TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH 2016"

Transkripsi

1 TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH 2016 Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar diploma (Amd. PK) dari progam studi Dlll RMIK Oleh : ANNISA ISTIQOMAH D Pembimbing : Maryani Setyowati, M.Kes PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG i

2 2016 HALAMAN HAK CIPTA 2016 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Penulis ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi vi

7 HALAMAN PERSEMBAHAN ALHAMDULILLAH HIRABBIL ALAMIN Kubersujud dihadapan Mu ya ALLAH SWT engkau memberikan aku kesempatan untuk bisa sampai di penghujung akhir dan atas takdirmu aku bisa menyelesaikan tugas akhir ku semoga ini menjadi satu langkah awal untuk meraih cita-cita. Kupersembahakan sebuah karya kecil ini untuk ayahanda dan ibundaku kaka dan adik-adikku tercinta serta keluarga semua, yang tidak pernah hentinya selama ini memberikanku semangat serta doa yang selalu diucap disetiap shalatnya. Untukmu Bapak R.D Permana dan Ibu Rini Erowati ini anak rantaumu bisa wisuda juga terima kasih. Kepada kamu Eko Aji Prasetyo karena sudah datang diwaktu yang tepat, mau berjuang dan kerja keras bersama, tangis dan tawa yang silih berganti datang semoga ini bukan akhir dari kita berdua untuk berjuang bersama. Terima kasih Honey untuk kesabaranmu yang luar biasa semoga setelah ini kita berjuang menuju perjalanan akhir yang bahagia. Sahabat di rantauan dan teman-teman DII Rekam Medis yang berjuang dibangku kuliah makasih ya atas semua kebaikan kalian telah membantu untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan perjalanan hidup yang luar biasa Teruntuk 0 Rp Adventure budi, tuwardi, henda, ipul, alif, adit, laki-laki yang selalu ngajak naik gunung dan ngejaga terima kasih lur/men/bro waktunya udah nemenin liburan digunung disela-sela pahitnya kuliah vii

8 RIWAYAT HIDUP Nama : Annisa Istiqomah Tempat, Tanggal Lahir : Wonosobo, 23 Januari 1995 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Desa Sawangan RT 03, RW 02 Kabupaten Wonosobo Riwayat Pendidikan 1. SDN Bambu Kuning, tahun SMPN 2 Cibinong, tahun SMA Plus PGRI Cibinong, tahun Di terima di Program Studi DII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang Tahun 2013 viii

9 KATA PENGANTAR Puji syukur kami penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terima kasih ini penulis berikan kepada : 1. Dr. dr. Sri Andarini Indraswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Arif Kurniadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Maryani Setyowati,M.Kes selaku Dosen Pembimbing 4. Dyah Ernawati,S.Kep,N selaku Dosen Reviewer 5. Dr. Mohammad Riyatno, M.Kes selaku Direktur RSUD KRT.Setjonegoro Wonosobo. 6. Herry Setyawan, Amd.PK, S.KM selaku kepala bagian Rekam Medis. 7. Segenap staf Rekam Medis RSUD KRT.Setjonegoro Wonosobo dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan praktik ini. Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang baik dan bersifat membangun agar penulisan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semarang, Juli 2016 Penulis ix

10 Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2016 ABSTRAK Annisa Istiqomah Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan Dokumen Rawat jalan di TPPRJ RSUD KRT.SETJONEGORO TH 2016 xviii+ 62 hal + 5 tabel + 4 gambar + 7 lampiran Pelayanan yang cepat dan tepat merupakan keinginan semua konsumen baik pemberi pelayanan maupun penerima pelayanan. Di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo telah mengeluarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) penyediaan DRM rawat jalan yaitu 10 menit, akan tetapi masih terdapat petugas TPPRJ mengalami keterlambatan penyediaan DRM rawat jalan sehingga perawat klinik mengambil sendiri berkas rekam medis ke bagian pendaftaran sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui bagaimana pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan di TPPRJ RSUD KRT Setjonegoro pada tahun Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode observasi dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam peneltian ini adalah 9 petugas TPPRJ dan Kepala Rekam Medis. Sedangkan objek penelitiannya adalah pelaksaan Standar Pelaksanaan Minimal. Dengan analisa data menggunakan analisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, SPM penyediaan terdapat 55% (5) petugas yang sudah tercapai standar waktunya dan 45%(4) petugas yang belum tercapai standar waktu SPM. Kebijakan SPM belum terdapat SOP tentang penyediaan DRM rawat jalan dan pelaksanaan SPM terhadap kebijakan belum sesuai dengan standar waktu yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan SPM 7 petugas yang sudah melaksanakan SPM dan 2 petugas yang belum melaksanakan karena kurangnya petugas di TPPRJ menyebabkan penyediaan DRM rawat jalan menjadi lama. Berdasarkan hasil pengamatan perlu perbaikan Sim RS agar penyediaan DRM menjadi cepat dan tidak Error dan perlu penambahan standar waktu agar penyediaan DRM sesuai dengan kebijakan yang sudah dibuat. Sebaiknya petugas TPPRJ diberikan pelatihan tentang SPM dan petugas rawat jalan sebaiknya ada lulusan DIII Rekam Medis Kata kunci : Petugas pendaftaran rawat jalan, penyediaan DRM rawat jalan, Standar Pelayanan Minimal Kepustakaan : 22 ( ) x

11 The Diploma Program on Medical Records and Health Information Faculty of Health Dian Nuswantoro University Semarang 2016 ANNISA ISTIQOMAH ABSTRACT REVIEW IMPLEMENTATION THE MINIMUM SERVICE STANDARDS (SPM) OF PROVIDING MEDICAL RECORD DOCUMENTS IN TPPRJ RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO YEAR 2016 xviii+ 62 pages + 5 tables + 4 images + 7 appendix Rapid and appropriate services is the desire of all parties, both providers and recipients of services. Hospital of KRT Setjonegoro Wonosobo has set minimum service standards about the provision of outpatient document ie 10 minutes, but delays occured in the provision of outpatient documents so that nurse of clinic took its own medical record document to the registration. The purpose of this study was to determine the implementation of Service Standards Minimum of providing outpatient document in TPPRJ hospital of KRT Setjonegoro This research was descriptive, methods were observation and interviews and cross sectional approach. Subject were 9 officer of TPPRJ and Chief of Medical Record Unit. The object was the implementation of Minimum Service Standards. Data analyzed descriptively. Based on implementation the Minimum Service Standards the provision of documents, 55% of the officers reached the standard and 45% of the officers did not reach the standard. There has been no Standard Operating Procedures on the provision of outpatient documents and implementation of Minimum Service Standards did not in accordance with the standards. Minimum Service Standards implemented by 7 officers and 2 officers did not implement. Due to lack of TPPRJ personnel, it caused the provision of documents becomes too late. Researcher suggested the need of additional registration and filing officer, so that the provision of documents become fast, the need of additional time standards in order to supply the documents in accordance with the policies. TPPRJ officers should receive training in the Implementation of Minimum Service Standards and outpatient officers should be graduated from Medical Record diploma. Keywords : Outpatient registration, provision of document, Minimum Service Standards Bibliography : 22 ( ) xi

12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN HAK CIPTA... ii HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iii HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... iv HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii HALAMAN RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii DAFTAR SINGKATAN... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Ruang Lingkup... 6 F. Keaslian Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit... 9 B. Pengertian Rekam Medis Tujuan Rekam Medis Kegunaan Rekam Medis C. Pelayanan Rekam Medis di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan...14 D. Kebijakan E. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit F. Karakteristik Petugas xii

13 G. Quality Ansurance H. Mutu Pelayanan Kesehatan I. Kerangka Teori BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian C. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional E. Populasi dan Sampel Penelitian F. Pengumpulan Data G. Pengolahan Data H. Analisis Data BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum RSUD KRT. SETJONEGORO B. Gambaran Instalasi Rekam Medis RSUD KRT. SETJONEGORO C. Hasil Pengamatan Karakteristik Petugas TPPRJ Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan DRM Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Petugas B. Standar Pelayanan Minimal C. Kebijakan Standar Pelayanan Minimal D. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSATAKA xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 4.1 Hasil Wawancara Karakteristik Petugas TPPRJ Tabel 4.2 Hasil Observasi Standar Pelayanan Minimal Tabel 4.3 Hasil Wawancara Kepala Rekam Medis xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2 Kerangka Teori...23 Gambar 3.1 Kerangka Konsep...24 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis...43 Gambar 4.2 Kebijakan Pelayanan Kesehatan xv

16 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lembar Wawancara Petugas TPPRJ 2. Lembar Wawancara Kepala Rekam Medis 3. Lembar Observasi Penyediaan DRM Pasien Rawat Jalan 4. Surat Ijin Penelitian 5. Hasil Wawawancara Petugas TPPRJ 6. Hasil Wawancara Kepala Rekam Medis 7. Hasil Observasi Penyediaan DRM Pasien Rawat Jalan 8. Dokumentasi 9. Kebijakan Pelayanan Kesehatan xvi

17 DAFTAR SINGKATAN SPM TPPRJ RSUD KRT Permenkes DRM WHO URJ UGD TPPRI URI IPP KIB KIUP RM APBD SOP : Standar Pelayanan Minimal : Tempat Pendaftaran Pertama Pasien Rawat Jalan : Rumah Sakit Umum Daerah : Kanjeng Raden Tumenggung : Peraturan Mentri Kesehatan : Dokumen Rekam Medis : World Health Organization : Unit Rawat Jalan : Unit Gawat Darurat : Tempat Pendaftaran Pertama Pasien Rawat Inap : Unit Rawat Inap : Instalasi Pemeriksaan Penunjang : Kartu Index Berobat : Kartu Identitas Utama Pasien : Rekam Medis : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah : Standar Operasional Prosedur xvii

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik, pelayanan medis dan pelayanan perawatan terus menerus untuk diagnose dan pengobatan oleh para staf ahli. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan pemberi pelayanan wajib mencatat semua tindakan yang di berikan kepada pasien, selanjutnya semua yang telah di catat itu haruslah didokumentasikan secara lengkap, cepat, benar dan dapat di pertanggung jawab kan sebagai bukti yang sah secara hukum yang kita sebut sebagai rekam medis. (1) Untuk meningkatka nmutu dan efisiensi pelayanan kesehatan dalam rumah sakit tidak terlepas dari pengelolaan Rekam Medis.Pengertian Rekam medis yaitu menurut Permenkes RI No 269/MENKES/Per/III/2008 Rekam Medis di artikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboraturium, segala pelayanan dan tindakan yang di berikan kepada pasien dan pengobatan baik yang di rawat inap maupun rawat jalan dan gawat darurat. (1) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan atau TPPRJ adalah salah satu bagian awal di rumah sakit yang kegiatannya mengatur pendaftaran dan penerimaan pasien pertama kali yang akan berobat rawat jalan. Waktu tunggu pasien dipelayanan pendaftaran rawat jalan merupakan hal yang penting yang akan menentukan mutu dan citra awal pelayanan rumah sakit. Waktu tunggu adalah waktu yang di gunakan pasien untuk mendapatkan 1

