PEMAKAIAN RAMBU-RAMBU TAMBANG. Untung Uzealani, SE Project Manager
|
|
- Hengki Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dibuat Diperiksa Disetujui M. Yasin, ST SCH Survey M. Yunan. I, ST Dept. Engineering Untung Uzealani, SE Project Manager Halaman : 01/18 Revisi : Distibusi Departement Produksi Departement HO Tanggal Efektif : 1. TUJUAN Membuat standar rambu-rambu tambang yang berfungsi memberikan informasi yang komunikatif sebagai petunjuk (guide) bagi pelaksana dan pengawas dalam melaksanakan tugasnya dilapangan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat dan akurat. 2. SASARAN Memberikan petunjuk di lapangan dalam proses penambangan. Petunjuk tersebut berupa rambu-rambu tambang yang terdiri dari : papan blok, bendera elevasi, papan nama PIT dan disposal, papan panduan pembentukan slope, pita cropline, pita batas lahan, papan arah kerja, bendera dengan pita sebagai informasi batas boundry PIT serta pita berwarna yang setiap warna atau perpaduannya memiliki arti tertentu. 3. PENANGGUNG JAWAB a. Mine planner bertanggung jawab untuk memberikan pedoman dan informasi lokasi rambu-rambu tambang. b. Surveyor kontraktor bertanggung jawab untuk menempatkan ramburambu dilapangan sesuai pedoman/arahan dari mine planner. c. Surveyor perusahaan bertanggung jawab terhadap kontrol dan pengawasan pemasangan rambu-rambu tambang. 4. MASUKAN YANG DIBUTUHKAN DALAM PROSES a. Kontrak kerja perusahaan dengan kontraktor b. Desain tambang, disposal dan lain-lain. c. Sistem penamaan pit dan disposal serta blok tambang.
2 02/18 5. KELUARAN YANG DIHASILKAN Pekerjaan pemasangan rambu-rambu tambang yang harus dikerjakan oleh pihak kontraktor ataupun perusahaan yang meliputi : papan blok, pita elevasi, pita batas lahan, pita cropline, papan nama pit dan disposal, papan arah kerja, papan panduan pembentukan slope serta pita berwarna pada semua pit dan disposal yang ada diwilayah kerja PT. Panca Putra Sejahtera. 6. PROSEDUR a. Pada Pit dan Disposal harus ditempelkan papan nama pit atau disposal tersebut. b. Pada setiap pit yang telah dibuka kontraktor wajib memasang papan blok. Jumlah dan lokasi disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan permintaan dari pihak perusahaan. c. Pada setiap bench yang telah terbentuk kontraktor harus memasang informasi elevasi berupa pita yang bertuliskan elevasi. Kerapatan per 50 Meter dan dibuat berpasangan pada highwall dan lowwall. d. Sebelum pelaksanaan melakukan pembentukan slope, pada rencana kepala slope tersebut harus dipasang papan panduan pembentukan slope. e. Pada setiap rencana pekerjaan pembentukan slope dan penimbunan di disposal atau beberapa pekerjaan lainnya harus diberikan tanda arah pekerjaan berupa papan arah kerja. f. Dalam melaksanakan tugasnya dilapangan setiap team survey harus melengkapi peralatannya dengan pita berwarna dan spidol permanen. Dianjurkan agar perlengkapan tersebut selalu tersimpan didalam tas atau tas pinggang g. Setiap pemasangan dan perubahan informasi mengenai suatu blok tambang meliputi : pemasang panduan slope, pemasangan bendera PIT atau lahan dan informasi elevasi harap menginformasikan kepada pihak pengawas lapangan.
