan Metode pengembangan pada penelitian pada dasarnya mengacu pada tinjauan studi dan pustaka serta terkain dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, yaitu berupa perancangan dan pengembangan serta desain system informasi Dashboard berbasis Web dengan metode Noetix. Adapun tahapantahapanya menggunakan Metode Noetix diperinci sebagaimana berikut: a. Perencanaan Tahap awal yang peneliti lakukan dalam tahap pengembangan adalah perencanaan. Dimana data telah didapatkan dan alur telah digambarkan dari hasil wawancara. Pada Tahap ini juga dilakukan dengan pembentukan tim dan penentuan pihak-pihak yang terlibat dalam Projek termasuk penanggung jawab projek. b. Identifikasi kebutuhan dan perancangan Prototype

58 58 Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan stakeholder kunci terhadap dashboard yang akan dibangun. Dimana Kebutuhan sistem didapatkan yaitu bagaimana membangun aplikasi yang dapat mempermudah dalam pengiriman data dan pemantauan pengiriman data secara up to date dan valid. c. Desain Melengkapi aspek utama tampilan seperti memperhalus tampilan, memastikan sumber data, cara untuk mendapatkan data jika data tidak ada maka menentukan query dan menentukan jalur drill-down. d. Implementasi dan Validasi Implementasi Front End, merupakan perancangan antarmuka dashboard, seperti bentuk grafik/pie, chart serta navigasi yang digunakan untuk pengguna, antara lain: 1) Implementasi Query, yaitu melakukan query untuk melakukan pengambilan data dan informasi dari Basis Data. 2) Konfigurasi Jadwal, update, dan keamanan. Query yang dirancang adalah untuk menampilkan informasi yang up-to-date. Dan aturan keamanan diterapkan untuk menjamin keamanan informasi yang disajikan. 3) Validasi Dashboard, merupakan proses pengujian dashboard, apakah dashboard telah sesuai dengan kebutuhan dalam rencana projek. e. Deployment dan Pemeliharaan Merupakan proses pengimplementasian dashboard dilingkungan pengguna dan tetap dilakukan pemeliharaan dalam rangka menjamin fungsi dashboard tetap sesuai dengan tujuan dan rencana Projek serta kebutuhan organisasi.

59 59 Berikut gambar desain metode Noetix yang digunakan dalam penelitian ini. Plan Requirements Gathering Design Build and Validate Maintain Deploy Gambar 3.2 Metode Noetix

60 60 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Universitas Diponegoro yang telah memiliki proses bisnis dalam bidang akademik yang setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah Mahasiswa dan Dosen sehingga terciptanya big data maka diperlukan monitoring yang akurat seperti dijelaskan pada bab I bahwa diperlukan sebuah tools untuk mewujudkan sebuah monitoring data yang akurat maka dan dibentuklah Academic Information Retrieved System berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix sebagai alat bantu evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro. Analisis terhadap sistem Akademik di Universitas Diponegoro bertujuan untuk memberikan deskripsi tentang sistem yang akan digunakan dalam merancang Pembuatan Academic Information Retrieved System berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix sebagai alat bantu evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro. 4.1 Identifikasi Masalah Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut : 1. Perubahan atau updating data Dosen dan Mahasiswa tidak dapat dilakukan dengan cepat dan tepat karena perlu dilakukan Validasi per program studi. 2. Pengiriman Data Mahasiswa atau Dosen sering terlambat karena diperlukan waktu akhir per semester untuk mendapatkan data yang utuh dan valid mengingat data harus lengkap mengangkut nilai, dimana nilai mahasiswa biasanya ada pada akhir semester. 3. Pimpinan Fakultas maupun Pimpinan di BAPSI Universitas Diponegoro tidak dapat mengetahui secara langsung Jumlah Mahasiswa dan Jumlah Dosen untuk mendapatkan Rasio Dosen dan Mahasiswa.

61 61 4. Data Dosen dan Mahasiswa dijadikan sebagai acuan dalam membuat keputusan dalam rangka pelaporan data Pendidikan Tinggi (PDPT) dan sebagai acuan Laporan yang ada di Universitas Diponegoro Identifikasi Kebutuhan Informasi 1. Identifikasi Data dan Informasi a. Identifikasi Data - Data Master Mahasiswa; - Data Master Dosen; - Data Master Transaksi Akademik Dosen dan Mahasiswa; - Data Transaksi Nilai; - Data Lulusa; dan - Data Pendukung lainya seperti data program Studi, Data Fakultas. b. Identifikasi Informasi - Informasi Data Mahasiswa dan Dosen - Laporan Rasio Dosen dan Mahasiswa - Laporan Pengiriman File - Grafik Data Mahasiswa dan Data Dosen 2. Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi a. Identifikasi Sumber Data - Program Studi yang ada di Univeristas Diponegoro. - Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi b. Identifikasi Tujuan Informasi - Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi. - Fakultas dan program studi yang ada di lingkungan Universitas Diponegoro. - Pimpinan di lingkungan Universitas Diponegoro Alternatif Sistem Yang Diusulkan Beberapa alasan mengapa perlunya dibuat Academic Information Retrieved System berbasis WBISs Dashboard dengan metode Noetix sebagai alat

62 62 bantu evaluasi diri dari program data Mahasiswa dan Dosen di Biro Administrasi perencanaan dan sistem Informasi (BAPSI) Universitas Diponegoro antara lain : 1. Keinginan untuk menyajikan informasi Data Mahasiswa dan Data Dosen dengan cepat, tepat dan relevan. 2. Mempercepat proses pelaporan data rasio dosen dan Mahasiswa. 3. Membuat Data lebih terintegrasi 4. Memanfaatan teknologi informasi untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan secara maksimal bedasar data yang akurat Identifikasi Kebutuhan Sistem Komputer Untuk mendukung pembangunan Dashboard berbasis web dengan Metode Noetix sebagai sarana Evaluasi Diri Rasio Dosen dan Mahasiswadi BAPSI pada Universitas Diponegoro, perlu adanya sistem komputer yang memadai, baik dari segi hardware, software maupun brainware. Dalam melakukan pemilihan hardware dan software serta brainware tersebut perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi ini perlu adanya pertimbangan biaya yang minimum dengan hasil yang optimal. a. Identifikasi kebutuhan perangkat lunak (software) - Bahasa Pemrograman Menggunakan Framework YII karena mudah dalam pengembangan selanjutnya. - Database (Basis Data) MySQL - Sistem Operasi Menggunakan sistem operasi Linux sebagai server dan untuk client menggunakan Windows dengan berbekal Browser untuk membuka aplikasi.

63 63 b. Identifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) Untuk memperoleh hasil terbaik sebaiknya perguruan tinggi menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: - Processor Intel Core 2 duo atau setara - Memory 2 GB - Harddisk 80 GB 5400 Rpm - NIC ( Network Interface Card ) - Monitor 14 - Keyboard - Mouse - Linux Ubuntu server - Xampp Server - PHP versi 4.01 ke atas c. Identifikasi kebutuhan sumber daya manusia - Administrator Seseorang yang memiliki kemampuan yang baik mengenai seluk beluk sistem informasi, mempunyai kemampuan bahasa pemprograman berbasis framework lebih direkomendasikan, mempunyai pengetahuan seputar jaringan internet. - Operator Seseorang yang mempunyai kemampuan yang baik dalam mengoperasikan komputer atau memasukkan data lewat program komputer. 4.2 Desain Sistem Setelah melakukan pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan pada Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Universitas Diponegoro, ternyata sistem pengumpulan Data Mahasiswa dan Dosen masih dilakukan secara manual lewat Flashdisk atau sehingga pengumpulan data kurang Optimal dan Kurang maksimal.