19 2 pelayanan kesehatan mulai tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter,. (2) Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu terlihat dari pelayanan yang baik, ramah, cepat serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan di mulai dari tempat pendaftaran pasien sampai memperoleh dokumen rekam medis yang akan di gunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. (3) Semakin cepat rekam medis sampai ke klinik maka semakin cepat pelayanan yang diberikan kepasien. Dalam meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu diperlukan adanya standar pelayanan yang menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu standar penilaian pelayanan yaitu StandarPelayanan Minimal. Berdasarkan Kemenkes Republik Indonesia No 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit pada indicator pelayanan rawat jalan di sebutkan waktu tunggu di rawat jalan standarnya 60 menit dan pada indicator kepuasaan pelanggan standarnya 90%. (4) Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak di peroleh setiap warga secara minimal juga merupakan spesifikasi tekhnis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang di berikan oleh RumahSakit. Standar pelayanan minimal rumah sakit hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayanan Rumah Sakit yang wajib di laksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan standar kinerja yang di tetapkan. Namun demikian mengingat kondisi masing-masing daerah sejak di tetapkantahun 2007 sampai 2012 sesuai kondisi/ perkembangan kapasitas daerah. Standar

20 3 Pelayanan Minimal dapat di jadikan acuan bagi pengelola Rumah Sakit dan unsure terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit terhadap masyarakat. (5) Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) yang sudah di tetapkan di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo disebutkan standar waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan di TPPRJ adalah 10 menit yaitu terhitung sejak pasien mendaftar mendapatkan pelayanan dokter. Berdasarkan survey awal yang di lakukan oleh peneliti di rawat jalan terdapat 3 loket di TPPRJ loket A melayani pasien umum, loket B melayani pasien BPJS dan loket C melayani pasien Jamkesmas dan Jamkesda. Setiap 1 loket terdapat 2 pegawai untuk mendaftarkan pasien, diketahui masalah yang ditemukan di rawat jalan yaitu petugas dalam melayani penyediaan DRM rawat jalan pasien umum yang tidak sesuai dengan SPM penyediaan DRM rawat jalan. Pada waktu dibuktikan disurvei awal didapatkan masalah di Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan yang tidak sesuai dengan kebijakan SPM. Survei awal dilakukan kepada 2 orang petugas TPPRJ pada pukul AM AM dengan mengamati 10 sampel DRM rawat jalan untuk pasien lama rawat jalan umum di dapatkan waktu pelayanan rata-rata selama 10 menit 5 detik, sedangkan untuk pasien baru rawat jalan umum di peroleh waktu pelayanan rata-rata selama 9 menit 13 detik. Penyebab dari permasalahan tersebut yaitu petugas dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal penyedian DRM rawat jalan belum sepenuhnya di laksanakan. Pada saat wawancara ke salah satu petugas TPPRJ tentang SPM, petugas tersebut belum banyak mengerti tentang SPM yang sudah di tetapkan oleh Direktur Rumah Sakit. Staf Rekam Medis di TPPRJ yang berlatar pendidikan Rekam Medis hanya ada 1 orang

21 4 dan berlatar belakang SMA/SMK ada 6 orang sehingga pengetahuan tentang SPM sangatlah kurang. Akibatnya pasien banyak yang mengeluh pada saat pelayanan rawat jalan karena DRM belum sampai ke klinik terkait pegawai pendistribusian DRM rawat jalan hanya ada satu pegawai sehingga perawat mengambil sendiri dokumen kebagian rawat jalan, selain itu permasalahan tersebut dapat menimbulkan mutu dan persepsi pasien yang akan mempengaruhi citra Rumah Sakit bahwa pelayanan rawat jalan di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo kurang menyenangkan Dengan temuan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan DRM di Tempat Pendaftaran Pasien RawatJalan (TPPRJ) RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo tahun B. Rumusan Masalah Adanya permasalahan petugas dalam pelaksanaan SPM yang tidak sesuai dengan ketetapan di TPPRJ maka dapat di rumuskan pertanyaan yaitu Bagaimana pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) penyediaan berkas dokumen rekam medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo tahun 2016? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.

22 5 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan karateristik petugas rawat jalan meliputi umur, jenis kelamin, lama kerja. b. Mendeskripsikan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM di TPPRJ. c. Mendeskripsikan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di TPPRJ. d. Mendeskripsikan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM TPPRJ pada petugas rawat jalan terhadap kebijakan rumah sakit. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi umah sakit mengenai pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pelayanan di pendaftaran rawat jalan guna meningkatkan pelayanan dan mutu kesehatan yang ada di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo 2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai tambahan pengetahuan atau referensi tentang pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal dan pengetahuan petugas pendaftaran di bagian rekam medis. 3. Bagi peneliti a. Sebagai memberikan pengetahuan dalam pendalaman materi tentang pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di rumah sakit.

23 6 b. Menambah wawasan dan pengalaman di pelayanan pendaftaran rawat jalan untuk menerapkan ilmu di masa yang akan datang. c. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang di peroleh selama di kuliah dengan yang ada di lapangan, khususnya dalam bidang rekam medis. E. RuangLingkup 1. Lingkup Keilmuan Lingkup yang digunakan dalam penelitian ini adalah ilmu rekam medis dan informasi kesehatan. 2. Lingkup Materi Materi yang di gunakan penelitian adalah tentang Quality Assurance pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan waktu penyediaan dokumen rawat jalan. 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian adalah bagian TPPRJ di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo 4. Lingkup Metode Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Wawancara dan Observasi 5. Lingkup Obyek/ Sasaran Obyek yang di teliti adalah pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di TPPRJ dan subjekny adalah petugas TPPRJ 6. Lingkup Waktu Penelitian di lakukan mulai bulan Mei 2016

24 7 F. KeaslianPenelitian Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian N Nama Judul Metode VariabelPeneliti Hasil o Peneliti Penelitian Penelitian an 1 Muhamm Tinjauan Wawanca Karateristik Faktor ad Doni Faktor ra dan petugas, Karakteristik Setyawan Faktor yang Observasi Sarana dan sudah Mempengaru Prasarana, cukup baik hi Waktu Prosedur Tetap tetap masih Tunggu dan Waktu ada yang Pendaftaran Tunggu Pasien berpendidik Pasien di TPPRJ an TPPRJ menengah, RSUP protap DR.KARIADI sudah Semarang Tahun 2015 cukup baik namun masih perlu di revisi karena tidak mengatur tentang lama waktu proses pendaftaran dan waktu tunggu pendaftaran 2 Desi Tinjauan Deskriptif Karakteristik Petugas Ariyani Kepatuhan dan dan Kepatuhan filing rawat Petugas Cross- jalan Filing Rawat Sectional sebagain Jalan besar sudah Terhadap menjalan Protap Filing kan protap Rekam tetapi ada Medis di beberap RSUD Kota aaspek Semarang yang belum 2014 di

25 8 laksanakan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi penelitian sebelumnya di RSUP DR. Kariadi dan RSUD Kota Semarang sedangkan peneliti di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Variabel peneliti sebelumnya yaitu karakteristik petugas, sarana dan prasarana, prosedur tetap dan waktu tunggu pasien TPPRJ sedangkan variable peniliti yaitu karakteristik petugas, Standar Pelayanan Minimal, kebijakan dan pelaksaan SPM. Metode peneliti sebelumnya dengan wawancara kepada petugas TPPRJ dan observasi sedangkan metode peneliti wawancara kepada Kepala Rekam Medis dan petugas TPPRJ.

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. [20] Rumah sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan [22] Menurut WHO, rumah sakit adalah institusi yang merupakan bagian integral dari organisasi kesehatan dan organisasi social, berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan lengkap, baik kuratif maupun preventif bagi pasien rawat jalan dan rawat inap kegiatan pelayanan medis serta perawatan. Institusi pelayanan ini juga merupakan latihan personil dan riset kesehatan. (3) 9

27 10 2. Jenis Pelayanan Rumah Sakit a. TPPRJ (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi identitas pasien rawat jalan. b. URJ (Unit Rawat Jalan) Unit Rawat Jalan (URJ) yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi medis serta keperawatan pasien rawat jalan. c. UGD (Unit Gawat Darurat) Unit Gawat Darurat (UGD) yaitu bagian ini yang bertanggung terhadap data dan informasi pasien tentang perawata gawat darurat. d. TPPRI (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) yaitu bagian ini bertanggung jawab terhadap data dan informasi identitas pasien yang akan datang dirawat inap. e. URI (Unit Rawat Inap) Unit Rawat Inap (URI) yaitu bagian ini bertanggung jawab terhadap data dan pelayanan medis yang akan dirawat inap. f. IPP (Intalasi Pemeriksaan Penunjang) Intalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP) yaitu bagian ini bertanggung jawab terhadap data dan informasi hasil pemeriksaan penunjang. Tujuan pemeriksaan penunjang medis:

28 11 1) Tarapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau 2) Diagnostik yaitu untuk membantu menegakkan diagnosis tertentu. (21 B. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Dapartemen Kesehatan RI 1994 Rekam medis adalah proses kegiatan yang di mulai pada saat di terimanya pasien di rumah sakit, di teruskan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan di lanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan atau peminjaman dari pasien atau untuk keperluan lain. (5) b. Menurut Huffman EK Rekam Medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, dan bagaimana pelaynan yang di berikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan pasien dan pelayanan yang di perolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemukenali ( mengindentifikasi ) pasien, memberikan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. (1)

29 12 2. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kegunaan rekam medis dapat di lihat dari beberapa aspek, antara lain : a. Aspek Administrasi Didalam berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. b. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatam dan perawatan yang di berikan kepada seorang pasien dan dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui audit medis, manajemen resiko klinis serta keaman dan keselamatan pasien dan kendali biaya. c. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakan hokum serta penyediaan bahan sebagai bukti untuk menegakan keadilan.