3 03/18 7. ALUR KERJA
4 Pemakaian Rambu-rambu Responsibilty Activities Remaks Tambang 04/18 Mulai Mine Plan Design PIT Dan Disposal Foreman Survey Land Clearing Pemasangan Papan Nama PIT & Disposal Pemasangan Pita Batas Lahan Pemasangan Pita Boundry PIT Foreman Survey Pemindahan Tanah lapisan atas atau Overburden Removal Pemasangan Papan Blok Foreman Survey Cleaning & Coal Getting Pemasangan Pita Informasi Elevasi Pemasangan Papan Panduan Slope Pemasangan Pita Cropline Batubara Pemasangan Papan Arah Kerja Pemasangan Pita Mineout Selesai 8. INSTRUKSI KERJA 8.1. Tahapan Land Clearing
5 Tahapan pekerjaan penambangan umumnya diawali dengan mempersiapkan laham yaitu mulai dari pemotongan hutan, pembabatan sampai ke pembakaran hasilnya yang dinamakan land clearing, jadi land clearing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pembersihan material hutan yang meliputi pepohonan. Intensitas pekerjaan land clearing sangat dipengaruhi oleh kondisi alami dan daerah lahan yang akan dimanfaatkan terkait dengan pembebasan lahan. Peranan survey ada beberapa yang harus dipersiapkan untuk land clearing antara lain : Pemasangan Nama PIT dan Disposal a. Pada Pit dan Disposal harus ditempatkan papan nama pit atau disposal tersebut. b. Papan nama tersebut ditempatkan di depan (jalan masuk utama) pit atau disposal. c. Papan nama dibuat dengan ukuran 150 cm x 60 cm. d. Warna dasar papan adalah hitam. e. Tulisan dibuat dengan tinggi 40 cm, lebar 20 cm, tebal 5 cm menggunakan warna putih. f. Papan nama harus ditempatkan pada dua buah tiang kayu dengan panjang tiang 200 cm. g. Tiang harus ditancapkan 50 cm ke dalam tanah. Pemasangan Pita Batas Lahan a. Pemasangan pita batas lahan mengikuti batas-batas lahan terukur yang telah ditunjukan oleh pemilik lahan. b. Pekerjaan pemasangan pita dilakukan oleh pihak survey perusahaan disaksikan oleh pengawas lapangan perusahaan dan kontraktor juga survey kontraktor. c. Kerapatan pemasangan pita dipasang setiap 25 m atau disesuaikan kondisi lapangan dan terlihat jelas oleh pengawas lapangan dan operator alat berat. d. Warna yang digunakan adalah pita berwarna merah dan orange
6 05/18 e. Pemasangan pita batas lahan dibuat kan berita acara yang ditandatangani oleh survey perusahaan, survey kontraktor dan pengawas lapangan dari perusahaan maupun kontraktor yang dilampirkan dengan design dan koordinat serta keterangan-keterangan lain yang diperlukan Pemasangan Pita Boundry PIT a. Pemasangan Pita atau batas boundry pit dilakukan oleh pihak kontraktor setelah mendapatkan design pit dari mine plan. b. Warna pita yang digunakan ada 1 warna yaitu : orange c. Pihak survey perusahaan harus mengawasi dan mengontrol kegiatan pemasangan pita boundry pit yang dilakukan oleh pihak kontraktor. d. Pemasang pita boundry pita juga harus disaksikan oleh foreman dari pihak perusahaan dan pihak kontraktor dan kerapatan pita dipasang per 25m dan terlihat jelas e. Pita dibuat dengan lebar minimal 5 cm dan panjang minimal 50. Setiap pita yang dipasang harus diberi keterangan dengan singkat dan jelas, contoh penulisan : "Boundry01, PIT F" artinya posisi titik tersebut adalah titik boundry 01 dan nama Pit nya adalah PIT F. f. Pembuatan Berita acara yang ditandatangangi oleh pembuat dan pengawas lapangan dari perusahaan dan kontraktor 8.2. Pemindahan Tanah Lapisan Atas atau OverBourden Removal Tahapan kedua pekerjaan penambangan adalah pemindahan tanah lapisan atas batubara atau overbourden removal yang menggunakan alat berat. Adapun yang harus dipersiapkan oleh bagian survey dalam mempersiapkan pemindahan tanah lapisan atas : Pemasangan Papan Blok a. Pemasangan papan blok dilakukan jika ada peraturan/permintaan dari pihak perusahaan untuk memasangnya.