64 64 Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan suatu perubahan dari sistem manual yang sekarang sedang berjalan ke sistem baru yang bisa mengatasi segala permasalahan yang ada dan bisa menghasilkan informasi yang cepat dan tepat. Sehingga dibutuhkan model-model yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Untuk melaksanakan langkah-langkah yang sesuai dengan yang diberikan dalam pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan model-model perancangan sistem. 1. Model-model Perancangan Sistem Unified Modelling Language a. Use Case Diagram b. Activity Diagram c. Class diagram 2. Perancangan Database a. Penyusunan Table b. Relationship Table 3. Desain Input dan Output a. Desain Input b. Desain Output Unified Model Language dalam Dokumentasi Perangkat Lunak UML merupakan himpunan struktur dan teknik dalam permodelan pemrograman OOP (Oriented Object Programming), adapun dalam hal ini menggunakan diantara diagram yang ada dalam UML (Unified Model Language) antara lain class diagram, activity diagram, use case diagram. Karena diagram tersebut sudah menggambarkan alur program dari desain yang telah di rancang dalam aplikasi dashboard berbasis web.

65 Use Case Diagram Usecase adalah deskripsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Berikut ini adalah use case dari aplikasi dashboard. Gambar 4.1 Use Case Diagram 1. Use Case Operator Program studi Operator Prodi Mempunyai tugas untuk: 1) Melakukan Upload Data (dalam gambar terdapat hubungan include dengan Login dimana, untuk bisa melakukan upload data harus login terlebih dahulu).tugas dari Operator utama adalah Upload Data, dimana Data yang diolah setiap Tahun Semester pelaporan harus valid dan diupload lewat aplikasi Dashboard. Data yang diupload adalah data DBF yang terdiri dari 7 Tabel, yaitu Tabel MSMHS, TRAKM, TRAKD, TRLSM, TBKMK, TBBNL, TRNLM. Dan setiap pelaporan semester harus 7 Tabel.

66 66 Gambar 4.2 Use Case Operator Program Studi 2) Melihat Laporan Upload/pengiriman data Data (dalam gambar terdapat hubungan include dengan Login, dimana untuk bisa melihat laporan upload data harus login terlebih dahulu). Laporan upload ini berisi keterangan berapa file operator yang diupload, kurang berapa dan sekaligus kita bisa mendownload file yang diupload. 3) Melihat dashboard masing-masing Prodi (dalam gambar terdapat hubungan include dengan Login dimana, untuk bisa melihat dashboard Prodi harus login terlebih dahulu).dashboard Masing-masing Prodi terdiri dari data rekap mahasiswa dan dosen dari hasil upload data DBF yang kemudian di convert oleh sistem dari data dbf ke sql. Sehingga setiap prodi yang login bisa melihat hasil convert dari dbf ke sql berupa rekap yang dapat dimengerti dengan mudah. 2. Use Case Administrator / BAPSI Use Case Administrator berupa Administrator/BAPSI mempunyai tugas untuk:

67 67 a. Manage Akun Pengguna (include Login artinya untuk melakukan manage akun pengguna harus login terlebih dahulu) Dalam hal ini administrator setelah login bisa melakukan tambah, edit, hapus User yang ada dalam Aplikasi yang berlevel: Operator Program Studi, Pimpinan Fakultas, dan Administrator. Administrator memegang kendala tertinggi dalam sistem. b. Melihat File Keseluruhan, setelah berhasil Login Admin bisa melihat file pengiriman yang dilakukan oleh semua operator masing-masing Program Studi. c. Melihat Dashboard secara keseluruhan, setelah berhasil login Administrator bisa melihat dashboard rekap mahasiswa maupun dosen di semua fakultas, hingga sampai pada rekap program studi. Gambar 4.3 Use Case Administrator Bapsi 3. Use Case Pimpinan Fakultas Use case Pimpinan Fakultas dalam Tugas dari Pimpinan Fakultas adalah:

68 68 Gambar 4.4 Use case Pimpinan Fakultas a. Monitoring Pengiriman File Prodi dibawah Fakultas dimaksud, setelah berhasil Login pimpinan Fakultas akan disuguhi menu untuk monitoring pengiriman file Yang terdiri dari 7 Tabel persemester. Dari laman itu bisa diketahui prodi mana yang sudah lengkap apa belum. Sehingga pemimpin tahu monitoring prodi yang sudah lengkap dan prodi yang belum lengkap. b. Monitoring Data Mahasiswa/Dosen di Fakultas masingmasing, setelah login pimpinan Fakultas mampu melihat data mahasiswa perfakultas hingga ke program studi yang termasuk dalam bagian fakultas tersebut. Sehingga dapat digunakan untuk pimpinan mentrace jumlah mahasiswa dan dosen dalam persebaran di Fakultas/Program studi Activity Diagram Activity diagaram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selesainya ststem sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, Acticity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak,

69 69 tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Dalam hal ini adaakan dijelaskan activity diagram masing-masing level user yang ada dalam sistem. a. Activity Diagram Operator Program Studi. Seperti dalam use case diagram Operator mempunyai fungsi dan tugas untuk: 1. Melakukan upload data dan melihat laporan upload data dan Operator Prodi mengakses halaman dengan login kemudian setelah berhasil akan disuguhkan halaman utama dimana halaman utama terdapat menu upload data, kemudian apabila upload data berhasil dan lengkap 7 file maka akan ke view laporan dan finish. Jika belum valid maka kembali ke halaman utama dan kembali upload data. 2. Melihat Dashboard per prodi masing-masing Activity Diagram Operator Program Studi Dashboard per prodi antara lain adalah Operator Prodi Login ke dashboard kemudian setelah berhasil login, operator mendapati halaman dashboard dan disitu operator bisa view monitoring. Gambar 4.5 Activity Diagram Operator Program Studi

70 70 b. Activity Diagram Administrator/Bapsi 1. Input/Edit Data user Activity Diagram Operator Program Studi dalam penelitian ini berupa Administrator Admin Bapsi login ke web dashboard, setelah login Administrator Mengakses halaman utama, kemudian ke halaman administrator bapsi ke menu manage user, administrator dapat input atau edit data, kemudia setelah berhasil input atau edit data user, administrator menyimpan dan selesai, jika batal maka akan kembali ke halaman manage user. Gambar 4.6 Activity Diagram Input/edit User 2. Hapus User Activity Diagram hapus user Untuk menghapus data user administrator login ke web dashboard, setelah berhasil login, administrator mengakses halaman manage user dan memilih user yang akan dihapus dengan mengklik ikon hapus, kemudian muncul konfirmasi jika ditekan yes berarti

71 71 selesai hapus data, jika no maka akan kembali ke halaman manage user. Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus User 3. Monitoring pengiriman File Activity Diagram Monitoring Pengirimsn file dengan Administrator login ke halaman dashboard dan login terlebih dahulu, setelah berhasil login Administrator.mengakses halaman utama kemudian memilih menu monitoring pengiriman file dari operato masing-masing prodi.

72 72 Gambar 4.8 Activity Diagram Monitoring Pengiriman File 4. Monitoring Data Mahasiswa/Dosen Activity Diagram Monitoring Data Mahasiwa/dosen dengan Administrator login dulu dashboard, kemudian setelah berhasil login administrator ke halaman utama dashboard, kemudian untuk melihat monitoring data mahasiswa/dosen. Administrator ke menu moniroting mahasiswa/dosen dan selesai. c. Activity Diagram Pimpinan Fakultas Untuk Monitoring pengiriman file dari program studi yang merupakan bagian dari fakultas dengan Pimpinan Fakultas login ke sistem dashboard, setelah berhasil login pimpinan fakultas disuguhi halaman utama pimpinan fakultas, kemudian ke menu monitoring pengiriman file dari operator Prodi dan selesai.