30 13 d. Aspek Keuangan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data dan informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. Kaitannya dalam hal pengobatan, terapi serta tindaka-tindakan apa saja yang diberikan kepada seorang pasien selama menjalankan perawatan di rumah sakit. e. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data dan informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. f. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data dan informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan referensi pengajaran di bidang profesi pendidikan kesehatan. g. Aspek Dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawabab dan laporan rumah sakit. (7)

31 14 C. Pelayanan Rekam Medis di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan ( TPPRJ) TPPRJ merupakan unit fungsional yang menangani penerimaan pasien di rumah sakit, baik yang akan berobat jalan maupun yang akan di rawat di rumah sakit. Pemberian pelayanan di TPPRJ pertama kali dilakukan di loket karcis yang dikelola oleh bagian rekam medis rawat jalan. Salah satu dimensi mutu pelayanan kesehatan adalah akses terhadap pelayanan yang di tandai dengan waktu tunggu pasien. (8) Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang di maksud dengan pelayanan kedokteran yang di sediakan untuk pasien tidak untuk rawat inap. Ke dalam pengertian pelayanan rawat jalan ini, termasuk tidak hanya yang di selenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang di selenggarakan dirumah pasien ( home care ) serta di rumah perawatan ( nursing homes ). (9) Petugas TPPRJ wajib menguasi 5S yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Penerapan 5S di setiap rumah sakit agar pasien merasa di hargai oleh petugas dan pasien merasa puas dan senang saat berkunjung atau berobat sehingga pasien dapat memberikan pencitraan yang baik kepada masyarakat untuk berobat kerumah sakit tersebut karena petugasnya ramah dalam memberikan pelayanan kesehatan. 1) Fungsi pelayanan rekam medis di TPPRJ :

32 15 a. Pencatatan identitas ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien, KIB, KIUP dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan. b. Pemberi dan pencatatan No. RM sesuai dengan kebijakan penomeran yang di tetapkan. c. Penyedia DRM baru untuk pasien baru d. Penyedia DRM lama untuk pasien lama melalui bagian filing e. Penyimpanan dan pengguna KIUP f. Pendistribusian DRM untuk pelayanan rawat jalan g. Penyedia informasi jumlah kunjungan pasien rawat jalan. (3) D. Kebijakan Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dasar rencana dipelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dan sebagainya), pernyataan cita cita, tujuan, prinsip, atau maksut sebagai garis pedoman untuk manajemen diusaha mencapai sasaran. Setiap perencanaan yang akan mencapai sarana dan hasilnya sesuai dengan yang di harapkan. Dalam menjaga agar pengelolaan rekam medis berjalan dengan baik perlu adanya kebijakan yang mengacu pada pedoman yang dapat di gunakan sebagai dasar dalam pengelolaan rekam medis. Pedoman kerja dalam manajemen rekam medis penting karena merupakan salah satu acara mewujudkan

33 16 kegiatan rekam medis yang berkesinambungan, cepat, tepat apabila di perlukan. (18) E. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 1. Pengertian Standar Pelayanan Minimal Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak di peroleh setiap warga secara minimal juga merupakan spesifikasi tekhnis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang di berikan oleh rumah sakit. Standar pelayanan minimal Rumah Sakit hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayanan Rumah sakit yang wajib di laksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan standar kinerja yang di tetapkan. Standar pelayanan minimal dapat di jadikan acuan bagi pengelola Rumah Sakit dan unsur terkait dalam pekayanan di Rumah Sakit dan unsur terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit terhadap masyarakat. (6) 2. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 65 tahun 2005 Standar Pelayanan Minimal adalah tolak ukur untuk prestasi kuatitatif dan kualitatif yang di gunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak di penuhi dalam dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses hasil dan atau manfaat pelayanan. (11) Standar menurut kamus besar Bahasa Indonesia yaitu ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan dan menurut Katz & Green (1997)

34 17 standar adalah pernyataan tertulis tentang harapan spesifik, dari data di atas dapat di artikan bahwa Standar adalah kesepakatan yang telah di dokumentasikan yang di dalamnya terdiri dari spesifikasi teknis atau kriteria yang akurat yang di gunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah di nyatakan. (12) 3. Maksud dan Tujuan Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit Standar pelayanan minimal ini dimaksudkan agar tersedianya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban penyelenggaraan Standar pelayanan minimal Rumah Sakit. Standar pelayanan ini bertujuan untuk menyamakan tentang pemahaman tentang definisi operasional indicator kinerja, ukuran atau satuan, rujukan target nasional untuk tahun 2007 sampai 2012, cara perhitungan, rumus, pembilang, dan penyebut, standar, satuan pencapaian kinerja dan sumber data. Standar pelayanan minimal ini juga dapat dijadikan acuan bagi pengelola Rumah Sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis pelayanan agar dapat dukungan. Untuk itu bagi Pemerintah Daerah Propinsi maupun kabupaten/kota dapat menjadikan SPM sebagai bahan verifikasi kepada para Direktur Rumah Sakit diwilayahnya apakah komit dan serius dalam

35 18 pelaksanaan SPM jikalau ingin mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang lebih bernas dan berkualitas. (11) 4. Fungsi Standar Minimal Rumah Sakit. a. Menjamin terselenggaranya mutu pelayanan dasar kepada masyaratat secara merata. b. Menjamin tercapainya kondisi rata rata minimal yang harus di capai pemerintah sebagai penyedia lapangan kepada masyarakat. c. Pedoman pengukuran kinerja penyelenggaraan bidang kesehatan. d. Acuan pioritas perencanaan daerah dan pembiayaan APBD bidang kesehatan dalam melakukan pengevaluasian dan monitoring pelaksanaan pelayanan kesehatan. 5. Prinsip Penyusupan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal Di dalam penyusunan SPM telah memperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Konsensus, berdasarkan kesepakatan bersama berbagai komponen atau sector terkait dari unsur unsur kesehatan dan dapartemen terkait yang secara rinci terlampir dalam daftar tim penyusun. b. Sederhana, SPM di susun dengan kalimat yang mudah di mengerti dan di pahami. c. Nyata, SPM disusun dengan memperhatikan dimensi ruang waktu dan persyaratan atau prosedur teknis. d. Terukur, seluruh indicator dan standar di dalam SPM dapat di ukur baik kualitatif ataupun kuantitatif.

36 19 e. Terjangkau, SPM dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya dan dana yang tersedia. f. Akuntabel, SPM dapat dipertanggunggugatkan kepada publik. g. Bertahap, SPM mengikuti perkembangan kebutuhan dan kemampuan keuangan, kelembagaan dan personil dalam pencapaian SPM. (15) F. Karakteristik Petugas 1. Pengertian Karakteristik Mathiue dan Zajac menyatakan bahwa, Karakteristik personal ( individu ) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan kepribadian. (17) Caragih menyatakan bahwa, Karakteristik merupakan ciri atau karakteristik yang secara alamiah terlekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/kepercayaan dan sebagainya. 2. Faktor-faktor Karakteristik Individu Ada beberapa faktor dari karakteristik individu, antara lain: a. Usia Usia ( Umur ) adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai akhir hidup, usia sangat mempengaruhi seseorang semakin bertambah usia maka semakin banyak pengetahuan yang di dapat. b. Jenis Kelamin

37 20 Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, manusia di bedakan menurut jenis kelaminnya yaitu pria dan wanita. c. Pendidikan Menurut Notoadmojo ( 2010 ) pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara perbuatan mendidik. (19) Sukmadinata ( 2003 ) menyatakan pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan dalam pembangunan kesehata. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang di miliki, sebaliknya pendidikan yang kuran akan menggambat perkembangan nya sikap seseorang terhadap nilai nilai yang baru diperkenalkan. (18)

38 21 G. Quality Assurance Quality Assurance (menjaga mutu) artinya menjamin mutu memastikan mutunya. Menurut Dr.Avedis Donabedian, quality assurance dilihat dari aspek pelayanan kesehatan yang dimaksudkan untuk menjaga keselamatan, memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan. (14) Menurut Azrul Anwar Quality Assurance adalah suatu upaya yang di laksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif, dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah di tetapkan menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang di capai untuk menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. (13) Elemen elemen yang mendukung program Quality Assurance yaitu : 1. Pengumpulan data 2. Merakit dan analis data 3. Kegiatan kegiatan untuk penemuan masalah dan sebab sebabnya 4. Mencari solusi dan meyelesaikannya 5. Pelaksanaan kegiatan solusi dengan standar 6. Proses monitoring dan evaluasi H. Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu adalah suatu sifat yang di miliki dan merupakan suatu keputusan terhadap unit pelayanan tertentu dan bahwa pelayanan dibagi ke dalam

39 22 paling sedikit dua bagian : teknik dan interpersonal. Perlu dibedakan apa yang merupakan mutu atau kebaikan dalam masing masing bagian ini. Dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari aplikasi ilmu kedokteran (medical science) dan teknologi dalam suatu cara, yang memaksimalkan manfaatnya terhadap kesehatan, tanpa menambah resikonya. Oleh karenanya, derajat mutu pelayanan yang disediakan diharapkan memberikan keseimbangan yang paling baik antara resiko dan manfaat. (14) Pelayanan bermutu (prima) adalah pelayanan kepada pasien atau pelanggan yang berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga pelanggan dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meninggalkan kepercayaan kepada Rumah Sakit. Unsur unsur kualitas pelayanan prima antara lain (19) : 1. Kesederhanaan 2. Kejelasan dan kepastian 3. Keamanan 4. Keterbukaan 5. Ekonomis 6. Ketetapan waktu

40 23 I. Kerangka Teori Karakteristik Petugas laya 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Masa Kerja Kebijakan Rumah Sakit Standar Pelayanan Minimal Pelayanan TPPRJ Mutu Pelayanan Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 17, 18, 6, 19

41 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Petugas Kebijakan Rumah Sakit Pelaksanaan SPM SPM Penyediaan DRM Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu menggambarkan data sebagai hasil penelitian. Metode yang digunakan observasi dan wawancara yaitu metode penelitian dengan meninjau langsung objek yang di teliti. Pada metode observasi penelitian ini meninjau waktu penyediaan DRM rawat jalan kepada petugas pendaftaran rawat jalan. Sedangkan yang diwawancarai yaitu petugas pendaftaran rawat jalan dan Kepala Rekam Medis Pendekatan yang di gunakan yaitu cross sectional dengan cara menganalisa variabel variabel penelitian yang bersifat sewaktu dan tidak diikuti kejadian masa lampau atau masa depan. (17) 24

42 25 C. Variabel Penelitian Variabel Penelitian yang di gunakan 1. Karakteristik Petugas a. Umur b. Jenis Kelamin c. Pendidikan d. Lama Kerja 2. Standar Pelayanan Minimal 3. Kebijakan 4. Pelaksanaan SPM. D. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1 Karakteristik Petugas Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri khas dari seseorang yang mencakup petugas TPPRJ a. Umur Umur petugas yang di teliti meliputi antara 20 sampai 60 tahun dengan kriteria : a) Sehat jasmani dan rohani b) Bersedia untuk diwawancara

43 26 No Variabel Definisi Operasional b. Jenis Kelamin Sesuai kodratnya jenis kelamin dibagi menjadi dua : laki laki dan perempuan. c. Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan. Tingkat pendidikan meliputi SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. d. Lama Kerja Lama kerja petugas TPPRJ di RSUD KRT.Setjonegoro dalam satuan tahun. 2 Standar Pelayanan Minimal Standar pelayanan yang harus di tempuh oleh petugas pendaftaran di TPPRJ berdasarkan kebijakan Direktur Rumah Sakit KRT.Setjonegoro Wonosobo. 3 Kebijakan Kebijakan yang digunakan dalam menjalankan tugas dibagian TPPRJ pada pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di RSUD KRT.Setjonegoro Wonosobo

44 27 No Variabel Definisi Operasional 4 Pelaksanaan SPM Mengikuti suatu spesifikasi, standar atau prosedur yang telah di atur dengan jelas di dalam Standar Pelayanan Minimal rekam medis di TPPRJ RSUD KRT.Setjonegoro E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh petugas TPPRJ pelayanan pasien umum sebanyak 9 orang dan Kepala Rekam Medis, sedangkan objek penelitian ini yaitu pelaksanaan SPM pelayanan TPPRJ pasien umum di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. 2. Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini yang diamati adalah total populasi. F. Pengumpulan Data Pengumpulan data di lakukan dengan cara : 1. Jenis dan Sumber data a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu melalui pengamatan terhadap pelayanan pasien di TPPRJ serta wawancara kepada petugas rawat jalan

45 28 dan Kepala Rekam Medis RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. b. Data Sekunder Observasi dari data yang sudah ada yaitu kebijakan dan SPM pelaksanaan petugas terhadap Standar pelayanan minimal di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo 2. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data primer data dikumpulkan dengan berupa observasi dan wawancara kepada petugas TPPRJ. Sedangkan untuk data sekunder yaitu Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan 3. Instrumen penelitian Instrument penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : a. Pedoman wawancara terhadap petugas TPPRJ dan Kepala Rekam Medis. b. Panduan observasi dalam bentuk table untuk mengetahui waktu penyediaan dokumen rawat jalan. c. Stopwatch, di gunakan untuk menghitung penyediaan dokumen di TPPRJ. G. Pengolahan Data 1. Editing Data yang di peroleh kemudian dikoreksi dan disusun menurut bagian yang di teliti supaya dapat dibaca dan diuji dengan objek yang di teliti.