7 b. Pada setiap pit yang telah dibuka oleh kontraktor harus memasang papan blok. Jumlah dan lokasi disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan permintaan dari pihak perusahaan. c. Penomoran papan blok haus disesuaikan dengan penomoran yang telah dibuat oleh mine planning. d. Papan blok ditempatkan tepat pada titik batas antar blok. e. Pada satu papan blok dibuat 2 (dua) angka blok yang masing-masing mewakili wilayah bloknya masing-masing (lihat lampiran). f. Papan blok dibuat dengan ukuran 80 cm x 40 cm. g. Warna dasar papan adalah putih. h. Tulisan dibuat dengan tinggi 30 cm, lebar huruf 15 cm, tebal 4 cm dan menggunakan warna hitam. i. Papan blok ditempatkan pada tiang dari kayu dengan panjang tiang 120 cm. j. Tiang harus ditancapkan 50 cm ke dalam tanah /18 Pemasangan Pita Informasi Elevasi a. Pada setiap bench yang telah terbentuk kontraktor wajib memasang pita informasi mengenai elevasi. Kerapatan dibuat per 25 Meter dan dibuat berpasangan pada highwall dan lowwall b. Warna pita yang digunakan adalah warna hijau c. Survey pihak perusahaan harus selalu mengecek setiap perubahan elevasi yang terjadi disetiap pit secara berkala. d. Survey pihak perusahaan harus mengawasi dan mengontrol pengambilan data elevasi setiap terjadi perubahan di dalam pit. e. Pita dibuat dengan lebar minimal 5 cm dan panjang minimal 50 cm. Setiap pita yang dipasang harus diberi keterangan dengan singkat dan jelas. Contoh penulisan : "elevasi m" Pemasangan Papan Panduan Pembentukan Slope
8 a. Sebelum pelaksana melakukan pembentukan slope, pada rencana kepala slope tersebut harus dipasang papan panduan pembentukan slope. b. Papan tersebut dibuat berbentuk segitiga siku-siku. Salah satu sisinya dibuat dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan slope. c. Tinggi papan adalah 60 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kemiringan slope. d. Papan tersebut harus ditempatkan pada tiang kayu dengan panjang 75 cm e. Angka elevasi disesuaikan dengan elevasi desain atau elevasi actual f. Tiang harus ditancapkan 50 cm ke dalam tanah. 07/18 Pemasangan Pita Panduan Cropline a. Pemasangan pita cropline dipasang bersamaan dengan pemasangan pita boundry pit. b. Pemasangan pita disesuaikan dengan peta design cropline yang diberikan mineplan c. Yang bertanggung jawab dalam pemasangan pita cropline batubara adalah pihak survey kontraktor yang mengikuti design. d. Pengawasan dan control di lakukan oleh pihak survey perusahaan dan pengawas lapangan dalam pemasangan pita cropline batubara e. Pita yang digunakan adalah pita berwarna hijau dan biru f. Pita diikatkan pada kayu dan ditancapkan sedalam mungkin agar tidak mudah tercabut, pita juga diharuskan terlihat oleh pengawas dan operator alat berat g. Selesai pemasangan dibuat kan berita acara pemasangan pita cropline batubara yang ditandatangani oleh pihak survey kontraktor, perusahaan dan pengawas lapangan perusahaan dan kontraktor. Pemasangan Papan Arah Kerja a. Pada setiap rencana pekerjaan pembentukan slope dan penimbunan di disposal atau beberapa pekerjaan lainnya harus diberikan tanda arah pekerjaan berupa papan arah kerja.
9 b. Papan arah kerja dibuat dua jenis yaitu ke arah kanan dan kiri. c. Penggunaan arah tersebut disesuaikan dengan keperluannya. d. Papan dibuat dengan ukuran 60 cm x 30 cm e. Warna dasar papan adalah Biru dan warna arah adalah putih. f. Papan tersebut ditempatkan pada tiang dengan panjang 100 cm, dudukan kaki tiga sepanjang 50 cm. 08/18 Pemasangan Pita a. Dalam melaksanakan tugasnya di lapangan setiap team survey harus melengkapi peralatannya dengan pita berwarna dan spidol permanen. Dianjurkan, agar perlengkapan tersebut selalu tersimpan di dalam tas atau tas pinggang. b. Warna pita yang diunakan ada 6 (lima) yaitu : kuning, biru, merah orange, putih dan hijau. c. Survey perusahaan harus selalu mengecek kelengkapan pita yang dibutuhkan baik survey perusahaan maupun kontraktor sehingga pita tersebut selalu tersedia. d. Team survey kontraktor harus menyediakan dan melengkapi pita yang dibutuhkan sesuai dengan kelengkapan warna pita yang diperlukan. e. Survey perusahaan harus mengawasi dan mengontrol kegiatan pemasangan pita yang dilaksanakan oleh pihak survey kontraktor. f. Pita dibuat dengan lebar minimal 5 cm dan panjang minimal 50 cm. g. Setiap pita yang dipasang harus diberi keterangan dengan singkat dan jelas. Contoh penulisan : "Crest elevasi +5, actual +8, Cut 3" artinya posisi titik tersebut adalah crest atau kepala slope elevasi 5 meter, sedangkan elevasi aktualnya 8 meter sehingga harus digali (cut) 3 meter. h. Pita yang akan dipasang harus diikatkan pada kayu dan ditancapkan kuat kedalam tanah dengan ketinggian minimal 1 meter diatas tanah. i. Jarak antar pita disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, setelah pita tidak terpakai diserahkan ke bagian survey.