73 73 Gambar 4.9 Activity Diagram Pimpinan Fakultas Monitoring Pengiriman file 1. Monitoring data mahasiswa/dosen Activity Diagram Pimpinan Fakultas Monitoring Data Mahasiswa/Dosen dengan Pimpinan fakultas login ke sistem dashboard, setelah berhasil login pimpinan fakultas berada di halaman utama, untuk menuju monitoring data mahasiswa/dosen. Pimpinan fakultas pilih menu monitoring data Mahasiswa/dosen dari fakultas yang dimaksud dan selesai.

74 74 Gambar 4.10 Activity Diagram Pimpinan Fakultas Monitoring Data Mahasiswa dan Dosen per fakultas Class Diagram Class Diagram adalah kumpulan objek-objek dengan dan yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/kata yang umum. Class-class ditentukan/ditemukan dengan cara memeriksa objekobjek dalam sequence diagram dan collaboration diagram. Sebuah class digambarkan seperti sebuah bujur sangkar dengan tiga bagian ruangan. Class sebaiknya diberi nama menggunakan kata benda sesuai dengan domain / bagian / kelompoknya [25].

75 75 Gambar 4.11 Class Diagram Perancangan Database yang Digunakan Dalam menyusun sistem informasi Dasboard berbasis web penulis menggunakan beberapa database pokok yang mana database tersebut terdiri dari 7 tabel pokok sebagai berikut: 1. MSMHS. Merupakan table master mahasiswa terdiri dari 34 kolom sebagai berikut: TABEL 4.1 Tabel MSMHS NO Column Type KETERANGAN 1 KDPTIMSMHS char(6) Kode Perguruan Tinggi 2 KDJENMSMHS char(1) Kode Jenjang Studi 3 KDPSTMSMHS char(5) Kode Program Studi 4 NIMHSMSMHS char(15) Nomor Induk Mahasiswa dari PT masing-masing 5 NMMHSMSMHS char(40) Nama Mahasiswa 6 SHIFTMSMHS char(1) Shift Mahasiswa 7 TPLHRMSMHS char(20) Tempat Lahir 8 TGLHRMSMHS date Tanggal Lahir 9 KDJEKMSMHS enum('l', 'P', '-') Kode Jenis Kelamin

76 76 10 TAHUNMSMHS char(4) Tahun Masuk 11 SMAWLMSMHS char(5) Semester Awal Terdaftar Sebagai Mahasiswa 12 BTSTUMSMHS char(5) Batas Studi 13 ASSMAMSMHS char(2) Kode Propinsi asal pendidikan terakhir (SLTA/D3/S1/S2) 14 TGMSKMSMHS date Tanggal Masuk 15 TGLLSMSMHS date Tanggal Lulus 16 STMHSMSMHS char(1) Kode Status Aktivitas Mahasiswa 17 STPIDMSMHS char(1) Kode Status Awal Mahasiswa (Baru/Pindahan) 18 SKSDIMSMHS int(10) Jumlah sks Diakui Bagi Mahasiswa Pindahan 19 ASNIMMSMHS char(15) NIM asal dari Perguruan Tinggi sebelumnya, bila berstatus Pindahan 20 ASPTIMSMHS char(6) Kode Perguruan Tinggi sebelumnya, bila berstatus Pindahan 21 ASJENMSMHS char(1) Kode Jenjang Program Studi sebelumnya, bila berstatus Pindahan 22 ASPSTMSMHS char(5) Kode Program Studi sebelumnya, bila berstatus Pindahan 23 BISTUMSMHS char(1) Kode Biaya Studi 24 PEKSBMSMHS char(1) Kode Pekerjaan 25 NMPEKMSMHS char(40) Nama Tempat Bekerja, bila bukan Dosen 26 PTPEKMSMHS char(6) Kode P.T. Tempat Bekerja, bila Dosen 27 PSPEKMSMHS char(5) Kode P.S. Tempat Bekerja, bila Dosen 28 NOPRMMSMHS char(10) NIDN Promotor 29 NOKP1MSMHS char(10) NIDN Ko-Promotor #1 30 NOKP2MSMHS char(10) NIDN Ko-Promotor #2 31 NOKP3MSMHS char(10) NIDN Ko-Promotor #3 32 NOKP4MSMHS char(10) NIDN Ko-Promotor #4 33 uploader varchar(50) User Upload 34 deleted tinyint(4) Keterangan Delete 2. TRLSM. Merupakan master table status mahasiswa lulus, keluar, DO. Terdiri dari 22 kolom seperti tabel berikut:

77 77 TABEL 4.2 TRLSM NO Column Type Comments 1 THSMSTRLSM char(5) Tahun Semester Pelaporan Data 2 KDPTITRLSM char(6) Kode Perguruan Tinggi 3 KDJENTRLSM char(1) Kode Jenjang Studi 4 KDPSTTRLSM char(5) Kode Program Studi 5 NIMHSTRLSM char(15) Nomor Induk Mahasiswa 6 STMHSTRLSM char(1) Status Aktivitas Mahasiswa 7 TGLLSTRLSM date Tanggal Lulus 8 SKSTTTRLSM int(3) Total SKS Lulus 9 NLIPKTRLSM double(5,2) IPK Akhir 10 NOSKRTRLSM char(30) Nomor S.K. Yudisium 11 TGLRETRLSM date Tanggal S.K. Yudisium 12 NOIJATRLSM char(40) Nomor Seri Ijazah 13 STLLSTRLSM char(1) Jalur Skripsi/Tesis/Disertasi atau Non 14 JNLLSTRLSM char(1) Skripsi Individu atau Kelompok 15 BLAWLTRLSM char(6) Bulan-Tahun Awal Bimbingan 16 BLAKHTRLSM char(6) Bulan-Tahun Akhir Bimbingan 17 NODS1TRLSM char(10) NIDN Dosen Pembimbing #1 18 NODS2TRLSM char(10) NIDN Dosen Pembimbing #2 19 NODS3TRLSM char(10) NIDN Dosen Pembimbing #3 20 NODS4TRLSM char(10) NIDN Dosen Pembimbing #4 21 NODS5TRLSM char(10) NIDN Dosen Pembimbing #5 22 uploader varchar(50) Pengupload 3. TRAKD. Merupakan table transakasi mengajar Dosen terdiri dari 10 kolom sebagai berikut.

78 78 TABEL 4.3 TABEL TRAKD NO Column Type Comments 1 id_trakd varchar(50) Id TRAKD Auto Increment 2 THSMSTRAKD char(5) Tahun Semester Pelaporan Data 3 KDPTITRAKD char(6) Kode Perguruan Tinggi 4 KDJENTRAKD char(1) Kode Jenjang Studi 5 KDPSTTRAKD char(5) Kode Program Studi 6 NODOSTRAKD char(10) Nomor Dosen 7 KDKMKTRAKD char(10) Kode Matakulian 8 KELASTRAKD char(2) Kode Kelas Paralel 9 TMRENTRAKD int(2) Jumlah Tatap Muka Yang Direncanakan 10 uploader varchar(50) Uploader 4. TRAKM. Merupakan Tabel aktifitas Kuliah Mahasiswa terdiri dari 11 kolom sebagai berikut: TABEL 4.4 TABEL TRAKM NO Column Type Comments 1 THSMSTRAKM char(5) Tahun Semester Pelaporan Data 2 KDPTITRAKM char(6) Kode Perguruan Tinggi 3 KDJENTRAKM char(1) Kode Jenjang Studi 4 KDPSTTRAKM char(5) Kode Program Studi 5 NIMHSTRAKM char(15) Nomor Induk Mahasiswa 6 SKSEMTRAKM int(3) SKS Diambil Pada Semester Ybs 7 NLIPSTRAKM decimal(5,2) IP Semester Pada Semester Ybs 8 SKSTTTRAKM int(3) SKS Total Yang Telah Diperoleh 9 NLIPKTRAKM decimal(5,2) IP Komulatif 10 id_trakm varchar(50) Tahun Semester Pelaporan Data