46 29 2. Tabulasi Yaitu melakukan pengelompokan data sesuai dengan tujuan peneliti guna memudahkan dalam analisis data. 3. Penyajian Data Penyajian data secara deskriptif dengan menggunakan jawaban kuesioner petugas rawat jalan. H. Analisis Data Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan menganalisis, menggambarkan serta membandingkan teori yang ada.

47 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit RSUD KRT Setjonegoro didirikan pada tahun 1930 sebagai Zending Zienkin Huis terjadi pergantian pimpinan Zending sebanyak tiga kali. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 Zending Zienkin Huis diserahkan kepada Pemerintahan RI melalui Dapartemen Kesehatan. Sejak tahun 1948 sampai dengan tahun 1987 Rumah Sakit ini ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum dan dikelola oleh Propinsi Jawa Tengah. Selama kurun waktu tersebut terjadi enam kali pergantian pimpinan Rumah Sakit. Pada tahun 1987 RSU KRT Setjonegoro Wonosobo diserahkan kepemilikannya kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten Wonosobo dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah. Penetapan kelas Rumah Sakit dalam kelas C melalui Keputusan Bupati Daerah Tk. II Wonosobo Nomor 061.1/035/1983. Dengan Peraturan Daerah nomor 13 tahun 2000 RSUD Wonosobo ditetapkan sebagai RSUD Unit Swadana dan selanjutnya ditetapkan sebagai Badan Rumah Sakit Daerah berdasarkan Peraturan Daerah no 26 tahun 2001.Pemberian nama RSUD KRT. SETJONEGORO dikukuhkan dengan SK Bupati no. 445/42/2007 tanggal 16 Pebruari 2007 dan masih memerlukan legalitas dalam bentuk PERDA agar nama 30

48 31 RSUD Setjonegoro dapat digunakan secara resmi dalam tatanan administrasi rumah sakit. 2. Visi, MIsi dan Motto a. Visi Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan prima, menyeluruh, dan terintegrasi sesuai dengan Standar Nasional. b. Misi 1) Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang menyeluruh secara Profesional 2) Memberdayakan karyawan sebagai mitra untuk kemajuan nagi semua. 3) Melaksanakan sistem pelayanan yang terintegrasi dengan mempergunakan sistem rujukan agar berdaya guna untuk kepentingan pasien. c. Motto Kesembuhan dan kepuasaan pasien adalah tujuan dan kebahagia kami. Melangkah maju, kesejahteraan meningkat. 3. Strategi a. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang mencakup aspek tepat waktu, tepat sarana dan tepat biaya.

49 32 b. Produk jasa unggulan Rumah Sakit adalah pelayanan kesehatan akibat trauma, kesehatan reproduksi, dan perinatologi. c. Memberikan pelayanan rohani berupa antuan dan bimbingan kepada pasien untuk melaksanakan ibadahnya selama sakit sesuai agama yang dianutnya. d. Mendekatkan pelayanan kesehatan RS kepada Pasien. e. Membangun budaya kerja RS yang komitmen terhadap kepuasan pasien dan tujuan pengembangan RS. 4. Tujuan a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan. b. Meningkatkan kemampuan sebagai Pusat rujukan di wilayah Wonosobo dan sekitarnya. c. Meningkatkan citra rumah sakit berpenampilan prima dan menjadi tujuan pengobatan bagi masyarakat. d. Mengembangkan rumah sakit sebagai unit swadana daerah, mandiri dan berprestasi. 5. Profil dan Budaya Kerja. a. Pasien dan pelanggan adalah manusia yang punya rasa menyukai dan tidak menyukai, kewajiban kita untuk memberikan pelayanan terbaik. b. Kehadiran pasien adalah kepercayaan yang diberikan kepada kita.

50 33 c. Keluhan pasien dan pelanggan adalah kecintaan kepada kita untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diharapkan. d. Karyawan dan manajemen selalu peduli terhadap lingkungan dalam membina ekosistem. e. Karyawan dan manajemen selalu berusaha meningkatkan diri dalam ilmu dan teknologi, disamping pengalaman sebagai guru terbaik B. Gambaran Instalasi Rekam Medis 1. Struktur Organisasi Rekam Medis DIREKTUR KEPALA INSTANSI REKAM MEDIS & SIM RS PELAKSANA PELAKSANA PENDAFTARAN PELAKSANA REKAM MEDIS SIM RS Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis

51 34 2. Sistem Pelayanan di TPPRJ Sistem pelayanan di TPPRJ pasien datang mengambil antrian sesuai dengan loket dimana di RSUD KRT Setjonegoro di bagi menjadi 3 loket yaitu pelayanan pasien Umum loket (A), pelayanan pasien BPJS loket (B) dan pelayanan pasien Askes loket (C) setelah itu petugas setiap loket menanyakan kepada pasien apakah pasien sudah pernah berobat atau belum jika pasien belum pernah berobat dikatakan pasien baru dan di buatkan KIB untuk pasien laki-laki di beri warna merah dan untuk pasien wanita di beri warna hijau. Untuk pasien baru petugas meminta identitas berupa KTP, BPJS, ASKES untuk di tulis identitasnya di dokumen rawat jalan setelah itu di catat di buku pasien baru untuk mengetahui no rekam medis, dan di entry lalu di buatkan label. Untuk loket Umum pasien lama petugas mencacat no rekam medis di tracer dan petugas mencari dokumen di Filling Rawat Jalan, lalu di entry sesuai poli yang di tuju dan di berikan label. Untuk loket BPJS dan ASKES pasien lama petugas menanyakan surat control dan foto copy BPJS maupun ASKES jika sudah lengkap maka petugas mencatat nomor rekam medis di tracer lalu mengambil dokumen di filing Rawat Jalan, di entry sesuai dengan poli yang di tuju lalu di bautkan label dan dibuatkan surat penjaminan ( SEP ) dokumen dipisahkan sesuai

52 35 dengan nama poli dan dokumen didistribusikan ke masingmasing poli. a. Alur pelayanan pendaftaran rawat jalan 1) Mendaftarkan pasien Umum, Jamkesmas, dan Jamkesda baik pasien baru dan pasien lama. 2) Petugas melakukan entry data sosial pasien rawat jalan dengan sistem komputerisasi. 3) Petugas TPPRJ mencari DRM rawat jalan sesuai dengan nomor rekam medis pada KIB di ruang penyimpanan filing rawat jalan. 4) Petugas TPPRJ menulis kondisi dan keluhan pasien di DRM rawat jalan. 5) Jika pasien BPJS di verifikasi kelengkapan persyaratan. 6) Petugas mencetak label pasien rawat jalan 7) Mendistribusikan dokumen rekam medis rawat jalan. b. Tugas Pokok TPPRJ 1) Menerima pendaftaran pasien yang akan berobat dirawat jalan. 2) Melakukan pencatatan pendaftaran (registrasi). 3) Menyediakan formulir-formulir rekam medis dalam folder DRM bagi pasien yang baru pertama kali berobat (pasien baru) dan pasien yang datang pada kunjungan berikutnya (pasien lama). 4) Mengarahkan pasien ke unit rawat jalan atau poliklinik yang sesuai dengan keluhannya.

53 36 5) Memberi informasi tentang pelayanan di rumah sakit atau puskesmas yang bersangkutan 3. Sistem Pelayanan di URJ Sistem pelayanan URJ terdiri dari beberapa poli yaitu poli umum,poli anak,poli bedah,poli syaraf,poli kandungan,poli dalam I,poli dalam II,PKBRS,poli paru,poli THT,poli mata,poli kulit,poli gizi,poli gigi, psikologi, orthopedi,poli rehab medik.setelah pasien mendaftar dipendaftaran pasien menuju poli masing-masing yang dituju. Di setiap poli sudah terdapat komputer untuk memasukan diagnosa pasien serta diagnosa tindakan jika pasien harus mendapat tindakan dari dokter. Pasien di panggil sesuai dengan nomor urutan pasien, jika dokter belum datang pasien ditensi oleh perawat terlebih dahulu dan jika dokter sudah datang pasien langsung diperiksa sesuai dengan nomor urutan pasien. Untuk pasien Umum pasien mendaftar ke TPPRJ lalu ke kasir administrasi lalu pasien ke poli yang dituju dan setelah diperiksa pasien ke farmasi untuk mengambil obat.untuk pasien ASKES dan BPJS setelah pasien mendaftar lalu ke poli yang di tuju, lalu pasien ke bagian farmasi. a. Tugas Pokok URJ Mencatat data-data hasil pelayanan klinis ke dalam formulir rekam medis rawat jalan meliputi : 1) Anamnesa. 2) Pemeriksaan fisik. 3) Pemeriksaan penunjang (laboratorium,rontgen,dan lain-lain). 4) Diagnosis.

54 37 5) Terapi. 6) Tindakan (bila ada). 7) Hasil akhir pelayanan 4. Unit Rekam Medis a. Assembling Alur assembling di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo assembling bertugas melakukan perakitan formulir untuk pasien rawat jalan,tetapi tidak melakukan perakitan formulir untuk DRM rawat inap,formulir DRM rawat inap sudah di sediakan di setiap bangsal rawat inap, perakitan dokumen rekam medis oleh petugas rekam medis hanya untuk formulir isian data pasien, surat pernyataan dan general consent. Untuk penelitian kelengkapan dokumen rawat inap sebatas untuk pemenuhan syarat Klaim BPJS. Tugas Pokok Assembling 1) Merakit kembali formulir-formulir dalam DRM dari rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap menjadi urut atau runtut sesuai dengan kronologi penyakit pasien yang bersangkutan. 2) Meneliti kelengkapan data yang tercatat di dalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya. 3) Mengendalikan DRM yang dikembalikan ke unit pencatat data karena isinya tidak lengkap. 4) Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis. 5) Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan nomor rekam medis.

55 38 b. Analisis Pendukung Koding dan Penetepan Kode Penyakit Untuk koding di RSUD KRT Setjonegoro koding rawat jalan pasien umum dilakukan oleh perawat poli masing-masing dengan menggunakan komputerisasi, koding rawat inap untuk pasien umum dilakukan oleh perawat ruangan masing-masing sedangkan kode untuk klaim asuransi baik rawat inap maupun rawat jalan dilakukan tenaga medis dengan pendidikan perekam medis dengan menggunakan buku ICD-10 dan ICD 9. Tugas pokok Koding 1) Mencatat dan meneliti serta menetapkan kode penyakit dari diagnosis yang ditulis dokter, kode penyakit dari tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas medis lainnya dan kode sebab kematian dari sebab kematian yang ditetapkan dokter. 2) Mencatat hasil pelayanan ke dalam formulir indeks penyakit, indeks operasi atau tindakan medis, indeks sebab kematian dan indeks dokter sesuai dengan ketentuan mencatat indeks. 3) Menyimpan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan menyimpan indeks. 4) Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, indeks operasi dan indeks sebab kematian.