10 j. Setiap pemasangan pita harus dibuat berita acara yang ditandatangani oleh survey kontraktor, survey perusahaan dan foreman kontraktor. Berita acara dibuat dalam 3 rangkap masing-masing dipegang oleh penandatangan berita acara tersebut. 09/18 k. Pemasangan Pita untuk batas lahan adalah menjadi kewajiban pihak survey perusahaan dan dilakukan pengawasan saat penggalian PIT diinformasikan kepada foreman pihak perusahaan dan kontraktor. l. Berita Acara terkait pemasangan pita lahan dibuat antar pihak perusahaan yang ditandatangani team suvey dan pengawas lapangan, disertakan layout peta lahan yang ditandatangani perusahaan dan kontraktor Cleaning dan Coal Getting Cleaning adalah proses pekerjaan membersihkan material pelapis yang melekat pada dinding batubara sebelum proses coal getting atau pengambilan batubara untuk diangkut menuju stockpile. Adapun setelah dilakukan nya coal getting survey perusahaan bersama survey kontraktor melakukan pemasangan pita mine out, adapun langkan pekerjaan dalam pemasangan pita mineout : Pemasangan Pita Mine Out a. Pita diikatkan pada tiang atau batang kayu yang kemudian ditancapkan dalam ke tanah dan terlihat oleh mata b. Pita yang digunakan adalah pita berwarna c. Yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pemasangan pita mineout adalah pihak survey kontraktor dan diawasi oleh pihak survey perusahaan. KETENTUAN PEMBERLAKUAN a. Prosedur ini berlaku sejak ditandatangani oleh Planning and Development Division head. b. Dengan diberlakukannya prosedur ini maka prosedur pemakaian ramburambu tambang yang ada sebelumnya menjadi tidak berlaku.
11 c. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh Planning and Development Division Head dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang berlaku. d. Prosedur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya 10/18 Lampiran I : STANDAR PAPAN BLOK
12 Warna Dasar Papan Hitam Warna Tulisan Putih 80 CM 40 CM CM 50 CM Masuk ke dalam tanah
13 Lampiran II : STANDAR PAPAN NAMA 11/18 Warna Dasar Papan Hitam 150 CM Warna Tulisan Putih 60 CM PIT F 200 CM Masuk ke dalam tanah 50 CM
14 12/18 Lampiran III : STANDAR PAPAN PANDUAN PEMBENTUKAN SLOPE KEMIRINGAN HARUS SAMA DENGAN KEMIRINGAN SLOPE 40 CM 75 CM 50 CM
15 Halaman :1/18 Revisi : LAMPIRAN IV : STANDAR PAPAN ARAH KERJA WARNA DASAR PAPAN BIRU WARNA ARAH PANAH PUTIH 150 CM 50 CM
16 14/18 LAMPIRAN V : STANDAR PITA TAMBANG (KUNING) : Crest / Kepala Slope (BIRU) : Toe / Kaki Slope (MERAH DAN BIRU) : Crest Toe (HIJAU) : Elevasi (KUNING DAN ORANGE) : Batu Bara / Over bourden (MERAH) : Kepala Slope Batu Bara (ORANGE DAN PUTIH) : BatuBara Mineout (KUNING DAN HIJAU) : Mineout (MERAH DAN ORANGE) : Jalan, Parit, Tanggul, lahan (ORANGE) : Boundry / Batas Limit PIT (MERAH DAN HIJAU) : Batas Survey Original (HIJAU DAN BIRU) : Cropline Batubara (PUTIH DAN BIRU) : Sequence Tambang
17 15/18 LAMPIRAN VI : GAMBAR LETAK STANDAR PITA Highwall Lowwall Crest Toe Crest Coal Mineout Overburden Elevasi Coal/OB Batubara Overburden Overburden
18 16/18 LAMPIRAN VI : DEFINISI a. Perusahaan : Yang dimaksud Perusahaan disini adalah perusahaan pemilik tambang dari PT. Panca Putra Sejahtera. b. Kontraktor : Yang dimaksud Kontraktor disini adalah kontraktor tambang yang bekerja untuk perusahaan PT. Panca Putra Sejahtera c. Rambu-rambu tambang adalah papan atau pita yang dibuat khusus untuk memberikan informasi/keterangan mengenai posisi, elevasi dan keterangan-keterangan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan penambangan yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksana dan pengawas dalam melaksanakan pekerjaannya. Jenis rambu-rambu tambang terdiri dari : papan blok, pita elevasi, papan nama pit dan disposal, papan pembentukan slope, pita boundry pit, papan arah kerja serta pita tambang. d. Papan Blok adalah papan yang berisi atribut berupa angka yang menunjutkan nomor blok/sta dari suatu pit. Nomor blok diurutkan kelipatannya per 50 M dan dari awal pit menuju kea rah utara atau timur, atau menurut kesepakatan. e. Pita Elevasi adalah pita yang berisi atribut berupa angka yang menunjukkan elevasi atai ketinggian dari suatu bench atau lantai pit pada PIT atai Disposal. f. Papan Nama adalah papan yang berisi atribut berupa nama Pit atau Disposal yang menunjukan lokasi suatu Pit dan Disposal. g. Papan Panduan Pembentukan Slope adalah papan berbentuk segitiga yang salah satu sisinya dibentuk sesuai dengan kemiringan slope dari suatu pit yang akan digunakan sebagai panduan bagi pelaksana dalam membentuk slope. h. Papan Arah Kerja adalah papan yang berisi atribut berupa tanda panah yang berfungsi untuk menunjukan arah pekerjaan baik pada saat pembentukan slope maupun pada saat pekerjaan penimbunan.