79 79 11 uploader varchar(50) uploader 5. TBDOS. Merupakan table master Dosen Universitas Diponegoro yang terdiri dari 31 Kolom sebagai berikut: TABEL 4.5 Tabel TBDOS No Column Type Comments 1 id_tbdos int(11) id tbdos 2 SRTIJTBDOS varchar(1) Surat Ijin tbdos 3 TGENTTBDOS date tgl entry 4 JAENTTBDOS varchar(8) Jam entry 5 TGTUPTBDOS date tgl upload 6 JATUPTBDOS varchar(8) jam upload 7 KDKOPTBDOS varchar(2) kd Kop 8 NIDNNTBDOS varchar(10) NIDNN 9 NOKTPTBDOS varchar(25) No KTP 10 NMDOSTBDOS varchar(30) Nama Dosen 11 TPLHRTBDOS varchar(20) Tempat Lahir 12 TGLHRTBDOS date Tgl Lahir 13 TGAWLTBDOS date Tgl Awal 14 KDJEKTBDOS varchar(1) Kd Sex 15 NIPNSTBDOS varchar(9) NIP PNS 16 KDWILTBDOS varchar(2) KD wilayah 17 KDJANTBDOS varchar(1) Kode Jabatan 18 KDPDATBDOS varchar(1) Kd Pendidikan Akhir 19 KDSTATBDOS varchar(1) Kode status 20 KDGOLTBDOS varchar(1) Kode Golongan 21 STDOSTBDOS varchar(1) Status 22 PTINDTBDOS varchar(6) Perguruan tinggi 23 KDJENTBDOS varchar(1) Kd jenjang 24 KDPSTTBDOS varchar(5) Kode Prodi 25 NORUTTBDOS varchar(6) no urut 26 NIPPPTBDOS varchar(9) nip lama 27 KDPNSTBDOS varchar(1) kode PNS 28 GELARTBDOS varchar(15) Gelar 29 NIDNLTBDOS varchar(10) NIDN 30 NIPPBTBDOS varchar(18) NIP Baru 31 CATATTBDOS varchar(30) Catatan

80 80 6. TBKMK. Merupakan tabel kurikulum mahasiswa terdiri dari 24 kolom sebagai berikut: TABEL 4.6 TABEL TBKMK No Column Type Comments 1 id_tbkmk varchar(50) Id tbkmk 2 THSMSTBKMK char(5) Tahun Semester Pelaporan Data 3 KDPTITBKMK char(6) Kode Perguruan Tinggi 4 KDJENTBKMK char(1) Kode Jenjang Studi 5 KDPSTTBKMK char(5) Kode Program Studi 6 KDKMKTBKMK char(10) Kode Matakuliah yang digunakan masing-masing PT 7 NAKMKTBKMK char(60) Nama Matakuliah 8 SKSMKTBKMK int(10) SKS Matakuliah sesuai dengan Kurikulum 9 SKSTMTBKMK int(10) SKS Tatapmuka 10 SKSPRTBKMK int(10) SKS Praktikum 11 SKSLPTBKMK int(10) SKS Praktek Lapangan 12 SEMESTBKMK char(2) Semester 13 KDWPLTBKMK char(1) Kode Kelompok Matakuliah 14 KDKURTBKMK char(1) Kode Kurikulum Inti/Institusi 15 KDKELTBKMK char(1) Kode Matakuliah Wajib/Pilihan 16 NODOSTBKMK char(10) Nomor Dosen Pengampu Matakuliah 17 JENJATBKMK char(1) Nomor Dosen Pengampu Matakuliah 18 PRODITBKMK char(5) Program Studi Pengampu 19 STKMKTBKMK char(1) Status Matakuliah Aktif/Hapus 20 SLBUSTBKMK char(1) Silabus 21 SAPPPTBKMK char(1) Satuan Acara Perkuliahan 22 BHNAJTBKMK char(1) Bahan Ajar 23 DIKTTTBKMK char(1) Dklat 24 uploader varchar(50) Pengupload

81 81 7. Files. Merupakan tabel penyimpanan upload file, terdiri dari 10 Tabel sebagai berikut. TABEL 4.7 TABEL FILES Column Type Comments id_files int(10) id File file_name varchar(50) Nama File file_type varchar(50) Type File file_size varchar(50) Ukuran File uploader varchar(50) Pengupload status_upload enum('0', '1') Status Upload file_content longblob Content Type note varchar(128) Catatan timestamp timestamp Waktu input thnlapor int(10) Tahun Lapor Desain Input Output 1. Desain Input Desain input adalah produk dari Dasboard Berbasis Web adalah berupa input memasukkan data-data yang akan diolah yang nantinya akan menghasilkan informasi-informasi yang diperlukan maupun menghasilkan data-data untuk diolah menjadi informasi bentuk yang lain. Desain Input/ upload Gambar 4.12 Desain Input Upload File

82 82 Desain Input User Gambar 4.13 Desain input User Desain Input Login Gambar 4.14 Desain Input Login

83 83 2. Desain Output Gambar 4.15 Desain Output Master Mahasiswa Gambar 4.16 Desain Output Master Dosen Gambar 4.17 Desain Output Rasio Dosen dan Mahasiswa

84 Implementasi dan Validasi Query dalam penyusunan Dashboard a) Implementasi Jadwal Setelah desain database baik berupa database dan desain alur sistem dengan menggunakan UML (unified Modelling Language) maka selanjutnya adalah implementasi pengerjaan dashboard dimana desain database dan desain UML tersebut sudah termasuk dalam jadwal pengerjaan proyek akhir. b) Implementasi Query (ETL) dan Validasi Query untuk menunjang Sistem temu Kembali (Information Retrieval) Implementasi Query merupakan suatu tahap dimana program mulai dibangun berdasarkan class diagram, use case diagram dan activity diagram. Query ini adalah kemampuan dalam menampilkan data-data dari database untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan.database telah tersedia dimana database yang digunakan dalam hal ini adalah database MySql 1. Implementasi Membaca Data dan menampilkan data File, Mahasiswa, Dosen. Membaca data dari Tabel File digunakan untuk menampilkan datayang diupload oleh operator yang digunakan untuk melihat rekap dan laporan. Untuk dapat membaca Data yang terdapat dalam Tabel dan database peneliti membuat method actionadmin() dimana method ini akan menjalankan class dari Model Files.php. Untuk detailnya adalah seperti script berikut: public function actionadmin() { $useraktif=yii::app()->user->name; $model=new Files('search'); $model->unsetattributes(); // kalau user bukan admin, maka tampilkan yg di upload oleh usernya saja if ($useraktif!="admin")

85 85 { $model->attributes=array("uploader"=>$useraktif); // jika bukan admin, dibatasi hanya uploader=useraktif } if(isset($_get['files'])) { if ($useraktif!="admin") { $_GET['Files']['uploader']=$useraktif; } $model->attributes=$_get['files']; } $this->render('admin',array( 'model'=>$model, )); } Demikian juga untuk Data Mahasiswa dan Data Dosen peneliti akan membuat method action yang diletakkan di Controller dan memanggil Class di Model yang ditentukan. 2. Implementasi Indexing Data di index.php Untuk membuat indexing data temu kembali yang ada di dalam database, query akan membuat method untuk memanggil dan mengidentifikasi data yang tersimpan di dalam database. Dalam Kasus ini proses indexing akan didasarkan pada waktu input terakhir dan id yang degenerate otomatis oleh sistem database, di setiap class seperti files, mahasiswa dan dosen akan degenerate index.php yang secara otomatis akan mengindex data yang berada di tabel files, Mahasiswa dan Dosen. Untuk menampilkan hal tersebut peneliti membuat method