56 39 c. Filing Metode penyimpanan di bagian filing menggunakan sistem Desentralisasi, dimana penyimpanan DRM rawat jalan dan rawat inap disimpan secara terpisah. Penyimpanan DRM rawat jalan terletak 1 (satu) ruangan dengan pendaftaran,tetapi untuk DRM rawat inap terletak terpisah jauh yaitu di lantai 2, pembagian nomor dibagi dari nomor 00-99, penyimpanan menggunakan terminal digit filing (TDF) dengan mengelompokkan nomor paling belakang, untuk filing rawat jalan map sudah sesuai dengan teori menngunakan map yang terbuat dari bahan yang tidak mudah robek sehingga petugas mudah mengambil DRM dan sudah menggunakan tracer untuk mencari DRM, tetapi untuk untuk penyimpanan DRM rawat inap,drm rawat inap dan DRM inaktif masih digabungkan kedalam 1 ruangan, untuk penomoran di filing rawat inap memakai sitem terminal digit filing ( TDF ) dimana dilihat dari angka belakang nomor rekam medis. Tugas pokok Filing 1) Menyimpan DRM dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan DRM. 2) Mengambil kembali (retrive) DRM untuk berbagai keperluan. 3) Menyusutkan (meretensi) DRM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sarana pelayanan kesehatan. 4) Memisahkan penyimpanan DRM in-aktif dari DRM aktif Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis. 5) Menyimpan DRM yang dilestrikan ( diabadikan).

57 40 6) Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis. d. Analising Reporting Petugas berkeliling ke ruangan rawat inap untuk mengambil sensus dari bangsal per ruangan rawat inap setelah itu data diolah oleh petugas rekam medis untuk menghasilkan informasi tentang BOR, LOS, TOI, NDR, GDR. Tugas pokok Analising Reporting 1) Mengumpulkan data kegiatan rumah sakit dari sensus harian yang dicatat oleh petugas unit pelayanan pencatatan data kegiatan rumah sakit. 2) Merekap sensus harian sebagai dasar laporan kegiatan rumah sakit. 3) Mengumpulkan dan mengolah data penyakit rawat jalan dan rawat inap sebagai dasar laporan morbiditas. 4) Mengumpulkan dan mengolah data penyakit khusus rawat inap dan status imunisasi sebagai dasar laporan surveilans terpadu. 5) Mengumpulkan dan mengolah data dasar rumah sakit sebagai dasar laporan keadaan rumah sakit. 6) Mengumpulkan dan mengolah data keadaan ketenagaan sebagai dasar laporan keadaan ketenagaan. 7) Mengumpulkan dan mengolah data peralatan medis dan data kegiatan kesehatan lingkungan.

58 41 8) Mengumpulkan dan mengolah data infeksi nosokomial untuk laporan kegiatan pengendalian infeksi nosokomial. 9) Mengolah data rekam medis untuk laporan hasil analisis statistik rumah sakit. 10) Mengumpulkan dan mengolah data sebab kematian sebagai dasar laporan mortalitas. C. Hasil Pengamatan 1. Karakteristik Petugas TPPRJ (Tempat Pendaftaran Rawat Jalan) Berikut karateristik 9 petugas yang ada di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Tabel 4.1 Karakteristik Petugas TPPRJ No Petugas Jenis Pendidikan Lama Umur (th) TPPRJ Kelamin P/L Terakhir Kerja (th) 1 A 32 P SMA 3 2 B 30 P S1 Ekonomi 7 3 C 31 P SMA 7 4 D 25 P SMK 5 5 E 32 P SMA 2 6 F 56 P SD 24 7 G 22 L SMK 2 8 H 34 L SMA 10 9 I 33 L S1 Ekonomi 8 Sumber : Hasil wawancara petugas TPPRJ / data primer

59 42 Di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo mempunyai 9 petugas di TPPRJ, dari 9 petugas tersebut terdapat 2 petugas berpedidikan S1 Ekonomi,6 petugas berpendidikan SMA/SMK, sedangkan 1 petugas berpendidikan SD. Untuk umur petugas TPPRJ umur tertinggi yaitu 56 th ada 1 petugas, umur 34 th ada 1 petugas, umur 33 th ada 1 petugas, umur 32 th ada 2 petugas, umur 31 th ada 1 petugas, umur 30 th ada 1 petugas, dan umur yang paling terendah yaitu 22 th ada 1 petugas. Untuk lama kerja petugas TPPRJ tertinggi yaitu 24 th ada 1 petugas, lama kerja 10 th ada 1 petugas, lama kerja 8 th ada 1 petugas, lama kerja 7 th ada 2 petugas, lama kerja 5 th ada 1 petugas, lama kerja 3 th ada 1 petugas, dan lama kerja terendah yaitu 2 th ada 1 petugas. 2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan DRM Berikut hasil observasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan DRM Rawat Jalan Pasien Umum ke 9 petugas TPPRJ di RSUD KRT.Setjonegoro Wonosobo. Rumah Sakit diketahui sudah mempunyai Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan yaitu 10 menit. Tabel 4.2 Standar Pelayanan Minimal dalam Penyediaan DRM Rawat Jalan Pasien Umum Petugas TPPRJ Total Waktu Penyediaan NO Standar Waktu Pasien Umum DRM Pasien Umum 1 A 11 menit 59 detik Belum tercapai 2 B 11 menit 48 detik Belum tercapai 3 C 14 menit 24 detik Belum tercapai

60 43 NO Petugas TPPRJ Pasien Umum Total Waktu Penyediaan DRM Pasien Umum Standar Waktu 4 D 4 menit 49 detik Sudah tercapai 5 E 13 menit 56 detik Belum tercapai 6 F 2 menit 26 detik Sudah tercapai 7 G 1 menit 9 detik Sudah tercapai 8 H 6 menit 2 detik Sudah tercapai 9 I 8 menit 1 detik Sudah tercapai Sumber data : Hasil observasi petugas TPPRJ Standar pelayanan minimal Rumah Sakit. Standar pelayanan ini bertujuan untuk menyamakan tentang pemahaman tentang definisi operasional indicator kinerja, ukuran atau satuan, rujukan target nasional untuk tahun 2007 sampai 2012, cara perhitungan, rumus, pembilang, dan penyebut, standar, satuan pencapaian kinerja dan sumber data. (11) Berdasarkan hasil observasi waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien umum kepada 9 petugas TPPRJ bahwa masih terdapat petugas yang belum tercapai waktunya yaitu lebih dari 10 menit pada saat penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien umum dari mulai mendaftarkan pasien sampai dokumen rekam medis di sediakan ke kotak pendistribusian DRM. Dari hasil observasi ke 9 petugas TPPRJ tedapat hasil 55% (5) orang petugas TPPRJ yang sudah tercapai waktu penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum yaitu kurang dari 10 menit sedangkan

61 44 45% (4) orang petugas TPPRJ yang belum tercapai pada waktu penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum. 3. Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah di lakukan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo diketahui bahwa, Rumah Sakit sudah memiliki kebijakan Standar Pelayanan Kesehatan tetapi masih di gabung dengan kebijakan pelayanan pasien. Pada saat wawancara dengan Kepala Rekam Medis tentang pelaksanan Standar Pelayanan Minimal terhadap kebijakan bahwa kebijakan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan harus diubah standar waktunya yaitu diubah menjadi 15 menit penyediaan DRM rawat jalan sebab petugas pendaftaran TPPRJ masih belum mencukupi sehingga penyediaan DRM rawat jalan tidak sesuai dengan kebijakan Standar Pelayanan Minimal yaitu 10 menit.

62 45 Gambar 4.2 Kebijakan Pelayanan Kesehatan RSUD KRT.Setjonegoro Wonosobo

63 46 Berdasarkan hasil wawancara ke 9 petugas TPPRJ tentang kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan di dapatkan hasil sebagai berikut : Petugas A Saya mengerti tentang kebijakan Standar waktu penyediaan DRM tetapi saya belum pernah membacanya Petugas B Ya saya mengetahui tentang kebijakan Standar Pelayanan Minimal Petugas C Saya belum mengerti tentang kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM karena saya belum pernah membacanya Petugas D Saya belum mengerti tentang kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM Petugas E Saya bekerja di pendaftaran TPPRJ baru 2 tahun bekerja tidak mengerti tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM saya hanya tau tentang SOP pendaftaran pasien Petugas F Saya sudah mengerti kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM di pendaftaran rawat jalan

64 47 Petugas G Saya belum mengetahui Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM saya hanya mengerti kebijakan SOP yang diberikan oleh Kepala Rekam Medis Petugas H Ya, saya sudah mengerti tentang kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM Petugas I Ya,saya sudah mengerti kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM tetapi belum sepenuhnya memahami Namun untuk kebijakan Standar Pelayanan Minimal tentang penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan terdapat di SPM saja, tetapi tidak terdapat SOP (Standar Operasional Prosedur) tentang penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan. Pada saat wawancara ke 9 petugas TPPRJ terdapat (5) orang petugas yang sudah mengerti pengetahuan tentang kebijakan Standar Pelayanan Minimal dan (4) orang petugas TPPRJ yang belum mengerti pemahaman tentang kebijakan SPM penyediaan DRM rawat jalan, hanya saja adanya tentang SOP pendaftaran pelayanan. Pada saat wawancara ke Kepala Rekam Medis menyebutkan sebagai berikut :

65 48 Tabel 4.3 Hasil Wawanncara Standar Pelayanan Minimal Terhadap Kebijakan Kepada Kepala Rekam Medis No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana prosedur Dulu belum ditarget standar waktu pelaksanaan Standar penyediaan DRM rawat jalan tetapi tahun Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan 2003 saya target menjadi 10 menit waktu penyediaan DRM rawat jalan. Tetapi belum sesuai dengan target 10 menit karena kondisi sekarang pasien semakin meningkat dan kekurangan petugas pendafatran 2 Apakah petugas sudah Untuk Protap petugas sudah melaksanakan tugasnya sesuai melaksanakan, tetapi untuk SPM dan dengan protap, SPM dan kebijakan pelaksaan SPM itu faktor kebijakan Rumah Sakit ekternal ada yang sudah dan ada yang belum dari petugas pendaftaran faktor tersebut menjadi kendala pelaksaan SPM menjadi kendala. 3 Adakah kebijakan tentang SOP tentang pelayanan kesehatan itu Standar Pelayanan Minimal ada, kebijakan hanya ada di SPM, tetapi Penyediaan DRM rawat Di TPPRJ jalan untuk SOP penyediaan DRM rawat jalan belum ada Kurangnya pemahaman tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan ke