19 i. Pita Boundry PIT adalah pita yang berisi atribut berupa penomoran boundry dan tercantum nama pit. j. Mineout adalah lahan yang permukaannya adalah floor (lantai) batubara, setelah lapisan atasnya terambil. 17/18 k. Slope adalah posisi kemiringan lereng dalam pembentukan ujung lereng dan kaki lereng. l. Bench adalah posisi kepala lereng dan kaki lereng membentuk kemiringan
20 18/18 LAMPIRAN VII : LANDASAN HUKUM Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 Tentang Keselematan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum a. Bagian Keempat : Juru ukur dan Peta Tambang Pasal 18 : Kewajiban Juru Ukur Ayat (1) : " juru ukur tambang bertanggung jawab untuk menunjuk atau menentukan arah dan batasbatas yang akan digali sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan". Ayat (2) : " juru ukur harus segera melaporkan kepada petugas bertanggung jawab atas pekerjaan penggalian apa bila telah mendekati (tidak kurang 50 meter) dari tempat-tempat yang mempunyai potensi bahaya seperti kantong-kantong air, gas-gas berbahaya, semburan batu (rock burst) dan permukaan tanah atau penyangga-penyangga yang dapatt membahayakan penggalian tersebut" b. Bagian Keempat : Juru ukur dan Peta Tambang Pasal 17 : Juru ukur dan peta tambang Ayat (1) : " Hanya orang yang memiliki sertifikat juru ukur yang diakui Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dapat diangkat menjadi juru ukur tambang". c. Bagian Ketujuh : Pekerja Tambang pasal 26 : Persyaratan Ayat (1) : " Pekerja tambang harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan sifat pekerjaan yang akan diberikan kepadanya dan harus sehat jasmani dan rohani".
STANDART OPERASIONAL PROCEDURE
STANDART OPERASIONAL PROCEDURE I. TUJUAN 1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi kontraktor 2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja II. SASARAN Memastikan operasional
Lebih terperinci1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang
Lebih terperinciKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR
Lebih terperinciPEDOMAN PENERBITAN IJIN GUDANG BAHAN PELEDAK
PEDOMAN PENERBITAN IJIN GUDANG BAHAN PELEDAK DIAGRAM ALIR PROSES I V II VI III VII IV I. Surat Permohonan Dari perusahaan (KTT/Direksi) ditujukan kepada KAPIT Ijin Baru Perihal : Permohonan Penunjukan
Lebih terperinciRancangan Standar Nasional Indonesia SPU Rambu-rambu jalan di area pertambangan
Rancangan Standar Nasional Indonesia SPU 30 2000 Rambu-rambu jalan di area pertambangan Badan Standarisasi Nasional-BSN 2000 Latar Belakang Prasarana jalan di area pertambangan memiliki karakteristik berbeda
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
Lebih terperinciLaporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk
Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk Februari 2018 KATA PENGANTAR PT Toba Bara Sejahtra Tbk adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan penambangan di daerah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PERIODE APRIL-JUNI TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh : Ahmad Arif Ramadhani XI-GP1 12218352 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Balikpapan Program Keahlian Geologi Pertambangan
Lebih terperinciArtikel Pendidikan 23
Artikel Pendidikan 23 RANCANGAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DI PT. BUMI BARA KENCANA DI DESA MASAHA KEC. KAPUAS HULU KAB. KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Oleh : Alpiana Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram
Lebih terperinciPERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN
PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN RISWAN 1, UYU SAISMANA 2 1,2 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinci4- PEKERJAAN PERSIAPAN
4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan
Lebih terperinciRENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN
RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN PLANNING TECHNIC MINE OUT DUMP PIT C IN COAL MINE AT PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penentuan dan Pemilihan Pit Potensial Penentuan dan pemilihan pit potensial merupakan langkah awal dalam melakukan evaluasi cadangan batubara. Penentuan pit potensial ini diperlukan
Lebih terperinciDisampaikan pada acara:
GOOD MINING PRACTICE Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perhitungan Kontribusi Penurunan Beban Pencemaran Lingkungan Sektor Pertambangan DIREKTORAT TEKNIK
Lebih terperinciMetode Tambang Batubara
Metode Tambang Batubara Sistem Penambangan Batubara Sistem penambangan batubara ada 3, yaitu: - Penambangan Terbuka (Open Pit Mining) - Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining) - Penambangan dengan