86 86 actionindex() yang akan memanggil class CActiveDataProvider yang otomatis tergenerate oleh Framework YII. Berikut adalah scriptnya: public function actionindex() { $dataprovider=new CActiveDataProvider( Dosen ); $this->redirect("index.php"); } Gambar 4.18 Indexing Data Dosen Hal ini sama berlaku untuk data Files dan Data Mahasiswa, yaitu peneliti akan membuat method actionindex(). 3. Implementasi Pendekatan Proses Temu Kembali pada pencarian Data. Query (kata kunci) yang diinputkan user terlebih dahulu sebenarmnya akan dilakukan proses preprosesing. Yaitu dimulai dari proses menghilangkan partikel kata, penghilangan stopword dan proses stemming (pembentukan kata dasar). Dengan melakukan pendekatan tersebut peneliti akan membuat method search yang akan dipanggil juga dalam daftar files, daftar data mahasiswa, dan daftar data Dosen. Method search() akan menggunakan Operator Boolean OR yang digunakan jika wuary yang dimasukan oleh User mencari kata yang mempunyai kemungkinan lain seperti pencarian kata Nama atau NIM dalam satu field. Query yang dimasukkan oleh user akan dicocokkan oleh perintah sql yang akan mengecek tabel dan isiannya sehingga

87 87 memunculkan kata yang dicari. Berikut query untuk menampilkan dan mencocokkan data yang akan menamilkan data yang dicari oleh user: public function actionsearch() { //untuk ambil data dari post dengan elmen input dengan Nama atau NIP $namaornip = $_POST['namaornipl']; $criteria = new CDbCriteria( array( //spesifik field 'select' => '*', //where kondition 'condition' => "NMDOSTBDOS LIKE '$namaornip%' OR NIPPBTBDOS LIKE '$namaornip%'", //order by 'order' => 'NIDNNTBDOS DESC', )); Kondisi OR merupakan tipe Operator Boolean bisa juga menggunakan operator and dan sebagainya. Gambar 4.19 Hasil cari daftar dosen 4. Implementasi Query Login dan Upload, dan Konfigurasi Files, Data Mahasiswa dan data dosen. Query Login akan memanggil data database di tabel User, dimana Tabel user akan terdapat tiga level user yaitu Administrator, Operator Program Studi, Pimpinan Fakultas. Untuk membungkus Login agar sesuai User Interface maka dalam pemrograman web berbasis OOP

88 88 maka penulis membungkus query kedalam bentuk MVC (Model, View, Controller) dimana Model adalah tempat query utama, View adalah Penampil Query, dan Controller adalah aksi yang menampilkan Views. Adapun implementasi dari query Login dan query Upload Files dan Konfigurasi File adalah sebagai berikut: a. Mengedit File Useridentify.php Untuk mengidentifikasi user dari tabel user dengan membuat class yang merupakan extends dari Class CuserIdentidy dari script useridentify diatas terdapat query yang memanggil data dai tabel user dimana terdapat perintah sebagai berikut: $user=user::model()- >find('lower(username)=?',array($username)); Baris diatas maksudnya adalah penulis membuat string user yang memanggil Model User dan memanggil perintah find yang mencari username dari tabel yang di deklarasikan di model User. Dan di Useridentify.php juga terdapat function Validasi Password diamana fungsi tersebut akan memvalidasi setelah user menginputkan username dan query mencari dari tabel user. if($user===null) $this- >errorcode=self::error_username_invalid; else if(!$user->validatepassword($this- >password)) $this->errorcode = self::error_password_invalid; else { $this->_id = $user->id_user; $this->username = $user->username; $this->errorcode = self::error_none;

89 89 } Baris diatas merupakan validasi query untuk membatasi login dimana hanya user yang terdapat dalam tabel yang mampu melakukan login. Dan fungsi validasi password akan dideklarasikan di query yang terdapat di file model User. b. Query Validation Password yang ada di Model User.php Model User.php terdapat query yang memanggil Class CActiveRecord yang memanggil data yang ada ditabel User. Dan di model User.php terdapat fungsi untuk memvalidasi password dari inputan user yang ada di view ketika user tersebut login. public function validatepassword($password) { return $password=== $this->password; } Fungsi diatas adalah fungsi yang dipanggil dalam class useridentify.php yang melakukan validasi password dari model User.php. dengan validasi ini user yang memasukkan password tidak benar maka akan ditolak dan tidak bisa masuk dalam sistem. c. Sript View Login Form untuk inputan Login Script View Login.php merupakan form inputan dimana inputan tersebut akan di proses dan divalidasi lewat class useridentify.php. d. Controller Login sebagai aksi query dari view dan model Untuk menampilkan proses dari login dan tampilan dari login maka perlu aksi dimana aksi tersebut dijalankan lewat controller dengan script terdapat public function action Login yang mana akan merender (menampilkan) view file login.php yang ada dalam folder views/login.php. e. Query untuk melakukan pembatasan hak akses view di SiteController.php Setelah User berhasil Login maka perlu dilakukan pembatasan hak akses agar user mengakses halaman sesuai dengan level user.

90 90 Dimana valiadasi akses tersebut juga berada dalam fungsi login yaitu sebagai berikut: if($model->validate() && $model->login()){ $dt_user=user::model()>findbyattributes(array('usernam e'=>$_post['loginform']['username'])); if($dt_user->level == "ADMIN"){ $this->redirect(array('mspst/rekapfilesemester')); }elseif($dt_user->level == "OPERATOR"){ $this->redirect(array('files/create')); }elseif($dt_user->level == "VIEWER"){ $this->redirect(array('admin/viewer')); Baris diatas menerangkan bahwa jika level user yang login adalah admin maka user admin akan di arahkan ke halaman rekap file semester. Jika level user tersebut adalah operator maka User tersebutakan diarahkan ke halaman create sebagai halaman utama user tersebut, dan jika level sebagai viewer atau dalam hal ini pimpinan fakultas maka user tersebut akan diarahkan ke halaman viewer. f. Query Upload, hapus dan Monitoring Laporan Pengiriman File Dalam Query pengririman File maka query akan memanggil isian data dari Tabel Files dari database. Dan sebelum melakukan query terlebih dulu kita menyiapkan tiga file yaitu Model Files.php, Views Files yang terdiri dari admin.php, index.php, search.php, form.php dsb, sebagai kelengkapan dalam menampilkan interface yang akan di tampilkan di views, jugacontroller untuk aksi yang menampilkan views dan model. g. Query di Model user.php untuk memanggil file yang dikirim yang disimpan di tabel files, terdapat rekap files yang terdiri dari rekap files untuk Operator Prodi, rekap File untuk Viewer, dan rekap File untuk admin.