66 49 petugas TPPRJ, petugas tidak menerapkan dan melasanakan Kebijakan yang telah di buat oleh Rumah Sakit. Hasil wawancara kepada Kepala Rekam Medis tentang Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan terhadap Kebijakan bahwa kebijakan harus diubah standar waktunya menjadi 15 menit sehingga pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan kebijakan yang sudah dibuat. 4. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ke 9 petugas TPPRJ dan Kepala Unit Rekam Medis tentang pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal tentang penyediaan DRM Rawat Jalan di peroleh hasil sebagai berikut : Petugas A Saya sudah melaksanakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan tetapi hanya beberapa dikarenakan terlalu banyak pasien, kurang tenaga Petugas B Saya sudah menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan Petugas C Saya sudah menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan, tetapi terkadang komputer sering error menyebabkan penyediaan DRM menjadi lama Petugas D Saya belum menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan, karena saya belum mengerti kebijakan SPM

67 50 Petugas E Saya belum menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan, karena saya belum membaca kebijakan SPM dan saya bekerja baru 2 tahun Petugas F Saya sudah menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan, tetapi dokumen terkadang masih terdapat di poli ketika pasien ingin kontrol kembali DRM susah ditemukan dan penyediaan menjadi lama Petugas G Saya sudah menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan, tetapi masih terdapat kendala pada saat penyediaan DRM menjadi lama yaitu DRM rawat jalan salah tata letak di filing dan belum kembali dari bangsal dan poliklinik Petugas H Saya sudah menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan, tetapi penyebab penyediaan menjadi lama kurangnya komputer, pasien tidak membawa kartu identitas diri Petugas I Saya sudah menerapkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan tetapi kadang-kadang. Di RSUD KRT.Setjonegoro Wonosobo terdapat kebijakan Standar Pelayanan Minimal DRM rawat jalan ditetapkan waktu 10 menit, perhitungan waktu 10 menit dimulai dari pelayanan

68 51 pendaftaran dilihat dari SOP (Standar Operasional Prosedure), berikut SOP pelayanan pendaftaran pasien Umum : a. Mendaftarkan pasien Umum, Jamkesmas, dan Jamkesda baik pasien baru dan pasien lama. b. Petugas melakukan entry data sosial pasien rawat jalan dengan sistem komputerisasi. c. Petugas TPPRJ mencari DRM rawat jalan sesuai dengan nomor rekam medis pada KIB di ruang penyimpanan filing rawat jalan. d. Petugas TPPRJ menulis kondisi dan keluhan pasien di DRM rawat jalan. e. Jika pasien BPJS di verifikasi kelengkapan persyaratan. f. Petugas mencetak label pasien rawat jalan g. Mendistribusikan dokumen rekam medis rawat jalan. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM Rawat Jalan dikerjakan oleh semua petugas TPPRJ yang terdiri dari 7 petugas dan 2 petugas pendaftaran yang belum melaksanakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan. Pada saat wawancara ke Kepala Unit Rekam Medis bahwa pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM Rawat Jalan belum sesuai dengan target waktu yang telah di buat oleh Kepala Rekam Medis. Penyebab pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal belum sesuai dengan target disebabkan karena melihat kondisi saat ini pasien yang semakin meningkat tetapi petugas TPPRJ hanya

69 52 9 petugas sehingga beban kerja belum mencukupi, akibatnya pada saat penyediaan DRM Rawat Jalan lebih dari 10 menit dan perawat poliklinik mengambil sendiri DRM ke bagian Filing dan pendaftaran, seharusnya perawat tidak boleh mengambil sendiri DRM pasien harus dengan petugas TPPRJ dan petugas Filing. Sarana prasarana yang dibutuhkan di rawat jalan untuk penyediaan DRM rawat jalan yaitu petugas TPPRJ, KIB pasien untuk mengentry data sosial, komputer, tracer untuk mencari dokumen rawat jalan, map DRM, label, dan kotak pendistribusian DRM rawat jalan. Pada pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan mempunyai kendala-kendala di sarana dan prasarana TPPRJ yaitu di antaranya untuk pasien lama pasien tidak membawa KIB, komputerisasi yang sering error, DRM masih terdapat di poliklinik atau di bangsal sehingga pada saat pasien ingin kontrol kembali DRM tidak ketemu, untuk pasien baru pasien tidak membawa identitas, dari kendala-kendala di atas pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal tidak berjalan dan tidak sesuai waktu penyediaan dokumen rawat jalan yang sudah dibuat oleh Kepala Rekam Medis.

70 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Petugas Latar belakang pendidikan terakhir petugas TPPRJ RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo dari hasil penelitian yang dijabarkan bahwa latar pendidikan petugas TPPRJ yang paling tinggi yaitu berlatar pendidikan S1 Ekonomi dan paling rendah yaitu berlatar pendidikan SD. Untuk umur petugas TTPRJ umur yang paling tua yaitu umur 56 tahundan yang paling muda yaitu umur 22 tahun. Berdasarkan teori bahwa ada karyawan muda umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis dan kreatif tetapi cepat bosan, kurang bertanggung jawab, cenderung absensi dan turn-overnya tinggi. Karyawan yang lebih tua kondisi fisiknya kurang tetapi bekerja ulet, tanggung jawab besar, serta absensi dan turn-overnya rendah. (23) Lama kerja responden, diketahui bahwa responden A lama kerja 3 th, responden B 7 th, responden C 7th, responden D 5 th, responden E 2 th, responden F 24 th, responden G 2 th, responden H 10 th dan responden I 8 th, diketahui dari 9 petugas TPPRJ untuk lama kerja paling lama yaitu selama 24 th. Berdasarkan teori yang ada bahwa masa kerja adalah sebagai pengalaman kerja yaitu lamanya seseorang bekerja di suatu instansi atai organisasi yang dihitung sejak pertama kali bekerja, semakin lama bekerja seseorang, tenaga kerja akan semakin dianggap berpengalaman. (23) 53

71 54 Dan untuk jenis kelamin petugas pendaftaran 3 petugas pendaftaran berjenis kelamin laki-laki dan 6 petugas pendafatran berjenis kelamin perempuan. B. Standar Pelayanan Minimal Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanannya yang ramah, cepat, serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan di mulai dari tempat pendaftaran pasien sampai memperoleh dokumen rekam medis yang digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. (3) Standar pelayanan minimal adalah acuan bagi pengelola Rumah Sakit dan unsur terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit dan unsur terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit terhadap masyarakat. Di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo sudah mempunyai Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan yang telah di tetapkan oleh Rumah Sakit. Berdasarkan isi dari Standar Pelayanan Minimal rekam medis yang telah di buat oleh Rumah Sakit penyediaan dokumen rawat jalan yaitu 10 menit. Tetapi dari hasil observasi terhahap 9 petugas TPPRJ dan 90 DRM pasien Umum masih sebanyak 4 (45%) petugas yang belum tercapai pada saat waktu penyedian DRM Rawat Jalan pasien umum dan tergolong karena melebihi standar ketentuan waktu yang ada dan sebanya 5 (55%) petugas yang sudah tercapai standar waktunya menurut Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM Rawat Jalan pasien Umum.

72 55 Berdasarkan teori bahwa waktu penyediaan penyediaan DRM dimulai dari pertama pasien mendaftar sampai DRM disediakan di tempat pendistribusian, semakin cepat pelayanan penyediaan DRM semakin cepat pendistribusian DRM ke poliklinik. (6) berdasarkan SPM telah ditetapkan bahwa penyediaan DRM rawat jalan yaitu 10 menit. Total waktu penyediaan DRM rawat jalan pasien umum yaitu untuk responden A total waktu selama 11 menit 59 detik, responden B selama 11 menit 48 detik, responden C selama 14 menit 24 detik, responden D selama 4 menit 49 detik, responden E selama 13 menit 56 detik, responden F selama 2 menit 26 detik, responden G selama 1 menit 9 detik, responden H selama 6 menit 2 detik dan responden I selama 8 menit 1 detik. C. Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Kebijakan sebagai dasar pelaksanaan pelayanan rekam medis yang berkaitan dengan rekam medis dan pedoman tertulis yang di tetapkan oleh Rumah Sakit dan Kepala Unit Rekam Medis antara lain tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan yaitu 10 menit. Kebijakan Standar Pelayanan Minimal harus tersedia sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di setiap unit Rekam Medis. Kebijakan Standar Pelayanan Minimal di buat untuk memberikan rencana dalam melakukan suatu pekerjaan bisa terlaksana dengan baik dan bisa konsisten dengan tujuannya. (18) Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan Standar Pelayanan Minimal untuk mempermudah petugas dalam melaksanakan kegiatannya. Dari hasil wawancara kepada Kepala Rekam Medis sudah memiliki SPM penyediaan dokumen rawat jalan

73 56 namun kebijakan tersebut dibuat dan tertulis di SPM saja tetapi rumah sakit tidak mempunyai SOP (Standar Operasional Prosedure) dan protap tentang penyediaan dokumen rawat jalan. Karena tidak adanya SOP dan protap tentang penyediaan dokumen rawat jalan petugas kurang memahami dan mengerti dengan SPM penyediaan DRM rawat jalan, pada hasil wawancara ke 9 petugas TPPRJ, 4 petugas tidak mengerti apa itu SPM penyediaan DRM rawat jalan petugas hanya mengerti SOP tentang prosedur pelayanan TPPRJ dan 5 petugas pendaftaran yang sudah mengerti tentang Kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan. Untuk batasan waktu penyediaan DRM rawat jalan petugas belum pernah membaca apa itu SPM hanya diberitahu oleh Kepala Rekam Medis sehingga pengetahuan petugas TPPRJ tentang SPM penyediaan DRM rawat jalan sangatlah kurang. Pelaksanaan Standar Pelayanan terhadap kebijakan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo pada saat wawancara kepada Kepala Rekam Medis belum sesuai dengan kebijakan yang sudah dibuat oleh Rumah Sakit belum sesuai dengan standar waktu yaitu 10 menit, melihat kondisi saat ini pasien yang semakin meningkat petugas pendaftaran hanya ada 9 petugas menyebabkan beban kerja petugas yang semakin banyak dan semakin lama penyediaan DRM rawat jalan. Oleh karena itu sebaiknya dibuat SOP dan protap tentang standar waktu penyediaan dokumen rawat jalan dan kebijakan waktu penyediaan DRM rawat jalan sebaiknya di tambahkan serta perlu dilakukan perbaikan.

74 57 D. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan di TPPRJ sudah cukup baik dan sudah dilakukan oleh 9 petugas di TPPRJ hanya saja pada saat wawancara ke Unit Kepala Rekam Medis bahwa pelaksanaan SPM tentang penyediaan DRM rawat jalan harus di ubah waktunya melihat kondisi pasien yang semakin meningkat setiap harinya tetapi masih kekurangan petugas TPPRJ menyebabkan beban kerja petugas yang semakin banyak dan penyediaan DRM rawat jalan melebihi batas 10 menit yang sudah ditetapkan. Hasil wawancara ke 9 petugas TPPRJ bahwa 7 petugas yang sudah menerapkan dan mengerti pelaksanaan SPM penyediaan DRM rawat jalan sedangkan 2 petugas TPPRJ yang belum menerapkan pelaksanaan SPM. Tidak hanya kekurangan petugas di TPPRJ adapun faktor-faktor yang menyebabkan pelaksanaan SPM penyediaan DRM rawat jalan melebihi batas waktu karena untuk pasien baru pasien tidak membawa identitas pengenal dan komputer sering error saat penginputan pasien baru, untuk pasien lama pasien tidak membawa KIB, DRM masih tertinggal di poliklinik dan bangsal sehingga pada saat pasien ingin berobat dan kontrol kembali DRM tidak di temukan, dan di RSUD KRT Setjonegoro tidak mempunyai petugas khusus Filing. Untuk tercapainya kesuksesan dalam bekerja di tuntut pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang di pegang sesorang,faktor pendidikan akan mempengaruhi pada kemampuan dan perilaku seseorang dalam bekerja. Sesorang dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan dan pelatihan yang lebih baik dalam kemampuan

75 58 menyelesaikan pekerjaan dan sama halnya pendidikan (19). Dengan demikian pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan belum tercapai dan belum terpenuhi karena tingkat pendidikan semua petugas TPPRJ adalah lulusan S1 ekonomi dan SMA/SMK, sehingga tidak ada petugas yang lulusan Rekam Medis maka kompetensinya akan kurang dan akan mempengaruhi kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan mempengaruhi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal. Maka dari diperlukan pelatihan SDM tentang rekam medis terutama SPM agar terselengaaranya dan tercapainya pelaksaan SPM sesuai dengan kebijakan yang sudah dibuat guna menjamin pelayanan sesuai dengan standar kebutuhan.