Lebih terperinciProdi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penjadwalan Tambang (Mine Scheduling) untuk Mencapai Target Produksi Batubara 25.000 Ton/Bulan di PT Milagro Indonesia Mining Desa Bukit Merdeka Kecamatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi Sumberdaya Dan Cadangan Batubara Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan pembakuan mengenai Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan SNI No. 13-6011-1999.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.2033,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Rambu. Papan Informasi. Bencana. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG RAMBU DAN PAPAN INFORMASI BENCANA
Lebih terperinciAplikasi Teknologi Informasi Untuk Perencanaan Tambang Kuari Batugamping Di Gunung Sudo Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Perencanaan Tambang Kuari Batugamping Di Gunung Sudo Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta R. Andy Erwin Wijaya 1, Dianto Isnawan 2 1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Perancangan dan Pentahapan Triwulan Penambangan Batubara berdasarkan Rencana Produksi Tahun 2016 Pit A PT. Firman Ketaun di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Ulok
Lebih terperinciBAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang
BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan Cadangan Batubara yang terdapat dalam daerah penambangan Sangasanga mempunyai kemiringan umum sekitar 10-15 dan dengan cropline yang berada di sisi barat daerah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Univarian
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Statistik Univarian Analisis statistik yang dilakukan yaitu analisis statistik univarian untuk ketebalan batubara. Analisis statistik ini dilakukan untuk melihat variasi ketebalan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Tambang (Mine Plan) Ada berbagai macam perencanaan antara lain : a. Perencanaan jangka panjang, yaitu suatu perencanaan kegiatan yang jangka waktunya lebih dari 5
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1
I. INFORMASI / PENDAHULUAN 1. Peta lokasi pekerjaan : (lihat lampiran) a Lokasi pelaksanaan pekerjaan 2. Informasi Pekerjaan & Lapangan a Site : - Luas tempat kerja : memanjang - Topografi : daerah aliran
Lebih terperinciANALISIS KEMAJUAN PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE DAN PRISMOIDAL DI KALIMANTAN TIMUR
ANALISIS KEMAJUAN PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE DAN PRISMOIDAL DI KALIMANTAN TIMUR Arifuddin Ramli 1, Sri Widodo 2 *, Arif Nurwaskito 1 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RAMBU RAMBU, MARKA JALAN DAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS DALAM WILAYAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)
PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur) Dadang Aryanda*, Muhammad Ramli*, H. Djamaluddin* *)
Lebih terperinci2. DETONATOR 1. DEFINISI BAHAN PELEDAK
UNDANGUNDANG No. 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja UNDANGUNDANG No. 4 Tahun 2009, Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara PP No. 19 Tahun 1973, Tentang Pengaturan dan Pengawasan K3 Pertambangan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kajian Geoteknik Analisis kemantapan lereng keseluruhan bertujuan untuk menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada sudut dan tinggi tertentu. Hasil dari analisis
Lebih terperinciBAB III METODELOGI. tanggal 8 februari sampai dengan 7 mei Lokasi dalam kajian teknis ini
BAB III METODELOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Waktu pelaksanaan kajian teknis ini selama 3 bulan yang dimulai pada tanggal 8 februari sampai dengan 7 mei 2012. Lokasi dalam kajian teknis ini yaitu pada Project
Lebih terperinciPERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA Data yang digunakan merupakan data dari PT. XYZ, berupa peta topografi dan data pemboran 86 titik. Dari data tersebut dilakukan pengolahan sebagai berikut : 4.1 Analisis Statistik
Lebih terperinciRambu evakuasi tsunami
Standar Nasional Indonesia Rambu evakuasi tsunami ICS 13.200 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciPenggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan
METODE PELAKSANAAN Proyek Normalisasi Kali Sunter Paket I 1. Kisdam dan Dewatering Dilaksanakan pada bangunan yang memerlukan kisdam dan pengeringan dengan sebelumnya dilakukan perhitungan dimensi kisdam/struktur
Lebih terperinciSTANDARD OPERATION PROCEDURE DISPOSAL MANAGEMENT
NO OKUMEN : OPR / 04 / 004 / SO HALAMAN : 1/5 REVISI ISUSUN ISETUJUI ISTRIBUSI epartement HO : OPR, ENG. epartement Site : PRO, ENG. Operation ept. Head MS ept. Head Operation iv Head 1. TUJUAN Standard
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1