91 91 Query rekap file untuk Operator dan Pimpinan Fakultas adalah intinya sama yaitu memanggil jumlah file berdasarkan tahun semester pelaporan dimana yang membedakan adalah condition yang dibatasi oleh WHERE clause, dan kondisi ini akan disesuaikan dengan user level yang berhasil login dalam sistem. Query mengupload data Files terdapat dalam Controller sebagai aksi input dan divalidasi dan diproses dalam model files.php. di model files.php juga terdapat function yang digunakan untuk validasi yang diambil dari query untuk mengetahui jumlah file yang diupload dalam sistem setiap laporan tahun semester. Untuk memvalidasi jumlah file yang telah diupload dimana aturan yang dipakai adalah maksimal 7 file setiap tahun pelaporan maka querynya adalah dengan mencari file yang ada dalam tabel files dimana query akan menyeleksi siapa uploadernya dan tahun semester yang ditentukan kemudian berapa fiule yang diupload. Dan jika file sudah diupload maka validasi akan memunculkan sebuah notifikasi sebagai indicator bahwa user sudah mengupload file tersebut dan banyaknya telah terpenuhi. Kemudian setelah validasi sudah terpenuhi maka di FilesController.php akan membuat aksi untuk insert data ke tabel. h. Query untuk hapus data files. Query hapus Data adalah dengan menggunakan perintah delete dalam query Mysql. Dan dalam hal ini CActiveRecord sudah bekerja maka untuk menghapus data diperlukan public function delete data yang diletakkan dalam FilesController.php i. Query Monitoring data Mahasiswa dan data Dosen Query untuk menampilkan data Mahasiswa diambil dari tabel MSMHS sebagai master mahasiswa dan untuk dosen diambil dari data tabel tbdos sebagai tabel master dosen. Dan dihubungkan dengan relasi dari tabel MSPST dengan dpenghubung kode Program Studi dari isian MSMHS di KDPSTMSMHS dan di tabel

92 92 tbdos di field KDPSTTBDOS. Jadi penghubung antara dosen dan mahasiswa dalam relasi antara kedua tabel tersebut adalah kode program studi. Dari relasi tersebut akan diadapatkan berapa jumlah dosen dan mahasiswa yang terdapat dalam program studi tersbut, kemudian apakah rasio dosen dan mahasiswa tersebut terpenuhi atau tidak. j. Query untuk menghitung jumlah Mahasiswa dalam Program studi. Untuk menampilkan laporan sesuai keinginan pemakai maka cukup ditambahkan function yang dilengkapi dengan query kemudian dipanggil dalam controller sebagai aksi dari view dan model. Query diatas adalah sebagai sample dalam penyusunan proyek akhir ini User Interface yang Dihasilkan User Interface adalah antarmuka pengguna yang ditujukan untuk user dimana antar muka sangat menentukan dalam penggunaan aplikasi yang dibangun. Antarmuka harus sederhana, mudah dimengerti serta tidak membingungkan bagi user yang menggunakan. Antarmuka dibagi menjadi 4 dalam aplikasi ini yaitu antarmuka untuk Guest (Pengunjung tanpa login), antarmuka untuk Operator Program Studi, antarmuka untuk Administrator Bapsi, dan antar muka untuk Pimpinan Fakultas. 1. Antarmuka Utama untuk Pengunjung tanpa login (Guest) Pada antar muka untuk pengunjung tanpa login ketika user guest mengkases halaman maka akan terdapat beberapa menu utama yaitu: a. Beranda Berisi Halaman tentang landasan PDPT secara nasional dalam rangka memberikan informasi tentang pentingnya Pangkalan Data Perguruan Tinggi dalam hal ini tentang monitoring Data Mahasiswa dan Dosen.

93 93 Gambar 4.20 Halaman Depan Guest b. Profil Prodi Berisi informasi data Program Studi disertai jumlah dosen dan mahasiwa yang terdapat dalam prodi yang ada di Universitas Diponegoro. Gambar 4.21 Profil Prodi c. Profil Dosen Berisi informasi tentang pencarian dosen dengan kunci pencarian berasal dari Nama dan Program Studi. Informasi yang ditampilkan

94 94 terbatas yang terdiri dari NIDN, Nama Lengkap, Gelar, Kode Program studi dan Nama Program Studi. Gambar 4.22 Profil Dosen d. Profil Mahasiswa Berisi profil mahasiswa seperti halnya profil dosen berisi informasi pencarian data Mahasiswa yang ada di Universitas Diponegoro.dan informasi yang dihasilkan adalah informasi mengenai Nama, Kode Program Studi, Nama Program Studi, NIM, Tahun Masuk serta Sex atau Jenis Kelamin. Gambar 4.23 Profil Mahasiswa

95 95 e. Login Untuk menu Login ini ditujukan kepada user yang mempunyai akses ke dalam sistem dashboard. Gambar 4.24 Login 2. Antarmuka Operator Program Studi Untuk mengakses antarmuka Operator program studi maka diperlukan akses untuk login ke dalam sistem. Untuk operator username yang digunakan adalah kode Program Studi, sedangkan password di set dari Administrator kemudian password di informasikan ke masing-masing Operator Program Studi. Setelah Operator program Studi berhasil Login maka Operator program Studi akan berada di antarmuka dimana terdiri dari 4 tab menu utama yaitu: a. Upload file Dalam Hal ini Operator berhak dan wajib mengupload file sebanyak 7 file per semester pelaporan yang ditentukan. Jika File sudah pernah diupload di semester pelaporan maka sistem akan menolak file tersebut. Dan jika file melebihi 7 file maka sistem akan memberitahukan bahwa operator sudah mengupload file tersebut. Disinilah validasi dari query upload files.

96 96 Gambar 4.25 Upload File b. Daftar File Adalah menu untuk Operator dimana Operator berhak untuk melihat file yang telah diupload dan menghapus file yang telah diupload, tetapi terbatas oleh file yang diupload oleh operator prodi yang melakukan login. Gambar 4.26 Daftar File c. Report File/Laporan Adalah Menu untuk melihat laporan/rekap pengiriman file yang telah diupload, juga terdapat menu download jika Operator membutuhkan file tersebut.

97 97 Gambar 4.27 Laporan Pengiriman File d. Monitoring Data Mahasiswa/Dosen Merupakan Menu dimana Operator Program Studi dapat melakukan Monitoring dan Pencarian Data Mahasiswa dan Dosen dari data yang telah di upload sebagai syarat kevalidan dari Data yang akan dikirimkan ke Pusat. Gambar 4.28 Rekap Mahasiswa Dari data Rekap Mahasiswa diatas akan menampilkan Data Rekap Mahasiswa per Prodi berdasakan Operator di tiap Fakultas e. Rekap Dosen adalah menu dimana kita dapat melihat Rekap Dosen dari Program Studi dari Operator program studi tersebut.

98 98 3. Antarmuka Administrator Bapsi Antarmuka Administrator Bapsi adalah antarmuka yang diberikan akses sebagai super administrator dalam sistem. Yang berfungsi untuk monitoring semua data yang dikirimkan oleh Operator Program Studi termasuk monitoring rasio dosen dan mahasiswa yang ada di tiap program studi. Berikut adalah menu-menu yang terdapat di antarmuka Administrator Bapsi sebagai berikut. a. Dashboard Adalah Menu dimana administrator dapat melihat grafik data jumlah mahasiswa dan jumlah dosen termasuk data jumlah pengiriman file dalam periode tertentu, dalam hal ini per semester laporan. b. Rekap Data Rekap data terdiri dari rekap Mahasiswa berdasarkan Tahun dan Rekap Status serta Rekap Dosen. c. Rekap Mahasiswa berdasarkan Tahun adalah rekap berdasarkan Tahun masuk mahasiswa dikelompokkan berdasarkan program studi. Gambar 4.29 Rekap Mahasiswa berdasarkan Tahun d. Rekap Mahasiswa berdasarkan Status adalah Rekap berdasarkan Status Mahasiswa termasuk Cuti, Aktif, DO, keluar.