76 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik petugas TPPRJ di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo a. Usia responden petugas TPPRJ paling tua adalah 56 tahun dan yang paling muda yaitu 22 tahun, karyawan yang lebih tua kondisi fisik kurang tetapi ulet dan bertanggung jawab, b. Lama kerja responden petugas TPPRJ paling lama 24 tahun 2 tahun yang baru bekerja, semakin lama responden lama bekerja di perusahaan semakin berkomitmen terhadap perusahaan. c. Tingkat pendidikan terakhir responden petugas di TPPRJ paling tinggi yaitu S1 ekonomi yang tingkat pendidikan terakhir responden yaitu SD d. Jenis kelamin petugas TPPRJ jenis kelamin laki-laki ada 3 petugas dan jenis kelamin kelamin perempuan ada 6 petugas. 59

77 60 2. Standar Pelayanan Minimal Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan pasien umum yang dilakukan 9 petugas TPPRJ diantaranya 55 % (5) petugas yang sudah tercapai standar waktunya dalam penyediaan DRM rawat jalan sedangkan 45% (4) petugas TTPRJ yang belum sesuai standar waktunya yaitu melebihi standar waktu 10 menit dalam penyediaan DRM rawat jalan. 3. Kebijakan Standar Pelayanan Minimal RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo sudah mempuyai Kebijakan Standar Pelayanan Minimal tetapi masih digabung dengan kebijakan Pelayanan kesehatan. Petugas TPPRJ dalam kebijakan Standar Pelayanan Minimal 4 petugas yang belum mengerti tentang SPM dan 5 petugas yang sudah mengerti tentang SPM. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal terhadap kebijakan target waktu diperbaiki kembali karena melihat kondisi di pendaftaran rawat jalan pasien yang semakin tinggi dan kekurangan petugas pendaftaran menyebabkan penyediaan DRM tidak sesuai dengan standar waktu yang sudah dibuat oleh Direktur Rumah Sakit. 4. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal DRM rawat jalan DRM rawat jalan belum sesuai dengan standar waktu yaitu 10 menit. Penyebab pelaksaan SPM penyedian DRM rawat jalan

78 61 belum tercapai disebabkan adanya kekurangan sistem yang sering error, kekurangannya petugas TPPRJ maka perlu ditambahkan waktu penyediaan DRM rawat jalan. Dalam pelaksanaan SPM penyediaan DRM rawat jalan 7 petugas yang sudah menerapkan pelaksanaan SPM dan 2 petugas yang belum menerapkan pelaksanaan SPM penyediaan DRM rawat jalan. B. Saran 1. Sebaiknya petugas diberikan pelatihan dan pemahaman tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan. Perlu di lakukan pelatihan Rekam Medis tentang Standar Pelayanan Minimal Penyediaan DRM rawat jalan dan dapat ikuti oleh seluruh petugas TPPRJ. 2. Sebaiknya seluruh petugas TPPRJ diberikan sosialisasi tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan dan ilmu Rekam Medis. 3. Untuk Kebijakan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan sebaiknya dibuat SOP dan Protap tentang penyediaan DRM rawat jalan dan perlu perbaikan pelaksanaan SPM terhadap kebijakan yaitu di tambahkan standar waktu penyediaan DRM rawat jalan agar sesuai dengan standar waktu. Dibuat SOP dan membuat langkah kerja tentang urutan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan terkait dengan mutu pelayanan

79 62 4. Untuk pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal sebaiknya SIM RS dibarukan dan diperbaiki sistemnya agar tidak sering error dalam melaksanaan pendafataran pasien rawat jalan dan penyedian DRM rawat jalan menjadi cepat. Untuk petugas TPPRJ dan petugas filing sebaiknya ada lulusan DII Rekam Medis di bagian pendaftaran rawat jalan.

80 DAFTAR PUSTAKA 1. Huffman, E.K. Health information Manajement. Iiyonis: physician record company, Seddon, M.E, French, J.K, Amos, D.J 3. Hatta, Gemala.Pedoman manajemen kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Jakarta Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Catatan Medik, Jakarta., Desember, Peraturan Menteri Dalam Negeri No 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Jakarta Kemenkes Republik Indonesia No 129/MENKES/SK/II/ Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1994 tentang Rekam Medis 8. Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pelayanan Medis, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I, Jakarta, Jacobalis, S. Kumpulan Tulisan Terpilih Rumah Sakit Indonesia Dalam Dinamika Sejarah, Transformasi, Globalisasi, dan Krisis Nasional. Jakarta Azwar, Azrul. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia. kriteria sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta Wahyudiyanto, Eko. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. [Diakses pada tanggal 30 Maret 2016] 13. Tjiptono, Fandy. Prinsip prinsip Total Quality Service. Andi Offset, Yogyakarta Wijono, Djoko. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Airlangga University Press, Surabaya, 1999

81 15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta Ranupanjono, H. dan Husein, S. Manajemen Personalia; Edisi ke empat Yogyakarta: BPFE Yogyakarya, Isamel, Sofyan & Sastroasmoro, Sudiggo. Dasar dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto. Jakarta Yakin, Didik Chusnul dkk. Pengaruh Implementasi Kebijakan, Dan Kinerja Sekretaris Desa dikabupaten Mojokerto, DIA, Jurnal Admisnistrasi Publik. Juni Vol. 11 No. 1. Hal Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.81/1993. Tentang Pelayanan Prima Kepada Pasien 20. Departemen Kesehatan RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta Depkes RI. Buku Pedoman Catatan Medik Rumah Sakit. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L., Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, 25 49, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

82 Pedoman Wawancara Petugas TPPRJ Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Pendidikan Terakhir : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : 5. Lama Kerja : B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab : 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab :

83 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab :

84 Pedoman Wawancara Kepala Unit Rekam Medis Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Pendidikan Terakhir : 3. Jenis Kelamin : 4. Lama Kerja : B. Daftar Pertanyaan 1. Berapa jumlah petugas pendaftaran di TPPRJ? Jawab : 2. Apakah petugas pendaftaran TPPRJ sudah mencukupi? Jawab : 3. Bagaimana prosedur pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan? Jawab : 4. Apakah petugas sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan protap, SPM dan kebijakan rumah sakit? Jawab : 5. Apakah Standar Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan sudah tercapai sepenuhnya?

85 Jawab : 6. Adakah kebijakan tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di TPPRJ? Jawab :

86 Pedoman Observasi Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan Pasien Umum 1. Nama Petugas : No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum TOTAL WAKTU

87 Hasil Wawancara Petugas TPPRJ Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas A 2. Pendidikan Terakhir : SMA 3. Umur : 32 TH 4. Jenis Kelamin : P 5. Lama Kerja : 3 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab : Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : pasien lama tidak membawa KIB, komputer sering error. Pasien baru pasien tidak hafal tanggal lahir dan tidak membawa identitas

88 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : belum kembali dari klinik dan bangsal 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada standar pasien lama 7 menit dan pasien baru 5 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : mengerti 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : sudah tetapi hanya beberapa karena terlalu banyak pasien tetapi kurang pegawai.

89 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas B 2. Pendidikan Terakhir : S1 3. Umur :30 TH 4. Jenis Kelamin : P 5. Lama Kerja : 7 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab :pasien tidak membawa kartu pasien, komputer error, sarana dan prasarana urang, petugas kurang 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab :minim tenaga filing, DRM masih di ruangan poli dan bangsal

90 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 3 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : sudah mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : sudah menerapkan

91 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas C 2. Pendidikan Terakhir : SMA 3. Umur :31 TH 4. Jenis Kelamin : P 5. Lama Kerja : 7 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : DRM belum kembali dari rawat inap 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : komputer error dan kekurangan tenaga

92 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 3 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : belum mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : sudah menerapkan

93 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas D 2. Pendidikan Terakhir : SMK 3. Umur :25 TH 4. Jenis Kelamin : P 5. Lama Kerja : 5 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : pasien baru tidak membawa identitas, lupa tanggal lahir dan tidak membawa KIB 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : DRM belum kembali dan kurangnya tenaga filing

94 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 5 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : tidak mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : belum menerapkan

95 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas E 2. Pendidikan Terakhir : SMA 3. Umur :32 TH 4. Jenis Kelamin : P 5. Lama Kerja : 2 TH B. Daftar Pertanyaan 1 Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : pasien baru sering tidak membawa KIB 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : terkadang DRM tidak ketemu salah menyimpan DRM dan belum kembali dari poli atau bangsal

96 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 5 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : tidak mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : belum menerapkan

97 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas F 2. Pendidikan Terakhir : SD 3. Umur :56 TH 4. Jenis Kelamin : P 5. Lama Kerja : 24 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : Kurangnya pegawai, komputer error, sarana dan prasarana kurang dan pasien tidak membawa KTP 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : DRM masih terdapat dipoli

98 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 3-5menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : sudah mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : sudah menerapkan

99 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas F 2. Pendidikan Terakhir : SMK 3. Umur :22 TH 4. Jenis Kelamin : L 5. Lama Kerja : 2 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : Tidak membawa KIB 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : Salah penyimpanan DRM di rak filing

100 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 5 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : tidak mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : sudah menerapkan

101 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas G 2. Pendidikan Terakhir : SMA 3. Umur :34 TH 4. Jenis Kelamin : L 5. Lama Kerja : 10 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab : Sarana dan prasarana yang belum memadai 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : pasien tidak membawa KIB, komputer masih kurang dan DRM yang belum ketemu

102 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 5 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : sudah mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : sudah menerapkan

103 Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Penyediaan Dokumen Rekam Medis di TPPRJ RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo TH 2016 A. Identitas Responden 1. Nama : Petugas I 2. Pendidikan Terakhir : S1 3. Umur :33 TH 4. Jenis Kelamin : L 5. Lama Kerja : 8 TH B. Daftar Pertanyaan 1. Adakah protap tentang penyediaan DRM di TPPRJ? Jawab :Tidak ada 2. Bagaimana alur pendaftaran pasien baru dan lama? Jawab : pasien baru : meminta KTP dan kartu asuransi setelah itu didaftarakan di entry di komputer, catat no RM baru dibuku register pendaftaran pasien baru lalu diberikan label. Pasien lama : menerima KIB dari pasien, tanya keluhan pasien, didaftarkan kepoli yang dituju, dicarikan DRM di filing, lalu diberikan label 3. Menurut anda apa saja kendala yang terdapat di TPPRJ untuk melayani pendaftaran pasien lama dan baru? Jawab :pasien tidak membawa KIB 4. Menurut anda apa saja penyebab kendala penyediaan dokumen rawat jalan menjadi lama? Jawab : kurangnya petugas filing dan DRM masih dipoli