I. INFORMASI / PENDAHULUAN 1. Peta lokasi pekerjaan : (lihat lampiran) a Lokasi pelaksanaan pekerjaan 2. Informasi Pekerjaan & Lapangan a Site : - Luas tempat kerja : memanjang - Topografi : daerah aliran
Lebih terperinciTAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH
TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas). Rangkaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan program study Diploma III Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado adalah mencetak tenaga kerja yang profesional. Untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB VI. PIT DESIGN. Membuat Pit Desaign single bench
BAB VI. PIT DESIGN Membuat Pit Desaign single bench Buat Database hasil pengeboran seperti di bawah ini dengan program Excel, lalu disimpan dalam type (.csv) --à misal : database_bor1.csv Jalankan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Makmur Mandiri Utama (PT BUMA) adalah sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang memiliki kerjasama operasional pertambangan dengan PT Bahari Cakrawala
Lebih terperinciPBR INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM PROSEDUR PEMUATAN BATUBARA KE DALAM TONGKANG
DAFTAR ISI Halaman : 2 dari 7 Halaman 1 Judul 1 2 Kolom Pengesahan & Riwayat Revisi 1 3 Daftar Isi 2 4 Tujuan 3 5 Ruang Lingkup 3 6 Definisi 3 7 Tanggung Jawab 4 8 Diagram Alur 5 9 Uraian Prosedur... 6
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Prosedur Pelaksanaan Seperti kita ketahui bahwa sistem manajemen proyek menggunakan arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari keterlambatan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal 23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan terbuka di Kalimantan Timur Indonesia yang resmi berdiri pada tanggal 5 April
Lebih terperinciDESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH
DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH 6505 040 048 ABSTRAK Pada PT BOC Gases ini terdapat beberapa sumber kebisingan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan Pemilihan metode penambangan Block Cut Open Pit Mining dikarenakan seam batubara mempunyai kemiringan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10-15 sehingga batas akhir
Lebih terperinciALAT GAMBAR PERTEMUAN II
ALAT GAMBAR PERTEMUAN II SUPAYA GAMBAR DAPAT DIPAHAMI OLEH ORANG LAIN MAKA DI PERLUKAN NORMALISASI ATAU STANDARISASI. BADAN-BADAN YG MENETAPKAN STANDARISASI : ISO (INTERNATIONAL ORGANISATION OF STANDARDISATION)
Lebih terperinciSNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional
Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN BENDUNGAN
METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media
BAB II DATA PROYEK 2.1 Jenis dan Nama Proyek Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media Investment (CSMI) sebuah perusahaan kerjasama antara PT. China Sonangol Land dan Media
Lebih terperinci2011, No Mengingat Pengukuran dan Penataan Batas Areal Kerja Hak Pengusahaan di Bidang Kehutanan perlu disesuaikan dengan ketentuan perundang-un
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.192. 2011 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Batas Areal Kerja. Izin Pemanfaatan Hutan. Penataan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 19/Menhut-II/2011 TENTANG
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA KERUSAKAN LAHAN PENAMBANGAN SISTEM TAMBANG TERBUKA DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOM0R 25 TAHUN 2000 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOM0R 25 TAHUN 2000 TENTANG RAMBU-RAMBU, MARKA JALAN, DAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS DALAM WILAYAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU
Lebih terperinciSELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH
SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH Pelatihan Tukang Bekisting dan Perancah Nomor Modul SBW 07 Judul Modul TEKNIK PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN BEKISTING DAN PERANCAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES Pekerjaan Pembangunan Jembatan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya adalah : A. UMUM 1. Mobilisasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB vi vii ix xi xiii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bara merupakan salah satu sektor industri yang sangat penting, karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha dalam
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURE. Sampah Padat Perumahan
Halaman : 1 dari 6 Dibuat Oleh : Disetujui Oleh Hidayat Aprilianto (Environmental Officer) Sii Ai Kiong (Group Manager) A. Tujuan Meminimalisasikan dampak negatif dari sampah perumahan terhadap kesehatan,
Lebih terperinciPerda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.
Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS,
Lebih terperinciSambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu
Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran
Lebih terperinci2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe
No.894, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. ASN. Pakaian Dinas Harian. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN APARATUR SIPIL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciMENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 1996 TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN UNTUK PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI DESAIN TAHAP 1 DISPOSAL SWD 11 PIT 116 TAMBANG BATUBARA DISTRIK BAYA DESA SEPARI, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KABUPATEN KUTAI KARTA NEGARA, KALIMANTAN TIMUR NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR / 94 / 2012 TENTANG
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44 / 94 / 2012 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN PERTAMBANGAN BATUBARA PT. PERSADA KAPUAS PRIMA SELUAS 4.944 HEKTAR, KAPASITAS
Lebih terperinciMODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TAPIN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib pembangunan fisik
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciSri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R
2 MODULE PELATIHAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN LOKASI RESTORASI, REHABILITASI DAN AGROFORESTRY Sumber :ESP 2006 Oleh : Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya
Lebih terperinci[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )]
Indonesia Industrial Park Construction Project Specification of Basic and Detailed Design Construction Specification - Saluran air hujan dan kotor(indonesian) [ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG JARAK BEBAS BANGUNAN DAN PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciMETRIG (MEJA TRIGONOMETRI)
Sasaran METRIG (MEJA TRIGONOMETRI) Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK. Indikator o membangun konsep jenis-jenis sudut; o membangun konsep jenis-jenis segitiga; o menggunakan konsep keliling segitiga;
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.533, 2015 KEMEN-PUPR. Garis Sempadan. Jaringan Irigasi. Penetapan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PRT/M/2015 TENTANG
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinci3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancangan Poster pembelajaran ini mengangkat tema bencana gunung api dengan elemen-elemen visual gunung api yang terdapat dalam poster tersebut. Mulai dari
Lebih terperinciPERFECT 2012 NAMA LENGKAP JURUSAN FEB - UB NAMA KELOMPOK (NO. KEL) FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI. 19cm. 26cm NO URUT DLM KELOMPO K 3,5. 3 cm.
FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI 9 4 PERFECT 0 FEB - UB 4 7,5 FOTO 4 x 6 7,5 6,5,5,5 JURUSAN,5,5 NO URUT KELOMPO K,5 NAMA KELOMPOK (NO. KEL),5 Keterangan papan nama pribadi. Terbuat dari kardus yang berbentuk
Lebih terperinciDESIGN OF DISPOSAL AREA FOR MINNING PLAN OF INUL EAST PIT DURING JULI 2013 TO DESEMBER 2014 IN HATARI DEPARTEMENT AT PT KALTIM PRIMA COAL
RANCANGAN LOKASI DISPOSAL UNTUK RENCANA PENAMBANGAN PIT INUL EAST SELAMA BULAN JULI 2013 SAMPAI DESEMBER 2014 DI DEPARTEMEN HATARI PT KALTIM PRIMA COAL DESIGN OF DISPOSAL AREA FOR MINNING PLAN OF INUL
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa sungai, saluran, waduk,
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 01 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBONGKARAN I NSTALASI LEPAS PANTAI MINYAK DAN GAS
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RAMBU LALU LINTAS JALAN DALAM WILAYAH KABUPATEN LUWU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU
Lebih terperinciMETHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN GROIN GEOBAG
RAPAT PENJELASAN METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN GROIN GEOBAG Latar Belakang Sand bag ±100 kg 100 meter Laut Sa luran Groin Pantai METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GROIN SAND BAGS Direkomendasikan
Lebih terperinciMENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Disunting oleh : EDI NURSALAM
MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Disunting oleh : EDI NURSALAM Rambu lalu lintas adalah salah satu fasilitas keselamatan lalu lintas yang termasuk dalam kelompok alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Kalimantan Timur yang melakukan penambangan dengan sistem penambangan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian PT. Kaltim Prima Coal merupakan salah satu perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur yang melakukan penambangan dengan sistem penambangan terbuka.
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1050, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Batas Areal Kerja. KPH. KJDTK. Penataan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.43/Menhut-II/2013 TENTANG
Lebih terperinciDESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3
DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3 Penambangan dengan sistem tambang terbuka menyebabkan adanya perubahan rona/bentuk dari suatu daerah yang akan ditambang menjadi sebuah front penambangan Setelah penambangan
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
METODE PELAKSANAAN PT. KARUNIA ABADI KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN LAHAN 3.1 HA LAPANGAN PENUMPUKAN PETIKEMAS DAN BANGUNAN UTILITAS DI KSO TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK PEKERJAAN TIMBUNAN BASE
Lebih terperinciPERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 013 /IMI/PO/II/2016
PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 013 /IMI/PO/II/2016 Tentang ATRIBUT ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA Pasal 1 PENDAHULUAN 1. Peraturan Organisasi ini ditetapkan sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciBAB I. Laporan Praktikum 1
BAB I A. Teori Dasar Sebelum dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi, maka dilakukan terlebih dahulu pekerjaan pemasangan papan Bouwplank. Bouwplank adalah pembatas yang digunakan untuk menentukan
Lebih terperinci