99 99 e. Rekap Dosen, adalah rekap jumlah dosen berdasarkan Program Dan detail data dosen berdasarkan program studi tersebut Studi. Gambar 4.30 Rekap Dosen f. Status Validasi, adalah menu dimana administrator melihat status validasi data yang dikirimkan dari Program Studi ke Bapsi. Hal ini meliputi data Mahasiswa dan Dosen. Status Validasi ini akan membantu Administrator dan Operator untuk memperbaiki Data yang dikirimkan.status Validasi didasarkan pada tahun semester pengiriman. Gambar 4.31 Status Validasi g. Data User, adalah menu yang berisi daftar User semua level, Administrator Bapsi mempunyai hak akses penuh untuk mengkonfigurasi User meliputi menambah, mengedit dan

100 100 menghapus User. User terdiri dari tiga level yaitu Administrator, Operator Program Studi, Operator Fakultas. Gambar 4.32 Data User h. Master, adalah menu berisi Data Master yang didapat dari data yang diupload dari program studi. Terdiri Master Fakultas, Master Program Studi, Master Mahasiswa, Master Dosen. Dan di setiap menu Master terdapat kewenangan untuk Add, Edit, Delete. Gambar 4.33 contoh Data Master i. Monitoring Pengiriman File, terdiri dari Laporan pengiriman file. Dari Laporan tersebut Administrator dapat memantau Operator Prodi mana yang belum mengirimkan atau upload file.

101 101 Gambar 4.34 Monitoring Pengririman File j. Laporan Download File adalah menu yang digunakan mendownload file dari program studi tetapi dalam aplikasi ini, maka file yang didownload sudah bersih. Gambar 4.35 Laporan Download Data 4. Antarmuka Pimpinan Fakultas Adalah antarmuka yang diberikan akses kepada para pimpinan fakultas untuk memonitoring secara rutin dari pengiriman file yang dilakukan oleh Operator Prodi dari Fakultas tersebut. Selain itu Antarmuka ini ditampilkan juga untuk memonitoring data Mahasiswa dan data Dosen yang telah dikirim oleh Operator Program studi hasil Upload file kemudian muncullah data Mahasiwa update dan Data Dosen.

102 102 Gambar 4.36 antarmuka pimpinan Fakultas Implementasi Sistem 1. Pelaksanaan Simulasi (Sosialisasi dan praktek) Sosialisasi Academic Information Retrieved System Berbasis WBISs Dashboard dilaksanakan dalam acara Workshop dan Sosialisasi peningkatan Kualitas PDPT Undip dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan diluar kantor (konsinyering) di Hotel Bandungan Homtel Indah yang dipanitiai oleh BAPSI dan diikuti oleh Pembantu Rektor 1, Kepala Bagian Sistem Informasi, Kasubag Data, Kasubag Pelayanan SI, Staf BAPSI serta Semua Operator Program studi sebanyak 133 orang. Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan melakukan simulasi yang dimulai dari upload file, data dimasukan melalui formulir Upload File yang ada didalam menu Utama Operator dengan memasukan semua data yang dipersyaratkan didalam formulir

103 103 Gambar 4.37 Kegiatan Sosialisasi Sistem Academic Information Retrieved System berupa Aplikasi PDPT Undip Gambar 4.38 Halaman Depan Sistem Untuk melakukan upload data operator program studi harus melakukan Login seperti pada gambar Gambar 4.39 Login Operator

104 104 Setelah Berhasil Login maka operator akan tertuju dihalaman utama operator yang terdiri dari Menu Upload File, Konfigurasi File, Report File seperti pada gambar Gambar 4.40 Menu Upload File Gambar 4.41 Konfigurasi File hasil Upload Gambar 4.42 Report File Operator Program Studi

105 105 Dalam sistem yang dibuat maka level dibagi menjadi 3 dimana disisi Administrator Bapsi secara garis besar akan terdiri dari beberapa laporan dan Rekap data sebagai berikut: 1. Laporan Pengiriman File Gambar 4.43 Laporan pengiriman File 2. Laporan Download Data sesuai Format PDPT Gambar 4.44 Laporan Download Data

106 Laporan Rekap Data Mahasiswa 4. Laporan Rekap Dosen Gambar 4.45 Laporan rekap Mahasiswa Gambar 4.46 Laporan rekap Dosen

107 Laporan rasio Dosen dan Mahasiswa Gambar 4.47 Rasio Dosen dan Mahasiswa per prodi Perawatan Sistem Setelah semua dapat terselesaikan maka system yang digunakan membutuhkan perawatan supaya system dapat berjalan dengan baik dan dapat tersimpan dengan aman. Maintenance yang dilakukan meliputi: 1. Maitenance Software Kegiatan ini akan dilakukan setelah 6 bulan berjalan dalam menggunakan system baru. Kegiatan ini digunakan untuk menjaga agar sistem perangkat lunak tidak mengalami kerusakan dan bila sewaktuwaktu terjadi perubahan dalam lingkungan sistem yang mengharuskan perubahan maka akan mudah untuk memodifikasi sistem perangkat lunak. Diantaranya dengan cara: a. Back up data secara periodic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas beberapa tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian. Bagian pertama dari bab ini menjelaskan hal-hal mengenai konsep dasar dashboard, bagian kedua

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE

TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE Kusnawi STMIK AMIKOM Yogyakarta khusnawi@amikom.ac.id ABSTRAKSI Organisasi perlu melakukan monitoring dan pengukuran secara terus-menerus

Lebih terperinci

M A K A L A H ANALISA DAN DESAIN SISTEM TEKNIK PERANCANGAN HARDWARE DI SUSUN OLEH : KELOMPOK III (TIGA) 1. MARTY RORI 2.

M A K A L A H ANALISA DAN DESAIN SISTEM TEKNIK PERANCANGAN HARDWARE DI SUSUN OLEH : KELOMPOK III (TIGA) 1. MARTY RORI 2. M A K A L A H ANALISA DAN DESAIN SISTEM TEKNIK PERANCANGAN HARDWARE DI SUSUN OLEH : KELOMPOK III (TIGA) 1. MARTY RORI 2. CHERIA LOUPATTY DOSEN : Ir.HASANUDDIN SIRAIT, MT STMIK / AMIK PARNA RAYA MANADO

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI

BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI III BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI Pada bab ini dilakukan pembuatan metodologi untuk pembangunan dashboard. Metodologi difokuskan pada tahap identifikasi kebutuhan, perencanaan, dan perancangan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE

TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE Kusnawi Abstract Organisasi perlu melakukan monitoring dan pengukuran secara terus-menerus terhadap kinerjanya untuk memastikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODOLOGI PEMBANGUNAN INFORMATION DASHBOARD UNTUK MONITORING KINERJA ORGANISASI

PENGEMBANGAN METODOLOGI PEMBANGUNAN INFORMATION DASHBOARD UNTUK MONITORING KINERJA ORGANISASI PENGEMBANGAN METODOLOGI PEMBANGUNAN INFORMATION DASHBOARD UNTUK MONITORING KINERJA ORGANISASI Eva Hariyanti Magister Sistem Informasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

DESAIN ULANG ORGANISASI DENGAN SISTEM INFORMASI

DESAIN ULANG ORGANISASI DENGAN SISTEM INFORMASI DESAIN ULANG ORGANISASI DENGAN SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald : Sistem adalah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kegiatan yang meliputi dari catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,

BAB III LANDASAN TEORI. kegiatan yang meliputi dari catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, BAB III LANDASAN TEORI 3. 3.1 Pengertian Administrasi Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Pengertian administrasi juga dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan, batasan masalah, kegunaan hasil, dan metodologi yang digunakan pada penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem adalah rangkaian dari suatu komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan pengembangan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ACADEMIC INFORMATION RETRIEVED SYSTEM BERBASIS

ACADEMIC INFORMATION RETRIEVED SYSTEM BERBASIS ACADEMIC INFORMATION RETRIEVED SYSTEM BERBASIS WBISs DASHBOARD DENGAN METODE NOETIC SEBAGAI ALAT BANTU EVALUASI DIRI DARI PROGRAM STUDI DATA MAHASISWA DAN DOSEN DI BIRO ADMINISTRASI DAN PERENCANAAN DAN

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Lembaga Kementrian PU Puslitbang Jalan dan Jembatan merupakan salah satu lembaga pemerintah non-profit di kota Bandung. Lembaga ini berfokus pada penelitian,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi selalu dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang kehidupan yang semakin lama semakin meningkat dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya. Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O

Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya. Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O Sistem Informasi Sistem pada dasarnya merupakan rangkaian / kumpulan dari elemen2 yang saling berinteraksi

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tugas bisnis. pendapat ini didukung dengan pendapat Satzinger, Jackson,

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komputer Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. Beberapa pakar dan peneliti mengartikan komputer sebagai berikut : 1. Menurut Hamacher,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan

Lebih terperinci

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

A. Spesifikasi Perangkat Lunak A. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan otomasi dari proses bisnis pada sebuah organisasi, untuk menghasilkan operasi bisnis (organisasi) yang efektif (akurat) dan efisien (cepat dan murah).

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Visualisasi informasi penjualan voucher pulsa menggunakan sistem dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam memonitoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan yang luas atas teknologi komputer dan jaringan telah membentuk basis data-basis data elektronik besar yang menyimpan berbagai transaksi bisnis (Bose & Mahapatra,

Lebih terperinci

6/26/2011. Kebutuhan perusahaan untuk mengimplementasikan BI cukup besar. BI dengan data analysis toolnya merupakan

6/26/2011. Kebutuhan perusahaan untuk mengimplementasikan BI cukup besar. BI dengan data analysis toolnya merupakan Aplikasi e business yang berfungsi untuk mengubah data data dalam perusahaan (data operasional, transaksional, dll) ke dalam bentuk pengetahuan Analisis terhadap transaksi transaksi di masa lampau dan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT Pieter Octaviandy Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME MEDAN pieter.lecture@gmail.com Abstrak Penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya

Lebih terperinci

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap Tugas Data Warehouse OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap Renhard Soemargono 1562001 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2017 OLAP (On-Line Analytical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, Informasi akan menjadi suatu elemen penting dalam perkembangan masyarakat saat ini

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis perusahaan terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA PERANCANGAN BASIS DATA Lintang Yuniar Banowosari http://lintang.staff.gunadarma.ac.id 1 ALASAN PERANCANGAN BASIS DATA Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi suatu organisasi Kebutuhan

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Information System Design and Analysis

Information System Design and Analysis Information System Design and Analysis Indra Tobing Information System Design and Analysis 1 Basic Concept What System is What Information is What Information System is Why need Information System Who

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi tugas akhir, serta sistematika penulisan tugas akhir.

Lebih terperinci

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

Adapun karakteristik umum yang dimiliki datawarehouse adalah :

Adapun karakteristik umum yang dimiliki datawarehouse adalah : 1 Data Warehouse Data Warehouse adalah database yang didesain khusus untuk mengerjakan proses query, membuat laporan dan analisa. Data yang di simpan adalah data business history dari sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan dari tugas akhir yang mencakup latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi tugas akhir, dan sistematika

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bahasan ini berisi pemaparan mengenai hasil dari perancangan sistem dalam bentuk pembahasan hasil dan pengujian efektivitas data dalam sistem. Pengujian atas hasil penjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE

TUGAS DATA WAREHOUSE TUGAS DATA WAREHOUSE SISTEM MANAJEMEN KELUHAN MITRA KERJASAMA BERBASIS FRAMEWORK DAN SMS GATEWAY Oleh : Nama : Fitri Wahyu Apriliani Nim : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A Siang SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli yang diantaranya sebagai berikut: Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data Menurut McLeod (2007, p9), data terdiri dari fakta fakta dan angka angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan menurut O'Brien (2005,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan komputer berbasis teknologi komunikasi untuk memproses, menampilkan serta mengelola data beserta informasi data tersebut. Pada masa sekarang

Lebih terperinci

Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan

Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan 1. Pendahuluan Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan kompetitif, hal ini menuntut para pelaku dunia bisnis untuk mencari solusi, pemikiran dan peluang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 APLIKASI PEMBELAJARAN DAN NILAI BERBASIS WEB PADA SMP YSP PUSRI PALEMBANG Richa Rusmawati 2007240117 Rully

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan data diberbagai bidang ilmu pengetahuan, bisnis ataupun pemerintahan. Pada proses penyediaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERFORMANCE DASHBOARD UNTUK MEMBANTU EVALUASI PENGUJIAN BAHAN DAN BARANG. Aneke Rintiasti 1), Ahmad Affandi 2) Mahendrawathi ER 3)

PENGEMBANGAN PERFORMANCE DASHBOARD UNTUK MEMBANTU EVALUASI PENGUJIAN BAHAN DAN BARANG. Aneke Rintiasti 1), Ahmad Affandi 2) Mahendrawathi ER 3) PENGEMBANGAN PERFORMANCE DASHBOARD UNTUK MEMBANTU MONITORING DAN EVALUASI PENGUJIAN BAHAN DAN BARANG Aneke Rintiasti 1), Ahmad Affandi 2) Mahendrawathi ER 3) LATAR BELAKANG Turban (2007) mengatakan Organisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagai aspek ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan cara berpikir manusia dan perkembangan zaman. Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD UNTUK MONITORING INDIKATOR KINERJA UNIVERSITAS

PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD UNTUK MONITORING INDIKATOR KINERJA UNIVERSITAS Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD UNTUK MONITORING INDIKATOR KINERJA UNIVERSITAS Eva Hariyanti 1), Endah Purwanti 2) 1) 2) Program Studi Sistem

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK) Fadmanova Anantasean 1, Tubagus Purworusmiardi 2, Dwi Rolliawati 3 1,2,3 Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi berkembang sangat cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya sebuah organisasi di dasarkan oleh visi atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan agar kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang sistem. Adapun beberapa definisi sistem antara lain : Menurut Dr. Azhar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan intelegensi bisnis yang menyerupai dengan pembangunan intelegensi bisnis untuk subjek kegiatan keuangan pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta sudah ada. Seperti yang

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK A. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak (RPL, atau dalam bahasa Inggris: Software Engineering atau SE) adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara

Lebih terperinci

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization Business Intelligence Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization DEFINISI DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Pengembangan Dashboard Information System (DIS)

Pengembangan Dashboard Information System (DIS) Pengembangan Dashboard Information System (DIS) Studi Kasus : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di ST3 Telkom Purwokerto Dwi Januarita 1., Teduh Dirgahayu 2 1 Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI

KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Teknologi adalah Ilmu yang berkaitan dengan seni atau sains dengan pengaplikasian pengetahuan saintifik ke praktis Apakah Teknologi Informasi Itu? Kamus Oxford (1995)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi juga ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi juga ikut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi juga ikut berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. DESAIN PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian secara keseluruhan, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan

DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan direkam yang sering ditemukan dalam sistem operasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi telah memberi berbagai kemudahan dalam segala bidang kehidupan dan mengubah cara berpikir baru bagi manusia. Pada mulanya sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beberapa penelitian yang menyerupai dengan pembangunan Intelegensi Bisnis untuk Subjek Keuangan pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang dapat digunakan sebagai acuan dan bahan

Lebih terperinci