104 5. Apakah terdapat standar waktu untuk pelayanan di TPPRJ? Jawab : ada rawat jalan 5 menit 6. Apakah anda mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rawat jalan di TPPRJ? Jawab : sudah mengetaui 7. Menurut anda apakah anda sudah menerapkan pelaksanaan SPM yang telah di berikan oleh Rumah Sakit? Jawab : tidak menerapkan

105 Hasil Wawanncara Standar Pelayanan Minimal Terhadap Kebijakan Kepada Kepala Rekam Medis A. Identitas Responden 1. Nama : Hery Setyawan, AMD.RMIK 2. Pendidikan Terakhir : DIII RMIK 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Lama Kerja : Januari 2001 B. Daftar Pertanyaan No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana prosedur Dulu belum ditarget standar waktu pelaksanaan Standar penyediaan DRM rawat jalan tetapi tahun Pelayanan Minimal penyediaan DRM rawat jalan 2003 saya target menjadi 10 menit waktu penyediaan DRM rawat jalan. Tetapi belum sesuai dengan target 10 menit karena kondisi sekarang pasien semakin meningkat dan kekurangan petugas pendafatran 2 Apakah petugas sudah Untuk Protap petugas sudah melaksanakan tugasnya sesuai melaksanakan, tetapi untuk SPM dan dengan protap, SPM dan kebijakan pelaksaan SPM itu faktor kebijakan Rumah Sakit ekternal ada yang sudah dan ada yang belum dari petugas pendaftaran faktor tersebut menjadi kendala pelaksaan

106 No Pertanyaan Jawaban SPM menjadi kendala. 3 Adakah kebijakan tentang SOP tentang pelayanan kesehatan itu Standar Pelayanan Minimal ada, kebijakan hanya ada di SPM, tetapi Penyediaan DRM rawat jalan Di TPPRJ untuk SOP penyediaan DRM rawat jalan belum ada

107 Hasil observasi Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan Pasien Umum 1. Nama Petugas : A No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 16 detik menit 42 detik menit 10 detik menit 33 detik menit 57 detik menit 18 detik menit 58 detik menit 16 detik menit 40 detik menit 05 detik TOTAL WAKTU 11 menit 59 detik

108 2. Nama Petugas : B No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 15 detik menit 30 detik menit 02 detik menit 16 detik menit 27 detik menit 42 detik menit 16 detik menit 32 detik menit 44 detik menit 57 detik TOTAL WAKTU 11 menit 48 detik

109 3. Nama Petugas : C No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 16 detik menit 28 detik menit 57 detik menit 13 detik menit 28 detik menit 37 detik menit 44 detik menit 06 detik menit 08 detik menit 10 detik TOTAL WAKTU 14 menit 10 detik

110 4. Nama Petugas : D No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 10 detik menit 20 detik menit 31 detik menit 07 detik menit 10 detik menit 30 detik menit 12 detik menit 21 detik menit 10 detik menit 45 detik TOTAL WAKTU 4 menit 49 detik

111 5. Nama Petugas : E No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 32 detik menit 38 detik menit 14 detik menit 29 detik menit 40 detik menit 01 detik menit 12 detik menit 23 detik menit 34 detik menit 34 detik TOTAL WAKTU 13 menit 56 detik

112 6. Nama Petugas : F No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 35 detik menit 49 detik menit 57 detik menit 3 detik menit 15 detik menit 30 detik menit 45 detik menit 2 detik menit 10 detik menit 20 detik TOTAL WAKTU 2 menit 26 detik

113 7. Nama Petugas : G No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 22 detik menit 27 detik menit 36 detik menit 47 detik menit 58 detik menit 11 detik menit 25 detik menit 36 detik menit 49 detik menit 3 detik TOTAL WAKTU 1 menit 9 detik

114 8. Nama Petugas : H No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 30 detik menit 33 detik menit 50 detik menit 57 detik menit 12 detik menit 30 detik menit 44 detik menit 04 detik menit 17 detik menit 31 detik TOTAL WAKTU 6 menit 31 detik

115 9. Nama Petugas : I No No RM Waktu Penyediaan DRM Rawat Jalan pasien umum menit 40 detik menit 47 detik menit 55 detik menit 06 detik menit 10 detik menit 15 detik menit 20 detik menit 35 detik menit 40 detik menit 49 detik TOTAL WAKTU 8 menit 01 detik

116

117 Dokumentasi Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Filing Rawat Jalan

118 Wawancara Petugas TPPRJ

119

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH 2016

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH 2016 TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYEDIAAN DOKUMEN RAWAT JALAN di TPPRJ RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO TH 2016 Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik, pelayanan medis dan pelayanan perawatan terus menerus untuk diagnose dan pengobatan oleh para staf

Lebih terperinci

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan Dokumen Rawat Jalan di TPPRJ RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo TH 2016 Disusun Oleh : ANNISA ISTIQOMAH D22.2013.01360

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Petugas Kebijakan Rumah Sakit Pelaksanaan SPM SPM Penyediaan DRM Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dokumen Rekam Medis 1. Pengertian Dokumen a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data sosial maupun data medis yang sewaktu-waktu bisa digunakan lagi dalam

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN 1 PERNYATAAN PERSETUJUAN Senin, 2 Maret 2015 saya, Nama NIM Judul KTI : WAHYU SOFYAN HIDAYAT : D22.2011.01128 : TINJAUAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI BKPM SEMARANG GUNA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit bagian integral dari suatu organisasi sosial kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) pencegahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah habis jika dibicarakan (Mahardhika dkk, 2011). Berdasarkan

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah Disusun oleh : IKA ARIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)

Lebih terperinci

LAELA MIFTAHUL JANNAH

LAELA MIFTAHUL JANNAH QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS INCOMPLETENESS CHARGING DOCUMENT PATIENTMEDICAL RECORD IN THE CASE OF DISEASE WARDTYPHOID IN 1 ST QUARTER 2014 HOSPITAL SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT LAELA MIFTAHUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini, kesehatan merupakan suatu unsur yang paling penting di dalam kehidupan manusia. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

Lebih terperinci

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011 AKURASI KODE DIAGNOSIS UTAMA PADA RM 1 DOKUMEN REKAM MEDIS RUANG KARMEL DAN KARAKTERISTIK PETUGAS KODING RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS PERIODE DESEMBER 2009 Hetty Rahayu*), Dyah Ernawati**),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN POLI RADIOTERAPI RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2017

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN POLI RADIOTERAPI RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2017 PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN POLI RADIOTERAPI RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2017 Dhita Setyaningrum*), Maryani Setyowati**) *) Alumni

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015 Oleh Elsa Dita Rusdiana*), Maryani Setyowati**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Petugas Filing : a. Pendidikan b. Umur c. Masa kerja d. Jenis Kelamin Ketepatan Waktu Distribusi DRM pasien rawat jalan dari Filing ke Poliklinik

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016 1 ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016 Viviene Pitaloka Sari Dewi *), Maryani Setyowati *) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Hera Cahyaningtias *) Jaka Prasetya **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro TINJAUAN SPESIFISITAS PENULISAN DIAGNOSIS PADA SURAT ELIGIBILITAS PESERTA (SEP) PASIEN BPJS RAWAT INAP BULAN AGUSTUS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG PERIODE 2015 Molek Dua na Ahlulia*), Dyah

Lebih terperinci

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009 Kean Kode Diagnosa Utama... - Eko A, Lily K, Dyah E KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009 Eko Arifianto

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 Fadhila Rizka Amalia *), Maryani Setyowati **) *)Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) *)Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang **)Staf

Lebih terperinci

Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA.

Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA. Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA Abstract RSUP Dr. Kariadi Semarang is a type hospital as the final

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Putri Erisda Amalia *), Eni Mahawati, SKM, M.Kes **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Atik Dwi Noviyanti 1, Dewi Lena Suryani K 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau catatan dari segala pelayanan yang diberikan kepada pasien yang disebut rekam medis. Menurut Huffman (1994),

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sistem. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sistem. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sehat 2010 oleh bangsa dijadikan tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sistem kesehatan nasional. Misi Indonesia

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Skripsi ini Disusun guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Fasilitas kesehatan / Rumah Sakit memiliki peran strategis untuk terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lain yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Definisi rekam medik menurut permenkes 269 tahun 2008 adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Rekam medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN 1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015 Muthomimah Imanti *), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 rekam medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Jumlah petugas TPPRJ dan karakteristik petugas. Meliputi : a. Umur b. Jenis Kelamin c. Masa Kerja d. Pendidikan e. Pelatihan Prosedur tetap pelayanan pendaftaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover. berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover. berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat saat ini, diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan,

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN Nuni Nur Aini 1, Sri Sugiarsi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG Raysha Dheamalia Muchtar, Noor Yulia Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,

Lebih terperinci

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 Oki Agung Wibawa*) Retno Astuti S, SS, MM**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana prasarana yang menyediakan pelayanan bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif yang saling berhubungan, padat pakar, dan dibangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak dengan luas + 4 hektar. RSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

Lebih terperinci

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 Fitria Hidayanti Abstract In order to improve the quality of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, dimana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang bermutu seiring dengan semakin baiknya kesadaran masyarakat tentang mutu, membuat rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016 Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016 Ganda Sakinata Amirul Uma 1, Supriyono Asfawi 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

EVALUASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI TPPRJ RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN Karya Tulis Ilmiah

EVALUASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI TPPRJ RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN Karya Tulis Ilmiah EVALUASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI TPPRJ RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar diploma III (Amd. RMIK) pada program

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK REVIEW PREPAREDNESS OF ACCREDITATION KARS 2012 BASE ON STANDARDS OF APK 3.2, APK 3.2.1, AND APK 3.3 IN PERMATA BUNDA HOSPITAL PURWODADI Siti Margiana *), Eti Rimawati**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010 ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010 Rony Falty Sibagariang. Pembimbing I : DR. Felix Kasim, dr., M.Kes. Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga

BAB I PENDAHULUAN. kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu fungsi yang paling penting dari sebuah rumah sakit adalah menyediakan perawatan berkualitas tinggi terhadap pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit 2.1.1 Sistem Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Wolper dan Pena dalam Azwar (1996) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik

Lebih terperinci

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK FENDI KAHONO ANALISA TINGKAT KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA PASIEN RAWAT INAP UNTUK

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT 345 ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANALYSIS OF MEDICAL RECORD FILLING COMPLETENESS AND RETURNING IN HOSPITAL INPATIENT UNIT Winarti, Stefanu Supriyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilingkungan Badan Usaha Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. dilingkungan Badan Usaha Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang kesehatan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai masalah kesehatan semakin kompleks, sehingga harus ada sistem yang mampu mengatasi masalah-masalah tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paradigma yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci